Mensolusikan Permasalahan Keterbatasan Spektrum dan Meningkatkan Quality of Experience Melalui Teknologi LTE Unlicensed

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Mensolusikan Permasalahan Keterbatasan Spektrum dan Meningkatkan Quality of Experience Melalui Teknologi LTE Unlicensed"

Deddy Dharmawijaya
6 tahun lalu
Tontonan:

1 Mensolusikan Permasalahan Keterbatasan Spektrum dan Meningkatkan Quality of Experience Melalui Teknologi LTE Unlicensed Bandung, Juli 2017 Tri Susanto Divisi Digital Service

Berdasarkan mode operasinya ada 2 tipe teknologi LTE unlicensed yaitu : Teknologi LTE yang memanfaatkan spektrum frekuensi unlicensed 5 GHz sebagai tambahan dari kanal utama dari spektrum licensed

2 Apa Itu Teknologi LTE Unlicensed (1/2)? LTE Unlicensed adalah teknologi LTE (Long Term Evolution) yang memanfaatkan spektrum frekuensi unlicensed dalam hal ini pada pita frekuensi 5 GHz sebagai kanal frekuensi. Berdasarkan mode operasinya ada 2 tipe teknologi LTE unlicensed yaitu : Teknologi LTE yang memanfaatkan spektrum frekuensi unlicensed 5 GHz sebagai tambahan dari kanal utama dari spektrum licensed eksisting untuk meningkatkan kapasitas jaringan. Jadi sistem operasi LTE Unlicensed secara umum adalah melakukan agregasi kanal LTE Licensed ( mis. 900 MHz atau 1800 MHz) dengan frekuensi unlicensed (5 GHz). Pada mode operasi ini akan menjadi pilihan bagi mobile operator yang telah memiliki spektrum frekuensi licensed sehingga dapat meningkatkan kapasitas jaringan dan akhirnya dapat meningkatkan Quality of Experience ke pelanggan. Saat ini ada 2 macam teknologi LTE Unlicensed yang berkembang dengan mode operasi ini yaitu LTE-U dan LAA. LTE-U berdasarkan 3GPP release 10-12, pertama kali diusulkan oleh Qualcomm dan Ericsson dan dispesifikasikan oleh LTE Forum (founding members: ALU,Ericsson, Qcom, Verizon, Samsung), sedangkan LAA (Licensed Assist Access) adalah teknologi LTE yang dikembangkan oleh 3GPP Release 13. LAA sendiri saat ini sudah mulai dikembangkan lagi menjadi enhanced LAA (elaa) oleh 3GPP release 14. Hal yang membedakan dengan teknologi LAA adalah pada elaa diantaranya menggunakan spektrum unlicensed untuk kanal downlink maupun uplink sehingga dapat meningkatkan kapasitas bandwidth. Pita-pita frekuensi yang dimanfaatkan berdasarkan 3GPP TS adalah MHz, MHz, MHz dan MHz. Sumber : Qualcomm

3 Apa Itu Teknologi LTE Unlicensed (2/2)? Teknologi LTE yang sama sekali tidak memanfaatkan spektrum licensed eksisting sehingga hanya memanfaatkan spektrum unlicensed baik untuk kanal uplink maupun downlink, sehingga bersifat standalone. Teknologi LTE unlicensed dengan mode operasi ini saat yang sedang dikembangkan yaitu bernama MuLTEfire. MuLTEfire dikembangkan pertama kali oleh Qualcomm dimana didemonstrasikan pertama kali pada bulan Oktober 2016 dan MuLTEfire Alliance merelease spesifikasi versi 1.0 pada January Jadi LTE-U dan LAA lebih dulu berkembang dibandingkan MulLTEfire. Namun demikian seperti halnya LTE-U dan LAA, MuLTEfire diyakini beberapa ahli suatu saat akan masuk dalam pembahasan di 3GPP forum. Adapun motivasi munculnya teknologi MulLTEfire ini adalah menyediakan layanan mobile data broadband dengan performansi sekelas LTE namun sesederhana WiFI dengan tanpa harus memiliki lisensi frekuensi. Sehingga teknologi MuLTEfire ini dapat dimanfaatkan oleh perusahaan ISP yang tidak memiliki ijin lisensi untuk membangun jaringan LTE. Dengan demikian tentu kehadiran teknologi MuLTEfire ini berpotensi munculnya oprator-operator LTE baru sehingga dapat menjadi pesaing bagi mobile operator eksisting maupun perusahaan operator WiFI. Dengan memperhatikan karakteristiknya maka teknologi MuLTEfire ini dapat diimplementasikan oleh perusahaan-perusahaan seperti pertambangan, bandara, pelabuhan dll. Sumber : Qualcomm

