PRODUKTIVITAS PENYADAPAN DAMAR MATA KUCING PADA BERBAGAI JUMLAH DAN KEDALAMAN KOAKAN DI KRUI PESISIR BARAT LAMPUNG DEDY ANGGARA
|
|
- Indra Agusalim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PRODUKTIVITAS PENYADAPAN DAMAR MATA KUCING PADA BERBAGAI JUMLAH DAN KEDALAMAN KOAKAN DI KRUI PESISIR BARAT LAMPUNG DEDY ANGGARA DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014
2
3 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Produktivitas Penyadapan Damar Mata Kucing pada Berbagai Jumlah dan Kedalaman Koakan di Krui Pesisir Barat Lampung adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Oktober 2014 Dedy Anggara NIM E
4 ABSTRAK DEDY ANGGARA. Produktivitas Penyadapan Damar Mata Kucing pada Berbagai Jumlah dan Kedalaman Koakan di Krui Pesisir Barat Lampung. Dibimbing oleh GUNAWAN SANTOSA. Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) di kawasan hutan rakyat dapat menambah pendapatan masyarakat sekitar hutan. Masyarakat Desa Gunung Kemala Kecamatan Way Krui Kabupaten Pesisir Barat Lampung menyadap getah damar dari pohon meranti yang menghasilkan Damar Mata Kucing. Penelitian mengenai hubungan antara diameter pohon dengan jumlah koakan dan kedalaman koakan adalah suatu upaya untuk mengetahui produktivitas getah damar yang dihasilkan. Penelitian dilakukan pada areal kebun meranti milik warga dengan populasi 100 pohon contoh meranti pada 4 lokasi yang berbeda. Setiap lokasi diambil 25 pohon contoh berdasarkan kriteria khusus untuk memenuhi tujuan penelitian (Purposive Sampling). Kriteria yang digunakan adalah pohon yang sehat, telah disadap dan memiliki diameter minimal 30 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah koakan dan kedalaman koakan mempengaruhi produktivitas getah damar. Bertambahnya diameter batang pohon akan membuat jumlah koakan dan kedalaman koakan semakin meningkat sehingga produktivitas getah pun akan semakin tinggi. Kata kunci: damar mata kucing, Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK), hutan rakyat ABSTRACT DEDY ANGGARA. The Productivity of Damar Mata Kucing Tapping on Various Number and Depth of Quarre in Krui Pesisir Barat Lampung. Supervised by GUNAWAN SANTOSA. Utilization of Non-Timber Forest Products (NTFPs) in the community forest area can add the earnings of the people around the forest. People near Gunung Kemala Village Way Krui District of Pesisir Barat District Lampung sap tap resin from meranti trees producing Damar Mata Kucing. Research on the relationship between number of quarre and quarre depth to tree diameter is an attempt to determine the productivity of gum resin produced. The study was conducted on 100 meranti trees owned by local people in 4 different locations. On each location 25 sample trees were selected based on special criteria to achieve the research objectives (Purposive Sampling). The criterias used, are trees should be healthy, been tapped and has a minimum diameter of 30 cm. The results showed that number and depth of quarre affect the productivity of resin. The increasing diameter of the tree trunk will increase the number and depth of quarre so that the productivity of resin will increase. Keywords: damar mata kucing, Non Timber Forest Products (NTFPs), community forests
5 PRODUKTIVITAS PENYADAPAN DAMAR MATA KUCING PADA BERBAGAI JUMLAH DAN KEDALAMAN KOAKAN DI KRUI PESISIR BARAT LAMPUNG DEDY ANGGARA Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan Departemen Manajemen Hutan DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014
6
7 Judul Skripsi : Produktivitas Penyadapan Damar Mata Kucing pada Berbagai Jumlah dan Kedalaman Koakan di Krui Pesisir Barat Lampung Nama : Dedy Anggara NIM : E Disetujui oleh Dr Ir Gunawan Santosa, MS Pembimbing Diketahui oleh Dr Ir Ahmad Budiaman, MSc F Trop Ketua Departemen Tanggal Lulus:
8 PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta ala atas segala karunia-nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan pada bulan Juni 2014 ini ialah produktivitas damar mata kucing, dengan judul Produktivitas Penyadapan Damar Mata Kucing pada Berbagai Jumlah dan Kedalaman Koakan di Krui Pesisir Barat Lampung. Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr Ir Gunawan Santosa, MS selaku pembimbing. Terima kasih kepada Bapak Sirad dan Bapak Indra Gunawan selaku pemilik kebun damar mata kucing di lokasi penelitian yang telah membantu selama pengumpulan data. Penghargaan penulis sampaikan ungkapan terima kasih kepada ayah, ibu, serta seluruh keluarga, atas segala doa dan kasih sayangnya. Terima kasih kepada keluarga besar Manajemen Hutan 47, Fakultas Kehutanan IPB angkatan 47. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada keluarga Wisma Sawit 47 dan Intan Nurhajah yang senantiasa selalu mendukung dan memotivasi. Penulis berharap karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Bogor, Oktober 2014 Dedy Anggara
9 DAFTAR ISI DAFTAR TABEL vi DAFTAR GAMBAR vi DAFTAR LAMPIRAN vi PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Tujuan Penelitian 1 Manfaat Penelitian 2 METODE 2 Waktu dan Tempat Penelitian 2 Alat dan Bahan 2 Metode Pengumpulan Data 2 Analisis Data 3 HASIL DAN PEMBAHASAN 4 Kondisi Umum Lokasi Penelitian 4 Damar 5 Produktivitas Damar Mata Kucing 6 Produktivitas Damar pada Berbagai Jumlah Koakan dan Kedalaman Koakan 7 Hubungan Diameter Batang Pohon dengan Jumlah Koakan 7 Hubungan Diameter Batang Pohon dengan Kedalaman Koakan 9 Hubungan Diameter Batang Pohon dengan Produksi Getah 11 SIMPULAN DAN SARAN 12 Simpulan 12 Saran 13 DAFTAR PUSTAKA 13 LAMPIRAN 14 RIWAYAT HIDUP 17
10 DAFTAR TABEL 1 Statistik deskriptif 100 pohon contoh dengan jumlah dan kedalaman koakan berdasarkan diameter dan sebaran produktivitas getah 6 2 Persamaan regresi diameter dengan jumlah koakan per pohon 8 3 Persamaan regresi diameter dengan kedalaman koakan per pohon 9 4 Persamaan regresi diameter dengan produksi getah meranti per pohon 11 DAFTAR GAMBAR 1 Aktifitas pemanenan damar 5 2 Grafik produktivitas damar pada: (2.a) kelompok jumlah koakan; (2.b) kelompok kedalaman koakan 7 3 Hubungan diameter batang pohon dengan jumlah koakan per pohon 9 4 Hubungan diameter batang pohon dengan kedalaman koakan per pohon 10 5 Hubungan diameter batang pohon dengan produksi getah meranti per pohon 12 DAFTAR LAMPIRAN 1 Hasil analisis regresi diameter batang pohon dengan jumlah koakan meranti 14 2 Hasil analisis regresi diameter batang pohon dengan kedalaman koakan meranti 15 3 Hasil analisis regresi diameter batang pohon dengan produksi getah meranti 16
