BAB I PENDAHULUAN. Hakikat manusia sebagai makhluk sosial adalah untuk hidup

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. Hakikat manusia sebagai makhluk sosial adalah untuk hidup"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hakikat manusia sebagai makhluk sosial adalah untuk hidup berdampingan dengan orang lain. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak bisa hidup sebagai manusia apabila tidak berinteraksi dengan yang lain. Sebagai makhluk yang diberi kesempurnaan akal dan pikiran, sudah seharusnya manusia menggunakan akal dan pikiran tersebut untuk bertukar pikiran satu dengan yang lainnya. Dengan begitu maka manusia membutuhkan kelompok-kelompok dalam kehidupan bermasyarakat sebagai wadah untuk bertukar pikiran dan berinteraksi. Kelompok tersebut tercipta dengan sendirinya ketika manusia saling berinteraksi, topik-topik yang muncul ketika saling berinteraksi menentukan kelompok tersebut. Kemudian kelompok tersebut membentuk sebuah organisasi dimana didalamnya merupakan individu yang memiliki ketertarikan yang sama atas suatu hal. Ada beberapa teori yang mampu menjelaskan mengenai terjadinya dinamika kelompok, salah satunya adalah Teori Alasan Praktis milik Rietz menekankan segi motif/maksud orang berkelompok. Teori ini mengacu pada teori kebutuhan Maslow, yang menurut practical theory ini the group it self is the source of needs (kelompok itu sendiri mampu memenuhi kebutuhannya sendiri) (Huraerah dan Purwanto, 2006:29). Dengan kata lain bahwa kelompok-kelompok yang terbentuk cenderung memberikan kepuasan atas kebutuhan-kebutuhan sosial yang 1

2 mendasar dari orang yang berada didalam kelompok tersebut. Misalnya musik, salah satu organisasi yang didalamnya memiliki banyak orang dengan ketertarikan dan juga kebutuhan yang sama mengenai musik adalah Organisasi Marching Band. Marching band adalah satuan musik lapangan yang dimainkan secara berbaris oleh para pemainnya. Mereka terdiri dari kelompok perkusi sebagai penunjang derap dan pemain alat musik tiup sebagai penunjang melodi. Pada awalnya marching band adalah bentuk dari military band yang terdiri dari para pemuda eks perang dunia kedua. Military band tersebut dibentuk untuk membakar semangat untuk para veteran perang, selain itu juga dipertunjukkan dalam pawai pawai militer. Di Indonesia sendiri military band ini terbentuk karena interaksi kultural bangsa pribumi dengan penjajah barat yang dibawa oleh penjajah Belanda. Para pemain dalam korps musik tersebut adalah para abdi dalem kraton (Kirnadi 2004 : 43). Seiring perkembangan waktu Marching Band telah berkembang menjadi sebuah korps musik yang modern dengan menggunakan alat-alat yang lebih beragam jenisnya, seperti alat tiup brass (trumpet, mellophone, baritone, euphonium, tuba) alat pukul/perkusi baik yang bernada beserta assesorisnya (marimba, vibraphone, timpani) atau yang ritmis (snare, bass drum, cymbal), dan color guard yaitu penari yang memainkan (flag, sabre, riffle). Marching Band merupakan organisasi yang terdiri dari banyak individu yang tentunya memiliki karakter masing-masing. Dalam sebuah organisasi seperti marching band maka individu yang berada didalamnya harus memiliki tujuan yang sama sehingga berjalan beriringan dan selaras. Tujuan ini dapat disamakan ketika 2

3 dalam organisasi tersebut memiliki visi dan misi yang jelas. Dengan begitu maka dibutuhkan AD/ART (anggaran dasar / anggaran rumah tangga) yang mencangkup berbagai visi, misi dan aturan sebagai pakem untuk menjalankan proses berorganisasi. Tidak hanya aturan tertulis saja yang ada pada organisasi Marching Band, ada aturan tidak tertulis yang berlaku dan biasa disebut dengan budaya organisasi. Meskipun aturan tersebut tidak tertulis, ketika seseorang melanggar maka aka nada konsekuensi yang harus diterima selayaknya dengan aturan yang tercantum dalam AD/ART. Marching Band merupakan organisasi dengan tingkat latihan yang tinggi. Untuk mencapai sebuah prestasi yang diinginkan maka harus dimbangi dengan usaha yang setimpal seperti proses latihan yang intensif. Dalam proses latihan intensif ini maka tentunya banyak hal yang harus dikorbankan, seperti waktu belajar, waktu tidur dan waktu bermain. Ketika seseorang telah memutuskan untuk bergabung dalam organisasi marching band maka harus siap untuk menerima konsekuensinya, harus memiliki tingkat kemauan dan usaha yang tinggi pula. Dengan begitu maka anggota marching band dituntut unutuk pintar membagi waktu sehingga tetap dapat mengimbangi antara kegiatan akademis dan marching band. Kondisi ini menciptakan marching band dikenal dengan anggota yang tambal-sulam, maksudnya adalah anggota yang sudah terlibat dalam marching band tidak dapat dipastikan siapa saja yang terlibat hingga akhir, bisa saja tiba-tiba menghilang atau menggundurkan diri. Kondisi ini dialami hampir semua organisasi marching band di Indonesia dan sudah dianggap menjadi hal yang lumrah. 3

