PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI FILM PENDEK IRIS

Transkripsi

1 PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI FILM PENDEK IRIS Fecund Universitas Bina Nusantara Jln. K.H. Syahdan no.9, Kemanggisan, Jakarta Barat Tunjung Riyadi, S.Sn. Satrya Mahardhika, S.T., M.Mult ABSTRAK Tujuan penelitian, adalah pembuatan film animasi pendek yang mengandung pengetahuan serta pesan moral baik. Disampaikan dengan penuh artistik dan menarik sehingga mudah di terima dan di pahami secara luas. Metode penelitian dengan pengumpulan data, studi desain, video, dan brainstorming ide. Hasil yang dicapai adalah produk film animasi pendek dengan cerita yang mengandung pengetahuan dan pesan moral yang baik sehingga dapat dinikmati dengan baik oleh banyak audience. Kesimpulan-nya adalah penulis berharap film ini dapat dinikmati audience di berbagai kalangan, serta membantu industri animasi di Indonesia. Kata Kunci : Perancangan komunikasi visual, 3D animasi pendek, IRIS, perbedaan, keindahan. ABSTRACT The purpose of the research is to make a short animated film that contains knowledge with a good moral message, delivered artistically and attractively, so that it could be easily accepted and well understood. The methods of research are collecting data, studying design, video, and brainstorming ideas. The results achieved were short animated film products with a story containing the knowledge with A good moral message that could be enjoyed by many audiences. The conclusion is that the author hopes this film could be enjoyed by audiences in various circles, and also help the animation industry in Indonesia. Keywords: Visual communication design, 3D short animation, IRIS, distinction, beauty. Pendahuluan Perbedaan yang ada di dalam diri manusia adalah ciri kebesaran Yang Maha Esa dalam menciptakan mahluk hidup. Perbedaan antara manusia yang satu dengan yang lainnya membuat kehidupan kita semakin unik dan kaya akan budaya serta lebih bermakna. Perbedaan atau keanekaragaman yang dimiliki setiap orang, memungkinkan kita manusia menjadi kaya akan budaya ilmu pengetahuan, lebih dekat dengan suatu hal atau kelompok, dan yang terpenting adalah menyadari keagungan-nya bahwa kita memang diciptakan berbeda bukan untuk bersaing, tetapi untuk lebih melengkapi dan menjaga. Namun kenyataannya berbeda, keanekaragaman, suku, agama dan ras menjadi satu masalah yang masih dihadapi dunia hingga saat ini. Menurut penelitian data survei yang dilansir oleh World Value Survei, Hong Kong adalah negara terbesar dengan 71,8 persen populasinya menolak untuk bertetangga dengan orang yang berbeda ras, disusul dengan negara Bangladesh dengan 71,7 persen, negara Yordania 51,4 persen, dan negara India dengan total 43,5 persen, dan adapun Indonesia bersama dengan Mesir, Arab Saudi, Iran, Vietnam, dan Korea Selatan memiliki populasi hingga 39,9 persen yang menolak bertetangga dengan bangsa asing.

