IDA ZUHAIROH B

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IDA ZUHAIROH B"

Transkripsi

1 ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK BERAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING PADA USAHATANI BERAS DI KECAMATAN UNDAAN KABUPATEN KUDUS PADA MUSIM PANEN BULAN JULI 2015 SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Disusun Oleh : IDA ZUHAIROH B FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2016

2 PERSETUJUAN SKRIPSI Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Ida Zuhairoh NIM : B Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Program Studi : Akuntansi S1 Judul Skripsi : ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK BERAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING PADA USAHATANI BERAS DI KECAMATAN UNDAAN KABUPATEN KUDUS PADA MUSIM PANEN BULAN JULI 2015 Dosen Pembimbing : Natalistyo TAH, M.Si.,Ak.,CA Semarang, 07 Maret 2016 Dosen Pembimbing (Natalistyo TAH,M.Si.,Ak.,CA) NPP

3 PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Ida Zuhairoh NIM : B Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Program Studi : Akuntansi S1 Judul : Analisis Penentuan Harga Pokok Beras Dengan Menggunakan Metode Full Costing Pada Usahatani Beras di Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus Pada Musim Panen Bulan Juli 2015 Menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan apabila di kemusian hari ditemukan adanya bukti plagiat, manipulasi dan / atau pemalsuan data maupun bentuk kecurangan lain, saya bersedia untuk menerima sanksi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Semarang. Semarang,07 Maret 2016 (Ida Zuhairoh)

4 PENGESAHAN SKRIPSI Nama : Ida Zuhairoh NIM : B Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Program Studi : Akuntansi S1 Judul : Analisis Penentuan Harga Pokok Beras Dengan Menggunakan Metode Full Costing Pada Usahatani Beras di Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus Pada Musim Panen Bulan Juli 2015 Dosen Pembimbing : Natalistyo T.A.H, M.Si., AK., CA Semarang, 7 Maret 2016 Mengetahui, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Dosen Pembimbing ( Dr.Agus Prayitno,MM ) (Natalistyo T.A.H, M.Si., Akt., CA)

5 PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN SKRIPSI Nama : Ida Zuhairoh NIM : B Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Program Studi : Akuntansi S1 Judul Skripsi :Analisis Penentuan Harga Pokok Beras Dengan Menggunakan Metode Full Costing Pada Usahatani Beras di Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus Pada Musim Panen Bulan Juli 2015 Telah dinyatakan lulus ujian pada tanggal 03 Maret 2016 Tim penguji : 1. Natalistyo TAH, M.SI, AK, CA ( ) 2. Juli Ratnawati, SE.,M.SI ( ) 3. Enny Susilowati M, M.SI., AKT., CA ( )

6 MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO: 1. Seimbangkan Usaha dan Do a dalam Menggapai Cita 2. Man Jadda Wajadda Skripsi ini penulis persembahkan kepada: 1. Bapak dan Ibu ku tercinta dan tersayang yang selalu mencintai kedua anaknya 2. Kakakku dan kakak iparku yang tersayang 3. Teman-teman yang pernah satu kos dengan saya di Nakula Raya No 20 dan Sadewa 1 No 1 4. Teman-teman yang telah membantu dalam penyusunan skripsi

7 ABSTRAKSI Metode full costing penting digunakan karena memasukkan semua kompone-komponen biaya yang dikeluarkan dalam produksi. Metode full costing membantu dalam menentukan harga pokok yang benar dari suatu produk sehingga mengurangi ketidak pastian dalam menentukan harga jual. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbedaan harga beras yang ditetapkan oleh pemerintah dengan petani di kecamatan Undaan Kabupaten Kudus dan untuk mengetahui tingkat kelayakan pendapatan pada usaha tani padi di Kecamatan undaan Kabupaten Kudus. Penelitian ini dilaksanakan di Desa wates dan Desa Undaan Kidul pada musim panen bulan juli Sampel petani setiap desa diambil 5(lima) petani. Penelitian ini menggunakan data primer dan sakunder. Data primer diperoleh observasi dan wawancara langsung dengan petani di Desa Wates dan Desa Undaan Kidul sedangkan data sekunder diperoleh tidak secara langsung pada sumber datanya melainkan didapat dari sumber yang telah ada. Penelitian ini menunjukkan bahwa besarnya rata-rata harga pokok beras di Kecamatan Undaan adalah Rp Berdasarkan kelurahan sampel penelitian harga pokok beras di Desa Wates lebih kecil dibandingkan dengan. Desa Undaan Kidul karena biaya tenaga kerja di Desa Undaaan Kidul lebih tinggi. Berdasarkan perhitungan harga pokok di daerah sampel, besarnya harga pokok berada di bawah harga pokok pemerintah yang telah di tetapkan sebesar Rp Jadi perhitungan laba dengan menggunakan metode full costing penetapan harga pokok pemerintah sudah layak bagi petani. Kata kunci: Beras, harga beras, keuntungan.

8 ABSTRACT Full costing method used for entering all important components costs incurred in the production. Full costing method helps in determining the true cost of a product thus reducing the uncertainty in determining the price. The purpose of this research was to determine differences in rice prices set by the government to farmers in the district Undaan Kudus and to determine income eligibility levels in rice farming in the District Undaan. This research was conducted in the village of Wates and Undaan Kidul village during the harvest season in July Samples were taken every village farmers 5 (five) farmers. This study uses primary and secondary data. Primary data obtained by direct observation and interviews with farmers in the village wates and the village Undaan Kidul while secondary data obtained is not directly on the data source, but derived from existing resources. This research shows that the average cost of rice in District Undaan is Rp Based on the cost of the study sample villages rice in Wates village smaller than Undaan Kidul village because of labor costs in the Village Undaan Kidul higher. Based on the calculation of the cost in the sample area, the magnitude of the cost is below the cost of government that has been set at Rp 7,300. So the profit calculation using the full costing method, the principal government pricing is feasible for farmers. Keywords: Rice,cost of rice, profitability

9 KATA PENGANTAR Assalamualaikum wr. Wb, Alhamdulillah, segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahnya sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi dengan judul ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK BERAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING PADA USAHATANI BERAS DI KECAMATAN UNDAAN KABUPATEN KUDUS PADA MUSIM PANEN BULAN JULI Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan studi serta meraih gelar Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Study Akuntansi-S1 Universitas Dian Nuswantoro Semarang. Penulisan ini terselesaikan tidak lepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak baik secara langsung atau tidak langsung. Melalui kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada : 1. Kedua orang tuaku Bapak Sukirno dan Ibu Sholihatun yang selalu mencintai dan menyanyangi anak-anaknya. 2. Kakak kandungku Nafiatul Amalia dan kakak iparku Kiki yang selalu mendo akan dan memberikan dukungan. 3. Bapak Natalistyo T.A.H, SE, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang meluangkan banyak waktunya dengan sabar memberikan bimbingan dan arahannya, serta banyak membantu meringankan penulis dalam penyusunan skripsi.

10 4. Bapak Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom selaku Rektor Universitas Dian Nuswantoro Semarang. 5. Bapak Dr. Agus Prayitno selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Semarang. 6. Ibu Ririh Dian Pratiwi,SE,Msi,AK, CA selaku Dosen Wali yang dengan sabar memberikan bimbingannya. 7. Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan ilmunya kepada penulis selama mengikuti kuliah di Universitas Dian Nuawantoro. 8. Para petani di Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus beserta perangkat desa 9. Sahabat keluarga cemara, Depita, Ayu, Amel, Gadis, Sasmita, Tyas, Zumala, Karunia yang selalu menyemangati dan mendo akan saya dalam pembuatan skripsi ini. 10. Sahabat-sahabatku Devi, Febri, Mila, Johan, Syaiful dkk, Linda, Eni dan teman-teman lain yang telah membantu dalam penyusunan skripsi 11. Sahabat-sahabatku Tata, Dyah, Olif, Nita, Kristina, Sanam, Ekha, Sanam, Kinanti, Giyan, Reza, Ihda dan Tika yang pernah satu kos dengan saya di Nakula Raya No.20 Tata dan Keluarga besar kos sadewa 1 No. 1 yang senantiasa mendukung dalam proses studi ini khususnya Mbak Vivi yang sering membantu dalam penyusunan skripsi ini. 12. Sahabatku Rina, Retsa, dan Cholidul yang telah membantu dalam pencarian buku-buku. 13. Rekan kerja SDTel Publishing yang telah memberikan waktu untuk menyelesaikan skripsi dan memberikan semangat

11 14. Teman-temanku yang ada di Universitas Dian Nuswantoro khusunya temanteman seperjuangan Progdi Akuntansi Akhir kata semoga Allah SWT memberikan berkat serta membalas budi baik bapak, ibu dan saudara sekalian. Kepada para pembaca, walau masih banyak kekurangan penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak. Semoga dapat memperoleh manfaat dari skripsi ini. Semarang, 25 Februari 2016 Penulis

12 DAFTAR ISI Judul... i Persetujuan Skripsi ii Pernyataan Keaslian Skripsi... iii Pengesahan Skripsi... iv Pengesahan Kelulusan Ujian Skripsi... v Motto dan Persembahan.... vi Abstraksi... vii Abstract... viii Kata Pengantar... ix Daftar Tabel... xiv Daftar Gambar... xvi Daftar Lampiran... xvii Bab I Pendahuluan Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 6 Bab II Tinjauan Pustaka Telaah Teori Pengertian Akuntansi Biaya Peranan Akuntansi Biaya Pengelompokan Biaya Manfaat Harga Pokok Produksi Unsur-unsur Harga Pokok Produksi Metode Penentuan Harga Pokok Produksi Penelitian Terdahulu Kerangka Konseptual Bab III Metodologi Penelitian Objek Penelitian Sumber Data Metode Pengumpulan Data Konsep Pengukuran Variabel Metode Analisis Data Bab IV Analisis Data Letak Geografis Kabupaten Kudus Kecamatan Undaan Desa Wates... 25

13 4.1.4 Desa Undaan Kidul Luas Penggunaan Lahan Kabupaten Kudus Kecamatan Undaan Daerah Sampel Aktivitas Dalam Proses Produksi Beras Perhitungan Harga Pokok Produksi Beras Dengan Metode Full Costing Luas lahan padi sawah Biaya Saran Produksi Biaya Tenaga Kerja Biaya Overhead Biaya Angkutan Pajak Penyusutan Bunga Modal Perbandingan Hasil Perhitungan HPP Bab V Penutupan Kesimpulan Saran Daftar Pustaka Lampiran-lampiran... 49

14 DAFTAR TABEL Tabel 4.1 Luas Lahan Sawah Desa Wates Tabel 4.2 Luas Lahan Sawah Desa Undaan Kidul Tabel 4.3 Harga Pupuk Tabel 4.4 Harga Obat-obatan dalam Membasmi Hama dan Penyakit Tabel 4.5 Biaya Sarana Produksi Desa Wates Tabel 4.6 Biaya Sarana Produksi Desa Undaan Kidul Tabel 4.7 Tenaga Kerja Persemaian, Pengolahan Lahan, dan Pemeliharaan Desa Wates Tabel 4.8 Tenaga Kerja Persemaian, Pengolahan Lahan, dan Pemeliharaan Desa Undaan Kidul Tabel 4.9 Biaya Tenaga Kerja Panen Desa Wates Tabel 4.10 Biaya Tenaga Kerja Panen Desa Undaan Kidul Tabel 4.11 Biaya Tenaga Kerja Pasca Panen Desa Wates Tabel 4.12 Biaya Tenaga Kerja Panen Pasca Desa Undaan Kidul Tabel 4.13 Biaya Overhead Desa Wates Tabel 4.14 Biaya Overhead Desa Undaan Kidul Tabel 4.15 Biaya Angkut Desa Wates Tabel 4.16 Biaya Angkut Desa Undaan Kidul Tabel 4.17 Pembayaran Pajak Sawah Desa wates Tabel 4.18 Pembayaran Pajak Sawah Desa Undaan Kidul Tabel 4.19 Penyusutan Peralatan Desa Wates Tabel 4.20 Penyusutan Peralatan Desa Undaan Kidul Tabel 4.21 Bunga Modal Desa Wates Tabel 4.22 Bunga Modal Desa Undaan Kidul Tabel 4.23 Perhitungan Harga Pokok Beras dengan Menggunakan Metode Sederhana Tabel 4.24 Perhitungan Harga Pokok Beras dengan Menggunakan Metode

15 Full Costing Tabel 4.25 Harga Pokok Penjualan Beras di Kecamatan Berdasarkan Metode Full Costing Tabel 4.26 Perbandingan Laba Yang Diperoleh Menurut Harga Pokok Pemerintah dengan Harga Pokok Pasar

16 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Gambar 4.1 Peta Provinsi Jawa Tengah Gambar 4.2 Peta Kabupaten Kudus Gambar 4.3 Peta Kecamatan Undaan... 29

17 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Hasil Wawancara Lampiran 2 Proses Wawancara Lampiran 3 Proses Produksi Beras... 87

18 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang memiliki wilayah sangat luas. Selain itu tanah yang subur dapat dimanfaatkan masyarakat untuk kegiatan bercocok tanam. Sebagian penduduk Indonesia bermata pencaharian di sektor pertanian khususnya berladang dan bersawah. Berladang dan bersawah dapat menciptakan mata pencaharian bagi masyarakat, terutama masyarakat di desa-desa. Beras merupakan makanan pokok penduduk Indonesia. Dalam komponen pengeluaran konsumen masyarakat indonesia beras merupakan bobot yang paling tinggi. Beras mempunyai peran yang strategis dalam memantapkan ketahanan pangan, ketahanan ekonomi dan ketahanan atau stabilitas politik nasional. Beras bagi bangsa Indonesia bukan hanya komoditas pangan atau ekonomi saja, tapi sudah merupakan komoditas politik dan keamanan. Rumah tangga di daerah yang sebelumnya mengkonsumsi bahan pokok non beras (jagung, ubi-ubian, sagu), dengan meningkatnya pendapatan, pola konsumsi pangan pokok mulai bergeser ke beras. Oleh karena itu, pemerintah sangat berkepentingan dalam mengendalikan harga dan pasokan gabah dan beras melalui kebijakan perberasan yang bersifat promotif maupun protektif yang mempunyai dampak langsung terhadap kesejahteraan petani. Pada kondisi tertentu, intervensi pemerintah untuk menstabilkan harga padi bermanfaat untuk

19 meningkatkan efisiensi ekonomi agribisnis padi dan sekaligus mengingkatkan produksi padi dan ketaganan pangan nasional (Maulana,2011) Pemerintahan melalui BULOG dan instansi membuat kebijakan harga dasar (floor price) untuk Gabah Kering Giling (GKG) dan harga tertinggi (celling price) untuk beras yang pada hakekatnya merupakan inventaris terhadap mekanisme pasar. Pemerintah akan melakukan operasi pasar bila harga beras di pasaran dinilai jauh melampui batas harga (Mandei, 2011). Presiden Jokowi menerbitkan Inpres Perberasan pada tanggal 17 Maret lalu. Inpres No 5 Tahun 2015 menggantikan inpres No. 3 Tahun 2012 tentang Kebijakan Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras oleh Pemerintah. Harga gabah kering panen di petani Rp per kilogram sebelumnya Rp per kilogram, gabah kering giling di gudang Bulog Rp per kilogram sebelumnya Rp per kilogram, dan beras di gudang Bulog Rp per kilogram sebelumnya Rp per kilogram (Tempo,2015). Jika pemerintah salah membuat kebijakan yang menyangkut nasib petani, maka bangsa ini harus mempunyai grand design tentang pembangunan pertanian yang menguntungkan petani dan tidak menyengsarakan rakyat. Sektor pertanian adalah andalan bangsa kita, oleh sebab itu harus diciptakan kemakmuran bangsa melalui pembangunan pertanian yang tepat. Kebijakan pertanian yang tepat adalah kebijakan yangberpihak petani. Kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga gabah ternyata tidak serta merta menambah kesejahteraan petani. Banyak diantara mereka yang terjerat hutang dengan tengkulak, dan akhirnya harga beras pun lebih banyak ditentukan

20 para tengkulak. Di satu sisi tengkulak adalah penolong petani, disisi lain tengkulak pula yang memiskinkan petani. Harga beras di tengkulak hanya Rp 7200 per kg, sementara harga pembelian pemerintah (HPP) seharusnya Rp 7300 per kg. Penekanan biaya produksi dapat dilakukan melalui manajemen biaya produksi seperti menentukan struktur biaya produksi usahatani. Kemudian faktor harga jual juga dapat mempengaruhi besar kecilnya pendapatan, sedangkan penentuan harga jual dapat dipedomani pada penentuan harga pokok produksinya (HPP). Dengan demikian melalui penentuan struktur biaya produksi dan harga pokok produksi (HPP) dapat menentukan pula besar kecilnya harga jual produksi, sehingga dapat diketahui besarnya pendapatan usahatani yang diperoleh (Usman, 2011). Berdasarkan penentuan harga pokok produk yang benar dari suatu produk akan dapat mengurangi ketidakpastian dalam penentuan harga jual. Harga pokok produk biasanya terdiri dari dua jenis biaya produksi dan biaya non produksi. Dalam penentuan harga pokok produk harus diperhatikan unsur-unsur biaya tersebut secara tepat sehingga dapat menggambarkan pengorbanan sumber ekonomi yang sesungguhnya (Slat, 2013). Menurut Batubara (2013) bahwa penentuan harga pokok produksi merupakan hal yang sangat penting mengingat informasi harga pokok produksi adalah menentukan harga jual produk serta menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang akan disajikan dalam neraca. Di dalam penentuan harga pokok produksi, informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan adalah informasi mengenai biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan

21 biaya overhead pabrik. Ketiga jenis kegiatan ini harus ditentukan secara cermat baik dalam pencatatan maupun penggolongannya. Sehingga informasi harga pokok produksi yang dihasilkan dapat diandalkan baik untuk penentuan harga jual produk maupun untuk perhitungan laba rugi periodik. Manfaat informasi harga pokok adalah untuk menentukan harga jual produk serta penentuan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang akan disajikan dalam posisi keuangan. Harga pokok produksi juga berpengaruh dalam perhitungan laba rugi usaha serta memantau realisasi biaya dalam proses produksi. Apabila kurang teliti atau salah dalam penetapan harga pokok produksi, dapat mengakibatkan ketidaktepatan dalam penentuan harga jual serta perolehan laba periodik (Permatasari, 2014). Perhitungan harga pokok merupakan suatu hal yang sangat penting dalam usaha agar dapat mengetahui dengan pasti keuntungan yang diperoleh atau kerugian yang akan didapat. Berdasarkan pengamatan di lapangan masih banyak terdapat perhitungan harga pokok yang belum tepat dan jarang yang belum menganalisis struktur biaya dan harga pokok produksi usaha tani mereka. (Mandei, 2011) telah melakukan penelitian yang berjudul Penentuan Harga Pokok Beras di Kecamatan Kotabagu Timur Kotamobagu. Hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa besarnya rata-rata harga pokok beras di Kelurahan Moyag lebih tinggi dibandingkan dengan kelurahan Kelurahan Kobo Kecil. Rata-rata harga pokok beras di Kecamatan Kotamobagu Timur lebih rendah dari harga yang ditetepkan pemerintah. Namun jika dilihat menurut kelurahan sampel, harga pokok beras di Kelurahan Kobo Kecil lebih rendah

