MEDIA SOERJO Vol. 12 No. 1 April ISSN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MEDIA SOERJO Vol. 12 No. 1 April ISSN"

Transkripsi

1 MEDIA SOERJO Vol. 12 No. 1 April DOMESTIKASI SUAMI DALAM KELUARGA di Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun) Oleh : Endang Setianingsih Susilorini Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Soerjo Ngawi ABSTRACT ENDANG SETIANINGSIH SUSILORINI, DOMESTICATION HUSBAND in FAMILY (Study About Husband Domestic Character in Substratum at Subdistrict Rejomulyo, District Kartoharjo, City Madiun). This watchfulness is provided olerh researcher interest about husband phenomenon existence in substratum family does domestic character, temporary wife works outdoors to suffice family need at Sub-district Rejomulyo, District Kartoharjo, City Madiun. This watchfulness aims to describe process domestication and identification husband domestic character form exist in substratum at Subdistrict Rejomulyo, District Kartoharjo, City Madiun. To analyze this watchfulness, here researcher uses disfunction theory, say that structure and function besides can give contribution in protect social system but can also contain negative consequence in other part. Because in this watchfulness describes process domestication and identification husband character form, so researcher here use qualitative method. While the data collecting technique to use observation technique and interview. To analyze data uses model data analysis Miles and Huberman. This watchfulness is preced by husband domestic character situation existence in family. Finding at field show that because of husband can not run the public character so that finally family need can not fulfilled. With such condition existence, wife tries to look for outdoors job (public character). Because wife runs public character, he can not do thoroughly the domestic character, so that in this case that run a part wife domestic character the husband, so that doesn't happen problem or consequence conflict doesn't functioned it wife domestic character. Husband character in domestic domain is action or alternative character as character substitution from wife to husband, because wife can not run the domestic character in family. As to husband domestic character form in this watchfulness varies, there that replace character brings up child, character at kitchen, and there that do character at well. So in this case, husband character form variative, depending wife job each. Key word : Husband and family. n

2 MEDIA SOERJO Vol. 12 No. 1 April I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dengan adanya perubahan sosial yang disebabkan oleh semakin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi menuju ke arah modernisasi, menuntut sikap yang modernis ataupun perubahanperubahan nilai yang terjadi dalam masyarakat. Perubahan sosial tersebut sangat berdampak pada pola pikir perempuan tentang kehidupan yang diinginkan sesuai dengan keadaan yang dihadapi dalam lingkungannya. Perubahan nilai-nilai dalam masyarakat yang mempengaruhi pola pikir dan perilaku atau tindakan perempuan tersebut, berakibat kini semakin terbuka luas peluang kesempatan bagi perempuan untuk terus bekerja dengan didasari oleh berbagai macam kebutuhan dan motif yang berbeda-beda, mulai dari motif ekonomi, yaitu berusaha untuk menambah pendapatan keluarga, untuk memperoleh harga diri sampai dengan mengaktualisasikan diri. Dengan semakin berkembangnya pendidikan dan teknologi serta semakin terbukanya kesempatan untuk bekerja bagi ibu rumah tangga di masa kini, maka ruang lingkup tugas dan kewajiban istri sebagai ibu rumah tangga juga semakin luas. Dalam kehidupan keluarga seorang istri disamping mengemban tugas sebagai pengatur rumah tangga, masih ada tugas lainnya yakni untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Pemenuhan tersebut tidak hanya sebatas kebutuhan pangan dan sandang saja tetapi juga kebutuhan tentang pendidikan, kesehatan, dan hiburan. Berhubungan dengan adanya kenyataan tersebut di atas di Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun, ada fenomena para isteri bekerja mencari nafkah untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Dalam hal ini isteri bekerja di luar rumah, sedangkan suami berada di rumah mengerjakan pekerjaan rumah tangga, walaupun jumlahnya tidak banyak bahkan bisa dikatakan sangat sedikit. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti tentang : DOMESTIKASI SUAMI DALAM KELUARGA (Studi Tentang Peran Domestik Suami pada Keluarga Lapisan Bawah di Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun) B. Perumusan Masalah Setelah melihat latar belakang masalah tersebut di atas dengan menekankan tentang semakin terbukanya kesempatan bagi Ibu rumah tangga yang bekerja mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarga, sedangkan suami bekerja pada sektor domestik, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana proses domestickasi suami terjadi pada keluarga lapisan bawah (di Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun?) 2. Bagaimana bentuk peran domestik suami yang ada pada keluarga lapisan bawah n

3 MEDIA SOERJO Vol. 12 No. 1 April (di Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun?) C. Tujuan Penelitian Berangkat dari pokok permasalahan sebagaimana dikemukakan di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian adalah sebagai berikut : 1. Ingin mendeskripsikan proses domestikasi suami yang terjadi pada keluarga lapisan bawah (di Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun). 2. Ingin mengidentifikasikan bentuk peran domestik suami yang ada pada keluarga lapisan bawah (di Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun). D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu yang berhubungan dengan peran domestik dan peran publik dalam kajian Sosiologi Gender dan Pembangunan. 2. Manfaat Praktis a. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi referensi bagi peneliti lain, yang ingin mengadakan penelitian lanjutan dengan tema yang sejenis. b. Hasil penelitian diharapkan sebagai bahan masukan dalam Musrenbang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan) tingkat Kelurahan, tingkat Kecamatan, dan tingkat Kota Madiun, dalam upaya untuk mewujudkan pembangunan daerah yang memperjuangkan terwujudnya kesetaraan dan keadilan gender. II. TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Kajian terdahulu Penelitian tentang keterlibatan suami ikut bekerja menyelesaikan pekerjaan rumah tangga, sudah pernah dilakukan oleh beberapa peneliti, misalnya penelitian yang dilakukan oleh Eny Subekti di Yogyakarta. Selain itu juga dilakukan oleh Jon Harper (1087) di Melbourne yang dituangkan dalam sebuah buku yang berjudul Father at Home. Dari hasil penelitian tersebut di atas menunjukkan, walaupun suami yang terlibat pekerjaan rumah tangga jumlahnya kecil, namun dalam hal ini masih ada suami dan istri dalam rumah tangga terlibat dalam kegiatan yang sama. Keterlibatan suami dalam kegiatan ini sifatnya membantu atau meringankan beban isteri. 3. Konsep domestik dan keluarga. Masuknya suami dalam wilayah domestik seperti yang tersebut di atas, di Indonesia jumlahnya masih sangat sedikit, karena secara struktur laki-laki disosialisasikan lebih banyak berperan dalam wilayah publik,

