Penelitian Nilai Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil Tahun 2015 Berdasarkan Masa Kerja di Kelurahan Semanan Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat
|
|
- Widyawati Yuwono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Penelitian Nilai Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil Tahun 2015 Berdasarkan Masa Kerja di Kelurahan Semanan Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat Sederhana Sembiring 1, Ima Apriliza 2 1 Akademi Sekretari dan Manajemen BSI Jakarta dsemb@ymail.com 2 Akademi Sekretari dan Manajemen BSI Jakarta imaapriliza67@gmail.com Abstrak Latar belakang penelitian ini adalah karena seringnya proses dan hasil Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil (PNS( kurang objketif, sehingga rawan akan maraknya korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) di lingkungan instansi pemerintahan. Sistem penilaian yang digunakan untuk mengukur prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil saat ini adalah sistem penilaian yang mengukur sasaran kinerja (SKP) dan perilaku kerja PNS. Penelitian ini adalah sebuah studi komparasi terhadap nilai prestasi kerja antara pegawai yang menjadi PNS sebelum tahun 2010 (kelompok 1) dan pegawai yang menjadi PNS tahun 2010 dan sesudahnya (kelompok 2). Populasi penelitian ini adalah semua data hasil nilai prestasi kerja PNS Kelurahan Semanan tahun 2015 yang berjumlah 30 buah. Untuk menentukan sampel digunakan tehnik purposive sampling, dengan menentukan sampel dari semua data nilai prestasi kerja PNS yang berpendidikan S1 dan tidak mempunyai jabatan, yang terdiri dari 25 data. Hal ini dilakukan agar data kelompok 1 dan 2 mempunyai kesetaraaan dalam jumlah unsur penilaian. Kelompok 1 terdiri dari 14 buah data dan kelompok 2 terdiri dari 11 data. Mengingat jenis data penelitian adalah rasio dan setelah diuji ternyata varians kelompok sampel 1 dan 2 homogen, maka untuk menguji ada tidaknya perbedaan kelompok sampel 1 dan 2 digunakan uji t rumus Polled Varians. Dari perhitungan diperoleh t hitung = 0,04. Ternyata harga t hitung lebih kecil dart harga t tabel yaitu 1, 714. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan antara nilai prestasi kerja pegawai yang menjadi PNS sebelum tahun 2010 dengan pegawai yang menjadi PNS tahun 2010 dan sesudahnya di Kelurahan Semanan keadaan tahun Kata Kunci : Prestasi Kerja, Pegawai Negeri Sipil, Masa Kerja I. PENDAHULUAN Roda pemerintahan Republik Indonesia dijalankan oleh Instansi Pemerintah yang terdiri dari instansi pusat dan instansi daerah. Pegawai pada instansi pemerintah adalah Aparatur Sipil Negara yang (ASN) yang terdiri dari pegawai negeri sipil (PNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK). Dengan demikian dapat diartikan bahwa baik atau buruknya manajemen pemerintahan Republik Indonesia sangat tergantung pada kualitas Pegawai ASN. Lebih dari 99 % pegawai ASN saat ini dipastikan terdiri dari PNS, mengingat penerimaan pegawai ASN dari komponen PPPK baru dilakukan beberapa tahun terakhir ini. Adapun jumlah PNS saat ini sekitar 4,5 juta orang yang terbagi dalam 3 (tiga) jenis jabatan yaitu Jabatan Administrasi (JA), Jabatan Fungsional (JF) dan Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT). ditempatkan tersebar pada Intansi Pemerintah (instansi pusat dan instansi daerah. Untuk menghasilkan PNS yang mempunyai integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, diterapkan sistem manajemen ASN yang berdasarkan sistem merit. Manajemen ASN dengan sistem merit adalah manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan. Adapun manajemen PNS meliputi: a.. penyusunan dan penetapan kebutuhan; b. pengadaan; c. pangkat dan jabatan; d. pengembangan karier; e. pola karier; f. promosi; g. mutasi; h penilaian kinerja i.. penggajian dan tunjangan; j. penghargaan; k. disiplin; l. pemberhentian; m. jaminan pensiun dan jaminan hari tua; dan n. perlindungan (UU RI 5 tahun 2014 tentang ASN ). Penelitian ini secara khusus membahas salah satu dari unsur manajemn PNS diatas, yaitu penilaian prestasi kerja PNS. Dasar hukum penilaian prestasi kerja PNS pada tahun 2015 ( saat penilaian prestasi kerja PNS dalam penelitian ini dilaksanakan) adalah Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Prosiding SIMNASIPTEK: Hal. B-28
2 no. 1 tahun 2013 tentang pelaksanaan Peraturan Pemerintah (PP) 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja PNS. Peraturan Kepala BKN tersebut diatas mulai diberlakukan dalam penilaian prestasi kerja setiap PNS di seluruh Indonesia mulai tahun PP tersebut adalah sebagai pengganti sistem penilaian kinerja PNS sebelumnya yaitu sistem Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) yang dianggap tidak sesuai lagi. Adapun kurun waktu penggunaan sistem DP3 dalam penilaian kinerja PNS adalah sejak tahun 1980 an sampai dengan tahun Mengingat pemberlakuan PP 46 Tahun 2011 relatif baru (sejak tahun 2014), agar sistem penilaian prestasi kerja PNS ini dapat berjalan dengan baik, diperlukan sejumlah penelitian yang tinjauannya dari berbagai aspek yang berhubungan dengan pelaksanaan penilaian prestasi kerja PNS di berbagai instansi untuk memberi masukan perbaikan pelaksanaan PP tersebut di lapangan. Untuk hal inilah penulis melakukan penelitian yang berjudul Penelitian Nilai Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil Tahun 2015 Berdasarkan Masa Kerja di Kelurahan Semanan Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat. Kelurahan Semanan adalah salah satu unit instansi daerah di Jakarta Barat. II. LANDASAN TEORI 2.1. Penilaian Pretasi Kerja Pegawai Negeri Sipil Penilaian prestasi kerja PNS bertujuan untuk menjamin objektivitas pembinaan PNS yang didasarkan sistem prestasi dan sistem karier ( PP NO 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS 2017). Hasil penilaian prestasi kerja PNS dimanfaatkan sebagai dasar pertimbangan penetapan keputusan pembinaan karir PNS yang berkaitan dengan bidang pekerjaan, bidang pengangkatan dan penempatan, bidang pengembangan, bidang penghargaan, dan bidang disiplin. Pelaksanaan penilaian prestasi kerja PNS harus secara objektif, terukur, akuntabel, partisipatif, dan transparan. Penilaian prestasi kerja PNS terdiri atas unsur sasaran kerja pegawai (SKP ) dan perilaku kerja Sasaran Kerja Pegawai (SKP). SKP ditetapkan setiap tahun pada awal Januari. Unsur-unsur SKP terdiri kegiatan tugas jabatan,angka kredit dan target. a). Kegiatan tugas jabatan Kegiatan tugas jabatan yang akan dilakukan harus mengacu pada penetapan kinerja/rencana Kerja Tahunan (RKT), sebagai implementasi kebijakan dalam dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran organisasi yang telah ditetapkan dan harus berorientasi pada hasil secara nyata dan terukur. b). Angka kredit Angka kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan yang harus dicapai oleh seoang pejabat fungsional dalam rangka pembinaan karier yang bersangkutan, ditetapkan dengan angka kredit yang akan dicapai. Oleh sebab itu pejabat fungsional tertentu harus menetapkan target angka kredit yang akan dicapai dalam 1 (satu) tahun. c). Target Target setiap pelaksanaan kegiatan tugas jabatan harus ditetapkan target yang akan diwujudkan secara jelas, sebagai ukuran prestasi kerja. Target meliputi aspek kuantitas (target output), kualitas (target kualitas), waktu (target waktu) dan biaya (target biaya) Perilaku Kerja. Penilaian perilaku kerja PNS meliputi aspek orientasi pelayanan, integritas, komitmen, disiplin, kerjasama dan kepemimpinan. Cara menilai perilaku kerja dilakukan melalui pengamatan oleh pejabat penilai terhadap PNS yang dinilai. Penilaian perilaku kerja dapat mempertimbangkan masukan dari pejabat lain yang setingkat di lingkungan unit kerja masingmasing. Penilaian prestasi kerja PNS dilaksanakan oleh Pejabat Penilai sekali dalam 1 (satu) tahun yang dilakukan setiap akhir Desember pada tahun yang bersangkutan atau paling lama akhir Januari tahun berikutnya. Penilaian prestasi kerja PNS dilakukan dengan cara menggabungkan nilai unsur-unsur SKP (60 %) dan perilaku (40 %). Adapun nilai SKP, perilaku kerja dan prestasi kerja PNS masing-masing dinyatakan dengan angka dan sebutan sebagai berikut : a. 91 ke atas : sanngat baik b : baik c : cukup d : kurang e. 50 ke bawah : buruk Dibawah ini adalah contoh lembar nilai prestasi kerja PNS. UNSUR YANG DINILAI 4. a. Sasaran Kerja Pegawai (SKP) 1. Orientasi Pelayanan 2. Integritas 3. Komitmen 4. Disiplin b. Perilaku Kerja 5. Kerjasama 6. Kepemimpinan 7. Jumlah 8. Nilai rata rata 9. Nilai Perilaku Kerja NILAI PRESTASI KERJA Sumber : Dokumen penulis Gambar 1. Contoh lembar nilai prestasi kerja PNS Jumlah 88,67 x 60% 53, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja (Prestasi Kerja) Pegawai Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi kerja (kineja) pegawai terdiri dari faktor nternal dan eksternal pegawai, yang saling mempengaruhi Faktor internal Faktor internal yang mempengaruhi pencapaian kinerja seseorang adalah faktor 90,5 90,5 91,5 91,5 92,5-456,5 91,30 (Baik) (Baik) - 91,30 x 40% 36,52 89,72 (Baik) Prosiding SIMNASIPTEK: Hal. B-29
3 kemampuan (ability) dan faktor motivasi (motivation) ( Mangkunegara, 2015). Hal lain yang juga mempengaruhi perestasi sesorang adalah kondisi jasmani dan rohani.. a). Faktor Kemampuan Kemampuan pegawai terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan reality (knowledge + skill). Pegawai yang memiliki kemampuan IQ yang baik dengan pendidikan, pelatihan dan pengalaman kerja yang memadai untuk jabatannya akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan. b). Faktor Motivasi Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seorang pegawai dalam menghadapi situasi (situation) kerja. Sikap yang membentuk motivasi antara lain mencintai pekerjaan, memiliki inisiatif, pantang menyerah, serta menjalankan tugas dengan sungguhsungguh Sikap tersebut diatas menunjukkan bahwa untuk meraih prestasi tertentu, dibutuhkan kerja keras. Selanjutnya tercipta motivasi yaitu kondisi yang menggerakkan diri pegawai secara terarah mencapai kinerja yang lebih baik. c) Faktor jasmani dan rohani. Kondisi jasmani dan rohani akan mempengaruhi prestasi kerja sesorang. Pegawai yang sehat jasmani dan rohani akan lebih mudah mecapai prestasi kerja dibanding dengan pegawai yang mempunyai gangguan kesehatan jasmani dan rohani Faktor Eksternal Faktor eksternal adalah hal-hal diluar diri pegawai yang dapat mempengaruhi tugas-tugasnya. Faktor eksternal terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan non fisik. a) Lingkungan fisik. Lingkungan ini terdiri dari lingkungan fisik di tempat kerja pegawai maupun lingkungan fisik di luar tempat kerja yang ada hubungannya dengan pegawai.. Lingkungan fisik di tempat kerja pegawai antara lain tata ruang kantor, penerangan atau cahaya, pengaturan udara atau ventilasi, pewarnaan ruangan dan tingkat kebisingan serta fasiltas lain yang menunjang pekerjaan pekerjaan pegawai. Sedangkan lingkungan fisik diluar tempat kerja yang ada hubungannya dengan pegawai antara lain. tempat tinggal pegawai, kondisi lalulintas menuju tempat kerja, cuaca dan lain-lain. Semakin memadai kondisi lingkungan fisik di tempat kerja pegawai dan di luar tempat kerja pegawai akan memudahkan pegawai untuk berprestasi. b). Lingkungan non fisik Lingkungan non fisik terdiri dari lingkungan sosial di tempat kerja dan di keluarga.. Lingkungan kerja non fisik ditempat kerja antara lain hubungan kerja pegawai dengan pelanggan internal, pelanggan eksternal serta sistem manajemen yang ada. Sedangkan lingkungan non fisik di keluarga