BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
|
|
- Harjanti Tanuwidjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan hendaknya mampu mendukung pembangunan di masa mendatang. Pembangunan melalui pendidikan dapat disalurkan pada pengembangan potensi peserta didik. Melalui pendidikan manusia berusaha mengembangkan dirinya menghadapi setiap perubahan yang timbul akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebagai suatu bentuk upaya pengembangan manusia, pendidikan tidak bersifat statis tetapi berkembang seiring perkembangan manusia. Fokus dari pendidikan adalah bagaimana memberikan inspirasi, teladan dan rangsangan kepada peserta didik sehingga dari proses pendidikan tersebut dapat dihasilkan manusia-manusia yang berkualitas. Joyce dan Weil dalam Sugiyanto (2009: 3) Hakikat mengajar adalah membantu siswa memperoleh informasi, ide, ketrampilan, nilai, cara berfikir, sarana untuk mengekspresikan dirinya, dan cara-cara belajar bagaimana belajar. Tujuan jangka panjang kegiatan pembelajaran adalah membantu siswa mencapai kemampuan secara optimal untuk dapat belajar lebih mudah dan efektif dimasa datang. Pendidikan bukan sekedar transfer pengetahuan dari guru ke peserta didik, tetapi merupakan upaya untuk mengkonstruksi pengetahuan melalui aktivitas berpikir peserta didik sehingga pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dan peserta didik hendaknya lebih mengarah pada peningkatan aktivitas dan partisipasi peserta didik. Keberhasilan suatu pendidikan salah satunya ditentukan oleh bagaimana proses belajar mengajar itu berlangsung. Sekolah sebagai pendidikan formal terdapat kegiatan belajar mengajar dimana terjadi interaksi antara guru dan peserta didik. Seorang guru yang secara langsung terlibat dalam proses pembelajaran, memegang peranan penting dalam menentukan hasil belajar yang dicapai peserta didiknya sehingga guru harus dapat memilih dan menentukan model pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi dan tujuan pembelajaran, dengan pemilihan 1
2 2 model pembelajaran yang tepat dalam kegiatan belajar mengajar maka materi yang disampaikan oleh guru akan mudah dipahami dan dimengerti oleh peserta didik sehingga peserta didik merasa senang dan aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Menurut Moelyarto Tjokrowinoto dalam Suryosubroto (2002:278) partisipasi adalah penyertaan mental dan emosi seseorang dalam situasi kelompok yang mendorong mereka untuk mengembangkan daya pikir dan perasaan mereka bagi tercapainya tujuan-tujuan, bersama bertanggung jawab terhadap tujuan tersebut. Tanggung jawab dalam partisipasi melalui kesediaan siswa dalam memberikan perhatian selama proses pembelajaran baik dalam diskusi kelompok dan kelas. Dalam penelitian ini peneliti membawa permasalahan dari luar kelas berupa partisipasi dan hasil belajar geografi. Peneliti mengukur tingkat partisipasi dan hasil belajar peserta didik dengan menerapkan beberapa model yang belum pernah digunakan oleh guru. Peneliti melakukan perubahan dalam pembelajaran untuk mengatasi permasalahan yang terjadi di kelas. Salah satunya partisipasi peserta didik yang mencakup keterlibatan, dorongan memberikan sumbangan dan tanggung jawab terhadap pelaksanaan pembelajaran. Penggunaan model lain dalam pembelajaran dapat melibatkan peserta didik secara aktif dengan memaksimalkan sumber-sumber belajar yang terdapat di sekolah serta membantu peserta didik untuk terbiasa dalam berpartisipasi pada pembelajaran geografi. Peneliti melaksanaan penelitian di SMA Muhammadiyah 01 Karanganyar karena berdasarkan observasi yang telah dilakukan di SMA Muhammadiyah 01 Karanganyar, pembelajaran Geografi dilakukan guru sebenarnya sudah menggunakan model yang menggunakan diskusi, hanya peneliti ingin mencoba model baru yang bisa menginovasi dan memberikan dorongan terhadap peserta didik untuk memacu partisipasi dan melatih peserta didik untuk terbiasa mencari jawaban sendiri melalui diskusi kelompokn dan tidak menganggap guru sebagai sumber utama ilmu pengetahuan.
