KODE PRODUK NAMA PRODUK HAL.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KODE PRODUK NAMA PRODUK HAL."

Transkripsi

1 ENSIKLOPE EDISI #10 KODE PRODUK NAMA PRODUK HAL. DIM.001 DI-Smart AVR System 1 DIM.002 DI-Extension Board 1 DIM.003 DI-Smart AVR ISP 2 DIM.004 DI-Cable Serial - DIM.005 DI-Smart LCD 16X2 Board 2 DIM.006A DI-PIR Motion Detector [2] 3 DIM.007A DI-Relay 1 3 DIM.008 DI-D7s 4 DIM.009 DI-MDCD06 (DI-Motor DC Driver 600 ma) 5 DIM.010A DI-MDCD4A (DI-Motor DC Driver 4A) 5 DIM.011 DI-Smart 51 System 6 DIM.012 DI-Smart 51 ISP 7 DIM.013 DI-Low Cost USB AVR ISP 7 DIM.014 DI-Smart KEY4X4 Input 8 DIM.015 DI-PDCS5 8 DIM.016 DI-PDCS12 9 DIM.017 DI-Low Cost USB 51 ISP 9 DIM.018A DI-Relay 2 10 DIM.019 DI-REV1 (DI-Rotary Encoder V1) 11 DIM.020 DI-Smart AVR.16 System - DIM.021 DI-WLM35TS (DI-Waterproof LM35) 12 DIM.022 DI-MLDR (DI-Multifunction LDR) 12 DIM.023 DI-Basic AVR System 13 DIM.024 DI-USB AVR ISP V2 (DI-USB to Serial TTL) 14 We Presents Technologies as Arts

2 DI-Smart AVR System DI-Smart AVR System adalah modul sistem AVR yang berdasar pada sistem minimum AVR ATMEGA8535 dan seri yang bersesuaian yang telah dilengkapi dengan beberapa fitur yang dapat mempermudah proses pembelajaran atau proses troubleshooting pemrograman. Gambar 1. Layout Posisi Komponen DI-Smart AVR System Sebagai CPU (Central Processing Unit) atau Pengendali dalam berbagai macam sistem: sistem instrumentasi, sistem robotika, dan otomasi-otomasi yang lainnya. Dapat digunakan untuk jenis AVR ATMEGA8535(L), ATMEGA16(L), ATMEGA32(L), ATMEGA163(L), ATMEGA323(L). Memiliki IC Max232 sehingga dapat langsung dihubungkan pada PORT SERIAL / COM PORT komputer. Koneksi ADC sudah disiapkan (AVCC, AGND, dan AREF) sehingga sistem sudah siap untuk menerima input ANALOG pada PORTA. Tersedia Array LED pada PORTC, dan Push-ON pada PORTD.2 dan PORTD.3 sehingga cocok untuk latihan atau pengecekkan program. DI-Smart Extension Board DI-Smart Extension Board adalah modul yang diperuntukkan sebagi expansi dari port DI-Smart 51 System atau DI-Smart AVR System agar pin-pin dari port tersebut dapat mudah dikoneksikan secara independen (single-pin). Gambar 2. Layout Posisi Komponen DI-Smart Extension Board Expansi pin-pin pada port DI-Smart 51 System atau DI-Smart AVR System. 1

3 Terdapat 12 terminal: 8 data (d0-d7) dan 2 x 2 power (VCC dan GND). Terminal yang digunakan mudah untuk dikunci dan dilepas dengan obeng plus (+). Telah dilengkapi kabel IDC-10 sehingga dapat langsung dihubungkan dengan DI-Smart 51 System atau DI-Smart AVR System. DI-Smart AVR ISP (Downloader) DI-Smart AVR ISP adalah modul pengunduh (downloader) program dari PC ke IC mikrokontroler AVR yang memiliki fitur pemrograman ISP (In System Programming). Gambar 3. Layout Posisi Komponen DI-Smart AVR ISP (Downloader) Sebagai pengunduh (downloader) skrip program ke IC mikrokontroler AVR yang berfasilitas ISP. Cocok untuk mengunduh (download) program ke AVR yang sudah memiliki fasilitas ISP (In System Programming). Dapat langsung digunakan oleh compiler BASCOM atau CVAVR. Koneksi dengan komputer menggunakan PORT PARALLEL atau PORT PRINTER dengan header DB25. DI-Smart LCD16X2 Board DI-Smart LCD16X2 Display adalah modul tampilan LCD 16x2 Karakter yang siap untuk digunakan. Gambar 4. Layout Posisi Komponen DI-Smart LCD16X2 Display. Sebagai tampilan (display) untuk menampilkan karakter-karakter yang diperlukan dalam suatu sistem seperti jumlah suatu variabel, tampilan indicator kejadian, atau bisa juga untuk estetika. Jumlah karakter yang dapat ditampilakan adalah 32 karakter dalam 2 baris x 16 kolom. Koneksi pengendalian yang digunakan adalah 4 BIT DATA INTERFACE. Telah dilengkapi pengendali CONTRAST dan BRIGHTNESS. Telah disediakan kabel IDC-10 sehingga dapat langsung dihubungkan dengan DI-Smart 51 System atau DI-Smart AVR System. 2

4 DI-PIR Motion Detector DI-PIR Motion Detector adalah modul sensor yang memiliki 1 bit data keluaran, logika 0 dan 1. Keluaran akan berlogika 0 saat mendeteksi perubahan kondisi penyulutnya (trigger) yang dalam hal ini adalah motion atau pergerakkan manusia. Gambar 5. Layout Posisi Komponen DI-PIR Motion Detector Sebagai sensor pendeteksi pergerakkan manusia. Dimensi: Ø26.0mm. Catu daya: 4.5V 5.5V (DC). Range pembacaan: radian 10mm 10000mm, EFEKTIF!! Gambar 6. Range Pembacaan PIR Signal output berlogika 0 (active low) saat mendeteksi pergerakkan. Dapat dihubungkan langsung dengan perangkat lain (tanpa perlu pull-up). DI-Relay 1 DI-Relay 1 adalah modul relay dengan rangkaian yang telah diperbaharui dari rangkaian modul relay sebelumnya. DI-Relay 1 adalah modul relay SPDT (Single Pole Double Throw) yang memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap arus dan tegangan yang besar, baik dalam bentuk AC maupun DC. Gambar 7. Layout Posisi Komponen DI-Relay 1 3

