BaB I PMDAHULUAN. Dalam bab pendahuluan ini diuraikan dasar-dasar
|
|
- Siska Hadiman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BaB I PMDAHULUAN Dalam bab pendahuluan ini diuraikan dasar-dasar pemikiran yang dijadikan landasan pokok dalam penulisan tesis yang berjudul "Perilaku Mengajar Guru Agama Lu - lusan Program S1 Fakultas Tarbiyah IAIN Imam Bonjol Pa da^" Adapun uraian yang akan disajikan pada bab I ini meliputi : (1) Latar Belakang Masalah, (2) Masalah Pe - nelitian, (3) Tujuan Penelitian, (4) Kegunaan Peneliti an. A«fertar Belakang Masalah Bidang pendidikan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional bahkan dipandang sebagai salah satu aspek yang sangat strategis dalam mencapai tujuan pembangunan nasional tersebut* Pendidikan adalah salah satu upaya utama dalam pembangunan nasional yang ditu - jukan untuk membangun manusia Indonesia seutuhnya seluruh masyarakat Indonesia yang adil dan makmur dan berdasarkan Pancasila, seperti tercantum di dalam Undang - undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989, tentang Sistem Pendidikan Nasional pada fasal 3 dan 4 (Armas Duta : 1990 ; 194) sebagai berikut :
2 Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembang - kan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam rangka upava mewujudkan tujuan nasional. P J Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehi dupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia-manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kema - syarakatan dan kebangsaan. Dalam rangka untuk mencapai cita-cita dan tujuan pendidikan nasional seperti diungkapkan di atas, pada sektor pendidikan telah dilakukan berbagai usaha pembaharuan oleh pemerintah, baik yang berhubungan dengan masalah kualitas atau mutu, relevansi, efektivitas, dan efisiensi maupun yang berkaitan dengan masalah perluasan kesempatan belajar dan pendidikan dasar. Usaha-usaha tersebut dimaksudkan oleh pemerintah untuk mendorong lembaga-lembaga pendidikan yang sudah ada agar lebih giat dan efektif dalam mencapai tujuannya. Perwujudan pembaharuan yang dilakukan itu seyogyanya tercermin dalam setiap kurikulum lembaga pendi dikan mulai dari tingkat dasar sampai ke tingkat tinggi. Kurikulum yang dimaksudkan di sini tidak hanya meliputi bahan pelajaran atau rencana pengajaran yang akan diberikan kepada siswa, akan tetapi mencakup segala peng - alaman dan pengaruh yang bercorak pendidikan yang diterima siswa di sekolah. Seperti yang dikemukakan oleh
3 Nasution (1990 : 13) bahwa : Kurikulum itu tidak hanya meliputi pelajaran yang akan dipelajari oleh murid. Bahan itu baru merupakan kurikulum sampai bahan pelajaran itu menjadi bagian dari pengalaman anak. Hubungan antar manusia dalam kelas, metode mengajar dan prosedur evaluasi merupa kan bagian dari kurikulum seperti halnya bahan pel - ajaran itu sendiri. Pernyataan Nasution ini menunjukkan, bahwa pengertian kurikulum itu tidaklah terbatas pada tujuan, bahan pelajaran, metode dan evaluasi yang termuat dalam rencana pengajaran semata, tetapi lebih luas dari itu yakni mencakup sarana dan prasarana, sikap dan perilaku pendidik (guru) serta tenaga kependidikan lainnya. Jadi, ku - rikulum itu pengertiannya luas, oleh Alice Miel (Nasution : 1990, 13-14) : seperti yang diungkapkan...bahwa kurikulum juga meliputi keadaan gedung, suasana sekolah, keinginan, keyakinan, pengetahuan, dan sikap orang-orang yang meladeni dan diladeni se kolah, yakni anak didik, masyarakat, para pendidik dan personalia (termasuk penjaga sekolah, pegawai administrasi, jururawat, dan pegawai sekolah lainnya yang ada hubungannya dengan murid-murid). Oleh karena itulah, maka pembaharuan dalam bidang pendidikan dilakukan dalam berbagai sektor dan bidang, termasuk sektor pendidikan tenaga kependidikan atau Lem baga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK). Pada sektor pendidikan tenaga keguruan telah di - lakukan berbagai usaha pembaharuan dalam rangka mening - katkan efektivitas serta memenuhi tuntutan untuk meng - atasi masalah-masalah seperti rendahnya mutu lulusan,
4 sistem pengelolaan lembaga dan sebagainya. Pembaharuan dalam bidang tenaga kependidikan (keguruan) merupakan salah satu aspek yang sangat strategis dalam kerangka pembaharuan Sistem Pendidikan Nasional, karena kemampuan tenaga kependidikan khususnya guru sebagai ujung tombak yang selalu berada pada garis terdepan sangatlah menen - tukan keberhasilan usaha pendidikan. Salah satu segi pembaharuan yang dilakukan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) yaitu oleh mengembangkan program pendidikan guru yang berorientasi atau didasarkan atas kompetensi profesional yang memadai. Tentang penegmabnagn program ini, Darji Darmodiharjo (1983 : 44) mengatakan sebagai berikut :...untuk mengembangkan program pendidikan guru perlu digunakan pendekatan yang disebut Pendidikan Guru Berdasarkan Kompetensi (PGBK). Pendekatan ini mem - persyaratkan bahwa program pendidikan guru harus di dasarkan atas, serta mengarah pada kompetensi profe sional yang memadai. Seiring dengan pembaharuan yang dilakukan oleh beberapa Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) tersebut, IAIN yang juga memiliki Fakultas Tarbiyah yang menghasilkan calon guru agama telah pula mengadakan be - berapa penyesuaian pada kurikulumnya. Seperti terlihat pada kurikulum yang sedang diimplementasikan saat ini, yaitu kurikulum yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Agama No. 97 tahun 1982 dan disempurnakan dengan Keputusan No. 122 tahun 1988, dalam hal ini termasuk kuri-
