2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penganggaran merupakan suatu proses persiapan sebelum melakukan penyusunan rencana, pengumpulan data dan informasi yang dibutuhkan untuk rencana tersebut, pembagian tugas perencanaan, implementasi hingga pengawasan dan evaluasi dari hasil rencana tersebut. Hasil dari penganggaran ini disebut dengan anggaran (Mulyadi, 2010). Sebenarnya cukup banyak para ahli yang mengemukakan pendapat tentang apa itu anggaran, namun isinya masih mempunyai banyak kesamaan. Jika disimpulkan maka anggaran merupakan suatu rencana dengan bentuk satuan uang dan unit mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan oleh perusahaan, institusi pemerintahan atau organisasi-organisasi lainnya dalam periode waktu tertentu di masa yang akan datang, biasanya periode waktu yang digunakan dalam penganggaran adalah 1 tahun. Menurut Ellen et.al. (Christina Ellen, 2001) tujuan dari penyusunan anggaran adalah: 1. Untuk menyatakan sasaran dari rencana organisasi secara jelas dan formal, sehingga bisa menghindari kerancuan serta memberikan suatu arah dari apa yang ingin dicapai oleh manajemen. 2. Untuk menyampaikan apa yang diharapkan oleh manajemen kepada pihak-pihak terkait sehingga anggaran dapat dimengerti, didukung, dan dilaksanakan. 3. Untuk menyediakan rencana yang rinci mengenai aktivitas agar bisa mengurangi ketidakpastian serta memberika arahan kepada pihak terkait dalam mencapai tujuan organisasi. 4. Untuk mengkoordinasi cara atau metode yang akan dilakukan agar bisa mengoptimalkan sumber. 5. Untuk menyediakan tindakan pengukur dan mengendalikan pihak-pihak terkait, menyediakan informasi untuk mengetahui perlu tidaknya tindakan koreksi. Penerapan Sistem Informasi pada suatu lembaga adalah hal yang bisa membantu manajemen dalam melaksanakan penganggaran. Piska Andesi, Linda Atika, dan Evi Yulianingsing (Andesi, Atika, & Yulianingsing, 2016) telah membuat sebuah jurnal penelitian tentang Sistem Informasi Pengelolaan Alokasi 4

2 5 Dana Desa di Desa Sukarami, pada penelitian tersebut menjelaskan bahwa penganggaran dana dengan cara manual mempunyai kelemahan dalam sisi keamanan. Data yang ada kurang terjamin disebabkan karena data tersebut mudah dimanipulasi oleh pihak yang tidak berhak dalam mengakses sehingga bisa menyebabkan kesalahan dalam pembuatan laporan. Oleh karena itu pembuatan sistem informasi dibutuhkan agar bisa menghasilkan keakuratan serta keamanan yang bisa mempermudah dalam pembuatan laporan. Pelaporan pada sebuah sistem penata anggaran adalah suatu struktur dan proses meliputi aspek-aspek yang berkaitan dengan penyediaan, pelaporan, dan penyampaian informasi tentang penganggaran di sistem informasi tersebut (Komarasari, 2017). Pelaporan dianggap penting karena menyediakan informasi yang berguna bagi pengguna potensial untuk proses pengambilan keputusan yang rasional tentang perencanaan anggaran yang akan datang, dapat membantu dalam penilaian jumlah, waktu, serta ketidakpastian prospek penerimaan atau pengeluaran pada suatu penganggaran (Wahyudi, 2013). Dari beberapa sumber di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa penerapan teknologi pada sistem penganggaran cukup dibutuhkan mengingat pembuatan dan penyimpanan datanya tidak mudah dalam dimanipulasi oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab. Sistem informasi untuk penganggaran ini dibutuhkan agar mempermudah proses penganggaran serta pelaporan dari penganggaran itu sendiri. Berdasarkan penelitian yang penulis ambil, yaitu sistem pelaporan pada sistem informasi penata anggaran pada Fakultas Teknik UMY berbasis MVC, maka penulis mengembangkan sistem pelaporannya menggunakan Crystal Report sebagai aplikasi pembuat laporan. 2.2 Landasan Teori Dalam pembuatan sistem reporting atau pelaporan ini, penulis menggunakan beberapa landasan teori sebagai berikut: Penganggaran Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis dengan bentuk angka yang dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi semua kegiatan yang ada dalam suatu lembaga untuk jangka waktu (periode) tertentu untuk masa yang akan datang. Oleh karena rencana yang disusun dinyatakan dalam unit moneter, maka anggaran seringkali disebut juga sebagai rencana keuangan. Dalam anggaran, satuan kegiatan dan satuan uang menjadi suatu hal yang sangat penting dalam arti segala kegiatan akan dikuantifikasikan dalam satuan uang, sehingga bisa diukur hasil efisiensinya serta efektivitas dari kegiatan yang dilakukan (Christina Ellen, 2001).

3 6 Penganggaran merupakan komitmen resmi manajemen yang terkait dengan harapan manajemen tentang pendapatan, biaya serta berbagai transaksi kegiatan dalam periode tertentu untuk masa yang akan datang. Dengan adanya anggaran, maka rencana-rencana lembaga akan lebih banyak keberhasilannya dengan ditunjang oleh kebijaksanaan-kebijaksanaan yang terarah dan dibantu oleh perencanaan-perencanaan yang matang. Suatu lembaga yang mempunyai pandangan kedepan, cenderung akan memikirkan apa saja yang ingin dilakukan untuk masa yang akan datang. Sehingga jika sudah mempunyai rencana-rencana yang sudah dibuat sebelumnya, lembaga ini tinggal menjalankannya saja. Di mana, bagaimana, mengapa, dan kapan merupakan pertanyaan-pertanyaan yang selalu mereka kembangkan dalam kegiatan seharihari. Ide-ide untuk kegiatan yang akan datang seringkali didapatkan berdasarkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas. Dalam perusahaan manufaktur (parbrik) kegiatan yang dilakukan akan lebih efisien dan penghasilan yang didapatkan akan lebih besar jika manajemen memperhatikan rencana-rencana yang akan dilakukan pada masa yang akan datang. Penganggaran mempunyai manfaat-manfaat yang pada umumya adalah sama, yaitu dalam hal perencanaan, koordinasi, dan pengawasan. Dalam bidang perencanaan: a. Mendasarkan kegiatan-kegiatan pada penelitian-penelitian dan penyelidikan-penyelidikan studi. Anggaran bermanfaat untuk membantu manajer dalam menyelidiki masalah-masalah yang ada untuk membuat sebuah perencanaan. Dengan kata lain, sebelum mengadakan sebuah perencanaan kegiatan, maka dilakukan sebuah penelitian terlebih dahulu. Kebiasaan dalam pembuatan perencanaan akan berdampak baik bagi semua kegiatan, terutama kegiatan-kegiatan tentang kebutuhan financial, tingkat persediaan, fasilitas-fasilitas produksi, pembelian, pengiklanan, penjualan, sales promotion, pengembangan produk, ekspansi, dan lain-lain. b. Mengerahkan seluruh tenaga-tenaga dalam lembaga untuk menentukan arah yang tepat untuk mendapatkan hasil yang maksimal. c. Untuk membantu dan menunjang kebijakan-kebijakan lembaga. d. Menentukan tujuan-tujuan yang tepat untuk lembaga. Manajemen yang dapat menentukan tujuan yang jelas dan logis (dapat dilaksanakan) adalam manajemen yang berhasil. Anggaran dapat membantu pihak manajemen dalam memilih tujuan mana yang dapat dilaksanakan dan yang tidak dapat dilaksanakan. e. Membantu menstabilkan kesempatan kerja yang tersedia. Seorang atasan yang baik tidak akan pernah mengabaikan kesejahteraan bawahannya.

