Bsili) BADAN STANDARDISASI NASIONAL TENTANG. Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor. PER/9/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bsili) BADAN STANDARDISASI NASIONAL TENTANG. Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor. PER/9/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum"

Transkripsi

1 Bsili) KEPUTUSAN KEPALA NOMOR 28A/KEP IBSN I 2 I 201s TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DI LINGKUNGAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASTONAL, Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 3 dan Pasal 4 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/9/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama di lingkungan Badan Standardisasi Nasional; b. bahwa dengan berakhirnya masa Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2O V2OI4, dan dimulainya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2Ol5-2O19, maka perlu meninjau kembali Keputusan Kepala Badan Standardisasi Nasional Nomor 7 IKDPIBSN/2/2013 tentang Indikator Kinerja Utama Badan Standardisasi Nasional; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Kepala Badan Standardisasi Nasional tentang penetapan Indikator Kinerja Utama di lingkungan Badan Standardisasi Nasional; Mengingat....

2 BS[rj) BADAN STANDARDISAS! NASIONAL Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2OO4 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO4 Nomor 104 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor aa2\; Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2Ol4 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Nomor 558a); Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25 Tambahan Lembaran Negara Nomor a6la\ Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2Ol4 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, T\rgas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013; Keputusan Presiden Nomor 84lM Tahun 2Ol2 tentang Pengangkatan Kepala Badan Standardisasi Nasional; 7. Peraturan.

3 Bslri) Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor Per/9/M.PAN l5l2oo7 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah; Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor Per/20/M.PAN/ 1 1/2008 tentang Petunjuk Penyusunan Indikator Kine{a Utama; Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2Ol4 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Kerja Reviu atas Laporan Kine{a Instansi Pemerintah; 10. Keputusan Kepala Badan Standardisasi Nasional Nomor 965/BSN-I/HK.35/05/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Standardisasi Nasional, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala Badan Standardisasi Nasional Nomor 4 Tahun 2011' MEMUTUSKAN: Menetapkan KEPUTUSAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL TENTANG PENE*TAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL. PERTAMA....

4 BS[ti) PERTAMA Menetapkan Indikator Kinerja Utama di lingkungan Badan Standardisasi Nasional adalah sebagai berikut: a. Indikator Kinerja Utama Badan Standardisasi Nasional; b. Indikator Kinerja Utama Deputi Bidang Penelitian dan Kerjasama Standardisasi dan Unit Kerja di lingkungan Deputi Bidang Penelitian dan Kerj asama Standardisasi; c. Indikator Kinerja Utama Deputi Bidang Penerapan Standar dan Akreditasi dan Unit Kerja di lingkungan Deputi Bidang Penerapan Standar dan Akreditasi; d. Indikator Kinerja Utama Deputi Bidang Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi dan Unit Kerja di lingkungan Deputi Bidang Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi; e. Indikator Kinerja Utama Sekretariat Utama dan Unit Kefa di lingkungan Sekretariat Utama, sebagaimana tercantum pada Lampiran Keputusan ini yang merupakan bagran tidak terpisahkan dari Keputusan Kepala Badan ini. KEDUA Indikator Kinerja Utama di lingkungan Badan Standardisasi Nasional sebagaimana tercantum pada diktum PERTAMA mengacu kepada Rancangan Teknokratik Rencana Strategis Badan Standardisasi Nasional Tahun 2Ol5-2O19 sampai dengan ditetapkannya Rencana Strategis Badan Standardisasi Nasional Tahun 20f sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. KEDUA...

5 BS[ti) KETIGA KEEMPAT KELIMA Indikator Kinerja Utama di lingkungan Badan Standardisasi Nasional sebagaimana tercantum pada diktum PERTAMA digunakan sebagai acuan ukuran kinerja untuk menyusun dan menetapkan: a. Rencana Kinerja Tahunan; b. Rencana Kerja dan Anggaran; c. Perjanjian Kinerja; dan d. Laporan Kinerja; e. Evaluasi Pencapaian Kinerja, oleh masing-masing unit kerja di lingkungan Standardisasi Nasional. Badan Penyusunan Laporan Kinerja dan Evaluasi Pencapaian Kinerja dilakukan oleh setiap pimpinan unit keda dan disampaikan kepada Kepala Badan Standardisasi Nasional. Dalam rangka lebih meningkatkan efektifitas pelaksanaan Keputusan Kepala Badan ini, Inspektorat Badan Standardisasi Nasional diberikan tugas untuk: a. melakukan review atas capa.ian kinerja Lembaga dalam rangka meyakinkan keandalan informasi yang disajikan dalam Laporan Kinerja Badan Staldardisasi Nasional; b. melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan Keputusan Kepala Badan ini dan melaporkan kepada Kepala Badan Standardisasi Nasional. KEENAM...

6 Etilri) KEENAM KETUJUH KEDELAPAN : Apabila ada perubahan yang sangat mendasar dalam dokumen perencanaan strategis maupun dokumen perenc rnaan kinerja yang berkaitan dengan penetapan indikator kinerja dalam dokumen dimaksud, Keputusan Kepala Badan ini akan menye suaikan dengan ketentuan tersebut. : Pada saat Keputusan ini mulai berlaku, maka Keputusan Kepala Badan Standardisasi Nasional Nomor 7/KEP/BSN/ 2 I 2Ol3 tentang Indikator Kinerja Utama Badan Standardisasi Nasional, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. : Keputusan Kepala Badan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta 2 Februari 2015 STANDARDISASI NASIONAL,., LAMPIRAN...

7 BS[ri) LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA, NOMOR 2SAIKEP BSN/2/2015 TANGGAL : 2Februari2015 INDIKATOR KINERJA UTAMA DI LINGKUNGAN I. Badan Standardisasi Nasional 1. T\rgas : melaksanakan tugas pemerintahan di bidang standardisasi nasional sesuai dengan ketentuan peraturan perundalgundangan yang berlaku. 2. Fungsi : a. pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang standardisasi nasional; b. pengkoordinasian kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BSN; c. pelancaran dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang standardisasi nasional; d. penyelenggaraan kegiatan kerja sarra dalam negeri dan internasional di bidang standardisasi; e. penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaern umum, ketatausahaan, organisasi dan tata laksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, persandian, perlengkapan, dan rumah tangga. 3. Indikator Kine{a Utama....

8 Bsili) 3. Indikator Kinerja Utama : Sasaran Indikator Kinerja Utama Sumber Data 1 Melindungi keselamatan, keamanan, kesehatan masyarakat, pelestarian fungsi lingkungan hidup 2 Meningkatkan daya saing produk nasional di pasar domestik 3 Meningkatkan akses produk nasional ke pasar global 4 Terwujudnya penguatan kebijakan nasional dan regulasi di bidang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian 5 Meningkatnya kapasitas dan kualitas pengembangan SNI 6 Meningkatnya kapasitas dan kualitas sistem penerapan standar, penilaian kesesuaian dan ketertelusuran pengukuran 1 Tingkat persepsi terhadap keamanan dan keselamatan produk bertanda SNI l,aporan Deputi PKS (Puslitbang) 2 Tingkat persepsi publik Laporan Deputi PKS terhadap daya saing produk (Puslitbang) bertanda SNI di paszrr domestik 3 Tingkat persepsi terhadap daya Laporan Deputi PKS saing penerap standar di pasar (Puslitbang) global 4 Jumlah PP dan Perpres Laporan Sestama (HoH) 5 Jumlah Kebiiakan BSN laporan Sestama (HOH) dari Para Deputi (Unit Kerja) 6 Jumlah SNI yang ditetapkan Iaporan Deputi PKS (PPS), Deputi IPS (Pusido), Sestama (HoH) 7 Jumlah SNI yang harmonis dengan standar internasional 8 Persentase pertumbuhan perusahaan/ instansi yang mendapatkan sertifikasi SNI 9 Persentase pertumbuhan LPK yang diakreditasi 10 Jumlah pengakuan internasional terhadap kemampuan pengukuran nasional l.aporan Deputi PKS (PPS), Deputi IPS (Pusido), Sestama (HoH) Laporan Deputi PSA (PSPS, PALS) Laporan Deputi PSA (PALLI, PALS) Laporan Deputi PSA (PALLT) 7. Meningkatnya....

