LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PAKAR PENGOBATAN ALTERNATIF PADA PENDERITA GANGGUAN KULIT MENGGUNAKAN RAMUAN TRADISIONAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PAKAR PENGOBATAN ALTERNATIF PADA PENDERITA GANGGUAN KULIT MENGGUNAKAN RAMUAN TRADISIONAL"

Transkripsi

1 LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PAKAR PENGOBATAN ALTERNATIF PADA PENDERITA GANGGUAN KULIT MENGGUNAKAN RAMUAN TRADISIONAL Nama NIM Program Studi Disusun Oleh : : Ridwan Bayu Samodra : A : Teknik Informatika FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2013

2 PERSETUJUAN LAPORAN TUGAS AKHIR Nama Pelaksana NIM Program Studi Fakultas Judul Tugas Akhir : Ridwan Bayu Samodra : A : Teknik Informatika : Ilmu Komputer : Sistem Pakar Pengobatan Alternatif Pada Penderita Gangguan Kulit Menggunakan Ramuan Tradisional Tugas Akhir ini telah diperiksa dan disetujui, Semarang, 18 Februari 2013 Menyetujui : Mengetahui : Pembimbing Dekan Fakultas Ilmu Komputer Solichul Huda, M.Kom Dr. Abdul Syukur Drs. MM

3 PENGESAHAN DEWAN PENGUJI Nama Pelaksana NIM Program Studi Fakultas Judul Tugas Akhir : Ridwan Bayu Samodra : A : Teknik Informatika : Ilmu Komputer : Sistem Pakar Pengobatan Alternatif Pada Penderita Gangguan Kulit Menggunakan Ramuan Tradisional Tugas Akhir ini telah diujikan dan dipertahankan dihadapan Dewan Penguji pada Sidang tugas akhir tanggal 18 Februari Menurut pandangan kami, tugas akhir ini memadai dari segi kualitas maupun kuantitas untuk tujuan penganugrahan gelar Sarjana Komputer (S.Kom) Semarang, 18 Februari 2013 Dewan Penguji : Slamet Sudaryanto N, M.Kom Edy Mulyanto, S.Si, M.Kom Anggota 1 Anggota 2 Heru Lestiawan, M.Kom Ketua Penguji

4 PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR Sebagai mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro, yang bertanda tangan di bawah ini, saya : Nama : Ridwan Bayu Samodra NIM : A Menyatakan bahwa karya ilmiah saya yang berjudul : SISTEM PAKAR PENGOBATAN ALTERNATIF PADA PENDERITA GANGGUAN KULIT MENGGUNAKAN RAMUAN TRADISIONAL merupakan karya asli saya (kecuali cuplikan dan ringkasan yang masing-masing telah saya jelaskan sumbernya dan perangkat pendukung seperti web cam dll). Apabila di kemudian hari, karya saya disinyalir bukan merupakan karya asli saya, yang disertai dengan bukti-bukti yang cukup, maka saya bersedia untuk dibatalkan gelar saya beserta hak dan kewajiban yang melekat pada gelar tersebut. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di : Semarang Pada tanggal : 18 Februari 2013 Yang menyatakan (Ridwan Bayu Samodra)

5 PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro, yang bertanda tangan di bawah ini, saya : Nama : Ridwan Bayu Samodra NIM : A demi mengembangkan Ilmu Pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Dian Nuswantoro Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif (Non-exclusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul : SISTEM PAKAR PENGOBATAN ALTERNATIF PADA PENDERITA GANGGUAN KULIT MENGGUNAKAN RAMUAN TRADISIONAL beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan Hak Bebas Royalti No n- Eksklusif ini Universitas Dian Nuswantoro berhak untuk menyimpan, mengcopy ulang (memperbanyak), menggunakan, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya, dan menampilkan/mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta. Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak Universitas Dian Nuswantoro, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta dalam karya ilmiah saya ini. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di : Semarang Pada tanggal : 18 Februari 2013 Yang menyatakan (Ridwan Bayu Samodra)

6 UCAPAN TERIMAKASIH Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah dan inayah-nya kepada penulis sehingga laporan tugas akhir dengan judul SISTEM PAKAR PENGOBATAN ALTERNATIF PADA PENDERITA GANGGUAN KULIT MENGGUNAKAN RAMUAN TRADISIONAL dapat penulis selesaikan sesuai dengan rencana karena dukungan dari berbagai pihak yang tidak ternilai besarnya. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih kepada : 1. Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom, selaku Rektor Universitas Dian Nuswantoro Semarang. 2. Dr. Abdul Syukur Drs. MM, selaku Dekan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro. 3. Dr. Heru Agus Santoso, M.kom, selaku Ketua Progdi Teknik Informatika. 4. Solichul Huda, M.Kom, selaku pembimbing tugas akhir yang memberikan ide penelitian, memberikan informasi referensi yang penulis butuhkan dan bimbingan yang berkaitan dengan penelitian penulis. 5. Orang Tua tercinta yang selalu memberikan doa, bimbingan serta motivasi kepada penulis. 6. Bapak R Soeprapto, pakar ramuan tradisional yang telah memberikan datadata untuk keperluan penyusunan tugas akhir. 7. Teman teman kos Jl Nakula I No Teman teman yang selalu memberikan dukungan dan doa kepada penulis.

7 Penulis menyadari bahwa dalam Laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbasan kemampuan dari penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga dapat dijadikan perbaikan. Serta penulis memohon maaf atas semua kesalahan yang terjadi dan akhirnya penulis berharap semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat sebagaimana fungsinya. Semarang, 18 Februari 2013 Yang Menyatakan (Ridwan Bayu Samodra)

8 ABSTRAK Kulit adalah bagian tubuh manusia yang rentan terkena gangguan karena faktor lingkungan. Berbagai gangguan yang disebabkan virus, kuman, jamur, udara maupun kecelakaan teknis dapat menyebabkan gangguan pada kulit manusia. Berbagai macam penyakit tersebut dapat diketahui melalui gejala-gejala yang ditimbulkan dari penyakit kulit tersebut. Perlu seorang pakar atau ahli untuk mengetahui secara tepat jenis-jenis gangguan yang menyerang serta pengobatan alternatif sebagai cara yang harus dilakukan apabila saat itu tidak memungkinkan untuk dibawa ke seorang pakar atau dokter, sehingga diperlukan sistem yang mempunyai kemampuan seperti seorang pakar, yang mana didalam sistem ini berisi pengetahuan keahlian seorang pakar dibidang pengobatan tradisional pada gangguan kulit. Pada penelitian ini dirancang sistem pakar yang menggunakan basis aturan dan dengan metode inferensi forward chaining yang dimaksud untuk membantu pengguna dalam mendiagnosa penyakit gatal pada kulit dan memberi informasi tentang gangguan kulit. Sistem pakar pengobatan alternatif pada penderita gangguan kulit yang telah dibangun mempunyai keunggulan dalam kemudahan akses dan kemudahan pemakaian untuk mendiagnosa penyakit gatal pada kulit dan memberi informasi tentang pengobatan alternatif pada gangguan kulit. Kata kunci : sistem pakar, ramuan tradisional, gangguan kulit xv + 90 halaman, 20 table, 33 gambar.

9 DAFTAR ISI Halaman Judul...i Halaman Persetujuan Tugas Akhir...ii Halaman Pengesahan Dewan Penguji...iii Halaman Pernyataan Keaslian Tugas Akhir...iv Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi...v Halaman Ucapan Terimakasih...vi Halaman Abstrak...viii Halaman Daftar Isi...ix Halaman Daftar Tabel...xiv Halaman Daftar Gambar...xv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Rumusan Masalah Ruang Lingkup Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Metode penelitian Pengumpulan data Analisis Desain Pengkodean Pengujian Penyusunan kesimpulan Sistematika penulisan...5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kecerdasan Buatan Sistem pakar Sejarah Sistem Pakar...8

10 2.2.2 Keuntungan Sistem Pakar Kelemahan Sistem Pakar Struktur Sistem Pakar Motor Inferensi Bagan Alir Data /Data Flow Diagram (DFD) Diagram Hubungan Entitas (Entity Relationship Diagram) Gangguan Kulit Kenali Penyebab Gangguan pada Kulit Gangguan Kulit Karena Gatal Gangguan Kulit Karena Luka Tips Pencegahan Dan Menghindari Gangguan Pada kulit Obat Tradisional Kelebihan dan Kekurangan Obat Tradisional Kelebihan Obat Tradisional Kekurangan Obat Tradisional Pengobatan Alternatif Untuk Menangani Gangguan Kulit Contoh Mengatasi Gangguan kulit Menggunakan Obat Tradisional Sistem Pakar Pertolongan Pertama Penderita Gangguan kulit Menggunakan Obat Tradisional Langkah-Langkah Diagnosa Dalam Sistem Pakar Pengertian MySQL Relational Database Management System (RDBMS) Keistimewaan MySQL Kesinambungan Antara PHP dan MySQL...25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian kebutuhan Data Metode Pengumpulan Data Metode pengembangan sistem Mesin inferensi...30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

11 4.1 Analisa penelitian analisa kebutuhan Kebutuhan User Analisa Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware) Analisa Kebutuhan Perangkat Lunak (Software) Analisa Penyakit Gangguan Kulit Karena Gatal Biduran Eksim (Dermatitis) Bisul (Furunkel) Campak (Rubella) Kudis (Skabies) Cacar Air (Frambusia) Herpes Zoster Panu Gangguan Kulit Karena Luka Luka Sayat Luka Bakar Luka Memar Luka Yang Terinfeksi Akuisisi Pengetahuan Mesin Inferensi Analisis Sistem Flowchart Diagram Konteks (Data Context Diagram) Data Flow Diagram (DFD) Data Flow Diagram Level Data Flow Diagram Level 2 Proses Identifikasi Perancangan Database Entity Relationship Diagram (ERD) Struktur File...72

12 4.6 Proses Inferensi Penalaran Maju (Foward Chaining) Penjelasan Program Penjelasan Menu Program User Halaman Menu Home Menu Diagnosis Gejala Menu Diagnosis Hasil Identifikasi Menu Penyakit Menu Definisi Penyakit Menu Luka Kulit Menu Informasi Luka Kulit Menu Bantuan Menu Admin Menu Contact Penjelasan Menu Program Admin Menu Home Admin Menu Input Penyakit Menu Input Gejala Menu Input Kaidah Menu Edit Penyakit Menu Edit Gejala Menu Edit Kaidah...86 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Saran...88 DAFTAR PUSTAKA...89 LAMPIRAN SURAT PAKAR

13 DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Simbol-simbol DFD Tabel 2.2 Simbol-simbol ERD Tabel 4.1 Tabel Kebutuhan User Tabel 4.2 Kode Gejala Gangguan Kulit Tabel 4.3 Kode Nama Penyakit Tabel 4.4 Tabel Keputusan Tabel 4.5 Tabel Relasi Tabel 4.6 Deskripsi Proses Pertanyaan Tabel 4.7 Deskripsi Proses Hasil Identifikasi Tabel 4.8 Deskripsi Proses Input Gejala Tabel 4.9 Deskripsi Proses Laporan Gejala Tabel 4.10 Deskripsi Proses Input Penyakit Tabel 4.11 Deskripsi Proses Laporan Penyakit Tabel 4.12 Deskripsi Proses Laporan Rule Tabel 4.13 Deskripsi Proses Laporan User Tabel 4.14 Gejala Table 4.15 Penyakit Table 4.16 Relasi Table 4.17 Diagnosis Table 4.18 Admin... 74

14 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Struktur Sistem Pakar... 8 Gambar 2.2 Proses Forward Chaining Gambar 2.3 Proses Backward Chaining Gambar 3.1 Model Sistem Pakar Gambar 4.1 Flowchart Sistem Pakar Pertolongan Pertama Pada Penderita Gangguan Kulit Menggunakan Ramuan Tradisional60 Gambar 4.2 Flowchart Program Diagnosis Penyakit Gambar 4.3 Flowchart Program Data Penyakit Gambar 4.4 Flowchart Program Data Gejala Gambar 4.5 Flowchart Program Data Kaidah Gambar 4.6 Data Context Diagram Sistem Pakar Gangguan Kulit Gambar 4.7 DFD Level Gambar 4.8 DFD Level 2 Proses Identifikasi Gambar 4.9 DFD Level 2 Proses Administrator Gambar 4.10 Entity Relationship Diagram Gambar 4.11 Konsep Data Model Gambar 4.12 Flowchart Proses Inferensi Penalaran Maju Gambar 4.13 Menu Home User Gambar 4.14 Menu Diagnosis Gejala User Gambar 4.15 Menu Diagnosis Hasil Identifikasi User Gambar 4.16 Menu Penyakit User Gambar 4.17 Menu Definisi Penyakit User Gambar 4.18 Menu Luka Kulit User Gambar 4.19 Menu Informasi Luka Kulit User Gambar 4.20 Menu Bantuan User Gambar 4.21 Menu Login Admin Gambar 4.22 Menu Contact Gambar 4.23 Menu Home Admin Gambar 4.24 Menu Input Penyakit... 94

15 Gambar 4.25 Menu Input Gejala Gambar 4.26 Menu Input Kaidah Gambar 4.27 Menu Edit Penyakit Gambar 4.28 Menu Edit Gejala Gambar 4.29 Menu Edit Kaidah... 98

16 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Kulit merupakan bagian tubuh penting yang berperan sebagai indra peraba sekaligus penunjang penampilan pada manusia. Terkadang kulit juga digunakan sebagai interaksi antar manusia seperti berjabat tangan, bersentuhan, dan sebagainya. Oleh karena itu kulit harus selalu dijaga kesehatanya. Pada manusia kulit bisa mengalami gangguan kesehatan seperti mulai dari yang berdampak ringan sampai berdampak parah. Sebagian besar orang lebih memilih untuk berkonsultasi dengan seorang pakar atau dokter bila mengalami gangguan pada kulit. Mereka akan menanyakan bagaimana cara penanganannya. Kemudian dokter akan memberikan obat atau resep untuk menangani gangguan kulit tersebut. Tetapi jika penderita memilih untuk pergi ke dokter, maka pasien membutuhkan waktu untuk perjalanan menuju rumah sakit atau dokter. Namun jika gangguan terjadi pada malam hari atau tempat praktek dokter sedang tutup maka penderita harus membutuhkan waktu lebih lama lagi untuk mengobati gangguan yang terjadi pada kulitnya. Padahal gangguan pada kulit bisa terjadi kapan saja. Pengobatan secara alternatif harus segera dilakukan. Akan tetapi pada kenyataanya sering kali orang tidak mengetahui cara mengatasi keadaan tersebut. Padahal pengobatan alternatif bisa digunakan untuk mencegah terjadinya dampak yang lebih buruk sebelum penderita dibawa ke dokter atau rumah sakit. Permasalahanya adalah kebanyakan orang awam tidak tahu cara mengatasi keadaan yang terjadi pada penderita dan jenis obat yang dibutuhkan juga tidak selalu ada saat penderita membutuhkanya. Selain itu untuk pengobatan alternatif

17 agar lebih cepat dilakukan maka kita harus menemukan jenis obat untuk gangguan kulit secara cepat dan tepat. Jenis obat yang lebih cepat ditemukan tak lain lagi adalah obat tradisional. Contoh : penderita gangguan kulit tiba-tiba merasakan gatal di kulit. Penderita tidak boleh menggunakan sembarang obat untuk menghilangkan gatal tersebut, tetapi harus diberi pengobatan yang benar berdasarkan jenis penyakitnya. Untuk mengetahui jenis gangguan dan jenis obat tradisional yang digunakan dan pengobatan alternatif yang harus dilakukan, diperlukan aplikasi sistem pakar. Aplikasi ini bisa digunakan sebagai informasi mengenai pengobatan alernatif bagi penderita jika saat itu tidak memungkinkan untuk dibawa ke dokter Rumusan Masalah Masalah yang dibahas adalah bagaimana cara merancang sistem pakar yang dapat memberikan informasi mengenai pengobatan alternatif terhadap penderita gangguan kulit dengan menggunakan obat tradisional berdasarkan gejala yang dialami penderita Ruang Lingkup Ruang lingkup masalah yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah: 1. Mendeteksi jenis gangguan kulit yang dialami penderita, jika sudah terdeteksi maka penderita akan diberi obat tradisional berdasarkan jenis gangguan yang dialami. 2. Diagnosa gangguan kulit hanya untuk jenis gangguan kulit gatal yang biasa terjadi saja, untuk gangguan kulit karena luka tidak dilakukan diagnosa, karena penyebabnya sudah jelas.

18 3. Aplikasi sistem pakar ini dirancang dengan menggunakan bahasa pemograman PHP. 4. Metode inferensi yang digunakan adalah forward chaining. 5. Interaksi berupa pertanyaan terhadap kondisi gejala yang sudah tampak dan dirasakan pada kulit. 6. Untuk menambah atau mengubah data hanya dapat dilakukan oleh admin Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian tugas akhir ini adalah membuat aplikasi sistem pakar yang bisa digunakan untuk memberikan pembelajaran mengenai pengobatan alternatif yang diberikan pada penderita gangguan kulit secara cepat dan tepat jika saat itu tidak memungkinkan untuk dibawa ke dokter. Serta kemudian ditindak lanjuti untuk pergi berobat ke dokter Manfaat Penelitian Manfaat dari penulisan tugas akhir ini adalah: 1. Untuk memberi kemudahan bagi orang awam dalam penanganan secara dini pada panyakit gangguan kulit. 2. Bagi penderita khususnya yang memiliki gangguan kulit dapat menggunakan sistem ini untuk mengetahui jenis gangguan kulit gatal berdasarkan gejala-gejala yang dialami Metode Penelitian Metode penyusunan yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah metode waterfall. Penyusunannya meliputi: Pengumpulan Data

19 a. Studi Literatur Metode ini dilaksanakan dengan menggunakan studi kepustakaan melalui membaca buku-buku maupun artikel yang dapat mendukung penulisan tugas akhir. b. Wawancara Metode pengumpulan data ini dilakukan dengan cara memberi pertanyaan langsung kepada seorang pakar. Dan hasil dari wawancara tersebut berupa data-data gejala, nama penyakit dan ramuan tradisional yang digunakan untuk penderita gangguan kulit Analisis Pada tahap ini akan dilakukan pengumpulan data-data yang mendukung perancangan sistem dengan mengadakan konsultasi dengan seorang pakar (ahli ramuan tradisional) Desain Pada tahap ini akan dilakukan perancangan desain sistem pakar untuk diagnosa gangguan pada kulit Pengkodean Pada tahap ini akan dibuat dan diimplementasikan ke dalam bentuk kode program PHP Pengujian Setelah proses pengkodean selesai maka dilakukan proses pengujian terhadap program yang dihasilkan untuk mengetahui apakah program telah berjalan dengan benar dan sesuai dengan perancangan yang dilakukan.

