BAB IV ANALISIS UPAYA KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN SISTEM PEMBELAJARAN DI MI ADINUSO KECAMATAN SUBAH KABUPATEN BATANG

Transkripsi

1 BAB IV ANALISIS UPAYA KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN SISTEM PEMBELAJARAN DI MI ADINUSO KECAMATAN SUBAH KABUPATEN BATANG Analisis ini penulis berpijak pada rumusan masalah sebagaimana telah dipaparkan yaitu meliputi analisis tentang upaya kepala sekolah dalam mengembangkan sistem pembelajaran di MI Adinuso kecamatan Subah Kabupaten Batang. Maka lebih lanjut, dibawah ini penulis mengemukaan analisis tersebut yaitu A. Analisis Upaya Kepala Madarasah dalam Mengembangkan Sistem Pembelajaran Di MI Adinuso Kec. Subah Kab. Batang Upaya yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam mengembangkan sistem pembelajaran dapat dikatakan baik.hal ini ditendai bahwa kepala sekolah sudah mampu mengerakan guru dan siswa untuk mewujudkan tujuan yang ingin dicapai. Upaya kepala sekolah sekolah MI Adinuso Kec. Subah Kab. Batang dalam mengembangkan sistem pembelajaran secara profesional dilakukan dengan: 1. Metode pembelajaran Kenyamanan proses belajar mengajar di butuhkan metode yang tepat dan sesuai saat pemberian materi. Di MI guru menggunakan metode pembelajaran yaitu ceramah, hafalan, diskusi, tanya jawab dan demontrasi. Dengan metode ini anak-anak agar tidak cepat bosan guru tidak hanya 76

2 77 menggunakan metode ceramah aja tapi mereka menyusuaikan pelajaran yang akan di berikan dan menggunakan metode yang tepat. 2. Pengaruh guru dalam pembelajaran Guru sangatlah penting dalam proses belajar mengajar, keberhasilan dalam mengajar guru perlu memperhatikan strategi, metode dan media pembelajaran yang akan digunakan. Di MI Adinuso guru dalam belajar mengajar sudah cukup baik, karena guru di MI sudah menggunakan media yang ada kemudian menyiapkan strategi pembelajaran dan menggunakan metode yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan. 3. Aturan-aturan yang diterapkan di MI Adinuso Kec. Subah Kab. Batang Untuk mengatur susunan kerja menyenangkan dan nyaman sehingga Bapak Haris menciptakan susunan kekeluargaan di MI Adinuso dan komunikasi yang terbuka kepada seluruh guru, kemudian memberi kesempatan dan perlakuan yang sama pada semua guru. Aturan-aturan itu diantaranya yaitu : a. Disiplin Kenyamanan dalam proses belajar mengajar sangatlah penting, supaya pembelajaran berjalan dengan baik. Aturan yang diterapkan terutama adalah disiplin. Di MI Adinuso disiplin yang dilaksanakan displin waktu. Guru di MI Adinuso sudah baik dalam disiplin waktu, sehingga program-program yang telah disusun berjalan sesuai dengan waktunya. Kemudian disiplin sangatlah penting agar menumbuhkan

3 78 nilai moral yang baik, nilai moral ini selain disekolahan juga dampaknya dalam masyarakat. Selain guru siswa pun diharapkan disiplin, di MI Adinuso peserta didiknya sudah baik dalam kedesiplinan sehingga peserta didik diharapkan tidak hanya disekolahan saja dalam disiplin tetapi diharapkan di rumah dan masyarakat pun mereka diharapkan disiplin. b. Ketertiban Untuk menciptakan rasa nyaman dalam pembelajaran ketertiban dalam sekolah itu sanagtlah penting. Di MI Adinuso sudah cukup baik dalam ketertiban sekolah yang berlaku. Dari tahun ketahun kemajuan itu terlehat jelas dengan perilaku peserta didik yang sudah memiliki rasa tanggu jawab dalam menjalankan tugas yang telah di berikan oleh sekolah. Guru pun demikian dalam menjalankan proses belajar mengajar harus mematuhi ketertiban sekolah yang telah ditetapkan. Sehingga menciptakan susasana yang nyaman dan tertib dalam proses belajar mengajar di MI Adinuso. 4. Perekutan Guru dan penerimaan siswa baru Dalam pendidikan guru adalah hal yang paling penting dimana guru itu menjalankan proses pembelajaran. Di MI Adinuso dalam perekutan guru itu harus sesuai dengan bidangnya dan S1, sedangkan dalam penerimaan siswa baru belum adanya kreteria khusus yang menjadi persyaratan masuk di MI.

