RANCANG BANGUN APLIKASI GPS LOKASI WISATA KOTA SOLO BERBASIS ANDROID MOBILE

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RANCANG BANGUN APLIKASI GPS LOKASI WISATA KOTA SOLO BERBASIS ANDROID MOBILE"

Transkripsi

1 RANCANG BANGUN APLIKASI GPS LOKASI WISATA KOTA SOLO BERBASIS ANDROID MOBILE TUGAS AKHIR Untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Teknik Informatika Oleh : AGUS NUR ROCHMAN A PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2015

2 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.. i HALAMAN PERSETUJUAN ii HALAMAN PENGESAHAN. iii HALAMAN RINGKASAN... iv DAFTAR ISI.... v DAFTAR TABEL.. vi DAFTAR GAMBAR. vii DAFTAR LAMPIRAN.viii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Tugas Akhir Manfaat Penelitian Kegunaan Praktis Kegunaan Akademis... 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Studi Landasan Teori Pariwisata Sistem Informasi Google Map Sistem Informasi Geografis Komponen Sitem Informasi Geografis Java Android Eclipse SQLite... 14

3 Peta Unified Modeling Language (UML) Use Case Diagram Sequence Diagram Activity Diagram Algoritma Dijkstra Definisi Algoritma Dijkstra Skema Umum Algoritma Dijkstra Kerangka Pemikiran BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN Tinjauan Umum Obyek Objek Penelitian Lokasi Obyek Metode Penelitian Jenis Data Tahap Pengumpulan Data Tahapan Pengembangan Sistem Informasi Geografis Perancangan Sistem Perangkat Lunak Dengan Menggunakan Metode Waterfall Requirements Analysis and Definition System and Software Design Implementation and Unit Testing Integration and System Testing Operation and Maintenance Analisis Kebutuhan Deskripsi Umum Kebutuhan Fungsional Kebutuhan Non-Fungsional Alasan Penulis Menggunakan Metode Waterfall 31 BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan dengan Unified Modeling Language... 32

4 Use Case Diagram Activity Diagram Activity Diagram Profil Activity Diagram Menu Lokasi Activity Diagram Map dan Petunjuk rute Sequence Diagram Sequence Diagram Map dan Penunjuk Arah Sequence Diagram Daftar Wisata Perancangan Antarmuka Perancangan Menu Utama Perancangan List wisata Perancangan Detail Keterangan Implementasi dan Pemrograman Pengujian BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Implementasi Implementasi Perancangan Basis Data Implementasi Antarmuka Kota Solo Pengujian Pengujian Blackbox Pengujian Pada Perangkat Keras BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran... 53

5 DAFTAR TABEL 2.1 Versi Android yang telah Beredar Di Pasaran Notasi Use Case Diagram Notasi Sequence Diagram Notasi Activity Diagram Pengujian blackbox Spesifikasi Smartphone Pengujian Sistem Informasi Pariwisata... 52

6 DAFTAR GAMBAR 2.1 Diagram Pemprosesan Sistem Informasi Pembagian gambar peta Logo Android Kerangka Pemikiran Tahapan Penelitian Use Case Diagram Activity Diagram Profil Activity Diagram Menu Lokasi Activity Diagram Menu Map Penunjuk Rute Sequence Diagram Map dan Penunjuk Arah Sequence Diagram Daftar Wisata Rancangan Menu Utama Rancangan Daftar galeri wisata Rancangan Detail Keterangan Diagram Pengujian Sistem informasi Geografis Tampilan Menu Utama Tampilan Menu Peta Tampilan Menu Peta Tampilan Peringatan Koneksi GPS Tampilan List Daerah Wisata Tampilan List Daerah Wisata Tampilan Detail Lokasi Tampilan Peta Map dari detail lokasi Tampilan Penunjuk arah... 50

7 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi merupakan suatu teknologi yang dapat membantu manusia dalam memproses data untuk mendapatkan informasi yang berguna. Pada awalnya, teknologi informasi diperuntukan bagi departemen tertentu, namun seiring berkembangnya teknologi informasi dari waktu ke waktu, kebutuhan akan teknologi informasi di era sekarang sudah merupakan hal umum, banyak sekali instansi dalam berbagai bidang yang memanfaatkan peran teknologi informasi untuk mempermudah pekerjaan mereka. Bisa dikatakan teknologi informasi sangat berperan penting dalam membantu meringankan pekerjaan pengolahan data dan juga dapat mengefisienkan waktu serta aspek lainnya. Teknologi informasi juga dapat digunakan untuk meningkatkan pariwisata suatu daerah. Di suatu kota teknologi informasi geografis digunakan sebagai alat bantu penunjuk arah bagi wisatawan lokal maupun manca yang berkunjung pada daerah tersebut. Dengan memanfaatkan GIS (Geographical Information System) memungkinkan pengguna mendapatkan rute terdekat ke tempat tujuan wisata. Pariwisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan secara perorangan maupun kelompok dari satu tempat ke tempat lain yang sifatnya sementara dan bertujuan untuk mendapatkan kesenangan di tempat yang dikunjungi. Pariwisata sekarang ini tidak hanya tempat bersejarah, panorama alam, namun kuliner dari suatu daerah pun menjadi alternatif tersendiri bagi para wisatawan. Wisatawan tidak mendapatkan penghasilan saat melakukan perjalanan wisata, justru mereka berperan sebagai konsumen saat melakukan perjalanan wisata tersebut. Maka tidak heran salah satu sumber pendapatan pemerintah daerah yang memiliki objek wisata berasal dari para wisatawan. Semakin populer objek wisata suatu daerah dan banyaknya wisatawan yang mengunjungin objek wisata tersebut maka pergerakan ekonomi pada daerah itu juga semakin meningkat.

8 Kota Solo merupakan kota yang penuh dengan potensi pariwisata, baik dari segi alam, kuliner, gedung bersejarah, dan masih banyak lagi. Namun, jika dibandingkan dengan kota yang lain, objek pariwisata di kota Solo seakan kurang bersinar. Tempat wisata kota Solo tidak banyak diketahui oleh penduduk di luar wilayah kota Solo. Salah satu penyebabnya, dikarenakan kurangnya informasi tentang objek pariwisata tersebut. Sehingga diperlukan sebuah Aplikasi yang dapat mendukung kegiatan para wisatawan di kota Solo. Teknologi peta Google Map, saat ini telah berada pada versi ketiga. LBS (Location Based Services) merupakan salah satu fitur yang disediakan Android untuk melihat lokasi pada map. LBS memungkinkan pengembang aplikasi Android untuk membuat marker, menampilkan map, menghitung jarak terdekat dan membuat petunjuk arah menggunakan Global Positioning System (GSP) atau kompas lokasi. Melalui visualisasi Google Maps, diharapkan aplikasi ini akan mudah digunakan oleh para wisatawan khususnya untuk pengguna mobile Android. Berdasarkan hal tersebut penulis ingin mengangkat judul "Rancang Bangun Aplikasi GPS Lokasi Wisata Kota Solo Berbasis Android Mobile". 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan dari uraian latar belakang di atas maka dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut : 1) Kurangnya sosilaisasi Pariwisata di kota Solo. 2) Banyak potensi pariwisata yang belum diketahui masyarakat luar Solo. 3) Belum ada aplikasi Location By Service yang menangani tentang pariwisata kota Solo menggunakan Android. 1.3 Batasan Masalah Aplikasi yang akan dirancang adalah Aplikasi Objek Wisata Kota Solo berbasis Android. Agar masalah yang penulis hadapi tidak meluas maka perlu dibuat batasan masalah adapun batasan masalah dalam penelitian ini, yaitu: 1) Aplikasi ini hanya memiliki materi yang berisi teks, gambar, kompas, lokasi tempat wisata di kota Solo.

9 2) Aplikasi ini menggunakan koneksi GPS. 3) Aplikasi ini tidak bersifat Client Server. 4) Aplikasi ini menggunakan bahasa pemograman Java. 1.4 Tujuan Tugas Akhir Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk merancang Aplikasi Pariwisata Kota Solo Berbasis Mobile Android guna mempermudah para wisatawan dalam menemukan objek wisata, tempat berbelanja dan referensi lainnya. Adapun tujuannya adalah sebagai berikut : a) Untuk merancang dan membangun Aplikasi pariwisata berbasis Android mobile Kota Solo. b) Mengimplementasikan dan menguji Location Based Services (LBS) pada perangkat bergerak Android. 1.5 Manfaat Penelitian Kegunaan Praktis Penelitian ini akan memberikan suatu Aplikasi Pariwisata Kota Solo Berbasis Mobile Android agar para wisatawan bisa lebih mudah dalam menemukan objek wisata di kota Solo. Secara praktis diharapkan peneltian ini dapat memberikan manfaat diantaranya: a) Bagi Masyarakat 1) Dapat memberikan petunjuk arah objek wisata di kota Solo yang lebih mudah dibawa kemana-mana terutama saat melakukan perjalanan wisata. 2) Secara tidak langsung ikut memperkenalkan atau mempublikasikan potensi pariwisata di kota Solo. b) Bagi Mahasiswa 1) Dapat membantu mahasiswa untuk mempermudah mereka dalam melakukan perjalanan wisata di kota Solo.

10 2) Dapat memberikan referensi baru bagimahasiswa dalam mengembangkan penelitiannya yang berhubungan dengan search dan navigation location. c) Bagi Universitas 1) Dapat memberikan referensi baru bagi mahasiswa lain yang akan mengembangkan penelitian ini Kegunaan Akademis Secara akademis diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat diantaranya: 1. Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan. Penelitian ini dapat memberikan suatu karya penelitian yang dapat memberikan informasi tentang android dan pariwisata khususnya yang berada di kota Solo. 2. Bagi Penulis. Penulis dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh saat berada di bangku kuliah, menambah wawasan dan pemahaman untuk meningkatkan kemampuan dalam membuat aplikasi mobile menggunakan Eclipse. 3. Bagi Wisatawan. Untuk mempermudah para wisatawan saat berkunjung ke Solo, serta diharapkan dapat menjadi solusi ketika tersesat saat berada di kota Solo.