4 7 Perencanaan kebutuhan tenaga kerja yang tepat dapat menghindari kelebihan atau kekurangan tenaga kerja. Tanpa perencanaan tenaga kerja yang baik, akan mengakibatkan terpaksanya pemberhentian tenaga kerja. Bila terus menerus terjadi, hal ini akan membuat tingkat kesempatan kerja menjadi tidak stabil. f. Mengakibatkan pemakaian alat-alat fisik secara efektif. Dengan disusun perencanaan yang baik dan terperinci, maka akan menghindarkan dari pemakaian biaya-biaya yang berlebihan. Dalam bidang koordinasi: a. Membantu mengkoordinasikan faktor manusia dengan lembaga. Dalam beberapa situasi hubungan manusia dengan lembaga ini adalah hal terpenting. Dalam beberapa kasus, seorang manajer tidak tahu apa yang harus dilakukannya untuk tahun-tahun yang akan datang. Akibatnya kadang-kadang membuat manajer menjadi frustasi dan merasa menjadi semakin tidak mampu mengatasinya. Jika ada penyusunan anggaran yang terperinci maka akan membantu manajer dalam mengatasi masalah itu, sehingga kembali merasa adanya hubungan antara kemampuannya dengan lembaga yang dipimpinnya. b. Menempatkan penggunaan modal pada saluran-saluran yang tepat. Sebelum membelanjakan uangnya, lembaga harus mempelajari terlebih dahulu saluran mana yang paling tepat dengan program lembaga. c. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang ada dalam organisasi. Setelah rencana disusun dan dilaksanakan. Kelemahan-kelemahan akan terlihat untuk kemudian diperbaiki. Dalam bidang pengawasan: a. Untuk mengawasi kegiatan-kegiatan dan pengeluaran-pengeluaran. Tujuan utama dari perencanaan adalah memilih kegiatan yang paling tepat untuk lembaga. Kegiatan-kegiatan tersebut tidak hanya direncanakan, tetapi dalam pelaksanaannya juga harus diawasi agar sesuai dengan rencana yang ada. b. Agar mencegah pemborosan-pemborosan. Sebenarnya ini adalah tujuan yang paling umum dari penyusunan anggaran. Kontrol terhadap pelaksanaan-pelaksanaan kegiatan diharapkan agar dapat mengurangi pemborosan-pemborosan.

5 8 Dengan melihat uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa manfaat penyusunan anggaran adalah: a. Adanya perencanaan yang terpadu. Anggaran lembaga dapat dijadikan alat dalam pembuatan perencanaan lembaga serta menjalankan pengendalian dari berbagai kegiatan tersebut secara menyeluruh. Dengan demikian, anggaran merupakan suatu alat dalam manajemen yang digunakan baik untuk keperluan perencanaan ataupun pengendalian. b. Sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan lembaga. Anggaran dapat memberikan pedoman yang berguna baik untuk manajemen puncak maupun manajemen menengah. Anggaran yang disusun dengan baik akan membuat bawahan menyadari bahwa manajemen mempunyai pemahaman yang baik tentang operasi lembaga. Bawahan juga akan mendapatkan pedoman yang jelas dalam melaksanakan tugasnya. c. Sebagai alat pengkoordinasian kerja. Penganggaran dapat memperbaiki koordinasi di dalam lembaga. Sistem anggaran memberikan ilustrasi operasi lembaga secara keseluruhan. d. Sebagai alat pengawasan kerja. Anggaran memerluakan serangkaian standar prestasi atau target yang bisa dibandingkan dengan realisasi dari pelaksanaan setiap kegiatan, sehingga pelaksanaan kegiatan tersebut dapat dinilai kinerjanya. e. Sebagai alat evaluasi kegiatan lembaga. Anggaran yang disusun dengan baik dan tepat akan memberikan pedoman bagi perbaikan operasi lembaga dalam menentukan langkah-langkah yang harus ditempuh agar pekerjaan dapat dilaksanakan dengan cara yang baik. Adanya penyimpangan yang terjadi dalam operasi perlu dilakukan evaluasi yang dapat menjadi masukan berharga bagi penyusunan anggaran selanjutnya Sistem Informasi Menurut Kadir (2014), yang dimaksud sistem informasi sebenarnya tidak harus melibatkan komputer. Sistem informasi yang menggunakan komputer biasa disebut sebagai sistem informasi berbasis komputer (Computer-Based Information System atau CBIS). Dalam prakteknya, istilah sistem informasi seringkali dipakai tanpa embel-embel berbasis komputer, padahal dalam kenyataannya komputer merupakan bagian yang penting.

6 9 Sumber Alter (1992) Bodnar dan Hopwood (1993) Gelinas, Oram, dan Wiggins (1990) Hall (2001) Turban, McLean, dan Wetherbe (1999) Wilkinson (1992) Tabel 2.1 Definisi Sistem Informasi Definisi Sistem informasi adalah kombinasi antar prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi. Sistem informasi adalah kumpulan perangkat keras dan perangat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna Sistem informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada para pemakai Sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal di mana data dikelompokkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pemakai Sebuah sistem informasi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik Sistem informasi adalah kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber daya (manusia, komputer) untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi), guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan. Berdasarkan berbagai definisi sistem informasi yang tercantum dalam tabel 2.1, dapat disimpulkan bawa sistem informasi mencakup sejumlah komponen (manusia, komputer, teknologi informasi, dan prosedur kerja), ada sesuatu yang diproses (data menjadi informasi), dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan (Kadir, 2014).

