PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk"

Transkripsi

1 / LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENT UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013/ FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 D A N / A N D LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ INDEPENDENT AUDITORS REPORT

2 The original consolidated financial statements included herein are in LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENT D A F T A R I S I C O N T E N T S Pernyataan Direksi Directors Statement Laporan Auditor Independen Ekshibit/ Exhibit Independent Auditors Report Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian A Consolidated Statement of Financial Position Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian B Consolidated Statement of Comprehensive Income Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian C Consolidated Statement of Changes in Equity Laporan Arus Kas Konsolidasian D Consolidated Statement of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian E Notes to the Consolidated Financial Statements

3

4

5

6 Ekshibit A Exhibit A LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION PER 31 DESEMBER 2013 AS OF 31 DECEMBER Des / 31 Dec Catatan/ 31 Des / 31 Dec Notes A S E T A S S E T S ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas c,2d,2o, Cash and cash equivalents Deposito berjangka - 2d, Time deposits Investasi tersedia dijual d, Available-for-sale investments Piutang usaha - Pihak ketiga d, Trade receivables Third parties Piutang lain-lain Pihak ketiga d Other receivables Third parties Persediaan aset real estat g, Inventories of real estate assets Uang muka Advances Biaya dibayar di muka h Prepaid expenses Pajak dibayar di muka a Prepaid tax Jumlah Aset Lancar Total Current Assets ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Persediaan aset real estat g, Inventories of real estate assets Properti investasi setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Investment properties - net of Rp dan accumulated depreciation of Rp masing masing Rp 16,998,932,315 and pada tanggal 31 Desember 2013 Rp 6,262,710,498 on 31 December dan j,2l, and 2012, respectively Aset tetap setelah dikurangi akumulasi Property, plant and equipment net of penyusutan sebesar Rp accumulated depreciation of dan Rp Rp 2,307,924,986 and masing-masing pada tanggal Rp 1,578,297,163 on 31 December 31 Desember 2013 dan i,2l, and 2012, respectively Rekening bank yang dibatasi penggunaannya - 2c,2d, Restricted bank statements Aset pajak tangguhan - 2p,15f Deferred tax assets Aset lain-lain Other assets Jumlah Aset Tidak Lancar Total Non-Current Assets JUMLAH ASET TOTAL ASSETS Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statement on Exhibit E which are an integral part of the Consolidated Financial Statement taken as a whole

7 Ekshibit A/2 Exhibit A/2 LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION PER 31 DESEMBER 2013 AS OF 31 DECEMBER Des / 31 Dec Catatan/ 31 Des / 31 Dec Notes LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES Utang bank jangka pendek e,2k, Short-term banks loan Utang usaha - Pihak ketiga e, Trade payables - Third parties Utang lain-lain Other payables Pihak ketiga e Third parties Pihak berelasi e,2f, Related party Utang pajak p,15b Taxes payables Biaya masih harus dibayar e Accrued expenses Uang muka penjualan dan pendapatan diterima dimuka e,2n, Advance on sales and unearned revenue Utang bank jangka panjang jatuh tempo Current maturity of dalam satu tahun e,2k, long-term banks loan Jumlah Liabilitas Jangka Pendek Total Current liabilities LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Uang jaminan sewa e,2n Security deposits Liabilitas imbalan kerja karyawan m, Employees benefits liabilities Utang bank jangka panjang setelah dikurangi bagian jatuh tempo Long-term banks loan net of current dalam satu tahun e,2k, maturities Jumlah Liabilitas Jangka Panjang Total Non-Current Liabilities JUMLAH LIABILITAS TOTAL LIABILITIES E K U I T A S E Q U I T Y Modal saham Share capital Modal dasar saham Authorized - 40,000,000,000 shares dengan nilai nominal par value Rp 100 Rp 100 per saham per share Modal ditempatkan dan disetor Issued and fully paid - penuh saham 18,026,774,000 shares and dan saham 18,000,000,000 shares masing-masing pada tanggal in 31 December 2013 and 2012, 31 Desember 2013 dan respectively Tambahan modal disetor - Bersih Additional paid-in capital - Net Perubahan nilai wajar investasi tersedia Changes in unrealized fair value of dijual yang belum direalisasi e, investments available for sale Saldo laba Retained earnings Ekuitas pemilik entitas induk Equity to owners of the parent entity Kepentingan non-pengendali b, Non-controlling interest JUMLAH EKUITAS TOTAL EQUITY JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS TOTAL LIABILITIES AND EQUITY Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole

8 Ekshibit B Exhibit B LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME Catatan/ Notes PENJUALAN DAN PENDAPATAN JASA n, SALES AND SERVICE REVENUE BEBAN POKOK PENJUALAN DAN COST OF SALES AND PENDAPATAN JASA n, SERVICE REVENUE LABA BRUTO GROSS PROFIT Beban pemasaran ( ) 2n,23 ( ) Marketing expenses Beban umum dan administrasi ( ) 2n,24 ( ) General and administrative expenses Pendapatan keuangan Financial income Beban keuangan ( ) 25 ( ) Financial expenses Lain-lain - Bersih ( ) Others - Net LABA SEBELUM MANFAAT (BEBAN) INCOME BEFORE INCOME PAJAK PENGHASILAN TAX BENEFIT (EXPENSE) MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 2p,15c INCOME TAX BENEFIT (EXPENSE) Kini ( ) ( ) Current Tangguhan ( ) Deferred Beban Pajak Penghasilan - Bersih ( ) ( ) Income Tax Expense - Net LABA TAHUN BERJALAN INCOME FOR THE YEAR PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOME Perubahan nilai wajar investasi tersedia Changes in unrealized fair value of dijual yang belum direalisasi d,6 ( ) investments available for sale JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE INCOME TAHUN BERJALAN FOR THE YEAR Laba yang diatribusikan kepada: Profit attributable to: Pemilik Entitas Induk Owners of the Parent Entity Kepentingan Non-Pengendali b, Non-Controlling Interests J u m l a h T o t a l Jumlah pendapatan komprehensif Total comprehensive yang dapat diatribusikan kepada: income attributable to: Pemilik Entitas Induk Owners of the Parent Entity Kepentingan Non-Pengendali Non-Controlling Interests J u m l a h T o t a l LABA BERSIH PER SAHAM DASAR 0,35 2q,27 2,69 BASIC EARNINGS PER SHARE LABA BERSIH PER SAHAM DILUSIAN 0,31 2q,27 2,69 DILUTED EARNINGS PER SHARE Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole

9 Ekshibit C Exhibit C LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY Perubahan nilai wajar investasi tersedia dijual Modal yang belum ditempatkan Tambahan direalisasi/ dan disetor modal disetor Changes in Ekuitas pemilik penuh/ - Bersih/ unrealized entitas induk/ Kepentingan Issued Additional fair value of Saldo laba/ Equity to owners non-pengendali/ Catatan/ and fully paid - in Investments Retained of the parent Non-controlling Jumlah ekuitas/ Notes paid capital capital - Net available for sale earnings entity interest Total equity Saldo 1 Januari Balance as of 1 January 2012 Setoran modal Paid-in capital Tambahan setoran modal Additional paid-in capital Kepentingan Non-Pengendali dari Non-controlling interest Entitas Anak yang diakuisisi from acquired Subsidiaries Jumlah pendapatan komprehensif Total comprehensive income tahun berjalan - - ( ) for the year Saldo 31 Desember Balance as of 31 December 2012 Kepentingan Non-Pengendali dari Non-controlling interest Entitas Anak yang diakuisisi from acquired Subsidiaries Pelaksanaan waran Exercise of warrants Jumlah pendapatan komprehensif Total comprehensive income tahun berjalan for the year Saldo 31 Desember Balance as of 31 December 2013 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole

10 Ekshibit D Exhibit D LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Penerimaan kas dari pelanggan Cash receipts from customers Pembayaran untuk: Payments for: Pemasok ( ) ( ) Suppliers Gaji dan tunjangan karyawan ( ) ( ) Salaries and employees benefits Beban usaha lainnya ( ) ( ) Other operating expenses Arus kas yang diperoleh dari aktivitas operasi Cash flows provided by operating activities Penerimaan pendapatan keuangan Receipt of financial income Pembayaran pajak ( ) ( ) Payments of taxes Pembayaran beban keuangan ( ) ( ) Payment of financial expenses Arus kas bersih diperoleh dari Net cash flows provided by (used in) (digunakan untuk) aktivitas operasi ( ) operating activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Penarikan (penempatan) deposito berjangka ( ) Withdrawal (placement) of time deposits Penerimaan dari transaksi Proceeds from sales penjualan dan penyewaan aset kembali and lease back assets Perolehan Entitas Anak ( ) ( ) Acquisition of Subsidiaries Pendirian Entitas Anak ( ) - Establishment of Subsidiaries Pembelian aset tetap ( ) ( ) Acquisition of property, plant and equipment Perolehan aset real estat ( ) ( ) Purchases real estate assets Perolehan properti investasi ( ) ( ) Purchases investment properties Uang muka aset real estat dan Advances of real estate assets and properti investasi - ( ) investment property Arus kas bersih digunakan untuk Net cash flows used in aktivitas investasi ( ) ( ) investing activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Penerimaan dari utang bank Receipts from banks loans Tambahan modal disetor dari Additional paid-in capital from pelaksanaan waran exercise of warants Penurunan dari utang pihak berelasi ( ) ( ) Decrease from payable to related party Pembayaran utang bank ( ) ( ) Payment of banks loans Penerimaan setoran modal Addition in capital contribution Pembayaran emisi saham - ( ) Payment of stock issuance Arus kas bersih diperoleh dari Net cash flows provided by aktivitas pendanaan financing activities KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH NET INCREASE (DECREASE) DALAM KAS DAN SETARA KAS ( ) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS PADA AWAL TAHUN AT BEGINNING OF YEAR KAS DAN SETARA KAS ENTITAS ANAK CASH AND CASH EQUIVALENTS YANG DIAKUISISI OF SUBSIDIARIES ACQUIRED KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole

11 Ekshibit E Ekshibit E 1. U M U M 1. G E N E R A L a. Pendirian Perusahaan a. The Company s Establishment PT Nirvana Development Tbk ( Perusahaan ) (dahulu PT Adipura Artha Pratama) dan Entitas Anak (secara bersama-sama disebut sebagai Kelompok Usaha ) didirikan berdasarkan akta Notaris P. Sutrisno A. Tampubolon, S.H., M.Kn., No. 43 tanggal 18 Desember Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C HT TH 2004 tanggal 30 April 2004 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No tanggal 1 Oktober 2004, Tambahan No. 79. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham yang telah diaktakan oleh Notaris B. Andy Widyanto, S.H., No. 17 tanggal 27 Mei 2010 yang berisi memutuskan dan menyetujui perubahan seluruh anggaran dasar Perusahaan sesuai dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Akta perubahan anggaran dasar ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusan No. AHU AH Tahun 2010 tanggal 10 Juni Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terakhir dengan Akta Notaris Humberg Lie, SH, SE, Mkn., No. 47 tanggal 21 Agustus 2013 mengenai perubahan Pasal 3 anggaran dasar perusahaan sesuai ketentuan Bapepam LK IXJ.1. mengenai Pokok pokok Anggaran Dasar Perseroan yang melakukan Penawaran Umum Efek bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik serta perubahan susunan Dewan Direksi. Akta perubahan ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU AH Tahun 2013 tanggal 9 Oktober 2013 serta dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-AH tanggal 1 Nopember Berdasarkan Pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan menjadi bergerak dalam bidang pembangunan, jasa, perdagangan, perindustrian dan investasi. Kegiatan usaha Perusahaan dalam bidang pembangunan, perdagangan dan properti investasi melalui Entitas Anak. Perusahaan berdomisili di Jakarta Selatan dan Entitas Anak berkedudukan di Jakarta, Cirebon, Sukoharjo, Pangkalan Bun dan Sampit. Perusahaan mulai beroperasi komersial pada tahun PT Nirvana Development Tbk (the Company ) (formerly PT Adipura Artha Pratama) and Subsidiaries (together mentioned as The Group ) was established based on Notarial deed No. 43 dated 18 December 2003 of P. Sutrisno A. Tampubolon, S.H., M.Kn. The deed of establishment was approved by the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C HT TH 2004 dated 30 April 2004 and was published in the State Gazette No dated 1 October 2004, Supplement No. 79. Based on General of Shareholders Meeting as covered by Notarial deed No.17 dated 27 May 2010 of B. Andy Widyanto, S.H., regarding of the changes of whole the Company s articles of association in accordance with Law No. 40 year 2007 of Limited Liability Company. The amendments have been approved by the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU AH Tahun 2010 dated 10 June The Company s articles of association has been amended several times, the latest changes of the Company s articles of association was covered by the Notarial Deed No. 47 dated 21 August 2013 of Humberg Lie, SH, SE, Mkn. concerning changes of Article 3 of the Company s articles of association in accordance to provision of Bapepam LK IXJ.1. regarding to Principals of Articles of Association of the Company's Public Offering of Equity Securities and Public Companies and also changes of the members of Boards of Directors. The Deeds of Amandments was approved by the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU AH Tahun 2013 dated 9 October 2013 and also recorded in Legal Entity Administration System of Minister of Law and Human Rights of Republic Indonesia in its Decision Letter No. AHU-AH dated 1 November As stated in Article 3 of the Company s articles of association, the scope of its activities comprises construction, service, trading, industry and investment. The Company activities engaged in the building construction, trading and investment properties through Subsidiaries. The Company is domiciled in Jakarta Selatan and its Subsidiaries are domiciled in Jakarta, Cirebon, Sukoharjo, Pangkalan Bun and Sampit. The Company has started operating commercially in b. Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian b. Completion of The Consolidated Financial Statements Direksi Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian yang telah diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan pada tanggal 27 Maret Directors of The Company are responsible for preparation and presentation of the consolidated financial statements which has been finalized and approved for issuance on 27 March c. Penawaran Umum Efek Perusahaan c. The Company s Public Offering Pada tanggal 31 Agustus 2012, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM LK) dengan suratnya No. S-10537/BL/2012 untuk melakukan penawaran umum perdana saham Perusahaan dengan nilai nominal Rp 100 per saham kepada masyarakat dengan harga penawaran sebesar Rp 105 per saham dan disertai dengan Waran I yang melekat pada saham yang dikeluarkan dan diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang saham dengan harga pelaksanaan waran Rp 110 yang mulai berlaku mulai tanggal 13 Maret 2013 sampai dengan 11 September Pada tanggal 13 September 2012, saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. On 31 August 2012, the Company obtained the notice of effectivity from the Chairman of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency in its letter No. S-10537/BL/2012 for the public offering of 6,000,000,000 shares with par value of Rp 100 per share with offering price at Rp 105 per share and simultaneously issuing 4,200,000,000 Warants I accompanying the new shares issued, which are to be granted free as an incentive for the shareholders at an exercise price of Rp 110 which is effective starting on 13 March 2013 up to 11 September These shares were listed on the Indonesia Stock Exchange in 13 September 2012.

12 Ekshibit E/2 Exhibit E/2 1. U M U M (Lanjutan) 1. G E N E R A L (Continued) c. Penawaran Umum Efek Perusahaan (Lanjutan) c. The Company s Public Offering (Continued) Pada tanggal 13 September 2012, saham Perusahaan milik pemegang saham pendiri telah tercatat pada Bursa Efek Indonesia. Selama tahun 2013, terdapat pelaksanaan waran oleh pemegang saham sebesar untuk lembar saham. Sisa waran adalah sebesar Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, seluruh saham Perusahaan masing-masing sebanyak saham dan saham telah tercatat di Bursa Efek Indonesia. On 13 September 2012, 12,000,000,000 shares of the Company s shares are listed on the Indonesia Stock Exchange. During 2013, shareholders exercised 26,774,000 warrants for 26,774,000 shares. Remaining warrants is equal to 4,173,226,000. As of 31 December 2013 and 31 December 2012, all of the Company s 18,026,774,000 shares and 18,000,000,000 shares, respectively, are listed on the Indonesia Stock Exchange. d. Struktur Kelompok Usaha d. The Group s Structure Perusahaan mempunyai kepemilikan saham secara langsung maupun tidak langsung pada Entitas Anak sebagai berikut: The Company has ownership interest in the following Subsidiaries either directly or indirectly as follows: Persentase kepemilikan (langsung dan Mulai tidak langsung)/ kegiatan Percentage of usaha/ ownership (direct Start of Entitas Anak/ and indirect) Bidang usaha/ Kedudukan/ commercial Subsidiaries Scope of activities Domicile operations Kepemilikan saham secara langsung/ Direct ownership: Belum operasi / Non-operating PT Nirvana Property 99,99% 99,99% Pertambangan, perdagangan, perindustrian dan jasa/ Mining, trading, industry and service PT Nirvana Retailindo 99,99% 99,99% Perdagangan, pengangkutan, pembangunan, perindustrian, jasa, pertambangan, percetakan, perbengkelan, pertanian dan kehutanan/ Trading, transportation, construction, industry, service, mining, printing, workshop, agriculture and forestry PT Nirvana Realty 99,99% 99,99% Pembangunan, perdagangan, perindustrian, jasa, pertambangan, transportasi darat, pertanian, perbengkelan dan percetakan/ Construction, trading, industry, service, mining, transportation, agriculture, workshop and printing PT Nirvana Infrastructure 99,99% 99,99% Perdagangan, pengangkutan, pembangunan, perindustrian, jasa, pertambangan, percetakan, perbengkelan, pertanian dan kehutanan/ Trading, transportation, construction, industry, service, mining, printing, workshop, agriculture and forestry PT Nirvana Hotel & Resort 99,99% 99,99% Jasa perhotelan/ Hospitality service Jakarta - Jakarta - Jakarta - Jakarta - Jakarta -

13 Ekshibit E/3 Exhibit E/3 1. U M U M (Lanjutan) 1. G E N E R A L (Continued) d. Struktur Kelompok Usaha (Lanjutan) d. The Group s Structure (Continued) Persentase kepemilikan (langsung dan Mulai tidak langsung)/ kegiatan Percentage of usaha/ ownership (direct Start of Entitas Anak/ and indirect) Bidang usaha/ Kedudukan/ commercial Subsidiaries Scope of activities Domicile operations Kepemilikan saham secara tidak langsung / Indirect ownership: Beroperasi / Operating PT Karya Bersama Takarob (melalui / through PT Panorama Lubuk Timur) PT Tunas Mitra Usaha (melalui / through PT Nirvana Infrastructure) PT Tristar Land Development (melalui / through PT Mahardhika Karya Agung) 98,38% 98,38% Jasa, pembangunan, pengangkutan darat, perbengkelan, percetakan, perdagangan, perindustrian, pertambangan dan pertanian/ Service, construction, transportation, workshop, printing, trading, industry, mining and agriculture 98,67% 98,67% Perdagangan, pengangkutan, pembangunan, perindustrian, jasa, percetakan, perbengkelan, pertanian dan kehutanan/ Trading, transportation, contruction, industry, service, printing, workshop, agriculture and forestry 99,00% 99,00% Pembangunan, jasa, perindustrian dan perdagangan/ Construction, service, industry and trading Cirebon 2008 Jakarta 2012 Sukoharjo 2013 PT Buana Baru Prima (melalui / through PT Nirvana Realty) 99,58% - Perdagangan, pengangkutan, pembangunan, perindustrian, jasa, percetakan dan pertanian/ Trading, transportation, construction, industry, service, printing and agriculture Pangkalan Bun 2013 PT Narendra Amerta (melalui / through PT Nirvana Infrastructure) Belum operasi / Non-operating PT Sukses Mandaka Buana (melalui / through PT Danapati Sukses) PT Panorama Lubuk Timur (melalui / through PT Nirvana Realty) 99,00% 99,00% Perdagangan, pengangkutan, pembangunan, perindustrian, jasa, percetakan, perbengkelan, pertanian dan kehutanan/ Trading, transportation, construction, industry, service, printing, workshop, agriculture and forestry 98,67% 98,67% Perdagangan, pengangkutan, pembangunan, perindustrian, jasa, percetakan, perbengkelan, pertanian dan kehutanan/ Trading, transportation, construction, industry, service, printing, workshop, agriculture and forestry 99,99% 99,99% Pembangunan, perdagangan, perindustrian, pertambangan, pengangkutan darat, pertanian, percetakan dan jasa/ Construction, trading, industry, mining, transportation, agriculture, printing and service Jakarta 2013 Jakarta - Jakarta -

14 Ekshibit E/4 Exhibit E/4 1. U M U M (Lanjutan) 1. G E N E R A L (Continued) d. Struktur Kelompok Usaha (Lanjutan) d. The Group s Structure (Continued) Persentase kepemilikan (langsung dan Mulai tidak langsung)/ kegiatan Percentage of usaha/ ownership (direct Start of Entitas Anak/ and indirect) Bidang usaha/ Kedudukan/ commercial Subsidiaries Scope of activities Domicile operations Kepemilikan saham secara tidak langsung / Indirect ownership: Belum operasi / Non-operating PT Mahardhika Karya Agung (melalui / through PT Nirvana Realty) PT Jaya Agung Syandhana (melalui / through PT Nirvana Hotel & Resort) PT Bharata Adikarya (melalui / through PT Nirvana Hotel & Resort) PT Danapati Sukses (melalui / through PT Nirvana Retailindo) PT Semesta Dunia Usaha (melalui / through PT Mahardhika Karya Agung) PT Surya Lima Karya (melalui / through PT Mahardhika Karya Agung) 98,67% 98,67% Perdagangan, pengangkutan, pembangunan, perindustrian, jasa, percetakan, perbengkelan, pertanian dan kehutanan/ Trading, transportation, construction, industry, service, printing, workshop, agriculture and forestry 99,00% 99,00% Perdagangan, pengangkutan, pembangunan, perindustrian, jasa, percetakan, perbengkelan, pertanian dan kehutanan/ Trading, transportation, construction, industry, service, printing, workshop, agriculture and forestry 99,00% 99,00% Perdagangan, pengangkutan, pembangunan, perindustrian, jasa, percetakan, perbengkelan, pertanian dan kehutanan/ Trading, transportation, construction, industry, service, printing, workshop, agriculture and forestry 98,67% 98,67% Perdagangan, pengangkutan, pembangunan, perindustrian, jasa, percetakan, perbengkelan, pertanian dan kehutanan/ Trading, transportation, construction, industry, service, printing, workshop, agriculture and forestry 99,99% 99,99% Pembangunan, jasa, perindustrian, pengangkutan darat, pertanian, percetakan dan perdagangan/ Construction, service, industry, transportation, agriculture, printing and trading 99,99% 99,99% Pembangunan, jasa, perindustrian, pengangkutan darat, pertanian, percetakan dan perdagangan/ Construction, service, industry, transportation, agriculture, printing and trading Jakarta - Jakarta - Jakarta - Jakarta - Jakarta - Jakarta -

15 Ekshibit E/5 Exhibit E/5 1. U M U M (Lanjutan) 1. G E N E R A L (Continued) d. Struktur Kelompok Usaha (Lanjutan) d. The Group s Structure (Continued) Persentase kepemilikan (langsung dan Mulai tidak langsung)/ kegiatan Percentage of usaha/ ownership (direct Start of Entitas Anak/ and indirect) Bidang usaha/ Kedudukan/ commercial Subsidiaries Scope of activities Domicile operations Kepemilikan saham secara tidak langsung / Indirect ownership: Belum operasi / Non-operating PT Tarangga Hanasta (melalui / through PT Mahardhika Karya Agung) PT Prabangkara Sangkara (melalui / through PT Mahardhika Karya Agung) PT Kalingga Murda (melalui / through PT Mahardhika Karya Agung) PT Anggaraksa Lokeswara (melalui / through PT Mahardhika Karya Agung) PT Gardapati Sahardaya (melalui / through PT Mahardhika Karya Agung) Tahap pengembangan/ Development stage PT Danadipa Aluwung (melalui / through PT Nirvana Realty) PT Tristar Land (melalui / through PT Mahardhika Karya Agung) PT Grahita Dana (melalui / through PT Nirvana Hotel & Resort) 100,00% - Pembangunan, perdagangan, perindustrian, pengangkutan darat, pertanian, percetakan dan jasa/ Construction, trading, industry, transportation, agriculture, printing and service 100,00% - Pembangunan, perdagangan, perindustrian, pengangkutan darat, pertanian, percetakan dan jasa/ Construction, trading, industry, transportation, agriculture, printing and service 100,00% - Pembangunan, perdagangan, perindustrian, pengangkutan darat, pertanian, percetakan dan jasa/ Construction, trading, industry, transportation, agriculture, printing and service 100,00% - Pembangunan, perdagangan, perindustrian, pengangkutan darat, pertanian, percetakan dan jasa/ Construction, trading, industry, transportation, agriculture, printing and service 100,00% - Pembangunan, perdagangan, perindustrian, pengangkutan darat, pertanian, percetakan dan jasa/ Construction, trading, industry, transportation, agriculture, printing and service 99,00% 99,00% Perdagangan, pengangkutan, pembangunan, perindustrian, jasa, percetakan, perbengkelan, pertanian dan kehutanan/ Trading, transportation, construction, industry, service, printing, workshop, agriculture and forestry 99,00% 99,00% Pembangunan, jasa, perindustrian dan perdagangan/ Construction, service, industry and trading 99,00% 99,00% Perdagangan, pengangkutan, pembangunan, perindustrian, jasa, percetakan, perbengkelan, pertanian dan kehutanan/ Trading, transportation, construction, industry, service, printing, workshop, agriculture and forestry Sukoharjo - Jakarta - Jakarta - Jakarta - Jakarta - Jakarta - Sukoharjo - Jakarta -

16 Ekshibit E/6 Exhibit E/6 1. U M U M (Lanjutan) 1. G E N E R A L (Continued) d. Struktur Kelompok Usaha (Lanjutan) d. The Group s Structure (Continued) Jumlah aset / Total assets Entitas Anak / Subsidiaries Beroperasi / Operating PT Karya Bersama Takarob (melalui / through PT Panorama Lubuk Timur) PT Tunas Mitra Usaha (melalui / through PT Nirvana Infrastructure) PT Tristar Land Development (melalui / through PT Mahardhika Karya Agung) PT Buana Baru Prima (melalui / through PT Nirvana Realty) PT Narendra Amerta (melalui / through PT Nirvana Infrastructure) Tahap pengembangan / Development stage PT Danadipa Aluwung (melalui / through PT Nirvana Realty) PT Tristar Land (melalui / through PT Mahardhika Karya Agung) PT Grahita Dana (melalui / through PT Nirvana Hotel & Resort) Belum operasi / Non-operating PT Nirvana Property PT Nirvana Retailindo PT Nirvana Realty PT Nirvana Infrastructure PT Nirvana Hotel & Resort PT Sukses Mandaka Buana (melalui / through PT Danapati Sukses) PT Panorama Lubuk Timur (melalui / through PT Nirvana Realty) PT Mahardhika Karya Agung (melalui / through PT Nirvana Realty) PT Jaya Agung Syandhana (melalui / through PT Nirvana Hotel & Resort) PT Bharata Adikarya (melalui / through PT Nirvana Hotel & Resort) PT Danapati Sukses (melalui / through PT Nirvana Retailindo) PT Semesta Dunia Usaha (melalui / through PT Mahardhika Karya Agung) PT Surya Lima Karya (melalui / through PT Mahardhika Karya Agung) PT Tarangga Hanasta (melalui / through PT Mahardhika Karya Agung) PT Prabangkara Sangkara (melalui / through PT Mahardhika Karya Agung) PT Kalingga Murda (melalui / through PT Mahardhika Karya Agung) PT Anggaraksa Lokeswara (melalui / through PT Mahardhika Karya Agung) PT Gardapati Sahardaya (melalui / through PT Mahardhika Karya Agung)

17 Ekshibit E/7 Exhibit E/7 1. U M U M (Lanjutan) 1. G E N E R A L (Continued) d. Struktur Kelompok Usaha (Lanjutan) d. The Group s Structure (Continued) Peningkatan Modal Saham Entitas Anak PT Nirvana Retailindo Pada bulan September 2012, PT Nirvana Retailindo ( NRT ), Entitas Anak, meningkatkan modal saham dari Rp menjadi Rp dan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp menjadi Rp dengan nominal Rp Perusahaan memiliki tambahan lembar saham sebesar Rp , sehingga meningkatkan kepemilikan Perusahaan menjadi 99,99%. Peningkatan modal saham NRT dan modal ditempatkan dan disetor penuh diaktakan berdasarkan akta Notaris Humberg Lie, SH, SE, Mkn., No. 139 tanggal 29 September PT Nirvana Infrastructure Pada bulan September 2012, PT Nirvana Infrastructure ( NI ), Entitas Anak, meningkatkan modal saham dari Rp menjadi Rp dan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp menjadi Rp dengan nominal Rp Perusahaan memiliki tambahan lembar saham sebesar Rp , sehingga meningkatkan kepemilikan Perusahaan dari 99,98% menjadi 99,99%. Peningkatan modal saham NI dan modal ditempatkan dan disetor penuh diaktakan berdasarkan akta Notaris Humberg Lie, SH, SE, Mkn., No. 137 tanggal 29 September PT Nirvana Hotel & Resort Pada bulan September 2012, PT Nirvana Hotel & Resort ( NHR ), Entitas Anak, meningkatkan modal saham dari Rp menjadi Rp dan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp menjadi Rp dengan nominal Rp Perusahaan memiliki tambahan lembar saham sebesar Rp , sehingga meningkatkan kepemilikan Perusahaan menjadi 99,99%. Peningkatan modal saham NHR dan modal ditempatkan dan disetor penuh diaktakan berdasarkan akta Notaris Humberg Lie, SH, SE, Mkn., No. 136 tanggal 29 September PT Nirvana Realty Pada bulan September 2012, PT Nirvana Realty ( NR ), Entitas Anak, meningkatkan modal saham dari Rp menjadi Rp dan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp menjadi Rp dengan nominal Rp Perusahaan memiliki tambahan lembar saham sebesar Rp , sehingga meningkatkan kepemilikan Perusahaan menjadi 99,99%. Peningkatan modal saham NR dan modal ditempatkan dan disetor penuh diaktakan berdasarkan akta Notaris Humberg Lie, SH, SE, Mkn., No. 138 tanggal 29 September Increase in Subsidiaries Capital Stock PT Nirvana Retailindo In September 2012, PT Nirvana Retailindo ( NRT ), Subsidiary, increase the share capital from Rp 2,000,000,000 to Rp 40,000,000,000 and increase issued and paid capital from Rp 500,000,000 to Rp 10,500,000,000 with nominal of Rp 100,000. The Company has additional 1,000,000 shares amounted Rp 10,000,000,000 which increase the Company s ownership to 99.99%. Increase of share capital NRT and issued and fully paid capital notarized by Notarial Deed of Humberg Lie, SH, SE, Mkn., No. 139 dated 29 September PT Nirvana Infrastructure In September 2012, PT Nirvana Infrastructure ( NI ), Subsidiary, increase the share capital from Rp 2,000,000,000 to Rp 50,000,000,000 and increase issued and paid capital from Rp 500,000,000 to Rp 12,500,000,000 with nominal of Rp 100,000. The Company has additional 1,200,000 shares amounted Rp 12,000,000,000 which increase the Company s ownership from 99.98% to 99.99%. Increase of share capital NI and issued and fully paid capital notarized by Notarial Deed of Humberg Lie, SH, SE, Mkn., No. 137 dated 29 September PT Nirvana Hotel & Resort In September 2012, PT Nirvana Hotel & Resort ( NHR ), Subsidiary, increase the share capital from Rp 2,000,000,000 to Rp 100,000,000,000 and increase issued and paid capital from Rp 500,000,000 to Rp 40,500,000,000 with nominal of Rp 100,000. The Company has additional 4,000,000 shares amounted Rp 40,000,000,000 which increase the Company s ownership to 99.99%. Increase of share capital NHR and issued and fully paid capital notarized by Notarial Deed of Humberg Lie, SH, SE, Mkn., No. 136 dated 29 September PT Nirvana Realty In September 2012, PT Nirvana Realty ( NR ), Subsidiary, increase the share capital from Rp 2,000,000,000 to Rp 1,000,000,000,000 and increase issued and paid capital from Rp 500,000,000 to Rp 250,500,000,000 with nominal of Rp 100,000. The Company has additional 25,000,000 shares amounted Rp 250,000,000,000 which increase the Company s ownership to 99.99%. Increase of share capital NR and issued and fully paid capital notarized by Notarial Deed of Humberg Lie, SH, SE, Mkn., No. 138 dated 29 September 2012.