4 MEDIA SOERJO Vol. 12 No. 1 April sedangkan perempuan berperan di wilayah domestik, hal tersebut sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Riant Nugroho sebagai berikut: Haruslah diakui bahwa posisi perempuan dalam kebudayaan kita tidaklah seberuntung dan sebaik posisi laki-laki. Dalam sejarah peradapan manusia perempuan seakan di-fetakompli untuk selalu menempati posisi belakang. Realitas tersebut diperparah dengan adanya dikotomi kunstruksi sosial, khususnya dalam pembagian kerja, dimana perempuan ditempatkan di wilayah domestik dan laki-laki di wilayah publik, yang secara empiric semakin menempatkan perempuan dalam wilayah inferior di bawah kekuasaan laki-laki., (Riant Nugroho, 2008: 172) Hal senada juga diungkapkan oleh Julia Cleves Mosse (2007), bahwa di hampir semua masyarakat di dunia ini, wilayah publik didominasi laki-laki. Wilayah publik antara lain terdiri atas pranata publik, Negara, pemerintahan, dunia bisnis, dan kegiatan perusahaan. Tanti Yuniar Sip dalam kamus Bahasa Indonesia, domestik diartikan: lokal, berkenaan dengan rumah tangga, bersifat dalam negeri. Selain itu E. Pino dan T. Wittermans dalam kamus bahasa Inggeris-Indonesia, domestik berasal dari bahasa Inggris domestic diartikan: yang berkaitan dengan atau suka rumah tangga, dalam negeri, bujang rumah; sedangkan kata domestikasi berasal dari bahasa Inggeris domesticate diartikan: jinak, suka bekerja di rumah, pandai dalam pekerjaan rumah tangga. Pada dasarnya wilayah domestik menunjuk pada pekerjaan di dalam lingkungan rumah tangga, misalnya: memasak, mencuci, membersihkan rumah, merawat anak, mendidik anak, dan sebagainya. Sebaliknya wilayah publik menunjuk pada pekerjaan di luar lingkungan rumah tangga. Dalam konteks penelitian ini istilah domestikasi dimaksudkan sebagai sebuah tugas yang seharusnya dilaksanakan terkait dengan status atau kedudukan yang dimilikinya. Berhubungan dengan hal tersebut di atas domestikasi suami dalam keluarga yang peneliti maksudkan di sini adalah suami yang melaksanakan tugas-tugas rumah tangga dalam keluarga. Adapun yang dimaksudkan keluarga, menurut Khairudin (2008: 3) salah satunya adalah bahwa keluarga merupakan kelompok sosial yang kecil yang umumnya terdiri dari ayah, ibu dan anak. 4. Pelapisan sosial masyarakat Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial (social stratification) adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat). Dalam hal ini Soerjono Soekanto mengutip pernyataan Pitirim A Sorokin, bahwa social stratification adalah

5 MEDIA SOERJO Vol. 12 No. 1 April pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (secara herarkis). Perwujudannya adalah adanya kelas-kelas tinggi dan kelas yang lebih rendah. (Soerjono Soekanto, 1986: 204). B. Landasan Teori a. Disfungsi Konsep Merton tentang disfungsi meliputi dua pikiran yang berbeda tetapi saling melengkapi. Pertama, sesuatu bisa saja mempunyai akibat yang secara umum tidak berfungsi. Dalam hal ini sesuatu bisa saja memiliki akibat-akibat yang mengurangkan adaptasi atau derajad penyesuaian diri dari sistem itu. Kedua, akibatakibat ini mungkin saja berbeda menurut kepentingan orang-orang yang terlibat. Karena itu, seorang sosiolog harus bertanya: berfungsi atau tidak berfungsi untuk siapa? Kenyataan bahwa sesuatu bisa berfungsi untuk kelompok yang satu dan tidak berfungsi untuk kelompok yang lain, menyebabkan para sosiolog harus berhati-hati dalam mempertimbangkan bagi kelompok mana sesuatu itu bisa berfungsi dan bagi kelompok mana sesuatu itu tidak berfungsi. b. Fungsi-fungsi tampak dan tak tampak. Fungsi-fungsi yang tampak, adalah konsekuensi-konsekuensi atau akibat-akibat yang orang harapkan dari suatu tindakan sosial atau situasi sosial. Sedangkan fungsi-fungsi tak tampak adalah konsekuensi atau akibat yang tidak diharapkan atau pun tidak dimaksudkan. Misalnya: adanya undang-undang upah minimum dimaksudkan untuk memberi keuntungan bagi para buruh. Ini adalah fungsi yang kelihatan atau yang diperhitungkan. Tetapi undang-undang itu bisa saja membuat para pemilik perusahaan menggantikan tenaga buruh yang gajinya mahal dengan mesin-mesin. Akibatnya terjadilah pengangguran. Dalam hal ini penggangguran adalah fungsi yang tidak tampak atau konsekuensi-konsekuensi yang tidak diperhitungkan dari undang-undang upah minimum itu. c. Perangkat peran. Merton memulai analisanya dengan mendefinisikan status dan peran sebagaimana dibuat oleh Ralph Linton. Status berarti suatu posisi di dalam struktur sosial yang disertai dengan hak dan kewajibannya. Sedangkan peran berarti pola tingkah laku yang diharapkan masyarakat dari orang yang menduduki status tertentu. Menurut Linton, setiap status mempunyai satu peran. Setiap individu di dalam masyarakat memiliki banyak status yang disebutnya status-set. Oleh karena itu setiap individu juga memiliki banyak peranan dan disebutnya role-set. Merton menamakan peranperan itu dengan perangkat peran (role-set). Perangkat peran adalah kelengkapan dari hubunganhubungan berdasarkan peran yang