2 Itu adalah sedikit contoh dari banyaknya tindakan pendiskriminasian atas golongan tertentu. Hal ini tentunya akan membuat sekat perbedaan diantara individu - individu tertentu. Hal ini tentunya patut untuk disayangkan, padahal dibalik semua perbedaan itu, banyak sekali keindahan yang dapat dipadukan dalam perbedaan tersebut. Karena permasalahan tersebut, penulis merasa perlu untuk mengangkat cerita dengan tema perbedaan dan keindahan yang dapat diterima oleh kalangan remaja. Dengan penyajian dalam bentuk animasi pendek, penulis tak berharap banyak dapat diterima oleh semua orang, tetapi penulis berharap setidaknya dengan animasi ini dapat membuka mata dan wawasan orang untuk semakin dapat berfikir untuk menyatukan perbedaan sehingga terciptanya keindahan diantara setiap orang. Dari latar belakang tersebut, penulis merumuskan beberapa poin yang menjadi masalah, yaitu Banyaknya perbedaan yang menyebabkan konflik dan tidak adanya persatuan, maka dari itu diperlukan untuk mengajarkan pengetahuan dan moral yang baik kepada anak anak dan Perlunya komunikasi untuk berbuat baik dan mengajarkan perbedaan itu indah. Dari poin-poin masalah itu, penulis merumuskan satu masalah utama yang mendasari semua masalah tersebut, yaitu bagaimana membuat sebuah film animasi pendek yang menarik secara visual namun tetap memiliki konten yang berbobot dengan pesan dan moral yang mudah di terima oleh kalangan remaja. Tujuan desain dari penelitian ini adalah diharapkan menyadari potensi yang tercipta sejak dini dan mengembangkannya, mengangkat karya yang unik namun mengandung pengetahuan dan moral baik, menyatukan setiap invididu dalam perbedaan dengan kreatifitas dan kerja sama, seperti pelangi, meskipun berbeda warna tetapi tetap satu, dan mengajarkan bahwa kata maaf serta ke-ikhlasan adalah sebuah hal yang bijak. Ada beberapa teori yang penulis pakai dalam pengerjaan animasi ini, adalah prinsip dasar animasi, teori warna,teori penyusunan kamera, dan teori desain karakter. Prinsip animasi dasar dilandasi dengan 12 prinsip animasi, yaitu anticipation, straight ahead and pose to pose, easy in and easy out, exaggeration, squash and stretch, secondary action, follow through and overlaping action, staging, arcs, personality, timing and spacing, and appeal. Penggunaan teori warna menjadi segmen paling penting didalam pembuatan film animasi ini, dimana Konsep warna yang akan digunakan sebagai pembuatan film animasi IRIS akan mengambil warna komplementer dan warna analogus. Teori penyusunan kamera berdasarkan buku The Five C's of Cinematography : Motion Picture Filming Techniques karya Joseph V. Mascelli, Joseph mengajarkan beberapa teknik yang baik dalam pengambilan gambar sebuah film, karena dikatakan kekuatan sinematografi pada suatu film memiliki peranan yang luar biasa penting. Maka itu pengaturan kamera menjadi unsur penting untuk memperoleh film yang baik. Untuk teori desain karakter, penulis melakukan studi untuk bentuk, penulis menemukan konsep desain karakter dari karakter animation mentor, film fox tale, dan film how to train your dragon. Dimana penggambaran karakter menggunakan dasar bentuk manusia tetapi lebih di distorsi dan di stilasi beberapa bagian hingga terlihat lebih unik. Ini dimaksudkan agar karakter mempunyai ciri dan identitas untuk membangun kesan dalam film Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan penulis dalam perancangan komunikasi visual film pendek animasi ini yaitu, penulis melakukan riset terlebih dahulu guna memperoleh data yang mendukung. Data yang diperoleh seperti data literatur dan referensi visual. Data didapat dari bermacam-macam media seperti buku bacaan, artikel internet dan video. Untuk pendekatan visual dalam penciptaan karakter dan environment IRIS lebih tertuju dalam penggunaan bentuk pengembangan modern atau imajinatif. Didesain dengan merubah bentuk realistis menjadi lebih berbeda berdasarkan ide, imajinasi dan kreativitas penulis, sehingga hasil yang dilihat tidak akan sama atau mirip dengan benda yang dijadikan model aslinya namun tidak meninggalkan karakter asli dari benda tersebut sehingga orang yang melihat akan tetap tahu bahwa yang digambar adalah wujud benda sesuai dengan ciri khasnya. Pengembangan modern meliputi stilasi, distorsi, deformasi dan transformasi. Untuk desain karakter, penulis menekankan pengembangan kedalam gambar distorsi, dimana setiap gambar didesain dengan melebihkan atau menonjolkan bentuk-bentuk aslinya. Untuk desain properti serta lingkungannya, penulis menekankan pada pengembangan stilasi yang dimana setiap bentuk akan disederhanakan namun tidak meninggalkan bentuk aslinya.