4 Dibalik itu semua marching band masih memiliki ketertarikan tersendiri di masyarakat, dengan jumlah anggota yang besar dan penyajian musik yang berbeda, maka marching band masih dianggap memiliki kebanggan tersediri dan menjadi sebuah organisasi eksklusif dimasyarakat, tidak terkecuali mahasiswa. Tidak sedikit universitas di Indonesia yang memiliki marching band sebagai salah satu kegaiatan ekstrakurikulernya. Universitas Gadjah Mada adalah salah satunya. Marching Band UGM sudah dikenal dikancah Nasional dengan berbagai prestasi yang telah diraihnya hingga hampir 35 tahun ini. Prestasi ini yang membuat Marching Band UGM sering dipandang menjadi unit kegiatan mahasiswa yang eksklusif di UGM. Pandangan dan pemaknaan masyarakat khususnya mahasiswa inilah yang membuat marching band dapat menarik anggota dengan jumlah yang besar dalam suatu universitas seperti Universitas Gadjah Mada. Dengan kondisi akademis yang cukup padat tidak sedikit mahasiswa yang masih tertarik untuk mengikuti kegiatan marching band begitu pula di UGM, Marching Band UGM menjadi UKM dengan jumlah pendaftar terbanyak setiap tahunnya. Jumlah pendaftar hingga mencapai lebih dari 500 pendaftar mencerminkan bahwa Marching Band UGM masih sangat menarik dikalangan mahasiswa UGM. B. Rumusan Masalah Mengapa Mahasiswa Memilih Terlibat dalam Kegiatan Marching Band Universitas Gadjah Mada? 4

5 C. Tujuan 1. Mengetahui alasan mahasiswa memilih kegiatan marching band sebagai sebuah kegiatan ekstrakurikuler di Universitas Gadjah Mada 2. Dampak dan Manfaat yang diperoleh setelah terlibat dalam kegiatan Marching Band UGM D. Tinjauan Pustaka Ada sejumlah hasil penelitian yang pernah diusung mengenai tindakan sosial. Salah satunya merupakan riset skripsi milik Dwiningsih Rahmatullah tahun 2005, mahasiswi jurusan Sosiologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta yang berjudul Tingkah Laku Pelajar Dalam Menghadapi Penambahan Jam Belajar Di Sekolah (Studi tentang tingkah laku siswa SMA Negeri 3 Yogyakarta dalam menghadapi program pengayan Intensif). Dalam skripsi tersebut menjelaskan tingkah laku anak dalam menghadapi program pengayaan di sekolah, sudut pandang siswa berbeda dengan sudut pandang sekolah, sudut pandang ini mempengaruhi tingkah laku yang dimiliki terhadap program tersebut. Terdapat kemiripan dengan penelitian yang saya lakukan, yaitu pada perubahan tingkah laku yang diakibatkan adanya faktor yang mempengaruhi. Terdapat perbedaan yang jelas diantara skripsi milik Dwiningsih tersebut dengan penelitian yang saya lakukan, terletak pada indikator yang mempengaruhi perubahan tingkah laku tersebut. Dalam skripsi Dwiningsih dijelaskan bahwa faktor yang melatarbelakangi tingkah laku berupa faktor dari siswa yaitu rasa bosan dan motif tujuan, sedangkan faktor sekolah yang berupa metode guru mengajar, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa lain dan disiplin sekolah. 5

6 Skripsi milik Rizky Intan Rahmasaridewi yang berjudul Sosial Media Dalam Budaya Organisasi (Studi Tentang Penggunaan Twitter dan Perubahan Perilaku Anggota UKM Marching Band UGM) yang membicarakan pengaruh media sosial khususnya Twitter dalam kehidupan berorganisasi di UKM Marching Band UGM juga menjadi salah satu tinjauan pustaka dalam penelitian ini dalam melihat obyek yang diteliti yaitu Marching Band UGM. Terdapat kesamaan obyek antara penelitian yang saya teliti dengan penelitian milik Rizky, yaitu mengenai Marching Band UGM. Keseluruhan isi dan masalah milik Rizky sangat berbeda dengan penelitian yang saya lakukan. Sedangkan penelitian yang saya lakukan lebih menekankan pada tindakan anak dalam memilih marching band sebagai kegiatan ekstrakurikuler di Universitas Gadjah Mada. Pemilihan kegiatan tersebut tentunya dilatarbelakangi oleh beberapa alasan dan faktor serta pemaknaan mengenai marching band sendiri dikalangan mahasiswa UGM. E. Kerangka Konsep E.1. Pilihan Rasional Menurut Weber manusia melakukan sesuatu karena mereka memutuskan untuk melakukan itu untuk mencapai apa yang mereka kehendaki. Setelah memilih sasaran, mereka memperhitungkan keadaan, kemudian memilih tindakan. Keadaan sosial yang tercipta karena tindakan itu menjadi hambatan sebagai kekuatan struktural, tetapi bagaimanapun tindakan sejatinya tetap mental-yang dipilih dalam konteks persepsi pelaku dari hambatan struktural itu. Memahami realitas sosial yang dihasilkan oleh tindakan itu berarti menjelaskan mengapa manusia menentukan 6

7 pilihan (Jones, 2010:114). Berbagai alasan manusia melakukan suatu tindalan, misalnya adanya kejadian historis secara berurutan yang mempengaruhi karakter mereka maka tindakan dibagi menjadi beebrapa tipe seperti tipe tindakan tradisional, tindakan afektif, tindakan berorientasi nilai dan tindakan berorientasi tujuan. Ketika seseorang melakukan suatu tindakan pasti ada yang melatarbelakangi tindakan tersebut dapat tercipta. Hal ini dapat difokuskan pada Teori Rational Choice atau Teori Pilihan Rasional. Menurut Coleman, kunci dari pilihan rasional adalah aktor dan sumber daya. Para pelaku sering dipandang sebagai entitas yang memiliki tujuan/maksud, yang berarti bahwa para pelaku memiliki batas akhir atau tujuan dari tindakan-tindakan mereka. Para pelaku juga memiliki pilihan/ preferensi (nilai-nilai, kegunaan). Teori pemilihan rasional tidak berkaitan dengan apa yang menjadi pilihanpilihan tersebut, atau sumber-sumber mereka. Kemudian yang terpenting adalah fakta bahwa tindakan mereka dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan mereka yang konsisten dengan hierarki preferensi seorang pelaku (Wirawan, 2012:245). Teori pilihan rasional dianggap tepat untuk menganalisis masalah yang diteliti karena memiliki beberapa kelebihan, seperti (1) memiliki kontribusi pada area pengukuran, (2) sebagai pendekatan pertikaian dalam institusi sosial (seperti: dalam hukum, peraturan-peraturan, norma, dan nilai-nilai budaya) dan (3) memberikan kemungkinan tentang cara untuk menjawab pilihan tujuan individu. Sama halnya dengan pemilihan Marching Band UGM sebagai kegiatan ekstrakurikuler mahasiswa di UGM, pemilihan tersebut tidak dapat terlepas dari faktor yang mendorong keikutsertaannya pada Marching Band UGM. Misalnya saja adanya relasi yang mendorong seorang mahasiswa untuk terlibat dalam Marching Band UGM, relasi 7