7 UML (Unified Modeling Language) UML (Unified Modeling Language) merupakan sebuah bahasa ang menyediakan kosa kata umum teknik diagram yang cukup kaya untuk model proyek pengembangan sistem yang didapatkan dari analisis melalui implementasi (Dennis, Tegarden, & Wixom:, 2009). a. Use Case Diagram. Use Case merupakan salah satu UML (Unified Modeling Language) yang digunakan dalam membuat desain sebuah aplikasi. Menurut John Satzinger Use Case adalah sebuah kegiatan yang dilakukan oleh system, biasanya dalam menanggapi permintaan dari pengguna system (Satzinger, 2010). Notasi Use Case bias dilihat pada gambar 2.1. b. Activity Diagram Gambar 2.1 Notasi Use Case Activity Diagram adalah salah satu UML. Activity Diagram merupakan sebuah diagram yang menjelaskan alur kerja dengan berbagai kegiatan pengguna (atau sistem), orang yang melakukan masing-masing aktivitas, dan aliran sekuensial dari aktivitas-aktivitas tersebut (Satzinger, 2010). Notasi yang umum digunakan pada Activity Diagram bisa dilihat pada gambar 2.2. Gambar 2.2 Notasi Activity Diagram

8 11 Penjelasan pada notasi diatas adalah: Swimlane mewakili agen yang melakukan aktivitas. InitialState adalah awal dari alur kerja. ActionState melambangkan aktivitas tersendiri dalam alur kerja. Transition melambangkan urutan di antara aktivitas. FinalState adalah akhir dari alur kerja. Synchronization merupakan pembagi alur kerja yang membagi menjadi beberapa alur yang bersamaan ataupun menggabungkan kembali alur yang bersamaan. Decision merupakan titik pengambilan keputusan dimana aliran proses tersebut akan mengikuti satu jalur atau jalur lainnya. c. Class Diagram Class Diagram adalah salah satu diagram yang ada pada UML. Class Diagram terbagi menjadi dua jenis, yaitu Domain Class Diagram dan Design Class Diagram. Domain Class Diagram berfokus kepada sesuatu dalam lingkungan kerja penggunanya, bukan pada class perangkat lunak yang akan dirancang. Sedangkan Design Class Diagram bertujuan untuk mendokumentasikan dan menggambarkan kelas-kelas dalam pemrograman yang akan dibangun (Satzinger, 2010). Representasi Class Diagram bisa dilihat pada gambar 2.3. Gambar 2.3 Contoh Class Diagram

9 12 Hubungan antar class: Asosiasi, yaitu hubungan statis antar class. Umumnya menggambarkan class yang memiliki atribut berupa class lain atau class yang harus mengetahui adanya class lain. Lambang: Agregasi, yaitu hubungan yang menyatakan bagian ( terdiri atas.. ) atau biasa disebut relasi mempunyai sebuah. Lambang: Composition, yaitu sebuah kelas tidak bisa berdiri sediri dan harus merupakan bagian dari kelas lain. Lambang: Dependency, yaitu hubungan yang menunjukkan operasi pada suatu kelas yang menggunakan kelas yang lain. Lambang: Pengembangan Aplikasi Berbasis Web Pengembangan aplikasi web adalah sebuah pembuatan serta pemeliharan sebuah aplikasi perangkat lunak untuk digunakan pada World Wide Web. Hal ini biasa dilakukan oleh para programmer, yang sudah akrab dengan kode untuk membuat sebuah web, seperti HTML, XML, Flash, Perl, CSS, PHP, JSP, ASP, dan lain-lain (Lestari, 2015). Aplikasi berbasis web menjadi begitu populer dikarenakan kemudahan untuk diakses oleh klien. Kemampuan untuk memperbaharui dan memlihara aplikasi web tanpa harus mendistribusikan dan melakukan instalasi perangkat lunak pada kemungkinan ribuan klien juga merupakan suatu alasan kepopulerannya. Beberapa jenis yang cukup populer dari aplikasi web adalah aplikasi yang diguakan untuk kantor. Banyak kantor modern sudah menggunakan aplikasi berbasis web dalam melakukan operasi bisnis, termasuk semua cara akuntansi dan fungsi pelacakan (Lestari, 2015) Metode Model View Controller (MVC) Model View Controller (MVC) adalah sebuah metode untuk membuat sebuah aplikasi dengan memisahan data dari tampilan dan cara memprosesnya (Rahmadiansyah & Irwan, 2012). MVC pertama kali diperkenalkan oleh para peneliti di XEROC PARAC yang bekerja untuk pembuatan bahasa pemrograman Smalltalk pada tahun Metode MVC membagi aplikasi menjadi tiga bagian yaitu : a. Model, berfungsi sebagai pengelola perilaku dan data pada domain aplikasi, melakukan tanggapan terhadap permintaan informasi dan merespon instruksi-instruksi untuk merubah suatu kondisi (state).

10 13 b. View, menerjemahkan informasi yang berasal dari model ke dalam sebuah bentuk sesuai untuk berinteraksi dengan pengguna. Biasanya berupa satu atau lebih elemen antarmuka pengguna. c. Controller, menerima masukkan dari pengguna dan memicu respon dengan membuat pemanggilan ke objek-objek model. Konsep MVC bisa dilihat pada gambar 2.4. Gambar 2.4 Konsep MVC Kelebihan-kelebihan dari metode MVC adalah sebagai berikut: a. Bagian model memberikan penempatan detil data yang terpisah dan tidak disebar di dalam keseluruhan aplikasi sehingga meningkatkan kecepatan dan fleksibilitas dalam proses pemeliharaan aplikasi. b. Pemisahan model juga mempermudah aplikasi lain untuk bisa menggunakan objek model ini untuk kebutuhan yang sama (reuse). c. Pemisahan view memudahkan dalam perakitan atau integrasi dengan komponen aplikasi lainnya tanpa harus memikirkan detil proses. Desainer hanya akan berkonsentrasi dalam pembuatan tampilan antarmuka pemakai (user interface). d. Penggunaan controller memungkinkan perubahan proses tanpa mengganggu antarmuka pemakai. Detil proses disembunyikan oleh controller sehingga tidak mengganggu presentasi ke pemakai maupun pengelolaan data/informasi (manajemen database). Di dalam aplikasi berbasis web dikenal beberapa jenis MVC, yaitu: a. Server Side MVC dimana seluruh proses bisnis dilakukan pada sisi server. b. Campuran Server Side dan Client Side MVC, dimana proses dilakukan di sisi klien serta sisi server, bisa menggunakan atau tidak menggunakan model dalam koneksi ke server dan biasanya memiliki kompleksitas yang tinggi. c. Rich Internet Application (RIA), disebut juga Fat Client, merupakan aplikasi web yang memiliki kemampuan dan fungsi mirip aplikasi desktop, memiliki bagian yang mengambil data sendiri (MVC tersendiri) dan hanya bagian model yang ada di bagian server.