3 3 Berdasarkan nilai peserta didik pada ulangan kompetensi dasar Menjelaskan Sejarah Pembentukan Bumi semester gasal tahun ajaran 2014/2015 yang diperoleh dari guru Geografi kelas X SMA Muhammadiyah 01 Karanganyar menunjukkan bahwa nilai rata-rata tiap kelas X berbeda. Kelas X1 : 78,3; X2 : 76,8; X3 : 73,5; X4 : 69,9; X5 : 69,9; X6 : 74; X7 : 67 ; X8 : 68,1; X9 : 71,4; X10 : 68,6; X11 : 70,3; X12 : 65; X13 : 72,5; dan X14 : 69,4. Kelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelas X. Karena kelas X memiliki jumlah kelas lebih banyak sejumlah 14 kelas, namun diampu oleh setiap orang guru Geografi ada 6 sampai 8 kelas sedangkan kelas XI IPS hanya 6 kelas, dan kelas XII IPS tidak diijinkan digunakan sebagai penelitian karena mempersiapkan UN. Jadi peneliti memilih untuk pelaksanaan penelitian di kelas X, karena peneliti membutuhkan 4 kelas untuk penelitian dan materi pembelajaran geografi dengan kompetensi dasar menjelaskan sejarah pembentukan bumi berada pada kelas X SMA. Satu kelas untuk kelas uji coba instrument soal sebelum dilaksanakan penelitian dan tiga kelas digunakan untuk kelas penelitian. Kelas yang dipilih adalah X3, X4, X9 sebagai kelas eksperimen dan kontrol serta kelas XI 4 IPS sebagai kelas uji coba soal instrument. Ketiga kelas dipilih karena sudah melalui metode cluster random sampling, materi yang digunakan berada pada kelas tersebut dan ketiga kelas dianggap bisa melakukan model yang akan diterapkan. Model pembelajaran digunakan untuk penelitian ini Model Connecting, Organizing, Reflecting, Extending (CORE) dan Model Problem Based Learning (PBL), dan Ekspositori. SMA Muhammadiyah 01 Karangnyar belum pernah diadakan penelitian dengan menggunakan Model Connecting, Organizing, Reflecting, Extending (CORE) dan Model Problem Based Learning (PBL) dibandingkan dengan metode yang sering digunakan oleh guru di SMA Muhammadiyah 01 Karanganyar yaitu pembelajaran Ekspositori. Dalam penelitian ini materi yang digunakan adalah Menjelaskan Sejarah Pembentukan Bumi. Berdasarkan informasi dari guru, peserta didik menganggap bahwa materi pada Kompetensi Dasar Menjelaskan Sejarah Pembentukan Bumi merupakan
4 4 materi yang sulit untuk dipahami. Guru juga merasa kesulitan dalam menyampaikan materi karena keterbatasan waktu dan banyaknya materi yang tercakup dalam KD tersebut yang meliputi Sejarah pembentukan bumi, Karakteristik perlapisan bumi, Perkembangan muka bumi, dan teori lempeng tektonik beserta persebaran gempa bumi. Luasnya cakupan materi tersebut dengan hanya diterapkan dengan Ekspositori menjadikan peserta didik sangat sulit memahami materi tersebut. Selain peneliti ingin mencoba penggunaan model pembelajaran yang baru yang dimungkinkan bisa mengarah pada partisipasi peserta didik, permasalahan lain yang ditemukan bahwa guru merasa kesulitan dalam menyampaikan materi dan menerapkan metode pembelajaran yang tepat untuk mata pelajaran Geografi karena guru sudah terbiasa dengan metode Ekspositori yang dirasa paling mudah dilaksanakan apalagi fasilitas sekolah kurang lengkap dalam menyediakan sarana untuk guru mengajar, misal terbatasnya LCD. Dari hasil observasi di SMA Muhammadiyah 01 Karanganyar LCD hanya ada 3. Sejumlah 1 LCD untuk ruangan TU dan 2 LCD untuk ruangan guru sedangkan dikelas 1 dan kelas 2 belum terpasang LCD. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka perlu diadakan penerapan model pembelajaran baru yang bisa meningkatkan hasil belajar sekaligus membuat peserta didik untuk aktif dalam berpartisiapsi pada pembelajaran pada Kompetensi Dasar Menjelaskan Sejarah Pembentukan Bumi, yaitu dengan menerapkan pembelajaran yang berdasarkan pada konstruktivisme. Pembelajaran Konstruktivisme merupakan salah satu dari banyak model pembelajaran yang dapat dipilih untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran dengan Konstruktivisme mengarah ke pembentukan sikap dan ilmu pada peserta didik yang bersifat membangun sehingga selain bisa tercapainya hasil belajar juga tercapainya kemampuan peserta didik dalam berpartisipasi pada pembelajaran. Pada persoalan diatas dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai hasil belajar yang optimal pada mata pelajaran Geografi tidak terlepas dari berbagai