11 PENDAHULUAN Latar Belakang Sektor kehutanan memiliki peranan yang cukup besar bagi pemasukan devisa negara. Selain hasil hutan kayu, hasil hutan bukan kayu juga memiliki peranan yang tidak kalah pentingnya. Oleh karena itu perlu adanya pengelolaan hasil hutan bukan kayu (HHBK), mengingat potensi Indonesia dari segi hasil hutan bukan kayunya cukup besar, misalnya getah, rotan dan kulit. Salah satu HHBK yang mulai mengalami peningkatan permintaan berbagai industri adalah damar. Hutan rakyat ialah hutan yang tumbuh di atas tanah milik dengan luasan minimal 0.25 ha, hutan tersebut sebagaimana dikelola oleh rakyat untuk mengkombinasikan tanaman perkayuan dengan tanaman pangan/palawija yang lebih dikenal dengan nama agroforestry (Dephut 1992). Hutan rakyat yang terdapat di Desa Gunung Kemala Kecamatan Way Krui Kabupaten Pesisir Barat Lampung menyadap getah dari pohon meranti yang lebih dikenal dalam perdagangan dengan nama damar mata kucing. Pengelolaan pohon meranti di Krui dilakukan dengan pemanenan damar secara manual yakni menggunakan metode koakan. Metode koakan yang digunakan sebagai teknik pemanenan getah meranti harus memperhatikan faktor-faktor produktivitas getah diantaranya jumlah dan kedalaman koakan. Pohon yang disadap oleh petani ialah pohon meranti yang dianggap sudah cukup umur dan memiliki diameter minimal 30 cm. Penyadapan yang dilakukan untuk mendapatkan hasil getah yang maksimal maka petani membuat sadapan (koakan) yang banyak dengan kedalaman koakan yang dalam pada masing masing pohon. Jumlah koakan yang banyak pada pohon akan meningkatkan produktivitas getah namun secara tidak langsung pohon yang memiliki diameter relatif kecil dengan jumlah sadapan yang banyak dan kedalaman koakan sangat dalam maka akan merusak keadaan fisik pohon. Kerusakan pada fisik pohon meranti akibat penyadapan yang berlebihan dapat menimbulkan penyakit dan menyebabkan kematian atau tumbang. Penyadapan pohon meranti yang dilakukan oleh petani di Krui bahwa keadaan pohon yang disadap sangat memprihatinkan. Karena permasalahan tersebut cukup kompleks maka perlu mendapatkan perhatian yang lebih, dengan melakukan penelitian dan analisis untuk mengetahui produktivitas penyadapan getah dan hubungan antara diameter batang pohon dengan jumlah koakan dan kedalaman koakan pada pohon meranti. Salah satu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui hubungan antar variabel yang mempengaruhi produksi getah yaitu dengan melakukan pengamatan dan pengukuran jumlah koakan dan kedalaman koakan setiap pohon. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui produktivitas penyadapan getah meranti 2. Mengetahui hubungan antara diameter batang pohon dengan jumlah koakan, kedalaman koakan dan produktivitas getah meranti
12 2 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu petani masyarakat Krui dalam mengelola kebun damar dengan memperhatikan teknik penyadapan yang baik menyangkut kedalaman koakan dan banyaknya koakan per pohon. METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hutan Rakyat Desa Gunung Kemala Kecamatan Way Krui Kabupaten Pesisir Barat Lampung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Agustus Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah pita ukur, kapak bilah kecil (patil), penggaris 30 cm, timbangan digital, parang, plastik bening muatan 2 kg, tally sheet, kalkulator, alat tulis dan papan jalan, paku, palu, label pohon, dan pohon meranti. Pengumpulan data sekunder Metode Pengumpulan Data Metode yang dilakukan merupakan kegiatan pengumpulan informasi mengenai kondisi umum lokasi penelitian, serta informasi sistem pengelolaan kebun damar oleh masyarakat setempat. Pengumpulan data primer Pengumpulan data primer yang dilakukan yaitu menggunakan 100 pohon contoh sebagaimana untuk menggambarkan populasi yang sebenarnya pada 4 lokasi yang berbeda. Lokasi tersebut yaitu repong damar pada petak Atar Baru 1 yang memiliki luasan ±2.5 ha, Atar Baru 2 dengan luasan 2.0 ha, Way Karang dengan luasan 2.0 ha dan Atar Sikuk dengan luasan ±2.0 ha. Setiap lokasi diambil 25 pohon contoh berdasarkan kriteria khusus untuk memenuhi tujuan penelitian (Purposive Sampling). Kriteria yang digunakan adalah pohon yang sehat, telah disadap dan memiliki diameter minimal 30 cm. Prosedur Kerja Adapun prosedur kerja penelitian ini dibagi menjadi beberapa tahap yaitu: 1. Pada masing-masing pohon contoh diberi label sebagai tanda akan dilakukan penelitian 2. Menghitung jumlah koakan dan mengukur kedalaman koakan per pohon dengan menggunakan penggaris 30 cm
13 3. Setiap pohon dilakukan pemanenan getah dimaksudkan untuk mendapatkan luka baru pada bidang sadap yang akan dijadikan awal hitungan produksi getah 4. Masing-masing pohon contoh dilakukan pemanenan getah yang berumur 1 minggu dengan periode pemanenan 4 kali 5. Melakukan penimbangan getah yang dihasilkan setiap pohon per minggu dengan periode 4 kali penimbangan 6. Mencatat hasil timbangan getah kedalam thally sheet 7. Menghitung nilai rata-rata produktivitas getah dalam 4 kali periode pemanenan Analisis Statistika Deskriptif Analisis Data Jumlah pohon contoh yang digunakan adalah sebanyak 100 pohon meranti. Tujuan dari analisis statistika deskriptif adalah untuk mengetahui keragaman diameter batang pohon, jumlah koakan, kedalaman koakan serta sebaran produktivitas getah damar dengan cara mencari: nilai minimum, nilai maksimum, nilai median, nilai modus, nilai rata-rata, dan nilai simpangan baku. Analisis ini menggunakan Software SPSS16. Model hubungan antara diameter dengan jumlah koakan dan diameter dengan kedalaman koakan serta diameter dengan produksi getah Analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan diameter dengan jumlah koakan dan hubungan diameter dengan kedalaman koakan serta hubungan diameter dengan produksi getah digunakan analisis regresi linier sederhana dengan persamaan sebagai berikut: Y = a + bx keterangan: Y : jumlah koakan (koakan), dan kedalaman koakan (cm) serta produksi getah (gram/pohon/minggu) a : intersep b : koefisien regresi X : diameter pohon Koefisien arah regresi linier dinyatakan dengan huruf b yang juga menyatakan perubahan rata-rata variabel Y untuk setiap variabel X sebesar satu bagian. Maksudnya ialah bila nilai b positif, maka variabel Y akan mengalami kenaikan atau pertambahan. Sebaliknya bila b negatif, maka variabel Y akan mengalami penurunan. Penyusunan model regresi menggunakan keseluruhan pohon contoh. Penyusunan model regresi menggunakan Software Microsoft excel dan Softwere SPSS 16. 3
