INSTRUMEN WAWANCARA. dalam membina akhlak siswa? pendidikan akhlak kepada siswa? 6. Apa Landasan berdirinya Organisasi Harisma?

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "INSTRUMEN WAWANCARA. dalam membina akhlak siswa? pendidikan akhlak kepada siswa? 6. Apa Landasan berdirinya Organisasi Harisma?"

Transkripsi

1 INSTRUMEN WAWANCARA A. Guru PAI 1. Apakah Organisasi Harisma mendapat dukungan yang baik dari pihak sekolah? 2. Apakah Organisasi Harisma berperan dalam membantu guru PAI dalam membina akhlak siswa? 3. Bagaimana cara Guru PAI sebagai pembina dalam mengontrol setiap kegiatan Harisma? 4. Apa faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan seluruh kegiatan Harisma? 5. Peran apa saja yang dilakukan Harisma dalam membantu menanamkan pendidikan akhlak kepada siswa? 6. Apa Landasan berdirinya Organisasi Harisma? 7. Apakah Organisasi Harisma ini berada dibawah naungan sebuah Ideologi tertentu? B. Ketua Harisma 1. Bagaimana sejarah berdirinya Harisma? 2. Apa visi dan misi Harisma pada periode kepengurusan tahun ini? 3. Bagaimana struktur Organisasi Harisma? 4. Apa saja program kerja Harisma? 5. Apa kegiatan rutin internal Harisma? 6. Kegiatan apa saja yang dilakukan Harisma melibatkan seluruh siswa?

2 7. Bagaimana peran Harisma di sekolah terutama dalam menanamkan pendidikan akhlak kepada para siswa? 8. Apa saja faktor pendukung dan penghambat Harisma dalam menjalankan kegiatan-kegiatan terutama kegiatan dalam menanamkan pendidikan akhlak kepada siswa? C. Koordinator Ikhwan dan Akhwat 1. Apa fungsi koordinator Ikhwan dan Akhwat? 2. Apakah ada kegiatan Harisma yang membedakan antara Ikhwan dan Akhwat? 3. Apakah dengan adanya koordinator Ikhwan dan Akhwat bertujuan untuk memberi batasan dan contoh pergaulan menurut Islam? 4. Bagaimana cara menanamkan pendidikan akhlak kepada anggota Harisma dan seluruh siswa? D. Siswa 1. Apa yang siswa ketahui tentang Organisasi Harisma? 2. Apakah siswa selalu mengikuti setiap kegiatan Harisma? 3. Kegiatan apa yang paling menarik yang dilaksanakan oleh Harisma? 4. Apakah kegiatan yang dilaksanakan Harisma dapat membawa perubahan pada siswa dalam segi keislaman terutama akhlak? 5. Apa saran siswa terhadap organisasi harisma?

3 INSTRUMEN OBSERVASI 1. Mengamati dan mengikuti kegiatan yang dilaksanakan Harisma 2. Mengamati perilaku siswa ketika mengikuti kegiatan yang dilaksanakan harisma dan setelah kegiatan INSTRUMEN DOKUMENTASI 1. Data sejarah berdiri Harisma dan perkembangannya sampai saat ini di SMA Negeri 3 Tasikmalaya 2. Struktur Organisasi Harisma 3. Visi dan Misi 4. Presensi Kegiatan Harisma 5. Jadwal kegiatan Harisma (Harian, Mingguan, Bulanan, Tahunan) 6. Sarana dan prasarana Harisma 7. Foto setiap Kegiatan

4 HASIL WAWANCARA Narasumber Nama : Koordinator Akhwat Harisma : Husni Qurota ayun Kelas : XI IPA 5 Hari/Tanggal : Rabu/ 1 Maret 2017 Pertanyaan Apa fungsi adanya koordinator Ikhwan dan Akhwat? Apakah di setiap divisi juga ada khusus koordinator ikhwan dan akhwatnya? Tujuan adanya koordinator itu untuk apa? Kan sudah ada Ketua. Apakah sebagai batasan agar tidak tidak tercampur antara ikhwan dan akhwat? Bagaimana cara menanamkan akhlak pendidikan akhlak kepada anggota Jawaban Fungsi dari koordinator Ikhwan dan Akhwat sendiri kan ada kegiatankegiatan, kegiatan itu sendiri ada yang melibatkan semuanya ada juga yang akhwat-akhwat saja dan ikhwan-ikhwan saja. Seperti keputrian itu yang mengkoordinir, koordinator akhwat. Koordinator juga mengkoordinir ikhwan dan akhwat di setiap divisi. Iyah, ada. Koordinator itu hanya mengkoordinir saja. Untuk pertanggungjawaban tetap kepada ketua. Dan untuk batasan sendiri, harisma juga kan masuk kategori organisasi keagaamaan, jadi memang harus ada batasan antara perempuan dan laki-laki. Jadi adanya koor ikhwan dan akhwat untuk meminimalisir. Dan kalau ada kegiatan khusunya dari angkatan kami mewajibkan pakai hijab, tapi itu hanya mungkin ada usaha-usaha memaksimalkan saja. Tapi mungkin ada satu atau dua kali pertemuan tidak menggunakan hijab itu kadang-kadang ada. Sebisa mungkin dalam kumpulan pasti ada hijab, untuk melindungi akhwan dan ikhwan Untuk menanamkan akhlaknya seperti contohnya dalam berpacaran pasti ada

5 harisma? Bagaimana cara menanamkan akhlak kepada teman-teman yang lainnya selain anggota harisma salah satunya ketika di dalam kelas yang memang di campur anatara siswa dan siswi? Apa kendala sebagai koordinator? Cara pendekatan sebagai koordinator akhwat kepada seluruh anggota harisma akhwat bagaimana? Apakah ada anggota harisma yang bersikap tidak mencerminkan sebagai tauladan yang baik khsusnya dalam bergaul antara lawan jenis? teguran-teguran secara individu tidak langsung dalam forum. Nah itu tanggung jawab koordinator ikhwan dan akhwat. Jadi jika ada anggota harisma yang berpacaran kalau akhwat di tegurnya oleh koor akhwat yang ikhwan oleh koor ikhwan. Kadangkadang untuk ketua umumnya juga suka turun tangan. Dari yang dilihat pasti ada perbedaan antara anggota harisma dan yang bukan. Untuk bergaulnya sendiri ratarata anggota harisma pasti kalau akhwat dengan akhwat lagi, kalau ikhwan dengan ikhwan. Cuma paling kalau ada tugas dalam pembelajaran di sekolah baru berinteraksi. Kendala paling dalam setiap program kerja atau kegiatan pasti ada anggota yang agak susah. Kalau kami disini melihat dari anggotanya juga, ada yang sibuk dengan organisasi lain sehingga kami memberikan kebebasan memilih. Tetapi sebisa mungkin kalau ada anggota yang memang tidak terlalu aktif pasti kami menegur, atau bertanya apakah masih mau di harisma atau keluar. Alhamdulillah setiap angkatan pasti ada kumpulan angkatan juga. Jadi disana bisa menanamkan persaudaraan, ukhuwah berjalan. Jadi meskipun beda kelas masih bisa kenal dan dekat. Kalau ada yang kurang aktif biasanya suka jadi segan kalau bertemu hanya untuk menyapa. Tetapi karena ini tanggung jawab selaku koor harus dekat dengan seluruh anggotanya. Paling pendekatan lainnya melalui sosial media dengan bertegur sapa disana. Paling ada kasus yang pacaran. Tetapi bukan teguran hanya mengingatkan saja. Harisma kan organisasi keagamaan, dakwah bukan hanya secara lisan tetapi juga kelakuan. Kalau memang dia masih melakukan hal

6 Apa harapan anda selaku koordinator untuk Harisma ke depannya? seperti itu, kami tidak memaksa untuk putus paling dibecandain aja suruh untuk putusin pacarnya. Dan ketika bilangnya juga tidak langsung harus putus, tetapi dengan diskusi dan dilihat juga dalilnya Harapan saya sendiri untuk organisasi harisma harus di maksimalkan lagi dalam dakwahnya bukan hanya secara lisan, tetapi secara perlakuan nuga harus lebih mencontoh sebagai uswatun hasanah. Sebisa mungkin harus banyak anggotanya. Jadi dakwahnya juga semakin luas.