5 Sebagai electronic-switch yang dapat digunakan untuk mengendalikan ON/OFF peralatan listrik berdaya besar. Menggunakan Relay HKE HRS4H-S-DC5V o Menggunakan tegangan rendah, 5V, sehingga dapat langsung dihubungkan pada sistem mikrokontroler. o Tipe relay adalah SPDT (Single Pole Double Throw): 1 COMMON, 1 NC (Normally Close), dan 1 NO (Normally Open). o Memiliki daya tahan sampai dengan 10A. Dapat langsung dihubungkan pada DI-Smart 51 System atau DI-Smart AVR System. o Pin pengendali dapat dihubungkan dengan pin mikrokontroler mana saja, sehingga membuat pemrogram dapat leluasa menentukan pin mikrokontroler yang digunakan sebagai pengendali. Dilengkapi rangkaian penggerak (driver) relay dengan level tegangan TTL sehingga dapat langsung dikendalikan oleh mikrokontroler. o Driver bertipe active high atau kumparan relay akan aktif saat pin pengendali diberi logika 1. o Driver dilengkapi rangkaian peredam GGL induksi sehingga tidak akan membuat reset sistem mikrokontroler. DI-D7 s (Dual 7 s Display) DI-D7 s (Dual 7 s Display) adalah modul yang berisi sepasang (dua buah) 7-Segments yang telah dilengkapi IC decoder. Input dari modul berupa BCD (Binary Coded Decimal) dengan output berupa tampilan angka desimal (0-9) untuk tiap 7-Segments sehingga output tampilan total modul adalah Gambar 8. Layout Posisi Komponen DI-D7 s. Sebagai tampilan angka desimal seperti pada antrian atau tampilan suatu kondisi lingkungan. Berisi sepasang 7-Segments common cathode. o Range tampilan: Dilengkapi rangkaian decoder. o Input data berupa BCD (Binary Coded Decimal [ ]) untuk tiap 7-Segments. Dapat langsung dihubungkan pada DI-Smart 51 System atau DI-Smart AVR System. o Dapat di-cascade (diseri) hingga 8 Modul (8x2 7-Segments) dengan 2 port kendali pada DI- Smart 51 System atau DI-Smart AVR System: 1 Port = Data, 1 Port = Address Decoder. 4

6 DI-M.D.C.D.06 (Motor DC Driver 600mA) DI-M.D.C.D series adalah seri modul Motor DC Driver yang digunakan dalam suatu sistem untuk menguatkan arus dan atau tegangan keluaran (output) pengendali (misalkan mikrokontroler) agar pengendali dapat mengendalikan Motor DC. Gambar 9. Layout Posisi Komponen DI-MDCD06 Rangkaian penguat untuk mengendalikan motor-motor berarus DC (Direct Current) sepert Motor DC Gearbox, Motor Stepper, Motor DC Tape, dll. Menggunakan Komponen Penguat Push-Pull Four Channel Driver With Diode. o Tegangan supply operasi sampai dengan 36V.Total Arus DC yang mampu dilewatkan sampai dengan 600 miliampere per channel. Dapat langsung dihubungkan pada DI-Smart 51 System atau DI-Smart AVR System. o Pin pengendali dapat diatur, high-byte atau low-byte, sehingga membuat pemrogram dapat leluasa menentukan pin mikrokontroler yang digunakan sebagai pengendali. o Dapat di-cascade (diseri) hingga 2 Modul atau 1 port pada DI-Smart 51 System dan DI-Smart AVR System. DI-M.D.C.D.4.A (Motor DC Driver 4A) DI-M.D.C.D series adalah seri modul Motor DC Driver yang digunakan dalam suatu sistem untuk menguatkan arus dan atau tegangan keluaran (output) pengendali (misalkan mikrokontroler) agar pengendali dapat mengendalikan Motor DC. Gambar 10. Layout Posisi Komponen DI-MDCD4A Rangkaian penguat untuk mengendalikan motor-motor berarus DC (Direct Current) sepert Motor DC Gearbox, Motor Stepper, Motor DC Tape, dll. 5

7 Menggunakan komponen penguat dual full bridge drive: o Tegangan supply operasi sampai dengan 46 VDC. o Total arus DC yang mampu dilewatkan sampai dengan 4 Ampere. o Terdiri dari 2 bagian yang independen. Memiliki 4 output (dapat dikoneksikan dengan 1 Motor Stepper, atau 2 Motor DC 2 arah, atau 4 Motor DC 1 Arah). Dapat langsung dihubungkan pada DI-Smart AVR System atau DI-Smart 51 System atau DI-Basic AVR System: o Pin-pin kendali beada di posisi D0-D3. o Enable IC ada di posisi D4 dan D5. Default dari pin ini adalah high atau IC dalam kondisi Enabled. o Pin D6 dan D7 dihubungkan ke GND, untuk me-non-aktifkan (Disable) IC, yaitu dengan menghubungkan pin EN1 atau EN2 dengan GND yang berdampingan (lihat bagian yang dilingkari pada Gambar 10). DI-Smart 51 System DI-Smart AVR System adalah modul elektronika yang berdasar pada sistem minimum MCS-51 khususnya AT89S51 dan seri yang bersesuaian yang telah dilengkapi dengan beberapa fitur yang dapat mempermudah proses pembelajaran atau proses troubleshooting pemrograman. Gambar 11. Layout Posisi Komponen DI-Smart 51 System Sebagai CPU (Central Processing Unit) atau Pengendali dalam berbagai macam sistem: sistem instrumentasi, sistem robotika, dan otomasi-otomasi yang lainnya. Dapat digunakan untuk jenis mikrokontroler ATMEL keluarga MCS-51 yang berkonfigurasi 40 PDIP: AT89S5X (AT89S51, AT89S52, ) dan AT89C5X. Memiliki IC Max232 sehingga dapat langsung dihubungkan pada PORT SERIAL / COM PORT komputer. Tersedia Array LED pada PORT2, dan Push-ON pada PORT3.2 dan PORT3.3 sehingga cocok untuk latihan atau pengecekkan program. 6