14 4 Analisis sidik ragam Hubungan antara diameter batang dengan jumlah koakan dan hubungan diameter dengan kedalaman koakan serta hubungan diameter dengan produksi getah, dilakukan sidik ragam dengan uji F dengan selang kepercayaan 95% (α = 0.05). Data diolah dengan menggunakan perangkat lunak statistika SPSS 16 dengan kaidah : a. Nilai P-value lebih dari α (0.05) maka dapat disimpulkan bahwa diameter batang pohon tidak mempunyai hubungan yang signifikan terhadap jumlah koakan, kedalaman koakan dan produktivitas getah. b. Nilai P-value kurang dari α (0.05) maka dapat disimpulkan bahwa diameter batang pohon mempunyai hubungan yang signifikan terhadap jumlah koakan, kedalaman koakan dan produktivitas getah. HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Lokasi Penelitian Damar mata kucing dengan produksi damar tertinggi dihasilkan dari Kecamatan Pesisir Tengah yang beribukota di Krui. Luas wilayah Kecamatan Pesisir Tengah mencapai km 2 dan berbatasan dengan kecamatan Pesisir Utara di sebelah utara, Kecamatan Pesisir Selatan di selatan, dan Kecamatan Balik Bukit di sebelah timurnya. Sebelah timur merupakan perbatasan berbukit-bukit yang merupakan punggung pegunungan Bukit Barisan dengan luas 75% lahan bergunung-gunung, dan hanya 25% yang merupakan dataran pantai di pesisir Samudera Indonesia (Suharjito et al. 2000). Kegiatan penelitian ini dilakukan pada lokasi yang terletak di Hutan Rakyat bertempatan di Pekon Gunung Kemala Kecamatan Way Krui Kabupaten Pesisir Barat Lampung. Penelitian dilaksanakan pada 4 lokasi yang berbeda yaitu Atar Baru 1, Atar Baru 2, Way Karang dan Atar Sikuk dengan jumlah keseluruhan 100 jenis tegakan yang sama yaitu meranti. Repong damar yang di kelola oleh masyarakat Krui berada pada daerah dataran yang berbukuit dan bergelombang dengan ketinggian terletak pada meter dpl dan berbatasan langsung dengan sisi barat pegunungan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Jenis tegakan meranti sebagian besar ialah tanaman masyarakat Krui sejak zaman belanda sudah dibudidayakan hingga sekarang. Pemanfaatan hasil hutan sebagian besar dihasilkan dari pohon damar mata kucing, penyadapan getah yang dilakukan oleh masyarakat setempat secara intensif umumnya tidak ada standar untuk penentuan jumlah dan kedalaman koakan (pepat) sehingga menyebabkan kerusakan pohon yang tinggi. Hal ini menyebabkan pendapatan getah yang dihasilkan menurun karena banyak pohon yang tumbang.
15 5 Damar Damar adalah istilah yang umum digunakan di Indonesia untuk menamakan resin dari pohon yang termasuk famili Dipterocarpaceae dan beberapa suku pohon hutan lainnya. Damar mata kucing merupakan salah satu resin dari famili Dipterocarpaceae berupa HHBK yang diperoleh dari penyadapan pohon meranti. Potensi damar ini yang cukup tinggi dan dikenal di Indonesia yang sebagian besar tersebar di luar pulau Jawa yang salah satunya Krui Kabupaten Pesisir barat. Damar mata kucing merupakan eksudat dari salah satu jenis pohon meranti yang memiliki potensi tinggi, selain pemanfaatan kayunya juga salah satu pohon penghasil getah, dimana hasil olahan resin yang disadap dari batang meranti biasa disebut damar. Damar dapat digunakan untuk berbagai industri cat, vernis, kemenyan dan lain-lain. Pohon dari famili Dipterocarpaceae dominan tumbuh di hutan dataran rendah asia tenggara, oleh sebab itu damar merupakan jenis resin yang lazim dikenal di Indonesia bagian barat (Levang dan Wiyono 1992). Menurut Michon et al. (2000) mengatakan bahwa terdapat dua macam damar yang dikenal umum berdasarkan kualitas yang berbeda. Pertama adalah damar batu, yaitu damar bermutu rendah bewarna cokelat kehitaman yang keluar dengan sendirinya dari pohon yang terluka. Gumpalan-gumpalan yang jatuh sendirinya di sekitar pangkal pohon dan terkubur di dalam tanah dapat dikumpulkan dan dimanfaatkan yang bernilai ekonomis. Kedua, adalah damar mata kucing yaitu damar yang bening atau kekuningan yang bermutu tinggi, sebanding dengan kopal yang diperoleh dengan cara pelukaan kulit pohon. Sekitar 40 spesies dari genus Shorea dan Hopea ialah penghasil damar mata kucing, diantaranya yang terbaik adalah Shorea javanica dan Hopea dryobalanoides. Gambar 1 Aktifitas pemanenan damar
16 6 Produktivitas Damar Mata Kucing Penelitian ini dilakukan pada tegakan meranti yang memiliki jumlah dan kedalaman koakan yang beragam berdasarkan diameter. Berdasarkan hasil penelitian ini jumlah koakan pada pohon meranti sangat mempengaruhi banyaknya getah yang dihasilkan, sedangkan kedalaman koakan sedikit mempengaruhi getah yang dihasilkan oleh pohon tersebut. Getah merupakan hasil eksudat dari fisiologis pohon, berbagai faktor yang dapat mempengaruhi proses fisiologis pohon maka akan mempengaruhi jumlah produksi getah yang dihasilkan. Menurut Doan (1997) terdapat beberapa faktor penting yang dapat mempengaruhi produktivitas getah yaitu faktor biologi, tempat tumbuh, dan faktor perlakuan terhadap pohon. Tabel 1 berikut memperlihatkan pengaruh dari variabel jumlah koakan dan kedalaman koakan dengan diameter pohon dan sebaran produktivitas getah dari 100 pohon contoh. Tabel 1 Statistik deskriptif 100 pohon contoh dengan jumlah dan kedalaman koakan berdasarkan diameter dan sebaran produktivitas getah meranti Statistik Diameter pohon (cm) Jumlah koakan/pohon (koakan) Kedalaman koakan (cm) Produktivitas getah (g/pohon/minggu) Minimum Maksimum Rata-rata Median Modus Simpangan baku Tabel 1 merupakan hasil pengukuran terhadap 100 pohon contoh di lapangan yakni memiliki diameter pohon yang berkisar antara cm dengan rata-rata 56.8 cm, median 49.5 cm, modus 44 cm, dan simpangan baku sebesar 21.7 cm. Jumlah koakan yang dihitung dari 100 pohon contoh didapatkan kisaran antara 2 hingga 101 koakan per pohon dengan rata-rata 25.1 koakan, median 18.5 koakan, modus 11 koakan, dan simpangan baku dari jumlah koakan sebesar 19.1 koakan per pohon. Kedalaman koakan pada seluruh pohon contoh berkisar antara 2 hingga 15 cm yang memiliki rata-rata 6.0 cm, median 6.0 cm, modus 7.0 cm, dan simpangan baku 2.3 cm. Produktivitas getah meranti yang didapatkan dari pemanenan selama 4 minggu dengan periode panen 1 kali seminggu berkisar antara g/pohon/minggu. Produktivitas rata-rata dari keseluruhan pohon contoh yaitu g/pohon/minggu, dengan median g/pohon/minggu, modus 75 g/pohon/minggu, dan simpangan baku g/pohon/minggu. Hasil ini menunjukkan bahwa produksi getah per pohon dengan waktu 1 minggu sangat dipengaruhi oleh jumlah koakan dan kedalaman koakan pada pohon tersebut.