11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Studi Dalam perancangan aplikasi android sebagai alat bantu petunjuk arah wisata di Kota Solo, penulis mengacu pada beberapa penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya. Dari beberapa penelitian tersebut penulis akhirnya mengerti manfaat, serta bagaimana menerapkan aplikasi tersebut dalam kehidupan. Adapun beberapa jurnal yang menjadi pedoman penulis adalah sebagai berikut: 1. GIS (GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM) MERUPAKAN SALAH SATU BIDANG GEODESI ATAU PEMETAAN Studi Kasus: Aplikasi Penanda Lokasi Peta Digital Berbasis Mobile GIS Pada Smartphone Android oleh Gunita Mustika Hati.[1] Penelitian ini bertujuan untuk membantu orang untuk menemukan rute untuk menuju suatu lokasi yang diinginkan dengan menggunakan smartphone, serta membangun suatu aplikasi yang dapat menyimpan data berupa koordinat pada peta digital berbasis android 2. APLIKASI MOBILE CITY DIRECTORY BERBASIS ANDROID INI AKAN MENGAKSES GOOGLE MAPS UNTUK MENAMPILKAN PETA LOKASI TEMPAT YANG DICARI Studi Kasus : Perancangan Aplikasi Mobile City Directory Yogyakarta Berbasis Android oleh I Gusti Ngurah Darma P, Sigit Purnomo WP, Kusworo Anindito.[2] Aplikasi Mobile City Directory berbasis android akan mengakses google maps untuk menampilkan peta lokasi tempat yang dicari, lokasi pengguna yang diperoleh dari pengaksesan satelit melalui GPS serta informasi yang berkaitan dengan tempat yang dipilih oleh pengguna. Aplikasi Mobile City Directory Yogyakarta berbasis android ini diharapkan kebutuhan informasi akan tempat wisata dan tempat menarik lainnya di Yogyakarta dapat terpenuhi. 3. APLIKASI E-ITRIP MERUPAKAN APLIKASI YANG MAMPU MEMBANTU USER UNTUK MENCARI INFORMASI Studi Kasus :

12 Evaluasi Algoritma Pencarian Jalur Pada Aplikasi e-itrip Guna Menentukan Rute Pariwisata Kota Bandung Berbasis Perangkat Mobile Android oleh Siti Rachmi Wulandari, ST, Yudha Purwanto, ST.,MT dan Budhi Irawan, S.Si.,MT.[3] Aplikasi e-itrip ini mampu menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh para wisatawan, seperti informasi mengenai hotel, restoran, pusat perbelanjaan, obyek-obyek wisata, informasi cuaca serta rute-rute terdekat yang dapat dilalui untuk mencapai tempat-tempat tujuan wisata tersebut Landasan Teori Pariwisata Menurut Yoeti (2006) pariwisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan secara perorangan maupun kelompok dari satu tempat ke tempat lain yang sifatnya sementara dan bertujuan untuk mendapatkan kesenangan, dimana di tempat yang dikunjungi tersebut mereka tidak mendapatkan penghasilan dan justru sebagai konsumen.[4] Manusia membutuhkan sesuatu yang dapat membuat hidupnya lebih seimbang dan berwarna, dengan melakukan perjalanan ke suatu tempat baru dengan berbagai macam kegiatan yang bermakna dan disukai. Pariwisata dalam perkembangan seni budaya dan ekonomi juga memiliki peran yang besar, karena dengan adanya orang atau sekelompok orang yang berkunjung di suatu daerah tujuannya adalah mencari tahu sesuatu ciri khas atau keunikan daerah tersebut. Sehingga daerah tersebut dapat mengembangkan atau memunculkan, makanan, kerajinan, ataupun kebudayaan yang dimiliki. Para wisatawan akan kesulitan jika datang di suatu daerah yang baru tanpa mengetahui alamat dan tujuan wisatanya, lagipula saat berwisata pasti memerlukan tempat menginap, tempat makan, dan tempat ibadah di daerah tersebut, sehingga banyak informasi yang diperlukan Sistem Informasi

13 Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan, Tata Sutabri (2005). [5] Menurut Bunafit Nugroho (2014) Sistem informasi adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (integrated) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. [6]. Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware) komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah basis data. Gambar 2.1 Diagram Pemprosesan Sistem Informasi Google Map Google Map merupakan layanan aplikasi peta online yang disediakan oleh Google secara gratis. Layanan peta Google Map secara resmi dapat diakses melalui situs Pada situs tersebut dapat dilihat informasi geografis pada hampir semua permukaan di bumi kecuali daerah kutub utara dan selatan. Layanan ini dibuat sangat interaktif, karena di dalamnya peta dapat digeser sesuai keinginan pengguna, mengubah level zoom, serta mengubah tampilan jenis peta. Google Map mempunyai banyak fasilitas yang dapat di pergunakan

14 misalnya pencarian lokasi dengan memasukkan kata kunci, kata kunci yang dimaksud seperti nama tempat, kota atau jalan, fasilitas lainnya yaitu perhitungan rute perjalanan dari satu tempat, ke tempat lain. Google Map dibuat dengan menggunakan kombinasi dari gambar peta, basis data, serta obyek-obyek interaktif yang dibuat dengan bahasa pemrograman HTML, JavaScript dan AJAX, serta beberapa bahasa pemrograman lainnya. Gambar-gambar yang muncul pada peta merupakan hasil komunikasi dengan basis data pada web server Google untuk menampilkan gabungan dari potongan-potongan gambar yang diminta. Keseluruhan citra yang ada diintegrasikan ke dalam basis data pada Google Server, yang nantinya akan dapat dipanggil sesuai kebutuhan permintaan. Bagian-bagian gambar map merupakan gabungan dari potongan gambar-gambar bertipe PNG yang disebut tile yang berukuran 256 x 256 pixel seperti Gambar 2.2 berikut. Gambar 2.2 Pembagian gambar peta Tiap-tiap potongan gambar di atas, mewakili gambar tertentu dalam garis bujur, garis lintang dan zoom level tertentu. Kode Javascript yang digunakan untuk menampilkan peta Google Map diambil dari link URL.

15 Sistem Informasi Geografis Sistem informasi geografis menurut Eddy Prahasta adalah Suatu sistem berbasis komputer yang memiliki kemampuan dalam menangani data bereferensi geografi yaitu pemasukan data, manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan kembali), manipulasi dan analisis data, serta keluaran sebagai hasil akhir (output)[7]. Hasil akhir (output) dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografi. Sistem informasi geografis digunakan untuk menangani data spasial atau data tentang keruangan. Sistem seperti ini banyak digunakan antara lain untuk pemetaan tanah dan agrikultur, arkeologi, jaringan listrik, dan geologi. Sistem ini sudah cukup lama diterapkan. Sistem informasi geografis berskala nasional yang pertama dioperasikan di Kanada dengan nama Canada Geographics Informaion System pada akhir 1960-an. Kebanyakan Sistem Informasi Geografis menggunakan konsep layer. Setiap layer mewaikili satu fitur geografi dalam area yang sama dan selanjutnya semua lapisan bisa ditumpuk untuk mendapatkan informasi yang lengkap. Setiap lapisan dapat dibayangkan seperti plastik transparan yang mengandung hanya gambar tertentu. Pemakai dapat memilih transparan-transparan yang dikehendaki dan kemudian saling ditumpangkan sehingga akan diperoleh gambar yang merupakan gabungan dari sejumlah transparan. Sistem Informasi Geografis pada masa kini bahkan dapat menggabungkan tugas-tugas pengambilan keputusan seperti: - Mencari rute terpendek atau tercepat dari posisi A ke posisi B. - Menentukan/ memilih lokasi lain yang memiliki pola serupa. - Mengelompokkan daerah untuk meminimalkan jarak perjalanan.

16 Komponen Sistem Informasi Geografis Secara umum, Sistem Informasi Geografis bekerja berdasarkan integrasi komponen, yaitu: Hardware, Software, Data, Manusia dan Metode. Kelima komponen tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Hardware Sistem Informasi Geografis memerlukan spesifikasi komponen Hardware yang sedikit lebih tinggi dibanding spesifikasi komponen sistem informasi lainnya. Hal tersebut disebabkan karena data-data yang digunakan dalam SIG, penyimpanannya membutuhkan ruang yang besar dan dalam proses analisis membutuhkan memori yang besar dan processor yang cepat. Beberapa adalah Personal Computer (PC), Mouse, Digitizer, Printer, Perangkat Mobile Android. 2. Software Sebuah software SIG haruslah menyediakan fungsi dan tool yang mampu melakukan penyimpanan data, analisis dan menampilkan informasi geografis. Dengan demikian elemen yang harus terdapat dalam komponen software SIG adalah: a. Tools untuk melakukan input dan transformasi data geografis b. Sistem Manajemen Basis Data. c. Geographical User Interface (GUI) untuk memudahkan akses pada tool geografi. 3. Data Hal yang merupakan komponen penting dalam SIG adalah data. Secara fundamental, SIG bekerja dengan dua tipe model data geografis, yaitu model data vektor dan model data raster. Dalam model data vektor, informasi posisi titik, garis dan polygon disimpan dalam bentuk koordinat x, y. Bentuk garis, seperti jalan dan sungai dideskripsikan sebagai kumpulan dari koordinat-koordinat titik. Bentuk polygon, seperti daerah penjualan disimpan sebagai pengulangan koordinat yang tertutup. Data raster terdiri dari

17 sekumpulan grid atau sel seperti peta hasil scanning maupun gambar atau image. Masing-masing grid memiliki nilai tertentu yang bergantung pada bagaimana image tersebut digambarkan. 4. Manusia Komponen manusia memegang peranan yang sangat menentukan, karena tanpa manusia maka sistem tersebut tidak dapat diaplikasikan dengan baik. Jadi manusia menjadi komponen yang mengendalikan suatu sistem sehingga menghasilkan suatu analisis yang dibutuhkan. 5. Metode Sistem Informasi Geografis yang baik memiliki keserasian antara rencana desain yang baik dan aturan dunia nyata, dimana lokasi pada desain harus sama dan akurat dengan lokasi dunia nyata Java Java adalah bahasa pemograman berorientasi objek, sebagai bahasa pemograman berorientasi objek java menggunakan kelas untuk membentuk suatu objek. Java dikembangkan oleh Sun Microsystems pada Agustus 1991, dengan nama semula Oak. Konon Oak adalah pohon semacam jati yang terlihat dari jendela tempat pembuatnya, James Gosling bekerja. Ada yang mengatakan bahwa Oak adalah singkatan dari "Object Application Kernel". Pada bulan Januari 1995 Oak berubah nama menjadi Java, karena dianggap kurang komersial. Dalam sejumlah literatur disebutkan bahwa Java merupakan hasil perpaduan sifat dari sejumlah bahasa pemograman, yaitu C, C++, Object-C, SmallTalk dan Common LISP. Java bersifat tidak tergantung pada platform artinya java dapat dijalankan pada sembarang komputer dan bahkan sembarang sistem operasi yang didukung oleh java. Situs penting yang dapat dikunjungi saat mencari informasi tentang Java yaitu

18 Android Gambar 2.3 Logo Android Android merupakan sistem operasi yang berbasis Linux bagi telepon seluler seperti smartphone dan komputer tablet. Android juga menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri yang akan digunakan untuk berbagai macam piranti gerak. Pada mulanya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat piranti lunak untuk ponsel. Kemudian dalam pengembangan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan piranti keras, piranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia. Untuk melakukan pengembangan sebuah system atau aplikasi, perlu adanya Android SDK (Software Development Kit) untuk memudahkan pengembang menciptakan aplikasi yang akan dibuat. Android SDK merupakan tools API (Application Programming Interface) yang diperlukan untuk mengembangkan aplikasi pada platform Android yang menggunakan bahasa pemrograman Java

19 Tabel 2.1 Versi Android yang telah Beredar Di Pasaran Versi Tanggal Rilis Nama Kode Android September 2008 Android Februari 2009 Android April 2009 Cupcake Android September Donut 2009 Android Oktober 2009 Éclair Android Desember 2009 Éclair Android Januari 2010 Éclair Android Mei 2010 Froyo (Frozen Yogurt) Android Desember 2010 Gingerbread Android Februari 2011 Gingerbread Android Februari 2011 Honeycomb (untuk tablet PC) Android Mei 2011 Honeycomb Android Juli 2011 Honeycomb Android Oktober 2011 Ice Cream Sandwich Android Juni 2012 Jelly Bean Android 4.2 Oktober 2012 Jelly Bean Android 4.4 Oktober 2013 Kitkat Android 5.0 Lollipop Eclipse Eclipse adalah sebuah IDE (Integrated Development Environment) untuk mengembangkan perangkat lunak dan dapat dijalankan di semua platform (platform independent). Berikut ini adalah sifat dari Eclipse, yaitu : 1. Multi Platform : Target sistem operasi Eclipse adalah Microsoft Windows, Solaris, Linux, AIX, HP-UX, dan Mac OS X.

