MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN METODE PERCOBAAN
|
|
- Sudomo Muljana
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN METODE PERCOBAAN Nurul Hidayah, M. Arifuddin, Andi Ichsan Mahardika Pendidikan Fisika FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin Abstract: During this time of learning in school are still conventional, so it causes the students sciences process kills. To that end made efforts to improve sciences process skills using the experiment methods that has a specific purpose describe; (1) the feasibility lesson plan through the experiment methods (2) the students sciences process skills through the experiment methods and (3) student learning outcomes after the implementation the experiment methods. This type of research is a classroom action research using the Kemmis & Taggart model design. Data collection techniques such as observation, assessment, tests and documentation. Descriptive data analysis techniques such as qualitative and quantitative. results showed: (1) feasibility lesson plan reached done very well, (2) increased The students sciences process skills with good category, (3) improved student learning outcomes with classical completeness amounted to 86.21%. So it can concluded that the experiment methods can improving students' sciences process skills class X MS 5 SMA Negeri 2 Banjarmasin. Keywords: Science process skills, experiment methods. PENDAHULUAN Salah satu hal yang penting dalam kehidupan manusia ialah pendidikan, dan pendidikan tidak lepas dari proses pembelajaran. Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang mendukung keberhasilan tujuan pendidikan. Sehingga untuk menciptakan pembelajaran yang baik, maka pendidik dituntut untuk menjadikan suasana belajar yang sangat menyenangkan serta memotivasi peserta didik, yang pada intinya dapat diselenggarakan pembelajaran yang berpusat pada siswa sedangkan pendidik hanya sebagai fasilitator yang memfasilitasi peserta didik saat pembelajaran berlangsung, sehingga mampu membuat peserta didik menjadi manusia yang aktif, kreatif, dan mandiri serta mampu menyelesaikan problema dalam kehidupan sehari-hari. Kenyataan di lapangan sangatlah bertolak belakang dengan apa yang diharapkan dari proses pembelajaran, khususnya pada saat pembelajaran fisika. Di mana pembelajaran masih bersifat konvensional dan masih jauh dari pembelajaran yang diharapkan. Selain itu pembelajaran sangat jarang dilakukan melalui kegiatan praktikum, siswa hanya dijejali dengan konsep tanpa ada kegiatan untuk menemukan konsep tersebut. Proses pembelajaran yang seperti inilah yang cenderung membuat image siswa pada pelajaran fisika sebagai mata pelajaran yang 198
2 susah, membosankan dan menganggap pelajaran fisika hanya sebatas pelajaran yang dipenuhi oleh rumus-rumus rumit yang harus mereka hafalkan. Hasil wawancara dengan guru fisika di kelas X MS 5 SMAN 2 Banjarmasin menyebutkan bahwa kegiatan pembelajaran di kelas masih berpusat pada guru dan siswa tidak diberi kesempatan untuk berperan aktif, sehingga keterampilan-keterampilan yang ada dalam diri siswa tidak tersampaikan dengan baik. Selain itu, hasil belajar siswa juga masih tergolong rendah. Kondisi ini didukung dari hasil observasi di kelas X MS 5 SMAN 2 Banjarmasin. Pada saat observasi dilakukan, pembelajaran dilaksanakan melalui kegiatan praktikum. Berdasarkan observasi tersebut, ditemukan permasalahan bahwa pada saat kegiatan praktikum berlangsung, hampir semua siswa tidak bisa merumuskan masalah, mengidentifikasi variabel dengan benar, mendefinisikan variabel secara operasional, dan bahkan tidak bisa menyimpulkan hasil percobaan dengan benar. Hal ini terbukti dari banyaknya mereka bertanya dan bimbingan guru saat proses pembelajaran. Berdasarkan nilai ulangan umum pelajaran fisika kelas X MS 5 didapat nilai rata-rata kelas sebesar 44,43 dengan ketuntasan hanya 9,68% dari 29 siswa. Dari nilai tersebut terlihat bahwa siswa kelas X MS 5 SMAN 2 Banjarmasin kesulitan dalam pelajaran fisika. Berdasarkan uraian di atas, dapat di identifikasi bahwa permasalahan yang muncul adalah rendahnya keterampilan proses sains siswa. Menurut Indrawati keterampilan proses sains merupakan keterampilan ilmiah yang dapat digunakan untuk menemukan suatu konsep atau teori untuk mengembangkan konsep yang telah ada sebelumnya. Sehingga untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu dirancang suatu pembelajaran dengan model atau metode yang dapat melatih siswa bekerja secara ilmiah dalam mengembangkan pikirannya dan membuat siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Sehingga dapat memberi ruang kepada siswa untuk menemukan konsep secara mandiri tanpa selalu bergantung pada guru, dan agar keterampilan proses sains siswa dapat meningkat. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan metode percobaan. Metode percobaan adalah metode pemberian kesempatan kepada anak didik secara perorangan atau kelompok untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan (Hamdayama, 2014). Kelebihan dari metode ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengalami, melakukan, mengamati 199
3 suatu obyek, membuktikan dan menarik kesimpulan. Sehingga pembelajaran tidak lagi didominasi oleh guru, tetapi siswa yang berperan aktif dalam pembelajaran (Syarifuddin, 2007). Sehingga, metode ini sangat cocok untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa. Teori belajar yang melandasi metode ini adalah teori pembelajaran konstruktivisme yang dikembangkan berdasarkan teori belajar dari Piaget dan teori belajar dari Vygotsky, teori konstruktivisme menekankan pada proses belajar bukan mengajar. Peserta didik diberi kesempatan untuk membangun pengetahuan dan pemahaman baru yang didasarkan pada pengalaman yang nyata. Peserta didik didorong untuk melakukan penyelidikan dalam upaya mengembangkan rasa ingin tahu secara alami. inkuiri terbimbing siswa akan dirangsang untuk belajar aktif dan terlibat langsung dalam proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami pelajaran yang dibahas (Setiawan, 2016). Adapun penelitianpenelitian sebelumnya tentang metode percobaan yang dilakukan oleh Elnada (2016), Oktaviastuti (2014), Parmono (2013), dan Arum (2012) menjelaskan bahwa metode percobaan dapat meningkatkan keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa. Berdasarkan uraian di atas dan permasalahan yang terjadi, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai hal tersebut dengan judul: meningkatkan keterampilan proses sains pada pembelajaran fisika menggunakan metode percobaan pada siswa kelas X MS 5 SMAN 2 Banjarmasin. Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah adalah Bagaimanakah cara meningkatkan keterampilan proses sains siswa pada pembelajaran fisika melalui metode percobaan di kelas X MS 5 SMAN 2 Banjarmasin? Adapun pertanyaan penelitian yang sehubungan dengan rumusan masalah di atas adalah sebagai berikut: (a) Bagaimana keterlaksanaan rencana proses pembelajaran melalui metode percobaan di kelas X MS 5 SMAN 2 Banjarmasin? (b) Bagaimana peningkatan keterampilan proses sains siswa melalui metode percobaan di kelas X MS 5 SMAN 2 Banjarmasin? dan (c) Bagaimana hasil belajar siswa melalui metode percobaan di kelas X MS 5 SMAN 2 Banjarmasin. KAJIAN PUSTAKA Berdasarkan hasil observasi peneliti di kelas X MS 5 SMAN 2 Banjarmasin yang terdiri dari 29 orang siswa yang tergolong dalam masa usia sekolah menengah. siswa SMA kelas X 200