8 DI-Smart 51 ISP (Downloader) DI-Smart 51 ISP adalah modul pengunduh (downloader) program dari PC ke IC mikrokontroler MCS-51 yang memiliki fitur pemrograman ISP (In System Programming). Gambar 12. Layout Posisi Komponen DI-Smart 51 ISP (Downloader) Sebagai pengunduh (downloader) skrip program ke IC mikrokontroler MCS-51 yang berfasilitas ISP. Cocok untuk mengunduh (download) program ke MCS-51 yang sudah memiliki fasilitas ISP (In System Programming). Koneksi dengan komputer menggunakan PORT PARALLEL atau PORT PRINTER dengan header DB25. DI-Low Cost USB AVR ISP (USB AVR Downloader) DI-Low Cost USB AVR ISP (USB AVR Downloader) adalah modul pengunduh (downloader) program dari PC/Notebook ke IC mikrokontroler AVR yang memiliki fitur pemrograman ISP (In System Programming) melalui port USB dari PC/Notebook. Gambar 13. Layout Posisi Komponen DI-Low Cost USB AVR ISP (USB AVR Downloader). Gambar 14. Konfigurasi Pin. Sebagai pengunduh (downloader) skrip program ke IC mikrokontroler AVR yang berfasilitas ISP (In System Programming). Cocok untuk mengunduh (download) program ke semua IC AVR yang memiliki fasilitas ISP (In System Programming) melalui port USB pada Notebook atau PC. Mudah digunakan, dengan menggunakan program downloader yang user friendly. 7

9 DI-Smart KEY4X4 Input DI-Smart KEY4X4 Input adalah modul keypad yang berisi 16 tombol (KEY) yang tersusun dalam 4 kolom x 4 baris. Gambar 15. Layout Posisi Komponen DI-Smart KEY4X4 Input. Sebagai input setting suatu sistem, seperti input waktu, input batas, dll. Jumlah total input keypad adalah 16 (0-9, A-D, *, #) dalam 4 baris x 4 kolom. Telah disediakan kabel IDC-10 sehingga dapat langsung dihubungkan dengan DI-Smart 51 System atau DI-Smart AVR System. DI-P.D.C.S.5 (Powerfull DC Supply 5V) DI-P.D.C.S series adalah seri modul Powerfull DC Supply yang dapat digunakan dalam suatu sistem untuk meregulasi sumber tegangan DC sistem agar didapatkan sumber tegangan DC yang stabil dan mampu menahan arus yang cukup besar (sampai dengan 5A). Gambar 16. Layout Posisi Komponen DI-PDCS5 Sebagai sumber tegangan berbagai macam rangkaian yang memerlukan tegangan stabil 5V dan berdaya sampai dengan 5A. Menggunakan konfigurasi diode penyearah gelombang penuh. Tegangan keluaran tetap 5V (4.98V 5.02V) dengan noise yang dapat diabaikan. Dilengkapi Current-Booster yang mampu menahan arus sampai dengan 5A arus input transformator. 8

10 DI-P.D.C.S.12 (Powerfull DC Supply 12V) DI-P.D.C.S series adalah seri modul Powerfull DC Supply yang dapat digunakan dalam suatu sistem untuk meregulasi sumber tegangan DC sistem agar didapatkan sumber tegangan DC yang stabil dan mampu menahan arus yang cukup besar (sampai dengan 5A). Gambar 17. Layout Posisi Komponen DI-PDCS12 Sebagai sumber tegangan berbagai macam rangkaian yang memerlukan tegangan stabil 12V dan berdaya sampai dengan 5A. Menggunakan konfigurasi diode penyearah gelombang penuh. Tegangan keluaran tetap 12V (11.98V 12.02V) dengan noise yang dapat diabaikan. Dilengkapi Current-Booster yang mampu menahan arus sampai dengan 5A arus input transformator. DI-Low Cost USB 51 ISP (USB MCS-51 Downloader) DI-Low Cost USB 51 ISP (USB MCS-51 Downloader) adalah modul pengunduh (downloader) program dari PC/Notebook ke IC mikrokontroler keluarga MCS-51 (seperti AT89S51, AT89S52, dll) yang memiliki fitur pemrograman ISP (In System Programming) melalui port USB dari PC/Notebook. Gambar 18. Layout Posisi Komponen DI-Low Cost USB 51 ISP (USB MCS-51 Downloader). Gambar 19. Konfigurasi Pin. Sebagai pengunduh (downloader) skrip program ke IC mikrokontroler keluarga MCS-51 (seperti AT89S51, AT89S52, dll) yang berfasilitas ISP (In System Programming). 9

11 Cocok untuk mengunduh (download) program ke semua IC mikrokontroler keluarga MCS-51, seperti AT89S51, AT89S52, AT89S1051, AT89S2051, dll, yang memiliki fasilitas ISP (In System Programming) melalui port USB pada Notebook atau PC. Mudah digunakan, dengan menggunakan program downloader yang user friendly. DI-Relay 2 DI-Relay 2 adalah modul relay pengembangan dari DI-Relay 1. DI-Relay 2 berisi adalah dua buah DI- Relay 1 dalam 1 board, sehingga pengguna lebih hemat dari sisi biaya maupun dari sisi dimensi. DI-Relay 2 adalah modul relay SPDT (Single Pole Double Throw) yang memiliki ketahanan yang baik terhadap arus dan tegangan yang besar, baik dalam bentuk AC maupun DC. Gambar 1. Layout Posisi Komponen DI-Relay 2 Sebagai electronic-switch yang dapat digunakan untuk mengendalikan ON/OFF peralatan listrik berdaya besar. Menggunakan 2 buah relay HKE HRS4H-S-DC5V o Menggunakan tegangan rendah, 5VDC, sehingga dapat langsung dihubungkan pada sistem mikrokontroler. o Tipe relay adalah SPDT (Single Pole Double Throw): 1 Common, 1 NC (Normally Close), dan 1 NO (Normally Open). o Memiliki daya tahan sampai dengan 10A. Dapat langsung dihubungkan pada DI-Smart AVR System atau DI-Smart 51 System o Pin pengendali dapat dihubungkan dengan pin port mikrokontroler mana saja, sehingga membuat pemrogram dapat leluasa menentukan pin mikrokontroler yang akan digunakan sebagai pengendali. Dilengkapi rangkaian penggerak (driver) relay dengan level tegangan TTL sehingga dapat langsung dikendalikan oleh mikrokontroler. o Driver bertipe active-high atau kumparan relay akan aktif saat pin pengendali diberi logika 1. o Driver dilengkapi rangkaian peredam GGL induksi sehingga tidak akan membuat reset sistem mikrokontroler. 10