11 ASP.NET ASP.NET (Active Server Pages.NET) merupakan sebuah web application framework yang dibuat dan dipasarkan oleh Microsoft untuk memudahkan programmer dalam membuat sebuah web dinamis, aplikasi web, dan web service (Prestiliano, Purwanto, & Septian, 2012). ASP.NET merupakan pengembangan lebih lanjut dari ASP biasa, karena ASP.NET dibuat dengan dasar pemikiran yang berbeda sehingga ASP tidak dapat dijalankan sebagai program ASP.NET (Mira Laksmi Indriasari, 2007). ASP.NET merupakan komponen Internet Information Services (IIS). Oleh karena itu, untuk menginstalasi ASP, harus juga menginstalasikan IIS. ASP.NET adalah komponen utama Windows yang membuat IIS dapat menjalankan aplikasi berbasis.net Microsoft Sql Server SQL Server merupakan aplikasi database produk Microsoft yang memiliki fitur-fitur baru sehingga membuatnya menjadi suatu platform database yang sempurna, khususnya dalam mengolah data yang berskala besar (Kurnia, Tanuwijaya, & Sagirani, 2013). Bahasa query utama yang digunakan SQL Server adalah Transact-SQL yang merupakan implementasi dari SQL standar ANSI/ISO yang digunakan oleh Microsoft dan Sybase. Pada umumnya SQL Server digunakan dalam dunia bisnis yang memiliki basis data kecil hingga menengah, tetapi kemudian berkembang dengan digunakan pada basis data yang besar. Microsoft SQL Server termasuk DBMS (Database Management System) profesional. Beberapa pesaing seperti MySQL, Oracle, telah mengembangkan aplikasi serupa dalam beberapa tahun terakhir. Namun SQL server lebih mudah digunakan serta memiliki lebih banyak fitur. Hal ini dikarenakan adanya dukungan penuh dari Microsoft. Perangkat lunak yang ditawarkan oleh Microsoft memiliki integrasi yang erat dengan.net framework dimana hal ini tidak dimiliki oleh produk lain (Ilman, 2016) Microsoft Visual Studio Microsoft Visual Studio adalah sebuah perangkat lunak lengkap (suite) yang bisa digunakan untuk membuat dan mengembangkan aplikasi, baik itu aplikasi bisnis, aplikasi personal, ataupun komponen aplikasinya, dalam bentuk aplikasi console, aplikasi Windows, ataupun aplikasi web. Microsoft Visual Studio saat ini sudah mencapai Microsoft Visual Studio 2017 dimana fitur-fiturnya juga semakin meningkat diantaranya adalah: a. Visual Studio membantu programmer dengan bantuan langsung saat menulis kode, apapun bahasa yang ditulis, baik itu C#/VB dan C++ ataupun JavaScript dan Python. IntelliSense yang ada dalam Visual Studio

12 15 mendeskripsikan API yang digunakan, dan menggunakan auto-completion untuk meningkatkan kecepatan dan akurasi dalam penulisan. b. Visual Studio juga mempunyai fitur bernama Code Lens. Fitur ini berfungsi untuk membantu programmer dalam memahami secara cepat struktur yang dipanggil da menelusuri fungsi yang berhubungan. c. Visual Studio juga membantu dalam menemukan masalah atau kesalahan dan menemukan solusinya. Dalam visual studio disematkan fitur berupa ikon lampu yang membantu daam mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah umum dalam kode. Sebenarnya masih banyak fiitur-fitur yang ditawarkan oleh Visual Studio. Oleh karena itu, visual studio merupakan sebuah IDE (Integrated Developmet Environment) yang sangat populer dalam pembuatan aplikasi berbasiskan.net framework (Microsoft, 2017) Crystal Report for Visual Studio Crystal Report for Visual Studio adalah sebuah program tunggal yang telah terintegrasi dengan Microsoft Visual Studio. Cristal Report for VS adalah suatu program yang berfungsi untuk membantu programmer dalam membuat sebuah laporan secara langsung melalui Visual Studio (c-sharpcorner.com, 2016). Crystal Report for VS adalah program yang dikhususkan untuk pembuatan laporan, sehingga tidak bisa melakukan input di dalamnya. Crystal Report for VS juga bisa membaca dan mengambil sumber data melalui Microsoft Access, Fox Pro, SQL ataupun program-program database lainnya (Noviyani, 2009).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Radite Purwahana dalam tugas akhirnya telah membuat tugas akhir yang berjudul RAPOR ONLINE SMA N 8 SURAKARTA BERBASIS PHP, MYSQL, DAN SMS

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI III.1 Sistem Informasi Sistem informasi (IS) merupakan kombinasi yang terorganisir antara manusia, hardware, software, jaringan komunikasi, sumber daya data, kebijakan dan prosedur.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Pembuatan dan penggunaan fitur reporting pada suatu sistem seperti ini telah banyak dilakukan sebelumnya dalam sektor pendidikan, yang secara

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. menggunakan komputer biasa disebut sistem informasi berbasis komputer (computer based

BAB III LANDASAN TEORI. menggunakan komputer biasa disebut sistem informasi berbasis komputer (computer based BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Informasi Sebuah sistem informasi tidak harus melibatkan komputer, tetapi dalam prakteknya sistem informasi lebih sering dikait-kaitkan dengan komputer. Sistem informasi

Lebih terperinci

III.1. Sistem Informasi

III.1. Sistem Informasi BAB III LANDASAN TEORI III.1. Sistem Informasi Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi organisasi yang

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI III.1. Sistem Informasi Sistem informasi adalah suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Utama 2.1.1 UMKM Beberapa lembaga atau instansi bahkan UU memberikan definisi Usaha Kecil Menengah (UKM), diantaranya adalah Kementrian Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI digilib.uns.ac.id BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian dan Karakteristik Sistem Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama

Lebih terperinci

Sistem Informasi Berbasis Komputer

Sistem Informasi Berbasis Komputer Sistem Informasi Berbasis Komputer Definisi Sistem Informasi menurut: Alter. Sistem Informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, infomasi, orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dalam pembuatan tugas akhir Sistem Informasi Administrasi Salon SN berbasis desktop ini dilakukan beberapa tinjauan sumber pustaka, dan berikut

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada tahap ini berisi pengertian dan penjelasan teori-teori yang digunakan penulis untuk pembangunan sistem.

