PERAN PERENCANAAN KEUANGAN DENGAN ADANYA PEMBELIAN ASET TETAP DALAM MENINGKATKAN KINERJA KEUANGAN PT. G SKRIPSI. Oleh. Vito Siswaji

Transkripsi

1 PERAN PERENCANAAN KEUANGAN DENGAN ADANYA PEMBELIAN ASET TETAP DALAM MENINGKATKAN KINERJA KEUANGAN PT. G SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat Untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Oleh Vito Siswaji UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MANAJAMEN (Terakreditasi berdasarkan Keputusan BAN - PT No. 227/BAN PT/Ak-XVI/S/X1/2013) BANDUNG 2017

2 THE ROLE OF FINANCIAL PLANNING BY PURCHASING OF FIXED ASSET IN ORDER TO INCREASE FINANCIAL PERFORMANCE OF PT. G UNDERGRADUATE THESIS Submitted to complete the requirement of a bachelor degree in economic By Vito Siswaji PARAHYANGAN CATHOLIC UNIVERSITY FACULTY OF ECONOMIC MANAGEMENT DEPARTMENT (Accredited based on the degree of BAN - PT No. 227/BAN PT/Ak-XVI/S/X1/2013) BANDUNG 2017

3 UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MANAJEMEN Peran Perencanaan Keuangan Dengan Adanya Pembelian Aset Tetap Dalam Meningkatkan Kinerja Keuangan PT. G Oleh Vito Siswaji PERSETUJUAN SKRIPSI Bandung, Januari 2017 Ketua Program Studi S1 Manajemen, Triyana Iskandarsyah Dra., M. Si. Pembimbing, Inge Barlian, Dra., Akt., MSc.

4

5 PERNYATAAN Saya yang bertanda-tangan di bawah ini, Nama (sesuai akte lahir) : Vito Siswaji Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 27 September 1995 Nomor Pokok : Program studi : Manajemen Jenis naskah : Skripsi JUDUL Peran Perencanaan Keuangan Dengan Adanya Pembelian Aset Tetap Dalam Meningkatkan Kinerja Keuangan PT. G Dengan, Pembimbing : Inge Barlian, Dra., Akt., MSc. SAYA NYATAKAN Adalah benar-benar karya tulis saya sendiri; 1. Apa pun yang tertuang sebagai bagian atau seluruh isi karya tulis saya tersebut di atas dan merupakan karya orang lain (termasuk tapi tidak terbatas pada buku, makalah, surat kabar, internet, materi perkuliahan, karya tulis mahasiswa lain), telah dengan selayaknya saya kutip, sadur atau tafsir dan jelas telah saya ungkap dan tandai 2. Bahwa tindakan melanggar hak cipta dan yang disebut plagiat (plagiarism) merupakan pelanggaran akademik yang sanksinya dapat berupa peniadaan pengakuan atas karya ilmiah dan kehilangan hak kesarjanaan. Demikian pernyataan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan tanpa paksa oleh pihak mana pun. Pasal 25 Ayat (2) UU. No 20 Tahun 2003: Lulusan perguruan tinggi yang karya ilmiahnya digunakan unruk memperoleh gelar akademik, profesi, atau vokasi terbukti merupakan jiplakan dicabut gelarnya. Pasal 70: Lulusan yang karya ilmiahnya yang digunakannya untuk mendapatkan gelar akademi, profesi, atau vokasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (2) terbukti merupakan jiplakan dipidana dengan pidana penjara paling lama dua tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp. 200 juta. Dinyatakan tanggal: Januari 2017 Pembuat pernyataan:.. ( Vito Siswaji )