20 2. Multi Language : Eclipse dikembangkan dengan bahasa pemrograman Java. Akan tetapi Eclipse mendukung pengembangan aplikasi berbasis bahasa pemrograman lainnya, seperti bahasa C dan C++, Cobol, Phython, Perl, PHP, dan lain sebagainya. 3. Multi Role : Selain sebagai IDE untuk pngembangan aplikasi, Eclipse bisa digunakan untuk aktivitas dalam siklus pengembangan perangkat lunak, seperti dokumentasi, test perangkat lunak, pengembangan web dan lain sebagainya SQLite SQLite merupakan sebuah sistem manajemen basis data relasional yang bersifat ACID-compliant dan memiliki ukuran pustaka kode yang relatif kecil, ditulis dalam bahasa C. SQLite merupakan proyek yang bersifat public domain yang dikerjakan oleh D. Richard Hipp. Tidak seperti pada paradigma client-server umumnya, Inti SQLite bukanlah sebuah sistem yang mandiri yang berkomunikasi dengan sebuah program, melainkan sebagai bagian integral dari sebuah program secara keseluruhan. Sehingga protokol komunikasi utama yang digunakan adalah melalui pemanggilan API secara langsung melalui bahasa pemrograman. Mekanisme seperti ini tentunya membawa keuntungan karena dapat mereduksi overhead, latency times, dan secara keseluruhan lebih sederhana. Seluruh elemen basisdata (definisi data, tabel, indeks, dan data) disimpan sebagai sebuah file. Kesederhanaan dari sisi disain tersebut bisa diraih dengan cara mengunci keseluruhan file basis data pada saat sebuah transaksi dimulai. Pustaka SQLite mengimplementasikan hampir seluruh elemenelemen standar yang berlaku pada SQL-92, termasuk transaksi yang bersifat atomic, konsistensi basis data, isolasi, dan durabilitas (dalam bahasa inggris lebih sering disebut ACID), trigger, dan kueri-kueri yang kompleks. Tidak ada pengecekan tipe sehingga data bisa dientrikan dalam bentuk string untuk sebuah kolom bertipe integer. Beberapa kalangan melihat hal ini sebagai sebuah inovasi yang menambah nilai guna dari sebuah basis data,

21 utamanya ketika digunakan dalam bahasa pemrograman berbasis script (PHP, Perl), sementara kalangan lain melihat hal tersebut sebagai sebuah kekurangan. Beberapa proses ataupun thread dapat berjalan secara bersamaan dan mengakses basis data yang sama tanpa mengalami masalah. Hal ini disebabkan karena akes baca data dilakukan secara paralel. Sementara itu akses tulis data hanya bisa dilakukan jika tidak ada proses tulis lain yang sedang dilakukan; jika tidak, proses tulis tersebut akan gagal dan mengembalikan kode kesalahan (atau bisa juga secara otomatis akan mencobanya kembali sampai sejumlah nilai waktu yang ditentukan habis). Hanya saja ketika sebuah tabel temporer dibuat, mekanisme penguncian pada proses multithread akan menyebabkan masalah. Sebuah program yang mandiri dinamakan SQlite disediakan dan bisa digunakan untuk mengeksekusi kueri dan memanajemen file-file basis data SQLite. Program tersebut juga merupakan contoh implementasi penulisan aplikasi yang menggunakan pustaka SQLite Peta Peta dapat didefinisikan sebagai representasi grafis dari dunia nyata (real world) dari suatu ruang (space). Dalam konteks pemetaan, ruang (space) tersebut adalah permukaan bumi yang terdiri dari komponen wilayah dan obyek-obyek yang berada di atas, pada atau di bawah permukaannya. Karena dibatasi oleh skala dan proyeksi maka peta tidak akan pernah selengkap dan sedetail aslinya (bumi), karena itu diperlukan penyederhanaan dan pemilihan unsur yang akan ditampilkan pada peta. a) Proyeksi Peta Pada dasarnya bentuk bumi tidak datar tapi mendekati bulat maka untuk menggambarkan sebagian muka bumi untuk kepentingan pembuatan peta, perlu dilakukan langkah-langkah agar bentuk yang mendekati bulat tersebut dapat didatarkan dan distorsinya dapat terkontrol, untuk itu dilakukan proyeksi ke bidang datar.

22 Berdasarkan bidang proyeksi yang digunakan : 1. Proyeksi azimuthal/zenithal: Proyeksi Zenithal (Azimuthal), adalah proyeksi yang menggunakan bidang datar sebagai bidang proyeksinya. Proyeksi ini menyinggung bola bumi dan berpusat pada satu titik. Proyeksi ini menggambarkan daerah kutub dengan menempatkan titik kutub pada titik pusat proyeksi. Proyeksi Azimuthal dibedakan 3 macam, yaitu: a. Proyeksi Azimut Normal yaitu bidang proyeksinya menyinggung kutub. b. Proyeksi Azimut Transversal yaitu bidang proyeksinya tegak lurus dengan ekuator. c. Proyeksi Azimut Oblique yaitu bidang proyeksinya menyinggung salah satu tempat antara kutub dan ekuator. 2. Proyeksi kerucut: Proyeksi Kerucut yaitu pemindahan garis-garis meridian dan paralel dari suatu globe ke sebuah kerucut. Untuk proyeksi normalnya cocok untuk memproyeksikan daerah lintang tengah (miring). Proyeksi ini memiliki paralel melingkar dengan meridian berbentuk jari-jari. Paralel berwujud garis lingkaran sedangkan bujur berupa jari-jari. Proyeksi kerucut diperoleh dengan memproyeksikan globe pada kerucut yang menyinggung atau memotong globe kemudian di buka, sehingga bentangnya ditentukan oleh sudut puncaknya. Proyeksi ini paling tepat untuk menggambar daerah daerah di lintang 45. Proyeksi kerucut dibedakan menjadi 3 macam yaitu: a. Proyeksi kerucut normal atau standar Jika garis singgung bidang kerucut pada bola bumi terletak pada suatu paralel (Paralel Standar).

23 b. Proyeksi Kerucut Transversal Jika kedudukan sumbu kerucut terhadap sumbu bumi tegak lurus. c. Proyeksi Kerucut Oblique (Miring) Jika sumbu kerucut terhadap sumbu bumi terbentuk miring. 3. Proyeksi silinder: Proyeksi Silinder adalah suatu proyeksi permukaan bola bumi yang bidang proyeksinya berbentuk silinder dan menyinggung bola bumi. Apabila pada proyeksi ini bidang silinder menyinggung khatulistiwa, maka semua garis paralel merupakan garis horizontal dan semua garis meridian merupakan garis lurus vertikal. Penggunaan proyeksi silinder mempunyai beberapa keuntungan yaitu: a. Dapat menggambarkan daerah yang luas. b. Dapat menggambarkan daerah sekitar khatulistiwa. c. Daerah kutub yang berupa titik digambarkan seperti garis lurus. d. Makin mendekati kutub, makin luas wilayahnya. Jadi keuntungan proyeksi ini yaitu cocok untuk menggambarkan daerah ekuator, karena ke arah kutub terjadi pemekaran garis lintang. Berdasarkan kedudukan sumbu proyeksi dan sumbu bumi: a. Proyeksi normal: Sumbu proyeksi berimpit dengan sumbu bumi b. Proyeksi miring: Sumbu proyeksi membentuk sudut tertentu dengan sumbu bumi. c. Proyeksi transversal: Sumbu proyeksi tegak lurus dengan sumbu bumi. 4. Proyeksi Universal Transverse Mercator (UTM): Proyeksi UTM dibuat oleh US Army sekitar tahun 1940-an. Sifat-sifat proyeksi UTM adalah:

24 a. Proyeksi ini adalah proyeksi Transverse Mercator yang memotong bola bumi pada buah meridian (Garis Bujur). b. Daerah diantara dua meridian ini disebut zone. Lebar zone adalah 6 sehingga bola, bumi dibagi menjadi 60 zone Unified Modeling Language (UML) UML atau Unified Modeling Language merupakan sebuah bahasa spesifikasi standar yang digunakan untuk melakukan pemodelan terhadap sebuah sistem atau perangkat lunak dengan menggunakan tools tertentu. UML terdiri dari beberapa jenis tipe diagram. [7] Diantara adalah Use Case Diagram, Sequence Diagram dan Activity Diagram Use Case Diagram Use Case Diagram bersifat statis. Diagram ini digunakan untuk merepresentasikan sebuah interaksi antara system dengan penggunanya. Yang ditekankan pada Use Case Diagram adalah apa yang dilakukan system, bukan bagaimana system itu bekerja. Use Case Diagram terdiri dari beberapa notasi, yaitu : Simbol Nama Notasi Keterangan Nama Use Case Actor Use Case Actor adalah pengguna system. Actor bisa berupa manusia atau sebuah system. Use Case adalah notasi yang menjelaskan tentang apa yang bisa dilakukan system. Simbol use case berbentuk elips dengan keterangan yang berada ditengah-tengahnya.

25 Assosiation Assosiation adalah penghubung antara actor dengan use case. Tabel 2.2 Notasi Use Case Diagram Sequence Diagram Sequence Diagram adalah sebuah diagram yang menggambarkan interaksi antar objek serta menjelaskan komunikasi yang terjadi antara objek-objek tersebut. Berikut adalah notasi-notasi yang ada di sequence diagram : Simbol Nama Notasi Keterangan Actor adalah pengguna Actor system. Actor bisa berupa manusia atau sebuah system Instance dari sebuah class : Object 1 Object dan dituliskan tersusun secara horizontal Mengindikasikan Lifeline keberadaan sebuah object dalam basis waktu Activation Mengindikasikan sebuah objek yang akan melakukan sebuah aksi. 1 : Pesan() Message Mengindikasikan komunikasi antara objectobject. Tabel 2.3 Notasi Sequence Diagram

26 Activity Diagram Activity Diagram merupakan diagram yang menggambarkan tentang aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lain. Berikut notasi-notasi activity diagram: Simbol Nama Notasi Keterangan Titik Awal Titik dimulainya suatu aktivitas. Activity If Memuat bagaimana masing-masing kelas antarmuka berinteraksi Pilihan untuk mengambil keputusan Fork Menggabungkan dua kegiatan menjadi satu Menunjukkan adanya Rage dekomposisi Tanda waktu Tanda Pengiriman Tanda Penerimaan Aliran Akhir Titik Akhir Mengindikasikan waktu Tanda Pengiriman Tanda Penerimaan Aliran Akhir Titik berhentinya suatu aktivitas