eksponensial sedangkan ketersediaan spektrum terbatas sehingga menimbulkan gap kebutuhan

4 Mengapa PerluTeknologi LTE Unlicensed (1/2)? 1. Beberapa hasil penelitian menyatakan bahwa pertumbuhan demand data mobile meningkat secara eksponensial sedangkan ketersediaan spektrum terbatas sehingga menimbulkan gap kebutuhan kapasitas semakin membesar. Hal ini berakibat semakin besarnya demand data mobile yang tidak terlayani. Sumber : Bell Labs, 2016 Sumber : MobileDevDesign.com

5 Mengapa PerluTeknologi LTE Unlicensed (2/2)? 2. Lalu lintas data mobile di Indonesia mengalami pertumbuhan yang siginifikan sehingga perlu diimbangi dengan penambahan kapasitas jaringan melalui penambahan spektrum, sementara itu spektrum sangat terbatas dimana diperkirakan pada tahun 2020, Indonesia mengalami kekurangan spektrum sebesar 500 MHz. Sumber : Kajian Implementasi LTE-B- DDS, 2016 Sumber :Dr. Denny Setiawan, ST.MT, Perkembangan Teknologi Telekomunikasi Wireless dan Tantangan Bagi Indonesia ke depan., 2014

6 Apa keunggulan LTE unlicensed dibandingkan WiFi? Dan apa manfaatnya bagi operator maupun user?

7 WiFi vs LTE Unlicensed WiFi LTE Unlicensed Teknologi sudah mature Standar sudah kuat Sudah terinstal dan digunakan secara luas Sudah banyak jenis terminal di market yang support WiFi. Regulasi pemerintah sudah jelas QoE lebih rendah Coverage lebih terbatas Biasa untuk aplkasi indoor Efisiensi spektrum frekuensi lebih rendah. Mobility terbatas Ekosistem terbatas Teknologi masih dalam pengembangan Standar masih dalam pengembangan Belum dilakukan komersialisasi Belum ada terminal di market yang support LTE Unlicensed. Regulasi pemerintah belum jelas mengatur QoE lebih baik Coverage lebih luas Dapat aplikasi indoor maupun outdoor dengan jangkauan terbatas. Efisiensi spektrum frekuensi lebih tinggi. Full mobility Dapat dintegerasikan dengan jaringan LTE licensed sehingga memiliki ekosistem yang luas.

Bagi Mobile Operator Dengan penggunaan frekuensi spektrum unlicensed maka dapat meningkatkan kapasitas jaringan serta kecepatan data lebih tinggi.

8 LTE Unlicensed Benefits Bagi User Kecepatan data broadband lebih cepat Performansi jaringan yang handal baik indoor maupun outdoor. Seamless mobility baik indoor maupun outdoor. Memberikan jaminan Quality of Service (QoS), carrier-grade security dan reliability. Bagi Mobile Operator Dengan penggunaan frekuensi spektrum unlicensed maka dapat meningkatkan kapasitas jaringan serta kecepatan data lebih tinggi. Meningkatkan efisiensi spektrum Manajemen jaringan sederhana karena terintegerasi dengan jaringan LTE eksisting. Memberikan cost effective yang lebih baik dibandingkan LTE licensed. Memperluas jangkauan layanan dibandingkan dengan WiFi. Sumber : Qualcomm