6 ABSTRAK Fokus pemerintah Indonesia pada tahun 2016 adalah pembangunan infrstruktur selain itu presiden Jokowi juga menetapkan kebijakan pengampunan pajak. Hal ini akan menyebabkan pembangunan infrastruktur akan didukung oleh kebijakan pengampunan pajak karena dana hasil pengampunan pajak akan sebagian besar digunakan oleh pemiliknya untuk diinvestasikan kedalam benduk properti. Dengan berkembangnya industri properti maka juga akan meningkatkan penjualan bahan bakunya seperti keramik. Berita ini menjadi peluang untuk pebisnis keramik maka dari itu setiap perusahaan keramik harus berlomba untuk memenuhi permintaan keramik di pasar dan juga memerhatikan biaya yang digunakan harus seefisien mungkin agar keuntungan yang dicapai maksimal. Salah satu perusahaan yang berkecimpung dalam industri keramik adalah PT. G. PT. G merupakan perusahaan distribusi keramik dimana pasokan barang jadi keramik didatangkan dari Medan dan didistribusikan pada daerah Jawa Barat. Penulis dalam melakukan penelitiannya menggunakan metode penelitian deskriptif dimana penulis mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan data sehingga dapat menampilkan objek yang diteliti dan memberikan kesimpulan berikut solusi. Data yang digunakan merupakan data primer dan data sekunder dengan teknik pengumpulan data seperti studi literatur, studi dokumenter dan wawancara tidak terstruktur. Penulis mengamati kondisi perusahaan pada tahun 2016 mengalami kerugian sebesar -Rp lalu penulis juga melihat adanya biaya yang besar pada biaya angkut sebesar Rp dimana biaya tersebut mempunyai peluang untuk diefisiensi Penulis juga mengamati adanya ketidak-efisienan dalam pemakaian biaya angkut dimana sebanyak 80% biaya ngakut dikeluarkan untuk menyewa truk jasa ekspedisi. Dari hasil wawancara dengan manajer keuangan PT. G biaya yang dikeluarkan untuk menyewa truk jasa ekspedisi tersebut semakin meningkat setiap tahunnya dan pelayanan yang diberikan kurang memuaskan seperti ketidaksiapan truk saat dibutuhkan. Dengan melihat permasalahan yang terjadi penulis memberi saran kepada PT. G untuk mengganti biaya sewa truk jasa ekspedisi dengan berinvestasi truk sendiri dengan memakai truk sendiri diharapkan akan mengurangi biaya angkut yang merupakan biaya dengan proporsi terbesar dan meningkatkan keuntungan jangka panjang. Kata kunci: perencanaan keuangan, pembelian aset tetap, efisiensi I

7 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas semua berkat yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul PERAN PERENCANAAN KEUANGAN DENGAN ADANYA PEMBELIAN ASET TETAP DALAM MENINGKATKAN KINERJA KEUANGAN PT. G. Penulis menyusun skripsi ini untuk memenuhi salah satu syarat yang harus ditempuh dalam menyelesaikan studi S1 di Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen, Universitas Katolik Parahyangan. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mendapatkan bimbingan, saran, kritik, bantuan, dan dorongan semangat dari banyak pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Papa, Mama dan Adik dari penulis yang selalu mendukung dari segi material, moril yang selalu mendukung dan memberikan semangat agar penyusunan skripsi ini bisa selesai. 2. Ibu Inge Barlian, Dra. Akt., MSc. selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan waktu luangnya untuk memberikan bimbingan, arahan, nasihat, saran, dan kritik yang membangun dalam proses penyelesaian skripsi ini. 3. Ibu Dr. Maria Merry Marianti, Dra., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan. 4. Ibu Triyana Iskandarsyah, Dra., M.Si. selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Katolik Parahyangan. 5. Ibu Budiana Gomulia, Dra., M.Si. selaku dosen wali penulis yang selalu memberikan saran kepada penulis dalam menjalani perkuliahan. 6. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi di Universitas Katolik Parahyangan yang telah mengajarkan dan memberikan berbagai ilmu kepada penulis. 7. Teman-teman seperjuangan saat kuliah Felix, Leo, Rusli, David, Edzel, Bebem, Alvin, Stephanie, dan lainnya yang selalu membantu dan memberikan masukan yang berguna bagi penulis. II

8 8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terima kasih atas bantuan yang telah diberikan selama ini kepada penulis. Akhir kata, penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini terdapat kesalahan dan kekurangan karena terbatasanya pengetahuan serta penyampaian pikiran penulis dalam skripsi ini dan penulis berharap penelitian ini bermanfaat bagi PT. G serta seluruh pihak yang membaca laporan ini. Untuk itu, segala kritik dan saran yang dapat membangun diharapkan demi penelitian selanjutnya dan penulis berharap agar skripsi ini dapar bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan di dalamnya. Bandung, Januari 2017 Vito Siswaji III