8 tersebut bisa merupakan teman yang terlebih dahulu telah bergabung atapun teman yang sama-sama ingin bergabung dalam Marching Band UGM. selain itu bisa juga pengalaman atas keikutsertaan Marching Band di masa lalu, saat masih berada di sekolah dasar, menengah maupun atas. Hal ini dapat mempengaruhi alasan pemilihan Marching Band sebagai kegaiatn ekstrakurikuler di UGM. Beberapa tipe tindakan diatas juga dapat dijadikan salah satu alasan pemilihan Marching Band sebagai kegiatan ekstrakurikuler di UGM, seperti tipe tindakan yang berorientasi pada tujuan. Sangat dimungkinkan ketika seorang mahasiswa memilih marching band sebagai kegiatan ekstrakurikulernya di UGM dikarenakan adanya tujuan yang ingin dicapai, seperti tujuan untuk berprestasi dalam Grand Prix Marching Band. Dalam memilih sesuatu tindakan individu harus mengantisipasi hasil alternatif tindakan dan menghitung bahwa yang terbaik untuk mereka. Rasional individu memilih alternatif yang memberi mereka kepuasan terbesar. Ketika memilih Marching Band UGM sebagai kegiatan Ekstrakurikuler maka harus mempertimbangkan segala aspek yang ada di dalamnya dan konsekuensi yang dihadapi. Dengan mengetahui hal tersebut maka setelah bergabung nantinya tidak merasa menyesal. Untuk sebagian orang tidak rasional memang memilih terlibat dalam Marching Band UGM melihat jadwal latihan yang sangat padat dan berat, hal ini tidak bagi mahasiswa yang memilih kegiatan tersebut, mereka memiliki pemikiran rasionalnya sendiri dalam menentukan pilihannya. Teori pilihan rasional tidak menghiraukan apa yang menjadi pilihan atau apa yang menjadi sumber pilihan aktor, yang penting adalah kenyataan bahwa tindakan dilakukan untuk mencapai tujuan yang sesuai dengan tingkatan pilihan aktor. 8

9 E.2. Dinamika Kelompok Dalam organisasi Marching Band yang memiliki anggota dengan berbagai latar belakang, sifat dan karakter masing-masing maka pasti muncul dinamika dalam kehidupan berorganisasinya. Teori Sintalitas Kelompok milik Cattell yang menyatakan bahwa sintalitas analog dengan kepribadian para individu dan mencakup hal-hal seperti kebersamaan, dinamika, tempramen dan kemampuan kelompok. Cattell mengemukakan adanya 3 panil dalam kelompok, yaitu: (1) Sifat-sifat Sintalitas adalah pengaruh dari adanya kelompok sehingga sebagai keseluruhan, baik terhadap kelompok lain maupun terhadap lingkungan, (2) Sifat-sifat struktur kelompok adalah hubungan antar anggota kelompok, perilaku-perilaku di dalam kelompok dan pola organisasi kelompok, (3) Sifat-sifat populasi adalah sifat rata-rata dari anggota-anggota kelompok. Sesuai dengan teori Cattell bahwa dalam kelompok mencakup sebuah dinamika yang disebut dengan dinamika kelompok. Proses dinamika kelompok mulai dari individu sebagai pribadi yang masuk ke dalam kelompok dengan latar belakang yang berbeda-beda, belum mengenal antar individu yang ada dalam kelompok. Dinamika yang berarti adanya interaksi dan interdependensi antara anggota kelompok dengan kelompok secara keseluruhan, keadaan ini terjadi secara dinamis dan dapat berubah sewaktu-waktu. Dalam sebuah kelompok harus memiliki aturan yang disepakati bersama dan apabila aturan (norma) tersebut dilanggar maka mendapat ganjaran. Berdasarkan aturan inilah individu melakukan berbagai kegiatan dalam kelompok. Di dalam sebuah kelompok tentunya dibutuhkan adanya interaksi untuk menciptakan sebuah dinamika kelompok menyesuaikan satu dengan lainnya dengan berbagai cara. Anggota kelompok yang 9

