Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Di PT Agro Muko Palm Oil Mill. NH. Noeraini

Transkripsi

1 Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Di PT Agro Muko Palm Oil Mill NH. Noeraini Stikes Bhakti Husada Bengkulu Jl. Kinibalu 8 Kebun Tebeng Bengkulu Telp (0736) stikesbh03@gmail.com ABSTRACT PT Agro Muko Palm Oil Mill located in Mukomuko district, which is incorporated in the management of PT Tolan Tiga Indonesia, headquartered in Medan. Companies engaged in Agro industrial one producing oil into crude oil, has a workforce of 45 people in the processing. Results of preliminary observations, many employes are not using PPE. The research problem is still a lack of awareness, the study goal was to determine the relationship of leadership style with the use of PPE compliance. Quantitative descriptive research with cross sectional approach. Population 45 employees and all sampled. Research in April Analysis using univariate adan bivariate with chi0square tet. The results werw obtained over the majority (51,1%) employees are not adherent to use PPE and most (62,2%) is not good leadership style, with ρ = 0,0010. Conclusion no relationship between leadership style with employes compliance in the use of PPE in PT Agro Muko Palm Oil Mill. Suggested improved adherence through counseling and employee-led approach towards employees. Keywords : Leadership Style, Employee Compliance, APD LATAR BELAKANG Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu persyaratan yang ditetapkan dalam hubungan ekonomi perdagangan barang dan jasa antara Negara yang harus dipenuhi oleh seluruh Negara termasuk Indonesia. Untuk mengantisipasi hal tersebut serta mewujudkan perlindungan masyarakat pekerja Indonesia sehat 2010 yaitu gambaran masyarakat Indonesia dimasa depan, yang penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat, memperoleh palayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggitingginya (Depkes RI, 2006) Penyelenggaraan dan pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat serta bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.kecelakaan 34

2 kerja tidak saja menimbulkan korban jiwa, kerugian materi bagi pekerja, tetapi juga dapat mengganggu proses produksi secara menyeluruh, merusak lingkungan yang pada akhirnya akan berdampak pada masyarakat luas. Oleh sebab itu peran aktif seorang pimpinan atau manager disebuah organisasi ataupun perusahaan sangat diperlukan dalam tersebut.karena seorang pemimpin yang akan menentukan maju mundurnya sebuah organisasi. Artinya jika seorang pemimpin dapat bersikap dan mengayomi bawahannya dengan baik maka bawahannya pun akan berupaya mengikuti apa yang dikehendaki oleh pimpinannya tersebut. Bagitupun sebaliknya jika pimpinan tersebut bertindak semuanya saja maka bawahannya pun kan melakukan hal yang sama (Karono, 2008) Tujuan keselamatan kerja menurut World Health Prganization (WHO) dan Internasional Labour Organisation (ILO) untuk meningkatkan dan memelihara keselamatan guna meningkatkan kapasitas kerja, mencegah penyakit pada pekerja sebagai akibat dari kondisi kerjanya, penambahan dan pemeliharaan pekerja dalm lingkungan kerja sesuai dengan fisik dan psikologis. Sejalan dengan tujuan inilah maka penting untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan kepada para pegawai sebagai screening terhadap status kesehatan mereka. Jelas tampak adanya korelasi antara status kesehatan pegawai dengan produktivitas atau kerugian suatu institusi atau organisasi (Pamela, 2008) Tenaga kerja sebagai sumber daya manusia mempunyai peranan penting dalampembangunan nasional karena tenaga kerja merupakan pelaksana pembangunan untuk mencapai kesejahteraan umum dan kualitas kehidupan yang semakin meningkat. Bagi perusahaan, tenaga kerja merupakan asset yang sangat menentukan keberhasilan perusahaan, baik dalam memperoleh keuntungan maupun dalam rangka kelangsungan perusahaan dan pengembangan usaha lebih lanjut. Untuk itu perusahaan perlu memiliki sumber daya manusia yang mempunyai etos kerja yang tinggi, keahlian, keterampilan, profesionalisme, kreativitas dan ketangguhan (Depkes RI, 2006) Penyelenggaraan program kesehatan dan keselamatan kerja (K3) bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan para karyawanperusahaan agar terhindar dari ancaman bahaya potensi dilingkungan tempat kerja. Hal ini merujuk kepada Permenaker No. Per05/Men/1996 yang menyatakan bahwa setiap perusahaan yang memperkerjakan tenaga minimal 100 orang dan mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan oleh karakteristik proses atau bahan produksi yang dapat menyebabkan kecelakaan akibat kerja wajib melaksanakan program pelayanan keselamatan kerja (Depkes RI, 2006) Santosa (2004) menyatakan bahwa 80-85% kecelakaan akibat kerja disebabkan oleh factor manusia. Unsure-unsur tersebut antara lain, ketidakseimbangan fisik atau kemampuan fisik tenaga kerja, 35