7 HASIL WAWANCARA Narasumber Nama : Koordinator Ikhwan : Najib Minhaju Thalibin Kelas : XI IPA 1 Hari/Tanggal : Kamis/ 2 Maret 2017 Pertanyaan Apa fungsi dari koordinator Ikhwan dan Akhwat? Apakah ada kegiatan Harisma yang membedakan antara ikhwan dan akhwat? Apakah dengan adanya koordinator tersebut bertujuan untuk memberi batasan dan contoh pergaulan yang seharusnya menurut Islam, antara ikhwan dan akhwat yang bukan muhrim tidak boleh interaksi berlebihan? Bagaimana cara menanamkan pendidikan akhlak kepada anggota harisma dan seluruh siswa? Jawaban Adanya koordinator ikhwan dan akhwat adalah sebagai tangan kanan ketua. Untuk memudahkan mengkoordinir antara ikhwan dan akhwat. Anggota ikhwan bisa berkoordinasi dengan yang ikhwan begitupun yang akhwat berkoordinasi dengan akhwat. Untuk kegiatan Harisma yang khusus untuk akhwat ada, yaitu keputrian. Akan tetapi untuk kegiatan khusus ikhwan sendiri tidak ada. Iyah. Memberi batasan agar tidak terlalu banyak berinteraksi untuk halhal yang kurang penting. Dan juga memudahkan dalam mengkoordinir ketika ada perintah dari ketua, contohnya untuk mengumpulkan seluruh anggota harisma, koordinatorlah yang menggerakkan. Yang pertama saya sendiri harus memberi contoh terlebih dahulu. Terutama di lingkungan seluruh siswa. Setelah itu apabila ada yang bersikap kurang baik, diberitahu secara lemah lembut. Kalau memang belum sadar juga baru di kasih tau kalau itu anggota harisma bahwa kita sebagai orang yang berada di organisasi harisma harus menjadi contoh yang baik untuk siswa di seluruh SMAN 3 Tasikmalaya.

8 Kenapa anda tertarik untuk masuk ke organisasi Harisma? Padahal masih banyak organisasi yang mungkin lebih keren? Harisma itu merupakan organisasi yang sangat berbeda. Di harisma tidak terlalu banyak menuntut setiap pengurus dan anggotanya harus seperti ini dan itu, akan tetapi yang terpenting setiap anggota atau pengurus bertanggung jawab terhadap tugasnya masingmasing. Dan sebenarnya saya dari SMP sudah ikut Rohis, jadi ketika SMA ingin ikut lagi karena pasti berbeda antara Rohis di SMP dan SMA. Apalagi SMA lagi masa-masa labil, berada di antara pergaulan yang positif dan negatif. Pemikirannya pun akan semakin luas ketika SMA.

9 HASIL WAWANCARA Narasumber Nama : Pembina Harisma : Bapak Drs. Endang Rohman, S.Pd.I Ibu Ipuy, S.Pd.I, M.Pd.I Jabatan : Guru PAI SMAN 3 Tasikmalaya Hari/Tanggal : Jum at/ 3 Maret 2017 Pertanyaan Dari kapan Bapak dan Ibu menjadi Guru di SMAN 3 Tasikmalaya? Apakah organisasi harisma mendapat dukungan baik dari sekolah dalam setiap kegiatan? Apabila ada kegiatan di luar seperti kegiatan Rohis se-tasikmalaya atau bahkan se-nasional, apakah dari Jawaban Bapak : Mulai mengajar dari 2015, termasuk guru pindahan. Diangkat menjadi guru dari tahun Guru baru tetapi stok lama. Ibu : Saya dan Pak Haji dan dua orang guru PAI yang lain sama satu angkatan. Tetapi ada yang mulai mengajar dari SD, ada yang langsung ke SMP kemudian di SMA. Kecuali Bapak Dede. Kalau guru PAI perempuan hanya satu, saya saja. Bapak : Sebenarnya empat orang guru PAI tersebut juga masih kurang. Karena jumlah kelas yang sangat banyak. Bapak : Sangat. Dukungan baik secara moral maupun spiritual bahkan material. Untuk kegiatan pun bisa di ACC dengan catatan kegiatan tersebut sudah ada di dalam program sekolah. Sebelumnya di awal itu diajukan dulu setiap program seluruh ekstrakurikuler selama satu tahun ke depan, paling nanti ketika aplikasinya harus mengatur waktu agar tidak mengganggu keefektifan sekolah. Karena yang aktif kan kelas X dan XI. Bapak : kalau se-nasional saya kurang tau karena baru menjadi pembina harisma. Namun untuk kegiatan Rohis

10 sekolah mengijinkan dan mendukung? Apakah organisasi harisma berperan dalam membantu guru PAI dalam membina akhlak siswa? se-tasik bahkan se-provinsi sering mengirimkan delegasi dan mengikutinya. seperti kemarin juga di Provinsi ada pelatihan. Ibu : Suka ikut serta dan mengirimkan delegasi kalau ada kegiatan-kegiatan di luar. Dan sekolah pun tidak pernah mempersulit, justru malah mempermudah dan sangat mendukung. Bapak : Iyah sangat membantu. Contoh salah satunya dengan adanya organisasi harisma di setiap kelas akan memberikan tauladan kepada siswa yang lain, kemudian saya bisa bertanya kepada anggota harisma yang berada di kelas tersebut bagaimana keadaan kualitas moral kelas ini setiap harinya. Kemudian saya bisa melimpahkan kepada anggota harisma untuk mengajak siswa yang lain dengan mengajaknya shalat bersama. Kalau memang susah mengajak, minimal dia diberikan tugas setiap paginya memimpin siswa yang lain untuk membaca Al Qur an di kelasnya masing-masing. Kalau setiap jum at dua minggu sekali ada mentoring dan yang memberi materi itu anggota dan pengurus harisma. Tetap yang aktif kelas X dan XI. Itu saya sudah mulai memberikan untuk anak supaya bisa membina akhlaknya antara sesama teman. Jadi sangat membantu. Kalau bisa ingin lebih dari itu. Bahkan hari ini setelah shalat jum at disini akan ada pengkajian kitab kuning untuk harisma. Bagaimana permintaan dari harisma. Namun karena untuk sementara di masyarakat itu kadang-kadang terlupakan tentang perawatan jenazah, meskipun itu ada materi khusus di kelas XI. Ibu : Seperti kalau kita ingin tahu siswa yang ahli di bidang qira at, pidato, kaligrafi yang akan di lombakan sekarang, kita sebagai guru kurang tau,

11 Bagaimana cara Guru PAI sebagai pembina dalam mengontrol setiap kegiatan Harisma? Apakah ada faktor pendukung dan penghambat selama membimbing dan selama kegiatan harisma berlangsung? harisma lebih tau siswa yang ahli di bidang-bidang tersebut. Jadi membantu ke guru, sangat membantu bahkan. Kalau kita sebagai guru hanya tau orangnya tapi terkadang lupa nama anaknya. Ibu : Setiap hari kamis itu ada perkumpulan rutin Harisma. Bapak : Yang rutinitas kegiatan secara umum itu pagi hari. Karena setiap pagi itu ada tadarus sebelum memulai pelajaran. Kalau itu langsung guru yang terjun langsung. Sedangkan untuk pengontrolan setiap kegiatan itu tidak rutin, paling hari jum at minggu kedua ketika ada pengajian itu langsung ditangani oleh guru pembina, sedangkan untuk rabu ada LPTQ itu sudah berjalan sendiri. Kebetulan kita masih punya qari yang sudah masuk nasional juara provinsi, namanya Asep kelas XII. Dia masih bisa digunakan untuk membina berjalannya LPTQ. Ibu : seperti kemarin hari Rabu juga ada pengontrolan pada saat LPTQ. Memang dalam mengaji itu tidak maksimal yang hadir itu. Lumayan susah untuk mengarahkan anak-anak ikut mengaji. Karena di jam terakhir sudah pada capek juga, lelah. Itu saja penghambatnya. Bapak : saya sudah menawarkan sejak dulu kalau anda ingin menambah kajian tafsir atau hadits ataupun yang lain, silahkan hubungi guru pembina, insya allah guru-guru agama siap. Ini kan hanya ekskul, tambahan. Jadi kami tidak memaksa. Kalau memang ingin tambahan ilmu, kajian, atau sharing tentang hal-hal yang ditemukan siswa kita bicarakan bersama, semua akan mendapatkan ilmu. Bapak : Yang terasa kalau faktor pendukung banyak. Arahan dari guru yang lain juga ada. Secara langsung dan tidak langsung. Kalau penghambatnya,