20 Penyusunan Kesimpulan Membuat laporan dari hasil analisa da perancangan ke dalam format penulisan tugas akhir dengan disertai kesimpulan akhir Sistematika Penulisan Penulisan tugas akhir ini dibuat dengan sistematika sebagai berikut: Bab I : Pendahuluan Berisi latar belakang permasalahan, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan. Bab II : Landasan Teori Pada bab ini dijelaskan teori yang mendukung dalam perancangan sistem beserta dengan penyelesaian masalah yang diambil dalam penyusunan tugas akhir. Bab III : Analisa dan Perancangan Sistem Menjabarkan tentang penyakit anak berupa nama penyakit, gejala klinis dan penyebabnya serta tahap-tahap dalam merancang sistem pakar. Bab IV : Implementasi Sistem Pada bab ini akan dijelaskan mengenai implementasi dari perancangan sistem pakar yang dirancang pada bab sebelumnya. Bab V : Kesimpulan dan Saran Pada bab ini akan dijelaskan tentang kesimpulan dan saran dari penulis untuk hasil pembahasan tugas akhir.

21 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kecerdasan Buatan Kecerdasan buatan atau AI dapat meringankan pekerjaan manusia misalnya dalam membuat keputusan, mencari informasi lebih akurat, atau membuat komputer lebih mudah digunakan dengan tampilan yang mudah dipahami. Tujuan dari kecerdasan buatan ini yaitu membuat komputer lebih cerdas, mengerti tentang kecerdasan, dan membuat komputer lebih berguna untuk manusia. Kecerdasan buatan dapat meringankan pekerjaan manusia misalnya dalam membuat keputusan, mencari informasi lebih akurat, atau membuat komputer lebih mudah digunakan dengan tampilan yang mudah dipahami. Cara kerja kecerdasan buatan adalah menerima input untuk diproses dan kemudian mengeluarkan output yang berupa keputusan. Saat ini dengan semakin cepatnya perkembangan hardware dan software, berbagai produk sistem pakar atau AI telah berhasil dibangun dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan teknologi hardware yang perfomasinya semakin tinggi dan berukuran kecilserta didukung teknologi software yang semakin beragam dan kuat, produk-produk AI semakin dekat dengan kehidupan manusia (Suyanto, 2007). Kecerdasan buatan memungkinkan komputer untuk berpikir dengan cara menyederhanakan program. Dengan cara ini, kecerdasan buatan dapat menirukan proses belajar manusia sehingga informasi yang baru dapat digunakan sebagai acuan di masa-masa mendatang. Kecerdasan atau kepandaian itu di dapat berdasarkan pengetahuan dan pengalaman, untuk itu agar perangkat lunak yang dikembangkan dapat

22 mempunyai kecerdasan maka perangkat lunak tersebut harus diberi pengetahuan dan kemampuan untuk menalar dari pengetahuan yang didapat dalam menemukan kesimpulan layaknya seorang pakar dalam bidang tertentu yang bersifat spesifik. Kecerdasan buatan menawarkan media dan uji teori kecerdasan. Teori ini dapat dinyatakan dalam bahasa pemrograman computer dan dibuktikan melalui eksekusinya pada komputer nyata. 2.2 Sistem Pakar Sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan seorang ke komputer agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli (Kusumadewi, 2003). Sistem pakar memiliki fasilitas informasi yang handal, mudah dimodifikasi, dapat digunakan dalam berbagai jenis komputer dan memiliki kemampuan untuk belajar beradaptasi. Pakar memiliki kemampuan untuk menganalisis dan meningkatkan kinerjanya. Dengan sistem pakar ini, orang awam pun dapat menyelesaikan masalahnya atau hanya sekedar mencari informasi berkualitas yang sebenarnya hanya dapat diperoleh dengan bantuan para ahli dibidangnya. Sistem pakar ini juga dapat membantu pekerjaan seorang pakar sebagai asaten yang mempunyai pengetahuan yang dibutuhkan. Pada dasarnya sistem pakar diterapkan untuk mendukung aktivitas pemecahan masalah. Beberapa pemecahan masalah yang dimaksud seperti pembuatan keputusan, pemanduan pengetahuan, pembuatan desain, perencanaan, prakiraan, pengaturan, pengendalian, diagnose, perumusan, penjelasan, dan pelatihan.

23 2.2.1 Sejarah Sistem Pakar Sistem pakar mulai dikembangkan pada pertengahan tahun 1960 oleh Artificial Intellegence Corporation. Periode pnelitian kecerdasan buatan ini didominasi oleh keyakinan bahwa nalar yang digabung dengan computer akan menghasilkan prestasi pakar atau bahkan manusia super. Usaha ke arah ini adalah General Purpose Problem Solver (GPS) yang dikembangkan oleh Allen Newel, John Cliff Shaw, dan Herbert Simon. GPS merupakan sebuah percobaan untuk menciptakan mesin yang cerdas. Sistem pakar untuk melakukan diagnosa kesehatan telah dikembangkan sejak pertengahan tahun 1970 yang untuk pertama kali dibuat oleh Bruce Buchanan dan Edward Shortlife di Standford University diberi nama MYCIN. MYCIN merupakan program interaktif yang melakukan diagnose penyakit meningitis dan infeksi bacremia serta memberikan rekomendasi terapi antimikrobia. MYCIN mampu memberikan penjelasan atas penalarannya secara detail. Dalam uji coba, program ini mampu menunjukan kemampuan seperti seorang spesialis Keuntungan Sistem Pakar Secara garis besar, banyak manfaat yang dapat diambil dengan adanya sistem pakar, antara lain : 1. memungkinkan orang awam bias mengerjakan pekerjaan para ahli. 2. Bias melakukan proses berulang secara otomatis. 3. Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar 4. Meningkatkan output dan produktifitas. 5. Meningkatkan kualitas. 6. Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar. 7. Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap.

24 2.2.3 Kelemahan Sistem Pakar Disamping memiliki beberapa keuntungan, sistem pakar juga memiliki beberapa kelemahan. Antara lain : 1. Biaya yang diperlukan untuk membuat dan memeliharanya sangat mahal. 2. Sulit dikembangkan. Hal itu tentu saja erat kaitanya dengan ketersediaan pakar dibidangnya. 3. Sistem pakar tidak 100% bernilai benar Struktur Sistem Pakar Sistem pakar terdiri dari 2 bagian pokok, yaitu lingkungan pengembangan (development environment) dan lingkungan konsultasi (consultation environment). Lingkungan pengembangan pengembangan digunakan sebagai pengembangan sistem pakar, baik dari segi pembangunan komponen maupun basis pengetahuan. Lingkugan konsultasi digunakan oleh seseorang yang bukan ahli untuk berkonsultasi (Kusumadewi, 2003) User Fakta-Fakta Tentang Kejadian Khusus Fakta Basis Pengetahuan : Apa yang diketahui tentang area domain : Logical Reference Antar Muka Fasilitas Penjelas Rekayasa Pengetahuan Aksi yang Direkomendasi Motor Inferensi - Interpreter - Scheduler - Consistency Enforce Penambahan Pengetahuan Pengetahuan Ahli BLACKBOARD Rencana Agenda Solusi Deskripsi Penyaringan Pengetahuan Gambar 2.1 Struktur sistem pakar

25 Komponen-komponen yang ada dalam sistem pakar adalah : 1. Subsistem penambahan pengetahuan Bagian ini digunakan untuk memasukkan pengetahuan, mengkonstruksi atau memperluas pengetahuan dalam basis pengetahuan. Pengetahuan itu bisa berasal dari ahli, buku, basis data, penelitian, dan gambar. 2. Basis pengetahuan (knowledge base) Basis pengetahuan adalah basis atau pangkalan pengetahuan yang berisi fakta, teori, prosedur, dan hubungan antara satu dengan yang lain atau informasi yang terorganisasi dan teranalisa (pengetahuan di dalam pendidikan atau pengalaman dari seorang pakar) yang diinputkan ke dalam komputer. Ada dua bentuk pendekatan basis pengetahuan yang sangat umum digunakan, yaitu : 1. Penalaran berbasis aturan (rule-based reasoning) Pada penalaran berbasis aturan, pengetahuan direpresentasikan dengan menggunakan aturan berbentuk : IF-THEN. Bentuk ini digunakan apabila kita memiliki sejumlah pengetahuan pakar pada suatu permasalahan tertentu. 2. Penalaran berbasis kasus Pada penalaran berbasis kasus, basis pengetahuan akan berisi solusi-solusi yang telah dicapai sebelumnya kemudian akan diturunkan suatu solusi untuk keadaan yang terjadi sekarang (fakta yang ada). 3. Motor inferensi (inference engine) Berisi teknik-teknik pelacakan basis pengetahuan untuk mencari fakta sesuai dengan inputan yang ada dan mencari hubungan antara keduanya sehingga dapat mengambil keputusan. Dari hal ini dapat dijelaskan bahwa, komputer selain terisi pengetahuan-pengetahuan dari seorang pakar yang tersusun dalam basis pengetahuan, komputer juga harus mendapatkan inputan-inputan. Setelah mendapatkan inputan akan dicocokkan dengan fakta atau data yang ada di basis pengetahuan oleh

26 mesin inferensi, selanjutnya diolah berdasarkan pengalaman dan prosedur yang ada pada motor inferensi sehingga menghasilkan suatu keputusan. Ada tiga elemen utama yang digunakan dalam motor inferensi, yaitu : a. Interpreter, mengeksekusi item-item agenda yang terpilih dengan menggunakan aturan-aturan dalam basis pengetahuan yang sesuai. b. Scheduler, digunakan untuk mengontrol agenda. c. Condistency Enforcer, digunakan untuk memelihara kekonsistenan dalam mempresentasikan solusi yang bersifat darurat. 4. Blackboard Merupakan area dalam memori yang digunakan untuk merekam kejadian yang sedang berlangsung termasuk keputusan sementara. Ada tiga tipe keputusan yang dapat direkam, yaitu : a. Rencana digunakan untuk menghadapi permasalahan. b. Agenda digunakan untuk aksi-aksi potensial yang sedang menunggu untuk dieksekusi. c. Solusi digunakan untuk calon aksi yang akan dibangkitkan. 5. Antar muka pemakai (user interface) Adalah bagian penghubung antara program sistem pakar dengan pemakai. Pada bagian ini terjadi dialog antara program dengan pemakai. Program akan mengajukan pertanyaan dalam bentuk ya atau tidak yang nantinya harus dijawab oleh pemakai. Berdasarkan jawaban tersebut sistem pakar akan mengambil suatu kesimpulan berupa solusi pemecahan masalah. 6. Subsistem penjelasan Digunakan untuk melacak respon dan memberikan penjelasan tentang kelakuan sistem pakar secara interaktif melalui pertanyaan : a. Mengapa suatu pertanyaan ditanyakan oleh sistem pakar? b. Bagaimana konklusi dicapai? c. Mengapa ada alternatif yang dibatalkan? d. Rencana apa yang digunakan untuk mendapatkan solusi?

27 7. Sistem penyaring pengetahuan Sistem ini digunakan untuk mengevaluasi kinerja sistem pakar itu sendiri untuk melihat apakah pengetahuan-pengetahuan yang ada masih cocok untuk digunakan di masa mendatang Motor Inferensi Motor inferensi merupakan cara menarik kesimpulan yang dilakukan oleh mesin inferensi untuk menyelesaikan masalah. Ada dua metode inferensi dalam sistem pakar, yaitu : 1. Forward Chaining (Runut Maju) Merupakan pelacakan kedepan, yaitu memulai dari sekumpulan data-data yang akan menuju suatu kesimpulan. IF gatal AND bentol-bentol AND warna kemerahan AND menyebar cepat THEN biduran Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa untuk kaidah diatas, agar sistem mencapai konklusi, harus diinput terlebih dahulu fakta gatal, bentol-bentol, warna kemerahan, menyebar cepat. Baru sistem dapat mengeluarkan konklusi bahwa penyakit yang diderita adalah Kaligata. Dalam pendekatan ini pelacakan dimulai dari informasi masukan, dan selanjutnya mencoba menggambarkan kesimpulan. Pelacakan ke depan, mencari fakta yang sesuai dengan bagian IF dari aturan IF-THEN.

28 Observasi Kaidah A Fakta 1 Observasi Kaidah D Kaidah B Fakta 2 Tujuan Observasi Kaidah E Kaidah C Fakta 3 Observasi Gambar 2.2 Proses Forward Chaining 2. Backward Chaining (Runut Balik) Pada pelacakan ke belakang proses dimulai dari konklusi (objek) yang bukan merupakan fakta eksplisit, artinya penalarannya dimulai dari sekumpulan hipotesa-hipotesa yang mendukung fakta dari hipotesa tersebut. Lampu 1 rusak, IF Lampu 1 dinyalakan AND Lampu 1 tidak menyala AND Lampu 1 dihubungkan dengan sekering AND sekering masih utuh Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa untuk kaidah diatas, sistem terlebih dahulu menduga bahwa lampu 1 rusak. Kebenaran praduga ini dibuktikan dengan kebenaran ketika lampu 1 tidak menyala, lampu 1 dihubungkan dengan sekering dan sekering masih utuh. Kemudian sistem mengeluarkan kesimpulan bahwa lampu 1 rusak. Namun apabila ada fakta tidak terpenuhi berarti praduga sistem salah, selanjutnya sistem akan mengecek konklusi berikutnya.

29 Observasi Kaidah A Fakta 1 Observasi Kaidah D Kaidah B Fakta 2 Tujuan Observasi Kaidah E Kaidah C Fakta 3 Observasi Gambar 2.3 Proses Backward Chaining 2.3 Bagan Alir Data /Data Flow Diagram (DFD) Bagan alir data adalah suatu model yang menggambarkan aliran data dan proses untuk mengolah data dalam suatu sistem. Simbol-simbol yang digunakan dalam Data Flow Diagram (DFD) adalah sebagai berikut: Tabel 2.1 : Simbol-simbol DFD Nama Simbol Simbol Proses Digunakan untuk menunjukkan transformasi dan masukan menjadi keluaran, dalam hal ini sejumlah masukan dapat menjadi hanya satu keluaran ataupun sebaliknya. Aliran Data Digunakan untuk menggambarkan gerakan paket data atau informasi dari satu bagian kebagian lain dari sistem dimana penyimpangan mewakili bakal penyimpanan data. Tempat Penyimpanan Data merupakan simpanan dari data yang dapat berupa

30 database di sistem komputer, arsip, kotak tempat data di meja seseorang, tabel acuan manual, dan agenda atau buku. Entitas External (Terminator) Melambangkan orang atau kelompok orang (misalnya organisasi diluar sistem, grup, departemen, perusahaan, perusahaan pemerintah) yang meru-pakan asal data atau tujuan informasi. Diagram arus data itu sendiri dibagi menjadi 2 bagian yaitu: 1. Data Flow Diagram (DFD) Context Merupakan alat untuk menjelaskan struktur analisa. Pendekatan ini mencoba untuk menggambarkan sistem pertama kali secara garis besar. (Top Level) memecah-mecahnya menjadi bagian yang lebih terinci, yang disebut dengan lower level. Dan yang pertama kali digambar adalah level yang teratas (Top Level) sehingga disebut Diagram Context. 2. Data Flow Diagram (DFD) Level Setelah context diagram dirancang kemudian akan digambar dengan lebih terinci lagi yang disebut Over View Diagram (level 0). Tiap-tiap proses di over view diagram akan digambar secara lebih terinci lagi dan disebut dengan level 1, dan kemudian diteruskan ke level berikutnya sampai tiap-tiap proses tidsak dapat digambar lagi lebih terinci.

31 2.3.1 Diagram Hubungan Entitas (Entity Relationship Diagram) ERD (Entity Relationship Diagram) berisi komponen-komponen himpunan Entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang mempresentasikan seluruh fakta dari dunia nyata yang kita tinjau. ERD (Entity Relationship Diagram) menggunakan sejumlah notasi dan simbol untuk menggambarkan struktur dan hubungan antar data. [1]. Simbol-simbol yang digunakan adalah: Tabel 2.2: Simbol- simbol ERD Nama Simbol Simbol Entity Suatu obyek yang dapat didentifikasikan dalam lingkungan pemakai, suatu yang penting bagi user dalam konteks sistem yang dibuat, disimbolkan dengan segi empat. Atribut Entity mempunyai elemen yang disebut atribut dan berfungsi mendeskripsikan karakter entity, disimbolkan dengan lingkaran lonjong. Garis/Link Sebagai penghubung antara himpunan entitas dan himpunan entitas dengan atributnya. Hubungan Menggambarkan relasi antar entitas

32 2.4 Gangguan Kulit Merupakan gejala klinik yang paling sering ditemukan pada masyarakat. Gatal-gatal merupakan salah satu penyakit yang banyak diderita masyarakat. Itu terbukti, berdasarkan data Dinas Kesehatan, gatal-gatal masuk dalam kelompok lima besar penyakit yang banyak diderita pasien yang berobat di puskesmas. Meski sering dianggap remeh, namun gatal-gatal jika dibiarkan bisa menyebabkan infeksi sekunder pada kulit. Walaupun gejala ini tidak mematikan namun gejala ini amat penting untuk diperhatikan sebab ini mungkin merupakan gejala awal untuk timbulnya gejala yang lebih berat berupa gangguan nafas dan gangguan sirkulasi. Oleh karena itu setiap gangguan kulit harus diwaspadai untuk mencegah kemungkinan timbulnya gejala yang lebih berat. Dengan kata lain setiap keluhan kecil yang timbul sesaat, harus diantisipasi untuk menghindari dapat berkembang kearah yang lebih berat. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar, atau bahkan mungkin pernah mengalami timbulnya bercak-bercak atau bentolan kulit yang gatal serta tersebar di atas permukaan tubuh secara tiba-tiba. Keluhan atau gambaran seperti itu merupakan salah satu dari sekian banyak jenis gangguan kulit Kenali Penyebab Gangguan pada Kulit Setiap orang dapat mengenali jenis gangguan bila reaksinya mendadak cepat dan parah karena penderita mengalami gangguan kulit yang serius saat melakukan kegiatan. Tapi, bila gangguan disebabkan makanan sehari-hari atau terjadi beberapa kali dalam seminggu, tubuh menjadi terbiasa menderita akibat makanan tersebut dan reaksinya menjadi samar. Adapun jenis gangguan kulit yang dibahas disini adalah gangguan kulit karena gatal dan gangguan kulit karena luka.