adalah relasi antara pegawai dengan anggota keluarga. Semakin harmonis hubungan dengan pelanggan internal/eksternal serta manajemen kerja yang baik dan ditunjang oleh hubungan yang baik dengan anggota keluarga tentunya memungkinkan pegawai lebih berprestasi. III. METODE PENELITIAN. Sebagaimana yang telah dikemukakan pada bagian pendahuluan,. penelitian ini merupakan studi komparasi atas 2 (dua) kelompok data independen (tidak berkorelasi). Kelompok 1 adalah data nilai prestasi kerja PNS Kelurahan Semanan tahun 2015 yang menjadi PNS sebelum tahun 2010) dan kelompok 2 adalah data nilai prestasi kerja PNS Kelurahan Semanan tahun 2015 yang menjadi PNS tahun 2010 dan sesudahnya Menentukan populasi Populasi adalah wilayah generasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2017). Populasi dalam penelitian ini adalah semua data nilai prestasi kerja PNS Kelurahan Semanan tahun Menentukan sampel Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah nilai prestasi kerja seluruh staf PNS Kelurahan Semanan tahun 2015 yang berpendidikan S1 ( tidak mempunyai jabatan). Sampel ini dibagi menjadi 2 (dua) kelompok berdasarkan masa kerja pegawai, Sampel kelompok 1 adalah data nilai pretasi kerja pegawai yang menjadi PNS sebelum tahun 2010 dan sampel kelompok 2 adalah adalah data nilai pretasi kerja pegawai yang menjadi PNS tahun 2010 dan sesudahnya. 3.3 Menghitung harga mean, standar deviasi kuadrat dan varians masing-masing kelompok sampel. Menghitung harga mean, standar deviasi kuadrat dan varians kelompok sampel 1 dan kelompok sampel Analisa Komparatif/Perbandingan dengan Uji T. Karena jenis data sampel penelitian ini adalah rasio, maka uji komparasi terhadap 2 (dua) kelompok sampel digunakan uji t. Tentang jenis uji t yang digunakan tergantung dari homogenitas varians yang akan diuraikan dalam bagian pembahasan. IV.PEMBAHASAN Seperti yang sudah diuraikan pada bagian metode penelitian, berikut ini dibahas setiap langkah yang dilakukan dalam penelitian ini. 4.1 Menetukan Populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah semua data hasil penilaian prestasi kerja seluruh PNS di Kelurahan Semanan tahun 2015 yang berjumlah 30 buah. Adapun perinciannya seperti tabel berikut: Prosiding SIMNASIPTEK: Hal. B-30
4 Tabel 1 Jumlah PNS menurut Struktur Oganisasi Kelurahan Semanan Jumlah Jabatan Total Pejabat Staff 1. Lurah Sekretaris 1-1 Kelurahan 3. Kasi Pemerintahan dan Tramtib 4. Kasi Prasarana dan Kebersihan Lingkungan 5. Kasi Pembadayaan Ekonomi dan Kesra Jumlah Sumber : Kelurahan Semanan 2017 (diolah) 4.2. Menentukan Sampel Teknik sampling pada penelitian ini adalah purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono,2017). Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah seluruh data hasil penilaian prestasi kerja staf PNS yang tidak memiliki jabatan dan berpendidikan S1 di Kelurahan Semanan. Adapun jumlah sampel adalah 25 buah data hasil penilaian prestasi kerja staf Kelurahan Semanan tahun Data nilai hasil kerja para pejabat tidak masuk sebagai sampel. Hal ini dimaksudkan agar nilai prestasi kerja PNS yang diteliti setara. Selanjutnya sampel data dikelompokkan menjadi 2 (dua) kelompok berdasarkan masa kerja yaitu data nilai prestasi pegawai yang menjadi PNS sebelum tahun 2010 (selanjutnya disebut kelompok 1) dan data nilai prestasi pegawai yang menjadi PNS tahun 2010 dan sesudahnya (selanjutnya disebut kelompok 2). Adapun masa kerja dari PNS kelompok 1 dan 2 masing-masing dapat dilihat pada tabel 2 dan 3 berikut. Tabel 2 Masa kerja PNS kelompok 1 Masa Kerja (tahun) Frekuensi Presentase % % % % % % % % % Sumber: Dokumen : Kelurahan Semanan tahun 2017 (diolah) Tabel 3 Masa Kerja PNS kelompok 2 Masa Kerja Frekuensi Presentase (tahun) % % % % % % % % 100 % Sumber: Kelurahan Semanan tahun 2017 (diolah) Berdasarkan data masa kerja PNS kelompok 1 dan 2, ditentukan hipotesis penelitian ini sebagai berikut : Ho : Nilai pretasi kerja pegawai yang menjadi PNS sebelum tahun 210 lebih tinggi dari nilai prestasi kerja pegawai yang menjadi PNS tahun 2010 dan sesudahnya. Ha. Nilai prestasi kerja pegawai yang menjadi PNS lebelum 2010 lebih rendah atau sama dengan nilai prestasi kerja pegawai yang menjadi PNS tahun 2010 dan sesudahnya. H0: µ1 > µ2 Ha: µ1 < µ2 4.3 Menghitung harga mean, standar deviasi kuadrat dan varians masing-masing kelompok sampel Perhitungan harga mean, standar deviasi kuadrat dan varians masing-masing kelompok sampel disajikan dalam tabel 4 dan 5 berikut. Tabel 4 Harga mean, standar deviasi kuadra dan varians sampel data kelompok Nilai Prestasi Pegawai Sı (Simpangan) Sı² Kuadrat ( ) = ( ) = ( ) = ( ) = ( ) = Prosiding SIMNASIPTEK: Hal. B-31
5 Total Sumber : Kelurahan Semanan 2015 ( diolah ) n 1 = 14,00 X 1 = Sı²= ( ) = ( ) = ( ) = ( ) = ( ) = ( ) = ( ) = ( ) = ( ) = ( ) = 0.39 ( ) = 0.88 ( ) = 1.29 ( ) = 1.84 ( ) = 2.37 ( ) = Total Sumber : Kelurahan Semanan 2015 (diolah) n2= 11,00 X2= S2²= Analisa Komparatif/Perbandingan dengan uji t Untuk menentukan rumus uji t yang digunakan dalam penelitian ini harus dihitung terlebih harga F dengan rumus sebagai berikut : Tabel 5 Harga mean, standar deviasi kuadrat dan varians sampel data kelompok 2 Nilai Prestasi S2 (Simpangan) Kuadrat Pegawai ( ) = = 2.06 (F hitung) ( ) = ( ) = ( ) = ( ) = Harga-harga tersebut diatas, diperoleh dari perhitungan pada tabel 4 dan 5, dinana harga varians terbesar = 5.87 dan terkecil = Jadi Fh = 5.87: 2.84 = Harga F hitung tersebut perlu dibandingkan dengan harga F tabel, dengan dk pembilang = (14-1) dan dk penyebut = (11-1). Berdasarkan dk pembilang = 13 dan penyebut = 10, dengan taraf kesalahan 5%, maka harga F tabel = 2.91 (harga antara pembilang 12 dan 14). Ternyata harga F tabel > F hitung (2.91> 2.06), ini berarti bahwa varians homogen. Bila nı n2, dan varians homogen (σ1² = σ2²) maka digunakan t-test polled varians, dengan dk = nı + n2 2 ( Sugiyono.2017). Prosiding SIMNASIPTEK: Hal. B-32