27 Tabel 2.4 Notasi Activity Diagram Algoritma Dijkstra Pada tahun 1959 sebuah tulisan sepanjang tiga halaman yang berjudul A Note on Two Problems in Connexion with Graphs diterbitkan pada jurnal Numerische Mathematik. Pada tulisan ini, Edsger W. Dijkstra seorang ilmuwan computer berumur 29 tahun mengusulkan algoritma-algoritma untuk solusi dari dua masalah teoritis graf dasar: the minimum weight Algoritma Dijkstra untuk masalah jalan terpendek adalah satu dari algoritmaalgoritma paling ternama pada ilmu komputer dan sebuah algoritma paling popular pada oparasi pencarian (OR). Implementasi algoritma dijkstra pada ilmu computer antara lain adalah pada link-state routing protocol, OSPF dan IS-IS. Pada literatur tersebut, algoritma ini sering digambarkan sebagai sebuah algoritma yang tamak. Contohnya, buku Algorithmics (Brassard and Bratley [1988, pp ]) mengulas ini pada bab tersebut dengan judul Greedy Algorithms. Encyclopedia of Operations Research and Management Science (Gass and Harris [1996, pp ]) menggambarkan algoritma ini sebagai sebuah "node labelling greedy algorithm " dan sebuah algoritma yang tamak digambarkan sebagai "a heuristic algorithm that at every step selects the best choice available at that step without regard to future consequences " Definisi Algoritma Dijkstra Pada dasarnya, algoritma ini merupakan salah satu bentuk algoritma greedy. Algoritma ini termasuk algoritma pencarian graf yang digunakan untuk menyelesaikan masalah lintasan terpendek dengan satu sumber pada sebuah graf yang tidak memiliki cost sisi negatif, dan menghasilkan sebuah pohon lintasan terpendek. Algoritma ini sering digunakan pada routing

28 Algoritma dijkstra mencari lintasan terpendek dalam sejumlah langkah. Algoritma ini menggunakan strategi greedy sebagai berikut: Untuk setiap simpul sumber (source) dalam graf, algortima ini akan mencari jalur dengan cost minimum antara simpul tersebut dengan simpul lainnya. Algoritma ini juga dapat digunakan untuk mencari total biaya (cost) dari lintasan terpendek yang dibentuk dari sebuah simpul ke sebuah simpul tujuan. Sebagai contoh, bila simpul pada graf merepresentasikan kota dan bobot sisi merepresentasikan jarak antara 2 kota yang mengapitnya, maka algoritma dijkstra dapat digunakan untuk mencari rute terpendek antara sebuah kota dengan kota lainnya Skema Umum Algoritma Dijkstra Berikut adalah skema umum dari algoritma dijkstra pada pencarian shortest path : 1) Buatlah 3 buah list, yaitu list jarak (list 1), list simpul-simpul sebelumnya(list 2), dan list simpul yang sudah dikunjungi(list 3), serta sebuah variable yang menampung simpul saat ini (current vertex). 2) Isi semua nilai dalam list jarak dengan tak hingga, kecuali simpul awal yang diisi dengan 0. 3) Isi semua nilai dalam list 2 dengan false 4) Isi semua nilai dalam list 3 dengan null 5) Current Vertex diisi dengan simpul awal (start). 6) Tandai current vertex sebagai simpul yang telah dikunjungi. 7) Update list 1 dan 2 berdasarkan simpul-simpul yang dapat langsung dicapai dari current vertex 8) Update current vertex dengan simpul yang paling dekat dengan simpul awal. 9) Ulangi langkah 6 sampai semua simpul sudah dikunjungi.

29 2.3. Kerangka Pemikiran Masalah : a. Kurangnya sosialisasi Pariwisata di kota Solo. b. Banyak Potensi pariwisata yang masih belum di ketahui masyarakat luar Solo. c. Belum ada aplikasi Location By Service yang menangani tentang pariwisata kota Solo menggunakan Android Tujuan : a. Membangun aplikasi Location By Service Kota Solo berbasis Android. b. Wisatawan dapat melihat daftar pariwisata dan meminta petunjuk arah ke lokasi wisata yang dipilih. Eksperimen Tools ADT Data Observasi Metode LBS

30 Hasil : Aplikasi Penunjuk Arah Pariwisata Kota Solo menggunakan Location by Service pada perangkat Android. Gambar 2.4 Kerangka Pemikiran

31 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Tinjauan Umum Objek Objek Penelitian Dinas Pariwisata merupakan Instansi Pemerintah yang bertugas sebagai pihak yang melaksanakan promosi dan pengembangan sektor Pariwisata di daerah masing-masing untuk menarik minat wisatawan. Dinas Pariwisata Kabupaten Solo merupakan dinas yang menangani sektor pariwisata di kota Solo. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan ini merupakan pihak yang bertanggungjawab terhadap perencanaan, pengembangan, serta peraturan dan mengadakan pembinaan terhadap industri kepariwisataan di daerah secara menyeluruh. Salah satu visi dan misi dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Solo adalah terciptanya pemuda mandiri, olahraga berkarakter, masyarakat berbudaya untuk pariwisata berdaya saing. Pada intinya meningkatkan pemanfaatan potensi salah satunya di bidang pariwisata Lokasi Objek Dinas Pariwisata Kota Solo terletak di alamat Jl. Brigjen Slamet Riyadi No.275, Laweyan, Kota Surakarta, Jawa Tengah Metode Penelitian Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Data Primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari hasil penelitian lapangan (Field Reseach) melalui wawancara langsung yang

32 dilakukan kepada salah satu staf dinas pariwisata dan kebudayaan kota Solo. 2. Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dari pihak lain maupun sumber lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini. Dalam hal ini penulis juga mencari data menggunakan metode observasi yaitu dengan mengamati kegiatan, lingkungan kerja dan cara kerja yang di lakukan oleh para staf yang bekerja di dinas pariwisata Solo Tahap Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan hal pertama yang dilakukan dalam analisis sistem, oleh sebab itu penulis akan menjelaskan beberapa teknik yang penulis gunakan saat perancangan Aplikasi Objek Wisata Kota Solo berbasis Android. Teknik yang digunakan penulis yaitu sebagai berikut : 1. Teknik Observasi yaitu pengamatan, penulis sengaja memilih teknik observasi dikarenakan teknik ini sangat efektif guna melihat secara langsung bagaimana sistem lama berjalan pada kasus ini penulis mengamati website resmi pemerintah kota Solo bagian pariwisata. 2. Teknik Wawancara yaitu teknik tanya jawab dari narasumber yang terpercaya, dalam kasus ini penulis menggunakan teknik wawancara sebagai pelengkap teknik observasi yang penulis telah lakukan. 3. Studi Pustaka yaitu penelitian yang dilakukan penulis dengan membaca beberapa sumber terpercaya seperti buku-buku, artikel, jurnal-jurnal dan membaca dari sumber-sumber yang terdapat pada internet Tahapan Pengembangan Sistem Informasi Geografis 1. Menentukan tujuan dan masalah Definisi permasalahan dan tujuan yang menjadi landasan untuk penelitian yang tepat dan jelas. 2. Penelitian dan persiapan

33 Perancang harus mempelajari topik yang sudah dipilih dan melakukan penelitian. Perancang harus mengumpulkan pengetahuan dan wawasan yang mendukung topik dari rancangan permainan yang akan dibuat. 3. Perancangan Perancangan bertujuan untuk membuat sistem dan perancangan antarmuka dari sistem dan program. 4. Pemrograman Pemrograman merupakan tahap mengimplementasikan hasil perancangan ke dalam bentuk pengkodean sehingga aplikasi dapat dibangun. 5. Pengujian Pengujian bertujuan untuk mengumpulkkan informasi dari aplikasi, informasi tersebut dapat digunakan untuk memperbaiki kesalahan dan menyempurnakan aplikasi. Ada dua bentuk cara pengujian yaitu pengembang sendiri yang melakukan pengujian dan pengguna yang melakukan pengujian Gambar 3.1 Tahapan Penelitian

34 Perancangan Sistem Perangkat Lunak dengan Menggunakan Metode waterfall Pada tahap ini penulis akan menggunakan alur yang ada pada metode waterfall untuk merancang, men-design dan membangun Aplikasi Pariwisata kota Solo berbasis Android adapun tahapannya yaitu : Requirements Analysis and Definition Pada tahap ini penulis akan mengumpulkan kebutuhan secara lengkap kemudian dianalisis dan didefinisikan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh software yang akan dibangun. Hal ini sangat penting, mengingat software harus dapat berinteraksi dengan elemenelemen yang lain seperti hardware, database,user dan kegiatan kerja perusahaan dengan cara survey ke lapangan secara langsung dan bertanya kepada pihak Pemerintah Kota Solo. Tahap ini sering disebut dengan Project Definition System and Software Design Proses pencarian kebutuhan yang dilakukan oleh penulis akan diintensifkan dan difokuskan pada software. Untuk mengetahui sifat dari program yang akan dibuat, maka para software engineer harus mengerti tentang domain informasi dari software, misalnya fungsi yang dibutuhkan, user interface dan sebagainya. Dari dua aktivitas tersebut (pencarian kebutuhan sistem dan software) harus didokumentasikan dan ditunjukkan kepada user. Proses software design untuk mengubah kebutuhan-kebutuhan di atas akan direpresentasikan ke dalam bentuk blueprint software sebelum coding dimulai. Desain harus dapat mengimplementasikan kebutuhan yang telah disebutkan pada tahap sebelumnya. Seperti dua aktivitas sebelumnya, maka proses ini juga harus didokumentasikan sebagai konfigurasi dari software. Penulis akan men-design content aplication menggunakan Eclipse, CorelDraw dan Photoshop.

35 Implementation and Unit Testing Desain program diterjemahkan ke dalam kode-kode dengan menggunakan bahasa pemrograman yang sudah ditentukan. Program yang dibangun langsung diuji baik secara unit. Penulis akan menggunakan media Eclipse untuk membuat desain aplikasi yang diinginkan Integration and System Testing Untuk dapat dimengerti oleh mesin, dalam hal ini adalah komputer, maka penulis akan mengubah desain tadi menjadi bentuk yang dapat dimengerti oleh mesin, yaitu ke dalam bahasa pemrograman melalui proses coding. Tahap ini merupakan implementasi dari tahap design yang secara teknis nantinya dikerjakan oleh programmer. Penyatuan unit-unit program kemudian diuji secara keseluruhan (system testing) Operation and Maintenance Sesuatu yang dibuat harus diuji cobakan. Demikian juga dengan software. Semua fungsi-fungsi software harus diuji coba, agar software bebas dari error, dan hasilnya harus benar - benar sesuai dengan kebutuhan yang sudah didefinisikan sebelumnya. Pada tahap ini penulis melakukan testing menggunakan server local yaitu localhost. Pemeliharaan suatu software diperlukan, termasuk di dalamnya adalah pengembangan, karena software yang dibuat tidak selamanya hanya seperti itu. Ketika dijalankan mungkin saja masih ada error kecil yang tidak ditemukan sebelumnya, atau ada penambahan fitur - fitur yang belum ada pada software tersebut. Pengembangan diperlukan ketika adanya perubahan dari eksternal perusahaan seperti ketika ada pergantian sistem operasi, atau perangkat lainnya.

36 3.3. Analisis Kebutuhan Permasalahan merupakan latar belakang untuk membangun sebuah sistem yang baru, seringkali perekayasa perangkat lunak kesulitan dalam menentukan apa saja yang harus dilakukan oleh sistem. Deskripsi layanan dan batasan merupakan kebutuhan bagi sistem dan proses menemukan, menganalisis, mendokumentasikan dan memeriksa layanan dan batasan ini disebut analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan ini diperlukan agar sistem dapat mencapai tujuan yang diharapkan Deskripsi umum Aplikasi yang akan dibuat merupakan sebuah sistem informasi geografis pada perangkat bergerak berbasis android, pengguna dapat mengetahui keberadaan tempat wisata yang ada di kota Solo. Aplikasi ini dibuat dengan perangkat pengembangan Eclipse dan bahasa Java Kebutuhan Fungsional Kebutuhan fungsional merupakan fungsionalitas atau layanan yang harus diberikan oleh sistem. Kebutuhan ini akan bergantung pada jenis perangkat lunak yang sedang dikembangkan, pengguna yang diharapkan menggunakan perangkat lunak tersebut dan jenis sistem yang akan digunakan. Kebutuhan fungsional dari aplikasi ini adalah: a. Adanya fasilitas untuk mencari lokasi saat ini dengan koordinat GPS pada perangkat. Sehingga memudahkan pengguna untuk mengetahui keberadaan posisi dari pengguna. Dalam menu posisi terdapat juga informasi mengenai keadaan cuaca kota Solo. b. Adanya fasilitas daftar pariwisata yang terstruktur sehingga pengguna dapat mengetahui objek-objek wisata apa saja yang ada di Kota Solo, dalam fasilitas tersebut juga terdapat gambar, dimana pengguna dapat melihat gambar-gambar mengenai objek wisata tersebut. Adanya fasilitas info lengkap untuk pengunjung mengetahui deskripsi dan info yang dibutuhkan pada obyek wisata.

