BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Sebelum mendirikan bangunan dan mengajukan permohonan IMB, pemilik lahan harus mengetahui berbagai garis sempadan yang terdapat di lahan yang dimiliki. Namun pada umumnya, pemilik lahan mengabaikan dengan alasan tidak menyadari atau melupakan keberadaan garis batas tersebut setelah beberapa waktu, dan ingin melakukan modifikasi terhadap bangunan. Hal ini seharusnya bisa dihindari karena setiap kali melakukan perubahan terhadap bangunan, IMB harus diurus ulang, sehingga kembali mendapat pemberitahuan mengenai garis sempadan yang berlaku. Garis sempadan adalah garis batas luar pengaman yang ditetapkan dalam mendirikan bangunan dan atau pagar yang ditarik pada jarak tertentu sejajar dengan as jalan, tepi luar kepala jembatan, tepi sungai, tepi saluran, kaki tanggul, tepi situ/rawa, tepi waduk, tepi mata air, as rel kereta api, jaringan tenaga listrik dan pipa gas, tergantung jenis garis sempadan yang dicantumkan. Di bagian luar dari garis ini, pemilik tanah tidak diperkenankan untuk mendirikan bangunan. Di Kecamatan Sungai Kunjang Kota Samarinda banyak sekali terdapat pelanggaran- pelanggaran garis sempadan terutama sempadan SUTT dan sempadan sungai. Di kecamatan ini banyak ditemukan bangunan-bangunan yang dilintasi oleh kabel jaringan SUTT hingga berdekatan dengan tiang jaringan SUTT. Adanya Sungai maupun anak Sungai Mahakam di kecamatan ini tidak luput dari permasalahan pemukiman di bantaran sungai. Setengah dari badan rumah-rumah penduduk yang di pinggiran sungai ini berada di atas sungai dengan arah membelakangi sungai. Pada dasarnya pelanggaran-pelanggaran yang terjadi diakibatkan oleh keterbatasan lahan dan harga lahan yang tinggi di kawasan yang diperuntukkan 1

2 bagian kegiatan komersial di pusat kota Samarinda mengakibatkan invasi fungsi kawasan terbangun ke ruang terbuka hijau. Fokus yang diambil adalah perbandingan antara rencana sempadan dengan kondisi di lapangan apakah seseuai atau tidak. Saat ini terjadi ketidaksesuaian lahan sempadan SUTT dan Sungai maupun anak sungai Mahakam di Kecamatan Sungai Kunjang. 1.2 Perumusan Masalah Maka pertanyaan penelitian yang didapat adalah sebagai berikut : Seperti apa ketidakseseuaian Sempadan SUTT dan sungai yang terjadi di lapangan? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian yang akan dicapai pada evaluasi Rencana Penataan Bangunan dan Lingkungan Kota Samarinda adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui implementasi Rencana Sempadan SUTT dan Sungai Mahakam apakah sesuai atau tidak. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun tujuan penelitian yang akan dicapai pada penelitian evaluasi rencana sempadan SUTT dan Sungai Mahakam Kota Samarinda adalah sebagai berikut: 1. Bagi studi Perencanaan Wilayah dan Kota adalah memberikan tambahan literatur dalam pengembangan program studi, khususnya mengenai implementasi rencana di lapangan. 2

3 2. Bagi Pemerintah Kota Samarinda adalah memberikan informasi mengenai implementasi Rencana Sempadan SUTT dan Sungai Mahakam dengan kenyataan di lapangan sebagai bahan evaluasi. 3. Bagi masyarakat luas adalah sebagai motivasi agar masyarakat lebih mentaati aturan-aturan mengenai sempadan SUTT dan sungai dalam pembangunan lahan. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Lingkup Substansi Fokus pada penelitian ini adalah perbandingan antara rencana sempadan dengan kondisi di lapangan apakah seseuai atau tidak terhadap kondisi eksisting di lapangan. Dalam konteks objek studi yang diangkat, diarahkan pada penggalian informasi guna menemukan pentebab dan faktor yang menyebabkan hal tersebut terjadi Lingkup Areal Wilayah penelitian intesif berada di Kota Samarinda yaitu Kecamatan Sungai Kunjang Lingkup Temporal Evaluasi yang dilakukan untuk penelitian ini adalah pada tahun Keaslian Penelitian Secara umum dalam suatu penelitian ilmiah terdapat tiga kunci utama yang menjadi kesatuan yang integral. Tiga kunci yang dimaksud adalah lokus, fokus, dan metode penelitian. Berikut fokus, lokus dan metode yang digunakan dalam penelitian ini: Lokasi : Kecamatan Sungai Kunjang, Kota Samarinda Fokus : Mengevaluasi Rencana Sempadan SUTT dan Sungai Mahakam dengan kondisi eksisting 3

4 Metode Penelitian : Deduktif eksploratif Sejauh ini beberapa penelitian ilmiah yang menyangkut rencana tata ruang telah dilakukan, namun memiliki fokus dan lokus yang berbeda. Beberapa penelitian yang terkait dengan perubahan guna lahan maupun perubahan ruang antara lain : Tabel I.1 Judul Penelitian Yang Berhubungan Dengan Evaluasi Rencana Sempadan SUTT dan Sungai Mahakam No. Nama dan Tahun Judul 1. Irawati (2013) 2. Atrida (2011) 3. Sari (2009) Pendataan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Sebagai Kawasan Perkotaan Yogyakarta, Lokasi : Sempadan Sungai Winongo Pola Penggunaan Ruang Pada Kawasan Sempadan Selokan Mataram Yogyakarta Karakteristik Ruang Terbuka Publik Di Sempadan Sungai Kawasan Tepian Mahakam Kota Samarinda Sumber: Perpustakaan JUTAP UGM Tahun Sistematika Penulisan Sistematika penulisan yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian tentang Evaluasi RDTR Kota Samarinda, terbagi dalam beberapa bab yang dirinci sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Berisikan tentang latar belakang, rumusan masalah dan pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup, keaslian penelitian dan sistematika penyulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4

5 Terdiri atas tinjaun pustaka dan kerangka pemikiran. Tinjauan pustaka berisikan toeri-teori yang terkait dengan penelitian, antara lain teori yang mengenai sungai, fungsi sungai, persepsi dan masyarakat. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Berisikan mengenai pendekatan paradigma penelitian, batasan penelitian, sumber data, peknik pengumpulan data, alat/instrumen penelitian, dan teknik analisis data. BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN Menjelaskan tentang kondisi wilayah amatan baik deskripsi wilayah administrasi, fisik maupun keruangannya. BAB V PEMBAHASAN Menjabarkan temuan-temuan di lapangan beserta hasil analisa penelitian. Analisa penelitian dilakukan sesuai dengan kerangka pemikiran dan kerangka teori. BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini berisi tentang hasil kesimpulan yang ditarik oleh peneliti. Selain itu, terdapat pula saran atau rekomendasi yang berguna untuk menidaklanjuti penelitian yang telah dilakukan.. 5