5 kulum Fakultas Tarbiyah berorientasi pada kompetensi atau menganut pendekatan kompetensi, seperti dinyatakan dalam buku Pedoman IAIN Imam Bonjol Padang (IAIN : 1989; 49), sebagai berikut :...Pendekatan yang dilakukanpun pendekatan kompeten si yaitu suatu cara menetapkan pertanggungjawaban (accountability) atau keberhasilan program yang me - libatkan tiga pihak, yaitu penghasil, pemakai dan kelompok profesional. Accountability di sini berarti isi dan cara penyampaian tidak hanya ditentukan oleh dosen saja. la ditetapkan oleh tiga pokok lembaga penghasil, termasuk dosen, kelompok profesional dan pemakai lulusan. Fakultas Tarbiyah sebagai salah satu Fakultas yang berada di bawah naungan IAIN Imam Bonjol Padang, sesuai dengan misi dan tugas pokoknya bertujuan membentuk sarjana muslim yang ahli dalam bidang tarbiyah, meliputi pendidikan agama Islam, bahasa Arab dan tadris. Selain dari itu, Fakultas Tarbiyah jurusan Pendidikan Agama (PA) bertujuan membentuk sarjana muslim yang ahli ilmu agama Islam dalam bidang pengajaran dan pendidikan agama Islam yang dipersiapkan untuk bertugas pada Sekolah Me - nengah Umum Tingkat Pertama, Tingkat Atas dan pada Mad - rasah-madrasah yang berada di bawah pembinaan Departemen Agama. Dengan demikian jelas bahwa secara legalitas for mal lulusan program S1 Fakultas Tarbiyah IAIN merupakan tenaga-tenaga yang kompeten untuk mengajarkan pendidikan agama Islam di sekolah-sekolah umum*
6 6 Meskipun Fakultas Tarbiyah IAIN sebagai lembaga penghasil guru agama telah mengadakan penyesuaian dalam kurikulumnya dan sampai saat ini telah menghasilkan 157 orang sarjana program S1 yang sebagian diantaranya sudah bertugas pada beberapa sekolah umum, tapi dewasa ini masih saja banyak muncul sorotan dan rasa kurang puas ma syarakat terhadap mutu pendidikan agama Islam di sekolah. Tidak hanya sampai di situ saja, bahkan Fakultas Tarbi - yah IAIN yang merupakan wadah atau lembaga pengadaan gu ru agama juga tidak luput dari sorotan tersebut. Hal ini disebabkan karena ada anggapan bahwa yang bertanggung jawab atas mutu pendidikan agama Islam di sekolah adalah guru agama, yang dalam hal ini dihasilkan oleh Fakultas Tarbiyah IAIN, dan oleh karenanya Fakultas Tarbiyah IAIN lah yang bertanggung jawab. Selain itu, isu tersebut di atas pun dirasakan oleh Menteri Agama Republik Indonesia selaku pembina Lembaga Pendidikan yang menghasilkan guru-guru agama Is lam. Seperti pernah disampaikannya, sebagai berikut : Banyaknya Institut Agama Islam Negeri (IAIN) belum menjamin baiknya pendidikan agama Islam,dan pen didikan agama Islam di sekolah umum sampai sekarang masih belum mantap. Hal ini menurut beberapa laporan dan penelitian disebabkan karena materi dan cara penyampaiannya yang kurang menarik oleh guru (Pikiran Rakyat, 25 Mei 1991).
7 Selain dari adanya keresahan masyarakat dan pernya taan serta pengakuan Menteri Agama Republik Indonesia se perti diungkapkan di atas, bila diperhatikan pula fenomena yang terjadi di tengah-tengah masyarakat menunjukkan adanya kecenderungan bahwa pelaksanaan pendidikan agama Islam di sekolah menengah belum berhasil dengan baik. Hal ini terlihat dari masih banyaknya para lulusan sekolah menengah itu yang belum mampu membaca Al-Qur'an dan menghayati kandungan maknanya, berkurangnya gairah siswa un tuk melakukan ibadah ritual keagamaan terutama shalat dan puasa di bulan ramadhan, memudarnya rasa persaudaraan di kalangan para pelajar yang ditandai dengan seringnya ter jadi perkelahian antar pelajar sekolah menengah, yang dewasa ini tidak hanya terjadi di kota-kota besar, tapi su dah menggejala sampai ke kota-kota kecil di daerah. Selain itu juga terlihat adanya kecenderungan berkurang - nya rasa hormat siswa terhadap guru yang ditandai pula dengan terjadinya pemukulan, penusukan dan pelemparan gu ru oleh siswa. Padahal menurut tema sentral pendidikan agama Islam di sekolah umum, siswa sekolah menengah yang sudah menerima pendidikan agama Islam akan menunjukkan perilaku sebagai berikut : a. Siswa taat beribadah, berzikir, berdo'a serta mampu menjadi imam; b. Siswa mampu membaca Al-Quran dan menghayati kan - dungan maknanya;
8 8 c. Siswa memiliki akhlak yang baik; d. Siswa mampu menerapkan muamalah dengan baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 (Depdik - bud RI : 1989,11). Diakui bahwa fenomena-fenomena yang diungkapkan di atas tidak sepenuhnya disebabkan oleh karena belum berhasilnya pelaksanaan pendidikan agama Islam di seko - lah, tapi setidak-tidaknya hal ini memberi petunjuk bah wa tujuan pendidikan agama Islam belum tereapal sepenuhnya. dengan Akibat dari adanya keresahan masyarakat, -pernya - taan dan pengakuan Menteri Agama Republik Indonesia ser ta fenomena-fenomena yang terjadi di tengah-tengah ma syarakat tentang hasil pelaksanaan pendidikan agama Is - lam di sekolah umum, timbul berbagai tanggapan atau pen dapat yang berusaha mencari akar permasalahannya. Ada yang berpendapat bahwa salah satu sebabnya adalah karena perilaku mengajar yang ditampilkan oleh guru agama belum sesuai dengan yang diharapkan. Guru agama belum mampu menerapkan berbagai variasi metode di dalam mengajar, terutama metode-metode yang relevan dengan pendidikan agama Islam. Guru agama kurang memberikan perhatian ter hadap aspek pedagogis dan didaktik di dalam pelaksanaan proses belajar mengajar... Sajauhmana kebenaran pendapat tersebut* masih memerlukan pembuktian secara empiris.
