PEMBINGKAIAN BERITA MEDIA ONLINE (ANALISIS FRAMING BERITA VIVA.CO.ID DAN METROTVNEWSCOM MENGENAI KISRUH KEPENGURUSAN PARTAI GOLKAR)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMBINGKAIAN BERITA MEDIA ONLINE (ANALISIS FRAMING BERITA VIVA.CO.ID DAN METROTVNEWSCOM MENGENAI KISRUH KEPENGURUSAN PARTAI GOLKAR)"

Transkripsi

1 PEMBINGKAIAN BERITA MEDIA ONLINE (ANALISIS FRAMING BERITA VIVA.CO.ID DAN METROTVNEWSCOM MENGENAI KISRUH KEPENGURUSAN PARTAI GOLKAR) Erlangga Panji Samudro Universitas Bina Nusantara Jl.Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon Jeruk, Jakarta Barat , erlanggasamudro@gmail.com Dosen Pembimbing : Gayes Mahestu S.S., M.I.Kom ABSTRACT Online media is a new thing is the transformation of print and electronic media. The mass media in this very important role in online media and the spread of information exchange, as well as a means to the public to convey the aspirations of social and political control. In this news of the council on management chaos, and certainly viva.co.id and metrotvnews.com having a different perspective angle in the political interests to built a news. Based on the problems in the background, the problem of this research is how the formulation between viva.co.id and metrotvnews.com do framing news related to the case of Golkar party management chaos. A kind of qualitative descriptive is used to the research, where this study using analysis framing Zhongdang Pan and Gerald M. Kosicki. These results indicate that viva.co.id conduct a public opinion because of the way they ignore some elements of the existing structure and replace it with new facts. While metrotvnews.com often use elements of the lexicon using sensational headline to reinforce and explain a fact which is formed in the community. Expected from this research that the two media to be more objective in presenting a public information and is not expected to receive the news of crude, but be able to sort Keyword: Framing, online media, importance media, objectivity, public opinion. 79

2 80 ABSTRAK Media online merupakan hal baru yang merupakan transformasi dari media cetak dan elektronik. Media massa dalam hal ini media online sangat berperan penting dalam penyebaran dan pertukaran informasi, serta menjadi sarana bagi publik untuk menyampaikan aspirasi dan kontrol sosial politik. Dalam hal ini mengenai pemberitaan kisruh kepengurusan Partai Golkar, tentunya viva.co.id dan metrotvnews.com memiliki sudut pandang yang berbeda dalam mengkonstruksi berita kepentingan politik tersebut. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana viva.co.id dan metrotvnews.com melakukan pembingkaian berita terkait kasus kisruh kepengurusan Partai Golkar. Jenis penilitian ini adalah kualitatif deskriptif, dimana penelitian ini menggunakan analisis Framing model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa viva.co.id melakukan suatu opini publik dilihat dari cara mereka mengabaikan beberapa unsur dari struktur yang ada dan menggantinya dengan fakta baru. Sementara metrotvnews.com kerapkali menggunakan unsur leksikon dengan menggunakan judul sensasional untuk menguatkan dan menjelaskan suatu fakta yang terbentuk di masyarakat. Diharapkan dari penelitian ini bahwa kedua media untuk lebih objektif dalam menyajikan sebuah informasi dan masyarakat diharapkan tidak menerima berita secara mentah, namun dapat memilahnya. Kata Kunci: Framing, media online, kepentingan media, objektivitas, opini publik. PENDAHULUAN Media massa adalah pemilik peran penting dalam menyampaikan berbagai informasi pada masyarakat. Media komunikasi massa yaitu cetak (koran, majalah, tabloid), elektronik (tv dan radio), dan internet bertanggung jawab penuh terhadap pesan yang diterima oleh masyarakat. Media komunikasi memiliki kekuatan dalam memengaruhi masyarakat. Media massa sebagai sumber informasi utama adalah pembentuk opini publik yang utama. Media massa juga mempunyai beberapa fungsi dasar yaitu untuk pengamatan lingkungan, korelasi bagian-bagian dalam masyarakat untuk merespon lingkungannya, dan yang terakhir sebagai sarana untuk menyampaikan warisan dari satu generasi ke generasi selanjutnya, seperti yang dikatakan Wright (1959) dikutip dalam Severin dan James (2009). Meskipun demikian, ternyata pada realita saat ini sering terjadi disfungsi yang dilakukan oleh media massa. Misalnya saja, media massa banyak menciptakan kejadian palsu, kemudian menghalangi perubahan sosial yang terjadi, menghalangi perkembangan budaya, meminimalkan kritik masyarakat terhadap kejadian yang terjadi (Severin dan James: 2009). Dalam menyampaikan informasi, seharusnya media massa yang diantaranya adalah media cetak, media elektronik, dan media internet harus tetap menyajikan pesan tersebut berdasarkan fungsi komunikasi massa yang dikemukakan oleh Harold Laswell dalam Suprapto (2009: 144) agar menjadi media yang baik. Fungsi komunikasi massa tersebut antara lain adalah menginformasikan (to inform), mendidik (to educate), dan menghibur (to entertain). Selain itu media massa yang baik juga melakukan pengawasan sosial (social control) kepada perilaku masyarakat dan para penguasa. Setiap perusahaan media pada dasarnya memiliki visi dan misi masing-masing. Dari visi dan misi tersebut maka akan terbentuklah sudut pandang pemberitaan yang akan ditentukan oleh

3 81 perusahaan media tersebut. Sudut pandang suatu pemberitaan yang beragam dapat membantu untuk mencerdaskan masyarakat. Dalam buku NU Politik: Analisis Wacana Media (2004: 169) dalam acara Istighotsah Kubro II (25 Juli 1999), masing-masing media memiliki sudut padang dan penekanan tema-tema pokok yang berbeda. Harian Republika dan Media Indonesia memandang istighotsah sebagai forum politik. Republika paa edisi 26 Juli 1999 menurunkan beria itu dengan judul, Istighotsah Kubro Warga NU Se-Jabotabek, Jadi Ajang Kampanye Capres, sedangkan Media Indonesia pada edisi yang sama menulis judul Istighotsah Kubro Jadi Forum Politik: Megawati Bicara. Perkembangan media menjadi lebih ke industri saat ini tidak lepas dari faktor para pemilik kepentingan. Dicontohkan kepada dua perusahaan media yang memiliki kepentingan politik saat ini yaitu metro tv dan tv one yang dikuasai oleh dua aktor politik, Aburizal Bakrie dan Surya Paloh yang sama-sama pernah mendapatkan pendidikan politik di Partai Golkar. Kemudian dikarenakan perbedaan pemikiran yang dirasakan Surya Paloh maka ia berpindah ke partai baru pada saat itu yaitu Nasional Demokrat (NasDem). Kini mereka berdua adalah aktor politik yang aktif dalam membentuk komunikasi positif mengenai partainya masing-masing melalui media yang mereka miliki. Saat ini Aburizal sedang menjadi bahan perbincangan terkait dualisme Partai Golkar. Berita mengenai perpecahan partai Golkar menjadi 2 kubu sedang hangat diperbincangkan masyarakat. Hal ini menjadi kesempatan bagi kaum pewarta untuk meraih informasi sebanyakbanyaknya. Seperti yang diketahui Golkar merupakan salah satu partai yang memiliki sejarah cukup panjang. Partai yang berdiri pada 20 Oktober 1964 ini memiliki tujuan menegakkan Pancasila dan UUD Mengawali kiprah dengan menghimpun berpuluh-puluh organisasi pemuda, wanita, sarjana, buruh, tani, dan nelayan dalam Sekretariat Bersama Golongan Karya (Sekber Golkar), Sekber Golkar sukses besar karena menjadi pemenang yang tidak diperhitungkan pada Pemilu 1971 dengan total perolehan suara 62,79%. Sekber Golkar kemudian menjelma menjadi kekuatan politik pada masa Orde Baru. ( Masa kelam partai Golkar terjadi pada tahun 1998 ketika Presiden Soeharto berhasil diturunkan dari jabatannya oleh para mahasiswa. Soeharto pada saat itu merupakan penasehat Golkar, maka Golkar juga dituntut untuk dibubarkan. Akbar Tandjung yang merupakan ketua yang baru diangkat pada masa itu kemudian berusaha sekuat tenaga mempertahankan Golkar. Di bawah kepemimpinannya Golkar merubah statusnya menjadi Partai Golkar. Saat itu Golkar kemudian mengusung citra sebagai Golkar baru. Upaya Akbar mendapatkan hasil, dia berhasil mempertahankan Golkar dari serangan eksternal dan krisis citra yang dibentuk oleh masyarakat. Babak baru permasalahan Partai Golkar terjadi pada awal Perpecahan menjadi dua kubu antara Kubu Aburizal Bakrie dan kubu Agung Laksono menjadi konflik lainnya. Dalam hal ini, berbagai pihak turut aktif membantu pihak mana yang pantas dan sah untuk memimpin Golkar. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yassona Laoly dengan kuasanya akhirnya menyatakan bahwa Golkar pihak Agung Laksono merupakan pihak yang sah sebagai Partai Golkar. Hal ini membuat kericuhan semakin rumit. Pendukung dari tiap pihak satu persatu muncul menemui media dan mengklarifikasi apa yang terjadi.