4 rata-rata berumur 15 sampai 16 tahun. Teori Piaget tentang tingkat perkembangan kognitif, usia siswa SMA tergolong dalam kategori operasional formal. Sehingga pada usia ini siswa dapat diasumsikan mampu berpikir abstrak dan memiliki keterampilan untuk melakukan percobaan. Siswa dianggap telah mampu melakukan pemecahan masalah dalam mencari jawaban dari permasalahan melalui percobaan. Maka dari karakteristik siswa tersebut metode percobaan dianggap mampu diterapkan. Materi yang diajarkan pada penelitian ini adalah materi pada semester genap yaitu alat-alat optik sesuai dengan kurikulum Kompetensi dasar dari materi alat-alat optik adalah (1) menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad raya melalui pengamatan fenomena alam fisis dan pengukurannya; (2) menunjukkan perilaku ilmiah (rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hatihati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif; dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan, melaporkan, dan berdiskusi; (3) menganalisis cara kerja alat optik menggunakan sifat pencerminan dan pembiasan cahaya oleh cermin dan lensa; (4) menyajikan ide/rancangan sebuah alat optik dengan menerapkan prinsip pemantulan dan pembiasan pada cermin dan lensa. Dari kompetensi dasar materi alat-alat optik, maka perlu dilakukan suatu percobaan, dengan tujuan agar peserta didik dapat melihat secara langsung pembentukan bayangan pada cermin, lensa dan alat optik lainnya. Sehingga dengan adanya percobaan, mereka lebih mudah memahami materi alat-alat optik. Pendekatan keterampilan proses adalah wawasan atau anutan pengembangan keterampilanketerampilan intelektual, sosial, dan fisik yang bersumber dari kemampuankemampuan mendasar yang pada prinsipnya telah ada dalam diri siswa (Syarifuddin, 2007: ). Indrawati (Marjan, 2014) keterampilan proses sains merupakan keseluruhan keterampilan ilmiah yang terarah baik secara kognitif maupun psikomotor yang dapat digunakan untuk menemukan suatu konsep, prinsip atau teori untuk mengembangkan konsep yang telah ada sebelumnya, ataupun untuk melakukan penyangkalan terhadap suatu penemuan. Keterampilan proses sains terbagi menjadi keterampilan dasar dan keterampilan-keterampilan terintegrasi. Menurut Funk, keterampilanketerampilan dasar terdiri dai enam keterampilan, yakni: mengobservasi, mengklasifikasi, memprediksi, 201
5 mengukur, menyimpulkan, dan mengkomunikasikan. Sedangkan keterampilan-keterampilan terintegrasi terdiri dari: mengidentifikasi variabel, membuat tabulasi data, menyajikan data dalam bentuk grafik, menggambarkan hubungan antar variabel, mengumpulkan dan mengolah data, menganalisa penelitian, menyusun hipotesis, mendefinisikan variabel secara operasional, merancang penelitian, dan melaksanakan eksperimen (Syarifuddin, 2007: 119). Dalam penelitian ini, ada enam aspek keterampilan proses sains yang diteliti, yaitu aspek keterampilan yang meliputi: 1. Merumuskan masalah ( pertanyaan penelitian) Inti dari suatu percobaan atau penyelidikan adalah karena adanya masalah yang perlu diatasi, dan ada fenomena yang belum diketahui. Sehingga untuk mengatasi masalah tersebut perlu diajukan atau dibuat suatu pertanyaan berkaitan dengan apa yang mau diteliti yang nantinya akan dijawab melalui hasil percobaan. 2. Mengidentifikasi variabel Setiap eksperimen melibatkan beberapa variabel, atau faktor yang dapat berubah, seperti variabel yang sengaja diubah dalam percobaan disebut variabel manipulasi, variabel yang dijaga tetap selama percobaan disebut variabel kontrol, dan faktor yang dapat berubah sebagai hasil dari variabel manipulasi disebut variabel respon (Nur, 2011). 3. Mendefinisikan variabel secara operasional Definisi operasional adalah pernyataan yang mendeskripsikan bagaimana variabel tertentu harus diukur, bagaimana suatu benda atau suatu kondisi harus dikenali. Definisi operasional mengatakan kepada apa yang dilakukan dan apa yang diamati. Kata operasional berarti mendeskripsikan apa yang dilakukan. Definisi operasional harus jelas dan teliti sehingga pembaca mengetahui secara tepat apa yang diamati atau diukur (Nur, 2011: 66). 4. Melakukan percobaan Tahap ini merupakan tahap pengumpulan data. Proses pengumpulan data ini dilakukan melalui percobaan. Ada beberapa perilaku siswa yang dilakukan saat percobaan untuk membuktikan hipotesis yang telah dibuat, yaitu siswa harus merencanakan percobaan sesuai dengan arahan dalam LKS serta bimbingan guru, mengamati percobaan, mengumpulkan data sesuai dengan hasil pengamatan. (Siska, 2013). 5. Penarikan Kesimpulan Penarikan kesimpulan berarti pembuatan pernyataan yang mengikhtisarkan apa yang telah dipelajari dari suatu eksperimen atau 202
6 pengamatan. Kesimpulan dari eksperimen itu biasanya berkaitan dengan hipotesis. Hipotesis merupakan penjelasan sementara yang dapat diuji dengan eksperimen. Setelah melaksanakan prosedur eksperimen, kemudian melakukan dan mencatat pengamatan, dan penginterprestasikan data, sehingga dapat menarik kesimpulan dari suatu eksperimen tersebut (Nur, 2011). 6. Mengkomunikasikan Yaitu keterampilan menyampaikan perolehan atau hasil belajar kepada orang lain dalam bentuk tulisan, gambar, gerak, tindakan, atau penampilan (Syarifuddin, 2007: 121). Mempelajari sains mengkomunikasikan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu mengkomunikasikan secara lisan dan mengkomunikasikan secara tertulis. Metode percobaan menurut Djamarah (2002) adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami sendiri sesuatu yang dipelajari. Abidin (2014) metode eksperimen (percobaan) diterapkan berdasarkan langkah-langkah umum sebagai berikut. kegiatan pembelajaran ini dilakukan melalui tiga tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut. Ketiga tahapan yang dimaksud dijelaskan berikut ini. a. Tahap persiapan 1) Guru menetapkan tujuan pembelajaran. 2) Guru mempersiapkan berbagai alat dan bahan untuk percobaan. 3) Guru mengelola lingkungan belajar. b. Tahap Pelaksanaan 1) Kegiatan awal a) Guru mengkondisikan kelas melalui kegiatan pengabsenan, do a ataupun kegiatan lainnya. b) Guru menyampaikan apersepsi guna menarik motivasi siswa untuk belajar. c) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. d) Guru memaparkan langkah-langkah pembelajaran atau langkah aktivitas yang harus dilakukan siswa selama proses pembelajaran. 2) Kegiatan Inti a) Siswa melaksanakan kegiatan percobaan. b) Siswa mencatat seluruh data hasil percobaan. c) Siswa secara berkelompok mendiskusikan hasil percobaan dan memaknai hasil percobaan. d) siswa secara kolaboratif dan kooperatif menyusun laporan percobaan. e) Perwakilan siswa menyajikan hasil percobaan dan ditanggapi oleh kelompok lain. 203