9 DAFTAR ISI ABSTRAK... I KATA PENGANTAR... II DAFTAR ISI... IV DAFTAR TABEL... VIII DAFTAR BAGAN... X DAFTAR GAMBAR... XI DAFTAR LAMPIRAN... XII BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Kerangka Penelitian... 5 BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Keuangan Pengertian Manajemen Keuangan Pengertian Laporan Keuangan Tujuan Laporan Keuangan Dasar Laporan Keuangan Analisis Laporan Keuangan Analisis Common Size Analisis Rasio Keuangan Rasio Likuiditas Rasio Aktivitas IV

10 Rasio Hutang Rasio Profitabilitas Pengertian Efisiensi Biaya dan Penyusutan Pengertian Biaya Biaya Operasional Pengertian Penyusutan Metode Penyusutan Garis Lurus Penganggaran Modal Pengertian Investasi Pengertian Arus Kas Relevan Teknik Penganggaran Modal Nilai Bersih Sek arang Periode Pengembalian Tingkat Pengembalian Internal Indes Laba Laporan Profoma Laporan Laba/ Rugi Pro forma Laporan Neraca Pro forma BAB 3 METODE DAN OBJEK PENELITIAN Metode Penelitian Sumber Data Teknik Pengumpulan Data Langkah-langkah Penelitian Desain Penelitian Objek Penelitian V

11 3.4.1 Sejarah Profil Produk Alur Kegiatan Laporan Keuangan Laporan Laba/ Rugi PT. G Neraca PT. G BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis Kinerja Keuangan PT. G Laporan Keuangan PT. G Laporan Laba/ Rugi PT. G Neraca PT. G Analisis Common Size Laporan Laba/ Rugi Analisis Rasio Likuiditas Analisis Rasio Aktivitas Analisis Rasio Hutang Analisis Rasio Profitabilitas Identifikasi Masalah yang Dihadapi PT. G Evaluasi Pembelian Truk Baru oleh PT. G Arus Kas Relevan PT. G Investasi Awal Proyeksi Penjualan Proyeksi Penjualan PT. G Keseluruhan Proyeksi Penjualan PT. G Hanya dari Truk Jasa Ekspedisi Proyeksi Biaya Proyeksi Harga Pokok Penjualan VI

12 Proyeksi Biaya Penjualan Proyeksi Biaya Umum dan Administrasi Perbandingan Pengeluaran Biaya Proyeksi Arus Kas Relevan Evaluasi Keputusan Investasi Nilai Bersih Sekarang dari Arus kas Relevan Periode Pengembalian Tingkat Pengembalian Internal Indeks Laba Rangkuan Hasil Investasi Laporan Keuangan Pro Forma PT. G Penyusunan Laporan Laba/ Rugi Pro Forma PT. G Penyusunan Neraca Pro Forma PT. G Perbandingan Margin 2016 dan BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP VII

13 DAFTAR TABEL Tabel 2. 1 Tarif Penyusutan Tabel 4. 1 Laporan Laba Rugi Common Size PT. G Tahun Tabel 4. 2 Rasio Likuiditas PT. G Tahun Tabel 4. 3 Rasio Aktivitas PT. G Tahun Tabel 4. 4 Rasio Profitabilitas PT. G Tahun Tabel 4. 5 Biaya Truk Jasa Ekspedisi PT. G Tabel 4. 6 Biaya Kesempatan Yang Hilang PT. G Tabel 4. 7 Penjualan PT. G Tahun Tabel 4. 8 Rata-rata Penjualan PT. G per Bulan Tabel 4. 9 Rata-rata Berat Keramik yang Dijual per Bulan Tabel Proporsi Proses Penjualan PT. G Tahun Tabel Kebutuhan Investasi Truk Tabel Investasi yang Dikeluarkan Tabel Penjualan PT G 4 Tahun Terakhir Tabel Proyeksi Penjualan PT. G Tabel Proyeksi Penjualan PT. G Hanya dari 3 Unit Truk Baru Tabel Proyeksi HPP PT. G Hanya dari 3 Unit Truk Baru Tabel Proyeksi Biaya Penjualan Tabel Proyeksi Harga Solar Tabel Proyeksi Gaji Truk Baru Tabel Rata-rata Kilometer 1 Bulan Tabel Proyeksi Biaya Oli Tabel Penyusutan Truk Baru Tabel Proyeksi Biaya Operasional Truk Baru Tabel Proyeksi Biaya Umum dan Administrasi Tabel Proyeksi Biaya per Rit Truk Jasa Ekspedisi Tabel Proyeksi Biaya per Rit Pemakaian Truk Baru Tabel Persentase Efisiensi Setelah Membeli Truk Baru Tabel Proyeksi Arus Kas Bersih PT. G Tabel Perhitungan Nilai Bersih Sekarang PT. G Tabel Periode Pengembalian PT. G VIII