9 Sehubungan dengan adanya permasalahan tersebut di atas dan mengingat pula para lulusan program SI Fa - kultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Imam Bonjol Padang yang mengajar pada sekolah-sekolah umum belum pernah diteliti performance atau perilaku meng - ajarnya, maka untuk memperoleh gambaran yang lebih lengkap tentang perilaku mengajar guru-guru agama yang bertugas pada Sekolah Menengah Umum Tingkat Pertama (SMP), Sekolah Menengah Umum Tingkat Atas (SMA), dan Sekolah Menengah Kejuruan Tingkat Atas (SMEA), perlu dilakukan suatu studi tersendiri melalui penelitian ilmiah. B. Masalah Penelitian Mengingat luasnya latar belakang permasalahan yang dikemukakan pada bagian terdahulu, perlu adanya perumusan masalah yang definitif dan jelas. Adapun permasalahan yang dijadikan fokus dalam penelitian ini adalah "Perilaku Mengajar Guru Agama Lu lusan Program S1 Fakultas Tarbiyah IAIN Imam Bonjol Pa dang yang bertugas pada Sekolah Menengah Umum Tingkat Pertama (SMP). Sekolah Menengah Umum Tingkat Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan Tingkat Atas (SMEA).
10 10 Berdasarkan fokus penelitian tersebut dirumuskan tema masalah, sebagai berikut. "Bagaimana Perilaku Mengajar Guru Agama Lulusan Program SM Fakultas Tarbiyah IAIN Imam Bonjol Padang? " Permasalahan yang akan diungkapkan dan dianalisis oleh studi ini yaitu "perilaku guru agama dalam melaksa nakan proses belajar mengajar di kelas". Perilaku yang dilihat tersebut berupa aktivitas atau kegiatan ayata yang ditampilkan oleh guru agama pada setiap tahapan pengajaran, yakni : tahap awal" pengajaran (pre-active), tahap pelaksanaan pengajaran (inter-active), dan akhir pengajaran (post-active). tahap Selain itu, juga diteliti dan dilihat langkahlangkah serta aktivitas yang dilakukan oleh guru dalam melaksanakan penilaian hasil belajar siswa aktivitas dan langkah-langkah yang dilakukannya agama serta dalam mempersiapkan atau menyusun satuan pelajaran. 1. Perilaku yang ditampilkan dalam pelaksanaan proses belajar mengajar Pertama, pada tahap awal pengajaran yang akan diobservasi yaitu aktivitas yang berhubungan dengan : (1) menciptakan suasana untuk memulai proses belajar mengajar,(2) menjelaskan kegunaan bahan pelajaran, (3) menjelaskan hubungan antara pelajaran yang lalu dan yang akan dibe - rikan (apersepsi), (4) menarik perhatian atau memberi motivasi kepada siswa.
