ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP INTENSI TURNOVER KARYAWAN PADA PT. GOLDEN BATAM RAYA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP INTENSI TURNOVER KARYAWAN PADA PT. GOLDEN BATAM RAYA"

Transkripsi

1 ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP INTENSI TURNOVER KARYAWAN PADA PT. GOLDEN BATAM RAYA TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Kelulusan Program Diploma Tiga Disusun Oleh : KELVIN PROGRAM STUDI AKUNTANSI AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN TAHUN AJARAN

2 2 ABSTRAK ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA TRERHADAP INTENSI TURNOVER KARYAWAN PADA PT. GLOBAL BATAM RAYA KELVIN NIM Kajian dari penelitian yang peneliti lakukan adalah pengaruh kepuasan kerja terhadap intensi turnover karyawan. Dengan objek penelitian pada karyawan PT. Golden Batam Raya. Sedangkan tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh secara individu (parsial) antara variabel kepuasan kerja (X) dengan variabel intensi turnover karyawan (Y). Jenis penelitian ini mengambil sampel sebanyak 100 orang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Alat analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan program SPSS. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan kerja (X) memiliki nilai t hitung (31,471), nilai ini lebih besar dari t tabel (1.984). Kesimpulan dari penelitian ini adalah variabel kepuasan kerja (X) berpengaruh signifikan terhadap intensi turnover karyawan (Y). Kata kunci : Kepuasan Kerja dan Intensi Turnover

3 3 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Turnover adalah keluar atau masuknya karyawan di perusahaan. Turnover yang meningkat akan mengakibatkan beberapa efek negatif, misalnya perusahaan harus mengeluarkan biaya untuk pelatihan, biaya administrasi lainnya, harus merekrut karyawan baru dan melatihkan pekerjaannya dari awal. Hal tersebut akan memperlambat operasi atau berjalannya proses produksi dan dapat mengakibatkan hasil produksi yang kurang maksimal baik dari segi kualitas maupun kuantitas akan terganggu. Turnover (berpindah kerja) biasanya merupakan salah satu pilihan terakhir bagi karyawan apabila seseorang mendapati kondisi kerjanya sudah tidak sesuai lagi dengan apa yang diharapkannya, keinginan keluar dari perusahaan secara sukarela maupun secara terpaksa, Hal ini didorong oleh faktor eksternal dan faktor internal. Contoh faktor eksternal berupa suasana kerja, hubungan kerja, peraturan organisasi. Sedangkan faktor internal diantaranya komitmen karyawan, kepercayaan pada organisasi. Tingginya tingkat turnover merupakan salah satu masalah serius bagi suatu perusahaan. Perusahaan mengalami frustasi ketika mengetahui karyawan yang berkualitas atas perekrutan dan pelatihan kerja pada akhirnya menjadi sia-sia

4 4 dikarenakan oleh ketidakpuasan kerja pada perusahaan tersebut dan memilih bekerja di perusahaan lain. Kepuasan kerja (Job satisfaction) merupakan sasaran penting dalam manajemen sumber daya manusia. Secara langsung maupun tidak langsung seperti upah atau gaji, pekerjaan atau aktivitas kerja, pengawasan, promosi karir, hubungan dalam kelompok kerja dan kondisi lingkungan kerja akan mempengaruhi produktivitas kerja karyawan dalam suatu organisasi atau perusahaan (Yuli, 2005:197). Apabila tingkat kepuasan kerja dalam suatu organisasi atau perusahaan rendah maka akan menimbulkan gejala negatifnya, antara lain seperti malas bekerja, banyaknya keluhan, rendahnya prestasi kerja, rendahnya kualitas produksi, seringnya absen, peningkatan angka turnover karyawan. Menurut Robbins (1991), ada empat cara karyawan mengekspresikan ketidakpuasan adalah sebagai berikut: 1. Keluar dari pekerjaannya dan mencari pekerjaan ditempat lain 2. Bekerja dengan seenaknya, misalnya terlambat datang, tidak masuk kerja, membuat kesalahan yang disengajakan 3. Membicarakan ketidakpuasan kepada atasan dengan tujuan agar kondisi tersebut dapat berubah 4. Menunggu dengan optimis dan percaya bahwa organisasi dan manajemennya dapat melakukan sesuatu yang terbaik.

5 5 Untuk mengetahui total karyawan perusahaan PT. Golden Batam Raya maka adanya tabel data dari awal tahun 2013 sampai dengan akhir tahun 2015 pada PT. Golden Batam Raya, dapat dilihat dalam bentuk tabel 1.1 yaitu sebagai berikut: Tabel 1.1 Data Jumlah Karyawan PT. Golden Batam Raya Bulan \ Tahun Januari Febuari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Sumber: Data sekunder yang diolah PT. Golden Batam Raya (2016)

6 6 Untuk mengetahui turnover karyawan dalam bentuk persentase, adanya tabel data dari awal tahun 2013 sampai dengan akhir tahun 2015 pada PT. Golden Batam Raya, dapat dilihat dalam bentuk tabel 1.2 yaitu sebagai berikut : Tabel 1.2 Data Turnover Karyawan PT. Golden Batam Raya Perhitungan Persentase Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Masuk % Keluar % Jumlah Akhir Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Masuk % Keluar % Jumlah Akhir Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Masuk % Keluar % Jumlah Akhir Tahun 139 Sumber: Data sekunder yang diolah PT. Golden Batam Raya (2016) 149

7 7 Untuk mengetahui total turnover karyawan berdasarkan jenis kelamin, adanya tabel data pada tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 pada PT. Golden Batam Raya, dapat dilihat dalam bentuk tabel 1.3 sebagai berikut: Tahun Tabel 1.3 Jumlah Turnover Karyawan Berdasarkan Pengelompokan Jenis Kelamin Jenis Total Total Masuk Keluar Kelamin Masuk Keluar Laki - Laki Perempuan Laki - Laki Perempuan Laki - Laki Perempuan Sumber: Data sekunder yang diolah PT. Golden Batam Raya (2016) Untuk mengetahui lama bekerjanya karyawan, adanya data akhir tahun 2015 pada PT. Golden Batam Raya, dapat dilihat dalam tabel 1.4 sebagai berikut: Tabel 1.4 Data Lama Bekerja Karyawan Berdasarkan Pada 31 Desember 2015 Lama Bekerja Laki- Laki Perempuan Jumlah 0-12 Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Keatas TOTAL Sumber: Data sekunder yang diolah PT. Golden Batam Raya (2016)

8 8 Untuk mengetahui jabatan karyawan, adanya tabel data akhir tahun 2015 pada PT. Golden Batam Raya, dapat dilihat dalam bentuk tabel 1.5 sebagai berikut: Tabel 1.5 Data Jabatan atau Promosi Karir Berdasarkan Pada 31 Desember 2015 Jabatan Laki- Laki Perempuan Jumlah Supervisor Head Leader Leader Produksi Administrasi Total Sumber: Data sekunder yang diolah PT. Golden Batam Raya (2016) Dari beberapa tabel yang telah di sajikan, maka dapat dilihat tingkat intensi turnover PT. Golden Batam Raya masih belum menunjukkan kepuasannya pada perusahaan, maka diduga bahwa faktor kepuasan kerja memegang peranan penting yang cukup signifikan dalam mempengaruhi turnover karyawan, Oleh karena itu penulis ingin melakukan penelitian dalam skripsi yang berjudul ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP INTENSI TURNOVER KARYAWAN PADA PT GOLDEN BATAM RAYA.