4 79 5. Sarana prasarana Dalam pendidikan sarana prasarana itu sangatlah penting dalam menunjang proses belajar mengajar. Di MI Adinuso sudah baik dalam sarana prasarananya yang menunjang jalannya proses pembelajaran, dari proyektor, alat peraga untuk kelas 1 6 sehingga mereka belajar dengan nyaman dan menyenangkan. 6. Hubungan internal dan eksternal Hubungan internal dan eksternal di dalam pendidikan sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar sehingga menciptakan suasana yang nyaman dan harimonis. Hubungan internal dan eksternal di MI Adinuso sudah baik, hubungan internal antara kepala sekolah dengan guru seperti keluarga dan menciptakan rasa nyaman dalam bekerja. Kepala sekolah tidak membeda-bedakan antara guru PNS dan guru honorer. Sedangkan hubungan kepala sekolah dan siswa, kepala sekolah menganggap mereka seperti anak sendiri. Selain hubungan internal jugaada hubungan eksternal. Hubungan eksternal yang tercipta di MI Adinuso yaitu Sekolah dan masyarakat merupakan dua jenis lingkungan yang berbeda, namun keduanya tidak dapat dipisahkan bahkan saling membutuhkan, khususnya dalam upaya mendidik generasi muda. Berbagai persoalan yang dihadapi sekolah juga merupakan bagian dari persoalan masyarakat. Keduanya mempunyai keterikatan kuat yang tidak dapat dipisahkan, karena sekolah merupakan bagian dari masyarakat, dan masyarakat membutuhkan sekolah dalam upaya regenerasi anak bangsa

5 80 agar lebih baik. Oleh karenanya, hubungan sekolah dan masyarakat harus selalu diperhatikan kesinambungannya dan keefektifannya agar dapat dirasakan manfaatnya secara bersama. 7. Peningkatan hasil belajar Hasil belajar sangatlah penting dalam menentukan nilai anak yang selama ini mereka pelajari disekolah. Upaya yang dilakukan kepal sekolah untuk meningkatkan hasil belajar dengan belajar di alam guru dapat memanfaatkan alam sebagai alat belajar bagi siswanya, selain itu juga melakukan study wisata, serta melakukan praktek agar anak senang belajar sehingga mereka dapat mengingat apa yang pernah dipelajari serta meningkatkan pemahaman dalam belajar anak dan memotivasi anak untuk terus belajar. B. Faktor Pendukung dan Penghambat Upaya Kepala Madrasah dalam Mengembangkan Sistem Pembelajaran di MI Adinuso Keberhasilan dalam mengembangkan sistem pembelajaran di MI Adinuso dipengaruhi berbagai faktor pendukung seperti guru, sarana dan prasarana, wali murid,komite dan masyarakat sekitar sekolah. Di MI Adinuso sendiri faktor pendukung yang paling utama adalah guru. Guru berperan penting dalam menjalankan proses pembelajaran agar siswa menangkap pelajaran dengan baik dan nyaman dalam belajar guru harus memiliki strategi yang sesuai dan menyenangkan. Di MI Adinuso guru sudah cukup baik dalam mengajar siswa. Selian guru faktor pendukung yang lain yaitu sarana dan prasarana di MI Adinuso sarana dan prasarana sudah cukup baik untuk

6 81 memenuhi dalam proses pembelajaran siswa seperti buku-buku pelajaran, proyektor, komputer, alat-alat peraga, perpustakaan dan transpotrasi untuk antar jemput anak. Selain faktor pendukung dalam pendidikan pasti ada faktor penghambat yang harus dihadapi. Di MI Adinuso pun ada faktor penghambat yang harus dihadapi seperti kesadaran dari orang tua murid, biaya, kurangnya dalam perawatan sarana prasarana. Itu adalah faktor penghambat yang harus dihadapi dan mencari jalan keluar yang sesuai dengan permasalahan itu, terutama kepala sekolah harus menyikapi dengan baik agar perkembangan sistem pembalajaran di MI Adinuso berjalan dengan baik. Faktor penghambat dalam pengembangan sistem pembelajaran di MI Adinuso yaitu : 1. Kurangnya kesadaran orang tua Kesadaran orang tua sering kali mempengaruhi proses belajar mengajar, peranan orang tua sangatlah penting untuk memotivasi anak untuk giat belajar. Gaya hidup orang tua dan latar belakang orang tua sangat berpengaruh dengan prestasi anak di sekolah. Selain itu orang tua tidak menyadari bahwa disetiap sekolah mempunyai program-program yang dibuat untuk memajukan sekolah dan mengembangkan kreatifitas anak, banyak orang tua tidak mendukung adanya kegiatan-kegiatan yang dilakukan sekolah terkadang mereka hanya memikirkan anaknya sekolah hanya bisa membaca, menulis, dan berhitung tanpa ada kegiatan-kegiatan yang lain.

7 82 2. Biaya Faktor penghambat yang sangat berpengaruh yaitu biaya, dalam pendidikan biaya sangatlah penting untuk kegiatan-kegiatan sekolah dan lain sebagainya. Biaya yang dibutuhkan tidak sedikit salah satunya untuk mengembangkan kurikulum, sarana prasarana, penunjang pembelajaran seperti buku, mengikuti perlombaan, jambore dan sebagainya. 3. Kurangnya perawatan sarana prasarana Penghambat yang lain yaitu kurangnya perawatan sarana prasarana, hal ini tidak bisa diabaikan perlu diperhatikan untuk memenuhi proses belajar mengajar. Tetapi hal ini terkadang banyak yang kurang memperhatikan sarana prasarana di sekolah kurang perawatan, banyak yang rusak baik yang sengaja maupun karena pemakaian, rusak karena pengaruh cuaca maupun keadaan lingkungan.