33 Gangguan Kulit Karena Gatal Gatal-gatal merupakan salah satu penyakit yang banyak diderita masyarakat. Itu terbukti, berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Jambi, gatalgatal masuk dalam kelompok lima besar penyakit yang banyak diderita pasien yang berobat di puskesmas. Meski sering dianggap remeh, namun gatal-gatal jika dibiarkan bisa menyebabkan infeksi sekunder pada kulit. Gatal-gatal merupakan penyakit umum yang banyak diderita masyarakat. (Cici, 2012) Untuk mengetahui jenis gangguan kulit karena gatal diperlukan diagnosa terlebih dahulu karena terkadang penderita juga tidak mengetahui apa penyebab dan jenis gatal tersebut Gangguan Kulit Karena Luka Gangguan kulit kerena luka tidak perlu melakukan identifikasi terlebih dahulu karena bisa dikenali penyebabnya secara langsung. Selain itu reaksi yang ditimbulkan mendadak dan cepat saat kulit mengalami penyebab dari gangguan tersebut. Missal seseorang terkena pisau maka orang tersebut tahu bahwa dia terkena luka akibat benda tajam. Gangguan kulit ini bisa dikategorikan dalam beberapa jenis, yaitu luka akibat benda tajam, luka gores, luka bakar dan luka akibat benturan Tips Pencegahan Dan Menghindari Gangguan Pada kulit : 1. Jaga selalu kesehatan tubuh dan kebersihan lingkungan. 2. Hindari tanaman atau aquarium yang menyebabkan spora jamur di udara. 3. Gunakan pembersih udara elektris untuk membersihkan debu, jamur atau polen dari udara. 4. Hati-hati dalam menggunakan benda-benda yang berbahaya seperti benda tajam yang dapat menimbulkan luka pada kulit.

34 5. Gunakan lotion pelembab sehabis mandi untuk menghindari kulit kering serta menjaga kelembaban kulit. 6. Jika anda pergi ke hutan, pakailah pakaian yang tertutup untuk menghindari sengatan serangga atau tumbuh-tumbuhan yang menyebabkan gatal pada kulit. 2.5 Obat Tradisional Obat tradisional adalah obat-obatan yang diolah secara tradisional, turuntemurun, berdasarkan resep nenek moyang, adat-istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan setempat yang bersifat magic tradisional. Menurut penelitian masa kini, obat-obatan tradisional memang bermanfaat bagi kesehatan, dan kini digencarkan penggunaannya karena lebih mudah dijangkau masyarakat, baik harga maupun ketersediaannya. Obat tradisional pada saat ini banyak digunakan karena menurut beberapa penelitian tidak terlalu menyebabkab efek samping, karena masih bisa dicerna oleh tubuh. Beberapa perusahaan mengolah obat-obatan tradisional yang dimodifikasi lebih lanjut. Bagian dari Obat tradisional yang bisa dimanfaatkan adalah akar, rimpang, batang, buah, daun dan bunga. Bentuk obat tradisional yang banyak dijual dipasar dalam bentuk kapsul, serbuk, cair, dan tablet. Obat tradisional sudah dikenal sejak lama di beberapa negara, seperti Cina, India, Jerman, Amerika (Indian), Thailand, Jepang, dan Negara-negara lainnya. Bahkan di Indonesia, obat tradisional sangat popular. Hal tersebut dapat kita lihat dengan banyak berdirinya perusahaan jamu dan obat tradisional. Belakangan pun banyak dijumpai, para ahli pengobatan alternatif maupun dokter di Indonesia menyarankan pasien-pasiennya untuk mengkonsumsi obat tradisional sebagai alternatif yang baik untuk menyembuhkan gangguan pada kesehatan.

35 2.5.1 Kelebihan dan Kekurangan Obat Tradisional Adapun kelebihan dan kekurangan dari obat tradisional yang harus diperhatikan dalam menggunakanya : Kelebihan Obat Tradisional: 1. Memiliki efek samping yang saling mendukung jika berada dalam satu ramuan dengan komponen yang berbeda. 2. Memiliki efek samping yang relatif rendah. 3. Pada satu tanaman memiliki lebih dari satu efek farmakologi serta lebih sesuai untuk penyakit-penyakit yang diakibatkan pertukaran zat di dalam tubuh dan keturunan Kekurangan Obat Tradisional 1. Takaran harus tepat. Jika tidak tepat, obat tradisional bisa tidak aman bagi tubuh dan kesehatan manusia. 2. Harus tepat memilih jenis obat sesuai dengan riwayat kesehatan masingmasing, sehingga tidak menimbulkan efek samping yang membahayakan kesehatan. 2.6 Pengobatan Alternatif Untuk Menangani Gangguan Kulit Banyak orang yang masih bertanya-tanya, apa sebenarnya pengobatan alternatif itu dan bagaimana cara kerjanya. Walaupun istilah pengobatan alternatif sudah merakyat tapi definisi yang baku untuk istilah ini belum ada. Definisi atau penjelasan yang baku tentang pengobatan alternatif sampai saat inipun masih belum ada. Maka tidak heran kalau pemahaman tentang pengobatan alternatif sangat beranekaragam. Pengertian sederhananya untuk pengobatan alternatif dapat dikatakan sebagai pengobatan cara lain, yaitu pengobatan yang dilakukan diluar cara medis atau ilmu kedokteran. Cara lain

36 inilah yang tidak terhitung banyaknya. Salah satu contoh dari pengobatan alternatif adalah memanfaatkan tumbuh-tumbuhan tertentu yang dipercayai berkhasiat menyembuhkan penyakit. Bisa daun, batang, kulit, atau buahnya bahkan bisa juga akarnya. Binatang tertentu seperti ular kobra, kadal, kelelawar, kera, undur-undur, lintah dan sebagainya. Zat cair seperti air bersih/airputih, air belerang, air hangat, air panas, air susu kambing, air susu unta, air susu ibu, bahkan sampai dengan air seni/air kencing Contoh Mengatasi Gangguan kulit Menggunakan Obat Tradisional Bila gangguan menyerang kulit sehingga menimbulkan gatal-gatal atau eksim dapat digunakan : 1. Sambiloto segar secukupnya + kunyit segar secukupnya + belerang secukupnya dihaluskan hingga lembut, lalu dioleskan pada bagian kulit yang terkena alergi. 2. Daun ketepeng china segar secukupnya dihaluskan lalu dioleskan pada bagian kulit yang terkena eksim. Catatan : anda dapat menggunakan salah satu cara tradisional di atas dan lakukan secara teratur sehari 2 kali, dalam melakukan perebusan sebaiknya gunakan panci enamel atau periuk tanah. 2.7 Sistem Pakar Pengobatan Alternatif Penderita Gangguan kulit Menggunakan Obat Tradisional Pada dasarnya sistem pakar ini diterapkan untuk memberikan pengobatan alternatif pada penderita gangguan kulit apabila saat itu tidak memungkinkan untuk langsung dibawa ke dokter. Pengertian sistem pakar pengobatan alternatif pada penderita gangguan kulit dengan menggunakan obat tradisional yang dimaksud adalah sistem yang dibuat secara komputerisasi yang dapat bekerja

37 seperti seorang pakar dalam mendiagnosa jenis gangguan kulit dan menampilkan output berupa resep atau jenis obat tradisional yang dibutuhkan untuk melakukan pengobatan alternatif pada penderita gangguan kulit. Adapun alasan pengobatan alternatif menggunakan obat tradisional karena lebih mudah didapatkan saat kita membutuhkanya, sehingga pengobatan alternatif lebih cepat dilakukan. Selain itu dalam penggunaannya, obat tradisional cenderung memiliki resiko yang lebih kecil dibandingkan obat-obat pada umumnya. Keahlian dipindahkan dari seorang pakar ke komputer, dan pengetahuan yang didapatkan dari seorang pakar ini kemudian disimpan di dalam komputer. Pada saat pengguna menjalankan komputer untuk mendapatkan informasi, sistem pakar menanyakan gejala-gejala yang dialami oleh penderita gangguan kulit dan membuat penalaran sampai pada kesimpulan. Kemudian sistem pakar memberikan penjelasan atau kesimpulan atas hasil konsultasi yang telah dilakukan sebelumnya. Dengan sistem pakar ini, orang awam pun dapat menyelesaikan masalahnya atau hanya sekedar mencari informasi berkualitas yang sebenarnya hanya dapat diperoleh dengan bantuan para ahli dibidangnya. Sistem pakar ini juga dapat membantu pekerjaan seorang pakar sebagai asiten yang mempunyai pengetahuan yang dibutuhkan Langkah-Langkah Diagnosa Dalam Sistem Pakar Adapun langkah-langkah sistem pakar dalam mendiagnosa penyakit alergi kulit ini adalah sebagai berikut: 1. Pengguna mengiput data berdasarkan jenis gangguan kulit yang dialami.

38 2. Setelah selesai menginput data jenis gangguan kulit yang dialami, maka akan muncul penjelasan tentang jenis gangguan kulit yang dialami. 3. Setelah muncul penjelasanya maka akan muncul jenis obat tradisional yang harus digunakan untuk gangguan kulit berserta langkah langkah cara meramu bahan bahan yang digunakan dalam obat tradisional tersebut. 2.8 Pengertian MySQL MySQL merupakan salah satu software untuk database server yang banyak digunakan, MySQL bersifat open source dan menggunakan SQL (Heni, 2011). MySQL bias dijalankan di berbagai platform misalnya Windows, Linux, dan lain sebagainya. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL. Relational Database Management System (RDBMS) Relational Database Management System (RDBMS) MySQL adalah Relational Database Management System (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Dimana setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama, yaitu SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis. Keandalan suatu sistem database (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja

39 optimizer-nya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL, yang dibuat oleh user maupun program-program aplikasinya. Sebagai database server, MySQL dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan database server lainnya dalam query data. Hal ini terbukti untuk query yang dilakukan oleh single user, kecepatan query MySQL bisa sepuluh kali lebih cepat dari PostgreSQL dan lima kali lebih cepat dibandingkan Interbase Keistimewaan MySQL MySQL memiliki beberapa keistimewaan, antara lain : 1. Portabilitas. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan masih banyak lagi. 2. Open Source.MySQL didistribusikan secara open source, dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara cumacuma. 3. Multiuser. MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik. 4. Performance tuning. MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu. 5. Perintah dan Fungsi. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah Select dan Where dalam perintah (query). 6. Keamanan. MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta sandi terenkripsi. 7. Skalabilitas dan Pembatasan. MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar, dengan jumlah rekaman (records) lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu

40 batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya. 8. Konektivitas. MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protokol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes (NT). 9. Lokalisasi. MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meski pun demikian, bahasa Indonesia belum termasuk di dalamnya. 10. Antar Muka. MySQL memiliki interface (antar muka) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface). 11. Klien dan Peralatan. MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan (tool)yang dapat digunakan untuk administrasi basis data, dan pada setiap peralatan yang ada disertakan petunjuk online. 12. Struktur tabel. MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan basis data lainnya semacam PostgreSQL ataupun Oracle Kesinambungan Antara PHP dan MySQL Penggunaan PHP dan MySQL dapat menjadikan dan memudahkan untuk pembuatan aplikasi secara gratis dan stabil (dikarenakan banyak komunitas developer PHP dan MySQL yang ber-kontribusi terhadap bugs). Fungsi PHP-MySQL adalah menjembatani antara fungsi PHP sebagai Programming web server, dan MySQL sebagai database, sehingga data-data yang terdapat pada database MySQL dapat ditampilkan pada browser.

41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Dalam menyusun tugas akhir ini penulis mengambil objek penelitian mengenai pertolongan pertama pada penderita gangguan kulit menggunakan obat tradisional Kebutuhan Data Dalam menyusun tugas akhir ini, penulis menggunakan data sebagai berikut : a. Data Primer Data primer diperoleh dengan cara wawancara (interview). Teknik wawancara dilakukan dengan cara berkonsultasi langsung dengan pakar yang ahli dalam bidang obat tradisional untuk mendapatkan gambaran mengenai jenis-jenis, gejala-gejala, maupun solusi atau penanganan pada gangguan kulit dengan menggunakan obat tradisional. b. Data Sekunder Data sekunder diperoleh secara tidak langsung dari narasumber, dimana data tersebut dapat diperoleh dari buku-buku, internet dan laporan yang dibaca oleh penulis.

42 3.3. Metode Pengumpulan Data Bahan pengetahuan dapat diperoleh dalam beberapa cara, misalnya mendapatkan pengetahuan dari buku, jurnal ilmiah, para pakar dibidangnya, laporan, literature, dan sebagainya. Dalam pembuatan tugas akhir ini, penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut: a. Metode Wawancara atau Interview Metode pengumpulan data ini dilakukan dengan cara memberi pertanyaan langsung kepada seorang pakar. Dan hasil wawancara terhadap ahli obat tradisional bapak R Soeprapto, antara lain terdiri dari: 1. Data jenis gangguan kulit yang sering terjadi pada umumnya. 2. Data penyebab gangguan pada kulit. 3. Data gejala-gejala yang timbul pada umumnya jika terkena gangguan kulit. 4. Data tentang pertolongan pertama dan pengobatan tradisional jika terjadi gangguan pada kulit. 5. Data mengenai cara peracikan dan pemakaian obat tradisional pada penderita gangguan kulit. b. Studi Pustaka Studi pustaka adalah pengumpulan data-data yang di ambil oleh penulis dari berbagai macam buku, literature, referensi, dan dari berbagai data yang bersumber dari media global seperti internet yang mendukung penelitian dan berkaitan dengan penulisan tugas akhir ini.

43 3.4 Metode Pengembangan Sistem Metode adalah suatu cara yang disarankan untuk melakukan suatu hal. Pendekatan sistem merupakan metodologi dasar untuk memecahkan masalah. Metode yang akan digunakan adalah dengan siklus hidup pengembangan sistem (systems development life cycle-sdlc) atau disebut siklus hidup sistem (system life cycle-slc) saja. Metode SDLC menggunakan pendekatan sistem yang disebut pendekatan air terjun (waterfall ), yang menggunakan beberapa tahapan dalam pengembangan sistem. ( Roger S Pressman, 2002 ). Metode SDLC waterfal ini dipilih karena tersedianya data mengenai kebutuhan awal yang diinginkan pengguna hasil dari dokumentasi dan pengumpulan data sebelum menjalankan siklus hidup pengembangan perangkat lunak, sehingga sesuai dengan SDLC Waterfall. 1. Analisis sistem (system analysis) Hal-hal yang terdapat pada tahapan ini meliputi : a. Mengumpulkan data baik dari membaca laporan,artikel dan wawancara secara langsung dengan orang yang ahli dalam bidang obat tradisional. b. Menyusun data penyakit yang telah dikumpulkan dam menganalisa data yang telah disusun. c. Data yang telah disusun dan dianalisa kemudian dicoba untuk dirancang suatu sistem pakar untuk mendiagnosa gangguan pada kulit manusia. 2. Perancangan sistem (system design) Yang dilakukan pada tahapan ini adalah : a. Membuat pangkalan kaidah yang berisi analisa objek penelitian.

44 b. Membuat tabel rule base untuk menterjemahkan pangkalan kaidah kedalam sistem pakar. c. Membuat desain perancangan program sistem pakar. Hasil dari perancangan sistem ini berupa desain yang nantinya diimplementasikan ke dalam program yang di buat dengan menggunakan PHP dengan tempat penyimpanan data menggunakan PHP My admin. 3. Pembuatan Sistem (system development) Pada tahapan pembuatan sistem pakar ini adalah : a. Pembuatan database yang berkaitan dengan permasalahan gangguan kulit pada manusia. b. Pembuatan tampilan sistem pakar pertolongan pertama pada penderita gangguan kulit. Hasil dari pembuatan aplikasi ini adalah berupa sebuah sistem pakar untuk mendiagnosa jenis gangguan kulit pada manusia yang dapat digunakan untuk user mencari informasi yang terkait dengan penyakit tersebut. 4. Implementasi Sistem (system implementation) Yang dilakukan dalam implementasi sistem pakar ini adalah: a. Menerapkan sistem pakar ini sesuai dengan objek penelitian. b. Melakukan pengawasan terhadap pemakaian sistem pakar ini agar sesuai dengan kebutuhan pengguna. Hasil dari implementasi ini adalah menerapkan sistem pakar ini ke dalam komputer. Pada komputer dapat digunakan untuk mempercepat proses pelayanan kepada pasien. Selain itu, masyarakat bisa menggunakannya sebagai informasi tentang pertolongan pertama menggunakan obat tradisional jika terjadi gangguan pada kulit.

45 5. Pengujian atau evaluasi (system evaluation) Yang dilakukan dalam tahapan pengujian ini adalah: a. Mencari kekurangan dalam proses pengujian program. b. Memeriksa kelengkapan data dan link pada tiap halaman. c. Mencoba semua fitur-fitur yang ada dihalaman penunjang maupun admin. d. Mengenali kebutuhan user terhadap program yang telah diterapkan. Hasil dari pengujian dan evaluasi ini berbentuk masukan kepada programer untuk menyempurnakan sistem sesuai dengan kesalahan program saat eksekusi maupun kebutuhan user untuk mencapai tahap pengembangan sistem yang lebih tinggi Mesin inferensi Mesin inferensi merupakan mesin yang digunakan untuk merepresentasikan basis pengetahuan sehingga dihasilkan informasi yang dibutuhkan dan dapat dimengngerti olen pengguna. Metode yang digunakan dalam merancang mesin inferensi sistem pakar ini adalah metode pelacakan ke depan (forward chaining). Dalam mesin inferensi sistem pakar, sistem akan membaca masukan pengguna berupa masukan gejala yang disarankan. Tiap masukan gejala memiliki id gejala yang kemudian akan dilacak oleh sistem di dalam tabel data gejala. Dari id gejala tersebut sistem akan melacak ditabel kaidah diagnosa untuk mendapatkan nilai certainly factor serta pasangan gejala tersebut. Kemudian sistem akan melakukan perhitungan untuk setiap nilai certainly factor perpenyakit berdasarkan basis pengetahuan yang digunakan. Diagram alir sistem inferensi dapat dilihat pada gambar.

46 User Antar Muka User Mesin Inferensi Basis Pengetahuan Proses Akuisisi Pengetahuan Pakar Gambar 3.1 Model Sistem Pakar Ketika seorang user memerlukan informasi dari sistem pakar, maka mesin inferensi akan mengajukan serangkaian gejala-gejala gangguan kulit yang harus dipilih oleh user melalui suatu user-interface (antarmuka pengguna). Gejalagejala yang dikumpulkan oleh mesin inferensi kemudian dipakai untuk menemukan informasi dari basis-pengetahuan yang berisi tentang gangguan kulit, informasi ini kemudian diteruskan ke user.