37 Setelah pengunjung mengetahui letak lokasi wisata yang diinginkan, pengunjung juga dapat melihat informasi atau deskripsi obyek wisata tersebut. c. Adanya fasilitas rute untuk pengunjung dapat mengetahui rute perjalanan yang harus di lalui untuk sampai ke tempat tujuan. Pengunjung yang belum mengetahui jalan menuju titik lokasi obyek wisata, dapat dipermudah dengan fasilitas rute ini sebagai petunjuk arah. d. Adanya fasilitas untuk mencari fasilitas-fasilitas tempat umum seperti ATM, Rumah Sakit, Gereja, Masjid, Bandara, dan lainnya. Dengan adanya fasilitas ini pengguna dapat mengetahui keberadaan fasilitas umum di sekitarnya. e. Adanya fasilitas untuk mengetahui event atau festival yang sedang berlangsung saat ini di Kota Solo Kebutuhan non-fungsional Kebutuhan non-fungsional merupakan kebutuhan yang tidak langsung berhubungan dengan spesifik yang disediakan oleh sistem. Kebutuhan ini berhubungan dengan properti sistem yang muncul belakangan, seperti keandalan, waktu tanggap dan penempatan pada media penyimpanan. Batasan sistem mengenai kemampuan piranti masukan dan keluaran yang dipakai pada antarmuka sistem juga termasuk dalam kebutuhan non-fungsional. Kebutuhan non-fungsional aplikasi ini antara lain: 1. Operasional Aplikasi ini dapat berjalan sistem operasi minimal Android Jellybean. 2. Ukuran Ukuran aplikasi dibawah 10Mb Alasan Penulis Menggunakan Metode Waterfall

38 Kelebihan dari model ini adalah selain karena pengaplikasian menggunakan model ini mudah, kelebihan dari model ini adalah ketika semua kebutuhan sistem dapat didefinisikan secara utuh, eksplisit, dan benar di awal proyek, maka Software Engineering (SE) dapat berjalan dengan baik dan tanpa masalah. Meskipun seringkali kebutuhan sistem tidak dapat didefinisikan se-eksplisit yang diinginkan, tetapi paling tidak, problem pada kebutuhan sistem di awal proyek lebih ekonomis dalam hal uang (lebih murah), usaha, dan waktu yang terbuang lebih sedikit jika dibandingkan problem yang muncul pada tahap-tahap selanjutnya.

39 BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.5. Perancangan dengan Unified Modeling Language Perancangan konseptual meliputi desain proses dari sistem. Desain proses dibuat berdasarkan kebutuhan data dan kebutuhan fungsional. Aliran Sistem digambarkan dengan menggunakan UML (Unified Modelling Language) Use Case Diagram Untuk menyusun requirement sebuah sistem, mengkomunikasikan rancangan dengan klien, dan merancang test case untuk semua feature yang ada pada sistem dapat diunaka Use Case Diagram. Dalam Sistem informasi geografi pariwisata, user hanya dilibatkan sebagai aktor dalam penggunaan sistem, dimana user dapat melihat dan menggunakan seluruh sistem tanpa persetujuan admin dan tidak menggunakan metode login, Pengguna dari aplikasi ini hanya dapat melihat peta pariwisata, rute perjalanan menuju objek wisata dan deskripsi objek wisata

40 Gambar 4.1 Use Case Diagram Activity Diagram Activity Diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi, dan mengenai bagaimana cara berakhir. Activity Diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang dapat terjadi pada beberapa eksekusi Activity Diagram Profil Activity Diagram Profil akan menampilkan profil penulis sebagai perancang aplikasi. Activity Diagram Profil ditunjukan oleh gambar 4.2.

41 Gambar 4.2 Activity Diagram Profil Activity Diagram Menu Lokasi Proses kedua untuk melihat daftar-daftar wisata yang ada di kota Solo. Pada proses ini akan terlihat gambar tempat wisata beserta daftar nama-nama tempat wisata tersebut yang brada di kota Solo. Dalam proses ini akan dimunculkan menu list yang ada pada sistem yaitu daftar-daftar wisata, apabila user memilih list tersebut maka sistem akan menampilkan halaman dimana terdapat data-data yang ada yaitu nama lokasi, koordinat lokasi, deskripsi.

42 Gambar 4.3 Activity Diagram Menu Lokasi Activity Diagram Map dan Petunjuk rute Proses ini menerangkan mengenai map dan alur rute yang dapat dilihat oleh pengguna. Proses lihat peta ditunjukkan pada Gambar 4.4.

43 Gambar 4.4 Activity Diagram Menu Map Penunjuk Rute Pada proses untuk melihat rute wisata, apabila user memilih menu penunjuk rute, maka peta akan tampil dengan marker- marker yang telah dimasukkan berdasarkan koordinat oleh pengembang. Pada marker tersebut terdapat informasi mengenai nama dan alamat ataupun keterangan tempat wisata tersebut. Ketika user melakukan tapping map maka akan muncul marker baru dimana marker tersebut merupakan titik akhir dari rute yang akan dituju oleh peta. Pada proses selanjutnya sistem akan mengirimkan data koordinat titik tujuan pada server JSON yang akan kemudian mengirimkan request pada server Google map untuk meminta tampilan polyline garis rute yang akan digambarkan pada peta. Pada langkah selanjutnya akan muncul garis-garis rute dari posisi awal dari pengguna ke tempat tujuan. Dimana pada saat yang

44 bersamaan akan muncul jarak tempat tujuan dan estimasi waktu yang dibutuhkan Sequence Diagram Sequence Diagram menggambarkan mengenai interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence Diagram terdiri dari dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Sequence Diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa saja yang akan dihasilkan. Masing-masing objek, termasuk aktor, mempunyai lifeline vertikal. Message digambarkan sebagai garis berpanah dari satu objek ke objek lainnya. Pada fase desain berikutnya, message akan dipetakan menjadi operasi atau metode dari class. Activation bar akan menunjukkan lamanya eksekusi sebuah proses, biasanya diawali dengan diterimanya sebuah message.

45 Sequence Diagram Map dan Penunjuk Arah Gambar 4.5 Sequence Diagram Map dan Penunjuk Arah Pada menu Sequence Diagram terlihat bahwa ketika user memilih menu map maka permintaan akan dikirimkan ke GPS server yang diteruskan ke server JSON serta server Google map untuk meminta peta, lokasi daerah wisata dan lokasi pengguna. Namun, ketika tidak terdapat koneksi internet maka akan ditampilkan bahwa tidak ada koneksi yang tersedia untuk melakukan proses tersebut. Menu map tidak akan dapat terbuka apabila GPS dalam keadaan mati atau offline. Pada Sequence Diagram ini, akan terlihat bahwa ketika pengguna memilih menu penunjuk rute maka akan ditampilkan markermarker yang telah ada, kemudian ketika pengguna men-tapping peta maka akan dikirimkan permintaan ke server JSON untuk mencari lokasi dan diteruskan ke server Google Maps dalam pembuatan polyline rute. Kemudian dikirimkan ke server JSON untuk digambarkan pada Peta yang ada di User.

46 Sequence Diagram Daftar Wisata Gambar 4.6 Sequence Diagram Daftar Wisata Pada Menu daftar wisata Sequence Diagram hanya akan menampilkan list daftar wisata saja yang berisi nama lokasi wisata, deskripsi singkat tentang wisata, serta terdapat menu untuk melihat galeri gambar Perancangan Antarmuka Perancangan antarmuka yang baik bersifat kritis bagi salah satu keberhasilan suatu sistem. Antarmuka merupakan suatu bagian yang berhubungan langsung dengan pengguna aplikasi. Rancangan antarmuka yang buruk berakibat kesalahan yang fatal dan dapat mengurangi fungsional aplikasi.

47 Pada aplikasi ini akan diberikan beberapa antarmuka menu yang mudah untuk dipahami oleh pengguna yang baru menggunakan aplikasi ini sehingga pengguna tidak dipusingkan oleh menu yang ada Perancangan Menu Utama Menu utama merupakan tampilan yang akan muncul pertama kali ketika pengguna menjalankan aplikasi. LOKASI PETA TENTANG Gambar 4.7 Rancangan Menu Utama Perancangan List wisata Menu galeri wisata digunakan untuk menampilkan seluruh gambar dan keterangan mengenai tempat wisata. Detail keterangan akan muncul ketika pengguna memilih salah satu daftar list. FOTO Keterangan FOTO Keterangan FOTO Keterangan

48 Gambar 4.8 Rancangan Daftar galeri wisata Perancangan Detail Keterangan Menu Detail keterangan digunakan untuk memberikan informasi kepada wisatawan tentang wisata/daerah yang dipilih. Di dalam Detail Keterangan terdapat Menu Peta Lokasi dan Menu Utama. Peta Lokasi akan menunjukan posisi user dan lokasi objek yang dipilih dalam peta. Menu Utama digunakan apabila user ingin kembali ke menu utama secara langsung. GAMBAR/FOTO KETERANGAN PETA Gambar 4.9 Rancangan Detail Keterangan 4.7. Implementasi dan Pemrograman Implementasi dilakukan dalam tahap pembuatan program menggunakan Eclipse. Eclipse dan PHP juga digunakan sebagai bahasa pemrograman pada sisi client dan server. dan juga digunakan untuk komunikasi dengan database server, untuk tampilan digunakan bahasa pemrograman java dan PHP serta mysql digunakan sebagai database server. Setelah pembuatan program selesai dilakukan pengujian sistem secara keseluruhan berdasarkan penulisan kode program apakah sistem yang dibuat telah dapat berjalan dengan benar.

49 4.8. Pengujian Metode pengujian perangkat lunak yang digunakan yaitu metode black-box. Pengujian dengan metode black-box menekankan pada fungsionalitas dari sebuah perangkat lunak tanpa harus mengetahui bagaimana struktur di dalam perangkat lunak tersebut. Tahap ini juga dilakukan dengan pengujian user interface dan kelengkapan data. Berikut tahap pengujian perangkat lunak. 1. Menguji kesesuaian masukan dan keluaran dari sistem yang diharapkan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan sebelumnya dalam tahap implementasi. 2. Menguji aturan yang telah diterapkan dalam sistem terkait dengan validasi-validasi yang dibutuhkan dalam sistem, seperti aturan dalam penentuan rute. 3. Menguji setiap tampilan apakah ada tampilan yang tidak sesuai atau tampilan yang terpotong sehingga menyulitkan dalam berinteraksi dengan program. 4. Kelengkapan data : Apakah semua data yang dibutuhkan sudah tersedia.