17 7 Produktivitas Damar pada Berbagai Jumlah Koakan dan Kedalaman Koakan Produktivitas getah damar pada berbagai jumlah koakan dan kedalaman koakan dapat di lihat pada Gambar 2.a dan Gambar 2.b. Apabila kedua variabel ini dibandingkan maka dapat dilihat produktivitas yang ditunjukkan oleh grafik jumlah koakan sangat berpengaruh terhadap produksi getah, hal ini dapat dibuktikan semakin meningkatnya jumlah koakan pada diameter tertentu maka produktivitas yang dihasilkan juga akan meningkat secara signifikan. Bertambahnya kedalaman koakan maka produktivitas getah akan semakin meningkat, tetapi terlihat pada selang kedalaman koakan cm produksi getah menurun. produksi getah (g/minggu) (2-11) (12-21) (22-31) (32-41) (42-51) (52-61) (62-71) (72-81) (82-91) (92-101) Kelompok jumlah koakan (a) produksi getah (g/minggu) Kelompok kedalaman koakan (cm) (b) Gambar 2 Produktivitas getah damar pada: kelompok jumlah koakan (a) ; kelompok kedalaman koakan (b) Gambar 2 menjelaskan pengaruh dan hubungan antara jumlah koakan dengan kedalaman koakan terhadap produktivitas getah damar mata kucing. Jumlah koakan menunjukkan produktivitas rata-rata dengan kelompok jumlah koakan pada setiap pohon dari 100 pohon contoh cenderung meningkat. Hal ini dapat disebabkan kemampuan pohon untuk menghasilkan getah dengan jumlah yang banyak ketika pohon tersebut terdapat jumlah pelukaan yang banyak. Seperti halnya kedalaman koakan yang menunjukkan pengaruh terhadap produktivitas getah, semakin dalam koakan maka produksi getah akan cendrung meningkat. Menurut Pandit dan Hikmat (2002) saluran getah pada meranti putih umumnya menyebar menurut garis tangensial dan berisi getah yang berwarna putih. Oleh sebab itu dalamnya koakan yang dibuat oleh petani akan semakin dalam untuk mendapatkan getah yang banyak. Hubungan Diameter Batang Pohon dengan Jumlah Koakan Duryat (2006) mengatakan bahwa pohon meranti yang karakteristiknya dalam keadaan sehat maka semakin besar diameter batang akan semakin meningkat jumlah koakan yang dibuat pada bidang batang pohon. Jumlah koakan juga sangat dipengaruhi oleh kesehatan pohon, sehingga semakin banyak koakan
18 8 pada batang pohon maka produksi getah damar akan semakin meningkat. Pelukaan pada pohon yang dilakukan secara terus menerus akan mengganggu proses perkembangan diameter pada pohon. Hal ini terjadi karena dengan bertambahnya umur maka pohon akan tumbuh semakin kuat dalam jangka waktu yang lama dan kemudian akan berangsur menjadi lemah. Ketika proses kehidupan pohon menjadi lambat maka berpengaruh terhadap kemampuan pohon untuk penyembuhan luka dan tidak mampu bertahan terhadap hama maupun penyakit. Jumlah koakan merupakan peubah yang berpengaruh nyata terhadap produktivitas getah damar pada semua kelas diameter pohon. Koakan pada pohon meranti dibuat dengan bentuk, ukuran, dan jarak antar koakan yang cukup seragam umumnya koakan berbentuk segitiga sama sisi dan jarak antar koakan secara vertikal kurang lebih 50 cm. perbedaan dari jumlah koakan setiap pohon juga dipengaruhi oleh diameter dan kesehatan batang. Hasil analisis regresi untuk mengetahui hubungan diameter dengan jumlah koakan pada tegakan meranti disajikan pada Tabel 2. Tabel 2 Persamaan regresi diameter dengan jumlah koakan per pohon Faktor Variabel Persamaan regresi R R² Diameter batang Jumlah koakan Y = X Y = jumlah koakan per pohon; X = diameter batang; R = koefisien korelasi; R 2 = koefisien determinasi Tabel 2 menunjukkan bahwa nilai konstanta (a) sebesar , maka besarnya variabel rata-rata jumlah koakan dipengaruhi oleh diameter, maka ratarata jumlah koakan sebesar Koefisien regresi sebesar 0.768, berarti diameter mempunyai hubungan positif atau searah dengan rata-rata jumlah koakan, karena koefisien regresi bernilai positif. Setiap peningkatan 1 satuan diameter maka akan berpengaruh terhadap peningkatan rata-rata jumlah koakan sebesar satuan. Begitu juga sebaliknya setiap penurunan diameter sebesar 1 satuan akan berpengaruh terhadap penurunan rata-rata jumlah koakan sebesar satuan. Nilai koefisien korelasi diperoleh sebesar 0.875, hal ini menunjukkan adanya hubungan positif antara diameter dengan jumlah koakan, jika dilihat dari nilai korelasi hubungan variabel tersebut termasuk kategori sangat tinggi, sehingga diameter memiliki hubungan sangat kuat terhadap kenaikan jumlah koakan. Nilai koefisien determinasi sebesar menunjukkan kemampuan variabel diameter dalam mempengaruhi variabel jumlah koakan sebesar 76.6%, sedangkan sisanya sebesar 23.4% dipengaruhi oleh faktor lain selain diameter. Hasil uji ANOVA dengan tingkat kepercayaan 95 % menunjukkan bahwa jumlah koakan mempunyai hubungan nyata terhadap diameter batang pohon dengan nilai Sig sebesar (P-value < 0.05) artinya diameter batang pohon mempunyai hubungan yang signifikan terhadap jumlah koakan, sehingga hipotesis dari diameter pohon diterima dengan memberikan hubungan nyata terhadap jumlah koakan. Produksi getah meranti dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satu faktor tersebut ialah keberagaman jumlah koakan setiap diameter batang pohon. Berdasarkan diameter batang pohon yang berbeda akan menentukan jumlah koakan yang dibuat, berikut hubungan diameter batang pohon dengan jumlah koakan yang disajikan pada Gambar 3.