47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Penelitian Seseorang diketahui sedang mengalami penyakit kulit dapat dilihat dari gejala-gejala yang sedang diderita oleh penderita dengan kata lain penyakit yang terjadi dapat dikenali dengan cara mendiagnosa gejala-gejala yang sedang terjadi atau dialami penderita. Dalam melakukan pendiagnosaan pada pasien yang mengalami gangguan kulit, dibutuhkan Tanya jawab oleh seorang dokter dengan pasien mengenai kendala-kendala yang sedang dialami oleh pasien. Sehingga dengan adanya kerjasama Tanya jawab ini, seorang pasien dapat diketahui penyakit yang sedang dialami. Akan tetapi karena faktor manusiawi seperti ingatan yang terbatas dan kondisi dokter yang berbeda saat mendiagnosa penyakit, akan menjadi kendala bagi dokter dalam menentukan hasil diagnosa. Melihat kelemahan dan kendala sistem lama tersebut, maka diperlukan pengembangan sistem baru yang dapat mempermudah dan meningkatkan efisiensi dalam mendiagnosa gangguan pada kulit. Dengan adanya perkembangan jaman yang terus meningkat, maka untuk mendiagnosa gejala-gejala penyakit yang dialami oleh penderita dapat diterapkan dalam suatu sistem dimana sistem ini dapat berperan sebagai dokter. Sistem baru yang dimaksud adalah sistem yang menerapkan teknik komputerisasi dalam pengolahan data disertai dengan penggunaan konsep sistem pakar sehingga kesimpulan yang diperlukan sebagai akhir dari hasil tes tersebut dapat diperoleh dengan cepat, tepat, dan mudah. Sistem pakar dapat memudahkan pasien maupun dokter dalam menemukan jenis penyakit melalui gejala-gejala yang dialami oleh

48 pasien. Selain itu kelebihan dari sistem pakar ini dapat membuat orang awam bekerja layaknya seorang pakar Analisa Kebutuhan Pada tahap ini akan dilakukan identifikasi dan analisa kebutuhan sistem. Kebutuhan tersebut meliputi kebutuhan perangkat keras, perangkat lunak, kebutuhan user dan kebutuhan data Kebutuhan User Table 4.1 Tabel kebutuhan user Kategori Tugas Hak Akses User Memberi batasan hak akses terhadap pengguna Menjaga integritas data yang dimasukkan Mempunyai hak akses penuh terhadap data user dan aplikasi sistem Admin Menjalankan Sistem Pakar Pertolongan Pertama Pada Penderita Gangguan Kulit Menggunakan Ramuan Tradisional Mempunyai hak akses penuh sebagai pengguna aplikasi terhadap data user untuk meng-input dan update data.

49 Pakar Merumuskan pengetahuan kedalam sistem. Mempunyai hak akses penuh terhadap semua informasi yang dihasilkan oleh sistem Analisa Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware) Perangkat keras adalah peralatan pada sistem kompiter secara fisik. Berikut adalah perangkat keras yang digunakan untuk menjalankan program: a. Processor setara dengan kecepatan 1,8 Ghz keatas. b. Hardisk dengan kapasitas 80 GB c. Memori DDR 256 d. Monitor e. Mouse dan keyboard Analisa Kebutuhan Perangkat Lunak (Software) Untuk mendukung berjalannya program ini diperlukan beberapa program atau software tambahan sebagai pendukung program aplikasi sebagai berikut: a. Webserver dari provider yang mendukung PHP dan MySQL. b. XAMPP c. Dreamweaver CS4 d. Mozila Firefox 4.2 Analisa Penyakit Berikut akan dibahas mengenai jenis gangguan pada kulit, definisi, penyebab, gejala, dan obat tradisional yang digunakan untuk pengobatan alternatif bagi penderita gangguan kulit. Pengetahuan tentang gangguan pada kulit diperoleh dari studi literature dan seorang pakar yang merupakan ahli pengobatan

50 dengan menggunakan ramuan tradisional, yaitu Bapak R Soeprapto yang membuka praktek di Jl. Rorojonggrang V RT 04 RW 13 Semarang Barat. Adapun jenis gangguan kulit yang sering terjadi disebabkan oleh beberapa hal, yakni gangguan kulit karena gatal dan gangguan kulit karena luka. Berikut adalah jenis dan macam-macam gangguan kulit : Gangguan Kulit Karena Gatal Dalam sistem pakar ini, jenis gangguan kulit yang disebabkan oleh gatal diperlukan diagnosis terlebih dahulu, karena terkadang kita sulit mengenali jenis gatal serta penyakit yang sedang kita derita. Adapun beberapa jenis penyakit gatal tersebut adalah : Biduran Biduran bisa terjadi di bagian tubuh mana saja, dengan bentuk dan ukuran yang beraneka ragam. Mereka bisa berbentuk kecil-kecil seperti gigitan nyamuk atau besar dan terlihat seperti piring makan. Biduran juga bisa terlihat seperti cincin atau kelompok-kelompok cincin yang bergabung bersama. Biduran bisa timbul dalam kelompok dan bisa berubah tempat hanya dalam hitungan jam. Biduran bisa timbul di muka orang dalam jumlah banyak dan lalu hilang. a. Penyebab 1. Bahan yang sering berkontak dengan tubuh misalnya sabun cair, sabun antiseptik, hand and body lotion yang tidak sesuai, bedak salicyl, dll. 2. Makanan tertentu misal ikan laut (cumi, udang) 3. Obat seperti golongan penisilin, penghilang rasa sakit, sulfa, tetra, dll

51 b. Gejala 1. Timbul bintik-bintik pada kulit, dan warnanya merah muda. 2. Terjadi penebalan pada kulit secara tiba-tiba. 3. Demam yang tiba-tiba. 4. Kulit terasa hangat. 5. Bintik-bintik pada kulit kalau digaruk akan semakin besar dan melebar secara cepat. c. Pengobatan Resep 1 Rimpang temulawak 3/4 jari, Dipotong-potong lalu dicuci bersih. Rebus dengan air bersih 3 gelas, Didihkan hingga airnya tinggal 3/4 - nya, kemudian angkat dan dinginkan. Suam-suam kuku saring dan minumlah ramuan herbal ini bersama madu secukupnya. Diminum 2 kali sehari 2 sendok makan. Resep 2 Abu dapur yang masih hangat 1 gelas, dibungkus dengan kain yang agak tipis. Gunakanlah menggosok kulit yang terasa gatal sebanyak 1-2 kali sehari atau juga bisa sewaktu-waktu bila terasa gatal. Resep 3 Daun kumis 1/3 genggam, daun meniran 1/4 genggam, klembak 1/2 jari dan gula enau 2 jari. Ramuan ini dicuci bersih dan dipotongpotong pendek. Rebuslah dengan air 3 gelas dan didihkan hingga air tersisa 3/4-nya. Sesudah dingin saring dan minumlah Ramuan herbal ini 2-3 kali sehari 1/2 gelas. Resep 4

52 Minyak kayu putih 1 sendok makan, minyak zaitun 1 sendok makan, menthol kristal 1 sendok teh, dicampur dan diremas baik-baik. Ramuan herbal ini digunakan untuk menggosok kulit yang terasa gatal. Lakukanlah 2-3 kali sehari sebanyak yang diperlukan. Resep 5 Abu dapur yang masih hangat sebanyak 5 sendok makan, garam dapur sebanyak 1 sendok teh, dicampur rata. Kemudian gosokan ke daerah kulit yang terasa gatal. Lakukan 1-2 kali sehari atau sewaktu-waktu bila kulit terasa gatal Eksim (Dermatitis) Eksim lebih sering menyerang pada orang-orang yang berbakat alergi. Penyakit ini sering terjadi berulang-ulang atau kambuh. Oleh karena itu harus diperhatikan untuk menghindari hal-hal atau bahan-bahan yang dapat menimbulkan alergi (alergen.) Tetapi, dengan pengobatan yang tepat, penyakit ini dapat dikendalikan dengan baik sehingga mengurangi angka kekambuhan. Pada beberapa kasus, eksim akan menghilang seiring dengan pertambahan usia penderita. a. Penyebab Alergi terhadap rangsangan zat kimia tertentu seperti yang terdapat dalam detergen, sabun, obat-obatan dan kosmetik, kepekaan terhadap jenis makanan tertentu seperti udang, ikan laut, telur, daging ayam, alkohol, vetsin (MSG), dan lain-lain. Eksim juga dapat disebabkan karena alergi serbuk sari tanaman, debu, rangangan iklim, bahkan gangguan emosi. b. Gejala eksim

53 1. rasa gatal yang berlebihan pada kulit 2. kulit memerah 3. bersisik dan pecah-pecah 4. timbul gelembung-gelembung kecil mengandung air atau nanah c. Pengobatan Resep 1 Belerang sebanyak 1 sendok makan dan buah pinang muda sebanyak 5 biji ditumbuk hingga menjadi halus, kemudia di bubuhi minyak kelapa sebanyak satu sendok makan. Panggang diatas bara api hingga mendidih. Biarkan hingga menjadi suam - suam kuku. Oleskan ramuan diatas 3 kali sehari kepada si penderita di bagian yang terdapat serangan eksimnya. Eksim tidak akan lansung sembuh tetapi diperlukan ketekunan penggunaan obat diatas. Resep 2 Bubuk gambir sebanyak satu butir dan santan kelapa dicampur secukupnya dengan perbandingan 1 banding 3 kemudian aduk hingga merata. Oleskan ramuan diatas setiap 2 jam sekali kepada si penderita di bagian yang terdapat serangan eksimnya. Lakukan hingga eksim sembuh. Resep 3 Kunyit sebanyak 5 ruas, Kapur sirih (injet) sebanyak 1/4 sendok teh, Jeruk nipis sebanyak 1 buah. Semua bahan ditumbuk hingga halus dan lumat. Oleskan ramuan diatas 3 kali sehari kepada si penderita di bagian yang terdapat serangan eksimnya. Lakukan hingga eksim sembuh. Resep 4

54 Laos sebanyak 10gram, jahe sebanyak 10gram, dutumbuk hingga halus dan lumat. Oleskan ramuan tersebut di bagian kulit yang terkena eksim 3 kali sehari. Catatan : Untuk jenis eksim basah gunakan tambahan daun mint di setiap ramuan yang digunakan agar dapat mengurangi lendir yang ditimbulkan oleh eksim. Agar eksim anda tidak semakin buruk hindari pasir, debu, deterjen, sabun, busa sabun, parfum, stres, gangguan emosi, klorin, serta penggarukan dan penggosokan.suhu lingkungan yang ekstrem, seperti cuaca dingin dengan kelembaban yang rendah dan udara kering, juga memperburuk penyakit ini. Pada beberapa kasus, alergi terhadap makanan juga memengaruhi eksim. Contohnya makanan seperti susu sapi, ikan, telur, jeruk, kacang, dan gandum Bisul (Furunkel). Faktor yang meningkatkan risiko terkena bisul antara lain kebersihan yang buruk, luka yang terinfeksi, pelemahan diabetes, kosmetika yang menyumbat pori, dan pemakaian bahan kimia. Untuk menghindari bisul, sebaiknya tetaplah menjaga kebersihan diri dan lingkungan, dan asupan gizi harus benar-benar diperhatikan. Karena gizi yang baik akan memperkuat daya tahan tubuh. a. Penyebab Infeksi bakteri Stafilokokus aureus pada kulit melalui folikel rambut, kelenjar minyak, kelenjar keringat, kemudian menimbulkan infeksi lokal.

55 b. Gejala bisul 1. Infeksi kulit berupa benjolan 2. Benjolan tampak semakin membesar 3. Kulit memerah 4. Benjolan berisi nanah, dan terasa panas dan berdenyut. 5. Sekitar area terasa sakit 6. Kulit terasa hangat c. Pengobatan Resep1 Sebanyak 10 gram daun bayam duri, 5 gram asam kawak dan 10 gram daun kangkung ditumbuk halus dengan sedikit garam. Lalu, tempelkanlah pada bisul tersebut, dan lakukanlah secara rutin sehingga akan lekas masak, pecah, dan bisulpun akan segera sembuh. Resep 2 Rebuslah beberapa daun sirih dengan air yang bersih sampai mendidih. Kemudian biarkan sampai beberapa menit, gunakanlah untuk mencuci bisul yang telah pecah pada saat air tersebut keadaan masih hangathangat kuku Campak (Rubella). Merupakan penyakit akut menular yang disebabkan oleh virus. Biasanya menyerang anak-anak. Biasanya, penyakit ini hanya menyerang satu kali pada seseorang dan lebih banyak menyerang anak-anak. Namun, jika menyerang wanita hamil 3 bulan pertama dapat mengakibatkan cacat.

56 a. Penyebab Infeksi virus yang menyebar dari hidung dan tenggorokan orang yang terinfeksi. b. Gejala 1. Sakit kepala, sakit tenggorokan 2. Demam tinggi yang tiba-tiba. 3. Terdapat tebaran bintik-bintik merah, warnanya merah muda. 4. Kelenjar di belakang telinga membengkak. c. Pengobatan Pilih salah satu resep dibawah ini, lakukan secara teratur. Resep 1 (pemakaian luar) 20 gram asam kawak. 30 gram kunyit. Garam sejumput. Cuci bersih semua bahan, haluskan. Tambahkan sedikit garam dan air, lalu balurkan ke seluruh tubuh yang terdapat ruam. Resep 2 (pemakaian luar) Seluruh tumbuhan sangitan secukupnya. Cuci bersih bahan, potong-potong lalu rebus dengan 3 liter air hingga mendidih. Gunakan airnya hangat-hangat untuk mencuci bagian yang sakit. Resep 3 (untuk diminum) 25 bulir bunga ilalang. 10 g jahe. 25 g temulawak. Gula aren secukupnya. Cuci bersih bahan, rebus dengan 400 cc air (perebusan menggunakan api sedang) hingga tersisa 200 cc, lalu saring. Minum airnya. Resep 4 (untuk diminum)

57 15-30 g pegagan. siung bawang merah. ½ sendok teh adas. Cuci bersih semua bahan, rebus dengan 600 cc air (perebusan menggunakan api sedang) hingga tersisa 300 cc, lalu saring. Minum 150 cc 2 kali sehari. Catatan: Perawatan Istirahat hingga demam dan ruam merah menghilang karena pada saat itu penyakit ini menular. Wanita hamil yang terserang harus segera mendapatkan perawatan dokter Kudis (Skabies) Kudis adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit tungau yang gatal yaitu sarcoptes scabiei var hominis. Kulit terjangkit kudis lebih banyak terjadi di daerah kumuh dan tidak menjaga kebersihan tubuh. Kudis sangat gampang menular pada orang lain, secara tidak langsung maupun tidak langsung. Secara langsung tentu saja melalui sentuhan kulit terkena kudis dengan kulit orang lain. Secara tidak langsung bisa menular melalui handuk atau pakaian yang dipakai secara bergantian dengan penderita kudis. Cara sangat mudah untuk menghindari kudis tentu saja dengan menjaga kebersihan lingkungan dan tubuh. Biasanya lebih sering meyerang bagian sela-sela jari tangan, paha, pergelangan tangan, dan pinggang. Jika tidak segera diobati akan menjalar ke seluruh tubuh. a. Penyebab Kudis disebabkan oleh sejenis kutu yang sangat kecil bernama scabies, (tungau) yang menular sangat cepat melalui media pinjammeminjam pakaian, handuk, seprei, selimut, dan lain-lain. Kudis

58 ditemui lebih sering menyerang anak-anak dan jika sudah mewabah luas orang tua pun akan tertular. b. Gejala 1. Ditandai dengan rasa gatal, terutama di malam hari. 2. Ditempat kulit yang gatal terdapat bintil-bintil kecil. 3. Jika bintil-bintil sering digaruk akan berubah menjadi nanah karena adanya infeksi tambahan. c. Pengobatan Resep 1 (Obat Luar) Panaskan 11 sendok makan minyak kelapa dengan api kecil. Kemudian masukan batang 1 ½ sendok makan brotowali, aduk rata. Setelah sekitar 5 menit matikan api. Angkat dan saring ramuan. Lalu masukan 1 sendok teh belerang dan simpan ke dalam botol kecil, kocok sampai merata. Oleskan kuat-kuat pada kulit yang gatal. Lakukan 2 kali sehari, yakni pagi dan sore hari. Resep 2 (Untuk Diminum) Daun sambiloto 1 genggam, Daun sendok 11 lembar Cuci bersih semua bahan. Kupas 1 biji kunyit, dan iris tipis-tipis. Rebus semua bahan dengan air 4 gelas hingga tersisa sekitar 3 gelas. Angkat dan saring. Minum ramuan dengan dosis sebagai berikut; - Anak umur 6 8 tahun, 3 kali sehari, masing-masing ¼ gelas. - Anak umur 9 12 tahun, 3 kali sehari, masing-masing 1/3 gelas. - Dewasa, 3 kali sehari, masing-masing ½ gelas. - Anak balita jangan diberi ramuan ini, cukup diberi obat luar dioleskan saja. Perhatian:

59 Sebelum kulit yang sakit diobati, hendaknya penderita mandi bersih dahulu. Bagian yang sakit digosok terlebih dahulu dengan daun randu atau daun ketepeng kerbau. Itu akan mempercepat penyembuhan, kemudian baru diolesi ramuan obat luar. 1. Hendaknya penderita menjauhi untuk makan ikan asin atau makanan yang amis. 2. Perbanyak makan buah yang segar 3. Jemur kasur dibawah terik matahari 4. Jika mencuci pakaian, pisahkan pakaian penderita dengan orang yang belum terkena kudis. Ini hanya sementara aja ya..kalau sudah sembuh kan bisa digabung lagi Cacar Air (Frambusia) Penyakit ini sangat menular terutama melalui udara, pakaian, tempat tidur dan keropeng penderita. Keterangan : Dari jauh kulit yang terkena Frambusia mirip dengan buah frambus yang berbintil-bintil ranum. Cacar Air (Varisela, Chickenpox) adalah suatu infeksi virus menular yang menyebabkan ruam kulit berupa sekumpulan bintik-bintik kecil yang datar maupun menonjol, lepuhan berisi cairan serta keropeng, yang menimbulkan rasa gatal. Penyebab CACAR AIR/VARISELA. Virus ini ditularkan melalui percikan ludah penderita atau melalui benda-benda yang terkontaminasi oleh cairan dari lepuhan kulit. Penderita bisa menularkan penyakitnya mulai dari timbulnya gejala sampai lepuhan yang terakhir telah mengering. Karena itu, untuk mencegah penularan, sebaiknya penderita diisolasi (diasingkan). Jika seseorang pernah menderita cacar air, maka dia akan memiliki kekebalan dan tidak akan menderita cacar air lagi.

60 a. Penyebab Penyakit kulit ini disebabkan oleh sejenis virus bakteri Trypanosoma. b. Gejala 1. Badan demam yang tiba-tiba 2. Tubuh lemas, letih, lesu. 3. Tenggorokan sakit, agak pusing, sariawan jam setelah timbulnya gejala awal, muncul bintikbintik merah datar (makula). c. Pengobatan Resep 1 (untuk diminum) 30 gram temu lawak + 25 gram kencur + 15 gram asam jawa + 15 gram jahe, dicuci dan dipotong-potong, lalu direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum 2-3 kali sehari. Resep 2 (untuk diminum) 2 buah mengkudu matang dicuci dan dijus, atau diparut dan diambil airnya, lalu diminum. Lakukan 2-3 kali sehari. Resep 2 (pemakainan luar) Kunyit + daging buah asam (asam kawak) masing-masing secukupnya ditumbuk halus, tambahkan minyak kelapa secukupnya, dipanaskan sebentar, setelah dingin dioleskan pada bagian kulit yang terkena cacar air. Resep 3 (pemakaian luar) Daun asam dan kunyit masing-masing secukupnya dicuci dan dihaluskan, lalu dipakai untuk mengoles kulit yang gatal karena cacar air.