12 Apakah organisasi harisma ada di bawah naungan sebuah ideologi tertentu? Apakah ada faktor lingkungan dekat dengan Pesantren atau memang dari sekolah sendiri yang menetapkan bahwa pendidikan Islam itu harus ditingkatkan di sekolah ini? Harapan pembina untuk Harisma ke depannya? namanya juga anak muda. Kalau kegiatan setelah selesai sekolah sudah pada lelah. Dan kadang dia juga ingin bergaul dengan temannya yang lain dan terpengaruh sama yang lainnya juga. Kalau penghalang secara langsung mungkin tidak ada. Bapak : Tidak. Justru saya ingin mengembalikan kepada Al Qur an dan Sunnah. Bukan mengembalikan sih, hanya ingin menjalurkan. Kita bukan NU, Muhammadiyah ataupun yang lain. Ingat pokoknya hanya dua sumber utama Al Qur an dan Sunnah. Kalau pun ada perbedaan akan saya jelaskan, itu adalah hak anda, karena keputusan semuanya juga ada di anda. Paling yang saya sampaikan kalau ada perbedaan adalah madzahibnya. Sebab hal seperti itu sensitif. Ibu : Tidak ada. Terserah saja, tidak ada paksaan untuk masalah itu. Bapak : disini yang dominan adalah NU, warga sekitar. Tapi yang Muhammadiyah ada, kristiani juga ada siswanya. Bapak : Itu dari sekolah yang menetapkan. Jelas itu merupakan kurikulum. Bapak : Yang saya harapkan semoga menjadi orang-orang yang shaleh. Bisa dilihat dari keadaan bangsa kita itu bukan tidak pintar tetapi kecerdasan spiritualnya yang kurang. Tetapi memang berat tantangannya, sebab di sekolahnya sebentar pelajaran agamannya Cuma 3 jam pelajaran, bukan waktu. Dan yang terpenting kembali ke orang tua. Ibu : Lebih maju. Yang terpenting berakhlakul karimah

13 HASIL WAWANCARA Narasumber Nama : Siswa : Setiadji Kelas : XI MIPA 7 Organisasi yang diikuti : DPK Hari/Tanggal : Jum at/ 3 Maret 2017 Pertanyaan Apa yang anda ketahui tentang organisasi Harisma? Apa saja kegiatan harisma yang anda ketahui? Apakah anda selalu mengikuti kegiatan yang diadakan oleh Harisma, yang melibatkan seluruh siswa? Bagaimana pendapat anda tentang mentoring yang diadakan oleh Harisma? Apakah sudah bagus, atau bagaimana? Apa yang menarik dari harisma? Jawaban Harisma merupakan organisasi tentang agama dan menurut saya harisma itu banyak sisi positifnya dari mulai kegiatan dan program kerjanya. Dan pengaruh harisma bagi sekolah khsusunya SMAN 3 Tasikmalaya sangat berpengaruh. Yang saya tahu, biasanya hari jumat anggota-anggota harisma mengadakan mentoring. Mungkin di acara-acara tertentu misalnya Isra Mi raj atau Rajaban. Alhamdulillah saya selalu ikut Untuk mentoring biasanya ada dua orang, yang satu anggota harisma kelas X dan satunya lagi kelas XI. Kalau menurut saya mentoring yang tadi pagi saya dengarkan cukup baik. Karena dari mulai mentoring-mentoring sebelumnya juga topiknya berbeda dan orang-orang yang mengisi di kelasnya pun di ganti setiap mentoring. Tidak hanya orang-orang itu saja. Menurut saya dalam cara penyampaiannya bagus dan bisa dipahami sama teman-teman kelas juga. Harisma mungkin menarik atau identik

14 Apakah siswa yang berada di dalam organisasi harisma membawa perubahan atau berpengaruh tidak terhadap akhlak siswa? Apa saran untuk Harisma? dalam kostumnya. Hampir perangkatan kostumnya beda tetapi warnanya tetap sama yaitu warna hijau. Anak-anak Harisma juga rapih-rapih. Kalau kata saya ketika tadi di mentoring juga setiap hari jum at dijelaskan dengan tema mentoring yang berbeda, salah satunya akhlak. Dan itu sedikit demi sedikit juga bisa berpengaruh kepada siswa yang lainnya. Menjadi lebih mengetahui mana yang harus dilakukan mana yang tidak harus dilakukan. Lebih baik lagi ke depannya, kemudian lebih bermanfaat untuk siswa SMAN 3, prestasinya lebih banyak lagi.

15 HASIL WAWANCARA Narasumber Nama : Siswa : Nursanie Puspita Kelas : XI MIPA 6 Organisasi yang diikuti : KIR Hari/Tanggal : Jum at/ 3 Maret 2017 Pertanyaan Apa yang anda ketahui tentang Organisasi Harisma? Apa saja kegiatan yang sering dilaksanakan oleh harisma yang anda ketahui? Apa pendapat anda tentang mentoring yang diadakan oleh Harisma? Bagaimana tanggapan teman kelas anda ketika tadi pagi diadakan mentoring? Apakah kegiatan yang dilaksanakan harisma dapat membawa perubahan terhadap siswa terutama dalam segi akhlak? Jawaban Organisasi yang bergerak di bidang keagamaan dan kerohanian yang ada di SMAN 3 Tasikmalaya Kegiatan seperti hari besar Islam suka mengadakan Gebyar Muharram. Setiap hari jum at dua minggu sekali suka ada mentoring ke setiap kelas Kita jadi tahu apa yang tadinya belum kita ketahui. Misalnya kelebihan dari shalat dhuha atau shalat tahajud, larangan dari perayaan ulang tahun. Dari materi menarik dan menjadi tahu. Sedangkan kalau dari kekurangannya harus ditingkatkan lagi dalam hal pembicara. Soalnya ada beberapa anggota harisma yang terus menjelaskannya dengan terus membaca. Kalau itu di setiap kelas beda-beda. Ada yang antusias sekali, sebagian kecil masih ada yang asik sendiri. Dan kalau di kelas saya alhamdulillah untuk mentoring tadi pagi semua siswa antusias. Materinya tentang larangan merayakan hari ulang tahun Pasti. Sebagain besar yang menerima pasti akan berubah dan menjadi pribadi yang lebih baik lagi

16 Bagaimana sikap teman anda di kelas yang merupakan anggota harisma dalam bergaul dengan teman yang lainnya? Apakah anda selalu mengikuti kegiatan yang diadakan harisma? Apa saran anda terhadap harisma? Pasti bergaulnya baik, menjadi contoh. Kalau ada pelajaran agama dia yang memimpin dalam membaca Al Qur an, misalnya juga tajwid dan yang lainnya. Iyah itu tergantung juga. Kalau bisa sih pasti ikut. Lebih ditingkatkan lagi dalam hal mentoring dan jika ada terus adakan kegiatan acara hari besar islam.

17 HASIL WAWANCARA Narasumber Nama : Ketua Harisma : M. Akhsan Ilham Kelas : XI IPA 8 Hari/Tanggal : Kamis/ 2 Maret 2017 Pertanyaan Apakah anda mengetahui sejarah harisma? Setelah selesai menjadi pengurus, apakah ada tindak lanjut sebagai harisma? Apa saja tugas alumni harisma tersebut? Apa visi dan misi harisma pada periode kepengurusan tahun ini? Apa saja kegiatan rutin Internal Harisma? Jawaban Insya Allah tau. Dari sejarahnya harisma berdiri pada tanggal 28 November 1998 yang mana didirikan oleh generasi pertama yang diketuai oleh Akhi Heppy yang sekarang merupakan pimpinan pesantren Al Ikhwan yang dekat pesantren Condong. Alhamdulillah harisma sampai saat ini berjalan dengan baik dan masih berhubungan baik juga dengan para alumni. Iyah setelah menjadi pengurus, mereka bergabung di ikatan alumni yang bernama Dewan Perwakilan Alumni (DPA) dan untuk perkumpulannya biasanya setelah idul fitri sekaligus halal bi halal, dan disebutnya Forum Silaturrahmi Antar Harisma (FSAH) Biasanya dari program DPA nya sendiri mereka itu mengadakan mentoring kepada para pengurus Harisma yang masih aktif dan juga memberikan masukan kepada harisma yang sedang menjabat di sekolah Untuk visi misi harisma secara keseluruhan belum ada, akan tetapi harisma mengikuti visi dan misi sekolah saja. Namun untuk visi dan misi Rois dan Roisah itu ada sendiri. Untuk kegiatan rutin Internal harisma sendiri itu ada kumpulan wajib setiap

18 Kegiatan apa saja yang dilakukan harisma melibatkan seluruh siswa? Bagaimana peran harisma di sekolah terutama dalam menanamkan pendidikan akhlak kepada para siswa yang bukan harisma? Apakaha ada faktor pendukung dan penghambat dalam menjalankan setiap kegiatan harisma terutama dalam menanamkan pendidikan akhlak? hari kamis, keputrian khusus akhwat setiap hari Jum at dan Harkom (Hari Komunikasi) yang diadakan setiap hari Jum at setelah selesai shalat Jum at. Ada LPTQ yang diadakan setiap hari Rabu, untuk kelas X dan XI. Minggu pertama dan ketiga kelas X dan minggu kedua-keempat kelas XI. Kemudian ada mentoring ke setiap kelas dua minggu sekali pada hari Jum at. Kemudian acara PHBI seperti Maulid Nabi yang kemarin telah dilaksanakan di Mesjid Agung Tasikmalaya, juga ada Rajaban dan Gema Muharram. Dari awal saya menjabat, saya sudah menekankan kepada seluruh pengurus dan anggota harisma bahwa kita sebagai siswa yang mengikuti organisasi harisma harus bisa menjadi contoh yang baik untuk seluruh siswa yang ada di SMAN 3 Tasikmalaya. Untuk faktor pendukungnya sendiri, alhamdulillah dari pembina harisma selalu memberi dukungan dalam setiap kegiatan. Untuk faktor penghambatnya mungkin dari anggota harismanya yang terkadang masih susah untuk digerakkan. Ada juga yang acuh dengan organisasi harisma. Jarang datang ketika ada kumpulan. Intinya dari internal harisma sendiri. Tetapi kita selalu berusaha mengajak dan mencari tau anggota yang jarang hadir atau bahkan sudah tidak pernah muncul di setiap kegiatan harisma.