18 Ekshibit E/8 Exhibit E/8 1. U M U M (Lanjutan) 1. G E N E R A L (Continued) d. Struktur Kelompok Usaha (Lanjutan) d. The Group s Structure (Continued) Akuisisi Usaha PT Danapati Sukses Pada bulan Mei 2012, PT Nirvana Retailindo ( NRT ), Entitas Anak, menandatangani perjanjian dengan Erik Suhendar H, Pihak Ketiga, untuk membeli 98,67% saham PT Danapati Sukses ( DS ) dengan harga pembelian sebesar Rp Akuisisi atas DS tersebut dicatat dengan metode akuisisi. Nilai wajar aset teridentifikasi mendekati nilai buku pada tanggal akuisisi. Tidak ada goodwill yang diakui NRT dalam transaksi akuisisi ini. Kepentingan Non-Pengendali telah diakui sesuai dengan proporsi aset yang diakuisisi. Rincian akuisisi adalah sebagai berikut: Bussiness Acquisition PT Danapati Sukses In May 2012, PT Nirvana Retailindo ( NRT ), Subsidiary, signed agreement with Erik Suhendar H, Third Party, to purchase 98.67% shares of PT Danapati Sukses ( DS ) with purchase price of Rp 74,000,000. Acquisition of DS accounted by the acquisition method. Fair value of identified asset approaching book value at the acquisition date. There is no goodwill recognized by NRT in the acquisition transaction. Non-Controlling Interest was recognized in proportion of the assets acquired. Detail of acquisition are as follow: Harga perolehan melalui pembayaran kas Cost through cash payment Nilai wajar aset bersih yang diperoleh (98,67%) ( ) Fair value of acquired net assets (98.67%) Goodwill - Goodwill Rincian aset dan liabilitas yang diperoleh dari akuisisi adalah sebagai berikut: Detail of assets and liabilities acquired from acquisition are as follow: Kas Cash Aset lain-lain - Other asset Aset bersih yang diperoleh Acquired net assets Nilai wajar aset bersih yang diperoleh (98,67%) Fair value of acquired net assets (98.67%) Goodwill - Goodwill Harga perolehan melalui pembayaran kas Cost through cash payment Dari transaksi ini, tidak terdapat laba (rugi) sebelum akuisisi, oleh karenanya Kelompok Usaha tidak mengakui laba (rugi) sebelum akuisisi dalam laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember PT Sukses Mandaka Buana Pada bulan Nopember 2012, PT Danapati Sukses ( DS ), Entitas Anak, menandatangani perjanjian dengan Erik Suhendar H, Pihak Ketiga, untuk membeli 98,67% saham PT Sukses Mandaka Buana ( SMB ) dengan harga pembelian sebesar Rp Akuisisi atas SMB tersebut dicatat dengan metode akuisisi. Nilai wajar aset teridentifikasi mendekati nilai buku pada tanggal akuisisi. Tidak ada goodwill yang diakui DS dalam transaksi akuisisi ini. Kepentingan Non-Pengendali telah diakui sesuai dengan proporsi aset yang diakuisisi. There is no gain (loss) before acquisition from this transaction so the Group did not recognize gain (loss) before acquisition in the consolidated financial statements for the year ended 31 December PT Sukses Mandaka Buana In November 2012, PT Danapati Sukses ( DS ), Subsidiary, signed agreement with Erik Suhendar H, Third Party, to purchase 98.67% shares of PT Sukses Mandaka Buana ( SMB ) with purchase price of Rp 74,000,000. Acquisition of SMB accounted by the acquisition method. Fair value of identified asset approaching book value at the acquisition date. There is no goodwill recognized by DS in the acquisition transaction. Non-Controlling Interest was recognized in proportion of the assets acquired.

19 Ekshibit E/9 Exhibit E/9 1. U M U M (Lanjutan) 1. G E N E R A L (Continued) d. Struktur Kelompok Usaha (Lanjutan) d. The Group s Structure (Continued) Akuisisi Usaha (Lanjutan) PT Sukses Mandaka Buana (Lanjutan) Rincian akuisisi adalah sebagai berikut: Bussiness Acquisition (Continued) PT Sukses Mandaka Buana (Continued) Detail of acquisition are as follow: Harga perolehan melalui pembayaran kas Cost through cash payment Nilai wajar aset bersih yang diperoleh ( ) Fair value of acquired net assets Goodwill - Goodwill Rincian aset dan liabilitas yang diperoleh dari akuisisi adalah sebagai berikut: Detail of assets and liabilities acquired from acquistion are as follow: Kas Cash Aset lain-lain - Other assets Aset bersih yang diperoleh Acquired net assets Nilai wajar aset bersih yang diperoleh (98,67%) Fair value of acquired net assets (98.67%) Goodwill - Goodwill Harga perolehan melalui pembayaran kas Cost through cash payment PT Buana Baru Prima Pada bulan April 2013, PT Nirvana Realty ( NR ), Entitas Anak, menandatangani perjanjian dengan Rudy Purnomo dan Liem Sien Lan, Pihak Ketiga, untuk membeli 50,00% saham PT Buana Baru Prima ( BBP ). Harga pembelian atas akuisisi BBP sebesar Rp dan dicatat dengan metode akuisisi. Nilai wajar aset teridentifikasi dan liabilitas mendekati nilai buku pada tanggal akuisisi. Tidak ada goodwill yang diakui NR dalam transaksi akuisisi ini. Kepentingan Non-Pengendali telah diakui sesuai dengan proporsi aset yang diakuisisi. Selanjutnya pada bulan April 2013, BBP meningkatkan modal saham dari Rp menjadi Rp dan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp menjadi Rp dengan nilai nominal Rp 500. NR memiliki tambahan lembar saham sebesar Rp sehingga meningkatkan kepemilikan NR dari 50,00% menjadi 99,58%. Peningkatan modal saham BBP dan modal ditempatkan dan disetor penuh diaktakan berdasarkan Akta Notaris Yulia, S.H. No. 36 tanggal 12 April Rincian akuisisi adalah sebagai berikut: PT Buana Baru Prima In April 2013, PT Nirvana Realty ( NR ), Subsidiary, signed agreement with Rudy Purnomo and Liem Sien Lan, Third Party, to purchase 50.00% shares of PT Buana Baru Prima ( BBP ). Acquisition of BBP with purchase price of Rp 31,250,000 and accounted by the acquisition method. Fair value of identified asset approaching book value at the acquisition date. There is no goodwill recognized by NR in the acquisition transaction. Non-Controlling Interest was recognized in proportion of the assets acquired. Next, in April 2013, BBP increase capital share from Rp 250,000,000 to Rp 30,000,000,000 and increase issued and fully paid capital from Rp 62,500,000 to Rp 7,500,000,000 with nominal of Rp 500. NR has additional 14,875,000 shares amounted to Rp 7,437,500,000 which increase NR ownership from 50.00% to 99.58%. Increase of share capital BBP and issued and fully paid capital notarized by Notarial Deed of Yulia, S.H. No. 36 dated 12 April Detail of acquisition are as follow: Harga perolehan melalui pembayaran kas Cost through cash payment Nilai wajar aset bersih yang diperoleh ( ) Fair value of acquired net assets Goodwill - Goodwill

20 Ekshibit E/10 Exhibit E/10 1. U M U M (Lanjutan) 1. G E N E R A L (Continued) d. Struktur Kelompok Usaha (Lanjutan) d. The Group s Structure (Continued) Pendirian Entitas Anak PT Tarangga Hanasta Pada tanggal 30 Oktober 2013, PT Mahardhika Karya Agung ( MKA ), Entitas Anak, mendirikan Entitas Anak baru bernama PT Tarangga Hanasta ( TH ) dengan modal dasar saham sebesar Rp yang telah ditempatkan dan disetor penuh oleh pemegang saham sebesar Rp MKA memiliki 99,00% kepemilikan. Pendirian perusahaan ini telah diaktakan berdasarkan Akta Notaris Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn. No. 124 tanggal 30 Oktober 2013 dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU AH Tahun 2013 tanggal 4 Nopember PT Gardapti Sahardaya Pada tanggal 30 Oktober 2013, PT Mahardhika Karya Agung ( MKA ), Entitas Anak, mendirikan Entitas Anak baru bernama PT Gardapati Sahardaya ( GS ) dengan modal dasar saham sebesar Rp yang telah ditempatkan dan disetor penuh oleh pemegang saham sebesar Rp MKA memiliki 99,00% kepemilikan. Pendirian perusahaan ini telah diaktakan berdasarkan Akta Notaris Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn. No. 126 tanggal 30 Oktober 2013 dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU AH Tahun 2013 tanggal 4 Nopember PT Anggaraksa Lokeswara Pada tanggal 30 Oktober 2013, PT Mahardhika Karya Agung ( MKA ), Entitas Anak, mendirikan Entitas Anak baru bernama PT Anggaraksa Lokeswara ( AL ) dengan modal dasar saham sebesar Rp yang telah ditempatkan dan disetor penuh oleh pemegang saham sebesar Rp MKA memiliki 99,00% kepemilikan. Pendirian perusahaan ini telah diaktakan berdasarkan Akta Notaris Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn. No. 125 tanggal 30 Oktober 2013 dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU AH Tahun 2013 tanggal 4 Nopember PT Prabangkara Sangkara Pada tanggal 30 Oktober 2013, PT Mahardhika Karya Agung ( MKA ), Entitas Anak, mendirikan Entitas Anak baru bernama PT Prabangkara Sangkara ( PS ) dengan modal dasar saham sebesar Rp yang telah ditempatkan dan disetor penuh oleh pemegang saham sebesar Rp MKA memiliki 99,00% kepemilikan. Pendirian perusahaan ini telah diaktakan berdasarkan Akta Notaris Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn. No. 123 tanggal 30 Oktober 2013 dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU AH Tahun 2013 tanggal 6 Nopember Establishment of Subsidiaries PT Tarangga Hanasta On 30 October 2013, PT Mahardhika Karya Agung ( MKA ), a Subsidiary, established a new Subsidiary named PT Tarangga Hanasta ( TH ) with authorized capital amounted Rp 400,000,000 with issued and fully paid shares amounted Rp 100,000,000. MKA has 99.00% ownership. The establishment of the Company has been notarized by Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn., Notarial Deed No. 124 dated 30 October 2013 and has been approved by the Minister of Law and Human Rights of Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU AH Tahun 2013 dated 4 November PT Gardapati Sahardaya On 30 October 2013, PT Mahardhika Karya Agung ( MKA ), a Subsidiary, established a new Subsidiary named PT Gardapati Sahardaya ( GS ) with authorized capital amounted Rp 400,000,000 with issued and fully paid shares amounted Rp 100,000,000. MKA has 99.00% ownership. The establishment of the Company has been notarized by Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn., Notarial Deed No. 126 dated 30 October 2013 and has been approved by the Minister of Law and Human Rights of Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU AH Tahun 2013 dated 4 November PT Anggaraksa Lokeswara On 30 October 2013, PT Mahardhika Karya Agung ( MKA ), a Subsidiary, established a new Subsidiary named PT Anggaraksa Lokeswara ( AL ) with authorized capital amounted Rp 400,000,000 with issued and fully paid shares amounted Rp 100,000,000. MKA has 99.00% ownership. The establishment of the Company has been notarized by Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn., Notarial Deed No. 125 dated 30 October 2013 and has been approved by the Minister of Law and Human Rights of Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU AH Tahun 2013 dated 4 November PT Prabangkara Sangkara On 30 October 2013, PT Mahardhika Karya Agung ( MKA ), a Subsidiary, established a new Subsidiary named PT Prabangkara Sangkara ( PS ) with authorized capital amounted Rp 400,000,000 with issued and fully paid shares amounted Rp 100,000,000. MKA has 99.00% ownership. The establishment of the Company has been notarized by Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn., Notarial Deed No. 123 dated 30 October 2013 and has been approved by the Minister of Law and Human Rights of Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU AH Tahun 2013 dated 6 November 2013.

21 Ekshibit E/11 Exhibit E/11 1. U M U M (Lanjutan) 1. G E N E R A L (Continued) d. Struktur Kelompok Usaha (Lanjutan) d. The Group s Structure (Continued) Pendirian Entitas Anak (Lanjutan) PT Kalingga Murda Pada tanggal 30 Oktober 2013, PT Mahardhika Karya Agung ( MKA ), Entitas Anak, mendirikan Entitas Anak baru bernama PT Kalingga Murda ( KM ) dengan modal dasar saham sebesar Rp yang telah ditempatkan dan disetor penuh oleh pemegang saham sebesar Rp MKA memiliki 99,00% kepemilikan. Pendirian perusahaan ini telah diaktakan berdasarkan Akta Notaris Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn. No. 122 tanggal 30 Oktober 2013 dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republlik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU AH Tahun 2013 tanggal 4 Nopember Establishment of Subsidiaries (Continued) PT Kalingga Murda On 30 October 2013, PT Mahardhika Karya Agung ( MKA ), a Subsidiary, established a new Subsidiary named PT Kalingga Murda ( KM ) with authorized capital amounted Rp 400,000,000 with issued and fully paid shares amounted Rp 100,000,000. MKA has 99.00% ownership. The establishment of the Company has been notarized by Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn., Notarial Deed No. 122 dated 30 October 2013 and has been approved by the Minister of Law and Human Rights of Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU AH Tahun 2013 dated 4 November e. Susunan Komisaris, Direksi dan Karyawan e. Board of Commisioners, Directors and Employees Anggota Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: Members of Board of Commisioners and Directors as of 31 December 2013 and 2012 are as follows: Komisaris Utama (Independen) Pingki Elka Pangestu Pingki Elka Pangestu President Commisioner (Independent) Komisaris Hasan Hasan Commisioner Direktur Utama Frederick Rompas Andreas Kartawinata President Director Direktur Sie Paula Ratna Dewi Frederick Rompas Director Direktur (Tidak terafiliasi) Erwin Kusnadi Budiarto Winarto Director (Not affiliate) Direktur - Sie Paula Ratna Dewi Director Gaji dan remunerasi untuk Dewan Komisaris dan Direksi untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: Salaries and remuneration for Board of Commisioners and Directors for the years ended 31 December 2013 and 2012 are as follows: Dewan Komisaris Board of Commisioners Dewan Direksi Board of Directors Kelompok Usaha mempunyai sekitar 54 dan 31 karyawan tetap masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Tidak diaudit). The Group has approximately 54 and 31 permanent employees as of 31 December 2013 and 2012, respectively (Unaudited). 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES Prinsip kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah seperti dijabarkan dibawah ini. Kebijakan ini telah diterapkan secara konsisten untuk semua tahun yang disajikan, kecuali dinyatakan lain. The principal accounting policies applied in the preparation of these consolidated financial statements are set out below. These policies have been consistently applied to all years presented, unless otherwise stated. a. Dasar Penyajian a. Basis of Presentation Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia ( SAK ) dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) Indonesia No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan dan SE-02/PM/2002 yang dipertegas oleh Surat Edaran Ketua Bapepam-LK No. E-03/BL/2011 tanggal 13 Juli 2011 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Real Estat dan surat keputusan No. KEP-347/BL/2012 tentang Perubahan Peraturan No. VIII.G.7. The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards ( FAS ) and the rules of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (BAPEPAM LK) Indonesia No. VIII.G.7 about the Guidelines on Financial Statements Presentation and SE-02/PM/2002 which is pronounced by the Decision Decree of Chairman of Bapepam-LK No. E-03/BL/2011 dated 13 July 2011 related to the Guidelines on Financial Statements Presentation and Disclosures for Real Estate Public Company and decision letter No. KEP 347/BL/2012 regarding to the Changes in Regulation No. VIII.G.7.

22 Ekshibit E/12 Exhibit E/12 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) a. Dasar Penyajian (Lanjutan) a. Basis of Presentation (Continued) Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan basis biaya historis, kecuali ketika diungkapkan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasian disajikan dengan menggunakan metode langsung, yang menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan menjadi aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan pada laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah ( Rp ), yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan. Perubahan Kebijakan Akuntansi 1. Standar baru, interpretasi dan perubahan yang berlaku efektif 1 Januari 2013 Grup telah menerapkan standar baru, interpretasi dan perubahan yang berlaku efektif 1 Januari 2013 namun dampak dari perubahan tersebut tidak material terhadap laporan keuangan. 2. Standar baru, interpretasi dan perubahan yang belum berlaku efektif Standar baru, interpretasi dan perubahan berikut, belum diterapkan pada laporan keuangan konsolidasi 2013 karena berlaku efektif 1 Januari 2014 dan 2015, yang akan atau mungkin memiliki dampak pada laporan keuangan Perusahaan di masa yang akan datang: PSAK 1 (Revisi 2013), Penyajian Laporan Keuangan. PSAK 4 (Revisi 2013), Laporan Keuangan Tersendiri. PSAK 24 (Revisi 2013), Imbalan Kerja. PSAK 65, Laporan Keuangan Konsolidasian. PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar. ISAK 28, Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas. Grup masih melakukan evaluasi atas dampak potensial dari standar baru tersebut. Penundaan Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) memutuskan untuk menunda pemberlakukan PPSAK No. 7, Pencabutan PSAK No. 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat paragraf 08 (b), yang semula berlaku efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian, penundaan tersebut masih berlaku. The consolidated financial statements have been prepared based on the historical cost basis, except when disclosed in the related accounting policies. The consolidated statements of cash flows, which have been prepared using the direct method, present receipts and disbursements of cash and cash equivalents classified into operating, investing and financing activities. The reporting currency used in the consolidated financial statements is Indonesian Rupiah ( Rp ), which is the Company s functional currency. Changes in Accounting Policies 1. New standards, interpretations and changes effective from 1 January 2013 The Group has applied the new standards, interpretations and changes effective from 1 January 2013 but the impact of the change is not material to the financial statements. 2. New standards, interpretations and amendments not yet effective The following new standards, interpretation and amendments, which have not been applied in the consolidated financial statements in 2013 because will be effective on 1 January 2014 and 2015, will or may have an effect on the Company s future financial statements: SFAS 1 (Revised 2013), Presentation of Financial Statements. SFAS 4 (Revisi 2013), Separate Financial Statements. SFAS 24 (Revised 2013), Employee Benefits. SFAS 65, Consolidated Financial Statements. SFAS 68, Fair Value Measurement. ISAK 28, Extinguishing Financial Liabilities with Equity Instruments. The Group is still evaluating the potential impact of these new standards. Postponement Financial Accounting Standards Board of The Indonesian Institute of Accountants decided to postpone the effectivity of PPSAK No. 7 Withdrawal of SFAS No. 44: Accounting for Real Estate Development Activities paragraph 08 (b), which was previously effective for the period beginning at and or after 1 January As of the date of these consolidated financial statements, the postponement is still in effect. b. Dasar Konsolidasian b. Basis of Consolidation Kombinasi bisnis Kombinasi bisnis dihitung dengan menggunakan metode akuisisi pada tanggal akuisisi, yaitu tanggal pengendalian beralih kepada Kelompok Usaha. Pengendalian adalah kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan kebijakan operasi entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya. Di dalam menilai pengendalian, Kelompok Usaha mempertimbangkan hak suara potensial yang saat ini dilaksanakan. Business combination Business combinations are accounted with using the acquisition method as at the acquisition date, which is the date on which control is transferred to the Group. Control is the power to govern the financial and operating policies of an entity so as to obtain benefits from its activities. In assessing control, the Group takes into consideration potential voting rights that are currently exercisable.

23 Ekshibit E/13 Exhibit E/13 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) b. Dasar Konsolidasian (Lanjutan) b. Basis of Consolidation (Continued) Kombinasi bisnis (Lanjutan) Imbalan yang dialihkan tidak termasuk jumlah yang terkait dengan penyelesaian pada hubungan yang sebelumnya ada. Jumlah tersebut, umumnya diakui didalam laporan laba rugi. Biaya-biaya terkait dengan akuisisi, selain yang terkait dengan penerbitan surat utang maupun kepemilikian, yang terjadidalam kaitan kombinasi bisnis Kelompok Usaha, dibebankan pada saat terjadinya. Semua imbalan kontinjensi diakui pada nilai wajar pada saat tanggal akuisisi. Apabila imbalan kontinjensi diklasifikasikan sebagai ekuitas, maka hal tersebut tidak diukur kembali dan penyelesaiannya dicatat didalam ekuitas. Selain itu, perubahan berikutnya terhadap nilai wajar imbalan kontinjensi diakui didalam laporan laba rugi. Kelompok Usaha memiliki pilihan, terhadap transaksi berdasarkan dasar transaksi, untuk memulai mengakui seluruh kepentingan non pengendali didalam pihak diakuisisi yang merupakan kepentingan kepemilikan kini dan memberikan hak kepada para pemilik kepemilikan aset bersih proporsional entitas pada saat likuidasi baik pada nilai wajar tanggal akuisisi atau, pada instrumen kepemilikan kini kepemilikan saham proporsional didalam jumlah yang diakui terhadap aset bersih yang dapat diidentifikasikan pihak diakuisisi. Komponen lainnya kepentingan non-pengendali seperti opsi saham beredar, umumnya dinilai pada nilai wajar. Entitas Anak Apabila Entitas memiliki kekuasaan, baik langsung maupun tidak langsung, untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasi entitas atau bisnis sepanjang memperoleh manfaat dari aktivitas tersebut, maka hal ini disebut sebagai Entitas Anak. Laporan keuangan konsolidasian menyajikan hasil usaha Entitas dan Entitas Anak seolah-olah sebagai Entitas tunggal; Laporan keuangan Entitas Anak termasuk kedalam laporan keuangan konsolidasian sejak tanggal pengendalian dimulai sampai dengan tanggal pengendalian dihentikan. Kebijakan akuntansi Entitas Anak diubah apabila dipandang perlu untuk menyelaraskan kebijakan akuntansi yang diadopsi oleh Kelompok Usaha. Kerugian yang terjadi pada kepentingan non-pengendali pada Entitas Anak dialokasikan kepada kepentingan nonpengendali bahkan apabila dialokasikan kepada kepentingan non-pengendali tersebut dapat menimbulkan saldo defisit. Kepentingan non-pengendali disajikan didalam laporan keuangan konsolidasian pada bagian ekuitas, yang terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk. Setelah terjadi hilangnya pengendalian, Kelompok Usaha menghentikan pengakuan aset dan liabilitas Entitas Anak, semua kepentingan non-pengendali dan komponen ekuitas lainnya terkait dengan Entitas Anak. Segala surplus atau defisit yang timbul dari hilangnya pengendalian, diakui didalam laporan laba rugi. Apabila Kelompok Usaha masih memiliki bagian didalam Entitas Anak sebelumnya, maka bagian tersebut diukur pada nilai wajar pada tanggal saat pengendalian dihentikan. Selanjutnya, bagian tersebut dicatat sebagai investee dengan ekuitas yang dihitung atau sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual bergantung pada besarnya pengaruh. Business combination (Continued) The consideration transferred does not include amounts related to the settlement of preexisting relationships. Such amounts are generally recognized in profit or loss. Costs related to the acquisition, other than those associated with the issuance of debt or equity securities, that the Group incurs in connection with a business combination are expensed as incurred. Any contingent consideration payable is recognized at fair value at the acquisition date. If the contingent consideration is classified as equity, it is not remeasured and settlement is accounted for within equity. Otherwise, subsequent changes to the fair value of the contingent consideration are recognized in profit or loss. The Group has the option, on a transaction by transaction basis, to initially recognize any noncontrolling interest in the acquiree which is present ownership interest and entitles its holders to a proportionate share of the entity s net assets in the event of liquidation at either acquisition date fair value or, at the present ownership instruments proportionate share in the recognized amounts of the acquiree s identifiable net assets. Other components of noncontrolling interest such as outstanding share options are generally measured at fair value. Subsidiaries Where the Company has the power, either directly or indirectly, to govern the financial and operating policies of another entity or business so as to obtain benefits from its activities, it is classified as a Subsidiary. The consolidated financial statements present the results of the Company and its Subsidiaries as if they formed a single entity. The financial statements of Subsidiaries are included in the consolidated financial statements from the date that control commences until the date that control ceases. The accounting policies of Subsidiaries have been changed when necessary to align them with the policies adopted by the Group. Losses applicable to the non-controlling interests in a Subsidiary are allocated to the non-controlling interests even if doing so causes the non-controlling interests to have a deficit balance. Non-controlling interests is presented in the consolidated statement of financial position within equity, separately from the equity of the owners of the parent. Upon the loss of control, the Group derecognizes the assets and liabilities of the Subsidiary, any non-controlling interests and the other components of equity related to the Subsidiary. Any surplus or deficit arising on the loss of control is recognized in profit or loss. If the Group retains any interest in the previous Subsidiary, then such interest is measured at fair value at the date that control is lost. Subsequently, it is accounted for as an equity accounted investee or as an available-for-sale financial asset depending on the level of influence retained.

24 Ekshibit E/14 Exhibit E/14 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) b. Dasar Konsolidasian (Lanjutan) b. Basis of Consolidation (Continued) Investasi pada Entitas Asosiasi Ketika Kelompok Usaha memiliki kekuasaan untuk berpartisipasi dalam (namun tidak mempunyai pengendalian) pengambilan keputusan atas kebijakan keuangan dan operasional entitas lain, itu diklasifikasikan sebagai asosiasi. Asosiasi pada awalnya diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar harga perolehan. Keuntungan dan kerugian saham Kelompok Usaha pasca-akuisisi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali bahwa kerugian telah melebihi dari investasi Kelompok Usaha pada perusahaan asosiasi tidak diakui kecuali ada kewajiban untuk memperbaiki kerugian tersebut. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari transaksi antara Kelompok Usaha dengan perusahaan asosiasi diakui hanya sebatas kepentingan investor terkait dalam asosiasi. Bagian keuntungan dan kerugian investor dari perusahaan asosiasi berasal dari transaksi ini dieliminasi dengan nilai tercatat dari asosiasi tersebut. Setiap premi yang dibayarkan untuk asosiasi diatas nilai wajar dari bagian Kelompok Usaha atas aset teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjensi yang diperoleh, dikapitalisasi dan termasuk dalam nilai tercatat dari perusahaan asosiasi. Dimana terdapat bukti obyektif bahwa investasi pada perusahaan asosiasi telah terjadi penurunan nilai, maka nilai tercatat investasi akan dilakukan pengujian penurunan nilai dengan cara yang sama sebagai asset non-keuangan lainnya. Laporan keuangan konsolidasian mencakup bagian laba rugi Kelompok Usaha dan pendapatan komprehensif lain dari investee yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, setelah dilakukan penyesuaian untuk menyelaraskan kebijakan akuntansi investee yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas dengan kebijakan Kelompok Usaha, sejak tanggal dimulainya pengaruh signifikan sampai dengan pengaruh signifikan berakhir. Apabila bagian kerugian Kelompok Usaha melebihi kepentingan didalam investee yang dihitung dengan menggunakan metode ekuitas, jumlah tercatat bagian tersebut, termasuk investasi jangka panjang, dikurangi sampai nol, dan pengakuan dari kerugian selanjutnya dihentikan kecuali Kelompok Usaha memiliki kewajiban atau melakukan pembayaran atas nama investee. Transaksi dengan Kepentingan Non-Pengendali Transaksi dengan kepentingan non-pengendali dihitung sebagai transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik dan oleh karena itu tidak terdapat goodwill yang diakui sebagai hasil transaksi tersebut. Penyesuaian kepentingan non-pengendali berdasarkan jumlah proporsional aset bersih Entitas Anak. Investments in Associates When the Group has the power to participate in (but not control) the financial and operating policy decisions of another entity, it is classified as an associate. Associates are initially recognized in the consolidated statement of financial position at cost. The Group's share of postacquisition profits and losses is recognized in the consolidated statement of comprehensive income, except that losses in excess of the Group's investment in the associate are not recognized unless there is an obligation to make good those losses. Profits and losses arising on transactions between the Group and its Associates are recognized only to the extent of unrelated investors' interests in the associate. The investor's share in the associate's profits and losses resulting from these transactions is eliminated against the carrying value of the associate. Any premium paid for an associate above the fair value of the Group's share of the identifiable assets, liabilities and contingent liabilities acquired is capitalized and included in the carrying amount of the associate. Where there is objective evidence that the investment in an associate has been impaired the carrying amount of the investment is tested for impairment in the same way as other non-financial assets. The consolidated financial statements include the Group s share of the profit or loss and other comprehensive income of the equity-accounted investees, after adjustments to align the accounting policies of the equity-accounted investees with those of the Group, from the date that significant influence commences until the date that significant influence ceases. When the Group s share of losses exceeds its interest in an equity-accounted investee, the carrying amount of that interest, including any long-term investments, is reduced to zero, and the recognition of further losses is discontinued except to the extent that the Group has an obligation or has made payments on behalf of the investee. Transactions with Non-Controlling Interests Transactions with non-controlling interests are accounted for as transactions with owners in their capacity as owners and therefore no goodwill is recognized as a result of such transactions. The adjustments to non-controlling interests are based on a proportionate amount of the net assets of the Subsidiary.

25 Ekshibit E/15 Exhibit E/15 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) b. Dasar Konsolidasian (Lanjutan) b. Basis of Consolidation (Continued) Transaksi yang dieliminasi pada konsolidasi Saldo dan transaksi antar Kelompok Usaha dan semua pendapatan dan beban yang belum terealisasi yang timbul dari transaksi antar Kelompok Usaha, dieliminasi didalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian. Laba yang belum terealisasi yang timbul dari transaksi dengan Entitas Asosiasi, dieliminasi terhadap investasi dari bagian Kelompok Usaha didalam investee. Kerugian yang belum terealisasi, dieliminasi dengan cara yang sama dengan keuntungan yang belum terealisasi, hanya apabila tidak terdapat bukti penurunan nilai. Akuntansi bagi Entitas Anak dan Entitas Asosiasi dan ventura bersama didalam laporan keuangan tersendiri Apabila Entitas menyajikan laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan yang dikonsolidasikan kepada laporan keuangan konsolidasian, maka investasi pada Entitas Anak, Entitas Asosiasi dan ventura bersama, disajikan didalam laporan posisi keuangan Entitas senilai nilai tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Terhadap pelepasan investasi pada Entitas Anak dan Entitas Asosiasi, perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari investasi diakui didalam laporan laba rugi. Goodwill Goodwill merupakan selisih antara biaya akuisisi Entitas Anak atau Entitas Asosiasi terhadap nilai wajar pada tanggal akuisisi bagian aset Kelompok Usaha yang dapat diidentifikasi, yang meliputi liabilitas kontinjensi pada tanggal akuisisi. Biaya akuisisi diukur pada saat nilai wajar aset diperoleh, instrumen ekuitas diterbitkan atau liabilitas terjadi atau diasumsikan pada tanggal akuisisi, ditambah dengan biaya-biaya yang dapat diatribusikan langsung dengan akuisisi. Goodwill dikapitalisasi sebagai aset tidak berwujud dengan segala penurunan nilai didalam nilai tercatat yang dibebankan kepada laporan laba rugi. Dimana nilai wajar aset teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjensi melebihi nilai wajar yang dibayarkan, selisih tersebut dikreditkan secara penuh dalam laporan laba rugi pada tanggal akuisisi. Keuntungan atau kerugian pelepasan Entitas Anak dan Entitas Asosiasi meliputi nilai tercatat goodwill yang dikapitalisasi terkait dengan entitas yang dijual. Goodwill diuji penurunan nilainya secara tahunan, atau secara berkala apabila terdapat indikasi goodwill mengalami penurunan. Transactions eliminated on consolidation Intra-Group balances and transactions, and any unrealized income and expenses arising from intra- Group transactions, are eliminated in preparing and presenting the consolidated financial statements. Unrealized gains arising from transactions with Associates are eliminated against the investment to the extent of the Group s interest in the investee. Unrealized losses are eliminated in the same way as unrealized gains, but only to the extent that there is no evidence of impairment. Accounting for Subsidiaries and Associates and joint ventures in separate financial statements If the Company presents separate financial statements as additional information to the consolidated financial statements, investments in Subsidiaries, Associates and joint ventures are stated in the Company s separate statement of financial position at cost less accumulated impairment losses. On disposal of investments in Subsidiaries and Associates, the difference between disposal proceeds and the carrying amounts of the investments are recognized in the profit or loss. Goodwill Goodwill represents the excess of the cost of an acquisition of Subsidiaries or associated companies over the fair value at the date of acquisition of the Group's share of their identifiable net assets, including contingent liabilities, at the date of acquisition. The cost of acquisition is measured as the fair value of the assets acquired, equity instruments issued or liabilities incurred or assumed at the date of acquisition, plus costs directly attributable to the acquisition. Goodwill is capitalized as an intangible asset with any impairment in carrying value being charged to the profit or loss. Where the fair value of identifiable assets, liabilities and contingent liabilities exceed the fair value of consideration paid, the excess is credited in full to the profit or loss on the acquisition date. Gain or losses on disposal of Subsidiaries and Associates include the carrying amount of capitalized goodwill relating to the entity sold. Goodwill is tested for impairment annually or more frequently if there is indication that the goodwill may be impaired.