61 Resep 5 (pemakaian luar) Daun melanding, daun mint, daun imbau, ditumbuk hingga halus dan rata dengan perbandingan 1 banding 1. Oleskan pada kulit yang terkena cacar. Catatan : untuk perebusan gunakan periuk tanah atau panci kaca. Jangan menggunakan panci aluminium Herpes Zoster Herpes zoster juga dikatakan penyakit infeksi pada kulit yang merupakan lanjutan dari pada chickenpox (cacar air) karena virus yang menyerang adalah sama, Hanya terdapat perbedaan dengan cacar air. Herpes zoster memiliki ciri cacar gelembung yang lebih besar dan berkelompok pada bagian tertentu di badan, bisa di bagian punggung, dahi, tangan, kaki atau dada. a. Penyebab virus varicella-zoster yang menimbulkan gelembung cairan pada bagian tertentu di tubuh. b. Gejala 1. Kulit memerah. 2. Kulit yang memerah lama-lama menyebar memanjang dan akhirnya membentuk gelembung-gelembung yang terasa nyeri. 3. Gatal-gatal kesemutan. 4. Gelembung terdapat pada bagian tubuh tertentu seperti bagian punggung, dahi, tangan, kaki atau dada. c. Pengobatan

62 Resep 1 Tumbuk halus Daun Sangjo secukupnya lalu oleskan ke bagian kulit yang terkena herpes 2 kali sehari. Resep 2 Minyak kelapa, minyak bulus dicampur menjadi satu lalu oleskan ke bagian kulit yang terkena herpes 3 kali sehari Panu Panau atau Panu adalah salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur. Panu paling banyak dijumpai pada remaja usia belasan. Meskipun begitu panu juga bisa ditemukan pada penderita berumur tua. Cara mencegah dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan kulit, dan dapat diobati dengan obat anti jamur yang dijual di pasaran, dan dapat juga diobati dengan obat-obatan tradisional seperti daun sirih yang dicampur dengan kapur sirih dan dioles pada kulit yang terserang Panau. a. Penyebab Panu merupakan penyakit kulit yang disebabkan infeksi jamur kulit Malassezia Spp. b. Gejala 1. Bercak yang terdapat pada kulit disertai rasa gatal pada saat berkeringat. 2. Bercak-bercak ini bisa berwarna putih, coklat atau merah tergantung warna kulit si penderita. c. Pengobatan Resep 1

63 Cuci lalu tumbuk akar rumput jampang sebanyak 1 genggam. Campurkan 2 sendok makan belerang dengan 1 sendok makan minyak kelapa sampai rata. Oleskan campuran belerang-mimyak kelapa kebagiann selangkangan dengan menggunakan kuas akar rumput jampang. Reaksi yang timbul cuma bau belerang yang sangat menyengat. Karenanya sewaktu pengobatan usahakanlah memakai pakaian yang sudah jarang di pakai. Dan setelah selesai pengobatan, pakaian itu langsung di buang. Resep 2 Daun papaya tua 1 helai di cuci kemudian di tumbuk. Bubuk belerang sebanyak 3 sendok makan dicampur dengan minyak tanah secukupnya sampai tercampur rata. Lalu gunakan tumbukan daun pepaya untuk menggosokkan campuran belerang dan minyak tanah ke selakangan dan bagian tubuh yang terkena panu. Reaksi yang akan timbul adalah rasa panas di seluruh bagian kulit tubuh yang terkena ramuan ini. Resep 3 Sepotong lengkuas di cuci bersih dan memarkan salah satu ujungnya. Bagian yang sudah di memarkan dan berserabut itu di celupkan ke cairan cuka. Kemudian sapukan atau olesakan ke bagian yang terkena panu. Lakukan cara ini sehari tiga kali. Resep 4 Tumbuk dua ruas jahe dan segenggam daun turi yang sudah di cuci bersih. Balurkan ramuan tersebut pada kulit yang berpanu.

64 4.2.2 Gangguan Kulit Karena Luka Luka Sayat a. luka sayat parah Inti dari mengobati seseorang dengan luka tusuk atau tersayat adalah bagaimana cara meredam darah agar tidak banyak keluar. Beberapa bagian dari tubuh yg terluka dapat mengeluarkan banyak darah dalam hitungan detik saja. Jika Anda memiliki kain, sebaiknya bersih, lalu tekankan pada luka dan jangan menekan darah dengannya. Jika ikatan atau balutan tadi tidak cukup untuk menghentikan pendarahan, Anda perlu menerapkan tekanan pada "titik tekanan". Titik tekanan adalah setiap tempat pada bagian tubuh di mana arteri darah yang menyuplai melintasi tulang. Yaitu pada Arteri biracial berjalan sepanjang bagian dalam bisep Anda dan arteri femoralis berjalan di sepanjang panggul. Rasakan denyut nadi Anda dalam dua wilayah tsb, yaitu di mana Anda akan memberikan tekanan atau ikatan untuk memperlambat pendarahan. Jika semua langkah tadi gagal dan darah masih keluar banyak, langkah berikutnya menerapkan "tourniquet". Ikat sepotong kain atau sabuk tepat di atas luka sekencang mungkin. Pada titik ini tujuannya adalah untuk memotong aliran darah dengan menekan arteri sepenuhnya. Ini adalah tindakan terakhir. Setelah itu Anda perlu memberitahu dokter Anda dan berikan informasi semua yang Anda ingat. Cobalah untuk tetap tenang sehingga mereka dapat memahami apa yang Anda katakan dengan jelas agar tidak membuang-buang waktu. b. Luka sayat ringan Bila tangan Anda luka karena tersayat pisau dan mengeluarkan banyak darah, Anda tak perlu takut. Obati dengan ramuan tradisional berikut ini:

65 Resep 1 Siapkan 3 helai daun sirih, satu siung bawang merah, dan 2 sendok teh gula tebu, lalu tumbuk halus. Jika sudah halus, tempelkan pada luka tangan Anda yang tersayat tadi. Perban dengan air agar tidak kemasukan kotoran Resep 2 Ambil daun melanding secukupnya, lalu kunyah daun tersebut kemudian tempelkan pada luka. Resep 3 Batang pisang bagian tengah. Tumbuk dan oleskan pada bagian kulit yang terkena luka sayat. Resep 4 Ambil sarang laba-laba secukupnya. Letakan sarang laba-laba pada bagian kulit yang mengalami luka Luka Bakar Luka bakar bisa kita klasifikasikan berdasarkan pada kedalaman tingkat kerusakan kulit. Pertama-derajat luka bakar pada kulit di tingkat epidermis, contoh yg umum adalah sunburn. Luka bakar tingkat dua terjadi pada bagian dermis dan biasanya terlihat seperti luka ringan namun menyakitkan dan epidermis akan lecet. Ketika sembuh, bekasnya mungkin timbul. Dan jika terjadi infeksi, proses penyembuhannya akan berlangsung lama. Luka bakar tingkat tiga lebih masuk kebagian dalam kulit dan bahkan bisa mengenai otot dan tulang. Penyembuhannya mungkin bisa memakan

66 waktu lama. Ada jaringan parut terlihat jelas dan terjadi deformasi kulit. Kimia dan luka bakar listrik biasanya dikategorikan sebagai luka bakar kedua dan ketiga. Untuk jenis dan luka kulit lebih dalam, Anda harus mencari bantuan medis sesegera mungkin. Untuk luka bakar ringan, perawatan dan pertolongan pertama biasanya dapat dilakukan. Obat luka bakar ringan meliputi: antiseptik topikal dan antibiotik. Daerah yang terkena harus dibersihkan sebelum menerapkannya. Selain itu, hindari mengolesi mentega atau minyak pada luka bakar karena akan memperburuk cedera lebih lanjut. Selain dari obat tadi, ramuan herbal juga dapat memberikan kontribusi pada pengobatan luka bakar. Dibawah ini adalah cara alami untuk mengobati luka bakar. a. Kupas tanaman lidah buaya, kemudian tempelkan pada bagian kulit yang mengalami luka bakar. Lidah buaya adalah tanaman obat dengan banyak memiliki khasiat. Tanaman ini mengandung vitamin dan asam amino yang dpt membantu regenerasi kulit. b. Tumbuk kentang hingga lumat, kemudian tempelkan pada bagian kulit yang terkena luka bakar. Kentang memiliki daun majemuk yg diyakini beracun jika dimakan. Namun bisa digunakan untuk luka bakar ringan. c. Virgin coconut oil (VCO) mirip dengan minyak kelapa biasa karena kaya asam laurat, asam lemak esensial yang dipercaya dapat untuk melawan virus, bakteri patogen dan parasit. Tapi VCO tidak seperti minyak kelapa biasa karena perbedaan pengolahannya. VCO dilaporkan tidak meningkatkan kadar kolesterol jahat, tidak seperti minyak kelapa biasa. Jadi, VCO membawa manfaat lebih yaitu sbg obat untuk menyembuhkan penyakit umum. Manfaat lainnya dpt meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mengatur gula darah, membantu hepatitis C dan pasien herpes, mempertahankan fungsi tiroid, menjaga kadar kolesterol sehat dan, bergizi. Untuk pengobatan luka bakar juga bisa sembuh, dgn cara

67 mengoleskan minyak pada daerah yang terkena akan mempercepat penyembuhan bekas luka dan sebagai makanan kulit Luka Memar Luka memar adalah cedera pada jaringan di bawah kulit yg disebabkab oleh benturan dari benda keras, sehingga pembuluh darah pecah dan dan darah mengalir ke jaringan, merembes ke dalam kulit. Hal ini menyebabkan nyeri, bengkak, dan perubahan warna karakteristik pada kulit (warna hitam dan biru). Terkadang ada juga orang menjadi sangat mudah memar meskipun benturannya ringan atau tidak terlalu berat, hal ini bisa terjadi disebabkan oleh kekurangan vitamin C, nutrisi yang ditemukan dalam makanan segar (sayur dan buah), pembuluh darah menjadi lemah dan tipis, serta rawan pecah ketika terkena tekanan ringan. Alasan lainnya adalah bisa diabetes, atau menstruasi. Jika memar tidak hilang segera periksakan dengan dokter Anda sebelum terlambat. Penyebab lainnya adalah obat-obatan modern yg dapat mengganggu pembekuan darah normal, sehingga menyebabkan memar muncul, misalnya antidepresan, aspirin, anestesi, kortison dan penisilin. Cara Tradisional Untuk Penyembuhan Memar seperti berikut ini: 1. Buatkan Sebuah kompres es buatan dengan cara mencampur 2 bagian air dan 1 bagian alkohol dalam kantong nilon dan membekukannya, walaupun akan beku tapi kantong tadi akan fleksibel sehingga bisa mengkompres dgn baik. 2. Makanlah buah-buahan serta sayuran yang banyak mengandung Vitamin A dan C, jika tidak ada bisa menggunakan bentuk tablet atau pil untuk membantu pembekuan darah. Ramuan Herbal Untuk Penyembuhan Luka Memar

68 1. Campurkan 1 bagian merica bubuk dan 5 bagian Vaseline, aduk hingga rata dan dinginkan (simpan dilemari es), oleskan sekali sehari. 2. Buatkan teh dari confrey root atau buchu. Rendamkan kain dalam teh tadi dan balutkan ke daerah memar, ini untuk mengurangi rasa sakit dan perubahan warna kulit. 3. Campurkan 1 ons jahe dan daun melanding yang masih muda, kemudian tempelkan pada bagian kulit yang mengalami memar Luka Yang Terinfeksi Infeksi sering menyerang bila ada bagian tubuh yg luka. Untuk meredamnya cobalah cara dibawah ini. Resep 1 Gunakan getah pisang dgn cara mengoleskan pada bagian yg terkena infeksi akan terasa dingin dan enak. Berangsur-angsur infeksi akan berkurang jika melakukannya secara teratur setiap hari. Resep 2 Ketela pohon diparut, kemudian tempelkan parutan ketela pohon tersebut pada bagian kulit yang mengalami infeksi. Lakukan secara teratur setiap 3 kali sehari. Perlu di tekankan bahwa resiko dari infeksi adalah kematian. Ini terjadi karena darah sebagai elemen terpenting dalam tubuh kita terkontaminasi oleh virus atau bakteri penyakit yg mengakibatkan kinerja organ tubuh tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Sedangkan untuk pengobatan, periksakan ke dokter.

69 4.3 Akuisisi Pengetahuan Pengetahuan ini merupakan inti dari sistem pakar ini, sehingga dalam pembuatan sistem pakar ini pertama yang dilakukan adalah pengorganisasian dari pengetahuan tentang gangguan pada kulit dan ramuan tradisional yang digunakan untuk menangani gangguan kulit tersebut. Pengetahuan tentang gangguan pada kulit diperoleh dari studi literature dan seorang pakar yang merupakan ahli pengobatan dengan menggunakan ramuan tradisional, yaitu Bapak R Soeprapto yang membuka praktek di Jl. Rorojonggrang V RT 04 RW 13 Semarang Barat. Sebelum dikembangkan kedalam basis pengetahuan berupa kaidah-kaidah produksi, pengetahuan di organisasikan terlebih dahulu kedalam matrik dengan pengkodean seperti pada table berikut : Table 4.2 kode gejala gangguan kulit Kode Gejala G001 G002 G003 G004 G005 G006 G007 Nama Gejala Timbul bintik-bintik pada kulit yang warnanya merah muda Terjadi penebalan pada kulit yang warnanya merah muda Demam yang tiba-tiba Kulit terasa hangat Bintik-bintik pada kulit jika digaruk akan semakin besar dan melebar secara cepat Rasa gatal yang berlebihan pada kulit Kulit memerah

70 G008 G009 G010 G011 G012 G013 G014 G015 G016 G017 G018 G019 G020 G021 G022 Bersisik dan pecah-pecah Timbul gelembung-gelembung kecil mengandung air atau nanah Infeksi kulit berupa benjolan Benjolan tampak semakin membesar Benjolan berisi nanah dan terasa panas dan berdenyut Sekitar area benjolan berisi nanah terasa sakit Tenggorokan sakit, agak pusing, sariawan Ditandai rasa gatal terutama pada malam hari Jika bintil-bintil sering digaruk akan berubah menjadi nanah Tubuh lemas, letih, lesu jam setelah timbulnya gejala awal, muncul bintik-bintik merah datar (makula) Kulit yang memerah lama-lama menyebar memanjang dan akhirnya membentuk gelembung-gelembung yang terasa nyeri Gatal-gatal kesemutan Gelembung terdapat pada bagian tubuh tertentu seperti bagian punggung, dahi, tangan, kaki atau dada Bercak yang terdapat pada kulit disertai rasa gatal pada saat berkeringat

71 G023 G024 Bercak-bercak ini bisa berwarna putih, coklat atau merah tergantung warna kulit si penderita Kelenjar di belakang telinga membengkak Tabel 4.3 Kode nama penyakit Kode Penyakit Nama penyakit PH1 PH2 PH3 PH4 PH5 PH6 PH7 PH8 Biduran Eksim Bisul Campak Kudis Cacar Air Herpes Zoster Panu Mesin Inferensi Dalam sistem pakar ini, mesin inferensi menggunakan metode Forward Chaining dengan format IF THEN, format ini lebih mudah untuk dimengerti oleh pengguna dalam menggambarkan teknik-teknik pemecahan problemnya sendiri. Bagian IF berisi gejala penyakit dan bagian THEN berisi kemungkinan penyakit yang diderita. Pada basis pengetahuan gejala-gejala penyakit ditulis

72 dalam pengkodean yang dihasilkan dari penerimaan pengetahuan yang telah diorganisasikan dalam matrik adalah seperti pada table berikut. Tabel 4.4 Tabel keputusan G001 G002 G003 G004 G005 G006 G007 G008 G009 G010 G011 G012 PH1 X X X X X PH2 X X X X PH3 X X X X X PH4 X X PH5 X PH6 X PH7 X PH8 G013 G014 G0015 G016 G017 G018 G019 G020 G0021 G022 G023 G024 PH1 PH2 PH3 X PH4 X X PH5 X X PH6 X X X PH7 X X X PH8 X X

73 Table 4.5 Tabel relasi idpenyakit idgejala PH1 G001 PH1 G002 PH1 G003 PH1 G004 PH1 G005 PH2 G006 PH2 G007 PH2 G008 PH2 G009 PH3 G004 PH3 G007 PH3 G010 PH3 G011 PH3 G012 PH3 G013 PH4 G002 PH4 G003 PH4 G014 PH4 G024 PH5 G001 PH5 G015 PH5 G016

74 PH6 PH6 PH6 PH6 PH7 PH7 PH7 PH7 PH8 PH8 G003 G014 G017 G018 G007 G019 G020 G021 G022 G Analisis Sistem Flowchart Cara untuk menyajikan program salah satunya adalah dengan diagram alir (flowchart). Menyajikan suatu masalah dalam bentuk bagian, yang umumnya dipergunakan untuk memecahkan masalah pemrograman. Diagram alir digunakan untuk menggambarkan secara grafik langkah- langkah dan uruturutan prosedur dari suatu program untuk memembantu memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan dalam menganalisis alternatifalternatif lain dalam pengoperasian. Untuk lebih jelasnya berikut ini adalah bagan flowchart dari sistem pakar pertolongan pertama pada penderita gangguan kulit menggunakan ramuan tradisional :

75 Start 1 Halaman depan index.php Menu user Menu admin Input username & password login Home admin Menu 1 Logout End Gambar 4.1 Flowchart sistem pakar pertolongan pertama pada penderita gangguan kulit menggunakan ramuan tradisional Gambar 4.1 dijelaskan bahwa pada saat program dijalankan tampilan menuju ke halaman index.php sebagai halaman utama. Pengguna program ini dibedakan menjadi dua pengguna yang memiliki otorisasi yang berbeda, yaitu admin (operator), dan User (pasien). Untuk mengakses otorisasi admin, pengguna perlu memasukkan username dan password.

76 Start Form pasien Y halaman utama (index.php) Memilih gejala penyakit T Selesai memilih gejala penyakit? Simpan ditabel diagnosis Hitung CF Simpan di historypasien ditampilkan 3 Penyakit CF terbesar, solusi End Gambar 4.2 Flowchart Program Diagnosis Penyakit Dari gambar 4.2 dapat dijelaskan alur program adalah sebagai berikut: 1. User mengisi data pasien.. 2. Pilih gejala gejala-gejala yang dirasakan pasien. 3. Jika selesai memasukkan gejala, hitung CF berdasarkan relasi. 4. Simpan hasil diagnosis tiga CF terbesar di tabel history_pasien. 5. Tampilkan hasil tiga penyakit dan solusi sesuai data User.