9 9 1.2 Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah kepuasan kerja berpengaruh terhadap intensi turnover karyawan pada PT. Golden Batam Raya? 1.3 Batasan Masalah Penelitian Untuk memudahkan dan melakukan penelitian maka perlu adanya pembatasan penelitian, sehingga dapat tercapainya tujuan dari penelitian tersebut. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penulis hanya meneliti variabel kepuasan kerja pada PT. Golden Batam Raya 2. Penelitian dibatasi pada intensi turnover karyawan pada PT. Golden Batam Raya. 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang ada, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui apakah kepuasan kerja berpengaruh terhadap intensi turnover karyawan pada PT. Golden Batam Raya.

10 Manfaat Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan yang dikemukakan, maka manfaat yang diharapkan adalah sebagai berikut: Manfaat Teoritis Manfaat teoritis yaitu sebagai berikut: 1. Menambah pengetahuan pengalaman dan wawasan, serta bahan dalam penerapan ilmu metode penelitian, khususnya mengenai gambaran pengetahuan tentang kepuasan kerja dan intensi turnover 2. Memberikan sumbangan dalam pengembangan dan pengelolaan perusahaan dalam mencegah meningkatnya intensi turnover Manfaat Praktis Hasil penelitian secara praktisi diharapkan memiliki kemanfaatan sebagai berikut: 1. Bagi penulis Untuk menambahkan pengetahuan penulis dibidang manajemen sumber daya manusia terutama yang berhubungan dengan kepuasan kerja dan intensi turnover di perusahaan 2. Bagi perusahaan Memberikan masukan pada perusahaan untuk dapat mencegah meningkatnya turnover yang merugikan baik dari pihak perusahaan maupun karyawan sendiri

11 11 3. Bagi pihak lain Memberikan referensi bagi peneliti selanjutnya yang membutuhkan dan tertarik untuk meneliti tentang kepuasan kerja terhadap intensi turnover.

12 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kepuasan Kerja Kepuasan kerja adalah hasil dari evaluasi karakteristiknya dimana mempunyai perasaan positif terhadap pekerjaannya (Robbins, 2008:99). Setiap individu mempunyai kepuasan berbeda-beda, sesuai dengan tingkat penilaian yang berlaku pada dirinya. Kepuasan kerja bagi karyawan sangatlah penting, dikarenakan kepuasan kerja akan mempengaruhi tingkat produktifitas. Kepuasan kerja ini bersifat individual, tingkat kepuasan antara individu yang satu dengan yang lain berbeda-beda. Biasanya setiap individu akan merasa puas atas pekerjaannnya apabila pekerjaan yang di lakukan telah sesuai dengan harapan dan tujuan seseorang bekerja. Seseorang dengan kepuasan yang tinggi menunjukan sikap positif terhadap pekerjaannya. Sebaliknya seseorang yang tidak puas dengan pekerjaannnya menunjukan sikap negatif terhadap pekerjaan tersebut. Ketidakpuasan akan memunculkan beberapa perilaku, seperti penarikan diri dari organisasi, atau membuat kesalahan yang disengajakan, kurang keharmonisan antara sesama rekan kerja atau atasan, dan juga pemogokan yang dapat menyebabkan menurunnya tingkat produktifitas (Wexley dan Yukl, 1977).

13 13 Kepuasan kerja dapat mempengaruhi perilaku kerja seseorang, dari segi efektifitas kerja, prestasi kerja, partisipasi, kemauan untuk jadi anggota organisasi (Esiyannera, 1991) Teori Kepuasan Kerja Teori-teori kepuasan kerja menurut Wexley dan Yukl dalam buku (Yuli, 2005:190), menyatakan kepuasan kerja dikelompokan menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut: 1. Disperancy theory, perbedaan antara apa yang seharusnya ada (nilainilai, harapan, kebutuhan) yang diharapkannya menurut perasaan atau persepsinya yang telah dicapai atau diperoleh melalui pekerjaannya. Apabila ternyata yang didapati lebih besar dari yang diharapkan, maka akan terasa lebih puas, walaupun terdapat disperancy, tetapi ini merupakan perbedaan dalam positif, disebut positive disperancy. Dan apabila kenyataan jauh dengan yang diharapkan atau dibawah standar permintaan, maka akan terjadi perbedaan negatif, disebut negative disperancy. Teori ini pertama dipelopori dan dikembangkan oleh Porter. 2. Equity theory, pertama kali dikembangkan oleh Adam (1963). Adapun pendahuluan dari teori ini adalah Zeleznik (1958). Prinsip yang berpendapat ada atau tidaknya kepuasan yang dirasakan seorang ada atau tidaknya keadilan (equity) atau tidak atas situasi. Perasaan tersebut

14 14 dengan cara membandingkan diri dengan orang lain yang setingkat, sekantor, ataupun di tempat lain. Adapun terdapat beberapa elemen-elemen dalam equity, yaitu seperti input, outcomes, comparison, dan equity in equity. Input adalah segala sesuatu yang sangat berharga yang dirasakan oleh karyawan sebagai hasil dari sumbangan terhadap pekerjaannnya. Sebagai contohnya, pendidikan, pengalaman, keterampilan, seberapa besar usahanya dilakukan. Outcomes adalah segala nilai yang berharga diterima oleh karyawan atas hasil pekerjaannya. Sebagai contohnya gaji, simbol status, kesempatan prestasi, ekspresi diri. Comparison adalah perasaan seseorang diperusahaan yang sama ataupun di tempat lain, bisa juga diartikan diri sendiri pada pekerjaan sebelumnya. 3. Two Factor Theory adalah faktor yang membuat orang merasa puas (satiesfiers), juga membuat orang merasa tidak puas (Dissatiesfiers). Satiesfiers merupakan sumber kepuasan dalam situasi, antara lain seperti prestasi kerja, tanggung jawab, pengetahuan dan pengenalan dalam pekerjaannya, dan pengembangan diri Faktor Kepuasan Kerja Kepuasan kerja sangat diperlukan bagi karyawan karena dengan adanya kepuasan kerja karyawan maka dapat meningkatkan produktivitas. Menurut Hasibuan (2000:199) kepuasan kerja dapat diukur dalam segi

15 15 kedisplinan, moral kerja, dan tingkat turnover. Tingkat turnover yang rendah menandakan bahwa adanya kepuasan karyawan yang baik. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan adalah sebagai berikut: 1. Balas jasa yang adil dan layak 2. Penempatan atau pembagian kerja yang sesuai keahlian 3. Berat ringannya pekerjaan 4. Suasana lingkungan tempat kerja 5. Peralatan yang menunjang dalam operasi pekerjaan 6. Sikap atau perilaku pemimpin dalam kepemimpinannya 7. Sikap pekerjaan monoton atau tidak Adapun faktor-faktor yang mendorong kepuasan kerja menurut Robbins (2001) adalah sebagai berikut: 1. Kerja secara mental menantang 2. Kondisi kerja yang mendukung 3. Rekan kerja yang mendukung 4. Kesesuaian pribadi dengan pekerjaan Berikut ini adalah tabel 2.1 yang berisikan tentang rangkuman literatur yang mendukung, kerangka pikir dan definisi kepuasan kerja.