19 JADWAL KEGIATAN HARISMA No Nama Kegiatan Waktu Keterangan 1 Mentoring Akbar Hari Jum at minggu 1 dan 3 Dilaksanakan pagi hari 20 menit sebelum pembelajaran dimulai 2 Kumpulan Wajib Harisma Hari Kamis Setelah pulang sekolah 3 Jum at bersih Hari Jum at minggu 2 dan 4 4 Keputrian Hari Jum at Ketika Ikhwan Shalat Jum at 5 Hari Komunikasi (HARKOM) Hari Jum at Setelah selesai Shalat Jum at 6 LPTQ Hari Rabu Setelah pulang sekolah

20 JADWAL KEGIATAN HARISMA TAHUNAN 1. Gebyar Muharram 2. Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. 3. Malam Bina Iman dan Taqwa (MABIT) 4. Peringatan Isra Mi raj 5. Rihlah dan HARISMA fun day 6. Gema Ramadhan 7. Lailatul Ta aruf 8. HMW (Harakah Mujahadah Wada wah) 9. Pemilihan Rois dan Roisah 10. Serah terima jabatan 11. Laporan Pertanggungjawaban 12. Wisata Rohani

21 JADWAL OBSERVASI DAN PENELITIAN No Nama Kegiatan Waktu Tempat 1 Kumpul Wajib Harisma 26 Januari 2017 Ruang Kelas 2 Mabit 4-5 Februari 2017 Sekolah 3 Kumpul Wajib Harisma 16 Februari 2017 Ruang Kelas 4 Keputrian 17 Februari 2017 Ruang Kelas 5 HARKOM 17 Februari 2017 Mesjid 6 LPTQ kelas X 1 Maret 2017 Mesjid 7 Kumpul Wajib Harisma 2 Maret 2017 Ruang Kelas 8 Mentoring 3 Maret 2017 Setiap Kelas 9 HARKOM 3 Maret 2017 Mesjid

22 1. Kajian Keputrian

23 2. HARKOM (Hari Komunikasi)

24 3. Kumpulan Wajib Harisma

25 4. LPTQ (Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur an) Peserta Akhwat kelas X Peserta Ikhwan kelas X

26 5. Kumpul dengan DPA khusus akhwat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum SMA Negeri 3 Tasikmalaya NSS : NPSN : Alamat : Jalan Letkol Basir Surya No.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum SMA Negeri 3 Tasikmalaya NSS : NPSN : Alamat : Jalan Letkol Basir Surya No. 29 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum SMA Negeri 3 Tasikmalaya 1. Identitas Sekolah Nama Sekolah : SMA Negeri 3 Tasikmalaya NSS : 301327778003 NPSN : 20224509 Alamat : Jalan Letkol Basir Surya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. etimologis adalah bentuk jamak dari kata khuluq. Khuluq di dalam Kamus

BAB I PENDAHULUAN. etimologis adalah bentuk jamak dari kata khuluq. Khuluq di dalam Kamus 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akhlak mempunyai kedudukan yang tinggi dan istimewa dalam Islam. Rasulullah SAW menempatkan penyempurnaan akhlak yang mulia sebagai misi pokok risalah Islam.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG A. Analisis Pembinaan Mental Keagamaan Siswa di SMP N 2 Warungasem Batang Pembinaan mental keagamaan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Pada bagian ini peneliti mendeskripsikan dan menganalisis data hasil penelitian yang meliputi gambaran umum MI Miftahus Sibyan Tugurejo Semarang, pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Pendidikan menjadi faktor paling penting bagi karakteristik dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Pendidikan menjadi faktor paling penting bagi karakteristik dan BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Pendidikan menjadi faktor paling penting bagi karakteristik dan pengaruhnya bagi suatu bangsa. Tanpa adanya pendidikan, maka bangsa tersebut akan tertinggal

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, APLIKASI, DAN REKOMENDASI. Setelah membahas hasil penelitian yang diketengahkan dalam bab IV,

BAB V KESIMPULAN, APLIKASI, DAN REKOMENDASI. Setelah membahas hasil penelitian yang diketengahkan dalam bab IV, 211 BAB V KESIMPULAN, APLIKASI, DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Setelah membahas hasil penelitian yang diketengahkan dalam bab IV, banyak temuan-temuan, untuk selanjutnya pada bab V ini penulis menyimpulkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data Paparan data penelitian disajikan untuk mengetahui karakteristik data pokok berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Data ini dikumpulkan dari Unit Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN EVALUASI RANAH AFEKTIF DAN PROBLEMATIKANYA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA NASIMA SEMARANG

BAB III PELAKSANAAN EVALUASI RANAH AFEKTIF DAN PROBLEMATIKANYA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA NASIMA SEMARANG BAB III PELAKSANAAN EVALUASI RANAH AFEKTIF DAN PROBLEMATIKANYA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA NASIMA SEMARANG Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan evaluasi ranah afektif

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1 SEJARAH SMA MUHAMMADIYAH 1 TAMAN SIDOARJO Berawal dari Banyaknya lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) khususnya putra-putri warga Muhammadiyah Sepanjang yang ingin melanjutkan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. hasil penelitian yang diperoleh dari hasil wawancara/interview, observasi dan dokumentasi

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. hasil penelitian yang diperoleh dari hasil wawancara/interview, observasi dan dokumentasi 99 BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Setelah peneliti mengumpulkan data dari hasil penelitian yang diperoleh dari hasil penelitian yang diperoleh dari hasil wawancara/interview, observasi

Lebih terperinci

UPAYA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN SPIRITUAL (SQ) SISWA. (Studi Program Pembiasaan di SMP Negeri 3 Slahung Ponorogo) SKRIPSI

UPAYA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN SPIRITUAL (SQ) SISWA. (Studi Program Pembiasaan di SMP Negeri 3 Slahung Ponorogo) SKRIPSI UPAYA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN SPIRITUAL (SQ) SISWA (Studi Program Pembiasaan di SMP Negeri 3 Slahung Ponorogo) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Islam adalah agama yang sangat menekankan umatnya untuk menuntut ilmu, tidak terkecuali tua muda, laki-laki maupun perempuan, semua diisyaratkan untuk mencari ilmu.

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS PADA SISWA KELAS X SMA (Studi Kasus SMA Negeri 1 Kayen Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2013/2014)

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS PADA SISWA KELAS X SMA (Studi Kasus SMA Negeri 1 Kayen Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2013/2014) IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS PADA SISWA KELAS X SMA (Studi Kasus SMA Negeri 1 Kayen Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2013/2014) SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajad

Lebih terperinci

TABEL KEGIATAN DI MASJID AGUNG DEMAK DALAM PENINGKATAN DAKWAH ISLAM. 1) Kegiatan harian NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN WAKTU 1 Sholat berjamaah

TABEL KEGIATAN DI MASJID AGUNG DEMAK DALAM PENINGKATAN DAKWAH ISLAM. 1) Kegiatan harian NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN WAKTU 1 Sholat berjamaah TABEL KEGIATAN DI MASJID AGUNG DEMAK DALAM PENINGKATAN DAKWAH ISLAM 1) Kegiatan harian NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN WAKTU 1 Sholat berjamaah Para pengurus demak, para peziarah yang datang Setiap hari di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dewasa ini merupakan kegiatan yang tidak asing lagi, apalagi kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dimaksudkan untuk membentuk

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN KISI-KISI WAWANCARA. Pertanyaan Masalah Pengembangan. - Pelaksanaan. Strategi. pembelajaran. untuk. motivasi siswa. dalam belajar.