BAB II LANDASAN TEORI. Pada tahap ini berisi pengertian dan penjelasan teori-teori yang digunakan penulis untuk pembangunan sistem. BAB II LANDASAN TEORI Pada tahap ini berisi pengertian dan penjelasan teori-teori yang digunakan penulis untuk pembangunan sistem. 2.1 Pengertian Sistem Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI Tinjauan Pustaka Panti sosial asuhan anak adalah suatu lembaga usaha kesejahteraan sosial pada anak terlantar dengan melaksanakan penyantunan dan pengentasan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web Aplikasi berbasis web adalah aplikasi yang dijalankan melalui browser dan diakses melalui jaringan komputer. Aplikasi berbasis web

Lebih terperinci

Miyarso Dwi Ajie # 8 Otomasi Perpustakaan [SISTEM INFORMASI] Sebuah pengantar

Miyarso Dwi Ajie # 8 Otomasi Perpustakaan [SISTEM INFORMASI] Sebuah pengantar Miyarso Dwi Ajie # 8 Otomasi Perpustakaan [SISTEM INFORMASI] Sebuah pengantar Apa sih Sistem Informasi itu? Definisi SISTEM INFORMASI Alter (1992): Bodnar Hopwood (1993) Gelinas, Oram & Wiggins (1990)

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. aplikasi pencarian judul buku terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat

BAB III PERANCANGAN. aplikasi pencarian judul buku terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat BAB III PERANCANGAN 3.1 Peralatan Pendukung Peralatan pendukung digunakan untuk menunjang keberhasilan dalam pengembangan software. Peralatan pendukung yang dibutuhkan dalam pembuatan aplikasi pencarian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjalannya perancangan dan implementasi aplikasi. (RAM), Sistem Operasi Windows 8.

BAB III METODE PENELITIAN. berjalannya perancangan dan implementasi aplikasi. (RAM), Sistem Operasi Windows 8. 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan Penelitian Dalam penelitian dibutuhkan beberapa alat dan bahan untuk mendukung berjalannya perancangan dan implementasi aplikasi. 3.1.1 Alat Alat yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kemajuan teknologi informasi yang sangat pesat pada masa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kemajuan teknologi informasi yang sangat pesat pada masa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi yang sangat pesat pada masa sekarang ini, salah satunya alat pengolah data informasi yaitu komputer. Dan saat ini pula hampir di semua

Lebih terperinci

Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen Sistem Informasi Manajemen 410102048 / 2 SKS Oleh : Tri Sagirani tris@stikom.edu Konsep Dasar Sistem Informasi Materi : Pengertian sistem informasi Konsep sistem informasi Komponen sistem informasi Aktivitas

Lebih terperinci

3. BAB III METODE PENELITIAN

3. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian 3. BAB III METODE PENELITIAN Dalam penelitian dibutuhkan beberapa alat dan bahan untuk mendukung berjalannya perancangan dan implementasi sistem. 3.1.1 Alat Alat yang digunakan

Lebih terperinci

TUGAS ANALISIS PERANCANGAN SISTEM

TUGAS ANALISIS PERANCANGAN SISTEM TUGAS ANALISIS PERANCANGAN SISTEM Anggota Kelompok: 1. Ruttanti Indah M (B12.2011.01776) 2. Fadillah Abdi W (B12.2011.01877) 3. Prasetyo Adi N (B12.2011.01905) 4. Kurnia Ramadhianti M (B12.2011.01914)

Lebih terperinci

Sistem Informasi Pembudidayaan Ikan di Balai Pelestarian Perikanan Perairan Umum Dan Pengembangan Ikan Hias (BPPPUIH) Ciherang Cianjur

Sistem Informasi Pembudidayaan Ikan di Balai Pelestarian Perikanan Perairan Umum Dan Pengembangan Ikan Hias (BPPPUIH) Ciherang Cianjur Sistem Informasi Pembudidayaan Ikan di Balai Pelestarian Perikanan Perairan Umum Dan Pengembangan Ikan Hias (BPPPUIH) Ciherang Cianjur Finsa Nurpandi #1, Haris Kurniawan #2 Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Berdasarkan dengan judul penelitian oleh penulis mengenai Pengembangan Web api Pada Sistem Assesmen Dan Berbasis Tag Sebagai Pembantu Penyusunan Strategi Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem Informasi Informasi pada abad modern ini menjadi sangat penting, bahkan menjadi komoditas yang paling utama dalam dunia bisnis. Informasi merupakan bagian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mengenai istilah-istilah yang digunakan dalam menyusun laporan skripsi, yaitu

BAB II LANDASAN TEORI. mengenai istilah-istilah yang digunakan dalam menyusun laporan skripsi, yaitu BAB II LANDASAN TEORI Penyusunan laporan skripsi ini dilandasi dengan beberapa teori yang berkaitan dengan sistem komputerisasi penjualan. Tahap ini akan dibahas mengenai istilah-istilah yang digunakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Proyek 2.1.1. Pengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner (2006) Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan mengenai dasar teori yang digunakan oleh penulis sebagai acuan dalam membuat sistem. 3.1 Pariwisata Menurut UU No 10 Tentang Kepariwisataan tahun 2009 pasal 1

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Android versi 2.2 (Froyo :Frozen Yoghurt) Pada 20 Mei 2010, Android versi 2.2 (Froyo) diluncurkan. Perubahanperubahan umumnya terhadap versi-versi sebelumnya antara lain dukungan

Lebih terperinci

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum. Koperasi Citra Telekomunikasi Institut Teknologi (IT) Telkom Bandung merupakan sebuah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memasuki berbagai aspek kehidupan. Salah satunya adalah semakin banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. memasuki berbagai aspek kehidupan. Salah satunya adalah semakin banyak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia teknologi informasi saat ini semakin cepat hingga memasuki berbagai aspek kehidupan. Salah satunya adalah semakin banyak perusahaan yang berusaha

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam pembuatan sistem informasi ini yaitu : 3.1.1 Pembuatan Model Pembuatan sistem aplikasi web

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Informasi Sistem informasi adalah suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen - komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 12 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengembangan Sistem Untuk pengembangan sistem, penelitian ini menggunakan model SDLC (Software Development Life Cycle). Selain untuk proses pembuatan, SDLC juga

Lebih terperinci

Komputer bekerja atas dasar instruksi. Orang atau ahli pembuat program ini disebut sebagai programmer.