6 Dengan demikian uji t yang digunakan dalam penelitian ini adalah t-test polled dengan formula : Hharga t hitung = 0.04 selanjutnya dibandingkan dengan t tabel dalam tabel nilai-nilai dalam distribusi t dengan dk = = 23, maka t tabel = Jadi t hitung lebih kecil dari t tabel, ini berarti bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Kesimpulannya tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai prestasi kerja PNS kelompok 1 dengan PNS kelompok 2. Dengan kata lain, tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai prestasi kerja antara pegawai yang menjadi PNS sebelum tahun 2010 dan PNS yang menjadi PNS tahun 2010 dan sesudahnya.. V. KESIMPULAN Kesimpulan penelitian ini adalah tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai prestasi kerja PNS yang menjadi PNS sebelum tahun 2010 dan menjadi PNS tahun 2010 dan sesudahnya. Studi komparasi ini menggunakan data hasil penilaian kerja PNS tahun 2015 di Kelurahan Semanan.. Mengingat perbedaan masa kerja sampel PNS kelompok 1 ( berkisar antara tahun) dan sampel PNS kelompok 2 (berkisar antara 0-5 tahun) cukup jauh (tabel 1), sesuai dengan uaraian pada landasan teori yang menyatakan pengalaman kerja seseorang adalah salah satu faktor yang sangat mendukung untuk mencapai prestasi kerja, maka prestasi kerja PNS kelompok 1 seharusnya lebih tinggi dari nilai prestasi kerja PNS kelompok 2. Tidak adanya perbedaan yang signifikan antara prestasi kerja PNS kelompok 1 dan 2 dapat disebabkan: 1. Proses seleksi dan pembinaan pegawai yang menjadi PNS tahun 2010 dan sesudahnya (kelompok 2) lebih baik dari sebelumnya. Sebaliknya proses seleksi dan pembinaan kelompok pegawai yang menjadi PNS sebelum tahun 2010 (kelompok 1) tidak sebaik proses seleksi dan pembinaan PNS kelompok Proses penilaani prestasi kerja PNS di Kelurahan Semanan kemungkinan belum sepenuhnya mengikuti aturan pada peraturan Kepala BKN 1 tahun 2013 tanggal 3 Januari 2013 yang mempunyai prinsip: objektif, terukur, akuntabel, partisipatif, dan transparan.,, Berdasarkan kesimpulan penelitian ini, dalam rangka meningkatkan objektifitas penilaian prestasi kerja PNS di Kelurahan Semanan khususnya dan PNS secara umum, penulis menyampaikan saran-saran sebagai berikut : 1. Lurah Semanan perlu memberi penjelasan tentang tidak adanya perbedaan prestasi kerja antara PNS kelompok 1 dan 2 di Kelurahan Semanan tahun Hal ini sangat penting untuk melihat apakah sistem penilaian PNS di Kelurahan Semanan sepenuhnya berpedoman pada Keputusan Kepala BKN no. 1 tahun 2013 secara lebih sistematis. 2. Pemerintah (dalam hal ini Para Pimpinan Instansi Pusat dan Daerah serta Kepala Badan Kepegawaian Negara), agar memantau pelaksanaan penilaian hasil kerja PNS dilapangan secara sistematis 3. Agar pihak-pihak pemangku kepentingan (stake holder) melakukan penelitian tentang pelaksanaan penilaian prestasi kerja PNS dalam aspek dan lingkungan lebih luas, untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap tentang proses penilaian prestasi kerja PNS di seluruh Indonesia. Selanjutnya hasil penelitian ini dijadikan bahan masukan perbaikan proses penilaian.prestasi kerja PNS yang objektif. REFERENSI: Fajar, S A & Heru T (2010), Manajemen Sumberdaya Manusia, Yogyakarta : Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN Mangkunegara (.2015). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: Bagian Penerbitan PT Remaja Rosdakarya. Rachmawati, I K (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: Penerbit Andi Ramly Mansyur. (2014). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan. Jakarta : Bagian PT Raja Grafindo Persada. Peraturan Kepala BKN 1 tahun 2013 tentang pelaksanaan Peraturan Pemerintah 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil Sugiyono. (2017). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Bagian Penerbitan Alfabeta. Undang-undang Republik Indonesia mor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara Prosiding SIMNASIPTEK: Hal. B-33
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
SALINAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan cita-cita
Lebih terperinciPEMBERHENTIAN TIDAK HORMAT PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA
PEMBERHENTIAN TIDAK HORMAT PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA tukangteori.com I. PENDAHULUAN Untuk mencapai tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam alinea ke-4 Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Lebih terperinciRPP MANAJEMEN PPPK KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI
RPP MANAJEMEN PPPK KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI @2015 LATAR BELAKANG PENGATURAN MANAJEMEN PPPK 19 Desember 2013 Ditandatangani DPR 15 Januari 2014 Diundangkan dalam
Lebih terperinciMANAJEMEN KARIR JABATAN FUNGSIONAL
MANAJEMEN KARIR JABATAN FUNGSIONAL DALAM PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG ASN DAN PP NOMOR 11 TAHUN 2017 KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI @2017 POKOK BAHASAN 1 2 PENGANTAR MANAJEMEN
Lebih terperinciDISIPLIN ASN DENGAN BERLAKUNYA PP NOMOR 11 TAHUN 2017
DISIPLIN ASN DENGAN BERLAKUNYA PP NOMOR 11 TAHUN 2017 KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI 2017 1 APARATUR SIPIL NEGARA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN): profesi bagi pegawai negeri
Lebih terperinciRINGKASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA
RINGKASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA A. Pendahuluan Alasan/pertimbangan penggantian Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- Pokok Kepegawaian
Lebih terperinciBAGIAN PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN PEGAWAI BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN KEMENTERIAN PERTANIAN-2017