3 ketidakseimbangan kemampuan psikologis, kurang pengetahuan, kurang terampil, stress mental, stress fisik, motifasi menurun. Olehkarena itu factor manusia bisa membuat pimpinan melakukan gebrakan baru didalam perusahaan yaitu membuat keputusan misalnya membuat peraturan bagi karyawan apabila tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) Keberhasilan para karyawan juga ditentukan oleh gaya kepemimpinan dari manajernya.banyak pimpinan perusahaan tidak tahubanyak tentang ilmu kepemimpinan dalam artian seperti apa mereka memimpin. Hal ini akan berdampak pada kerja atau kepatuhan karyawannya. Kepemimpinan para manajer dirasakan memiliki banyak kelemahan oleh karyawan, karena pimpinan tidak bisa berbuat banyak untuk melakukan sesuatu yang baru, selain membuat peraturan dan hukuman terhadap kepatuhan karyawan dalam penggunaan APD tersebut. Perusahaan PT Agro Muko Palm Oil Mill terletak di Kabupaten Mukomuko, merupakan salah satu group perusahaan yang tergabung dalam manajemen PT. Talon Tiga Indonesi yang berkantor pusat di Medan, dan merupakan salah satu cabang di Bengkulu. Perusahaan ini bergerak dalam bidang Agro indstri salah satunya memproduksi sawit menjadi minyak mentah yang sama para pekerja pabrik harus menggunakan alat pelindung diri (APD) saat bekerja dipabrik, yang mempunyai tenaga kerja sebanyak 45 orang dibidang pengolahan. Hasil observasi awal terhadap 10 orang karyawan, 7 orang yang tidak menggunakan APD saat bekerja dan 3 orang karyawan yang menggunakan APD. Jenis-jenis APD yang digunakan karyawan dibagian pengolahan di PT Agro Muko Palm Oil Mill berupa helm, sepatu, ear flug, masker, sarung tangan. Disiplin tidaknya pekerja dalam penggunaan APD pada saat bekerja, banyak factor penyebabnya. Peran pemimpin dan gaya kepemimpinan berpengaruh dengan kepatuhan karyawan menggunakan APD. Gaya kepemimpinan sangat berperan dalam menentukan dan mencapai tujuan perusahaan yaitu melalui proses kepatuhan karyawan dalam penggunaan APD. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian mengenai hubungan gaya kepemimpinan dengan kepatuahn karyawan dalam penggunaan alat pelindung diri (APD). METODE PENELITIAN Jenis penelitian adalah diskriptif bersifat kuantitatif, dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi adalah karyawan pabrik PT Agro Muko Palm Oil Mill yang terlibat langsung bidang pengolahan dan terdiri dari station engine room, water treatment, weigh bridge clerk, loading ramp, sterilizer, presshing, boiler, treshing, kernel plant, workshop clerk, berjumlah 45 orang. Sampel menggunakan total sampling yaitu keseluruhan populasi digunakan sebagai sampel. Penelitian dilakukan pada bulan april sampai dengan juni