5 5 persoalan terutama dalam proses belajar mengajar terutama disekolah yang akan diteliti yaitu SMA Muhammadiyah 01 Karanganyar. Diantaranya adalah : 1. Penggunaan Model pembelajaran yang sudah berdiskusi tetapi masih berorientasi pada guru. 2. Menekankan kemampuan kognitif terutama dalam hafalan yang bisa mengurangi intensitas partisipasi peserta didik. 3. Kurangnya penekanan pada partisipasi peserta didik terutama dalam diskusi kelompok. 4. Perlu adanya inovasi model pembelajaran yang menekankan pada partisipasi peserta didik. Oleh karena itu, berdasarkan permasalahan dan perbandingan konsep kedua model pembelajaran di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian untuk membandingkan penggunaan model CORE, PBL dan Ekspositorisehingga dari perbandingan penggunaan ketigamodel tersebut. Berdasarkan hal tersebut maka penulis mengadakan penelitian yang berjudul: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN CORE, PBL DAN EKSPOSITORI TERHADAP PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 01 KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2015/2016 (Kompetensi Dasar Menjelaskan Sejarah Pembentukan Bumi). B. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah diatas maka, perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah ada perbedaan penggunaan antara model Organizing, Reflecting, Extending (CORE), Problem Based Learning (PBL) dan Ekspositori terhadap partisipasi dan hasil belajar peserta didik Kompetensi Dasar Menjelaskan Sejarah Pembentukan Bumi pada Kelas X SMA Muhammadiyah 01 Karanganyar tahun ajaran 2015/2016?
6 6 2. Apakah Penggunaan model Organizing, Reflecting, Extending (CORE) lebih efektif dibandingkan model Ekspositori terhadap partisipasi dan hasil belajar peserta didik Kompetensi Dasar Menjelaskan Sejarah Pembentukan Bumi pada Peserta didik Kelas X SMA Muhammadiyah 01 Karanganyar tahun ajaran 2015/2016? 3. Apakah penggunaan model Problem Based Learning (PBL) lebih efektif dibandingkan model Ekspositori terhadap partisipasi dan hasil belajar peserta didik Kompetensi Dasar Menjelaskan Sejarah Pembentukan Bumi pada Kelas X SMA Muhammadiyah 01 Karanganyar tahun ajaran 2015/2016? 4. Apakah penggunaan model Organizing, Reflecting, Extending (CORE) lebih efektif dibandingkan model Problem Based Learning (PBL) terhadap partisipasi dan hasil belajar peserta didik Kompetensi Dasar Menjelaskan Sejarah Pembentukan Bumi pada Kelas X SMA Muhammadiyah 01 Karanganyar tahun ajaran 2015/2016? C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan permasalahan yang ada maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui perbedaan penggunaan model Organizing, Reflecting, Extending (CORE), Problem Based Learning (PBL) dan Ekspositori terhadap patrisipasi dan hasil belajar peserta didik Kompetensi Dasar Menjelaskan Sejarah Pembentukan Bumi pada Kelas X SMA Muhammadiyah 01 Karanganyar tahun ajaran 2015/ Mengetahui efektivitas antara penggunaan model Organizing, Reflecting, Extending (CORE) dengan model Ekspositori terhadap partisipasi dan hasil belajar peserta didik Kompetensi Dasar Menjelaskan Sejarah Pembentukan Bumi pada Kelas X SMA Muhammadiyah 01 Karanganyar tahun ajaran 2015/ Mengetahui efektivitas antara penggunaan model Problem Based Learning (PBL) dengan model Ekspositori terhadap partisipasi dan hasil belajar peserta
7 7 didik Kompetensi Dasar Menjelaskan Sejarah Pembentukan Bumi pada Kelas X SMA Muhammadiyah 01 Karanganyar tahun ajaran 2015/ Mengetahui efektivitas antara penggunaan model Organizing, Reflecting, Extending (CORE) dengan model Problem Based Learning (PBL) terhadap partisipasi dan hasil belajar peserta didik Kompetensi Dasar Menjelaskan Sejarah Pembentukan Bumi pada Kelas X SMA Muhammadiyah 01 Karanganyar tahun ajaran 2015/2016. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis dan praktis sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis a. Sebagai bahan untuk menambah pustaka tentang Pembelajaran Geografi Materi Sejarah Pembentukan Bumi di tingkat Program Studi Geografi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan maupun Universitas Sebelas Maret Surakarta. b. Sebagai acuan pembelajaran Geografi kompetensi dasar Menjelaskan Sejarah Pembentukan Bumi yang inovatif dan mendukung teori pembelajaran konstruktivisme. c. Menjadi bahan pembanding, pertimbangan, dan pengembangan bagi peneliti di masa yang akan datang di bidang Geografi terutama pada materi Pembentukan Bumi. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Peserta didik 1) Memberikan kemudahan dalam belajar dan lebih mudah memahami kompetensi dasar perkembangan muka bumi pada pembalajaran Geografi yang disampaikan oleh guru. 2) Meningkatkan keberanian bertanya, berpendapat, dan berargumen pada diskusi peserta didik dalam pembelajaran.