16 16 Tabel 2.1 Daftar Literatur Kepuasan Kerja (Job Satisfaction) Variabel Kepuasan Kerja Literatur Pendukung Handoko (1998) Mathis & Jackson (2001) Mobley (1997) pada Lum et al (1998) Kerangka Pikir Teoritis dan Definisi Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang yang dalam keadaan emosional memandang menyenangkan atau tidak menyenangkan pekerjaan tersebut. Masuk keluar tenaga kerja yang berhubungan dengan ketidakpuasan kerja. Karyawan yang dengan tingkat kepuasan kerja tinggi akan merasakan senang terhadap pekerjaannya dan tidak memikirkan alternatif pekerjaan lain. Sedangkan karyawan yang memiliki tingkat kepuasan yang rendah, cenderung berpikir untuk keluar dari suatu organisasi karena selalu mengharapkan pekerjaan ditempat lain lebih memuaskan. Robbins (2001) Sikap umum bagi individu terhadap pekerjaannya, perbedaan antara banyaknya ganjaran yang diterima seorang pekerja dan seberapa banyaknya yang layak mereka terima. Sumber: Data sekunder yang diolah (2016) 2.2 Teori Intensi Turnover Intensi adalah keinginan yang timbul pada individu untuk memutuskan dan melakukan sesuatu tindakan. Turnover adalah keluar masuknya karyawan di suatu perusahaan. Jadi, intensi turnover dapat diartikan adanya niat karyawan berhenti dari pekerjaannya secara sukarela menurut diri sendiri. Menurut Zeffane dalam buku Kurniasari (2004:18). Turnover merupakan salah satu dari sekian banyak permasalahan yang ada di perusahaan. Tiap individu memasuki pada

17 17 suatu perusahaan dengan membawa banyaknya harapan dalam dirinya, misalnya dari segi upah, status atau jabatan, lingkungan adaptasi, dan pengembangan dirinya dan dapat dilihat dalam bentuk tabel 2.2 sebagai berikut: Tabel 2.2 Daftar Literatur Intensi Keluar Variabel Literatur Pendukung Kerangka Pikir Teoritis dan Definisi Intensi Keluar Abelson (1987) Keinginan berpindah dapat diartikan keinginan karyawan untuk meninggalkan organisasi. Tindakan penarikan diri terdapat beberapa komponen simultan yang muncul dalam individu. Misalnya adanya keinginan dari organisasi, berpikiran atau adanya niat untuk keluar, mengharapkan mencari lowongan di tempat lain yang lebih layak. Lekatompessy (2003) Mathis & Jackson (2001) Simamora (1996) Suwandi dan Indriantoro (1999) Kenyataan yang harus dihadapi perusahaan dikarenakan sejumlah karyawan meninggalkan organisasi. Keinginan berpindah mengacu pada evaluasi individu mengenai kelanjutan hubungan kerja dan tindakan pasti untuk meninggalkan organisasi belum ditunjukkan Tenaga kerja yang keluar dari suatu organisasi, maka harus ada yang menggantikannya Perpindahan (movement) keanggotaan perpindahan kerja dari sebuah organisasi secara sukarela yang dapat dihindarkan dan sukarela yang tidak dapat dihindarkan Individu berkeinginan berpindah, meninggalkan organisasi dan mencari elternatif pekerjaan lain. Sumber: Data sekunder yang diolah (2016)

18 Pemberhentian Karyawan Pemberhentian karyawan dalam sumber daya manusia merupakan fungsi operasional yang terakhir. Bagi perusahaan maupun karyawan sebenarnya sama-sama akan mengalami kerugian akibat pemberhentian kerja. Hanya saja perusahaan mengalami kerugian dalam jangka pendek, dan seorang karyawan dalam tahap pengangguran, dan belum mendapatkan pekerjaan yang setara atau lebih baik, maka dalam diri karyawan tersebut terancam dan terbeban dikarenakan kebutuhan ekonomi, menurunnya kepercayaan diri, menurunnya harga diri Sebab-Sebab Pemberhentian Pemberhentian dapat diputuskan oleh perusahaan dengan alasan atau tanpa alasan kontribusi dari karyawan tersebut. Menurut Hasibuan dalam buku Triton (2010:184) ada beberapa penyebab pemberhentian karyawan dapat terjadi yaitu sebagai berikut: 1. Peraturan undang-undang yang berlaku 2. Keinginan perusahaan 3. Keinginan karyawan sendiri 4. Masa kontrak kerja berakhir 5. Kesehatan 6. Meninggal 7. Pensiun

19 19 8. Perusahaan dilikuidas Pemberhentian Atas Keinginan Perusahaan Pemutusan hubungan kerja atas keinginan perusahaan menurut Hasibuan dalam buku Triton (2010:186), antara lain sebagai berikut: 1. Karyawan tidak sanggup menyelesaikan pekerjaannya 2. Perilaku dan kedisplinan karyawan yang kurang baik 3. Melanggar peraturan dan tata tertib perusahaan 4. Tidak dapat bekerja sama dan adanya konflik dengan rekan kerja lainnya 5. Melakukan tindakan amoral didalam perusahaan Pemecatan karyawan tidak boleh dilakukan secara sewenangwenang oleh pimpinan perusahaan. Karyawan juga dilindungi secara hukum, sehingga setiap pemberhentian karyawan harus diperhatikan dan dilakukan berdasarkan undang-undang yang berlaku Pemberhentian Atas Keinginan Karyawan Apabila karyawan berkeinginan untuk mengundurkan diri dalam suatu organisasi atau perusahaan, adanya prosedur yang diterapkan oleh perusahaan. Misalnya pengajuan surat pengunduran dari jauh sebelum hari terakhir kerja, dikarenakan agar perusahaan tidak mendesak dalam pencarian pengganti karyawan baru.