19 9 Jumlah Koakan (koakan/pohon) Diameter (cm) Gambar 3 Hubungan diameter batang pohon terhadap jumlah koakan per pohon Gambar 3 menunjukkan bahwa semakin besar diameter batang pohon maka jumlah koakan akan semakin meningkat, akan tetapi pada diameter 94 (cm)- 100 (cm) jumlah koakan mengalami penurunan, hal ini disebabkan pada diameter tersebut sedang mengalami pembaharuan koakan sehingga jumlah koakan yang ada masih relatif sedikit dan banyaknya koakan yang dibuat merupakan penilaian atau persepsi dari petani. Hubungan Diameter Batang Pohon dengan Kedalaman Koakan Kedalaman koakan ialah salah satu faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas getah damar dan kesehatan pohon damar. Menurut informasi petani setempat penyadapan yang dilakukan dengan teknik sederhana dan manual membuat beberapa pohon damar terserang penyakit dan tumbang akibat sadapan tersebut terlalu dalam. Penyadapan tersebut dilakukan secara subjektif oleh petani setempat. Hasil analisis regresi untuk mengetahui hubungan diameter batang pohon terhadap jumlah koakan disajikan pada Tabel 3. Tabel 3 Persamaan regresi diameter dengan kedalaman koakan per pohon Faktor Variabel Persamaan regresi R R² Kedalaman Y = x x Diameter batang koakan Y = kedalaman koakan per pohon; X = diameter batang; R = koefisien korelasi; R 2 = koefisien determinasi Tabel 3 menjelaskan bahwa diameter batang pohon menunjukkan adanya hubungan terhadap kedalaman koakan tanaman meranti. Koefisien regresi sebesar 0.359, berarti diameter mempunyai hubungan positif atau searah dengan rata-rata kedalaman, karena koefisien regresi bernilai positif. Nilai koefisien korelasi diperoleh sebesar 0.359, hal ini berarti adanya hubungan positif antara diameter dengan kedalaman, namun jika dilihat dari nilai korelasi hubungan variabel tersebut termasuk kategori sangat rendah. Dengan demikian berarti diameter
20 10 memiliki hubungan sangat lemah terhadap kenaikan kedalaman koakan. Nilai koefisien determinasi sebesar , hal ini berarti kemampuan variabel diameter dalam menunjukkan suatu adanya hubungan terhadap variabel kedalaman koakan sebesar 13%, sedangkan sisanya sebesar 87% dipengaruhi oleh faktor lain selain diameter. Berdasarkan pengujian ANOVA dengan tingkat kepercayaan 95 % menunjukkan bahwa diameter batang pohon mempunyai hubungan nyata terhadap kedalaman koakan, hal ini dikarenakan nilai Sig (P-value < 0.05) artinya diameter batang pohon mempunyai hubungan yang signifikan terhadap jumlah koakan, sehingga hipotesis dari diameter batang pohon diterima dengan memberikan hubungan nyata terhadap kedalaman koakan, akan tetapi hubungan yang ditunjukkan variabel kedalaman koakan cendrung lemah. Berdasarkan diameter batang pohon yang berbeda akan menentukan kedalaman koakan yang dibuat, berikut hubungan diameter batang pohon terhadap kedalaman koakan yang disajikan pada Gambar 4. Kedalaman koakan (cm/pohon) Diameter (cm) Gambar 4 Hubungan diameter batang pohon terhadap kedalaman koakan per pohon Gambar 4 dilihat dari garis yang dibentuk oleh model regresi menunjukkan bahwa semakin meningkatnya diameter batang pohon tidak memberikan hubungan yang kuat terhadap meningkatnya kedalaman koakan. Hal ini dapat dilihat dari penyebaran kedalaman koakan yang kedalamanya paling dalam yaitu pada diameter 65 cm sedangkan kedalaman koakan pada diameter cm lebih rendah. Kedalaman koakan yang berbeda-beda dapat disebabkan oleh tidak ada suatu standar kedalaman koakan terhadap diameter oleh petani, petani hanya melakukan penyadapan menurut pendapat masing-masing petani. Berdasarkan informasi yang didapatkan dari pemilik pohon meranti penentuan kedalaman koakan tersebut selain sebagai pembaharuan luka untuk memotong saluran getah, juga menyesuaikan dengan kenyamanan untuk pijakan saat pemanenan getah dilakukan.
21 11 Hubungan Diameter Batang Pohon dengan Produksi Getah Prodiktivitas getah dapat diprediksi dengan berbagai faktor yang mempengaruhinya, salah satu faktor tersebut ialah diameter. Diameter merupakan faktor yang sangat menentukan untuk pembuatan sadapan untuk menghasilkan getah. Menurut Becking (1994), jenis pohon meranti yang menghasilkan damar mata kucing ditanam terutama untuk getah atau damarnya, yang dapat dihasilkan sesudah umur 30 tahun dan diameter batang mencapai sekitar 30 cm dengan panjang daur 50 tahun. Hasil analisis regresi untuk mengetahui hubungan diameter batang pohon terhadap produksi getah disajikan pada Tabel 4. Tabel 4 Persamaan regresi diameter dengan produksi getah meranti per pohon Faktor Variabel Persamaan regresi R R² Diameter batang Produksi getah Y = X Y = produksi getah per pohon; X = diameter batang; R = koefisien korelasi; R 2 = koefisien determinasi Tabel 4 menunjukkan bahwa nilai konstanta (a) sebesar , menunjukkan besarnya variabel rata-rata produksi getah yang dipengaruhi oleh diameter. Koefisien regresi sebesar 6.924, berarti diameter mempunyai hubungan positif atau searah dengan rata-rata produksi getah, karena koefisien regresi bernilai positif. Setiap peningkatan 1 satuan diameter maka akan berpengaruh terhadap peningkatan rata-rata produksi getah sebesar satuan. Begitu juga sebaliknya setiap penurunan diameter sebesar 1 satuan akan berpengaruh terhadap penurunan rata-rata produksi getah sebesar satuan. Nilai koefisien korelasi diperoleh sebesar 0.755, hal ini berarti adanya hubungan positif antara diameter dengan produksi getah, jika dilihat dari nilai korelasi hubungan variabel tersebut termasuk kategori sangat tinggi. Dengan demikian berarti diameter memiliki hubungan sangat kuat terhadap kenaikan produksi getah. Nilai koefisien determinasi sebesar 0.570, hal ini menunjukkan kemampuan variabel diameter dalam mempengaruhi variabel produksi getah sebesar 57.0%, sedangkan sisanya sebesar 43.0% dipengaruhi oleh faktor lain selain diameter. Hasil uji ANOVA dengan tingkat kepercayaan 95 % menunjukkan bahwa diameter batang mempunyai hubungan nyata terhadap produksi getah damar, dengan demikian nilai Sig sebesar (p-value < 0.05) artinya diameter batang pohon berpengaruh signifikan terhadap produksi getah damar. Sehingga hipotesis dari diameter batang diterima dengan memberikan hubungan nyata terhadap produktivitas getah damar. Berdasarkan diameter batang pohon yang berbeda akan menentukan produksi getah damar yang dihasilkan, berikut hubungan diameter batang pohon dengan produksi getah meranti yang disajikan pada Gambar 5.