26 Ekshibit E/16 Exhibit E/16 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) b. Dasar Konsolidasian (Lanjutan) b. Basis of Consolidation (Continued) Goodwill (Lanjutan) Goodwill dialokasikan kepada tiap unit penghasil kas ( UPK ) Kelompok Usaha yang diharapkan memberikan manfaat dari sinergi kombinasi bisnis, untuk tujuan pengujian penurunan nilai goodwill. Suatu kerugian penurunan nilai diakui didalam laporan laba rugi ketika nilai tercatat UPK, termasuk goodwill, melebihi jumlah terpulihkan UPK. Jumlah terpulihkan UPK lebih tinggi dari nilai wajar UPK dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Di dalam menilai nilai pakai, arus kas masa depan yang diestimasi didiskontokan dengan nilai kininya dengan menggunakan tingkat suku bunga diskon sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini terhadap nilai waktu uang dan risiko spesifik aset. Total kerugian penurunan nilai dialokasikan, pertama untuk mengurangi nilai tercatat goodwill yang dialokasikan kepada UPK dan kemudian kepada aset UPK lainnya secara pro rata berdasarkan nilai tercatat tiap aset didalam UPK. Penurunan kerugian goodwill tidak dapat dibaiikkan pada periode berikutnya. Goodwill (Continued) For the purpose of impairment testing of goodwill, goodwill is allocated to each of the Group's cashgenerating-units ("CGU") expected to benefit from synergies of the business combination. An impairment loss is recognized in the profit or loss when the carrying amount of CGU, including the goodwill, exceeds the recoverable amount of the CGU. The recoverable amount of the CGU is the higher of the CGU's fair value less cost to sell and value in use. In assessing value in use, the estimated future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessment of the time value of money and the risks specific of asset. The total impairment loss is allocated first to reduce the carrying amount of goodwill allocated to the CGU and then to other assets of the CGU pro-rated on the basis of the carrying amount of each asset in the CGU. Impairment loss on goodwill is not reversed in the subsequent period. c. Kas dan Setara Kas c. Cash and Cash Equivalents Deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atau dibatasi penggunaannya, diklasifikasikan sebagai Setara Kas. Kas dan deposito yang dibatasi penggunaannya atau digunakan sebagai jaminan disajikan sebagai Kas dan Setara Kas yang Dibatasi Penggunaannya. Time deposits with maturities of 3 (three) months or less from the time of placement and are not used as collateral or restricted as to use, are presented as Cash Equivalents. Cash and time deposits which are restricted as to use or are used as collateral or pledged are presented as Restricted Cash and Cash Equivalents. d. Aset Keuangan d. Financial Assets Aset keuangan diakui didalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Kelompok Usaha menjadi pihak didalam provisi kontraktual instrumen keuangan. Kebijakan akuntansi Kelompok Usaha untuk setiap kategori adalah sebagai berikut: Pengakuan dan pengukuran awal Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya, ditambah dalam hal aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Kelompok Usaha menentukan klasifikasi aset keuangan pada pengakuan awal dan, apabila diizinkan dan jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir periode pelaporan. Kelompok Usaha mengklasifikasikan aset kedalam satu kategori sebagai diungkapkan dibawah ini, bergantung kepada tujuan suatu aset diperoleh. Financial assets are recognized in the consolidated statement of financial position when, and only when, the Group becomes a party to the contractual provisions of the financial instrument. The Group's accounting policy for each category is as follows: Initial recognition and measurement Financial assets are recognized initially at fair value, plus in the case of financial assets not at fair value through profit loss, directly attributable transaction cost. The Group determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates this designation at the end of each reporting period. The Group classifies its financial assets into one of the categories discussed below, depending on the purpose for which the asset was acquired.

27 Ekshibit E/17 Exhibit E/17 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) d. Aset Keuangan (Lanjutan) d. Financial Assets (Continued) Pengukuran setelah pengakuan awal Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut: Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Kategori ini meliputi aset keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada awal penentuan. Suatu aset keuangan diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual apabila secara prinsip diperoleh untuk tujuan dijual dalam jangka pendek. Aset keuangan yang ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada saat penetapan awal adalah aset keuangan yang dikelola, dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan suatu strategi investasi yang terdokumentasi. Derivatif juga dikategorikan sebagai investasi yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan, kecuali ditetapkan sebagai lindung nilai efektif. Aset yang termasuk dalam kategori ini diklasifikasikan sebagai aset lancar apabila aset tersebut baik dimiliki untuk diperdagangkan atau diharapkan untuk direalisasikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah akhir periode pelaporan. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diukur pada nilai wajar, dan segala perubahan nilai wajar diakui pada laporan laba rugi. Kelompok Usaha tidak memiliki aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada tanggal 31 Desember 2013 dan Subsequent measurement The subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows: Financial assets at fair value through profit or loss This category includes financial assets held for trading and those designated at fair value through profit or loss at inception. A financial asset is classified as held for trading if acquired principally for the purpose of selling in the short term. Financial assets designated at fair value through profit or loss at inception are those that are managed, and their performance evaluated on a fair value basis, in accordance with a documented investment strategy. Derivatives are also categorized as held for trading, unless they are designated as effective hedges. Assets in this category are classified as current assets if they are either held for trading or are expected to be realized within 12 months after the end of the reporting period. Financial assets, at fair value through profit or loss are measured at fair value, and any fair value changes are recognized in profit or loss. The Group did not have any financial assets at fair value through profit or loss as of 31 December 2013 and Pinjaman dan piutang Loans and receivables Pinjaman dan piutang merupakan aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap dan dapat ditentukan dan tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Secara mendasar, pinjaman dan piutang muncul dari pemberian barang dan jasa kepada para pelanggan (misalnya, piutang dagang), namun juga terkait dengan jenis lain aset moneter kontraktual. Aset tersebut diukur dengan menggunakan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi provisi bagi penurunan nilai aset. Keuntungan dan kerugiannya diakui didalam laporan laba rugi pada saat pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, sebagaimana melalui proses amortisasi. Aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai pinjaman dan piutang Kelompok Usaha terdiri dari kas dan setara kas, deposito berjangka, piutang usaha, piutang lain-lain dan rekening bank yang dibatasi penggunaannya didalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. They arise principally through the provision of goods and services to customers (e.g. trade receivables), but also incorporate other types of contractual monetary asset. Such assets are carried at amortized cost using the effective interest method less provision for impairment. Gains and losses are recognized in profit or loss when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process. The Group's financial assets classified as loans and receivables comprise of cash and cash equivalents, time deposits, trade receivables, other receivables and restricted bank statements in the consolidated statement of financial position.

28 Ekshibit E/18 Exhibit E/18 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) d. Aset Keuangan (Lanjutan) d. Financial Assets (Continued) Pengukuran setelah pengakuan awal (Lanjutan) Subsequent measurement (Continued) Pinjaman dan piutang (Lanjutan) Loans and receivables (Continued) Kas dan setara kas, deposito berjangka, piutang usaha dan piutang lain-lain dikelompokkan kedalam aset lancar, kecuali apabila mereka memiliki jatuh tempo lebih dari 12 bulan setelah berakhirnya periode pelaporan, yang diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar. Cash and cash equivalents, time deposits, trade receivables and other receivables are included in current assets, except those maturing more than 12 months after the end of the reporting period, which are classified as non-current assets. Investasi dimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity (HTM) investments Aset keuangan dimiliki sampai jatuh tempo merupakan aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dengan jatuh tempo tetap dimana manajemen Kelompok Usaha memiliki tujuan dan kemampuan positif untuk memiliki investasi sampai jatuh tempo. Investasi dimiliki sampai jatuh tempo diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi segala kerugian penurunan nilai. Keuntungan dan kerugiannya diakui didalam laporan laba rugi pada saat investasi dimiliki sampai jatuh tempo dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, sebagaimana halnya melalui proses amortisasi. Kelompok Usaha tidak memiliki investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2013 dan "Held-to-maturity" financial assets are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments with fixed maturities that the Group's management has the positive intention and ability to hold the investment to maturity. Held-to-maturity investments are measured at amortized cost using the effective interest method, less any impairment losses. Gains and losses are recognized in profit or loss when the held-tomaturity investments are derecognized or impaired, as well as through the amortization process. The Group did not have any HTM investments as of 31 December 2013 and Aset keuangan tersedia untuk dijual Available-for-sale (AFS) financial assets Aset keuangan non-derivatif yang tidak termasuk kategori diatas diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual dan mencakup investasi strategis Kelompok Usaha pada entitas yang tidak diklasifikasikan sebagai Entitas Anak, asosiasi atau pengendalian bersama. Mereka dicatat pada nilai wajar dengan perubahan nilai wajar, selain dari yang timbul dari fluktuasi nilai tukar dan bunga yang dihitung menggunakan tingkat bunga efektif, yang diakui pada pendapatan komprehensif lainnya dan diakumulasikan pada cadangan tersedia untuk dijual. Perubahan mata uang pada investasi dalam mata uang asing dan bunga yang dihitung menggunakan tingkat bunga efektif, diakui sebagai laba atau rugi. Investasi pada instrumen ekuitas, dimana nilai wajar tidak dapat diukur secara handal, diukur pada nilai perolehan dikurangi rugi penurunan nilai. Pada saat penjualan investasi tersedia untuk dijual, keuntungan atau kerugian kumulatif yang diakui didalam pendapatan komprehensif lain, direklasifikasi dari cadangan tersedia untuk dijual ke laba rugi. Investasi tersedia untuk dijual Kelompok Usaha termasuk dalam kategori ini. Non-derivative financial assets not included in the above categories are classified as available-for-sale and comprise principally the Group's strategic investments in entities not qualifying as Subsidiaries, Associates or jointly controlled entities. They are carried at fair value with changes in fair value, other than those arising due to exchange rate fluctuations and interest calculated using the effective interest rate, recognized in other comprehensive income and accumulated in the available-for-sale reserve. Exchange differences on investments denominated in a foreign currency and interest calculated using the effective interest rate method are recognized in profit or loss. Investments in equity instruments, whose fair value cannot be reliably measured are measured at cost less impairment loss. Upon sale AFS, the cumulative gain or loss recognized in other comprehensive income is reclassified from the available-for-sale reserve to profit or loss. The Group s available-for-sale investments is included in this category.

29 Ekshibit E/19 Exhibit E/19 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) d. Aset Keuangan (Lanjutan) d. Financial Assets (Continued) Penghentian pengakuan Suatu aset keuangan dihentikan pengakuannya apabila hak untuk menerima arus kas aset telah berakhir. Pada penghentian aset keuangan secara keseluruhan, selisih antara nilai tercatat dengan jumlah yang akan diterima dan semua kumulatif keuntungan atau kerugian yang telah diakui didalam pendapatan komprehensif lainnya diakui didalam laporan laba rugi. Semua penjualan dan pembelian yang lazim aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada saat tanggal perdagangan, yaitu tanggal Kelompok Usaha berkomitmen untuk membeli atau menjual aset. Pembelian atau penjualan yang lazim (reguler) adalah pembelian atau penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan dengan peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar. Penurunan nilai aset keuangan Kelompok Usaha menilai pada tiap akhir periode pelaporan apakah terdapat bukti objektif suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. i. Aset yang dinilai dengan biaya perolehan diamortisasi Untuk aset keuangan yang dinilai pada biaya perolehan diamortisasi, Kelompok Usaha awalnya menilai aset keuangan tersebut secara individual untuk menentukan apakah terdapat bukti penurunan nilai aset keuangan secara individual bagi aset yang signifikan secara individual maupun secara kolektif bagi aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Apabila Kelompok Usaha menentukan tidak terdapat bukti objektif penurunan nilai yang terjadi bagi aset keuangan yang dinilai secara individual, apakah signifikan atau tidak, maka aset tersebut dikategorikan kedalam aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai aset keuangan tersebut secara kolektif. Aset yang dinilai secara individual untuk penurunan nilai dan dimana kerugian penurunan nilai terjadi, atau melanjutkan untuk diakui, tidak dikategorikan kedalam penilaian kolektif penurunan nilai. Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai asset keuangan telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan dan piutang yang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini. Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan. Kerugian penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi. Derecognition A financial asset is derecognized when the rights to receive cash flows from the asset have expired. On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of the consideration received and any cumulative gain or loss that had been recognized in other comprehensive income is recognized in profit or loss. All regular way purchases and sales of financial assets are recognized or derecognized on the trade date i.e., the date that the Group commits to purchase or sell the asset. Regular way purchases or sales are purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within the period generally established by regulation or convention in the marketplace concerned. Impairment of financial assets The Group assesses at the end of each reporting period whether there is any objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. i. Assets carried at amortized cost For financial assets carried at amortized cost, the Group first assesses individually whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be recognized are not included in a collective assessment of impairment. If there is objective evidence that an impairment loss on financial assets carried at amortized cost has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset's carrying amount and the present value of estimated future estimated cash flows (exclude future expected credit losses that have not occured). Present value of estimated future cash flows discounted at the financial asset's original effective interest rate. If a loan has a variable interest rate, the discount rate for measuring any impairment loss is the current effective interest rate. The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account. The impairment loss is recognized in profit or loss.

30 Ekshibit E/20 Exhibit E/20 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) d. Aset Keuangan (Lanjutan) d. Financial Assets (Continued) Penurunan nilai aset keuangan (Lanjutan) i. Aset yang dinilai dengan biaya perolehan diamortisasi (Lanjutan) Ketika aset menjadi tidak tertagih, nilai tercatat dari penurunan nilai aset keuangan dikurangi secara langsung dalam akun penyisihan, jumlah yang dibebankan dalam akun penyisihan dihapusbukukan terhadap nilai tercatat aset keuangan atau jika jumlah tersebut dibebankan. Kelompok Usaha mempertimbangkan faktor-faktor seperti kemungkinan ketidakmampuan untuk membayar atau kesulitan keuangan signifikan debitur dan wanprestasi atau penundaan signifikan didalam pembayaran, untuk menentukan apakah terdapat bukti objektif suatu kerugian penurunan nilai aset keuangan yang terjadi. Apabila didalam periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai menurun dan penurunan tersebut dapat dikaitkan secara objektif kepada peristiwa yang terjadi setelah kerugian penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya dibalikkan nilainya kepada nilai tercatat aset selama tidak melebihi biaya diamortisasinya pada saat tanggal pembalikkan. Jumlah yang dibalikkan nilainya diakui didalam laporan laba rugi. ii. Aset yang dinilai pada biaya perolehan Apabila terdapat bukti objektif (seperti memburuknya lingkungan bisnis dimana entitas penerbit menjalankan bisnisnya, kemungkinan ketidakmampuan didalam membayar atau kesulitan keuangan signifikan entitas penerbit, dan lain-lain) dimana kerugian penurunan nilai aset keuangan dinilai berdasarkan biaya yang terjadi, jumlah kerugian dihitung sebagai selisih nilai tercatat dan nilai kini arus kas yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan yang serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dibalikkan nilainya pada periode berikutnya. iii. Aset keuangan yang tersedia untuk dijual Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang didalam nilai wajar lebih rendah dari biaya perolehan, kesulitan keuangan signifikan entitas penerbit atau entitas peminjam, dan hilangnya pasar aktif perdagangan merupakan bukti objektif investasi ekuitas diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual yang mungkin mengalami penurunan nilai. Signifikansi akan dievaluasi terhadap biaya awal investasi dan jangka panjang dievaluasi terhadap periode dimana nilai wajar lebih rendah dari biaya awalnya. Impairment of financial assets (Continued) i. Assets carried at amortized cost (Continued) When the asset becomes uncollectible, the carrying amount of impaired financial asset is reduced directly or to the allowance account, the amounts charged to the allowance account are written off against the carrying value of the financial asset or if the amount charged. To determine whether there is objective evidence that an impairment loss on financial assets has been incurred, the Group considers factors such as the probability of insolvency or significant financial difficulties of the debtor and default or significant delay in payments. If in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed to the extent the carrying amount of the asset does not exceed its amortized cost at the reversal date. The amount of reversal is recognized in profit or loss. ii. Assets carried at cost If there is objective evidence (such as significant adverse changes in the business environment where the issuer operates, probability of insolvency or significant financial difficulties of the issuer and others) that an impairment loss on financial assets carried at cost has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset's carrying amount and the present value of estimated future cash flows discounted at the current market rate of return for a similar financial asset. Such impairment losses are not reversed in subsequent periods. iii. Available for sale financial assets Significant or prolonged decline in fair value is lower than acquisition cost, significant financial difficulties of the issuer or obligor, and the disappearance of an active trading market are objective evidence that equity investments classified as available-for-sale financial assets may be impaired. Significant is to be evaluated against the original cost of the investment and prolonged against the period in which the fair value has been below its original cost.

31 Ekshibit E/21 Exhibit E/21 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) d. Aset Keuangan (Lanjutan) d. Financial Assets (Continued) Penurunan nilai aset keuangan (Lanjutan) iii. Aset keuangan yang tersedia untuk dijual (Lanjutan) Ketika terdapat bukti penurunan nilai, kumulatif kerugian diukur sebagai selisih antara biaya akuisisi dan nilai wajar kini, dikurangi semua kerugian penurunan nilai pada investasi yang sebelumnya diakui pada laporan laba rugi dikeluarkan dari pendapatan komprehensif lain dan diakui didalam laporan laba rugi. Kerugian penurunan nilai pada investasi ekuitas tidak dibalikkan nilainya melalui laporan laba rugi; kenaikan didalam nilai wajar wajar setelah penurunan nilai diakui langsung didalam pendapatan komprehensif lainnya. Dalam hal instrumen utang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, penurunan nilai diuji berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dinilai berdasarkan biaya perolehan diamortisasi. Namun demikian, jumlah tercatat bagi penurunan nilai adalah kerugian kumulatif yang diukur sebagai selisih antara biaya perolehan diamortisasi dan nilai wajar kini, dikurangi segala kerugian penurunan nilai pada investasi yang sebelumnya diakui didalam laporan laba rugi. Apabila pada tahun berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara objektif dikaitkan dengan peristiwa yang terjadi setelah kerugian penurunan nilai yang diakui didalam laporan laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut dibalikkan nilainya didalam laporan laba rugi. Impairment of financial assets (Continued) iii. Available for sale financial assets (Continued) Where there is evidence of impairment, the cumulative loss measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that investment previously recognized in profit or loss is removed from other comprehensive income and recognized in profit or loss. Impairment losses on equity investments are not reversed through profit or loss; increases in their fair value after impairment are recognized directly in other comprehensive income. In the case of debt instruments classified as available-for-sale, impairment is assessed based on the same criteria as financial assets carried at amortized cost. However, the amount recorded for impairment is the cumulative loss measured as the difference between the amortized cost and the current fair value, less any impairment loss on that investment previously recognized in profit or loss. If in a subsequent year, the fair value of a debt instrument increases and the increases can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognized in profit or loss, the impairment loss is reversed in profit or loss. e. Liabilitas Keuangan e. Financial Liabilities Liabilitas keuangan diakui didalam laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, Kelompok Usaha menjadi bagian ketentuan kontraktual instrumen keuangan. Kelompok Usaha menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal. Kelompok Usaha mengklasifikasikan liabilitas keuangan kedalam salah satu dari dua kategori, bergantung pada tujuan liabilitas itu diperoleh. Liabilitas keuangan Kelompok Usaha meliputi utang bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain, biaya masih harus dibayar, uang muka penjualan dan pendapatan diterima di muka, uang jaminan sewa dan utang bank jangka panjang. Kebijakan akuntansi Kelompok Usaha untuk setiap kategori adalah sebagai berikut: Nilai wajar melalui laba rugi Kategori ini hanya terdiri dari instrumen derivatif outof-the-money (lihat Aset keuangan didalam derivatif uang). Instrumen tersebut dinilai didalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan perubahan nilai wajar yang diakui didalam laporan laba rugi. Kelompok Usaha tidak memiliki kewajiban untuk memperdagangkan maupun ditujukan bagi semua liabilitas keuangan yang dikelompokkan sebagai nilai wajar melalui laba rugi. Financial liabilities are recognized in the consolidated statement of financial position when, and only when, the Group becomes a party to the contractual provisions of the financial instrument. The Group determines the classification of its financial liabilities at initial recognition. The Group classifies its financial liabilities into one of two categories, depending on the purpose for which the liability was acquired. The Group s financial liabilities include short-term bank loan, trade payables, other payables, accrued expenses, advance on sales and unearned revenue, security deposit and long-term bank loans. The Group's accounting policy for each category is as follows: Fair value through profit or loss This category comprises only out-of-the-money derivatives (see Financial assets for in the money derivatives). They are carried in the consolidated statement of financial position at fair value with changes in fair value recognized in the profit or loss. The Group does not have any liabilities held for trading nor has it designated any financial liabilities as being at fair value through profit or loss.

32 Ekshibit E/22 Exhibit E/22 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) e. Liabilitas Keuangan (Lanjutan) e. Financial Liabilities (Continued) Liabilitas keuangan lainnya Liabilitas keuangan lainnya diukur setelah pengukuran awal pada biaya perolehan diamortisasi, dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui didalam laba dan rugi ketika liabilitas dihentikan pengakuannya, dan melalui proses amortisasi. Liabilitas keuangan lainnya mencakup beberapa item sebagai berikut: i. Pinjaman dan utang bank pada pengakuan awal diakui pada nilai wajar bersih dari biaya transaksi yang dapat diatribusikan untuk menerbitkan instrumen tersebut. Liabilitas yang memiliki tingkat suku bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif yang memastikan setiap beban bunga selama periode untuk membayar kembali memiliki suku bunga tetap pada saldo liabilitas yang tercantum didalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Beban bunga didalam konteks ini meliputi biaya transaksi awal dan utang premium terhadap pembayaran kembali, sebagaimana halnya utang bunga maupun utang kupon pada utang yang masih tersisa. Other financial liabilities Other financial liabilities are subsequently measured at amortized cost, using the effective interest method. Gains and losses are recognized in profit and loss when the liabilities are derecognized, and through the amortization process. Other financial liabilities include the following items: i. Loans and bank borrowings are initially recognized at fair value net of any transaction costs directly attributable to the issue of the instrument. Such interest bearing liabilities are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method, which ensures that any interest expense over the period to repayment is at a constant rate on the balance of the liability carried in the consolidated statement of financial position. Interest expense in this context includes initial transaction costs and premium payable on redemption, as well as any interest or coupon payable while the liability is outstanding. ii. Utang dagang dan utang moneter jangka pendek lainnya yang pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. ii. Trade payables and other short-term monetary liabilities, which are initially recognized at fair value and subsequently carried at amortized cost using the effective interest method. Liabilitas keuangan disajikan sebagai liabilitas lancar kecuali Kelompok Usaha memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian liabilitas selama sekurang-kurangnya 12 (dua belas) bulan setelah periode pelaporan. Suatu liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban yang ditetapkan didalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Ketika liabilitas keuangan saat ini ditukar dengan liabilitas keuangan lain dari peminjam yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau persyaratan liabilitas yang ada dimodifikasi secara substansial, maka pertukaran maupun modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru dan selisih masing-masing jumlah diakui didalam laporan laba rugi. Financial liabilities are presented as current liabilities unless the Group has an unconditional right to defer settlement for at least 12 (twelve) months after the end of the reporting period. A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or expires. When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in profit or loss. f. Transaksi dengan Pihak Berelasi f. Transaction with Related Parties Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang menyiapkan laporan keuangannya. a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: A related party is a person or entity that is related to the entity that is preparing its financial statements. a. A person or a close member of that person s family is related to a reporting entity if that person:

33 Ekshibit E/23 Exhibit E/23 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) f. Transaksi dengan Pihak Berelasi (Lanjutan) f. Transaction with Related Parties (Continued) 1. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; 2. Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau 3. Personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor. b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: 1. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari Kelompok Usaha yang sama (artinya entitas induk, Entitas Anak dan Entitas Anak berikutnya terkait dengan entitas lain). 2. Satu entitas adalah Entitas Asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau Entitas Asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu Kelompok Usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). 3. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. 4. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah Entitas Asosiasi dari entitas ketiga. 5. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor. 6. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf a). 7. Orang yang diidentifikasi dalam huruf a) 1) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihakpihak yang tidak berelasi. 1. Has control or joint control over the reporting entity; 2. Has significant influence over the reporting entity; or 3. Is a member of the key management personel of the reporting entity or a parent of the reporting entity. b. An entity is related to a reporting entity if any of the following condition applies: 1. The entity and the reporting entity are members of the same Group (which means that each parent, Subsidiary and fellow Subsidiary is related to the others). 2. One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a Group of which the other entity is a member). 3. Both entities are joint ventures of the same third party. 4. One entity is joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity. 5. The entity is a post-employment defined benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is running itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity. 6. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in a). 7. A person identified in a) 1) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity). The transactions are made based on terms agreed by the parties. Such terms may not be the same as those transactions with unrelated parties. g. Persediaan dan Tanah untuk Pengembangan g. Inventories and Land for Development Persediaan dan tanah untuk pengembangan dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih. Biaya perolehan persediaan real estat ditentukan dengan metode rata-rata, sedangkan untuk biaya perolehan persediaan lainnya seperti makanan dan minuman serta perlengkapan ditentukan dengan metode masuk pertama, keluar pertama (first-in, first-out (FIFO) method). Nilai persediaan real estat dan tanah untuk pengembangan termasuk: Inventories and land for development are stated at the lower of cost or net realizable value. Cost of real estate inventories is determined using the average method, while cost of other inventories such as food and beverages and supplies is determined using the first-in, first-out (FIFO) method. The cost of real estate inventories and land for development includes: Biaya pra perolehan tanah; Biaya perolehan tanah; Biaya yang secara langsung berhubungan dengan proyek; Biaya yang dapat diatribusikan pada aktivitas pengembangan real estat; dan Biaya pinjaman. Pre-acquisition costs of land; Land acquisition costs; Expenses directly attributable to a project; Expenses attributable to real estate development activities; and Borrowing costs.

34 Ekshibit E/24 Exhibit E/24 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) g. Persediaan dan Tanah untuk Pengembangan (Lanjutan) g. Inventories and Land for Development (Continued) Biaya-biaya ini akan dikapitalisasi sampai persediaan real estat selesai dan siap untuk dijual. Jumlah biaya proyek dialokasikan secara proporsional menurut bidang tanah yang dapat dijual. Penelaahan atas estimasi dan alokasi biaya dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan sampai proyek selesai secara substansial. Biaya atas revisi substansial untuk menyelesaikan proyek real estat dikapitalisasi dan dialokasikan pada bidang tanah yang tersedia untuk dijual yang masih tersisa. Perolehan tanah untuk pengembangan di masa yang akan datang dicatat sebagai Tanah untuk Pengembangan. Akumulasi biaya atas tanah untuk pengembangan akan dipindahkan ke persediaan real estat pada saat pengembangan dan konstruksi infrastruktur dimulai. Selisih lebih atas nilai perolehan tanah untuk pengembangan atas estimasi nilai pemulihan dicatat sebagai Penyisihan Penurunan Nilai Tanah pada laporan laba rugi. These costs are capitalized until the real estate inventories are substantially completed and available for sale. Total project costs are allocated proportionately to the saleable lots based on their respective land areas. Cost of estimates and allocation are reviewed at the end of each reporting period until the project is substantially completed. The costs of subtantial revisions to complete real estate projects are capitalized and are allocated to the remaining lots available for sale. Land acquired for future development is recorded under Land for Development. The accumulated cost of land for development is transferred to real estate inventories upon the commencement of the development and construction of the infrastructure. The excess of the carrying value of land for development over its estimated recoverable value is recognized as Provision for Impairment in Value of Land in the profit or loss. h. Biaya Dibayar di Muka h. Prepaid Expenses Biaya dibayar di muka diamortisasi berdasarkan masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method). Prepaid expenses are amortized over the periods benefited using the straight-line method. i. Aset Tetap i. Property, Plant and Equipment Kelompok Usaha telah memilih metode biaya untuk pengukuran aset tetapnya. Aset tetap dinyatakan sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai, kecuali untuk tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak diamortisasi. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus dan tarif sebagai berikut: The Group have chosen cost model for their property, plant and equipment measurement. Property, plant and equipment are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses, except for land which is stated at cost and is not amortized. Depreciation is computed using straight-line method and the following rates: Tahun / Year Peralatan dan perabot 4 Furniture and fixture Peralatan dan perlengkapan kantor 4 8 Office furniture and equipment Kendaraan 4 8 Vehicle Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya, biaya pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi sesuai dengan kriteria dalam PSAK No. 16 (Revisi 2011), Aset Tetap. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau dijual, biaya perolehan dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada kegiatan usaha tahun berjalan. The cost of repairs and maintenance is charged to the consolidated statement of comprehensive income as incurred, significant renewals and betterments are capitalized which meet the criteria in SFAS No. 16 (Revised 2011), Property, Plant and Equipment. When property, plant and equipment are retired or otherwise disposed of, their costs and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is credited or charged to operations of the current year. j. Properti Investasi j. Investment Properties Properti investasi adalah properti yang dimiliki untuk memperoleh pendapatan rental atau untuk kenaikan nilai atau keduanya, namun tidak untuk dijual dalam kegiatan usaha biasa, tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif. Properti investasi diukur pada harga perolehan pada saat pengakuan awal. Investment properties is properties held either to earn rental income or for capital appreciation or for both, but not for sale in the ordinary course of business not for use, use in the production or supply of goods or services or for administrative purposes. Investment properties are measured at cost on initial recognition.

35 Ekshibit E/25 Exhibit E/25 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) j. Properti Investasi (Lanjutan) j. Investment Properties (Continued) Kelompok Usaha telah memilih metode biaya untuk pengukuran properti investasinya. Properti investasi dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus dengan masa manfaat ekonomi properti investasi sampai 20 tahun, kecuali tanah. Biaya perolehan meliputi pengeluaran yang secara langsung dapat diatribusikan kepada akuisisi properti investasi. Biaya membangun sendiri properti investasi meliputi biaya material dan biaya tenaga kerja langsung dan semua biaya yang secara langsung dapat diatribusikan didalam membawa properti investasi kedalam kondisi kerja bagi tujuan penggunaannya dan biaya pinjaman yang dapat dikapitalisasi. Piutang sewa dihitung dengan menggunakan dasar garis lurus selama periode sewa. Dimana suatu insentif (seperti periode bebas sewa) diberikan kepada penyewa, nilai tercatat properti investasi tidak termasuk semua nilai yang dilaporkan sebagai aset yang terpisah sebagai hasil dari pendapatan sewa yang diakui pada basis ini. The Group have chosen cost model for their investment properties measurement. Investment properties are stated at cost less accumulated depreciation. Depreciation is computed using straight-line method with the useful lives of these investment properties within 20 years, except for land. Cost includes expenditures that are directly attributable to the acquisition of the investment property. The cost of self-constructed investment property includes the cost of materials and direct labour and any other costs directly attributable to bringing the investment property to a working condition for their intended use and capitalized borrowing costs. Rent receivable is spread on a straight-line basis over the period of the lease. Where an incentive (such as a rent free period) is given to a tenant, the carrying value of the investment property excludes any amount reported as a separate asset as a result of recognizing rental income on this basis. k. Biaya Pinjaman k. Borrowing Costs Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan langsung terhadap akuisisi, konstruksi atau produksi suatu aset yang membutuhkan periode waktu yang substansial untuk mempersiapkan aset tersebut bagi tujuan penggunaan maupun penjualan, dikapitalisasi sebagai bagian biaya aset tersebut. Semua biaya pinjaman dibebankan didalam periode terjadinya. Biaya pinjaman terdiri dari bunga dan biaya lainnya yang terjadi di entitas dalam kaitannya dengan pinjaman dana. Borrowing costs directly attributable to the acquisition, construction or production of an asset that necessarily takes a substantial period of time to get ready for its intended use or sale are capitalized as part of the cost of the respective assets. All other borrowing costs are expensed in the period when they occur. Borrowing costs consist of interest and other costs that an entity incurs in connection with the borrowing of funds. l. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan l. Impairment of Non-Financial Assets Kelompok Usaha menilai pada tiap tanggal pelaporan apakah terdapat indikasi penurunan nilai pada aset. Apabila terdapat indikasi penurunan nilai, atau ketika penilaian penurunan nilai bagi aset secara tahunan disyaratkan, Kelompok Usaha membuat estimasi nilai terpulihkan aset. Suatu nilai terpulihkan aset lebih tinggi dibandingkan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual aset atau unit penghasil kas dan nilai pakainya dan ditentukan sebagai suatu aset individual, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset lain. Di dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas yang diharapkan diperoleh dari aset didiskontokan terhadap nilai kininya dengan menggunakan suku bunga diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini terhadap nilai waktu uang dan risiko spesifik aset. Di dalam menilai nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, dibutuhkan model penilaian yang tepat. Ketika nilai tercatat aset melebihi nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dicatat sebesar nilai terpulihkan. Kerugian penurunan nilai diakui didalam laporan laba rugi kecuali aset yang relevan dinilai pada jumlah yang direvaluasi, yang dalam hal ini kerugian penurunan nilai diperlakukan sebagai penurunan revaluasi. The Group assesses at each reporting date whether there is any indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment assessment for an asset is required, the Group makes an estimate of the asset's recoverable amount. An asset's recoverable amount is higher than asset's or cash-generating unit's fair value less costs to sell and its value in use and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets. In assessing value in use, the estimated future cash flows expected to be generated by the asset are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. In assessing fair value less costs to sell, an appropriate valuation model is used. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is written down to its recoverable amount. Impairment losses are recognized in profit or loss unless the relevant asset is carried at a revalued amount, in which case the impairment loss is treated as a revaluation decrease.