LAMPIRAN-LAMPIRAN KISI-KISI WAWANCARA. Pertanyaan Masalah Pengembangan. - Pelaksanaan. Strategi. pembelajaran. untuk. motivasi siswa. dalam belajar. LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran: 1 KISI-KISI WAWANCARA Judul Rumusan Variable Indikator Pertanyaan Masalah Variable Pengembangan - Bagaimana - Pelaksanaan 1. Tahapan 1.1 Ketika ibu strategi hasil Strategi mengajar.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG PERAN GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG

BAB IV ANALISIS TENTANG PERAN GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG BAB IV ANALISIS TENTANG PERAN GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG A. Analisis Pembinaan Mental Keagamaan Siswa di SMP N 2 Warungasem Batang Pembinaan mental keagamaan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Program Kegiatan Ekstrakurikuler PAI Pada Sekolah Menengah Atas

BAB V PEMBAHASAN. A. Program Kegiatan Ekstrakurikuler PAI Pada Sekolah Menengah Atas BAB V PEMBAHASAN A. Program Kegiatan Ekstrakurikuler PAI Pada Sekolah Menengah Atas Program kegiatan ekstrakurikuler pendidikan agama Islam yang dimaksud dalam penelitian ini adalah rancangan atau usaha-usaha

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. dengan cara membandingkan atau mengkonfirmasikannya sesuai fokus. penelitian yang telah dirumuskan sebagai berikut :

BAB V PEMBAHASAN. dengan cara membandingkan atau mengkonfirmasikannya sesuai fokus. penelitian yang telah dirumuskan sebagai berikut : BAB V PEMBAHASAN Pembahasan ini dilakukan dengan merujuk pada hasil paparan data dan temuan penelitian yang diperoleh dari lapangan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Pada uraian ini peneliti

Lebih terperinci

LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL

LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL Universitas Negeri Yogyakarta LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL F02 untuk mahasiswa Nama Lokasi : MAN YOGYAKARTA III Nama Mahasiswa : Fatihatun Hasanah Alamat Lokasi : Jalan Magelang Km.4 Telp. (0274) 513613

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA OSIS 40 MA AL- KHAIRIYAH PIPITAN PERIODE

PROGRAM KERJA OSIS 40 MA AL- KHAIRIYAH PIPITAN PERIODE OSIS 40 PERIODE 2012-2013 1. Pendahuluan Dengan Menyebut Nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala Puji bagi Allah Illah semesta alam yang telah memberikan kita nikmat jasmani dan rohani

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Analisis Kondisi Kecerdasan Interpersonal Santri Di Pondok. Pesantren Al- Utsmani Winong Gejlig Kajen

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Analisis Kondisi Kecerdasan Interpersonal Santri Di Pondok. Pesantren Al- Utsmani Winong Gejlig Kajen BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Analisis Kondisi Kecerdasan Interpersonal Santri Di Pondok Pesantren Al- Utsmani Winong Gejlig Kajen Kecerdasan interpersonal merupakan salah satu hal penting yang harus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 73 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Data yang peneliti peroleh dari lapangan berasal dari observasi dan wawancara (interview), wawancara yang peneliti gunakan dalam hal ini adalah wawancara tidak

Lebih terperinci

PRAKTEK BAIK IMPLEMENTASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SMPN 1 MEDAN DI SAMPAIKAN OLEH: DRA.HJ. SITI HAFSAH, MA

PRAKTEK BAIK IMPLEMENTASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SMPN 1 MEDAN DI SAMPAIKAN OLEH: DRA.HJ. SITI HAFSAH, MA PRAKTEK BAIK IMPLEMENTASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SMPN 1 MEDAN DI SAMPAIKAN OLEH: DRA.HJ. SITI HAFSAH, MA PROFIL SMP NEGERI 1 MEDAN JL. BUNGA ASOKA NO. 6 MEDAN TELP. 061-8217461 FAKS. 061-8222401

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI ROHIS DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PADA SISWA. mempunyai visi dan misi tersendiri, begitupula dengan ROHIS, organisasi ini

BAB IV STRATEGI ROHIS DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PADA SISWA. mempunyai visi dan misi tersendiri, begitupula dengan ROHIS, organisasi ini BAB IV STRATEGI ROHIS DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PADA SISWA Strategi merupakan hal yang penting dalam organisasi. Tanpa adanya strategi organisasi akan sulit untuk mencapai tujuan. Setiap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data Paparan data penelitian disajikan untuk mengetahui karakteristik data pokok berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Dalam hal ini, peneliti tidak mengalami kendala

Lebih terperinci

diajarkan oleh pendidik yang seagama. Serta mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya.

diajarkan oleh pendidik yang seagama. Serta mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya. 66 diajarkan oleh pendidik yang seagama. Serta mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya. Tetapi semuanya berbanding terbalik dengan pelaksanaan pendidikan agama yang

Lebih terperinci

PEDOMAN DOKUMENTASI. 1. Profil SMA Muhammadiyah Kasihan Bantul. 2. Struktur Komite SMA Muhammadiyah Kasihan Bantul

PEDOMAN DOKUMENTASI. 1. Profil SMA Muhammadiyah Kasihan Bantul. 2. Struktur Komite SMA Muhammadiyah Kasihan Bantul PEDOMAN DOKUMENTASI 1. Profil SMA Muhammadiyah Kasihan Bantul 2. Struktur Komite SMA Muhammadiyah Kasihan Bantul 3. Daftar Siswa SMA Muhammadiyah Kasihan Bantul 4. Daftar Guru SMA Muhammadiyah Kasihan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TERHADAP STRATEGI DAKWAH PONDOK PESANTREN DARUL MA ARIF DALAM UPAYA PEMBINAAN AKHLAK SANTRI

BAB IV ANALISIS TERHADAP STRATEGI DAKWAH PONDOK PESANTREN DARUL MA ARIF DALAM UPAYA PEMBINAAN AKHLAK SANTRI BAB IV ANALISIS TERHADAP STRATEGI DAKWAH PONDOK PESANTREN DARUL MA ARIF DALAM UPAYA PEMBINAAN AKHLAK SANTRI 4.1 Analisis Strategi Dakwah Pondok Pesantren Darul Ma arif III Sintang Kalimantan Barat dalam

Lebih terperinci

BAB IV FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDUKUNG PELAKSANAAN BIMBINGAN KEAGAMAAN ORANG TUA DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK ANAK USIA DINI DI TK PELITA BANGSA

BAB IV FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDUKUNG PELAKSANAAN BIMBINGAN KEAGAMAAN ORANG TUA DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK ANAK USIA DINI DI TK PELITA BANGSA BAB IV FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDUKUNG PELAKSANAAN BIMBINGAN KEAGAMAAN ORANG TUA DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK ANAK USIA DINI DI TK PELITA BANGSA 4.1. Faktor Penghambat dan Pendukung dalam Proses Bimbingan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN LAPANGAN. Tulungagung, di dapatkan hasil wawancara sebagai berikut:

BAB IV HASIL PENELITIAN LAPANGAN. Tulungagung, di dapatkan hasil wawancara sebagai berikut: BAB IV HASIL PENELITIAN LAPANGAN A. Paparan Data Dari hasil wawancara peneliti dengan beberapa informan di antaranya guru akidah akhlak, waka kesiswaan dan siswa di Madrasah Aliyah Negeri 2 Tulungagung,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan data Penelitian 1. Gambaran Akhlakul Karimah di MAN I Tulungagung Hasil wawancara secara langsung dari sumber data yang ada di MAN 1 Tulungagung tentang gambaran akhlakul

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. menganalisa data-data yang sudah terkumpul. Hal itu dilakukan agar dapat

BAB V PEMBAHASAN. menganalisa data-data yang sudah terkumpul. Hal itu dilakukan agar dapat 129 BAB V PEMBAHASAN Setelah penyajian data penelitian dilakukan, proses berikutnya adalah menganalisa data-data yang sudah terkumpul. Hal itu dilakukan agar dapat diperoleh simpulan tentang upaya keluarga

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Persiapan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) diawali dengan diadakan pembekakalan dari pihak LPPMP UNY. Pembekalan ini dimaksudkan

Lebih terperinci

Terpuji Siswa Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Syafi iyah Proto 01. metode deskriptif yaitu menggambarkan fenomena fenomena yang ada

Terpuji Siswa Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Syafi iyah Proto 01. metode deskriptif yaitu menggambarkan fenomena fenomena yang ada BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI METODE PEMBIASAAN DALAM PENANAMANAKHLAK TERPUJI SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH SALAFIYAH SYAFI IYAH PROTO 01 KEDUNGWUNI PEKALONGAN A. Analisis Implementasi Metode Pembiasaan Dalam

Lebih terperinci

Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA. Kode : Nama Informan : Di susun Jam : Tempat Wawancara : Topik :

Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA. Kode : Nama Informan : Di susun Jam : Tempat Wawancara : Topik : Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA : Nama : Di susun Jam : Tempat Wawancara : Topik : 1. Wawancara dengan Ketua MPD ITMI Ponorogo: a. Apa tujuan dari organisasi ITMI? b. Apa saja bentuk kegiatan sosial dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Sesuai dengan fokus penelitian yang telah dirumuskan mengenai motivasi belajar membaca Al-Qur an siswa, strategi guru Al-Qur an Hadits dalam menumbuhkan motivasi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. SHAFTA adalah kepanjangan dari Shidiq, Amanah, Fathonah dan Tabligh

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. SHAFTA adalah kepanjangan dari Shidiq, Amanah, Fathonah dan Tabligh BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Profil SMA SHAFTA Surabaya SHAFTA adalah kepanjangan dari Shidiq, Amanah, Fathonah dan Tabligh yang diambil dari empat sifat Rosul yang artinya: SHIDIQ : Membentuk

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Berdirinya SMPN 12 Banjarmasin SMPN 12 Banjarmasin merupakan salah satu SMP Negeri yang terletak di Pelambuan,

Lebih terperinci

SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA ACARA PENUTUPAN SELEKSI TILAWATIL QUR AN (STQ) KE-XXI TINGKAT PROVINSI SULAWESI TENGAH JUM AT, 18 MARET 2011

SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA ACARA PENUTUPAN SELEKSI TILAWATIL QUR AN (STQ) KE-XXI TINGKAT PROVINSI SULAWESI TENGAH JUM AT, 18 MARET 2011 GUBERNUR SULAWESI TENGAH SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA ACARA PENUTUPAN SELEKSI TILAWATIL QUR AN (STQ) KE-XXI TINGKAT PROVINSI SULAWESI TENGAH JUM AT, 18 MARET 2011 ASSALAMU ALAIKUM WAR, WAB, YANG

Lebih terperinci

AGENDA KEGIATAN SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2016/2017

AGENDA KEGIATAN SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2016/2017 PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 56 JAKARTA Jl. Kamal Raya, Tegal Alur, Kalideres, Telp./Fax. (021) 5550938 JAKARTA Kode Pos : 11820 AGENDA KEGIATAN SEMESTER

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data 1. Data Khusus Hasil Penelitian Setelah melakukan penelitian, peneliti mendapatkan data tentang Implementasi Pembiasaan Kegiatan TPQ Dalam Pembentukan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP Kesimpulan

BAB V PENUTUP Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan di Masjid Agung Kendal dikelompokkan menjadi empat yaitu kegiatan harian, mingguan, bulanan dan tahunan. a. Kegiatan harian, meliputi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH. SMA Wachid Hasyim 5 Surabaya merupakan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH. SMA Wachid Hasyim 5 Surabaya merupakan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan 5 BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH 2.1 Sejarah Sekolah SMA Wachid Hasyim 5 Surabaya merupakan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan yang unggul untuk menghantarkan peserta didik yang handal dalam berdakwah, mencetak

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO A. Analisis Karakter Siswa SMP Negeri 1 Wonopringgo Untuk mengetahui perkembangan karakter siswa di SMP

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Kelurahan Kebun Bunga termasuk dalam wilayah Kecamatan Banjarmasin Timur dengan luas wilayah 94 Ha yang terdiri dari 34 RT, orbitasi,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI CHARACTER BUILDING DI SEKOLAH (Peran Guru Agama Islam Dalam Membudayakan Akhlak Mahmudah Siswa Di SMP Negeri 1 Jenangan)

IMPLEMENTASI CHARACTER BUILDING DI SEKOLAH (Peran Guru Agama Islam Dalam Membudayakan Akhlak Mahmudah Siswa Di SMP Negeri 1 Jenangan) IMPLEMENTASI CHARACTER BUILDING DI SEKOLAH (Peran Guru Agama Islam Dalam Membudayakan Akhlak Mahmudah Siswa Di SMP Negeri 1 Jenangan) SKRIPSI Diajukan Kepadaa Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data Paparan data yang peneliti peroleh dari lapangan adalah data hasil dari observasi adan interview atau wawancara. Dalam hal ini peneliti tidak mengalami kendala yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. akhir ini yaitu skripsi. Peneliti mengadakan pertemuan dengan Ibu Dra. Kanthi

BAB IV HASIL PENELITIAN. akhir ini yaitu skripsi. Peneliti mengadakan pertemuan dengan Ibu Dra. Kanthi 100 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Setelah peneliti melakukan penelitian di SMA Pawyatan Daha Kediri dengan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi, maka dapat dipaparkan data sebagai berikut

Lebih terperinci

A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas

A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas 1 BAB I STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN SISWA DI SEKOLAH DASAR NEGERI TLOGOHARUM 01 DAN SEKOLAH DASAR NEGERI TRANGKILAN KECAMATAN WEDARI JAKSA KABUPATEN PATI A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pendidikan

Lebih terperinci

Pedoman Wawancara. 1. Apakah saudara mempunyai anak usia remaja?

Pedoman Wawancara. 1. Apakah saudara mempunyai anak usia remaja? Pedoman Wawancara Topik : Hari/ Tanggal : Tempat : Responden : Pertanyaan 1. Apakah saudara mempunyai anak usia remaja? 2. Mulai kapankah saudara mengenalkan agama pada anak? Dan dengan cara apakah mengenalkan

Lebih terperinci

TRANSKIP WAWANCARA. 1. Peneliti: Apa Visi Misi MTs NU 07 Patebon dan bagaimana penjelasannya?

TRANSKIP WAWANCARA. 1. Peneliti: Apa Visi Misi MTs NU 07 Patebon dan bagaimana penjelasannya? Lampiran 1 TRANSKIP WAWANCARA Hari/Tanggal : Rabu, 29 Maret 2016. Tempat : Ruang tamu MTs NU 07 Patebon Waktu : 08:00 s/d 09:00. Narasumber : Siti Simyanah S.Ag (Kepala Sekolah). 1. Peneliti: Apa Visi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an adalah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an adalah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an adalah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad dengan perantara malaikat jibril. Al-Qur an tertulis di dalam mushafmushaf yang diriwayatkan

Lebih terperinci

perilaku keberagamaan siswa?

perilaku keberagamaan siswa? Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA A. Pembina Rohis 1. Bagaimana kondisi keagamaan di SMK Negeri 4 Semarang? 2. Apakah alasan penting adanya Rohis disekolah? 3. Kegiatan-kegiatan apa saja yang dilakukan oleh

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Data Perusahaan Westin School adalah sekolah yang mengajarkan siswa dari Kelompok Bermain sampai Sekolah Menengah Atas pelajaran dengan kurikulum pemerintah dan Singapura.Sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masa remaja hanya satu kali dalam kehidupan, jika seorang remaja merasa

BAB I PENDAHULUAN. masa remaja hanya satu kali dalam kehidupan, jika seorang remaja merasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja adalah masa yang paling menentukan masa depan karena masa remaja hanya satu kali dalam kehidupan, jika seorang remaja merasa pentingnya masa-masa ini maka

Lebih terperinci

KEGIATAN MA HAD AL ILMI YOGYAKARTA. Periode Shafar 1435 / Desember 2013

KEGIATAN MA HAD AL ILMI YOGYAKARTA. Periode Shafar 1435 / Desember 2013 KEGIATAN MA HAD AL ILMI YOGYAKARTA Periode Shafar 1435 / Desember 2013 1. Pengantar Segala puji hanyalah milik Allah Ta ala. Shalawat serta salam semoga selalu terlimpahkan kepada Rasulullah, juga kepada

Lebih terperinci

BAB III PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA BURUH BATIK DI DESA SEPACAR KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN

BAB III PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA BURUH BATIK DI DESA SEPACAR KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN BAB III PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA BURUH BATIK DI DESA SEPACAR KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN A. Gambaran Umum Desa Sepacar Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan 1. Letak Lokasi Desa Sepacar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Metode Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam Pembinaan Karakter Religius Siswa di SMPN 1 Ngunut Dalam hal yang berkaitan dengan metode guru PAI dalam membentuk

Lebih terperinci

LAMPIRAN 5 PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (1)

LAMPIRAN 5 PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (1) LAMPIRAN 1 80 LAMPIRAN 2 81 LAMPIRAN 3 82 LAMPIRAN 4 83 LAMPIRAN 5 PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (1) 1. Sejak kapan Anda menjabat sebagai Kepala Puskesmas/Penanggungjawab Program Posbindu? 2. Bagaimana pengalaman

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA BURUH TANI DALAM MEMBINA KEBERAGAMAAN ANAK DESA BUMIREJO ULUJAMI PEMALANG

BAB IV HASIL ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA BURUH TANI DALAM MEMBINA KEBERAGAMAAN ANAK DESA BUMIREJO ULUJAMI PEMALANG BAB IV HASIL ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA BURUH TANI DALAM MEMBINA KEBERAGAMAAN ANAK DESA BUMIREJO ULUJAMI PEMALANG Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan melalui wawancara dan observasi, mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Implementasi kegiatan amaliah dan diniah penting untuk diterapkan di sekolah sebagai wujud pembiasaan dalam melaksanakan Pendidikan Agama Islam, terlebih untuk anak