10 berinteraksi, secara tetap mempengaruhi dan dipengaruhi oleh penggunaan kekuatan untuk mencapai tujuan dan memelihara kelompok. Dibutuhkan komunikasi dalam pencapaian tujuan tersebut, tidak ada komunikasi tanpa kekuatan, dengan demikian kekuatan merupakan hal yang esensi bagi semua aspek keberfungsian kelompok. Kekuatan terscermin pada kemampuan seseorang untuk membuat orang lain bertingkah laku tertentu. Jadi kekuatan adalah pengaruh. Apabila di dalam kelompok ada kondisi kooperatif dan tujuan kelompok memungkinkan untuk dicapai, para anggota kelompok menggunakan kekuatannya kearah yang sama, dan hanya ada sedikit atau tidak ada perlawanan untuk menerima pengaruh dari anggota lain dan sebaliknya (Huraerah dan Purwanto, 2006:41). Dinamika kelompok juga dapat didefinisikan sebagai konsep yang menggambarkan proses kelompok yang selalu bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan diri dengan keadaan yang selalu berubah-ubah. Mustahil rasanya tidak ada interaksi yang terjadi dalam Marching Band UGM dengan kondisi dimana anggota didalamnya memiliki karakter yang berbeda-beda. Interaksi tersebut dilakukan untuk mencapai tujuan bersama dalam Marching Band UGM. Tentu saja interaksi tersebut dipengaruhi oleh kekuatan dan pengaruh. Orang-orang yang berada didepan, seperti pelatih, pengurus harian dan manajer memiliki kekuatan untuk memberikan pengaruh kepada seluruh anggota mengenai persamaan tujuan yang ingin dicapai. Ketika kekuatan itu ditularkan pada seluruh anggota dan masing-masing anggota menularkan perngaruh yang sama maka terjadi kesepakatan untuk mencapai tujuan yang sama. Sebaliknya apabila terjadi perlawanan dari anggota mamupun orang-orang tertentu didalam kelompok mengenai pengaruh tersebut maka terjadi konflik dalam kelompok. Konflik ini dapat diatasi 10

11 ketika didalam kelompok tersebut memiliki kekuatan untuk memecahkan masalah bersama. Dalam Marching Band UGM pemecahan masalah dilakukan secara musyawarah demi mencapai kesepakatan bersama. Dalam Marching Band UGM adanya dinamika kelompok guna membangkitkan kepekaan diri seorang anggota terhadap anggota yang lain sehingga dapat menimbulkan rasa saling menghargai, kemudian juga untuk menimbulkan rasa solidaritas anggota sehingga dapat saling menghormati dan saling menghargai pendapat orang lain. Dengan adanya dinamika sosial maka komunikasi terbuka terhadap sesama anggota Marching Band UGM yang berpengaruh pada timbulnya hubungan yang baik antar sesama anggota Marching Band UGM. F. Metode Penelitian F.1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskripsif. Dalam penelitian ini penggunaan metode kualitatif karena permasalahan yang belum jelas dan kompleks. Selain itu peneliti bermaksud untuk memahami situasi sosial secara mendalam, menemukan pola, hipotesis dan teori. Penelitian kualitatif dianggap mampu memberikan gambaran menyeluruh atas masalah yang diteliti sehingga dapat memeberikan penjelasan beserta penjabaran yang jelas dan lengkap. F.2. Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah Anggota Marching Band UGM yang berstatus player, pengurus maupun senior. 11

12 F.3. Informan Informan dalam penelitian ini adalah (1) Anggota Utama Marching Band UGM, yaitu mahasiswa Universitas Gadjah Mada yang telah resmi dilantik oleh pengurus harian Marching Band UGM dan memiliki hak beserta kewajiban sebagai anggota Marching Band UGM, (2) Anggota Terbatas Marching Band UGM, yaitu mahasiswa UGM yang biasanya berpartisipasi dalam kegiatan Marching Band UGM namun belum resmi dilantik oleh Marching Band UGM sehingga tidak memiliki hak dan kewajiban seperti yang dimiliki AU meskipun sama sama mahasiswa UGM. Informan yang dipilih merupakan anggota aktif minimal 1 tahun dan masih aktif dalam kegiatan Marching Band UGM sehingga data yang diambil berkualitas. Anggota tersebut dipilih 10 anggota yang semuanya merupakan Anggota Utama Marching Band UGM, 2 diantara mereka dahulu merupakan Anggota Terbatas Marching Band UGM yang saat ini telah dilantik menjadi Anggota Utama. Informan yang dipilih juga berdasarkan Gender, yaitu 5 perempuan dan 5 laki-laki. Informan ini dipilih karena memiliki kriteria yang sesuai dan dapat memberikan informasi yang dibutuhkan untuk menjawab masalah yang diteliti. F.4. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini ada dua yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dari wawancara dengan 10 informan. Selanjutnya adalah sumber data sekunder, sumber data ini berasal dari literaturliteratur lain yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. 12

13 F.5. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi Observasi dilakukan terhadap situasi yang terkait dengan masalah yang diteliti untuk dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang masalah yang ada. Dengan melakukan observasi maka peneliti memperoleh informasi tambahan mengenai pemaknaan masalah yang diteliti dan juga tindakan individu dalam menghadapi masalah tersebut. Observasi dilakukan saat latihan Marching Band UGM berlangsung dengan teknik observasi berpartisipasi secara langsung atau participant observatory di dalam Marching Band UGM. Selain mendapatkan data yang lengkap, terperinci, sampai pada data di ranah yang privat, hal ini dianggap mampu membuat peneliti menjadi lebih bijak untuk menempatkan situasi ketika di dalam atau di luar Marching Band UGM tersebut dengan berganti peran sesuai kebutuhan. b. Wawancara Mendalam Selanjutnya, teknik yang digunakan untuk menggumpulkan data adalah wawancara mendalam. Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu (Esterberg, dalam Sugiyono, 2008). Metode wawancara yang digunakan adalah wawancara tak berstruktur, untuk mendapatkan informasi tanpa harus memaksa informan menjawab pertanyaan dengan terpaksa. Dalam wawancara tak berstruktur peneliti belum mengetahui pasti data yang diperoleh, wawancara dilakukan lebih fleksibel dan lebih luwes sehingga peneliti lebih banyak mendengarkan cerita dari responden. Wawancara dilakukan pada sepuluh informan yang terpilih dan diseuaikan dengan status informan saat ini dalam 13