Komputer bekerja atas dasar instruksi. Orang atau ahli pembuat program ini disebut sebagai programmer. SOFTWARE Komputer bekerja atas dasar instruksi. Orang atau ahli pembuat program ini disebut sebagai programmer. Perangkat lunak biasanya dikelompokkan menjadi program sistem dan program aplikasi. Window

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Sistem dapat didefinisikan sebagai sekumpulan objek, ide, berikut saling keterkaitannya (inter-relasi) di dalam (usaha) mencapai suatu tujuan (atau sasaran bersama

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam kehidupan sehari-hari tanpa di sadari, kita selalu berada di dalam

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam kehidupan sehari-hari tanpa di sadari, kita selalu berada di dalam 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Dalam kehidupan sehari-hari tanpa di sadari, kita selalu berada di dalam sebuah sistem. Istilah Sistem sekarang ini banyak diterapkan dalam segala bidang, konsep-konsep

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. seorang pimpinan atau manajer didalam organisasi untuk mencapai tujuan

BAB II LANDASAN TEORI. seorang pimpinan atau manajer didalam organisasi untuk mencapai tujuan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Payment Management Control. Manajemen merupakan proses atau kegiatan yang dilakukan oleh seorang pimpinan atau manajer didalam organisasi untuk mencapai tujuan bersama. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI III.1. Sistem Informasi Sistem presensi menggunakan QRCode dan ijin berbasis web dan mobile merupakan sistem informasi yang digunakan untuk menyelesaika masalah presensi dan ijin

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengadilan Tinggi Menurut Undang Undang Nomer 2 tahun 1968 tentang peradilan tinggi, Pengadilan Tinggi (biasa disingkat: PT) merupakan sebuah lembaga peradilan di lingkungan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan dijelaskan dasar teori yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas dan juga menjelaskan aplikasi yang digunakan pada kerja praktek ini. 1.1 Restoran Menurut

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MENGGUNAKAN APLIKASI OMEGA KEPADA PERUSAHAAN CITRA MANDIRI RUBBER

IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MENGGUNAKAN APLIKASI OMEGA KEPADA PERUSAHAAN CITRA MANDIRI RUBBER IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MENGGUNAKAN APLIKASI OMEGA KEPADA PERUSAHAAN CITRA MANDIRI RUBBER Anthony Gunawan, Universitas Ciputra, UC Town, Surabaya, 60219 ABSTRAK Sistem Informasi Akuntansi

Lebih terperinci

BAB 2. LANDASAN TEORI 2.1. Aplikasi Web Aplikasi merupakan sekumpulan program komputer yang dibuat untuk menolong manusia dalam melakukan tugas tertentu. Dengan kata lain, aplikasi bisa disebut juga dengan

Lebih terperinci

7

7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Sejumlah penelitian yang sejenis dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis sudah pernah dilakukan oleh peneliti terdahulu. Penelitian-penelitian tersebut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Sistem Menurut Alfattah (2007:3) sistem adalah sekumpulan objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar objek yang biasa dilihat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan teknologi informasi untuk mempertahankan dan mengembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan teknologi informasi untuk mempertahankan dan mengembangkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan waktu hampir seluruh perusahaan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi untuk mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Selain

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Rekomendasi Sistem Rekomendasi (SR) merupakan model aplikasi dari hasil observasi terhadap keadaan dan keinginan pelanggan. Sistem Rekomendasi memanfaatkan opini seseorang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Tinjauan Pustaka yang berhubungan dengan topik yang penulis bahas adalah sistem penerimaan siswa baru SMA Al-Muayyad Surakarta (http://psb.sma-almuayyad.sch.id/),

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN POLA MODEL-VIEW- CONTROLLER (MVC)

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN POLA MODEL-VIEW- CONTROLLER (MVC) PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN POLA MODEL-VIEW- CONTROLLER (MVC) Rangga Sanjaya Fakultas Teknik, Universitas BSI Jalan Sekolah Internasional No. 1-6, Bandung 40282, Indonesia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Profile Tempat Kerja 2.1.1 Sejarah Instansi PT. Swamedia Informatika berdiri sejak tahun 1999, berkedudukan di Bandung. Dengan moto innovative IT Solution, kepuasan klien menjadi

Lebih terperinci

1 BAB III METODE PENELITIAN

1 BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan tahapan atau gambaran yang akan dilakukan dalam melakukan penelitian. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi sistem informasi sekarang ini sangat pesat, hampir semua kegiatan menggunakan sistem informasi sebagai penunjang kegiatannya, salah satunya adalah

Lebih terperinci

Bab 2. Tinjauan Pustaka

Bab 2. Tinjauan Pustaka 6 Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Metode MVC sudah banyak diterapkan dan digunakan dalam aplikasi yang mendukung sistem, salah satu diantaranya adalah Perancangan dan Implementasi Perangkat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem dapat diartikan sebagai serangkaian komponen-komponen yang

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem dapat diartikan sebagai serangkaian komponen-komponen yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Sistem dapat diartikan sebagai serangkaian komponen-komponen yang saling berinteraksi dan bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu (Soeherman &

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Firmansyah (2011:25) dalam bukunya Rancang Bangun Aplikasi

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Firmansyah (2011:25) dalam bukunya Rancang Bangun Aplikasi BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Rencana Anggaran Biaya Menurut Firmansyah (2011:25) dalam bukunya Rancang Bangun Aplikasi Rencana Anggaran Biaya Dalam Pembangunan Rumah. Rencana Anggaran Biaya (RAB) merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Pengembangan Sistem

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Pengembangan Sistem BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengembangan Sistem Pengembangan sistem dalam penelitian ini menggunakan pendekatan SDLC (Software Developent Life Cycle) yang merupakan siklus pengembangan perangkat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Telah dilakukan penelitian sebelumnya mengenai pembuatan toko online untuk transaksi jual beli pada tahap promosi dan pembelian. Namun pada beberapa penelitian

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM BERBASIS WEB PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA SELAMAT SEJAHTERA (KPRI-MATRA)

SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM BERBASIS WEB PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA SELAMAT SEJAHTERA (KPRI-MATRA) SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM BERBASIS WEB PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA SELAMAT SEJAHTERA (KPRI-MATRA) Anja Nopriansah Ari Pratama Hendra Gunawan JurusanTeknikInformatika STMIK PalComTech