22 daripada yang ditetapkan pemerintah, sedangkan harga pokok beras di Kelurahan Moyag lebih tinggi dari harga yang ditetapkan oleh pemerintah. Di kecamatan Undaan Kabupaten Kudus penduduk mayoritas bermata pencaharian di bidang pertanian. Petani di Kecamatan Undaan bercocok tanam dengan tanaman padi, jagung, ketela, tomat, cabai, semangka, dan blewah. Pada umumnya tanaman yang ditanam oleh petani adalah padi, karena padi yang kemudian diproduksi menjadi beras merupakan kebutuhan pokok sehari-hari yang sering dibutuhkan oleh masyarakat. Pemerintah menetapkan harga beras memalui Inpres No 5 Tahun 2015 tentang Harga Pembelian Pemerintahan sebesar Rp 7.300, ketetapan tersebut menjadi patokan pembelian harga beras. Namun penetapan harga patokan baik dalam bentuk gabah kering maupun beras dinilai petani lebih memanjakan konsumen. Petani di Kecamatan Undaan dalam menentukan harga jual jual masih tergantung dengan harga yang ditentukan oleh tengkulak sebesar Rp tanpa mengetahui terlebih dahulu jumlah biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi secara rinci. Petani juga menggunakan perhitungan sederhana dalam menghitung harga produksi, sehingga dalam menentukan tingkat keuntungan mereka belum sepenuhnya sesuai dengan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi. Dalam menghitung harga produksi masih ada biaya-biaya yang diabaikan atau tidak dimasukkan dalam proses perhitungan. Tanpa adanya perhitungan harga pokok produksi yang tepat dan benar, maka suatu usaha yang dijalankan tidak akan mengetahui dengan pasti keuntungan yang diperolehnya atau mungkin juga kerugian yang akan didapat. Mengingat pada permasalahan tersebut perlu di

23 analisis perhitungan penetapan harga pokok beras di Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus. Dengan penelitian ini diharapkankan petani dalam menghitung biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi, menghitung secara rinci agar dapat mengetahui besarnya biaya yang dikeluarkan dan keuntungan yang diperoleh. Selain itu, petani agar tidak tertipu dengan harga yang ditetapkan oleh tengkulak. Metode full costing dapat memebantu petani dalam menentukan harga jual beras dan untuk mengetahui laba yang diperoleh karena metode ini memasukkan semua komponen biaya dalam menentukan harga pokok. Penelitian yang dilakukan (Mandei, 2011) tentang Penentuan Harga Pokok Beras di Kecamatan Kotabagu Timur Kotamobagu, menurut harga yang ditetapkan oleh pemerintah berdasarakan Inpres No 7 tahun Oleh karena itu peneliti akan melakukan penelitian kembali dengan melakukan replika dari penelitian yang dilakukan oleh Mandei di daerah Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus yang berdasarkan Inpres No 5 Tahun 2015 dan penelitian ini berjudul ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK BERAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING PADA USAHATANI BERAS DI KECAMATAN UNDAAN KABUPATEN KUDUS PADA MUSIM PANEN BULAN JULI Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah: a) Apakah terdapat perbedaan harga beras yang ditetapkan pemerintah dengan

24 harga jual petani di Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus? b) Apakah besarnya harga pokok produksi usaha tani padi di Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus telah memberikan pendapatan yang layak kepada petani? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui perbedaan harga beras yang ditetapkan oleh pemerintah dengan petani di kecamatan Undaan Kabupaten Kudus b. Mengetahui tingkat kelayakan pendapatan pada usaha tani padi di Kecamatan undaan Kabupaten Kudus 1.4. Manfaat Penelitian Diharapakan dari penelitian ini memberikan manfaaat bagi semua orang dan memberikan informasi dan pengetahuan bagi pembaca dan semua pihak yang memebutuhkan. Adapun manfaaat lain yang diharapkan dalam penelitian ini adalah: a. Bagi petani Untuk memberikan informasi mengenai penentuan harga pokok produksi yang tepat dan benar dengan menggunakan metode full costing dan memberikan saran dan masukan bagi usaha tani padi b. Bagi penulis Menambah pengetahuan di bidang akuntansi khususnya pada akuntansi biaya tentang harga pokok produksi

25 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Telaah Teori Pengertian Akuntansi Biaya Menurut Mulyadi (2012) akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk atau jasa, dengan cara-cara tertentu, serta penafsiran terhadapnya. Sedangkan Bustami dan Nurlela (2006) menyatakan bahwa akuntansi biaya adalah suatu bidang akuntansi yang mempelajari bagaimana cara mencatat, mengukur, dan melaporkan tentang informasi biaya yang digunakan. Di samping itu, akuntansi biaya juga membahas tentang penentuan harga produk dari suatu produk yang diproduksi dan dijual dipasar, baik guna memenuhi kegiatan pemesanan maupun menjadi persediaan barang dagangan yang akan dijual Peranan Akuntansi Biaya Daljono (2011) peranan akuntansi biaya dalam aktifitas perusahaan adalah : 1. Menetapkan metode perhitungan harga pokok yang menjamin adanya pengendalian biaya, efisiensi biaya, dan perbaikan mutu. 2. Mengendalikan jumlah persediaan dan menentukan harga pokok tiap jenis produk yang diproduksi untuk tujuan

26 penentuan harga dan untuk mengevaluasi prestasi suatu produk, departemen setiap devisi. 3. Menghitung laba rugi perusahaan untuk setiap periode akuntansi, termasuk menentukan harga pokok persediaan dan harga pokok penjualan. 4. Mengambil keputusan jangka pendek, misalnya perusahaan perlu memutuskan apakah sebaiknya produk tertentu dihentikan saja karea selama ini untuk produk jenis tersebut mengalami kerugian, ataukah tetap harus memproduksi meskipun rugi Pengelompokan Biaya Mulyadi (2012) menyatakan bahwa dalam akuntansi biaya, biaya digolongkan dengan berbagai macam cara. Umumnya penggolongan biaya ini ditentukan atas dasar tujuan yang hendak dicapai dengan penggolongan tersebut, karena dalam akuntansi biaya dikenal konsep different costs for different purpose. Biaya dapat digolongkan menurut: 1. Penggolongan biaya menurut objek pengeluaran. Dalam cara penggolongan ini, nama objek pengeluaran merupakan dasar penggolongan biaya. Misalnya nama objek pengeluaran adalah bahan bakar, maka semua pengeluaran yang berhubungan dengan bahan bakar disebut biaya bahan bakar. Contoh penggolongan biaya atas dasar objek pengeluaran dalam perusahaan kertas adalah sebagai berikut: biaya merang, biaya

27 jerami, biaya gaji dan upah, biaya soda, biaya depresiasi mesin, biaya asuransi, biaya bunga, biaya zat warna. 2. Penggolongan biaya menurut fungsi pokok dalam perusahaan. Dalam perusahaan manufaktur, ada tiga fungsi pokok, yaitu fungsi produksi, fungsi pemasaran, fungsi administrasi dan umum. Oleh karena itu dalam perusahaan manufaktur, biaya dapat dikelompokan menjadi tiga kelompok: a. Biaya produksi Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap dijual. b. Biaya pemasaran Biaya pemasarn merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk. c. Biaya administrasi dan umum Biaya administrasi dan umum merupakan biaya-biaya untuk mengkoordinasi kegiatan produksi dan pemasran produk. 3. Penggolongan biaya menurut hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai. Sesuatu yang dibiayai dapat berupa produk atau departemen. Dalam hubungannya dengan sesuatu yang dibiayai, biaya dapat dikelompokkan menjadi dua golongan:

28 a. Biaya langsung (direct cost) Biaya langsung adalah biaya yang terjadi, yang penyebab satu-satunya adalah karena adanya sesuatu yang dibiayai. Jika sesuatu yang dibiayai tersebut tidak ada, maka biaya langsung ini tidak akan terjadi. Dengan demikian biaya langsung akan mudah diidentifikasikan dengan sesuatu yang dibiayai. Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. b. Biaya tidak langsung Biaya tidak langung adalah biaya ynag terjadi tidak hanya disebabkan oleh suatu yang dibiayai. Biaya tidak langsung dalam hubungannya dengan produk tersebut dengan istilah biaya produksi tidak langsung atau biaya overhead pabrik. Biaya ini tidak mudah diidentifikasikan dengan produk tertentu. 4. Penggolongan biaya menurut perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume aktivitas. Dalam hubungannya dengan perubahan volume aktivitas, biaya dapat digolongkan menjadi: a. Biaya variabel Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan. b. Biaya semi variabel

29 Biaya semi variabel adalah biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. c. Biaya tetap Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar volume kegiatan tertentu. 5. Penggolongan biaya atas dasar angka waktu manfaat. Atas dasar jangka waktu manfaatnya, biaya dapat dibagi menjadi dua: a. Pengeluaran modal (capital expenditures) Pengeluaran modal adalah biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi (biasanya periode akuntansi adalah satu tahun kalender). b. Pengeluaran pendapatan (revenue expenditures) Pengeluaran pendapatan adalah biaya yang hanya mempunyai manfaat dalam periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut Manfaat Harga Pokok Produksi Menurut Mulyadi (2012) dalam perusahaan yang berproduksi massa, informasi harga pokok produksi yang dihitung untuk jangka waktu tertentu bermanfaat bagi manajemen untuk : a. Menentukan harga pokok jual produk Perusahaan yang berproduksi masa memproses produknya untuk memenuhi persendiri dipersatuan produk. Dalam penetapan harga jual produk, biaya produksi per unit merupakan salah satu

30 informasi yang dipertimbangkan di samping informasi biaya lain serta informasi non biaya. b. Memantau realisasi biaya produksi Manajemen memerlukan informasi biaya produksi yang sesungguhnya dikeluarkan dibandingkan dengan rencana produksi yang telah ditetapkan, oleh sebab itu akuntansi biaya digunakan dalam jangka waktu tertentu untuk memantau apakah produksi mengkkonsumsi total biaya produksi sesuai dengan yang diperhitungkan sebelumnya. c. Menghitung laba atau rugi periodik Guna mengetahui apakah kegiatan produksi dan pemasaran perusahaan dalam periode tertentu mampu menghasilkan laba bruto. Manajemen meemrlukan ketepatan penentuan laba periodik, sedangkan laba periodik yang tepat harus berdasarkan informasi biaya dan penentuan biaya yang tepat pula. d. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang disajikan dalam neraca. Saat manajemen dituntut untuk membuat pertanggungjawaban periode, manajemen harus menyajikan laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi yang menyajikan harga pokok persediaan produk jadi dan harga pokok yang pada tanggal neraca masih dalam proses. Berdasarkan catatan biaya produksi yang masih melekat pada produk yang belum dijual pada tanggal neraca serta dapat diketahui biaya produksinya. Biaya yang

31 melekat pada produk jadi pada tanggal neraca disajikan dalam harga pokok persediaan produk jadi. Biaya produksi yang melekat pada produk yang pada tanggal neraca masih dalam proses pengerjaan disajikan dalam neraca sebagai harga pokok persediaan produk dalam proses Unsur unsur Harga Pokok Produksi Dalam proses memproduksi suatu produk diperlukan biaya untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Menurut objek pengeluarannya, secara garis besar biaya produksi dapat digolongkan kedalam biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik. 1. Biaya Bahan Baku Menurut Mulyadi (2012), bahan baku merupakan bahan yang membentuk bagian menyeluruh produk jadi. Bahan baku dibedakan menjadi bahan baku langsung dan bahan baku tidak langsung. Bahan baku langsung disebut juga dengan biaya bahan baku, sedangkan bahan baku tidak langsung disebut juga dengan biaya overhead pabrik. 2. Biaya Tenaga Kerja Tenaga kerja merupakan usaha fisik atau mental yang dikeluarkan karyawan untuk mengolah produk. Biaya tenaga kerja adalah harga yang dibebankan untuk penggunaan tenaga kerja manusia tersebut (Mulyadi, 2012). Biaya tenaga kerja dibagi menjadi 2 (dua), yaitu biaya tenaga kerja yang terlibat

32 langsung dalam proses produksi dan biaya tenaga kerja tidak langsung adalah biaya tenaga kerja yang tidak terlibat secara langsung dalam proses produksi. 3. Biaya Overhead Pabrik Overhead pabrik juga disebut dengan overhead manufaktur, beban manufaktur, atau beban pabrik terdiri atas semua biaya manufaktur yang tidak ditelusuri secara langsung ke output tertentu. Overhead pabrik biasanya memasukkan semua biaya manufaktur kecuali bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung (Carter,2009). Menurut Hasen dan Mowen (2009), biaya overhead pabrik adalah semua biaya produksi selain dari bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung dikelompokkan menjadi satu kategori yang disebut ongkos overhead Metode penentuan harga pokok produksi Daljono (2011) menyatakan bahwa metode penentuan harga pokok produksi adalah cara untuk meperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam harga pokok produksi. perbedaan unsur biaya dalam pendekatan full costing dan variabel costing. Sistem dapat diuraikan sebagai berikut: a. Metode full costing Metode full costing adalah metode penentuan yang melibatkan semua unsur biaya produksi biaya variabel maupun biaya tetap dalam menghitung harga pokok produksi. Dalam perhitungan

33 harga pokok produksi yang dengan menggunakan pendekatan full costing terdiri dari unsur harga pokok produksi (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik variabel, dan biaya overhead pabrik tetap) dengan menambahkan biaya non produksi (biaya pemasaran, biaya administrasi,dan umum). b. Metode variabel costing Metode variabel costing hanya memasukkan biaya produksi variabel dalam menetukan harga pokok produksi. Biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik variabel merupakan bagian dari biaya produksi. Harga pokok produk yang dihitung dengan pendekatan variabel costing yang terdiri dari unsur harga pokok produksi variabel (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel) ditambah dengan biaya nonproduksi variabel (biaya pemasaran variabel, biaya administrasi dan umum variabel) dan biaya tetap (biaya overhead pabrik tetap, biaya pemasaran tetap, biaya administrasi dan umum tetap). Berikut ini adalah harga pokok produksi menurut metode full costing dan variabel costing yang terdiri dari unsur biaya produksi:

34 Unsur Biaya Produksi dan Periode (Non Produksi) Menurut Metode Full costing dan Variabel Costing FULL COSTING VARIABEL COSTING Biaya Produksi Biaya bahan baku Rp.XXX Biaya Tenaga Biaya Produksi Biaya Bahan Baku Rp.XXX Biaya Tenaga Kerja Kerja Langsung Rp.XXX Langsung Rp.XXX BOP variabel BOP tetap Rp.XXX Rp.XXX + Rp.XXX BOP variabel Rp.XXX Rp.XXX + Biaya Periode Biaya Periode Biaya Pemasaran Rp. XXX BOP tetap Rp.XXX Biaya Administrasi Rp.XXX + Biaya Pemasaran Rp.XXX Rp.XXX Biaya Admonistrasi Rp.XXX + Rp.XXX 2.2.Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian tentang harga pokok telah dilakukan oleh banyak peneliti terdahulu, di antaranya adalah sebagai berikut: No Peneliti Judul Hasil

35 1. Mnadei, Julian R Usman,Mustafa Slat,Andre Herni Permatasari, Andri Eka Batubara,Helmina 2013 Penentuan Harga Pokok Beras Di Kecamatan Kotamobagu timur Kota Kotamobagu Analisis Sturktur Biaya Dan Harga Pokok Produksi Pada Usaha Jagung Di Kecamatan Lembah Seulawah Kabupaten Aceh Besar Analisis Harga Pokok Produk Dengan Metode Full Costing Dan Penentuan Harga Jual Penerapan Full Costing Method Melalui Perhitungan HPP Sebagai Dasar Penentuan Harga Jual Pada UKM Tahu Pak Dariyo. Penentuan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Metode Full Costing Pada Pembuatan Etalase Kaca dan Alumunium di UD.Istana Alumunium Manado Untuk mengetahui harga pokok penjualan beras dan harga beras yang ditetapkan pemerintah sudah sesuai dengan biaya produksi beras. Setelah diperhitungankan dengan menggunakan metode full costing dapat disimpulkan rata-rata harga pokok beras di kelurahan Moyag lebih tinggi dibandingkan dengan kelurahan Kobo Kecil. Rata-rata harga pokok beras di Kecamatan Kotamobagu lebih rendanh dari harga yang telah ditetapkan pemerintah. Untuk menganalisis struktur biaya dan harga pokok produksi serta pendapatan pada usahatani jagung. Kesimpulan dari penelitian yaitu usahatani jagung memberikan pendapatan yang layak dan harga jual petanni lebih tinggi dari harga produksi jagung. Untuk menganalisis harga pokok produk dan penentuan harga jual. Harga pokok produksi yang dihitung oleh perusahaan lebih tinggi dibandingkan dengan hasil evaluasi. Ada perbedaan dari hasil perhitungan harga pokok produksi Pak Dariyo dengan perhitungan menggunakan metode full costing. Harga pokok produksi Pak Dariyo lebih rendah dibandingkan harga pokok produksi dengan perhitungan metode full costing. Perusahaan dalam menentukan harga pokok produksi memasukkan semua biaya ke dalam biaya produksi. Perolehan harga pokok produksi dengan menggunakan full costing lebih rendah karena pembebanan biaya overhead pabrik pada perusahaan lebih tinggi dari pembebanan biaya overhead pada metode full cosing.

