BAB I PENDAHULUAN. terutama pada migrasi ulang-alik. Jika mereka memilih untuk tinggal (biasa

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. terutama pada migrasi ulang-alik. Jika mereka memilih untuk tinggal (biasa"

Sucianty Setiawan
6 tahun lalu
Tontonan:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Banyaknya penduduk yang melakukan migrasi menuju ke kota untuk bekerja merupakan hal yang wajar bagi daerah perkotaan, seperti kota kecamatan maupun kota kabupaten, seperti di Kota Kabupaten Sukoharjo, terutama pada migrasi ulang-alik. Jika mereka memilih untuk tinggal (biasa disebut boro) akan membuat adanya kebutuhan tempat bermukim, sehingga para pedagang akan memilih untuk tidak tinggal di kota tersebut, yang dalam istilahnya migrasi ulang-alik. Migrasi merupakan salah satu dari tiga faktor yang dasar yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk, selain faktor lainnya, yaitu kelahiran dan kematian. Peninjauan migrasi secara regional sangat penting untuk ditelaah secara khusus mengingat adanya distribusi penduduk yang tidak merata dan kepadatan penduduk terpusat pada suatu wilayah tertentu, adanya faktor-faktor pendorong dan penarik bagi orang-orang untuk melakukan migrasi, adanya desentralisasi dalam pembangunan, di lain pihak, komunikasi termasuk transportasi semakin lancar (Munir, 2000: 115). Pasar sebagai tempat pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari masyarakat di dunia. Semua bangsa khususnya bangsa Indonesia telah mengenal istilah pasar yang saat ini sedang berkembang, yaitu pasar tradisional dan pasar modern. Terminologi ini muncul dari semangat liberalisasi perdagangan yang semakin berkembang dan merasuk di tengah- 1

2 2 tengah masyarakat modern. Sehingga secara teknis institusional, ghirah ini memunculkan dikotomi pasar tidak hanya dalam aspek tempat, namun juga sistem dan manajemennya jauh berbeda satu sama lain. Kondisi pasar Mulur Bendosari Sukoharjo sekarang ini memiliki jumlah pedagang yang mencapai ratusan orang dengan berbagai macam dagangan yang dijual, mulai dari pedagang sayur, pedagang buah, pedagang alat-alat dapur, pedagang baju atau kain, pedagang jamu, pedagang makanan dan minuman serta masih banyak lagi. Rata-rata mereka berdagang di pasar Mulur Bendosari Sukoharjo bervariasi juga, mulai dari yang sudah lebih dari 10 tahun atau yang kurang dari 10 tahun. Rata-rata para pedagang di pasar Mulur kebanyakan memilih menjadi pedagang ulang-alik, dikarenakan jarak tempat tinggal dengan pasar Mulur tidak terlalu jauh, artinya perjalanan ditempuh maksimal 2 jam bila menggunakan kendaraan bermotor. Para pedagang berasal dari daerah lingkungan sekitar, dan tentunya dari daerah diluar wilayah kecamatan Bendosari, seperti Polokarto, Mojolaban, Sukoharjo, bahkan ada pedagang yang dari wilayah luar kabupaten seperti kabupaten Karanganyar Pasar Mulur termasuk kategori pasar tradisional, karena pasar tradisional sementara dimaknai sikap dan cara berpikir dan bertindak yang selalu berpegang pada adat, norma, dan kebiasaan yang turun temurun berlangsung. Berdasarkan arti tersebut, maka pasar tradisional adalah tempat terjadinya proses transaksi jual beli yang dibangun berdasarkan adat, norma dan kebiasaan masyarakat setempat. Pasar tradisional terutama di negara kita

3 3 Indonesia, tidak hanya menjadi pusat kegiatan sosial ekonomi masyarakat setempat, tetapi juga sosial budaya, norma, dan lain sebagainya sebagaimana terjadi di Indonesia sejak dahulu. Sehingga pasar tradisional menjadi pust terjalinnya interaksi sosial kontinyu antara pedagang- pembeli, pedagangpemasok, dan lainnya yang merupakan representasi dari kebutuhan sosial masyarakat perindividu. Kenyataan dilapangan, banyak sekali pedagang yang bermigrasi ulangalik ke pasar Mulur Bendosari Sukoharjo. Migrasi ulang-alik adalah orang berpindah setiap hari meninggalkan tempat tinggalnya pergi ke tempat lain untuk bekerja atau berdagang. Seharusnya kegiatan ini dijadikan suatu hal yang dapat mengurangi jumlah pengangguran yang ada, tetapi banyak juga kegiatan migrasi di sertai juga dengan migran budaya. Sehingga kebudayaan di daerah migran menjadi tergangu dengan adanya kebudayaan yang di bawa para imigran tersebut. Perilaku dari mobilitas penduduk berdasarkan beberapa teori terdahulu dirangkum oleh Mantra (2012) yang disebut hukum-hukum migrasi. Diantaranya memilih kota tujuan berdasarkan keberadaan sanak saudara, hubungan sosial di masyarakat akan baik sebagai tingkat kepuasan, tempat tinggal dipengaruhi tempat bekerja, tempat tinggal serba kurang bukan masalah karena yang terpenting kesempatan ekonomi tinggi, dan bilocal population. Seiring dengan kemajuan zaman, banyak dari masyarakat yang tak pernah menginjak lagi pasar tradisional, namun berbelanja di supermarket,