8 8 3) Meningkatkan partisipasi peserta didik dalam pembelajaran. b. Bagi Guru 1) Memberikan masukan kepada peserta didik bahwa pencapaian hasil belajar yang baik dan bermakna memerlukan peran serta peserta didik secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar tetutama melalui diskusi. 2) Mengetahui strategi pembelajaran yang berfariasi untuk memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran pengetahuan sosial. 3) Meningkatkan kemampuan guru dalam mengembangkan pembelajaran. 4) Mengatasi kendala yang dihadapi guru dalam pembelajaran Geografi. c. Bagi Sekolah 1) Untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah dan hasil belajar peserta didik. 2) Tumbuhnya motivasi guru dan peserta didik dalam mengembangkan proses pembelajaran yang bermutu. 3) Meningkatkan ketrampilan penggunaan model pembelajaran bagi guru terutama dalam mengembangkan proses pembelajaran Geografi. d. Bagi Peneliti 1) Mendapatkan pengalaman langsung dalam penerapan Model pembelajaran CORE, PBL dan Ekspositori dalam hal perkembangan Partisipasi dan Hasil belajar Kompetensi Dasar Menjelaskan Sejarah Pembentukan Bumi pada peserta didik Kelas X SMA Muhammadiyah 01 karanganyar Tahun ajaran 2015/ ) Mendapat bekal tambahan sebagai mahasiswa dan calon guru Geografi sehingga siap melaksanakan tugas di lapangan.
Skripsi. Oleh Nurma Permata Sari K
PENINGKATAN PARTISIPASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PERPADUAN PEMBELAJARAN LABORATORIUM DAN LINGKUNGAN ALAM DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 GONDANGREJO Skripsi Oleh Nurma Permata Sari K 4305017
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. perkembangan. Perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor penting bagi manusia dalam menjalani kehidupan. Dengan pendidikan manusia berusaha mengembangkan dirinya sesuai kemajuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembelajaran matematika, kemampuan berpikir sangat penting sebagai modal. utama untuk meningkatkan hasil belajar matematika.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam sejarah perkembangan manusia sampai sekarang peranan matematika dianggap penting. Matematika berbeda dengan ilmu lain. Meteri matematika bersifat kreatif, menarik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Proses pembelajaran membutuhkan strategi yang tepat. Kesalahan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran adalah suatu proses dimana siswa tidak hanya menyerap informasi yang disampaikan guru, tetapi melibatkan berbagai kegiatan dan tindakan yang harus dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian
41 BAB III METODE PENELITIAN 1. Tempat Penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Muhammadiyah 01 Karanganyar yang beralamat di Jl. Brigjen Slamet Riyadi No. 12, Tegalgede,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan dunia pendidikan pada abad ke-21 akan tergantung pada sejauh mana kita mengembangkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan dunia pendidikan pada abad ke-21 akan tergantung pada sejauh mana kita mengembangkan keterampilan-keterampilan yang tepat untuk menguasai kekuatan
Lebih terperinciDisusun Oleh : BAYU KURNIAAJI K
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL CORE, PBL DAN EKSPOSITORI TERHADAP PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 01 KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2015/2016 (Kompetensi Dasar Menjelaskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sangat berperan aktif dalam pembangunan negara. Untuk mengimbangi pembangunan di perlukan sumber daya manusia yang berkualitas. Salah satu cara untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hakekat pendidikan adalah suatu usaha untuk mencerdaskan dan membudayakan manusia serta mengembangkannya menjadi sumber daya yang berkualitas. Berdasarkan UU
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengembangan berbagai kompetensi tersebut belum tercapai secara optimal.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan di Indonesia khususnya di bidang Geografi dapat dilaksanakan melalui perbaikan dan perubahan kurikulum, guru, metode pembelajaran,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan potensi pada dirinya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan potensi pada dirinya sehingga mampu menghadapi perubahan yang terjadi. Dalam
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAWUNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAWUNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 1 SIDOHARJO WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan mendasar bagi setiap bangsa karena melalui pendidikan warga negara akan siap dalam menghadapi setiap perubahan dan perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakag Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakag Masalah Pengertian Kurikulum Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemajuan suatu bangsa. Berawal dari kesuksesan di bidang pendidikan suatu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan pondasi yang menentukan ketangguhan dan kemajuan suatu bangsa. Berawal dari kesuksesan di bidang pendidikan suatu bangsa menjadi maju.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. wawasan, ketrampilan dan keahlian tertentu kepada individu guna. diyakini mampu menanamkan kapasitas baru bagi semua orang untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aspek penting bagi perkembangan sumber daya manusia dan merupakan suatu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan, ketrampilan dan keahlian