36 2.3.Kerangka Konseptual Berikut ini adalah gambaran kerang pikir untuk menjelaskan alur pemikiran penelitian agar penelitian mudah dipahami : Pengumpulan biaya-biaya uasahatani padi di Desa Wates dan Desa Undaan Kidul Perhitungan HPP beras di Desa Wates dan Desa Undaan Kidul Menggunakan metode yang dipakai petani Menggunakan metode Full Costing Hasil perhitungan menurut petani Hasil perhitungan menurut metode Full Costing Perbedaan perhitungan, dampak pada penghasilan petani Rekomendasi saran Gambar 2.1 Kerangka Konseptual BAB II

37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah usaha tani padi yang berada di Desa Wates dan Desa Undaan kidul yang terletak di Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus. 3.2 Sumber Data Data merupakan keterangan atau sumber informasi mengenai objek yang akan diteliti dan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Jenis data berdasarkan sumbernya dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Data Primer Data primer merupakan data yang didapat langsung dari sumber datanya. Pada penelitian ini data primer yang digunakan adalah data observasi dan wawancara langsung dengan petani di Desa Wates dan Desa Undaan Kidul 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh tidak secara langsung pada sumber datanya melainkan didapat dari sumber yang telah ada. Pada penelitian ini data sekunder diperoleh dari berbagai literatur-literatur yang ada, seperti buku, yang berkaitan dengan penelitian ini, data dari instansi yang terkait, dan jurnal-jurnal. 3.3 Metode Pengumpulan Data Penggumpulan data dalam peneilitian ini menggunakan metode seperti berikut ini : 20

38 1. Wawancara Metode pengumpulan data ini, data diperoleh melalui wawancara langsung dengan petani di Desa Wates dan Desa Undaan Kidul mengenai tahap-tahap dalam memproduksi beras. Metode pengumpulan data ini memfokuskan pada wawancara mengenai semua biaya yang terlibat dalam perhitungan proses produksi beras di desa tersabut dan kegitan apa saja yang ada dalam proses produksi sampai dihasilkanya beras. 2. Dokumentasi Metode dalam pengumpulan data dengan melakukan pencatatn mengenai biaya yang terlibat dalam penelitian, seperti biaya produksi, hasil produksi,langkah-langkah dalam memproduksi beras tersebut, dan datadata lainnya. 3. Studi Pustaka Metode studi pustaka yaitu dengan mempelajari data-data tertulis lainnya yang berhubungan dengan masalah dalam penelitian ini. 3.4 Konsep Pengukuran Variabel Penelitian ini akan mengukur variabel-variabel seperti berikut ini: 1. Luas lahan padi sawah (ha) 2. Biaya yang akan dikeluarkan mulai dari persemaian, pengolahan sawah, perawatan, panen, dan setelah panen (Rp). Biaya biaya yang terlibat antara lain: a. Biaya produksi, seperti pembelian benih, pupuk, obat-obatan untuk mengatasi hama dan penyakit yang menyerang padi tersebut, dan biaya untuk pembelian pupuk pelengkap.

39 b. Biaya tenaga kerja Biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja dalam persemaian, pengolahan tanah, pemeliharaan, yaitu pemupukkan dan pengendalian hama dan penyakit, panen, dan setelah panen yang terdiri dari perontokan padi, penjemuran padi, dan penggilingan padi sampai menjadi beras. c. Pajak d. Biaya penyusutan untuk peralatan e. Bunga Modal 3.5 Metode Analisis Penelitian ini menggunakan analisis metode deskriptif kuantitatif. Deskriptif kuantitatif yaitu menganalisis suatu keadaan kemudian dipaparkan dalam bentuk angka. Hal ini untuk menegtahui biaya dalam produksi beras, baik biaya langsung maupun biaya tidak langsung. Kemudian data tersebut dianalisis untuk membandingkan harga pokok produksi antara petani dan harga pokok produksi yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Penulisan skripsi ini metode deskriptif kuantatif yang diperlukan adalah menggunakan metode full costing. Metode full costing menggunakan unsur biaya produksi sebagai berikut: Biaya bahan baku Biaya tenaga kerja Biaya overhead tetap Biaya overhead pabrik variabel XXX XXX XXX XXX Harga pokok produksi XXX

40 BAB IV ANALISIS DATA 4. Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1 Letak Geografis Kabupaten Kudus Kabupaten Kudus merupakan wilayah terkecil di jawa tengah, dengan luas wilayah ,64Ha yang terdiri dari 9 kecamatan dan 123 kelurahan. Gambar 4.1. Peta Provinsi Jawa Tengah Kabupaten kudus terletak diantara 4 (empat) kabupaten, yaitu sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Pati dan Kabupaten Jepara, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Pati, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Pati dan Kabupaten Grobogan, sedangkan di sebelah barat berbatasan dengan Kabupten Demak dan Kabupaten Jepara. 23

41 Luas wilayah menurut kecamatan yaitu Kecamatan Kaliwungu (3.271,28 Ha), Kecamatan Kota (1.047,32 Ha), Kecamatan Jati(2.629 Ha), Kecamatan Undaan (7.177,03 Ha), Kecamatan Mejobo (3.676,57 Ha), Kecamatan Jekulo (8.291,67 Ha), Kecamatan Bae(2.332,27 Ha), Kecamatan Gebog(5.505,97 Ha) dan Kecamatan Dawe(8.583,73 Ha).(sumber:BPS Kabupaten Kudus 2015) Gambar 4.2. Peta Kabupaten Kudus Luas Kabupaten Kudus sebesar Ha, Penggunaan lahan terbagi menjadi lahan kering, lahan persawahan, dan peruntukan lahan lainnya. Lahan persawahan di Kabupaten Kudus seluas ha, yaitu terbagi sawah pengairan teknis, sawah pengairan setengah teknis, sawah

42 pengairan sederhana, sawah tadah hujan, dan lainnya yang berupa rawa dan sungai. Lahan kering di Kabupaten Kudus seluas Ha Kecamatan Undaan Kecamatan Undaan merupakan salah satu kecamatan yang terletak di Kabupaten Kudus. Wilayah Kecamatan Undaaan sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Jati dan Kecamatan Mejobo, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Pati, sebelah selatan berbatasan dengan kabupaten Grobogan, dan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Demak. Kecamatan undaan terletak di Kabupaten Kudus bagian selatan. Jarak ibukota kecamatan dengan ibukota kabupaten adalah 13 Km, sedangakn jarak ibukota kecamatan ke ibukota propinsi yaitu 60Km. Kecamatan Undaan merupakan wilayah yang beriklim tropis dan temperatur sedang. Gambar 4.3. Peta Kecamatan Undaan Kecamatan Undaan merupakan kecamatan terbesar ketiga setelah Kecematan Jekulo, yaitu dengan luas 7.177,03 Ha dengan perincian 5.805,02 Ha untuk tanah sawah dan 1.372,01 Ha tanah kering (sumber:undaan dalam Angka 2014).

43 Luas wilayah kecamatan Undaan menurut rincian desa yaitu Desa Wonosoco (542,42 Ha), Desa Lambangan (282,06 Ha), Desa Kalirejo (343,13 Ha), Desa Medini (342,00 Ha), Desa Sambung (234,20 Ha), Desa Glagahwaru (263,70 Ha), Desa Kutuk (624,61 Ha), Desa Undaan Kidul (655,75 Ha), Desa Undaan Tengah (622,00 Ha), Desa Karangrowo (1.100,26 Ha), Desa Larikrejo (222,26 Ha), Desa Undaan lor (578,90 Ha), Desa Wates (476,06 Ha), Desa Ngemplak (507,94 Ha), Desa Terangmas (155,00 Ha), dan Desa Berugenjang (226,75 Ha) (sumber:undaan Dalam Angka,2015) Desa Wates Desa yang terdapat di Kecamatan Undaan kabupaten Kudus ini, sebelah utara berbatasan dengan Desa Ngemplak, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Undaan Lor, sebelah timur berbatsan dengan Desa Larek Rejo, sedangankan sebelah barat berbatasan dengan Desa Ketanjung Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak Desa Undaan Kidul Desa yang memiliki luah lahan terbesar di Kecamatan Undaan sebelah utara berbatasan dengan Desa Undaan Kidul, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Pati, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Kutuk, Desa Glagahwaru dan Desa Sambung, sebelah barat Desa Undaan Kidul berbatasan dengan Kabupaten Demak.

44 4.2 Luas Penggunaan Lahan Kabupaten Kudus Secara administratif Kabupaten Kudus terbagi menjadi 9 kecamatan dan 123 Desa serta 9 Kelurahan. Luas wilayah kabupaten Kuds tercatat sebesar ,64 Ha atau sekitar 1,31 persen dari luas propinsi Jawa Tengah, luas wilayah tersebut terdiri dari Ha (48,50 persen) merupakan lahan pertanian sawah dan Ha (17,76 persen) adalah lahan pertanian bukan swah. Sedangkan sisanya adalah lahan bukan pertanian sebesar Ha (33,74 persen). Untuk lahan pertanian bukan sawah, sebagian besar digunakan untuk tegal/kebun sebesar 75,80 persen, untuk ladang/huma sebesar 3,55 persen dan sisanya untuk perkebunan, hutan rakyat, tambak, kolam dan lainnya. (sumber: Kudus Dalam Angka 2015) Kecamatan Undaan Luas wilayah Kecamatan Undaan pada tahun 2014 tercatat 7.177,03 hektar atau sekitar 16,88 persen dari luas Kabupaten Kudus. Luas wilayah menurut jenis tanah dan desa/kelurahan di Kecamatan Undaan 5.805,02 Ha sebagai lahan sawah dan 1.372,01 Ha sebagai lahan bukan sawah. Luas lahan sawah menurut jenis pengairan dan desa di Kecamatan Undaan, sawah irigrasi teknis (4.840,13 Ha), dan sawah irigrasi setengah teknis (964,89 Ha) Daerah Sample Desa wates merupakan desa yang mempunyai luas wilayah 476,055 Ha. Luas yang digunakan untuk persawahan yaitu 385,05 dan

45 lahan bukan sawah 91,01. Luas lahan sawah menurut jenis pengairan, sawah irigrasi teknis di Desa Wates 385,05 Ha. Desa Undaan Kidul yang mempunyai luas wilayah 655,751 Ha. Luas wilayah menurut jenis tanah, Desa Undaan Kidul luas sawah 530,39 Ha, sedangkan lahan bukan sawah 125,36 Ha. Berbeda dengan daerah sample pertama, Desa Undaan Kidul mempunyai dua jenis sawah irigrasi, yaitu sawah irigrasi teknis dan sawah irigrasi setengah teknis yang masingmasing mempunyai luas 516,41 Ha dan 13,98 Ha. 4.3 Aktivitas Dalam Proses Produksi Beras Proses produksi beras dimulai dengan aktivitas persemaian sampai proses gabah kering giling dan menjadi beras pada lahan sawah irigrasi teknis. Lahan sawah irigrasi teknis yaitu lahan yang perairannya tersedia secara terus menerus dan hanya terhenti ketika ada perbaikan saluran yang dilakukan oleh Pemerintah. Aktivitas lainnya dalam proses produksi beras yaitu persiapan benih, persiapan tanam, penanaman, pemeliharaan, panen dan pasca panen. Aktivitas persiapan tanam meliputi persemaian dan pengolahan tanah. Out put yang dihasilkan dari proses persiapan tanam yaitu berupa benih siap tanam dan lahan yang siap untuk ditanami. Dalam menghasilkan benih yang siap untuk ditanam diperlukan sumber daya yang berupa tenaga kerja, air irigrasi, benih, tanah, dan pupuk. Pupuk yang digunkan dalam proses pembuatan benih yaitu pupuk urea dan SP36. Sedangkan yang diperlukan dalam pengolahan lahan siap tanam yaitu tenaga kerja, tanah, traktor, cangkul,dan air irigrasi. Pengolahan lahan berfungsi untuk

46 mengembalikan dan meratakan tanah. Setelah pengolahan tanah menggunkan traktor, aktivitas selanjutnya dengan penataaan pematang dan perataan pinggirian sawah yang tidak terjangkau oleh traktor yang dilakukan tenaga kerja manusia menggunakan cangkul. Proses kedua yaitu penanaman yaitu meliputi pencabutan bibit dari pesemaian dan menaman bibit. Aktivitas ini membutuhkan sumber tenaga kerja dan alat penolong berupa tali dan bambu untuk mengatur jarak tanam. Proses selanjutnya yaitu pemeliharaan. Proses pemeliharaan dibagi menjadi tiga tahap, yaitu pemupukan, penyiangan, dan penyemprotan. Masing-masing tahapan memerlukan sumber daya yang berbeda-beda kecuali tenaga kerja. Tahapan penyemprotan memerlukan sprayer dan bahan pembantu seperti peptisida. Proses terakhir yaitu panen dan pascapanen. Pada proses panen aktivitas yang dilakukan yaitu pengambilan padi dan perontokan padi. Aktivitas ini memerlukan bantuan tenaga kerja,karung plastik, tali rafia dan alat perontok padi yang disebut Threser. Padi yang sudah dirontokkan kemudian dibungkus dengan karung plastik kemudian direkatkan dengan tali rafia. Sedangkan tahapan pascapanen meliputi pengeringan dan penggilingan padi menjadi beras. 4.4 Perhitungan Harga Pokok Produksi Beras dengan Metode FullCosting Menghitung harga pokok produksi mengakumulasi seluruh biaya yang dibebankan pada produk beras yang telah dipanen. Metode yang digunakan metode full costing. Metode full costing merupakan metode perhitungan harga pokok produksi dengan membebankan seluruh biaya

47 produksi mulai dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik Luas Lahan padi sawah Luas areal pertanian/luas di Desa Wates mencapai 385,05 Ha, sedangkan luas areal pertanian/ luas di Desa Undaan Kidul mencapai 530,39 Ha. Masa panen di kedua daerah tersebut yaitu 2 bulan dalam waktu setahun. Tabel 4.1. Luas Lahan Sawah Desa Wates Nama Petani Luas lahan (m2) M.Zuhri 7000 Akhmad K 2800 Noor R 4200 Sunardi 7000 Kusrin Total rata-rata 6200 Sumber:Data Olahan 2015 Tabel 4.1 menunjukkan luas wilayah dari hasil penelitian kepada 5 (lima) petani di Desa Wates. Luas wilayah dari daerah sampel yaitu 6200m 2 atau 0.62 Ha. Tabel.4.2. Luas Lahan Desa Undaan Kidul Nama Petani luas lahan (m2) Sudari Harjanto 7000 Kusno 4200 Subarkah 7000 Abdul M 7000 Total rata-rata 7040 Sumber: Data Olahan 2015

48 Tabel 4.2. menunjukkan luas lahan 5(lima) petani di Desa Undaan Kidul. Jumlah luas dari hasil penelitian yaitu 7040 m 2. atau 0,7040 Ha. Luas lahan akan mempengaruhi jumlah bibit yang akan digunakan dalam pembuatan benih. Selain itu luas lahan akan mempengaruhi banyaknya pupuk yang digunakan dalam perawatan padi Biaya Sarana Produksi Biaya produksi yang digunakan usahatani padi meliputi biaya sarana produksi, biaya tenaga kerja, biaya angkutan, pembayaran pajak sawah, biaya sewa lahan, penyusutan peralatan, dan biaya bunga modal. Dalam melakukan usahatani padi sawah beberapa semua produksi yang digunakan yaitu bibit, pupuk, dan obat. Sarana produksi tersebut digunakan untuk memperoleh hasil panen yang memuaskan. Biaya yang dikeluarkan dalam pembelian bibit di kedua objek yaitu sama Rp Dari hasil penelitian, petani di Desa Wates dan Desa Undaan Kidul menggunkan pupuk Urea, PHOSKA, SP36. Selain membeli sendiri, petani juga mendapat bantuan pupuk dari pemerintah. Petani mendapatkan bantuan pupuk PHOSKA, UREA, dan Organik.

49 Sumber:Data olahan 2016 Tabel 4.3. Harga Pupuk Nama Pupuk Ukuran Harga UREA 50 Kg Rp PHOSKA 50Kg Rp NPK 50 Kg Rp SP36 50 Kg Rp Dijelaskan dalam Tabel 4.3 harga pupuk setiap karung yang berisi 50 Kg pupuk. Pupuk UREA digunakan petani untuk menutrisi dalam proses pertumbuhan vegetatif tanaman seperti daun, akar, batang, dan tunas. Manfaat lainnya dari Pupuk UREA adalah: 1. Membuat daun lebih rimbun, segar dan hijau 2. Mempercepat pertumbuhan tinggi tanaman 3. Memperbanyak jumlah anakan 4. Mempercepat sintesis protein dalam tanaman 5. Meningkatkan laju fotosintesis 6. Memperbaiki sifat kimia tanah yang terkait dengan ketersediaan nitrogen dalam menunjunjang pertumbuhan tanaman Petani selalu menggunakan pupuk tersebut dalam usahatani karena manfaatnya yang banyak. Pupuk Poshka yaitu pupuk yang berupa butiran dan berwarna merah muda yang memiliki fungsi meningkatkan produksi dan kualitas panen

50 karena Pupuk Poshka dapat meperbesar buah dan memiliki kanduan unsur haranya cukup merata. Pupuk TSP 36 memiliki fungsi merangsang pembuahan, merangsang pembentukan biji, mempercepat pematangan buah dan memperbaiki kualitas tanaman. Selain menggunakan pupuk untuk mendapatkan hasil tani yang baik, petani menggunakan pestisida dalam pencegahan timbulnya hama dan penyakit. Pestisida yang digunakan seperti Prevathon 50 SC, Prevathon 50 SC adalah insektisida yang berbentuk cair dan tidak terlalu kental berwarna putih. Manfaat dari prevathon 50 SC yaitu untuk mengendalikan hama belalng, wereng, walang sangit, orong-orong, ulat grayak dan hama perusak daun. Atonik jika dilarutkan ke dalam air berbentuk air berwarna tua. Atonik bermanfaat untuk menghambat dan menekankan berkembangnya beberapa penyakit tanaman. Tabel 4.4. Harga Obat-Obatan dalam Pembasmi Hama dan Penyakit Nama Obat-Obatan Jumlah Harga Prevathon 1 liter Rp Atonik 1 liter Rp Topsin 1 liter Rp Sumber :Data olahan,2016 Tabel 4.4 menunjukkan harga obat-obatan untuk pengendalian hama dan penyakit. Petani menggunakan obat-obatan sesuai dengan kebutuhan mereka.

51 Nama Petani luas lahan (m2) Sumber:Data Olahan,2016 Tabel 4.5. Biaya Sarana Produksi Desa Wates benih (kg) Pupuk obat-obatan M.Zuhri Rp Rp Rp Akhmad K Rp Rp Rp Noor R Rp Rp Rp Sunardi Rp Rp Rp Kusrin Rp Rp Rp Total Rp Rp Rp Ratarata Rp Rp Rp Nama Petani Tabel 4.6. Biaya Sarana Produksi Desa Undaan Kidul luas lahan (m2) benih (kg) pupuk obat-obatan Sudari Rp Rp Rp Harjanto Rp Rp Rp Kusno Rp Rp Rp Subarkah Rp Rp Rp Abdul M Rp Rp Rp total Rp Rp Rp rata-rata Rp Rp Rp Sumber:Data Olahan,2015. Dijelaskan dalam Tabel 4.5 dan Tabel 4.6 biaya sarana produksi yang untuk persiapan pembuatan bibit padi. Petani sudah mempunyai pedoman dalam pembuatan bibit. Setiap 1400 m 2 atau per petak sawah membutuhkan 60 Kg benih Biaya Tenaga Kerja Dalam aktivitas usahatani, lancar atau tidaknya dipengaruhi oleh tenaga kerja karena tenagakerja adalah unsur terpenting dalam usahatani.