BAGIAN PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN PEGAWAI BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN KEMENTERIAN PERTANIAN-2017 DASAR HUKUM Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara Peraturan Pemerintah Nomor
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG NOMOR... TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA
RANCANGAN UNDANG-UNDANG NOMOR... TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a.
Lebih terperinciKABUPATEN KARIMUN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI KARIMUN NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG MERITOKRASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KARIMUN
1 KABUPATEN KARIMUN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI KARIMUN NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG MERITOKRASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KARIMUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARIMUN,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelayanan umum sebagai wujud dari tugas umum pemerintahan untuk. mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Birokrasi merupakan instrumen
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu fungsi pemerintah yang utama adalah menyelenggarakan pelayanan umum sebagai wujud dari tugas umum pemerintahan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Lebih terperincitentang - Dr.Sihabudin,SH.,MH - Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan
tentang - Dr.Sihabudin,SH.,MH - Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan 1 Manajemen Pegawai Negeri Sipil (PNS)? DEFINISI UMUM Pengelolaan PNS untuk menghasilkan Pegawai yang Profesional, memiliki nilai dasar,
Lebih terperinciBUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG
BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG KINERJA DAN DISIPLIN PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANGANDARAN,
Lebih terperinciBUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 3A TAHUN 2016 TENTANG PENILAIAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL BUPATI LOMBOK BARAT, Menimbang : a. bahwa untuk menjamin
Lebih terperinciPeran Diklat untuk Meningkatkan Kompetensi ASN AGUSTINUS SULISTYO PENELITI LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA, JAKARTA MARET 2016
Peran Diklat untuk Meningkatkan Kompetensi ASN AGUSTINUS SULISTYO PENELITI LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA, JAKARTA MARET 2016 TUNTUTAN KEBIJAKAN TRANSFORMASI BIROKRASI Vision and performance based bureaucracy
Lebih terperinciPOKOK-POKOK PIKIRAN RUU APARATUR SIPIL NEGARA TIM PENYUSUN RUU TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA
POKOK-POKOK PIKIRAN RUU APARATUR SIPIL NEGARA TIM PENYUSUN RUU TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA SISTEMATIKA (JUMLAH BAB: 13 JUMLAH PASAL: 89 ) BAB I KETENTUAN UMUM BAB II JENIS, STATUS, DAN KEDUDUKAN Bagian
Lebih terperinci2 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara R
No.1705, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDAG. Pegawai Negeri Sipil. Pola Karier. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79/M-DAG/PER/10/2014 TENTANG POLA KARIER PEGAWAI
Lebih terperinciMERIT SYSTEM AND COMPETENCY BASED TRAINING IN RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG MANAJEMEN PEGAWAI NEGERI SIPIL
MERIT SYSTEM AND COMPETENCY BASED TRAINING IN RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG MANAJEMEN PEGAWAI NEGERI SIPIL Basseng A Participant in Drafting the Government Regulation on Civil Service Management
Lebih terperinciMODUL KEPEGAWAIAN. Jakarta, 18 Juli 2017
MODUL KEPEGAWAIAN Jakarta, 18 Juli 2017 PERATURAN DI BIDANG KEPEGAWAIAN MATERI 1. Konsep-konsep dan Istilah-istilah Kepegawaian, Kedudukan, Kewajiban dan Hak PNS 2. Pengadaan PNS 3. Pembinaan dan Kesejahteraan
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 72 Tahun : 2016
BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 72 Tahun : 2016 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang bermutu tinggi, dan sarana prasarana transportasi yang lebih
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bangsa Indonesia merupakan bangsa berpendapatan menengah dan memiliki tingkat pendidikan semakin tinggi, mempunyai kehidupan politik yang semakin demokratis, serta rakyat
Lebih terperinciDASAR HUKUM. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 3 TAHUN 2016, tentang Pedoman Penyusunan Standar Teknis Kegiatan Sasaran Kerja Pegawai
DASAR HUKUM UNDANG-UNDANG NO. 5 TAHUN 2014 PASAL 1 ANGKA 22, dinyatakan : sistem merit adalah kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi dan kinerja secara adil dan wajar
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL (Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011)
KEBIJAKAN PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL (Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011) KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI 2013 Created by aba subagja Penataan
Lebih terperinciM A N A J E M E N A S N
ader PNS BAHAN AJAR PELATIHAN DASAR CALON PNS GOLONGAN III M A N A J E M E N A S N Oleh: Ir. DJOKO SUTRISNO, M.Si Widyaiswara Ahli Utama NIP. 19561112 198503 1 006 BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08 TAHUN 2015 TENTANG
PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI SECARA TERBUKA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciPERBANDINGAN MATERI POKOK UU NO. 8 TAHUN 1974 JO UU NO. 43 TAHUN 1999 TENTANG POKOK-POKOK KEPEGAWAIAN DAN RUU TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA (RUU ASN)
PERBANDINGAN MATERI POKOK UU NO. 8 TAHUN 1974 JO UU NO. 43 TAHUN 1999 TENTANG POKOK-POKOK KEPEGAWAIAN DAN RUU TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA (RUU ASN) NO. 1. Judul Undang-undang tentang Pokok- Pokok kepegawaian