4 82 Berbagai kelemahan di atas memberi kita pengertian bahwa cara subjektivitas normatif, yang membangun pandangan berdasarkan asumsi-asumsi ideologis, sangat potensial untuk gagal melihat realitas yang sesungguhnya atau justru menutup mata terhadap realitas dan perubahan yang berlangsung dalam realitas tersebut. Karena itu yang diperlukan kemudian adalah, selain kritik ideologi, cermin yang merefleksikan realitas yang sesungguhnya (realitas objektif). Pada titik inilah, penelaahan teks media seperti analisis framing menjadi relevan (Sobur, 2012: 159). Salah satu efek framing yang paling mendasar adalah realitas sosial yang kompleks, penuh dimensi, dan tidak beraturan disajikan dalam berita sebagai sesuatu yang sederhana, beraturan, dan memenuhi logika tertentu. Framing menyediakan alat bagaimana peristiwa dibentuk dan dikemas dalam kategori yang dikenal khalayak. Karena itu, framing menolong khalayak untu memproses informasi ke dalam kategori yang dikenal, kata-kata kunci dan citra tertentu (Eriyanto, 2011: 166). METODOLOGI Penelitian ini menggunakan paradigma konstruksionis. Paradigma konstruksionis memandang realitas kehidupan sosial bukanlah realitas yang terbentuk natural, tetapi terbentuk dari hasil konstruksi. Karenanya, konsentrasi analisis pada paradigma konstruksionis adalah menemukan bagaimana peristiwa atau realitas tersebut dikonstruksi, dengan cara apa konstruksi itu dibentuk. Dalam studi komunikasi, paradigma konstruksionis ini seringkali disebut sebagai paradigma produksi dan pertukaran makna. Ia sering dilawankan dengan paradigma positivis atau paradigma transmisi (Eriyanto, 2002: 43). Paradigma ini melihat komunikasi sebagai produksi dan pertukaran makna. Yang menjadi titik perhatian bukan bagaimana seseorang mengirim pesan, tetapi bagaimana masing-masing pihak dalam lalu lintas komunikasi saling memproduksi dan mempertukarkan makna. Disini diandaikan tidak ada pesan dalam arti yang statis yang saling dipertukarkan dan disebarkan. Pesan itu sendiri dibentuk secara bersama-sama antara pengirim dan penerima atau pihak yang berkomunikasi dan dihubungkan dengan konteks sosial dimana mereka berada. Fokus pendekatan ini adalah bagaimana pesan politik dibuat dan diciptakan oleh komunikator dan bagaimana pesan secara aktif ditafsirkan oleh individu sebagai penerima (Eriyanto, 2002: 46). Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi (Sugiyono, 2007: 1). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dikarenakan peneliti ingin memahami makna di balik data yang tampak pada pemberitaan yang dilakukan antara vivanews.com dan metrotvnews.com mengenai konlik kepengurusan Golkar. Selain itu, peneliti juga ingin memastikan kebenaran data pada pemberitaan yang dilakukan antara vivanews.com dan metrotvnews.com mengenai konlik kepengurusan Golkar, apakah wartawan masing-masing media sudah memberitakan yang sebenar-benarnya atau belum (Sugiyono, 2007: 22).

5 83 Pada penelitian ini digunakan metode kualitatif deskriptif, karena metode kualitatif deskriptif dapat disimpulkan sebagai sebuah metode yang bertujuan untuk melukiskan atau menggambarkan keadaan di lapangan secara sistematis dengan fakta-fakta juga interpretasi yang tepat dan data yang saling berhubungan, serta bukan hanya untuk mencari kebenaran mutlak tetapi pada hakekatnya mencari pemahaman observasi. Metode penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau menggabungkan antara variabel satu dengan yang lain (Sugiyono, 2012: 35). HASIL DAN BAHASAN Berdasarkan hasil penelitian analisis framing yang telah dilakukan, peneliti mendapati bahwa seringkali kedua media online yaitu Viva.co.id dan Metrotvnews.com ini menghilangkan unsur-unsur tertentu dalam nilai kelengkapan berita. Hal ini tentunya patut diperhatikan. Jika diteliti lebih dalam maka unsur how dan why serigkali luput dari perhatian wartawan dalam penulisan artikelnya atau memang sebenarnya wartawan sengaja menghilangkan unsur tersebut untuk menghilangkan penekanan suatu elemen kalimat. Diluar adanya anggapan tersebut, wartawan Viva.co.id dan Metrotvnews.com seringkali lalai untuk melengkapi unsur berita dan dapat dikatakan tidak layak untuk menjadi sebuah berita yang netral dan berimbang. Dari hasil analisis framing tersebut, dapat disimpulkan bahwa berita yang objektif dan berimbang itu adalah berita yang tidak memiliki unsur subjektivitas dari penulisnya dan dilengkapi oleh unsur-unsur kelengkapan berita. Jika ditinjau dari teori ekonomi politik media maka, situs berita online viva.co.id masih tunduk terhadap kepentingan pemilik modal. Dalam hal ini adalah kepentingan Aburizal Bakrie selaku pemilik PT. Visi Media Asia, sementara metrotvnews.com dengan Surya Paloh sebagai aktornya. Kedua media dan aktornya ini kita ketahui sejak dulu telah melakukan persaingan. Aburizal Bakrie dan Surya Paloh adalah aktor politik yang sama-sama bersaing untuk pemilihan Presiden. Kemudian berhubung keduanya adalah pemilik perusahaan media berita terbesar di Indonesia, maka selalu ada intrik dan kepentingan yang menyelimuti pemberitaan mereka pada setiap media mereka masingmasing. Dengan demikian, kebutuhan masyarakat atas pemberitaan yang netral dan selalu mengacu kepada objektivitas telah dikorbankan. Sebagai sebuah situs berita, viva.co.id mengabaikan objektivitas dan tidak berusaha memposisikan diri sebagai pihak yang netral dalam menyampaikan berita. Memfokuskan dalam pemberitaan mengenai kasus kisruh kepengurusan Partai Golkar, berita yang disampaikan oleh viva.co.id selalu mengenai pernyataan opini yang disampaikan oleh Golkar kubu Aburizal Bakrie yang notabene adalah pemilik dari media tersebut. Seharusnya viva.co.id selaku media penyampai informasi kepada masyarakat dapat menyampaikannya dengan melihat sisi objektif dan netral. Kenyataan yang sama dapat dilihat pada artikel metrotvnews.com. meskipun mereka sangat ingin terlihat bersikap objektif dalam memberitakan kisruh yang terjadi. Namun nyatanya elemenelemen dari model analisis Zhongdang Pan dan M. Kosicki ini dapat memperlihatkan adanya unsur unsur keberpihakan metrotvnews.com dalam membentuk sebuah realita. Nyatanya adalah bahwa Partai Golkar kubu Agung Laksono memang menginginkan untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Hebat yang notabene dihuni oleh Surya Paloh. Maka dari itu sebenarnya ketika pembaca