20 20 Karyawan memutuskan untuk mengundurkan diri dari perusahaan dapat disebabkan karena tidak puas dengan pekerjaannya, tidak puas dengan gaji, kesehatan yang kurang baik, pindah alamat, merasa ketidakadilan dalam perusahaan, kurangnya keharmonisan atau adanya konflik dengan sesama rekan kerja maupun atasan, melanjutkan pendidikan, dan sebagainya Pemberhentian Karena Pensiun Pemberhentian karyawan karena pensiun dapat terjadi dikarenakan oleh peraturan undang-undang yang berlaku, keinginan perusahaan, ataupun karyawan sendiri yang berkeinginan pensiun dini. Penguraian alasan dan penyebab pemberhentian karena pensiun, dapat dilihat pada tabel 2.3 yaitu sebagai berikut: Tabel 2.3 Penyebab Pensiun dan Alasan Penyebab Pensiun Alasan Undang-undang Keinginan perusahaan Keinginan karyawan sendiri Sumber: Data sekunder yang diolah (2016) Ketentuan usia, masa kerja minimum Usia lanjut produktivitas rendah Cacat fisik Kecelakaan kerja Permohonan pensiun dini

21 Pemberhentian Karena Kontrak Kerja Hubungan karyawan dan perusahaan yang bersifat kontrak menguntungkan perusahaan bahwa perusahaan tidak berkewajiban mengeluarkan biaya pensiun atau konsekuensi pemberhentian lainnya. Dan apabila karyawan tidak memenuhi nilai standar yang diterapkan, perusahaan berhak tidak menyambungkan kontrak pada karyawan Pemberhentian Karena Meninggal Karyawan yang ditengah masa kontrak kerja, pemberhentian secara otomatis dalam keadaan karyawan tewas atau meninggal dunia. Berdasarkan regulasi yang berlaku perusahaan memberi pesangon atau uang pensiun bagi keluarga yang ditinggalkan Pemberhentian Karena Perusahaan Di Likuidasi Karyawan mendapatkan pesangon jika pemberhentian dikarenakan atas dilikuidasi atau kebangkrutan perusahaan. Bangkrut atau tidaknya perusahaan talah ditentukan sesuai ketentuan hukum yang berlaku 2.3 Hubungan Kepuasan Kerja dan Turnover Pekerja yang tidak terpuaskan oleh pekerjaanya, cenderung melakukan cara dalam produktivitas atau mengganggu kinerja organisasi. Turnover yang

22 22 tinggi, tingkat absensi yang tinggi, kelambanan kerja, keluhan kerja, bahkan pemogokan kerja mengidentifikasi bahwa keluar masuk (turnover) tenaga kerja berhubungan dengan ketidakpuasan kerja. Handoko (1998), menyatakan bahwa kepuasan kerja berpengaruh terhadap turnover karyawan, kepuasan yang rendah mengakibatkan perputaran karyawan yang meningkat. Menurut Zeffane dalam buku Kurniasari (2004:19), ada beberapa faktor berpengaruh dengan timbulnya turnover, diantaranya sebagai berikut: 1. Faktor eksternal, yaitu pasar tenaga kerja 2. Faktor institusi, yaitu kondisi lingkungan kerja, gaji, keterampilan kerja, supervisi, sikap, minat, lama bekerja, reaksi individu terhadap pekerjaannya 2.4 Penelitian Terdahulu Dalam penelitian yang dilakukan oleh Peter W., dan kawan-kawan dari Arizona State University dan Rodger W. Griffeth dari George Mason University, dengan judul A Meta-Analytical Structural Equations Analysis of a Model of Employee Turnover (Journal of Applied Psychology, 1992), salah satu model didalamnya berkaitan antara Kepuasan kerja, Pengangguran, Pilihan untuk memutuskan keluar dari pekerjaan, meneliti keputusan dan intensi untuk keluar (turnover). Dalam penelitian tersebut menyatakan bahwa kepuasan kerja mempunyai pengaruh signifikan dengan turnover. Sebelum memutuskan tindakan keluar atau tidaknya dari perusahaan akan melewati tahap pertimbangan, maka

23 23 adakan meneliti ingin atau tidaknya keputusan keluar dari pekerjaannya serta meneliti seberapa besarnya dorongan untuk memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya. Model Proses Turnover yang dikmukakan oleh Peter W., dan kawan-kawan dapat dilihat dalam bentuk gambar 2.1 sebagai berikut: UNEMPLOYMENT Job Satisfaction WITHDRAWAL COGNITIONS Thoughts of Quitting Search Decision Intention to Quit Turnover Quit Base Rate Time Lag Military VS Civilian Gambar 2.1 Model Proses Turnover Dari gambar tersebut menyampaikan pemikiran jika seorang karyawan merasakan ketidakpuasan dalam pekerjaan, sebelum memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya ia akan mempertimbangkan dahulu keputusannya. Karena jika karyawan keluar dari pekerjaannya, karyawan tersebut kemungkinan menjadi pengangguran. Adapun hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh penelitian hasil orang lain, dapat dilihat dalam bentuk tabel 2.4 sebagai berikut:

24 24 Tabel 2.4 Penelitian Terdahulu No Peneliti Judul Variabel Metode Hasil 1 Ahmad Pengaruh Kepuasan X1 = Upah atau Gaji Regresi X1-Y:-/Non Sig Hilman Kerja Terhadap X2 = Pekerjaan Linier X2-Y:-/Non Sig Siregar Turnover Intention X3 = Pengawasan Berganda X3-Y:-/Non Sig (2006) Karyawan Produksi X4 = Promosi Karir X4-Y:-/Sig pada PT. Riau X5 = Kelompok Kerja X5-Y:-/Non Sig Crumn Rubber X6 = Kondisi Kerja X6-Y:-/Non Sig Factory Y = Intensi Turnover 2 Rita Analisis Pengaruh Kepuasan X1 = Gaji Regresi X1-Y:-/Non Sig Andini Gaji, Kepuasan Kerja, X2 = Kepuasan Kerja Linier X2-Y:-/Non Sig (2006) Komitmen Organisasional X3 = Komitmen Organisasi Berganda X3-Y:-/Non Sig terhadap Turnover Intention Y = Intensi Turnover 3 Yuli Nur Analisis faktor-faktor X1 = Konflik peran Regresi X1-Y:-/Sig Arini yang mempengaruhi X2 = Ketidakjelasan peran Linier X2-Y:-/Non Sig (2010) Turnover Intention pada X3 = Gaji Berganda X3-Y:-/Sig staff kantor akuntan X4 = Kepuasan Kerja X4-Y:-/Sig publik Surabaya Y = Intensi Turnover 4 Lia Analisis Pengaruh Kepuasan X1 = Kepuasan Kerja Regresi X1-Y:+/Sig Witasari Kerja dan Komitmen X2 = Komiten Linier X2-Y:-/Non Sig ('2009) Organisasional tehadap Organisasional Berganda Turnover Intention Y = Intensi Turnover 5 Ipung Pengaruh Kepuasan pada X1 = Kepuasan Kerja Regresi X-Y:+/Sig Erlangga pekerjaan terhadap Turnover Y = Intensi Turnover Linier Sutedjo Intention dengan persepsi Sederhana ('2009 kesempatan memperoleh pekerjaan lain sebagai Variabel Moderator pada karyawan PT. Mulia Sasmita Bhakti di Surabaya Sumber: Data sekunder yang diolah (2016)