14 Tabel Tingkat Pengembalian Internal PT. G Tabel Indeks Laba PT. G Tabel Rangkuman Hasil Investasi PT. G Tabel Laporan Laba Rugi Pro Forma Pesimistik PT. G Tabel Laporan Laba/ Rugi Pro Forma Hampir Pasti PT. G Tabel Laporan Laba/ Rugi Pro Forma Optimistis PT. G Tabel Neraca Pro Forma PT. G Tabel Perbandingan Rasio Profitabilitas PT. G 2016 dan Tabel Peningkatan Rasio Profitabilitas Dari tahun 2016 ke 2017 PT. G IX

15 DAFTAR BAGAN Bagan 1. 1 Model Konseptual... 7 Bagan 3. 1 Bagan Struktur Organisasi Bagan 3. 2 dengan Truk Jasa Ekspedisi/ Mobil Pick-up PT. G Bagan 3. 3 Pengiriman Langsung dari Pabrik Bagan 3. 4 Pelanggan Mengambil Langsung ke Gudang PT. G Bagan 3. 5 Kegiatan Pembayaran oleh Pelanggan X

16 DAFTAR GAMBAR Gambar 1. 1 Tren Penjualan Keramik... 2 Gambar 1. 2 Tren Penjualan Granit... 3 XI

17 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Stok Barang Jadi PT. G Lampiran 2 Sampel Keramik dan Granit PT. G Lampiran 3 Salah Salu Ruang Kerja PT. G Lampiran 4 Truk Jasa Ekspedisi yang disewa Pabrik dan Truk Pick-Up PT. G Lampiran 5 Truk Jasa Ekspedisi yang disewa Pabrik Lampiran 6 Truk Pick-Up PT. G Lampiran 7 Truk Jasa Ekspedisiyang Disewa PT. G Tampak samping Lampiran 8 Truk Jasa Ekspedisi yang Disewa PT. G Tampak Depan XII

18 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada tahun 2016 pemerintah Indonesia memfokuskan diri dalam pembangunan infrastruktur. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan pemerintah lebih menggenjot infrastruktur daripada bidang lain. Pemerintah Indonesia mulai berpikir untuk menarik investor di Indonesia untuk menaruh uangnya di bidang inrastruktur dibanding sektor produksi dikarenakan perekonomian global yang kurang baik karena pembangunan infrastruktur menjadi kunci utama dari pertumbuhan ekonomi Indonesia. Selain memfokuskan pembangunan infrastruktur pada tahun 2016 pemerintah Indonesia juga menjalankan kebijakan pengampunan pajak (tax amnesty). Pemerintah Indonesia berencana untuk menampung hasil tax amnesty tidak hanya dengan investasi di pasar modal saja tetapi juga sektor riil seperti infrastruktur, pariwisata dan padat karya. Maka dari itu tax amnesty akan menjadi penguat dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia. Menurut Chairman Ciputra Group jika pengampunan pajak diberlakukan, sektor properti akan segera pulih. Pengampunan pajak akan mendorong investor khususnya kelas menengah atas untuk membelanjakan uangnya di sektor properti dan sektor properti yang pertama bangkit, adalah perumahan. Menurut Ciputra, perumahan akan terus dibangun, tidak saja di kotakota besar melainkan hingga ke daerah. Berikutnya adalah sektor perhotelan ramah biaya atau budget hotel lalu perkantoran merupakan sektor yang paling terakhir pulih alias ekor dari kebangkitan bisnis properti. Dengan adanya fokus pemerintah pada sektor infrastruktur terutama properti maka bisnis bahan baku properti akan ikut terkena dampaknya salah satu bahan baku yang akan meningkat permintaannya adalah keramik dan granit. 1