7 f) Guru memberikan penguatan materi atau memberikan penjelasan lanjut tentang materi pembelajaran. 3) Kegiatan akhir a) Siswa dibawah arahan guru menyimpulkan materi pembelajaran. b) Siswa melaksanakan penilaian hasil belajar. c) Siswa dan guru merefleksi pembelajaran. c. Tahap tindak lanjut Siswa mendapatkan tugas pengayaan, tugas pendalam, dan atau tugas penyiapan sebagai bentuk kegiatan tindak lanjut dari guru. Suprijono (Thobroni, 2015: 20) Menyatakan hasil belajar adalah polapola perbuatan, nilai-nilai, pengertianpengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan. Merujuk pada pemikiran Gegne, hasil belajar berupa hal-hal berikut: Informasi verbal, keterampilan intelektual, Strategi kognitif, Keterampilan motorik, dan sikap. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah sejumlah kemampuan yang dimiliki siswa setelah mengikuti proses pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran. hasil belajar terbagi menjadi ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Adapun penelitian-penelitian sebelumnya tentang metode percobaan yang dilakukan oleh Oktaviastuti (2014), Parmono (2013), dan Arum (2012) menjelaskan bahwa metode percobaan dapat meningkatkan keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa. METODE Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom action research), karena digunakan untuk mengatasi adanya masalah yang ada dalam kelas X MS 5 SMAN 2 Banjarmasin berkaitan dengan keterampilan proses sains siswa yang masih rendah dengan metode percobaan. Adapun alur penelitian tindakan kelas yang digunakan pada penelitian ini menggunakan alur penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Mc Taggart. Subjek penelitian tindakan ini adalah siswa kelas X MS 5 SMA Negeri 2 Banjarmasin yang berjumlah 29 orang pada semester genap tahun pelajaran 2015/2016. Objek penelitian adalah keterampilan proses sains siswa pada pembelajaran fisika terhadap pelaksanaan metode percobaan. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Banjarmasin pada materi ajar alat-alat optik. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan April Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah siswa melakukan kegiatan sesuai dengan prosedur yang terdapat pada LKS untuk mengukur keterampilan proses sains siswa selama pembelajaran berlangsung 204
8 terkait keterampilan merumuskan masalah/ membuat pertanyaan penelitian, mengidentifikasi variabel, mendefinisikan variabel secara operasional, melakukan percobaan, menyimpulkan, dan mengkomunikasikan. Tes digunakan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa secara kognitif pada materi alatalat optik. Tes dilakukan pada setiap akhir pertemuan siklus I dan siklus II. Observasi dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui keterlaksanaan RPP oleh peneliti dengan menerapkan metode percobaan. Adapun teknik analisis data dilakukan dengan menganalisis keterlaksanaan RPP Analisis hasil belajar dan analisis keterampilan proses sains. Analisis keterlaksanaan RPP: Pengamatan keterlaksanaan RPP dilakukan oleh pengamat dengan keterlaksanaan tahapan-tahapan RPP dikategorikan seperti pada Tabel 3.1. Tabel 1 Kriteria penilaian keterlaksanaan RPP No Rerata Skor Kategori 1 X > 3,25 Sangat Baik 2 2,5 < X 3,25 Baik 3 1,75 < X 2,5 Cukup 4 1,75 Kurang (Widoyoko, 2014: 259) Pengamatan dilakukan oleh dua orang pengamat, sehingga reliabilitas keterlaksanaan RPP dihitung menggunakan rumus yang dikemukakan oleh H.J.X. Fernandes (Arikunto, 2010: 244) sebagai berikut: (1) Keterangan: KK = Koefisien kesepakatan N 1 = Jumlah kode yang dibuat oleh pengamat I. N 2 = Jumlah kode yang dibuat oleh pengamat II. S = sepakat, jumlah kode yang sama untuk objek yang sama. Dan kriteria reliabilitas keterlaksanaan RPP dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Kriteria reliabilitas keterlaksanaan RPP. No Besarnya nilai KK Penafsiran 1 Antara 0,800 1,00 Tinggi 2 Antara 0,600 0,800 Cukup 3 Antara 0,400-0,600 Agak rendah 4 Antara 0,000 0,200 Sangat rendah (Adaptasi Arikunto, 2010) Analisis hasil belajar Sebagai standar ketuntasan belajar siswa digunakan kriteria ketuntasan belajar berdasarkan KKM SMAN 2 Banjarmasin, sebagai berikut: (1) Ketuntasan individual yaitu, jika siswa secara individu mencapai ketuntasan 67. (2) Ketuntasan klasikal yaitu, jika 80% dari seluruh siswa mencapai ketuntasan hasil belajar secara individual. Ketuntasan belajar siswa secara klasikal dihitung dengan rumus: (2) 205
9 Keterangan = Proporsi ketuntsan belajar secara klasikal (%) N = Banyaknya siswa yang mencapai ketuntasan individu 67. N i = Banyaknya siswa dalam kelas. 3. Analisis keterampilan proses sains: Skor keterampilan proses sains siswa yang diperoleh dari nilai individu selanjutnya dirata-ratakan dan dikategorikan sebagaimana kriteria pada Tabel 3. Tabel 3 Kriteria penilaian keterampilan proses sains No Rerata Skor Kategori 1 X > 3,25 Sangat Baik 2 2,5 < X 3,25 Baik 3 1,75 < X 2,5 Cukup 4 1,75 Kurang (Widoyoko, 2014:259) digunakan rumus 1. Dan kriteria reliabilitas keterampilan proses sains dapat dilihat pada Tabel 2. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus dengan menerapkan metode percobaan di mana setiap siklus terdiri dari 2 pertemuan. Adapun hasil observasi tentang keterlaksanaan RPP untuk siklus I dan II adalah sebagai berikut. Untuk menghitung reliabilitas dari keterampilan proses sains siswa Tabel 4. Keterlaksanaan RPP siklus I No Tahap Pertemuan I II Rata-rata Ketegori 1 Pendahuluan 3,87 4 3,94 Sangat baik 2 Kegiatan Inti 3,59 3,64 3,62 Sangat baik 3 Penutup 3,67 3,5 3,58 Sangat baik Rata-rata keseluruhan 3,67 3,69 3,68 Sangat baik Reliabilitas 0,67 0,61 0,64 Cukup Tabel 5. Keterlaksanaan RPP siklus II No Tahap Pertemuan III IV Rata-rata Ketegori 1 Pendahuluan Sangat baik 2 Kegiatan Inti 3,86 3,91 3,89 Sangat baik 3 Penutup Sangat baik Rata-rata keseluruhan 3,92 3,94 3,93 Sangat baik Reliabilitas 0,94 0,89 0,91 Tinggi Adapun penilaian keterampilan pembelajaran berlangsung pada siklus I proses sains siswa selama proses dan siklus II adalah sebagai berikut. 206
10 Tabel 6 Analisis keterampilan proses sains siswa siklus I No Kualifikasi Pertemuan I Pertemuan II Jumlah siswa Jumlah siswa Rata-rata siklus I Persentase 1 Sangat Baik Baik ,13 % 3 Cukup ,07 % 4 Kurang ,8 % 5 Jumlah % Tabel 7 Analisis keterampilan proses sains siswa siklus II No Kualifikasi Pertemuan I Pertemuan II Jumlah siswa Jumlah siswa Rata-rata siklus II Persentase 1 Sangat Baik ,93% 2 Baik ,07% 3 Cukup % 4 Kurang % 5 Jumlah % Tabel 8 Keterampilan proses sains siswa (per indikator) siklus I No Keterampilan proses sains Pertemuan I II Rata-rata Kategori 1 Pertanyaan penelitian 1,81 2,72 2,27 Cukup 2 Mengidentifikasi variable 1,93 3,24 2,58 Baik 3 Mendefinisikan variable 1,40 2,41 1,40 Kurang 4 Melakukan percobaan 3,6 3,58 3,59 Sangat baik 5 Menyimpulkan 1,44 2,12 1,78 Cukup 6 Mengkomunikasikan 1,93 1,21 1,57 Kurang Rata-rata 2,02 2,55 2,28 Cukup Tabel 9 Keterampilan proses sains siswa (per indikator) siklus II No Keterampilan proses sains Pertemuan III IV Rata-rata Kategori 1 Pertanyaan penelitian 3,25 3,98 3,61 Sangat baik 2 Mengidentifikasi variable 2,26 2,96 2,61 Baik 3 Mendefinisikan variable 2,37 2,82 2,59 Baik 4 Melakukan percobaan 3,56 3,51 3,53 Sangat baik 5 Menyimpulkan 3,86 3,81 3,84 Sangat baik 6 Mengkomunikasikan 2,93 3,00 2,96 Baik Rata-rata 3,04 3,35 3,19 Baik Hasil belajar kognitif siswa didapatkan dari tes hasil belajar (THB) pada setiap akhir siklus I dan II yang berupa soal tes essay. 207
11 Tabel 10 Hasil belajar siswa siklus I Kualifikasi Ketuntasan minimal per individu Jumlah siswa Ketuntasan Klasikal(%) Tuntas ,07 Tidak tuntas ,93 Jumlah Tabel 11 Hasil belajar siswa siklus II Kualifikasi Ketuntasan minimal per individu Jumlah siswa Ketuntasan Klasikal (%) Tuntas ,21 Tidak tuntas ,79 Jumlah Pembahasan Keterlaksanaan RPP Keterlaksanaan RPP dilihat dari kemampuan guru mengelola metode percobaan dalam proses pembelajaran dan dinyatakan dengan rata-rata keterlaksanaan dari kedua pengamat. Keterlaksanaan RPP dikategorikan terlaksana sangat baik, terlaksana baik, terlaksana cukup baik, kurang terlaksana, dan tidak terlaksana. Tabel 4 menunjukkan keterlaksanaan RPP siklus I untuk pertemuan 1 dan 2 yang terdiri dari tiga tahap pada metode percobaan. Rata-rata keterlaksanaan RPP siklus I sudah mencapai kategori sangat baik yaitu sebesar 3,68 Instrumen keterlaksanaan RPP cukup reliabel dengan tingkat reliabilitas sebesar 0,64. Walaupun memiliki kategori terlaksana dengan sangat baik, masih banyak yang harus diperbaiki dan ditingkatkan agar metode pembelajaran ini lebih baik. Tabel 5 menunjukkan keterlaksanaan RPP siklus II untuk pertemuan 3 dan 4. Rata-rata keterlaksanaan RPP siklus II adalah sebesar 3,93 sehingga memiliki kategori terlaksana sangat baik. Instrumen keterlaksanaan RPP bersifat reliabel dengan tingkat reliabilitas sebesar 0,91. Secara keseluruhan dibandingkan dengan siklus I, keterlaksanaan RPP untuk siklus II meningkat dan dilaksanakan dengan sangat baik. Hal yang perlu ditingkatkan kelak adalah bagaimana menggunakan bahasa yang baik dan jelas, serta lebih baik lagi dalam mengontrol waktu. Walaupun keterlaksanaan RPP pada siklus I sudah mencapai kategori terlaksana dengan sangat baik. Namun pengajar masih kesulitan dalam membagi waktu saat melaksanakan tahap demi tahap pada RPP. Hal ini disebabkan karena siswa belum terbiasa dengan metode yang diterapkan, sehingga tahap demi tahap pelaksanaan RPP ini membutuhkan 208