25 Kerangka Pemikiran Untuk memperjelas pelaksanaan penelitian dan sekaligus untuk mempermudah dalam pemahaman, maka perlu dijelaskan suatu kerangka pemikiran sebagai landasan dalam pemahaman, dapat dilihat dalam bentuk gambar 2.2 sebagai berikut: Kepuasan Kerja (X) Intensi Turnover Karyawan (Y) Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran Keterangan: 1. Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel dalam penelitian ini adalah Intensi Turnover Karyawan (Y) 2. Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel yang lain. Variabel dalam penelitian ini adalah Kepuasan Kerja (X) Intensi Turnover dapat menyebabkan ketidakstabilan dan ketidakpastian terhadap kondisi karyawan sehingga hal ini berimplikasi pada kinerja perusahaan. Salah satu faktor penyebabnya adalah kepuasan kerja yang rendah.

26 Perumusan Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara kepuasan kerja terhadap intensi turnover karyawan pada PT. Golden Batam Raya

27 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi Populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu (Indriantoro & Supomo, 1999:115). Populasi dalam penelitian ini adalah jumah keseluruhan karyawan PT. Global Batam Raya yaitu sebanyak 132 orang Sampel Sampel adalah sebagian dari populasi. Sebagian dari elemen-elemen populasi disebut sampel (Indriantoro & Supomo, 1999:115). Sampel yang akan dipilih penulis sebagai sumber data yang dibutuhkan untuk penelitian ini adalah para karyawan yang berada di PT. Global Batam Raya. Sampel yang diambil sebanyak 100 responden. Perumusan sampel melalui metode slovin dengan rumus: N n = N(e) 2

28 28 Keterangan: n = sampel N = Populasi Tingkat error = 5% Berdasarkan rumus diatas, maka jumlah sampel minimal yang harus diperoleh untuk penelitian berjumlah 100 responden dengan perhitungan sebagai berikut: N n = N(e) n = (0,05) n = ,33 n = 99,248 dibulatkan menjadi 100 orang.

29 Data Penelitian Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini, data yang digunakan dalam penelitian adalah data yang bersifat kuantitatif karena dipaparkan dalam bentuk angka-angka. Sumber data dalam penelitian ini merupakan data primer & data sekunder. 1. Data Primer Data primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (Indriantoro & Supomo, 1999: ). Data primer yang ada dalam penelitian ini adalah pengumpulan data dengan kuesioner yang disebarkan kepada responden PT. Golden Batam Raya 2. Data Sekunder Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (Indriantoro & Supomo, 1999: ). Data sekunder penelitian ini yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dengan mempelajari literatur yang ada. Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini melalui buku-buku, jurnal dan sumber lainnya sedangkan pengolahan data mengunakan SPSS (Statistical Package for Social Scienens) untuk mempermudah perhitungan dan pengujian hipotesis penelitian.

30 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Observasi Observasi merupakan teknik untuk mendapatkan data primer dengan cara mengamati langsung pada objek penelitian. 2. Wawancara Wawancara adalah teknik pengumpulan data secara langsung melalui tanya jawab antara penulis dan petugas berwenang yang memiliki hubungan dengan masalah yang diteliti. 3. Kuesioner Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan atau pernyataan kepada responden dengan panduan kuesioner. 4. Studi Kepustakaan Studi kepustakaan adalah usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti. Informasi itu dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, karangan-karangan ilmiah, literatur, jurnal-jurnal referensi yang berkaitan dengan penelitian ini, dan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan.

31 Variabel Penelitian Variabel adalah segala sesuatu yang dapat diberi berbagai macam nilai (Indriantoro & Supomo, 1999:61). Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas (independen) dan variabel terikat (dependen) Variabel Bebas (Independen) Variabel bebas atau independen (X) adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain yang sifatnya berdiri sendiri (Indriantoro & Supomo, 1999:61). Dalam penelitian ini variabel bebas (independen) adalah kepuasan kerja. Kepuasan Kerja (X) adalah hasil dari evaluasi karakteristiknya dimana mempunyai perasaan positif terhadap pekerjaannya (Robbins, 2008:99) Variabel Terikat Variabel terikat atau dependen (Y) adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain yang sifatnya tidak dapat berdiri sendiri (Indriantoro & Supomo, 1999:161). Dalam penelitian ini variabel terikat (dependen) adalah intensi turnover. Intensi adalah keinginan yang timbul pada individu untuk memutuskan dan melakukan sesuatu tindakan. Turnover adalah keluar masuknya karyawan di suatu perusahaan. Jadi, intensi turnover dapat

32 32 diartikan adanya niat karyawan berhenti dari pekerjaannya secara sukarela menurut diri sendiri. Berikut ini akan ditampilkan definisi operasional variabel, yang dapat dilihat dalam bentuk tabel 3.1 sebagai berikut: Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Variabel Definisi Indikator Pengukuran Kepuasan Kerja Turnover Intention Perasaan atau emosi dalam persepsi pengalaman selama karyawan bekerja Keinginan seorang keluar dari organisasi, dikarenakan oleh adanya rasa ketidakpuasan karyawan terhadap pekerjaannnya dan berkeinginan untuk berpindah mencari pekerjaan lain 1. Balas jasa yang adil dan layak. 2. Penempatan atau pembagian kerja yang sesuai keahlian. 3. Sikap dan prilaku pemimpin dalam kepemimpinan. 1. Karyawan tidak sanggup menyelesaikan pekerjaannya. 2. Prilaku dan kedisplinan yang kurang baik. Pengukuran skala nilai 1 5, dari sangat tidak setuju sampai sangat setuju / Likert Pengukuran skala nilai 1 5, dari sangat tidak setuju sampai sangat setuju / Likert Sumber: Data sekunder yang diolah (2016) 3.4 Skala Pengukuran Data Dalam buku Ghozali (2011:3), skala pengukuran adalah suatu proses hal dimana suatu angka atau simbol dilekatkan pada karakteristik atau properti suatu stimulasi sesuai dengan aturan atau prosedur yang telah ditetapkan. Misalkan

33 33 orang dapat digambarkan dari beberapa karakteristik seperti umur, pendidikan, pendapatan, jenis kelamin dan preferensi terhadap merek barang tertentu. Dalam penelitiain ini, skala pengukuran yang digunakan adalah skala ordinal atau sering disebut skala likert, yaitu skala yang berisi lima tingkat preferensi tingkat jawaban dengan pilihan sebagai berikut: 1. Skor 1 diberikan untuk jawaban sangat tidak setuju 2. Skor 2 diberikan untuk jawaban tidak setuju 3. Skor 3 diberikan untuk jawaban cukup setuju 4. Skor 4 diberikan untuk jawaban setuju 5. Skor 5 diberikan untuk jawaban sangat setuju 3.5 Metode Analisis Data Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan program SPSS, adapun metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan atau pernyataan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2011:52). Teknik yang digunakan Corrected Item Total Correlation, dengan kriteria dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk tingkat signifikasi 0,05 dari degree of freedom (df) = n-2, dalam hal ini n adalah