36 Ekshibit E/26 Exhibit E/26 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) l. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan (Lanjutan) l. Impairment of Non-Financial Assets (Continued) Suatu penilaian dilakukan pada setiap tanggal pelaporan sebagaimana apabila terdapat segala indikasi bahwa kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya sudah tidak ada lagi atau mengalami penurunan. Suatu kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya, dibalikkan nilainya jika terdapat perubahan estimasi yang digunakan untuk menentukan nilai terpulihkan aset sejak pengakuan terakhir kerugian penurunan nilai. Apabila demikian kondisinya, nilai tercatat aset meningkat pada jumlah terpulihkannya. Kenaikan tersebut tidak dapat melebihi nilai tercatat yang telah ditentukan, penyusutan bersih, tidak ada kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya. Pembalikkan nilai tersebut diakui didalam laporan laba rugi kecuali aset tersebut diukur pada jumlah revaluasian, yang dalam hal ini diperlakukan sebagai kenaikan revaluasi. An assessment is made at each reporting date as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses may no longer exist or may have decreased. A previously recognized impairment loss is reversed only if there has been a change in the estimates used to determine the asset's recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. That increase cannot exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized previously. Such reversal is recognized in profit or loss unless the asset is measured at revalued amount, in which case the reversal is treated as a revaluation increase. m. Imbalan Kerja Karyawan m. Employee s Benefits Sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan terkait yang berlaku di Indonesia, Kelompok Usaha memberikan imbalan pasti imbalan kerja karyawan kepada para karyawannya. Imbalan kerja karyawan dihitung secara aktuaria dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Taksiran liabilitas pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan, dikurangi dengan nilai wajar aset program, dan disesuaikan dengan keuntungan atau kerugian aktuaria yang belum diakui, non-vested biaya jasa lalu, biaya pemutusan kerja dan keuntungan dan kerugian kurtailmen. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari pengalaman penyesuaian dan perubahan didalam asumsi aktuarial yang jumlahnya melebihi 10% dari nilai wajar aset program atau 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti pada awal periode diamortisasi dan diakui sebagai biaya atau keuntungan selama sisa rata-rata tahun yang diharapkan dari masa kerja karyawan yang memenuhi syarat. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut telah menjadi hak (vested). Sebaliknya, akan diamortisasi dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi hak karyawan. Imbalan karyawan berupa cuti tahunan diakui pada saat terhutang kepada karyawan. Suatu provisi dicadangkan liabilitas diestimasi untuk cuti sebagai hasil dari jasa yang diberikan oleh karyawan pada tanggal berakhirnya setiap periode pelaporan. In accordance with the relevant Labour Law prevailing in Indonesia, the Group provides defined benefit postemployment benefits to their employees. The post employee benefits are actuarially determined using the Projected Unit Credit Method. The estimated liability as of the date of the consolidated statements of financial position represents the present value of the defined benefits obligation at statements of financial position date, less the fair value of plan assets, and adjusted for unrecognized actuarial gains or losses, nonvested past service costs, termination costs and curtailment gain and loss. Actuarial gains or losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions in excess of the greater of 10% of the fair value of plan assets or 10% of the present value of the defined benefit obligations at the beginning of the period are amortized and recognized as expense or gain over the expected average remaining service years of qualified employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested. Otherwise, past service cost is amortized on a straight-line method over the average period until the benefits become vested. Employee entitlements to annual leave are recognized when they accrue to employees. A provision is made for the estimated liability for leave as a result of services rendered by employees as at the end of each reporting period date. n. Pengakuan Pendapatan dan Beban n. Revenue and Expenses Recognition Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Kelompok Usaha dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar imbalan yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi sebelum pendapatan: Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts, rebates and Value Added Tax (VAT). The following specific criteria must also be met before revenue is recognized:

37 Ekshibit E/27 Exhibit E/27 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) n. Pengakuan Pendapatan dan Beban (Lanjutan) n. Revenue and Expenses Recognition (Continued) Pendapatan penjualan real estat Pendapatan dari penjualan real estat diakui dengan menggunakan metode akrual penuh (full accrual method), pada saat kondisi berikut dipenuhi: 1. Penjualan bangunan rumah, rumah toko (ruko) dan bangunan sejenis lainnya beserta kavling tanahnya a. Proses penjualan telah selesai; b. Harga jual akan tertagih dan pembayaran telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati; c. Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi di masa yang akan datang; dan d. Penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui suatu transaksi yang secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak lagi berkewajiban atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut. Real estate sales revenue Revenues from real estate sales are recognized using the full accrual method, when the following conditions are met: 1. Sales of residential houses, shop houses and other types of buildings and land a. The sale process has been completed; b. The selling price is collectible and at least 20% of the contract sales price has already been received; c. The receivable from the sale is not subject to future subordination; and d. The seller has transferred to the buyer the usual risks and rewards of ownership in a transaction that is in substance a sale and the seller does not have a subtantial continuing involvement with the property. 2. Penjualan kavling tanah tanpa bangunan 2. Retail land sale without building a. Jumlah pembayaran yang diterima telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati dan jumlahnya tidak dapat dikembalikan kepada pembeli; b. Harga jual akan tertagih; c. Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi di masa yang akan datang; d. Penjual tidak mempunyai kewajiban yang signifikan lagi untuk menyelesaikan pematangan lahan yang dijual atau pembangunan fasilitas yang dijanjikan sesuai dengan perjanjian antara penjual dan pembeli; dan e. Hanya kavling tanah saja yang dijual, tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan diatas kavling tersebut. 3. Pendapatan dari penjualan ruang perkantoran diakui dengan menggunakan metode persentase penyelesaian (percentage-of-completion method) terhadap unit yang terjual, apabila seluruh syarat berikut terpenuhi: a. Proses konstruksi telah melampaui tahap awal, yaitu pondasi bangunan telah selesai dan semua persyaratan untuk memulai pembangunan telah dipenuhi; b. Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli; dan c. Jumlah pendapatan penjualan dan biaya unit bangunan dapat diestimasi dengan handal. Jika salah satu dari persyaratan di butir 1 dan 2 belum terpenuhi, maka semua pembayaran yang diterima dari pelanggan disajikan sebagai Uang Muka Pelanggan sampai semua persyaratan pengakuan pendapatan terpenuhi. a. Cumulative payments received equal to at least 20% of the contract sales price and the amount is not refundable to the buyer; b. The selling price is collectible; c. The receivable from the sale is not subject to future subordination; d. The seller has no remaining obligations to complete improvements on the lots sold or construct amenities applicable to the lots sold as promised in the agreement between the seller and the buyer; and e. Only the lots are sold, without any requirement of the seller s involvement in the construction of the building on the lots. 3. Revenues from sale of office building units are recognized using the percentage-of-completion method, if all of the following conditions are met: a. Construction is already beyond the preliminary stage, where the building foundation has been finished and all requirements to start the construction have been fulfilled; b. The buyer has made a down payment of at least 20% of the contract price and is unable to require a refund of payments made; and c. Aggregate sales proceeds and costs can be reasonably estimated. If any of the above conditions in number 1 and 2 is not met, the payments received from the buyer are recorded as Customers Deposits until all of the criteria for revenue recognition are met.

38 Ekshibit E/28 Exhibit E/28 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) n. Pengakuan Pendapatan dan Beban (Lanjutan) n. Revenue and Expenses Recognition (Continued) Pendapatan sewa ruang perkantoran dan fasilitas lain yang terkait Pendapatan dari sewa ruang perkantoran dan fasilitas lain yang terkait diakui dengan menggunakan metode garis lurus. Pendapatan diterima di muka dari sewa ruang perkantoran dan fasilitas lain dicatat sebagai Pendapatan Ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan secara proporsional sesuai dengan masa sewa. Pendapatan jasa dan pemeliharaan Pengelola gedung Pendapatan atas jasa dan pemeliharaan diakui pada saat jasa diberikan. Beban diakui pada saat terjadinya (dasar akrual). Revenue from rental of office spaces and other related facilities Revenues from rental of office spaces and other related facilities are recognized using the straight-line method. Revenues received in advance from office space rental and other related activities are recorded as Unearned Income and are recognized as revenue proportionately over the lease period. Service and maintenance revenue Building management Service and maintenance revenue is recognized when the service has been rendered. Expenses are recognized when these are incurred (accrual basis). o. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing o. Foreign Currency Transaction and Balance Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan sesuai dengan kurs tengah yang berlaku pada tanggal tersebut dan laba atau rugi selisih kurs yang terjadi, dikreditkan atau dibebankan pada usaha periode berjalan. Kurs yang digunakan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp dan Rp untuk 1 USD. Transactions involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At statements of financial position dates, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated at the average exchange rates on those dates and the resulting net foreign exchange gains or losses are credited or charged to current operations. The exchange rates used as of 31 December 2013 and 2012 amounted Rp 12,189 and Rp 9,670 for 1 USD, respectively. p. Pajak Penghasilan p. Income Tax Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010) Pajak Penghasilan, yang mensyaratkan untuk memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan mendatang dari pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) masa depan yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dan transaksi dan kejadian lain dari periode kini yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian. Pajak Penghasilan Final Penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan final, beban pajaknya diakui proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada periode berjalan. Selisih antara jumlah pajak penghasilan final yang terutang dengan jumlah yang dibebankan sebagai pajak kini pada perhitungan laba rugi komprehensif konsolidasian, diakui sebagai pajak dibayar di muka atau utang pajak. Perbedaan nilai tercatat aset dan liabilitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan. Effective 1 January 2012, the Group adopted SFAS No. 46 (Revised 2010) Accounting for Income Taxes, prescribes the accounting treatment to income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the consolidated statement of financial position and other transactions and events from current period that are recognized in the consolidated financial statements. Income Tax Final Income which has been imposed final tax, the related tax expense was recognized proportionally with total revenue recognized in the current period by accounting treatment. The difference between the payable final income tax with total current tax in the consolidated statements of comprehensive income, recognized as prepaid tax or tax payable. The difference of carrying value of assets and liabilities related with the final income tax with the tax impose bases are not recognized as deferred tax assets or liabilities.

39 Ekshibit E/29 Exhibit E/29 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) p. Pajak Penghasilan (Lanjutan) p. Income Tax (Continued) Pajak Penghasilan Final (Lanjutan) Pada tanggal 4 Nopember 2008, Presiden Republik Indonesia dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia menandatangani Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2008 ( PP.71/2008 ) tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Pemerintah No. 48 Tahun 1994 tentang Pembayaran Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan. PP.71/2008 ini mengatur Perusahaan yang usaha pokoknya melakukan transaksi pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan dikenakan tarif pajak final, dimana sebelumnya dikenakan tarif pajak progresif, dan diterapkan secara prospektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari Pajak Penghasilan Tidak Final Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas kecuali perbedaan yang berhubungan dengan pajak penghasilan final. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan. Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Kelompok Usaha ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba atau rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba atau rugi. Income Tax Final (Continued) On 4 November 2008, the President of the Republic of Indonesia and the Minister of Law and Human Rights signed the Government Regulation No. 71 Year 2008 ( PP.71/2008 ) on The Third Changes of Government Regulation No. 48 Year 1994 on Income Tax Payment of Income from Land Right and/or Building Diversion. PP.71/2008 provides that the Company with the scope of its activities comprises land right and/or building diversion begin to use final tax rate, whereby the previous year applying for progressive tax rate, and is applied prospectively for the period beginning on or after 1 January Income Tax Non Final Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the current period calculated by tax bases enacted. Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future period tax effect arising from temporary differences between the financial and tax bases of assets and liabilities at each reporting date except for the difference related with final income tax. Deferred tax liabilities recognized for all taxable temporary difference and deferred tax assets recognized for deductible temporary difference, to the extent that realization of future tax benefits is probable. Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the liability is settled or the assets is realized, based on tax rates (tax laws) that have been enacted or substantively enacted at the end of reporting period. The measurement of deferred tax assets and liabilities represented tax effect as expected by the Group, at the end of reporting period, to realize or settle the carrying value of assets and liabilities. The carrying value of deferred tax assets are reviewed at the end of reporting period and will be deducted if the possibility of taxable income are not available to compensate with portion or all deferred tax assets. The current and deferred tax recognized as expense or income in the profit or loss, except for income tax arising from transactions or events recognized out of profit or loss (in the other comprehensive income or directly in equity), thus the related tax recognized out of profit or loss.

40 Ekshibit E/30 Exhibit E/30 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) q. Laba per Saham Dasar q. Basic Earnings per Share Sesuai dengan PSAK No. 56, Laba Per Saham, laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar. In accordance with SFAS No. 56, Earnings Per Share, basic earnings per share is computed by dividing profit for the year attributable to owners of the parent company by the weighted average number of outstanding shares. r. Pelaporan Segmen r. Segment Reporting Segmen adalah bagian khusus dari Kelompok Usaha yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya. Pendapatan, beban, hasil aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Kelompok Usaha, dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi. A segment is a distinguishable component of the Group that is engaged either in providing certain products and service (business segment), or in providing products and service within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risks and rewards that are different from those of other segments. Segment revenue, expenses, assets results and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment. They are determined before the intra-group s balances and the Group s transactions are eliminated as part of the consolidation process. s. Provisi s. Provision Provisi diakui ketika Kelompok Usaha memiliki kewajiban legal maupun konstruktif sebagai hasil peristiwa lalu, yaitu kemungkinan besar arus keluar sumber daya ekonomi diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban dan suatu estimasi terhadap jumlah dapat dilakukan. Provisi dikaji pada akhir tiap periode pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik. Apabila tidak ada lagi kemungkinan arus keluar sumber daya ekonomi diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban, maka provisi tersebut dicadangkan. Apabila dampak nilai waktu uang adalah material, maka provisi didiskontokan dengan menggunakan tarif sebelum pajak, jika lebih tepat, untuk mencerminkan risiko spesifik liabilitas. Kenaikan provisi terkait dengan berlalunya waktu diakui sebagai beban keuangan, ketika pendiskontoan digunakan. Provisions are recognized when the Group has a legal or constructive obligation as a result of past events, it is more likely than not that an outflow of resources will be required to settle the obligation and a reliable estimate of the amount can be made. Provisions are reviewed at the end of each reporting period and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of economic resources will be required to settle the obligation, the provision is reversed. If the effect of the time value of money is material, provisions are discounted using a current pre tax rate that reflects, where appropriate, the risk specific to the liability. When discounting is used, the increase in the provision due to the passage of time is recognized as a finance cost. t. Kontinjensi t. Contingencies Liabilitas kontinjensi tidak diakui didalam laporan keuangan konsolidasian. Liabilitas kontinjensi diungkapkan didalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian kecuali kemungkinan arus keluar sumber daya ekonomi adalah kecil. Aset kontinjensi tidak diakui didalam laporan keuangan, namun diungkapkan didalam catatan atas laporan keuangan jika terdapat kemungkinan suatu arus masuk manfaat ekonomis mengalir kedalam entitas. Contingent liabilities are not recognized in the consolidated financial statements. They are disclosed in the notes to the consolidated financial statements unless the possibility of an outflow of resources embodying economic benefits is remote. Contingent assets are not recognized in the financial statements but are disclosed in the notes to the financial statements when an inflow of economic benefits is probable.

41 Ekshibit E/31 Exhibit E/31 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) u. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan u. Events After the Reporting Period Peristiwa setelah periode pelaporan menyajikan bukti kondisi yang terjadi pada akhir periode pelaporan (peristiwa penyesuai) yang dicerminkan didalam laporan keuangan konsolidasian. Peristiwa setelah periode pelaporan yang bukan merupakan peristiwa penyesuai, diungkapkan didalam catatan laporan keuangan konsolidasian bila material. Events after the reporting period that provide evidence of conditions that existed at the end of the reporting period (adjusting events) are reflected in the consolidated financial statements. Events after the reporting period that are not adjusting events are disclosed in the notes to the consolidated financial statements when material. v. Hirarki Pengukuran Nilai Wajar PSAK No. 60 v. SFAS No. 60 Fair Value Measurement Hierarchy PSAK No. 60 mensyaratkan pengungkapan tertentu yang mensyaratkan klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar dengan menggunakan hirarki nilai wajar yang mencerminkan signifikansi input yang digunakan didalam melakukan pengukuran nilai wajar. Hirarki nilai wajar memiliki tingkatan sebagai berikut: a. Kuotasi pasar (belum disesuaikan) didalam pasar aktif bagi aset maupun liabilitas yang identikal (Tingkat 1); b. Input selain kuotasi pasar yang termasuk didalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi bagi aset atau liabilitas, baik langsung (misalnya, harga) maupun tidak langsung (misalnya, derivatif harga) (Tingkat 2); dan c. Input bagi aset dan liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi) (Tingkat 3). Tingkatan didalam hirarki nilai wajar dimana aset keuangan maupun liabilitas keuangan dikategorisasi, ditetapkan pada basis tingkatan paling rendah input yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar. Aset keuangan dan liabilitas keuangan diklasifikasikan didalam keseluruhan hanya kedalam salah satu dari ketiga tingkatan tersebut. SFAS No. 60 requires certain disclosures which require the classification of financial assets and financial liabilities measured at fair value using a fair value hierarchy that reflects the significance of the inputs used in making the fair value measurement. The fair value hierarchy has the following levels: a. Quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities (Level 1); b. Inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (i.g. as prices) or indirectly (i.g. derived from prices) (Level 2); and c. Inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs) (Level 3). The level in the fair value hierarchy within which the financial assets or financial liabilities is categorised is determined on the basis of the lowest level input that is significant to the fair value measurement. Financial assets and financial liabilities are classified in their entirety into only one of the three levels. 3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI, DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN Penyajian laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha mensyaratkan penggunaan estimasi akuntansi kritikal tertentu. Penyajian laporan keuangan tersebut juga mensyaratkan manajemen untuk mempertimbangkan penerapan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha. Hal-hal dimana pertimbangan dan estimasi signifikan yang dilakukan didalam menyajikan laporan keuangan konsolidasian beserta dampaknya, dibahas sebagai berikut: 3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGEMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS The preparation of the Group s consolidated financial statements requires the use of certain critical accounting estimates. It also requires Group management to exercise judgment in applying the Group's accounting policies. The areas where significant judgments and estimates have been made in preparing the consolidated financial statements and their effect are discussed below: a. Pertimbangan di Dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi a. Judgement Made in Applying Accounting Policies Di dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha, manajemen telah membuat pertimbangan berikut, terlepas dari estimasi yang terkandung didalamnya, yang memiliki dampak signifikan dari jumlah yang tercantum didalam laporan keuangan: In the process of applying the Group's accounting policies, management has made the following judgements, apart from those involving estimations, which have the most significant effect on the amounts recognized in the financial statements:

42 Ekshibit E/32 Exhibit E/32 3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI, DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) a. Pertimbangan di Dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) Pajak Penghasilan Kelompok Usaha memiliki eksposur pajak penghasilan. Pertimbangan signifikan diperlukan didalam menentukan provisi pajak penghasilan. Ada beberapa transaksi dan penghitungan dimana penentuan pajak akhir adalah tidak pasti selama kegiatan usaha biasa. Kelompok Usaha mengakui liabilitas bagi isu perpajakan yang diharapkan berdasarkan estimasi apakah pajak tambahan akan jatuh tempo. Apabila hasil perpajakan final dari hal-hal tersebut berbeda dari jumlah yang semula diakui, maka jumlah tersebut akan berdampak pada pajak penghasilan kini dan provisi pajak tangguhan didalam periode dimana penentuan tersebut dibuat. Jumlah tercatat liabilitas pajak penghasilan kini Kelompok Usaha pada akhir periode pelaporan keuangan masing masing sebesar Rp nil and Rp untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan Penentuan Mata Uang Fungsional Kelompok Usaha mengukur transaksi mata uang asing didalam mata uang fungsional masing-masing Entitas dan Entitas Anak. Di dalam menentukan mata uang fungsional Entitas Kelompok Usaha, pertimbangan diperlukan untuk menentukan mata uang yang paling mempengaruhi harga jual barang dan jasa dan negara dimana kekuatan persaingan dan regulasi paling menentukan harga jual barang dan jasa. Mata uang fungsional entitas didalam Kelompok Usaha ditentukan berdasarkan penilaian manajemen terhadap lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi dan proses entitas didalam menentukan harga jual. 3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGEMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (Continued) a. Judgement Made in Applying Accounting Policies (Continued) Income Taxes The Group has exposure to income taxes. Significant judgement is involved in determining the provision for income taxes. There are certain transactions and computations for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Group recognized liabilities for expected tax issues based on estimates of whether additional taxes will be due. Where the final tax outcome of these matters is different from the amounts that were initially recognized, such differences will impact the current income tax and deferred tax provisions in the period in which such determination is made. The carrying amounts of the Group's current income tax liabilities at the end of the reporting period were approximately Rp nil and Rp 29,879,625 for the years ended 31 December 2013 and 2012, respectively. Determination of Functional Currency The Group measures foreign currency transactions in the respective functional currencies of the Company and its Subsidiaries. In determining the functional currencies of the Entities in the Group, judgement is required to determine the currency that mainly influences sales prices for goods and services and of the country whose competitive forces and regulations mainly determines the sales prices of its goods and services. The functional currencies of the entities in the Group are determined based on management s assessment of the economic environment in which the entities operate and the entities process of determining sales prices. b. Sumber Utama Ketidakpastian Estimasi b. Key Sources of Estimation Uncertainty Asumsi utama berkenaan dengan sumber utama dan sumber lainnya ketidakpastian estimasi di masa depan, yang memiliki risiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas pada tahun buku mendatang, diungkapkan sebagai berikut: Penyusutan Aset Tetap Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen Kelompok Usaha mengestimasi masa manfaat ekonomi aset tetap antara 4 tahun sampai dengan 8 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Kelompok Usaha menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat bersih atas aset tetap Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp dan Rp Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 11. The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the end of the reporting period, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are discussed below: Depreciation of Property, Plant and Equipment The costs of property, plant and equipment are depreciated on a straight-line method based on their estimated useful life. The Group s management properly estimates the useful lives of these property, plant and equipment to be within 4 to 8 years. These are common life expectancies applied in the industries where the Group conduct their business. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. The net carrying amount of the Group s property, plant and equipment as of 31 December 2013 and 2012 amounted Rp 5,423,264,519 and Rp 3,017,303,313, respectively. Further details are shown in Note 11.

43 Ekshibit E/33 Exhibit E/33 3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI, DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) 3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGEMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (Continued) b. Sumber Utama Ketidakpastian Estimasi (Lanjutan) b. Key Sources of Estimation Uncertainty (Continued) Aset Pajak Tangguhan Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan. Penyisihan atas Penurunan Nilai Piutang Usaha Kelompok Usaha mengevaluasi akun tertentu yang diketahui bahwa para pelanggannya tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Kelompok Usaha mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas pelanggan terhadap jumlah terhutang guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Kelompok Usaha. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai. Nilai tercatat dari piutang usaha Kelompok Usaha sebelum penyisihan atas penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing adalah sebesar Rp dan Rp Penjelasan lebih jauh diungkapkan dalam Catatan 7. Penyisihan atas Penurunan Nilai Piutang Lain-lain Kelompok Usaha mengevaluasi akun tertentu yang diketahui bahwa para pelanggannya tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Kelompok Usaha mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas pelanggan terhadap jumlah terhutang guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Kelompok Usaha. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai. Instrumen Keuangan Kelompok Usaha mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Kelompok Usaha menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Deferred Tax Assets Deferred tax assets are recognized for all unused tax losses to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the losses can be utilized. Significant management estimate is required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and level of future taxable profits together with future tax planning strategies. Allowance for Impairment of Trade Receivables The Group evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial liabilities. In these cases, the Group use judgement, based on available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer s current credit status based on any available third party credit reports and known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Group expect to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment of trade receivables. The carrying amount of the Group s trade receivables before allowance for impairment as of 31 December 2013 and 2012 is Rp 14,813,132,147 and Rp 15,835,330,787, respectively. Further details are shown in Note 7. Allowance for Impairment of Other Receivables The Group evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial liabilities. In these cases, the Group use judgement, based on available facts and circumstances, including but not limited to the length of its relationship with the customer and the customer s current credit status based on any available third party credit reports and known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Group expect to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment losses of other receivables. Financial Instruments The Group carry certain financial assets and liabilities at fair values, which require the use of accounting estimates. While significant components of fair value measurement were determined using verifiable objective evidences, the amount of changes in fair values would differ if the Group utilized different valuation methodology.

44 Ekshibit E/34 Exhibit E/34 3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI, DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) 3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGEMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (Continued) b. Sumber Utama Ketidakpastian Estimasi (Lanjutan) b. Key Sources of Estimation Uncertainty (Continued) Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha seperti yang diungkapkan pada Catatan 2d. Penyusutan Properti Investasi Biaya perolehan properti investasi disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen Kelompok Usaha mengestimasi masa manfaat ekonomi properti investasi dalam 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Kelompok Usaha menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat bersih atas properti investasi Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masingmasing adalah sebesar Rp dan Rp Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 12. Pensiun dan Imbalan Kerja Karyawan Penentuan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Kelompok Usaha bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha langsung diakui dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya. Sementara Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja bersih. Nilai tercatat atas liabilitas imbalan kerja karyawan Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing adalah sebesar Rp dan Rp Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 17. Classification of Financial Assets and Financial Liabilities The Group determines the classifications of financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in SFAS No. 55 (Revised 2011). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group s accounting policies disclosed in Note 2d. Depreciation of Investment Properties The costs of investment properties are depreciated on a straight-line method over their estimated useful lives. The Group s management properly estimates the useful lives of these investment property within 20 years. These are common life expectancies applied in the industries where the Group conduct their business. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. The net carrying amount of the Group s investment property as of 31 December 2013 and 2012 is, Rp 1,212,056,570,666 and Rp 865,603,021,639, respectively. Further details are shown in Note 12. Pension and Employee Benefits The determination of the Group s cost for pension and employee benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, annual salary increase rate, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Group s assumptions are recognized immediately in the profit or loss as and when they occurred. While the Group believed that their assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group s actual experiences or significant changes in the Group s assumptions may materially affect their estimated liabilities for pension and employees benefit liabilities and net employee benefit expense. The carrying amount of the Group s employees benefits liabilities as of 31 December 2013 and 2012 is Rp 530,269,875 and Rp 367,297,104, respectively. Further details are shown in Note 17.

45 Ekshibit E/35 Exhibit E/35 4. KAS DAN SETARA KAS 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS 31 Des / 31 Dec 31 Des / 31 Dec Kas Cash Bank Rupiah Banks Rupiah PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Capital Indonesia Tbk PT Bank Capital Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Mayapada International Tbk PT Bank Mayapada International Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Bank - USD Bank - USD PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Jumlah bank Total banks Deposito berjangka Rupiah Time deposits Rupiah PT Bank Mega Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Jumlah deposito berjangka Total time deposits J u m l a h T o t a l Pendapatan bunga dari deposito berjangka adalah sebesar Rp untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember Suku bunga tahunan atas deposito berjangka adalah 5,25% - 10,00% pada tahun Seluruh saldo bank dan deposito berjangka ditempatkan pada pihak ketiga. Interest income from time deposits amounted to Rp 154,394,916 for the year ended 31 December The annual interest rate of time deposits is 5.25% % in Cash in banks and time deposits are placed on third parties. 5. DEPOSITO BERJANGKA 5. TIME DEPOSITS Akun ini merupakan deposito berjangka dengan jangka waktu 6 (enam) bulan dalam mata uang Rupiah yang ditempatkan pada PT Bank Mega Tbk, Pihak ketiga, sebesar Rp pada tanggal 31 Desember Pendapatan bunga dari deposito berjangka adalah sebesar Rp untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember Suku bunga tahunan atas deposito berjangka adalah 6% pada tahun This is account represented time deposits in Rupiah with have a maturity period 6 (six) months in PT Bank Mega Tbk, Third party, amounted to Rp 86,700,000,000 as of 31 December Interest income from time deposits amounted to Rp 487,816,198 for the year ended 31 December The annual interest rate of time deposits is 6% in INVESTASI TERSEDIA DIJUAL 6. AVAILABLE-FOR-SALE-INVESTMENT 31 Des / 31 Dec 31 Des / 31 Dec Saldo awal investasi Beginning balance of investment Ditambah (dikurangi): Added (deducted) by: Perubahan nilai wajar investasi Changes in unrealized fair value of tersedia dijual yang belum direalisasi ( ) investment available for sale Saldo akhir Ending balance

46 Ekshibit E/36 Exhibit E/36 6. INVESTASI TERSEDIA DIJUAL (Lanjutan) 6. AVAILABLE FOR SALE-INVESTMENT (Continued) PT Nirvana Property, Entitas Anak, mengadakan perjanjian manajer investasi dengan PT Pacific Capital Investment, pihak ketiga, untuk mengelola dana yang diinvestasikan dalam bentuk reksa dana saham. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, nilai wajar investasi portofolio berdasarkan harga pasar masing-masing sebesar Rp dan Rp PT Nirvana Property, Subsidiary, signed an investment manager agreement with PT Pacific Capital Investment, third party, to manage the fund which invested in mutual fund. As of 31 December 2013 and 2012, the fair value of portofolio investment based on market value amounted Rp 1,635,381,576 and Rp 1,391,451,401, respectively. 7. PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA 7. TRADE RECEIVABLE THIRD PARTIES 31 Des / 31 Dec 31 Des / 31 Dec Sewa mall Rent of mall Penjualan ruko Sales of shop house Penjualan office park Sales of office park Pengelolaan gedung Building management Lainnya Others J u m l a h T o t a l Analisis umur piutang usaha kepada pihak ketiga adalah sebagai berikut: Aging analysis of trade receivable third parties are as follows: 31 Des / 31 Dec 31 Des / 31 Dec Sampai dengan 1 bulan Until 1 month > 1 bulan - 3 bulan > 1 month 3 month > 3 bulan - 6 bulan > 3 month 6 month > 6 bulan - 1 tahun > 6 month 1 year J u m l a h T o t a l Piutang usaha kepada pihak ketiga sebesar Rp dan Rp , dikategorikan sebagai belum jatuh tempo berdasarkan umur piutang masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan Seluruh piutang usaha kepada pihak ketiga pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah dalam mata uang Rupiah. Piutang usaha atas sewa mall digunakan sebagai jaminan utang bank (Catatan 13). Berdasarkan penelaahan atas status masing-masing piutang pada akhir periode dan estimasi nilai tidak terpulihkan secara individual dan kolektif, manajemen Kelompok Usaha memutuskan bahwa tidak terdapat perubahan signifikan terhadap kualitas kredit dan jumlah tersebut masih dapat dipulihkan sehingga tidak diadakan penyisihan kerugian penurunan nilai. Trade receivable of third parties amounted Rp 14,813,132,147 and Rp 15,835,330,787, categorized as not yet due based on aging of trade receivable as of 31 December 2013 and 2012, respectively. The entire trade receivable of third parties as of 31 December 2013 and 2012 are denominated in Rupiah. Trade receivables from rent of mall are used as guarantee of banks loan (Note 13). According to analysis of each receivables at the end of period and estimation of unrecovered value individual and collectively, the Groups s management decided that there is no significant changes to credit quality and the amount of receivables still can be recovered so there is no allowance for loss of impairment.

47 Ekshibit E/37 Exhibit E/37 8. PERSEDIAAN ASET REAL ESTAT 8. INVENTORIES OF REAL ESTATE ASSETS 31 Des / 31 Dec 31 Des / 31 Dec Aset Lancar Current Assets Ruko siap dijual Shop House available for sale Cirebon Super Blok Cirebon Super Blok Ruko siap dijual Shop House available for sale The Park Solo The Park Solo Office Park siap dijual Office Park available for sale - Cirebon Super Blok Cirebon Super Blok Bangunan dalam penyelesaian Building under construction Ruko The Park Solo Shop House The Park Solo Tanah yang sedang dikembangkan Land for development Lain-lain Others J u m l a h T o t a l Aset tidak lancar Non current assets Tanah yang belum dikembangkan Undeveloped land Ruko dan Office Park Siap Dijual Ruko dan office park siap dijual merupakan sisa unit ruko dan office park Cirebon Super Blok dan office park The Park Solo yang masing masing dimiliki oleh PT Karya Bersama Takarob dan PT Tristar Land Development, Entitas Anak, telah selesai pembangunannya sehingga direklasifikasi dari bangunan dalam penyelesaian. Bangunan dalam penyelesaian Mutasi bangunan dalam penyelesaian adalah sebagai berikut: Shop house and Office Park Available For Sale Shop house and office park available for sale are remaining units of shop house and office park of Cirebon Super Blok and office park of The Park Solo each owned by PT Karya Bersama Takarob and PT Tristar Land Development, Subsidiaries, already finished and reclassified from building under construction. Building under construction The movements of building under construction are as follows: 31 Des / 31 Dec 31 Des / 31 Dec Saldo awal tahun Beginning balance Penambahan Additions Bangunan dalam penyelesaian Building under construction Kapitalisasi biaya pinjaman Capitalization from loan Pengurangan Deductions Pembebanan ke beban pokok penjualan ( ) ( ) Charged to cost of sales Reklasifikasi ke ruko siap dijual - Reclassification to available for sale of The Park Solo ( ) - shop house The Park Solo Reklasifikasi ke Office Park siap dijual Reclassification to Office Park - Cirebon Super Blok - ( ) Cirebon Super Blok Reklasifikasi ke ruko siap dijual Reclassification to available for sale of Cirebon Super Blok - ( ) shop house Cirebon Super Blok Reklasifikasi ke properti investasi - ( ) Reclassification to investment properties Saldo akhir Ending balance Persentase penyelesaian masing-masing proyek adalah sebagai berikut: The percentage of completion each project are as follow: 31 Des / 31 Dec 31 Des / 31 Dec Office Park The Park Solo - 2% Office Park The Park Solo

48 Ekshibit E/38 Exhibit E/38 8. PERSEDIAAN ASET REAL ESTAT (Lanjutan) 8. INVENTORIES OF REAL ESTATE ASSETS (Continued) Estimasi penyelesaian masing-masing proyek adalah sebagai berikut: Estimation of completion each project are as follow: 31 Des / 31 Dec 31 Des / 31 Dec Office Park The Park Solo - September Desember 2013/ September December 2013 Office Park The Park Solo Tanah yang sedang dikembangkan Rincian atas tanah yang sedang dikembangkan adalah sebagai berikut: Land for development The details of land for development are as follows: 31 Des / 31 Dec 31 Des / 31 Dec PT Tristar Land Development PT Tristar Land Development PT Danadipa Aluwung PT Danadipa Aluwung J u m l a h T o t a l Tanah yang sedang dikembangkan milik PT Tristar Land Development dan PT Danadipa Aluwung, Entitas Anak, masingmasing seluas m 2 dan m 2 yang terletak di Sukoharjo (Jawa Tengah) dan Kotawaringin Timur (Kalimantan Tengah) pada tanggal 31 Desember Sedangkan pada tanggal 31 Desember 2012, tanah yang sedang dikembangkan milik PT Tristar Land Development, Entitas Anak, seluas m 2 yang terletak di Sukoharjo (Jawa Tengah). Tanah yang belum dikembangkan Rincian atas tanah yang belum dikembangkan adalah sebagai berikut: Land for development owned by PT Tristar Land Development and PT Danadipa Aluwung, Subsidiaries, with area of 92,818 m 2 and 37,273 m 2, respectively, located in Sukoharjo (Jawa Tengah) and Kotawaringin Timur (Kalimantan Tengah) as of 31 December Whereas as of 31 December 2012, land for development owned by PT Tristar Land Development, Subsidiary, with area of 100,740 m 2 located in Sukoharjo (Jawa Tengah). Undeveloped Land The composition of undeveloped land are as follows: 31 Des / 31 Dec 31 Des / 31 Dec PT Tristar Land Development PT Tristar Land Development PT Surya Lima Karya PT Surya Lima Karya PT Danadipa Aluwung PT Danadipa Aluwung PT Semesta Dunia Usaha PT Semesta Dunia Usaha PT Karya Bersama Takarob PT Karya Bersama Takarob J u m l a h T o t a l Tanah yang belum dikembangkan milik PT Tristar Land Development, PT Surya Lima Karya, PT Danadipa Aluwung dan PT Semesta Dunia Usaha, Entitas Anak, masing-masing seluas m 2 yang terletak di Sukoharjo (Jawa Tengah), m 2 yang terletak di Sukoharjo (Jawa Tengah), m 2 yang terletak di Kotawaringin Timur (Kalimantan Tengah) dan m 2 yang terletak di Sukoharjo (Jawa Tengah). Pada saat dimulainya pengembangan dan pembangunan infrastruktur, nilai tanah tersebut akan dipindahkan ke tanah yang sedang dikembangkan. Bentuk hak legal atas tanah aset real estat selain yang masih dalam proses berupa Hak Guna Bangunan atas nama Entitas Anak berjangka waktu tahun yang akan jatuh tempo pada tahun Manajemen Kelompok Usaha berpendapat tidak terdapat masalah dalam perpanjangan dan proses sertifikasi Hak Guna Bangunan karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Undeveloped land owned by PT Tristar Land Development, PT Surya Lima Karya, PT Danadipa Aluwung and PT Semesta Dunia Usaha, Subsidiaries, which area is 67,665 m 2 located in Sukoharjo (Jawa Tengah), 52,914 m 2 located in Sukoharjo (Jawa Tengah), 27,052 m 2 located in Kotawaringin Timur (Kalimantan Tengah) and 16,299 m 2 located in Sukoharjo (Jawa Tengah), respectively. At the commencement of development and construction of infrastructure, undeveloped land will be reclassified to land for development. Legal form of rights of asset real estate other than those that still in process are Hak Guna Bangunan on behalf of Subsidiaries lasting years which will matured in The Group s management believe there will be no problem in extending and certificating Hak Guna Bangunan because all of land were acquired legitimately and supported by solid proof of ownership.