12 DI-REV1 [di-ay-ref-wan] (DI-Rotary Encoder Versi #1) DI-REV1 (DI-Rotary Encoder Versi #1) adalah modul rotary encoder yang mudah untuk digunakan. Terdiri dari dua bagian: Piringan Derajat dan Rangkaian Sensor pembaca, sehingga dapat dimanfaatkan untuk menghitung gerakan angular berbagai perangkat elektronik maupun mekanik. Gambar 20. Piringan Derajat DI-REV1 Gambar 21. Layout Posisi Komponen DI-REV1 Penghitung rotasi: o Putaran Motor o Mekanik (seperti roda, roda gigi, dan kincir) Terdiri dari dua bagian utama: 1. Piringan derajat dengan 36 lubang pada kelilingnya dengan sudut antara dua lubang yang berdampingan terhadap titik tengahnya adalah 10 o. 2. Rangkaian sensor pembaca putaran yang menggunakan optocoupler tipe celah sebagai sensor pembaca perubahan posisi lubang piringan derajat. Tegangan-tegangan operasi: o Sumber (VCC): 3,5 5,5V o Logika output 0 : 0 0,5V o Logika output 1 : 3 5V (VCC 0,5V) Logika output: o 0: Saat celah sensor terhalang o 1: Saat celah sensor tanpa-halangan Kecepatan baca sensor: o Kondisi logika toggle (0/1): 1500Hz o Rotasi dengan 36 lubang: 2500RPM 11

13 DI-WLM35TS (DI-Waterproof LM35 Temperature Sensor) DI-WLM35TS (DI-Waterproof LM35 Temperature Sensor) adalah modul sensor suhu LM35 yang tahan air. Dalam modul DI-WLM35TS ini, sensor LM35 telah diberi lapisan yang tahan air, sehingga modul tetap dapat bekerja dengan baik untuk mengukur suhu dalam cairan. 3.5mm 4.5mm 300mm mm Gambar 22. Sketsa DI-WLM35TS. Sensor suhu / pengukur temperatur o Benda o Cairan o Udara Menggunakan sensor suhu LM35DZ sebagai komponen utama. Memiliki semua kelebihan dari sensor LM35DZ: o Terkalibrasi dalam satuan Celcius. o Faktor skala yang linear 10 mv / o C. o Daerah pengukuran 0 o C 100 o C. o Tegangan sumber 4 VDC 30 VDC. Tersambung dengan kabel sepanjang 300 mm yang anti air dan tahan terhadap suhu panas. Dilapisi dengan 3 lapisan, sehingga sensor tetap dapat bekerja dengan baik di dalam air. DI-MLDR (DI-Multifunction LDR) DI-MLDR (DI-Multifunction LDR) adalah modul sensor cahaya berbasis sensor LDR (Light Dependent Resistor) atau biasa juga disebut dengan photoresistor, yaitu komponen elektronika yang bersifat resistif yang resistansi berubah jika kecerahan cahaya yang mengenai permukaannya berubah. Modul sensor ini didisain untuk banyak fungsi yang berkaitan dengan aplikasi cahaya (lihat aplikasi). 12

14 Pengukur kecerahan cahaya (iluminasi). Pendeteksi warna benda. Pendeteksi siang / malam. Pendeteksi garis (line detector). Pendeteksi keberadaan benda. Gambar 23. Layout Posisi Komponen DI-MLDR (DI-Multifunction LDR) Menggunakan sensor cahaya LDR (Light Dependent Resistor) atau biasa juga dikenal dengan photoresistor. Tegangan operasi: 3,5 5,5 VDC. Terdapat dua jenis keluaran (output): o Analog: 0 VDC s.d 5 VDC. o Digital / Diskrit: Logika 0 dan Logika 1. Terdapat dua buah LED (Light Emitting Diode) berwarna putih terang berdiameter 3 mm yang dapat dikendalikan nyala dan padamnya (on / off). Tingkat referensi pembanding kecerahan yang dapat diatur untuk keluaran digital. DI-Basic AVR System DI-Basic AVR System adalah modul sistem AVR yang berdasar pada sistem minimum AVR ATMEGA8535 dan seri yang bersesuaian yang telah dilengkapi dengan fitur ADC. Gambar 24. Layout Posisi Komponen DI-Basic AVR System 13

15 Sebagai CPU (Central Processing Unit) atau Pengendali dalam berbagai macam sistem: sistem instrumentasi, sistem robotika, dan otomasi-otomasi yang lainnya. Dapat digunakan untuk jenis AVR ATMEGA8535(L), ATMEGA16(L), ATMEGA32(L), ATMEGA163(L), ATMEGA323(L). Koneksi ADC sudah disiapkan (AVCC, AGND, dan AREF) sehingga sistem sudah siap untuk menerima input ANALOG pada PORTA. DI-USB AVR ISP V2 DI-USB to Serial TTL DI-USB AVR ISP V2 / DI-USB to Serial TTL adalah modul pengunduh (downloader) program dari PC/Notebook ke IC mikrokontroler AVR yang memiliki fitur pemrograman ISP (In System Programming) melalui port USB dari PC/Notebook. Dan selain itu modul ini pun memiliki fitur pengubah USB to Serial TTL, sehingga mikrokontroler yang berlevel tegangan TTL dapat langsung berkomunikasi via USB dengan komputer.. Gambar 25. Layout Posisi Komponen DI-USB AVR ISP V2 / DI-USB to Serial TTL Gambar 26. Konfigurasi Pin. Sebagai pengunduh (downloader) skrip program ke IC mikrokontroler AVR yang berfasilitas ISP (In System Programming). Dan dapat pula digunakan sebagai perangkat antar-muka komunikasi antara mikrokontroler atau perangkat digital berlevel tegangan TTL dengan port USB komputer. Cocok untuk mengunduh (download) program ke semua IC AVR yang memiliki fasilitas ISP (In System Programming) melalui port USB pada Notebook atau PC. Menggunakan IC USB to Serial TTL sehingga dapat digunakan pula sebagai antarmuka komunikasi antara perangkat elektronika berlevel TTL dengan komputer melalui port USB (contoh: mikrokontroler dengan komputer). Mudah digunakan, dengan menggunakan program downloader yang user friendly. Dan dapat dikoneksikan langsung dengan Code Vision AVR. 14

KODE PRODUK NAMA PRODUK HAL.