Lebih terperinci: ICE DAHNIAR NIM A
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG PESAWAT SEDERHANA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH PARAKAN BOLONG KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2009/2010 S K
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari seluruh rakyat Indonesia, baik dari pemerhati pendidikan, birokrasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mutu pendidikan Indonesia pada akhir-akhir ini menjadi perhatian dari seluruh rakyat Indonesia, baik dari pemerhati pendidikan, birokrasi pendidikan, pakar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Geografi sebagai salah satu mata pelajaran dari beberapa mata pelajaran yang diajarkan di Sekolah Mengah Atas (SMA). Geografi juga masuk dalam mata pelajaran yang diujikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya perubahan kurikulum 2006 menjadi kurikulum 2013 siswa di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan. Kualitas sumber
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan. Kualitas sumber daya manusia merupakan aspek yang dominan terhadap kemajuan suatu bangsa. Manusia dituntut
Lebih terperinciSkripsi Oleh: Lilis Rahmawati NIM K
PENAMBAHAN MEDIA BELAJAR PADA KOMPETENSI DASAR KEDUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA N 7 SURAKARTA Skripsi Oleh: Lilis Rahmawati NIM K4303038 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan yang amat penting untuk menjamin kelangsungan hidup Negara, juga merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas
Lebih terperinciPENGARUH METODE KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) DAN TTW (THINK-TALK-WRITE) DALAM PEMBELAJARAN
PENGARUH METODE KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) DAN TTW (THINK-TALK-WRITE) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI KEAKTIFAN BELAJAR SISWA (Kelas VII Semester
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kualitas proses pembelajaran, dimana peserta didik kurang mampu
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu masalah yang dihadapi di dunia pendidikan adalah lemahnya kualitas proses pembelajaran, dimana peserta didik kurang mampu mengembangkan kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu persoalan penting bagi kemajuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu persoalan penting bagi kemajuan bangsa. Dalam hal ini sekolah sebagai lembaga pendidikan merupakan tempat terjadinya proses pembelajaran.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Perkembangan teknologi yang berkembang pesat seperti sekarang ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Perkembangan teknologi yang berkembang pesat seperti sekarang ini sangat memberikan pengaruh dalam dunia pendidikan. Berkembanganya teknologi mengakibatkan berkembangnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi yang terjadi antara guru dan siswa yang bertujuan meningkatkan perkembangan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pelajaran geografi di SMA merupakan indikasi bahwa selama ini proses
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya proses belajar ditandai dengan terjadinya perubahan pada diri siswa, baik dalam aspek Kognitif, Afektif, maupun Psikomotor. Perubahan itu meliputi cara berpikir,
Lebih terperinciSKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Disusun Oleh: ERWIN SETYANINGSIH
EKSPERIMENTASI METODE PENEMUAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN TEKNIK SCAFFOLDING DITINJAU DARI AKTIVITAS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 WERU TAHUN AJARAN 2008/ 2009 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian
Lebih terperinci2015 PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PENGETAHUAN SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS SD
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mata pelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) yang selama ini berlangsung di Sekolah Dasar lebih menekankan pada pembelajaran yang bersifat ekspositori. Dimana siswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting dan harus dimiliki oleh seseorang, karena pendidikan memiliki peranan sebagai pembelajaran dasar bagi seseorang.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Pembangunan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah nasional di bidang pendidikan adalah upaya demi mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia dalam mewujudkan masyarakat
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. prodi D III Kebidanan STIKES Aisyiyah Surakarta, pembelajaran dilakukan pada
BAB V PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada mahasiswa semester IV prodi D III Kebidanan STIKES Aisyiyah Surakarta, pembelajaran dilakukan pada mata kuliah asuhan kebidanan kegawatdaruratan
Lebih terperinciPROFIL KETUNTASAN BELAJAR DITINJAU DARI PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) DAN DISCOVERY
PROFIL KETUNTASAN BELAJAR DITINJAU DARI PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) DAN DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 18 SURAKARTA SKRIPSI Oleh : Puji Harmisih NIM