12 lebih banyak waktu. Selain itu pengajar juga kesulitan dalam memberikan penguatan materi karena tidak menggunakan media power point, sehingga menyebabkan siswa tidak terlalu memperhatikan pengajar. Kemudian peneliti merefleksi pada siklus berikutnya pengajar lebih memperhatikan dan menguasai setiap aspek dalam RPP dan langkah-langkah proses pembelajaran agar semuanya berjalan dengan lebih baik, memberikan penjelasan materi di awal pembelajaran dengan menggunakan media power point, agar manajemen waktu lebih terkontrol dan siswa bisa lebih memperhatikan guru saat memberikan penjelasan materi. Keterampilan Proses Sains Tabel 6 menunjukkan keterampilan proses sains dilihat dari per indikator yang diamati. Pada pertemuan 1 rata-rata keseluruhan indikator yang diperoleh sebesar 2,02 dengan kategori cukup, dan pada pertemuan 2 diperoleh nilai rata-rata secara keseluruhan sebesar 2,55 dengan kategori baik. Dalam hal ini keterampilan proses sains siswa mengalami peningkatan dari pertemuan 1 ke pertemuan 2, sehingga secara keseluruhan hasil yang diperoleh pada siklus I sebesar 2,28 dengan kategori cukup. Tabel 7 menunjukkan keterampilan proses sains dilihat dari per indikator yang diamati. Pada pertemuan 3 diperoleh nilai rata-rata secara keseluruhan sebesar 3,04 dengan kategori baik. Dan pertemuan 4 nilai rata-rata keseluruhan keterampilan proses sains siswa sebesar 3,35 dengan kategori sangat baik. Pada pertemuan ketiga dan keempat di siklus II ini siswa sudah mulai terbiasa dengan metode pembelajaran yang diterapkan dan pengajar juga memberikan bimbingan penuh saat mengerjakan LKS, sehingga secara keseluruhan keterampilan proses sains siswa pada siklus II mencapai kategori baik dengan nilai sebesar 3,19. Tabel 8 menunjukkan keterampilan proses sains dilihat dari per indikator yang diamati. Pada pertemuan 1 rata-rata keseluruhan indikator yang diperoleh sebesar 2,02 dengan kategori cukup, dan pada pertemuan 2 diperoleh nilai rata-rata secara keseluruhan sebesar 2,55 dengan kategori baik. Dalam hal ini keterampilan proses sains siswa mengalami peningkatan dari pertemuan 1 ke pertemuan 2, sehingga secara keseluruhan hasil yang diperoleh pada siklus I sebesar 2,28 dengan kategori cukup. Tabel 9 menunjukkan keterampilan proses sains dilihat dari per indikator yang diamati. Pada pertemuan 3 diperoleh nilai rata-rata secara keseluruhan sebesar 3,04 ddengan kategori baik. Dan pertemuan 4 nilai rata-rata keseluruhan keterampilan proses sains siswa sebesar 3,35 dengan 209
13 kategori sangat baik. Pada pertemuan ketiga dan keempat di siklus II ini siswa sudah mulai terbiasa dengan metode pembelajaran yang diterapkan dan pengajar juga memberikan bimbingan penuh saat mengerjakan LKS, sehingga secara keseluruhan keterampilan proses sains siswa pada siklus II mencapai kategori baik dengan nilai sebesar 3,19. Adanya peningkatan keterampilan proses sains ini berkaitan dengan penggunaan metode percobaan pada saat proses pembelajaran untuk mengukur tingkat keterampilan siswa. Dari hasil ini terlihat bahwa metode percobaan dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa. Hal ini sejalan dengan pendapat Oktaviastuti dan Anggariyani (2014) dalam penelitiannya yang menyatakan bahwa metode percobaan sebagai salah satu cara mengajar yang efektif untuk memberikan kesempatan kepada siswa terlibat secara langsung dalam kegiatan pembelajaran. Melalui metode ini dapat melatihkan keterampilan proses sains siswa. Menurut teori konstruktivisme yang melandasi metode percobaan, siswa menciptakan pengetahuan sebagai hasil dari pemikiran dan interaksi dengan lingkungan sosial. Teori ini berpandangan bahwa belajar merupakan suatu proses, bukan menekankan hasil. Siswa didorong untuk melakukan penyelidikan dalam upaya mengembang rasa ingin tahu secara alami (Sani, 2014). Hasil Belajar Tabel 10 menunjukkan bahwa ketuntasan klasikal mencapai 62,07% atau 18 siswa yang tuntas dari total 29 siswa dalam kelas. Sedangkan siswa yang tidak tuntas ada 11 orang atau 37,93%. Tabel 11 menunjukkan bahwa ketuntasan belajar siswa sudah mencapai 86,21% secara klasikal atau 25 siswa yang tuntas dari 29 siswa dalam kelas. Sedangkan siswa yang tidak tuntas adalah 13,79% atau 4 orang siswa. Adanya peningkatan hasil belajar ini menunjukkan adanya kaitan dengan penggunaan metode pembelajaran yang dipakai. Walaupun secara perlahan, siswa mampu berpikir secara runtut dan menemukan sesuatu dari kegiatan percobaan. Hasil ini menunjukkan bahwa metode percobaan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Arum (2012) menyatakan bahwa serangkaian kegiatan pembelajaran dengan penerapan metode percobaan dapat membuat siswa aktif dan mampu memahami konsep fisika dengan baik sehingga hasil belajar siswa tinggi. Menurut Syaiful (Poiyo, 2013) metode percobaan dapat mempengaruhi hasil belajar karena metode percobaan lebih mudah digunakan oleh siswa 210
14 karena siswa terlibat langsung pada saat pembelajaran berlangsung. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan refleksi yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa dilakukan menggunakan metode percobaan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut: 1) Tahap 1: pendahuluan, yaitu memberikan motivasi kepada siswa agar mereka antusias dalam mengikuti proses pembelajaran. 2) Tahap 2: kegiatan inti, yaitu membimbing siswa saat pembuat pertanyaan penelitian mengenai percobaan yang akan dilakukan, membimbing siswa saat mengidentifikasi variabel dan mendefinisikan variabel secara operasional, membimbing siswa saat melakukan percobaan, membimbing siswa saat menyimpulkan dan mengkomunikasikan hasil percobaan.tahap inilah yang paling penting untuk bisa meningkatkan keterampilan proses sains siswa. Selain itu, di tahap ini pengajar juga menjelaskan materi pembelajaran, yang dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa. 3) Tahap 3: penutup, yaitu membimbing siswa dalam merangkum hasil pembelajaran yang telah dilakukan. Berdasarkan analisis dan pembahasan dapat diuraikan temuan hasil penelitian sebagai berikut: 1) Keterlaksanaan RPP dengan metode percobaan telah mencapai kategori terlaksana sangat baik pada siklus I maupun siklus II, dengan persentase keseluruhan sebesar 3,68 untuk siklus I dan tingkat reliabilitas sebesar 0,64 degan kategori cukup, serta 3,93 untuk siklus II dengan reliabilitas tinggi yaitu sebesar 0,91. 2) Keterampilan proses sains siswa mengalami peningkatan. Pada siklus I diperoleh hasil rata-rata keseluruhan yaitu 2,28 dengan kategori cukup, dan pada siklus II diperoleh hasil rata-rata keseluruhan yaitu 3,19 dengan kategori baik. 3) Hasil belajar siswa pada siklus I diperoleh ketuntasan klasikal sebesar 62,07% atau 18 siswa yang tuntas dari 29 siswa keseluruhan. Dan pada siklus II terjadi peningkatan dengan ketuntasan klasikal 86,21% atau 25 dari 29 siswa yang tuntas, pada siklus II hasil belajar siswa sudah memenuhi indikator keberhasilan yang ditentukan. DAFTAR PUSTAKA Abidin, Y Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum Bandung: PT. Refika Aditama. 211