KODE PRODUK NAMA PRODUK HAL. ENSIKLOPE EDISI #6 KODE PRODUK NAMA PRODUK HAL. DIM.001 DI-Smart AVR System 1 DIM.002 DI-Extension Board 1 DIM.003 DI-Smart AVR ISP 2 DIM.004 DI-Cable Serial - DIM.005 DI-Smart LCD 16X2 Board 2 DIM.006A

Lebih terperinci

KODE PRODUK NAMA PRODUK HAL.

KODE PRODUK NAMA PRODUK HAL. ENSIKLOPE EDISI #14 KODE PRODUK NAMA PRODUK HAL. DIM.001 DI-Smart AVR System 1 DIM.002 DI-Extension Board 1 DIM.003 DI-Smart AVR ISP 2 DIM.004 DI-Cable Serial - DIM.005 DI-Smart LCD 16X2 Board 2 DIM.006A

Lebih terperinci

KODE NAMA PRODUK HAL.

KODE NAMA PRODUK HAL. ENSIKLOPE EDISI #16 KODE NAMA PRODUK HAL. DIM.001 DI-Smart AVR System 1 DIM.002 DI-Extension Board 1 DIM.003 DI-Smart AVR ISP 2 DIM.004 DI-Cable Serial - DIM.005 DI-Smart LCD 16X2 Board 2 DIM.006A DI-PIR

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1. Spesifikasi Sistem Sebelum merancang blok diagram dan rangkaian terlebih dahulu membuat spesifikasi awal rangkaian untuk mempermudah proses pembacaan, spesifikasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Baggage Arrival System Baggage Arrival System merupakan sebuah sistem konveyor penanganan bagasi pada area kedatangan di bandara. Adapun fungsi konveyor ini adalah memindahkan

Lebih terperinci

PENGONTROL ROBOT. Dosen : Dwisnanto Putro, S.T, M.Eng. Published By Stefanikha69

PENGONTROL ROBOT. Dosen : Dwisnanto Putro, S.T, M.Eng. Published By Stefanikha69 PENGONTROL ROBOT Dosen : Dwisnanto Putro, S.T, M.Eng Pengontrol Pengendali atau Pengontrol merupakan suatu instrument atau alat yang berfungsi untuk mengendalikan sesuatu yang akan dikendalikan. Pengendali

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang dipakai pada skripsi ini. 3.1. Perancangan dan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISEM 3.1. Perancangan Perangkat Keras Blok diagram yang dibuat pada perancangan tugas akhir ini secara keseluruhan dapat dilihat pada gambar 3.1. Keypad Sensor 1 Sensor 2 Sensor 3

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Perancangan perangkat keras pada sistem keamanan ini berupa perancangan modul RFID, modul LCD, modul motor. 3.1.1 Blok Diagram Sistem Blok diagram

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI Halaman HALAMAN PENGESAHAN... i ABSTRAKSI... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xiv DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN... xv BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Diagram Blok Sistem Blok diagram dibawah ini menjelaskan bahwa ketika juri dari salah satu bahkan ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari modifikasi kelistrikan pada kendaraan bermotor, perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB III DESKRIPSI MASALAH BAB III DESKRIPSI MASALAH 3.1 Perancangan Hardware Perancangan hardware ini meliputi keseluruhan perancangan, artinya dari masukan sampai keluaran dengan menghasilkan energi panas. Dibawah ini adalah diagram

Lebih terperinci

Gambar 2.1 Mikrokontroler ATMega 8535 (sumber :Mikrokontroler Belajar AVR Mulai dari Nol)

Gambar 2.1 Mikrokontroler ATMega 8535 (sumber :Mikrokontroler Belajar AVR Mulai dari Nol) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mikrokontroler Mikrokontroler merupakan keseluruhan sistem komputer yang dikemas menjadi sebuah chip di mana di dalamnya sudah terdapat Mikroprosesor, I/O Pendukung, Memori

Lebih terperinci

Bab III METODOLOGI PENELITIAN

Bab III METODOLOGI PENELITIAN 8 Bab III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas mengenai perangkat keras dan perangkat lunak serta beberapa hal mengenai perancangan sistem keseluruhan sehingga sistem bekerja dengan baik sebagaimana

Lebih terperinci

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair.

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam penulisan tugas akhir ini metode yang digunakan dalam penelitian adalah : 1. Metode Perancangan Metode yang digunakan untuk membuat rancangan

Lebih terperinci

SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535

SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535 3 PENERAPAN FILM Ba 0,55 Sr 0,45 TiO 3 (BST) SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535 23 Pendahuluan Indonesia sebagai negara agraris

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas perencanaan dan pembuatan dari alat yang akan dibuat yaitu Perencanaan dan Pembuatan Pengendali Suhu Ruangan Berdasarkan Jumlah Orang ini memiliki 4 tahapan

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 21 BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1 Gambaran umum Perancangan sistem pada Odometer digital terbagi dua yaitu perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perancangan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini menguraikan perancangan mekanik, perangkat elektronik dan perangkat lunak untuk membangun Pematrian komponen SMD dengan menggunakan conveyor untuk indutri kecil dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN 37 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN 3.1 Perancangan Dalam pembuatan suatu alat atau produk perlu adanya sebuah rancangan yang menjadi acuan dalam proses pembuatanya, sehingga kesalahan yang mungkin timbul

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Tombol kuis dengan Pengatur dan Penampil Nilai diharapkan memiliki fiturfitur

