LAPORAN KERJA ABAMI SEMESTER KE-1 TAHUN 2015

Transkripsi

1 LAPORAN KERJA ABAMI SEMESTER KE-1 TAHUN 2015 (C) 2015

2 PENDAHULUAN Sejak dideklarasikan tanggal 25 Mei 2015, Asosiasi Batu Mulia Indonesia (ABAMI) sebagaimana pada program kerja yang ditetapkan dalam proposal pembentukan ABAMI sendiri telah menjalankan berbagai kegiatan sesuai dengan kondisi organisasi yang masih terhitung sangat muda. Program kerja yang tercantum dalam proposal ABAMI sendiri terdiri dari: Mengembangkan dan menetapkan sertifikasi dan standar kualitas batu mulia Indonesia Menetapkan dan mengembangkan standar berbagai profesi dalam industri batu mulia Indonesia Mengelola database dan informasi sumberdaya batu mulia Indonesia. Melakukan edukasi dan promosi tentang batu mulia melalui media cetak, elektronik, dan online. Memfasilitasi pendirian Institut Gemologis Indonesia Mengadakan pameran dan lokakarya tahunan batu mulia Indonesia tingkat nasional dan internasional. Melakukan pendidikan/lokakarya pengembangan kapasitas perajin batu mulia dan perhiasan secara berkelanjutan. Memfasilitasi pendirian Badan Sertifikasi Laboratorium Batu Mulia Indonesia Walaupun dalam pelaksanaannya masih dirasakan kurang oleh berbagai pihak tetapi secara umum dapat disampaikan dalam laporan akhir tahun yang sekaligus merupakan semster pertama sejak didirikan.

3 PROGRAM KERJA BERJALAN 1. Pelatihan Juri Tahap 1 Melihat banyaknya keluh kesah dari kontes ataupun kejuaraan yang ada di Indonesia khususnya tentang batu mulia. ABAMI menyadari akan pentingnya sebuah standarisasi para juri yang menjadi penentu dari munculnya batu mulia berkualitas di Indonesia. Melihat hal tersebut pada tanggal 6 November 2015 diselenggarakan pelatihan juri kontes batu mulia yang di organizer oleh tim Bacaini.com dengan detail laporan sebagaimana terlampir pada laporan ini. 2. Pelatihan untuk Pengrajin Batu Mulia Melihat potensi daerah yang memiliki sumberdaya batu mulia, maka ABAMI mengajukan beberapa program pelatihan untuk pengrajin batu mulia mulai dari teknik lapidari yang sederhana hingga tingkat advance. Beberapa daerah yang sudah melakukan pelatihan dapat dibaca pada lampiran laporan pelatihan untuk pengrajin. Dalam pelatihan ini ABAMI di bantu oleh tim Mutu Manikam yang telah berpengalaman dalam memberikan pelatihan di daerah. Pelatihan masih terus bergulir sesuai dengan perencanaan yang diatur oleh Kementrian Perindustrian. 3. Pembuatan Eksiklopedia Sesuai dengan program kerja, proses pembuatan eksiklopedia terus dilakukan. Walaupun terkendala oleh biaya secara proses terus berjalan. Pembiayaan saat ini masih diajukan dengan pinjaman dana dari pembina ABAMI secara langsung. Proses pembuatan ini dibawah pengawasan langsung Sekjen bapak Yayat Supriatna. 4. Pengembangan AD/ART Pembuatan Anggaran Dasar dan Rumah Tangga sudah dilakukan oleh tim yang dibentuk oleh Ketua Umum sebelum deklarasi dilakukan. Akan tetapi dalam perjalanannya perlu ada beberapa perubahan khususnya untuk Anggaran Rumah Tangga karena sangat dibutuhkan oleh para Perwakilan Daerah sebagai acuan. Pada pertemuan terakhir yang dilakukan oleh ABAMI, proses pembuatan ART akan dihandle oleh Sdr. Munik sebagai Ketua Bidang Hukum sementara untuk ke Kementrian Hukum dan HAM akan dibantu oleh bapak Suharja yang menjabat sebagai Ketua Bidang