15 Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Pratik. Yogyakarta: Rineka Cipta. Arum, dkk. (2012). Penerapan Model Pembelajaran CLIS (Children Learning In Science) dengan Metode Eksperimen dalam Pembelajaran Fisika di Kelas VIII SMP. Jurnal Pembelajaran Fisika (JPF). 1(2). Elnada, I.W., Mastuang dan Abdul Salam. (2016). Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dengan Model Inkuiri Terbimbing pada Siswa Kelas X Pmia 3 Di SMAN 3 Banjarmasin. Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika, 4 (3), Hamdayama, J. (2014). Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter. Bogor: Ghalia Indonesia. Marjan, J. (2014). Pengaruh Pembelajaran Pendekatan Saintifik Terhadap Hasil Belajar Biologi dan Keterampilan Proses Sains Siswa MA Mu allimat NW Pancor Selong Kabupatern Lombok Timur Nusa Tenggara Barat. e-journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha. Volume 4. Nur, M. (2011). Modul Keterampilanketerampilan Proses Sains. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya. Oktaviastuti. R, dkk. (2014). Implementasi Metode Eksperimen dalam Pembelajaran Fisika Sebagai Upaya Melatihkan Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas XI di SMA Wachid Hasyim 2 Taman Sidoarjo. Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF). 3. (1). Parmono. (2013). Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan CTL Melalui Metode Eksperimen dan Demonstrasi Ditinjau dari Kreativitas dan Gaya Belajar Siswa. Jurnal Inkuiri. 2(1). Poiyo, M. (2013). Pengaruh Penerapan Metode Eksperimen terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Listrik Dinamis. Skripsi, Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan IPA Universitas Negeri Gorontalo. Sani, R.A. (2014). Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Setiawan, H., M. Arifuddin dan Abdul Salam. (2016). Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Fisika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Juai dengan Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing. Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika,(4) 1, Siska, M. (2013). Peningkatan Keterampilan Proses Sains Siswa SMA Melalui Pembelajaran Praktikum Berbasis Inkuiri pada Materi Laju Reaksi. Jurnal Riset & Praktik Pendidikan Kimia. 1(1). Syarifudin, dkk. (2008). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Diadit Media. Thobrani, M. (2015). Belajar dan Pembelajaran Teori dan Praktik. Yogyakarta: Ar Ruzz Media. Widoyoko, E.P. (2014). Hasil Pembelajaran di Sekolah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 212
MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X IPA 1 SMA NEGERI 1 MARABAHAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY
MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X IPA 1 SMA NEGERI 1 MARABAHAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY Berlinda Agustina AS, Muhammad Arifuddin Jamal, Sarah Miriam Program Studi
Lebih terperinciMENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING PADA SISWA KELAS X PMIA 3 DI SMAN 3 BANJARMASIN
MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING PADA SISWA KELAS X PMIA 3 DI SMAN 3 BANJARMASIN Ika Widya Elnada, Mastuang, dan Abdul Salam Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas
Lebih terperinciAmelia dan Syahmani. Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Melalui Pendekatan Scientific 32
Amelia dan Syahmani. Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Melalui Pendekatan Scientific 32 MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC
Lebih terperinciMENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSEDURAL SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 31 BANJARMASIN MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA PEMBELAJARAN IPA FISIKA
MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSEDURAL SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 31 BANJARMASIN MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA PEMBELAJARAN IPA FISIKA Dandan Wicaksono, M. Arifuddin, Misbah Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciMENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 10 BANJARMASIN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING
MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 10 BANJARMASIN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING Muhammad Abdul Karim, Zainuddin, dan Mastuang Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciMENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI REDOKS
QUANTUM, Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, Vol. 8, No.1, 2017, 43-51 43 MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI REDOKS Improving Students
Lebih terperinciMENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PROBLEM SOLVING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI HIDROLISIS GARAM
JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 217, 37-45 37 MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PROBLEM SOLVING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI HIDROLISIS
Lebih terperinciDidik Cahyono 1), Dwi Haryoto 2), dan Asim 3) Universitas Negeri Malang
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X-7 SMA NEGERI 1 TUREN Didik Cahyono 1), Dwi Haryoto 2),
Lebih terperinciMENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING
MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING Riska Asyari Putri, Mastuang, Abdul Salam M. Program Studi Pendidikan Fisika FKIP ULM Banjarmasin rsksyrptr@gmail.com
Lebih terperinciJURNAL. Oleh. Naelal Ngiza NIM
PENINGKATAN SIKAP ILMIAH DAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN ACCELERATED LEARNING MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS VII E SMP NEGERI 3 SILO TAHUN AJARAN 2012/2013 JURNAL Oleh Naelal
Lebih terperinciMENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING
MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING Bera Tri Handayani, M. Arifuddin, Misbah Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Lambung Mangkurat bera.handayani@gmail.com
Lebih terperinciKata kunci : kemampuan berpikir kreatif, hasil belajar, Creative Problem Solving
Quantum, Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, Vol.7, No.2, Oktober 2016, hlm. 127-134 127 MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS)
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP
PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP ARTIKEL PENELITIAN OLEH : SUCI SEKARWATI NIM F15111030 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA MATERI ASAM DAN BASA DENGAN MENGGUNAKAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) PADA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 5 MAKASSAR
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA MATERI ASAM DAN BASA DENGAN MENGGUNAKAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) PADA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 5 MAKASSAR EFFORTS TO INCREASE LEARNING OUTCOMES OF CHEMICAL ACID
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PROBLEM POSING
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PROBLEM POSING DALAM SETTING COOPERATIVE LEARNING PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI KELAS X 2 SMA NEGERI 10 BANJARMASIN Intan Rias Rindang Sari, Zainuddin, Abdul