6 MEDIA SOERJO Vol. 12 No. 1 April dimiliki oleh orang karena menduduki status-status sosial khusus. Menurut Merton, setiap individu dalam masyarakat memiliki bermacam-macam status, dan masing-masing status memiliki berbagai macam peran. Peran yang banyak itu dinamakan role-set atau perangkat peran. Sedangkan status yang banyak itu dinamakannya perangkat-perangkat status atau status-set. III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan yang Digunakan Berdasarkan rumusan masalah yang telah peneliti kemukakan di muka, maka penelitian ini dilakukan dengan memakai pendekatan kualitatif. Menurut Lexy J. Moleong (1994:4) bahwa yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Digunakannya pendekatan kualitatif dalam penelitian ini, karena memiliki kesesuaian dengan permasalahan yang akan diteliti. Menurut Lexy J. Moleong (1994:5) permasalahan tentang ciri-ciri penelitian kualitatif yakni : (1) Pendekatan penelitian ini lebih fleksibel, (2) Lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh dan terhadap pola-pola nilai-nilai yang dihadapi, (3) Dapat menyajikan secara langsung hakekat hubungan antar peneliti dan informan. Dipilihnya pendekatan kualitatif dalam penelitian ini, karena di sini peneliti bermaksud ingin mendiskripsikan pokok permasalahan yang berhubungan dengan proses domestikasi dan bentuk peran suami pada lapisan bawah. Metode deskripsi ini sebenarnya dimaksudkan selain untuk memberikan gambaran terhadap fenomena, juga berusaha menerangkan hubungan antar berbagai unsur yang mempengaruhinya. Adapun masalah yang diteliti nantinya dideskripsikan dengan keterlibatan suami dalam pekerjaan rumah tangga meliputi: 1. Bagaimana proses domestikasi suami terjadi pada keluarga lapisan bawah (di Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun). 2 Bagaimana bentuk peran domestik suami yang ada pada keluarga lapisan bawah (di Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun). B. Informan Penelitian. Informan penelitian ini adalah suami yang terlibat dalam pekerjaan domestik, sedangkan istrinya terlibat dalam pekerjaan publik (di Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun). Para isteri dari informan dalam penelitian ini bekerja dalam bidang yang bermacam-macam jenisnya. Dalam penentuan informan, peneliti menggunakan teknik purposive sampling yakni dengan pertim-

7 MEDIA SOERJO Vol. 12 No. 1 April bangan informan dapat memberikan informasi yang diperlukan peneliti. Untuk itu, dalam penelitian ini diambil delapan informan, yakni suami yang isterinya bekerja sebagai: (1) pengusaha warung makan, (2) karyawati di sebuah percetakan buku, (3) karyawati di pabrik rokok, (4) karyawati di sebuah toko, (5) mrancang, (6) catering, (7) pedagang sayur keliling, (8) penjahit pada konveksi kaos. B. Sumber Data Penelitian. Sumber data penelitian ini diambil dari : (1) Informan, (2) Tempat dan Peristiwa, (3) Arsip dan dokumen yang berhubungan dengan tema dan masalah penelitian. Dalam hal ini informan merupakan salah satu dari sumber data penelitian ini. Adapun pertimbangan peneliti dalam pemilihan informan tersebut diantaranya adalah: 1. Informan masih berstatus suamiistri 2. Mudah ditemui atau memiliki waktu yang memadai untuk dimintai informasi. 3. Dapat memberikan keterangan yang diperlukan peneliti. D. Penentuan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun didasarkan atas pertimbangan : 1. Keberadaan masyarakat yang cukup representatif untuk mencari data mengenai proses domestikasi dan bentuk peran domestik suami yang terjadi pada keluarga lapisan bawah (di Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Kartoharjo. Kota Madiun). 2. Sumber data, informan dan instrumen penelitian telah memiliki hubungan sosial yang secara kualitatif dapat diharapkan memperoleh data yang valid untuk menganalisis masalah penelitian. E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah : 1. Observasi dalam penelitian ini adalah observasi partisipasi pasif yakni peneliti datang di tempat kegiatan informan yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan. Namun demikian peneliti mengamati secara cermat pada informan. 2. Wawancara yang akan dilakukan adalah wawancara tak berstruktur yakni wawancara yang bebas, dalam hal ini peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap dalam pengumpulan datanya. Pedoman yang digunakan dalam penelitian ini hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. Namun demikian peneliti di sini menggunakan pedoman yang benar-benar terarah pada permasalahan penelitian.