19 Menurut Dirjen Industri Kimia Tekstil dan Aneka Kementerian Perindustrian Harjanto, pembangunan infrastruktur yang sedang digenjot pemerintah menjadi peluang bagi industri keramik dalam negeri untuk meningkatkan potensinya dan bisa menjadi peluang bagi industri khususnya keramik dan konstruksi. Selain pengaruh dari kebijakan pemerintah, tren penjualan keramik dan granit mengalami kenaikan masing-masing sebanyak 3% per tahun dan 11% per tahun. Berikut adalah tren dari penjualan keramik dan granit. Gambar 1. 1 Tren Penjualan Keramik Sumber: penjualan%20keramik, diakses tanggal 28 Novemebr 2016 Gambar 1.1 merupakan tren dari penjualan keramik di Jawa Barat dari tahun 2011 sampai 2016 dengan kenaikan penjualan keramik 3% per tahun. Hal ini mengindikasikan tren penjualan keramik akan terus mengalami pertumbuhan. 2

20 Gambar 1. 2 Tren Penjualan Granit Sumber: penjualan%20granit, diakses tanggal 28 Novemebr 2016 Gambar 1.2 merupakan tren dari penjualan granit dari tahun 2011 sampai 2016 di Jawa Barat dengan kenaikan penjualan granit 11% per tahun. Hal ini mengindikasikan tren penjualan granit akan terus mengalami pertumbuhan. Sedangkan menurut Dewan Penasehat Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) Hendrata Atmoko permintaan keramik pada 2017 akan mengalami kenaikan 5% - 10%. Dengan adanya peluang pada tahun 2016 yaitu pemfokusan pembangunan infrastruktur yang akan berdampak pada bidang properti dan tren penjualan keramik dan granit yang terus meningkat setiap tahun, maka secara langsung akan memberikan kontribusi pada industri keramik dan granit. Sebagai distributror keramik, PT. G harus bersiap karena untuk memenuhi permintaan keramik yang akan semakin meningkat PT. G harus menjalankan bisnisnya seefisien mungkin. PT. G merupakan salah satu perusahaan distribusi yang bergerak dibidang keramik dan granit dimana menurut manajer penjualan PT. G kendaraan ekspedisi menjadi penting terutama pada perusahaan distribusi dimana proses jual beli sebanyak 80% menggunakan jasa kendaraan ekspedisi, 10% menggunakan truk sendiri, 5% dikirim langsung dari pabrik pusat dan sebanyak 5% konsumen mengambil sendiri barang yang dibeli. 3

21 Masalah yang timbul jika dilihat dari laporan keuangan PT. G adalah biaya ekspedisi semakin mahal dari tahun ketahun dan setiap kepala cabang dituntut untuk menghasilkan pertumbuhan profit, selain itu dengan menggunakan jasa ekspedisi manajer penjualan PT. G merasa seringkali terjadi ketidaksiapan truk ekspedisi sehingga terjadi keterlambatan pengiriman barang yang akan berpengaruh pada pembatalan pemesanan oleh konsumen. Karena begitu seringnya proses penjualan menggunakan kendaraan ekspedisi maka penghematan biaya untuk kendaraan ekspedisi akan berpengaruh pada efisiensi pembiayaan untuk transportasi. Penulis memiliki keyakinan jika biaya jasa kendaraan ekpedisi diganti dengan investasi truk maka PT. G akan menghemat biaya angkut dan menambah jumlah keuntungan sehingga penulis tertarik untuk membuat judul penelitian Peran Perencanaan Keuangan Dengan Adanya Pembelian Aset Tetap Dalam Meningkatkan Kinerja Keuangan PT. G. Dimana analisa perbandingan biaya jasa ekpedisi dan investasi truk untuk perusahaan sendiri akan berguna untuk mengetahui biaya mana yang paling murah Rumusan Masalah 1. Bagaimana kondisi keuangan PT. G pada tahun 2016? 2. Apa masalah yang dihadapi PT. G saat memakai jasa ekspedisi? 3. Bagaimana evaluasi pembelian truk baru untuk PT. G? 4. Bagaimana laporan keuangan proforma setelah dilakukan investasi truk baru PT. G? 1.3. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui kondisi keuangan PT. G pada tahun Mengetahui masalah yang dihadapi PT. G saat memakai jasa ekspedisi. 3. Mengetahui evaluasi pembelian aset untuk PT. G. 4. Mengetahui laporan keuangan proforma setelah dilakukan investasi truk baru PT. G. 4