9 Apa Isu Utama Implementasi LTE Unlincensed? Regulation Standard Industry Coexistence Regulasi pemerintah sangat menentukan bagaimana suatu teknologi baru dapat diimpkementasikan antar lain terkait : Penentuan pita frekuensi Persyaratan teknis Bagaimana regulasi pemerintah sampai saat ini? Ketersediaan dan kematangan suatu standar akan menjadi referensi bagi industri untuk memproduksi perangkat. Bagaimana perkembangan standar sampai saat ini? Dukungan industri sangat menentukan bagaimana suatu teknologi akan berkembang, Sejauh mana dukungan industri terkait teknologi LTE unlicensed? Coexistence dengan teknologi eksisting sangat menentukan bagaimana teknologi LTE unlicensed dapat diterima? Sejauh mana teknologi LTE unlicensed dapat coexistence dengan teknologi eksisting?

10 Bagaimana regulasi Pemerintah Indonesia terkait penggunaan frekuensi unlicensed 5 GHz? Serta faktorfaktor apa yang perlu dipertimbangkan dalam membuat regulasi implementasi LTE unlicensed di Indonesia?

11 Regulasi Pemerintah Indonesia a. Saat ini belum ada regulasi khusus terkait implementasi LTE unlicensed di pita frekuensi 5 GHz. b. Beberapa regulasi terkait penggunaan frekuensi 5 GHz saat ini : Peraturan Menteri Kominfo No. 27/PER/M.KOMINFO/6/2009 : Pita frekuensi radio 5.8 GHz pada rentang frekuensi radio MHz ditetapkan untuk keperluan layanan pita lebar nirkabel (wireless broadband) Permen Kominfo no. 35 tahun 2015 : Persyaratan Teknis Alat dan Perangkat Telekomunikasi jarak dekat atau Short Range Devices (SRD)

12 Masukan persyaratan regulasi Beberapa masukan terkait item persyaratan yang bisa menjadi pilihan (option) dalam membuat regulasi LTE unlicensed: a. Pita frekuensi sebagai berikut : MHz MHz MHz MHz b. Tidak saling mengganggu dengan layanan lainnya melalui mekanisme : Listen Before Talk (LBT) Dynamic Frequency Selection (DFS) Transmit Power Control (TPC) Pembatasan daya pancar : 23 dbm (indoor), 36 dbm (outdoor) c. Ijin kelas melalui lulus uji type approval

13 Bagaimana Progress Standarisasi, dukungan Industri dan Perkembangan Implementasinya?

fitur-fitur pada LAA salah satunya adalah memanfaatkan

14 Progress Standarisasi Selanjutnya pada 3GPP release 14 dikembangkan enhanced LAA (elaa) untuk melengkapi fitur-fitur pada LAA salah satunya adalah memanfaatkan frekuensi unlicensed kanal uplink maupun downlink. Sumber : Ruckus Wireless

15 Silicon Supporting Sumber : GSA, April 2017

16 Devices Supporting Sumber : GSA, April 2017

17 Trials, Demonstrations and Plans for LAA Sumber : GSA, April 2017

18 Trials, Demonstrations and Plans for LTE-U Sumber : GSA, April 2017

19 Bagaimana Mengenai Isu Coexistence Dengan Teknologi lainnya?

20 LTE Unlicensed Coexistence Sumber : Nokia Networks, 2014 Isu utama coexistence saat ini adalah bagaimana LTE unlicensed dapat coexistence dengan WiFi. Melalui fitur coexistence pada LTE unlicensed seperti Listen Before Talk (LBT) maka dapat berdampingan dengan baik dengan dengan WiFi. Sumber : Intel, 2014

21 Jadi terus bagaimana langkah kita dengan adanya perkembangan teknologi LTE Unlicensed? a. Menunggu? Sampai Kapan? b. Aktif, dalam bentuk apa? Membentuk forum diskusi dengan anggota : regulator (pemerintah), mobile operator, WiFi operator, Industri, BRTI, Mastel, expert, kelompok riset, institusi pendidikan. Melakukan trial. Menjadi anggota 3GPP.????

dokumen-dokumen yang mirip

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Spektrum frekuensi merupakan salah satu sumber daya yang terbatas, sangat vital dan merupakan aset nasional yang memerlukan kehati-hatian dalam mengaturnya. Kemajuan