8 MEDIA SOERJO Vol. 12 No. 1 April F. Pengolahan dan Analisa Data Analisa data penelitian ini menggunakan analisa data model Miles and Huberman, dengan langkah-langkah sebagai berikut : (1) Data reduction (reduksi data) yaitu merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. (2) Data display (penyajian data) yaitu dalam bentuk uraian singkat dengan teks yang bersifat naratif, dan hubungan antar kategori, 3) Penarikan kesimpulan dan verifikasi. yaitu suatu penafsiran data-data dari sajian yang telah dilakukan sebelumnya. Kesimpulan dalam hal ini untuk menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena masalah dan rumusan masalah dalam penelitian masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitaian berada di lapangan. Pada prinsipnya, analisis data terdiri dari dua bagian yaitu : pertama analisis terhadap data yang dihasilkan melalui pengamatan secara langsung berkenaan dengan proses domestikasi suami yang terjadi pada keluarga lapisan bawah di Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun.. Sedangkan yang kedua adalah analisis terhadap bentuk peran domestik suami yang ada pada keluarga lapisan bawah di Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun. G. Keabsahan Data Sebagaimana dikemukakan oleh Lincoln dan Guba (dalam Lexy J. Moleong, 2001: 171) mengenai keabsahan data : Keabsahan data merupakan konsep penting yang diperbaharui dari konsep kesahihan (validitas) dankeandalan (reliabilitas). Dalam penelitian kualitatif ada empat kriteria yang digunakan, yaitu : kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability), ketergantungan (dependendability) dan kepastian (confirmability). IV. PEMBAHASAN 1. Proses domestikasi suami Teori disfungsi Merton mengatakan bahwa tidak semua yang fungsional dapat berlaku bagi semua kelompok karena dalam kenyataan dapat saja terjadi bahwa fungsional bagi satu kelompok, tetapi hal tersebut dapat pula tidak berfungsi atau disfungsional bagi kelompok yang lain. Dalam peranan tradisional, isteri berfungsi sebagai ibu rumah tangga dan penjaga rumah tangga. Sedangkan suami bekerja di luar rumah untuk mencari nafkah. Dalam kenyataan tidak setiap peranan tradisional tersebut bisa diterapkan pada semua keluarga. Teori disfungsi tersebut terjadi pada delapan informan pada penelitian ini. Proses domestikasi dan bentuk peran domestik suami yang terjadi pada lapisan bawah (di Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun)

9 MEDIA SOERJO Vol. 12 No. 1 April disebabkan oleh adanya beberapa factor. yakni sebagai berikut: masalah ini fungsi domestik isteri digantikan oleh suami. a. Kegagalan suami dalam fungsi publik Teori disfungsional diterapkan dalam penelitian ini, terbukti bahwa dalam kenyataan di dalam masyarakat tidak semua suami dapat menjalankan fungsinya dengan baik yaitu mencari nafkah untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Peran tradisional suami dalam mencari nafkah tersebut dalam kenyataan bisa berfungsi untuk suatu kelompok tertentu, tetapi dapat pula tidak berfungsi sebagaimana mestinya pada kelompok yang lain. Dalam hal ini yang tidak berfungsi itu oleh Merton disebut disfungsi. b. Substitusi peran dari isteri ke suami. Dalam kenyataan tidak semua isteri dapat berfungsi menjalankan peran domestiknya di dalam keluarga. Peran domestik isteri dapat berfungsi pada keluarga yang satu tetapi dapat juga tidak berfungsi bagi keluarga yang lain. Peran domestik isteri dapat berfungsi pada keluarga apabila dalam keluarga tersebut suami dapat menjalankan fungsi publiknya. Tetapi bila itu terjadi sebaliknya maka isteri tidak dapat berfungsi dalam menjalankan fungsi domestik dalam keluarga, karena dalam hal ini isteri harus menjalankan fungsi publik, isteri bekerja di luar rumah mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Dalam c. Ketidakmampuan dalam bidang ekonomi. Akibat dari tidak berfungsinya peran publik pada suami menyebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan keluarga, sehingga menyebabkan ketidakmampuan dalam bidang ekonomi. Agar semua itu dapat diatasi maka diperlukan peran isteri dalam mencari nafkah. Akibat isteri bekerja, peran domestik isteri tidak dapat dijalankan sepenuhnya oleh isteri. Dalam masalah ini yang menggantikan peran domestik isteri adalah suami. 2. Bentuk peran domestik suami. Bentuk peran domestik suami dalam temuan penelitian, berupa peran mengasuh anak, peran di dapur, dan peran di sumur. Peran domestik suami dalam keluarga lapisan bawah, dapat berbeda-beda antara keluarga yang satu dengan keluarga yang lain, tergantung dari pekerjaan publik isteri. Gambar temuan penelitian dalam perspektif teori disfungsi peran Robert K. Merton

10 MEDIA SOERJO Vol. 12 No. 1 April V. PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Proses domestikasi suami yang terjadi pada keluarga lapisan bawah berawal dari tidak berfungsinya suami dalam peran publik, oleh karena itu mengharuskan isteri untuk bekerja mencari nafkah demi terpenuhinya kebutuhan keluarga. Dengan peran isteri di ranah publik, sehingga isteri tidak dapat menjalankan peran sepenuhnya di ranah domestik. Dalam hal ini peran domestik isteri digantikan oleh suami sebagai peran alternatif, sehingga terjadi substitusi peran dari isteri ke suami. Begitu pula sebaliknya, dengan bekerjanya isteri di ranah publik, berarti isteri menggantikan peran suami, sehingga terjadi substitusi peran dari suami ke isteri. Selain itu domestikasi suami juga disebabkan oleh ketidakmampuan di bidang ekonomi karena pengahasilan isteri hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok keluarga. 2. Peran suami yang bersifat alternatif sebagai substitusi pada lapisan bawah dapat berbeda bentuknya antara keluarga yang satu dengan keluarga yang lain. Bentuk peran domestik suami yang ada pada keluarga lapisan bawah, berupa peran mengasuh anak, peran di dapur, dan peran di sumur. B. Saran Dengan mempertimbangkan kesimpulan di atas, maka peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut: 1. Karena sebagian besar suami kebanyakan mempunyai pendidikan setingkat SLTA, maka hendaknya pemerintah daerah memberikan pelatihan tentang ketrampilan (life skill) dan ilmu tentang kewirausahaan kepada mereka, sehingga mereka mampu berusaha secara bersama atau mandiri untuk dapat memperkuat kehidupan diri dan keluarganya. 2. Agar para suami tertarik untuk berwira usaha, maka hendaknya pemerintah memberikan rangsangan yang berupa modal usaha. Usahanya dibina secara terus menerus hingga mereka dapat menjadi wirasusahawan yang berhasil. 3. Perlunya penelitian lebih lanjut, yang berkaitan dengan masalah domestikasi suami dalam keluarga. Hal ini diharapkan agar dapat menambah kajian tentang ilmu sosiologi. VI. DAFTAR PUSTAKA Arief Furchan, (1992), Pengantar Metoda Penelitian Kualitatif, Surabaya: Usaha Nasional.