6 84 membaca artikel ini secara kasat mata, tidak akan ditemui adanya nilai dengan konotasi negatif dari tiap-tiap artikel metrotvnews.com. Akan tetapi, apabila ditelusuri lebih lanjut maka akan terlihat sebenarnya ada subjektivitas dalam tiap-tiap artikel tersebut. Jika ditinjau dari analisis framing, maka hasil penelitian ini membahas seluruhnya soal media. Cara media membangun realita, mengemas realita tersebut menjadi sebuah berita dan dampak yang didapat masyarakat dari berita yang dikemas oleh wartawan tersebut. Untuk itu seperti yang dituliskan pada buku Eriyanto (2011: 295) mengenai skema dari model penelitian Zhongdang Pan dan M. Kosicki untuk meninjau hingga detail terkecil dari setiap kata pada sebuah berita. Sintaksis. Dalam pengertian umum sintaksis adalah susunan kata atau frase dalam kalimat. Dalam wacana berita, sintaksis menunjuk pada pengertian susunan dan bagian berita yaitu: 1. Headline. Merupakan aspek sintaksis dan wacana berita dengan tingkat kemenonjolan yag tinggi yang menunjukkan kecenderungan berita. Pembaca cenderung lebih mengingat headline yang dipakai dibandingkan bagian berita. Secara menyeluruh ada beberapa judul yang digunakan oleh Viva.co.id dan Metrotvnews.com yang mengandung penekanan makna dan unsur sensasi. Kemudian kedua media ini juga sering menggunakan kutipan dari pernyataan sumber sebagai headline karena pada saat membuat pernyataan biasanya sumber menggunakan emosi perasaannya. 2. Lead. Perangkat sintaksis ini juga sering digunakan untuk menarik perhatian pembaca. Lead yang baik umumnya memberikan sudut pandang dari berita. Dalam penelitian ini media online viva.co.id dan metrotvnews.com seringkali menggunakan lead sebagai bagian berita yang mewakilkan seluruh isi dari berita. Seperti contoh pada artikel metrotvnews.com pada tanggal 2 april dengan judul Leo Nababan: Beri Kami Kesempatan Pimpin Golkar. Pada artikel tersebut sebenarnya pada bagian lead sudah mewakilkan semua isi berita. 3. Latar informasi. Merupakan bagian berita yang dapat mempengaruhi makna yang ingin ditampilkan wartawan. Dari tiap-tiap artikel yang dibentuk oleh wartawan metrotvnews.com, terlihat mereka ingin mempengaruhi pemikiran pembaca bahwa kubu Agung sebenarnya sudah menang. Sedangkan latar yang ingin dibentuk oleh wartawan dari viva.co.id adalah Aburizal Bakrie tidak tinggal diam terhadap apa yang telah dilakukan kubu Agung kepada mereka. 4. Kutipan pernyataan sumber. Bagian ini dalam penulisan berita dimaksudkan untuk membangun objektivitas atau prinsip keseimbangan dan tidak memihak. Pada hasil penelitian ini dapat dikatakan viva.co.id tidak objektif dalam pembuatan beritanya karena tidak didukung oleh beberapa sumber dan rata-rata dari beritanya hanya berdasarkan kutipan dari satu sumber saja. Hal yang tidak jauh berbeda terlihat pada media online metrotvnews.com. sebenarnya media ini berusaha untuk objektif, namun masih ada beberapa artikel yang hanya menggunakan kutipan dari satu sumber saja. 5. Kalimat penutup. Ada beberapa fakta bahwa wartawan dari metrotvnews.com terlihat ingin menekankan suatu makna pada bagian ini. peneliti berulangkali menemukan kalimat penutup

7 85 pada beberapa artikel media ini mengandung unsur yang terkesan pengulangan (repetisi). Kemudian tidak ditemukan adanya kemungkinan viva.co.id menggunakan kalimat penutup untuk menjelaskan sebuah makna. Struktur skrip. Laporan berita sering disusun sebagai suatu cerita. Hal ini karena dua hal. Pertama, banyak laporan berita yang berusaha menunjukkan hubungan, peristiwa yang ditulis merupakan kelanjutan dari peristiwa sebelumnya. Kedua, berita umumnya mempunyai orientasi menghubungkan teks yang ditulis dengan lingkungan komunal pembaca. Secara keseluruhan unsur ini digunakan oleh metrotvnews.com untuk melaporkan berita dengan menampilkan beberapa penonjolan aspek pada tiap pertanyaan yang dibentuk. Kemudian viva.co.id cenderung memanfaatkan unsur ini dengan cara gaya penulisan wartawan. Pada tiap artikelnya terlihat viva.co.id menyusun bagian yang ingin ditonjolkan terlebih dahulu kemudian ada beberapa informasi penting yang diabaikan dan diposisikan di akhir paragraf untuk mengurangi penekanan informasi tersebut. Struktur tematik. Struktur tematik dapat diamati dari bagaimana peristiwa itu diungkapkan atau dibuat oleh wartawan. Kalau struktur sintaksis berhubungan dengan pernyataan bagaimana fakta yang diambil oleh wartawan akan ditempatkan pada skema atau bagan berita, maka struktur tematik berhubungan dengan bagaimana fakta itu ditulis. Ada beberapa elemen yang dapat diamati dari perangkat tematik ini. 1. Koherensi. Dua buah kalimat atau proposisi yang menggambarkan fakta yang berbeda dapat dihubungkan dengan menggunakan koherensi. Sehingga fakta yang tidak berhubungan sekalipun dapat menjadi berhuungan ketika seseorang menghubungkannya. Pada artikel metrotvnews.com terdapat beberapa proposisi yang tidak tepat sehingga tidak dapat dibuat menjadi sebuah fakta. Sedangkan pada artikel viva.co.id elemen ini difungsikan sebagai penguat dari penjelasan opini yang dilakukan oleh penulis. 2. Detail. Pada kedua media tersebut tidak memperhatikan detail sebagai elemen untuk membentuk suatu keberimbangan berita. Wartawan dari tiap media terkesan mengabaikan objektivitas dalam menyampaikan sebuah berita. 3. Bentuk kalimat dan kata ganti. Peneliti tidak menemukan bentuk kalimat dan kata ganti sebagai elemen pembentuk makna pada kedua media tersebut. Struktur retoris. Dari wacana berita, struktur ini menggambarkan pilihan gaya atau kata yang dipilih oleh wartawan untuk menekankan arti yang ingin ditonjolkan oleh wartawan. Wartawan menggunakan perangkat retoris untuk membuat citra, meningkatkan kemenonjolan pada sisi tertentu dan meningkatkan gambaran yang diinginkan dari suatu berita. Kedua media online Viva.co.id dan Metrotvnews.com menggunakan perangkat ini sebagai ajang untuk menonjolkan bagian tertentu yang ingin ditonjolkan untuk membentuk suatu makna. Elemen yang selalu digunakan Viva.co.id dan Metrotvnews.com dalam membentuk makna adalah