Lebih terperinciPENGARUH PROBLEM BASED INSTRUCTION PADA SISWA DENGAN TINGKAT MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PENGUASAAN KONSEP BIOLOGI SISWA KELAS X SMA BATIK 1 SURAKARTA
PENGARUH PROBLEM BASED INSTRUCTION PADA SISWA DENGAN TINGKAT MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PENGUASAAN KONSEP BIOLOGI SISWA KELAS X SMA BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI Oleh: NUR EKA KUSUMA HINDRASTI K4307041 FAKULTAS
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, oleh karena itu pembelajaran harus
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fisika merupakan salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, oleh karena itu pembelajaran harus menggunakan model,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sains pada hakikatnya berkaitan dengan cara mencari tahu dan memahami tentang alam secara sistematis, sehingga sains bukan hanya penguasaan tentang kumpulan
Lebih terperinciHASIL BELAJAR BIOLOGI MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN LEARNING STARTS WITH A QUESTION
SKRIPSI HASIL BELAJAR BIOLOGI MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN LEARNING STARTS WITH A QUESTION DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Yoppi Andrianti, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sejak lahir manusia mulai melakukan kegiatan belajar untuk memenuhi kebutuhan sekaligus mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Belajar merupakan suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya, dengan demikian akan menimbulkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sekolah, dalam kaitannya dengan pendidikan sebaiknya dijadikan tempat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekolah, dalam kaitannya dengan pendidikan sebaiknya dijadikan tempat untuk mencari, mengembangkan dan juga membekali siswa dengan berbagai kompetensi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang penting dalam pengembangan kemampuan berfikir kreatif, kritis, serta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran Biologi merupakan pembelajaran yang memiliki fungsi yang penting dalam pengembangan kemampuan berfikir kreatif, kritis, serta inovatif, agar tercapainya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses interaksi atau hubungan timbal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar mengajar merupakan suatu proses interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam satuan pembelajaran. Guru sebagai salah satu
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan memerlukan inovasi-inovasi yang sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dan kebutuhan ilmu peserta didik tanpa mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Geografi merupakan satu dari sekian banyak disiplin ilmu yang dipelajari,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Geografi merupakan satu dari sekian banyak disiplin ilmu yang dipelajari, oleh siswa dimulai dari jenjang sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Pada jenjang
Lebih terperinciOleh : Sri Milangsih NIM. S BAB I PENDAHULUAN. tinggi. Persepsi ini menyebabkan guru terkungkung dalam proses
Meningkatkan sikap belajar siswa dengan model problem based learning yang dikombinasikan dengan model cooperative learning pada mata pelajaran geografi kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Surakarta tahun ajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cara tingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan (Muhibbin Syah, 2003:10).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan metodemetode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara tingkah laku yang sesuai dengan
Lebih terperinciumum yang muncul adalah rendahnya mutu kegiatan belajar siswa seperti adanya siswa yang ingin mencapai target hanya sekedar lulus dalam sekolah,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan kemajuan peradaban suatu bangsa erat hubungannya dengan pendidikan, adanya perubahan pendidikan yang bukan hanya sebagai sarana untuk menyampaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menengah Kejuruan (SMK). Posisi SMK menurut UU Sistem Pendidikan. SMK yang berkarakter, terampil, dan cerdas.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia dapat ditempuh melalui tiga jalur, yaitu pendidikan formal, pendidikan non formal, dan pendidikan informal. Salah satu satuan pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pembelajaran menurut Asmani (2012:17) merupakan salah satu unsur penentu baik tidaknya lulusan yang dihasilkan oleh suatu sistem pendidikan. Sedangkan menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas pendidikan sumber daya manusia. Perlu dilakukan pembaharuan untuk mencapai kualitas yang maksimal. Pembaharuan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. artinya, tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang. segenap aspek organisme atau pribadi. Kegiatan pembelajaran seperti
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan, artinya, tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang
I. PENDAHULUAN Bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aspek penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Peningkatan dan perbaikan mutu pendidikan tidak dapat terlepas dari berbagai upaya.