34 34 jumlah sampel. Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid, demikian sebaliknya bila r hitung < r tabel maka pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan tidak valid (Ghozali, 2011:53) Uji Reliabilitas Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2011:47). Menurut Ghozali (2011:48), pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu sebagai berikut: 1. Pengukuran Ulang (Repeated Measure) Seseorang akan disodori pertanyaan yang sama dalam waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya 2. Pengukuran sekali saja (One Shot) Pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten maka alat pengukur tersebut dapat dikatakan reliabel. Dalam buku Ghozali

35 35 (2011:48) menurut Nunnally (1994), suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0, Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2011:160). Menurut Ghozali (2011:160) salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik plotting. Plotting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Dalam buku Ghozali (2011:164) selain dengan melihat grafik P- Plot, untuk menguji normalitas data dapat dilakukan dengan uji statistik non parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Uji statistik dengan uji Kolmogorov-Smirnov adalah menentukan terlebih dahulu hipotesis pengujian yaitu: Hipotesis Nol (Ho) Hipotesis Alternatif (Ha) : data terdistribusi secara normal : data tidak terdistribusi secara normal Pada pengujian ini, data dianggap normal jika nilai sig-nya lebih dari 0,05.

36 Koefisien Determinasi (R 2 ) Menurut Ghozali (2011:97) koefisien determinasi (R 2 ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen Analisis Regresi Sederhana Dalam buku Ghozali (2011:95) menurut Gujarati, analisis regresi adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen satu atau lebih variabel independen, dengan tujuan untuk mengestimasi dan memprediksi rata-rata populasi atau rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui. Uji regresi sederhana digunakan untuk mengetahui apakah variabel variabel independen secara sendiri sendiri mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini terdapat satu variabel dependen yaitu Intensi turnover (Y) dan satu variabel independen yaitu Kepuasan kerja (X), maka

37 37 yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier sederhana. Persamaan regresi linier sederhana dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Y = a + bx Keterangan: Y b X a = Variabel intensi turnover ( Variabel dependen) = Koefisien regresi kepuasan kerja = Variabel kepuasan kerja (Variabel independen) = Bilangan konstanta 3.6 Pengujian Hipotesis Berdasarkan paradigma penelitian kuantitatif dalam buku Indriantoro & Supomo (1999:191) hipotesis merupakan jawaban atas masalah penelitian yang secara rasional didedukasi dari teori. Tujuan pengujian hipotesis yaitu untuk menentukan apakah jawaban teoritis yang terkandung dalam pernyataan hipotesis didukung oleh fakta yang dikumpulkan dianalisis dalam proses pengujian data. Pengujian hipotesis yang digunakan adalah uji statistik t. 1. Uji Statistik t Menurut Ghozali (2011:98) uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam

38 38 menerangkan variasi variabel dependen. Biasanya uji t digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari variabel independennnya. Hipotesis nol (Ho) yang ingin diuji adalah apakah suatu parameter (bi) sama dengan nol, atau: Ho : bi = 0 Artinya apakah suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (Ha) parameter suatu variabel tidak sama dengan nol, atau: Ha : bi 0 Artinya variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Cara melakukan uji t menurut Ghozali (2011:99) yaitu dengan membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel. Apabila nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi dibandingkan nilai t tabel, kita menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen. Cara lain untuk melakukan uji t yaitu dengan membandingkan nilai signifikansi t yang ditunjukkan oleh sig dari t hitung pada dengan tingkat signifikansi 0,05. Jika nilai Sig dari t < 0,05 maka variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT. Dinamika Berkah Solusindo yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, karena dalam pengambilan data peneliti menggunakan instrumen penelitian yaitu skala psikologi untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini dapat digolongkan penelitian kuantitatif asosiatif kausal. Sugiyono (2010:56) mengatakan bahwa metode penelitian kuantitatif digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan judul dan permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini, maka jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode kausatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di beberapa perusahaan dagang dan jasa di Jakarta yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan mengambil sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Adapun lokasi perusahaan tempat penulis dalam memperoleh data-data yang dibutuhkan dan dalam proses penelitian yaitu: Nama Perusahaan Alamat Perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini dapat digolongkan penelitian kuantitatif asosiatif kausal. Sugiyono (2010:56) mengatakan bahwa metode penelitian kuantitatif digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Sumber Data 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian kuantitatif. Penelitian ini membatasi pada permasalahan pengaruh kepemimpinan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT Astra International Tbk Auto2000 Daan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT Astra International Tbk Auto2000 Daan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Astra International Tbk Auto2000 Daan Mogot Jakarta Barat. Waktu penelitian dilakukan selama bulan Oktober 2016 Juni

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel penelitian, Definisi Operasional dan pengukuran Variabel 3.1.1 Variabel penelitian Ada dua jenis variabel utama dalam penelitian ini, yaitu variabel terikat (dependent

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penyusunan metode dalam pengumpulan data, penyusunan instrumen, hingga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penyusunan metode dalam pengumpulan data, penyusunan instrumen, hingga BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT. Aditma Graha Lestari yang beralamat di Komplek Ruko Puri Kembangan Indah No. 168 D, Kembangan Selatan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Berdasarkan judul yang diangkat yaitu: Pengaruh pemberian program kesejahteraan dan pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT Asphalt

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian 1. Waktu dan Tempat Penelitian a. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan ditempat yang akan digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan yaitu jenis penelitian dalam bentuk survey. Penelitian yang dapat menghasilkan sebuah deskripsi tentang apa yang terjadi

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent BAB III Metode Penelitian 1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Opersional Variabel 1.1.1 Variabel Penelitian Variabel adalah apa saja yang dapat membedakan variabel yang dipengaruhi dan yang tidak dapat