14 Marching Band UGM. Wawancara dilakukan dalam kurun waktu satu minggu setelah peneliti melakukan observasi terlebih dahulu. F.6. Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan, yaitu diarahkan untuk menjawab rumusan masalah. Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain (Sugiyono, 2008:244) Dalam penelitian kualitatif analisis data lebih banyak dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data. Tahap dalam penelitian kualitatif adalah tahap memasuki lapangan dengan grand tour dan minitour question, analisis datanya dengan analisis domain. Kemudian tahap selanjutnya adalah menentukan fokus, teknik pengumpulan data dengan minitour question, analisis data dilakukan dengan analisis taksonomi. Kemudian ketika melakukan wawancara maka analisis yang digunakan adalah analisis komponensial, setelah itu dilanjutkan analisis tema. Menurut Spradley dilakukan secara berurutan, melalui proses analisis domain, taksonomi, komponensial dan tema budaya (Spradley, dalam Sugiyono, 2008) Terdapat macam-macam cara dalam melakukan analisa data. Salah satu cara yang dianjurkan ialah mengikuti langkah-langkah berikut yang masih sangat bersifat umum, yakni (1) reduksi data, (2) display data, (3) mengambil kesimpulan dan 14

15 verifikasi. Dalam reduksi data, data yang diperoleh dalam lapangan dan ditulis dalam bentuk laporan dengan cara dirangkum, dipilih hal-hal yang pokok, difokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema atau polanya. Laporan lapangan sebagai bahan mentah disingkat, direduksi, disusun lebih sistematis, sehingga lebih mudah dikendalikan. Data yang direduksi memberi gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan, juga mempermudah peneliti untuk mencari kembali data yang diperoleh bila diperlukan. Display data dapat membantu peneliti untuk dapat menguasai data yang diperoleh. Data yang begitu banyak dan bertumpuk-tumpuk akan membuat peneliti kesulitan untuk dapat melihat hubungan antara detail dan sulit pula untuk melihat gambaran keseluruhan untuk mengambil kesimpulan yang tepat. Informasi yang tersusun dalam display data dapat mempermudah dalam penarikan kesimpulan. Kesimpulan merupakan upaya pencarian makna data yang telah dikumpulkan. Dari data yang diperoleh dicari pola, tema, hubungan, persamaan, hal-hal yang sering timbul, hipotesis, dan sebagainya. Dalam penarikan kesimpulan dilakukan pencarian arti atau penjelasan dari data yang diperoleh (Nasution, 2002: ). 15

Tabel 1.1. Event Marching Band

Tabel 1.1. Event Marching Band BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang I.1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Marching Band adalah sekelompok barisan orang yang memainkan satu atau beberapa lagu dengan menggunakan sejumlah instrumen alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keahlian tertentu, serta sikap agar semakin terampil dan. kegiatan yang memerlukan sebuah pelatihan adalah musik.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keahlian tertentu, serta sikap agar semakin terampil dan. kegiatan yang memerlukan sebuah pelatihan adalah musik. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelatihan merupakan suatu perubahan seseorang untuk mempelajari suatu pengetahuan dan keterampilan dengan jangka waktu tertentu untuk mencapai sebuah tujuan, dalam proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya pendidikan bagi pembinaan sumber daya manusia sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya pendidikan bagi pembinaan sumber daya manusia sangat BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pentingnya pendidikan bagi pembinaan sumber daya manusia sangat diharapkan oleh setiap orang. Karena melalui pendidikan akan tercipta seorang manusia yang cakap,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Ekonomi Syariah (LP2ES) Learning Center Bandung, yang berlokasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kejuaraan-kejuaraan Marching Band yang diadakan di tingkat daerah maupun

BAB I PENDAHULUAN. kejuaraan-kejuaraan Marching Band yang diadakan di tingkat daerah maupun BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan Marching Band di Indonesia mulai mengalami kemajuan yang dinilai cukup pesat. Hal ini terbukti dengan dilaksanakannya berbagai kejuaraan-kejuaraan Marching

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan ilmu yang mempelajari tentang cara penelitian, ilmu tentang alat-alat dalam suatu penelitian. 1 Oleh karena itu metode penelitian membahas tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. laku dalam upaya pengembangan dirinya. Perubahan yang terjadi pada peserta

BAB I PENDAHULUAN. laku dalam upaya pengembangan dirinya. Perubahan yang terjadi pada peserta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi peserta didik merupakan suatu proses perubahan tingkah laku dalam upaya pengembangan dirinya. Perubahan yang terjadi pada peserta didik ini merupakan

Lebih terperinci

itu terkait dengan tujuan pendidikan yang menitik beratkan pada pembentukan

itu terkait dengan tujuan pendidikan yang menitik beratkan pada pembentukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Melihat fenomena perkembangan dunia pendidikan yang kian hari semakin berkembang dengan pesat pada masa sekarang ini, banyak hal yang dilakukan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN 30 BAB II METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, Menurut Sugiyono (2010:14) metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Pendekatan ini dipilih karena permasalahan yang ada

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Pendekatan ini dipilih karena permasalahan yang ada BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Analisis data yang digunakan peneliti adalah dengan melakukan pendekatan kualitatif. Pendekatan ini dipilih karena permasalahan yang ada merupakan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. relevan dan membantu pemecahan masalah. Metode tersebut dipergunakan untuk