22 1.4. Manfaat Penelitian 1. Penulis Untuk penulis, diharapkan bisa mendapatkan pengetahuan dan penerapan tentang efisiensi biaya di perusahaan. 2. Perusahaan Untuk perusahaan diharapkan dapat memberi saran tentang efisiensi biaya angkut sehingga perusahaan bisa memaksimalkan profit dan tidak salah dalam mengambil keputusan. 3. Akademisi Diharapkan akademisi dapat menambah wawasan dan dapat menjadikannya sebagai referensi penelitian Kerangka Penelitian Salah satu tujuan utama dalam menjalankan bisnis adalah mendapat keuntungan sebanyak mungkin. Untuk menciptakan keuntungan yang maksimal maka manajer atau pemilik bisnis harus tahu kondisi perusahaan saat ini. Salah satu cara untuk mengetahui kondisi perusahaan saat ini adalah dengan melihat laporan keuangan perusahaan tersebut. Menurut Sundjaja, Barlian dan Sundjaja di dalam buku Manajemen Keuangan 1 (2012:111) menyatakan, Laporan keuangan adalah suatu laporan yng menggambarkan hasil dari proses akuntansi yang digunakan sebgai alat komunikasi antar data keuangan/ aktivitas perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data-data/ aktivitas tersebut. Dimana dalam penelitian ini laporan keuangan yang akan dianalisa adalah neraca dan laporan laba/ rugi. Setelah melihat laporan keuangan maka untuk mengetahui masalah awal peneliti melakukan preliminary research dan menganalisa laporan keuangan dengan analisa rasio, menurut Sundjaja, Barlian, Sundjaja (2012:165) Analisa rasio adalah suatu metode perhitungan dan interpretasi rasio keuangan untuk menilai kinerja dan status suatu perusahaan. Analisa rasio yang dilakukan dibagi dua yaitu analisa rasio common size dan rasio keuangan. Rasio common size yang dilakukan secara horizontal untuk mengetahui komposisi biaya terbesar dalam 5

23 perusahaan sedangkan analisa rasio keuangan digunakan untuk mengukur hasil dan resiko yang perusahaan hadapi. Penulis melakukan wawancara, peninjauan langsung ke gudang dan mengamati proses bisnis yang dirasa kurang efisien. Proses bisnis yang diamati kurang efisien adalah penggunaan jasa ekpedisi pada perusahaan. Penulis membandingkan penggunaan biaya angkut dengan jasa ekspedisi dengan invetasi truk sendiri. Berdasarkan identifikasi proses bisnis tersebut penulis merumuskan solusi yang dapat diterapkan oleh perusahaan agar biaya yang dikeluarkan seminimal mungkin. Setelah melakukan perbandingan biaya angkut, penulis menghitung penghematan yang terjadi atas pembelian truk. Pembelian truk akan memengaruhi penghematan biaya dan menambah keuntungan pada laporan keuangan. Lalu penulis melakukan proyeksi laporan keuangan proforma yang terdiri dari laporan laba/ rugi pro forma dan neraca pro forma. Setelah menyusun laporan keuangan pro forma, penulis memilih solusi yang paling tepat, dimana solusi tersbut membuat perusahaan mengeluarkan biaya sekecil mungkin dan menghasilkan laba sebesar mungkin. 6

24 Bagan 1. 1 Kerangka Pemikiran Laporan Keuangan Analisa Kinerja Keuangan Pembelian Asset Tetap Penyusunan Laporan Keuangan Proforma Pengambilan Keputusan 7