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.6, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA ADMINISTRASI. Kepegawaian. Aparatur Sipil Negara. Manajemen. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494) UNDANG-UNDANG
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
SALINAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan cita-cita
Lebih terperinciPEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR TEKNIS KEGIATAN SASARAN KERJA PEGAWAI
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA PERATURAN KEPALA BKN NOMOR 3 TAHUN 2016 PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR TEKNIS KEGIATAN SASARAN KERJA PEGAWAI DIREKTORAT KINERJA ASN TAHUN 2016 Dasar Hukum Undang-undang No. 5 Tahun
Lebih terperinciNo pemberhentian dan pensiun, yang merupakan bagian yang terintegrasi dengan Sistem Informasi ASN. Manajemen PNS dalam Peraturan Pemerintah in
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I No.6037 ADMINISTRASI. Kepegawaian. PNS. Manajemen. Pencabutan. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 63) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan cita-cita
Lebih terperinciPenerapan Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Sektor Publik dan Pusat Kesehatan Masyarakat. Dwi Handono Sulistyo PKMK FKKMK UGM
Penerapan Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Sektor Publik dan Pusat Kesehatan Masyarakat Dwi Handono Sulistyo PKMK FKKMK UGM Pokok Bahasan Pendahuluan Gambaran Reformasi Birokrasi dan Permasalahannya
Lebih terperinciANALISIS PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2014
ANALISIS PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2014 (Studi Penelitian: Penilaian Sasaran Kerja Pegawai dan Perilaku Kerja Pegawai ) Oleh: Puspita Ardi
Lebih terperinciGuarding meritocracy, creating world-class civil service PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI
Guarding meritocracy, creating world-class civil service PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI TRANSFORMASI MANAJEMEN ASN ARAH TRANSFORMASI BIROKRASI DAN PENGELOLAAN SDM APARATUR 2018 2025 BIROKRASI BERSIH,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber daya lainnya tidak dapat memberikan manfaat jika tidak dikelola oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Peran sumber daya manusia dalam sebuah organisasi tidak kalah pentingnya dengan sumber daya lain seperti modal, investasi dan teknologi. Sebab sumber daya
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
SALINAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan cita-cita
Lebih terperinci1. UU Nomor 8 Tahun 1974 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian 2. PP Nomor 10 Tahun 1979 tentang
MAHKAMAH AGUNG RI 1. UU Nomor 8 Tahun 1974 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian 2. PP Nomor 10 Tahun 1979 tentang Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan PNS 3.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. permasalahannya berupa pola pikir pemerintah dalam struktur pemerintahan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan sejarah Indonesia, khususnya pada era Orde Baru terdapat berbagai permasalahan dalam pelaksanaan sistem pemerintahan Indonesia. Bentuk permasalahannya berupa
Lebih terperinciBAHAN PANITIA KERJA (PANJA) RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA NO RUU APARATUR SIPIL NEGARA PENJELASAN PASAL
BAHAN PANITIA KERJA (PANJA) RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA Hasil Penserasian Rumusan Tim Teknis Pemerintah Tanggal 27 Januari 2012 NO RUU APARATUR SIPIL NEGARA PENJELASAN PASAL RANCANGAN
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 36 TAHUN 2014 SERI E PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 36 TAHUN 2014
SALINAN BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 36 TAHUN 2014 SERI E.13... PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA SECARA TERBUKA DI LINGKUNGAN
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 063 TAHUN 2017 TENTANG
PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 063 TAHUN 2017 TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN SECARA ONLINE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciISU ADMINISTRASI PERKANTORAN. Oleh : MAYA MUTIA, SE, MM Analis Kepegawaian Pertama Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
ISU ADMINISTRASI PERKANTORAN Oleh : MAYA MUTIA, SE, MM Analis Kepegawaian Pertama Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur PEMERINTAH ADALAH PELAYAN MASYARAKAT SETUJUKAH ANDA?? Kantor Pemerintah Kantor Pemerintah
Lebih terperinciTAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI
No. 5494 TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI ADMINISTRASI. Kepegawaian. Aparatur Sipil Negara. Manajemen. Pencabutan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6) PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG
Lebih terperinci2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Manajemen Pegawai Negeri Sipil adalah pengelolaan
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.63, 2017 ADMINISTRASI. Kepegawaian. PNS. Manajemen. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6037) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan karena sumber daya manusia perlu dikelola secara profesional agar terwujud keseimbangan antara kebutuhan
Lebih terperinci2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangka
No.1706, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPP. Jabatan Pimpinan Tinggi secara Terbuka. Pengisian. PERATURAN BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER-06/K.BNPT/II/2017
Lebih terperinciURGENSI DIKELUARKANNYA PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PPPK.