52 Diwilayah penelitian tenagakerja digunakan dalam aktivitas persemaian, pengolahan lahan, panen, hingga pasca panen. Tabel4.7. Biaya Tenaga Kerja Persemaian, Pengolahan Lahan, dan Pemeliharaan Desa Wates Nama Petani Persemaian Pengolahan tanah Pemeliharaan M.Zuhri Rp Rp Rp Akhmad K Rp Rp Rp Noor R Rp Rp Rp Sunardi Rp Rp Rp Kusrin Rp Rp Rp Total Rp Rp Rp Rata-Rata Rp Rp Rp Sumber: Data olahan, 2016 Tabel.4.8. Biaya Tenaga Kerja Persemian, Pengolahan Lahan, dan Pemeliharaan Desa Undaan Kidul Nama Pengolahan Persemaian Petani tanah Pemeliharaan Sudari Rp Rp Rp Harjanto Rp Rp Rp Kusno Rp Rp Rp Subarkah Rp Rp Rp Abdul M Rp Rp Rp Total Rp Rp Rp Rata-rata Rp Rp Rp Sumber:Data olahan, 2016 Menurut Tabel 4.7 dan Tabel 4.8 terjadi perbedaan biaya tenaga kerja kedua daerah sample. Biaya pembuatan benih di Desa Wates Rp per tenaga kerja, sedangkan biaya pembuatan benih di Desa Undaan Kidul Rp per tenaga kerja. Upah tersebut sudah termasuk makan dan minum. Biaya penanaman padi di Desa Wates menggunakan

53 sistem borongan, yaitu setiap per petak sawah atau per 1400 m 2 membutuhkan biaya Rp Namun di Desa Undaan Kidul Rp per tenaga kerja dan setiap 1(satu) petak sawah membutuhkan 4(empat) tenaga kerja. Pengolahan lahan dilakukan dengan menggunakan bantuan traktor. Biaya untuk penyewaan traktor sudah termasuk upah tenaga kerja pengguna traktor. Pembayaran sudah ada pedomannya yaitu untuk per petak sawah atau 1400 m 2 untuk Desa Wates Rp sedangkan di Desa Undaan Kidul Rp Di Desa Wates upah yang telah dipatok sebesar Rp per tenaga kerja dan di Desa Undaan Kidul Rp per tenaga kerja, upah tersebut sudah termasuk makan dan minum. Upah tenaga kerja dala proses pemeliharaan yang mencakup pemupukan dan pengendalian hama penyakit. Upah yang diberikan di daerah penelitian sama seperti upah tenaga kerja lainnya yaitu Rp dan Rp Tabel.4.9. Biaya Tenaga Kerja Panen Desa Wates Narasumber Pengambilan Padi Pengangkutan (kuli) M.Zuhri Rp Rp Akhmad K Rp Rp Noor R Rp Rp Sunardi Rp Rp Kusrin Rp Rp Total Rp Rp Rata-rata Rp Rp Sumber: Data Diolah,2016

54 Tabel Biaya Tenaga Kerja Panen Desa Undaan Kidul Narasumber Pengambilan Padi Pengangkutan (kuli) Sudari Rp Rp Harjanto Rp Rp Kusno Rp Rp Subarkah Rp Rp Abdul M Rp Rp Total Rp Rp Rata-rata Rp Rp Sumber: Data olahan,2016 Tabel4.11. Biaya Tenaga Kerja Pasca Panen Desa Wates Narasumber Penjemuran Penggilingan M.Zuhri Rp Rp Akhmad K Rp Rp Noor R Rp Rp Sunardi Rp Rp Kusrin Rp Rp Total Rp Rp Rata-rata Rp Rp Sumber:Data Olahan,2016 Tabel Biaya Tenaga Kerja Pasca Panen Dsa Undaan Kidul Narasumber Penjemuran Penggilingan Sudari Rp Rp Harjanto Rp Rp Kusno Rp Rp Subarkah Rp Rp Abdul M Rp Rp Total Rp Rp Rata-rata Rp Rp Sumber:Data Olahan,2016 Tabel 4.11 dan Tabel 4.12 menunjukkan biaya tenaga kerja penjemuran dan penggilingan. Kedua derah sampel untuk biaya tenaga kerja penjemuran sama yaitu Rp Pedoman di kedua desa untuk biaya penggilingan juga sama yaitu Rp.400 per Kg.

55 4.4.4 Biaya Overhead Biaya overhead dalam produksi beras terdiri dari biaya pembelian tali rafia, karung plastik, plastik untuk mengelilngi sawah dalam pembuatan bibit, dan bambu untuk menahan plastik. Nama Petani Tabel 4.13 Biaya Overhead Desa Wates Tali Rafia Karung Plastik Plastik Bambu M.Zuhri Akhmad K Noor R Sunardi Kusrin Rp Rp Rp Rp Rp 7500 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Total Rp Rp Rp Rp Rata-rata Rp Rp Rp Rp Sumber: Data olahan,2016 Nama Petani Tabel 4.14 Biaya Overhead Desa Undaan Kidul Tali Rafia Karung Plastik Plastik Bambu Sudari Rp Rp Rp Rp Harjanto Rp Rp Rp Rp Kusno Rp Rp Rp Rp Subarkah Rp Rp Rp Rp Abdul M Rp Rp Rp Rp Total Rp Rp Rp Rp Rata-rata Rp Rp Rp Rp Sumber :Data olahan,2016 Tabel 4.13 dan table 4.14 disajikan data biaya overhead di Desa Wates dan Desa Undaan Kidul. Harga karung plastik Rp 2000 per

56 karung, plastik untuk melindungi bibit dari tikus dibeli dengan harga Rp per gulung plastik Biaya Angkutan Biaya angkutan untuk mengangkut padi yang sudah dirontokkan ke tempat penjemuran padi. Biaya di Desa Wates dan Desa Undaan Kidul berbeda, Rp biaya di Desa Wates, Rp di Desa Undaan Kidul. Biaya tersebut untuk satu kali pengangkutan. Tabel4.15 Biaya Angkut Desa Wates Nama Petani Angkutan M.Zuhri Rp Akhmad K Rp Noor R Rp Sunardi Rp Kusrin Rp Total Rp Rata-rata Rp Sumber: Data olahan,2016 Tabel4.16. Biaya Angkut Desa Undaan Kidul Nama petani Angkutan Sudari Rp Harjanto Rp Kusno Rp Subarkah Rp Abdul M Rp Total Rp Rata-rata Rp Sumber:Data olahan,2016 Tabel 4.15 dan Tabel 4.16 menunjukkan biaya pengangkutan di kedua desa.

57 4.4.6 Pajak Tabel Pembayaran Pajak Sawah Desa Wates Nama Petani Pajak M.Zuhri Rp Akhmad K Rp Noor R Rp Sunardi Rp Kusrin Rp Total Rp Rata-rata Rp Pajak Per Panen Rp Sumber : Data olahan,2016 Tabel Pembayaran Pajak Sawah Desa Undaan Kidul Nama Petani Pajak Sudari Rp Harjanto Rp Kusno Rp Subarkah Rp Abdul M Rp Total Rp Rata-rata Rp Pajak Per Panen Rp Sumber:Data Olahan,2016 Tabel 4.17 dan Tabel 4.18 menunjukkan besarnya pajak sawah yang dibayarkan setiap tahun. Pajak yang dikenakan berbeda-beda tergantung letak sawah. Ada tiga golongan pada tarif pajak. Golongan A letak sawah yang terdekat dengan jalan dengan tarif pajak Rp , golongan B letak sawah yang di tengah-tengah dengan tarif pajak Rp dan golongan terakhir letaknya jauh dari jalan tarifnya Rp Tarif pajak di kedua daerah sample sama.

58 4.4.7 Penyusutan Dalam penelitian ini untuk menentukan umur ekonomis penulis menggunakan UU No Pasal 11 ayat 8 dan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 96/PMK.03/2009. Dalam kegiatan produksi beras petani menggunakan peralatan yang berupa cangkul dan tang semprot mengalami penyusutan dengan nilai sisa 10% dari total harga beli. Rumus perhitungan penyusutan sebagai berikut : Beban Penyusutan = (Harga Perolehan Nilai Sisa) Umur Ekonomis Tabel Penyusutan Peralatan Desa Wates Umur Nama Total Harga Nilai Sisa Beban Keterangan Total Harga Beli Ekonomis Petani (unit) Per Unit (10%) Penyusutan (Tahun) M.Zuhri Cangkul 1 Rp Rp Rp Rp Tang Rp Rp Rp Rp Semprot Akhmad Rp Rp Rp Rp K Cangkul Tang Rp Rp Rp Rp Semprot Noor R Cangkul 1 Rp Rp Rp Rp Tang Rp Rp Rp Rp Semprot Sunardi Cangkul 1 Rp Rp Rp Rp Tang Rp Rp Rp Rp Semprot Kusrin Cangkul 1 Rp Rp Rp Rp Tang Rp Rp Rp Rp Semprot Total Penyusutan Per Tahun Rp Total Penyusutan Per Panen Rp Rata-rata penyusutan Rp Sumber:Data olahan,2016

59 Tabel Penyusutan Peralatan Desa Undaan Kidul Nama Petani Keterangan Total (unit) Harga Per Unit Total Harga Beli Nilai Sisa (10%) Umur Ekonomis (Tahun) Beban Penyusutan Sudari Cangkul 1 Rp Rp Rp Rp Tang Rp Rp Rp Semprot 1 4 Rp Harjanto Cangkul 1 Rp Rp Rp Rp Tang Rp Rp Rp Semprot 1 4 Rp Kusno Cangkul 1 Rp Rp Rp Rp Tang Rp Rp Rp Semprot 1 4 Rp Subarkah Cangkul 1 Rp Rp Rp Rp Tang Rp Rp Rp Semprot 1 4 Rp Abdul M Cangkul 1 Rp Rp Rp Rp Tang Rp Rp Rp Semprot 1 4 Rp Total Penyusutan Per Tahun Rp Total Penyusutan Per Panen Rp Rata-rata Penyusutan Rp Sumber:Data olahan, 2016 Berdasarkan Tabel 4.19 dan Tabel 4.20 diketahui bahwa besarnya penyusutan per panen di daerah sampel masing-masing besarnyarp dan Jikadirata-rata dengan banyak nya sampel petani beban penyusutan per panen di kedua desa Rp dan Rp Bunga Modal Bunga modal yang dibayarkan petani sebesar 13% dari jumlah peminjaman. M.Zuhri Nama Petani Akhmad K Noor R Sunardi Tabel Bunga Modal Desa Wates Bunga Modal Rp Rp Rp Rp

60 Kusrin Total Rata-rata Sumber: Data olahan,2016 Rp Rp Rp Tabel 4.22 Bunga Modal Desa Undaan Kidul Narasumber Bunga Modal Sudari Rp Harjanto Rp Kusno Rp Subarkah Rp Abdul M Rp Total Rp Rata-rata Rp Sumber: Data olahan, Perbandingan Hasil Perhitungan HPP Setelah diketahui besarnya biaya bahan penolong dan biaya overhead pabrik maka dilakukan perhitungan harga pokok produksi per kilo gram beras. Perhitungan harga pokok produksi menggunakan metode sederhana disajikan pada Tabel 4.23 sedangkan metode full costing Tabel 4.24.

61 Tabel 4.23 Perhitungan Harga Pokok Beras dengan Menggunakan Metode Sederhana Keterangan Desa Wates Desa Undaan Kidul Biaya pemeblian benih Rp Rp Biaya pembelian pupuk Rp Rp Biaya pembelian obat-obatan Rp Rp Biaya tenaga kerja Rp Rp Biaya Angkutan Rp Rp Bunga modal Rp Rp Total Rp Rp Produksi(kg) 2969,6 2849,2 Harga Pokok Penjualan(Rp/kg) Rp Rp Sumber: Data olahan,2016 Tabel 4.24 Perhitungan Harga Pokok produksi dengan Metode Full Costing Musim Panen Bulan Juli 2015 Keterangan Desa Wates Desa Undaan Kidul Biaya Bahan Baku Rp Rp Biaya Tenaga Kerja Rp Rp Biaya Overhead Rp Rp Total Biaya Rp Rp Jumlah Produksi Beras 2969,6 2849,2 Harga Pokok Produksi Rp Rp Sumber: Data olahan,2016 Dari Tabel 4.23 dan Tabel 4.24 dapat diketahui bahwa harga pokok penjualan beras per kilo gram dihitung dengan total biaya dibagi dengan jumlah produksi beras. Terdapat perbedaan antara perhitungan sederhana dengan metode full costing. Harga pokok penjualan dengan metode costing karena dalam metode sederhana petani hanya

62 memasukkan biaya angkutan dan bunga modal dalam perhitungan harga jual sederhana lebih kecil dibandingkan dengan metode full. Tabel 4.25 Harga Pokok Penjualan Beras di Kecamatan Undaan Berdasarkan Metode Full Costing Desa Biaya Produksi (kg) Harga Pokok Penjualan (Rp/kg) Rp Rp Wates ,6 Undaan Rp 2849,2 Rp Kidul Rp Rp Rata-rata ,4 Sumber :Data olahan,2016 Tabel 4.25 menunjukkan rata-rata harga pokok beras di Kecamatan Undaan lebih rendah dari harga yang ditetapkan pemerintah. Tabel 4.26 Perbandingan Laba yang Diperoleh Menurut Harga Pokok Pemerintah dengan Harga Pokok Pasar Keterangan Desa Wates Desa Undaan Kidul Biaya Bahan Baku Rp Rp Biaya Tenaga Kerja Rp Rp Biaya Overhead Rp Rp Total Biaya Rp Rp Jumlah Produksi Beras 2969,6 2849,2 Harga Pokok Penjualan Rp Rp Harga Pembelian Pemerintah Rp Rp Laba Setiap Panen Rp Rp Laba Bulanan Rp Rp Harga Pembelian Tengkulak Rp Rp Laba Setiap Panen Rp Rp Laba Bulanan Rp Rp Sumber: Data olahan,2016

63 Dari Tabel 4.26 dapat disimpulkan total biaya di Desa Wates Rp dan di Desa Undaan Kidul Rp Jumlah produksi beras di Desa wates lebih banyak dari Desa Undaan kidul, yaitu 2969,6 Kg di Desa Wates dan 2849,2 Kg di Desa Undaan Kidul. Perbedaan jumlah beras yang diproduksi akan mempengaruhi harga pokok penjualan. Harga pokok beras di Desa Wates Rp dan di Desa Undaan Kidul Rp Harga Pokok beras yang ditetapkan pemerintah menurut Inpres No 5 Tahun 2015 yaitu Rp.7.300, namun di daerah penelitian beras dibeli dengan harga Rp Dengan harga pembelian Rp petani Desa Wates memperoleh laba rata-rata setiap panen Rp dan di Desa Undaan kidul Rp Jadi, laba rata-rata yang di peroleh petani Desa Wates Rp dan di Desa Undaan Kidul Rp Laba yang diperoleh di Desa wates lebih banyak dari Desa Undaan Kidul karena Desa Undaan Kidul total biaya untuk memproduksi beras lebih banyak sedangkan beras yang dihasilkan sedikit. Pedoman pembelian beras di pasaran sebesar Rp Laba yang dihasilkan setiap panen di Desa Wates Rp dan di Desa Undaan Kidul Rp Jadi laba rata-rata setiap bulan yang diperoleh petani di Desa Wates Rp dan di Desa Undaan Kidul Rp

64 Tabel 4.27 Perbandingan Hasil Perhitungan Harga Pokok Produksi Menggunakan Metode Petani dan Metode Full Costing Keterangan Biaya Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Metode Petani Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Metode Full Costing Selisih Kesimpulan Bahan Rp Rp Rp 0 Baku Biaya Tenaga Kerja Rp Rp Rp 0 Biaya Penolong Biaya Angkutan Pajak Rp 0 Rp Rp Rp 0 Rp Rp Rp 0 Rp Rp Pada metode sederhana tengkulak biaya penolong tidak dimasukkan dalam perhitungan Pada metode sederhana tengkulak biaya angkutan tidak dimasukkan dalam perhitungan Pada metode sederhana tengkulak pembayaran pajak tidak dimasukkan dalam perhitungan Penyusutan Rp 0 Rp Rp Pada metode sederhana tengkulak penyusutan tidak

65 Bunga Modal Rp Rp Rp dimasukkan dalam perhitungan Pada metode sederhana tengkulak bunga modal tidak dimasukkan dalam perhitungan Total Rp Rp Rp Produksi 2909,4 kg 2909,4 kg 0 kg Harga Pokok Produksi Rp Rp Rp 92 Harga Pokok Pembelian Rp Rp Rp 100 Keuntungan Setiap Panen Rp Rp Rp Keuntungan Setiap Bulan Rp Rp Rp Selisih keuntungan antara metode tengkulak dan metode full costing cukup banyak. jadi petani harus memperhitungkan biaya yang dikeluarkan agar mengetahui keuntungannya secara pasti Sumber: Data Olahan,2016

66 BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan analisis perhitungan harga pokok beras di Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus dapat disimpulkan: 1. Harga pokok penjualan dengan metode sederhana lebih kecil dibandingkan dengan metode full costing karena dalam metode sederhana petani hanya memasukkan biaya angkutan dan bunga modal dalam perhitungan harga jual. 2. Besarnya rata-rata harga pokok beras di Kecamatan Undaan adalah Rp Berdasarkan kelurahan sampel penelitian harga pokok beras di Desa Wates lebih kecil dibandingkan dengan Desa Undaan Kidul karena biaya tenaga kerja di Desa Undaaan Kidul lebih tinggi. 3. Berdasarkan perhitungan harga pokok di daerah sampel, besarnya harga pokok berada di bawah harga pokok pemerintah yang telah di tetapkan sebesar Rp Jadi perhitungan laba dengan menggunakan metode full costing penetapan harga pokok pemerintah sudah layak bagi petani yaitu pendapatan di Desa Wates Rp dan pendapatan di Desa Undaan Kidul Rp setiap bulan.

67 5.2. Saran Bedasarkan kesimpulan diatas saran bagi petani adalah: 1. Diharapkan petani di Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus dalam menghitung biaya produksi agar memasukkan semua biaya yang terlibat dalam proses produksi beras untuk mengetahui laba secara pasti. 2. Petani harus rajin dalam merawat padi. Jika petani rajin dan teliti dalam merawat padi akan menghasilkan beras yang lebih banyak.

68 DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik Kabupaten Kudus.2015.Kecamatan Undaan Dalam Angka http.//kuduskab.bps.go.id. Diakses 1 Februari Badan Pusat Statistik Kabupaten Kudus.2015.Kudus Dalam Angka http.//kuduskab.bps.go.id. Diakses 1 Februari Batubara,Helmina Penentuan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Metode Full Costing Pada Pembuatan Etalase Kaca dan Alumunium di UD.Istana Alumunium Manado. Jurnal EMBA 217 Vol.1 No.3: ISSN Bustami, B dan Nurlela.2010.Akuntansi Biaya.Edisi pertama.yogyakarta: Graha Ilmu. Daljono.2011.Akuntansi Biaya Penentu Harga Pokok & Pengendalian.Edisi ketiga.semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hansen, Don R dan Maryanne M.Mowen.2009.Akuntansi Manajerial.Jakarta:Salemba Empat. Mandei, Julian R dan Theodora katiandagho Penentuan Harga Pokok Beras Di Kecamatan Kotamobagu timur Kota Kotamobagu.Jurnal ASE Volume 7 Nomor 2: Maulana,Mohamad.2011.Harga pembelian Pemerintah (HPP) Gabah-Beras Tahun 2010:Efektivitas dan Implikasinya Terhadap Kualitas dan Pengadaan oleh Dolog.Analisis Kebijakan Pertanian Volume 9 No 4. Mulyadi.2012.Akuntansi Biaya.Edisi kelima.yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. Permatasari, Andri Eka Penerapan Full Costing Method Melalui Perhitungan HPP Sebagai Dasar Penentuan Harga Jual Pada UKM Tahu Pak Dariyo. Usman, Mustafa Analisis Sturktur Biaya Dan Harga Pokok Produksi Pada Usaha Jagung Di Kecamatan Lembah Seulawah Kabupaten Aceh Besar.Jurnal Sains Riset Volume 1-No.2. Slat, Andre Henri Analisis Harga Pokok Produk Dengan Metode Full Costing Dan Penentuan Harga Jual.Jurnal Emba Vol.1 No.3: ISSN Diakses 18 November 2015 Pukul 10:23 WIB.