9 Bsili) Sasaran Indikator Kinerja Utama Sumber Data 7 Meningkatnya Budaya Mutu melalui peningkatan sistem informasi dan edukasi di bidang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian 8 Meningkatnya kinerja sistem pengelolaan 11 Tingkat Persepsi Pub[k terhadap Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian t2 Jumlah partisipasi masyarakat dalam kegiatan standardisasi dan penilaian kesesuaian 13 Opini Wajar Tanpa Pengecualian Laporan Deputi IPS (Pusido, Pusdikmas) Laporan Deputi IPS dari Para Deputi (Unit Kerja) Laporan Sestama (PKr) anggaran, sumber daya manusia, tata kelola dan t4 Nilai evaluasi LAKIP l.aporan Sestama (PKr) organisasi yang profesional di BSN 9 Terpenuhinya sarana dan prasarana fisik 15 Nilai Pelaksanaan Reformasi Birokrasi 16 Persentase penambah rn sarana prasarana l.aporan Sestama (HOH) Laporan Sestama (PKr) II. Deputi Bidang Penelitian dan Kerjasama Standardisasi 1. T\.rgas : melaksanakan perumusan kebijakan di bidang perumusan standar, penelitian dan pengembangan serta kerjasama di bidang standardisasi. 2. Fungsi : a. perumusan kebijakan di bidang penelitian, pengkajian, pengembangan, perumusan dan penetapan Standar Nasional serta kerjasama di bidang standardisasi; b. penyusunan rencana dan program nasional di bidang penelitian, pengkajian, pengembangan, perumusan dan penetapan standar nasional serta kerjasama di bidang standardisasi; c. pembinaan....

10 BS[rj) c. pembinaan, pengkoordinasian dan penyelenggaraan serta pengendalian kegiatan di bidang penelitian, pengkajian, dan kerjasama di bidang standardisasi, serta pengembangan, perumusan dan penetapan Standar Nasional Indonesia (SNI); d. pembinaan dan penyelenggaraan kerjasama dalam negeri dan luar negeri di bidang standardisasi dengan badan-badan nasional dan internasional sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. 3. Indikator Kinerja Utama : Sasaran Indikator Kinerja Utama Sumber Data 1 Tersedianya RASNI yang siap ditetapkan sesuai dengan kebijakan pengembangan standar 2 Tersedianya rekomendasi hasil kesepakatan kerjasama untuk pengembangan SNI 3 Tersedianya hasil kqj ian / penelitian yang mendukung pengembangan SNI 1 Jumlah RASNI yang siap ditetapkan sesuai kebutuhan pasar 2 Persentase rekomendasi hasil kedasama standardisasi yang mendukung pengembangan SNI 3 Persentase kajian/ penelitian yang mendukung pengembangan SNI Laporan PPS, Puslitbang Laporan PKS l.aporan Puslitbang II.A. Pusat....

11 Bsili) II.A. Pusat Perumusan Standar 1. Tugas : melaksanakan penyiapan rumusan kebijakan, pembinaan, koordinasi program dan penyusunan rencana di bidang pengembangan sistem perumusern, perumusan dan evaluasi Standar Nasional Indonesia, serta menjrusun pedoman di bidang Metrologi teknik, Standar dan Evaluasi Uji dan Kualitas (MSUK), dan pemberian tanggapan terhadap konsep standar baik secara bilateral, regional maupun international. 2. Fungsi : a. penyiapan rumusan kebijakan di bidang perumusan dan revisi Standar Nasional Indonesia; b. pembinaan dan pengembangan sistem perumusan Standar Nasional Indonesia; c. perumusan dan revisi Standar Nasional Indonesia; d. pelaksanaan evaluasi pemmusan dan revisi Standar Nasional Indonesia. 3. Indikator Kinerja Utama : Sasaran Indikator Kinerja Utama Penjelasan 1 Tersedianya RASNI yang siap ditetapkan sesuai dengan kebljakan pengembangan standar 1. Jumlah kebijakan perumusan Laporan PPS standar 2. Jumlah SNI yang ditetapkan Laporan PPS 3. Jumlah sumber daya perumusan standar l,aporan PPS 4. Jumlah....

12 Bsilri) Sasaran Indikator Kinerja Utama Penjelasan 4. Jumlah Komtek/ Subkomtek taporan PPS yang telah memenuhi ketentuan Pedoman Standardisasi Nasional 5. Jumlah RSNI yang harmonis dengan standar internasional Laporan PPS II.B. Pusat Kerjasama Standardisasi 1. Tugas : melal<sanakan penyiapan rumusan kebijakan, pembinaan, koordinasi program dan penyusunan rencana di bidang notilikasi dan kerjasama teknis perdagangan, kelembagaan sandardisasi dalam negeri maupun luar negeri serta kegiatan lain sesuai dengan lingkup kewenangannya. 2. Fungsi a. penyiapan rumusan kebijakan di bidang kerjasama teknis perdagangan, kelembagaan standardisasi dan kegiatan b. c. d. notifrkasi; perencanaan program di bidang kerjasama teknis perdagangan, kelembagaan standardisasi dan kegiatan notifi kasi; pembinaan, pengkoordinasian dan pelaksanaan pelayanan, dan evaluasi di bidang kerjasama teknis perdagangan, kegiatan Panitia Nasional dan Kelompok Kerja serta kegiatan notilikasi; pelaksanaan kerjasama di bidang kelembagaan standardisasi lintas sektoral dan daerah; e. pelaksanaan....

13 BS[ri) BADAN STANDAROISASI NASIONAL e. pelaksanaan urusan pengelolaan keanggotaan Indonesia dalam organisasi standardisasi dan kerjasama dengan badan standardisasi di tingkat bilateral, regional maupun internasiona-l; f. pelaksanaan pengembangan sistem, mekanisme serta prosedur untuk bidang notifikasi dan kerjasama teknis perdagangan, kerjasama standardisasi internasional dan kerjasama standardisasi dalam negeri. 3. Indikator Kinerja Utama : Sasaran Indikator Kine{a Utama Penjelasan 1 Tersedianya rekomendasi hasil kesepakatan kerjasama untuk pengembangan SNI 1 Persentase kerjasama standardisasi yang disepakati di tingkat nasional, bilateral, regional dan multilateral untuk memfasilitasi perdagangan 2 Persentase tindak lanjut dan implementasi kesepakatan kerjasama di bidang standardisasi yang harus dipenuhi 3 Persentase penguatan posisi Indonesia di bidang Standar dan Penilaian Kesesuaian dalam menghadapi Masyarakat Dkonomi ASEAN 4 Persentase tanggapan Indonesia dalam kegiatan pengembangan standar intemasional Persentase penanganan permintaan layanan notifi kasi dan enquiry dalam rangka memenuhi perjanjian TBT-WTO Laporan PKS l,aporan PKS Laporan PKS L,aporan PKS Laporan PKS 6. Persentase....