METODOLOGI PENELITIAN. relevan dan membantu pemecahan masalah. Metode tersebut dipergunakan untuk III. METODOLOGI PENELITIAN Penerapan teori terhadap suatu permasalahan memerlukan metode khusus yang dianggap relevan dan membantu pemecahan masalah. Metode tersebut dipergunakan untuk melaksanakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penerapan lean manufacturing dalam mengurangi pemborosan dengan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penerapan lean manufacturing dalam mengurangi pemborosan dengan BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui bagaimana penerapan lean manufacturing dalam mengurangi pemborosan dengan mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Ditinjau dari segi metodologi, penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif, penelitian kualitatif adalah metode penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa yang berda di bawah naungan Wakil Rektor III, dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa yang berda di bawah naungan Wakil Rektor III, dan merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Marching band Universitas NegeriMedan adalah salah satu unit kegiatan mahasiswa yang berda di bawah naungan Wakil Rektor III, dan merupakan sebuah wadah bagi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para penganut dan praktisinya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bermaksud memperoleh gambaran tentang Implementasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bermaksud memperoleh gambaran tentang Implementasi BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini bermaksud memperoleh gambaran tentang Implementasi Program Bimbingan Pribadi-Sosial Untuk Meningkatkan Penyesuaian Sosial Anak.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan kegunaan tertentu.1 Metode penelitian digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, menguji keefektifan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah yang dimaksud adalah kegiatan penelitian yang didasarkan pada ciri-ciri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting karena salah satu upaya yang menyangkut cara kerja untuk dapat memahami dan mengkritisi objek, sasaran suatu ilmu yang sedang diselidiki.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk hidup yang paling sempurna karena manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk hidup yang paling sempurna karena manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk hidup yang paling sempurna karena manusia memiliki akal pikiran. Dari keistimewaan diantara makhluk Tuhan lainnya inilah manusia juga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan pada bab ini berkaitan erat dengan metode penelitian yang akan digunakan selama penelitian, meliputi pendekatan dan jenis penelitian, kehadiran dan peran peneliti di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian field research (riset lapangan), yaitu melakukan penelitian di lapangan untuk memperoleh data atau

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian studi kasus ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian studi kasus ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian studi kasus ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Poerwandari (2009) penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian merupakan sumber diperolehnya data yang dibutuhkan dari masalah yang akan diteliti. Tempat penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui konstruksi budaya atas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui konstruksi budaya atas BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui konstruksi budaya atas penggunaan lensa kontak bagi pengguna lensa kontak oleh mahasiswi ini dilaksanakan di Yogyakarta.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN adanya. 2 Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi. Yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Di tinjau dari segi metodologi, penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif.

Lebih terperinci

RESUME BUKU. Judul Buku : Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitaif, Kualitatif, dan R&D (Hal. 283 s.d 393)

RESUME BUKU. Judul Buku : Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitaif, Kualitatif, dan R&D (Hal. 283 s.d 393) RESUME BUKU Judul Buku : Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitaif, Kualitatif, dan R&D (Hal. 283 s.d 393) Pengarang : Prof. Dr. Sugiyono Penerbit : Alfabeta Bandung, Cet. Ke-16 Februari 2013

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field of research), dan pendekatan penelitian ini adalah kualitatif yaitu menekankan analisisnya pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 54 1.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis pendekatan penelitian ini dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian ini menjelaskan karakteristik obyek, manusia,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji suatu pengetahuan dengan menggunakan metode-metode ilmiah Suatu penelitian tidak akan berjalan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A B Desain Penelitian Desain dalam penelitian ini adalah penelitian studi kasus dengan desain penelitian kualitatif. Studi kasus digunakan ketika peneliti perlu memahami suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Sugiyono (2006 :15) mengemukakan bahwa metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara untuk mendapatkan data yang dilakukan secara ilmiah dengan tujuan dan fungsi tertentu. Cara ilmiah yang dilakukan dalam penelitian ini berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian digunakan dalam proses penelitian agar dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian digunakan dalam proses penelitian agar dapat 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian digunakan dalam proses penelitian agar dapat mengungkapkan berbagai data yang diperlukan dalam penelitian. Pemilihan metode yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Untuk memecahkan dan menemukan jawaban dari suatu permasalahan diperlukan metode dan pendekatan yang tepat agar data yang diperoleh relevan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan oleh peneliti, yaitu tipe penelitian kualitatif yang digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung

Lebih terperinci

Moleong (2012: 6) mengemukakan pengertian metode penelitian kualitatif sebagai berikut:

Moleong (2012: 6) mengemukakan pengertian metode penelitian kualitatif sebagai berikut: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN METODE PENELITIAN 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, yaitu suatu proses penelitian dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan permasalahan, penelitian ini bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan permasalahan, penelitian ini bertujuan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Sesuai dengan permasalahan, penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan kondisi aktual tentang pelaksanaan Al-Quran dengan metode isyarat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. melaksanakan penelitian agar hasil yang dilakukan benar-benar valid dan

BAB III METODE PENELITIAN. melaksanakan penelitian agar hasil yang dilakukan benar-benar valid dan 38 BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang pokok dan penting dalam melaksanakan penelitian agar hasil yang dilakukan benar-benar valid dan dapat dipertanggung jawabkan. Selain itu, dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah didefenisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Strategi Strategi adalah perencanaan induk yang komprehensif, yang menjelaskan bagaimana mencapai semua tujuan yang telah ditetapkan berdasarkan misi yang telah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah dibuat, penelitian ini menggunakan pendekatan interpretif. Pendekatan interpretif (interpretive) melihat kebenaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk melakukan sebuah penelitian, metode penelitian hendaklah tersusun

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk melakukan sebuah penelitian, metode penelitian hendaklah tersusun BAB III METODE PENELITIAN Untuk melakukan sebuah penelitian, metode penelitian hendaklah tersusun secara sistematis dengan tujuan agar data yang diperoleh valid, sehingga penelitian tersebut layak untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian merupakan lokasi yang dijadikan peneliti untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian merupakan lokasi yang dijadikan peneliti untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pembahasan dalam bab ini antara lain tentang tempat penelitian, jenis dan motode penelitian, sumber data (data primer data sekunder), teknik pengumpulan data, dan teknik analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Yayasan Dana Sosial Al-Falah Surabaya, maka penelitian ini. diperoleh berupa kata-kata dan gambar. 42 Pendekatan deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Yayasan Dana Sosial Al-Falah Surabaya, maka penelitian ini. diperoleh berupa kata-kata dan gambar. 42 Pendekatan deskriptif BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian untuk menggambarkan bagaimana sense of humor dalam lingkungan kerja di Yayasan Dana Sosial

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. mengungkapkan fenomena atau peristiwa sosial tertentu dan pemahaman atau