11 MEDIA SOERJO Vol. 12 No. 1 April Astrid Susanto, (1997), Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial, Bandung: Bina Cipta. Arief Budiman, (1982), Pembagian Kerja Secara Seksual, Jakarta: Gramedia. Dewi Wulansari, (2009), Sosiologi Konsep dan Teori, Bandung: PT Refika. Giddens Anthony, Daniel Bell, Michel Forse, etc, (2004), Sosiologi, Sejarah dan Berbagai Pemikirannya, Yogyakarta: Kreasi Wacana. Hardjito Notopuro, (1984), Peranan Wanita Dalam Masa Pembangunan di Indonesia, Jakarta: Ghalia Indonesia. Joedonegoro, (1984), Peranan Wanita Dalam Perkembangan Masyarakat Desa, Jakarta: Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial. Jones PIP, (2010), Pengantar Teoriteori Sosial, Jakarta: Pustaka Obor Indonesia. Julia C,M, (2007), Gender & Pembangunan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Khairudin, (2008), Sosiologi Keluarga, Yogyakarta: Liberty. Mansour Fakih, (1999), Analisis Gender & Transformasi Sosial, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Moleong, Lexy J, (2004), Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Rosdakarya. Muhammad Hatta, (1979), Partisipasi Angkatan Kerja Indonesia, Jakarta: CV. Rajawali. Nani Soewondo, (1984), Kedudukan Wanita Indonesia Dalam Hukum dan Masyarakat, Jakarta: Ghalia Indonesia. Nasikun, (1995), Sistem Sosial Indonesia, Jakarta: PT, Raja Grafindo Persada. Pino & Wittermans, (1980), Kamus Inggris-Indonesia, Jakarta: Pradnya Paramita. Pudjiwati Sayogyo, (1983), Peranan Wanita Dalam Masa Pembangunan Indonesia, Jakarta: Ghalia Indah. Raho Bernard, SVD, (2007), Teori Sosiologi Modern, Jakarta: Prestasi Pustaka. Riant Nugroho, (2008), Gender dan Strategi Pengarus-utamaannya di Indonesia, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sajogyo & Pudjiwati Sajogyo, (1984), Sosiologi Pedesaan, Jakarta: Gadjah Mada University Press. Sanapiah Faisal, (1990), Penelitian Kualitatif, Dasar-dasar dan Aplikasinya, Malang: Yayasan Asah Asih Asuh. Sapari Imam Asy ari, (1993), Sosiologi Kota dan Desa, Surabaya: Usaha Nasional. Soekandar Wiriaatmadja, (1984), Pokok-Pokok Sosiologi Pedesaan, Jakarta: Yasaguna. Soerjono Soekanto, (1986), Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: CV. Rajawali , (2004), Sosiologi Keluarga, Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono, (2009), Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta.

12 MEDIA SOERJO Vol. 12 No. 1 April Sylvia Ann Hewiett, (2006), Wanita, Karir dan Keluarga, Yogyakarta: Dolphin Books. Tanti Yuniar, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Jakarta: Agung Media Mulia.

DOMESTIKASI SUAMI DALAM KELUARGA

DOMESTIKASI SUAMI DALAM KELUARGA DOMESTIKASI SUAMI DALAM KELUARGA (Studi Tentang Peran Domestik Suami pada Keluarga Lapisan Bawah di Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun) TESIS Program Studi Magister Sosiologi Diajukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam keluarga muslim serta implementasi nilai-nilai Islam dalam

BAB III METODE PENELITIAN. dalam keluarga muslim serta implementasi nilai-nilai Islam dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian ini mengkaji mengenai tingkah laku perempuan karir di dalam keluarga muslim serta implementasi nilai-nilai Islam dalam kehidupannya. Berdasarkan

Lebih terperinci

KEHIDUPAN PEREMPUAN PEDAGANG PADA MALAM HARI DI PASAR TRADISIONAL DALAM PERSPEKTIF GENDER (STUDI KASUS DI PASAR LEGI KOTA SURAKARTA) NASKAH PUBLIKASI

KEHIDUPAN PEREMPUAN PEDAGANG PADA MALAM HARI DI PASAR TRADISIONAL DALAM PERSPEKTIF GENDER (STUDI KASUS DI PASAR LEGI KOTA SURAKARTA) NASKAH PUBLIKASI KEHIDUPAN PEREMPUAN PEDAGANG PADA MALAM HARI DI PASAR TRADISIONAL DALAM PERSPEKTIF GENDER (STUDI KASUS DI PASAR LEGI KOTA SURAKARTA) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. fenomena, gejala, fakta, atau informasi sosial. Penelitian kualitatif adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. fenomena, gejala, fakta, atau informasi sosial. Penelitian kualitatif adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah sebuah penelitian kualitatif yang didasarkan pada fenomena, gejala, fakta, atau informasi sosial. Penelitian kualitatif adalah suatu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. 43 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sugiyono (2008) mengemukakan bahwa penelitian kualitatif adalah metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa Arab di Madrasah Aliyah Muhammadiyah 1 Ponorogo.

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa Arab di Madrasah Aliyah Muhammadiyah 1 Ponorogo. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus, yang menggunakan kajian terperinci mengenai sub setting, subyek tunggal yang berupa peristiwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Ruang lingkup dalam penelitian ini pada bidang manajemen pemasaran yang difokuskan pada bauran pemasaran menurut Islam. Metode penelitian merupakan suatu cara prosedur atau langkah

Lebih terperinci

Konveksi Lida Jaya Padurenan Kudus.