14 BS[rj) Sasaran Indikator Kinerja Utama Penjelasan 6 Persentase penguatan standar dan penilaian kesesuaian melalui peningkatan peran al(if Indonesia dalam forum TBT wto Laporan PKS 7 Persentase layanan aplikasi IIN Laporan PKS II.C. Pusat Penelitian dan Pengembangan Standardisasi 1. T\rgas : melaksanakan penyiapan rumusan kebijakan, pembinaan, koordinasi program dan penyusunan rencana di bidang penelitian dan pengembangan standardisasi dalam aspek perumusan standar, penerapan standar, akreditasi, informasi dan pemasyarakatan standardisasi serta kerjasama standardisasi, dan kegiatan lain yang terkait. 2. Fungsi : a. penyiapan rumusan kebijakan di bidang penelitian dan pengembangan; b. pembinaan dan koordinasi program di bidang penelitian dan pengembangan; c. pelaksanaan penelitian dan pengembangan standardisasi; d. pen,'lrsunan program dan tata operasional penelitian dan pengembangan; e. pelaksanaan kerjasama di bidang penelitian dan pengembangan; f. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi penelitian dan pengembangan. 3. Indikator...

15 Bslrr) 3. Indikator Kinerja Utama : Sasaran Indikator Kinerja Utama Penjelasan 1 Tersedianya hasil kajian / 1 Jumlah penelitian dan l,aporan Puslitbang penelitian yang mendukung 2 pengembangan standardisasi Jumlah publikasi hasil l,aporan Puslitbang pengembangan dan penerapan SNI penelitian dan pengembangan standardisasi 3 Jumlah laporan monitoring penelitian Laporan Fuslitbang III. Deputi Bidang Penerapan Standar dan Akreditasi 1. T\rgas : melaksanakan perumusan kebijakan di bidang penerapern standar dan akreditasi. 2. Fungsi : a. perumusan kebijakan di bidang sistem penerapan standar, akreditasi dan sertifikasi dalam bidang standardisasi; b. penyusunan rencana dan program nasional di bidang sistem penerap rn standar, alreditasi dan sertifikasi dalam bidang standardisasi; c. pembinaan, pengkoordinasian dan penyelenggaraan serta pengendalian kegiatan sistem penerapan standar, akreditasi dan sertifrkasi dalam bidang standardisasi serta penyediaan bahan acuan dan ketertelusuran sistem pengukuran; d. penyiapan rumusan penetapan, pembinaan, pemeliharaan dan tata cara kalibrasi standar nasional untuk satuan ukuran; e. penetapan dan pelaksanaan koordinasi laboratorium uji standar dan laboratorium metrologi selaku laboratorium acuan; f. Pembinaan....

16 Bsili) f. pembinaan dan penyelenggaraan kerjasama dengan badanbadan nasional dan internasional di bidang sistem penerapan standar, akreditasi dan sertifikasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3. Indikator Kinerja Utama : Sasaran Indikator Kinerja Utama Sumber Data 1 Meningkatnya penerapan standardisasi dan optimalisasi LPK i Persentase pertumbuhan jumlah perusahaan/ instansi yang mendapatkan sertifikasi SNI 2 Persentase pertumbuhan jumlah jenis produk yang ber- la.poran PSPS la.poran PSPS 2 Meningkatnya pembinaan dan pemantauan di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian 3 Meningkatnya ketertelusuran pengukuran nasional SNI 3 Persentase pertumbuhan Laporan PALLI, PALS Jumlah LPK yang diakreditasi 4 Efektifitas penerapan SNI Laporan PSPS 5 Jumlah organisasi/ pelaku Laporan PSPS usaha Mikro dan Kecil yang mendapat pembinaan penerapan standar 6 Jumlah LPK yang siap di Laporan PSPS akreditasi 7 Jumlah SDM yang kompeten Laporan PSPS dari dalam standardisasi dan Para Unit Kerja penilaian kesesuaian 8 Jumlah pengakuan Laporan PALLI internasional terhadap kemampuan pengukuran metrologi nasional IILA. Pusat....

17 Bslrr) III.A. Pusat Sistem Penerapan Standar 1. T\rgas : melaksanakan penyiapan rumusan kebijakan, pembinaan, koordinasi program dan penyusunan rencana di bidang sistem pemberlakuan standar dan penanganan pengaduan serta pembinaan prasarana penerapan standar dan sistem jaminan mutu. 2. Fungsi : a. penyiapan rumusan kebijakan di bidang sistem pemberlakuan standar dan penarganan pengaduan serta prasarana penerapan standar dan sistem jaminan mutu; b. pembinaan dan koordinasi program pemberlakuan standar dan penanganan pengaduan serta pembinaan prasarana penerapan standar dan sistem jaminan mutu; c. pelaksanaan urusan sistem pemberlakuan standar dan penanganan pengaduan; d. pelaksanaan urllsan sistem prasarana. penerapan standar dan sistem jaminan mutu; e. pelalsanaan pemantauan dan evalua.si sistem pemberlakuan standar, penanganan pengaduan serla prasarana penerapan standar dan sistem jaminan mutu. 3. Indikator Kinerja Utama : Sasaran Indikator Kinerja Utama Penjelasan 1 Tersedianya acuan pelaksanaal kegiatan penerapan standar dan penilaian kesesuaian 1 Jumlah kebijakan pengembangan sistem penerapan SNI dan Penilaian Kesesuaian l,aporan PSPS 2. Meningkatnya....

18 Bsili) Sasaran Indikator Kinerja Utama Penjelasan 2 Meningkatnya kapasitas 2 Jumlah LPK yang mendapat l,aporan PSPS infrastruktur LPK fasilitasi untuk memperluas lingkup dan meningkatkan kompetensinya 3 Meningkatnya jumlah 3 Jumlah industri/ organisasi Laporan PSPS industri/ organisasi yang mampu menerapkan SNI yang mendapat fasilitasi menerapkan SNI 4 Terwujudnya monitoring 4 Jenis produk bertanda SNI yang l.aporan PSPS integritas tanda SNI pada produk yang beredar di Indonesia diidentihkasi pemenuhannya terhadap persyaratan SNI 5 Terwrrj udnya adopsi SNI menjadi regulasi teknis sesuai aturan yang berlaku 5 Persentase fasilitasi adopsi SNI menjadi regulasi teknis taporan PSPS III.B. Pusat Akreditasi Laboratorium dan kmbaga Inspeksi l. T\rgas : melaksanakan penyiapan rumusan kebijakan, pembinaan, koordinasi program akreditasi laboratorium penguji, akreditasi laboratorium kalibrasi dan akreditasi lembaga inspeksi. 2. Fungsi a. penyiapan rumusan kebijakan di bidang sistem akreditasi laboratorium penguji, laboratorium kalibrasi dan lembaga inspeksi; b. pembinaan dan koordinasi program di bidang akreditasi laboratorium penguji, laboratorium kalibrasi dan lembaga inspeksi; c. Pelaksanaan....