49 Ekshibit E/39 Exhibit E/39 8. PERSEDIAAN ASET REAL ESTAT (Lanjutan) 8. INVENTORIES OF REAL ESTATE ASSETS (Continued) Tanah didalam persediaan real estat yang berlokasi masingmasing di Sukoharjo dan Kotawaringin Timur masing-masing seluas m 2 dan m 2 digunakan sebagai jaminan atas utang bank (Catatan 13). Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, nilai akumulasi kapitalisasi biaya pinjaman yang termasuk dalam nilai tercatat aset real estat masing-masing sebesar Rp dan Rp Pada tanggal 31 Desember 2013, bangunan jadi telah diasuransikan terhadap risiko kerusakan dan risiko lainnya kepada PT Zurich Insurance Indonesia, pihak ketiga, dengan nilai pertanggungan sebesar Rp Manajemen Kelompok Usaha berpendapat bahwa seluruh nilai tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Bangunan dalam penyelesaian telah diasuransikan terhadap risiko kerusakan dan risiko lainnya kepada PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero), pihak ketiga, cabang Jakarta dengan nilai pertanggungan sebesar Rp pada tanggal 31 Desember Manajemen Kelompok Usaha berpendapat bahwa seluruh nilai tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Manajemen Kelompok Usaha berpendapat bahwa tidak ada kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai aset real estat pada tanggal pelaporan. Land in asset real estate located in Sukoharjo and Kotawaringin Timur with area of 213,535 m 2 and 53,646 m 2, respectively, used for guarantee for bank loan (Note 13). As of 31 December 2013 and 2012, accumuluated value of capitalized loan expense included in asset real estate carrying value amounted Rp 33,729,590,164 and Rp 2,547,569,444, respectively. As of 31 December 2013, building insured to PT Zurich Insurance Indonesia, third party, against damage risk, with coverage amount of Rp 350,000,000,000. The Group s management believe that the value is adequate to cover possible losses on the assets insured. Construction in progress insured to PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero), third party, branch Jakarta against damage risk, with coverage amount of Rp 300,000,000,000 as of 31 December The Group s management believe that the value is adequate to cover possible losses on the assets insured. The Groups management believe there is no event or changes in circumstances which may indicate impairment of asset real estate as of reporting period. 9. UANG MUKA 9. ADVANCES 31 Des / 31 Dec 31 Des / 31 Dec Uang muka pemasok pihak ketiga Advance to supplier third parties Uang muka kontraktor pihak ketiga Advance to contractor third parties Uang muka operasional Operational advance Uang muka lainnya Other advance J u m l a h T o t a l Seluruh uang muka pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah dalam mata uang Rupiah. The entire advance payment as of 31 December 2013 and 2012 are denominated in Rupiah. 10. REKENING BANK YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA 10. RESTRICTED BANKS STATEMENTS 31 Des / 31 Dec 31 Des / 31 Dec PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Victoria International Tbk J u m l a h T o t a l Akun ini merupakan rekening yang dibatasi penggunaannya atas nama PT Karya Bersama Takarob, Entitas Anak, sehubungan dengan pencairan fasilitas kredit (Catatan 13). This account are restricted accounts of PT Karya Bersama Takarob, Subsidiary, in accordance with drawdown loan facility (Note 13).

50 Ekshibit E/40 Exhibit E/ ASET TETAP 11. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT Saldo awal/ Beginning balance Penambahan/ Additions Pengurangan/ Deductions Reklasifikasi/ Reclassification Saldo akhir/ Ending balance Nilai perolehan Cost Kepemilikan langsung Direct ownership Peralatan dan Furniture and perabot fixture Peralatan dan Office furniture and perlengkapan kantor equipment Kendaraan Vehicle J u m l a h T o t a l Akumulasi Accumulated penyusutan depreciation Kepemilikan langsung Direct ownership Peralatan dan Furniture and perabot fixture Peralatan dan Office furniture and perlengkapan kantor equipment Kendaraan Vehicle J u m l a h T o t a l Nilai buku bersih Net book value Saldo awal/ Beginning balance Penambahan/ Additions Pengurangan/ Deductions Reklasifikasi/ Reclassification Saldo akhir/ Ending balance Nilai perolehan Cost Kepemilikan langsung Direct ownership Peralatan dan Furniture and perabot fixture Peralatan dan Office furniture and perlengkapan kantor equipment Kendaraan Vehicle J u m l a h T o t a l Akumulasi Accumulated penyusutan depreciation Kepemilikan langsung Direct ownership Peralatan dan Furniture and perabot fixture Peralatan dan Office furniture and perlengkapan kantor equipment Kendaraan Vehicle J u m l a h T o t a l Nilai buku bersih Net book value Beban penyusutan dialokasikan kedalam beban umum dan administrasi sebesar Rp dan Rp masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan Aset tetap telah diasuransikan kepada PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, pihak ketiga, terhadap risiko kerusakan, kehilangan dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp pada tanggal 31 Desember 2013 and Manajemen Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari risiko tersebut. Manajemen Kelompok Usaha berpendapat bahwa tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai aset tetap pada tanggal pelaporan. Depreciation expenses were allocated to general and administrative expense amounted to Rp 729,627,823 and Rp 514,200,094 for the years ended 31 December 2013 and 2012, respectively. Property, plant and equipment was insured to PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, third parties, against damage, loss and other risk with covarage of Rp 475,000,000 as of 31 December 2013 and 2012, respectively. The Group s management believes that the value is adequate to cover possible losses from the risks. The Group s management believe there is no event or changes of circumstances which indicate impairment of property, plant and equipment as of reporting date.

51 Ekshibit E/41 Exhibit E/ PROPERTI INVESTASI 12. INVESTMENT PROPERTIES Saldo awal/ Beginning balance Penambahan/ Additions Pengurangan/ Deductions Reklasifikasi/ Reclassification Saldo akhir/ Ending balance Nilai perolehan Cost Tanah Land Bangunan dan Building and sarana penunjang Infrastructure Aset dalam Construction in penyelesaian ( ) progress J u m l a h T o t a l Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Bangunan dan Building and sarana penunjang infrastructure J u m l a h T o t a l Nilai buku bersih Net book value Saldo awal/ Beginning balance Penambahan/ Additions Pengurangan/ Deductions Reklasifikasi/ Reclassification Saldo akhir/ Ending balance Nilai perolehan Cost Tanah Land Bangunan dan Building and sarana penunjang Infrastructure Aset dalam Construction in penyelesaian progress J u m l a h T o t a l Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Bangunan dan Building and sarana penunjang infrastructure J u m l a h T o t a l Nilai buku bersih Net book value Pada tahun 2013 dan 2012, reklasifikasi properti investasi berasal dari persediaan aset real estat (Catatan 8). Rincian biaya perolehan dan persentase penyelesaian masingmasing aset dalam penyelesaian pada 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: In 2013 and 2012, reclassification came from inventory of real estate assets (Note 8). The details of cost and percentage of completion for construction in progress as of 31 December 2013 and 2012 are as follow: 31 Des / 31 Dec 31 Des / 31 Dec Pusat perbelanjaan The Park Solo Mall The Park Solo Hotel Cirebon Super Blok Hotel Cirebon Super Blok Pusat perbelanjaan Borneo Mall Borneo Pusat perbelanjaan Sarana Mall Infrastucture penunjang Cirebon Super Blok Cirebon Super Blok J u m l a h T o t a l Persentase penyelesaian masing-masing aset dalam penyelesaian adalah sebagai berikut: The percentage of completion for construction in progress are as follows: 31 Des / 31 Dec 31 Des / 31 Dec Pusat perbelanjaan The Park Solo 96% 65% Mall The Park Solo Hotel Cirebon Super Blok 97% 82% Hotel Cirebon Super Blok Pusat perbelanjaan Borneo 32% - Mall Borneo Pusat perbelanjaan Sarana Penunjang Mall Insfrastructure Cirebon Super Blok 88% - Cirebon Super Blok

52 Ekshibit E/42 Exhibit E/ PROPERTI INVESTASI (Lanjutan) 12. INVESTMENT PROPERTIES (Continued) Beban penyusutan masing-masing sebesar Rp dan Rp untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 disajikan sebagai beban pokok penjualan dan pendapatan jasa (Catatan 22). Properti investasi diasuransikan bersama dengan persediaan aset real estat (Catatan 8). Akumulasi biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke properti investasi sampai dengan 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp dan Rp Bentuk hak legal atas tanah properti investasi berupa Hak Guna Bangunan atas nama Entitas Anak berjangka waktu tahun yang akan jatuh tempo pada tahun Manajemen Kelompok Usaha berpendapat tidak terdapat masalah dalam perpanjangan dan proses sertifikasi hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Properti investasi digunakan sebagai jaminan atas utang bank (Catatan 13). Pada tanggal 31 Desember 2013, nilai wajar properti investasi adalah sebesar Rp Penilaian dilakukan oleh KJPP Ihot Dollar & Raymond, penilai independen pada tanggal 15 Maret 2014, berdasarkan metode pendekatan pendapatan dan pendekatan biaya. Nilai wajar aset dalam penyelesaian belum dapat ditentukan secara andal sampai dengan saat ini dikarenakan pembangunan sampai saat ini masih dalam proses sehingga harga kini dalam pasar aktif untuk properti serupa dalam lokasi dan kondisi yang serupa belum tersedia. Dengan data dan informasi yang sangat minim tersebut, sulit untuk dapat menghasilkan nilai wajar yang andal. Pada bulan September 2013, beberapa Entitas Anak melakukan transaksi penjualan dan penyewaan aset. Selisih antara harga jual dan nilai buku aset yang dijual diakui dan dicatat sebagai rugi ditangguhkan atas transaksi penjualan dan penyewaan aset dan diamortisasi selama periode sewa secara proporsional dengan biaya sewa aset tersebut. Rincian saldo rugi ditangguhkan atas transaksi penjualan dan penyewaan aset adalah sebagai berikut: Depreciation expense amounted to Rp 11,297,260,779 and Rp 6,262,710,498 for the years ended 31 December 2013 and 2012, respectively, are presented as cost of sales and service revenue (Note 22). Investment properties are insured along with inventories of real estate assets (Note 8). Accumulated loan expense capitalized to investment properties until 31 December 2013 and 2012 amounted Rp 117,290,376,587 and Rp 63,691,843,978, repectively. Legal form of rights of investment properties are Hak Guna Bangunan on behalf of Subsidiaries lasting years which will matured in The Group s management believe there will be no problem in extending and certificating land rights because all of land were acquired legitimately and supported by solid proof of ownership. Property investment used as banks loan guarantee (Note 13). As of 31 December 2013, fair value of investment properties amounted to Rp 1,572,192,304,000. The assessment was conducted by KJPP Ihot Dollar & Raymond, an independent appraiser on 15 March 2014, based on the income approach and the cost approach. Fair value of construction in progress can not be reliably determined until the end of the period because the construction is still in progress and current value in active market for similar property in similar location and condition is still not yet available. With minimum data and information, it is difficult to obtain reliable fair value. On September 2013, several Subsidiaries undertake transaction of sales and lease back of asset. The difference between asset selling price and book value recorded as deferred loss of sales and lease back asset and amortized over the lease period proporsionally with lease expense. Detail of deferred loss of sales and lease back are as follow: Nilai buku aset yang dijual Book value of assets sold Penyewaan aset kembali Leasing back assets Rugi ditangguhkan atas transaksi penjualan Deferred loss on the sales transaction dan penyewaan aset and leasing assets Amortisasi ( ) Amortization Nilai buku Book value Dampak dari pelunasan dipercepat ( ) Impact of accelerate of settlement - Pada bulan Desember 2013, Entitas Anak melunasi seluruh pinjaman sewa. Sisa saldo rugi ditangguhkan sebesar Rp diakui sebagai bagian dari Lain-lain Bersih pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. On December 2013, the Subsidiaries fully paid the lease payable. The remainning value of the deferred loss amounting to Rp 11,751,666,667 was recognized in the consolidated statement of comprehensive income under Others Net.

53 Ekshibit E/43 Exhibit E/ UTANG BANK 13. BANKS LOAN 31 Des / 31 Dec 31 Des / 31 Dec Jangka pendek Short- term PT Bank Capital Indonesia Tbk PT Bank Capital Indonesia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk J u m l a h T o t a l Jangka panjang Long- term PT Bank ICBC Indonesia PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Capital Indonesia Tbk PT Bank Capital Indonesia Tbk PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Victoria International Tbk J u m l a h T o t a l Pengurangan: Less: Bagian jatuh tempo dalam satu tahun ( ) ( ) Short-term portion Bagian jangka panjang Long-term portion PT Bank ICBC Indonesia PT Karya Bersama Takarob Pada bulan April 2013, PT Karya Bersama Takarob ( KBT ), Entitas Anak, memperoleh fasilitas pinjaman tetap Installment dari PT Bank ICBC Indonesia ( Bank ICBC ) dengan jumlah maksimum sebesar Rp Fasilitas ini digunakan untuk pembiayaan kembali fasilitas kredit. Fasilitas pinjaman tersebut akan berakhir 60 bulan sejak pencairan kredit dan dikembalikan dengan cicilan bulanan. Fasilitas pinjaman tersebut dikenakan bunga 11,75% pada tahun 2013 dan dijamin atas tanah sebanyak 47 (empat puluh tujuh) sertifikat Hak Guna Bangunan atas nama KBT sebagai penjamin atas perjanjian fasilitas pinjaman ini serta jaminan fidusia piutang senilai Rp Seluruh perjanjian pinjaman dengan Bank ICBC diatas, juga mencakup persyaratan tertentu untuk tidak melakukan halhal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak bank, antara lain: membatasi hak KBT untuk mengadakan merger, akuisisi, menjual, mengalihkan, menyewakan atau melepaskan harta kekayaan KBT; mengubah anggaran dasar dan susunan direksi dan komisaris serta pemegang saham; mendapatkan pinjaman uang atau kredit dari pihak lain; memberikan pinjaman kepada pihak lain; mengikatkan diri sebagai penjamin terhadap pihak lain; melakukan pembagian dividen. Pada tanggal 31 Desember 2013, saldo terutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Karya Bersama Takarob On April 2013, PT Karya Bersama Takarob ("KBT"), a Subsidiary, obtained a fixed loan installment of PT Bank ICBC Indonesia ("Bank ICBC") with a maximum credit amounted to Rp 241,000,000,000. The facility was used to refinance the credit facility. The loan facility will expire 60 months from loan disbursement and returned with monthly installments. The loan facility bears interest at 11.75% in 2013 and secured on the ground by 47 (forty seven) certificate of Hak Guna Bangunan on behalf of KBT as a guarantor for the loan facility agreement and fiduciary accounts receivable amounted Rp 67,500,000,000. The entire loan agreement with Bank ICBC above, also includes specific requirements for not doing the following without prior written consent of the bank, among other things: limitation the right of KBT to conduct mergers, acquisitions, sell, transfer, lease or dispose KBT s assets; changing the constitution and composition of the board of directors and commissioners and shareholders; borrowing money or credit from other parties; provide loans to other parties; binds itself as guarantor of the other party; make distributions of dividends. As of 31 December 2013, outstanding balance of this facility amounted to Rp 208,673,188,438. PT Bank Sinarmas Tbk a. PT Karya Bersama Takarob a. PT Karya Bersama Takarob Pada bulan Desember 2011, PT Karya Bersama Takarob ( KBT ), Entitas Anak, memperoleh fasilitas kredit investasi dari PT Bank Sinarmas Tbk ( Bank Sinarmas ) dengan jumlah maksimum sebesar Rp Fasilitas ini digunakan untuk pembangunan lower ground floor dari mall Cirebon Super Blok. Fasilitas pinjaman tersebut akan berakhir 58 bulan sejak pencairan kredit dan dikenakan bunga tahunan sebesar 13% pada tahun On December 2011, PT Karya Bersama Takarob ("KBT"), a Subsidiary, obtained investment credit facility from PT Bank Sinarmas Tbk ("Bank Sinarmas ) with a maximum credit amounted to Rp 45,000,000,000. This facility is used for the construction of the lower ground floor of the mall Cirebon Super Block. The loan facility will expire 58 months since the disbursement of credit and bear annual interest of 13% in 2012.

54 Ekshibit E/44 Exhibit E/ UTANG BANK (Lanjutan) 13. BANKS LOAN (Continued) PT Bank Sinarmas Tbk (Lanjutan) PT Bank Sinarmas Tbk (Continued) a. PT Karya Bersama Takarob (Lanjutan) a. PT Karya Bersama Takarob (Continued) Fasilitas pinjaman tersebut dijamin secara fidusia atas seluruh piutang yang timbul dari hasil penyewaan kios dan counter yang terletak di mall Cirebon Super Blok dengan minimal sebesar 150% dari jumlah maksimum atau saldo terutang. Seluruh perjanjian pinjaman dengan Bank Sinarmas diatas, juga mencakup persyaratan tertentu untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak bank, antara lain: mendapatkan pinjaman uang atau kredit dari pihak lain; melakukan pembagian dividen; serta melunasi pinjaman pemegang saham sepanjang umur pinjaman kredit investasi tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo terutang atas fasilitas kredit ini adalah Rp Pada bulan April 2013 fasilitas kredit ini telah dilunasi sepenuhnya. The loan facility is fiduciary secured by all accounts receivables arising from the rental stand and counters are located in the mall Cirebon Super Blok with a minimum of 150% of the maximum credit or outstanding balance. The entire loan agreement with Bank Sinarmas above, also includes specific requirements for not doing the following without prior written consent of the bank, among others are: borrowing money or credit from other parties; make distributions of dividends, as well as repay the shareholder loan over the life of the investment loan. As of 31 December 2012, outstanding balance of this credit facility amounted to Rp 35,840,470,552. The credit facility has been fully paid in April b. PT Tristar Land Development b. PT Tristar Land Development Pada bulan Juli 2012, PT Tristar Land Development ( TLD ), Entitas Anak, memperoleh fasilitas kredit modal kerja (unrevolving loan) dari Bank Sinarmas dengan jumlah maksimum sebesar Rp Fasilitas ini digunakan untuk pelunasan utang kepada pemegang saham dan investasi. Fasilitas pinjaman tersebut akan berakhir 48 bulan sejak pencairan kredit termasuk 12 bulan masa tenggang (grace period) dimana setelah masa tenggang harus dikembalikan dengan cicilan bulanan dan dikenakan bunga tahunan sebesar 15% pada tahun 2013 dan Fasilitas pinjaman tersebut dijamin atas tanah sebanyak 2 (dua) sertifikat Hak Guna Bangunan atas nama TLD sebagai penjamin atas perjanjian fasilitas pinjaman ini. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo terutang atas fasilitas kredit ini masing-masing sebesar Rp dan Rp PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Tristar Land Pada bulan September 2012, PT Tristar Land ( TL ), Entitas Anak, memperoleh fasilitas pinjaman jangka panjang dan rekening koran dari PT Bank Pan Indonesia Tbk dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar Rp dan Rp Fasilitas ini digunakan untuk membiayai proyek pusat perbelanjaan The Park Solo dan modal kerja. Fasilitas pinjaman jangka panjang tersebut akan berakhir 28 September 2020 termasuk 12 bulan masa tenggang (grace period) dimana setelah masa tenggang harus dikembalikan dengan cicilan bulanan dan dikenakan bunga sebesar 11,5% per tahun. Sedangkan fasilitas pinjaman rekening koran berakhir pada tanggal 28 September 2013 dan dikenakan bunga tahunan sebesar 11,5% pada tahun 2013 dan Pada tanggal 25 November 2013, TL menandatangani perubahan perjanjian kredit dengan PT Bank Pan Indonesia Tbk untuk memperpanjang jangka waktu fasilitas pinjaman rekening koran sampai dengan 17 Oktober On July 2012, PT Tristar Land Development ("TLD"), a Subsidiary, obtained working capital credit facility (unrevolving loan) from Bank Sinarmas with maximum credit amounted to Rp 225,000,000,000. This facility is used for debt repayment to shareholders and investment. The loan facility will expire 48 months since the disbursement of loan including a grace period of 12 months which must be returned after the grace period with monthly installments and bears annual interest of 15% in 2013 and The loan facility is secured on the land by 2 (two) certificates Hak Guna Bangunan in the name of the TLD as a guarantor for the loan facility agreement. As of 31 December 2013 and 2012, outstanding balance this credit facility amounted to Rp 199,432,764,246 and Rp 225,000,000,000, respectively. PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Tristar Land On September 2012, PT Tristar Land ("TL"), a Subsidiary, obtained a long-term loan and overdraft from PT Bank Pan Indonesia Tbk with maximum amounting to Rp 150,000,000,000 and Rp 10,000,000,000, respectively. This facility is used to fund projects shopping center The Park Solo and working capital. The long-term loan facility will expire 28 September 2020, including a grace period of 12 months and must be returned after the grace period with monthly installments and bears interest of 11.5% per annum. While overdraft loan facility expires on 28 September 2013 and bear annual interest of 11.5% in 2013 and On 25 November 2013, TL signed the changes of loan agreement with PT Bank Pan Indonesia Tbk to extend the term of the loan overdraft facility until 17 October 2014.

55 Ekshibit E/45 Exhibit E/ UTANG BANK (Lanjutan) 13. BANKS LOAN (Continued) PT Bank Pan Indonesia Tbk (Lanjutan) PT Tristar Land (Lanjutan) Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan: - Tanah sebanyak 1 (satu) sertifikat Hak Guna Bangunan atas nama PT Tristar Land Development ( TLD ), Entitas Anak, sebagai penjamin atas perjanjian fasilitas pinjaman. - Tanah sebanyak 9 (sembilan) sertifikat Hak Guna Bangunan atas nama PT Semesta Dunia Usaha ( SDU ), Entitas Anak, sebagai penjamin atas perjanjian fasilitas pinjaman. - Fidusia piutang atas sewa mall. - Corporate guarantee dari PT Mega Inti Perdana Utama. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo terutang atas fasilitas pinjaman jangka panjang masing-masing sebesar Rp dan Rp Sedangkan saldo terutang atas fasilitas pinjaman rekening koran masing-masing sebesar Rp dan Rp pada tanggal 31 Desember 2013 dan PT Bank Capital Indonesia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk (Continued) PT Tristar Land (Continued) The loans are secured by: - Land with 1 (one) certificate Hak Guna Bangunan on behalf of PT Tristar Land Development ("TLD"), a Subsidiary, as guarantors of the loan facility agreement. - Land with 9 (nine) certificate Hak Guna Bangunan on behalf of PT Semesta Dunia Usaha ("SDU"), a Subsidiary, as guarantors of the loan facility agreement. - Fiduciary rent receivable from rent of mall. - Corporate guarantee from PT Mega Inti Perdana Utama. As of 31 December 2013 and 2012, outstanding balance long-term loan facility amounting to Rp 150,000,000,000 and 81,005,000,000, respectively. While the outstanding balance on the overdraft facility amounting to Rp 9,891,937,223 and Rp 10,000,000,000 as of 31 December 2013 and 2012, respectively. PT Bank Capital Indonesia Tbk a. PT Karya Bersama Takarob a. PT Karya Bersama Takarob Pada bulan April 2010, PT Karya Bersama Takarob ( KBT ), Entitas Anak, memperoleh fasilitas kredit modal kerja (revolving loan) dari PT Bank Capital Indonesia Tbk ( Bank Capital ) sebesar Rp ( KMK I ). Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk pembiayaan proyek-proyek KBT. Fasilitas pinjaman tersebut berakhir pada tanggal 28 April 2011 dan dikenakan bunga sebesar 13% per tahun. Fasilitas pinjaman tersebut dijamin secara fidusia atas tanah sebanyak 25 sertifikat Hak Guna Bangunan dengan nilai pengikatan sebesar Rp Pada bulan Juni 2010, KBT memperoleh tambahan atas fasilitas kredit modal kerja berupa pinjaman modal kerja sebesar Rp ( KMK II ). Tambahan fasilitas pinjaman tersebut dijamin secara fidusia atas tanah sebanyak 58 Sertifikat Hak Guna Bangunan dengan nilai pengikatan sebesar Rp Fasilitas pinjaman tersebut berakhir pada tanggal 28 April 2011 dan dikenakan bunga tahunan sebesar 13% pada tahun Pada bulan Mei 2011, Bank Capital menyetujui perpanjangan waktu fasilitas kredit modal kerja jangka pendek dari tanggal 28 April 2011 menjadi 28 April 2012 dan menurunkan fasilitas modal kerja KMK I dari Rp menjadi Rp Pada bulan April 2012, KBT dan Bank Capital menandatangani perubahan perjanjian pemberian fasilitas perbankan, dimana Bank Capital menyetujui perpanjangan waktu fasilitas kredit modal kerja jangka pendek dari tanggal 28 April 2012 menjadi 28 April 2013 dan menurunkan fasilitas modal kerja Kredit Modal Kerja I ( KMK I ) dari Rp menjadi Rp On April 2010, PT Karya Bersama Takarob ("KBT"), a Subsidiary, obtained working capital credit facility from PT Bank Capital Indonesia Tbk ("Bank Capital") amounting to Rp 7,700,000,000 ("KMK I"). This facility was used to finance KBT s projects. The loan facility expired on 28 April 2011 and bear interest of 13% per annum. The loan facility is secured by a fiduciary on the land with 25 certificates Hak Guna Bangunan with value of Rp 7,700,000,000. On June 2010, KBT obtain additional working capital credit facility in the form of working capital loans amounted to Rp 90,000,000,000 ("KMK II"). The loan facility secured with additional fiduciary land with 58 with certificate Hak Guna Bangunan with a binding value of Rp 90,000,000,000. The loan facility expired on 28 April 2011 and bear annual interest of 13% in On May 2011, Bank Capital agreed extension of time for short-term working capital credit facility from 28 April 2011 to 28 April 2012 and lower working capital facility KMK I from Rp 7,700,000,000 to Rp 6,100,000,000. On April 2012, KBT and Bank Capital signed an amendment of banking facilities, in which Bank Capital approve to extend time of short-term working capital facilities from 28 April 2012 to 28 April 2013 and lower working capital facilities Working Capital Credit I ("KMK I ") from Rp 6,100,000,000 to Rp 5,300,000,000.

56 Ekshibit E/46 Exhibit E/ UTANG BANK (Lanjutan) 13. BANKS LOAN (Continued) PT Bank Capital Indonesia Tbk (Lanjutan) PT Bank Capital Indonesia Tbk (Continued) a. PT Karya Bersama Takarob (Lanjutan) a. PT Karya Bersama Takarob (Continued) Pada bulan Mei 2012, KBT dan Bank Capital menandatangani perubahan fasilitas perbankan, dimana Bank Capital menurunkan fasilitas Kredit Modal Kerja II ( KMK II ) dari Rp menjadi Rp Seluruh perjanjian pinjaman dengan Bank Capital diatas, juga mencakup persyaratan tertentu untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak bank, antara lain: membatasi hak KBT untuk mengadakan merger, akuisisi, menjual, mengalihkan, menyewakan atau melepaskan harta kekayaan KBT; mengubah anggaran dasar dan susunan direksi dan komisaris serta pemegang saham; mendapatkan pinjaman uang atau kredit dari pihak lain; memberikan pinjaman kepada pihak lain; mengikatkan diri sebagai penjamin terhadap pihak lain; melakukan pembagian dividen; serta mengadakan penyertaan investasi pada perusahaan lain. Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo terutang atas fasilitas kredit ini adalah sebesar Rp Pada bulan April 2013 fasilitas kredit ini telah dilunasi sepenuhnya. On May 2012, KBT and Bank Capital signed an amendment of banking facilities, which Bank Capital lowers Working Capital Credit facility II ("KMK II ) from Rp 90,000,000,000 to be Rp 88,000,000,000. The entire loan agreement with Bank Capital above, also includes specific requirements for not doing the following without prior written consent of the bank, among others are: limitation the right of KBT to conduct merger, acquisitions, sell, transfer, lease or dispose of KBT s assets; changing the constitution and composition of the board of directors and the commissioners and shareholders; borrowing money or credit from other parties; provide loans to other parties; binds itself as guarantor of the other party; make distributions of dividends, as well as holding investments in other companies. As of 31 December 2012, outstanding balance of this credit facility amounted to Rp 93,245,833,000. The credit facility has been fully paid in April b. PT Grahita Dana b. PT Grahita Dana Pada bulan Maret 2012, PT Grahita Dana ( GD ), Entitas Anak, memperoleh fasilitas kredit angsuran berjangka dari Bank Capital sebesar Rp Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk pembiayaan proyek hotel GD. Fasilitas pinjaman tersebut akan berakhir pada tanggal 22 Maret 2017, termasuk 12 bulan masa tenggang (grace period), dimana setelah masa tenggang harus dikembalikan dengan cicilan bulanan dan dikenakan bunga sebesar 12,5% per tahun. Fasilitas pinjaman tersebut dijamin atas tanah sebanyak 1 (satu) sertifikat Hak Guna Bangunan atas nama PT Semesta Dunia Usaha ( SDU ), Entitas Anak, sebagai penjamin atas perjanjian fasilitas pinjaman ini. Pada bulan Maret 2013, GD dan Bank Capital menandatangani perubahan perjanjian pemberian fasilitas perbankan, dimana Bank Capital menyetujui kenaikan fasilitas kredit dari Rp menjadi Rp Seluruh perjanjian pinjaman dengan Bank Capital diatas, juga mencakup persyaratan tertentu untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak bank, antara lain: membatasi hak GD untuk mengadakan merger, akuisisi, menjual, mengalihkan, menyewakan atau melepaskan harta kekayaan GD; mengubah anggaran dasar dan susunan direksi dan komisaris serta pemegang saham; mendapatkan pinjaman uang atau kredit dari pihak lain; memberikan pinjaman kepada pihak lain; mengikatkan diri sebagai penjamin terhadap pihak lain; melakukan pembagian dividen; serta mengadakan penyertaan investasi pada perusahaan lain. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo terutang atas fasilitas kredit ini masing-masing sebesar Rp dan Rp On March 2012, PT Grahita Dana ("GD"), a Subsidiary, obtained a credit facility term installment from Bank Capital amounted to Rp 20,000,000,000. This facility used to finance the GD s hotel project. The loan facility will expire on 22 March 2017, including a grace period of 12 months, which after the grace period must be returned with monthly installments and bear interest of 12.5% per annum. The loan facility is secured on the land with one (1) certificate Hak Guna Bangunan on behalf of PT Semesta Dunia Usaha ("SDU"), a Subsidiary, as the guarantor for the loan facility agreement. On March 2013, GD and Bank Capital signed an amendment of banking facilities, which Bank Capital agreed to increase the credit facility from Rp 20,000,000,000 to be Rp 32,000,000,000. The entire loan agreement with Bank Capital above, also includes specific requirements for not doing the following without prior written consent of the bank, among others are: limitation the right of GD to conduct mergers, acquisitions, sell, transfer, lease or dispose of GD s assets; changing the constitution and composition of the board of directors and the commissioners and shareholders; borrowing money or credit from other parties; provide loans to other parties; binds itself as guarantor of the other party; make distributions of dividends, as well as holding investments in other companies. As of 31 December 2013 and 2012, outstanding balance of this credit facility amounted to Rp 28,990,938,829 and Rp 20,000,000,000, respectively.