69

70 LAMPIRAN 1 HASIL WAWANCARA DENGAN PETANI DESA WATES DAN DESA UNDAAN KIDUL

71 Hasil Wawancara dengan Petani di Desa Wates Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus Nama Usia Alamat : M. Zuhri : 42 Tahun : Desa Wates RT.02 RW.04 Undaan Kudus 1. Berapa luas sawah yang anda miliki? Jawab : 7000 m 2 2. Berapakah jumlah benih yang anda butuhkan dan biaya yang anda keluarkan dalam pembelian benih tersebut? Jawab: benih yang dibutuhkan untuk pembuatan bibit sebanyak 30 Kg benih padi. Harga benih per Kg Rp , jadi untuk biaya dalam pembelian benih Rp Berapakah pupuk yang anda beli? Jawab:saya membeli pupu jenis SP36 sebanyak 100 Kg dengan harga jadi biaya yang dikeluarkan Rp karena harga per karung yang berisi 50Kg harganya Rp Selain menggunakan pupuk SP36 saya juga menggunakan pupuk UREA sebanyak 50 kg denga harga Rp Apa saja obat-obatan yang anda butuhkan untuk pengendalian hama dan penyakit? Jawab: dalam pengendalian hama dan penyakit, saya menggunakan obat semprot prevathon 2liter dengan harga Rp , antonik 1 liter dan topsin 1 liter masing-masing harganya Rp dan Rp Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses pengolahan tanah? Jawab: Perataan tanah menggunakan traktor, jadi biaya yang dikeluarkan sewa traktor sudah termasuk tenaga kerja yang mengendalikan traktor yaitu Rp dan perataan pinggiran sawah yang tidak bisa dijangkau traktor diratakan oleh tenaga kerja. Saya memerlukan 4 orang untuk perataan pinggiran sawah, biaya yang dikeluarkan Rp Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses persemaian?

72 Jawab: pembuatan bibit membutuhkan 2 tenaga kerja, masing-masing upahnya Rp sudah termasuk makan dan minum. Sedangkan biaya tengaka kerja dalam penanaman Rp Tenaga kerja dalam penanam padi menggunakan sistem borongan per petak sawah dikenakan biaya Rp Pembuatan bibit memerlukan plastik dan bambu untuk membuat pagar atau bentengan agar tikus tidak masuk kedalam sawah yang tdigunakan untuk pembuatan bibit. Biaya untuk pembelian plastik dan bambu Rp dan Rp Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses pemupukan? Jawab: biaya untuk tenaga kerja pemupukan Rp per orang, saya membutuhkan bantuan 2 tenaga kerja dan pemupukan dilakukan 4 kali, jadi biaya yang dikeluarkan Rp Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses pengendalian hama dan penyakit? Jawab: Pengendalian hama saya hanya melakukan 2 kali penyemprotan dan membutuhkan bantuan 2 tenaga kerja, jadi biaya yang saya keluarkan Rp Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses pengambilan padi? Jawab: pengambilan padi dilakukan secara borongan, untuk satu petak sawah atau 1400 m 2 membutuhkan biaya Rp sudah disediakan threser. Total biaya yang saya keluarkan Rp Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses perontokan padi? Jawab: biaya perontokan padi sudah termasuk pengambilan padi, karena sudah menjadi satu paket. Hanya saja mengeluarkan biaya untuk pembelian karung plastik dan tali rafia Rp dan Rp biaya angkutan Rp dan biaya tenaga kerja kuli Rp biaya kuli Rp 3500/kwintal. 11. Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses penjemuran padi? Jawab: penjemuran padi memerlukan 2 tenaga kerja, dan penjemuran dilakukan selama 2 hari, jadi biaya saya keluarkan Rp Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses penggilingan padi?

73 Jawab: biaya penggilingan padi menjadi beras tergantung padi yang dihasilkan, yaitu Rp 400/kg. Biaya yang saya keluarkan Rp karena menghasilkan 5000 Kg padi. 13. Berapakah jumlah beras yang telah diproduksi? Jawab: padi yang telah diproduksi 3312 Kg 14. Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam pembayaran pajak? Jawab: pembayaran pajak Rp karenaletak sawah saya dekat dengan jalan dan termasuk golongan A. 15. Perelatan apa saja yang anda beli dalam membantu perawatan sawah? Jawab: saya hanya membeli cangkul dan tang semprot dengan harga Rp dan Rp Berapa biaya bunga modal yang anda keluarkan? Jawab: bunga modal yang saya keluarkan Rp , karena saya hanya meminjam Rp dalam perawatan sawah dan bunga yang dikenakan 1.3 % 17. Apakah anda menghitung semua biaya yang anda keluarkan dalam menentukan pendapatan yang anda peroleh? Jawab: saya hanya memasukkan biaya yang terlihat, artinya hanya memasukkan biaya tenaga kerja, pembelian benih, pembelian pupuk dan obat-obatan, bunga modal. Pembelian karung, tali rafia, dan pembelian plastik tidak saya masukkan. Mengetahui Kepala Desa Wates a/n Plt.Sekretaris Desa Wates Narasumber Petani Desa Wates (H.Noor Sofan,SH) ( M. Zuhri )

74

75 Hasil Wawancara dengan Petani di Desa Wates Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus Nama Usia Alamat : Akhmad Kasan : 52 Tahun : Desa Wates RT.03 RW.03 Undaan Kudus 1. Berapa luas sawah yang anda miliki? Jawab : 2800 m 2 atau dua petak sawah 2. Berapakah jumlah benih yang anda butuhkan dan biaya yang anda keluarkan dalam pembelian benih tersebut? Jawab: saya membutuhkan benih untuk pembuatan bibit sebanyak 10 Kg benih padi. Harga benih per Kg Rp , jadi untuk biaya dalam pembelian benih Rp Berapakah pupuk yang anda beli? Jawab: Pupuk yang saya gunakan pupuk UREA 100 kg dengan harga Rp dan pupuk Phoska 100Kg dengan harga Rp Apa saja obat-obatan yang anda butuhkan untuk pengendalian hama dan penyakit? Jawab: Dalam pengendalian hama dan penyakit, saya menggunakan obat prevathondengan harga Rp dan antonik dengan harga Rp Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses pengolahan tanah? Jawab: Perataan tanah menggunakan traktor, jadi biaya yang dikeluarkan sewa traktor sudah termasuk tenaga kerja yang mengendalikan traktor yaitu Rp karenabiaya perpetak sawah Rp dan perataan pinggiran sawah yang tidak bisa dijangkau traktor diratakan oleh tenaga kerja. Saya memerlukan 1 orang untuk perataan pinggiran sawah, biaya yang dikeluarkan Rp Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses persemaian? Jawab: saya membutuhkan 1 tenaga kerja dlam pembuatan bibit padi, biaya yang sayaa keluarkan Rp sudah termasuk makan dan minum. Sedangkan biaya tengaka kerja dalam penanaman Rp Tenaga kerja

76 dalam penanam padi menggunakan sistem borongan per petak sawah dikenakan biaya Rp Pembuatan bibit memerlukan plastik dan bambu untuk membuat pagar atau bentengan agar tikus tidak masuk kedalam sawah yang tdigunakan untuk pembuatan bibit. Biaya untuk pembelian plastik dan bambu Rp dan satu buah bambu Rp Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses pemupukan? Jawab: pemupukan saya lakukan dua kali dan setiap pemupukan membutuhkan 1 tenaga kerja, jadi total biaya yang saya keluarkan Rp Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses pengendalian hama dan penyakit? Jawab: Pengendalian hama saya hanya melakukan 3 kali penyemprotan, setiap penyemprotan dilakukan oleh 1 tenaga kerja dan biaya yang saya keluarkan Rp Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses pengambilan padi? Jawab: pengambilan padi dilakukan secara borongan, untuk satu petak sawah atau 1400 m 2 membutuhkan biaya Rp sudah disediakan threser. Total biaya yang saya keluarkan Rp Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses perontokan padi? Jawab: Biaya perontokan padi sudah termasuk pengambilan padi, karena sudah menjadi satu paket. Biaya yang dikeluarkan untuk pembelian karung plastik Rp , harga setiap karung Rp 2000 saya membutuhkan 32 karung dan biaya pembelian tali rafia Rp biaya angkutan Rp dan biaya tenaga kerja kuli Rp Biaya kuli Rp 3500/kwintal. 11. Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses penjemuran padi? Jawab: Saya hanya membutuhkan 2 tenaga kerja, dan penjemuran dilakukan selama 1 hari, jadi biaya saya keluarkan Rp Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses penggilingan padi? Jawab: Panen saya hanya 1900 padi. Biaya penggilingan padi menjadi beras tergantung padi yang dihasilkan, yaitu Rp 400/kg. Biaya yang saya keluarkan Rp Berapakah jumlah beras yang telah diproduksi?

77 Jawab: Jumlah beras yang diperoleh setelah penggilingan Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam pembayaran pajak? Jawab: sawah saya terletak di golongan B, artinya di daerah tengah-tengah, jadi biaya pajak sawah Rp Perelatan apa saja yang anda beli dalam membantu perawatan sawah? Jawab: saya hanya membeli cangkul dan tang semprot dengan harga Rp dan Rp Berapa biaya bunga modal yang anda keluarkan? Jawab: Saya hanya meminjam Rp dalam perawatan sawah dan bunga yang dikenakan 1.3 %, jadi bunga modal saya Rp Apakah anda menghitung semua biaya yang anda keluarkan dalam menentukan pendapatan yang anda peroleh? Jawab: Biaya dalam pembelian karung plastik, plastik untuk mengelilingi sawah dalam pembuatan bibit, tali rafia, pembelian bambu tidak saya masukkan Mengetahui Kepala Desa Wates a/n Plt.Sekretaris Desa Wates Narasumber Petani Desa Wates (H.Noor Sofan,SH) ( Akhmad Kasan )

78 Hasil Wawancara dengan Petani di Desa Wates Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus Nama Usia Alamat : Noor Rasyid : 60 Tahun : Desa Wates RT.02 RW.02 Undaan Kudus 1. Berapa luas sawah yang anda miliki? Jawab : luas sawah yang saya miliki 3 petak atau luasnya 4200 m 2 2. Berapakah jumlah benih yang anda butuhkan dan biaya yang anda keluarkan dalam pembelian benih tersebut? Jawab: Benih yang dibutuhkan untuk pembuatan bibit sebanyak 18 Kg benih padi. Biaya dalam pembelian benih Rp karena harga per kilogram benih Rp Berapakah pupuk yang anda beli? Jawab: Saya mengunakan pupuk Urea 50 Kg harga Rp , Phoska 50 kg harga Rp ,NPK 50 kg harga Rp dan SP36 harga Rp Apa saja obat-obatan yang anda butuhkan untuk pengendalian hama dan penyakit? Jawab: Saya hanya menggunakana satu jenis obat pengendalian hama dan penyakit. Saya menggunakan prevato dengan harga Rp Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses pengolahan tanah? Jawab: Perataan tanah menggunakan traktor, jadi biaya yang dikeluarkan sewa traktor sudah termasuk tenaga kerja yang mengendalikan traktor.biaya perpetak sawah Rp dan perataan pinggiran sawah yang tidak bisa dijangkau traktor diratakan oleh tenaga kerja dengan upah per orang Rp total biaya yang saya keluarkan untuk traktor Rp dan perataan tanah menggunakan cangkul atau tenaga kerja biasa Rp Rp Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses persemaian?

79 Jawab: Dalam pembuatan bibit padi saya membutuhkan bantuan 2 tenaga kerja, biaya yang saya keluarkan Rp sudah termasuk makan dan minum. Sedangkan biaya tenga kerja dalam penanaman Rp Tenaga kerja dalam penanam padi menggunakan sistem borongan per petak sawah dikenakan biaya Rp pembuatan bibit memerlukan plastik dan bambu untuk membuat pagar atau bentengan agar tikus tidak masuk kedalam sawah yang tdigunakan untuk pembuatan bibit. Biaya untuk pembelian plastik dan bambu Rp dan Rp Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses pemupukan? Jawab: Saya membutuhkan bantuan 2(dua) tenaga kerja dan pemupukan dilakukan selama tiga kali. Biaya per orang Rp sudah termasuk makan dan minum. 8. Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses pengendalian hama dan penyakit? Jawab: Pengendalian hama saya hanya melakukan 3 kali penyemprotan, setiap penyemprotan dilakukan oleh 1 tenaga kerja dan biaya yang saya keluarkan Rp Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses pengambilan padi? Jawab: pengambilan padi dilakukan secara borongan, untuk satu petak sawah atau 1400 m 2 membutuhkan biaya Rp sudah disediakan threser. Total biaya yang saya keluarkan Rp Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses perontokan padi? Jawab: Biaya pengambilan padi sudah termasuk biaya perontokan padi karena sudah borongan. Biaya yang dikeluarkan untuk pembelian karung plastik Rp dan biaya pembelian tali rafia Rp biaya angkutan Rp sudah dua kali angkut dan biaya tenaga kerja kuli Rp Biaya kuli Rp 3500/kwintal. 11. Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses penjemuran padi? Jawab: penjemuran padi memerlukan 2 tenaga kerja, dan penjemuran dilakukan selama 2 hari, jadi biaya saya keluarkan Rp Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses penggilingan padi?

80 Jawab: Biaya penggilingan padi menjadi beras tergantung padi yang dihasilkan, yaitu Rp 400/kg. Biaya yang saya keluarkan Rp karena menghasilkan 4800 Kg padi. 13. Berapakah jumlah beras yang telah diproduksi? Jawab: Padi yang telah diproduksi 4800 kg 14. Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam pembayaran pajak? Jawab: Saya membayar pajak Rp karenaletak sawah saya jauh dengan jalan dan termasuk golongan C 15. Perelatan apa saja yang anda beli dalam membantu perawatan sawah? Jawab: saya hanya membeli cangkul dibulan januari 2015 dan tang semprot saat tahun 2012 dengan harga Rp dan Rp Berapa biaya bunga modal yang anda keluarkan? Jawab: Saya hanya meminjam Rp dalam perawatan sawah dan bunga yang dikenakan 1.3 %, jadi bunga modal saya Rp Apakah anda menghitung semua biaya yang anda keluarkan dalam menentukan pendapatan yang anda peroleh? Jawab: Saya hanya memasukkan biaya tenaga kerja, pembelian bibit, pupuk, obat-obatan, bunga modal dan pajak Mengetahui Kepala Desa Wates a/n Plt.Sekretaris Desa Wates Narasumber Petani Desa Wates (H.Noor Sofan,SH) (Noor Rasyid )

81 Hasil Wawancara dengan Petani di Desa Wates Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus Nama Usia Alamat : Sunardi : 58 Tahun : Desa Wates RT.02 RW.01 Undaan Kudus 1. Berapa luas sawah yang anda miliki? Jawab : Saya memiliki sawah dengan luas 7000 m 2 2. Berapakah jumlah benih yang anda butuhkan dan biaya yang anda keluarkan dalam pembelian benih tersebut? Jawab: saya membutuhkan benih untuk pembuatan bibit sebanyak 30 Kg benih padi. Harga benih per Kg Rp , jadi untuk biaya dalam pembelian benih Rp Berapakah pupuk yang anda beli? Jawab: Pupuk yang saya gunakan pupuk NPK 50kg dengan harga Rp , Phoska 2 karung setiap karung 50Kg dengan harga Rp per karung, dan SP36 2(dua) karung setiap karung Rp Apa saja obat-obatan yang anda butuhkan untuk pengendalian hama dan penyakit? Jawab: Dalam pengendalian hama dan penyakit, saya menggunakan obat prevathon dengan harga Rp karena hama dan penyakit yang timbul sedikit, namun bisa saya gunakan dalam 4 kali semprot 5. Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses pengolahan tanah? Jawab: Perataan tanah menggunakan traktor, jadi biaya yang dikeluarkan sewa traktor sudah termasuk tenaga kerja yang mengendalikan traktor.biaya perpetak sawah Rp dan perataan pinggiran sawah yang tidak bisa dijangkau traktor diratakan oleh tenaga kerja dengan upah per orang Rp total biaya yang saya keluarkan untuk traktor Rp dan perataan tanah menggunakan cangkul atau tenaga kerja biasa Rp Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses persemaian?

82 Jawab: saya membutuhkan 2 tenaga kerja dalam pembuatan bibit padi, biaya yang sayaa keluarkan Rp sudah termasuk makan dan minum. Sedangkan biaya tengaka kerja dalam penanaman Rp Tenaga kerja dalam penanam padi menggunakan sistem borongan per petak sawah dikenakan biaya Rp Diperlukan plastik dan bambu untuk membuat pagar atau bentengan agar tikus tidak masuk kedalam sawah yang tdigunakan untuk pembuatan bibit. Biaya untuk pembelian plastik dan bambu Rp dan Rp untuk 2 batang bambu 7. Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses pemupukan? Jawab: Pemupukan saya lakukan dua kali dan setiap pemupukan membutuhkan dua tenaga kerja, jadi total biaya yang saya keluarkan Rp Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses pengendalian hama dan penyakit? Jawab: Pengendalian hama saya hanya melakukan 4 kali penyemprotan, setiap penyemprotan dilakukan oleh 1 tenaga kerja dan biaya yang saya keluarkan Rp Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses pengambilan padi? Jawab: pengambilan padi dilakukan secara borongan, untuk satu petak sawah atau 1400 m 2 membutuhkan biaya Rp sudah disediakan threser. saya mempunyai 5 petak sawah jadi total biaya yang saya keluarkan Rp Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses perontokan padi? Jawab: Biaya perontokan padi sudah termasuk pengambilan padi, karena sudah menjadi satu paket. Hanya saja mengeluarkan biaya untuk pembelian karung plastik 74 biji masing-masing dengan harga Rp dan tali rafia, biayanya Rp dan Rp biaya angkutan Rp dan biaya tenaga kerja kuli Rp Biaya kuli Rp 3500/kwintal. 11. Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses penjemuran padi? Jawab: Saya hanya membutuhkan 2 tenaga kerja, dan penjemuran dilakukan selama 2 hari, jadi biaya saya keluarkan Rp Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses penggilingan padi?