19 BS[rj) c. pelaksanaan kerjasama akreditasi laboratorium penguji, laboratorium kalibrasi dan akreditasi lembaga inspeksi secara nasional, regional dan internasional; d. pelaksanaan kesekretariatan Komite Akreditasi Nasional di bidang akreditasi laboratorium penguji, laboratorium kalibrasi dan lembaga inspeksi; e. pelaksanaan evaluasi sistem akreditasi dan sertifikasi di bidang standardisasi serta penerapzrnnya. 3. Indikator Kine{a Utama : Sasaran Indikator Kine{a Utama Penjelasan 1 Terwujudnya kebljakan akreditasi bidang laboratorium dan lembaga inspeksi 2 Meningkatnya jumlah asesor bidang laboratorium dan lembaga inspeksi Terwujudnya pengakuan internasional dan regional terhadap sistem akreditasi pengujian, kalibrasi dan inspeksi 4 Terwujudnya kebijakan Penguatan Standar Nasional Satuan Ukuran (SNSU) 5 Terwujudnya pengakuan intemasional terhadap kemampuan pengukuran metrologi nasional 1 Jumlah kebijakan akreditasi bidang laboratorium dan lembaga inspeksi 2 Jumlah asesor baru di bidang laboratorium dan lembaga inspeksi Jumlah pengakuan internasional dan regional terhadap sistem alceditasi pengujian, kalibrasi dan inspeksi 4 Jumlah kebijakan penguatan Standar Nasional Satuan Ukuran (SNSU) Jumlah pengakuan internasional terhadap kemampuan pengukuran metrologi nasional Laporan PALLI Laporan PALLI Laporan PALLI Laporan PALLI Laporan PALLI 6. Terselenggaranya..-.

20 BS[ri) Sasaran Indikator Kinerja Utama Penjelasan 6 Terselenggaranya paket layanan akreditasi laboratorium dan lembaga inspeksi 6 Persentase layanan akreditasi Laboratorium dan lembaga inspeksi l,aporan PALLI III.C. Pusat Akreditasi lrmbaga Sertifikasi 1. T\rgas : melaksanakan penyiapan rumusan kebijakan, pembinaan, koordinasi program dan penyusunan rencana di bidang akreditasi dan sertifikasi bidang sistem manajemen, produk, lembaga pelatihan dan personel, dan sejenisnya serta kedasama dengan lembaga yang terkait dengan kegiatan akreditasi dan sertilikasi baik secara bilateral, regional dan internasional. 2. Fungsi : a. penyiapan rumusan kebijakan di bidang sistem akreditasi lembaga sertifikasi dan lembaga pelatihan; b. pembinaan dan koordinasi program di bidang akreditasi lembaga sertifikasi dan lembaga pelatihan; c. pelaksanaan kerjasama akreditasi baik nasional, bilateral maupun international di bidang standardisasi; d. pelaksanaan Komite Akreditasi Nasional di bidang akreditasi lembaga sertifikasi dan lembaga pelatihan; e. pelaksanaan evaluasi sistem akreditasi dan sertifikasi di bidang standardisasi serta penerapannya. 3. Indikator...

21 BS[ri) 3. Indikator Kinerja Uta-ma : Sasaran Indikator Kine{a Utama Penjelasan 1 Terwujudnya kebijakan 1 Jumlah kebijakan akreditasi Laporan PALS akreditasi bidang Lembaga Sertifikasi bidang lembaga sertihkasi 2 Meningkatnya jumlah 2 Rasio jumlah asesor bidang Laporan PALS asesor bidang lembaga Sertifrkasi lembaga sertifikasi terhadap rata-rata permintaan akreditasi 3 Terwujudnya pengakuan Jumlah pengakuan Laporan PAI,S internasional dan regional terhadap Sistem Akreditasi dan Sertifikasi Bidang Sistem Malajemen, Produk dan Personel internasional dan regional terhadap sistem akreditasi dan sertifi kasi bidang sistem manajemen, produk dan personel 4 Terselenggaranya paket layanan akredita.si lembaga sertifikasi 4 Persentase layanan akreditasi lembaga sertihkasi Laporan PALS IV. Deputi Bidang Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 1. T\rgas : melaksanakan perumusan kebijakan di bidang informasi dan dokumentasi serta pendidikan dan standardisasi. pemasyarakatan 2. Fungsi a. perumusan kebija_kan di bidang pengembangan, pembinaan dan pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan pengembangan dan pendayagunaan sumberdaya informasi dan dokumentasi, serta pembinaan sistem dan pelaksanaan pendidikan, pelatihan, promosi dan pemasyarakatan bidang standardisasi dan jaminan mutu; b. penyusunan....

22 Bsili) b. pen5rusunan rencarta dan program nasional di bidang pengembangan dan pendayagunaan sumberdaya informasi dan dokumentasi, pembinaan sistem dan pelaksanaan pendidikan, pelatihan, promosi dan pemasyarakatan bidang standardisasi dan jaminan mutu; c. pemantauan, pembinaan, pengkoordinasian, penyelenggaraan dan pengendalian kegiatan di bidang pengembangan dan pendayagunaan sumberdaya informasi dan dokumentasi, pembinaan sistem dan pelaksanaan pendidikan, pelatihan, promosi dan pemasyarakatan bidang standardisasi dan jaminan mutu; d. penyelenggaraan kegiatan informasi dan dokumentasi standardisasi; e. penyelenggaraan pendidikan, pelatihan dan pemasyarakatan standardisasi. 3. Indikator Kinerja Utama : Sasaran Indikator Kinerj a Utama Sumber Data 1 Terwujudnya SNI yang melindungi keselamatan, keamanan, kesehatan masyarakat dan pelestarian fungsi lingkungan hidup serta mendukung daya saing produk 1 Tingkat persepsi masyarakat terhadap standardisasi dan penilaian kesesuaian 2 Tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan standardisasi dan penilaian kesesuaian 3 Indeks kepuasan pelanggan layanan jasa informasi dan pelatihan standardisasi dan penilaian kesesuaian Laporan Pusido, Pusdikmas Laporan Pusido, Pusdikmas Laporan Pusido, Pusdikmas IV.A. Pusat....

23 EilIi) IV.A. Pusat Informasi dan Dokumentasi Standardisasi 1. T\:gas : melaksanakan penyiapan rumusan kebijakan, pembinaan, koordinasi program dan penyusunan rencana di bidang informasi dan dokumentasi standardisasi. 2. Fungsi : a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang sistem komunikasi data dan jaringan informasi standardisasi, dokumentasi dan perpustakaan pendayagunaan informasi standardisasi; b. pen5rusunan rencana dan program pengembangan sistem komunikasi data dan jaringan informasi, dokumentasi dan perpustakaan, serta pendayagunaan informasi standardisasi; c. pengembangan sistem komunikasi data dan sistem jaringan informasi standardisasi; d. pelaksanaan dokumentasi dan perpustakaan standardisasi; e. pendayagunaan informasi standardisasi, dan pemberian layanan informasi standardisasi_ 3. Indikator Kinerja Utama : Sasaran Indikator Kinerja Utama Penjelasan 1 Peningkatan pengguna informasi dan sistem informasi standardisasi dan penilaian kesesuaian 1 Jumlah pemanfaat informasi standardisasi dan penilaian kesesuaian online dan off-line 2 Jumlah kebilakan layanan informasi 3 Jumlah pengguna layanan informasi standardisasi dan penilaian kesesuaian melalui simpul layanan Laporan Pusido Laporan Pusido Laporan Pusido 4. Jumlah....

24 E[ilri) Sasaran Indikator Kinerja Utama Penjelasan 4 Jumlah pengakses sistem informasi standardisasi dan penilaian kesesuaian berbasis TIK 5 Jumlah simpul sistem informasi yang terintegrasi/ link dengan sistem informasi standardisasi dan penilaian kesesuaian 6 Jumlah dan penyelesaian komplain 7 Indeks kepuasan pelanggan layanan jasa informasi standardisasi dan penilaian kesesuaian Laporan Pusido Laporan Pusido l,aporan Pusido Laporan Pusido IV.B. Pusat Pendidikan dan Pemasyarakatan Standardisasi 1. T\rgas : melaksanakan penyiapan rumusan kebijakan, pembinaan, koordinasi program dan penyusunan rencana di bidang pendidikan dan pelatihan serta pemasyarakatatr di bidang standardisasi dan jaminan mutu. 2. Fungsi : a. perumusan kebijakan di bidang pendidikan dan pelatihan, serta pemasyarakatan di bidang standardisasi dan jaminan mutu; b. penjrusunan rencana dan program, pembinaan dan koordinasi di bidang pendidikan dan pelatihan serta pemasyarakatan di bidang standardisasi dan jaminan mutu; c. pelaksanaan kerjasama di bidang pendidikan dan pelatihan serta pemasyarakatan di bidang standardisasi dan jaminan mutu; d. pelaksanaan....