8 86 leksikon dan grafis. Karena masyarakat Indonesia pada dasarnya menyukai bentuk kata menarik dan gambar secara visual. Hal ini dimanfaatkan kedua media tersebut untuk meningkatkan sisi ketertarikan pembaca bahkan dengan membuat judul sensasi seperti pada judul artikel metrotvnews.com pada 21 Mei 2015 yaitu, Partai Golkar Bunuh Diri Politik. Selain itu terdapat juga elemen metafora pada judul yang dapat dikategorikan sebagai judul sensasi pada artikel viva.co.id dengan judul. Fraksi Golkar: Yassonna Bangunkan Harimau Tidur. Hal ini jelas dapat dikatakan kedua media online tersebut menjadikan struktur retoris menjadi struktur favorit untuk peluang mereka dalam menonjokan suatu makna dalam pembuatan berita. Atau seperti yang terlihat pada media viva.co.id yang menyajikan gambar-gambar untuk membantu menceritakan sebuah peristiwa yang mereka maksud. Pada gambar artikel dengan judul, Aburizal Bakrie Siap Tampung Kader Golkar yang Salah Langkah, foto pada artikel tersebut memperlihatkan kumpulan kader Golkar kubu Aburizal Bakrie sedang berkerumun dengan angle (sudut pandang kamera) seperti ingin memberikan jalan masuk. Mata dari setiap kerumunan tersebut seolah memperlihatkan makna kepercayaan dan pengharapan. Hal-hal inilah yang digunakan viva.co.id untuk membantu menceritakan makna berita pada setiap artikelnya. SIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan yang didapat berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab 4 mengenai kasus kisruh kepengurusan Golkar berdasarkan masing-masing media online yaitu adalah bahwa Metrotvnews.com dalam kasus ini terlihat ingin menampilkan berita objektif namun tidak menghilangkan kepentingan-kepentingan politik yang ada. Ada indikasi kepentingan Surya Paloh dalam hal ini ketika wartawan menampilkan berita mengenai kubu Agung Laksono. Selain itu, metrotvnews.com juga mengesampingkan unsur-unsur kelengkapan berita untuk menghapuskan beberapa fakta yang tidak ingin ditonjolkan. Kemudian kedua media online ini juga mengesampingkan nilai keberimbangan berita untuk menekankanfakta-fakta tertentu. Pemberitaan yang dilakukan oleh media online metrotvnews.com tidak meninggalkan struktur retoris dengan menghadirkan elemen metafora yang biasa digunakan pada headline maupun kalimat pada paragraph ataupun dengan menggunakan elemen leksikon yang muncul pada kalimat-kalimat tertentu. Selain itu kutipan sumber berita juga digunakan wartawan media online metrotvnews.com untuk mempertegas apa yang ingin dikisahkan dalam suatu berita. viva.co.id dalam kasus ini berupaya mungkin untuk mempertahankan harga diri dari sang pemilik mereka yaitu Aburizal Bakrie. Dalam menampilkan beritanya mengenai kasus ini, wartawan menggambarkan Aburizal sebagai sosok yang lebih tenang. Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa kedua media masih saling memperlihatkan unsur-unsur kepemilikan dan kepentingan politik. Media online viva.co.id juga dijadikan wadah bagi kubu Aburizal untuk melancarkan aksi-aksi komunikasi politik, mengesampingkan unsur-unsur kelengkapan berita untuk menghapuskan beberapa fakta yang tidak ingin ditonjolkan. Kemudian kedua media online ini juga mengesampingkan nilai keberimbangan berita untuk menekankan fakta-fakta tertentu. Pemberitaan yang dilakukan oleh media online viva.co.id juga kerap menggunakan headline sensasional dengan menggunakan metafora,

9 87 kemudian menggunakan kutipan sumber berita dan dengan menggunakan pemakaian kata-kata tertentu (leksikon). Saran akademis yang dapat diberikan adalah dengan adanya penelitian ini, diharapkan penelitian selanjutnya lebih mengembangkan teori dan konsep yang terkait kepada pembentukan realitas oleh media dalam analisis framing. Saran praktis yang dapat diberikan adalah untuk media online terkhususkan kepada viva.co.id dan metrotvnews.com agar dalam melakukan pemberitaan harus lebih objektif serta menampilkan keberimbangan nilai berita, sehingga memenuhi standar kelayakan berita. Kemudian untuk penelitian selanjutnya bahwa penelitian mengenai analisis framing dapat dikembangkan bukan hanya untuk berita-berita seputar politik saja, namun bisa juga untuk berita lain seperti kriminal atau bahkan feature. Saran sosial ini ditujukan peneliti untuk masyarakat agar dalam merefleksikan sebuah berita harus menggunakan berbagai macam sudut pandang dan jangan menerima apa yang disampaikan media secaramentah-mentah. Hal ini dikarenakan setiap media memiliki berbagai aspek untuk membentuk suatu realitas social menjadi sebuah berita. Aspek tersebut bias saja meliputi visi dan misi perusahaan dan ideologi yang dimiliki oleh wartawan tersebut. REFERENSI BUKU Budiardjo, Miriam. (2008). Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT Gramedia Pusaka Utama Bungin, Burhan. (2008). Sosiologi komunikasi. Jakarta: Prenada Media Group. Eriyanto. (2002). Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media. Jakarta: Prenada Media Group. Masduki. (2006). Jurnalistik Radio: Menata Profesionalisme Reporter dan Penyiar. Yogyakarta: LKiS McQuail, Dennis. (2011). Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Salemba. Moleong J. Lexy. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Santana K, Septiawan. (2005). Jurnalisme Kontemporer. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Severin, Werner J dan James W. Tankard. (2009). Teori Komunikasi: Sejarah, Metode, dan Terapan di dalam Media Massa. Jakarta: Kencana. Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif R&D. Bandung: CV Alfabeta.. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif R&B. Bandung: CV Alfabeta. Suprapto, Tommy. (2009). Pengantar Teori dan Manajemen Komunikasi. Yogyakarta: Media Pressindo. Syahputra, Iswandi. (2006). Jurnalistik Infotainment: Kancah Baru Jurnalistik dalam Industri Televisi. Yogyakarta: Pilar Media.

10 88 Zein Fathurin. (2004). NU Politik: Analisis Wacana Media. Yogyakarta: ELKIS WEBSITE diakses tanggal 25 Maret diakses tanggal 23 Maret diakses tanggal 29 Maret diakses tanggal 2 April diakses tanggal 11 Mei diakses tanggal 23 Maret diakses tanggal 25 Maret diakses tanggal 2 April diakses tanggal 2 April diakses tanggal 11 Mei 2015 JURNAL agustus-2013/ RIWAYAT PENULIS Erlangga Panji Samudro lahir di kota Jakarta pada tanggal 23 Juni Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Ilmu Komunikasi Pemasaran pada tahun 2015.

11 89

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa adalah pemilik peran penting dalam menyampaikan berbagai informasi pada masyarakat. Media komunikasi massa yaitu cetak (koran, majalah, tabloid), elektronik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Penelitian ini menggunakan paradigma konstruksionis. Menurut Bogdan dan Bikien, paradigma adalah kumpulan longgar dari sejumlah asumsi yang dipegang bersama,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya dicarikan cara pemecahannya. 1

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya dicarikan cara pemecahannya. 1 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yaitu seperangkat pengetahuan tentang langkahlangkah yang sistematis dan logis tentang pencairan data yang berkenaan dengan masalah tertentu untuk diolah, dianalisis,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang menggunakan metode analisis framing dari Zhongdang Pan dan Gerald

BAB III METODE PENELITIAN. yang menggunakan metode analisis framing dari Zhongdang Pan dan Gerald 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian dengan pendekatan kualitatif, yang menggunakan metode analisis framing dari Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan 49 BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan konstruksionis. Dan pendekatan ini mempunyai paradigma yang mempunyai posisi dan pandangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. jenis penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalamdalamnya.