METODE PENELITIAN. mengungkapkan fenomena atau peristiwa sosial tertentu dan pemahaman atau 78 III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian pada dasarnya merupakan suatu usaha untuk menjembatani antara dunia konseptual dengan dunia empirik. Suatu penelitian sosial diharapkan dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan. Penelitian lapangan yaitu penelitian di lakukan dalam situasi alamiah akan tetapi di dahului oleh semacam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Partisipasi merupakan aspek yang sangat penting bagi perkembangan koperasi. Dengan kata lain partisipasi menjadi alat bagi anggota koperasi untuk bekerja dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sulawesi Tengah. Dengan judul penelitian Kajian bentuk dan makna simbolik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sulawesi Tengah. Dengan judul penelitian Kajian bentuk dan makna simbolik 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Desa Kulango Kabupaten Buol Provinsi Sulawesi Tengah. Dengan judul penelitian Kajian bentuk dan makna simbolik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 ranah afektif ini sebagai pondasi bagi siswa dalam menghadapi setiap kejadian ataupun permasalahan ia alami dalam kehidupan sehari-hari. Ranah afektif dapat mengarahkan seseorang untuk dapat berbuat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini penulis menggunakan tipe penelitian kualitatif. Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini penulis menggunakan tipe penelitian kualitatif. Penelitian 34 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Pada penelitian ini penulis menggunakan tipe penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif pada hakikatnya adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Desain penelitian pada penelitian yang dilakukan yaitu dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Satori & Aan Komariah (2014, hlm. 25) mengemukakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. maka penulis membuat alur pemikiran penelitian yang diambil dan sedikit

BAB III METODE PENELITIAN. maka penulis membuat alur pemikiran penelitian yang diambil dan sedikit BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Berpikir Untuk memudahkan pemahaman mengenai alur proses penelitian ini, maka penulis membuat alur pemikiran penelitian yang diambil dan sedikit dimodifikasi dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam sebuah penelitian ilmiah, metode penelitian merupakan sistem kerja yang harus dilaksanakan. Hal ini karena metode penelitian merupakan hal yang sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengembangkan sumber daya yang dimiliki yang dilakukan secara

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengembangkan sumber daya yang dimiliki yang dilakukan secara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh manusia dalam mengembangkan sumber daya yang dimiliki yang dilakukan secara terus menerus dalam kehidupannya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Penelitian lapangan (field research) adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengenai pelaksanaan pemberian kredit kendaraan bermotor roda empat serta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengenai pelaksanaan pemberian kredit kendaraan bermotor roda empat serta BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian 3.1.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Kualitatif dan sifatnya lebih mengarah untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang peneliti gunakan adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan analisis deskriptif. Metode penelitian kualitatif sering disebut metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di industri gula PG. Krebet Baru Jl. Raya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di industri gula PG. Krebet Baru Jl. Raya BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Lokasi dan Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di industri gula PG. Krebet Baru Jl. Raya Bululawang no. 10 Malang. Peneliti memilih melakukan penelitian di PG. Krebet

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat dimana berlangsungnya penelitian tersebut. Adapun lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran resiliensi pada istri yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga dengan menggunakan kajian fenomenologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang tergolong dalam jenis penelitian lapangan (Field Research) yaitu riset yang dilakukan di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode secara umum diartikan suatu cara atau tahapan yang dilakukan untuk memperoleh sesuatu.1 Metode penelitian mencakup beberapa kegiatan yang berhubungan dengan penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat di mana penelitian akan dilakukan yaitu di Kelompok Bermain Bunga Nusantara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Metode kualitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Metode kualitatif adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Metode kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian yang penulis lakukan pada panti rehabilitasi cacat mental dan sakit jiwa Nurussalam Sayung Demak menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu :

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. dari data penelitian yang didapat (Nawawi, 2001:240). Dalam penelitian

METODE PENELITIAN. dari data penelitian yang didapat (Nawawi, 2001:240). Dalam penelitian III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian ini deskriptif kualitatif. Tujuannya agar dapat menggambarkan, menjelaskan dan menjawab permasalahan di lapangan dengan teori dan konsep dari data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini berkaitan dengan proses, prinsip dan prosedur penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini berkaitan dengan proses, prinsip dan prosedur penelitian. 68 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi, dalam pengertian luas mengacu kepada pengertian yang menyangkut proses, prinsip dan prosedur yang dipergunakan untuk mendekati masalah dan mencari jawabannya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 47 BAB III METODE PENELITIAN Bagian ini akan membahas tentang (1) Pendekatan dan Rancang Penelitian, (2) Kehadiran Peneliti, (3) Sumber Data Penelitian, (4) Teknik Pengumpulan Data, (5) Analisis Data,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah suatu pendekatan umum untuk mengkaji topik penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah suatu pendekatan umum untuk mengkaji topik penelitian. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode adalah proses, prinsip dan prosedur yang digunakan untuk mendekati permasalahan dan mencari jawaban, dengan kata lain, metodologi adalah suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif kualitatif. Menurut (Sugiyono, 2013: 3) metode penelitian adalah cara

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif kualitatif. Menurut (Sugiyono, 2013: 3) metode penelitian adalah cara BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Menurut (Sugiyono, 2013: 3) metode penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini mencakup jenis dan metode penelitian, objek penelitian, data, sumber data, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, serta teknik analisis data dalam rangka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini digunakan Metodologi dengan pendekatan kualitatif, dasar pertimbangan peneliti menggunakan pendekatan kualitatif adalah peneliti ingin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelompok sosial yaitu Kelompok Model Desa Konservasi (MDK), yang berlokasi di Desa Sukamandi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Berdasarkan masalah, fokus tujuan, dan karateristik data, penelitian tentang strategi meningkatkan kualitas kompetensi profesional guru produktif di