77 Start T Data Penyakit 2 Edit Penyakit? T Hapus Penyakit? T Back Y Ubah Data Penyakit Y Hapus Data 2 Y Tambah data? Y Y Isi Form Simpan? 1 1 T Simpan Back Y 2 Y Y Y 1 T Update data penyakit Back? T End T Gambar 4.3 Flowchart Program Data Penyakit Pada gambar 4.4 diatas dapat dijelaskan alur dari progam sebagai berikut: 1. Jika ingin menambahkan data penyakit maka harus mengisi form yang sudah ada lalu simpan. Data akan diupadate dalam database. Setelah tersimpan program akan kembali ke halaman tampilkan data. 2. Opertor juga dapat melakukan kegiatan edit. Program akan menampilkan form edit sesuai dengan id penyakit yang dipilih, isi form tersebut kemudian simpan. Database akan mengupdat data yang baru, dan program akan menampilkan halaman tampil data. 3. Selain itu juga Operator dapat melakukan proses hapus data.

78 Start Data Gejala 2 T Edit Gejala? T T T Hapus Back Gejala? Tambah data? Y Ubah Data Gejala Y Hapus Data 2 Y Y Isi Form Y Simpan? 1 1 Simpan T Y Y Y T Back 2 1 Update data gejala Back? T T Selesai Gambar 4.4 Flowchart Program Data Gejala Dilihat dari gambar 4.4 dapat dijelaskan alur program data gejala sebagai berikut : 1. Jika ingin menambah data gejala maka isilah form untuk tambah gejala. Setelah form diisi dan Operator memilih untuk menyimpan, maka program melakukan proses update data gejala ke dalam database. Dan program menampilkan halaman lihat data gejala. 2. Opertor juga dapat melakukan kegiatan edit. Program akan menampilkan form edit sesuai dengan id gejala yang dipilih, isi form tersebut kemudian simpan. Database akan mengupdate data yang baru, dan program akan menampilkan halaman tampil data. 3. Operator juga dapat melakukan proses hapus data, dan program akan melakukan proses delete terhadap gejala sesuai dengan id yang dipilih oleh operator untuk dihapus.

79 Start Data Kaidah 2 Edit Kaidah Hapus Kaidah? Back Tambah kaidah? Ubah Data Kaidah Hapus Data 2 Isi Form Simpan? 1 1 Simpan Back 2 1 Update data Kaidah Back? End Gambar 4.5 Flowchart Program Data Kaidah 1. Dalam form input kaidah ada beberapa form yang harus diisi yaitu form memilih penyakit, gejala dan form pengisian nilai CF. Setelah form diisi dan Operator memilih untuk menyimpan, maka program melakukan proses update data relasi ke dalam database. Dan program menampilkan halaman tampil data. 2. Opertor juga dapat melakukan kegiatan. Program akan menampilkan form edit sesuai dengan id relasi yang dipilih, isi form tersebut kemudian simpan. Database akan mengupdate data yang baru, dan program akan menampilkan halaman tampil data. 3. Operator juga dapat melakukan proses hapus data, dan program akan melakukan proses delete terhadap data relasi sesuai dengan id yang dipilih oleh operator untuk dihapus Diagram Konteks (Data Context Diagram) Diagram konteks merupakan aliran yang menggambarkan hubungan antara sistem dengan entitas. Selain itu diagram konteks merupakan diagram yang

80 paling awal yang terdiri dari suatu proses data dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem secara garis besarnya. Aliran dalam diagram konteks memodelkan masukan ke sistem dan keluaran dari sistem. Pakar Ramuan Tradisional Input username pasword admin Input gejala Input penyakit Input relasi Login admin sukses Info gejala Info jenis penyakit Info relasi Sistem Pakar Gangguan Kulit Daftar identifikasi Input identifikasi Info data identifikasi gejala Hasil identifikasi User Gambar 4.6. Data Context Diagram Sistem Pakar Gangguan Kulit Diagram konteks diatas menerangkan bahwa arus data secara umum yang melibatkan dua buah entitas, yaitu : 1. User Merupakan pengguna dari aplikasi sistem pakar untuk mengidentifikasi gangguan kulit melalui gejala yang tampak, yaitu penderita, masyarakat umum baik dari kalangan akademis maupun non akademis yang ingin mengetahui tentang gangguan kulit. Pada entitas user terdapat tujuh aliran data, dimana tiga aliran data menuju ke sistem, yaitu daftar identifikasi, input username dan passworduser, serta inputidentifikasi, dan dua aliran data yang menuju entitas user yaitu login user sukses, info data identifikasi gejala, hasil identifikasi.

81 2. Pakar Obat Tradisional Dapat di kategorikan sebagai tabib yang mempunyai spesialisasi keahlian kesehatan pada bidang pengobatan tradisional gangguan pada kulit, atau siapapun yang memahami permasalahan mengenai pengobatan tradisional gangguan kulit, dimana pakar pengobatan tradisional ini merupakan seseorang yang ditunjuk untuk memberikan data atau informasi tentang pengobatan tradisional pada gangguan kulit dikarenakan mempunyai pemahaman yang lebih luas mengenai permasalahan mengenai pengobatan tradisional. Pakar pengobatan tradisional dapat menghapus, merubah dan menambah data yang nantinya digunakan oleh sistem. Terdapat delapan aliran data, dimana empat aliran data menuju ke sistem, yaitu input username dan password admin, input gejala, input penyakit, dan input relasi. Serta empat aliran data dari sistem menuju ke admin, yaitu info gejala, info jenis penyakit, info relasi, login username dan password admin Data Flow Diagram (DFD) Data Flow Diagram ini menjelaskan proses yang ada pada Aplikasi Sistem Pakar Untuk Mengidentifikasi Gangguan Pada Kulit Secara terperinci dan jelas sebagai gambaran awal Data Flow Diagram Level 1 Data Flow Diagram Level 1 menjelaskan mengenai kegiatan arus data yang terjadi dalam sistem pakar identifikasi gangguan pada kulit. Pada diagram ini terdapat dua entitas dan lima proses yang merupakan proses utama dari sistem, yaitu proses login, proses administrator, proses pendaftaran, serta proses identifikasi. Serta data store yang masing-masing adalah pengguna_admin, pendaftaran, penderita, penyakit, dan gejala.

82 Input identifikasi 4 identifikasi Info data identifikasi gejala Hasil identifikasi user Data jenis penyakit Data gejala penyakit Simpan penyakit Input gejala Input penyakit Info user Pakar obat tradisional gejala Data penyakit Data gejala Simpan data gejala 3 administrasi Gambar 4.7 DFD Level 1 Info penyakit Info gejala Info relasi Data Flow Diagram Level 2 Proses Identifikasi Data Flow Diagram Level 2 Proses identifikasi memiliki dua proses, yaitu proses pertanyaan dan proses hasil identifikasi. Untuk memperjelas input dan output Data Flow Diagram Level 2 Proses Identifikasi ini, akan diuraikan dalam spesifikasi proses sesudah gambar berikut : Info data identifikasi gejala User Input identifikasi Pertanyaan Hasil identifikasi Data gejala yang dipilih Hasil identifikasi Gejala Penyakit Gambar 4.8 DFD level 2 proses identifikasi Berikut adalah spesifikasi deskripsi dari tiap proses yang terdapat dalam subprocess dari Proses Identifikasi:

83 Tabel 4.6 Deskripsi Proses Pertanyaan Nomor 4 Nama Input Output Keterangan Proses Proses Pertanyaan Input_Identifikasi, Data_Penyakit, Data_Gejala Data_Gejala_yang_Pilih Dalam proses ini terjadi pembacaan data dari tabel gejala. Kemudian user memasukan gejala sebagai akibat dari pertanyaan yang diajukan oleh sistem. Data yang di masukan oleh user diterima oleh proses secara sementara sampai semua data jawaban terkumpul. Keluaran dari proses ini adalah Data_Yang_Dipilih yang langsung menuju pada proses hasil identiikasi. Dalam proses ini terjadi pembacaan data dari tabel penyakit. Tabel 4.7 Deskripsi Proses Hasil Identifikasi Nomor 5 Nama Input Output Keterangan Proses Proses Hasil Identifikasi Data_Gejala_yang_Dipilih Hasil_Identifikasi Dalam proses hasil identiikasi ini akan menampilkan hasil identifikasi kepada user, hasil identifikasi yang ditampilkan berdasarkan atas inputan gejala oleh user pada proses pertanyaan, data gejala yang dipilih kemudian diberikan melalui proses pertanyaan kepada proses hasil identifikasi, dan memunculkannya pada sistem.

84 Simpan data gejala 1 Input gejala Input gejala Input relasi 6 Input relasi Simpan relasi 3. gejala Data gejala 2 Info gejala Info user Laporan gejala Pakar ramuan tradisional Input penyakit 3 Input penyakit Simpan penyakit 4. penyakit 7 Info user Info penyakit 4 Info penyakit Data penyakit Data user 2. penderita Info relasi 5 Info relasi Data relasi Gambar 4.9 DFD Level 2 Proses Administrator Berikut adalah spesifikasi deskripsi dari tiap proses yang terdapat dalam subprocess dari Proses Administrasi : Tabel 4.8 Deskripsi Proses Input Gejala Nomor 1 Nama Input Output Keterangan Proses Proses Input Gejala Input_Gejala Simpan_Gejala Admin dalam proses Gejala ini memberikan masukan berupa Gejala penyakit yang juga meliputi Id gejala, nama gejala, dan direktori gambar. Kemudian data-data tersebut disimpan sebagai data gejala oleh sistem ke dalam tabel gejala

85 Tabel 4.9 Deskripsi Proses Laporan Gejala Nomor 2 Nama Input Output Keterangan Proses Proses Info Gejala Data_ Gejala Info_Gejala Proses input berkaitan dengan proses Info gejala dimana dalam proses ini, Data Gejala yang sudah tersimpan dalam table gejala akan ditampilkan pada sistem. Tabel 4.10 Deskripsi Proses Input Penyakit Nomor 3 Nama Input Output Keterangan Proses Proses Input Penyakit Input Penyakit Simpan_Penyakit Admin dalam proses input penyakit ini memberikan masukan berupa nama penyakit yang juga meliputi Id,nama penyakit, pengobatan, dan gejala. Kemudian data-data tersebut disimpan sebagai data penyakit oleh sistem ke dalam tabel penyakit. Tabel 4.11 Deskripsi Proses Laporan Penyakit Nomor 4 Nama Input Proses Info Penyakit Data_Penyakit

86 Output Keterangan Proses Info_Penyakit Proses laporan Penyakit ini ditampilkan berdasarkan hasil pengisian yang dialakukan oleh admin berupa Jenis penyakit baru. Masukan tersebut di simpan dalam tabel penyakit, kemudian sistem akan mendapatkan data, berupa data penyakit. Setelah itu, sistem akan memberikan tampilan dalam bentuk laporan penyakit yang dapat dilihat oleh admin Tabel 4.12 Deskripsi Proses Laporan rule Nomor 5 Nama Input Output Keterangan Proses Proses Info Relasi Data_Relasi Info_Relasi Proses Info Relasi masih berhubungan dengan proses input relasi, dimana dalam proses kedua tersebut, data yang disimpan dalam tabel relasi kemudian dikirimkan kedalam sistem sehingga mendapatkan data berupa relasi. Setelah itu sistem akan menampilkan kepada admin berupa info relasi. Tabel 4.13 Deskripsi Proses Laporan User Nomor 7 Nama Input Output Proses Info User Data_User Info_User

87 Keterangan Proses Proses user merupakan data yang dihasilkan dari masukan user pada proses pendaftaran dan kemudian tersimpan di dalam tabel pendaftaran. Dari tabel ini, sistem mendapatkan data berupa data pendaftaran yang kemudian menghasilkan data user. Sehingga admin dapat melihat tiap orang yang telah terdaftar. 4.5 Perancangan Database Entity Relationship Diagram (ERD) ERD yang digunakan dalam pembuatan sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit kulit pada manusia adalah sebagai berikut : Kode Penyakit Nama Penyakit Nama Gejala Kode Gejala Penyakit N Memiliki N Gejala Kode Gejala Kode Penyakit Gambar 4.10 Entity Relationship Diagram Struktur File Seluruh tabel saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan gambaran tabel basis pengetahuan yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Tabel Gejala Tabel ini berisi data gejala klinis.

88 Tabel 4.14 Tabel Gejala Field Type Extra idgejala char(4) nm_gejala varchar(100) Keterangan : Primary Key = idgejala 2. Tabel Penyakit Tabel ini berisi data penyakit Tabel 4.15 Tabel Penyakit Field Type Extra idpenyakit char(4) nm_penyakit varchar(60) definisi Text solusi Text Keterangan : Primary Key = idpenyakit 3. Tabel relasi Tabel ini berisi tentang struktur dan data yang terdiri dari gejala dan penyakit yang saling berelasi atau berhubungan yang akan membentuk suatu kesimpulan. Tabel 4.16 Tabel relasi Field Type Extra idkaidah tinyint(9) auto_increment idpenyakit varchar(4) idgejala varchar(6) Keterangan : Primary Key = idkaidah 4. Tabel diagnosis Tabel ini berisi tentang data yang diinput pengguna pada waktu proses diagnosis Tabel 4.17 Tabel diagnosis

89 Field Type Extra iddiagnosis tinyint(4) auto_increment idpenyakit varchar(4) idgejala varchar(4) Keterangan : Primary Key = iddiagnosis 5. Tabel Admin Tabel ini berisi data tentang nama pakar dan kata kunci pakar Tabel 4.18 Tabel Admin Field Type Extra userid varchar(30) passid varchar(30) Relasi tabel merupakan hubungan yang terjadi pada tabel dengan tabel lainnya, yang berfungsi untuk mengatur operasi database. Hubungan yang dapat dibentuk dalam database sistem pakar ini yaitu : Gambar 4.11 Konsep Data Model

90 4.6 Proses Inferensi Penalaran Maju (Foward Chaining) Suatu kaidah disusun berdasarkan pengetahuan dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu bagian fakta dan bagian kesimpulan. Selanjutnya bagian fakta sendiri dikelompokkan lagi menjadi fakta-fakta yang lebih spesifik untuk kemudian masing-masing kelompok fakta akan membentuk sebuah kaidah yang memiliki sebuah kesimpulan tertentu. Dalam hal ini, akan dijelaskan bagaimana aliran proses jika menggunakan metode forward chaining yang dapat dilihat pada flowchart di bawah ini: Start Data penderita gejala Tidak Kaidah berbasis aturan Kaidah telah sesuai Ya File basis pengetahuan Identifikasi Kesimpulan berupa info penyakit, pencegahan dan pengobatan Data hasil konsultasi End Gambar 4.12 Flowchart Proses Inferensi Penalaran Maju

91 Dari flowchart di atas, dapat dijelaskan langkah-langkah proses inferensi penalaran maju (foward chaining) yang dilakukan adalah sebagai berikut : Masukan berupa fakta yang diberikan oleh user adalah data user, gejala yang tampak. Kemudian data-data tersebut disusun ke dalam kaidah berbasis aturan, dimana setelah itu terjadi pengecekan apakah kaidah-kaidah tersebut sesuai atau tidak. Jika tidak maka user akan kembali mengisikan fakta-fakta yang lain, akan tetapi jika kaidah tersebut sesuai maka, kaidah atau fakta tersebut tersimpan di dalam file berbasis pengetahuan berupa basis data yang kemudian diproses hingga user bisa melakukan proses identifikasi. Dari identifikasi tersebut, akan terlihat gejala yang dimasukkan menghasilkan suatu kesimpulan tentang penyakit atau bahkan penyakit tidak ditemukan karena tidak ada dalam kaidah. Dan di akhir program akan dihasilkan sebuah kesimpulan dan solusi berupa saran pencegahan dan pengobatan sesuai dengan jenis penyakitnya. 4.7 Penjelasan Program Didalam penjelasan program ini dijelaskan tentang alur pembuatan dan kegunaan program yang dibuat beserta tampilan desain. Berikut ini tampilantampilan halaman yang ada dalam program yang dibuat : Penjelasan Menu Program User Dalam halaman menu program pengguna akan ditampilkan halaman menu yang dapat diakses oleh pengguna, Adapun halaman menu tersebut adalah sebagai berikut :

92 Halaman Menu Home Halaman pada menu home ini merupakan tampilan awal saat progam dijalankan, dimana dalam home ini terdapat deskripsi mengenai tujuan pembuatan program serta informasi mengenai pengobatan alternatif pada penderita gangguan kulit. Adapun desain halamannya sebagai berikut : Gambar 4.13 Menu Home User Menu Diagnosis Gejala Pada halaman menu diagnosis gejala, apabila pengguna ingin melakukan proses identifikasi, maka pengguna diwajibkan untuk mengisi data gejala yang dialami sehingga pengguna akan mendapatkan jawaban jenis penyakit yang sedang dialami berdasarkan data gejala yang diisi. Adapun desain halamannya adalah sebagai berikut :

93 Gambar 4.14 Menu Diagnosis Gejala Menu Diagnosis Hasil Identifikasi Halaman Hasil Identifikasi merupakan halaman yang memberikan informasi hasil dari masukan pengguna yang melakukan proses diagnosa. Adapun desain halamannya adalah sebagai berikut : Gambar 4.15 Menu Diagnosis Hasil Identifikasi User

94 Menu Penyakit Dalam menu ini pengunjung akan memperoleh informasi mengenai jenis penyakit apa saja yang dapat didiagnosa oleh Sistem Pakar Pengobatan Alternatif Pada penderita Gangguan Kulit Menggunakan Ramuan Tradisional ini. Adapun desain halamannya adalah sebagai berikut : Gambar 4.16 Menu Penyakit User Menu Definisi Penyakit Halaman menu ini merupakan halaman yang memberikan informasi mengenai definisi dan solusi dari masukan pengguna yang melakukan proses pemilihan tampilkan penyakit. Adapun desain halamannya adalah sebagai berikut: Gambar 4.17 Menu Definisi Penyakit

95 Menu Luka Kulit Menu pada halaman ini merupakan halaman yang memberikan informasi mengenai pengobatan alternatif pada penderita gangguan kulit karena luka. Untuk penderita yang mengalami gangguan kulit karena luka tidak memerlukan proses identifikasi karena penyebabnya sudah jelas. Adapun desain halamannya adalah sebagai berikut : Gambar 4.18 Menu Luka Kulit User Menu Informasi Luka Kulit Halaman ini akan memberikan informasi mengenai pengobatan alternatif yang harus dilakukan, yaitu berupa definisi dan solusi dari masukan pengguna yang melakukan proses pemilihan tampilkan luka. Adapun desain halamannya adalah sebagai berikut :

96 Gambar 4.19 Menu Informasi Luka Kulit User Menu Bantuan Dalam halaman ini berisi tentang informasi mengenai petunjuk penggunaan sistem. Adapun desain halamannya adalah sebagai berikut : Gambar 4.20 Menu Bantuan User

97 Menu Admin Halaman Menu Admin merupakan halaman yang hanya ditujukan kepada admin untuk melakukan perubahan data penyakit. Adapun desain halamannya adalah sebagai berikut : Gambar 4.21 Menu Login Admin Menu Contact Halaman Menu Contact merupakan halaman yang berisi data pembuat sistem pakar. Adapun desain halamannya adalah sebagai berikut : Gambar 4.22 Menu Contact