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Praktek Pengalaman Lapangan Kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan diawali dengan dilaksanakannya pembekalan. Pembekalan ini dimaksudkan untuk

Lebih terperinci

Laporan Tahunan Dewan Takmir LAPORAN TAHUNAN DEWAN TAKMIR MASJID RAYA VILA INTI PERSADA. Periode Agustus 2008 Desember / 43

Laporan Tahunan Dewan Takmir LAPORAN TAHUNAN DEWAN TAKMIR MASJID RAYA VILA INTI PERSADA. Periode Agustus 2008 Desember / 43 LAPORAN TAHUNAN DEWAN TAKMIR MASJID RAYA VILA INTI PERSADA Periode Agustus 2008 Desember 2009 1 / 43 A. PENGANTAR Assalaamu alaikum Wr. Wb. Marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah SWT yang telah

Lebih terperinci

Tujuan pendidikan adalah membentuk seorang yang berkualitas dan

Tujuan pendidikan adalah membentuk seorang yang berkualitas dan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan sebuah proses dengan menggunakan berbagai macam metode pembelajaran sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang

Lebih terperinci

HASIL OBSERVASI SMP NEGERI 11 YOGYAKARTA

HASIL OBSERVASI SMP NEGERI 11 YOGYAKARTA Lampiran : HASIL OBSERVASI SMP NEGERI 11 YOGYAKARTA 2016 No. Hal-hal Yang Diamati Tujuan Pengamatan 1 Profil Sekolah Untuk mengetahui ruang lingkup pada sekolah yang akan diteliti. Dengan kesuluruhan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebarluaskan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat. Dalam mengajak umat

BAB I PENDAHULUAN. menyebarluaskan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat. Dalam mengajak umat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam adalah agama dakwah yaitu agama yang menugaskan umatnya untuk menyebarluaskan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat. Dalam mengajak umat agar mau menerima sekaligus

Lebih terperinci

BAB III IKATAN REMAJA MASJID DAN AKHLAK REMAJA DI KELURAHAN SETONO KOTA PEKALONGAN. A. Gambaran Umum Kelurahan Setono Kota Pekalongan

BAB III IKATAN REMAJA MASJID DAN AKHLAK REMAJA DI KELURAHAN SETONO KOTA PEKALONGAN. A. Gambaran Umum Kelurahan Setono Kota Pekalongan BAB III IKATAN REMAJA MASJID DAN AKHLAK REMAJA DI KELURAHAN SETONO KOTA PEKALONGAN A. Gambaran Umum Kelurahan Setono Kota Pekalongan 1. Profil Kelurahan Setono Kelurahan Dekoro berada di wilayah Kecamatan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Berikut adalah lampiran pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada sekolah SMA. Santa Patricia berdasarkan metode penelitian wawancara.

LAMPIRAN. Berikut adalah lampiran pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada sekolah SMA. Santa Patricia berdasarkan metode penelitian wawancara. L1 LAMPIRAN Berikut adalah lampiran pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada sekolah SMA Santa Patricia berdasarkan metode penelitian wawancara. Wawancara ini diikuti oleh kepala sekolah serta kelompok

Lebih terperinci

2016 PENGARUH PELAKSANAAN FULL DAY SCHOOL TERHADAP INTERAKSI SOSIAL DAN SOSIALISASI ANAK DI LINGKUNGAN MASYARAKAT

2016 PENGARUH PELAKSANAAN FULL DAY SCHOOL TERHADAP INTERAKSI SOSIAL DAN SOSIALISASI ANAK DI LINGKUNGAN MASYARAKAT BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan salah satu faktor utama dalam proses perkembangan peserta didik. Pendidikan juga sebagai sebuah upaya untuk mempersiapkan peserta didik

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Efektifitas Remaja Masjid Al-Istiqomah Dalam Pembinaan Kehidupan. 1. Kegiatan Remaja Masjid Yang Mengarah Pada Kehidupan Beragama

BAB V PEMBAHASAN. A. Efektifitas Remaja Masjid Al-Istiqomah Dalam Pembinaan Kehidupan. 1. Kegiatan Remaja Masjid Yang Mengarah Pada Kehidupan Beragama BAB V PEMBAHASAN A. Efektifitas Remaja Masjid Al-Istiqomah Dalam Pembinaan Kehidupan Beragama Desa Kletek 1. Kegiatan Remaja Masjid Yang Mengarah Pada Kehidupan Beragama Remaja masjid Al-Istiqomah merupakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN DAKWAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS KEBERAGAMAAN SANTRI PONDOK PESANTREN SALAFIYYAH AL MUNAWIR GEMAH PEDURUNGAN KOTA SEMARANG

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN DAKWAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS KEBERAGAMAAN SANTRI PONDOK PESANTREN SALAFIYYAH AL MUNAWIR GEMAH PEDURUNGAN KOTA SEMARANG 121 BAB IV ANALISIS MANAJEMEN DAKWAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS KEBERAGAMAAN SANTRI PONDOK PESANTREN SALAFIYYAH AL MUNAWIR GEMAH PEDURUNGAN KOTA SEMARANG A. Analisis Planning Manajemen Dakwah dalam Meningkatkan

Lebih terperinci

33 Perpustakaan Unika LAMPIRAN

33 Perpustakaan Unika LAMPIRAN LAMPIRAN 33 34 WAWANCARA Sumber : Pemilik No. Pertanyaan Jawaban Deskripsi 1. Bagaimana asal mula berdirinya perusahaan ini? 2. Bagaimana rencana Anda terhadap anak sebagai penerus perusahaan? 3. Bagaimana

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan data dan analisis penelitian pada bab-bab sebelumnya dalam

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan data dan analisis penelitian pada bab-bab sebelumnya dalam 171 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan data dan analisis penelitian pada bab-bab sebelumnya dalam tesis ini maka penulis dapat mengemukakan isi dari keseluruhan inti penelitian berupa kesimpulan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH. saat itu SMA Negeri 14 Surabaya belum mempunyai gedung sendiri dan

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH. saat itu SMA Negeri 14 Surabaya belum mempunyai gedung sendiri dan BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH 2.1 Sejarah Umum SMA Negeri 14 Surabaya SMA Negeri 14 Surabaya berdiri pada tanggal 8 Oktober 1981. Pada saat itu SMA Negeri 14 Surabaya belum mempunyai gedung sendiri dan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah dikemukakan pada data penelitian diatas, maka kesimpulan yang dapat dikemukakan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN KALENDER PENDIDIKAN MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2017/2018

PEDOMAN PENYUSUNAN KALENDER PENDIDIKAN MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2017/2018 PEDOMAN PENYUSUNAN KALENDER PENDIDIKAN MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2017/2018 KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TENGAH 2017 SALINAN - 1 - KEPUTUSAN KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL DI MADRASAH IBTIDAIYAH TERPADU (MIT) NURUL ISLAM RINGINWOK NGALIYAN SEMARANG

BAB IV ANALISIS TENTANG PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL DI MADRASAH IBTIDAIYAH TERPADU (MIT) NURUL ISLAM RINGINWOK NGALIYAN SEMARANG BAB IV ANALISIS TENTANG PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL DI MADRASAH IBTIDAIYAH TERPADU (MIT) NURUL ISLAM RINGINWOK NGALIYAN SEMARANG A. Analisis Tujuan Pendidikan Kecerdasan Spiritual Segala macam usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009, hlm. 1.