4 Kerjasama Antar Lembaga. Saat ini proses dan hasil masih menunggu laporan dari para penanggung jawab proses tersebut (Sdr. Munik & Bapak Suharja). 5. Pelantikan DPD Program pengembangan organisasi khususnya dalam pembentukan perwakilan di daerah telah dilaksanan walaupun terkendala beberapa hal untuk daerah tertentu namun 1 daerah yang sudah lengkap secara kepengurusan dan dilakukan pelantikan adalah daerah propinsi Bali. Khusus propinsi Bali, Ketua Umum ABAMI dengan 3 orang perwakilan langsung melantik ketua DPD dan menyaksikan ketua DPD melantik seluruh DPC yang terbentuk. Laporan lengkap sususan dan proses pelantikan masih dalam proses. Untuk daerah yang lain, telah di edarkan surat edaran untuk percepatan pengembangan organisasi termasuk tata cara dan sop pembentukan perwakilan daerah. 6. Program Kerjasama Dengan Daerah Kerjasama dengan daerah telah dilakukan dengan membuatnya secara tertulis dan di tandatangani oleh Ketua Umum ABAMI dan Bupati Halmahera Selatan dan diselenggarakan di SeskoAL yang difasilitasi oleh bapak Laksda Herry Setianegara. Menindaklanjutnya Ketua Umum dan pelindung ABAMI, bapak Jendral Wiranto melakukan kunjungan langsung ke Halmehera sekaligus dijadikan warga kehormatan. Program selanjutnya adalah pelatihan yang direncakana sebagaimana pada point 2 diatas. 7. Pameran ABAMI berpartisipasi dalam beberapa pameran yang diselenggarakan oleh beberapa pihak yang menjadi rekan kerja ABAMI. Antara lain: Pameran 70 tahun Indonesia yang diselenggarakan oleh Kementrian Perindustrian di ICE Exhibition Center Pemeran Produk Indonesia (militer & kreatif) yang diselenggaran di Hotel Borobudur bekerjasama dengan TNI AL. Pameran bersifat internasional karena terdapat 42 negara yang ikut serta dalam acara tersebut. 8. Pembuatan Standarisasi Batu Mulia di Indonesia Standarisasi batu mulia belum ditetapkan tetapi telah memiliki draft yang dibuat oleh tim kecil sesuai dengan aturan internasional. Beberapa standarisasi mengacu pada kualitas batu

5 mulia dan grading atau sifat pewarnaan batu mulia. Saat ini draft yang dibuat mengacu pada model Gemval.com dan GIA yang sudah terlebih dahulu dikenal di dunia batu mulia internasional. 9. Draft Standard Infrastruktur dan SOP Lab Batu Mulia di Indonesia. Melihat banyaknya keluhan dimasyarakat tentang perbedaan hasil analisis batu mulia antar lab, maka dalam diskusi yang diselenggarakan di internal disepakati untuk membuat standarisasi Lab Batu Mulia di Indonesia. Beberapa draft SOP sudah dibuat oleh tim.kecil yang masih terus aktif di ABAMI tanpa pamrih. 10. Diskusi tentang profesi Gemologis dan solusi perangkat pendukungnya. Dalam beberapa kunjungan tim kecil ABAMi serta diskusi dilakukan dengan para gemologi dan lab di Indonesia khususnya Jakarta (SKYLAB, GRI, SGI, DGL, MYGEMLAB) didapat kesimpulan sementara bahwa kendala utama adalah SDM, Perbedaan Model Analisis dan Infrastruktur pendukung (peralatan). Dari hasil analisa tidak lebih dari ½ jumlah lab di Indonesia yang memiliki SDM bersertifikasi. Oleh karena itu ABAMI telah mengajukan anggaran untuk melakukan forum diskusi secara komprehensi dengan fasilitator dari Kementrian Perindustrian melalui proposal yang telah di kirimkan melalui Dirjen Industri UKM. PENUTUP Demikian laporan singkat semester pertama Asosiasi Batu Mulia Indonesia. Beberapa point yang belum secara detail disebutkan dapat di jelaskan dalam laporan pertanggungjawaban yang disampaikan pada rapat ABAMI.