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN PARTISIPASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI OPTIMALISASI PENGGUNAAN MEDIA DENGAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED
UPAYA PENINGKATAN PARTISIPASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI OPTIMALISASI PENGGUNAAN MEDIA DENGAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) SKRIPSI Oleh: YENI HERAWATI NIM. K4304056 FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya merupakan proses untuk membantu manusia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya merupakan proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan potensi dirinya sehingga manusia mampu menghadapi setiap perubahan yang
Lebih terperinciUNIVERSITAS SEBELAS MARET
Penggunaan jurnal belajar dalam pembelajaran biologi model rancangan alat untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa kelas XI IPA SMA Negeri Kebakkramat UNIVERSITAS SEBELAS MARET Oleh : Dyah Puspita Damayanti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gagasan untuk pemecahan masalah juga sangat penting terhadap proses. Menurut Wahid Umar (2012) menelaah kemampuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedisiplinan siswa sangat diperlukan dalam belajar matematika. Kedisiplinan diperlukan dalam upaya meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran matematika. Oleh karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Lingkungan pembelajaran kimia tidak hanya terbatas pada penggunaan atau
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Lingkungan pembelajaran kimia tidak hanya terbatas pada penggunaan atau penurunan rumus dan teori saja, melainkan merupkan produk dari sekumpulan fakta yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Karakteristik abad 21 berbeda dengan abad-abad sebelumnya. Pada abad 21 ini
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karakteristik abad 21 berbeda dengan abad-abad sebelumnya. Pada abad 21 ini teknologi berkembang, hubungan antar bangsa semakin kuat, terjadi perubahan cara hidup,
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE (5E) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS BIOLOGI SISWA KELAS X SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE (5E) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS BIOLOGI SISWA KELAS X SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA SKRIPSI Oleh : LATIF SOFIANA NUGRAHENI K4308096 FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masalah utama pembelajaran yang masih banyak ditemui adalah tentang rendahnya hasil belajar peserta didik. Berdasarkan kajian data, diketahui bahwa hasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peningkatan keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan tidak pernah terlepas dari kegiatan belajar, keberhasilan pendidikan sangat terpengaruh oleh proses pembelajaran. Belajar merupakan suatu proses yang
Lebih terperinciPENERAPAN DISKUSI KELOMPOK
PENERAPAN DISKUSI KELOMPOK DISERTAI TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS ORAL DAN KEMANDIRIAN BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-J SMA NEGERI 1 KARTASURA SKRIPSI Oleh : ANI SUGIHARTI NIM. K 4305002 FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pembelajaran adalah suatu proses yang tidak hanya sekedar menyerap
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah suatu proses yang tidak hanya sekedar menyerap informasi dari guru tetapi juga melibatkan berbagai kegiatan dan tindakan yang dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas. Oleh karena itu, dunia pendidikan harus mampu meningkatkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu alat untuk mewujudkan masyarakat yang berkualitas. Oleh karena itu, dunia pendidikan harus mampu meningkatkan sumber daya manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu komponen yang sangat penting di dalam pembentukan dan pengembangan sumber daya menusia dalam menghadapi kemajuan zaman. Dengan kemajuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perlu ditingkatkan, baik pendidikan formal maupun non formal. Pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan, ketrampilan dan keahlian tertentu kepada individu guna mengembangkan dirinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pencapaian tujuan pendidikan ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Banyak permasalahan dan tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan pendidikan untuk menghasilkan
Lebih terperinciIMPLIKASI PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA MTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011
IMPLIKASI PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA MTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Oleh: ULPIYA SUHAILAH K4306040 FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan prinsip-prinsip yang saling berkaitan satu sama lain. Guru tidak hanya
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran matematika seharusnya berpusat pada siswa, bukan pada guru. Belajar matematika merupakan proses mengkonstruksi konsep-konsep dan prinsip-prinsip
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam proses pengajaran proses belajar merupakan unsur yang sangat penting, kegiatan mengajar akan bermakna apabila terjadi kegiatan belajar siswa. Penting bagi
Lebih terperinci*Keperluan korespondensi, HP: ,
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 4 No. 4 Tahun 2015 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 27-35 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara yang baik, yang diharapkan diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, baik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) merupakan mata pelajaran yang bertujuan mendidik siswanya untuk membina moral dan menjadikan warga Negara yang baik, yang diharapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aktif dan interaktif, karena guru berinteraksi langsung dengan siswa sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Guru sebagai ujung tombak dalam pelaksanaan pembelajaran memegang peranan yang sangat penting untuk menciptakan suatu proses pembelajaran yang aktif dan interaktif,