BAB III METODE PENELITIAN. jenis penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalamdalamnya. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif, yaitu jenis penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalamdalamnya.

Lebih terperinci

peristiwa lebih mudah menyentuh dan diingat oleh khalayak.

peristiwa lebih mudah menyentuh dan diingat oleh khalayak. BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian ini menggunakan analisis framing, analisis framing adalah pendekatan untuk mengetahui bagaimana perspektif atau cara pandang yang digunakan oleh wartawan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. politik yang dimediasikan media telah masuk keberbagai tempat dan kalangan

BAB I PENDAHULUAN. politik yang dimediasikan media telah masuk keberbagai tempat dan kalangan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Media massa menjadi penting dalam kehidupan politik dan proses demokrasi, yang memiliki jangkauan luas dalam penyebaran informasi, mampu melewati batas wilayah, kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Adapun bentuk penelitiannya adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang menggambarkan suatu objek yang berkenaan dengan masalah yang diteliti tanpa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang bersifat menjelaskan, menggambarkan atau menuturkan dan menafsirkan

BAB III METODE PENELITIAN. yang bersifat menjelaskan, menggambarkan atau menuturkan dan menafsirkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif dengan metode pendekatan kualitatif, merupakan penelitian deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisis isi, dengan model analisis framingnya model Zhongdang Pan dan

BAB III METODE PENELITIAN. analisis isi, dengan model analisis framingnya model Zhongdang Pan dan 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian analisis isi, dengan model analisis framingnya model Zhongdang Pan dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Digital Communications Award for Social Media Presence pada News Overview

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Digital Communications Award for Social Media Presence pada News Overview BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma dalam penelitian berita berjudul Maersk Line Wins European Digital Communications Award for Social Media Presence pada News Overview menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harinya, masyarakat mengkonsumsi media demi memenuhi kebutuhan informasi

BAB I PENDAHULUAN. harinya, masyarakat mengkonsumsi media demi memenuhi kebutuhan informasi BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kebutuhan akan informasi saat ini berkembang sangat pesat. Setiap harinya, masyarakat mengkonsumsi media demi memenuhi kebutuhan informasi mereka. Media menjadi pilihan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pengaruh yang ditimbulkan oleh media massa (Effendy, 2003: 407).

I. PENDAHULUAN. pengaruh yang ditimbulkan oleh media massa (Effendy, 2003: 407). 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak dahulu, peneliti-peneliti komunikasi massa telah menyadari betapa kuatnya peran media komunikasi dalam membentuk pikiran masyarakat. Media komunikasi memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dengan sendirinya perkembangan usaha penerbitan pers mulai

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dengan sendirinya perkembangan usaha penerbitan pers mulai 9 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Memasuki era reformasi kebebasan pers seolah-olah seperti terlepas dari belenggu yang sebelumnya mengekang arti kebebasan itu sendiri. Dengan sendirinya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang digunakan untuk mengurai atau menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif. Menurut Crasswell, beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena industri media semakin mengutamakan keuntungan. Bahkan, bisnis

BAB I PENDAHULUAN. karena industri media semakin mengutamakan keuntungan. Bahkan, bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri media di Indonesia yang kini berorientasi pada kepentingan modal telah menghasilkan suatu konsekuensi yang tidak dapat dihindarkan, yaitu berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. konstruksi media dalam pemberitaan adalah model framing yang dikemukakan

BAB III METODE PENELITIAN. konstruksi media dalam pemberitaan adalah model framing yang dikemukakan BAB III METODE PENELITIAN Pendekatan Model framing yang digunakan dalam menganalisis konstruksi media dalam pemberitaan adalah model framing yang dikemukakan oleh Pan dan Kosicki. Dalam model ini, perangkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHUUAN. berdampak pada pertumbuhan media online di Tanah Air. Media. bisa bertahan. Kecepatan media online dalam menyampaikan informasi

BAB I PENDAHUUAN. berdampak pada pertumbuhan media online di Tanah Air. Media. bisa bertahan. Kecepatan media online dalam menyampaikan informasi BAB I PENDAHUUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pada saat ini cukup berdampak pada pertumbuhan media online di Tanah Air. Media konvensional terpaksa harus beralih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. oleh proses sejarah dan kekuatan-kekuatan sosial, budaya dan ekonomi

BAB III METODE PENELITIAN. oleh proses sejarah dan kekuatan-kekuatan sosial, budaya dan ekonomi BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan kritis secara ontologi berpandangan bahwa realitas yang teramati (virtual reality) merupakan realitas semu yang telah terbentuk oleh proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wakil presiden dipilih oleh MPR dan anggota-anggotanya dipilih melalui

BAB I PENDAHULUAN. wakil presiden dipilih oleh MPR dan anggota-anggotanya dipilih melalui BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemilu yang bersifat demokratis di Indonesia terwujud untuk pertama kalinya pada tahun 1999. Di mana rakyat dapat memilih sendiri wakil-wakil lembaga pemerintahan

Lebih terperinci

Konsep dan Model-Model Analisis Framing. Dewi Kartika Sari, S.Sos., M.I.Kom

Konsep dan Model-Model Analisis Framing. Dewi Kartika Sari, S.Sos., M.I.Kom Konsep dan Model-Model Analisis Framing Dewi Kartika Sari, S.Sos., M.I.Kom Konsep framing telah digunakan secara luas dalam literatur ilmu komunikasi untuk menggambarkan proses penseleksian dan penyorotan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berjumlah 101 daerah, yang terdiri dari 7 provinsi, 18 kota, dan 76 kabupaten. Banten, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Papua Barat.

BAB I PENDAHULUAN. berjumlah 101 daerah, yang terdiri dari 7 provinsi, 18 kota, dan 76 kabupaten. Banten, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Papua Barat. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konteks Penelitian Tanggal 15 Februari 2017 merupakan pesta demokrasi bagi sebagian masyarakat di Indonesia yang melaksanakan pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Media massa berfungsi sebagai alat penyalur pesan untuk disampaikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Media massa berfungsi sebagai alat penyalur pesan untuk disampaikan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Media massa berfungsi sebagai alat penyalur pesan untuk disampaikan kepada khalayak, oleh sebab itu media massa mempunyai peran penting dalam mempersuasif masyarakat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA Elemen dasar seluruh isi media massa, entah itu hasil liputan seperti berita, laporan pandangan mata, hasil analisis berupa artikel berupa artikel opinion adalah bahasa (verbal dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Jenis penelitian ini memiliki fokus penelitian yang kompleks dan luas. Ia bermaksud memberi makna

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. Universitas Indonesia Representasi jilbab..., Sulistami Prihandini, FISIP UI, 2008

BAB 3 METODOLOGI. Universitas Indonesia Representasi jilbab..., Sulistami Prihandini, FISIP UI, 2008 31 BAB 3 METODOLOGI 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Sebagaimana dikatakan Patton (1990), paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan perkotaan. Kekotaan menyangkut sifat-sifat yang melekat pada kota dalam artian fisikal, sosial,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN Dalam bab sebelumnya penulis menguraikan bangunan konsep dan teori-teori yang relevan sebagai bahan rujukan berkaitan dengan topik penelitian. Selanjutnya dalam bab tiga ini, penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan Negara penganut sistem Demokrasi, dimana kekuasaan yang berada ditangan rakyat (pemerintahan rakyat). Maksud dari pemerintahan rakyat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan media massa dalam menyuguhkan informasi yang akurat dan faktual semakin dibutuhkan di tengah-tengah masyarakat. Kebutuhan tersebut diiringi dengan semakin