25 BS[ri) d. pelaksanaan dan pelayanan jasa pendidikan dan pelatihan standardisasi dan jaminan mutu; e. pelaksanaan pemasyarakatan standardisasi dan jaminan mutu; f. pelaksanaan evaluasi dalam pendidikan dan pelatihan serta pemasyarakatan di bidang standardisasi dan jaminan mutu. 3. Indikator Kinerja Utama : Sasaran Indikator Kinerja Utama Penjelasan 1l Peningkatan edukasi publik di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian 1 Persentase peningkatan jumlah peserta pendidikan dan pelatihan standardisasi dan penilaian kesesuaian 2 Persentase peningkatan jumlah materi pendidikan dan pelatihan standardisasi dan penilaian kesesuaian yang disebarluaskan 3 Indeks kepuasan pelanggan pelatihan standardisasi dan penilaian kesesuaian 4 Persentase peningkatan jumlah masyarakat yang berpartisipasi dalam kegiatan standardisasi dan penilaian kesesuaian 5 Persentase peningkatan jumlah materi promosi standardisasi dan penilaian kesesuaian yang disebarluaskan laporan Pusdikmas Laporan Pusdikmas la.poran Pusdikmas la.poran Pusdikmas laporan Pusdikmas V. Sekretariat....

26 BS['D V. Sekretariat Utama 1. Tlrgas : mengkoordinasikan perencanaan, pembinaan, pengendalian administrasi, dan sumber daya di lingkungan BSN. 2. Fungsi : a. koordinasi perencanaan program dan perumusan kebijakan di bidang standardisasi serta kebijakan teknis BSN; b. pembinaan dan pelayanan administrasi, organisasi dan tata laksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, persandian, perlengkapan, dan rumah tangga BSN; c. koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan, penelaahan hukum, pemberian bantuan dan penyuluhan hukum serta pelaksanaan hubungan masyarakat dan hubungan antar lembaga; d. pembinaan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia, program kegiatan standardisasi, kerjasama fungsional dan antar lembaga terkait lainnya di lingkungan BSN; e. koordinasi dan penyusunan laporan BSN. 3. Indikator Kinerja Utama : Sasaran Indikator Kinerja Utama Sumber Data 1 Meningkatnya efektifitas regulasi standardisasi nasional 1 Jumlah PP bidang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian Laporan HOH 2 Jumlah Perpres Laporan HOt 3 Jumlah Kebijakan di Kesestamaan Laporan HOll 2. Tercapainya....

27 BS[ri) Sasaran Indikator Kinerja Utama Sumber Data 2 Tercapainya pengelolaan 4 Opini BPK atas l,aporan Laporan PKT dan pengendalian Keuangan anggarzrn yang akuntabel, 5 Nilai PMPRB Laporan HOH SDM yang profe sional, dan 6 Penyelesaian reorganisasi BSN Laporan HOH organisasi yang efektif 7 Nilai evaluasi LAKIP Laporan PKT 8 Nilai kepatuhan layanan publik Laporan HOH Terpenuhinya sarana dan prasarana hsik 9 Jumlah SDM yang sesuai kebutuhan organisasi 10 Jumlah pemberitaan kelembagaan BSN di website dan media massa 11 Persentase penambahan sarana prasarana Laporan HOH Laporan HOH l,aporan PKT V.A. Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 1. T\rgas : melaksanakan penyiapan rlrmusan kebijakan, pembinaan, koordinasi program dan pen5rusunan rencana, pengelolaan keuangan, urusan tata usaha dan urllsan rumah tangga serta pengelolaan barang/kekayaan milik negara. 2. Fungsi : a. pengumpulan data dan informasi untuk penyusunan kebijakan, program dan perencanaan; b. penjrusunan anggarzrn rutin dan pembangunan; c. perencerna rn kebutuhan, pengadaan, penyimpanan, penyaluran, serta inventarisasi kekayaan negara; d. pelaksanaan pengelolaan keuangan; e. pelaksanaan....

28 BS[ri) e. pelaksanaan urllsan rumah tangga; f. pelaksanaanurusanketatausahaan. 4 Indikator Kinerj a Utama : Sasaran Indikator Kinerja Utama Penjelasan 1 Tersusunnya dokumen perencanaan dan monitoring evaluasi 1 Nilai evaluasi LAKIP (dokumen Laporan PKT LAKIP) 2 Jumlah dokumen Renja laporan PKT 3 Jumlah dokumen RKAKL Laporan PKT 4 Jumlah dokumen Perjanjian l.aporan PKT Kinerja 5 Jumlah Laporan Monev taporan PKT Kegiatan 6 Jumlah pelaksanaan Raker taporan PKT 2 Terselenggaranya pengelolaan keuangan 7 Jumlah sosialisasi/ workshop perencanaan dan penganggaran 8 Opini BPK atas [.aporan Keuangan (laporan keuangan) 9 Jumlah kebijakan pengelolaan,rnggaran 10 laporan pengelolaan anggaran dan PNBP 11 Jumlah konsep revisi PP tarif PNBP Laporan PKT l,aporan PKT Laporan PKT Laporan PKT Laporan PKT l2 Jumlah sosialisasi PNBP l,aporan PKT I Sasaran Indikator Kine{a Utama Penjelasan Terselenggaranya pengelolaan tata. usaha dan rumah tangga 13 Jumlah laporan pengelolaan barang milik negara 74 Jumlah l^aporan penghapusan BMN 15 Jumlah Laporan penetapan status BMN Laporan PKT I-aporan PKT Laporan PKT 16. Jumlah....

29 BS[ti) Sasaran Indikator Kinerja Utama Sumber Data 4 Tersedianya sarana dan prasarana fisik untuk pelaksanaan tupoksi 10 Jumlah l"aporan pengalihan status BMN t7 Jumlah kebijakan pengelolaan tata usaha dan rumah tangga 18 Jumlah sarana dar prasarana yang dapat disediakan 19 Jumlah sosialisasi/ bimtek tata usaha dan rumah tangga 20 Jumlah dokumen perencanaan pembangunan gedung Lab SNSU l,aporan PKT laporan PKT Laporan PKT Laporan PKT Laporan PKT V.B. Biro Hukum, Organisasi dan Hubungan Masyarakat 1. Tugas : melaksanakan pengkajian dan penelaahan hukum, perumusan dan penyusunan peraturan perundangan, pemberian bantuan dan penyuluhan hukum, analisis dan penataan kelembagaan, pengawasan dan evaluasi manajemen mutu internal, urusan kepegawaian, h ubungan masyarakat dan hubungan antar lembaga serta penjrusunan laporan. 2. Fungsi : a. pelaksanaan analisa, pengkajian, penelaahan dan penyusunan peraturan perundang-undangan ; b. pelalsanaan dokumentasi dan pemberian informasi hukum; c. pelaksanaan pemberian bantuan dan penyuluhan hukum; d. pelaksanaan pengelolaan dan pembinaan pegawai; e. pelaksanaan....