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT Bank Sahabat Sampoerna Cabang Puri yang beralamat di Jalan Puri Indah Raya Blok A/15, Kembangan, Jakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Variabel Bebas Variabel bebas (X) dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah DKI Jakarta dalam waktu 6 bulan yaitu dimulai pada bulan Maret 2016 sampai bulan Agustus 2016. Sasaran dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ada, penulis menggunkan desain penelitian kausal karena penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. ada, penulis menggunkan desain penelitian kausal karena penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masaah yanga ada, penulis menggunkan desain penelitian kausal karena penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah : I. Variabel bebas, yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang data penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel dan Definisi Operasional Variabel. Variabel-variabel yang akan diteliti adalah sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel dan Definisi Operasional Variabel. Variabel-variabel yang akan diteliti adalah sebagai berikut : 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel dan Definisi Operasional Variabel Variabel-variabel yang akan diteliti adalah sebagai berikut : 3.1.1 Kepemimpinan merupakan hubungan antara seseorang dengan orang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris apakah masing-masing unsur motivasi yang meliputi: motivasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif. Menurut Sugiyono (2013:11) penelitian deskriptif adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif. Menurut Sugiyono (2013:11) penelitian deskriptif adalah suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Tempat dan Waktu Penelitian No 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan penelitian deskriptif. Menurut Sugiyono (2013:11)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian, Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis Penelitian ini adalah asosiatif. Menurut Sugiono (2005:11) penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama bulan Juni 2016 sampai dengan bulan November 2016. Penelitian ini diawali dengan mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Indriantoro (2009) populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Indriantoro (2009) populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Menurut Indriantoro (2009) populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu. Sedangkan

Lebih terperinci

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP TURNOVER INTENTION KARYAWAN HIGH POINT SERVICED APARTMENT SURABAYA

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP TURNOVER INTENTION KARYAWAN HIGH POINT SERVICED APARTMENT SURABAYA AGORA Vol. 4, No. 2, (2016) 389 PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP TURNOVER INTENTION KARYAWAN HIGH POINT SERVICED APARTMENT SURABAYA Rossalia Mahadewi Tanuwijaya dan Dhyah Harjanti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Didalam suatu penelitian, obyek penelitian merupakan hal yang sangat penting

BAB III METODE PENELITIAN. Didalam suatu penelitian, obyek penelitian merupakan hal yang sangat penting BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Penetapan Obyek Penelitian Didalam suatu penelitian, obyek penelitian merupakan hal yang sangat penting untuk ditetapkan agar penelitian tersebut terarah pada sasaran yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. memperkuat landasan dalam variabel, penyusunan metode dalam

BAB III METODELOGI PENELITIAN. memperkuat landasan dalam variabel, penyusunan metode dalam BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat penelitian 1. Waktu penelitian Proses penelitian ini di awali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan di gunakan sebagai lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Merujuk pada rumusan masalah, maka jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif. Menurut Arikunto

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang beralamat di Jl. Demang. Pemilihan lokasi didasarkan pada pertimbangan bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah DKI Jakarta pada bulan Oktober 2016. Sasaran dari penelitian ini yaitu wajib pajak bumi dan bangunan di Kelurahan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa responden yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa pada Universitas

Lebih terperinci

Bab III METODELOGI PENELITIAN

Bab III METODELOGI PENELITIAN Bab III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi pada hotel di Tangerang. Responden dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Asosiatif. Menurut Sugiyono (2011:35)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Asosiatif. Menurut Sugiyono (2011:35) 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian Asosiatif. Menurut Sugiyono (2011:35) mengemukakan penelitian Asosiatif merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah : I. Variabel bebas (independent), yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah : I. Variabel bebas (independent) adalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Karakteristik Responden Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau kondisi responden yang dapat memberikan informasi tambahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan karyawan Koperasi Prima Mandiri Pati. Penentuan jenis populasi ini didasarkan atas

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan data yang diperoleh melalui responden. Responden memberikan respon verbal dan atau tertulis sebagai tanggapan atas pernyataan yang

Lebih terperinci

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan September-Desember 2014. Penelitian ian ini dilaksanakan pada CV.Sumber Buah Serang, Jl. Cinanggung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner yang dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Matraman di Jalan Matraman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Waktu dan tempat penelitian Guna memperoleh data-data yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini yang berjudul Pengaruh Kompensasi dan Fasilitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui kuesioner. Kuesioner yang disebar sebanyak 34 kuesioner, pekerjaan, dan tingkat pendidika terakhir.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui kuesioner. Kuesioner yang disebar sebanyak 34 kuesioner, pekerjaan, dan tingkat pendidika terakhir. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Karakteristik Responden Analisis karakteristik dalam penelitian ini digunakan untuk melihat gambaran secara umum karakteristik data responden yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan desain atau suatu proses yang memberikan arahan atau petunjuk secara sistematis kepada peneliti dalam melakukan proses penelitian.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan responden (sampel)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan responden (sampel) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Pengumpulan data pada penelitian dilaksanakan dengan menyebarkan kuesioner seluruh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di Wilayah Surakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat deskriptif-asosiatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan dipengaruhi oleh banyak faktor-faktor

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan dipengaruhi oleh banyak faktor-faktor 10 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan suatu perusahaan dipengaruhi oleh banyak faktor-faktor antara lain sumber daya alam, modal, teknologi dan sumber daya manusia yang tersedia. Sekalipun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan beserta definisi operasionalnya adalah sebagai berikut : 1. Variabel Independen atau Variabel Bebas (X)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan beserta definisi operasionalnya adalah sebagai berikut : 1. Variabel Independen atau Variabel Bebas (X) 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian Variabel adalah apapun yang dapat membedakan atau membawa variasi pada nilai (Uma Sekaran, 2006). Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tiket pesawat secara online. Pada proses ini dibutuhkan waktu penelitian sejak

BAB III METODE PENELITIAN. tiket pesawat secara online. Pada proses ini dibutuhkan waktu penelitian sejak BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Untuk mendapatkan informasi dan data yang diperlukan dalam penyusunan penelitian ini, maka penulis memilih wilayah Kota Serang, Banten sebagai lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini penulis mencoba menganalisa bagaimana pengaruh kepemimpinan transformasional dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah pada pada PT. Medco E & P yang

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah pada pada PT. Medco E & P yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan waktu penelitian Lokasi penelitian ini adalah pada pada PT. Medco E & P yang beralamat di Jalan Lintas Timur Sumatera Kabupaten Indragiri Hulu. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai demografi responden penelitian. Data demografi tersebut antara lain

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah explanative research. Menurut

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah explanative research. Menurut 34 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah explanative research. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006) penelitian explanasi merupakan penelitian untuk menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mahasiswa dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

BAB III METODE PENELITIAN. mahasiswa dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Purwokerto. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey, dengan mengumpulkan data melalui pemberian daftar pertanyaan (kuesioner) kepada mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif asosiatif. Metode penelitian kuantitatif asosiatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif asosiatif. Metode penelitian kuantitatif asosiatif merupakan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif asosiatif. Metode penelitian kuantitatif asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat yang ikut dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat yang ikut dalam 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat yang ikut dalam tugas pemeriksaan pada Inspektorat di kabupaten/kota yang mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. fungsi variabel dalam hubungan antar variabel, yaitu: Variabel Independen (Independent Variable)

BAB III METODE PENELITIAN. fungsi variabel dalam hubungan antar variabel, yaitu: Variabel Independen (Independent Variable) 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian Menurut Nur Indriantoro dan Bambang Supomo (2002 : 63), variabel penelitian dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa pendekatan, salah satunya adalah

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Metode penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III. penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan metode statistik.