22 12 Produksi getah (g/pohon/minggu) Diameter (cm) Gambar 5 Hubungan diameter batang pohon dengan produksi getah per pohon Gambar 5 menunjukkan bahwa semakin besar diameter batang pohon maka produksi getah damar akan semakin meningkat. Adanya pertumbuhan diameter batang pohon, maka permukaan batang semakin luas sehingga untuk pembuatan koakan akan semakin bertambah dan produktivitas getah damar akan semakin meningkat. Menurut Doan (2007), produktivitas pada getah pinus juga dipengaruhi oleh faktor tempat tumbuh pohon dan perlakuan yang diberikan terhadap pohon seperti cara penyadapannya. oleh karena itu pohon yang tumbuh pada lahan dengan bonita yang besar dapat menghasilkan getah dalam jumlah yang banyak jika dibandingkan dengan pohon yang tumbuh pada lahan yang memiliki bonita kecil (Doan 2007). Produktivitas getah meranti juga dapat dipengaruhi oleh jenis pohon meranti tersebut, menurut petani setempat menyatakan bahwa terdapat jenis meranti diantaranya memiliki getah yang bening mengkilau dan putih pekat. Getah meranti yang bening mengkilau umumnya memiliki produktivitas yang lebih besar dibandingkan dengan pohon meranti yang getahnya berwarna putih pekat. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Meningkatnya jumlah koakan dan kedalaman koakan pada batang pohon meranti maka produktivitas getah akan semakin meningkat. Bertambahnya diameter pada batang pohon maka jumlah koakan akan semakin meningkat sehingga produktivitas getah akan semakin meningkat. Produktivitas getah adalah g/pohon/minggu dengan diameter pohon rata-rata 56.8 cm, jumlah koakan sebanyak 26 koakan dan kedalaman koakan 6.0 cm. Besarnya diameter batang pohon menunjukkan adanya hubungan terhadap besarnya tingkat kedalaman koakan.
23 13 Saran Perlu penelitian lebih lanjut mengenai penentuan jumlah koakan dan kedalaman koakan yang optimum pada berbagai diameter batang pohon meranti untuk mendapatkan hasil produksi getah yang optimum. DAFTAR PUSTAKA Becking JH Industrie houtsoorten op Java. Manuscript. Bogor (ID): Balai Penyelidikan Kehutanan. [DEPHUT] Departemen Kehutanan Panduan Kehutanan Indonesia. Jakarta (ID): DEPHUT. Doan ANG Ciri-ciri fisik pinus (Pinus Merkusii Jungh et de Vriese) banyak menghasilkan getah dan pengaruh pemberian stimulansia serta kelas umur terhadap produksi getah pinus di RPH Sawangan dan RPH Kemiri, KPH Kedu Selatan Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah [skripsi]. Bogor (ID): Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Duryat Dimensi tegakan dan pengaruh tempat tumbuh terhadap produksi damar mata kucing (Shorea javanica K. et. V) di Krui Lampung Barat [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Pandit IKN, Hikmat R Anatomi Kayu: Kayu Sebagai Bahan Baku. Bogor (ID): Yayasan Penerbit Fakultas Kehutanan IPB. Levang P, Wiyono Agro-ekonomi Pahmungan, Penengahan, Balai Kencana di Krui Lampung. Field Report. ORSTOM/ BIOTROP. Bogor. Indonesia. Michon G, De Foresta H, Kusworo A, Djatmoko WA Ketika Kebun Berupa Hutan Agroforest Khas Indonesia Sebuah Sumbangan Masyarakat. Bogor (ID): International Centre For Research In Agroforestry. Suharjito D, Azis K, Wibowo A, Martua TS, Santi E Karakteristik Pengelolaan Hutan Berbasiskan Masyarakat. Yogyakarta (ID): Aditya Media.
24 14 Lampiran 1 Hasil analisis regresi diameter batang pohon dengan jumlah koakan meranti Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson a a. Predictors: (Constant), Diamater batang b. Dependent Variable: Jumlah koakan ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Regression Residual Total a. Predictors: (Constant), Diameter b. Dependent Variable: Jumlah koakan Model Unstandardized Coefficients Coefficients a B Std. Error Beta Standardized Coefficients t Sig. (Constant) Jumlah koakan a. Dependent Variable: Jumlah koakan
25 15 Lampiran 2 Hasil analisis regresi diameter batang pohon dengan kedalamann koakan meranti Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate a a. Predictors: (Constant), Diameter b. Dependent Variable: Kedalaman koakan ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression Residual Total a. Predictors: (Constant), Diameter b. Dependent Variable: Kedalaman koakan Coefficients Standard Error t Stat P-value Intercept X X
26 16 Lampiran 3 Hasil analisis regresi diameter batang pohon dengan produksi getah meranti Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin watson a a. Predictors: (Constant), Diameter b. Dependent Variable: Produksi getah ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression Residual Total a. Predictors: (Constant), Diameter b. Dependent Variable: Produksi getah Model Unstandardized Coefficients Coefficients a B Std. Error Beta Standardized Coefficients T Sig. (Constant) Diameter a. Dependent Variable: Produksi getah
27 17 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Krui, 07 Agustus 1992 dari pasangan Drs. Usman dan Ermarita. Penulis adalah anak ke-3 dari 4 bersaudara. Tahun 2010 penulis telah menyelesaikan sekolah menengah atas dari SMA Negeri 1 Pesisir Tengah Krui Kabupaten Pesisir Barat dan pada tahun yang sama lulus seleksi masuk perguruan tinggi di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB atau USMI dan diterima di Departemen Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan. Selama menuntut ilmu di IPB, penulis mengikuti organisasi Himpunan Profesi Foerest Management Student Club (FMSC). Saat mengikuti organisasi di FMSC, penulis tergabung dalam keanggotaan bagian pemanfaatan hasil hutan dan penulis pernah mengikuti kepanitian yaitu menjabat sebagai ketua pelaksana acara Aksi Lingkungan yang diselenggarakan pertama di FMSC tahun Penulis juga pernah tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Badminton IPB. Penulis telah melaksanakan Praktek Pengenalan Ekosistem Huatan (PPEH) di Kamojang-Sancang, Praktek Pengelolaan Hutan (PPH) di Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW) Sukabumi. Penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapang (PKL) di IUPHHK-HT PT Lestari Asri Jaya (LAJ) Jambi. Untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan penulis menyelesaikan tugas akhir Skripsi dengan judul Produktivitas Penyadapan Damar Mata Kucing pada Berbagai Jumlah dan Kedalaman Koakan di Krui Pesisir Barat Lampung di bawah bimbingan Dr Ir Gunawan Santosa, MS.