98 Penjelasan Menu Program Admin Dalam halaman menu program admin akan ditampilkan halaman menu yang dapat diakses oleh pihak admin, Adapun halaman menu tersebut adalah sebagai berikut : Menu Home Admin Halaman pada Menu Home Admin ini merupakan tampilan awal saat progam dijalankan, dimana dalam home ini terdapat beberapa menu untuk digunakan dalam pengubahan data pada system pakar pengobatan alternatif pada penderita gangguan kulit. Adapun desain halamannya adalah : Gambar 4.23 Menu Home Admin

99 Menu Input Penyakit Halaman Menu Input Penyakit merupakan halaman yang hanya ditujukan kepada admin untuk melakukan penambahan data penyakit. Adapun desain halamannya adalah sebagai berikut : Gambar 4.24 Menu Input Penyakit Menu Input Gejala Halaman Menu Input Gejala merupakan halaman yang hanya ditujukan kepada admin untuk melakukan perubahan data gejala penyakit. Adapun desain halamannya adalah sebagai berikut : Gambar 4.25 Menu Input Gejala

100 Menu Input Kaidah Halaman Menu Input Kaidah merupakan halaman yang hanya ditujukan kepada admin untuk melakukan perubahan terhadap kaidah penyakit. Adapun desain halamannya adalah sebagai berikut : Gambar 4.26 Menu Input Kaidah Menu Edit Penyakit Halaman Menu Edit Penyakit merupakan halaman yang hanya ditujukan kepada admin untuk melakukan edit atau perubahan data terhadap data penyakit yang dipilih. Adapun desain halamannya adalah sebagai berikut :

101 Gambar 4.27 Menu Edit Penyakit Menu Edit Gejala Halaman Menu Edit Gejala merupakan halaman yang hanya ditujukan kepada admin untuk melakukan perubahan data mengenai gejala penyakit. Adapun desain halamannya adalah sebagai berikut : Gambar 4.28 Menu Edit Gejala

102 Menu Edit Kaidah Halaman Menu Edit Kaidah merupakan halaman yang hanya ditujukan kepada admin untuk melakukan perubahan data mengenai kaidah penyakit. Adapun desain halamannya adalah sebagai berikut : Gambar 4.28 Menu Edit Kaidah

SISTEM PAKAR PENGOBATAN ALTERNATIF PADA PENDERITA GANGGUAN KULIT MENGGUNAKAN RAMUAN TRADISIONAL

SISTEM PAKAR PENGOBATAN ALTERNATIF PADA PENDERITA GANGGUAN KULIT MENGGUNAKAN RAMUAN TRADISIONAL SISTEM PAKAR PENGOBATAN ALTERNATIF PADA PENDERITA GANGGUAN KULIT MENGGUNAKAN RAMUAN TRADISIONAL Ridwan Bayu Samodra Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Computer Universitas Dian Nuswantoro

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT PADA AYAM BROILER

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT PADA AYAM BROILER LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT PADA AYAM BROILER Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Teknik Informatika S-1 pada Fakultas

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PAKAR UNTUK MENGANALISA DAN MENDETEKSI PENYAKIT PADA MANUSIA YANG DITULARKAN OLEH HEWAN TERNAK

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PAKAR UNTUK MENGANALISA DAN MENDETEKSI PENYAKIT PADA MANUSIA YANG DITULARKAN OLEH HEWAN TERNAK LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PAKAR UNTUK MENGANALISA DAN MENDETEKSI PENYAKIT PADA MANUSIA YANG DITULARKAN OLEH HEWAN TERNAK Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program

Lebih terperinci

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

BAB II. KAJIAN PUSTAKA BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. MYSQL MySQL merupakan sistem basis dataopen source paling populer. MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basis data relasional (Relational Database Management

Lebih terperinci

LAPORAN PROYEK AKHIR

LAPORAN PROYEK AKHIR LAPORAN PROYEK AKHIR PERANCANGAN WEBSITE SEKOLAH PADA SMA N 1 PEGANDON - KENDAL Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Teknik Informatika D3 pada fakultas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. pengolahan data, pengolahan gambar, pengolahan angka, dan lainnya.

BAB 2 LANDASAN TEORI. pengolahan data, pengolahan gambar, pengolahan angka, dan lainnya. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Aplikasi Aplikasi merupakan komponen atau perangkat lunak pendukung sistem operasi yang bisa digunakan untuk keperluan membantu kerja manusia sehari-hari seperti pengolahan

Lebih terperinci

WEB DINAMIS 1 MANAJEMEN DATABASE MYSQL. Agustina Purwatiningsih., S.Kom

WEB DINAMIS 1 MANAJEMEN DATABASE MYSQL. Agustina Purwatiningsih., S.Kom WEB DINAMIS 1 MANAJEMEN DATABASE MYSQL Agustina Purwatiningsih., S.Kom 1 Pendahuluan Seperti yang dijelaskan pada pertemuan pertama, web dinamis merupakan web yang di desain agar konten yang terdapat dalam

Lebih terperinci

PENGERTIAN PHP DAN MYSQL

PENGERTIAN PHP DAN MYSQL PENGERTIAN PHP DAN MYSQL Adis Lena Kusuma Ratna Adis.lena12@gmail.com Abstrak PHP sendiri sebenarnya merupakan singkatan dari Hypertext Preprocessor, yang merupakan sebuah bahasa scripting tingkat tinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak dilahirkan hingga tumbuh dewasa manusia diciptakan dengan kecerdasan yang luar biasa, kecerdasan juga akan berkembang dengan pesat. Kecerdasan tersebut yang dapat

Lebih terperinci

PENGENALAN MySQL. Riana Sepriyanti. Abstrak. Pendahuluan.

PENGENALAN MySQL. Riana Sepriyanti. Abstrak. Pendahuluan. PENGENALAN MySQL Riana Sepriyanti riana0592@yahoo.com Abstrak MySQL merupakan software database open source yang paling populer di dunia, dimana saat ini digunakan lebih dari 100 juta pengguna di seluruh

Lebih terperinci

PROPOSAL TUGAS AKHIR

PROPOSAL TUGAS AKHIR PROPOSAL TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PENJUALAN KOMPUTER SECARA E-COMMERCE PADA CV. MEDIA PRIMA SEMARANG Nama N I M Program Studi Disusun Oleh : : Septia Eka Marizayanti : A12.2005.02037 : Sistem Informasi

Lebih terperinci

LAPORAN PROYEK AKHIR

LAPORAN PROYEK AKHIR LAPORAN PROYEK AKHIR SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN PADA SMK BHAKTI PERSADA KENDAL Nama NIM Program Studi Disusun Oleh : : Siti Aminah : A21.2007.05959 : Manajemen Informatika FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN NILAI AKADEMIK PADA SMP NEGERI 14 SEMARANG

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN NILAI AKADEMIK PADA SMP NEGERI 14 SEMARANG LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN NILAI AKADEMIK PADA SMP NEGERI 14 SEMARANG Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Sistem Informasi S-1 pada

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN TIPE AUTISME PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING. Agam Krisna Setiaji

SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN TIPE AUTISME PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING. Agam Krisna Setiaji 1 SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN TIPE AUTISME PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Agam Krisna Setiaji Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro,

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN BASIS DATA SISTEM PELAYANAN TAMU HOTEL(STUDI KASUS PADA HOTEL RINJANI SEMARANG).

LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN BASIS DATA SISTEM PELAYANAN TAMU HOTEL(STUDI KASUS PADA HOTEL RINJANI SEMARANG). LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN BASIS DATA SISTEM PELAYANAN TAMU HOTEL(STUDI KASUS PADA HOTEL RINJANI SEMARANG). Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Sistem

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS AUTISME DAN GANGGUAN PSIKOLOGIS LAINNYA PADA ANAK BERBASIS WEB

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS AUTISME DAN GANGGUAN PSIKOLOGIS LAINNYA PADA ANAK BERBASIS WEB SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS AUTISME DAN GANGGUAN PSIKOLOGIS LAINNYA PADA ANAK BERBASIS WEB TUGAS AKHIR OLEH : ARIK NUR ADITYA 0634010149 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PENJUALAN BERBASIS WEBSITE PADA CV. ARINTA WIJAYA SEMARANG

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PENJUALAN BERBASIS WEBSITE PADA CV. ARINTA WIJAYA SEMARANG LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PENJUALAN BERBASIS WEBSITE PADA CV. ARINTA WIJAYA SEMARANG Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Sistem Informasi S-1

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR APLIKASI PERPUSTAKAAN PADA MA AL IRSYAD GAJAH. Disusun Oleh: : Nurul Aini : A Program Studi : Manajemen Informatika

LAPORAN TUGAS AKHIR APLIKASI PERPUSTAKAAN PADA MA AL IRSYAD GAJAH. Disusun Oleh: : Nurul Aini : A Program Studi : Manajemen Informatika p LAPORAN TUGAS AKHIR APLIKASI PERPUSTAKAAN PADA MA AL IRSYAD GAJAH Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Manajemen Informatika D-3 pada Fakultas Ilmu Komputer

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR. Perancangan Sistem Informasi Administrasi Untuk Distributor Media Massa Topas Agency. Disusun oleh :

LAPORAN TUGAS AKHIR. Perancangan Sistem Informasi Administrasi Untuk Distributor Media Massa Topas Agency. Disusun oleh : LAPORAN TUGAS AKHIR Perancangan Sistem Informasi Administrasi Untuk Distributor Media Massa Topas Agency Nama NIM Program Studi Disusun oleh : : Taufik Sahaini Ashari : A12.2004.01693 : Sistem Informasi

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN SMAN 01 KEBUMEN. Disusun Oleh:

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN SMAN 01 KEBUMEN. Disusun Oleh: p LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN SMAN 01 KEBUMEN Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Manajemen Informatika D-3 pada Fakultas Ilmu Komputer

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBELIAN TABLET PC MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY TAHANI

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBELIAN TABLET PC MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY TAHANI LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBELIAN TABLET PC MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY TAHANI Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN OBAT PADA APOTEK MEKAR FARMA SEMARANG

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN OBAT PADA APOTEK MEKAR FARMA SEMARANG LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN OBAT PADA APOTEK MEKAR FARMA SEMARANG Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Studi Sistem Informasi S-1 pada Fakultas

Lebih terperinci

PERANCANGAN DATABASE PENGIRIMAN PAKET PADA PT. SUMBER JATI BARU PEKALONGAN

PERANCANGAN DATABASE PENGIRIMAN PAKET PADA PT. SUMBER JATI BARU PEKALONGAN LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN DATABASE PENGIRIMAN PAKET PADA PT. SUMBER JATI BARU PEKALONGAN Disusun Oleh : Nama : GUSTIANI ARIDIANSARI NIM : A12.2004.01805 Program Studi : Sistem Informasi S I Fakultas

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN INTELIGENT AGENT CHATBOT DENGAN MENGUNAKAN METODE FUZZY STRING MATCHING

LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN INTELIGENT AGENT CHATBOT DENGAN MENGUNAKAN METODE FUZZY STRING MATCHING LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN INTELIGENT AGENT CHATBOT DENGAN MENGUNAKAN METODE FUZZY STRING MATCHING Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Teknik Informatika-S1

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN BASIS DATA SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PEMBELIAN BARANG PADA TB. MULYOJATI SUMOWONO KAB.

LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN BASIS DATA SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PEMBELIAN BARANG PADA TB. MULYOJATI SUMOWONO KAB. LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN BASIS DATA SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PEMBELIAN BARANG PADA TB. MULYOJATI SUMOWONO KAB. SEMARANG Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR WEB DISEMINASI ALAT KONTRASEPSI BERBASIS SPK

LAPORAN TUGAS AKHIR WEB DISEMINASI ALAT KONTRASEPSI BERBASIS SPK LAPORAN TUGAS AKHIR WEB DISEMINASI ALAT KONTRASEPSI BERBASIS SPK Tugas Akhir ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Teknik Informatika (TI) pada Fakultas Ilmu Komputer

Lebih terperinci

LAPORAN PROYEK AKHIR

LAPORAN PROYEK AKHIR LAPORAN PROYEK AKHIR SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN NILAI RAPORT DENGAN ALAT BANTU KOMPUTER PADA SISWA SMK KRISTEN GERGAJI SEMARANG Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PADA APOTEK RAMADHAN SEMARANG

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PADA APOTEK RAMADHAN SEMARANG LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PADA APOTEK RAMADHAN SEMARANG Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Sistem Informasi S-1 pada Fakultas

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PADA PT. GUGAH PERKASA RIPTA SEMARANG

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PADA PT. GUGAH PERKASA RIPTA SEMARANG LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PADA PT. GUGAH PERKASA RIPTA SEMARANG Disusun Oleh : Nama : NOVITA FEBRIANI NIM : A12.2007.02649 Program Studi : Sistem Informasi S I

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE PADA UD.AD BAG S COLLECTION

SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE PADA UD.AD BAG S COLLECTION LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE PADA UD.AD BAG S COLLECTION Nama N I M Program Studi Disusun Oleh : : Astuti : A12.2006.02408 : Sistem Informasi FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS

Lebih terperinci

SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM

SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM PRASETYO ADHY PRABOWO Program Studi Ilmu Komputer, FIK Universitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula I No. 5-11, Semarang, 50131 Abstrak : Seiring perkembangan tekhnologi,

Lebih terperinci

Bab 2. Tinjauan Pustaka

Bab 2. Tinjauan Pustaka 6 Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Metode MVC sudah banyak diterapkan dan digunakan dalam aplikasi yang mendukung sistem, salah satu diantaranya adalah Perancangan dan Implementasi Perangkat

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KENAIKAN JABATAN PADA PT. STACO JASAPRATAMA

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KENAIKAN JABATAN PADA PT. STACO JASAPRATAMA LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KENAIKAN JABATAN PADA PT. STACO JASAPRATAMA Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Teknik Informatika S-1 pada

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Sry Yunarti Program Studi Sistem Informasi STMIK Profesional Makassar yeye_rumbu@yahoo.co.id

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR. Nama : Muhammad Anis NIM : A Program Studi : Teknik Informatika. Disusun Oleh :

LAPORAN TUGAS AKHIR. Nama : Muhammad Anis NIM : A Program Studi : Teknik Informatika. Disusun Oleh : LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PENJUALAN BATIK BERBASIS WEB PADA TOKO BATIK Q-TA PEKALONGAN Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI AKADEMIK PADA MA NU NURUL HUDA MANGKANG KULON TUGU SEMARANG. Disusun oleh :

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI AKADEMIK PADA MA NU NURUL HUDA MANGKANG KULON TUGU SEMARANG. Disusun oleh : LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI AKADEMIK PADA MA NU NURUL HUDA MANGKANG KULON TUGU SEMARANG Disusun oleh : Nama : AGUS SUSANTO NIM : A12.2003.01509 Program Studi : Sistem Informasi FAKULTAS ILMU KOMPUTER

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK PADA PUSKESMAS PEMBANTU KEKANCAN MUKTI SEMARANG.

LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK PADA PUSKESMAS PEMBANTU KEKANCAN MUKTI SEMARANG. LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK PADA PUSKESMAS PEMBANTU KEKANCAN MUKTI SEMARANG Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PENJUALAN RUMAH VILLA PAYUNG INDAH PADA PT KREASICIPTA BUKITASRI SEMARANG

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PENJUALAN RUMAH VILLA PAYUNG INDAH PADA PT KREASICIPTA BUKITASRI SEMARANG LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PENJUALAN RUMAH VILLA PAYUNG INDAH PADA PT KREASICIPTA BUKITASRI SEMARANG Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Sistem

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR PENERAPAN METODE FUZZY DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KAMERA DSLR

LAPORAN TUGAS AKHIR PENERAPAN METODE FUZZY DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KAMERA DSLR LAPORAN TUGAS AKHIR PENERAPAN METODE FUZZY DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KAMERA DSLR Nama NIM Disusun Oleh : : Ari Sukma Firmanullah : A11.2009.04758 Program Studi : Teknik Informatika S-1

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA GANGGUAN PENCERNAAN PADA ANAK DENGAN PHP DAN MY SQL SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA GANGGUAN PENCERNAAN PADA ANAK DENGAN PHP DAN MY SQL SKRIPSI PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA GANGGUAN PENCERNAAN PADA ANAK DENGAN PHP DAN MY SQL SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Jenjang Strata Satu (S1) Pada Program Studi

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA CV. BALDAH KOMPUTER SEMARANG

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA CV. BALDAH KOMPUTER SEMARANG LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA CV. BALDAH KOMPUTER SEMARANG Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat Untuk menyelesaikan program pendidikan Strata 1 pada Fakultas Ilmu Komputer

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT GINJAL MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA FUZZY LOGIC SKRIPSI

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT GINJAL MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA FUZZY LOGIC SKRIPSI SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT GINJAL MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA FUZZY LOGIC SKRIPSI Oleh : Ennanda Putrie A.S 0734010385 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR. Perancangan Basis Data Pemasangan dan Perawatan Berkala Tower Telepon Seluler Pada CV. Lintas Reka Cipta

LAPORAN TUGAS AKHIR. Perancangan Basis Data Pemasangan dan Perawatan Berkala Tower Telepon Seluler Pada CV. Lintas Reka Cipta LAPORAN TUGAS AKHIR Perancangan Basis Data Pemasangan dan Perawatan Berkala Tower Telepon Seluler Pada CV. Lintas Reka Cipta Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejarah internet dimulai pada 1969 ketika Departemen Pertahanan Amerika, U.S. Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) memutuskan untuk mengadakan riset tentang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang saling berhubungan, berkumpul bersama sama untuk melakukan. suatu kegiatan utnuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

BAB II LANDASAN TEORI. yang saling berhubungan, berkumpul bersama sama untuk melakukan. suatu kegiatan utnuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Definisi system adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama sama untuk melakukan suatu kegiatan utnuk menyelesaikan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerapan ilmu komputer semakin meluas ke berbagai bidang, salah satunya di bidang kesehatan. Hal ini mendorong para ahli untuk semakin mengembangkan komputer agar

Lebih terperinci

LAPORAN PROYEK AKHIR

LAPORAN PROYEK AKHIR LAPORAN PROYEK AKHIR KOMPUTERISASI SISTEM PENJUALAN HAND PHONE DAN VOUCHER BERBASIS WEB PADA UD. VIRGO SELL SEMARANG Laboran ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR. Sistem Informasi Pendataan Pemakaman Umum untuk Wilayah Kota Surakarta. Disusun oleh :

LAPORAN TUGAS AKHIR. Sistem Informasi Pendataan Pemakaman Umum untuk Wilayah Kota Surakarta. Disusun oleh : LAPORAN TUGAS AKHIR Sistem Informasi Pendataan Pemakaman Umum untuk Wilayah Kota Surakarta Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Teknik Informatika S-1 pada

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR PROGRAM BANTU PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN PELUANG UNTUK SMA KELAS XI