57 Ekshibit E/47 Exhibit E/ UTANG BANK (Lanjutan) 13. BANKS LOAN (Continued) PT Bank Capital Indonesia Tbk (Lanjutan) PT Bank Capital Indonesia Tbk (Continued) c. PT Tristar Land Development c. PT Tristar Land Development Pada bulan Juni 2012, PT Tristar Land Development ( TLD ), Entitas Anak, memperoleh fasilitas pinjaman angsuran berjangka dari Bank Capital sebesar Rp Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk pembiayaan pembangunan proyek ruko. Fasilitas pinjaman tersebut akan berakhir pada tanggal 4 Juni 2015 termasuk 12 bulan masa tenggang (grace period) dimana setelah masa tenggang harus dikembalikan dengan cicilan bulanan dan dikenakan bunga sebesar 12,5% per tahun. Fasilitas pinjaman tersebut dijamin atas tanah sebanyak 1 (satu) sertifikat Hak Guna Bangunan atas nama PT Surya Lima Karya ( SLK ), Entitas Anak, sebagai penjamin atas perjanjian fasilitas pinjaman ini. Pada bulan Desember 2013, TLD dan Bank Capital menandatangani perubahan fasilitas perbankan, dimana Bank Capital memberikan tambahan fasilitas pinjaman berjangka II sebesar Rp dengan jangka waktu 3 tahun termasuk 6 bulan masa tenggang dan fasilitas pinjaman aksep sebesar Rp dengan jangka waktu 1 tahun. Seluruh perjanjian pinjaman dengan Bank Capital diatas, juga mencakup persyaratan tertentu untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak bank, antara lain: membatasi hak TLD untuk mengadakan merger, akuisisi, menjual, mengalihkan, menyewakan atau melepaskan harta kekayaan TLD; mengubah anggaran dasar dan susunan direksi dan komisaris serta pemegang saham; mendapatkan pinjaman uang atau kredit dari pihak lain; memberikan pinjaman kepada pihak lain; mengikatkan diri sebagai penjamin terhadap pihak lain; melakukan pembagian dividen; serta mengadakan penyertaan investasi pada perusahaan lain. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo terutang atas fasilitas kredit ini masing-masing sebesar Rp dan Rp On June 2012, PT Tristar Land Development ("TLD"), a Subsidiary, obtained an installment term loan facility from Bank Capital of Rp 35,000,000,000. This facility was used to finance the construction of a shop house project. The loan facility will expire on 4 June 2015, including a grace period of 12 months which must be returned after the grace period with monthly installments and bear interest of 12.5% per annum. The loan facility is secured on the land with one (1) certificate Hak Guna Bangunan on behalf of PT Surya Lima Karya ("SLK"), a Subsidiary, as the guarantor for the loan facility agreement. On December 2013, TLD and Bank Capital signed amendment of banking facilities, which Bank Capital provide additional term loan facility II amounting to Rp 15,000,000,000 for a period of 3 years including a grace period of 6 months and promissory loan facility amounting to Rp 10,000,000,000 with maturities 1 year. The entire loan agreement with Bank Capital above, also includes specific requirements for not doing the following without prior written consent of the bank, among other things: limitation the right of TLD to conduct mergers, acquisitions, sell, transfer, lease or dispose of TLD s assets; changing the constitution and composition of the board of directors and the commissioners and shareholders; borrowing money or credit from other parties; provide loans to other parties; binds itself as guarantor of the other party; make distributions of dividends, as well as holding investments in other companies. As of 31 December 2013 and 2012, outstanding balance of this credit facility amounted to Rp 48,089,494,695 and Rp 35,000,000,000, respectively. d. PT Danadipa Aluwung d. PT Danadipa Aluwung Pada bulan Mei 2013, PT Danadipa Aluwung ( DA ), Entitas Anak, memperoleh fasilitas pinjaman angsuran berjangka dari Bank Capital sebesar Rp Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk pembiayaan pembangunan pusat perbelanjaan. Fasilitas pinjaman tersebut akan berakhir pada tanggal 3 Mei 2020 termasuk 24 bulan masa tenggang (grace period) dan dikenakan bunga tahunan sebesar 12% pada tahun Fasilitas pinjaman tersebut dijamin secara fidusia atas tanah sebanyak 14 sertifikat Hak Guna Bangunan. On May 2013, PT Danadipa Aluwung ("DA"), a Subsidiary, obtained term loan installment facility from Bank Capital amounted to Rp 70,000,000,000. This facility was used to finance the construction of shopping centers. The loan facility will expire on 3 May 2020, including a grace period of 24 months and bear annual interest of 12% in The loan facility is secured by a fiduciary land with 14 certificate of Hak Guna Bangunan.

58 Ekshibit E/48 Exhibit E/ UTANG BANK (Lanjutan) 13. BANKS LOAN (Continued) PT Bank Capital Indonesia Tbk (Lanjutan) PT Bank Capital Indonesia Tbk (Continued) d. PT Danadipa Aluwung (Lanjutan) d. PT Danadipa Aluwung (Continued) Seluruh perjanjian pinjaman dengan Bank Capital diatas, juga mencakup persyaratan tertentu untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak bank, antara lain: membatasi hak DA untuk mengadakan merger, akuisisi, menjual, mengalihkan, menyewakan atau melepaskan harta kekayaan DA; mengubah anggaran dasar dan susunan direksi dan komisaris serta pemegang saham; mendapatkan pinjaman uang atau kredit dari pihak lain; memberikan pinjaman kepada pihak lain; mengikatkan diri sebagai penjamin terhadap pihak lain; melakukan pembagian dividen; serta mengadakan penyertaan investasi pada perusahaan lain. Pada tanggal 31 Desember 2013, saldo terutang atas fasilitas kredit ini adalah sebesar Rp The entire loan agreement with Bank Capital above, also includes specific requirements for not doing the following without prior written consent of the bank, among others are: limitation the right of DA to conduct mergers, acquisitions, sell, transfer, lease or dispose of DA s assets; changing the constitution and composition of the board of directors and the commissioners and shareholders; borrowing money or credit from other parties; provide loans to other parties; binds itself as guarantor of the other party; make distributions of dividends, as well as holding investments in other companies. As of 31 December 2013, outstanding balance of this credit facility amounted to Rp 70,000,000,000. e. PT Buana Baru Prima e. PT Buana Baru Prima Pada bulan Mei 2013, PT Buana Baru Prima ( BBP ), Entitas Anak, memperoleh fasilitas pinjaman angsuran berjangka dari Bank Capital sebesar Rp Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk pembiayaan pembangunan pusat perbelanjaan. Fasilitas pinjaman tersebut akan berakhir pada tanggal 3 Mei 2020 termasuk 24 bulan masa tenggang (grace period) dan dikenakan bunga tahunan sebesar 12% pada tahun Fasilitas pinjaman tersebut dijamin secara fidusia atas tanah sebanyak satu (1) sertifikat Hak Guna Bangunan. Seluruh perjanjian pinjaman dengan Bank Capital diatas, juga mencakup persyaratan tertentu untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak bank, antara lain: membatasi hak BBP untuk mengadakan merger, akuisisi, menjual, mengalihkan, menyewakan atau melepaskan harta kekayaan BBP; mengubah anggaran dasar dan susunan direksi dan komisaris serta pemegang saham; mendapatkan pinjaman uang atau kredit dari pihak lain; memberikan pinjaman kepada pihak lain; mengikatkan diri sebagai penjamin terhadap pihak lain; melakukan pembagian dividen; serta mengadakan penyertaan investasi pada perusahaan lain. Pada bulan Juli 2013 fasilitas kredit ini telah dilunasi sepenuhnya. PT Bank Victoria International Tbk On May 2013, PT Buana Baru Prima ("BBP"), a Subsidiary, obtained installment term loan facility from Bank Capital of Rp 20,000,000,000. This facility was used to finance the construction of shopping centers. The loan facility will expire on 3 May 2020, including a grace period of 24 months and bear annual interest of 12% in The loan facility is secured by a fiduciary on the land with one (1) certificate of Hak Guna Bangunan. The entire loan agreement with Bank Capital above, also includes specific requirements for not doing the following without prior written consent of the bank, among others are: limitation the right of BBP to conduct mergers, acquisitions, sell, transfer, lease or dispose of BBP s assets; changing the constitution and composition of the board of directors and the commissioners and shareholders; borrowing money or credit from other parties; provide loans to other parties; binds itself as guarantor of the other party; make distributions of dividends, as well as holding investments in other companies. On July 2013, this credit facility has been fully paid. PT Bank Victoria International Tbk a. PT Karya Bersama Takarob a. PT Karya Bersama Takarob Pada bulan Mei 2011, PT Karya Bersama Takarob ("KBT ), Entitas Anak, memperoleh fasilitas kredit investasi ( KI I ) dari PT Bank Victoria International Tbk ( Bank Victoria ) dengan jumlah maksimum Rp yang digunakan untuk pelunasan utang kepada PT Star Finance dan pembiayaan proyek mall Cirebon Super Blok. Jangka waktu pinjaman 72 bulan sampai dengan bulan Juni 2017 termasuk 12 bulan masa tenggang (grace period) dimana setelah masa tenggang harus dikembalikan dengan cicilan bulanan dengan tingkat suku bunga pada tahun 2013 dan 2012 masing-masing sebesar 13% per tahun (floating). On May 2011, PT Karya Bersama Takarob ("KBT"), a Subsidiary, obtained investment credit facility ("KI I") of PT Bank Victoria International Tbk ("Bank Victoria") with a maximum credit amounted to Rp 80,000,000,000 that is used to repayment of debt to PT Star Finance and project financing mall Cirebon Super Blok. The loan period is 72 months up to June 2017, including a grace period of 12 months which must be returned after the grace period with monthly installments with floating interest rates in 2013 and 2012, respectively by 13% per year (floating).

59 Ekshibit E/49 Exhibit E/ UTANG BANK (Lanjutan) 13. BANKS LOAN (Continued) PT Bank Victoria International Tbk (Lanjutan) PT Bank Victoria International Tbk (Continued) a. PT Karya Bersama Takarob (Lanjutan) a. PT Karya Bersama Takarob (Continued) Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan: - Akta Pemberian Hak Tanggungan (APHT) atas tanah dan bangunan untuk proyek Cirebon Super Blok, milik KBT dengan SHGB seluas m 2. - Fidusia piutang atas sewa mall. - Jaminan-jaminan lainnya yang telah dan/atau akan diberikan oleh KBT dan/atau pihak lainnya, baik dibuat dengan akta notaris maupun secara dibawah tangan untuk menjamin segala sesuatu yang terutang dan wajib dibayar oleh KBT kepada Bank Victoria. Berdasarkan perubahan terhadap perjanjian kredit dan jaminan No. 34 tanggal 30 September 2011, KBT telah memperoleh persetujuan perubahan dari Bank Victoria sehubungan perolehan fasilitas kredit investasi diatas, antara lain, Bank Victoria bersedia memberikan tambahan fasilitas kredit investasi II ( KI II ) sebesar Rp Jangka waktu pinjaman sampai dengan bulan Juni 2017 termasuk 8 bulan masa tenggang (grace period) dimana setelah masa tenggang harus membayar cicilan bunga bulanan. Sedangkan, pada akhir bulan Juni 2017, KBT wajib membayar bunga dan utang pokok sebesar Rp Tingkat bunga fasilitas KI II sebesar 13% per tahun (floating). Seluruh perjanjian pinjaman dengan Bank Victoria diatas, juga mencakup persyaratan tertentu untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak bank, antara lain: membatasi hak KBT untuk mengadakan merger, akuisisi, menjual, mengalihkan, menyewakan atau melepaskan harta kekayaan KBT; mengubah anggaran dasar dan susunan direksi dan komisaris serta pemegang saham; mendapatkan pinjaman uang atau kredit dari pihak lain; memberikan pinjaman kepada pihak lain; mengikatkan diri sebagai penjamin terhadap pihak lain; melakukan pembagian dividen; serta mengadakan penyertaan investasi pada perusahaan lain. Sehubungan dengan fasilitas pinjaman tersebut, KBT membuka rekening escrow di Bank Victoria yang hanya digunakan untuk menerima dan membayar pinjaman. Pada tanggal 31 Desember 2012, rekening escrow disajikan sebagai rekening bank yang dibatasi penggunaannya (Catatan 10). Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo terutang atas fasilitas kredit ini adalah sebesar Rp Pada bulan April 2013 fasilitas kredit ini telah dilunasi sepenuhnya. The loans are secured by: - Deed of Provision Mortgage (APHT) of land and buildings for the project Cirebon Super Blok, owned KBT with SHGB for area of 43,632 m 2. - Fiduciary of rent receivable from rent of mall. - Other guarantees which have been and/or will be given by KBT and/or other parties, whether made by notarial deed or be under the hand to ensure everything is owed by KBT and must be paid to Bank Victoria. Based on the changes to the credit agreement and guarantee No. 34 dated 30 September 2011, KBT has obtained approval from Bank Victoria in respect of changes in the acquisition of investment credit facility above, among others, Bank Victoria are willing to provide additional investment credit facility II ("KI II") amounted to Rp 50,000,000,000. The loan period until the month of June 2017, including a grace period of 8 months where after the grace period has to pay the monthly interest repayments. Meanwhile, in late June 2017, KBT is obliged to pay interest and principal debt of Rp 50,000,000,000. KI II facility floating interest rate of 13% per year (floating). The entire loan agreement with Bank Victoria above, also includes specific requirements for not doing the following without prior written consent of the bank, among others are: limitation the right of KBT to conduct mergers, acquisitions, sell, transfer, lease or dispose of KBT s assets; changing the constitution and composition of the board of directors and the commissioners and shareholders; borrowing money or credit from other parties; provide loans to other parties; binds itself as guarantor of the other party; make distributions of dividends, as well as holding investments in other companies. In connection with the loan facility, KBT open which an escrow account at the Bank Victoria is only used to receive and repay the loan. As of 31 December 2012, an escrow account is presented as a restricted bank statement (Note 10). As of 31 December 2012, outstanding balance of this credit facility amounted to Rp 125,998,000,000. The credit facility has been fully paid in April b. PT Grahita Dana b. PT Grahita Dana Pada bulan Agustus 2012, PT Grahita Dana ( GD ), Entitas Anak, memperoleh fasilitas kredit investasi ("KI") dari Bank Victoria dengan jumlah maksimum Rp yang digunakan untuk pembiayaan proyek hotel Cirebon Super Blok. Jangka waktu pinjaman 78 bulan sampai dengan bulan Pebruari 2019 termasuk 18 bulan masa tenggang (grace period) dimana setelah masa tenggang harus dikembalikan dengan cicilan bulanan dan tingkat suku bunga sebesar 13% per tahun (floating). On August 2012, PT Grahita Dana ("GD"), a Subsidiary, obtained investment credit facility ("KI") of Bank Victoria with a maximum amounted to Rp 60,000,000,000 which is used to financing the hotel project - Cirebon Super Blok. Loan term of 78 months up to February 2019, including a grace period of 18 months and must be repaid after the grace period with monthly installments and floating interest rates of 13% per year (floating).

60 Ekshibit E/50 Exhibit E/ UTANG BANK (Lanjutan) 13. BANKS LOAN (Continued) PT Bank Victoria International Tbk (Lanjutan) PT Bank Victoria International Tbk (Continued) b. PT Grahita Dana (Lanjutan) b. PT Grahita Dana (Continued) Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan: - Bangunan "Swiss-Belhotel Cirebon" 6 lantai diatas mall Cirebon Super Blok milik GD. - Perjanjian pengelolaan "Swiss-Belhotel Cirebon" antara GD dengan Swiss-Pasific Limited dan Swiss-Belhotel International Trademark Limited. - Hak untuk membangun, mengoperasikan dan memindahkan kepemilikan "Swiss-Belhotel Cirebon". - Saham GD. - Akta Pemberian Hak Tanggungan (APHT) atas tanah dan bangunan untuk proyek Cirebon Super Blok, milik PT Karya Bersama Takarob, Entitas Anak, dengan SHGB seluas m 2. - Fidusia piutang atas sewa mall. Perjanjian pinjaman dengan Bank Victoria diatas, juga mencakup persyaratan tertentu untuk tidak melakukan halhal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak bank, antara lain: menggunakan fasilitas kredit yang diterima selain dari tujuan dan keperluan yang sesuai dengan perjanjian kredit; membatasi hak GD untuk mengadakan merger, akuisisi, menjual, mengalihkan, menyewakan atau melepaskan harta kekayaan GD, mengubah anggaran dasar dan susunan direksi dan komisaris serta pemegang saham; mengikatkan diri sebagai penjamin terhadap pihak lain; melakukan pelunasan pinjaman pemegang saham afiliasi; melakukan pembagian dividen; mendapatkan pinjaman uang atau kredit dari pihak lain; melakukan perluasan dan penyempitan usaha; serta mengadakan penyertaan investasi pada perusahaan lain. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo terutang atas fasilitas kredit ini masing-masing sebesar Rp dan Rp The loans are secured by: - Building "Swiss-Belhotel Cirebon" 6 floors above mall Cirebon Super Blok owned by GD. - Management agreement "Swiss-Belhotel Cirebon" between GD with Swiss-Pacific Limited and Swiss- Belhotel International Trademark Limited. - The right to build, operate and transfer ownership of "Swiss-Belhotel Cirebon". - Shares of GD. - Deed of Provision Mortgage (APHT) of land and buildings for the project Cirebon Super Blok, owned by PT Karya Bersama Takarob, a Subsidiary, with SHGB covering an area of 43,632 m 2. - Fiduciary rent receivable from rent of mall. The loan agreement with Bank Victoria above, also includes specific requirements for not doing the following without prior written consent of the bank, among others are: use the loan obtained apart from the goals and purposes in accordance with the credit agreement; limitation the rights of GD to conduct mergers, acquisitions, sell, transfer, lease or dispose of GD s assets, changing the constitution and composition of the board of directors and the commissioners and shareholders; binds itself as guarantor of the other party; doing affiliate shareholder loan repayment; make distributions of dividends; getting a loan money or credit of the other party; expanding and narrowing of business, as well as holding investments in other companies. As of 31 December 2013 and 2012, outstanding balance of this credit facility amounted to Rp 60,000,000,000 and Rp 50,000,000,000, respectively. c. PT Buana Baru Prima c. PT Buana Baru Prima Pada bulan Juli 2013, PT Buana Baru Prima ( BBP ), Entitas Anak, memperoleh fasilitas pinjaman angsuran berjangka dari PT Bank Victoria International Tbk ( Bank Victoria ) sebesar Rp Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk pembiayaan pembangunan pusat perbelanjaan yang terletak di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Fasilitas pinjaman tersebut akan berakhir pada Juli 2020 termasuk 24 bulan masa tenggang (grace period) dan dikenakan bunga tahunan sebesar 13% pada tahun Fasilitas pinjaman tersebut dijamin secara fidusia atas tanah sebanyak satu (1) sertifikat Hak Guna Bangunan. Seluruh perjanjian pinjaman dengan Bank Victoria diatas, juga mencakup persyaratan tertentu untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak bank, antara lain: membatasi hak BBP untuk mengadakan merger, akuisisi, menjual, mengalihkan, menyewakan atau melepaskan harta kekayaan BBP; mengubah anggaran dasar dan susunan direksi dan komisaris serta pemegang saham; mengikatkan diri sebagai penjamin (Corporate Guarantor) terhadap pihak lain dan menjaminkan hartanya untuk kepentingan pihak lain; melakukan pelunasan pinjaman pemegang saham/afiliasi; membayar atau membagikan dividen selama jangka waktu fasilitas kredit; mendapatkan pinjaman uang atau kredit dari pihak lain; melakukan perluasan atau penyempitan usaha; melakukan investasi lainnya; mengajukan permohonan kepailitan dan memberikan pinjaman kepada pihak lain. Pada tanggal 31 Desember 2013, saldo terutang pada fasilitas kredit ini adalah sebesar Rp On July 2013, PT Buana Baru Prima ("BBP"), a Subsidiary, obtained term installment loan facility from PT Bank Victoria International Tbk ("Bank Victoria") amounting to Rp 25,000,000,000. This facility was used to finance the construction of a shopping center located in Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. The loan facility will expire in July 2020, including a grace period of 24 months and bear annual interest of 13% in The loan facility is secured by a fiduciary on the land with one (1) certificate of Hak Guna Bangunan. The entire loan agreement with Bank Victoria above, also includes specific requirements for not doing the following without prior written consent of the bank, among others: limitation the right of BBP to conduct mergers, acquisitions, sell, transfer, lease or dispose of BBP s assets; changing the constitution and composition of the board directors and the commissioners and shareholders; binds itself as guarantor to the other party and offers his property for the benefit of another party; do redemption loans of shareholder/affiliate; pay or distribute dividends during the term of the credit facility ; borrowing money or credit of the other party; businesses expanding or narrowing; perform other investments; filed a bankruptcy petition and give loans to other parties. As of 31 December 2013, outstanding balance this credit facility amounted to Rp Rp 25,000,000,000.

61 Ekshibit E/51 Exhibit E/ UTANG USAHA - PIHAK KETIGA 14. TRADE PAYABLE THIRD PARTIES 31 Des / 31 Dec 31 Des / 31 Dec Kontraktor Contractors PT Prima Graha Solo Santosa PT Prima Graha Solo Santosa Arijanto Arijanto PT Trigriya Hutama PT Trigriya Hutama Soetjipto Handoko Soetjipto Handoko PT Manira Arta Rama PT Manira Arta Rama PT Sinar Inti Electrindo PT Sinar Inti Electrindo PT Pulau Intan Baja Perkasa PT Pulau Intan Baja Perkasa Bambang Santoso Bambang Santoso Lain-lain Others (masing-masing dibawah Rp 1 miliar) (each below Rp 1 billion) Jumlah kontraktor Total contractors Lain-lain Others J u m l a h T o t a l Seluruh utang usaha kepada pihak ketiga pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah dalam mata uang Rupiah. Analisis umur utang usaha kepada pihak ketiga adalah sebagai berikut: The entire trade payable third parties as of 31 December 2013 and 2012 are denominated in Rupiah. Aging analysis of trade payable third parties are as follows: 31 Des / 31 Dec 31 Des / 31 Dec Sampai dengan 1 bulan Until 1 month > 1 bulan - 3 bulan > 1 months 3 months > 3 bulan - 6 bulan > 3 months 6 months > 6 bulan - 1 tahun > 6 months 1 year J u m l a h T o t a l 15. PERPAJAKAN 15. TAXATION a. Pajak dibayar di muka a. Prepaid tax 31 Des / 31 Dec 31 Des / 31 Dec Pajak pertambahan nilai Masukan Value added tax Input b. Utang pajak b. Taxes payables 31 Des / 31 Dec 31 Des / 31 Dec Pajak pertambahan nilai Keluaran Value added tax Output Pajak penghasilan final Final income tax Entitas Anak Subsidiaries Pajak penghasilan: Income taxes: Pasal Article 21 Pasal Article 23 Pasal Article 29 PB PB1 J u m l a h T o t a l Pada tanggal 16 Oktober 2013, PT Karya Bersama Takarob ( KBT ), Entitas Anak, menerima Surat Ketetapan Kurang Bayar Pajak No /207/08/426/13 dan Surat Tagihan Pajak No /107/08/426/13 dari Kantor Pajak untuk Pajak Pertambahan Nilai untuk periode Oktober 2008 masing-masing sebesar Rp dan Rp Pada tanggal 8 Nopember 2013, KBT telah melunasi seluruh pajak terhutang yang muncul atas ketetapan pajak tersebut. On 16 October 2013, PT Karya Bersama Takarob ( KBT ), a Subsidiary, was received an Assessment Letter of Tax Underpayment No /207/08/426/13 and tax bill No /107/08/ 426/13 from Tax Office covering Value Added Tax for period from October 2008 amounting to Rp 1,422,509,880 and Rp 100,000,000, respectively. On 8 November 2013, KBT has fully paid tax payable that arise from the tax assessment above.

62 Ekshibit E/52 Exhibit E/ PERPAJAKAN (Lanjutan) 15. TAXATION (Continued) c. Beban (manfaat) pajak penghasilan c. Income tax expense (benefits) Beban pajak kini Current tax expense Perusahaan The Company Entitas Anak Subsidiaries Sub-jumlah Sub-total Beban (manfaat) pajak tangguhan Deferred tax expense (benefits) Perusahaan - ( ) The Company Entitas Anak ( ) Subsidiaries Sub- jumlah ( ) Sub-total Beban pajak penghasilan - bersih Income tax expense - net d. Pajak kini d. Current tax Rekonsiliasi antara laba sebelum beban (manfaat) pajak penghasilan sesuai dengan laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: A reconciliation between income before income taxes expense (benefit) in accordance with the consolidated statements of comprehensive income with estimated taxable income for the years ended 31 December 2013 and 2012 are as follows: Laba sebelum beban pajak menurut Income before tax expense according laporan laba rugi komprehensif to the consolidated statements konsolidasian of comprehensive income (Rugi) laba sebelum pajak Entitas (Loss) income before tax of Anak dan penyesuaian di level Subsidiaries and adjustments in konsolidasian ( ) consolidated level Laba sebelum beban pajak Income before corporate penghasilan - Perusahaan income tax expense the Company Penyesuaian untuk beban Less expense (income) (pendapatan) yang pajaknya already subjected final: to final tax: Beban umum dan administrasi General and administrative expenses Beban bunga Interest expense Penghasilan bunga ( ) - Interest income Bagian laba Entitas Anak ( ) - Income portion from Subsidiaries Penghasilan bunga yang telah Interest income dikenakan pajak subjected to penghasilan final - ( ) income tax final Lain-lain - Bersih ( ) - Others - Net Laba sebelum pajak final Income subject to non-final tax Beda waktu: Temporary difference: Beban imbalan kerja karyawan Employee benefits expense Beda tetap: Permanent difference: Lain-lain - Bersih - ( ) Others - Net Penghasilan kena pajak Taxable income tax - Perusahaan the Company

63 Ekshibit E/53 Exhibit E/ PERPAJAKAN (Lanjutan) 15. TAXATION (Continued) d. Pajak kini (Lanjutan) d. Current tax (Continued) Rincian beban pajak kini dan utang pajak penghasilan Perusahaan adalah sebagai berikut: The details current tax expense and income tax payable of the Company are as follows: Beban pajak kini - Perusahaan Current tax The Company Utang pajak penghasilan Income tax payable - Perusahaan The Company Pada tahun 2013, manajemen Perusahaan melakukan perubahan anggaran dasar Perusahaan, dimana perubahan tersebut berdampak pada perubahan tarif pajak penghasilan, yang sebelumnya bersifat tarif tunggal menjadi tarif final. Perhitungan pajak penghasilan badan tahun 2012 sesuai dengan yang dilaporkan Perusahaan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan ( SPT ) kepada Kantor Pajak. In 2013, the Company s management amended its articles of association of the Company, where such changes have impact on changes in the income tax rates, from a single tax rate becomes final tax rate. Calculation of corporate income tax in 2012 according to the amount reported in the Surat Pemberitahuan Tahunan ("SPT") to the Tax Office. e. Manfaat (beban) pajak tangguhan e. Deferred income tax benefit (expense) Perusahaan The Company Imbalan pasca kerja ( ) Employee benefits Entitas Anak Subsidiaries Rugi fiskal ( ) Fiscal losses Imbalan pasca kerja ( ) Employee benefits J u m l a h ( ) T o t a l f. Aset pajak tangguhan f. Deferred tax assets 31 Des / 31 Dec 31 Des / 31 Dec Perusahaan The Company Imbalan pasca kerja Employee benefits Entitas Anak Subsidiaries Rugi fiskal Fiscal losses Imbalan pasca kerja Employee benefits J u m l a h T o t a l 16. UANG MUKA PENJUALAN DAN PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA 16. ADVANCE ON SALES AND UNEARNED REVENUE 31 Des / 31 Dec 31 Des / 31 Dec Pihak Ketiga Third Parties Pendapatan diterima di muka sewa Unearned of rental income Uang muka penjualan ruko Advance on sales of shop house Uang muka penjualan office park Advance on sales office park J u m l a h T o t a l Pendapatan diterima di muka dari sewa merupakan uang muka sewa yang diterima dari penyewa. Unearned income from rent represent advance of lease received from tenants.

64 Ekshibit E/54 Exhibit E/ UANG MUKA PENJUALAN DAN PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA (Lanjutan) Uang muka penjualan unit ruko dan office park merupakan pendapatan yang belum memenuhi kriteria pengakuan pendapatan. Rincian uang muka penjualan ruko dan office park berdasarkan persentase penerimaan uang muka adalah sebagai berikut: 16. ADVANCE ON SALES AND UNEARNED REVENUE (Continued) Advance on sales of shop house and advance on sales office park represent revenue that has not met the revenue recognition criteria. Details of advances on sales shop house and office park admission is based on the percentage of the down payment is as follows: 31 Des / 31 Dec 31 Des / 31 Dec Uang muka penjualan ruko Advance on sales of shop house > 20% > 20% 20% - 49% % - 49% 50% - 99% % - 99% Jumlah uang muka penjualan ruko Total advance on sales of shop house Uang muka penjualan office park Advance on sales office park > 20% - - > 20% 20% - 49% % - 49% 50% - 99% % - 99% Jumlah uang muka penjualan Total advance on sales office park office park 17. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN 17. EMPLOYEES BENEFITS LIABILITIES Kelompok Usaha memberikan imbalan kerja untuk karyawan tetapnya sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Imbalan kerja tersebut tidak didanai. The Group provide employee benefits for permanentt employees in accordance with the Labour Law No. 13/2003. Employee benefits are not funded. a. Beban imbalan kerja: a. Employee benefit expenses: Biaya jasa kini Current service cost Biaya bunga Interest cost Amortisasi kerugian aktuarial Amortization of actuarial loss Dampak atas kurtailmen/ Effect of curtailment/ penyelesaian ( ) - settlement J u m l a h T o t a l b. Liabilitas imbalan kerja karyawan: b. Employee benefit liabilities: 31 Des / 31 Dec 31 Des / 31 Dec Nilai kini liabilitas Present value of defined imbalan pasti benefits obligations Rugi (laba) aktuarial yang Unrecognized actuarial belum diakui ( ) loss (gain) Liabilitas imbalan kerja karyawan Employee benefit liabilities c. Mutasi nilai kini imbalan pasti: c. Movements in the present value of defined benefit obligations: Saldo awal tahun Beginning balance Biaya jasa kini Current service cost Biaya bunga Interest cost (Keuntungan) kerugian aktuarial ( ) Actuarial (gain) loss Kurtailmen dan penyelesaian ( ) - Curtailment and settlement Saldo akhir tahun Ending balance

65 Ekshibit E/55 Exhibit E/ LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (Lanjutan) 17. EMPLOYEES BENEFITS LIABILITIES (Continued) d. Mutasi liabilitas imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut: d. Movements of employees benefits liabilities are as follows: 31 Des / 31 Dec 31 Des / 31 Dec Saldo awal tahun Beginning balance Beban imbalan kerja Employee benefit expenses Saldo akhir tahun Ending balance Biaya imbalan kerja bersih yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan jumlah yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai liabilitas imbalan kerja karyawan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dihitung oleh PT Padma Radya Aktuaria, aktuaris independen dalam laporannya masing-masing pada tanggal 14 Maret 2014 dan 1 Maret Asumsi dasar yang digunakan untuk menentukan liabilitas imbalan kerja karyawan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: Net employee benefit expense recognized in the consolidated statements of comprehensive income and the amounts recognized in the consolidated statements of financial position as liabilities for employee benefits as of 31 December 2013 and 2012 is calculated by PT Padma Radya Aktuaria, an independent actuary in its reports dated 14 March 2014 and 1 March 2013, respectively. Basic assumptions used for determining employee benefit liabilities as of 31 December 2013 and 2012 are as follows: Tingkat diskonto 8,75% 5,75% Discount rate Tingkat kenaikan gaji tahunan 8,00% 8,00% Rate of salary increase per year Tingkat mortalitas 100% TMI3 100% TMI3 Mortality rate Tingkat cacat 5% TMI3 5% TMI3 Disability rate Tingkat pengunduran diri 5% sampai dengan usia 35 tahun kemudian menurun secara linear sampai 0% pada saat usia 55 tahun/ 5% up to age 35 years and then decreases linearly to 0% at the age of 55 years 5% sampai dengan usia 35 tahun kemudian menurun secara linear sampai 0% pada saat usia 55 tahun/ 5% up to age 35 year and then decreases linearly to 0% at the age of 55 year Resignation rate Usia normal pensiun 55 tahun/55 years 55 tahun/55 years Normal pension rate 18. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI 18. NON CONTROLLING INTEREST Rincian kepentingan non-pengendali atas aset bersih Entitas Anak yang dikonsolidasikan adalah sebagai berikut: The composition of non controlling interest of consolidated Subsidiaries in net assets are as follows: 31 Des / 31 Dec 31 Des / 31 Dec PT Karya Bersama Takarob PT Karya Bersama Takarob PT Tristar Land Development PT Tristar Land Development PT Mahardhika Karya Agung ( ) PT Mahardhika Karya Agung PT Buana Baru Prima PT Buana Baru Prima PT Bharata Adikarya PT Bharata Adikarya PT Jaya Agung Syandhana PT Jaya Agung Syandhana PT Panorama Lubuk Timur PT Panorama Lubuk Timur PT Danapati Sukses PT Danapati Sukses PT Sukses Mandaka Buana PT Sukses Mandaka Buana PT Nirvana Retailindo PT Nirvana Retailindo PT Nirvana Hotel & Resort PT Nirvana Hotel & Resort PT Nirvana Infrastructure PT Nirvana Infrastructure PT Nirvana Property PT Nirvana Property PT Nirvana Realty PT Nirvana Realty PT Surya Lima Karya ( ) 65 PT Surya Lima Karya PT Semesta Dunia Usaha ( ) PT Semesta Dunia Usaha PT Grahita Dana ( ) PT Grahita Dana PT Danadipa Aluwung ( ) PT Danadipa Aluwung PT Narendra Amerta ( ) PT Narendra Amerta PT Tunas Mitra Usaha ( ) ( ) PT Tunas Mitra Usaha PT Tristar Land ( ) PT Tristar Land J u m l a h T o t a l Laba (rugi) yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non-pengendali Entitas Anak yang dikonsolidasikan sebesar Rp ( ) dan Rp ( ) masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan Income (loss) attributable to non-controlling interests of consolidated Subsidiaries amounted to Rp (840,162,384) and Rp (422,480,859) as of 31 December 2013 and 2012, respectively.