URGENSI DIKELUARKANNYA PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PPPK http://pemerintah.net/ Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan- RB) dalam waktu dekat akan mengeluarkan Peraturan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG MANAJEMEN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG MANAJEMEN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciMENUJU ASN YANG PROFESIONAL BERBASIS SISTEM MERIT MELALUI PENGUATAN JABATAN FUNGSIONAL
MENUJU ASN YANG PROFESIONAL BERBASIS SISTEM MERIT MELALUI PENGUATAN JABATAN FUNGSIONAL Aba Subagja Sekretaris Deputi Bidang SDM Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi,
Lebih terperinciGUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR \0 TAHUN 2017 TENTANG RENCANA KEBUTUHAN PEGAWAI DAN FORMASI
GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR \0 TAHUN 2017 TENTANG RENCANA KEBUTUHAN PEGAWAI DAN FORMASI APARATUR SIPIL NEGARA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Lebih terperinciBahan Tayang KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA APARATUR
Bahan Tayang KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA APARATUR (Disampaikan pada Diklat Prajabatan CPNS Gol III Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2016, 9 Mei 2016, Hotel Pajajaran Tasikmalya) FASILITATOR: AWAN GUMELAR/WIDYISWARA
Lebih terperinciHUT KORPRI SEBAGAI MOMENTUM UNTUK TERUS MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK (Di Era Pelaksanaan Undang-Undang ASN)
HUT KORPRI SEBAGAI MOMENTUM UNTUK TERUS MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK (Di Era Pelaksanaan Undang-Undang ASN) Oleh : Dias Prihantoro Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) memiliki liku perjalanan yang
Lebih terperinciKEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI SAMBUTAN PADA RAPAT KOORDINASI KEBIJAKAN PROGRAM SDM APARATUR
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI SAMBUTAN PADA RAPAT KOORDINASI KEBIJAKAN PROGRAM SDM APARATUR Jakarta, 27 Februari 2014 Assalamu alaikum Wr. Wb. Selamat pagi dan salam
Lebih terperinciDiatur mengenai Asas, Prinsip, Nilai Dasar, Serta Kode Etik Dan Dan Kode
MATRIKS PERBANDINGAN SUBSTANSI UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1974 TENTANG POKOK-POKOK KEPEGAWAIAN SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 1999 TERHADAP UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA
PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA I. UMUM Dalam rangka mencapai tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam alinea ke-4 Pembukaan Undang-Undang
Lebih terperinciBUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG
SALINAN BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA DAN JABATAN ADMINISTRATOR SECARA
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN, DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH DALAM DAN DARI JABATAN STRUKTURAL KABUPATEN KENDAL DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBUPATI OGAN KOMERiNG ULU SELATAN PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI OGAN KOMERiNG ULU SELATAN PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA SECARA TERBUKA
Lebih terperinciPenilaian prestasi kerja PNS dilakukan berdasarkan prinsip : a. objektif; b. Terukur; c. Akuntabel; d. Partisipatif; dan e. Transparan.
Penilaian prestasi kerja PNS bertujuan untuk menjamin objektivitas pembinaan PNS yang dilakukan berdasarkan sistem prestasi kerja dan sistem karier yang dititikberatkan pada sistem prestasi kerja. Penilaian
Lebih terperinciARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SDM APARATUR KEMENTERIAN PAN DAN
ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SDM APARATUR KEMENTERIAN PAN DAN RB @2017 PENDAHULUAN BAGAIMANA TRANSFORMASI BIROKRASI INDONESIA? 2025 2018 2013 Dynamics bureaucracy Vision and Performance based
Lebih terperinciPENILAIAN PRESTASI KERJA PNS
LOGO PENILAIAN PRESTASI KERJA PNS Berdasarkan PP 46 Tahun 201No. 1 Perka BKN No. 1 Tahun 2013 PROGRAM PERCEPATAN REFORMASI BIROKASI MENUJU BIROKRASI YANG BERSIH DAN PROFESIONAL HAL-HAL YANG HARUS DILAKUKAN
Lebih terperinci2016, No Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2010 tentang Badan Narkotika Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 60); 4.
No.1, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNN. Pegawai. Pola Karir. PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG POLA KARIER PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA
Lebih terperinciBAB II PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 46 TAHUN 2011
21 BAB II PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 46 TAHUN 2011 Dalam kenyataan sehari-hari, instansi-instansi pemerintahan sesungguhnya hanya mengharapkan
Lebih terperinci2017, No Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8
No.1907, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAN-RB. Jabatan ASN. Stankom. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2017 TENTANG
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI SECARA TERBUKA DI LEMBAGA SANDI NEGARA
PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI SECARA TERBUKA DI LEMBAGA SANDI NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA SANDI
Lebih terperinciRagenda prioritas pembangunan
info kebijakan UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA 670 A. LATAR BELAKANG eformasi birokrasi merupakan Ragenda prioritas pembangunan nasional. Bertujuan melakukan perubahan mendasar
Lebih terperinciPETUNJUK PELAKSANAAN PENILAIAN PRESTASI KERJA
PETUNJUK PELAKSANAAN PENILAIAN PRESTASI KERJA PERKA BKN NO 1 TAHUN 2013 BIRO KEPEGAWAIAN, SETJEN KEMDIKBUD 2013 I. Dasar Hukum 1. UU Nomor 43 Tahun 1999 jo UU no 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian
Lebih terperinciPENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BIRO KEPEGAWAIAN TAHUN 2014
PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BIRO KEPEGAWAIAN TAHUN 2014 Trisno Zuardi - 2013 A. Latar Belakang Untuk mewujudkan pembinaan PNS berdasarkan sistem
Lebih terperinciLAPORAN SINGKAT PANJA RUU APARATUR SIPIL NEGARA KOMISI II DPR RI
TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) LAPORAN SINGKAT PANJA RUU APARATUR SIPIL NEGARA KOMISI II DPR RI (Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan,
Lebih terperinciMODUL PENGEMBANGAN KARIR PNS (PENELITI) Pusbindiklat Peneliti. Diklat Jabatan Fungsional Peneliti Tingkat Pertama
MODUL PENGEMBANGAN KARIR PNS (PENELITI) Diklat Jabatan Fungsional Peneliti Tingkat Pertama Pusbindiklat Peneliti LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2017 C Pusbindiklat Peneliti-LIPI PENDAHULUAN Mata diklat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aparatur negara untuk menyelenggarakan pemerintah dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aparatur negara untuk menyelenggarakan pemerintah dan pembangunan dalam rangka mencapai tujuan negara mempunyai peran yang sangat penting. Tujuan negara kita,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman dan semakin kompleksnya
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman dan semakin kompleksnya persoalan yang dihadapi oleh negara, telah terjadi pula perkembangan penyelenggaraan
Lebih terperinciBerdasarkan PP Nomor 46 Tahun 2011 Tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil. Rusman R. Manik swamandiri.wordpress.