83 Jawab: Panen saya menghasilkan 4570kg padi. Biaya penggilingan padi menjadi beras tergantung padi yang dihasilkan, yaitu Rp 400/kg. Biaya yang saya keluarkan Rp Berapakah jumlah beras yang telah diproduksi? Jawab: Jumlah beras yang diperoleh setelah penggilingan Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam pembayaran pajak? Jawab: pembayaran pajak Rp karenaletak sawah saya dekat dengan jalan dan termasuk golongan A. 15. Perelatan apa saja yang anda beli dalam membantu perawatan sawah? Jawab: saya hanya membeli cangkul dan tang semprot dengan harga Rp dan Rp Berapa biaya bunga modal yang anda keluarkan? Jawab: Saya hanya meminjam Rp dalam perawatan sawah dan bunga yang dikenakan 1.3 %, 17. Apakah anda menghitung semua biaya yang anda keluarkan dalam menentukan pendapatan yang anda peroleh? Jawab: Biaya dalam pembelian karung plastik, plastik untuk mengelilingi sawah dalam pembuatan bibit, tali rafia, pembelian bambu tidak saya masukkan Mengetahui Kepala Desa Wates a/n Plt.Sekretaris Desa Wates Narasumber Petani Desa Wates (H.Noor Sofan,SH) (Sunardi)

84 Hasil Wawancara dengan Petani di Desa Wates Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus Nama Usia Alamat : Kusrin : 56 Tahun : Desa Wates RT.02 RW.01 Undaan Kudus 1. Berapa luas sawah yang anda miliki? Jawab : luas sawah yang saya miliki m 2 2. Berapakah jumlah benih yang anda butuhkan dan biaya yang anda keluarkan dalam pembelian benih tersebut? Jawab: Benih yang dibutuhkan untuk pembuatan bibit sebanyak 45 Kg benih padi. Biaya dalam pembelian benih Rp karena harga per kilogram benih Rp Berapakah pupuk yang anda beli? Jawab: Saya mengunakan pupuk UREA 100 Kg harga Rp , SP Kg harga Rp , dan phoska 100 kg dengan harga Rp Apa saja obat-obatan yang anda butuhkan untuk pengendalian hama dan penyakit? Jawab: Dalam pengendalian hama saya menggunakan antonik, topsin, dan prevathon masing-masing harga Rp , Rp dan Rp Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses pengolahan tanah? Jawab: Perataan tanah menggunakan traktor, jadi biaya yang dikeluarkan sewa traktor sudah termasuk tenaga kerja yang mengendalikan traktor.biaya perpetak sawah Rp dan perataan pinggiran sawah yang tidak bisa dijangkau traktor diratakan oleh tenaga kerja dengan upah per orang Rp Total biaya yang saya keluarkan untuk traktor Rp dan perataan tanah menggunakan cangkul atau tenaga kerja biasa membutuhkan bantuan 4(empat) tenaga kerja dan biaya Rp Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses persemaian?

85 Jawab:pembuatan bibit saya membutuhkan bantuan 2 tenaga kerja, biaya yang saya keluarkan Rp sedangkan proses penanaman padi Rp Pembuatan bibit memerlukan plastik dan bambu untuk membuat pagar atau bentengan agar tikus tidak masuk kedalam sawah yang tdigunakan untuk pembuatan bibit. Biaya untuk pembelian plastik dan bambu Rp dan Rp Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses pemupukan? Jawab: Biaya tenaga kerja dalam pemupukan Rp karena saya membutuhkan bantuan 3 tenaga kerja setiap pemupukan dan saya memupuk padi saya selama dua kali 8. Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses pengendalian hama dan penyakit? Jawab: Pengendalian hama saya hanya melakukan 4 kali penyemprotan, setiap penyemprotan dilakukan oleh 1 tenaga kerja dan biaya yang saya keluarkan Rp Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses pengambilan padi? Jawab: pengambilan padi dilakukan secara borongan, untuk satu petak sawah membutuhkan biaya Rp sudah disediakan threser. Total biaya yang saya keluarkan Rp Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses perontokan padi? Jawab: Biaya pengambilan padi sudah termasuk biaya perontokan padi karena sudah borongan. Biaya yang dikeluarkan untuk pembelian karung plastik Rp dan biaya pembelian tali rafia Rp biaya angkutan Rp biaya ini untuk empat kali angkut dan biaya tenaga kerja kuli Rp Biaya kuli Rp 3500/kwintal. 11. Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses penjemuran padi? Jawab: penjemuran padi memerlukan 2 tenaga kerja, dan penjemuran dilakukan selama 2 hari, jadi biaya saya keluarkan Rp Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses penggilingan padi? Jawab: Biaya penggilingan padi menjadi beras tergantung padi yang dihasilkan, yaitu Rp 400/kg. Panen saya menghasilkan 5250 Kg padi Biaya yang saya keluarkan Rp

86 13. Berapakah jumlah beras yang telah diproduksi? Jawab: Beras yang telah diproduksi 3622 kg 14. Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam pembayaran pajak? Jawab: Saya membayar pajak Rp karena letak sawah saya ada ditengah dan termasuk golongan B 15. Perelatan apa saja yang anda beli dalam membantu perawatan sawah? Jawab: Saya membeli peralatan di tahun Untuk cangkul harganya Rp dan tang semprot Rp Berapa biaya bunga modal yang anda keluarkan? Jawab: Saya hanya meminjam Rp dalam perawatan sawah dan bunga yang dikenakan 1.3 %, jadi bunga modal saya Rp Apakah anda menghitung semua biaya yang anda keluarkan dalam menentukan pendapatan yang anda peroleh? Jawab: Dalam perhitungan setiap panen, saya hanya menghitung biaya atau upah tenaga kerja, angkutan biaya pembentu produksi, pajak dan bunga modal Mengetahui Kepala Desa Wates a/n Plt.Sekretaris Desa Wates Narasumber Petani Desa Wates (H.Noor Sofan,SH) (Kusrin)

87

88 LAMPIRAN 2 PROSES WAWANCARA DENGAN PETANI DESA WATES DAN DESA UNDAAN KIDUL

89 Hasil Wawancara dengan Petani di Desa Undaan Kidul Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus Nama : Sudari Usia : 52 Tahun Alamat : Desa Undaan Kidul RT 1 RW 03 Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus 1. Berapa luas sawah yang anda miliki? Jawab : Luas sawah yang saya miliki m 2 2. Berapakah jumlah benih yang anda butuhkan dan biaya yang anda keluarkan dalam pembelian benih tersebut? Jawab: Benih yang saya butuhkan dalam pembuatan bibi sebnayak 45 kg. Harga perkilogram benih Rp Berapakah pupuk yang anda beli? Jawab: Pupuk yang saya gunakan untuk perawatan padi saya menggunakan pupuk phoska 100 kg dengan harga Rp , Urea 100 Kg harga Rp dan SP36 dengan harga Rp Apa saja obat-obatan yang anda butuhkan untuk pengendalian hama dan penyakit? Jawab: Dalam pengendalian hama dan penyakit, saya menggunakan obat prevathon ukuran 1 botol besar dengan harga Rp dan antonik harga Rp Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses pengolahan tanah? Jawab: Perataan tanah menggunakan traktor, jadi biaya yang dikeluarkan sewa traktor sudah termasuk tenaga kerja yang mengendalikan traktor.biaya perpetak sawah Rp dan perataan pinggiran sawah yang tidak bisa dijangkau traktor diratakan oleh tenaga kerja dengan upah per orang Rp Saya membutuhkan bantuan 3 tenaga kerja 6. Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses persemaian? Jawab: saya membutuhkan 4 tenaga kerja dalam pembuatan bibit padi, upah untuk setiap tenaga kerja Rp sudah termasuk makan dan minum. Sedangkan biaya tengaka kerja dalam penanaman Rp Tenaga

90 kerja dalam penanam padi biaya Rp Perpetak sawah membutuhkan 4 tenaga kerja. Diperlukan plastik dan bambu untuk membuat pagar atau bentengan agar tikus tidak masuk kedalam sawah yang tdigunakan untuk pembuatan bibit. Biaya untuk pembelian plastik dan bambu Rp dan Rp Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses pemupukan? Jawab: Pemupukan saya lakukan tiga kali dan setiap pemupukan membutuhkan empat tenaga kerja dan upah setiap tenaga kerja Rp Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses pengendalian hama dan penyakit? Jawab: Pengendalian hama saya hanya melakukan 3 kali penyemprotan, setiap penyemprotan dilakukan oleh 2 tenaga kerja dan biaya yang saya keluarkan Rp Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses pengambilan padi? Jawab: pengambilan padi dilakukan secara borongan, untuk satu petak sawah membutuhkan biaya Rp sudah disediakan threser. 10. Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses perontokan padi? Jawab: Biaya perontokan padi sudah termasuk pengambilan padi, karena sudah menjadi satu paket. Hanya saja mengeluarkan biaya untuk pembelian karung plastik dengan harga Rp dan tali rafia Rp Biaya angkutan untuk setiap kali angkut Rp , saya membutuhkan 4 kali pegangkutan padi dan biaya tenaga kerja kuli Rp 4000/kwintal. 11. Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses penjemuran padi? Jawab: Biaya yang saya keluarkan untuk penjemuran Rp Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses penggilingan padi? Jawab: Panen saya menghasilkan 6700kg padi. Biaya penggilingan padi menjadi beras tergantung padi yang dihasilkan, yaitu Rp 400/kg. 13. Berapakah jumlah beras yang telah diproduksi? Jawab: Jumlah beras yang diperoleh setelah penggilingan 4623 kg 14. Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam pembayaran pajak? Jawab: pembayaran pajak Rp karena letak sawah saya berada ditengah-tengah

91 15. Perelatan apa saja yang anda beli dalam membantu perawatan sawah? Jawab: saya hanya membeli cangkul dan tang semprot dengan harga Rp dan Rp Berapa biaya bunga modal yang anda keluarkan? Jawab: Saya membayar bunga modal Rp Apakah anda menghitung semua biaya yang anda keluarkan dalam menentukan pendapatan yang anda peroleh? Jawab: Biaya dalam pembelian karung plastik, plastik untuk mengelilingi sawah dalam pembuatan bibit, tali rafia, pembelian bambu tidak saya masukkan Mengetahui Kepala Desa Undaan Kidul Narasumber Petani Desa Undaan Kidul ( ) (Sudari)

92 Hasil Wawancara dengan Petani di Desa Undaan Kidul Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus Nama : Harjanto Usia : 48 Tahun Alamat : Desa Undaan Kidul RT 8 RW 02 Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus 1. Berapa luas sawah yang anda miliki? Jawab : Saya memiliki sawah dengan luas 7000 m 2 jika di petakan sama dengan 5 petak, karena untuk satu petak sawah dengan luas 1400 m 2 2. Berapakah jumlah benih yang anda butuhkan dan biaya yang anda keluarkan dalam pembelian benih tersebut? Jawab: Benih yang saya butuhkan dalam pembuatan bibi sebnayak 30 kg. Harga perkilogram benih Rp jadi total biaya yang saya keluarkan Rp Berapakah pupuk yang anda beli? Jawab: Pupuk yang saya gunakan pupuk UREA 100 kg dengan harga Rp dan pupuk Phoska 150Kg dengan harga Rp Apa saja obat-obatan yang anda butuhkan untuk pengendalian hama dan penyakit? Jawab: Dalam pengendalian hama dan penyakit, saya menggunakan obat prevathon dengan harga Rp dan antonik dengan harga Rp Saya menggunakan banyak peptisida karena cukup banyak hama dan penyakit yang menyerang 5. Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses pengolahan tanah? Jawab: Perataan tanah menggunakan traktor, jadi biaya yang dikeluarkan sewa traktor sudah termasuk tenaga kerja yang mengendalikan traktor.biaya perpetak sawah Rp Untuk perataan pinggiran sawah yang tidak bisa dijangkau traktor diratakan oleh tenaga kerja dengan upah per orang Rp Saya membutuhkan bantuan 3 tenaga kerja 6. Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses persemaian?

93 Jawab: Dalam pembuatan bibit padi saya membutuhkan bantuan 2 tenaga kerja, biaya yang saya keluarkan Rp sudah termasuk makan dan minum. Sedangkan biaya tenga kerja dalam penanaman Rp Tenaga kerja biaya Rp per orang dan untuk per etak sawah membutuhkan bantuan 4 tenaga kerja. Pembuatan bibit memerlukan plastik dan bambu untuk membuat pagar atau bentengan agar tikus tidak masuk kedalam sawah yang tdigunakan untuk pembuatan bibit. Biaya untuk pembelian plastik dan bambu Rp dan Rp Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses pemupukan? Jawab: Pemupukan saya lakukan tiga kali dan setiap pemupukan membutuhkan 3 tenaga kerja dan upah setiap tenaga kerja Rp Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses pengendalian hama dan penyakit? Jawab: Pengendalian hama saya hanya melakukan 3 kali penyemprotan, setiap penyemprotan dilakukan oleh 2 tenaga kerja dan biaya per tenaga kerja Rp Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses pengambilan padi? Jawab: pengambilan padi dilakukan secara borongan, untuk satu petak sawah membutuhkan biaya Rp sudah disediakan threser untuk perontokan padi. Sawah yang saya miliki 5 petak. 10. Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses perontokan padi? Jawab: Biaya perontokan padi sudah termasuk pengambilan padi, karena sudah menjadi satu paket. Hanya saja mengeluarkan biaya untuk pembelian karung plastik dengan harga Rp dan tali rafia Rp Biaya angkutan untuk setiap kali angkut Rp , saya membutuhkan 5 kali pegangkutan padi dan biaya tenaga kerja kuli Rp 4000/kwintal. 11. Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses penjemuran padi? Jawab: Penjemuran padi dilakukan oleh 4 tenaga kerja dan selama 2 hari. Upah setiap tenaga kerja Rp Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses penggilingan padi? Jawab: Panen saya menghasilkan 4850 kg padi. Biaya penggilingan padi menjadi beras tergantung padi yang dihasilkan, yaitu Rp 400/kg.

94 13. Berapakah jumlah beras yang telah diproduksi? Jawab: Jumlah beras yang diperoleh setelah penggilingan3346,5 kg 14. Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam pembayaran pajak? Jawab: pembayaran pajak Rp karena letak sawah saya berada ditengah-tengah 15. Perelatan apa saja yang anda beli dalam membantu perawatan sawah? Jawab: Peralatan yang saya beli hanya cangkul dan tang semprot. Masingmasing dengan harga Rp dan Rp Berapa biaya bunga modal yang anda keluarkan? Jawab: Saya membayar bunga modal Rp Apakah anda menghitung semua biaya yang anda keluarkan dalam menentukan pendapatan yang anda peroleh? Jawab: biaya yang saya masukkan biaya tenaga kerja, pembelian benih, pembelian pupuk dan obat-obatan, bunga modal. Pembelian karung, tali rafia, dan pembelian plastik tidak saya masukkan. Mengetahui Kepala Undaan Kidul Narasumber Petani Undaan Kidul ( ) ( )

95 Hasil Wawancara dengan Petani di Desa Undaan Kidul Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus Nama : Abdul Manan Usia : 40 Tahun Alamat : Desa Undaan Kidul RT 1 RW 03 Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus 1. Berapa luas sawah yang anda miliki? Jawab : Luas sawah saya 4200 m 2 2. Berapakah jumlah benih yang anda butuhkan dan biaya yang anda keluarkan dalam pembelian benih tersebut? Jawab: saya membutuhkan benih untuk pembuatan bibit sebanyak 20 Kg benih padi. Harga benih per Kg Rp , jadi untuk biaya dalam pembelian benih Rp Berapakah pupuk yang anda beli? Jawab: Saya membeli pupuk jenis SP36 sebanyak 50 Kg dengan harga Rp UREA sebanyak 50 kg denga harga Rp dan Phoska dengan harga Rp Apa saja obat-obatan yang anda butuhkan untuk pengendalian hama dan penyakit? Jawab: Dalam pengendalian hama dan penyakit, saya menggunakan obat prevathon dengan harga Rp dan antonik dengan harga Rp Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses pengolahan tanah? Jawab: Perataan tanah menggunakan traktor, jadi biaya yang dikeluarkan sewa traktor sudah termasuk tenaga kerja yang mengendalikan traktor yaitu Rp karena biaya perpetak sawah Rp dan perataan pinggiran sawah yang tidak bisa dijangkau traktor diratakan oleh tenaga kerja. Saya memerlukan 1 orang untuk perataan pinggiran sawah, biaya yang dikeluarkan Rp Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses persemaian? Jawab: saya membutuhkan 2 tenaga kerja dalam pembuatan bibit padi, biaya yang saya keluarkan Rp sudah termasuk makan dan minum.

96 Sedangkan biaya tengaka kerja dalam penanaman Rp Biaya untuk pembelian plastik dan bambu Rp dan satu buah bambu Rp Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses pemupukan? Jawab: biaya untuk tenaga kerja pemupukan Rp per orang, saya membutuhkan bantuan 2 tenaga kerja dan pemupukan dilakukan 3 kali, 8. Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses pengendalian hama dan penyakit? Jawab: Pengendalian hama saya hanya melakukan 2 kali penyemprotan, setiap penyemprotan dilakukan oleh 1 tenaga kerja. Untuk setiap tenaga kerja dengan upah Rp Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses pengambilan padi? Jawab: pengambilan padi dilakukan secara borongan, untuk satu petak sawah atau 1400 m 2 membutuhkan biaya Rp sudah disediakan threser. Total biaya yang saya keluarkan Rp Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses perontokan padi? Jawab: Biaya perontokan padi sudah termasuk pengambilan padi, karena sudah menjadi satu paket. Biaya yang dikeluarkan untuk pembelian karung plastik Rp , dan biaya pembelian tali rafia Rp biaya angkutan Rp dan biaya tenaga kerja kuli Rp Biaya kuli Rp 4000/kwintal. 11. Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses penjemuran padi? Jawab: penjemuran padi memerlukan 2 tenaga kerja, dan penjemuran dilakukan selama 1 hari, jadi biaya saya keluarkan Rp Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses penggilingan padi? Jawab: Panen saya menghasilkan 1800kg padi. Biaya penggilingan padi menjadi beras tergantung padi yang dihasilkan, yaitu Rp 400/kg. 13. Berapakah jumlah beras yang telah diproduksi? Jawab: Jumlah beras yang dihasilkan 1240 kg 14. Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam pembayaran pajak? Jawab: pembayaran pajak Rp karena letak sawah saya berada ditengah-tengah 15. Perelatan apa saja yang anda beli dalam membantu perawatan sawah?