66 Ekshibit E/56 Exhibit E/ MODAL SAHAM 19. SHARE CAPITAL Rincian pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: The composition of Company s shareholders as of 31 December 2013 are as follows: Jumlah saham ditempatkan dan Persentase disetor penuh/ kepemilikan/ Total issued and Percentage Jumlah/ fully paid capital ownership Total PT Mega Inti Perdana Utama ,54% PT Mega Inti Perdana Utama PT Melia Pratama Abadi ,03% PT Melia Pratama Abadi Masyarakat ,43% Public J u m l a h ,00% T o t a l Rincian pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: The composition of Company s shareholders as of 31 December 2012 are as follows: Jumlah saham ditempatkan dan Persentase disetor penuh/ kepemilikan/ Total issued and Percentage Jumlah/ fully paid capital ownership Total PT Mega Inti Perdana Utama ,64% PT Mega Inti Perdana Utama PT Melia Pratama Abadi ,05% PT Melia Pratama Abadi Masyarakat ,31% Public J u m l a h ,00% T o t a l Pada tanggal 10 Pebruari 2012, berdasarkan rapat umum pemegang saham yang telah diaktakan oleh Notaris Humberg Lie. S.H., S.E., Mkn., No. 53 memutuskan beberapa hal antara lain, menyetujui perubahan nilai nominal saham dari Rp 500 menjadi Rp 100, sehingga jumlah saham yang terdapat didalam modal dasar Perusahaan meningkat dari lembar saham menjadi lembar saham dan jumlah saham yang terdapat didalam modal yang telah ditempatkan dari lembar saham menjadi lembar saham. Perubahan anggaran dasar Perusahaan tersebut diatas telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat keputusan No. AHU AH Tahun 2012 tanggal 14 Pebruari Berdasarkan akta Notaris No. 225 tanggal 31 Oktober 2012 dari Humberg Lie. S.H., S.E., Mkn., Notaris di Jakarta, para pemegang saham setuju untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dalam Perusahaan setelah Penawaran Umum Saham Perdana kepada masyarakat sejumlah saham dalam Perusahaan. Akta perubahan ini telah dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusan No. AHU AH Tahun 2013 tanggal 18 Maret Perubahan jumlah saham beredar sejak 1 Januari 2013 hingga 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: On 10 February 2012, by the general meeting of shareholders that has been notarized by a Notary Humberg Lie. S.H., S.E., Mkn., No. 53 decided a few things, among others, approved the change in par value per share from Rp 500 to Rp 100, bringing the total number of shares contained in the authorized capital of the Company increased from 8,000,000,000 shares to 40,000,000,000 shares and number of issued shares from 2,400,000,000 shares to 12,000,000,000 shares. Changes in the Company's articles mentioned above have been approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decree No. AHU AH Tahun 2012 dated 14 February Based on Notarial Deed No. 225 dated 31 October 2012 from Humberg Lie. S.H., S.E., Mkn., Notary in Jakarta, the shareholders agreed to increase the issued and fully paid of the Company after the Initial Public Offering to the public amounted to 6,000,000,000 shares in the Company. This amendment has been recorded in Legal Administration Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decree decision letter No. AHU AH Tahun 2013 dated 18 March Changes in the number of shares outstanding since 1 January 2013 until 31 December 2013 are as follows: Jumlah saham/ Total shares Saldo 1 Januari Balance as of 1 January 2013 Pelaksanaan waran Exercise of warants Saldo 31 Desember Balance as of 31 December 2013

67 Ekshibit E/57 Exhibit E/ TAMBAHAN MODAL DISETOR - BERSIH 20. ADDITIONAL PAID-IN-CAPITAL - NET 31 Des / 31 Dec 31 Des / 31 Dec Tambahan modal disetor dari Additional paid-in capital penawaran umum saham from initial public offering perusahaan kepada masyarakat to public amounted sebesar saham 6,000,000,000 shares dengan nilai nominal Rp 100 per in par value Rp 100 per share saham yang ditawarkan offerred Tambahan modal disetor dari Additional paid-in capital pelaksanaan waran from exercise of warants Dikurangi dengan biaya emisi saham ( ) ( ) Less the share issuance costs J u m l a h T o t a l 21. PENJUALAN DAN PENDAPATAN JASA 21. SALES AND SERVICE REVENUE Penjualan: Sales: Office park Office park Kavling Kavling Ruko Shop house Lainnya Others Pendapatan: Revenues: Sewa Rent Pengelola gedung Building management J u m l a h T o t a l Berikut ini adalah rincian penjualan dan pendapatan jasa yang melebihi 10% dari jumlah penjualan dan pendapatan jasa: The detail of sales and service revenues that exceed 10% of total sales and service revenues are as follow: PT Tetap Jaya PT Tetap Jaya 22. BEBAN POKOK PENJUALAN DAN PENDAPATAN JASA 22. COST OF SALES AND SERVICE REVENUE Beban penjualan: Cost of sales: Office park Office park Kavling Kavling Ruko Shop house Lainnya Others Beban pendapatan: Cost of revenues: Sewa (Catatan 12) Rent (Notes 12) Pengelola gedung Building management J u m l a h T o t a l

68 Ekshibit E/58 Exhibit E/ BEBAN PEMASARAN 23. MARKETING EXPENSES Iklan dan brosur Advertising and brochure Komisi Commissions Lain-lain Others J u m l a h T o t a l 24. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 24. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES Gaji dan kesejahteraan karyawan Salaries and employee benefits Jasa profesional Professional fees Perijinan dan perpajakan Licenses and taxes Sewa Rent Transportasi Transportation Pemeliharaan Maintenance Perjalanan Traveling Penyusutan Depreciation Listrik dan air Electricity and water Keamanan Security Lain-lain Others J u m l a h T o t a l 25. BEBAN KEUANGAN 25. FINANCIAL EXPENSES Beban bunga Interest expense Provisi Provision Lain-lain Others J u m l a h T o t a l 26. SIFAT RELASI DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI 26. NATURE AND TRANSACTION WITH RELATED PARTY Sifat Relasi Delphi Property Investment Ltd adalah perusahaan yang dikendalikan oleh pemegang saham Kelompok Usaha. Transaksi-transaksi dengan Pihak Berelasi Transaksi antara Kelompok Usaha, yang merupakan pihak berelasi Perusahaan, telah dieliminasi dalam laporan keuangan konsolidasian dan tidak disajikan dalam catatan ini. Rincian transaksi antara Kelompok Usaha dan pihak berelasi lainnya disajikan dibawah ini. Utang lain-lain kepada pihak berelasi terdiri dari: Nature of relationship Delphi Property Investment Ltd is a company controlled by Group s shareholder. Transactions with Related Party Transactions between the Group, which is the Company's related party, have been eliminated in the consolidated financial statements and are not presented in this note. Details of transactions between the Group and other related party are presented below. Other payable to related party consist of: 31 Des / 31 Dec 31 Des / 31 Dec Delphi Property Investment Ltd Delphi Property Investment Ltd

69 Ekshibit E/59 Exhibit E/ SIFAT RELASI DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (Lanjutan) Persentase terhadap jumlah liabilitas konsolidasian: 26. NATURE AND TRANSACTION WITH RELATED PARTY (Continued) Percentage to total consolidated liabilities: 31 Des / 31 Dec 31 Des / 31 Dec Delphi Property Investment Ltd 12,06% 15,84% Delphi Property Investment Ltd Perusahaan memperoleh pinjaman dari Delphi Property Investment Ltd pada bulan Desember 2011, maksimum sebesar Rp , tanpa bunga, jaminan dan dapat dibayar sewaktu-waktu. Perjanjian ini telah diperpanjang sampai dengan 31 Desember Pinjaman ini digunakan untuk investasi pada Entitas Anak. The Company obtained loan from Delphi Property Investment Ltd. in December 2011, with maximum amounted to Rp 600,000,000,000, without interest, collateral and can be paid at any time. This agreement has been extended until 31 December This loan is used for investment in Subsidiary. 27. LABA PER SAHAM DASAR 27. BASIC EARNINGS PER SHARE Berikut adalah rekonsiliasi faktor-faktor pembilang dan pembagi yang digunakan dalam perhitungan laba bersih per lembar saham dasar dan dilusian: The following is a reconciliation of the numerator factors and the divisor used in calculating basic and diluted earning per share: Laba bersih yang diatribusikan kepada Net income attributable to owners of pemilik entitas induk parent entity Penerimaan dari pelaksanaan waran Proceed from warrants are exercise Jumlah saham jika pelaksanaan The number of shares if warrants waran are excercise Jumlah rata-rata tertimbang saham Weighted average number of shares yang beredar outstanding Jumlah rata-rata tertimbang saham Weighted average number of shares yang beredar jika pelaksanaan outstanding if the warrants waran are exercise Laba bersih per saham dasar 0,35 2,69 Basic earnings per share Laba bersih per saham dilusian 0,31 2,69 Diluted earnings per share 28. INFORMASI SEGMEN 28. SEGMENT INFORMATION Informasi yang dilaporkan kepada direksi untuk tujuan alokasi sumber daya dan penilaian kinerja segmen memfokuskan pada jenis produk dan jasa yang diberikan atau disediakan. Segmen yang dilaporkan Kelompok Usaha merupakan kegiatan sebagai berikut: 1. Pusat perbelanjaan 2. Real estat 3. Hotel 4. Lainnya Real estat mencakup penjualan tanah kavling, kondotel dan bangunan rumah toko ( Ruko ). Lainnya terutama dari investasi diluar aktivitas real estat. Harga transfer antara entitas hukum dan antara segmen diatur dengan cara yang sama dengan transaksi dengan pihak ketiga. Information as reported to the board of directors for the purposes of resource allocation and assessment of segment performance focuses on types of products and services are provided or made available. The Group segment reported an activity are as follows: 1. Shopping center 2. Real estate 3. Hotel 4. Others Real estate includes land kavling sales, condotel and shop house buildings ( Ruko ). Others mainly from investments outside of real estate activity. Price transfers between legal entities and between segments arranged in a manner similar to transactions with third parties.

70 Ekshibit E/60 Exhibit E/ INFORMASI SEGMEN (Lanjutan) 28. SEGMENT INFORMATION (Continued) Segmen Operasi Pendapatan dan hasil segmen Analisa pendapatan dan hasil segmen Kelompok Usaha berdasarkan segmen disajikan sebagai berikut: Operation Segment Revenue and income from segment The Group s analysis of segment revenue and income from segment disclosed are as follows: Pendapatan segmen/ Income from segment Real estat Real estate Pusat perbelanjaan Mall Lainnya Others Konsolidasian Consolidated Laba segmen/ Profit from segment Real estat Real estate Pusat perbelanjaan Mall Lainnya Others Konsolidasian Consolidated Beban pemasaran ( ) ( ) Marketing expenses Beban umum dan administrasi ( ) ( ) General and administrative expenses Pendapatan keuangan Financial income Beban keuangan ( ) ( ) Financial expenses Lain-lain - Bersih ( ) Others - Net Laba sebelum pajak Income before tax Pendapatan segmen yang dilaporkan diatas merupakan pendapatan yang dihasilkan dari pelanggan luar. Tidak terdapat pendapatan antar segmen. Aset dan liabilitas segmen Segment revenue disclosed above is the revenue generated from external customers. There are no inter-segment revenue. Segment assets and liabilities 31 Des / 31 Dec 31 Des / 31 Dec Aset segmen Segment assets Pusat perbelanjaan Mall Real estat Real estate Hotel Hotel Lainnya Others Jumlah Total Eliminasi ( ) ( ) Eliminated Konsolidasian Consolidated Liabilitas segmen Segment liabilities Pusat perbelanjaan Mall Real estat Real estate Hotel Hotel Lainnya Others Jumlah Total Eliminasi ( ) ( ) Eliminated Konsolidasian Consolidated

71 Ekshibit E/61 Exhibit E/ INFORMASI SEGMEN (Lanjutan) 28. SEGMENT INFORMATION (Continued) Informasi segmen lainnya Other segment information Penyusutan Depreciation Pusat perbelanjaan Mall Lainnya Others J u m l a h T o t a l Pengeluaran modal Capital expenditure Lainnya Others 29. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL 29. FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND RISK CAPITAL a. Manajemen Risiko Modal a. Capital Risk Management Kelompok Usaha mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan keberlangsungan hidup, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas. Struktur modal Kelompok Usaha terdiri dari kas dan setara kas (Catatan 4), deposito berjangka (Catatan 5), kepentingan non-pengendali (Catatan 18) dan ekuitas pemegang saham induk (Catatan 19). Dewan Direksi Kelompok Usaha secara berkala melakukan reviu struktur permodalan Perusahaan. Sebagai bagian dari reviu ini, Dewan Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang berhubungan. Gearing ratio pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: The Group managing risk capital to ensure that they will be able to continue as going concern, in addition to maximizing the profit of the shareholders through the optimization of the debt and equity balance. The Group's capital structure consists of cash and cash equivalents (Note 4), time deposits (Note 5), the non-controlling interest (Note 18) and the equity shareholders of the parent (Note 19). The Group s Board of Directors regularly conducts review of the Company's capital structure. As part of this review, the Board of Directors consider the cost of capital and the risks associated. Gearing ratio at 31 December 2013 and 2012 are as follows: 31 Des / 31 Dec 31 Des / 31 Dec Pinjaman Loans Kas dan setara kas ( ) ( ) Cash and cash equivalents Deposito berjangka - ( ) Time deposits Pinjaman Bersih Loans - Net Ekuitas Equity Rasio pinjaman Bersih Debt ratio - Net terhadap modal 40,63% 30,89% off the capital b. Kebijakan Akuntansi b. Accounting Policy Rincian kebijakan akuntansi dan metode yang diterapkan (termasuk kriteria dalam pengakuan, dasar pengukuran dan basis untuk pengakuan pendapatan dan beban) untuk setiap jenis aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas diungkapkan dalam Catatan 2 dalam laporan keuangan konsolidasian. Details of the accounting policies and methods applied (including the criteria for recognition, the basis of measurement and the basis for the recognition of income and expenses) for each type of financial asset, financial liability and equity instrument are disclosed in Note 2 to the consolidated financial statements. 31 Des / 31 Dec 31 Des / 31 Dec Aset Keuangan Financial Assets Nilai wajar melalui laporan laba rugi - - Fair value through profit or loss Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables Investasi dimiliki hingga jatuh tempo - - Investment Held to maturity Aset keuangan tersedia untuk dijual Available-for-sale investment Liabilitas Keuangan Financial Liabilities Nilai wajar melalui laporan laba rugi - - Fair value through profit or loss Liabilitas keuangan lainnya Other financial liabilities

72 Ekshibit E/62 Exhibit E/ INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL (Lanjutan) 29. FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND RISK CAPITAL (Continued) c. Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan c. Objectives and Financial Risk Management Policies Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Kelompok Usaha adalah untuk memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasi dan pengembangan bisnis, serta untuk mengelola risiko mata uang asing, tingkat bunga, kredit dan risiko likuiditas. Kelompok Usaha beroperasi dengan pedoman yang telah ditentukan oleh Dewan Direksi. The Group s objective of financial risk management and policies is to ensure that adequate financial resources are available for operations and business development, as well as to manage foreign currency risk, interest rate, credit and liquidity risk. The Group operates with the guidelines set by the Board of Directors. i. Manajemen risiko kredit i. Management of credit risk Risiko kredit mengacu pada risiko rekanan gagal dalam memenuhi kewajiban kontraktualnya yang mengakibatkan kerugian bagi Kelompok Usaha. Risiko kredit Kelompok Usaha terutama melekat pada rekening bank, deposito berjangka, piutang usaha dan piutang lain-lain. Kelompok Usaha menempatkan saldo bank dan deposito berjangka pada institusi keuangan yang layak serta terpercaya. Kelompok Usaha meminimalisasi risiko kredit atas piutang usaha yang timbul dari pembeli properti dengan mengenakan denda atas keterlambatan pembayaran, pembatalan penjualan dengan denda pembatalan dan apabila penjualan belum dilunasi tidak dilakukan serah terima unit yang dijual sehingga dapat dilakukan penjualan kembali properti dengan dikenakan klaim atas kerugian yang timbul dari penjualan kembali tersebut. Untuk risiko kredit yang timbul dari penyewa properti investasi dilakukan dengan cara meminta penyewa untuk memberikan deposit dalam bentuk tunai, serta membayar uang jaminan sewa sebelum masa sewa berlaku. Kelompok Usaha memiliki kebijakan untuk memperoleh pertumbuhan pendapatan yang berkelanjutan dengan meminimalkan kerugian yang terjadi karena eksposur risiko kredit. Karena itu, Kelompok Usaha memiliki kebijakan untuk memastikan bertransaksi dengan pelanggan yang memiliki sejarah dan reputasi kredit yang baik. Manajemen Kelompok Usaha melakukan pengawasan secara terus menerus untuk mengurangi eksposur risiko kredit. Manajemen Kelompok Usaha yakin terhadap kemampuan untuk mengendalikan dan menjaga eksposur risiko kredit pada tingkat yang minimal. Eksposur maksimum risiko kredit pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut: Credit risk refers to the risk that a counterparty fails to meet its contractual obligations resulting in losses for the Group. The Group s credit Risk mainly attached to bank accounts, time deposits, trade receivable and other receivables. The Group placement of bank balances and time deposits in financial institutions are feasible and trustworthy. The Group minimizes credit risk on trade receivables arising from property buyers by imposing penalties for late payment, cancellation of the sale with a fine and if not outstanding sales handover of units sold so it can be subject to resale the property with a claim for damages arising from the resale. For credit risk arising from investment property by asking the tenant to provide a deposit in cash, as well as pay a rental deposit prior to the applicable lease term. The Group s policy to obtain sustainable revenue growth by minimizing losses due to credit risk exposure. Therefore, the Group has a policy to ensure transaction with customers who have a credit history and good reputation. The Group s management perform ongoing supervision to reduce the credit risk exposure. The Group s management is confident in its ability to control and sustain minimal exposure of credit risk. The maximum credit risk exposure at the reporting date are as follows: 31 Des / 31 Dec 31 Des / 31 Dec Bank dan setara kas Banks and cash equivalents Deposito berjangka Time deposits Investasi tersedia dijual Available-for-sale investments Piutang usaha - Pihak ketiga Trade receivables Third parties Piutang lain-lain Pihak ketiga Other receivables Third parties

73 Ekshibit E/63 Exhibit E/ INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL (Lanjutan) c. Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan (Lanjutan) 29. FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND RISK CAPITAL (Continued) c. Objectives and Financial Risk Management Policies (Continued) ii. Manajemen risiko tingkat bunga ii. Interest rate risk management Eksposur risiko tingkat bunga berhubungan dengan jumlah aset atau liabilitas dimana pergerakan pada tingkat suku bunga dapat mempengaruhi laba setelah pajak. Risiko pada pendapatan bunga bersifat terbatas karena Kelompok Usaha hanya bermaksud untuk menjaga saldo kas yang cukup untuk memenuhi kebutuhan operasional. Dalam beban bunga, keseimbangan optimal antara utang dengan tingkat bunga tetap dan mengambang ditetapkan di muka. Kelompok Usaha memiliki kebijakan dalam memperoleh pembiayaan yang akan memberikan kombinasi yang sesuai tingkat suku bunga mengambang dan tingkat bunga tetap. Persetujuan dari Dewan Direksi dan Komisaris harus diperoleh sebelum Kelompok Usaha menggunakan instrumen keuangan tersebut untuk mengelola eksposur risiko suku bunga. Kelompok Usaha memiliki eksposur tingkat suku bunga atas aset dan liabilitas keuangan sebagaimana yang dijabarkan dalam manajemen risiko likuiditas dalam catatan ini. iii. Manajemen risiko likuiditas Tanggung jawab utama manajemen risiko likuiditas terletak pada dewan direksi, yang telah membangun kerangka manajemen risiko likuiditas yang sesuai untuk persyaratan manajemen likuiditas dan pendanaan jangka pendek, menengah dan jangka panjang Kelompok Usaha. Kelompok Usaha mengelola risiko likuiditas dengan menjaga kecukupan simpanan, fasilitas bank dan fasilitas simpan pinjam dengan terus menerus memonitor perkiraan dan arus kas aktual dan mencocokkan profil jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan. Kelompok Usaha memelihara kecukupan dana untuk membiayai kebutuhan modal kerja yang berkelangsungan. Tabel likuiditas dan tingkat bunga adalah sebagai berikut: Exposure to interest rate risk associated with the amount of assets or liabilities where the movement of the interest rates may affect the profit after tax. Risk on interest income is limited because the Group only intends to maintain cash balance to meet operational needs. In the interest expense, an optimal balance between debt with fixed and floating interest rate is set in advance. The Group has a policy of obtaining financing that will provide the appropriate combination of floating rate and fixed rate. Approval of the Board of Directors and Commissioners must be obtained before the Group uses financial instruments to manage interest rate risk exposure. The Group has exposure to interest rates on assets and financial liabilities as defined in liquidity risk management in this note. iii. Liquidity risk management The ultimate responsibility for liquidity risk management are in the hand of the board of directors, which has built liquidity risk management framework that is appropriate for the management of liquidity and funding requirements of short, medium and long term of the Group. The Group manages liquidity risk by maintaining adequate savings, bank facilities and savings and loan facilities by continuously monitoring estimation and actual cash flows and matching the maturity profiles of financial assets and liabilities. The Group maintains sufficient funds to finance working capital needs sustainable. Table liquidity and interest rates are as follows: 31 Desember 2013 / 31 December 2013 Tingkat Satu Tiga bulan Satu bunga Kurang sampai sampai sampai rata-rata dari dengan dengan dengan tertimbang satu tiga bulan satu tahun lima tahun Lebih dari (%)/ bulan (Rp 000)/ (Rp 000)/ (Rp 000)/ lima tahun Weighted (Rp 000)/ One up to Three One year (Rp 000)/ Jumlah average Less than three months up up to five More than (Rp 000)/ interest one month months to one year years five years Total rate (%) (Rp 000) (Rp 000) (Rp 000) (Rp 000) (Rp 000) (Rp 000) Aset keuangan Financial assets Instrumen Non interest tanpa bunga instruments Instrumen 5,25% - Fixed rate bunga tetap 10,00% instruments Instrumen bunga Floating rate mengambang 2,75% 7,75% instruments Liabilitas keuangan Financial liabilities Instrumen Non interest tanpa bunga instruments Instrumen Fixed rate bunga tetap instruments Instrumen bunga Floating rate mengambang 13% - 15% instruments

74 Ekshibit E/64 Exhibit E/ INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL (Lanjutan) c. Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan (Lanjutan) iii. Manajemen risiko likuiditas (Lanjutan) 29. FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND RISK CAPITAL (Continued) c. Objectives and Financial Risk Management Policies (Continued) iii. Liquidity risk management (Continued) 31 Desember 2012 / 31 December 2012 Tingkat Satu Tiga bulan Satu bunga Kurang sampai sampai sampai rata-rata dari dengan dengan dengan tertimbang satu tiga bulan satu tahun lima tahun Lebih dari (%)/ bulan (Rp 000)/ (Rp 000)/ (Rp 000)/ lima tahun Weighted (Rp 000)/ One up to Three One year (Rp 000)/ Jumlah average Less than three months up up to five More than (Rp 000)/ interest one month months to one year years five years Total rate (%) (Rp 000) (Rp 000) (Rp 000) (Rp 000) (Rp 000) (Rp 000) Aset keuangan Financial assets Instrumen Non interest tanpa bunga instruments Instrumen Fixed rate bunga tetap 6% instruments Instrumen bunga Floating rate mengambang 2,75% 7,75% instruments Liabilitas keuangan Financial liabilities Instrumen Non interest tanpa bunga instruments Instrumen Fixed rate bunga tetap instruments Instrumen bunga Floating rate mengambang 11% - 15% instruments d. Nilai wajar instrumen keuangan d. Fair value of financial instruments Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan, beserta nilai tercatatnya pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: Nilai buku/ Book value The fair value of financial assets and liabilities, and their carrying values as of 31 December 2013 are as follows: Nilai wajar/ Fair value Aset keuangan Financial assets Kas dan setara kas (i) Cash and cash equivalents Investasi tersedia dijual (iii) Available-for-sale investments Piutang usaha Pihak ketiga (i) Trade receivables Third parties Piutang lain-lain Pihak ketiga (i) Other receivables Third parties Liabilitas keuangan Financial liabilities Utang bank (ii) Bank loans Utang usaha Pihak ketiga (i) Trade payables Third parties Utang lain-lain Other payables Pihak ketiga (i) Third parties Pihak berelasi (i) Related parties Biaya masih harus dibayar (i) Accrued expenses Uang muka penjualan dan Advances on sales and pendapatan diterima di muka (i) unearned revenue Uang jaminan sewa (i) Security deposits

75 Ekshibit E/65 Exhibit E/ INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL (Lanjutan) 29. FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND RISK CAPITAL (Continued) d. Nilai wajar instrumen keuangan (Lanjutan) d. Fair value of financial instruments (Continued) Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan, beserta nilai tercatatnya pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: The fair value of financial assets and liabilities, and their carrying values as of 31 December 2012 are as follows: Nilai buku/ Nilai wajar/ Book value Fair value Aset Keuangan Financial Assets Kas dan setara kas (i) Cash and cash equivalents Deposito berjangka (i) Time deposit Investasi tersedia dijual (iii) Available-for-sale Investments Piutang usaha Pihak ketiga (i) Trade receivables Third parties Piutang lain-lain (i) Other receivables Rekening bank yang dibatasi Restricted of penggunaannya (i) bank statement Liabilitas Keuangan Financial Liabilities Utang bank (ii) Bank loans Utang usaha Pihak ketiga (i) Trade payables Third parties Utang lain-lain: Other payables: Pihak ketiga (i) Third parties Pihak berelasi (i) Related parties Biaya masih harus dibayar (i) Accrued expenses Uang muka penjualan dan Advances on sales and pendapatan diterima di muka (i) unearned revenue Uang jaminan sewa (i) Security deposits (i) Nilai wajar mendekati atau setara dengan nilai tercatatnya, karena dampak dari diskonto tidak signifikan atau akan jatuh tempo dalam jangka pendek. (ii) Nilai tercatat liabilitas keuangan mendekati nilai wajarnya karena menggunakan tingkat suku bunga pasar. (iii) Nilai wajar yang ditetapkan dengan harga pasar investasi reksa dana. (i) Fair value close to or equal to its carrying value, due to the impact of the discount is not significant or will be due in the short term. (ii) The carrying amount of financial liabilities approximate their fair values due to using a market interest rate. (iii) The fair value is determined by the market price of mutual fund investments. 30. KONTINJENSI 30. CONTINGENCIES Pada tanggal 7 Pebruari 2013, Nasrul M Joy (Penggugat I), Aceng Faturochman (Penggugat II), Desmato (Penggugat III), Fitriadi (Penggugat IV), Hartono Pramono (Penggugat V), Apri Bangun (Penggugat VI), Siti Sarah (Penggugat VII), Adi Cahyono Wibowo (Penggugat VIII), Junie Rahayu (Penggugat IX), Hadi Prayitno (Penggugat X), Rudi Agustono (Penggugat XI) dan Makhliana (Penggugat XII), untuk selanjutnya secara bersama-sama disebut Penggugat, mengajukan gugatan kepada Pengadilan Negeri Cirebon terhadap PT Karya Bersama Takarob, Entitas Anak, sebagai pihak Tergugat sehubungan dengan wanprestasi penandatanganan perjanjian sewa menyewa antara pihak Penggugat dengan pihak tergugat setelah lewatnya 60 hari dengan tuntutan ganti rugi seluruh pihak Penggugat sebesar Rp dan kerugian akseptasi sebesar Rp per hari terhitung sejak gugatan diajukan sampai putusan perkaranya berkekuatan hukum tetap. Berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Cirebon No. 05/Pdt.G/2013/PN.CN tanggal 26 Agustus 2013, diputuskan bahwa gugatan para Penggugat terhadap Tergugat ditolak karena tidak memiliki dasar hukum. Berdasarkan putusan pengadilan tersebut, para Penggugat menyatakan banding. Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, hal ini masih dalam proses banding di Pengadilan Tinggi. On 7 February 2013, Nasrul M Joy (Plaintiff I), Aceng Faturochman (Plaintiff II), Desmato (Plaintiff III), Fitriadi (Plaintiff IV), Hartono Pramono (Plaintiff V), Apri Bangun (Plaintiff VI), Siti Sarah (Plaintiff VII), Adi Cahyono Wibowo (Plaintiff VIII), Junie Rahayu (Plaintiff IX), Hadi Prayitno (Plaintiff X), Rudi Agustono (Plaintiff XI) and Makhliana (Plaintiff XII), hereinafter jointly referred to as "Plaintiff", filed a lawsuit to the District Court of Cirebon against PT Karya Bersama Takarob, the Subsidiary, as a Defendant in connection with defaults signing a lease agreement between the Plaintiff with the Defendant after the passage of 60 days with compensation claims throughout the Plaintiff for losses amounting to Rp 757,791,100 and acceptances losses amounting to Rp 7,577,911 per day as of the lawsuit filed until final and binding decision of his case. Based on the Decision of the District Court of Cirebon No. 05/Pdt.G/2013/PN.CN dated 26 August 2013, the claim of the Plaintiff against the Defendant was denied because it had no legal standing. Based on the court decision above, the plaintiffs filed an appeal. As of the date of the independent auditor's report, this matter is still in the process of appeal in the High Court.