Konveksi Lida Jaya Padurenan Kudus. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Tujuan penelitian studi kasus atau lapangan adalah untuk mengetahui evaluasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Tujuan penelitian studi kasus atau lapangan adalah untuk mengetahui implementasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan seperangkat pengetahuan tentang langkah langkah

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan seperangkat pengetahuan tentang langkah langkah BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Setiap karya ilmiah yang dibuat disesuaikan dengan metodologi penelitian. Dan seorang peneliti harus memahami metodologi penelitian yang merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 47 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau proses sistematis untuk memecahkan masalah yang dilakukan dengan menerapkan metode ilmiah. 1 Metode penelitian merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Peneliti bermaksud untuk mengungkap realitas atau kenyataan

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Peneliti bermaksud untuk mengungkap realitas atau kenyataan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Peneliti bermaksud untuk mengungkap realitas atau kenyataan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 BAB III METODE PENELITIAN Menurut Sugiyono metode penelitian adalah cara ilmiah yang digunakan peneliti untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara yang digunakan untuk melaksanakan penelitian untuk menemukan, mengembangkan, menguji kebenaran suatu pengetahuan yang dilakukan dengan metode-metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) 1 yaitu semua data yang terkumpul diperoleh dari lapangan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pada penelitian ini ingin mengetahui kreativitas siswa dalam memahami bangun datar kelas VII MTs Al Ghozali Panjerejo. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan 43 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki suatu masalah tertentu dengan maksud mendapatkan informasi untuk digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan, dan memprediksi kejadian-kejadian pada setting sosial.

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan, dan memprediksi kejadian-kejadian pada setting sosial. 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian ilmiah dengan menyandarkan kebenaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research), yaitu metode yang mempelajari fenomena dalam lingkungannya yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting karena salah satu upaya yang menyangkut cara kerja untuk dapat memahami dan mengkritisi objek, sasaran suatu ilmu yang sedang diselidiki.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah yang dimaksud adalah kegiatan penelitian yang didasarkan pada ciri-ciri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN alamiah. 2 Penelitian ini digunakan untuk mendiskripsikan BAB III METODE PENELITIAN Dalam suatu penelitian tentunya diperlukan sebuah metode. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Kualitatif. Metode Penelitian Kualitatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 76 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitian Berdasarkan fokus penelitian yang penulis lakukan yakni mengenai pendidikan keluarga pada keluarga penggiat kesetaraan gender

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam. penelitian ini layak untuk diuji kebenarannya.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam. penelitian ini layak untuk diuji kebenarannya. 61 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam pengumpulan data dan analisa data yang diperlukan guna menjawab persoalan yang dihadapi sebagai persoalan yang diselidiki.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian yang penulis lakukan merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif yaitu jenis penelitian yang menghasilkan data deskriptif. Yakni

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk BAB III METODE PENELITIAN Metode (method), secara harfiah berarti cara. Selain itu, metode berasal dari bahasa Yunani, metha (melalui atau melewati), dan hodos (jalan atau cara), metode bisa berarti suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penyusunan karya ilmiah (skripsi) ini tidak terlepas dari penggunaan metode penelitian sebagai pedoman agar kegiatan penelitian dapat terlaksana dengan baik. Sebuah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang meningkatkan aplikasi didalam mencegah masalah yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang meningkatkan aplikasi didalam mencegah masalah yang BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu kegiatan yang menuntut objektifitas baik dalam proses, pengukuran maupun menganalisa dan menyimpulkan hasil penelitian yang meningkatkan aplikasi

Lebih terperinci

Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif, Rake Sarasin, Yogyakarta, 2000, hal. 6. 2

Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif, Rake Sarasin, Yogyakarta, 2000, hal. 6. 2 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan ilmu yang mempelajari tentang cara penelitian, ilmu tentang alat-alat dalam suatu penelitian.1 Oleh karena itu metode penelitian membahas tentang konsep

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu yang diperlukan untuk melakukan penelitian ini dimulai dari

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu yang diperlukan untuk melakukan penelitian ini dimulai dari BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian 1. Waktu Penelitian Waktu yang diperlukan untuk melakukan penelitian ini dimulai dari perumusan masalah hingga penulisan laporan akhir penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan Kualitatif Deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Berdasarkan sumber data, jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah berupa penelitian lapangan (Field Research). Penelitian lapangan (Field

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam kondisi terkendali dan dimanipulasi.

BAB III METODE PENELITIAN. dalam kondisi terkendali dan dimanipulasi. 80 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Penelitian lapangan (field research) adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah fieldresearch atau penelitian lapangan. Penelitian lapangan adalah melakukan penelitian di lapangan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang tergolong dalam jenis penelitian lapangan (field research), yaitu metode yang mempelajari fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian kualitatif. Oleh karena itu, penelitian ini bersifat penelitian penelitian lapangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penggalian data dan informasi, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki suatu masalah tertentu dengan maksud mendapatkan informasi untuk digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan SDM yang optimal demi meningkatkan pembangunan. pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi. Hal ini di karenakan tidak

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan SDM yang optimal demi meningkatkan pembangunan. pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi. Hal ini di karenakan tidak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang tentunya memerlukan SDM yang optimal demi meningkatkan pembangunan. Sekarang ini, Indonesia banyak menghadapi permasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dipengaruhi atau ditentukan oleh tepat tidaknya penelitian atau penentuan metode

BAB III METODE PENELITIAN. dipengaruhi atau ditentukan oleh tepat tidaknya penelitian atau penentuan metode BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah salah satu faktor yang terpenting dan sangat menentukan dalam penelitian, hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian banyak dipengaruhi atau ditentukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian, instrumen penelitian, informan penelitian dan sumber data,