PENGARUH BERBAGAI PENUTUPAN TUMBUHAN BAWAH DAN ARAH SADAP TERHADAP PRODUKTIVITAS GETAH PINUS (Pinus merkusii) EVA DANIAWATI
PENGARUH BERBAGAI PENUTUPAN TUMBUHAN BAWAH DAN ARAH SADAP TERHADAP PRODUKTIVITAS GETAH PINUS (Pinus merkusii) EVA DANIAWATI DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
Lebih terperinciMODEL PENDUGA VOLUME POHON MAHONI DAUN BESAR (Swietenia macrophylla, King) DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT, SUKABUMI, JAWA BARAT WAHYU NAZRI YANDI
MODEL PENDUGA VOLUME POHON MAHONI DAUN BESAR (Swietenia macrophylla, King) DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT, SUKABUMI, JAWA BARAT WAHYU NAZRI YANDI DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT
Lebih terperinciPENYADAPAN GETAH PINUS MENGGUNAKAN METODE BOR DENGAN BERBAGAI FREKUENSI PELUKAAN INDRI FEBRIANI
PENYADAPAN GETAH PINUS MENGGUNAKAN METODE BOR DENGAN BERBAGAI FREKUENSI PELUKAAN INDRI FEBRIANI MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER
Lebih terperinciANGKA BENTUK DAN MODEL VOLUME KAYU AFRIKA (Maesopsis eminii Engl) DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT, SUKABUMI, JAWA BARAT DIANTAMA PUSPITASARI
ANGKA BENTUK DAN MODEL VOLUME KAYU AFRIKA (Maesopsis eminii Engl) DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT, SUKABUMI, JAWA BARAT DIANTAMA PUSPITASARI DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciPENDUGAAN POTENSI BIOMASSA TEGAKAN DI AREAL REHABILITASI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT MENGGUNAKAN METODE TREE SAMPLING INTAN HARTIKA SARI
PENDUGAAN POTENSI BIOMASSA TEGAKAN DI AREAL REHABILITASI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT MENGGUNAKAN METODE TREE SAMPLING INTAN HARTIKA SARI DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciANALISIS PENGELUARAN ENERGI PEKERJA PENYADAPAN KOPAL DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT KABUPATEN SUKABUMI JAWA BARAT AVIANTO SUDIARTO
ANALISIS PENGELUARAN ENERGI PEKERJA PENYADAPAN KOPAL DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT KABUPATEN SUKABUMI JAWA BARAT AVIANTO SUDIARTO DEPARTEMEN HASIL HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN BERBAGAI JENIS STIMULANSIA TERHADAP PRODUKSI GETAH PINUS
PENGARUH PEMBERIAN BERBAGAI JENIS STIMULANSIA TERHADAP PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii Jung et de Vriese) DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT, KABUPATEN SUKABUMI, JAWA BARAT NURKHAIRANI DEPARTEMEN HASIL
Lebih terperinciMODEL ALOMETRIK BIOMASSA PUSPA (Schima wallichii Korth.) BERDIAMETER KECIL DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT, SUKABUMI RENDY EKA SAPUTRA
MODEL ALOMETRIK BIOMASSA PUSPA (Schima wallichii Korth.) BERDIAMETER KECIL DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT, SUKABUMI RENDY EKA SAPUTRA DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciHubungan Linier Jumlah Penduduk Yang Bekerja dengan Belanja Langsung
139 LAMPIRAN 2 Hubungan Linier Jumlah Penduduk Yang Bekerja dengan Belanja Langsung Dependent Variable: Belanja Langsung Linear.274 19.584 1 52.000 57.441.239 The independent variable is Jumlah penduduk
Lebih terperinciANALISIS PENGELUARAN ENERGI PEKERJA PENYADAPAN KOPAL DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT KABUPATEN SUKABUMI JAWA BARAT AVIANTO SUDIARTO
ANALISIS PENGELUARAN ENERGI PEKERJA PENYADAPAN KOPAL DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT KABUPATEN SUKABUMI JAWA BARAT AVIANTO SUDIARTO DEPARTEMEN HASIL HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007
Lebih terperinciPENGARUH JUMLAH SADAPAN TERHADAP PRODUKSI GETAH PINUS
PENGARUH JUMLAH SADAPAN TERHADAP PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) DENGAN METODE KOAKAN DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT KABUPATEN SUKABUMI JAWA BARAT YUDHA ASMARA ADHI DEPARTEMEN HASIL HUTAN FAKULTAS
Lebih terperinciPENENTUAN JUMLAH BIDANG SADAP PADA PENYADAPAN GETAH PINUS DENGAN METODE BOR MUHAMMAD ISMAIL
PENENTUAN JUMLAH BIDANG SADAP PADA PENYADAPAN GETAH PINUS DENGAN METODE BOR MUHAMMAD ISMAIL DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA
PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA Nama : Ridwan Maulana NPM : 16212320 Pembimbing : Widiyarsih, SE.,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa penulis adalah : Komunikasi IAIN Sunan Ampel Surabaya.
83 BAB IV ANALISIS DATA A. Pengujian Hipotesis Sebelum menjabarkan tentang analisis data dalam bentuk perhitungan menggunakan program SPSS, penulis membuat hipotesis sebagaimana yang telah ada pada pokok
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN PENGUSAHAAN GETAH PINUS DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT SUKABUMI JAWA BARAT IBRAHIM HAMZAH
ANALISIS KELAYAKAN PENGUSAHAAN GETAH PINUS DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT SUKABUMI JAWA BARAT IBRAHIM HAMZAH DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2014 PERNYATAAN Dengan
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 41 Hasil Uji Statistik 411 Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan dibahas mengenai hasil pengolahan data statistik deskriptif dari variabel-variabel yang diteliti Langkah
Lebih terperinciSERANGAN Ganoderma sp. PENYEBAB PENYAKIT AKAR MERAH DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT, SUKABUMI, JAWA BARAT DEASY PUTRI PERMATASARI
SERANGAN Ganoderma sp. PENYEBAB PENYAKIT AKAR MERAH DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT, SUKABUMI, JAWA BARAT DEASY PUTRI PERMATASARI DEPARTEMEN SILVIKULTUR FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3. 1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan pada tanggal 21 Februari sampai dengan 9 April 2011 di Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. 3. 2
Lebih terperinciPRODUKTIVITAS PENYADAPAN GETAH PINUS DENGAN METODE BOR TANPA PIPA RIZKY RAMADHAN PURNAWATI
PRODUKTIVITAS PENYADAPAN GETAH PINUS DENGAN METODE BOR TANPA PIPA RIZKY RAMADHAN PURNAWATI DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 PERNYATAAN Dengan ini saya
Lebih terperinciPengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Internal Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya di Tebet
Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Internal Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya di Tebet ALIFA AMELIA 10210562 LATAR BELAKANG MASALAH Sumber daya manusia merupakan
Lebih terperinciModel Summary b. a. Predictors: (Constant), insentif, pengalaman, pendidikan, umur, upah b. Dependent Variable: produktivitas.
LAMPIRAN Hasil Uji SPSS :. Hasil Uji SPSS Regresi Berganda : Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson,986 a,973,969 8,474 2,022 a. Predictors: (Constant),
Lebih terperinciANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP HARGA, FASILITAS DAN PELAYANAN PADA YAMIEN 88 CIJANTUNG
ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP HARGA, FASILITAS DAN PELAYANAN PADA YAMIEN 88 CIJANTUNG Nama : Santi Kusuma NPM : 16211598 Kelas : 3EA11 Pembimbing : Reni Anggraini, S.E., MMSI. LATAR BELAKANG MASALAH
Lebih terperinciAnalisis Pengaruh Kompensasi Langsung Dan Kompensasi tidak Langsung Terhadap Kinerja Karyawan Apartemen Nifarro
Analisis Pengaruh Kompensasi Langsung Dan Kompensasi tidak Langsung Terhadap Kinerja Karyawan Apartemen Nifarro Nama : Yelsi Karmayanti NPM : 19213422 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ir. Rina Sugiarti,SE
Lebih terperinciPERSAMAAN PENDUGA VOLUME POHON PINUS DAN AGATHIS DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT WIWID ARIF PAMBUDI
PERSAMAAN PENDUGA VOLUME POHON PINUS DAN AGATHIS DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT WIWID ARIF PAMBUDI DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 PERNYATAAN MENGENAI
Lebih terperinciPERBANDINGAN UNIT CONTOH LINGKARAN DAN UNIT CONTOH N-JUMLAH POHON DALAM PENDUGAAN SIMPANAN KARBON DITO SEPTIADI MARONI SITEPU
PERBANDINGAN UNIT CONTOH LINGKARAN DAN UNIT CONTOH N-JUMLAH POHON DALAM PENDUGAAN SIMPANAN KARBON DITO SEPTIADI MARONI SITEPU DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Setelah melalui beberapa tahap kegiatan penelitian, dalam bab IV ini diuraikan analisis hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Analisis
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Waktu penelitian dilaksanakan dari bulan Mei sampai dengan Juni 2013.