4 4 karena alasaan waktu, juga belanja ke supermarket yang semuanya sudah tertata rapih serta harga tak perlu menawar, lebih memudahkan tanpa proses tawar menawar yang alot. Namun belanja di pasar tradisionil, tetap menyisakan sensasi tersendiri, karena kita bisa berdiskusi dengan penjual, bahkan kalau sudah akrab bisa menjadi pelanggan, karena dia berani mengeluhkan masalahnya kepada kita. Selain jalan-jalan menikmati kuliner, wisata budaya dan lingkungan setempat, saya dan teman menikmati belanja di pasar tradisional merasakan betapa masyarakat (rata-rata pedagang di pasar tradisional adalah masyarakat) bergelut dalam usahanya, untuk meningkatkan taraf hidup keluarga. Berbagai pilihan barang yang dijual di Pasar tradisional, yang sebagian besar adalah para pedagang sembako ataupun keperluan seharihari, seperti perlengkapan rumah tangga. Dari uraian tersebut diatas, maka penulis pada kesempatan ini memilih judul penelitian - Studi Deskriptif Kualitatif Pekerja Pasar Tradisioinal Sebagai Pelaku Migrasi Ulang-alik Sirkuler di Pasar Mulur Sukoharjo) B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang yang sudah dijelaskan di atas, maka muncul beberapa perumusan masalah yang harus dipecahkan. Adapun perumusan masalah tersebut adalah : 1. Mengapa terjadi migrasi ulang-alik para pedagang pasar tradisional di Kota Sukoharjo?

5 5 2. Bagaimana aspek ekonomi yang mempengaruhi pedagang pasar tradisional dalam melakukan migrasi ulang-alik? 3. Bagaimana sosial capital ( modal sosial ) pedagang pasar tradisional? 4. Apa saja yang menjadi faktor pendorong pedagang pasar tradisional melakukan migrasi ulang-alik? 5. Apa saja yang menjadi faktor penarik pedagang pasar tradisional melakukan migrasi ulang-alik? 6. Bagaimana segregasi pedagang pasar tradisional? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui mengapa terjadi migrasi ulang-alik para pedagang pasar tradisional di Kota Sukoharjo? 2. Untuk mengetahui bagaimana aspek ekonomi pedagang pasar tradisional pelaku migarsi pedagang ulang-alik 3. Untuk mengetahui bagaimana modal sosial pedagang pasar tradisional pelaku pedagang ulang-alik 4. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi faktor pendorong para pedagang tradisional pelaku pedagang ulang-alik 5. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi faktor penarik para pedagang pasar tradisional pelaku pedagang ulang-alik 6. Untuk mengetahui bagaimana segregasi pedagang pasar tradisional pelaku pedagang ulang-alik

6 6 D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan serta manfaat terutama bagi perkembangan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan konsep penelitian tersebut. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Manfaat Teoritis a. Untuk mempublikasikan fenomena migrasi ulang-alik pedagang tradisional di Kota Sukoharjo. b. Agar pemerintah mengetahui fenomena migrasi ulang-alik pedagang tradisioanal di Kota Sukoharjo, sehingga Pemerintah dapat membuat kebijakan perkembangan pasar tradisional Kota Sukoharjo. 2. Manfaat Praktis a. Mengembangkan penalaran, membentuk pola pikir dinamis, sekaligus untuk mengetahui kemampuan peneliti dalam menerapkan ilmu yang diperoleh. b. Untuk memenuhi Tugas Akhir Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret.

dokumen-dokumen yang mirip

BAB I PENDAHULUAN. untukditeliti dan pengetahuan mengenai fenomena ini sangat berguna dalam

BAB I PENDAHULUAN. untukditeliti dan pengetahuan mengenai fenomena ini sangat berguna dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada 20 tahun terakhir ini fenomena perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain atau bisa disebut juga urbanisasi menjadi salah satu fenomena sosial yang