Lebih terperinciMENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X MA MUHAMMADIYAH 2 AL FURQAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING
MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X MA MUHAMMADIYAH 2 AL FURQAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING Ahmad Sudrajat, Zainuddin, Misbah Pendidikan Fisika FKIP Universitas Lambung
Lebih terperinciPENERAPAN TIPE LEARNING CYCLE MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
PENERAPAN TIPE LEARNING CYCLE MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Rakhmatun Nisa, Zainuddin, Suriasa Pendidikan Fisika FKIP Universitas Lambung Mangkurat Rakhmatunnisa@yahoo.co.id
Lebih terperinciAprillia Fitriana 1, Dwi Haryoto 2, Sumarjono 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang.
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII-A MTs MIFTAHUL ULUM BATOK, MADIUN Aprillia Fitriana 1, Dwi Haryoto 2, Sumarjono
Lebih terperinciSherli Malinda, Nyoman Rohadi dan Rosane Medriati
PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA PADA KONSEP USAHA DAN ENERGI DI KELAS X MIPA.3 SMAN 10 BENGKULU Sherli Malinda, Nyoman Rohadi dan Rosane
Lebih terperinciISSN Oleh. (I Dewa Made Warnita) Guru Mata Pelajaran Fisika SMA Negeri 1 Selemadeg
ISSN 0216-3241 181 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA 4 SMA NEGERI 1 SELEMADEG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Oleh I Dewa Made
Lebih terperinciPENERAPAN TIPE LEARNING CYCLE MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
PENERAPAN TIPE LEARNING CYCLE MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Rakhmatun Nisa, Zainuddin, Suriasa Pendidikan Fisika FKIP Universitas Lambung Mangkurat Rakhmatunnisa@yahoo.co.id
Lebih terperinciUNESA Journal of Chemistry Education ISSN: Vol. 6, No. 1, pp January 2017
KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA SMA NEGERI 12 SURABAYA MELALUI PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE 7-E SCIENCE PROCESS SKILLS ON CHEMICAL EQUILIBRIUM TOPIC IN SMA NEGERI 12 SURABAYA
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT Hadiyanti Ulfah, M. Arifuddin Jamal, dan Mustika Wati Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unlam
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk
Lebih terperinciLINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR KELAS IV SD N BALANGAN II
3.388 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 36 Tahun ke-5 2016 LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR KELAS IV SD N BALANGAN II ENVIRONMENT TO IMPROVE PROCESS SKILLS AND
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VIII-A MTS AL HAMID BANJARMASIN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VIII-A MTS AL HAMID BANJARMASIN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI Widha Nur Hasnah. Arifuddin Jamal, Sri Hartini Program Studi Pendidikan Fisika
Lebih terperinciMELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI LAJU REAKSI KELAS XI SMA NEGERI 1 GRESIK
MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI LAJU REAKSI KELAS XI SMA NEGERI 1 GRESIK EXERCISING SCIENCE PROCESS SKILLS THROUGH IMPLEMENTATION INQUIRY
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT Hadiyanti Ulfah, M. Arifuddin Jamal, dan Mustika Wati Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unlam
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SEKOLAH DASAR
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SEKOLAH DASAR Zakaria Andi, Syamsiati, Endang Uliyanti Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP UNTAN, Pontianak
Lebih terperinciHannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan
1 PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA SUB POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK SISWA KELAS VIII-7 SMP NEGERI 1 KREMBUNG SIDOARJO SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN
Lebih terperinciMENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DI KELAS IV SDN NO. 3 PANII
MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DI KELAS IV SDN NO. 3 PANII Umi Rahayu Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Lebih terperinciPENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III Bainen, Syamsiati, Suryani PGSD, FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak Email : ibu.bainen@yahoo.com Abstrak:
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS
MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS Setiawati, Benedictus Kusmanto Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DISERTAI TEKNIK PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA
MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DISERTAI TEKNIK PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA 1) Hendrasti Kartika Putri, 2) Indrawati, 2) I Ketut Mahardika 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika
Lebih terperinciLisda Karmila, Zainuddin, dan Syubhan An nur Pendidikan Fisika FKIP Universitas Lambung Mangkurat
IMPROVING SCIENCE PROCESS SKILLS CLASS XI IPA 1 MAN 3 BANJARMASIN INQUIRY DISCOVERY LEARNING (IDL) GUIDED BY OPERATION OF MODEL MATERIAL IN TEACHING IMPULSE AND MOMENTUM Lisda Karmila, Zainuddin, dan Syubhan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING
PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE CO-OP CO-OP DISERTAI METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS DI SMP NEGERI 2 RAMBIPUJI
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU Desi Fitria 1, Pebriyenni 1, Asrul Thaher 2 Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (ISSN ) Volume 1 No 4, Oktober 2015
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM DENGAN METODEDISKUSI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMPN 2 LINGSAR TAHUN AJARAN 2014/2015 Ibrohim Mirgoni *, Hairunnisyah Sahidu, Hikmawati
Lebih terperinciJoyful Learning Journal
JLJ 3 (1) (2014) Joyful Learning Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jlj Penerapan Model Student Facilitator And Explaining Berbantuan Media Visual untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran
Lebih terperinciTHE APPLICATION OF ACTIVE LEARNING STRATEGY INSTANT ASSESSMENT
1 THE APPLICATION OF ACTIVE LEARNING STRATEGY INSTANT ASSESSMENT TYPE TO IMPROVE STUDENT S ACTIVITY AND ACHIEVEMENT ON SUBJECT OF COLLOID CLASS XI IPA 1 SMA Negeri 15 PEKANBARU Nurhayati Fardilla *, Rasmiwetti
Lebih terperinciMENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL INQUIRY-DISCOVERY LEARNING (IDL) TERBIMBING
MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL INQUIRY-DISCOVERY LEARNING (IDL) TERBIMBING Bahrudin, Zainuddin, dan Suyidno Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS SINTESIS SISWA DENGAN METODE PROBLEM SOLVING MELALUI PENGAJARAN LANGSUNG
MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS SINTESIS SISWA DENGAN METODE PROBLEM SOLVING MELALUI PENGAJARAN LANGSUNG Muhammad Rizhan, M. Arifuddin Jamal, dan Sri Hartini Prodi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin
Lebih terperinciOleh ABSTRAK. Kata kunci : Self Regulated Learning (SRL), hasil belajar, respon siswa
Penerapan Model Pembelajaran Self Regulated Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar TIK Siswa Kelas VIII A SMP Bhaktiyasa Singaraja Tahun Ajaran 2012/2013 Oleh Komang Sudadiartharia, NIM 0815051029 Jurusan
Lebih terperinciMENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT
MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT Siti Fatimah, M. Arifuddin Jamal, dan Suyidno Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin,