50 BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 5.1. Implementasi Bab ini membahas implementasi dan pengujian sistem informasi geografis kota Solo berbasis android dengan menggunakan global positioning system. Pengujian ini dilakukan terhadap setiap unit dari sistem seperti menu pada sistem informasi geografis berbasis android. Pengujian sistem juga meliputi proses implementasi basis data seperti implementasi tabel yang terdapat pada basis data dan proses implementasi JSON Functions, serta implementasi Google Map API dan Google Places API. Berikut adalah diagram pengujian sistem informasi geografis yang dapat dilihat pada gambar 5.1 Gambar 5.1 Diagram Pengujian Sistem informasi Geografis

51 Implementasi Perancangan Basis Data Implementasi perancangan basis data merupakan transformasi rancangan data yang dihasilkan dari proses perancangan data menjadi suatu basis data dari Sistem Informasi Geografis ini. Penjelasan tabel-tabel tersebut adalah sebagai berikut: Implementasi Antarmuka Kota Solo Implementasi desain antarmuka merupakan transformasi mengenai desain antarmuka Pesona kota Solo. 1. Menu Utama Gambar 5.2 Tampilan Menu Utama

52 Pada menu utama terlihat beberapa class lain, dimana terdapat menu lokasi wisata, peta dan tentang. 2. Menu Peta Gambar 5.3 Tampilan Menu Peta 1

53 Gambar 5.4 Tampilan Menu Peta 2 Dalam menu peta terdapat beberapa peraturan ketika koneksi layanan GPS tidak tersedia, maka secara otomatis aplikasi tidak dapat berjalan. Hal itu dikarenakan koneksi internet dan GPS diperlukan oleh sistem untuk melakukan interaksi dengan server Google Map, Google Places dan juga JSON server.

54 Gambar 5.5 Tampilan Peringatan Koneksi GPS Pada gambar di atas menunjukkan peringatan yang akan muncul apabila pengguna tetap tidak menghidupkan GPS. Setelah pengguna mengaktifkan GPS maka peringatan mengenai force close akan hilang, pengguna kemudian dapat mengakses class yang diharuskan menggunakan internet. 3. Menu List Daerah Wisata

55 Gambar 5.6 Tampilan List Daerah Wisata 1 Gambar 5.7 Tampilan List Daerah Wisata 2

56 Menu di atas merupakan menu list daerah wisata, Pada menu ini terdapat nama dan lokasi wisata. Ketika menu ini di klik maka akan memunculkan Gambar atau Foto, Nama,Alamat tempat wisata dan penjelasan singkat mengenai nama tempat wisata tersebut. Dengan adanya basis data online diharapkan dapat menampung nama-nama daerah wisata yang belum ditampilkan.

57 4. Menu Detail Lokasi Gambar 5.8 Tampilan Detail Lokasi Menu detail lokasi wisata akan muncul ketika pengguna memilih salah satu tempat wisata pada list daerah wisata. Pada menu akan terlihat mengenai deskripsi singkat tempat wisata tersebut. Dalam menu tersebut akan terlihat nama jalan tempat wisata, deskripsi dan foto lokasi wisata. Pada menu tersebut terdapat Peta Lokasi dimana ketika pengguna mengklik Peta Lokasi tersebut maka tampil jalur menuju lokasi tempat wisata tersebut.

58 Gambar 5.9 Tampilan Peta Map dari detail lokasi 5. Menu Petunjuk Arah Gambar 5.10 Tampilan Penunjuk arah

IMPLEMENTASI SISTEM BANTUAN TES PENDERITA BUTA WARNA DENGAN METODE ISHIHARA BERBASIS KOMPUTER

IMPLEMENTASI SISTEM BANTUAN TES PENDERITA BUTA WARNA DENGAN METODE ISHIHARA BERBASIS KOMPUTER IMPLEMENTASI SISTEM BANTUAN TES PENDERITA BUTA WARNA DENGAN METODE ISHIHARA BERBASIS KOMPUTER Oleh : Muhammad Husni Mubarrad Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan perangkat telepon telah sampai pada era smartphone. Telepon pada zaman dulu hanya berfungsi sebagai alat komunikasi suara atau pesan saja.

Lebih terperinci

Rancang Bangun Aplikasi Location-Based Service Pencarian Lokasi Wisata Di Kota Semarang Berbasis Android

Rancang Bangun Aplikasi Location-Based Service Pencarian Lokasi Wisata Di Kota Semarang Berbasis Android Rancang Bangun Aplikasi Location-Based Service Pencarian Lokasi Wisata Di Kota Semarang Berbasis Android M. Abdurrozzaq Almuzakki Program Studi Teknik Informatika - S1, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI GPS LOKASI WISATA KOTA SOLO BERBASIS ANDROID MOBILE

RANCANG BANGUN APLIKASI GPS LOKASI WISATA KOTA SOLO BERBASIS ANDROID MOBILE RANCANG BANGUN APLIKASI GPS LOKASI WISATA KOTA SOLO BERBASIS ANDROID MOBILE Agus Nur Rochman 1, Setia Astuti 2 Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula No. 5-11

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Alur Metodologi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Alur Metodologi Penelitian 3.1 Proses Alur Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Tabel 3.1 Alur Metodologi Penelitian Tahap Pengerjaan Tugas Akhir Input Proses Output Studi Literatur -Teori mengenai web GIS -Teori perancangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan daerah tujuan wisatawan domestik dan internasional yang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan daerah tujuan wisatawan domestik dan internasional yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pulau Bintan yang terdiri dari dua daerah administratif yaitu Pemerintah Kabupaten Bintan dan Pemerintah Kota Tanjungpinang merupakan daerah tujuan wisatawan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Aplikasi Aplikasi adalah suatu subkelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna. Contoh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh para peneliti diantaranya Imamul Huda (2013) yang berjudul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh para peneliti diantaranya Imamul Huda (2013) yang berjudul BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelusuran Referensi Beberapa sumber referensi didapat dari berbagai penelitian yang dilakukan oleh para peneliti diantaranya Imamul Huda (2013) yang berjudul Perancangan Aplikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Sistem Analisis sistem merupakan kegiatan penguraian suatu sistem informasi yang utuh dan nyata ke dalam bagian-bagian atau komponen-komponen komputer

Lebih terperinci

APLIKASI PEMETAAN JALAN WISATA PANTAI PULAU BATAM DENGAN LAYANAN LOCATION BASED SERVICE BERBASIS ANDROID. Abstrak

APLIKASI PEMETAAN JALAN WISATA PANTAI PULAU BATAM DENGAN LAYANAN LOCATION BASED SERVICE BERBASIS ANDROID. Abstrak APLIKASI PEMETAAN JALAN WISATA PANTAI PULAU BATAM DENGAN LAYANAN LOCATION BASED SERVICE BERBASIS ANDROID Sudra Irawan, Dhamas Noprian Jurusan Teknik Informatika Politeknik Negeri Batam sudra@polibatam.ac.id

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS OBJEK WISATA DI KABUPATEN LANGKAT BERBASIS ANDROID

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS OBJEK WISATA DI KABUPATEN LANGKAT BERBASIS ANDROID PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS OBJEK WISATA DI KABUPATEN LANGKAT BERBASIS ANDROID LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 43 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Peralatan Pendukung Dalam penelitian ini dibutuhkan beberapa alat untuk mendukung berjalannya perancangan dan implementasi aplikasi. 3.1.1 Perangkat Lunak Perangkat lunak

Lebih terperinci

APLIKASI MOBILE LOKASI OBJEK WISATA KOTA DAN KABUPATEN TEGAL BERBASIS ANDROID

APLIKASI MOBILE LOKASI OBJEK WISATA KOTA DAN KABUPATEN TEGAL BERBASIS ANDROID APLIKASI MOBILE LOKASI OBJEK WISATA KOTA DAN KABUPATEN TEGAL BERBASIS ANDROID Akhmad Agus Wijayanto, Bowo Nurhadiono, S.Si M.Kom Penulis, Mahasiswa S-1 Jurusan Teknik Informatika Universitas Dian Nuswantoro

Lebih terperinci

Bab 3 Perancangan Sistem

Bab 3 Perancangan Sistem 14 Bab 3 Perancangan Sistem Proses perancangan dan pengimplementasian aplikasi Objek Wisata Kabupaten Poso Berbasis Android diperlukan perancangan sistem. Perancangan sistem bertujuan untuk memberikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Pada bab ini dijelaskan mengenai prosedur yang berjalan dan yang diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI II-1

BAB II DASAR TEORI II-1 BAB II DASAR TEORI 2.1 Location Based Service. Location Based Service (LBS) atau layanan berbasis lokasi adalah sebuah layanan informasi yang dapat diakses dengan perangkat bergerak melalui jaringan dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. atau tata cara memperoleh rute pariwisata di Provinsi Jawa Barat yang sedang

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. atau tata cara memperoleh rute pariwisata di Provinsi Jawa Barat yang sedang BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisis sistem yang berjalan dilakukan untuk mengetahui bagaimana alur atau tata cara memperoleh rute pariwisata di Provinsi Jawa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan produk berupa locationbased game yang diperuntukan bagi perangkat mobile dengan sistem operasi Android. Penelitian

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM MOBILE COMPUTING BERBASIS LOCATION BASED SERVICE PADA SMARTPHONE ANDROID SEBAGAI MEDIA PROMOSI PARIWISATA ENJOY JAKARTA

RANCANG BANGUN SISTEM MOBILE COMPUTING BERBASIS LOCATION BASED SERVICE PADA SMARTPHONE ANDROID SEBAGAI MEDIA PROMOSI PARIWISATA ENJOY JAKARTA RANCANG BANGUN SISTEM MOBILE COMPUTING BERBASIS LOCATION BASED SERVICE PADA SMARTPHONE ANDROID SEBAGAI MEDIA PROMOSI PARIWISATA ENJOY JAKARTA Nama : Refika Latifa Npm : 28109030 Fakultas : Ilmu Komputer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akhir, hal itu menjadi sebuah peluang bagi para pengembang Information

BAB I PENDAHULUAN. akhir, hal itu menjadi sebuah peluang bagi para pengembang Information BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Seiring dengan teknologi yang terus berkembang seakan tidak ada titik akhir, hal itu menjadi sebuah peluang bagi para pengembang Information Technology (IT). Apalagi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung yang berada di jalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata adalah salah satu sektor ekonomi yang potensial di Indonesia dan menjadi sektor yang berperan penting dalam pendapatan negara. Sektor pariwisata di Indonesia

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI BERBASIS ANDROID SEBAGAI MEDIA INFORMASI RUTE ANGKUTAN KOTA DI PURBALINGGA

RANCANG BANGUN APLIKASI BERBASIS ANDROID SEBAGAI MEDIA INFORMASI RUTE ANGKUTAN KOTA DI PURBALINGGA RANCANG BANGUN APLIKASI BERBASIS ANDROID SEBAGAI MEDIA INFORMASI RUTE ANGKUTAN KOTA DI PURBALINGGA JURNAL Disusun oleh : Mohammad Nurtryono Hs 10.11.1785 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Buku Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, buku memiliki arti lembar kertas yg berjilid, berisi tulisan atau kosong. Kertas-kertas bertulisan itu mempunyai tema bahasan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Aplikasi Aplikasi adalah suatu sub kelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna. Contoh

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. Judul Platform Deskripsi

BAB II DASAR TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. Judul Platform Deskripsi BAB II DASAR TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Tabel 2.1 Tinjauan Pustaka Parameter Penulis Frans Napitupulu (2011) Abdul Latif (2012) Iqbal Fauzi (2012) Judul Platform Deskripsi Aplikasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan tahapan atau gambaran yang akan dilakukan dalam melakukan penelitian. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

BAB II. KAJIAN PUSTAKA BAB II. KAJIAN PUSTAKA H. Aplikasi Istilah aplikasi berasal dari bahasa inggris application yang berarti penerapan, lamaran ataupun penggunaan. Sedangkan secara istilah aplikasi adalah suatu program yang

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) FASILITAS UMUM BERBASIS ANDROID KECAMATAN SUKAMAKMUR KABUPATEN ACEH BESAR.