76 Ekshibit E/66 Exhibit E/ IKATAN 31. CONTRACT a. Pada tanggal 20 Desember 2010, PT Karya Bersama Takarob ( KBT ), Entitas Anak, mengadakan perjanjian manajemen dengan Swiss-Pacific Limited, Entitas Anak dari Swiss-Belhotel International Trademarks Limited, pihak ketiga, untuk menyediakan jasa manajemen hotel untuk Hotel Swiss-Belhotel Cirebon. Perjanjian ini berlaku dari soft-opening hotel tersebut sampai dengan jangka waktu 10 tahun dan dapat diperpanjang dengan kesepakatan kedua belah pihak. Atas jasa tersebut, KBT diwajibkan setiap bulannya membayar Fee Dasar Pengelolaan (Basic Fee) sebesar 1,5% dari jumlah pendapatan kotor (Gross Revenue) Hotel, Fee Insentif Pengelolaan (Incentive Fee) sebesar 5% sampai dengan 6,5% tergantung kepada laba kotor operasional dibandingkan dengan jumlah pendapatan kotor hotel, Fee kontribusi penjualan dan pemasaran (Sales and Marketing Contribution Fee) sebesar 1% dari pajak dan Fee Lisensi, Royalti dan Penggunaan Nama Dagang (Licence Royalty & Branding Fee) sebesar 0,5% dari total pendapatan kotor hotel bersih dari pajak. b. Pada tanggal 1 Pebruari 2012, PT Jaya Agung Syandhana ( JAS ), Entitas Anak, mengadakan perjanjian manajemen dengan PT Swiss-Belhotel International Indonesia, Entitas Anak dari Swiss-Belhotel International Trademarks Limited, Pihak ketiga, untuk menyediakan jasa manajemen hotel untuk Hotel Swiss-Belhotel Solo. Perjanjian ini berlaku dari soft-opening hotel tersebut sampai dengan jangka waktu 10 tahun dan dapat diperpanjang dengan kesepakatan kedua belah pihak. Atas jasa tersebut, JAS diwajibkan setiap bulannya membayar Fee Dasar Pengelolaan (Basic Fee) sebesar 1,5% dari jumlah pendapatan kotor (Gross Revenue) Hotel, Fee Insentif Pengelolaan (Incentive Fee) sebesar 5% sampai dengan 6,5% tergantung kepada laba kotor operasional dibandingkan dengan jumlah pendapatan kotor hotel, Fee kontribusi penjualan dan pemasaran (Sales and Marketing Contribution Fee) sebesar 1% dari pajak dan Fee Lisensi, Royalti dan Penggunaan Nama Dagang (Licence Royalty & Branding Fee) sebesar 0,5% dari total pendapatan kotor hotel bersih dari pajak. c. Pada tanggal 1 Pebruari 2012, JAS dan Swiss-Pacific Limited menandatangani Technical Assistant Service Agreement sehubungan dengan bantuan teknis pra-pembukaan sesuai dengan standar. Swiss-Pacific Limited juga menyetujui untuk membuat dan memelihara selama jangka waktu perjanjian ini praktik administrasi, kebijakan operasi, program penjualan, periklanan, personalia dan pembelian yang taat azas pada praktik kebijakan dan program pengelolaan hotel yang baik. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal pembukaan (soft opening). a. On 20 December 2010, PT Karya Bersama Takarob ( KBT ), the Subsidiary, entered a management agreement with Swiss-Pacific Limited, a Subsidiary of Swiss-Belhotel International Trademarks Limited, a third party, to provide hotel management services for the Swiss-Belhotel Cirebon. This agreement is valid from the soft-opening of the hotel until a period of 10 years and may be extended by agreement of both parties. On these services, KBT are required to pay a Fee Basic Management (Basic Fee) equal to 1.5% of total gross income (Gross Revenue) Hotel, Fee Management Incentive (Incentive Fee) by 5% to 6.5% each month depending on the operating gross profit compared to the amount of gross income of the hotel, Fee contribution of sales and marketing (Sales and Marketing Contribution Fee ) equal to 1% of the taxes and Fee License, Royalty and Use of Trade Name (Licence Royalty & Branding Fee) amounted to 0.5% of total gross revenue hotel net of tax. b. On 1 February 2012, PT Jaya Agung Syandhana ( JAS ), the Subsidiary, entered a management agreement with PT Swiss-Belhotel International Indonesia, Subsidiary of Swiss-Belhotel International Trademarks Limited, a third party, to provide hotel management services for Swiss-Belhotel Solo. This agreement is valid from the soft-opening of the hotel until a period of 10 years and may be extended by agreement of both parties. On these services, JAS required to pay a Fee Basic Management (Basic Fee) equal to 1.5% of total gross income (Gross Revenue) Hotel, Fee Management Incentive (Incentive Fee) by 5% to 6.5% each month depending on the operating gross profit compared to the amount of gross income of the hotel, Fee contribution of sales and marketing (Sales and Marketing Contribution Fee) equal to 1% of the taxes and Fee License, Royalty and Use of Trade Name (Licence Royalty & Branding Fee) amounted to 0.5% of total gross revenue hotel net of tax. c. On 1 February 2012, JAS and Swiss-Pasific Limited entered and agreement of Technical Assistant Service in connection with the pre-opening technical assistance to meet the standard. Swiss-Pacific Limited also agreed to create and maintain to administrative practices, operating policies, program sales, advertising, personnel and purchasing policies to obey the principle in practice and good hotel management programs. This agreement is valid until the date of soft opening. 32. AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS 32. ACTIVITIES NOT AFFECT CASH FLOWS Informasi pendukung laporan arus kas konsolidasian sehubungan dengan aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas adalah sebagai berikut: Supporting information consolidated statements of cash flows with respect to activities that do not affect cash flows are as follows: Catatan/ Note Reklasifikasi dari persediaan aset Reclassification of inventory real estate real estat ke properti investasi assets to investment properties

77

31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and Catatan/ 2016 Notes 2015

31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and Catatan/ 2016 Notes 2015 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 Catatan/ 2016 Notes 2015 ASET ASET LANCAR ASSETS CURRENT ASSETS

Lebih terperinci

31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and Catatan/ 2016 Notes 2015

31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and Catatan/ 2016 Notes 2015 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 ASET ASET LANCAR ASSETS CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 1.219.104.170.177

Lebih terperinci

31 Desember 2016 December 31, 2016 ( Tidak diaudit/ Catatan/ (Diaudit/ Unaudited) Notes Audited) m,2r,4,29.

31 Desember 2016 December 31, 2016 ( Tidak diaudit/ Catatan/ (Diaudit/ Unaudited) Notes Audited) m,2r,4,29. DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 30 JUNI 2017 DAN 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah) The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language

Lebih terperinci

PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARIES

PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARIES / LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2014 (Tidak diaudit)/ D A N / A N D LAPORAN ATAS REVIU INFORMASI KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM/ REPORT ON REVIEW OF INTERIM

Lebih terperinci

PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARIES

PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARIES / LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2014/ FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 D A N / A N D LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ INDEPENDENT

Lebih terperinci

(Tidak Diaudit)/ Catatan/ December 31, (unaudited) Notes 2015

(Tidak Diaudit)/ Catatan/ December 31, (unaudited) Notes 2015 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 March 31, 2016 and December 31, 2015 31 Maret/ March 31, 2016 31 Desember/ (Tidak

Lebih terperinci

31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 March 31, 2017 and December 31, 2016

31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 March 31, 2017 and December 31, 2016 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 March 31, 2017 and December 31, 2016 31 Maret/ March 31, 2017 31 Desember/ (Tidak

Lebih terperinci

31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 March 31, 2014 and December 31, Maret / 31 Desember / March 31, December 31, Catatan / Notes

31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 March 31, 2014 and December 31, Maret / 31 Desember / March 31, December 31, Catatan / Notes Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 March 31, 2014 and December 31, 2013 31 Maret / 31 Desember / March 31, December 31,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI / TABLE OF CONTENTS

DAFTAR ISI / TABLE OF CONTENTS DAFTAR ISI / TABLE OF CONTENTS Halaman / Pages PERNYATAAN DIREKSI / DIRECTOR STATEMENT LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN / INDEPENDENT AUDITOR'S REPORT... 1 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN / FINANCIAL STATEMENTS

Lebih terperinci

31 Maret 2018/ March 31, 2018

31 Maret 2018/ March 31, 2018 LAPORAN POSISI KEUANGAN FINANCIAL POSITION As of 31 Maret 2018/ 31 Desember 2017/ December 31, 2017 ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 2,4,33,34,36 9.447.735 8.796.690 Cash and cash

Lebih terperinci

30 September 2016 dan Desember 2015 September 30, 2016 and December 31, 2015

30 September 2016 dan Desember 2015 September 30, 2016 and December 31, 2015 PT DUTA PERTIWI Tbk DAN ENTITAS ANAK PT DUTA PERTIWI Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 30 September 2016 dan Desember 2015 September

Lebih terperinci

30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 June 30, 2017 and December 31, (Tidak diaudit/ Catatan/ December 31, 2016 Unaudited) Notes ( Diaudit/Audited)

30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 June 30, 2017 and December 31, (Tidak diaudit/ Catatan/ December 31, 2016 Unaudited) Notes ( Diaudit/Audited) Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 June 30, 2017 and December 31, 2016 30 Juni/ June 30, 2017 31 Desember/ (Tidak diaudit/

Lebih terperinci

Catatan/ Notes Rp dan Rp masingmasing pada 31 Desember 2006 dan 2005) c, 2f,

Catatan/ Notes Rp dan Rp masingmasing pada 31 Desember 2006 dan 2005) c, 2f, Halaman : 2 dari 43 NERACA KONSOLIDASIAN 31 Desember Pages : 2 of 44 CONSOLIDATED BALANCE SHEETS December 31, AKTIVA ASSETS AKTIVA LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 10.160.758.858 2c, 2d, 3 15.231.755.461

Lebih terperinci

30 September 2017 dan 31 Desember 2016 September 30, 2017 and December 31, 2016

30 September 2017 dan 31 Desember 2016 September 30, 2017 and December 31, 2016 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 30 September 2017 dan 31 Desember 2016 September 30, 2017 and December 31, 2016 30 September/ September 30, 2017 31 Desember/

Lebih terperinci

Report No. Page : : 002/08 63 of /08 63 dari 67. Laporan No. Halaman : :

Report No. Page : : 002/08 63 of /08 63 dari 67. Laporan No. Halaman : : 63 dari 67 63 of 67 NERACA Per 30 September 2007, BALANCE SHEETS As of September 30, 2007 and AKTIVA ASSETS AKTIVA LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 4.571.920.198 3.083.975.594 4.398.682.153 Cash

Lebih terperinci

PT MULTI INDOCITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARY

PT MULTI INDOCITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARY LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2010 DAN 2009 ( Tidak diaudit ) CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS ( Unaudited ) PT MULTI INDOCITRA Tbk

Lebih terperinci

PT Selamat Sempurna Tbk Dan Entitas Anak/ and Subsidiaries

PT Selamat Sempurna Tbk Dan Entitas Anak/ and Subsidiaries PT Selamat Sempurna Tbk Dan Entitas Anak/ and Subsidiaries Laporan Keuangan Konsolidasian sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September (tidak diaudit) dan tahun yang berakhir 31 Desember 2011

Lebih terperinci

PERUM PERCETAKAN UANG INDONESIA DAN ENTITAS ANAK REPUBLIK INDONESIA AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PERUM PERCETAKAN UANG INDONESIA DAN ENTITAS ANAK REPUBLIK INDONESIA AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN REPUBLIK REPUBLIK INDONESIA AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION PER 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 (Disajikan

Lebih terperinci

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 June 30, 2015 and December 31, 2014

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 June 30, 2015 and December 31, 2014 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 June 30, 2015 and December 31, 2014 30 Juni 2015/ 31 Desember 2014/ June 30, 2015 December

Lebih terperinci

PT Hanson International Tbk dan Entitas Anaknya/and its Subsidiaries

PT Hanson International Tbk dan Entitas Anaknya/and its Subsidiaries PT Hanson International Tbk dan Entitas Anaknya/and its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor

Lebih terperinci

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 March 31, 2017 and December 31, 2016

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 March 31, 2017 and December 31, 2016 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 March 31, 2017 and December 31, 2016 31 Maret 2017/ 31 Desember 2016/ March 31, 2017

Lebih terperinci

Per 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 As of March 31, 2016 and December 31, 2015

Per 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 As of March 31, 2016 and December 31, 2015 546.419 LAPORAN POSISI KEUANGAN THE STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION Per 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 As of March 31, 2016 and December 31, 2015 Catatan/ 31 Maret 2016/ 31 Desember 2015/ Notes March

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA DAN ENTITAS ANAK REPUBLIK INDONESIA AND SUBSIDIARIES. Per 31 Desember 2014 and 2013 As of December 31, 2014 and 2013

REPUBLIK INDONESIA DAN ENTITAS ANAK REPUBLIK INDONESIA AND SUBSIDIARIES. Per 31 Desember 2014 and 2013 As of December 31, 2014 and 2013 LAPORAN POSISI KEUANGAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL KONSOLIDASIAN POSITION Per 31 Desember 2014 and 2013 As of December 31, 2014 and 2013 Catatan/ 2014 2013 *) ASET ASSETS Aset Lancar Current

Lebih terperinci

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 1,617,503

Lebih terperinci

PT. INDO-RAMA SYNTHETICS Tbk DAN ENTITAS ANAK/ AND ITS SUBSIDIARIES

PT. INDO-RAMA SYNTHETICS Tbk DAN ENTITAS ANAK/ AND ITS SUBSIDIARIES PT. INDO-RAMA SYNTHETICS Tbk DAN ENTITAS ANAK/ AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN

Lebih terperinci

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 March 31, 2016 and December 31, 2015

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 March 31, 2016 and December 31, 2015 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 March 31, 2016 and December 31, 2015 31 Maret 2016/ 31 Desember 2015/ March 31, 2016

Lebih terperinci

PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARIES

PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARIES / LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2014 (Tidak diaudit)/ 30 SEPTEMBER 2014 ( D A N / A N D LAPORAN ATAS REVIU INFORMASI KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM/ REPORT

Lebih terperinci

30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 June 30, 2015 and December 31, 2014

30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 June 30, 2015 and December 31, 2014 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 June 30, 2015 and December 31, 2014 30 Juni/ June 30, 2015 31 Desember/ Catatan/ (Tidak

Lebih terperinci

PT Selamat Sempurna Tbk Dan Entitas Anak/and subsidiaries

PT Selamat Sempurna Tbk Dan Entitas Anak/and subsidiaries PT Selamat Sempurna Tbk Dan Entitas Anak/and subsidiaries Laporan Keuangan Konsolidasian tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2012 (tidak diaudit) dan tahun yang berakhir 31 Desember 2011 (diaudit)

Lebih terperinci

31 Maret 2009 dan 2008 March 31,2009 and Catatan/ 31/03/2009 Notes 31/03/2008

31 Maret 2009 dan 2008 March 31,2009 and Catatan/ 31/03/2009 Notes 31/03/2008 NERACA (Tidak Diaudit) BALANCE SHEETS (Unaudited) 31 Maret 2009 dan 2008 March 31,2009 and 2008 AKTIVA AKTIVA LANCAR ASSETS CURRENT ASSETS Kas dan Setara kas 28,089,288,306 3 8,555,729,439 Cash on hand

Lebih terperinci

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 March 31, 2015 and December 31, 2014

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 March 31, 2015 and December 31, 2014 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 March 31, 2015 and December 31, 2014 31 Maret 2015/ 31 Desember 2014/ March 31, 2015

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA DAN ENTITAS ANAK REPUBLIK INDONESIA AND SUBSIDIARIES. Per 31 Desember 2013 dan 2012 As of December 31, 2013 and 2012

REPUBLIK INDONESIA DAN ENTITAS ANAK REPUBLIK INDONESIA AND SUBSIDIARIES. Per 31 Desember 2013 dan 2012 As of December 31, 2013 and 2012 LAPORAN POSISI KEUANGAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL KONSOLIDASIAN POSITIONS Per 31 Desember 2013 dan 2012 As of December 31, 2013 and 2012 ASET Aset Lancar Kas dan Setara Kas Catatan/ 2013 2012

Lebih terperinci

PT DUTA PERTIWI Tbk DAN ENTITAS ANAK GEDUNG ITC LT 7,8 JL MANGGA DUA RAYA JAKARTA TELP : (021) (HUNTING) FAX : (021)

PT DUTA PERTIWI Tbk DAN ENTITAS ANAK GEDUNG ITC LT 7,8 JL MANGGA DUA RAYA JAKARTA TELP : (021) (HUNTING) FAX : (021) ASET Aset Lancar Kas dan setara kas 1.356.251 1.020.730 Investasi jangka pendek 43.143 38.656 Investasi mudharabah - 352.512 Piutang usaha Pihak berelasi 20.413 30.670 Pihak ketiga 23.998 29.701 Piutang

Lebih terperinci

1 Januari 2014/ 31 Desember January 2014/ December 31, 2013

1 Januari 2014/ 31 Desember January 2014/ December 31, 2013 LAPORAN POSISI KEUANGAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL KONSOLIDASIAN POSITION Per 31 Desember 2015, 2014 dan As of December 31, 2015, 2014, and 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 1 January 2014/ December

Lebih terperinci

PT Selamat Sempurna Tbk Dan Entitas Anak/and Subsidiaries

PT Selamat Sempurna Tbk Dan Entitas Anak/and Subsidiaries PT Selamat Sempurna Tbk Dan Entitas Anak/and Subsidiaries Laporan Keuangan Konsolidasian tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2013 (tidak diaudit) dan tahun yang berakhir 31 Desember 2012 (diaudit)

Lebih terperinci

PT Selamat Sempurna Tbk Dan Entitas Anak/and subsidiaries

PT Selamat Sempurna Tbk Dan Entitas Anak/and subsidiaries PT Selamat Sempurna Tbk Dan Entitas Anak/and subsidiaries Laporan Keuangan Konsolidasi enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 (tidak diaudit) dan tahun yang berakhir 31 Desember 2010 (diaudit)

Lebih terperinci

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 September 30, 2015 and December 31, 2014

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 September 30, 2015 and December 31, 2014 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 September 30, 2015 and December 31, 2014 30 September 2015/ 31 Desember 2014/

Lebih terperinci

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 September 2017 dan 31 Desember 2016 September 30, 2017 and December 31, 2016

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 September 2017 dan 31 Desember 2016 September 30, 2017 and December 31, 2016 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 30 September 2017 dan 31 Desember 2016 September 30, 2017 and December 31, 2016 30 September 2017/ 31 Desember 2016/

Lebih terperinci

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 June 30, 2017 and December 31, 2016

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 June 30, 2017 and December 31, 2016 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 June 30, 2017 and December 31, 2016 30 Juni 2017/ 31 Desember 2016/ June 30, 2017 December

Lebih terperinci

Catatan/ 2010 Notes Kas dan bank j, Cash on hand and in banks Deposito berjangka ,

Catatan/ 2010 Notes Kas dan bank j, Cash on hand and in banks Deposito berjangka , NERACA BALANCE SHEETS ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan bank 9.039.545 2j,3 4.436.796 Cash on hand and in banks Deposito berjangka 2.227.500 4,24 2.227.500 Time deposit Piutang usaha Trade

Lebih terperinci

31 MARET 2005 DAN 2004 MARCH 31, 2005 AND Catatan/ 2005 Notes 2004

31 MARET 2005 DAN 2004 MARCH 31, 2005 AND Catatan/ 2005 Notes 2004 NERACA KONSOLIDASI CONSOLIDATED BALANCE SHEETS 31 MARET 2005 DAN 2004 MARCH 31, 2005 AND 2004 AKTIVA ASSETS AKTIVA LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 73,630 2e,4 161,267 Cash and cash equivalents

Lebih terperinci

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 September 30, 2016 and December 31, 2015

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 September 30, 2016 and December 31, 2015 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 September 30, 2016 and December 31, 2015 30 September 2016/ 31 Desember 2015/

Lebih terperinci

PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK PT STEADY SAFE Tbk AND SUBSIDIARIES LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 DECEMBER 31, 2011 AND

Lebih terperinci

PT CENTURY TEXTILE INDUSTRY Tbk

PT CENTURY TEXTILE INDUSTRY Tbk LAPORAN KEUANGAN/FINANCIAL STATEMENTS PERIODE SEMBILAN BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011(TIDAK DIAUDIT)/ NINE MONTHS PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012 AND 2011(UN AUDITED) ISI/CONTENTS Halaman/Page

Lebih terperinci

PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk

PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS PADA TANGGAL 30 JUNI 2015 (TIDAK DIAUDIT) / LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS D A F T A R I S I C O N T

Lebih terperinci

PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK / PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY. Laporan Keuangan Konsolidasian/Consolidated Financial Statement

PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK / PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY. Laporan Keuangan Konsolidasian/Consolidated Financial Statement / Laporan Keuangan Konsolidasian/Consolidated Financial Statement 30 Juni 2014/ June 30, 2014 TIDAK DIAUDIT / UNAUDITED Daftar Isi Table of Contents Halaman/ Page Pernyataan Direksi Director s Statement

Lebih terperinci

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 350,467

Lebih terperinci

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 March 31, 2014 and December 31, 2013

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 March 31, 2014 and December 31, 2013 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 March 31, 2014 and December 31, 2013 2014 2013 ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS

Lebih terperinci

PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK / PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY. Laporan Keuangan Konsolidasian/Consolidated Financial Statement

PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK / PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY. Laporan Keuangan Konsolidasian/Consolidated Financial Statement / Laporan Keuangan Konsolidasian/Consolidated Financial Statement 31 Maret 2015/ March, 31, 2015 TIDAK DIAUDIT / UNAUDITED Daftar Isi Table of Contents Halaman/ Page Pernyataan Direksi Director s Statement

Lebih terperinci

PER 31 DESEMBER 2010 DAN 31 DESEMBER 2009 DECEMBER 31, 2010 AND Catatan 31/12/ /12/2009

PER 31 DESEMBER 2010 DAN 31 DESEMBER 2009 DECEMBER 31, 2010 AND Catatan 31/12/ /12/2009 NERACA KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED BALANCE SHEETS PER 31 DESEMBER 2010 DAN 31 DESEMBER 2009 DECEMBER 31, 2010 AND 2009 ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan Setara Kas 2e,3 210.900.943 # 274.829.208

Lebih terperinci

PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT NIRVANA DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN D A F T A R I S I Pernyataan Direksi Ekshibit Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian A

Lebih terperinci

31 Desember / December 31, 2017 (Disajikan Kembali/ As Restated) 31 Maret/ March 31, 2018

31 Desember / December 31, 2017 (Disajikan Kembali/ As Restated) 31 Maret/ March 31, 2018 LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Tanggal 31 Maret FINANCIAL POSITION As of March 31, ASET 31 Maret/ March 31, 31 Desember / December 31, 1 Januari / January 1, ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS

Lebih terperinci

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 June 30, 2016 and December 31, 2015

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 June 30, 2016 and December 31, 2015 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 June 30, 2016 and December 31, 2015 30 Juni 2016/ 31 Desember 2015/ June 30, 2016 December

Lebih terperinci

PT SIWANI MAKMUR Tbk

PT SIWANI MAKMUR Tbk Laporan Keuangan Interim Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal dan 31 Desember 2013 Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal (Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan yang

Lebih terperinci

PT PANIN SEKURITAS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT PANIN SEKURITAS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN PT PANIN SEKURITAS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30 September 2015 31 Desember 2014

Lebih terperinci

Catatan/ 30 Juni 2012/ 31 Desember 2011/ Notes June 30, 2012 December 31, 2011

Catatan/ 30 Juni 2012/ 31 Desember 2011/ Notes June 30, 2012 December 31, 2011 LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) FINANCIAL POSITION June 30, 2012 (Unaudited) and December 31, 2011 (Audited) Catatan/ 30 Juni 2012/ 31

Lebih terperinci

30 Juni 2010 dan 2009 June 30, 2010 and 2009

30 Juni 2010 dan 2009 June 30, 2010 and 2009 Neraca Konsolidasi Consolidated Balance Sheets 30 Juni 2010 dan 2009 June 30, 2010 and 2009 ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 373,735,769,065 191,458,673,774 Cash and cash equivalents Investasi

Lebih terperinci

31 Maret 2007 dan 2006 March 31, 2007 and 2006

31 Maret 2007 dan 2006 March 31, 2007 and 2006 Neraca Konsolidasi Consolidated Balance Sheets 31 Maret 2007 dan 2006 March 31, 2007 and 2006 AKTIVA LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 108,871,947,078 549,013,543,573 Cash and cash equivalents Investasi

Lebih terperinci

PT Central Omega Resources Tbk Dan Anak Perusahaan/And Its Subsidiaries

PT Central Omega Resources Tbk Dan Anak Perusahaan/And Its Subsidiaries PT Central Omega Resources Tbk Dan Anak Perusahaan/And Its Subsidiaries Laporan Keuangan Interim Konsolidasian (Tidak diaudit)/ Consolidated Interim Financial Statements (Unaudited) Untuk Periode Tiga

Lebih terperinci

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 June 30, 2014 and December 31, 2013

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 June 30, 2014 and December 31, 2013 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 June 30, 2014 and December 31, 2013 30 Juni 2014/ 31 Desember 2013/ June 30, 2014 December

Lebih terperinci

Ekshibit A. 31 Maret Desember March December 2012

Ekshibit A. 31 Maret Desember March December 2012 Ekshibit A Exhibit A LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS OF 31 MARCH 2013 (UNAUDITED) AND

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2007 dan 2006/ Periods ended March 31, 2007 and 2006 (Tidak Diaudit)/ (Unaudited) / LAPORAN

Lebih terperinci

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 September 30, 2014 and December 31, 2013

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 September 30, 2014 and December 31, 2013 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 September 30, 2014 and December 31, 2013 30 September 2014/ 31 Desember 2013/

Lebih terperinci

31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 March 31, 2011 and December 31, Maret 2011/ 31 Desember 2010/ March 31, 2011 December 31, 2010

31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 March 31, 2011 and December 31, Maret 2011/ 31 Desember 2010/ March 31, 2011 December 31, 2010 Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Konsolidasi Consolidated Statements of Financial Position (Balance Sheets) 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 March 31, 2011 and December 31, 2010 31 Maret 2011/ 31 Desember

Lebih terperinci

PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk. PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk

PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk. PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk Laporan Keuangan Beserta Laporan Auditor Independen Periode Yang Berakhir Pada Tanggaltanggal 30 September 2006 Dan 2005 Financial Statements With Independent Auditors Report September 30, 2006 And 2005

Lebih terperinci

PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk. PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk

PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk. PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk Laporan Keuangan Periode Yang Berakhir Pada Tanggal- Tanggal PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk Financial Statements Periods Ended PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES

Lebih terperinci

PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK / PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY. Laporan Keuangan Konsolidasian/Consolidated Financial Statement

PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK / PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY. Laporan Keuangan Konsolidasian/Consolidated Financial Statement / Laporan Keuangan Konsolidasian/Consolidated Financial Statement / September 30, 2014 TIDAK DIAUDIT / UNAUDITED Daftar Isi Table of Contents Halaman/ Page Pernyataan Direksi Director s Statement LAPORAN

Lebih terperinci

Catatan/ 30 September 2012/ 31 Desember 2011/ Notes September 30, 2012 December 31, 2011

Catatan/ 30 September 2012/ 31 Desember 2011/ Notes September 30, 2012 December 31, 2011 LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 September 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) FINANCIAL POSITION September 30, 2012 (Unaudited) and December 31, 2011 (Audited) Catatan/ 30 September

Lebih terperinci

PT SIWANI MAKMUR Tbk

PT SIWANI MAKMUR Tbk Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 dan Laporan Auditor Independen (Mata Uang Indonesia) Financial Statements For the Years Ended December 31, 2010 and

Lebih terperinci

31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and Catatan/ 2016 Notes 2015

31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and Catatan/ 2016 Notes 2015 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 Catatan/ 2016 Notes 2015 ASET ASET LANCAR ASSETS CURRENT ASSETS

Lebih terperinci

PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK / PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY. Laporan Keuangan Konsolidasian/Consolidated Financial Statement

PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK / PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY. Laporan Keuangan Konsolidasian/Consolidated Financial Statement / Laporan Keuangan Konsolidasian/Consolidated Financial Statement 31 Maret 2013/ March 31, 2013 TIDAK DIAUDIT / UNAUDITED Daftar Isi Table of Contents Halaman/ Page Pernyataan Direksi Director s Statement

Lebih terperinci

31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009

31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December

Lebih terperinci

31 Maret 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) March 31, 2012 (Unaudited) and December 31, 2011 (Audited)

31 Maret 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) March 31, 2012 (Unaudited) and December 31, 2011 (Audited) LAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) March 31, 2012 (Unaudited) and December 31, 2011 (Audited) Catatan/ 31 Maret/ 31 Desember/

Lebih terperinci

PT PANIN SEKURITAS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT PANIN SEKURITAS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN PT PANIN SEKURITAS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30 Juni 2015 31 Desember 2014 Tidak Audit

Lebih terperinci

PT Nirvana Development Tbk dan entitas anaknya/and its subsidiaries

PT Nirvana Development Tbk dan entitas anaknya/and its subsidiaries PT Nirvana Development Tbk dan entitas anaknya/and its subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Maret 2017 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Tidak diaudit)/ Consolidated

Lebih terperinci

PT. ABCD HOLDING DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT. ABCD HOLDING DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 SEPTEMBER 30, 2012 AND DECEMBER 31, 2011 Catatan/ 30 September/ 31 Desember /

Lebih terperinci

PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES

PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 31 Desember 2013 dan 2012 December 31, 2013 and 2012 ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 409,488 1,183,482

Lebih terperinci

30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 June 30, 2011 and December 31, Juni 2011/ 31 Desember 2010/ June 30, 2011 December 31, 2010

30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 June 30, 2011 and December 31, Juni 2011/ 31 Desember 2010/ June 30, 2011 December 31, 2010 Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Konsolidasi Consolidated Statements of Financial Position (Balance Sheets) 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 June 30, 2011 and December 31, 2010 30 Juni 2011/ 31 Desember

Lebih terperinci

PT Asuransi Eka Lloyd Jaya

PT Asuransi Eka Lloyd Jaya PT Asuransi Eka Lloyd Jaya Laporan keuangan tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen/ Financial statements as of December 31, 2016

Lebih terperinci

PT DUTA PERTIWI Tbk DAN ENTITAS ANAK GEDUNG ITC LT 7,8 JL MANGGA DUA RAYA JAKARTA TELP : (021) (HUNTING) FAX : (021)

PT DUTA PERTIWI Tbk DAN ENTITAS ANAK GEDUNG ITC LT 7,8 JL MANGGA DUA RAYA JAKARTA TELP : (021) (HUNTING) FAX : (021) PT DUTA PERTIWI Tbk DAN ENTITAS ANAK GEDUNG ITC LT 7,8 JL MANGGA DUA RAYA JAKARTA 14430 TELP : (021) 6019788 (HUNTING) FAX : (021) 6018555 ASET LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI DAN 31 DESEMBER

Lebih terperinci

31 Maret 2009 dan 2008 March 31, 2009 and 2008

31 Maret 2009 dan 2008 March 31, 2009 and 2008 Neraca Konsolidasi Consolidated Balance Sheets 31 Maret 2009 dan 2008 March 31, 2009 and 2008 ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 252,879,603,447 402,682,025,568 Cash and cash equivalents Investasi

Lebih terperinci

PT PELAYARAN TEMPURAN EMAS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES

PT PELAYARAN TEMPURAN EMAS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES / Laporan Keuangan Konsolidasi (Tidak Diaudit)/ Consolidated Financial Statements (Unaudited) Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal / For Six Months Period Ended / (Mata Uang Indonesia)

Lebih terperinci

Jumlah Aset Lancar Total Current Assets

Jumlah Aset Lancar Total Current Assets LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Maret 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) FINANCIAL POSITION March 31, 2012 (Unaudited) and December 31, 2011 (Audited) Catatan/ 31 Maret 2012/

Lebih terperinci

PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk. PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk. Financial Statements Nine Months Ended September 30, 2005 And 2004

PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk. PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk. Financial Statements Nine Months Ended September 30, 2005 And 2004 Laporan Keuangan Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2005 Dan 2004 PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk Financial Statements Nine Months Ended September 30, 2005 And 2004 PT WAHANA

Lebih terperinci

PT PELAYARAN TEMPURAN EMAS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES

PT PELAYARAN TEMPURAN EMAS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES / Laporan Keuangan Konsolidasi (Tidak Diaudit)/ Consolidated Financial Statements (Unaudited) Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal / For Three Months Period Ended / (Mata Uang Indonesia)

Lebih terperinci

PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES

PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 31 Desember 2012 dan 2011 December 31, 2012 and 2011 ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 1,183,482 486,225

Lebih terperinci

30 September 2011 dan 31 Desember 2010 September 30, 2011 and December 31, 2010

30 September 2011 dan 31 Desember 2010 September 30, 2011 and December 31, 2010 Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position (Balance Sheets) 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 September 30, 2011 and December 31, 2010 30 September

Lebih terperinci

PT PELAYARAN TEMPURAN EMAS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES

PT PELAYARAN TEMPURAN EMAS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES / Laporan Keuangan Konsolidasi (Tidak Diaudit)/ Consolidated Financial Statements (Unaudited) Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal / For Nine Months Period Ended / September

Lebih terperinci

Catatan/ 2010 Notes 2009

Catatan/ 2010 Notes 2009 NERACA KONSOLIDASI CONSOLIDATED BALANCE SHEETS ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 1.570.132.925.725 2c,3 1.223.600.573.265 Cash and cash equivalents 2d,4,13, Investasi jangka pendek,

Lebih terperinci

PT Avrist Assurance dan entitas anak/and subsidiaries

PT Avrist Assurance dan entitas anak/and subsidiaries PT Avrist Assurance dan entitas anak/and subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian beserta laporan auditor independen dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut/ Consolidated financial statements

Lebih terperinci

30 September 2012 dan 31 Desember 2011 September 30, 2012 and December 31, 2011

30 September 2012 dan 31 Desember 2011 September 30, 2012 and December 31, 2011 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 September 30, 2012 and December 31, 2011 30 September / 31 Desember / September

Lebih terperinci

PT STAR PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES LAPORAN POSISI KEUANGAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF KONSOLIDASIAN

PT STAR PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES LAPORAN POSISI KEUANGAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF KONSOLIDASIAN 121 DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES LAPORAN POSISI KEUANGAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF KONSOLIDASIAN FINANCIAL POSITION Tanggal 31 Desember dan 2014, dan As of December 31, and 2014,and 1 Januari 2014/

Lebih terperinci

PT PANIN SEKURITAS Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION 30 JUNE 2017

PT PANIN SEKURITAS Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION 30 JUNE 2017 PT PANIN SEKURITAS Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION 30 JUNE 2017 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) June 30, 2017 December 31, 2016 Audited ASSETS Cash and

Lebih terperinci

PT. TRIMEGAH SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK/ AND ITS SUBSIDIARY

PT. TRIMEGAH SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK/ AND ITS SUBSIDIARY PT. TRIMEGAH SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK/ AND ITS SUBSIDIARY LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2011 (DIAUDIT) SEPTEMBER

Lebih terperinci

30 Juni 2007 dan 2006 June 30, 2007 and 2006

30 Juni 2007 dan 2006 June 30, 2007 and 2006 Neraca Konsolidasi Consolidated Balance Sheets 30 Juni 2007 dan 2006 June 30, 2007 and 2006 AKTIVA LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 650,963,436,118 118,679,465,155 Cash and cash equivalents Investasi

Lebih terperinci

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 September 30, 2013 and December 31, 2012

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 September 30, 2013 and December 31, 2012 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 September 30, 2013 and December 31, 2012 30 September 2013/ 31 Desember 2012/

Lebih terperinci

PT PANIN SEKURITAS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT PANIN SEKURITAS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN PT PANIN SEKURITAS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Maret 2016 31 Desember 2015 Audit Kas

Lebih terperinci

31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 March 31, 2012 and December 31, Maret / 31 Desember / March 31 December 31 Catatan/ Notes

31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 March 31, 2012 and December 31, Maret / 31 Desember / March 31 December 31 Catatan/ Notes Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 March 31, 2012 and December 31, 2011 31 Maret / 31 Desember / March 31 December 31

Lebih terperinci

PT PANIN SEKURITAS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT PANIN SEKURITAS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN PT PANIN SEKURITAS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Desember 2015 31 Desember 2014 1 Januari 2014 Audit Audit

Lebih terperinci

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 March 31, 2012 and December 31, 2011

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 March 31, 2012 and December 31, 2011 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 March 31, 2012 and December 31, 2011 31 Maret 2012/ 31 Desember 2011/ March 31, 2012

Lebih terperinci