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian, instrumen penelitian, informan penelitian dan sumber data, BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan dalam bab ini tentang metode penelitian yang terdiri dari desain penelitian, instrumen penelitian, informan penelitian dan sumber data, teknik pengumpulan data, trianggulasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini, digunakan jenis penelitian lapangan (field research). Field research adalah jenis penelitian dengan melakukan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum, metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Metode merupakan suatu hal yang sangat penting,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. praktisinya. Paradigma menunjukkan pada mereka apa yang penting, absah, eksistensial atau epistemologis yang panjang.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. praktisinya. Paradigma menunjukkan pada mereka apa yang penting, absah, eksistensial atau epistemologis yang panjang. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para penganut dan praktisinya.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 95 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Pokdakan Minasari merupakan suatu wadah untuk pemberdayaan masyarakat yang berbasis pada pengembangan potensi perempuan dalam bidang perikanan yaitu budidaya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan 43 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan historis. Menurut Sugiyono 1, metode penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sehingga pembangunan industri tidak hanya mencapai kegiatan mandiri saja, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. Sehingga pembangunan industri tidak hanya mencapai kegiatan mandiri saja, tetapi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan industri merupakan suatu kegiatan yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat, yaitu mencapai kualitas kehidupan yang lebih baik. Sehingga pembangunan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. informasi yang objektif serta dibutuhkan data-data dan informasi yang aktual

BAB III METODE PENELITIAN. informasi yang objektif serta dibutuhkan data-data dan informasi yang aktual BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini sebagai suatu cara yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah serta merupakan sebuah sistem atau kerja yang harus dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah cara tepat untuk melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara seksama dalam mencapai suatu tujuan. Sedangkan penelitian adalah suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berupaya menggambarkan suatu fenomena atau kejadian dengan apa adanya

BAB III METODE PENELITIAN. berupaya menggambarkan suatu fenomena atau kejadian dengan apa adanya BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian ini merupakan penelitian yang bertipe deskriptif (menggambarkan) dengan pendekatan kualitatif, yakni jenis penelitian yang berupaya menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang tergolong dalam penelitian lapangan (Field Research), yaitu metode yang mempelajari fenomena dalam

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN BAB II METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk memahami fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif (qualitative research). Pendekatan kualitatif adalah suatu pendekatan yang ditujukan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta atau

BAB III METODE PENELITIAN. lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta atau 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang peneliti lakukan yaitu jenis penelitian deskriptif kualitatif yaitu suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Untuk memperjelas arah dan mempermudah pencapaian tujuan penelitian, perlu adanya metode yang harus dilakukan agar hasilnya harus dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dapat membantu memudahkan peneliti dalam menjalankan proses penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dapat membantu memudahkan peneliti dalam menjalankan proses penelitian 51 A. Rancangan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Dalam konteks penelitian, approach atau pendekatan itu dapat dipahami sebagai upaya atau tindakan yang disiapkan dan dilakukan untuk memulai proses

Lebih terperinci

WANITA DAN STRUKTUR SOSIAL ( Suatu Analisa Tentang Peran Ganda Wanita Indonesia) Dra. LINA SUDARWATI

WANITA DAN STRUKTUR SOSIAL ( Suatu Analisa Tentang Peran Ganda Wanita Indonesia) Dra. LINA SUDARWATI WANITA DAN STRUKTUR SOSIAL ( Suatu Analisa Tentang Peran Ganda Wanita Indonesia) Dra. LINA SUDARWATI Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara I. PENDAHULUAN Masyarakat dunia pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini penulis mengemukakan metode penelitian yang berisi tentang (1) Jenis dan pendekatan penelitian, (2) lokasi penelitian, (3) data dan sumber data, (4) prosedur pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertipe deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertipe deskriptif dengan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bertipe deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian ini berupaya menggambarkan kejadian atau fenomena

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pada bab ini Peneliti tertarik untukmenarik kesimpulan: 1. Upaya yang dilakukan Wanita Giriloyo dalam meningkatkan ekonomi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pada bab ini Peneliti tertarik untukmenarik kesimpulan: 1. Upaya yang dilakukan Wanita Giriloyo dalam meningkatkan ekonomi BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan uraian yang Peneliti jelaskan pada bab-bab terdahulu, maka pada bab ini Peneliti tertarik untukmenarik kesimpulan: 1. Upaya yang dilakukan Wanita Giriloyo

Lebih terperinci

Pengaruh Gender Terhadap... (Yudha Manggala)

Pengaruh Gender Terhadap... (Yudha Manggala) Pengaruh Gender terhadap Pengambilan Keputusan Rumah Tangga Indonesia Oleh: Yudha Manggala, Pembimbing: Adi Cilik Pierewan, Ph.D, Universitas Negeri Yogyakarta manggalayuyud@gmail.com Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengemis, Pengamen dan Gelandangan di Kota Madiun ini, jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pengemis, Pengamen dan Gelandangan di Kota Madiun ini, jenis penelitian 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Dalam Penertiban Pengemis, Pengamen dan Gelandangan di Kota Madiun ini, jenis penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. beralamat di Jl. Soekarno-Hatta Malang. Yang menjadi informan adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. beralamat di Jl. Soekarno-Hatta Malang. Yang menjadi informan adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini yaitu di Bank BTN KCP Syariah Malang, yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta Malang. Yang menjadi informan adalah bagian Costumer

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode mempunyai peran sangat penting dalam mencapai suatu tujuan, dengan menggunakan teknik serta alat-alat tertentu untuk mendapatkan kebenaran obyektif dan terarah. Beberapa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, hal tersebut

III. METODE PENELITIAN. penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, hal tersebut 35 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif (menggambarkan) dengan pendekatan kualitatif. Menurut Nazir (2005: 55), penelitian deskriptif yakni tipe

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. gambar, dan bukan angka-angka. Hal ini disebabkan oleh adanya penerapan. menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti.