11 *"*" Kedua, pada tahap pelaksanaan pengajaran dilihat aktivi tas mengenai : (1) menyampaikan pokok bahasan yang akan diajarkan, (2) menuliskan pokok bahasan di papan tulis, (3) menguraikan atau menyajikan pelajaran kepada siswa, (4) menggunakan metode atau strategi mengajar, (5) meng gunakan alat peraga atau media pengajaran yang relevan, (6) menerapkan atau menggunakan berbagai kerampilan yang menunjang jalannya proses belajar mengajar seperti: (a) melakukan tanya jawab dengan siswa dalam rangka un - tuk memperoleh umpan balik, (b) memberikan reinforcement (c) menyampaikan pelajaran bagian demi bagian, (d) meng gunakan bahasa yang mudah dipahami, (e) menggunakan suara yang jelas sehingga dapat didengar semua siswa, mengatur tempo di dalam menyampaikan pelajaran. Ketiga, pada tahap akhir pengajaran diobservasi aktivi - tas atau.kegiatan yang berhubungan dengan: (1) pelaksa - naan pos tes atau penilaian hasil belajar, (f) (2) memberi tugas siswa, (3) menyampaikan ikhtisar pelajaran, dan (4) menutup atau mengakhiri pelajaran. 2. Perilaku yang dilaksanakan dalam menilai hasil belajar siswa Dalam aspek ini akan diobservasi mengenai langkah langkah dan cara yang dilakukan dalam menilai hasil bel ajar, yaitu tentang : (1) menyusun atau mempersiapkan kisi-kisi, (2) menyusun soal atau butir tes, dan (3)m ~
12 12 laksanakan penilaian, meliputi : (a) penilaian yang di - laksanakan selama proses belajar mengajar yakni : pre - tes dan pos-tes, (b) penilaian yang dilakukan menjelang mid smester (subsumatif), (c) mid smester, dan (d) peni laian akhir smester (sumatif), serta (4) melakukan peni laian terhadap ketiga lingkup yakni : pengetahuan, penghayatan dan pengamalan. 3. Perilaku yang dilaksanakan dalam menyusun atau mempersiapkan rencana pengajaran (satuan pel ajaran) Perilaku yang akan diobservasi dalam aspek ini mengenai langkah-langkah dan aktivitas dalam : (1) menetapkan atau menentukan bahan pelajaran, (2) merumuskan tujuan pengajaran, (3) menentukan kegiatan belajar meng ajar yang mencakup : (a) penggunaan metode atau strategi (b) penggunaan alat peraga/media pengajaran dan sumber belajar lainnya, (4) menentukan alat dan prosedur peni - laian (evaluasi), (5) menyusun bentuk dan isi satuan pelajaran. Kemudian dalam studi ini, di samping meneliti pe rilaku mengajar guru agama dalam melaksanakan proses belajar mengajar di kelas, juga menelaah beberapa latar belakang guru agama, yaitu : latar belakang pendidikan, aktivitas guru agama dalam masyarakat terutama dalam kegiatan keagamaan dan sosial kemasyarakatan, kondisi
13 13 sekolah tempat guru agama mengajar, dalam hal ini yang dilihat : (a) sarana belajar yang menunjang pelaksanaan proses belajar mengajar, (b) perhatian dan dukungan ke - pala sekolah terhadap pendidikan agama Islam, dan (c) perhatian siswa terhadap pelajaran agama Islam. Terakhir, studi ini akan menganalisis perilaku mengajar guru agama ditinjau dari beberapa latar bela - kang guru yaitu : latar belakang pendidikannya, aktivi - tas dalam masyarakat dan kondisi sekolah tempat mengajar, Mengapa faktor-faktor tersebut merupakan hal yang perlu dipertimbangkan dalam penelitian ini? Hal ini bertolak dari beberapa asumsi, antara lain bahwa : (1) perwujudan perilaku guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar itu merupakan hasil dari proses belajar yang pernah diikutinya. Proses belajar itu dapat melalui pendidikan sebelum-jabatan dan dapat pula melalui pendidikan dalam jabatan (Asrori, 1990 ; 9), (2) bahwa dengan semakin banyaknya aktivitas guru agama dalam kegiatan keagamaan di masyarakat terutama memberikan pengajian agama, ~ makin mempermantap penguasaannya terhadap bahan pelajaran, ka rena secara tersirat bahan pelajaran yang akan diajarkan telah termasuk di dfilam bahan pengajian yang diberikanj (3) bahwa kondisi sekolah, ukuran dan fasilitas yang dimiliki yang berhubungan dengan perlengkapan belajar dan mengajar juga dapat memberi pengaruh kepada perilaku
14 14 mengajar guru, seperti dikemukakan oleh Lee S. Shulman (Wittrock : 1986, 6) bahwa kondisi sekolah, besar se kolah, ketersediaan fasilitas sekolah seperti televisi pendidikan, buku teks dan Iain-lain mempengaruhi peri laku mengajar. C. Tujuan Penelitian Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mem peroleh gambaran tentang perilaku mengajar guru agama lulusan program S1 Fakultas Tarbiyah IAIN Imam Bonjol Padang dan faktor-faktor yang melatarbelakanginya. Adapun secara khusus, tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh beberapa temuan tentang : 1. Penampilan mengajar guru agama di kelas, berkenaan dengan materi/bahan dan metode yang dipakai (digunakan). 2. Kesesuaian (consistency) antar komponen pengajaran dan langkah-langkah mengajar. 3. Faktor-faktor yang melatarbelakangi penam - pilan mengajar guru agama tersebut.