LAPORAN TUGAS AKHIR PROGRAM BANTU PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN PELUANG UNTUK SMA KELAS XI LAPORAN TUGAS AKHIR PROGRAM BANTU PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN PELUANG UNTUK SMA KELAS XI Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

LAPORAN PROYEK AKHIR SISTEM INFORMASI AKADEMIK BEBRBASIS WEB PADA SMK MUHAMMADIYAH 1 WELERI

LAPORAN PROYEK AKHIR SISTEM INFORMASI AKADEMIK BEBRBASIS WEB PADA SMK MUHAMMADIYAH 1 WELERI LAPORAN PROYEK AKHIR SISTEM INFORMASI AKADEMIK BEBRBASIS WEB PADA SMK MUHAMMADIYAH 1 WELERI Nama NIM Program Studi Fakultas Disusun Oleh : : Machmudah : A22.2006.01555 : Teknik Informatika (DIII) : Ilmu

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR. Perancangan Basis Data Deposit Pulsa Elektrik Pada Bosindo Group Semarang

LAPORAN TUGAS AKHIR. Perancangan Basis Data Deposit Pulsa Elektrik Pada Bosindo Group Semarang LAPORAN TUGAS AKHIR Perancangan Basis Data Deposit Pulsa Elektrik Pada Bosindo Group Semarang Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Teknik Informatika S-1

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Bab ini akan menjelaskan masalah-masalah teoritis yang berkaitan dalam pembuatan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Bab ini akan menjelaskan masalah-masalah teoritis yang berkaitan dalam pembuatan BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini akan menjelaskan masalah-masalah teoritis yang berkaitan dalam pembuatan sistem informasi database pengajuan barang berbasis web. Pembahasan pada bab ini meliputi perangkat

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR MELACAK KERUSAKAN HANDPHONE DENGAN METODE DECISION TABLE SKRIPSI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

SISTEM PAKAR MELACAK KERUSAKAN HANDPHONE DENGAN METODE DECISION TABLE SKRIPSI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat SISTEM PAKAR MELACAK KERUSAKAN HANDPHONE DENGAN METODE DECISION TABLE SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Pada Program Studi Informatika Fakultas

Lebih terperinci

PROGRAM BANTU PEMBELAJARAN MENGHITUNG KESETARAAN SATUAN BAKU BERDASARKAN TEORI PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK KELAS IV SEKOLAH DASAR

PROGRAM BANTU PEMBELAJARAN MENGHITUNG KESETARAAN SATUAN BAKU BERDASARKAN TEORI PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK KELAS IV SEKOLAH DASAR LAPORAN TUGAS AKHIR PROGRAM BANTU PEMBELAJARAN MENGHITUNG KESETARAAN SATUAN BAKU BERDASARKAN TEORI PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK KELAS IV SEKOLAH DASAR Tugas Akhir ini disusun guna memenuhi salah

Lebih terperinci

Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Sepeda Motor 4-tak Dengan Menggunakan Metode Backward Chaining

Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Sepeda Motor 4-tak Dengan Menggunakan Metode Backward Chaining Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Sepeda Motor 4-tak Dengan Menggunakan Metode Backward Chaining Maria Shusanti F Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bandar Lampung

Lebih terperinci

Sistem Pakar Dasar. Ari Fadli

Sistem Pakar Dasar. Ari Fadli Sistem Pakar Dasar Ari Fadli fadli.te.unsoed@gmail http://fadli84.wordpress.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan

Lebih terperinci

MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI

MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Jenjang Strata Satu (S1) Pada Program

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR. Perancangan Basis Data Persediaan Barang Pada CV. Mitra Computer Pekalongan. Disusun oleh :

LAPORAN TUGAS AKHIR. Perancangan Basis Data Persediaan Barang Pada CV. Mitra Computer Pekalongan. Disusun oleh : LAPORAN TUGAS AKHIR Perancangan Basis Data Persediaan Barang Pada CV. Mitra Computer Pekalongan Nama NIM Program Studi Disusun oleh : : Arfian Lakso Pradipta : A12.2004.01669 : Sistem Informasi FAKULTAS

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI KEPENDUDUKAN PADA KANTOR KECAMATAN BANYUMANIK SEMARANG BERBASIS WEB. Disusun Oleh :

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI KEPENDUDUKAN PADA KANTOR KECAMATAN BANYUMANIK SEMARANG BERBASIS WEB. Disusun Oleh : LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI KEPENDUDUKAN PADA KANTOR KECAMATAN BANYUMANIK SEMARANG BERBASIS WEB Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Program studi Sistem Informasi

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN DENGAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN DENGAN METODE FORWARD CHAINING SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN DENGAN METODE FORWARD CHAINING SKRIPSI Diajukan Oleh : M. ALI CINDRA BUMI NPM : 0634010207 PROGDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produksi secara keseluruhan sangat ditentukan oleh pemilihan jenis perlengkapan

BAB I PENDAHULUAN. produksi secara keseluruhan sangat ditentukan oleh pemilihan jenis perlengkapan 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perlengkapan penanganan bahan merupakan bagian terpadu perlengkapan mekanis dalam setiap usaha industri modern. Dalam setiap perusahaan proses produksi secara keseluruhan

Lebih terperinci

PESETUJUAN LAPORAN PROYEK AKHIR

PESETUJUAN LAPORAN PROYEK AKHIR PESETUJUAN LAPORAN PROYEK AKHIR Nama Pelaksana : Sis Haryanto NIM : A22.2009.01847 Program Studi : Teknik Informatika D-3 Fakultas : Ilmu Komputer Judul Proyek Akhir : Company Profile Plat AB Cellular

Lebih terperinci

LAPORAN PROYEK AKHIR

LAPORAN PROYEK AKHIR LAPORAN PROYEK AKHIR SISTEM INFORMASI APLIKASI PENDAFTARAN ONLINE SISWA BARU PADA SMK NEGERI 2 KENDAL Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan Diploma

Lebih terperinci

LAPORAN SKRIPSI SISTEM PAKAR PENDIAGNOSA PENYAKIT SYARAF PUSAT. Oleh : Adistia Pradika Saputra

LAPORAN SKRIPSI SISTEM PAKAR PENDIAGNOSA PENYAKIT SYARAF PUSAT. Oleh : Adistia Pradika Saputra LAPORAN SKRIPSI SISTEM PAKAR PENDIAGNOSA PENYAKIT SYARAF PUSAT Oleh : Adistia Pradika Saputra 2009-51-142 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MURIA KUDUS 2012 UNIVERSITAS MURIA

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pendaftaran Siswa Baru Penerimaan siswa baru merupakan gerbang awal yang harus dilalui peserta didik dan sekolah didalam penyaringan objek-objek pendidikan. Peristiwa penting

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penerimaan informasi. Mulai dari perusahaan-perusahaan, sekolah-sekolah,

BAB 1 PENDAHULUAN. penerimaan informasi. Mulai dari perusahaan-perusahaan, sekolah-sekolah, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Informasi semakin pesat sejak munculnya teknologi internet yang sangat membantu dalam kemudahan kecepatan pengiriman, penyampaian dan penerimaan informasi.

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG CV. JELAJAH KOMPUTER SEMARANG. Disusun oleh :

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG CV. JELAJAH KOMPUTER SEMARANG. Disusun oleh : LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG CV. JELAJAH KOMPUTER SEMARANG Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Teknik Informatika S-1 pada Fakultas

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PINJAMAN PADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT MEKAR SARI ASIH KELURAHAN LEMPONGSARI KECAMATAN GAJAH MUNGKUR SEMARANG

SISTEM INFORMASI PINJAMAN PADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT MEKAR SARI ASIH KELURAHAN LEMPONGSARI KECAMATAN GAJAH MUNGKUR SEMARANG LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PINJAMAN PADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT MEKAR SARI ASIH KELURAHAN LEMPONGSARI KECAMATAN GAJAH MUNGKUR SEMARANG Disusun oleh : Nama : Herry Syakti Tristiyanto NIM

Lebih terperinci

BAB 1 PENGENALAN SISTEM PAKAR

BAB 1 PENGENALAN SISTEM PAKAR BAB 1 PENGENALAN SISTEM PAKAR DEFINISI System yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan para ahli. ES dikembangkan

Lebih terperinci

SMS gateway telah banyak digunakan dalam berbagi aplikasi dan

SMS gateway telah banyak digunakan dalam berbagi aplikasi dan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka SMS gateway telah banyak digunakan dalam berbagi aplikasi dan penelitian. Salah satu penelitian yang menggunakan teknologi SMS gateway adalah sebuah tugas akhir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komputer adalah internet atau International Networking merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. komputer adalah internet atau International Networking merupakan sarana 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, perkembangan teknologi komputer mengalami kemajuan yang sangat pesat. Salah satu sarana pendukung dalam kemajuan teknologi komputer adalah internet

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit THT merupakan salah satu jenis penyakit yang sering ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit THT merupakan salah satu jenis penyakit yang sering ditemukan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi semakin berkembang seiring dengan meningkatnya kebutuhan setiap individu di berbagai bidang, seperti di bidang bisnis, pendidikan, psikologi, dan tentu saja

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR. Pembelajaran Agama Islam Untuk Anak Sekolah Dasar Kelas 1 BerbasisMultimedia. Disusun Oleh:

LAPORAN TUGAS AKHIR. Pembelajaran Agama Islam Untuk Anak Sekolah Dasar Kelas 1 BerbasisMultimedia. Disusun Oleh: LAPORAN TUGAS AKHIR Pembelajaran Agama Islam Untuk Anak Sekolah Dasar Kelas 1 BerbasisMultimedia Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT USUS BUNTU DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR BERBASIS WEB SKRIPSI

SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT USUS BUNTU DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR BERBASIS WEB SKRIPSI SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT USUS BUNTU DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR BERBASIS WEB SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Jenjang Strata Satu (S1)

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT VERTIGO DENGAN METODE FORWARD DAN BACKWARD CHAINING SKRIPSI. Oleh : HERU ANDRIAWAN

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT VERTIGO DENGAN METODE FORWARD DAN BACKWARD CHAINING SKRIPSI. Oleh : HERU ANDRIAWAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT VERTIGO DENGAN METODE FORWARD DAN BACKWARD CHAINING SKRIPSI Oleh : HERU ANDRIAWAN 0734010271 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Waktu penelitian dilakukan

Lebih terperinci

Struktur Sistem Pakar

Struktur Sistem Pakar Sistem Pakar Struktur Sistem Pakar Kelas A & B Jonh Fredrik Ulysses jonh.fredrik.u@gmail.com Definisi Sistem pakar adalah suatu program komputer yang dirancang untuk mengambil keputusan seperti keputusan

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR. Rekayasa Perangkat Lunak E-commerce untuk Penjawi Mebel. Disusun oleh :

LAPORAN TUGAS AKHIR. Rekayasa Perangkat Lunak E-commerce untuk Penjawi Mebel. Disusun oleh : LAPORAN TUGAS AKHIR Rekayasa Perangkat Lunak E-commerce untuk Penjawi Mebel Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Teknik Informatika S-1 pada Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan kultur kita sehari-hari. Dalam era yang disebut information age ini, media

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan kultur kita sehari-hari. Dalam era yang disebut information age ini, media BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi telekomunikasi dan komputer menyebabkan terjadinya perubahan kultur kita sehari-hari. Dalam era yang disebut information age ini, media elektronik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling terkait yang beroperasi bersama-sama untuk memudahan aliran informasi untuk mencapai suatu sasaran atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akut, TBC, diare dan malaria (pidato pengukuhan guru besar fakultas

BAB I PENDAHULUAN. akut, TBC, diare dan malaria (pidato pengukuhan guru besar fakultas BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di negara yang sedang berkembang, khususnya di puskesmas sangat sulit dijumpai tenaga ahli kesehatan (spesialis), padahal orang tua sangat membutuhkan dokter spesialis

Lebih terperinci

APLIKASI PEMESANAN TIKET KERETA API PADA PT STASIUN SEMARANG TAWANG BERBASIS WEB

APLIKASI PEMESANAN TIKET KERETA API PADA PT STASIUN SEMARANG TAWANG BERBASIS WEB LAPORAN TUGAS AKHIR APLIKASI PEMESANAN TIKET KERETA API PADA PT STASIUN SEMARANG TAWANG BERBASIS WEB Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

By: Sulindawaty, M.Kom

By: Sulindawaty, M.Kom By: Sulindawaty, M.Kom 1 Kata Pengantar Sistem Pakar adalah mata kuliah yang mendukung untuk membuat aplikasi yang dapat memecahkan masalah dengan pengetahuan seorang pakar yang di dimasukkan dalam komputer.

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR PROGRAM BANTU BELAJAR TRANSFORMASI GEOMETRI BAGI SISWA KELAS III (TIGA) SEKOLAH MENENGAH ATAS. Disusun Oleh :

LAPORAN TUGAS AKHIR PROGRAM BANTU BELAJAR TRANSFORMASI GEOMETRI BAGI SISWA KELAS III (TIGA) SEKOLAH MENENGAH ATAS. Disusun Oleh : LAPORAN TUGAS AKHIR PROGRAM BANTU BELAJAR TRANSFORMASI GEOMETRI BAGI SISWA KELAS III (TIGA) SEKOLAH MENENGAH ATAS Laporan Tugas Akhir ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN BASIS DATA KELUAR MASUK SURAT PADA DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN ASET DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH.

LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN BASIS DATA KELUAR MASUK SURAT PADA DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN ASET DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH. LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN BASIS DATA KELUAR MASUK SURAT PADA DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN ASET DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

Pendahuluan PENGERTIAN SISTEM PAKAR

Pendahuluan PENGERTIAN SISTEM PAKAR (Sistem Pakar) Pendahuluan PENGERTIAN SISTEM PAKAR Kecerdasan Buatan adalah salah satu bidang ilmu komputer yang mendayagunakan komputer sehingga dapat berperilaku cerdas seperti manusia. Cabang-cabang

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT UMUM YANG SERING DIDERITA BALITA BERBASIS WEB DI DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT UMUM YANG SERING DIDERITA BALITA BERBASIS WEB DI DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG Jurnal Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 65 SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT UMUM YANG SERING DIDERITA BALITA BERBASIS WEB DI DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG Tati Harihayati 1, Luthfi Kurnia 2 1,2 Program

Lebih terperinci

TAKARIR. data atau informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran. Database

TAKARIR. data atau informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran. Database TAKARIR artificial intelligence backward chaining Data Flow Diagram (DFD) Database Decision Tree expert system forward chaining Flowchart Hardware Input Interface knowladge base Login Logout Output kecerdasan

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR APLIKASI PENDAFTARAN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANJARNEGARA MENGGUNAKAN SMS

LAPORAN TUGAS AKHIR APLIKASI PENDAFTARAN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANJARNEGARA MENGGUNAKAN SMS LAPORAN TUGAS AKHIR APLIKASI PENDAFTARAN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANJARNEGARA MENGGUNAKAN SMS Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Teknik

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN BASIS DATA ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN PADA PT PLN (PERSERO) UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (UDIKLAT) SEMARANG

LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN BASIS DATA ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN PADA PT PLN (PERSERO) UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (UDIKLAT) SEMARANG LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN BASIS DATA ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN PADA PT PLN (PERSERO) UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (UDIKLAT) SEMARANG Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR PETA INFORMASI DIGITAL PARIWISATA KABUPATEN JEPARA DENGAN APLIKASI BERBASIS ANDROID

LAPORAN TUGAS AKHIR PETA INFORMASI DIGITAL PARIWISATA KABUPATEN JEPARA DENGAN APLIKASI BERBASIS ANDROID LAPORAN TUGAS AKHIR PETA INFORMASI DIGITAL PARIWISATA KABUPATEN JEPARA DENGAN APLIKASI BERBASIS ANDROID Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Program studi sistem informasi

Lebih terperinci

Definisi Keuntungan dan kelemahan Konsep Dasar Bentuk dan Struktur Sistem Basis Pengetahuan Metode Inferensi Ciri-ciri Aplikasi dan Pengembangannya

Definisi Keuntungan dan kelemahan Konsep Dasar Bentuk dan Struktur Sistem Basis Pengetahuan Metode Inferensi Ciri-ciri Aplikasi dan Pengembangannya Sistem Pakar Definisi Keuntungan dan kelemahan Konsep Dasar Bentuk dan Struktur Sistem Basis Pengetahuan Metode Inferensi Ciri-ciri Aplikasi dan Pengembangannya Referensi Giarrantano, J. and G.Riley bab

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka (Indrajani, 2015), dalam penelitian yang berjudul Perancangan Sistem Basis Data pada Klinik, merupakan penelitian yang bertujuan untuk menganalisis dan merancang

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2009/2010

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2009/2010 STMIK GI MDP Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2009/2010 SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT KULIT WAJAH Dewi Khatina Kusuma 2006250102 Desi Febrianti M.P.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI III.1. Sistem Informasi Sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mecapai suatu tujuan, sedangkan

Lebih terperinci

BAB III 3. LANDASAN TEORI

BAB III 3. LANDASAN TEORI BAB III 3. LANDASAN TEORI 3.1. Definisi Berita Berita adalah sebuah laporan atau pemberitahuan mengenai terjadinya sebuah peristiwa atau keadaan yang bersifat umum dan baru saja terjadi yang disampaikan

Lebih terperinci

KEKURANGAN KELEBIHAN APLIKASI DATA BASE

KEKURANGAN KELEBIHAN APLIKASI DATA BASE KEKURANGAN KELEBIHAN APLIKASI DATA BASE No Nama aplikasi data base Kekurangan kelebihan 1 ORACLE Merupakan software DMBS yang paling mahal, paling rumit, dan paling sulit untuk dipelajari. Membutuhkan

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR REKAYASA PERANGKAT LUNAK SISTEM RETRIBUSI TIKET OBYEK WISATA PADA KANTOR PARIWISATA KOTA CIREBON.

LAPORAN TUGAS AKHIR REKAYASA PERANGKAT LUNAK SISTEM RETRIBUSI TIKET OBYEK WISATA PADA KANTOR PARIWISATA KOTA CIREBON. LAPORAN TUGAS AKHIR REKAYASA PERANGKAT LUNAK SISTEM RETRIBUSI TIKET OBYEK WISATA PADA KANTOR PARIWISATA KOTA CIREBON Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi

Lebih terperinci

Abstrak BAB I PENDAHULUAN

Abstrak BAB I PENDAHULUAN Abstrak Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi mengalami perkembangan yang sangat pesat, khususnya dalam bidang komputer sangat membantu manusia dalam melakukan pekerjaan sehingga mendapatkan hasil

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI RAWAT JALAN PADA PUSKESMAS TLOGOSARI SEMARANG. Evi Ratna Kumala

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI RAWAT JALAN PADA PUSKESMAS TLOGOSARI SEMARANG. Evi Ratna Kumala LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI RAWAT JALAN PADA PUSKESMAS TLOGOSARI SEMARANG Evi Ratna Kumala Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula I No. 5-11

Lebih terperinci