Lebih terperinci

yang sangat penting, selain aspek lain seperti ketepatan dan keakuratan data. Dengan kemunculan perkembangan internet, maka publik dapat mengakses ber

yang sangat penting, selain aspek lain seperti ketepatan dan keakuratan data. Dengan kemunculan perkembangan internet, maka publik dapat mengakses ber BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Media massa pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu media massa cetak dan media elektronik. Media cetak yang dapat memenuhi kriteria sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif-kualitatif dengan menggunakan studi dokumentasi yang diperoleh berupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berita sudah menjadi hal yang dapat dinikmati oleh masyarakat dengan berbagai macam bentuk media seperti media cetak dalam wujud koran dan berita gerak (media

Lebih terperinci

13 ZHONGDANG PAN DAN GERALD M. KOSICKI

13 ZHONGDANG PAN DAN GERALD M. KOSICKI 13 ZHONGDANG PAN DAN GERALD M. KOSICKI KELOMPOK 12 : DEWI KUSUMA ( 056182 ) DEWI PUSPITA ( 056058 ) MOCH. AKBAR ( 056179 ) NURMAWATI D. LIANA ( 056080 ) SUCHI MAHADEWI ( 056067 ) Zhongdang Pan dan Gerald

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB II KERANGKA TEORITIS BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1. Media Massa Media adalah pengantara atau saluran dalam menyebarkan suatu informasi atau pesan dari komunikator kepada komunikan. Menurut McLuhan (Nova. 2009: 204) media massa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian Dewasa ini, media adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian Dewasa ini, media adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Dewasa ini, media adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia yang senantiasa membutuhkan informasi yang dapat memperkaya hidupnya. Media merupakan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian bab-bab terdahulu, pada bab ini akan disajikan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian bab-bab terdahulu, pada bab ini akan disajikan BAB V SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan uraian bab-bab terdahulu, pada bab ini akan disajikan simpulan dan saran penelitian ini. Simpulan dan saran diberikan berdasarkan temuan penelitian dalam menjawab pertanyaan

Lebih terperinci

FRAMING BERITA GAYUS TAMBUNAN DI SURAT KABAR MEDIA INDONESIA DAN REPUBLIKA

FRAMING BERITA GAYUS TAMBUNAN DI SURAT KABAR MEDIA INDONESIA DAN REPUBLIKA FRAMING BERITA GAYUS TAMBUNAN DI SURAT KABAR MEDIA INDONESIA DAN REPUBLIKA 1Pratiwi Asri, 1 Abdurrahman Jemat, M.S. 1Program Studi Jurnalistik Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Esa Unggul Jalan Arjuna

Lebih terperinci

Analisis Framing Pemberitaan Meninggalnya Artis Olga Syahputra di Detikcom dan Kapanlagi.com Tanggal 27 Maret 2015

Analisis Framing Pemberitaan Meninggalnya Artis Olga Syahputra di Detikcom dan Kapanlagi.com Tanggal 27 Maret 2015 Analisis Framing Pemberitaan Meninggalnya Artis Olga Syahputra di Detikcom dan Kapanlagi.com Tanggal 27 Maret 2015 Izmi Dwi Apriani 1B815838 Ilmu Komunikasi Latar Belakang Masalah 27 Maret 2015 Rumusan

Lebih terperinci

KONTROVERSI MISS WORLD 2013 DI MEDIA

KONTROVERSI MISS WORLD 2013 DI MEDIA KONTROVERSI MISS WORLD 2013 DI MEDIA Yudin Taqyudin dan Rulli Nasrullah Abstrak Berita tidak sekadar merupakan realitas dari peristiwa yang ada di lapangan dan dilaporkan oleh wartawan dan media. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan masyarakat akan informasi yang terjadi setiap harinya, sudah menjadi kebutuhan penting di setiap harinya. Media massa merupakan wadah bagi semua informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematis dan logis tentang

BAB III METODE PENELITIAN. seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematis dan logis tentang 50 BAB III METODE PENELITIAN Fungsi penelitian adalah untuk mencari penjelasan dan jawaban terhadap permasalahan yang ada. Oleh karena itu diperlukan metodelogi penelitian, yakni seperangkat pengetahuan

Lebih terperinci

KECENDERUNGAN PEMBERITAAN KASUS MALINDA DEE DI SURAT KABAR. (Analisis Framing Pada Harian Jawa Pos dan Harian Kompas Edisi 30 Maret 8 April 2011)

KECENDERUNGAN PEMBERITAAN KASUS MALINDA DEE DI SURAT KABAR. (Analisis Framing Pada Harian Jawa Pos dan Harian Kompas Edisi 30 Maret 8 April 2011) KECENDERUNGAN PEMBERITAAN KASUS MALINDA DEE DI SURAT KABAR (Analisis Framing Pada Harian Jawa Pos dan Harian Kompas Edisi 30 Maret 8 April 2011) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serta aspirasi masyarakat. Pemilihan umum (pemilu) sebagai pilar demokrasi di

BAB I PENDAHULUAN. serta aspirasi masyarakat. Pemilihan umum (pemilu) sebagai pilar demokrasi di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di banyak negara demokrasi pemilihan umum dianggap lambang, sekaligus tolak ukur dari demokrasi itu. Hasil pemilihan umum yang diselenggarakan dalam suasana keterbukaan

Lebih terperinci

FRAMING BERITA GAYUS TAMBUNAN DI SURAT KABAR MEDIA INDONESIA DAN REPUBLIKA

FRAMING BERITA GAYUS TAMBUNAN DI SURAT KABAR MEDIA INDONESIA DAN REPUBLIKA FRAMING BERITA GAYUS TAMBUNAN DI SURAT KABAR MEDIA INDONESIA DAN REPUBLIKA Tuesday, April 29, 2014 http://www.esaunggul.ac.id/article/framing-berita-gayus-tambunan-di-surat-kabar-media-indonesia-dan-r

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruksionis. Menurut Bogdan dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruksionis. Menurut Bogdan dan 34 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Penelitian ini menggunakan paradigma konstruksionis. Menurut Bogdan dan Bikien, paradigma adalah kumpulan longgar dari sejumlah asumsi yang dipegang

Lebih terperinci

KONSTRUKSI MEDIA TERHADAP REALITAS PEMBERITAAN PEMILIHAN CALON GUBERNUR DKI, JOKO WIDODO DI HARIAN UMUM SOLOPOS BULAN FEBRUARI-MEI 2012

KONSTRUKSI MEDIA TERHADAP REALITAS PEMBERITAAN PEMILIHAN CALON GUBERNUR DKI, JOKO WIDODO DI HARIAN UMUM SOLOPOS BULAN FEBRUARI-MEI 2012 0 KONSTRUKSI MEDIA TERHADAP REALITAS PEMBERITAAN PEMILIHAN CALON GUBERNUR DKI, JOKO WIDODO DI HARIAN UMUM SOLOPOS BULAN FEBRUARI-MEI 2012 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan istilah analisis bingkai merupakan salah satu bentuk alternatif dari

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan istilah analisis bingkai merupakan salah satu bentuk alternatif dari 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis framing (bingkai), yang dalam penelitian ini selanjutnya menggunakan istilah analisis bingkai merupakan salah satu bentuk alternatif dari model analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, sebagai prosedur penelitian data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang pas dalam tayangan yang disiarkan. Stasiun TV swasta dalam satu hari dapat

BAB I PENDAHULUAN. yang pas dalam tayangan yang disiarkan. Stasiun TV swasta dalam satu hari dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berita buruh merupakan salah satu berita yang jarang dilihat dalam tayangan pemberitaan media TV. Berita buruh masih belum mendapatkan porsi yang pas dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa saat ini berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan media massa sangat erat kaitannya dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa saat ini berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan media massa sangat erat kaitannya dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa saat ini berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan media massa sangat erat kaitannya dengan komunikasi, lisan maupun tulisan. Seiring perkembangan teknologi