Lebih terperinciRANI DIANDINI, 2016 PENDAPAT SISWA TENTANG PELAKSANAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN TATA HIDANG DI SMK NEGERI 2 BALEENDAH
1 BAB I PENDAHULUAN Pada Bab ini penulis akan menjabarkan latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi Skripsi mengenenai pendapat peserta didik
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING
PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITF DAN RANAH AFEKTIF SISWA KELAS X SEMESTER GENAP SMA NEGERI 2 KARANGANYAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka misi pendidikan di Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan kualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dan SMK di Indonesia. Karena
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran kewirausahaan merupakan mata pelajaran yang penting dalam dunia pendidikan. Dan termasuk mata pelajaran atau materi wajib yang memiliki arti
Lebih terperinci(Penelitian PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Nogosari) SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
PENERAPAN PENDEKATAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) DENGAN MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA BANGUN RUANG SISI DATAR (Penelitian
Lebih terperinci) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI KEMAMPUAN VERBAL DAN KEMAMPUAN ABSTRAK BIOLOGI
PENERAPAN Contextual Teaching and Learning (CTL) DAN Team Games Tournament (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI KEMAMPUAN VERBAL DAN KEMAMPUAN ABSTRAK BIOLOGI Oleh: NOVIA DWI HASTUTI K4302533
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang tidak bisa lepas
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia. Dalam zaman yang semakin modern ini, pendidikan merupakan modal yang harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan sesuatu yang paling penting dalam kehidupan kita. Seorang guru dalam pendidikan memegang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan sesuatu yang paling penting dalam kehidupan kita. Seorang guru dalam pendidikan memegang peranan yang penting, oleh karena itu majunya pendidikan
Lebih terperinciKONTRIBUSI PEMANFAATAN WAKTU BELAJAR, INTENSITAS KUNJUNGAN PERPUSTAKAAN, DAN KECERDASAN EMOSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X
KONTRIBUSI PEMANFAATAN WAKTU BELAJAR, INTENSITAS KUNJUNGAN PERPUSTAKAAN, DAN KECERDASAN EMOSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SKRIPSI Oleh : DIDIK KURNIAWAN K 4302014 FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
1 1. 1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Peradapan manusia yang terus berkembang menyebabkan perkembangan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) juga terus mengalami kemajuan yang pesat. Dalam
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran Konstruktivisme Menurut Depdiknas (2004), model merupakan suatu konsep untuk mengajar suatu materi dalam mencapai tujuan tertentu. Joyce & Weil
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING
1 PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Abstrak.Yulianita Diah Utami
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. peningkatan hasil belajar matematika dan ketrampilan berpikir kritis siswa di MI
BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Hasil analisis data dan uji hipotesis menunjukkan bahwa penggunaan strategi pembelajaran berbasis masalah dan inkuiri mempunyai pengaruh terhadap peningkatan hasil belajar
Lebih terperinciMEMBANGUN KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI MELALUI MODEL T3C DI SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA
MEMBANGUN KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI MELALUI MODEL T3C DI SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi sorotan oleh pemerintah. Saat ini pemerintah mengupayakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dalam proses perkembangan suatu bangsa, sehingga kualitas pendidikan sekarang ini menjadi sorotan oleh pemerintah.
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. dibahas dalam bab ini yaitu rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan
1. PENDAHULUAN Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah. Adapun hal lain yang perlu juga dibahas dalam bab ini yaitu rumusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masa sekarang ini. Sejauh kita memandang maka harus sejauh itulah kita
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah yang utama dan terutama di dalam kehidupan era masa sekarang ini. Sejauh kita memandang maka harus sejauh itulah kita harus memperlengkapi
Lebih terperinciEFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN MURDER TERHADAP PARTISIPASI DAN KEMAMPUAN BERPIKIR ANALITIS SISWA SMA NEGERI 1 GOMBONG PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI
EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN MURDER TERHADAP PARTISIPASI DAN KEMAMPUAN BERPIKIR ANALITIS SISWA SMA NEGERI 1 GOMBONG PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI SKRIPSI Oleh: DISKA ASANI K4308016 FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ilmu kimia menurut Faizi (2013) adalah cabang ilmu pengetahuan alam (IPA)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmu kimia menurut Faizi (2013) adalah cabang ilmu pengetahuan alam (IPA) yang mempelajari kajian tentang struktur, komposisi, sifat, dan perubahan materi serta
Lebih terperinci