3 Untuk meyakinkan agar karakter lebih hidup, penulis menerapkan visualisasi karakter yang dimaksudkan agar karakter memiliki ciri khas tersendiri dan kepribadian, bahasa tubuh diberikan agar sebuah cerita tersampaikan dengan baik, serta diberikan mimik untuk menggambarkan emosi dan perasaan karakter dengan baik. Sebagai salah satu komponen dasar yang paling penting. Warna sangat berpengaruh kepada segmen visual estetika pada sebuah karya. Warna dapat digunakan sebagai kekuatan untuk komunikasi. Elemen setiap warna dipercaya memiliki pengaruh psikologi dan arti emosi tersendiri. Maka dari itu, film animasi IRIS mengambil warna komplementer dan analogus, komplementer digunakan untuk melambangkan perbedaan, sedangkan warna analogus digunakan untuk warna yang saling berdekatan. Pipeline Produksi Berdasarkan data yang telah diperoleh, untuk menyelesaikan film pendek animasi ini, penulis menggunakan software 3D Maya dengan alur kerja sebagai berikut: 1 PRA PRODUKSI a. Brainstorming dan Observasi : Mengumpulkan segala data literatur, referensi visual yang didapat dari bermacam-macam media seperti buku bacaan, artikel internet dan video serta kata kunci yang menjadi inspirasi dalam pengembangan ide dan memperkuat cerita. b. Naskah : Mengurutkan alur cerita dan mengembangkannya hingga menjadi satu kesatuan naskah. c. Desain Karakter : Mengkonsepkan dan mendesain karakter sesuai bentuk dan watak yang di inginkan. d. Storyboard dan animatic : Mengatur layout pengambilan gambar atau sinematografi sesuai plot serta timing yang sesuai. 2 PRODUKSI a. Modelling : Pembuatan model karakter dan properti yang dibutuhkan berdasarkan desain yang telah diciptakan. b. Teksturing : Memberikan tekstur dan warna, pada seluruh model 3D, baik itu karakter ataupun properti. c. Rigging : Menambahkan bone kedalam model karakter, sehingga dapat digerakan untuk di animasikan. d. Animasi : Menggerakan karakter serta mengatur kamera hingga tercipta adegan yang dibutuhkan sesuai naskah. e. Lighting dan rendering : Menciptakan cahaya serta mengatur bayangan dan hasil akhir yang di ingini dalam suatu adegan. 3 PASCA PRODUKSI a.. Compositing dan Editing : Mengatur dan menciptakan tone dan mood warna pada setiap adegan. b. Sound efek : Menambahkan efek - efek suara dan lagu untuk film. c. Final render : Menggabungkan seluruh adegan yang telah dikompos dan diberikan suara menjadi satu kesatuan film.

4 HASIL DAN BAHASAN 1. Desain Title Untuk desain title, penulis mengunakan font American Purpose, yang memiliki kesan tebal kuat, namun tetap mengandung sisi unik dan lucu. Penggambaran title dibuat dengan bentuk 3 dimensi yang bentuk patah untuk memberikan kesan lebih kartuni dan unik. Gambar 3. Logo Title 2. Karakter a. Luna Luna adalah seorang perempuan remaja yang mewakili warna biru, memiliki badan mungil yang gesit. Warna biru melambangkan sifatnya yang tenang dan sensitif namun natural. Mempunyai ketertarikan terhadap ilmu botani. Luna didesain dengan motif bergelombang dibagian lengan dan kaki untuk melambangkan gemulai air, dan sifatnya yang tenang. Pakaian yang dikenakan berwarna biru kehijauan, untuk menggambarkan naturalisasi atas air dan tumbuhan serta batu kristal di dada untuk melambangkan sisi biru untuk air. Gambar 4 Desain Karakter Luna

5 b. Ardor Ardor adalah seorang remaja dengan badan yang besar dan memiliki watak yang nakal dan keras. Ardor digambarkan sebagai perwakilan daripada warna Orange dan Ardor memiliki motif keras di daaerah pergelangan tangan dan kaki yang juga disimbolisasikan sebagai matahari. Pakaian yang dikenakan oleh Ardor, mengambil dari suku pedalaman inca dan motif dari Kalimantan, dimana suku inca adalah suku pemuja matahari sedangkan Kalimantan tepat berada dibawah garis khatulistiwa. Gambar 4. Desain Karakter Ardor