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Tombol kuis dengan Pengatur dan Penampil Nilai diharapkan memiliki fiturfitur 6 BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. Tombol Kuis dengan Pengatur dan Penampil Nilai Tombol kuis dengan Pengatur dan Penampil Nilai diharapkan memiliki fiturfitur sebagai berikut: 1. tombol pengolah

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN 13 BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN 3.1 Perancangan Sistem Aplikasi ini membahas tentang penggunaan IC AT89S51 untuk kontrol suhu pada peralatan bantal terapi listrik. Untuk mendeteksi suhu bantal terapi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Identifikasi Kebutuhan Proses pembuatan alat penghitung benih ikan ini diperlukan identifikasi kebutuhan terhadap sistem yang akan dibuat, diantaranya: 1. Perlunya rangkaian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS

BAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS BAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan dan pembuatan alat simulasi Sistem pengendali lampu jarak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. ALAT DAN BAHAN Dalam perencanaan dan pembuatan mesin penetas telur yang dikendalikan oleh microcontroler ATmega8535 dengan penampil LCD ini dalam pengerjaanya melalui

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan dioda biasa, komponen elektronika ini akan mengubah cahaya menjadi arus listrik. Cahaya

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sistem Secara Umum Perancangan sistem yang dilakukan dengan membuat diagram blok yang menjelaskan alur dari sistem yang dibuat pada perancangan dan pembuatan

Lebih terperinci

BAB III. Perencanaan Alat

BAB III. Perencanaan Alat BAB III Perencanaan Alat Pada bab ini penulis merencanakan alat ini dengan beberapa blok rangkaian yang ingin dijelaskan mengenai prinsip kerja dari masing-masing rangkaian, untuk mempermudah dalam memahami

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM 27 BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1. Diagram Blok Sistem Diagram merupakan pernyataan hubungan yang berurutan dari satu atau lebih komponen yang memiliki satuam kerja tersendiri dan setiap

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Dalam perancangan sistem otomatisasi pemakaian listrik pada ruang belajar berbasis mikrokontroler terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS 3.1. Pendahuluan Perangkat pengolah sinyal yang dikembangkan pada tugas sarjana ini dirancang dengan tiga kanal masukan. Pada perangkat pengolah sinyal

Lebih terperinci

BAB III MIKROKONTROLER

BAB III MIKROKONTROLER BAB III MIKROKONTROLER Mikrokontroler merupakan sebuah sistem yang seluruh atau sebagian besar elemennya dikemas dalam satu chip IC, sehingga sering disebut single chip microcomputer. Mikrokontroler merupakan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang dipakai pada skripsi ini. 3.1. Perancangan dan

Lebih terperinci

SISTEM PENERANGAN RUMAH OTOMATIS DENGAN SENSOR CAHAYA BERBASIS MIKROKONTROLER

SISTEM PENERANGAN RUMAH OTOMATIS DENGAN SENSOR CAHAYA BERBASIS MIKROKONTROLER SISTEM PENERANGAN RUMAH OTOMATIS DENGAN SENSOR CAHAYA BERBASIS MIKROKONTROLER [1] Eddi Kurniawan, [2] Cucu Suhery, [3] Dedi Triyanto [1][2][3] Jurusan Sistem Komputer, Fakultas MIPA Universitas Tanjungpura

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1. 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Blok Diagram Modul Baby Incubator Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1. PLN THERMOSTAT POWER SUPPLY FAN HEATER DRIVER HEATER DISPLAY

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem deteksi keberhasilan software QuickMark untuk mendeteksi QRCode pada objek yang bergerak di conveyor. Garis besar pengukuran

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Dalam bidang teknologi, orientasi produk teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia adalah produk yang berkualitas, hemat energi, menarik, harga murah, bobot ringan,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS MOBILE-ROBOT

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS MOBILE-ROBOT BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS MOBILE-ROBOT 3.1. Perancangan Sistem Secara Umum bawah ini. Diagram blok dari sistem yang dibuat ditunjukan pada Gambar 3.1 di u(t) + e(t) c(t) r(t) Pengontrol Plant

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK. Perangkat keras dari alat ini secara umum terdiri dari rangkaian dibagi

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK. Perangkat keras dari alat ini secara umum terdiri dari rangkaian dibagi 68 BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1. Gambaran Umum Perangkat keras dari alat ini secara umum terdiri dari rangkaian dibagi perangkat elektronik. Perancangan rangkaian elektronika terdiri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA Pada bab ini, akan dibahas pengujian alat mulai dari pengujian alat permodul sampai pengujian alat secara keseluruhan serta pengujian aplikasi monitoring alat tersebut. Pengujian

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. DESKRIPSI KERJA SISTEM Gambar 3.1. Blok diagram sistem Satelit-satelit GPS akan mengirimkan sinyal-sinyal secara kontinyu setiap detiknya. GPS receiver akan

Lebih terperinci

USER MANUAL TRAINER SAKLAR SUHU OTOMATIS MATA DIKLAT : PERAKITAN ALAT PENGENDALI

USER MANUAL TRAINER SAKLAR SUHU OTOMATIS MATA DIKLAT : PERAKITAN ALAT PENGENDALI USER MANUAL TRAINER SAKLAR SUHU OTOMATIS MATA DIKLAT : PERAKITAN ALAT PENGENDALI SISWA KELAS XII TEI2 JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI SMK NEGERI 3 BOYOLANGU CREW 2 CREW 11268/130.EI Suryo Hadi Sampurno

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. AVR(Alf and Vegard s Risc processor) ATMega32 merupakan 8 bit mikrokontroler berteknologi RISC (Reduce Instruction Set Computer).