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) FASILITAS UMUM BERBASIS ANDROID KECAMATAN SUKAMAKMUR KABUPATEN ACEH BESAR. RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) FASILITAS UMUM BERBASIS ANDROID KECAMATAN SUKAMAKMUR KABUPATEN ACEH BESAR Oleh: Muhajir Abstrak: Kemajuan teknologi berpengaruh besar pada perkembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang pesat seiring dengan tingkat peradaban manusia telah memberikan dampak positif bagi manusia. Salah satunya adalah kemajuan teknologi di

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perangkat lunak yang digunakan dalam mengembangkan aplikasi Sistem

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perangkat lunak yang digunakan dalam mengembangkan aplikasi Sistem BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Peralatan Pendukung Dalam penelitian ini dibutuhkan beberapa alat untuk mendukung berjalannya perancangan dan implementasi aplikasi. 3.1.1 Perangkat Lunak Perangkat lunak

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iii. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR LAMPIRAN... x Latar Belakang Masalah...

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iii. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR LAMPIRAN... x Latar Belakang Masalah... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan Masalah... 2 1.3 Tujuan... 2

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khususnya ingin mengunjungi tempat-tempat yang sekarang mengalami

BAB I PENDAHULUAN. khususnya ingin mengunjungi tempat-tempat yang sekarang mengalami BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Seiring dengan berjalannya waktu, teknologi dan arus informasi berkembang dengan pesat. Fenomena teknologi informasi ini harus dicermati dengan baik,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. bimbingan kepada dosen pembimbing tugas akhir, kartu konsultasi digunakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. bimbingan kepada dosen pembimbing tugas akhir, kartu konsultasi digunakan BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KARTU KONSULTASI Kartu konsultasi adalah kartu untuk melakukan proses konsultasi atau bimbingan kepada dosen pembimbing tugas akhir, kartu konsultasi digunakan sebagai bukti mahasiswa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sistem informasi adalah suatu sistem manusia dan mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan. Tujuan dari sistem

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Android adalah sistem operasi berbasisi java yang berjalan pada kernel 2.6 Linux.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Android adalah sistem operasi berbasisi java yang berjalan pada kernel 2.6 Linux. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Android Android adalah sistem operasi berbasisi java yang berjalan pada kernel 2.6 Linux. Aplikasi android yang dikembangkan menggunakan java dan menyesuaikan ke dalam bentuk platform

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan Perusahaan akan penyajian informasi yang semakin cepat dan akurat semakin dibutuhkan. Meningkatnya kebutuhan dan adanya kemajuan teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada tahap ini berisi pengertian dan penjelasan teori-teori yang digunakan penulis untuk pembangunan sistem.

BAB II LANDASAN TEORI. Pada tahap ini berisi pengertian dan penjelasan teori-teori yang digunakan penulis untuk pembangunan sistem. BAB II LANDASAN TEORI Pada tahap ini berisi pengertian dan penjelasan teori-teori yang digunakan penulis untuk pembangunan sistem. 2.1 Pengertian Sistem Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi saat ini berkaitan erat dengan semua aspek kehidupan manusia, mulai dari ekonomi, pendidikan hingga kesehatan. Adanya teknologi dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. mendefenisikan penelitian yang sebelumnya hampir sama dilakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. mendefenisikan penelitian yang sebelumnya hampir sama dilakukan BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Tabel tinjauan pustaka merupakan tabel yang dibuat untuk mendefenisikan penelitian yang sebelumnya hampir sama dilakukan dengan penelitian

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN Bab ini akan menjelaskan analisa sistem dan perancangan sebuah prototipe aplikasi android untuk melakukan pencarian rute terpendek dengan menggunakan algoritma dijkstra

Lebih terperinci

CASH FLOW MANAGER PADA SISTEM OPERASI ANDROID 2.1 TUGAS AKHIR. Diajukan Oleh : NOVITA

CASH FLOW MANAGER PADA SISTEM OPERASI ANDROID 2.1 TUGAS AKHIR. Diajukan Oleh : NOVITA CASH FLOW MANAGER PADA SISTEM OPERASI ANDROID 2.1 TUGAS AKHIR Diajukan Oleh : NOVITA 0634010112 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Informasi Geografis Pencarian Apotik terdekat di Kota Yogyakarta. Pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Informasi Geografis Pencarian Apotik terdekat di Kota Yogyakarta. Pada BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian yang sama pernah dilakukan sebelumnya oleh Bambang Pramono (2016) di STMIK AKAKOM dalam skripsinya yang berjudul Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas hal-hal yang mendasari dibuatnya aplikasi JOGIFT, arsitektur, bahasa pemrograman dan tools yang digunakan dalam pembuatan aplikasi JOGIFT. 3.1 Produk Pengertian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone Dari Tablet PC Berbasis. Android. Oleh Safaat, N. (2015). Informatika Bandung.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone Dari Tablet PC Berbasis. Android. Oleh Safaat, N. (2015). Informatika Bandung. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelusuran Referensi Dalam melakukan penelitian ini, penulis merujuk pada beberapa penelitian terdahulu sebagai referensi yang sedikit banyaknya berkaitan secara langsung maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembang cepatnya kemajuan IPTEK di era globalisasi seperti

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembang cepatnya kemajuan IPTEK di era globalisasi seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin berkembang cepatnya kemajuan IPTEK di era globalisasi seperti sekarang ini telah meningkatkan kebutuhan masyarakat akan teknologi yang sekaligus telah mengubah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem operasi untuk aplikasi bergerak yang mengalami perkembangan yang cukup pesat yaitu Android. Android adalah sistem operasi berbasis Linux dan bersifat open source.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Tabel 2.1. Tinjauan Pustaka. Tidak Apotek PHP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Tabel 2.1. Tinjauan Pustaka. Tidak Apotek PHP 5 2.1. Tinjauan Pustaka BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI Karya tulis ini mengacu pada beberapa karya tulis yang telah dibuat. Berikut adalah perbandingan antara karya tulis yang telah dibuat dan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) PENYEDIA LAYANAN KESEHATAN BERBASIS ANDROID (Studi Kasus Kota Bandar Lampung)

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) PENYEDIA LAYANAN KESEHATAN BERBASIS ANDROID (Studi Kasus Kota Bandar Lampung) PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) PENYEDIA LAYANAN KESEHATAN BERBASIS ANDROID (Studi Kasus Kota Bandar Lampung) 1 Budiman Ruliansyah, 1 Kurnia Muludi, 1 Febi Eka Febriansyah 1 Jurusan Ilmu

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian

BAB III. Metode Penelitian BAB III Metode Penelitian 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif dan tindakan(actionresearch). Menurut Prof. Dr. Suharsimi Arikunto (2005:234) : Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia (Naisbitt, 1994:131). Tidak mengherankan bahwa industri

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia (Naisbitt, 1994:131). Tidak mengherankan bahwa industri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia pariwisata telah mengalami perubahan luar biasa. Seperti diprediksikan John Naisbitt, industri pariwisata akan menjadi industri terbesar

Lebih terperinci

MANAJEMEN BASIS DATA SARANA KAMPUS UNIVERSITAS BENGKULU MENGGUNAKAN ALGORITMA A* BERBASIS SPASIAL

MANAJEMEN BASIS DATA SARANA KAMPUS UNIVERSITAS BENGKULU MENGGUNAKAN ALGORITMA A* BERBASIS SPASIAL MANAJEMEN BASIS DATA SARANA KAMPUS UNIVERSITAS BENGKULU MENGGUNAKAN ALGORITMA A* BERBASIS SPASIAL Foni Panca Wardhani 1, Asahar Johar 2, Yulian Fauzi 3 1,2,3 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Google Map, Android, Kuliner.

ABSTRAK. Kata kunci : Google Map, Android, Kuliner. ABSTRAK Teknologi sudah menjadi kebutuhan pelengkap di lingkungan masyarakat sekarang ini. Proses penelusuran informasi secara manual yang membutuhkan waktu yang lama untuk menemukan tempat atau lokasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Tasikmalaya merupakan kota di Provinsi Jawa Barat yang terletak di jalur utama selatan Pulau Jawa. Kota ini memiliki banyak potensi daerah dan sumber daya

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI ANDROID WISATA KOTA SEMARANG MENGGUNAKAN ALGORITMA BFS

RANCANG BANGUN APLIKASI ANDROID WISATA KOTA SEMARANG MENGGUNAKAN ALGORITMA BFS RANCANG BANGUN APLIKASI ANDROID WISATA KOTA SEMARANG MENGGUNAKAN ALGORITMA BFS Nanda Bagus Maha Putra 1, Khafiizh Hastuti 2 1 Teknik Informatika, 2 Imu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro Semarang Jl.

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PARIWISATA KABUPATEN NGANJUK BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN CORONA SDK SKRIPSI

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PARIWISATA KABUPATEN NGANJUK BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN CORONA SDK SKRIPSI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PARIWISATA KABUPATEN NGANJUK BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN CORONA SDK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer ( S.Kom. ) Pada Program

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan I - 1 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB I Pendahuluan I - 1 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BAB I Pendahuluan I.1. Latar Belakang Masalah Sistem informasi geografis ( SIG ), hingga saat ini, merupakan sistem yang sangat menarik. Sistem ini cenderung selalu dibuat untuk interaktif ini dapat mengintegrasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi perangkat bergerak (mobile device) berkembang begitu pesat sehingga jika dilihat dari ukuran fisik perangkat tersebut menjadi semakin mengecil

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Location Based Service (LBS) Location Based Service (LBS) atau layanan berbasis lokasi adalah sebuah layanan informasi yang dapat diakses dengan perangkat bergerak melalui jaringan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORITIS

BAB 2 LANDASAN TEORITIS xvi BAB 2 LANDASAN TEORITIS Dalam penulisan laporan tugas akhir ini, penulis akan memberikan beberapa pengertian yang berhubungan dengan judul penelitian yang penulis ajukan, karena tanpa pengertian yang

Lebih terperinci

Pengembangan Aplikasi City Guide Berbasis Android

Pengembangan Aplikasi City Guide Berbasis Android Pengembangan Aplikasi City Guide Berbasis Android Septian Widianto Program Studi Teknik Informatika, STT STIKMA Internasional Jl. Panji Suroso 91A Malang tyanhealth@gmail.com Abstrak Aplikasi city guide

Lebih terperinci

I-1 BAB I PENDAHULUAN

I-1 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam hidup ini, kita sering melakukan perjalanan dari satu tempat ke tempat yang lain. Tentu saja perjalanan yang kita lakukan tidak tanpa pertimbangan terlebih

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Program Penulis sangat membutuhkan sebuah landasan teori yang dapat mendukung segala pembuatan tugas akhir, landasan teori ini berisikan tentang teori-teori berhubungan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN Pada bagian ini penulis akan menjelaskan system analisis dan perancangan dalam membuat pembuatan aplikasi ini. Setelah semua kebutuhan selesai dianalisis, maka penulis akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi yang ada. Semakin banyak fitur yang dibenamkan ke

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi yang ada. Semakin banyak fitur yang dibenamkan ke 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi komunikasi sekarang ini sudah semakin maju. Dunia semakin terintegrasi dalam suatu perangkat yang ada dalam genggaman tangan. Hal ini memudahkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem Informasi Geografis (Geographic Information Systems) merupakan sistem informasi berbasis komputer digunakan untuk menyajikan secara digital dan menganalisa penampakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan Pedagang Besar Farmasi sebagai produsen obat-obatan sering

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan Pedagang Besar Farmasi sebagai produsen obat-obatan sering BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Keberadaan Pedagang Besar Farmasi sebagai produsen obat-obatan sering tidak diketahui dimana letaknya oleh para pemilik apotik dan rumah sakit. Mereka lebih cenderung

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. bahasa pemrograman java dan bersifat open source. Yang mana artinya aplikasi

BAB 2 LANDASAN TEORI. bahasa pemrograman java dan bersifat open source. Yang mana artinya aplikasi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sekilas Sistem Operasi Android Android merupakan sebuah sistem operasi sama halnya dengan sistem operasi Windows, Linux, maupun Mac OS. Aplikasi android dikembangkan menggunakan

Lebih terperinci

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING...