30 !$ e. pelaksanaan penataan, evaluasi dan perumusan organisasi dan tata laksana serta pengawasan dan evaluasi manajemen mutu internal; f. pelaksanaan hubungan masyarakat dan hubungan antar lembaga. 3. Indikator Kinerja Utama : Sasaran Indikator Kinerja Utama Penjelasan 1 Terwujudnya peraturan perundang-undangan di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian 2 Terwujudnya produk hukum BSN 1 Jumlah PP di bidang Laporan HOH standardisasi dan penilaian kesesuaian 2 Jumlah Perpres l,aporan HOH 3 Jumlah peraturan Ka. BSN Laporan HOH 4 Persentase usulan keputusan Laporan HOH Ka. BSN yang diselesaikan 5 Jumlah penyuluhan hukum Laporan HOH 6 Database informasi hukum l,aporan HOH 3 Terwujudnya paket pengembangan SDM sesuai analisis kebutuhan 7 Jumlah kajian hukum Laporan HOH 8 Jumlah SDM yang mengikuti l,aporal HOH diklatpim dan prajabatan 9 Jumlah SDM yang mengikuti Laporan HOH diklat teknis 10 Analisa kebutuhan pelatihan Laporal HOH 11 Standar Kompetensi Jabatan taporan HOH 4 Terwujudnya paket publikasi kelembqgfan 12 Dralt pedoman Jabatan Fungsional Standardisasi 13 Jumlah SOP bidang kepegawaian 1,4 Jumlah pemberitaan kelemb"ebqn BSN di website - dan media massa Laporan HOH Laporan HOH Laporan HOH 15. Jumlah....

31 BS[rj) Sasaran Indikator Kinerja Utama Sumber Data 15 Jumlah keikutsertaan pameran BSN 16 Jumlah koordinasi kelembagaan dan antar lembaga t7 Jumlah dokumen laporan tahunan 18 Jumlah laporan capaian pelaksanaan program reformasi birokrasi 19 Jumlah laporan hasil survei evaluasi kelembagaan Laporan HOH Laporan HOH Laporan HOH Laporan HOH Laporan HOH V.C. Inspektorat 1. T\rgas : melaksanakan pengawasan fungsional terhadap pelaksanaan tugas di lingkungan BSN. 2. Fungsi : a. penjrusunan program pengawasan yang meliputi anggaran, kepegawaian, perlengkapan, dan akuntabilitas; b. pelaksanaan pengawasan rnggara.n, kepegawaian, perlengkapan dan akuntabilitas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku ; c. penjrusunan laporan hasil pengawasan; d. pelaksanaan urusan ketatausahaan Inspektorat. 3. Indikator....

32 Bsfri) BADAN STANDARDISASI NASTONAL 3. Indikator Kineda Utama : Terselengg"r"rry" perbaikan pengelolaan kegiatan dan program di lingkungan BSN, melalui tindak lanjut penyelesaian rekomendasi atas hasil pengawasan dan pemeriksaan Terwuj udnya pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern di berbagai unit kerja di lingkungan BSN Persentase Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Audit Internal Persentase Penyelesaian Tindak l.anjut Hasil Pemeriksaan Eksternal Jumlah l.aporan Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (spr) l.aporan Inspektorat Laporan Inspektorat laporan Inspektorat NASIONAL,

RENCANA STRATEGIS PUSAT INFORMASI DAN DOKUMENTASI STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL TAHUN

RENCANA STRATEGIS PUSAT INFORMASI DAN DOKUMENTASI STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL TAHUN RENCANA STRATEGIS PUSAT INFORMASI DAN DOKUMENTASI STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL TAHUN 2015-2019 BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2015 KATA PENGANTAR Rencana Strategis Pusat Informasi dan Dokumentasi

Lebih terperinci

prasarana yang terdiri dari 1 unit perangkat backup... dikarenakan... BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA BADAN STANDARDISASI NASIONAL

prasarana yang terdiri dari 1 unit perangkat backup... dikarenakan... BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA BADAN STANDARDISASI NASIONAL prasarana yang terdiri dari 1 unit perangkat backup... dikarenakan LAPORAN... KINERJA BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2015 LAPORAN KINERJA TAHUN 2015 BIRO PERENCANAAN,

Lebih terperinci

BSN) BADAN STANDARDISASI NASIONAL PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR : 07/KEP/BSN/2/2013

BSN) BADAN STANDARDISASI NASIONAL PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR : 07/KEP/BSN/2/2013 BSN) PERATURAN KEPALA NOMOR : 07/KEP/BSN/2/2013 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA KEPALA, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 3 dan Pasal 4 Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG P emerintahan yang baik dan bersih dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) merupakan syarat mutlak bagi setiap penyelenggara negara untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI - 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 94 TAHUN 2011 TENTANG BADAN INFORMASI GEOSPASIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 94 TAHUN 2011 TENTANG BADAN INFORMASI GEOSPASIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 94 TAHUN 2011 TENTANG BADAN INFORMASI GEOSPASIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 31/M-DAG/PER/7/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

Nuklir Nomor 7 Tahun 2016 tentang

Nuklir Nomor 7 Tahun 2016 tentang SALINAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 9 TAHUN 2OI7 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 04 TAHUN 2011 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA BADAN SAR NASIONAL

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 04 TAHUN 2011 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA BADAN SAR NASIONAL KEPALA BADAN SAR NASIONAL PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 04 TAHUN 2011 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA BADAN SAR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN SAR NASIONAL,

Lebih terperinci

Standardisasi Nasional yang mempunyai peran strategis dalam mendukung

Standardisasi Nasional yang mempunyai peran strategis dalam mendukung BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S Standardisasi Nasional yang mempunyai peran strategis dalam mendukung ekretariat Utama Badan Standardisasi Nasional (Sestama BSN) dibentuk berdasarkan Keputusan Kepala

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

K A T A P E N G A N T A R

K A T A P E N G A N T A R K A T A P E N G A N T A R Puji Syukur ke hadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga Bagian Keuangan dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Bagian

Lebih terperinci

Rencana Strategis SEKRETARIAT UTAMA

Rencana Strategis SEKRETARIAT UTAMA Rencana Strategis SEKRETARIAT 2015 - UTAMA 2019 RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT UTAMA BADAN STANDARDISASI NASIONAL TAHUN 2015-2019 SEKRETARIAT UTAMA BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2015 DAFTAR ISI Daftar Isi...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 KONDISI UMUM ORGANISASI

BAB I PENDAHULUAN I.1 KONDISI UMUM ORGANISASI BAB I PENDAHULUAN I.1 KONDISI UMUM ORGANISASI B iro Hukum, Organisasi dan Humas Badan Standardisasi Nasional (Biro HOH) dibentuk berdasarkan Keputusan Kepala BSN Nomor 965/BSN- I/HK.35/05/2001 tentang

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 94 TAHUN 2011 TENTANG BADAN INFORMASI GEOSPASIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 94 TAHUN 2011 TENTANG BADAN INFORMASI GEOSPASIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 94 TAHUN 2011 TENTANG BADAN INFORMASI GEOSPASIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2018 TENTANG BADAN STANDARDISASI NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2018 TENTANG BADAN STANDARDISASI NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2018 TENTANG BADAN STANDARDISASI NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

PRES I DEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2OI8 TENTANG. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2Ol4 tentang MEMUTUSKAN: Pasal 1

PRES I DEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2OI8 TENTANG. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2Ol4 tentang MEMUTUSKAN: Pasal 1 #D SALINAN PRES I DEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2OI8 TENTANG BADAN STANDARDISASI NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG P emerintahan yang baik dan bersih dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) merupakan syarat mutlak bagi setiap penyelenggara negara untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA TAHUN