4 Variable independen adalah gaya kepemimpinan dan variable dependent adalah kepatuhan karyawan menggunakan APD. Instrumen mengganakan kuisioner. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji statistic chi-square dengan tingkat signifikan α 0,05. HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL Hasil analisis univariat menggambarkan masing-masing dari Berdasarkan table 1 di atas, hampir sebagian gaya kepemimpinan yang tidak bagus, sebagian lebih (67%) yang tidak patuh dalam penggunaan APD, sedangkan sebagian kecil yang bagus gaya kepemimpinan, sebagian kecil pula yang tidak patuh pada penggnaan APD. Berdasarkan uji statistic diperoleh nilai ρ = 0,010 artinya ada hubungan yang bermakna antara gaya kepemimpinan dengan kepatuhan karyawan dalam penggunaan APD. PEMBAHASAN Hasil penelitian tentang kepatuhan karyawan menggunakan sebagian (62,2%) memiliki gaya kepemimpinan yang tidak bagus dan variable kepatuhan karyawan variable. Variable gaya kepemimpinan di PT Agro Muko Palm Oil Mill lebih menggunakan APD di PT Agro Muko Palm Oil Mill lebih dari sebagian (51,1%) yang tidak patuh menggunakan APD. Hasil uji statistic chi-square diperoleh nilai ρ = 0,010 yang menunjukan adanya hubungan antara gaya kepemimpinan dengan kepatuhan karyawan memakai APD dan dapat dilihat pada table 1 sebagai berikut: Tabel 1 Hubungan gaya kepemimpinan terhadap kepatuhan karyawan menggunakan APD di PT Agro Muko Palm Oil Mill Gaya Kepemimpinan Kepatuhan Karyawan Total Tidak Patuh Patuh N % N % N % Tidak Bagus 19 67,9 9 32, ,0 Bagus 4 23, , ,0 APD di PT Agro Muko Palm Oil Mill dari 45 karyawan diperoleh lebih dari sebagian (51,1%) yang tidak patuh menggunakan APD. Alasan mereka tidak nyaman menggunakan APD tidak nyaman, panas dan tidak tahu akibat tidak menggunakan APD. Sebagian kecil menyatakan patuh menggunakan APD karena tahu akibat tidak menggunakan APD. Kepatuhan adalah suatu sfefiksai, standar atau hukum yang telah diatur dengan jelas yang biasanya diterbitkan oleh lembaga atau organisasi yang berwenang dalam suatu bidang tertentu. Lingkup suatu aturan dapat bersifat internasional 37

5 maupun nasional. Sedangkan APD adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang dalam pekerjaan, yang fungsinya mengisolasi tubuh tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja. Santoso (2004) menyatakan bahwa 80-85% kecelakaan akibat kerja disebabkan oleh factor manusia. Unsure-unsur tersebut antara lain, ketidakseimbangan fisik atau kemampuan fisik tenaga kerja, ketidakseimbangan kemampuan psikologis, kurang pengetahuan, kurang terampil stress mental, stress fisik, motifasi menurun. Oleh karena itu faktor manusia bisa membuat pimpinan melakukan gebrakan baru didalam perusahaan yaitu membuat keputusan, misalnya membuat peraturan bagi karyawan apabila tidak menggunakan alat pelindung diri (APD). Hal tersebut berarti kepatuhan karyawan dalam penggunaan APD sangatlah penting. Oleh karena itu peningkatan kepatuhan karyawan PT Agro Muko Palm Oil Mill dalam penggunaan APD perlu di galakkan. Hasil penelitian tentang gaya kepemimpinan di PT Agro Muko Palm Oil Mill dari 45 karyawan sebagai respon diperoleh lebih dari sebagian (62,2%) memiliki gaya kepemimpinan yang tidak bagus. Hasil ini sesuai dengan hasil wawancara bahwa karyawan tidak diberikan kesempatan untuk menyampaikan keluhan dan tidak pernah dipantau pada saat bekerja untuk pemakaian APD. Mudarsah (2007) berpendapat bahwa gaya kepemimpinan adalah cara seseorang pemimpin melaksanakan kegiatan dalam upaya membimbing, memandu mengarahkan atau perilaku sesorang atau sejumlah orang untuk mencapai tujuan tertentu. Gaya kepemimpinan sangat berperan dalam menentukan dan mencapai tujuan perusahaan. Hal ini berarti gaya kepemimpinan di PT Agro Muko Palm Oil Mill harus mendapat perhatian dan perlu ditingkatkan menjadi lebih bagus. Hubungan gaya kepemimpinan dengan kepatuhan karyawan dalam penggunaan APD, berdasarkan uji statistic diperoleh nilai ρ = 0,010 artinya ada hubungan yang bermakna antara gaya kepemimpinan dengan kepatuhan karyawan dalam penggunaan APD di PT Agro Muko Palm Oil Mill. Hasil table silang antara gaya kepemimpinan tidak bagus dengan kepatuhan menggunakan APD lebih dari sebagian (67,9%) tidak patuh menggunakan APD. Hal ini sesuai seperti yang telah diungkapkan oleh Mudarsah (2007) bahwa gaya kepemimpinan tutut mempengaruhi kepatuhan karyawan. Gaya kepemimpinan turut mempengaruhi kepatuhan karyawan. Gaya kepemimpinan yang otoriter dan gaya kepemimpinan persif ini dikarenakan pemimpin masih menggunakan kekuasaan dan wewenang dan tidak mau dengar ide dan saran dari pada bawahan tapi gaya kepemimpinan ini mempunyai kelebihan yaitu dalam masalah pekerjaan bisa lebih cepat dan bisa melaksanakan tujuan dengan baik dalam perusahaan. Namun hasil silang antara gaya kepemimpinan yang tidak bagus dengan kepatuhan hampir sebagian (32,5%) karyawan patuh menggunakan APD, disebabkan tahu 38