BAB III. penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan metode statistik. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Menurut Sugiyono (2011), metode penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, penelitian melakukan penelitian terhadap pegawai inspektorat provinsi Nusa Tenggara Barat. Penelitian akan dilakukan pada

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian

BAB III. Metode Penelitian BAB III Metode Penelitian A. Obyek/Subyek Penelitian Obyek yang digunakan adalah kartu pra bayar IM3 Indosat. Subyek yang digunakan adalah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, yang beralamat,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. responden disetiap rangkap kuesioner yang terdiri dari :

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. responden disetiap rangkap kuesioner yang terdiri dari : BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Subyek Penelitian Sebelum melakukan pengujian statistik terlebih dahulu penelitit melihat profil remaja sebagai responden. Peneliti menyertakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Sugiyono (2009:11-14),

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Sugiyono (2009:11-14), 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Sugiyono (2009:11-14), mengatakan penelitian deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. biasa disebut dengan desain kausal atau desain pengujian hipotesis. Studi

BAB IV METODE PENELITIAN. biasa disebut dengan desain kausal atau desain pengujian hipotesis. Studi BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis/Desain Penelitian Penulis menggunakan explanatory research. Jenis ini menjelaskan hubungan sebab akibat antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis. Jenis desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. beralamatkan di Komp. Pu Prosida Kota Tangerang.

BAB III METODE PENELITIAN. beralamatkan di Komp. Pu Prosida Kota Tangerang. 41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang beralamatkan di Komp. Pu Prosida Kota Tangerang. 3.2 Desain penelitian Analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2015 di PT. Asuransi Ramayana Tbk. Cabang Tendean yang merupakan perusahaan asuransi kerugian. B. Desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Di Jalan Lingkar Selatan, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55183. B. Jenis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada auditor yang bekerja di KAP (Kantor Akuntan Publik) yang berada di wilayah Jakarta Barat. Lokasi ini dipilih karena

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Karakteristik Responden Dalam bab IV disajikan analisis terhadap data yang diperoleh selama penelitian. Data yang terkumpul merupakan data primer, yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di salah satu perusahaan yang bergerak di sektor jasa yaitu PT SIAPTEK. Penelitian dilakukan dari bulan Maret 2015 hingga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berkembang dari tahun ke tahun, dan pada tahun 2004 PT. Bank Danamon

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berkembang dari tahun ke tahun, dan pada tahun 2004 PT. Bank Danamon BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Adira Finance tbk. Berdiri pada bulan Maret 1990, yang beralamat di Graha Adira Menteng Jakarta Selatan.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 45 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian sensus, menurut Arikunto (1996: 115) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis atau Desain Penelitian Berdasarkan latar belakang permasalahan, tujuan dan hipotesis yang diajukan, penelitian ini tergolong dalam penelitian kuantitatif dengan aksioma

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada empat Perguruan Tinggi Swasta di wilayah Jakarta Barat. Penelitian ini diperoleh untuk memperoleh data yang berkaitan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sedangkan, subjek yang dituju yaitu responden yang menggunakan produk

BAB III METODE PENELITIAN. Sedangkan, subjek yang dituju yaitu responden yang menggunakan produk BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek yang dipilih untuk melakukan penelitian adalah di Yogyakarta. Sedangkan, subjek yang dituju yaitu responden yang menggunakan produk The body

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. jalan Prof.M.Yamin,SH Bangkinang. Sementara waktu penelitian dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. jalan Prof.M.Yamin,SH Bangkinang. Sementara waktu penelitian dilakukan 50 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Suka Fajar Ltd Bangkinang yang terletak di jalan Prof.M.Yamin,SH Bangkinang. Sementara waktu penelitian dilakukan

Lebih terperinci

Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks

Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks Perkantoran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian kuantitatif yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian kuantitatif yaitu metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian kuantitatif yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan itu terhadap kedua variabel tersebut. (Sugiyono, 2015)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan itu terhadap kedua variabel tersebut. (Sugiyono, 2015) BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif yang merupakan penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh atau

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis/Desain Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Jadi ada empat kata kunci yang perlu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 19 september 2014 sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 19 september 2014 sampai dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 19 september 2014 sampai dengan selesai. Lokasi penelitian bertempat di salah satu cabang PT. Bravo Satria

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang sistematis

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang sistematis BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan yang dilakukan pada penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang sistematis terhadap hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup faktor stres kerja terhadap turnover intention

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup faktor stres kerja terhadap turnover intention BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini mencakup faktor stres kerja terhadap turnover intention karyawan divisi marketing pada perusahaan PT. Solid Gold Berjangka yang beralamat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Selatpanjang yang terletak di JL.Diponegoro, No. 85 A B Selatpanjang Kab.

BAB III METODE PENELITIAN. Selatpanjang yang terletak di JL.Diponegoro, No. 85 A B Selatpanjang Kab. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu penelitian Lokasi tempat penelitian ini dilakukan di CV. Istana Motor Selatpanjang yang terletak di JL.Diponegoro, No. 85 A B Selatpanjang Kab. Kepulauan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Dalam penelitian kuantitatif, yang diilandasi pada suatu asumsi bahwa suatu gejala dapat diklasifikasikan dan hubungan gejala bersifat kausal (sebab

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digambarkan lewat angka simbol, kode dan lain-lain. Data itu perlu dikelompokkelompokkan

BAB III METODE PENELITIAN. digambarkan lewat angka simbol, kode dan lain-lain. Data itu perlu dikelompokkelompokkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis data dan Sumber Data 3.1.1. Jenis Data Secara umum, data juga dapat diartikan sebagai suatu fakta yang digambarkan lewat angka simbol, kode dan lain-lain. Data itu perlu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan ditempat yang akan digunakan sebagai lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. gambaran penjelasan mengenai hasil penelitian serta penelitian ini. dari responden dengan menggunakan kuesioner.

BAB III METODE PENELITIAN. gambaran penjelasan mengenai hasil penelitian serta penelitian ini. dari responden dengan menggunakan kuesioner. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yakni pendekatan penelitian dengan menyajikan data-data yang bersifat deskriptif berupa gambaran penjelasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Kemudian data

BAB III METODE PENELITIAN. yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Kemudian data BAB III METODE PENELITIAN 3.1 JENIS PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Kemudian data yang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian 21 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian explanatory research adalah jenis penelitian yang menyoroti hubungan antar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kuesioner sebanyak 30 item pernyataan, yang terdiri dari 20 item pernyataan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kuesioner sebanyak 30 item pernyataan, yang terdiri dari 20 item pernyataan 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penyebaran Kuesioner Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui metode survei dengan menyebarkan kuesioner pada karyawan PT BPRS Bangun Drajat Warga

Lebih terperinci