97 Jawab: saya hanya membeli cangkul dan tang semprot dengan harga Rp dan Rp Berapa biaya bunga modal yang anda keluarkan? Jawab: Saya meminjam untuk biaya modal Rp dan bunga 1.3% 17. Apakah anda menghitung semua biaya yang anda keluarkan dalam menentukan pendapatan yang anda peroleh? Jawab: Saya tidak menghitung secara rinci, hanya menghitung biaya tenaga kerja, pajak, bunga modal, dan biaya produksi Mengetahui Kepala Desa Undaan Kidul Narasumber Petani Desa Undaan Kidul ( ) ( )

98 Hasil Wawancara dengan Petani di Desa Undaan Kidul Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus Nama : H.Kusno Usia : 57 Tahun Alamat : Desa Undaan Kidul Gang 9 Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus 1. Berapa luas sawah yang anda miliki? Jawab luas sawah yang saya miliki 7000 m 2 2. Berapakah jumlah benih yang anda butuhkan dan biaya yang anda keluarkan dalam pembelian benih tersebut? Jawab: : Benih yang dibutuhkan untuk pembuatan bibit sebanyak 30 Kg benih padi. Biaya dalam pembelian benih Rp karena harga per kilogram benih Rp Berapakah pupuk yang anda beli? Jawab: Saya mengunakan pupuk Phoska 150 Kg harga Rp , dan Urea 100 kg dengan harga Rp Apa saja obat-obatan yang anda butuhkan untuk pengendalian hama dan penyakit? Jawab: Dalam pengendalian hama saya menggunakan antonik, topsin, dan prevathon masing-masing harga Rp , Rp dan Rp Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses pengolahan tanah? Jawab: Perataan tanah menggunakan traktor, jadi biaya yang dikeluarkan sewa traktor sudah termasuk tenaga kerja yang mengendalikan traktor.biaya perpetak sawah Rp dan perataan pinggiran sawah yang tidak bisa dijangkau traktor diratakan oleh tenaga kerja dengan upah per orang Rp Perataan tanah menggunakan cangkul atau tenaga kerja biasa membutuhkan bantuan 1(satu) tenaga kerja. 5. Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses persemaian? Jawab: pembuatan bibit saya membutuhkan bantuan 2 tenaga kerja, biaya yang saya keluarkan Rp sedangkan proses penanaman padi Rp Pembuatan bibit memerlukan plastik dan bambu untuk membuat

99 pagar atau bentengan agar tikus tidak masuk kedalam sawah yang tdigunakan untuk pembuatan bibit. Biaya untuk pembelian plastik dan bambu Rp dan Rp Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses pemupukan? Jawab: Pemupukan saya lakukan empat kali dan setiap pemupukan membutuhkan 2 tenaga kerja dan upah setiap tenaga kerja Rp Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses pengendalian hama dan penyakit? Jawab: Pengendalian hama saya hanya melakukan 3 kali penyemprotan, setiap penyemprotan dilakukan oleh 1 tenaga kerja dan biaya yang saya keluarkan Rp Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses pengambilan padi? Jawab: pengambilan padi untuk satu petak sawah atau 1400 m 2 membutuhkan biaya Rp sudah disediakan threser. saya mempunyai 5 petak sawah jadi total biaya yang saya keluarkan Rp Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses perontokan padi? Jawab: Biaya perontokan padi sudah termasuk pengambilan padi, karena sudah menjadi satu paket. Hanya saja mengeluarkan biaya untuk pembelian karung plastik dengan harga Rp dan tali rafia Rp Biaya angkutan untuk setiap kali angkut Rp , saya membutuhkan 4 kali pegangkutan padi dan biaya tenaga kerja kuli Rp 4000/kwintal. 10. Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses penjemuran padi? Jawab: Penjemuran padi dilakukan oleh 4 tenaga kerja dan selama 2 hari. Upah setiap tenaga kerja Rp jadi biaya yang dikeluarkan Rp Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses penggilingan padi? Jawab: Panen saya menghasilkan 3500 kg padi. Biaya penggilingan padi menjadi beras tergantung padi yang dihasilkan, yaitu Rp 400/kg. Biaya yang saya keluarkan Rp Berapakah jumlah beras yang telah diproduksi? Jawab: Jumlah beras yang diproduksi 2415 kg 13. Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam pembayaran pajak?

100 Jawab: saya membayar pajak Rp karena letak sawah saya berada diujung atau jauh dari jalan. 14. Perelatan apa saja yang anda beli dalam membantu perawatan sawah? Jawab: Peralatan yang saya beli hanya cangkul dan tang semprot. Masingmasing dengan harga Rp dan Rp Berapa biaya bunga modal yang anda keluarkan? Jawab: Saya membayar bunga modal Rp karena pinjaman saya Rp dan bunga 1.3% 16. Apakah anda menghitung semua biaya yang anda keluarkan dalam menentukan pendapatan yang anda peroleh? Jawab: untuk menghitung biaya yang saya keluarkan dalam perawatan padi, saya tidak memasukkan plasti, karung plastic,dan tali rafia Mengetahui Kepala Undaan Kidul Narasumber Petani Undaan Kidul ( ) ( )

101 Hasil Wawancara dengan Petani di Desa Undaan Kidul Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus Nama : Subarkah Usia : 50 Tahun Alamat : Desa Undaan Kidul Gang 10 Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus 1. Berapa luas sawah yang anda miliki? Jawab : saya memiliki sawah 5 petak sama halnya 7000m 2 karena luas per petak sawah 1400 m 2 2. Berapakah jumlah benih yang anda butuhkan dan biaya yang anda keluarkan dalam pembelian benih tersebut? Jawab: Jumlah bibi yang saya butuhkan 30 kg, harga per kilogram bibit Rp Berapakah pupuk yang anda beli? Jawab: Pupuk yang saya gunakan jenis Urea,Phoska, dan SP 36. Masingmasing harga dari pupuk tersebut Rp , Rp dan Rp Apa saja obat-obatan yang anda butuhkan untuk pengendalian hama dan penyakit? Jawab: Dalam pengendalian hama dan penyakit, saya menggunakan obat prevathon dengan harga Rp , antonik dengan harga Rp dan topsin Rp Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses pengolahan tanah? Jawab: Perataan tanah menggunakan traktor, jadi biaya yang dikeluarkan sewa traktor sudah termasuk tenaga kerja yang mengendalikan traktor yaitu Rp karena biaya perpetak sawah Rp dan perataan pinggiran sawah yang tidak bisa dijangkau traktor diratakan oleh tenaga kerja. Saya memerlukan 3 orang untuk perataan pinggiran sawah, biaya yang dikeluarkan Rp Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses persemaian? Jawab: saya membutuhkan 2 tenaga kerja dalam pembuatan bibit padi, biaya setiap tenaga kerja Rp sudah termasuk makan dan minum. Sedangkan

102 biaya tengaka kerja dalam penanaman Rp per orang. Untuk setiap petak sawah membutuh kan 4 tenaga kerja. Biaya untuk pembelian plastik dan bambu Rp dan satu buah bambu Rp Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses pemupukan? Jawab: biaya untuk tenaga kerja pemupukan Rp per orang, saya membutuhkan bantuan 3 tenaga kerja dan pemupukan dilakukan 3 kali, 8. Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses pengendalian hama dan penyakit? Jawab: Pengendalian hama saya hanya melakukan 3 kali penyemprotan, setiap penyemprotan dilakukan oleh 1 tenaga kerja. Untuk setiap tenaga kerja dengan upah Rp Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses pengambilan padi? Jawab: pengambilan padi dilakukan secara borongan, untuk satu petak sawah atau 1400 m 2 membutuhkan biaya Rp sudah disediakan threser. 10. Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses perontokan padi? Jawab: Biaya perontokan padi sudah termasuk pengambilan padi, karena sudah menjadi satu paket. Biaya yang dikeluarkan untuk pembelian karung plastik Rp , dan biaya pembelian tali rafia Rp biaya angkutan Rp dan biaya tenaga kerja kuli Rp Biaya kuli Rp 4000/kwintal. 11. Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses penjemuran padi? Jawab: penjemuran padi memerlukan 4 tenaga kerja, dan penjemuran dilakukan selama 2 hari, masing-masing tenaga kerja upahnya Rp Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam proses penggilingan padi? Jawab: Panen saya menghasilkan 3800 kg padi. Biaya penggilingan padi menjadi beras tergantung padi yang dihasilkan, yaitu Rp 400/kg. 13. Berapakah jumlah beras yang telah diproduksi? Jawab: Jumlah beras yang dihasilkan 2622 kg 14. Berapakah biaya yang anda keluarkan dalam pembayaran pajak? Jawab: pembayaran pajak Rp karena letak sawah yang saya miliki jauh dari jalan 15. Perelatan apa saja yang anda beli dalam membantu perawatan sawah?

103 Jawab: saya hanya membeli cangkul dan tang semprot dengan harga Rp dan Rp Berapa biaya bunga modal yang anda keluarkan? Jawab: Saya meminjam untuk biaya modal Rp dan bunga 1.3% 17. Apakah anda menghitung semua biaya yang anda keluarkan dalam menentukan pendapatan yang anda peroleh? Jawab: Saya tidak menghitung secara rinci, hanya menghitung biaya tenaga kerja, pajak, bunga modal, dan biaya produksi Mengetahui Kepala Desa Undaan Kidul Narasumber Petani Desa Undaan Kidul ( ) ( )

104 LAMPIRAN 3 PROSES PRODUKSI BERAS

105 Proses Wawancara Dengan Petani

106

107 Proses Produksi Beras

108

109

110

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki wilayah sangat luas. Selain itu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki wilayah sangat luas. Selain itu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang memiliki wilayah sangat luas. Selain itu tanah yang subur dapat dimanfaatkan masyarakat untuk kegiatan bercocok tanam. Sebagian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 2.1.1 Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2, dan 3 Tahun 2008 tentang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. UMKM memiliki peran yang cukup penting dalam hal penyedia lapangan. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. UMKM memiliki peran yang cukup penting dalam hal penyedia lapangan. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau lebih popular dengan singkatan UMKM memiliki peran yang cukup penting dalam hal penyedia lapangan pekerjaan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya mengukur dan melaporkan setiap informasi keuangan dan non keuangan yang terkait dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan bagian akuntansi yang mencatat berbagai macam biaya, mengelompokkan, mengalokasikannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya menyediakan informasi biaya yang akan digunakan untuk membantu menetapkan harga pokok produksi suatu perusahaan. Akuntansi biaya mengukur

Lebih terperinci

PERHITUNGAN COST OF GOODS MANUFACTURED SEBAGAI DASAR PENENTU HARGA JUAL MENGGUNAKAN FULL COSTING METHOD (Studi Kasus pada UMKM Mie Basah Pak Taman)

PERHITUNGAN COST OF GOODS MANUFACTURED SEBAGAI DASAR PENENTU HARGA JUAL MENGGUNAKAN FULL COSTING METHOD (Studi Kasus pada UMKM Mie Basah Pak Taman) PERHITUNGAN COST OF GOODS MANUFACTURED SEBAGAI DASAR PENENTU HARGA JUAL MENGGUNAKAN FULL COSTING METHOD (Studi Kasus pada UMKM Mie Basah Pak Taman) Oleh: Hilda Waringga Pastarina H.P Fakultas Ekonomi dan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya salah satu bagian atau unsur dari harga pokok dan juga unsur yang paling pokok dalam akuntansi biaya, untuk itu

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Pengertian dan Penggolongan Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya berkaitan dengan semua tipe organisasi bisnis, non-bisnis, manufaktur, eceran dan jasa. Umumnya, berbagai macam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Undaan merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Kudus

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Undaan merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Kudus BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan Umum Kecamatan Undaan Kecamatan Undaan merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Kudus Provinsi Jawa Tengah. Secara geografis, Kecamatan Undaan berada diantara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya memiliki peranan penting bagi manajemen perusahaan agar dapat memiliki pemahaman dalam

Lebih terperinci

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SEHAT

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SEHAT VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SEHAT 7.1. Penerimaan Usahatani Padi Sehat Penerimaan usahatani padi sehat terdiri dari penerimaan tunai dan penerimaan diperhitungkan. Penerimaan tunai adalah penerimaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan salah satu pengkhususan dalam akuntansi, sama halnya dengan akuntansi keuangan, akuntansi pemerintahan, akuntansi pajak, dan sebagainya.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini, penulis akan menguraikan teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli yang akan digunakan sebagai landasan dalam menganalisa permasalahan yang ada diperusahaan PT

Lebih terperinci

PENERAPAN FULL COSTING METHOD MELALUI PENGHITUNGAN HPP SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PADA UKM TAHU PAK DARIYO. Andri Eka Permatasari

PENERAPAN FULL COSTING METHOD MELALUI PENGHITUNGAN HPP SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PADA UKM TAHU PAK DARIYO. Andri Eka Permatasari PENERAPAN FULL COSTING METHOD MELALUI PENGHITUNGAN HPP SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PADA UKM TAHU PAK DARIYO Andri Eka Permatasari Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya berikut : Menurut Mulyadi (2000: 6) pengertian Akuntansi Biaya adalah sebagai Akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan,

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA POKOK BERAS DI KECAMATAN KOTAMOBAGU TIMUR KOTA KOTAMOBAGU. Juliana R. Mandei Theodora Katiandagho Charles R. Ngangi Jilly N.

PENENTUAN HARGA POKOK BERAS DI KECAMATAN KOTAMOBAGU TIMUR KOTA KOTAMOBAGU. Juliana R. Mandei Theodora Katiandagho Charles R. Ngangi Jilly N. PENENTUAN HARGA POKOK BERAS DI KECAMATAN KOTAMOBAGU TIMUR KOTA KOTAMOBAGU Juliana R. Mandei Theodora Katiandagho Charles R. Ngangi Jilly N. Iskandar ABSTRACT The research with the title "Determination

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Secara garis besar bahwa akuntansi dapat diartikan sebagai pencatatan, penggolongan, peringkasan, dan

Lebih terperinci

Menanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai

Menanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai Menanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai Sebagai salah satu tanaman penghasil protein nabati, kebutuhan kedelai di tingkat lokal maupun nasional masih cenderung sangat tinggi. Bahkan sekarang ini kedelai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya merupakan salah satu pengeluaran yang pasti dalam suatu perusahaan, oleh karenanya, biaya sangat diperlukan dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Biaya Menurut Mulyadi (2010:7) Akuntansi Biaya ialah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk jasa

Lebih terperinci

ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI TERHADAP PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE FULL COSTING PADA PT. SUMBER DJAJA PERKASA SIDOARJO

ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI TERHADAP PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE FULL COSTING PADA PT. SUMBER DJAJA PERKASA SIDOARJO ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI TERHADAP PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE FULL COSTING PADA PT. SUMBER DJAJA PERKASA SIDOARJO Setiya Isna Pratiwi, Widya Susanti, Arief Rahman Program

Lebih terperinci

TONY PUJIARYANTO Universitas Dian Nuswantoro Semarang

TONY PUJIARYANTO Universitas Dian Nuswantoro Semarang PENGGUNAAN FULL COSTING METHOD UNTUK MENERAPKAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI PENENTUAN HARGA JUAL ALMARI UKIR ( Studi Kasus : Meubel Ukir Sido Katon Banyumanik ) TONY PUJIARYANTO Universitas Dian Nuswantoro

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Menurut pasal 1 ayat (1) UU No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha. Mikro, Kecil dan Menengah bahwa usaha mikro adalah usaha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Menurut pasal 1 ayat (1) UU No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha. Mikro, Kecil dan Menengah bahwa usaha mikro adalah usaha BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah 2.1.1. Pengertian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah a. Menurut pasal 1 ayat (1) UU No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah bahwa

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu tipe keuangan dan akuntansi manajemen. Akuntansi biaya bukan merupakan tipe akuntansi tersendiri

Lebih terperinci

BAB VII ANALISIS PERBANDINGAN USAHATANI

BAB VII ANALISIS PERBANDINGAN USAHATANI BAB VII ANALISIS PERBANDINGAN USAHATANI 7.1. Produktivitas Usahatani Produktivitas merupakan salah satu cara untuk mengetahui efisiensi dari penggunaan sumberdaya yang ada (lahan) untuk menghasilkan keluaran

Lebih terperinci

POLA USAHATANI PADI, UBI JALAR, DAN KATUK UNTUK MENGAKUMULASI MODAL DAN MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI

POLA USAHATANI PADI, UBI JALAR, DAN KATUK UNTUK MENGAKUMULASI MODAL DAN MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI 1 POLA USAHATANI PADI, UBI JALAR, DAN KATUK UNTUK MENGAKUMULASI MODAL DAN MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI (Studi Kasus H. Adul Desa Situ Daun, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat) Ach. Firman

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya adalah suatu kegiatan yang ditunjukkan untuk menyediakan informasi biaya bagi manajemen yang merupakan alat dalam merencanakan, mengorganisir,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Biaya dan Beban Istilah biaya (cost) sering digunakan dalam arti yang sama dengan istilah beban (expense). Berdasarkan teori yang ada istilah biaya (cost) dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Charles T. Horngren (2006), akuntansi biaya adalah mengukur,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Charles T. Horngren (2006), akuntansi biaya adalah mengukur, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Menurut Charles T. Horngren (2006), akuntansi biaya adalah mengukur, menganalisis, dan melaporkan informasi keuangan dan non

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya menyediakan informasi biaya yang akan digunakan untuk membantu menetapkan harga pokok produksi

Lebih terperinci

PENETAPAN HARGA POKO PRODUKSI MINYAK KELAPA SAWIT PADA PT. PAYA PINANG GROUP TEBING TINGGI. Sri Wangi Sitepu, S.Pd, M.Si

PENETAPAN HARGA POKO PRODUKSI MINYAK KELAPA SAWIT PADA PT. PAYA PINANG GROUP TEBING TINGGI. Sri Wangi Sitepu, S.Pd, M.Si PENETAPAN HARGA POKO PRODUKSI MINYAK KELAPA SAWIT PADA PT. PAYA PINANG GROUP TEBING TINGGI Sri Wangi Sitepu, S.Pd, M.Si ABSTRAK Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya 1. Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi berkaitan dengan hal pengukuran, pencatatan dan pelaporan informasi keuangan kepada pihak-pihak

Lebih terperinci

Penerapan Metode Full Costing Untuk Perhitungan Harga Jual Produk Pada Industri Kecil (Studi Kasus Home Industry Citra Snack Pekanbaru)

Penerapan Metode Full Costing Untuk Perhitungan Harga Jual Produk Pada Industri Kecil (Studi Kasus Home Industry Citra Snack Pekanbaru) 20 Jurnal Akuntansi Keuangan dan Bisnis Vol.7, Desember 2014, 20-27 Penerapan Metode Full Costing Untuk Perhitungan Harga Jual Produk Pada Industri Kecil (Studi Kasus Home Industry Citra Snack Pekanbaru)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah usaha tani jagung Desa Semedo yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah usaha tani jagung Desa Semedo yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah usaha tani jagung Desa Semedo yang terletak di Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal. 3.2 Populasi dan Sampel Populasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya memberikan informasi biaya yang akan digunakan untuk membantu menetapkan harga pokok produksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara agraris di dunia, dimana sektor

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara agraris di dunia, dimana sektor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara agraris di dunia, dimana sektor pertanian masih menjadi mata pencaharian umum dari masyarakat Indonesia. Baik di sektor hulu seperti

Lebih terperinci

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013 ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS LAHAN DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI BERDASARKAN KELEMBAGAAN LAHAN DI DUKUH SRIBIT LOR DESA SRIBIT KECAMATAN DELANGGU KABUPATEN KLATEN Skripsi Untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Produktivitas (Qu/Ha)