15 15" D. Kegunaan Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh melalui temuan atau hasil penelitian ini, antara lain sebagai berikut : 1. Dengan adanya penelitian ini dan apabila tu - juan-tujuan yang telah dikemukakan terdahulu dapat ter eapal, maka temuan penelitian ini dapat menjadi masuk - kan (in-put) yang sangat berharga,dan dapat digunakan sebagai umpan balik (feedback) bagi guru agama, teruta ma dalam meningkatkan dan menyempurnakan penampilan mengajar di depan kelas. Selain itu, juga berguna buat guru agama untuk meningkatkan kemampuan serta keteram - pilannya dalam menciptakan konsistensi (kesesuaian) antar komponen pengajaran dan langkah-langkah mengajar yang dilakukan dalam pelaksanaan proses belajar meng ajar. 2. Temuan dan rekomendasi hasil penelitian ini diharapkan pula berguna bagi lembaga pendidikan yang menghasilkan calon guru agama (Fakultas Tarbiyah IAIN), untuk penyempurnaan program perkuliahan terutama yang berhubungan dengan pendidikan keguruan seperti ; mem - perkaya pengalaman belajar calon guru agama dengan me - tode-metode mengajar yang relevan untuk pendidikan aga ma Islam, Selain itu, juga untuk penyempurnaan penye - lenggaraan latihan praktek keguruan (praktek mengajar) menuju kepada pelaksanaan yang terencana, terpadu dan
16 TF terkontrol, melalui peningkatan kerjasama dan pengem - bangan komunikasi dua arah dengan kepala-kepala sekolah dan guru-guru pamong (pembimbing) yang ada di lapangan. 3. Temuan penelitian ini juga berguna bagi lem - baga-lembaga terkait dengan pembinaan profesionalisme guru agama, yakni Kantor Wilayah Departemen Agama dan Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat sebagai masukan dan umpan balik untuk penyusunan program kegiatan, terutama yang ter - arah pada pembinaan dan pengembangan profesionalisme guru agama seperti : Penataran Guru Bidang Studi Pendi dikan Agama Islam, Pemantapan Kerja Guru (PKG), Pena - taran PPSI dan atau penataran-penataran lain yang relevan. 4. Temuan penelitian ini diharapkan pula bermanfaat bagi kepala sekolah. langsung guru-guru agama, Sebagai atasan atau pembina kepala sekolah memerlukan da ta empiris tentang perilaku mengajar yang ditampilkan oleh guru agama dalam pelaksanaan tugas mengajar. De ngan hasil penelitian ini kepala sekolah dapat melaku - kan pembinaan terhadap guru agama, baik dengan cara mengikut sertakan guru agama pada Penataran dan atau latihan, maupun melalui pembinaan langsung oleh kepala sekolah sendiri.
17
jurusan yaitu : (IAIN "Sunan Ampel", 1984/1985,
BAB I A. Latar Belakang Masalah PBNDAHULUAN Fakultas Tarbiyah IAIN "Sunan Ampel"1 Malang merupakan cabang dari IAIN "Sunan Ampel" Surabaya. Fakultas Tarbiyah IAIN "Sunan Ampel" Malang ini menjadi induk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk menjamin perkembangan serta kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
Lebih terperinci3. Pada diri anak didik belum tertanam nilai-nilai
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN A. Kesimpulan Dari uraian-uraian dan analisis data di atas, pe nelitian ini menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Pengetahuan tentang Pancasila yang diberikan mela
Lebih terperinciDiploma III,danS-l dengan tujuan untuk menghasilkan lulusan dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah Tinggi Seni Indonesia ( STSI ) merupakan Sekolah Tinggi Seni yang memiliki tiga jurusan, yakni Jurusan Tari, Jurusan Karawitan, Jurusan Teater. Perguruan Tinggi
Lebih terperinciorang lain yang berbeda dengan dirinya, mau bekerja sama
BAB I PERMASALAHAN A. Rumusan Masalah serta Pemikiran yang Melatarbelakanginya Manusia adalah mahluk pribadi sekaligus juga mahluk sosial. la lahir, dibesarkan dan mati di dalam ling kungan sosialnya.
Lebih terperinciSTRATEGI PEMBINAAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH ** Oleh : Nurhayati Djamas
STRATEGI PEMBINAAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH ** Oleh : Nurhayati Djamas Latar Belakang 1. Dalam Undang-undang No. 20 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional ditetapkan, bahwa pendidikan nasional
Lebih terperincilayanan pendidikan pemerintah (negeri),
BAB V KESIMPULAN DAN RHKOMENDASI A. Kesimpulan Sesuai dengan perkembangan pendidikan di Propinsi Lampung pada umumnya dan Kotamadya Bandar Lampung khususnya, maka pendidikan di Kotamadya Bandar Lampung
Lebih terperinciBUPATI KABUPATEN OGAN ILIR PROVINSI SUMATERA SELATAN
BUPATI KABUPATEN OGAN ILIR PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN ILIR NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG WAJIB BACA TULIS AL-QURAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI OGAN ILIR, Menimbang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. individu. Pendidikan merupakan investasi bagi pembangunan sumber daya. aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan mempunyai peranan penting dalam kehidupan dan kemajuan manusia. Pendidikan berfungsi menyiapkan generasi yang terdidik, mandiri dan memiliki keterampilan
Lebih terperinciPembangunan khususnya pembangunan di bidang pendidik. an di Indonesia dari waktu ke waktu terus dikembangkan se
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan khususnya pembangunan di bidang pendidik an di Indonesia dari waktu ke waktu terus dikembangkan se cara terpadu dan serasi dengan pembangunan bidang
Lebih terperinci(1) penentuan subyek penelitian, (2) metode penelitian,
BAB III PROSEDUR PENELITIAN Dalam bab III ini diuraikan prosedur penelitian yang akan dilakukan dalam penulisan tesis, meliputi : (1) penentuan subyek penelitian, (2) metode penelitian, (3) teknik pengumpulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Majunya perkembangan IPTEK pada era globalisasi sekarang ini membuat dunia terasa semakin sempit karena segala sesuatunya dapat dijangkau dengan sangat mudah.