BAB II DASAR TEORI. AVR(Alf and Vegard s Risc processor) ATMega32 merupakan 8 bit mikrokontroler berteknologi RISC (Reduce Instruction Set Computer). BAB II DASAR TEORI Bab ini menjelaskan konsep dan teori dasar yang mendukung perancangan dan realisasi sistem. Penjelasan ini meliputi mikrokontroler AVR, perangkat sensor, radio frequency, RTC (Real Time

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan diuraikan tentang proses pengujian sistem yang meliputi pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun secara keseluruhan, dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas dasar teori yang berhubungan dengan perancangan skripsi antara lain motor servo, LCD Keypad Shield, rangkaian pemantik, mikrokontroler arduino uno dan kompor

Lebih terperinci

SISTEM PENERANGAN RUMAH OTOMATIS DENGAN SENSOR CAHAYA BERBASIS MIKROKONTROLER

SISTEM PENERANGAN RUMAH OTOMATIS DENGAN SENSOR CAHAYA BERBASIS MIKROKONTROLER SISTEM PENERANGAN RUMAH OTOMATIS DENGAN SENSOR CAHAYA BERBASIS MIKROKONTROLER Jurnal Coding Sistem Komputer Universitas Tanjungpura Volume 01 No. 2 (2013), hal 1 10 ISSN : 2338-493x SISTEM PENERANGAN

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN KERJA ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN KERJA ALAT BAB III PERANCANGAN DAN KERJA ALAT 3.1 DIAGRAM BLOK sensor optocoupler lantai 1 POWER SUPPLY sensor optocoupler lantai 2 sensor optocoupler lantai 3 Tombol lantai 1 Tbl 1 Tbl 2 Tbl 3 DRIVER ATMEGA 8535

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM MIKROKONTROLER. program pada software Code Vision AVR dan penanaman listing program pada

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM MIKROKONTROLER. program pada software Code Vision AVR dan penanaman listing program pada BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM MIKROKONTROLER Pada tahap perancangan ini dibagi menjadi 2 tahap perancangan. Tahap pertama adalah perancangan perangkat keras (hardware), yang meliputi rangkaian rangkaian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 30 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1 Perancangan Sistem Dalam membuat suatu alat ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu bagaimana cara merancang sistem yang akan diimplementasikan pada

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560 BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dijelaskan teori-teori penunjang yang diperlukan dalam merancang dan merealisasikan skripsi ini. Bab ini dimulai dari pengenalan singkat dari komponen elektronik utama

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Gambaran Umum Merupakan alat elektronika yang memiliki peranan penting dalam memudahkan pengendalian peralatan elektronik di rumah, kantor dan tempat lainnya.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari Instrumen dan komponen elektronika yang terdiri atas:

METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari Instrumen dan komponen elektronika yang terdiri atas: III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari 2013 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV Pengujian Alat dan Analisa BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4. Tujuan Pengujian Pada bab ini dibahas mengenai pengujian yang dilakukan terhadap rangkaian sensor, rangkaian pembalik arah putaran

Lebih terperinci

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA DATA. dari sistem yang dibuat. Pengujian dan pengukuran pada rangkaian ini bertujuan

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA DATA. dari sistem yang dibuat. Pengujian dan pengukuran pada rangkaian ini bertujuan 63 BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA DATA 4.1 Tujuan Pengukuran yang dilakukan pada dasarnya adalah untuk mendapatkan data dari sistem yang dibuat. Pengujian dan pengukuran pada rangkaian ini bertujuan agar

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

Fasilitas-fasilitas Tambahan DST-51

Fasilitas-fasilitas Tambahan DST-51 Fasilitas-fasilitas Tambahan DST-51 Pemrograman Atmel Mikrokontroler dengan DST-51 Modul DST-51 selain berfungsi sebagai Development System juga dapat berfungsi sebagai Universal Programmer. Dengan tambahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Penelitian Terdahulu Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini akan dicantumkan beberapa hasil penelitian terdahulu : Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Islam

Lebih terperinci

BAB III ANALISA SISTEM

BAB III ANALISA SISTEM BAB III ANALISA SISTEM 3.1 Gambaran Sistem Umum Pembuka pintu otomatis merupakan sebuah alat yang berfungsi membuka pintu sebagai penganti pintu konvensional. Perancangan sistem pintu otomatis ini merupakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro 22 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro Fakultas Tekik, Universitas Lampung, yang dilaksanakan mulai bulan Oktober

Lebih terperinci

EMS. 2 A Dual H-Bridge

EMS. 2 A Dual H-Bridge EMS 2 A Dual H-Bridge Daftar Isi 1. Pendahuluan... 3 2. Spesifikasi... 3 3. Tata Letak Komponen... 3 4. Keterangan Antarmuka... 4 5. Contoh Koneksi... 5 5.1. Contoh Koneksi Untuk 2 Buah Motor 2 Arah...

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT Bab ini akan membahas mengenai perancangan dan realisasi perangkat keras serta perangkat lunak dari setiap modul yang mendukung keseluruhan alat yang dibuat. Gambar

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR EDHRIWANSYAH NST

TUGAS AKHIR EDHRIWANSYAH NST PERENCANAAN DAN PEMBUATAN KENDALI MOTOR SEBAGAI PENGGERAK PINTU OTOMATIS MASUKAN RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATIONS) BERBASIS MIKROKONTROLER AT90S2313 (HARDWARE) TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJICOBA

BAB IV HASIL DAN UJICOBA BAB IV HASIL DAN UJICOBA IV.1. Instalasi Interface Instalasi rangkaian seluruhnya merupakan hal yang sangat penting karena merupakan proses penginputan data dari komputer ke mikrokontroller. Sebelum melakukan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL

BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL. Diagram Blok Diagram blok merupakan gambaran dasar membahas tentang perancangan dan pembuatan alat pendeteksi kerusakan kabel, dari rangkaian sistem

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM Sistem akuisisi data ekonomis berbasis komputer atau personal computer (PC) yang dibuat terdiri dari beberapa elemen-elemen sebagai berikut : Sensor, yang merupakan komponen

Lebih terperinci

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU Adhe Ninu Indriawan, Hendi Handian Rachmat Subjurusan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu 37 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dan dilaksanakan mulai bulan Maret 2012 sampai

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C.

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C. BAB II DASAR TEORI 2.1 ARDUINO Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang.