BAB I PENDAHULUAN. Produktivitas (Qu/Ha) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia memiliki potensi sumber daya yang sangat mendukung untuk sektor usaha pertanian. Iklim tropis yang ada di Indonesia mendukung berkembangnya sektor pertanian

Lebih terperinci

BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, Dan HIPOTESIS

BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, Dan HIPOTESIS 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, Dan HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pengertian dan Penggolongan Biaya Biaya dalam akuntansi biaya diartikan dalam dua pengertian yang berbeda, yaitu biaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Ada beberapa pengertian biaya yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya: Daljono (2011: 13) mendefinisikan Biaya adalah suatu pengorbanan sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mata pencaharian di bidang pertanian. Sektor pertanian pada setiap tahap

BAB I PENDAHULUAN. mata pencaharian di bidang pertanian. Sektor pertanian pada setiap tahap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang mayoritas penduduknya mempunyai mata pencaharian di bidang pertanian. Sektor pertanian pada setiap tahap pembangunan di Indonesia,

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR PENETAPAN HARGA JUAL PRODUK FURNITURE

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR PENETAPAN HARGA JUAL PRODUK FURNITURE ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR PENETAPAN HARGA JUAL PRODUK FURNITURE ( Studi kasus pada PT. Hanin Designs Indonesia - Indonesian Legal Wood) Oleh: Utcik Anita Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1. Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan hal yang paling penting bagi manajemen perusahaan sebagai basis data biaya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perekonomian di sebagian besar negara-negara yang sedang berkembang. hal

I. PENDAHULUAN. Perekonomian di sebagian besar negara-negara yang sedang berkembang. hal 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan sektor yang sangat penting perananya dalam Perekonomian di sebagian besar negara-negara yang sedang berkembang. hal tersebut bisa kita lihat

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 5 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu tipe akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Akuntansi keuangan bukan merupakan tipe akuntansi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka Kajian pustaka ini menjelaskan mengenai pengertian-pengertian yang mendasari dari penyusunan biaya produksi dan mengambil dari beberapa referensi

Lebih terperinci

ANALISIS HARGA POKOK PRODUK DALAM MENETAPKAN HARGA JUAL (Studi Kasus Pada Produk Furniture Di UD. Albab Furniture)

ANALISIS HARGA POKOK PRODUK DALAM MENETAPKAN HARGA JUAL (Studi Kasus Pada Produk Furniture Di UD. Albab Furniture) ANALISIS HARGA POKOK PRODUK DALAM MENETAPKAN HARGA JUAL (Studi Kasus Pada Produk Furniture Di UD. Albab Furniture) SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pada

Lebih terperinci

Definisi akuntansi biaya dikemukakan oleh Supriyono (2011:12) sebagai

Definisi akuntansi biaya dikemukakan oleh Supriyono (2011:12) sebagai BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen.akuntansi biaya bukan merupakan tipe akuntansi tersendiri

Lebih terperinci

TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA

TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA - Jurusan Teknik Industri TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA Teknik Industri Lesson 1 RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Mata Kuliah : Kode : TID 4019 Semester : 3 Beban Studi : 3 SKS Capaian Pembelajaran (CPL): 1. Menguasai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya Dalam kegiatan perusahaan ada banyak keputusan yang harus diambil oleh manajemen untuk kelangsungan hidup perusahaan. Dalam pengambilan keputusan dibutuhkan informasi

Lebih terperinci

Oleh : Suyono,*Martono Achmar,** ABSTRACT

Oleh : Suyono,*Martono Achmar,** ABSTRACT DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA BUGEMAN KEC. KENDIT (Studi Kasus Di Desa Bugeman Kecamatan Kendit Kabupaten Situbondo) Oleh : Suyono,*Martono Achmar,** ABSTRACT

Lebih terperinci

ANALISA HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN FULL COSTING METHOD DALAM MENETAPKAN HARGA JUAL BOLA PLASTIK PADA UD. BUMI PUTRA

ANALISA HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN FULL COSTING METHOD DALAM MENETAPKAN HARGA JUAL BOLA PLASTIK PADA UD. BUMI PUTRA ANALISA HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN FULL COSTING METHOD DALAM MENETAPKAN HARGA JUAL BOLA PLASTIK PADA UD. BUMI PUTRA Oleh : Nanang Wahyu Gunanto B12.2010.01687 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sektor pertanian antara lain: menyediakan pangan bagi seluruh penduduk,

BAB I PENDAHULUAN. sektor pertanian antara lain: menyediakan pangan bagi seluruh penduduk, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris, artinya sektor pertanian memegang peranan penting dalam tatanan pembangunan nasional. Peran yang diberikan sektor pertanian antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara agraris dimana pertanian memegang peranan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara agraris dimana pertanian memegang peranan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara agraris dimana pertanian memegang peranan penting pada perekonomian nasional. Untuk mengimbangi semakin pesatnya laju pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi Biaya merupakan hal yang penting bagi perusahaan manufaktur dalam mengendalikan suatu biaya

Lebih terperinci

ANALISIS USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KEMUNING MUDA KECAMATAN BUNGARAYA KABUPATEN SIAK

ANALISIS USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KEMUNING MUDA KECAMATAN BUNGARAYA KABUPATEN SIAK 1 ANALISIS USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KEMUNING MUDA KECAMATAN BUNGARAYA KABUPATEN SIAK FARMING ANALYSIS OF PADDY IN KEMUNINGMUDA VILLAGE BUNGARAYA SUB DISTRICT SIAK REGENCY Sopan Sujeri 1), Evy Maharani

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 5 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan salah satu pengkhususan dalam akuntansi, sama hal nya dengan akuntansi keuangan, akuntansi pemerintahan, akuntansi pajak, dan sebagainya.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya Biaya merupakan komponen terpenting dalam melakukan perhitungan harga pokok produksi. Setiap perusahaan yang bertujuan mencari laba (profit oriented) ataupun tidak mencari

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kabupaten Kerinci 5.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kerinci terletak di sepanjang Bukit Barisan, diantaranya terdapat gunung-gunung antara lain Gunung

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Ada beberapa penafsiran mengenai pengertian Akuntansi Biaya seperti yang dikemukakan oleh : Menurut Mulyadi (2005:7) dalam bukunya

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua tipe, yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Akuntansi biaya bukan merupakan tipe akuntansi tersendiri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Biaya Biaya merupakan salah satu komponen yang sangat penting karena biaya sangat berpengaruh dalam mendukung kemajuan suatu perusahaan dalam melaksanakan aktifitas

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan salah satu pengkhususan dalam akuntansi, sama hal nya dengan akuntansi keuangan, akuntansi pemerintahan, akuntansi pajak, dan sebagainya.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya salah satu bagian atau unsure dari harga dan juga unsur yang paling pokok dalam akuntansi biaya, untuk itu perlu

Lebih terperinci

VI. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI

VI. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI VI. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI 6.1. Keragaan Usahatani Padi Keragaan usahatani padi menjelaskan tentang kegiatan usahatani padi di Gapoktan Jaya Tani Desa Mangunjaya, Kecamatan Indramayu, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan bagian dari akuntansi keuangan yang membahas mengenai penentuan harga pokok produk. Akuntansi biaya secara khusus berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam

BAB II BAHAN RUJUKAN. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Menurut Mulyadi (2005:8) menyatakan bahwa pengertian biaya dalam arti luas adalah : Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan

Lebih terperinci

VI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL

VI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL VI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL Sistem Pertanian dengan menggunakan metode SRI di desa Jambenenggang dimulai sekitar tahun 2007. Kegiatan ini diawali dengan adanya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Biaya Informasi biaya sangat bermanfaat bagi manajemen perusahaan. Diantaranya adalah untuk menghitung harga pokok produksi, membantu manajemen dalam fungsi perencanaan dan

Lebih terperinci

VII. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI VARIETAS CIHERANG

VII. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI VARIETAS CIHERANG VII. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI VARIETAS CIHERANG 7.1 Keragaan Usahatani Padi Varietas Ciherang Usahatani padi varietas ciherang yang dilakukan oleh petani di gapoktan Tani Bersama menurut hasil

Lebih terperinci

PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) PRODUK BANDENG PRESTO MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING

PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) PRODUK BANDENG PRESTO MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) PRODUK BANDENG PRESTO MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL (STUDI KASUS : BANDENG DURI LUNAK BU DARMONO) Oleh: Riana wahyu Pancawati Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia setiap tahunnya. Sektor pertanian telah

BAB I PENDAHULUAN. Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia setiap tahunnya. Sektor pertanian telah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan sektor yang penting dalam membentuk Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia setiap tahunnya. Sektor pertanian telah memberikan kontribusi

Lebih terperinci

EVALUASI PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI MIE KERING AYAM 2 TELOR PADA PT TIGA PILAR SEJAHTERA (STUDI KASUS PADA PT TIGA PILAR SEJAHTERA SRAGEN)

EVALUASI PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI MIE KERING AYAM 2 TELOR PADA PT TIGA PILAR SEJAHTERA (STUDI KASUS PADA PT TIGA PILAR SEJAHTERA SRAGEN) EVALUASI PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI MIE KERING AYAM 2 TELOR PADA PT TIGA PILAR SEJAHTERA (STUDI KASUS PADA PT TIGA PILAR SEJAHTERA SRAGEN) SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Meraih

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Tinjauan Umum Akuntansi Biaya Akuntansi dalam suatu organisasi atau perusahaan dapat dibagi menjadi dua tipe, yaitu akuntansi keuangan (financial accounting) dan akuntansi manajemen

Lebih terperinci

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN FULL COSTING METHOD PADA UMKM KERUPUK CAP LAKSA YOHANA SAPUTRI

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN FULL COSTING METHOD PADA UMKM KERUPUK CAP LAKSA YOHANA SAPUTRI PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN FULL COSTING METHOD PADA UMKM KERUPUK CAP LAKSA YOHANA SAPUTRI Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Semarang e-mail : yohanasaputri93@gmail.com

Lebih terperinci

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN PERLAKUAN PRODUK SAMPINGAN PADA UD. SARI NADI SINGARAJA TAHUN 2012

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN PERLAKUAN PRODUK SAMPINGAN PADA UD. SARI NADI SINGARAJA TAHUN 2012 PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN PERLAKUAN PRODUK SAMPINGAN PADA UD. SARI NADI SINGARAJA TAHUN 2012 ¹ Putu Yesi Yasinta, ² Made Nuridja, ³ Anjuman Zukhri ¹, ², ³Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas

Lebih terperinci

PENGELOLAAN USAHA TANI JAHE PUTIH DI KELURAHAN SEMPAJA KECAMATAN SAMARINDA UTARA KOTA SAMARINDA

PENGELOLAAN USAHA TANI JAHE PUTIH DI KELURAHAN SEMPAJA KECAMATAN SAMARINDA UTARA KOTA SAMARINDA Jurnal AGRIFOR Volume XIV Nomor 1, Maret 2015 ISSN : 1412 6885 PENGELOLAAN USAHA TANI JAHE PUTIH DI KELURAHAN SEMPAJA KECAMATAN SAMARINDA UTARA KOTA SAMARINDA Siti Balkis 1, Syarifah Maryam 2, dan Novita

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Umur, Tingkat Pendidikan, dan Pengalaman berusahatani

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Umur, Tingkat Pendidikan, dan Pengalaman berusahatani V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Petani Responden 1. Umur, Tingkat Pendidikan, dan Pengalaman berusahatani Berdasarkan dari penelitian yang dilakukan, diperoleh hasil komposisi umur kepala keluarga

Lebih terperinci

BAB II BIAYA PRODUKSI PADA CV. FILADELFIA PLASINDO SURAKARTA

BAB II BIAYA PRODUKSI PADA CV. FILADELFIA PLASINDO SURAKARTA BAB II BIAYA PRODUKSI PADA CV. FILADELFIA PLASINDO SURAKARTA Manajemen dalam menjalankan tugasnya harus mempunyai keahlian serta kemampuan untuk memanfaatkan setiap faktor produksi yang ada. Salah satu

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKSI DAN KELAYAKAN USAHATANI KAKAO DI KABUPATEN MADIUN

ANALISIS PRODUKSI DAN KELAYAKAN USAHATANI KAKAO DI KABUPATEN MADIUN digilib.uns.ac.id ANALISIS PRODUKSI DAN KELAYAKAN USAHATANI KAKAO DI KABUPATEN MADIUN TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Ekonomi dan Studi Pembangunan

Lebih terperinci

E.12. Penetapan harga pokok produksi (HPP) produk rimpang temulawak...

E.12. Penetapan harga pokok produksi (HPP) produk rimpang temulawak... E.12. Penetapan harga pokok produksi (HPP) produk rimpang temulawak... (Fakhrina Fahma, dkk.) PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) PRODUK RIMPANG TEMULAWAK MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING SEBAGAI DASAR

Lebih terperinci

ANALISIS PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI BLANGKON DENGAN METODE FULL COSTING. (Studi Kasus Pada UKM Kaswanto Kampung Potrojayan, Serengan,

ANALISIS PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI BLANGKON DENGAN METODE FULL COSTING. (Studi Kasus Pada UKM Kaswanto Kampung Potrojayan, Serengan, ANALISIS PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI BLANGKON DENGAN METODE FULL COSTING (Studi Kasus Pada UKM Kaswanto Kampung Potrojayan, Serengan, Surakarta) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional meliputi pengertian yang digunakan

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional meliputi pengertian yang digunakan 38 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional meliputi pengertian yang digunakan untuk memperoleh dan menganalisis data yang berhubungan dengan

Lebih terperinci

KAJIAN KEBIJAKAN HPP GABAH

KAJIAN KEBIJAKAN HPP GABAH KAJIAN KEBIJAKAN HPP GABAH Oleh: Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian TUJUAN KEBIJAKAN DAN KETENTUAN HPP Harga jual gabah kering panen (GKP) petani pada saat panen raya sekitar bulan Maret-April

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka Beras merupakan bahan pangan pokok yang sampai saat ini masih dikonsumsi oleh sekitar 90% penduduk

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI BIAYA USAHATANI TEMBAKAU MAESAN 2 DI KABUPATEN BONDOWOSO

ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI BIAYA USAHATANI TEMBAKAU MAESAN 2 DI KABUPATEN BONDOWOSO ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI BIAYA USAHATANI TEMBAKAU MAESAN 2 DI KABUPATEN BONDOWOSO 1 Erryka Aprilia Putri, 2 Anik Suwandari & 2 Julian Adam Ridjal 1 Mahasiswa,Program Studi Agribisnis, Fakultas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Penyusunan laporan akhir ini penulis menggunakan beberapa teori sebagai acuan untuk membahas permasalahan

Lebih terperinci

STRATEGI PENETAPAN HARGA PADA PT. USAHA DAGANG SUMBER REJEKI SURAKARTA

STRATEGI PENETAPAN HARGA PADA PT. USAHA DAGANG SUMBER REJEKI SURAKARTA STRATEGI PENETAPAN HARGA PADA PT. USAHA DAGANG SUMBER REJEKI SURAKARTA TUGAS AKHIR Disajikan untuk memenuhi syarat-syarat mencapai Gelar Ahli Madya Manajemen Pemasaran Disusun Oleh : WAHYU ARI WIJAYA NIM.

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. Serat Acitya Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang ISSN : , Vol. 7 No. 1, 2018

1. Pendahuluan. Serat Acitya Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang ISSN : , Vol. 7 No. 1, 2018 Evaluasi Penentuan Harga Pokok Produksi CV. Lira Pratama Semarang Rizkina Intan pandini rizkinaintan234@gmail.com Nurchayati nurchayatiatik@gmail.com Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KOTA BANGUN KECAMATAN KOTA BANGUN

ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KOTA BANGUN KECAMATAN KOTA BANGUN 72 ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KOTA BANGUN KECAMATAN KOTA BANGUN (Analysis of Income and Efficiency of the Lowland Rice Farm In the Kota Bangun I Village, Kota Bangun

Lebih terperinci

PRODUCTION COST ANALYSIS OF SUMBER GIZI NABATI ENTERPRISE IN PEKANBARU CITY

PRODUCTION COST ANALYSIS OF SUMBER GIZI NABATI ENTERPRISE IN PEKANBARU CITY 1 PRODUCTION COST ANALYSIS OF SUMBER GIZI NABATI ENTERPRISE IN PEKANBARU CITY Uli Yamasari 1, Makhdalena 2,Hendripides 3 E-mail: uli_yamasari@yahoo.com, gelatik14@yahoo.co.id, nursal86@gmail.com Telepon:

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Padi merupakan bahan makanan yang menghasilkan beras. Bahan makanan

I. PENDAHULUAN. Padi merupakan bahan makanan yang menghasilkan beras. Bahan makanan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Padi merupakan bahan makanan yang menghasilkan beras. Bahan makanan ini merupakan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Padi adalah salah satu bahan makanan

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING DALAM PENENTUAN KETEPATAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PABRIK TAHU SS DI SIDOARJO

ANALISIS BIAYA PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING DALAM PENENTUAN KETEPATAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PABRIK TAHU SS DI SIDOARJO ANALISIS BIAYA PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING DALAM PENENTUAN KETEPATAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PABRIK TAHU SS DI SIDOARJO Putri Sri Wulandari, Widya Susanti, Arief Rahman Progam Studi Akuntansi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Menurut Hansen dan Mowen (2011:47) Biaya adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Data Kandungan Nutrisi Serealia per 100 Gram

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Data Kandungan Nutrisi Serealia per 100 Gram I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kekayaan sumber daya alam dalam bidang pertanian merupakan keunggulan yang dimiliki Indonesia dan perlu dioptimalkan untuk kesejahteraan rakyat. Pertanian merupakan aset

Lebih terperinci

PENETAPAN HARGA JUAL PRODUK DENGAN COST PLUS PRICING MENGGUNAKAN PENDEKATAN FULL COSTING

PENETAPAN HARGA JUAL PRODUK DENGAN COST PLUS PRICING MENGGUNAKAN PENDEKATAN FULL COSTING PENETAPAN HARGA JUAL PRODUK DENGAN COST PLUS PRICING MENGGUNAKAN PENDEKATAN FULL COSTING (Studi Kasus pada UKM Wingko Babat Cap Bus Bisnis) DWI SETIYORINI Program Studi Akuntasni-S1, Fakultas Ekonomi dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses produksi, yang dinyatakan dengan satuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pencatatan. 2.1.1 Pengertian Pencatatan pada suatu saat tertentu suatu usaha pasti memerlukan suatu alat untuk dapat mengukur hasil operasi arus kas dan posisi keuangan dari

Lebih terperinci

EVALUASI KETEPATAN PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE JOB ORDER COSTING PADA ABADI ALUMINIUM, SAWIT

EVALUASI KETEPATAN PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE JOB ORDER COSTING PADA ABADI ALUMINIUM, SAWIT EVALUASI KETEPATAN PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE JOB ORDER COSTING PADA ABADI ALUMINIUM, SAWIT TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Ahli Madya Program

Lebih terperinci