Lebih terperinciA. LATAR BELAKANG PENELITIAN
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh pelbagai faktor, dan salah satu yang paling menentukan ialah pendidikan. Kualitas pendidikan sangat berpengaruh terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan ini. Pendidikan sama sekali tidak bisa dipisahkan dengan kehidupan umat manusia, baik dalam keluarga,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dengan berkembangnya ini mengakibatkan ilmu pengetahuan memiliki. dampak positif dan negatif. Agar dapat mengikuti dan meningkatkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang saat ini, akan membawa dampak kemajuan dibidang kehidupan masa depan dalam bidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara umum pendidikan mampu manghasilkan manusia sebagai individu dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional harus mencerminkan kemampuan sistem pendidikan nasional untuk mengakomodasi berbagi tuntutan peran yang multidimensional.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Undang-undang pendidikan menyebutkan bahwa pendidikan nasional
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Undang-undang pendidikan menyebutkan bahwa pendidikan nasional Indonesia berlandaskan Pancasila yang bertujuan untuk membentuk pribadipribadi yang bertakwa
Lebih terperinciASRI MAYASARI A
PENGARUH PENGELOLAAN KELAS SERTA PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR IPS EKONOMI TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2007/2008 SKRIPSI Diajukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. khususnya di Indonesia. Melalui pendidikan orang-orang lebih dapat mengoptimalkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pentingnya pendidikan bukan suatu hal yang diragukan lagi di suluruh dunia khususnya di Indonesia. Melalui pendidikan orang-orang lebih dapat mengoptimalkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tujuan penelitian, asumsi penelitian, manfaat penelitian dan ruang lingkup
1 I. PENDAHULUAN Pada bagian pertama akan membahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, asumsi penelitian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur memiliki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Nasional berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia yang berdasarkan pada Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 ditujukan pada peningkatan kecerdasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendorong munculnya pelaku bisnis baru sehingga menimbulkan persaingan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Kemajuan ekonomi suatu negara memacu perkembangan bisnis dan mendorong munculnya pelaku bisnis baru sehingga menimbulkan persaingan yang cukup tajam di dalam
Lebih terperinciInkonsistensi Penyelenggaraan Pendidikan SMA dan SMK 1 Istanto W. Djatmiko
INKONSISTENSI PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS DAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN Oleh: Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia bertujuan mencerdaskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu faktor yang sangat strategis dan substansial dalam upaya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) suatu bangsa adalah pendidikan. Pada saat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan teknologi yang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi dan informasi dituntut kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan teknologi yang diharapkan, harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia. Pendidikan adalah usaha sadar yang sengaja dirancang untuk menciptakan kualitas Sumber Daya Manusia
Lebih terperinciyang masuk ke Indonesia tanpa melalui perguruan tinggi
BAB I PERMASALAHAN A. Latar Belakang Permasalahan ini adalah sampai sejauh manakah Kuri kulum Elektronika Komunikasi FPTK IKIP Bandung relevan dengan Kurikulum Elektronika Komunikasi STM Negeri II Ban
Lebih terperincibangan filsafat, pandangan hidup, dan situasi suatu bangsa. Oleh karena itu, sejak Proklamasi Kemerdekaan, Kurikulum
BAR V RANGKUMAN., KESIMPULAN, DAN SARAN A. RANGKUMAN Perkembangan kurikulum tidak dapat lepas dari perkem bangan filsafat, pandangan hidup, dan situasi suatu bangsa. Oleh karena itu, sejak Proklamasi Kemerdekaan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. evaluasi. Evaluasi merupakan alat untuk mengetahui atau proses belajar mengajar
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam suatu kegiatan belajar mengajar ada kegiatan yang dinamakan evaluasi. Evaluasi merupakan alat untuk mengetahui atau proses belajar mengajar untuk mencapai
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA, Menimbang : a. bahwa tujuan pendidikan keagamaan
Lebih terperinciBUPATI LUWU PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU NOMOR : TENTANG PENDALAMAN MATERI PENDIDIKAN AGAMA
BUPATI LUWU PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU NOMOR : TENTANG PENDALAMAN MATERI PENDIDIKAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU, Menimbang : a. bahwa tujuan pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang kehidupan. Hal ini menuntut adanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah. Indonesia merupakan negara yang kaya akan hasil alam dan juga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang kaya akan hasil alam dan juga masyarakatnya yang beranekaragam. Jika dilihat dari komposisi penduduk dan kekayaan alam yang
Lebih terperinciWALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG
WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG BACA TULIS AL QUR AN BAGI PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR / MADRASAH IBTIDAIYAH, SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
Lebih terperincidengan pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan cara untuk mencerdaskan bangsa yang sesuai dengan pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai tujuan pendidikan nasional.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkurang apalagi tuntas, hal ini dikarenakan perkembangan ilmu pengetahuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tantangan terhadap dunia pendidikan dari masa ke masa tidak pernah berkurang apalagi tuntas, hal ini dikarenakan perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin berkembang.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan karakter siswa yang diharapkan bangsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Agama adalah wahyu yang diturunkan Allah untuk manusia. Fungsi dasar agama adalah memberikan orientasi, motivasi dan membantu manusia untuk mengenal dan menghayati
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan tumpuan harapan bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia serta merupakan sebuah proses pengembangan potensi anak bangsa. Melalui pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan karakter yang merupakan upaya perwujudan amanat Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan yang berkembang
Lebih terperincilevan dengan dokumen Kurikulum Elektronika Komuni-
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANNYA A. Kesimpulan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan terhadap Kurikulum Elektronika Komunikasi FPTK IKIP Bandung maupun Kurikulum
Lebih terperincipraktek Kurikulum Elektronika Komunikasi STM Nege