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... SURAT PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR MODUL PROGRAM... i ii iii iv v vii x

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia perdagangan, kode yang banyak dipakai adalah barcode (kode batang). Hampir semua barang yang dijual di toko grosir, department store sudah menggunakan dan

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. Perkembangan teknologi saat ini telah memberikan pengaruh yang sangat besar bagi dunia teknologi informasi dan telekomunikasi.

1. Pendahuluan. Perkembangan teknologi saat ini telah memberikan pengaruh yang sangat besar bagi dunia teknologi informasi dan telekomunikasi. PERANGKAT LUNAK LAYANAN INFORMASI PENCUCIAN KENDARAAN BERMOTOR BERBASIS MOBILE UNTUK PENGGUNA ANDROID Arif Ichsan F Teknik Informatika, Program Studi Manajemen Informatika, STMIK KOMPUTER NIAGA LPKIA BANDUNG

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS OBJEK WISATA KOTA BANDUNG

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS OBJEK WISATA KOTA BANDUNG SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS OBJEK WISATA KOTA BANDUNG (STUDI KASUS PADA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA BANDUNG) Oleh : Ilham Mugni 10108846 Penguji 1 : Riani Lubis, S.T., M.T. Penguji 2 : S. Indriani

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 28 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Alat yang dibutuhkan untuk membangun Aplikasi Berbagi Cerita Wisata Surakata Berbasis Android yaitu meliputi hardware dan software

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Cilegon sebagai daerah tujuan investasi memiliki daya tarik bagi investor dalam maupun luar negeri, hal ini dapat dilihat dari tingginya minat investor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Salah satu layanan yang mampu dilakukan oleh ponsel saat ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Salah satu layanan yang mampu dilakukan oleh ponsel saat ini adalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Salah satu layanan yang mampu dilakukan oleh ponsel saat ini adalah memberikan informasi dan jarak suatu tempat melalui teknologi Geographic Information System (GIS)

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM 3.1 Perancangan Program Membaca Sebuah program dapat dibuat dengan cara Object Oriented Programming (OOP). OOP adalah konsep bahasa pemrograman yang menggunakan objek untuk membuat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengembangan Aplikasi Pencarian Rute Terpendek Menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengembangan Aplikasi Pencarian Rute Terpendek Menggunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Pengembangan Aplikasi Pencarian Rute Terpendek Menggunakan Algoritma A* dan Dijkstra ini menggunakan model waterfall. Model waterfall penelitian untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Beberapa acuan yang digunakan dalam pengembangan sistem dan aplikasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Beberapa acuan yang digunakan dalam pengembangan sistem dan aplikasi BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Beberapa acuan yang digunakan dalam pengembangan sistem dan aplikasi ini yaitu sebagai berikut: Tabel 2.1 Perbandingan Penelitian Penulis Parameter

Lebih terperinci

SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN RUMAH MAKAN

SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN RUMAH MAKAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN RUMAH MAKAN oleh: Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Jember dwi.putro.sarwo.setyohadi@gmail.com ABSTRAK Perkembangan

Lebih terperinci

ARTIKEL APLIKASI DELIVERY SERVICE GLOBAL POISONING SYSTEM DAN ONLINE MARKET(PRINTER)MENGUNAKAN ANDROID DAN WEB SERVER

ARTIKEL APLIKASI DELIVERY SERVICE GLOBAL POISONING SYSTEM DAN ONLINE MARKET(PRINTER)MENGUNAKAN ANDROID DAN WEB SERVER ARTIKEL APLIKASI DELIVERY SERVICE GLOBAL POISONING SYSTEM DAN ONLINE MARKET(PRINTER)MENGUNAKAN ANDROID DAN WEB SERVER Oleh: Setia Rudi Oktavian 13.1.03.02.0040 Dibimbing oleh : 1. Irwan Setyo Widodo. S.P.d.,M.Si

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengetahuan Alam Universitas Lampung dan di Dinas Pemuda dan Pariwisata

BAB III METODE PENELITIAN. Pengetahuan Alam Universitas Lampung dan di Dinas Pemuda dan Pariwisata 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung dan di Dinas Pemuda dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Untuk membangun aplikasi ini, ada beberapa dasar penelitian seperti,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Untuk membangun aplikasi ini, ada beberapa dasar penelitian seperti, BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Untuk membangun aplikasi ini, ada beberapa dasar penelitian seperti, pencarian lokasi apotek menggunkan sistem operasi android berbasis google

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. ANDROID 1. Sejarah Android Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi. android menyediakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Dalam membangun sebuah system informasi diperlukan suatu pemahaman mengenai system itu sendiri sehingga tujuan dari pembangunan system informasi dapat tercapai.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada zaman dahulu dikenal sebagai Parijs van Java (bahasa Belanda) atau Paris

BAB I PENDAHULUAN. pada zaman dahulu dikenal sebagai Parijs van Java (bahasa Belanda) atau Paris BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Bandung (kotamadya) adalah ibu kota provinsi Jawa Barat. Kota ini pada zaman dahulu dikenal sebagai Parijs van Java (bahasa Belanda) atau Paris dari Jawa.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Teori BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI Penelitian yang berhubungan dengan topik yang penulis bahas adalah Sistem Lelang On-Line Perum Pegadaian Jatisrono.(Hidayah, 2013). Pada topik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya perangkat bergerak atau yang biasa disebut dengan mobile device dibuat dengan tujuan untuk komunikasi suara seperti telepon dan pengiriman pesan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan browsing di internet untuk melakukan pencarian informasi kuliner.

BAB I PENDAHULUAN. melakukan browsing di internet untuk melakukan pencarian informasi kuliner. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Wisata kuliner kini mengalami perkembangan pesat dan semakin populer dikalangan masyarakat. Hal ini dapat terjadi akibat adanya perubahan gaya hidup masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna. Biasanya dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna. Biasanya dibandingkan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perangkat lunak aplikasi (software application) adalah suatu subkelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA II TINJUN PUSTK 2.1 Pengertian Sistem Informasi Geografis Sistem Informasi Geografis atau Geographic Information Sistem (GIS) merupakan sistem komputer yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memeriksa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hal proses pengolahan data, baik itu data siswa, guru, administrasi sekolah maupun data

BAB I PENDAHULUAN. hal proses pengolahan data, baik itu data siswa, guru, administrasi sekolah maupun data BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dunia pendidikan, teknologi informasi sangat banyak membantu seperti dalam hal proses pengolahan data, baik itu data siswa, guru, administrasi sekolah maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (SIG) adalah salah satu sistem informasi yang dibahas dalam ilmu komputer, yang

BAB I PENDAHULUAN. (SIG) adalah salah satu sistem informasi yang dibahas dalam ilmu komputer, yang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada Ilmu Komputer, Sistem Informasi merupakan hal yang sangat mendasar keterkaitannya dengan sistem secara global. Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah salah satu

Lebih terperinci

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK Aplikasi Sistem Informasi Sertifikasi Kompetensi Pegawai PLN Distribusi Jawa Tengah dan D. I Yogyakarta.

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK Aplikasi Sistem Informasi Sertifikasi Kompetensi Pegawai PLN Distribusi Jawa Tengah dan D. I Yogyakarta. MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK Aplikasi Sistem Informasi Sertifikasi Kompetensi Pegawai PLN Distribusi Jawa Tengah dan D. I Yogyakarta Oleh : Rian Aldy Hidayat ( L2F007067 ) Jurusan Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA APLIKASI PEMETAAN GPS SMP SMA SURAKARTA BERBASIS MOBILE ANDROID Naskah Publikasi disusun oleh : Nama Pembimbing : Melani Puspita Dewi : 1. Aris Rakhmadi, S.T, M.Eng. 2. Endah Sudarmilah, M.Eng. PROGRAM

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada awal abad ke-21 ini, kegunaan internet sudah cukup memengaruhi kehidupan masyarakat. Pada tahun 2012, pengguna internet di dunia tercatat sudah mencapai 2,4 miliar

Lebih terperinci

Metode Perancangan BAB Metode Perancangan Sistem

Metode Perancangan BAB Metode Perancangan Sistem BAB 3 Metode Perancangan 3.1 Metode Perancangan Sistem Pada bab ini akan dibahas bagaimana langkah-langkah yang dikerjakan untuk perancangan yang diterapkan dalam penelitian ini. Langkah-langkah tersebut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Tabel 2.1 Tabel Perbandingan Tinjauan Pustaka. Web SIG Untuk Fasilitas Umum Di Yogyakarta.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Tabel 2.1 Tabel Perbandingan Tinjauan Pustaka. Web SIG Untuk Fasilitas Umum Di Yogyakarta. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Terdapat perbedaan pada penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya yang dapat dilihat pada tabel 2.1.

Lebih terperinci

1-1.

1-1. BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi informasi sangat cepat seiring dengan kebutuhan akan informasi dan pertumbuhan tingkat kecerdasan manusia. Saat ini telah banyak sistem informasi

Lebih terperinci

APLIKASI PURWOKERTO PLACE FINDER PADA SMARTPHONE BERSISTEM OPERASI ANDROID

APLIKASI PURWOKERTO PLACE FINDER PADA SMARTPHONE BERSISTEM OPERASI ANDROID APLIKASI PURWOKERTO PLACE FINDER PADA SMARTPHONE BERSISTEM OPERASI ANDROID Murtiyoso 1, Fandy Setyo Utomo 2 1 Program Studi Teknik Informatika, STMIK AMIKOM Purwokerto E-mail : moertiyoso@gmail.com 2 Program

Lebih terperinci

2 operasi ini lebih cepat diterima di kalangan para pengguna dan semakin banyak yang menggunakan sistem operasi ini. Kemajuan teknologi saat ini dapat

2 operasi ini lebih cepat diterima di kalangan para pengguna dan semakin banyak yang menggunakan sistem operasi ini. Kemajuan teknologi saat ini dapat PERANCANGAN SISTEM INFORMASI OBJEK WISATA DI KABUPATEN GARUT SECARA REALTIME BERBASIS MOBILE ANDROID MENGGUNAKAN ECLIPSE 3.5.2 GALILEO Rangga Septian Putra (11108588) rangga.s.putra@gmail.com Jurusan Sistem

Lebih terperinci