Lebih terperinci

KONSEP & MANAJEMEN TEKNOLOGI INFORMASI M-02

KONSEP & MANAJEMEN TEKNOLOGI INFORMASI M-02 KONSEP & MANAJEMEN TEKNOLOGI INFORMASI M-02 Tujuan Pembelajaran 2 Memahami definisi Teknologi Informasi & Sistem Informasi Menjelaskan tentang komponen dari sistem informasi berbasis komputer (CBIS) Membedakan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. kumpulan dari elemen-elemen yang satu dengan yang lain berinteraksi dan

BAB III LANDASAN TEORI. kumpulan dari elemen-elemen yang satu dengan yang lain berinteraksi dan 14 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Jogiyanto, H.M (1989 : 23) pada bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi Yogyakarta, menyebutkan bahwa sistem merupakan kumpulan dari elemen-elemen

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. seluler (mobile) seperti telepon pintar (smartphone) dan komputer tablet. Android

BAB II KAJIAN PUSTAKA. seluler (mobile) seperti telepon pintar (smartphone) dan komputer tablet. Android BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Android Android adalah sistem operasi berbasis Linux yang digunakan untuk telepon seluler (mobile) seperti telepon pintar (smartphone) dan komputer tablet. Android menyediakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu untuk mencapai

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu untuk mencapai BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu untuk mencapai suatu tujuan (Abdul Kadir, Pengenalan Sistem Informasi, 2002, hal:54).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dari tahun ke tahun sudah tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi informasi

BAB I PENDAHULUAN. Dari tahun ke tahun sudah tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dari tahun ke tahun sudah tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi informasi mengalami kemajuan yang sangat pesat. Ini merupakan bukti bahwa manusia senantiasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pada Bab ini membahas terdiri dari Latar belakang permasalahan, Rumusan Masalah, Tujuan Masalah, Batasan Masalah, Metodologi Penelitian, dan Sistematika Penulisan. 1.1. Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat adalah unit pelaksana tugas teknis di bidang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya di wilayah

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Pemecahan Masalah Gambar 3.1 Diagram Alir Metode Penelitian 88 A B Analisis Sistem Berjalan Membuat Rich Picture dari sistem yang sedang berjalan Perancangan database

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pendaftaran Siswa Baru Penerimaan siswa baru merupakan gerbang awal yang harus dilalui peserta didik dan sekolah didalam penyaringan objek-objek pendidikan. Peristiwa penting

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem Sistem merupakan salah satu yang terpenting dalam sebuah perusahaan yang dapat membentuk kegiatan usaha untuk mencapai kemajuan dan target yang dibutuhkan.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Sisttem informasi adalah suatu sistem yang menyediakan informasi untuk manajemen dalam mengambil keputusan atau kebijakan dan menjalankan operasional

Lebih terperinci

Gambaran Umum Sistem Informasi dan Teknologi Informasi

Gambaran Umum Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Gambaran Umum Sistem Informasi dan Teknologi Informasi N. Tri Suswanto Saptadi http://trisaptadi.uajm.ac.id NTS/PSI3/TI UAJM 1 Apakah Sistem Informasi Itu? (1 dari 4) Sistem Informasi dapat dibedakan menjadi

Lebih terperinci

TUGAS DATA WAREHOUSE

TUGAS DATA WAREHOUSE TUGAS DATA WAREHOUSE SISTEM MANAJEMEN KELUHAN MITRA KERJASAMA BERBASIS FRAMEWORK DAN SMS GATEWAY Oleh : Nama : Fitri Wahyu Apriliani Nim : 011.01.106 Kelas : Teknik Informatika VI A Siang SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Teori Umum 1.1.1 Aplikasi SMS Lokal Komputer Aplikasi SMS Lokal Komputer digunakan untuk pengiriman SMS ke pelanggan dengan menggunakan PC yang disambungkan dengan Handphone agar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Web WEB merupakan kumpulan informasi pada server komputer yang terhubung satu sama lain dalam jaringan internet, sedangkan aplikasi berbasis web (web base aplication)

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. untuk menjelaskan teori-teori yang mendukung penyusunan laporan kerja praktik

BAB III LANDASAN TEORI. untuk menjelaskan teori-teori yang mendukung penyusunan laporan kerja praktik BAB III LANDASAN TEORI Landasan teori merupakan suatu dasar mengenai pendapat penelitian atau penemuan yang didukung oleh data dan argumentasi. Landasan teori digunakan untuk menjelaskan teori-teori yang

Lebih terperinci

lainnya. Android juga menggunakan sistem layar sentuh (touch screen) yang memudahkan pelanggan dalam penanganan navigasinya. Para pelaku bisnis telah

lainnya. Android juga menggunakan sistem layar sentuh (touch screen) yang memudahkan pelanggan dalam penanganan navigasinya. Para pelaku bisnis telah APLIKASI PEMESANAN MAKANAN PADA RESTORAN BERBASIS ANDROID DAN PHP MENGGUNAKAN PROTOKOL JSON Anggia Kusumawaty Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma 10 November 2012

Lebih terperinci

Bab 3 Metode Perancangan

Bab 3 Metode Perancangan Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Metode Perancangan dan Desain Sistem Metode rekayasa perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini adalah metode prototyping. Metode prototyping adalah metode

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. karyawan, jumlah jam kerja dalam seminggu, nomor bagian persediaan, atau

BAB II LANDASAN TEORI. karyawan, jumlah jam kerja dalam seminggu, nomor bagian persediaan, atau BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data, Informasi, dan Pengetahuan Menurut Stair (2010:5), data adalah fakta atau kenyataan, contoh: nomor karyawan, jumlah jam kerja dalam seminggu, nomor bagian persediaan, atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu perusahaan, karena persediaan akan dijual secara terus menerus untuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu perusahaan, karena persediaan akan dijual secara terus menerus untuk BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Persediaan Barang merupakan komponen utama yang sangat penting dalam suatu perusahaan, karena persediaan akan dijual secara terus menerus untuk kelangsungan hidup

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Pengembangan Sistem Proses pengembangan sistem pada penelitian ini menggunakan model SDLC (Software Development Life Cycle). SDLC merupakan sebuah siklus pengembangan

Lebih terperinci

FRAMEWORK PHP BERBASIS KOMPONEN UNTUK MEMBUAT FORMULIR DAN LAPORAN SECARA OTOMATIS ABSTRAK

FRAMEWORK PHP BERBASIS KOMPONEN UNTUK MEMBUAT FORMULIR DAN LAPORAN SECARA OTOMATIS ABSTRAK 1 FRAMEWORK PHP BERBASIS KOMPONEN UNTUK MEMBUAT FORMULIR DAN LAPORAN SECARA OTOMATIS ALI MUHTAS Program Studi Sistem Informasi S1, Fakultas Ilmu Komputer ABSTRAK Dalam pembangunan aplikasi perlu adanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi sekarang ini dunia informasi berkembang begitu pesat karena ditunjang dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih. Komputer dan