BAB III RANCANGAN PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1. Relevansi antara mata kuliah di dalam Kurikulum Elektronika Komunikasi FPTK IKIP Bandung dengan ma ta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan wahana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana tercantum dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (2003:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara adil dan makmur, maka diperlukan suatu pendidikan. Hal ini. ditegaskan pada pembukaan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guna mewujudkan cita-cita kehidupan berbangsa seluruh Indonesia secara adil dan makmur, maka diperlukan suatu pendidikan. Hal ini ditegaskan pada pembukaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini ternyata
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini ternyata membawa perubahan yang signifikan dan menyeluruh terhadap kehidupan manusia tidak terkecuali
Lebih terperincipada dasarnya merupakan jawaban terhadap pertanyaan-per
BAB V KESIMPULAN, REKOMENDASI DAN ULASAN KETERBATASAN PENELITIAN" Bab V ini adalah sebagai bab terakhir, menyajikan beberapa kesimpulan hasil penelitian. Kesimpulan tersebut pada dasarnya merupakan jawaban
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan dan usaha untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan dan usaha untuk mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak bisa dipisahkan dari kehidupan seseorang baik dalam keluarga, masyarakat, maupun bangsa dan Negara.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah gerbang bagi seseorang untuk menuju kehidupan yang lebih baik dengan memperjuangkan hal-hal terkecil hingga hal-hal terbesar yang normalnya akan dilewati
Lebih terperincibelajar yaitu dengan sistem belajar modul
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1. Mahasiswa Universitas Terbuka Sejak berdirinya Universitas Terbuka sebagai lembaga pendidikan tinggi negeri yang -ke-45 di Indonesia, dalam perjalanannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang sedang berkembang, maka pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Bangsa Indonesia adalah bangsa yang sedang berkembang, maka pendidikan mempunyai peranan yang penting untuk perkembangan tersebut. Dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagaimana diamanatkan dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Masyarakat Indonesia. dengan laju pembangunannya masih menghadapi masalah pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam suatu Negara, pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa dan Negara. Karena pendidkan merupakan saran yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang diinginkan.
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROPINSI SUMATERA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG PENDIDIKAN AL-QUR'AN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT,
PERATURAN DAERAH PROPINSI SUMATERA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG PENDIDIKAN AL-QUR'AN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT, Menimbang : a. bahwa AI-Qur'an adalah kitab suci yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup, pendidikan merupakan segala situasi hidup yang mempengaruhi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pribadi yang taat terhadap Tuhan Yang Maha Esa, cerdas, arif, dan dapat bergaul
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah salah satu cara manusia memproses dirinya untuk menjadi pribadi yang taat terhadap Tuhan Yang Maha Esa, cerdas, arif, dan dapat bergaul dengan lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Peningkatan kualitas sumber daya manusia di Indonesia terus diupayakan dan dikembangkan seiring dengan perkembangan zaman yang semakin global. Peningkatan
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.174, 2014 PENDIDIKAN. Pelatihan. Penyuluhan. Perikanan. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5564) PERATURAN PEMERINTAH
Lebih terperinciBAB I. Pendidikan secara historis maupun filosofis telah ikut mewarnai dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan secara historis maupun filosofis telah ikut mewarnai dan menjadikan sebagai landasan moral dan etik dalam proses pembentukan jati diri bangsa. Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama teknologi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama teknologi informasi menyebabkan arus informasi menjadi cepat dan tanpa batas. Hal ini berdampak langsung pada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. salah satu unsur dari Good Corporate Governnance. Sedangkan laporan keuangan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Profesi akuntan memegang peranan penting dalam menciptakan iklim investasi Indonesia yang sehat. Karena laporan keuangan yang memadai adalah salah satu unsur dari Good
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh setiap negara di dunia. Salah satu faktor yang mendukung kemajuan suatu bangsa adalah melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang pesat sekarang ini, akan membawa dampak kemajuan di berbagai bidang kehidupan.
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 6 SEMARANG
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 6 SEMARANG Disusun oleh : Nama : Yermia Yuda Prayitno NIM : 4201409025 Program studi : Pendidikan Fisika FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman saat ini, pendidikan adalah suatu hal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman saat ini, pendidikan adalah suatu hal yang penting bagi setiap orang. Pendidikan dianggap sebagai suatu kebutuhan yang wajib
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia berupaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dalam rangka
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Penegasan Judul Pendidikan merupakan salah satu upaya penting bangsa dalam meningkatkan pembangunan suatu negara. Pendidikan yang diselenggarakan di Indonesia
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 7 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008
LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 7 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG WAJIB BELAJAR DINIYAH TAKMILIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciPERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP ETIKA BISNIS DAN ETIKA PROFESI AKUNTAN DIPANDANG DARI SEGI GENDER
PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP ETIKA BISNIS DAN ETIKA PROFESI AKUNTAN DIPANDANG DARI SEGI GENDER (Studi Kasus di Universitas Muhammadiyah Surakarta dan Universitas Sebelas Maret Surakarta) SKRIPSI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. modern, makmur dan sejahtera adalah bangsa-bangsa yang memiliki sistem dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan yang bermutu merupakan syarat utama untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang maju, modern dan sejahtera. Sejarah perkembangan dan pembangunan bangsa-bangsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana tujuan Pendidikan Nasional dalam Undang-Undang No.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pentingnya lulusan pendidikan jenjang menengah atas memiliki posisi yang cukup tinggi. Mutu lulusan yang dimaksud adalah kualitas hasil belajar siswa baik menyangkut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Seiring dengan laju pembangunan saat ini telah banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan penting dalam mencapai tujuan pembangunan nasional. Seiring dengan laju pembangunan saat ini telah banyak pengaruh era globalisasi