Lebih terperinciWardah Fajar Hani, 2) Indrawati, 2) Subiki 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika. Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember
PENGARUH MODEL INQUIRY TRAINING DISERTAI MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA (FISIKA) DI MTs 1) Wardah Fajar Hani, 2) Indrawati, 2) Subiki 1)
Lebih terperinciMENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 JUAI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING
MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 JUAI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING Hendra Setiawan, M. Arifuddin Jamal, Abdul Salam M Program Studi
Lebih terperinciJurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 04 No. 03, September 2015, ISSN:
PENERAPAN PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN MENYUSUN LAPORAN DAN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATERI ALAT OPTIK DI SMA NEGERI 1
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA BIOLOGI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI METODE DEMONSTRASI
PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA BIOLOGI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI METODE DEMONSTRASI 1 Ota Mulyono, 2 Yakobus Bustami, dan 3 Hendrikus Julung 123 Program studi Pendidikan Biologi, STKIP
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI KELAS V SDN 21 PONTIANAK UTARA ARTIKEL PENELITIAN
PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI KELAS V SDN 21 PONTIANAK UTARA ARTIKEL PENELITIAN NETI NIM F33210022 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciINTEGRASI GALERI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No., Juli 2016 (Edisi Khusus) ISSN 277-220 (Media Cetak) 277-3921 (Media Online) INTEGRASI GALERI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK
Lebih terperinciPENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Ulfatun Rohmah 1, Suhartono 2, Ngatman 3 PGSD FKIP Universitas Negeri Sebelas Maret, Jalan Kepodang 67A Panjer Kebumen
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK Suzana 1), Gusmaweti 2), Erwinsyah Satria 1) 1) Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciOleh. Ni Wayan Purni Lestari,
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI PRACTICE-REHEARSAL PAIRS (PRAKTIK BERPASANGAN) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KKPI SISWA KELAS X TB4 SMK NEGERI 2 TABANAN TAHUN AJARAN
Lebih terperinciPENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU APPLICATION METHODS DEMONSTRATION TO IMPROVE STUDENT LEARNING OUTCOMES IN LEARNING IPA INTEGRATED Dahyana
Lebih terperinciPENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENERAPAN MODEL INKUIRI PADA SISWA KELAS II SD
ISSN: 1979-732X PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENERAPAN MODEL INKUIRI PADA SISWA KELAS II SD Tri Wahyuningsih SD Negeri 09 Kepahiang Kabupaten Kepahiang e-mail: triwahyuningsih@gmail.com Abstract:
Lebih terperinciMillathina Puji Utami et al., Model Pembelajaran Children Learning in Science (CLIS)...
1 Model Pembelajaran Children Learning in Science (CLIS) dalam Pembentukan Konsep Fisika Siswa SMA di Kabupaten Jember (Materi Pokok Elastisitas Zat Padat dan Hukum Hooke) (Children Learning in Science
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PENDEKATAN PROBLEM POSING DALAM MEWUJUDKAN ACTIVE JOYFULL EFFECTIVE LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2, Juli 2016 IMPLEMENTASI PENDEKATAN PROBLEM POSING DALAM MEWUJUDKAN ACTIVE JOYFULL EFFECTIVE LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA Mariyoto
Lebih terperinciProgram Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LISTRIK DINAMIS DENGAN MODEL CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) DISERTAI METODE DEMONSTRASI SISWA KELAS X-2 SMAN 1 PAKUSARI JEMBER TAHUN 2014 1) Kiftiyah, 2) Sutarto,
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS SINTESIS SISWA DENGAN METODE PROBLEM SOLVING MELALUI PENGAJARAN LANGSUNG
MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS SINTESIS SISWA DENGAN METODE PROBLEM SOLVING MELALUI PENGAJARAN LANGSUNG Muhammad Rizhan, M. Arifuddin Jamal, dan Sri Hartini Prodi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin
Lebih terperinciKEEFEKTIFAN MODEL CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR RASIONAL SISWA
KEEFEKTIFAN MODEL CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR RASIONAL SISWA Marlina, Zainuddin, dan Syubhan Annur Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL WORD SQUARE BERBANTUAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD
PENERAPAN MODEL WORD SQUARE BERBANTUAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD Ni Komang Santi Nopiyanti 1, Made Sulastri 2, Ign. I Wayan Suwatra 3 1 Jurusan PGSD,
Lebih terperinciJurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, 1-5 ISSN:
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBASIS KEGIATAN LABORATORIUM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ELASTISITAS KELAS X SMA NEGERI 2 SIDOARJO Jufita Ratnasari, Wasis Jurusan
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII-C SMP NEGERI 3 LINGSAR PADA MATERI SEGIEMPAT MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII-C SMP NEGERI 3 LINGSAR PADA MATERI SEGIEMPAT MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING TAHUN AJARAN 2016/2017 ARTIKEL SKRIPSI BAIQ HIDAYAH E1R113012 PROGRAM
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN Nurhaidah, Japet Ginting, Suhermi Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciNoorhafizah dan Rahmiliya Apriyani
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) KOMBINASI MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV SDN SUNGAI MIAI 5 BANJARMASIN Noorhafizah
Lebih terperinciBerkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol. 1, No 2, Juni 2013
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 1 TAMBAN PADA MATERI AJAR KALOR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) Aidha Yuliandary, Zainuddin,
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS SINTESIS SISWA MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN LANGSUNG DENGAN METODE PROBLEM SOLVING
MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS SINTESIS SISWA MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN LANGSUNG DENGAN METODE PROBLEM SOLVING Surya Haryandi, Zainuddin, dan Suyidno Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin
Lebih terperinciBerkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 4 no.1 Februari 2016
MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS SISWA KELAS X MS3 SMAN 2 BANJARMASIN PADA MATERI GERAK MELINGKAR MELALUI PENGAJARAN LANGSUNG BERMETODE PEMECAHAN MASALAH Rina Refiana, M. Arifuddin Jamal, Sri Hartini Program
Lebih terperinciJCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017,
JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 17, 28-36 28 MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY, INTELLECTUALLY, REPETITION PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMA Mata Pelajaran : Fisika Kelas/ Semester : XI/2 Materi Pokok : OPTIK GEOMETRI Alokasi Waktu : 1 x 3 Jam Pelajaran A. Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION
MUST: Journal of Mathematics Education, Science and Technology Vol. 1, No. 2, Desember 2016. Hal 199 208. UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI)
Lebih terperinciImplementasi Model Pembelajaran... (Iqbal Wahyu Perdana) 1
Implementasi Model Pembelajaran... (Iqbal Wahyu Perdana) 1 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFMETODE JIGSAWUNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 1 BANJARNEGARA