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI SISTEM INFORMASI KEPENDUDUKAN LINGKUNGAN RT/RW BERBASIS WEB DI DESA KALITENGAH

PROPOSAL SKRIPSI SISTEM INFORMASI KEPENDUDUKAN LINGKUNGAN RT/RW BERBASIS WEB DI DESA KALITENGAH PROPOSAL SKRIPSI SISTEM INFORMASI KEPENDUDUKAN LINGKUNGAN RT/RW BERBASIS WEB DI DESA KALITENGAH Disusunoleh: ANANG KURNIAWAN (1235010051) FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam pembangunan suatu sistem informasi, terdapat dua kelompok

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam pembangunan suatu sistem informasi, terdapat dua kelompok 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Dalam pembangunan suatu sistem informasi, terdapat dua kelompok dalam pendekatan mendefinisikan system, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang

Lebih terperinci

HTML 5. Geolocation Web SQL Database, media penyimpanan database lokal

HTML 5. Geolocation Web SQL Database, media penyimpanan database lokal HTML 5 HTML5 adalah sebuah bahasa markah untuk menstrukturkan dan menampilkan isi dari Waring Wera Wanua, sebuah teknologi inti dari Internet. Tujuan utama pengembangan HTML5 adalah untuk memperbaiki teknologi

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MONITORING PENJUALAN BAHAN BAKAR MINYAK DI KOTA BANDUNG (PENELITIAN PADA SPBU )

SISTEM INFORMASI MONITORING PENJUALAN BAHAN BAKAR MINYAK DI KOTA BANDUNG (PENELITIAN PADA SPBU ) SISTEM INFORMASI MONITORING PENJUALAN BAHAN BAKAR MINYAK DI KOTA BANDUNG (PENELITIAN PADA SPBU 34-40243) 1 Drs. Maryono, 2 Septian Gumilar 1,2 Sistem Informasi, Manajemen Informatika, STMIK LPKIA 3 STMIK

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Penelitian Terdahulu Selama ini masih banyak sekolah yang belum secara maksimal memanfaatkan teknologi informasi. Sistem penyimpanan

Lebih terperinci

Gambaran Umum Sistem Informasi dan Teknologi Informasi

Gambaran Umum Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Gambaran Umum Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 1 Apakah Sistem Informasi Itu? Sistem Informasi dapat dibedakan menjadi 2, sistem informasi manual dan sistem informasi berbasis komputer (CBIS) CBIS

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Soendoro dan Haryanto (2005), definisi dari sistem dapat

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Soendoro dan Haryanto (2005), definisi dari sistem dapat BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Menurut Soendoro dan Haryanto (2005), definisi dari sistem dapat dilakukan dengan 2 pendekatan, yaitu pendekatan prosedur dan pendekatan komponen. Dengan pendekatan prosedur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bertanggungjawab memproses masukan (input) sehingga menghasilkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bertanggungjawab memproses masukan (input) sehingga menghasilkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. SistemInformasi Sistem Informasi merupakan elemen yang saling berkaitan dan bertanggungjawab memproses masukan (input) sehingga menghasilkan keluaran (output). Sistem informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Sistem Customer Relationship Management atau lebih sering disingkat CRM telah banyak diimplementasikan saat ini, khususnya di dunia bisnis.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Menurut Jogiyanto, H.M (1989 : 23), menyebutkan bahwa sistem merupakan kumpulan dari elemen-elemen yang satu dengan yang lain berinteraksi dan bersama-sama beroperasi

Lebih terperinci

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan teknologi, manusia menginginkan segala

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan teknologi, manusia menginginkan segala 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi, manusia menginginkan segala sesuatunya dapat dilakukan dengan mudah, praktis, dan tidak membutuhkan tenaga yang banyak dengan

Lebih terperinci

Bab 2. Tinjauan Pustaka

Bab 2. Tinjauan Pustaka 7 Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Berbagai macam aplikasi telah dibuat untuk merancang dan membuat sistem informasi berbasis Web yang bisa menjadi alternatif lain dalam menyediakan informasi.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi yang menerimanya (Tafri D. Muhyuzir, 2001, 8). satu aspek pekerjaan, melainkan berbagai aspek yang berbeda-beda sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi yang menerimanya (Tafri D. Muhyuzir, 2001, 8). satu aspek pekerjaan, melainkan berbagai aspek yang berbeda-beda sehingga BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi adalah data yang dikumpulkan, dikelompokkan dan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah satu kesatuan informasi yang saling terkait dan saling

Lebih terperinci

3 BAB III LANDASAN LANDASAN TEORI

3 BAB III LANDASAN LANDASAN TEORI TEORI 3 BAB III LANDASAN LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori dasar yang akan digunakan oleh penulis sebagai acuan dalam membangun aplikasi. 3.1 Lelang Menurut Kamus Besar Bahasa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. satu hal yang sangat dominan dan terjadi dengan sangat pesat. Informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. satu hal yang sangat dominan dan terjadi dengan sangat pesat. Informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, perkembangan teknologi informasi sudah merupakan satu hal yang sangat dominan dan terjadi dengan sangat pesat. Informasi merupakan suatu kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pegertian Komputer Secara ringkas komputer dapat diartikan sebagai mesin yang melakukan tugas-tugas tertentu yang dikontrol oleh sebuah instruksi-instruksi perintah digital. Komputer

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (Software Development Life Cycle). System Development Life Cycle (SDLC) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. (Software Development Life Cycle). System Development Life Cycle (SDLC) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 METODE PENGEMBANGAN SISTEM Untuk pengembangan sistem penelitian ini menggunakan model SDLC (Software Development Life Cycle). System Development Life Cycle (SDLC) adalah proses

Lebih terperinci

P4 Pemanfaatan Komputer Di Berbagai Bidang. A. Sidiq P. Universitas Mercu Buana Yogyakarta

P4 Pemanfaatan Komputer Di Berbagai Bidang. A. Sidiq P. Universitas Mercu Buana Yogyakarta P4 Pemanfaatan Komputer Di Berbagai Bidang A. Sidiq P. Universitas Mercu Buana Yogyakarta Menurut pandangan anda, bidang-bidang apa saja yang sudah menerapkan penggunaan komputer? 2 Dari bidang-bidang

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Penjualan Menurut (Asri, 1991), penjualan adalah suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan rencana-rencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan dan keinginan

Lebih terperinci