Lebih terperinci

PROSES PEMBELAJARAN MUSIK BAGI KELOMPOK BAND JUST 4_U DI SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

PROSES PEMBELAJARAN MUSIK BAGI KELOMPOK BAND JUST 4_U DI SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA RINGKASAN SKRIPSI PROSES PEMBELAJARAN MUSIK BAGI KELOMPOK BAND JUST 4_U DI SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA Diajukan Kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab tiga merupakan uraian dari metode penelitian yang akan digunakan oleh peneliti dalam melakukan penelitian mengenai intervensi terhadap anak dengan hambatan komunikasi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ini menggunakan pendekatan kualitatif, karena penelitian kualitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. ini menggunakan pendekatan kualitatif, karena penelitian kualitatif adalah 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini mengkaji dan mendeskripsikan tentang nilai-nilai pendidikan karakter pada ekstrakurikuler pramuka di SDN Lorejo 2 Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Seorang peneliti harus menggunakan metode penelitian yang sesuai.peranan metode penelitian merupakan salah satu unsur yang sangat penting,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. postpositivisme (realitas dipandang sebagai sesuatu yang konkrit, dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. postpositivisme (realitas dipandang sebagai sesuatu yang konkrit, dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting, karena salah satu upaya ilmiah yang menyangkut cara kerja untuk dapat memahami dan me mengkritisi objek, sasaran suatu ilmu yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. judul penelitian yang diangkat peneliti yaitu, Upaya Mahasiswa Unit Pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. judul penelitian yang diangkat peneliti yaitu, Upaya Mahasiswa Unit Pengembangan 54 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kualitatif, karena kualitatif lebih tepat untuk mengidentifikasi permasalahan yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yang bertujuan untuk memaparkan tentang penyelenggaraan program Pengembangan Diri siswa sekolah dasar di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan Penelitian, Metode Penelitian Dan Teknik Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan Penelitian, Metode Penelitian Dan Teknik Pengumpulan Data 92 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian, Metode Penelitian Dan Teknik Pengumpulan Data 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan pada hakekatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan kebenaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 109 Metode penelitian dibutuhkan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 109 Metode penelitian dibutuhkan oleh BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 109 Metode penelitian dibutuhkan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ini tergolong sebagai field research (penelitian lapangan), Yaitu penelitian di lapangan untuk memperoleh data atau informasi secara langsung

Lebih terperinci

2016 PENERAPAN MATERI PELATIHAN MARIMBA D ALAM 2009 CAROLINA GOLD PERCUSSION D I MARCHING BAND GITA SWARA SPANSA KALIMANTAN TENGAH

2016 PENERAPAN MATERI PELATIHAN MARIMBA D ALAM 2009 CAROLINA GOLD PERCUSSION D I MARCHING BAND GITA SWARA SPANSA KALIMANTAN TENGAH 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Musik pada dasarnya adalah bunyi yang diungkapkan melalui pola ritme yang teratur dan melodi yang indah. Musik tercipta menggunakan berbagai media seperti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan studi kasus. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan studi kasus. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN Dalam bab ini di uraikan mengenai prosedur penelitian berupa langkahlangkah yang ditempuh dalam kegiatan penelitian ini untuk mengungkapkan data dan fakta di lapangan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di lembaga amil zakat Baitul Maal Hidayatullah (BMH) yang bertempat di Jalan Sidomakmur 15, Mulyoagung, Dau, Kabupaten Malang, Jawa

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan menggunakan desain penelitian kualitatif dengan metode fenomenologi deskriptif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif atau kualitataif dilakukan dengan mempertimbangkan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif atau kualitataif dilakukan dengan mempertimbangkan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah pendekatan kualitatif. Menurut Patton (dalam Poerwandari, 2009), pemilihan pendekatan kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Distribusi Jawa Timur Area Malang, lokasi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa

BAB III METODE PENELITIAN. Distribusi Jawa Timur Area Malang, lokasi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa BAB III METODE PENELITIAN 3.I Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Malang, Tepatnya di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang, lokasi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data 3 BAB III METODE PENELITIAN 3. Desain Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat tiga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin canggih dalam menunjang kegiatan sehari hari. Internet adalah. menggunakan teknologi informasi internet tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. semakin canggih dalam menunjang kegiatan sehari hari. Internet adalah. menggunakan teknologi informasi internet tersebut. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi saat ini semakin berkembang teknologi informasi yang semakin canggih dalam menunjang kegiatan sehari hari. Internet adalah teknologi informasi

Lebih terperinci

Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif, Rake Sarasin, Yogyakarta, 2000, hal. 6. 2

Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif, Rake Sarasin, Yogyakarta, 2000, hal. 6. 2 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan ilmu yang mempelajari tentang cara penelitian, ilmu tentang alat-alat dalam suatu penelitian.1 Oleh karena itu metode penelitian membahas tentang konsep

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara yang digunakan untuk dapat mencapai tujuan penelitian dan menjawab rumusan masalah dalam penelitian. Dalam Bab 3 ini, peneliti akan mengulas jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian. Hal ini disebabkan penggunaan metode dan pendekatan ini

BAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian. Hal ini disebabkan penggunaan metode dan pendekatan ini 67 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Teknik Penelitian 1. Metode Penelitian Metode dan pendekatan adalah satu diantara unsur yang harus ada dalam suatu penelitian. Hal ini disebabkan penggunaan metode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Manajemen pembelajaran adalah sebuah proses perencanaan, pelaksanaan dan penilaian kegiatan pembelajaran sehingga akan didapatkan sistem pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Republika yang bertempat di Perkantoran Ciputat Indah Permai Blok C Jl. Ir.

BAB III METODE PENELITIAN. Republika yang bertempat di Perkantoran Ciputat Indah Permai Blok C Jl. Ir. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di lembaga pengelola wakaf Dompet Dhuafa` Republika yang bertempat di Perkantoran Ciputat Indah Permai Blok C 28 29 Jl. Ir. H.

Lebih terperinci