Lebih terperinci

BAB III PENGENDALIAN GERAK MEJA KERJA MESIN FRAIS EMCO F3 DALAM ARAH SUMBU X

BAB III PENGENDALIAN GERAK MEJA KERJA MESIN FRAIS EMCO F3 DALAM ARAH SUMBU X BAB III PENGENDALIAN GERAK MEJA KERJA MESIN FRAIS EMCO F3 DALAM ARAH SUMBU X Pada bab ini akan dibahas mengenai diagram alir pembuatan sistem kendali meja kerja mesin frais dalam arah sumbu-x, rangkaian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar 28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan Laboratorium Pemodelan Jurusan Fisika Universitas Lampung. Penelitian

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN ROBOT PENJEJAK GARIS BERBASIS MIKROKONTROLER

PEMROGRAMAN ROBOT PENJEJAK GARIS BERBASIS MIKROKONTROLER PEMROGRAMAN ROBOT PENJEJAK GARIS BERBASIS MIKROKONTROLER Oleh : Ihyauddin, S.Kom Disampaikan pada : Pelatihan Pemrograman Robot Penjejak Garis bagi Siswa SMA Negeri 9 Surabaya Tanggal 3 Nopember 00 S SISTEM

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan perancangan alat, yaitu perancangan perangkat keras dan perancangan perangkat lunak. Perancangan perangkat keras terdiri dari perangkat elektronik

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PEANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Pendahuluan Dalam Bab ini akan dibahas pembuatan seluruh sistem perangkat yang ada pada Perancangan Dan Pembuatan Alat Aplikasi pengendalian motor DC menggunakan

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM 42 BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini dijelaskan pembuatan alat yang dibuat dalam proyek tugas akhir dengan judul rancang bangun sistem kontrol suhu dan kelembaban berbasis mirkrokontroler

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Definisi Perancangan Perancangan adalah proses menuangkan ide dan gagasan berdasarkan teoriteori dasar yang mendukung. Proses perancangan dapat dilakukan dengan cara pemilihan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelah pembuatan modul maka perlu dilakukan pendataan melalui proses

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelah pembuatan modul maka perlu dilakukan pendataan melalui proses BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Dan Pengukuran Setelah pembuatan modul maka perlu dilakukan pendataan melalui proses pengujian dan pengukuran. Tujuan dari pengujian dan pengukuran yaitu mengetahui

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik robot. Sedangkan untuk pembuatan perangkat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam perancangan alat pendeteksi pelanggaran garis putih pada Traffict Light ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahanpermasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berikut sistem dari modul Hot Plate Magnetic Stirrer dapat dilihat pada

BAB III METODE PENELITIAN. Berikut sistem dari modul Hot Plate Magnetic Stirrer dapat dilihat pada 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sistem Hot Plate Magnetic Stirrer Berikut sistem dari modul Hot Plate Magnetic Stirrer dapat dilihat pada Gambar 3.1. Gambar 3.1 Diagram Blok alat 20 21 Fungsi masing-masing

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Instalasi Interface Instalasi rangkaian seluruhnya merupakan hal yang sangat penting karena merupakan proses penginputan data dari komputer ke mikrokontroller. Sebelum melakukan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O, BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino Uno R3 adalah papan pengembangan mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

Lebih terperinci

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan BAB III PEMBUATAN ALAT 3.. Pembuatan Dalam pembuatan suatu alat atau produk perlu adanya sebuah rancangan yang menjadi acuan dalam proses pembuatanya, sehingga kesalahan yang mungkin timbul dapat ditekan

Lebih terperinci

Gambar 4.2 Rangkaian keypad dan LED

Gambar 4.2 Rangkaian keypad dan LED JOBSHEET IV ANTARMUKA MIKROKONTROLER DENGAN KEYPAD TUJUAN Mengetahui dan memahami cara mengantarmukakan mikrokontroler dengan keypad. Mengetahui dan memahami bagaimana memrogram mikrokontroler untuk membaca

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan pada tugas akhir ini adalah dengan metode eksperimen murni. Pada penelitian ini dilakukan perancangan alat ukur untuk mengukur

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT Pada bab ini akan dijelaskan perancangan skripsi yang dibuat yang terdiri dari perancangan perangkat keras dan perancangan perangkat lunak. Perancangan perangkat

Lebih terperinci

Bab IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA

Bab IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA 51 Bab IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA Dalam perancangan perangkat keras dan perangkat lunak suatu sistem yang telah dibuat ini dimungkinkan terjadi kesalahan karena faktor-faktor seperti human error, proses

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Pemotong Rumput Lapangan Sepakbola Otomatis dengan Sensor Garis dan Dinding ini, terdapat beberapa masalah

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Realisasi Perangkat Keras Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara otomatis menggunakan sensor suhu LM35 ditunjukkan pada gambar berikut : 8 6

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus 2009, dilakukan di Laboratorium Konversi Energi Elektrik dan Laboratorium Sistem

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Sistem Pada Perancangan tugas akhir ini terdapat blok diagram yang akan di rancang berikut blok diagram secara keseluruhan

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan diuraikan tentang proses pengujian sistem yang meliputi pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun secara keseluruhan, dan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat. BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat. Perancangan tersebut mulai dari: blok diagram sampai dengan perancangan rangkaian elektronik, sebagai penunjang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA Pada bab ini, akan dibahas pengujian alat mulai dari pengujian alat permodul sampai pengujian alat secara keseluruhan. Pengujian tersebut akan dilakukan secara bertahap dengan

Lebih terperinci

SIMULATOR ALAT PEMOTONG KACA OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLLER

SIMULATOR ALAT PEMOTONG KACA OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLLER SIMULATOR ALAT PEMOTONG KACA OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLLER M. Ibrahim Ashari, Ahmad Faisol Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, ITN Malang Bryan_130572@yahoo.com, mzfais@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

DT-COMBO AVR-51 STARTER KIT

DT-COMBO AVR-51 STARTER KIT DT-COMBO AVR-51 STARTER KIT Petunjuk Penggunaan Trademarks & Copyright MCS-51 is a registered trademarks of Intel Corporation. AVR is a registered trademark of Atmel Corporation. ASM51 is copyright by

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari alat akuisisi data termokopel 8 kanal. 3.1. Gambaran Sistem Alat yang direalisasikan

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Untuk mendapatkan tujuan sebuah sistem, dibutuhkan suatu

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Untuk mendapatkan tujuan sebuah sistem, dibutuhkan suatu BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1 Analisa Kebutuhan Sistem Untuk mendapatkan tujuan sebuah sistem, dibutuhkan suatu kesatuan sistem yang berupa perangkat lunak, perangkat keras, dan manusianya itu sendiri.

Lebih terperinci