BAB I PENDAHULUAN Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009, hlm. 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan agama adalah unsur terpenting dalam pembangunan mental dan akhlak. Jika kita mempelajari pendidikan agama, maka akhlak merupakan sesuatu yang sangat

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Selatan di Kota Banjar Baru. Merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD)

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Selatan di Kota Banjar Baru. Merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum lokasi penelitian 1. Sejarah Singkat PSBR Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Budi Satria Provinsi Kalimantan Selatan di Kota Banjar Baru. Merupakan Unit Pelaksana

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS AKTIVITAS DAKWAH IPNU-IPPNU DI KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN WONOSOBO PERIODE

BAB IV ANALISIS AKTIVITAS DAKWAH IPNU-IPPNU DI KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN WONOSOBO PERIODE BAB IV ANALISIS AKTIVITAS DAKWAH IPNU-IPPNU DI KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN WONOSOBO PERIODE 2012-2014 1.1 Analisis Aktivitas Dakwah IPNU-IPPNU di Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Wonosobo Periode 2012-2014

Lebih terperinci

KORELASI ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR ISMUBA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH NGAWEN KABUPATEN GUNUNGKIDUL

KORELASI ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR ISMUBA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH NGAWEN KABUPATEN GUNUNGKIDUL KORELASI ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR ISMUBA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH NGAWEN KABUPATEN GUNUNGKIDUL SKRIPSI Oleh : DWI YULIANTI NPM 20090720214 FAKULTAS AGAMA ISLAM JURUSAN

Lebih terperinci

1. Bagaimana sejarah awal adanya Pembinaan rohani Islam di RS. Islam. Sejarah Bna Rohani Islam didirikan pada tahun 1990-an pada mulanya

1. Bagaimana sejarah awal adanya Pembinaan rohani Islam di RS. Islam. Sejarah Bna Rohani Islam didirikan pada tahun 1990-an pada mulanya TRANSKIP WAWANCARA KABAG 1. Bagaimana sejarah awal adanya Pembinaan rohani Islam di RS. Islam Surakarta? Sejarah Bna Rohani Islam didirikan pada tahun 1990-an pada mulanya pimpinan membentuk defisi baru

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan akhlak karimah. terhadap Allah SWT di SMP Islam Al Azhaar Tulungagung

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan akhlak karimah. terhadap Allah SWT di SMP Islam Al Azhaar Tulungagung BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskriptif Data 1. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan akhlak karimah terhadap Allah SWT di SMP Islam Al Azhaar Tulungagung Pembinaan akhlak menjadi prioritas

Lebih terperinci

LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN P PL/MAGANG III NAMA SEKOLAH : SMA N 1 BANGUNTPAN NAMA MAHASISWA : DIAH AYU RIMADANI

LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN P PL/MAGANG III NAMA SEKOLAH : SMA N 1 BANGUNTPAN NAMA MAHASISWA : DIAH AYU RIMADANI Universitas Negeri Yogyakarta LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN P PL/MAGANG III F02 Untuk Mahasiswa NAMA SEKOLAH : SMA N 1 BANGUNTPAN NAMA MAHASISWA : DIAH AYU RIMADANI ALAMAT SEKOLAH/LEMBAGA : Ngentak, Baturetno,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. prestasi akademik yang dicapai seseorang, akan tetapi harus di imbangi dengan

BAB I PENDAHULUAN. prestasi akademik yang dicapai seseorang, akan tetapi harus di imbangi dengan BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Kualitas sumber daya manusia yang berkarakter bukan hanya dilihat dari prestasi akademik yang dicapai seseorang, akan tetapi harus di imbangi dengan meningkatnya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERAN PEMBINAAN ROHANI ISLAMUNTUK MENINGKATKAN PENGAMALAN AJARAN AGAMA ISLAM DI RS. ISLAM SURAKARTA

BAB IV ANALISIS PERAN PEMBINAAN ROHANI ISLAMUNTUK MENINGKATKAN PENGAMALAN AJARAN AGAMA ISLAM DI RS. ISLAM SURAKARTA BAB IV ANALISIS PERAN PEMBINAAN ROHANI ISLAMUNTUK MENINGKATKAN PENGAMALAN AJARAN AGAMA ISLAM DI RS. ISLAM SURAKARTA 4.1. Analisis Peran Pembinaan Rohani Islam untuk Meningkatkan Pengamalan Ajaran Agama

Lebih terperinci

PEMILIHAN KETUA DAN PENGURUS IKATAN ALUMNI (IKA) STIT SYARIF ABDURRAHMAN SINGKAWANG PERIODE TAHUN

PEMILIHAN KETUA DAN PENGURUS IKATAN ALUMNI (IKA) STIT SYARIF ABDURRAHMAN SINGKAWANG PERIODE TAHUN TEMU ALUMNI Silaturahmi pengurus sekolah tinggi dengan para alumnus dilakukan secara rutin dalam acara Temu Alumni. Ini dilakukan untuk mendapatkan dukungan dalam rangka pengembangan dan peningkatan mutu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Data tentang Emotional Qoutient (EQ) Guru Pendidikan Agama. Islam (PAI) SMP Baitussalam dapat diambil dari angket yang

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Data tentang Emotional Qoutient (EQ) Guru Pendidikan Agama. Islam (PAI) SMP Baitussalam dapat diambil dari angket yang BAB IV ANALISIS DATA A. Penyajian Data Penyajian data diperoleh dari data-data hasil penelitian terhadap masalah yang menjadi fokus penelitian. Adapun data fokus penelitian tersebut meliputi: 1. Data tentang

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA

BAB III PENYAJIAN DATA 47 BAB III PENYAJIAN DATA Upaya Pembimbing Dalam Mengatasi Perilaku Menyimpang Pada Anak Asuh Dipanti Asuhan Ar-Rahim Kota Pekanbaru. Sesuai dengan judul skripsi yang diajukan dalam Bab ini, penulis akan

Lebih terperinci

METODE PENGUMPULAN DATA

METODE PENGUMPULAN DATA Lampiran 1 METODE PENGUMPULAN DATA A. Metode Dokumentasi 1. Sejarah MTs Al-Khoiriyyah Semarang 2. Visi, Misi dan Tujuan MTs Al- Khoiriyyah Semarang 3. Keadaan Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan MTs

Lebih terperinci

B. ANALISIS KOMPONEN WAKTU PELAJARAN

B. ANALISIS KOMPONEN WAKTU PELAJARAN BAB III KALENDER PENDIDIKAN Kurikulum tingkat satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan dengan mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun pelajaran. Kalender pendidikan adalah

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. yang peneliti harapkan, baik dari hasil observasi, interview maupun dokumentasi,

BAB V PEMBAHASAN. yang peneliti harapkan, baik dari hasil observasi, interview maupun dokumentasi, 89 BAB V PEMBAHASAN Sebagaimana telah kita lihat pada bab-bab sebelumnya, telah ditemukan data yang peneliti harapkan, baik dari hasil observasi, interview maupun dokumentasi, pada uraian ini akan peneliti

Lebih terperinci

LAMPIRAN I. Verbatim (Bahasa Indonesia) Subjek JP. S : Iya, tidak apa-apa kak, saya juga punya waktu luang dan tidak ada kesibukan

LAMPIRAN I. Verbatim (Bahasa Indonesia) Subjek JP. S : Iya, tidak apa-apa kak, saya juga punya waktu luang dan tidak ada kesibukan LAMPIRAN I Verbatim (Bahasa Indonesia) P : Peneliti S : Subjek Subjek JP P : Assalamu alaikum, selamat pagi S : Wa alaikum salam, pagi.. P : Sebelum nya kakak mintaa maaf dik, mungkin mengganggu waktunya

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Dari uraian bab I hingga bab IV mengenai komunikasi antarbudaya aparatur

BAB V PENUTUP. Dari uraian bab I hingga bab IV mengenai komunikasi antarbudaya aparatur 90 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari uraian bab I hingga bab IV mengenai komunikasi antarbudaya aparatur kecamatan Bekri dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa bentuk komunikasi antarbudaya dalam meningkatkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN BAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN A. Desain Kurikulum di TKIT Nurul Qomar Pedurungan Semarang Kurikulum di TKIT Nurul Qomar Pedurungan Semarang dipadukan antara: 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. siswa di MTs Syekh Subakir Nglegok Blitar

BAB IV HASIL PENELITIAN. siswa di MTs Syekh Subakir Nglegok Blitar 73 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data 1. Strategi reflektif pembelajaran guru untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di MTs Syekh Subakir Nglegok Blitar Strategi pembelajaran refleksi siswa dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah Islamiyah merupakan suatu kegiatan yang bersifat menyeru,

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah Islamiyah merupakan suatu kegiatan yang bersifat menyeru, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dakwah Islamiyah merupakan suatu kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak maupun memanggil umat manusia untuk beriman serta taat kepada Allah Swt, serta sejalan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERANAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAKNYA UNTUK BELAJAR AL QUR AN DI TAMAN PENDIDIKAN

BAB IV ANALISIS PERANAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAKNYA UNTUK BELAJAR AL QUR AN DI TAMAN PENDIDIKAN BAB IV ANALISIS PERANAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAKNYA UNTUK BELAJAR AL QUR AN DI TAMAN PENDIDIKAN AL QUR'AN (TPQ) AL-ISHLAH DESA CANDI KEC. BANDAR KAB. BATANG. A. Analisis Tentang Motivasi Orang Tua

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari pembahasan hasil penelitian tentang Efektifitas Kegiatan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari pembahasan hasil penelitian tentang Efektifitas Kegiatan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari pembahasan hasil penelitian tentang Efektifitas Kegiatan Ekstrakurikuler Bernuansa Islam Dalam Meningkatkan Akhlak Siswa di UPTD SMP Negeri 1 Ngunut Tulungagung, dapat

Lebih terperinci