6 akibat tidak menggunakan APD dengan melihat kejadian kecelakaan kerja melalui media elektronik. Hasil table silang antara gaya kepemimpinan bagus dengan kepatuhan diperoleh sebagian kecil (23,5%) karyawan tidak patuh menggunakan APD. Dari hasil silang antara gaya kepemimpinan bagus dengan kepatuhan diperoleh sebagian besar (76,5%) karyawan patuh. Hasil wawancara bahwa karyawan sudah tahu akibat tidak menggunakan APD. Hal ini disebabkan karyawan kurang nyaman bila menggunakan APD. Ada sebelas kualitas pribadi yang harus dimiliki dan dikembangkan agar dapat memimpin dan mengandalikan orang lain diantaranya watak, kekuatan keputusan, kebijaksanaan untuk merencanakan dan pemerintah, keberanian untuk bertindak, kemampuan mengurus, integritas, rasa tanggung jawab, sifat bisa diandalkan, loyalitas (kepada aturan maupun bawahan), antusiasme (semangat), dan inisiati. Walaupun kemampuan memimpin bukan sifat bawaan sejak lahir, tetapi harus dibina, kesebelasan kualitas kepemimpinan ini harus ditonjolkan dan merupakan cirri khas yang positif pada seseorang kalau ia ingin memimpin orang lain. Kalau satu saja ai antara kesebelasan ini tidak tidak memiliki, orang itu akan mendapat kesulitan yang sangat besar dalam mencapai keberhasilan sebagai pemimpin. Kalau kesebelasan kualitas ini ada dan menonjol, orang itu dapat berkembang menjadi pemimpin orang lain yang terkemuka dan kuat. SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di PT Agro Muko Palm Oil Mill didapatkan simpulan bahwa lebih dari sebagian (51,1%) karyawan tidak patuh menggunakan alat pelindung diri (APD), dan lebih dari sebagian (62,2%) gaya kepemimpinan tidak bagus di PT Agro Muko Palm Oil Mill serta ada hubungan yang signifikan antara gaya kepemimpinan dengan kepatuhan karyawan menggunakan APD di PT Agro Muko Palm Oil Mil. SARAN Disarankan kepada perusahaan untuk menyelenggarakan pendidikan dan penyuluhan tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3) khususnya penggunaan alat pelindung diri (APD) yang dilaksanakan secara rutin dengan jangka waktu yang tidak terlali lama. Adanya sanksi terhadap pekerja tidak disiplin pada penggunaan APD. DAFTAR PUSTAKA Kartono Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Jakarta: Graha Medika Pamela Psikologi Industri Keselamatan. Jakarta : EGC Santoso Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Jakarta: Graha Medika Mudarsah Faktor Penyebab Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Jakarta: Graha Medika 39