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS SINTESIS SISWA MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN LANGSUNG DENGAN METODE PROBLEM SOLVING
MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS SINTESIS SISWA MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN LANGSUNG DENGAN METODE PROBLEM SOLVING Surya Haryandi, Zainuddin, dan Suyidno Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin
Lebih terperinciPenerapan Mind Mapping pada Pembelajaran Biologi Konsep Sistem Pernapasan Manusia terhadap Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa
SP-6-7 Penerapan Mind Mapping pada Pembelajaran Biologi Konsep Sistem Pernapasan Manusia terhadap Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Mind Mapping Implementation in Biology Learning (Human Respiration
Lebih terperinciPeningkatan Aktifitas Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Jigsaw
Peningkatan Aktifitas Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Jigsaw 188 Nurdin SMA Negeri 3 Majene nurdin.chem@gmail.com Abstrak Penelitian ini adalah Penelitian Tidakan Kelas yang bertujuan untuk meningkatkan
Lebih terperinciAidha Yuliandary, Zainuddin, dan Mustika Wati Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 1 TAMBAN PADA MATERI AJAR KALOR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) Aidha Yuliandary, Zainuddin,
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD INPRES 2 KAYUMALUE NGAPA
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD INPRES 2 KAYUMALUE NGAPA Erlina 1, Amram Rede dan Sahrul Saehana 2 1 (Mahasiswa Magister
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL MASTERY LEARNING BERBANTUAN LKPD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI KELAS VIII.3 SMP NEGERI 4 KOTA BENGKULU
PENERAPAN MODEL MASTERY LEARNING BERBANTUAN LKPD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI KELAS VIII.3 SMP NEGERI 4 KOTA BENGKULU 1 Rika Novelia, 2 Dewi Rahimah, 3 M. Fachruddin S 1,2,3
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR Praditya Danies Kurniawan 1), Sularmi 2), Tri Budiharto
Lebih terperinciSally Ahliha, Mastuang, Andi Ichsan Mahardika Pendidikan Fisika FKIP Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 26 BANJARMASIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) DALAM SETTING PENGAJARAN LANGSUNG Sally Ahliha, Mastuang, Andi Ichsan
Lebih terperinciJurnal PTK dan Pendidikan. Chairunnisa Madrasah Aliyah Negeri 3 Banjarmasin
p-issn: 2460-1780 e-issn: 2549-2535 Desember 2017 MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KONSEP HIDROKARBON DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT BERBANTUAN MEDIA ADOBE FLASH
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SISWA PADA MATERI LAJU REAKSI KELAS XI IPA MAN SUMENEP
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SISWA PADA MATERI LAJU REAKSI KELAS XI IPA MAN SUMENEP IMPLEMENTATION INQUIRY LEARNING MODEL TO TRAIN STUDENT PROCESS SKILLS
Lebih terperinciPENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH
PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH Heru Iswanto Program Pascasarjana PIPS Universitas PGRI Yogyakarta Abstract This study aims to improve learning motivation
Lebih terperinciPendidikan Biologi, FITK, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2) MTsN II Pamulang koresponden: Abstrak
Seminar Nasional Biologi, Lingkungan, dan Pembelajaran Pendidikan Biologi FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 24 Oktober 2015 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SAINS II MELALUI
Lebih terperinciSiti Nurkhayani, Zainuddin, dan Syubhan Annur Prodi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin,
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 31 BANJARMASIN PADA POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF Siti Nurkhayani, Zainuddin, dan Syubhan Annur Prodi
Lebih terperinciUnesa Journal of Chemical Education Vol. 2, No. 2, pp May 2013 ISSN:
PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA MATERI POKOK HIDROLISIS GARAM UNTUK MENINGKATKAN KARAKTER MENGHARGAI BAGI SISWA KELAS XI IPA MA BAHAUDDIN SIDOARJO IMPLEMENTATION OF CONTEXTUAL
Lebih terperinciSanti Helmi et al., Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA (Fisika)...
1 Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA (Fisika) dengan Model Pembelajaran Inkuiri disertai LKS Terbimbing pada Siswa Kelas 8A SMPN 10 Jember Tahun 2014/2015 Improving Science (Physics) Learning
Lebih terperinciErmei Hijjah Handayani*, Elva Yasmi Amran**, Rini***
1 IMPROVING STUDENT LEARNING ACTIVITY ON COLLOID SUBJECT BY USING STUDENT WORKSHEET THAT IS BASED ON IDEAL PROBLEM SOLVING IN XI MIA 3 OF SMAN 1 PEKANBARU Ermei Hijjah Handayani*, Elva Yasmi Amran**, Rini***
Lebih terperinciDita Tria Putri, Made Sukaryawan, Bety Lesmini Universitas Sriwijaya
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) PADA MATA PELAJARAN KIMIA KELAS X MIA 2 SMA NEGERI 5 PALEMBANG Dita Tria Putri,
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING
PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 SUBOH TAHUN AJARAN 2013/2014 Aditya Permana
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN OLEH: REPSA YUNITA NPM
ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PROJECT BASED LEARNING DI SDN 09 IV KOTO AUR MALINTANG OLEH: REPSA YUNITA NPM. 1110013411250 PROGRAM
Lebih terperinciIMPROVING THE RESULT OF STUDY VII E GRADE STUDENTS OF SMP NEGERI 26 BANJARMASIN USING PROBLEM SOLVING METHOD IN DIRECT INTRUCTION SETTING
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 26 BANJARMASIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) DALAM SETTING PENGAJARAN LANGSUNG Sally Ahliha, Mastuang, Andi Ichsan
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.
1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO Oleh Eviyanti ABSTRACT This study is an action research aimed to find out
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA Albertus D Lesmono, Supeno, Tita Riani Program Studi Pendidikan Fisika FKIP
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP 1) Rika Lestari, 2) Singgih Bektiarso, 2) Albertus D.
Lebih terperinciPenerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Pada Siswa Kelas V SDN No. 2 Sikara Kecamatan Sindue Tobata
Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Pada Siswa Kelas V SDN No. 2 Sikara Kecamatan Sindue Tobata Mustimah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh:
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI AP 1 SMKN 1 MATARAM TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PADA PEMBELAJARAN STATISTIKA MELALUI PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING ARTIKEL SKRIPSI Diajukan
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing disertai diskusi dalam Pembelajaran Fisika Kelas VII di SMP
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing disertai diskusi dalam Pembelajaran Fisika Kelas VII di SMP Ida Purwati, Sri Astutik, Nuriman Program Studi Pendidikan Fisika jurusan Pendidikan
Lebih terperinciSiti Nurkhayani, Zainuddin, dan Syubhan Annur Prodi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 31 BANJARMASIN PADA POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF Siti Nurkhayani, Zainuddin, dan Syubhan Annur Prodi
Lebih terperinciAhmad Murjani dan Abdul Hamid Pendidikan Kimia FKIP Universitas Lambung Mangkurat
Quantum, Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, Vol.7, No.2, Oktober 2016, hlm. 103-108 103 MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF PADA MATERI LARUTAN
Lebih terperinci