Lebih terperinci

KONSTRUKSI PEMBERITAAN DINAMIKA PERPECAHAN PARTAI GOLONGAN KARYA (GOLKAR) DI MEDIA ONLINE

KONSTRUKSI PEMBERITAAN DINAMIKA PERPECAHAN PARTAI GOLONGAN KARYA (GOLKAR) DI MEDIA ONLINE KONSTRUKSI PEMBERITAAN DINAMIKA PERPECAHAN PARTAI GOLONGAN KARYA (GOLKAR) DI MEDIA ONLINE (Analisis Framing pada Kompas.com dan Viva.co.id edisi Juni 2015) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menyampaikan informasi kepada publik secara serempak. Melalui media massa,

BAB 1 PENDAHULUAN. menyampaikan informasi kepada publik secara serempak. Melalui media massa, 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media massa memiliki peran strategis sebagai saluran yang menyampaikan informasi kepada publik secara serempak. Melalui media massa, kita dapat memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media cetak seperti majalah, koran, tabloid maupun media elektronik seperti

BAB I PENDAHULUAN. media cetak seperti majalah, koran, tabloid maupun media elektronik seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Adanya kemajuan teknologi canggih seperti saat ini, informasi bisa kita dapatkan dari berbagai media. Informasi tersebut tidak lagi hanya kita dapatkan melalui media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kita hidup ditengah derasnya perkembangan sistem komunikasi. Media massa adalah media atau sarana penyebaran informasi secara massa dan dapat diakses oleh masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Freeport kembali menghatkan masyarakat Indonesia. Berita ini berawal dari

BAB I PENDAHULUAN. Freeport kembali menghatkan masyarakat Indonesia. Berita ini berawal dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berita pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden terkait kasus PT Freeport kembali menghatkan masyarakat Indonesia. Berita ini berawal dari Menteri Energi dan Sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui media massa seperti surat kabar, majalah, radio, televisi dan film sudah

BAB I PENDAHULUAN. melalui media massa seperti surat kabar, majalah, radio, televisi dan film sudah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media massa saat ini sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat, tak dapat kita pungkiri bila animo masyarakat terhadap berbagai program komunikasi melalui media

Lebih terperinci

KONSTRUKSI MEDIA CETAK ATAS BERITA RENCANA KENAIKAN GAJI PRESIDEN

KONSTRUKSI MEDIA CETAK ATAS BERITA RENCANA KENAIKAN GAJI PRESIDEN KONSTRUKSI MEDIA CETAK ATAS BERITA RENCANA KENAIKAN GAJI PRESIDEN (Analisis Framing pada Harian Media Indonesia dan Republika edisi 22 28 Januari 2011) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma menurut Harmon dalam Octavia adalah cara mendasar untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma menurut Harmon dalam Octavia adalah cara mendasar untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma menurut Harmon dalam Octavia adalah cara mendasar untuk mempersepsi, berpikir, menilai dan melakukan yang berkaitan dengan sesuatu secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam mendapatkan informasi dari luar dirinya. Berbagai upaya dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. dalam mendapatkan informasi dari luar dirinya. Berbagai upaya dilakukan oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang memerlukan pemenuhan kebutuhan dalam mendapatkan informasi dari luar dirinya. Berbagai upaya dilakukan oleh manusia dalam mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media massa pada dasarnya selalu melakukan pembingkaian (framing)

BAB I PENDAHULUAN. Media massa pada dasarnya selalu melakukan pembingkaian (framing) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media massa pada dasarnya selalu melakukan pembingkaian (framing) terhadap sebuah isu atau peristiwa melalui berita atau opini yang diterbitkannya. Praktik pembingkaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diberitakan di berbagai media massa. Pemberitaan Kisruh APBD DKI merupakan

BAB I PENDAHULUAN. diberitakan di berbagai media massa. Pemberitaan Kisruh APBD DKI merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peristiwa Kisruh APBD DKI merupakan salah satu peristiwa sedang ramai diberitakan di berbagai media massa. Pemberitaan Kisruh APBD DKI merupakan berita yang di dalamnya

Lebih terperinci

DUALISME KEPEMIMPINAN MUSYAWARAH NASIONAL PARTAI GOLONGAN KARYA DALAM PEMILIHAN KETUA UMUM PERIODE

DUALISME KEPEMIMPINAN MUSYAWARAH NASIONAL PARTAI GOLONGAN KARYA DALAM PEMILIHAN KETUA UMUM PERIODE DUALISME KEPEMIMPINAN MUSYAWARAH NASIONAL PARTAI GOLONGAN KARYA DALAM PEMILIHAN KETUA UMUM PERIODE 2014 2019 (Analisis Framing pada Media Online Viva.co.id dan Mediaindonesia.com Edisi November 2014 Desember

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. naturalistic karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural

BAB III METODE PENELITIAN. naturalistic karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN PENELITIAN Pendekatan dalam penelitian ini termasuk pendekatan kualitatif. Penelitian naturalistic karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. siaran atau tayangan berita. Menurut Charnley dalam Wahyudi (1996:27) News is

BAB I PENDAHULUAN. siaran atau tayangan berita. Menurut Charnley dalam Wahyudi (1996:27) News is BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media massa khususnya pers memiliki beberapa fungsi bagi masyarakat yaitu fungsi memberikan informasi, fungsi edukasi, fungsi koreksi, fungsi rekreasi, dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang 59 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk membuat deskripsi tentang suatu fenomena atau deskripsi sejumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di dunia ini mengalami perkembangan, mulai dari informasi, teknologi, gaya hidup, dan lain sebagainya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari banyak kendala dan permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah. Salah

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari banyak kendala dan permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah. Salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia adalah negara yang menganut sistem demokrasi yang tidak lepas dari banyak kendala dan permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah. Salah satunya adalah

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Menurut pakar Jalaludin Rahmat penelitin deskriptif adalah

METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Menurut pakar Jalaludin Rahmat penelitin deskriptif adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut pakar Jalaludin Rahmat penelitin deskriptif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini terjadi di Jalan Thamrin Jakarta. Peristiwa Bom Thamrin ini mengejutkan

BAB I PENDAHULUAN. ini terjadi di Jalan Thamrin Jakarta. Peristiwa Bom Thamrin ini mengejutkan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Peristiwa Bom Thamrin yang terjadi pada tanggal 14 Januari 2016 ini terjadi di Jalan Thamrin Jakarta. Peristiwa Bom Thamrin ini mengejutkan banyak pihak karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan)

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persepsi mengenai bagaimana sosok pria dan wanita. Dengan demikian

BAB I PENDAHULUAN. persepsi mengenai bagaimana sosok pria dan wanita. Dengan demikian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa memiliki peran signifikan yang besar dalam pembentukkan persepsi mengenai bagaimana sosok pria dan wanita. Dengan demikian tercerminkan wacana dominan tentang

Lebih terperinci

2014 PEMILIHAN UMUM DAN MEDIA MASSA

2014 PEMILIHAN UMUM DAN MEDIA MASSA BAB V KESIMPULAN Media massa di Indonesia berkembang seiring dengan bergantinya pemerintahan. Kebijakan pemerintah turut mempengaruhi kinerja para penggiat media massa (jurnalis) dalam menjalankan tugas

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Temuan

BAB V PENUTUP A. Temuan BAB V PENUTUP A. Temuan Harian Jogja merupakan media lokal yang cukup aktif dalam memantau berbagai perkembangan mengenai pembangunan bandara di Kulon Progo. Arah pemberitaan (September 2014 - Oktober

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Fenomena ini diawali ketika Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla mulai menyusun dan mengumumkan nama-nama kabinet dengan nama Kabinet Kerja.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menjelang pemilihan presiden yang digelar pada 9 Juli 2014, para kandidat