RENCANA STRATEGIS BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA TAHUN RENCANA STRATEGIS BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA TAHUN 2015-2019 N W E S RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA - BSN BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2015 DAFTAR

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.186, 2016 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KESRA. Pencarian. Pertolongan. Badan. Pencabutan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG BADAN NASIONAL PENCARIAN DAN PERTOLONGAN

Lebih terperinci

KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, Jalan Ampera Raya No. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, e-mail: info@anri.go.id NOMOR: TAHUN 2010 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR: 07 /KEP/BSN/2/2013 TENT ANG INDIKATOR KINERJA UTAMA BADAN STANDARDISASI NASIONAL

PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR: 07 /KEP/BSN/2/2013 TENT ANG INDIKATOR KINERJA UTAMA BADAN STANDARDISASI NASIONAL PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR: 07 /KEP/BSN/2/2013 TENT ANG INDIKATOR KINERJA UTAMA BADAN STANDARDISASI NASIONAL KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL, Menimbang Mengingat a. bahwa untuk

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 1997 TENTANG BADAN STANDARDISASI NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 1997 TENTANG BADAN STANDARDISASI NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 1997 TENTANG BADAN STANDARDISASI NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa sejalan dengan tahap perkembangan kemampuan nasional di bidang

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG BADAN NASIONAL PENCARIAN DAN PERTOLONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG BADAN NASIONAL PENCARIAN DAN PERTOLONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG BADAN NASIONAL PENCARIAN DAN PERTOLONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

*) Perubahan Pertama **) Perubahan Kedua

*) Perubahan Pertama **) Perubahan Kedua SUSUNAN DALAM SATU NASKAH PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 2013 SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA

Lebih terperinci

2013, No BAB I KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI Pasal 1 (1) Lembaga Administrasi Negara yang selanjutnya disebut LAN adalah lembaga pemerintah nonke

2013, No BAB I KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI Pasal 1 (1) Lembaga Administrasi Negara yang selanjutnya disebut LAN adalah lembaga pemerintah nonke No.127, 2013 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA ADMINISTRASI. Lembaga administrasi Negara. Organisasi. Fungsi. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 56 Undang-Undang

Lebih terperinci

DAFTAR PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2015

DAFTAR PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2015 01 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian 01 Meningkatnya Pelaksanaan 01 Persentase Pencapaian Sistem Akuntabilitas Kegiatan Kementerian Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

-3- PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2014 TENTANG

-3- PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2014 TENTANG -3- ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Jalan Ampera Raya No. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, e-mail: info@anri.go.id PERATURAN KEPALA ARSIP

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.400, 2014 ADMINISTRASI. Keuangan. BPKP. Tugas. Fungsi. Pencabutan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian SS Indikator Target 2015 Realisasi s/d Juni 2015 (a) (b) (c) (d) (e)=(d)/(c/2) (f) Terwujudnya sinkronisasi dan koordinasi kebijakan perekonomian Presentase

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Jalan Ampera Raya No. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, e-mail: info@anri.go.id PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 KONDISI UMUM ORGANISASI. iro Hukum, Organisasi dan Humas Badan Standardisasi Nasional (Biro

BAB I PENDAHULUAN I.1 KONDISI UMUM ORGANISASI. iro Hukum, Organisasi dan Humas Badan Standardisasi Nasional (Biro BAB I PENDAHULUAN I.1 KONDISI UMUM ORGANISASI B iro Hukum, Organisasi dan Humas Badan Standardisasi Nasional (Biro HOH) dibentuk berdasarkan Keputusan Kepala BSN Nomor 965/BSN- I/HK.35/05/2001 tentang

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA 2016

LAPORAN KINERJA 2016 LAPORAN KINERJA 2016 BIDANG PENDAYAGUNAAN INFORMASI STANDARDISASI Pusat Informasi dan Dokumentasi Standardisasi Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardissi Badan Standardisasi Nasional Gedung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat :

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat : BAB I PENDAHULUAN I.1 KONDISI UMUM ORGANISASI B agian Hukum dibentuk berdasarkan Keputusan Kepala BSN Nomor 965/BSN-I/HK.35/05/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Standardisasi Nasional. Bagian

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.380, 2014 PERTAHANAN. Badan Keamanan Laut. Pembentukan. Pencabutan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 178 TAHUN 2014 TENTANG BADAN KEAMANAN LAUT DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS KEDEPUTIAN BIDANG INFORMASI DAN PEMASYARAKATAN STANDARDISASI

RENCANA STRATEGIS KEDEPUTIAN BIDANG INFORMASI DAN PEMASYARAKATAN STANDARDISASI RENCANA STRATEGIS 2015-2019 KEDEPUTIAN BIDANG INFORMASI DAN PEMASYARAKATAN STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL JAKARTA 2015 DAFTAR ISI DAFTAR ISI ii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Kondisi Umum 1 1.2 Potensi

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kesejahteraan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS KEDEPUTIAN BIDANG PENERAPAN STANDAR DAN AKREDITASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL TAHUN

RENCANA STRATEGIS KEDEPUTIAN BIDANG PENERAPAN STANDAR DAN AKREDITASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL TAHUN RENCANA STRATEGIS KEDEPUTIAN BIDANG PENERAPAN STANDAR DAN AKREDITASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL TAHUN 2015 2019 JAKARTA 2015 Kata Pengantar Dalam rangka melaksanakan amanat Undang-Undang No. 25 Tahun

Lebih terperinci

EEnri) : Puji Winarni : Plt. Deputi bidang Penelitian dan Kerjasama Standardisasi Selanjutnya disebut pihak pertama

EEnri) : Puji Winarni : Plt. Deputi bidang Penelitian dan Kerjasama Standardisasi Selanjutnya disebut pihak pertama EEnri) PER.'ANJIAN KINER.'A TAI{UN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini : Jabatan

Lebih terperinci

2015, No Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 No

2015, No Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 No BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1376, 2015 Indikator Kinerja Utama. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR TAHUN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PM.07/HK.001/MPEK/2012

PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PM.07/HK.001/MPEK/2012 PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PM.07/HK.001/MPEK/2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF KEMENTERIAN PARIWISATA DAN

Lebih terperinci

SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 56/KEP-DJPSDKP/2015 TENTANG

SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 56/KEP-DJPSDKP/2015 TENTANG KEMENTERIAN DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA Jalan Medan Merdeka Timur Nomor 16 Gedung Mina Bahari III Lantai 15, Jakarta 10110 Telepon (021) 3519070, Facsimile (021) 3520346 Pos Elektronik ditjenpsdkp@kkp.goid

Lebih terperinci

ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 15/PRT/M/2015 TANGGAL 21 APRIL 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR : KEP 03 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR : KEP 03 TAHUN 2009 TENTANG PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR : KEP 03 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI,

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI. Revisi 1

RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI. Revisi 1 RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI Revisi 1 BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2016 RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 19/M-IND/PER/5/2006 T E N T A N G

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 19/M-IND/PER/5/2006 T E N T A N G PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 19/M-IND/PER/5/2006 T E N T A N G STANDARDISASI, PEMBINAAN DAN PENGAWASAN STANDAR NASIONAL INDONESIA BIDANG INDUSTRI MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa kesejahteraan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa kesejahteraan

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

SISTEM STANDARDISASI NASIONAL (SSN)

SISTEM STANDARDISASI NASIONAL (SSN) SISTEM STANDARDISASI NASIONAL (SSN) 1 SISTEM STANDARDISASI NASIONAL 1. Tatanan jaringan sarana dan kegiatan standarisasi yang serasi, selaras dan terpadu serta berwawasan nasional. 2. Merupakan dasar dan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2010 TENTANG BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2010 TENTANG BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN NOMOR 46 TAHUN 2010 TENTANG BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa terorisme merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan

Lebih terperinci

TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BAB X BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI BAGIAN PERTAMA TUGAS DAN FUNGSI

TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BAB X BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI BAGIAN PERTAMA TUGAS DAN FUNGSI TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BAB X BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI BAGIAN PERTAMA TUGAS DAN FUNGSI Pasal 721 Badan Pembinaan Konstruksi mempunyai tugas melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Maksud dari penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Bidang Dokumentasi dan Perpustakaan - BSN ini adalah sebagai pertanggungjawaban kepada

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2018 Kepala Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha Badan Standardisasi Nasional. M.