Lebih terperinciBAB I. I,ENDAHlJLUAN
BAB I I,ENDAHlJLUAN A. Latar Belaksng Masalah ~~... Terjaminnya keberlangsungan negara dan bangsa Indonesia dalam perjalanannya mewujudkan cita-cita perjuangan, antara lai n ditentukan oleh ketersediaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peranan yang sangat penting. Guru tidak hanya dituntut untuk memiliki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu bentuk upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Seorang guru dalam pendidikan memegang peranan yang sangat penting. Guru
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. potensi-potensi diri agar mampu bersaing dan bermanfaat bagi dirinya, keluarga,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu wadah yang bertujuan untuk membentuk karakter manusia secara utuh. Melalui pendidikan manusia dapat mengembangkan potensi-potensi
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 5 SEMARANG. Disusun Oleh : : Imam Bukhori NIM : Program Studi : Teknologi Pendidikan
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 5 SEMARANG Disusun Oleh : Nama : Imam Bukhori NIM : 1102409024 Program Studi : Teknologi Pendidikan FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional memiliki peranan yang sangat penting bagi warga negara. Pendidikan nasional bertujuan untk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku organisasi yang merupakan pencerminan dari perilaku dan sikap orang-orang yang terdapat dalam organisasi
Lebih terperinciPENDIDIKAN KARAKTER CERDAS FORMAT KELOMPOK (PKC - KO) DALAM MEMBENTUK KARAKTER PENERUS BANGSA
PENDIDIKAN KARAKTER CERDAS FORMAT KELOMPOK (PKC - KO) DALAM MEMBENTUK KARAKTER PENERUS BANGSA Ramtia Darma Putri tyadhuarrma27@gmail.com Universitas PGRI Palembang Erfan Ramadhani erfankonselor@gmail.com
Lebih terperincidiidentikkan dengan pendidikan formal. Pendidikan formal diupayakan untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jenjang Sekolah Dasar (SD) sebagai lembaga pendidikan dasar memiliki peran penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan yang keberadaannya merupakan fondamen dari pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena itu merupakan kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena itu merupakan kebutuhan manusia yang esensial. Pendidikan dapat mengembangkan potensi yang ada pada diri
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Bangsa Indonesia dengan jumlah
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian integral dalam pembangunan, karena pendidikan memegang peran penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Keberhasilan pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha proses pembentukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha proses pembentukan budi-pekerti dan akhlak-iman manusia secara sistematis, baik aspek ekspresifnya yaitu
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI SMA NEGERI RAYON 08 JAKARTA BARAT
9 BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI RAYON 08 JAKARTA BARAT 2.1 Standar Pengelolaan Pendidikan Berdasarkan Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. formal atau nonformal. Kedua pendidikan ini jika ditempuh dan dilaksanakan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kunci untuk mencapai kesejahteraan, tentunya langkah utama harus diawali dengan belajar lebih giat baik melalui pendidikan formal atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan informasi dituntut kemampuan ilmu. pengetahuan dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi dan informasi dituntut kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan teknologi yang diharapkan, harus
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Di era globalisasi saat ini menuntut setiap manusia agar dapat bersaing untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik, berbagai masalah dan tantangan dalam segala aspek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bangsa. Suatu bangsa bisa dikatakan telah maju apabila seluruh warga negaranya
1 1.1 Latar belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendukung utama bagi tercapainya sasaran pembangunan manusia Indonesia yang bermutu adalah pendidikan yang bermutu. Dengan pendidikan yang bermutu kita bisa
Lebih terperinciPENDAHULUAN. seperti dirumuskan dalam Undang Undang Nomor 2 tahun 1989 tentang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar yang dapat menumbuhkan potensi sumber daya manusia melalui proses pembelajaran dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Maha Esa dan berbudi pekerti luhur. Sebagaimana yang diamanatkan Undang-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan masalah yang sangat penting dalam kehidupan, baik dalam kehidupan keluarga ataupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Pendidikan bertujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi kalangan masyarakat terkhusus generasi muda sekarang ini mulai dari tingkat
1 BAB I A. Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN Pendidikan salah satu alat untuk membawa perubahan pola pikir dan perlu, harus dilakukan terhadap masyarakat harus diakui bahwasanya pendidikan itu penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang ditekankan pada upaya pengembangan aspek-aspek
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Proses pendidikan pada hakikatnya adalah salah suatu proses pembinaan sumber daya manusia yang ditekankan pada upaya pengembangan aspek-aspek pribadi peserta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat kebersamaan agar dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses yang sangat penting untuk meningkatkan kecerdasan, keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian, dan mempertebal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia merupakan suatu bagian yang tidak dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia merupakan suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan dan pengembangan bangsa secara menyeluruh. Hal ini terlihat jelas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kunci kemajuan suatu bangsa. Seperti yang telah dikemukakan Iwantoro (2014: 53) pendidikan merupakan masalah yang sangat penting dalam pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
Lebih terperincicela, sekarang kejadian seperti itu sudah merupakan berita
BAB V PEMBAHASAN, KESIMPULAN DAN IMPLIKASI A. Pembahasan Proses perubahan masyarakat dalam masa pembangunan dewasa ini merupakan suatu kenyataan yang tidak dapat dibantah. Proses ini merangsang perubahan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang- Undang Sistem Pendidikan
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang- Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 BAB II pasal 3 Undang- Undang Sistem Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan pondasi utama dalam upaya memajukan bangsa. Suatu bangsa dapat dikatakan maju apabila pendidikan di negara tersebut dapat mengelola sumber
Lebih terperinci