BAB III METODE PENELITIAN. gambar, dan bukan angka-angka. Hal ini disebabkan oleh adanya penerapan. menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif, maksudnya data yang dikumpulkan itu berupa kata-kata,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan/penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan/penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan/penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah suatu langkah prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Dalam metode penelitian pada dasarnya peneliti mengungkapkan

Lebih terperinci

PERSEPSI SUAMI ISTRI TERHADAP PERBEDAAN PENGHASILAN PADA KELUARGA PETANI DI DESA MONGAN POULA KECAMATAN SIBERUT UTARA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI

PERSEPSI SUAMI ISTRI TERHADAP PERBEDAAN PENGHASILAN PADA KELUARGA PETANI DI DESA MONGAN POULA KECAMATAN SIBERUT UTARA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI PERSEPSI SUAMI ISTRI TERHADAP PERBEDAAN PENGHASILAN PADA KELUARGA PETANI DI DESA MONGAN POULA KECAMATAN SIBERUT UTARA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI ARTIKEL NOVIRA MUDAHAR NPM: 09070064 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

DAMPAK PEREMPUAN BEKERJA TERHADAP FUNGSI KELUARGA (Studi Kasus Perempuan Penjual Ikan Kering Di Pasar Surantih) ARTIKEL MEGA SELVIA NPM.

DAMPAK PEREMPUAN BEKERJA TERHADAP FUNGSI KELUARGA (Studi Kasus Perempuan Penjual Ikan Kering Di Pasar Surantih) ARTIKEL MEGA SELVIA NPM. DAMPAK PEREMPUAN BEKERJA TERHADAP FUNGSI KELUARGA (Studi Kasus Perempuan Penjual Ikan Kering Di Pasar Surantih) ARTIKEL MEGA SELVIA NPM. 11070141 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. motivasi, tindakan dan lain secara holistik. 31 Sedangkan disebut deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. motivasi, tindakan dan lain secara holistik. 31 Sedangkan disebut deskriptif 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, disebut kualitatif karena merupakan penelitian yang bermaksud memahami fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan fokus dan tujuan penelitian, maka penelitian ini merupakan kajian yang mendalam guna memperoleh data yang lengkap dan terperinci. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan pendekatan penelitian Pada hakekatnya, penelitian dilakukan untuk mendapatkan penemuan baru atau mencari suatu kebenaran. Dalam penelitian, kita mengenal dua bentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Disebut kualitatif karena penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian kualitatif. Penelitian yang mengambil data dari kunjungan lapangan yang berupa hasil wawancara dengan para narasumber terkait

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kualitas pelayanan Dinas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kualitas pelayanan Dinas BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kualitas pelayanan Dinas Perhubungan dalam memperpanjang izin trayek angkutan kota di Kota Bandar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Biasa Tunarungu Karya Mulia Surabaya. Penelitian ini digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Biasa Tunarungu Karya Mulia Surabaya. Penelitian ini digunakan untuk 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Pendekatan penelitian kualitatif dipilih karena penelitianya dilakukan pada kondisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian, hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian, hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah salah satu faktor yang terpenting dan sangat menentukan dalam penelitian, hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian banyak dipengaruhi atau ditentukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pada poin ini akan membahas mengenai jenis penelitian serta tempat dan waktu penelitian, berikut adalah penjelasannya: 1. Jenis Penelitian Penulisan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penggunaan metode yang tepat dalam penelitian adalah syarat utama dalam mencari data. Mengingat penelitian merupakan suatu proses pengumpulan sistematis dan analisis logis terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan/penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah suatu langkah prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode dalam sebuah penelitian sangatlah berpengaruh terhadap hasil penelitian. Dalam hal ini, penulis menggunakan pendekatan dan beberapa metode yang relevan untuk mendukung

Lebih terperinci

Metode Penelitian Pendekatan kualitatif ialah pendekatan yang di dalam usulan penelitian, proses, hipotesis, turun ke lapangan, analisa data da

Metode Penelitian Pendekatan kualitatif ialah pendekatan yang di dalam usulan penelitian, proses, hipotesis, turun ke lapangan, analisa data da 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Dalam pandangan filosof, paradigma merupakan pandangan awal yang membedakan, memperjelas dan mempertajam orientasi berpikir seseorang. Hal ini membawa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 BAB III METODE PENELITIAN Menurut Sugiyono metode penelitian adalah cara ilmiah yang digunakan peneliti untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 65 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yaitu akan mendeskripsikan permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Menurut Thomas Kuhn 22, paradigma adalah cara mengetahui realitas sosial yang dikonstruksi oleh mode of thought atau mode of inquiry tertentu, yang

Lebih terperinci

1. Mengidentifikasi kasus untuk suatu studi.

1. Mengidentifikasi kasus untuk suatu studi. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Berdasarkan jenisnya, penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Menurut Lexy J. Moleong, penelitian kualitatif adalah penelitian yang dimaksud untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan bulan Oktober pertimbangan sebagai berikut: kategori usia dewasa awal.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan bulan Oktober pertimbangan sebagai berikut: kategori usia dewasa awal. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian 1. Waktu Penelitian Alokasi waktu dalam penelitian ini telah berlangsung selama 13 (tiga belas) bulan, terhitung dari bulan Oktober 2013 sampai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Ruang lingkup dalam penelitian ini pada bidang strategi bisnis, yang difokuskan pada analisis strategi bisnis online dalam meningkatkan pendapatan. Metode penelitian merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini penulis akan melakukan analisis daya tarik konsumen melalui sistem member produk Sophie Paris pada masyarakat desa Jurang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yaitu peneliti terjun kelapangan untuk memperoleh data. Penelitian dilakukan di MI Imaduddin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian kualitatif. Penelitian yang mengambil data dari kunjungan lapangan yang berupa hasil wawancara dengan para narasumber terkait

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. HalinisesuaidenganpendapatSugiyonoyangmendeskripsikan penelitian kualitatif sebagai berikut: 69

BAB III METODE PENELITIAN. HalinisesuaidenganpendapatSugiyonoyangmendeskripsikan penelitian kualitatif sebagai berikut: 69 60 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif karena menyajikan data dalam bentuk kata-kata. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif (Qualitative Research) adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memecahkan suatu permasalahan yang dihadapi. Pada dasarnya metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. memecahkan suatu permasalahan yang dihadapi. Pada dasarnya metode penelitian 36 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan dalam mengumpulkan data penelitian dan dibandingkan dengan standar ukuran yang telah ditentukan. 1 Metode penelitian adalah

Lebih terperinci