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2018 Kepala Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha Badan Standardisasi Nasional. M. KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha (Biro PKT) Badan Standardisasi Nasional (BSN) merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja pencapaian visi dan misi Biro

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG SEKRETARIAT KABINET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG SEKRETARIAT KABINET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG SEKRETARIAT KABINET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka meningkatkan efektivitas

Lebih terperinci

2016, No Peraturan Presiden Nomor 103 Tahun 2015 tentang Badan Pengelola Transportasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Lembaran

2016, No Peraturan Presiden Nomor 103 Tahun 2015 tentang Badan Pengelola Transportasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Lembaran BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 63, 2016 KEMENHUB. Badan Penelola Transportasi JABODETABEK. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 3 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KESEHATAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KESEHATAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG BADAN EKONOMI KREATIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG BADAN EKONOMI KREATIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG BADAN EKONOMI KREATIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa bidang ekonomi kreatif merupakan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA SERTA SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, DAN FUNGSI ESELON I KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.844, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BATAN. Unit Kerja. Rinvian Tugas. Perubahan. PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA - BSN BADAN STANDARDISASI NASIONAL

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA - BSN BADAN STANDARDISASI NASIONAL LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA - BSN BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2017 DAFTAR ISI Halaman Sampul... ii Daftar Isi.... iii Kata Pengantar. iv Ringkasan Eksekutif. v

Lebih terperinci

2 Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 5. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Neg

2 Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 5. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Neg No.113, 2015 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA ADMINISTRASI. Pemerintahan. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Penyelenggaraan. Pencabutan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2015

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2010 TENTANG BADAN INTELIJEN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2010 TENTANG BADAN INTELIJEN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN NOMOR 34 TAHUN 2010 TENTANG BADAN INTELIJEN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menghadapi tuntutan dan tantangan perkembangan lingkungan

Lebih terperinci

2 (2) Sekretariat Kabinet dipimpin oleh Sekretaris Kabinet. Pasal 2 Sekretariat Kabinet mempunyai tugas memberikan dukungan pengelolaan manajemen kabi

2 (2) Sekretariat Kabinet dipimpin oleh Sekretaris Kabinet. Pasal 2 Sekretariat Kabinet mempunyai tugas memberikan dukungan pengelolaan manajemen kabi LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.33, 2015 ADMINISTRASI. Sekretariat. Kabinet. Organisasi. Pencabutan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG SEKRETARIAT KABINET DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKPM. Indikator Kinerja Utama. Penetapan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKPM. Indikator Kinerja Utama. Penetapan. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.90, 2010 BKPM. Indikator Kinerja Utama. Penetapan. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PENETAPAN DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2011 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKPM. Indikator. Kinerja Utama

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKPM. Indikator. Kinerja Utama BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.44, 2009 BKPM. Indikator. Kinerja Utama PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL NOMOR : 1/P/2009 TENTANG PENETAPAN DI LINGKUNGAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2010 TENTANG BADAN INTELIJEN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2010 TENTANG BADAN INTELIJEN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2010 TENTANG BADAN INTELIJEN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka menghadapi tuntutan

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET DAN UNIT KERJA DI LINGKUNGAN DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI

INDIKATOR KINERJA UTAMA DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET DAN UNIT KERJA DI LINGKUNGAN DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI LAMPIRAN VII PERATURAN SEKRETARIS KABINET NOMOR : 1 TAHUN 2016 TANGGAL : 29 JANUARI 2016 INDIKATOR KINERJA UTAMA DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET DAN UNIT KERJA DI LINGKUNGAN DEPUTI BIDANG

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 102 TAHUN 2000 TENTANG STANDARDISASI NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 102 TAHUN 2000 TENTANG STANDARDISASI NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 102 TAHUN 2000 TENTANG STANDARDISASI NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mendukung peningkatan produktivitas, daya guna

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN

Lebih terperinci

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03 TAHUN 2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, Menimbang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18/PERMEN-KP/2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR RISET SOSIAL EKONOMI KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dengan telah ditetapkannya pembentukan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 102 TAHUN 2000 TENTANG STANDARDISASI NASIONAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 102 TAHUN 2000 TENTANG STANDARDISASI NASIONAL PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 102 TAHUN 2000 TENTANG STANDARDISASI NASIONAL 1 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Standar adalah spesifikasi

Lebih terperinci

BSK> BADAN STANDARDISASI NASIONAL PERATURAN KERALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN TEKNIS PENERAPAN STANDAR

BSK> BADAN STANDARDISASI NASIONAL PERATURAN KERALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN TEKNIS PENERAPAN STANDAR A}, BSK> PERATURAN KERALA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN TEKNIS PENERAPAN STANDAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KERALA, Menimbang a. bahwa dalam rangka men3aisun kebijakan dan strategi untuk

Lebih terperinci

2015, No Mengingat : 1. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerj

2015, No Mengingat : 1. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerj BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1677, 2015 BPPT. Balai Besar Teknologi. Konversi Energi. Tata Kerja. Organisasi. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR 012 TAHUN

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dengan telah ditetapkannya pembentukan

Lebih terperinci

2015, No Mengingat : 1. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerj

2015, No Mengingat : 1. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerj BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1676, 2015 BPPT. Balai Besar Teknologi Pati. Tata Kerja. Organisasi. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR 011 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Standardisasi Nasional yang mempunyai peran strategis dalam mendukung

BAB I PENDAHULUAN. Standardisasi Nasional yang mempunyai peran strategis dalam mendukung BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S Standardisasi Nasional yang mempunyai peran strategis dalam mendukung ekretariat Utama Badan Standardisasi Nasional (Sestama BSN) dibentuk berdasarkan Keputusan Kepala

Lebih terperinci

Daftar Isi. Kata Pengantar... Daftar Isi... BAB I PENDAHULUAN Kondisi Umum Potensi dan Permasalahan 6

Daftar Isi. Kata Pengantar... Daftar Isi... BAB I PENDAHULUAN Kondisi Umum Potensi dan Permasalahan 6 RENCANA STRATEGIS PUSAT AKREDITASI LABORATORIUM DAN LEMBAGA INSPEKSI KEDEPUTIAN BIDANG PENERAPAN STANDAR DAN AKREDITASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL TAHUN 2015 2019 JAKARTA 2015 Kata Pengantar Dalam rangka

Lebih terperinci

WALIKOTA MALANG PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH

WALIKOTA MALANG PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH WALIKOTA MALANG PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : bahwa dalam

Lebih terperinci

2013, No /Menhut-II/2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Kehutanan Tahun ; Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tent

2013, No /Menhut-II/2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Kehutanan Tahun ; Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tent No.347, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEHUTANAN. Rencana Strategis. Tahun 2010-2014. Perubahan. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBIK INDONESIA NOMOR P.15/Menhut-II/2013 TENTANG PERUBAHAN

Lebih terperinci