Hukum Keuangan Daerah

Transkripsi

1 Hukum Keuangan Daerah oleh: ANDRYAN, SH., MH Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

2 Ruang Lingkup Hukum Keuangan Daerah 1. Dari Sisi Objek Yang dimaksud dengan keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang, termasuk di dalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah.

3 Pengertian di atas sejalan dengan pengertian yang diberikan dalam Penjelasan Pasal 156 ayat (1) Undang-Undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, yang berbunyi: Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah yang data dinilai dengan yang, dan segala berupa uang dan barang yang data dijadikan milik daerah yang berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tsb.

4 2. Dari Sisi Subjek yang dimaksud dengan subjek keuangan daerah, yaitu mereka yang terlibat dalam pengelolaan keuangan daerah, dalam hal ini pemerintah daerah dengan perangkatnya, perusahaan daerah, dan badan lain yang ada kaitannya dengan keuangan daerah, seperti DPRD dan BPK.

5 3. Dari Sisi Proses Keuangan daerah mencakup seluruh rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan objek sebagaimana tsb diatas, mulai dari perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan sampai dengan pertanggungjawaban.

6 4. Dari Sisi Tujuan Keuangan daerah meliputi seluruh kebijakan, kegiatan, dan hubungan hukum yang berkaitan dengan pemilikan dan/atau penguasaan objek s e b a g a i m a n a t s b d i a t a s, d a l a m r a n g k a penyelenggaraan pemerintahan daerah.

7 Dari gambaran objek, subjek, proses dan tujuannya tsb, pada dasarnya gerada pada satu kegiatan y g d i s e b u t p e n gelolaan, y a i t u pengelolaan keuangan daerah. Pengelolaan yg dimaksud mencakup keseluruhan kegiatan perencanaan, penguasaan, penggunaan, pengawasan, dan pertanggungjawaban

8 Dari rang lingkup keuangan daerah, maka akan selalu melekat konsep anggaran, terutama terkait dengan APBD, yaitu rencana keuangan tahunan daerah yang ditetapkan berdasarkan peraturan daerah. Rencana pemerintah daerah sebagaimana tertuang dalam bentuk APBD merupakan salah satu bentuk instrumen kebijakan ekonomi, yang dengan sendirinya mempunyai fungsi tersendiri, yaitu:

9 a. Fungsi Otorisasi; b. Fungsi Perencanaan; c. Fungsi Pengawasan; d. Fungsi Alokasi; e.fungsi Distribusi; f. Fungsi Stabilisasi.

10 Hubungan Keuangan Daerah dengan Keuangan Negara Presiden selaku Kepala Pemerintahan memegang kekuasaan pengelolaan keuangan negara yg merupakan salah satu bagian dari kekuasaan pemerintah. Dalam hal pengelolaan keuangan daerah, maka kekuasaan tsb oleh Presiden diserahkan kpd Kepala Daerah (Gubernur/Bupati/Walikota) selaku kepala pemerintahan daerah untuk mengelola keuangan daerahnya dan mewakili pemerintah daerah dalam kepemilikan kekayaan daerah yg dipisahkan.

11 Hubungan keuangan daerah dengan pusat, yaitu menyangkut pengelolaan pendapatan dan penggunaannya, baik untuk kepentingan pengeluaran rutin maupun pembangunan daerah dalam rangka memberikan pelayanan publik yg berkualitas, responsibel, dan akuntabel.

12 Secara khusus UU No.32 Tahun 2004 ttg Pemda, mengatur hubungan dalam bidang keuangan antara pemerintah dan pemerintah daerah pada Pasal 15, yaitu meliputi: a. Pemberian sumber-sumber keuangan untuk penyelenggaraan urusan pemerintah yg menjadi kewenangan pemerintah daerah; b. Pengalokasian dana perimbangan kepada pemerintah daerah; c. Pemberian pinjaman dan/atau hibachi kepada pemerintah daerah;

13 d. Bagi hasil pajak dan non pajak antara pemerintah daerah provinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota; e. Pendanaan urusan pemerintah yg menjadi tanggungjawab bersama; f. Pembiayaan bersama atas kerjasama antar daerah; dan g. Pinjaman dan/atau hibah antar pemerintahan daerah.

14 Pengertian Hukum Keuangan Daerah Hukum keuangan daerah merupakan hukum yg mengatur masalah-masalah keuangan daerah yg berlaku di Indonesia. Bengan demikian, berarti akan membicarakan aturan-aturan keuangan daerah yg msh berlaku sampai saat ini, sedangkan peraturan keuangan daerah yg prh berlaku pada masa lalu tanya dibahas apabila mempunyai keterkaitan dengan ketentuan yg berlaku saat ini tau pembahsan dalam rangka sejarah keuangan daerah di Indonesia.