BAB I PENDAHULUAN. Menjelang pemilihan presiden yang digelar pada 9 Juli 2014, para kandidat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menjelang pemilihan presiden yang digelar pada 9 Juli 2014, para kandidat capres mulai berlomba melakukan kampanye dengan berbagai cara dan melalui berbagai media.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan presiden 2014 cukup menyita perhatian masyarakat Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan presiden 2014 cukup menyita perhatian masyarakat Indonesia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan presiden 2014 cukup menyita perhatian masyarakat Indonesia. Dapat dilihat dari survei Komisi Pemilihan Umum (KPU), seperti dikutip dalam artikel Kompas.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metodologi penelitian atau metodologi riset berasal dari Bahasa Inggris. Metodologi berasal dari kata methology, yang berarti ilmu yang menerangkan metode-metode

Lebih terperinci

KONSTRUKSI MEDIA MASSA DALAM PEMBERITAAN BOM SOLO (Analisis Framing Berita Harian Jawa Pos dan Republika Edisi September 2011) SKRIPSI

KONSTRUKSI MEDIA MASSA DALAM PEMBERITAAN BOM SOLO (Analisis Framing Berita Harian Jawa Pos dan Republika Edisi September 2011) SKRIPSI KONSTRUKSI MEDIA MASSA DALAM PEMBERITAAN BOM SOLO (Analisis Framing Berita Harian Jawa Pos dan Republika Edisi 26-29 September 2011) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gratifikasi seks sudah tidak asing lagi saat ini. Sejak dulu Gratifikasi

BAB I PENDAHULUAN. Gratifikasi seks sudah tidak asing lagi saat ini. Sejak dulu Gratifikasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gratifikasi seks sudah tidak asing lagi saat ini. Sejak dulu Gratifikasi berada di konteks apapun. Kata gratifikasi berasal dari bahasa Belanda yaitu Gratificatie

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Jurnalisme online pada saat sekarang ini lebih banyak diminati oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Jurnalisme online pada saat sekarang ini lebih banyak diminati oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jurnalisme online pada saat sekarang ini lebih banyak diminati oleh masyarakat dikarenakan pada era kemajuan teknologi, masyarakat lebih cenderung memanfaatkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kerangka Konseptual 2.1.1 Pengertian Media Online Pengertian media online secara khusus adalah media yang menyajikan karya jurnalistik (berita, artikel,

Lebih terperinci

Bab III. Metodologi Penelitian

Bab III. Metodologi Penelitian Bab III Metodologi Penelitian Dalam bab ini, penulis akan membahas mengenai metodologi yang akan mendasari penulis dalam melakukan penelitian ini. Metodologi (Creswell 2003; leedy & Ormrod 2005 dalam Sarosa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian 3.1.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif dilakukan untuk

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. 2.1 Media Massa

BAB II KAJIAN TEORI. 2.1 Media Massa BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Media Massa Media massa adalah media atau sarana penyebaran informasi secara massa dan dapat diakses oleh masyarakat secara massal (Bungin, 2006 : 7), maksudnya media massa adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Analisis Framing Analisis framing secara sederhana dapat digambarkan sebagai analisis untuk mengetahui bagaimana realitas (peristiwa, aktor, kelompok, atau apa saja) dibingkai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Adapun jenis penelitiannya peneliti menggunakan jenis analisis semiotik dengan menggunakan model Semotika Halliday.

Lebih terperinci

ANALISIS FRAMING BERITA CAPRES DAN CAWAPRES PADA PEMILU 2014 DI HARIAN REPUBLIKA DAN JAWA POS

ANALISIS FRAMING BERITA CAPRES DAN CAWAPRES PADA PEMILU 2014 DI HARIAN REPUBLIKA DAN JAWA POS ANALISIS FRAMING BERITA CAPRES DAN CAWAPRES PADA PEMILU 2014 DI HARIAN REPUBLIKA DAN JAWA POS Oleh: Permata Romadhonita (071115011) - B E-mail: permataromadhonita@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini berfokus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media massa sebagai penyedia informasi, dewasa ini semakin. memegang peran yang penting dalam kehidupan politik.

BAB I PENDAHULUAN. Media massa sebagai penyedia informasi, dewasa ini semakin. memegang peran yang penting dalam kehidupan politik. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Media massa sebagai penyedia informasi, dewasa ini semakin memegang peran yang penting dalam kehidupan politik. Aktivitas media dalam melaporkan peristiwa-peristiwa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif ialah hanya melaporkan

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. Sandungan Si Anak Emas Presiden. Menurut Pan dan Kosicki, berita merupakan

BAB VI PENUTUP. Sandungan Si Anak Emas Presiden. Menurut Pan dan Kosicki, berita merupakan BAB VI PENUTUP 5.3. Kesimpulan Menanggapi peristiwa pengunduran diri Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Alfian Mallarangeng, majalah Detik menurunkan berita dengan judul Sandungan Si Anak Emas Presiden.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berita (news) merupakan sajian utama sebuah media massa di samping views

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berita (news) merupakan sajian utama sebuah media massa di samping views 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berita (news) merupakan sajian utama sebuah media massa di samping views (opini). Mencari bahan berita merupakan tugas pokok wartawan, kemudian menyusunnya menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya. Pengakses internet terus mengalami peningkatan sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya. Pengakses internet terus mengalami peningkatan sejalan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Indonesia, media baru (internet) berkembang dengan pesat setiap tahunnya. Pengakses internet terus mengalami peningkatan sejalan dengan ketersediaan infrastruktur

Lebih terperinci

09Ilmu. Analisis Framing. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom

09Ilmu. Analisis Framing. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom Modul ke: Analisis Framing Memahami analisis framing dalam Pemberitaan Media. Jenis analisis framing, framing dan ideologi. Fakultas 09Ilmu Komunikasi Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom Program Studi

Lebih terperinci

ANALISIS FRAMING BERITA CALON PRESIDEN RI PADA SURAT KABAR KALTIM POST DAN TRIBUN KALTIM

ANALISIS FRAMING BERITA CALON PRESIDEN RI PADA SURAT KABAR KALTIM POST DAN TRIBUN KALTIM ejournal lmu Komunikasi, 2014, 2 (3): 347-356 ISSN 0000-0000, ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id Copyright 2014 ANALISIS FRAMING BERITA CALON PRESIDEN RI 2014-2019 PADA SURAT KABAR KALTIM POST DAN TRIBUN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah menciptakan peradaban manusia itu sendiri yang berganti-ganti tapi semakin

BAB I PENDAHULUAN. telah menciptakan peradaban manusia itu sendiri yang berganti-ganti tapi semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konstek Penelitan Saat ini perkembangan manusia dengan potensi bawaannya tentang memunculkan ide, telah menciptakan peradaban manusia itu sendiri yang berganti-ganti tapi semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media massa dinilai mempunyai peranan yang besar dalam. menyampaikan aspirasi rakyat kepada pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. Media massa dinilai mempunyai peranan yang besar dalam. menyampaikan aspirasi rakyat kepada pemerintah. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media massa dinilai mempunyai peranan yang besar dalam menjembatani atau sebagai penghubung informasi kepada khalayak luas dalam bidang politik, sosial, keamanan,

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Dari analisis berita di atas yang disiarkan oleh Metro Tv tentang aksi klaim yang

BAB IV PENUTUP. Dari analisis berita di atas yang disiarkan oleh Metro Tv tentang aksi klaim yang BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Dari analisis berita di atas yang disiarkan oleh Metro Tv tentang aksi klaim yang dilakukan Tim Kemanusiaan Surya Paloh terhadap pembebasan 10 WNI yang disandera oleh Abu Sayyaf

Lebih terperinci