6 3. Desain Environtment Pada visualisasi environment, penulis membuat tiga scenery yang dipakai dalam cerita, yaitu hutan biru, hutan kelam, dan hutan merah. Hutan biru sebagai tempat tinggal untuk luna, sedangkan hutan kelam sebagai perbatasan, dan hutan merah sebagai tempat tinggal untuk Ardor. Berikut adalah visualisasi tiga dimensi dari environment yang digunakan : Gambar 5. Desain Environment

7 4. Screenshot Scene Berikut adalah cuplikan scene pada film animasi pendek IRIS Gambar 6. Cuplikan Scene Kesimpulan Keanekaragaman di setiap individu menjadikan kehidupan ini kaya akan warna dan bentuk, baik itu dari pikiran ataupun tindakan kita. Sayangnya, perbedaan tidak dapat diterima secara mentah oleh beberapa pihak, bahkan tidak sedikit yang menganggap perbedaan itu layaknya suatu batu besar yang menghalangi. Tentunya hal ini menyebabkan kehidupan menjadi terkotak dan cenderung pasif sehingga kita akan mudah tersinggung, sensitif dan, emosional terhadap yang lain. Maka dari itu, pengertian dan komunikasi akan sesama adalah jawabannya. Diperlukan sebuah pembelajaran bagi pembangunan mental yang dimana pada saat seperti ini perlunya sebuah solusi yang tidak hanya secara lisan saja, tetapi juga terinteregasi dengan visual agar setiap orang lebih memahaminya. Film pendek IRIS dikemas untuk memberikan sedikit penggambaran bagaimana seharusnya seseorang bertindak dan memahami sekitarnya sehingga, perbedaan yang ada menghadirkan suatu keindahan.

8 Saran Penulis memang belum banyak akan pengalaman. Namun, penulis mempunyai saran agar bagaimana setiap dari kita dapat membuka pikiran dengan yang lain, dapat saling mengerti, serta mengambil langkah pemikiran dan tindakan positif atas apa yang telah ada. Mengerti dan berkomunikasi terhadap perbedaan akan membuka suatu babak cerita dan pandangan yang baru bagi sesama dan untuk kita sendiri.dalam pengerjaan animasi, yang penulis dapat katakan adalah kerja-sama adalah suatu unsur yang penting dalam memupuk rasa perbedaan, kerja sama akan membuat kita banyak belajar tentang sosialisasi dan belajar akan pentingnya komunikasi didalam perbedaan. Cobalah terbuka, kelak kita akan mendapat banyak pengetahuan baru bagi kehidupan kita. Referensi [1] Arleen Amidjaja ( 2010 ) Kumpulan Cerita Pengantar Tidur. Jakarta. [2] Jamie C.M, Laura Lewis, Jennifer B.S ( 1997 ) Christmas Miracles. Jakarta. [3] Anne Dameria (2007 ) Color Basic Panduan Warna Untuk Desain. Jakarta. [4] Betty Wood ( 1998 ) The Healing Power of Color. [5] Dreamworks ( 2010 )The Art of How to Train Your Dragon. London. [6] Richard William ( 2001 ) The Animator s Survival Kit. New York. [7] John lasseter ( 1987 )Principle of tradisional animation Applied to 3d computer animastion. [8] Jason Osipa ( 2007 ) Expression Stop Staring 2. Canada. [9] Steve Whitaker ( 1994 )The Encyclopedia of Cartooning Techniques. [10] Joseph V. Mascelli (1998 ) The Five C's of Cinematography: Motion Picture Filming Techniques. [11] Vincent Woodcock ( 2007 ) How to Draw and Paint Crazy Cartoon Characters: Create Original Characters with Lots of Personality. Riwayat Penulis Fecund lahir di Jakarta, pada tanggal 25 Januari Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Desain Komunikasi Visual Animasi pada tahun 2013.