Berdasarkan PP Nomor 46 Tahun 2011 Tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil Rusman R. Manik swamandiri.wordpress.com 081 668 9361 Apakah saya PNS yang BERKINERJA? Tergantung Nilai Prestasi
Lebih terperincipenilaian Menurut PP 46 Tahun 2011
penilaian Menurut PP 46 Tahun 2011 Perkenalan Tego Sudarto, S.E., M.M. Analis Kompetensi & Kualifikasi Ketenagaan Kopertis Wilayah V Jenjang Jabatan dan Pangkat Dosen No Jenjang Jabatan Jenjang Pangkat/
Lebih terperinciMenimbang Kembali Gagasan Revisi UU Aparatur Sipil Negara
Menimbang Kembali Gagasan Revisi UU Aparatur Sipil Negara Oleh : Akbar Faizal Ketua DPP Partai Nasdem, Anggota Komisi III DPR RI Jakarta, 1 Februari 2017 Tiga Isu Krusial RUU ASN 1. Open Recruitment/Open
Lebih terperinciprofesional, bersih dan berwibawa.
PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG 1. Visi Visi Badan Kepegawaian Daerah adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai BKD melalui penyelenggaraan tugas dan
Lebih terperinciRUU RI TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA
RUU RI TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA Sumber : http://www.dpr.go.id/uu/delbills/ruu_ruu_tentang_aparatur_sipil_negara.pdf RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG APARATUR SIPIL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai dampak pada berbagai hal. Salah satu dampak perubahan itu adalah
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Perubahan lingkungan yang dinamis dalam era globalisasi membawa berbagai dampak pada berbagai hal. Salah satu dampak perubahan itu adalah dalam ranah pemerintahan
Lebih terperinciPERKA BKN Nomor 1 Tahun 2013
PERKA BKN Nomor 1 Tahun 2013 PROSES TATA CARA PENGISIAN SKP PP NO 46 TAHUN 2011 DISUSUN BERDASARKAN SURAT EDARAN KEPALA BKN NOMOR 1 TAHUN 2013 TANGGAL 3 JANUARI 2013 1. PENETAPAN NAMA JABATAN Melakukan
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG POLA KARIER PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL
PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG POLA KARIER PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NARKOTIKA
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan teknik analisis komparatif. Penelitian komparatif diarahkan untuk
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 4.1 Dasar Hukum Terbentuknya Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Latihan Kabupaten Lampung Selatan
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Dasar Hukum Terbentuknya Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Latihan Kabupaten Lampung Selatan Dasar hukum terbentuknya Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Latihan
Lebih terperinciKABIJAKAN PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL (Persfektif UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN dan Peraturan
KABIJAKAN PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL (Persfektif UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN dan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS) Aba Subagja Sekretaris Deputi Bidang
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT,
BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2017 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGISIAN
Lebih terperinciBERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 25 TAHUN 2015 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI LINGKUP PEMERINTAH PROVINSI
Lebih terperinciPEGAWAI ASN PEGAWAI ASN PNS PPPK Berstatus pegawai tetap dan Memiliki NIP secara Nasional; Menduduki jabatan pemerintahan. Diangkat dengan perjanjian
PERENCANAAN SDM ASN KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI 4 MENENTUKAN ASUMSI DASAR Pelaksanaan UU Aparatur Sipil Negara Reformasi Mendasar : Mewujudkan PNS dan PPPK sebagai
Lebih terperinciBUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN. NOMOR 064 TAHUN 2016-Si.1-BKD/2013
PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 064 TAHUN 2016-Si.1-BKD/2013 TENTANG PEDOMAN PANITIA SELEKSI PENGISIAN JABATAN SECARA TERBUKA DAN MUTASI PEJABAT PIMPINAN TINGGI MADYA DAN PEJABAT PIMPINAN TINGGI
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENERJEMAH
PERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENERJEMAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, MENTERI SEKRETARIS
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN MANAJEMEN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN MANAJEMEN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk
Lebih terperinci-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 94 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBAB III ARAH STRATEGI DAN KEBIJAKAN
BAB III ARAH STRATEGI DAN KEBIJAKAN 3.1 Arah Strategi dan kebijakan Nasional Arah strategi dan kebijakan umum pembangunan nasional 2010-2014 adalah sebagai berikut: 1. Melanjutkan pembangunan mencapai
Lebih terperinciBAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sulawesi Utara Dalam upaya mewujudkan rencana pembangunan jangka menengah daerah 2010-2015
Lebih terperinciDIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIKDASMEN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2016
G 1. UU 20 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. UU 5 2014 tentang Aparatur Sipil Negara; 3. PP 19 2005 Jo PP 32 2013 Jo PP 13 2015 Standar Nasional Pendidikan; 4. PP 74 2008 tentang Guru; 5. PP
Lebih terperinciDraf RUU 17 Juli 2013
DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA Draf RUU 17 Juli 2013 NO RUU APARATUR SIPIL NEGARA draft DPR USUL PEMERINTAH CATATAN RAPAT (1) (2) (3) (2) 1. RANCANGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan senantiasa membutuhkan manajemen yang berkaitan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan senantiasa membutuhkan manajemen yang berkaitan dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan tertentu bagi organisasi tersebut. Keberhasilan perusahaan
Lebih terperinciMakin Eksis Dalam Wadah Korps Profesi Pegawai ASN
Makin Eksis Dalam Wadah Korps Profesi Pegawai ASN Tentang KORPRI Seperti dinyatakan dalam Anggaran Dasar Korps Pegawai Republik Indonesia, KORPRI adalah wadah untuk menghimpun seluruh Pegawai Republik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan baik individu maupun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manajemen sumber daya manusia pada dasarnya, merupakan langkahlangkah perencanaan, penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaan sumber
Lebih terperinciTENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SELEKSI TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
RANKEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 124/SK/MENKES/V/2014 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SELEKSI TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL. Oleh :
PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL (Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011) Oleh : Biro Organisasi dan Kepegawaian Disampaikan pada Pembinaan SDM Aparatur Biro Organisasi dan Kepegawaian Kemtan,
Lebih terperinci