30 III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Pekon Gunung Kemala Krui Kabupaten Lampung Barat. Waktu penelitian dilaksanakan dari bulan Mei sampai dengan Juni 2013.
Lebih terperinciPENGARUH PENGANGGURAN, KEMISKINAN DAN PENDIDIKAN TERHADAP PEMBANGUNAN MANUSIA DI PROVINSI DKI JAKARTA PERIODE
PENGARUH PENGANGGURAN, KEMISKINAN DAN PENDIDIKAN TERHADAP PEMBANGUNAN MANUSIA DI PROVINSI DKI JAKARTA PERIODE 2008-2012 Nama : Eko Hadi Hartoko NPM : 12212426 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Neltje F.
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Data penelitian ini diperoleh dari siswa kelas V SD Islam Al Madina Semarang tahun pelajaran 2015/2016 sebagai subyek penelitian dan merupakan populasi
Lebih terperinciFAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BERWIRAUSAHA PADA WIRAUSAHA DI WILAYAH KOTA BOGOR
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BERWIRAUSAHA PADA WIRAUSAHA DI WILAYAH KOTA BOGOR Nama : Ajeng Astika Febrianti NPM : 1A212008 Jurusan : Manajemen Dosen Pembimbing : - Dr. Lies H., SE., MM - Martani, SE.,
Lebih terperinciBAB 11 ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA
BAB 11 ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA Selain regresi linier sederhana, metode regresi yang juga banyak digunakan adalah regresi linier berganda. Regresi linier berganda digunakan untuk penelitian yang
Lebih terperinciPengaruh Kualitas Pelayanan Karyawan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Minimarket Indomaret Di Jl.Kemakmuran Depok 2 Tengah
Pengaruh Kualitas Pelayanan Karyawan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Minimarket Indomaret Di Jl.Kemakmuran Depok 2 Tengah TAUFIK DARMAWAN SAPUTRA 3EA10 (19210434) Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma
Lebih terperinciBAB 10 ANALISIS REGRESI LINIER SEDERHANA
BAB 10 ANALISIS REGRESI LINIER SEDERHANA Analisis regresi linier merupakan salah satu jenis metode regresi yang paling banyak digunakan. Regresi linier sederhana terdiri atas satu variabel terikat (dependent)
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh: AYU RAHAYU EFFENDI SURBAKTI /TEKNOLOGI HASIL HUTAN
PENGARUH PENGGUNAAN ASAM SULFAT (H 2 SO 4 ) SEBAGAI STIMULANSIA TERHADAP PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii Jungh et de Vriese) DENGAN METODE RIIL (Studi Kasus Di Areal PT. Inhutani IV Unit Sumatera
Lebih terperinciSena Aradea Manajemen Ekonomi 2013
Sena Aradea 16210440 Manajemen Ekonomi 2013 Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembelian Rokok Sampoerna Mild Di Kalangan Mahasiswa Universitas Gunadarma Latar Belakang Seiring dengan semakin banyaknya
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. variabel independen dengan dependen, apakah masing-masing variabel
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen. Analisis ini untuk mengetahui arah
Lebih terperinciLampiran 1. Perkembangan Produksi Teh Indonesia Menurut Status Pengusahaan (Ton), **. Tahun PR/Smallholder PBN/Government Plantation
Lampiran 1. Perkembangan Produksi Teh Indonesia Menurut Status Pengusahaan (Ton), 2007-2012**. Tahun PR/Smallholder PBN/Government Plantation PBS/Private Plantation Jumlah Pertumbuhan (%) 2007 38.937 81.250
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sampel Penelitian Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2015. Pengambilan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Pada deskripsi variabel penelitian akan dijelaskan nilai minimum, maksimum, rata-rata dan standard deviasi pada masing-masing variabel penelitian,
Lebih terperinciPENGARUH BIAYA PROMOSI DAN POTONGAN HARGA TERHADAP VOLUME PENJUALAN MOBIL: STUDI KASUS PADA PT. SERASI AUTO RAYA
PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN POTONGAN HARGA TERHADAP VOLUME PENJUALAN MOBIL: STUDI KASUS PADA PT. SERASI AUTO RAYA Nama : SUNTORO AJI NPM : 17212198 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Pembimbing : Toto
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dikenal memiliki potensi sumberdaya alam yang tinggi dan hal itu telah diakui oleh negara-negara lain di dunia, terutama tentang potensi keanekaragaman hayati
Lebih terperinciPENGARUH JUMLAH SADAPAN TERHADAP PRODUKSI GETAH PINUS
PENGARUH JUMLAH SADAPAN TERHADAP PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) DENGAN METODE KOAKAN DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT KABUPATEN SUKABUMI JAWA BARAT YUDHA ASMARA ADHI DEPARTEMEN HASIL HUTAN FAKULTAS
Lebih terperinciAnalisis Pengaruh Modal Kerja Terhadap PT Astra International Tbk. Muhammad Dzulqarnain
Analisis Pengaruh Modal Kerja Terhadap PT Astra International Tbk Muhammad Dzulqarnain 14210663 Latar Belakang Masalah Dalam menjalankan suatu perusahaan tidak akan terlepas dari permodalan yaitu pemenuhan
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH PENDAPATAN. : Silvina Ramadani NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Prihantoro, SE., MM..
ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DANA ALOKASI UMUM (DAU), DAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) TERHADAP BELANJA DAERAH (BD) Studi Pada Kabupaten/Kota Provinsi Bangka Belitung
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA A. PENGUJIAN HIPOTESIS
A. PENGUJIAN HIPOTESIS BAB IV ANALISIS DATA Sebelum menjabarkan tentang analisis data dalam bentuk perhitungan, penulis membuat hipotesis sebagaimana yang telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa
Lebih terperinciLampiran I: Karakteristik Karyawan Sampel Pemanen di PTP Nusantara IV Kebun Sawit Langkat
Lampiran I: Karakteristik Karyawan Sampel Pemanen di PTP Nusantara IV Kebun Sawit Langkat Gol Tingkat Pengalaman Jumlah Gaji Umur Pendidikan Bekerja Tanggungan Pokok No. (tahun) (tahun) (tahun) (jiwa)
Lebih terperinciDAFTAR LAMPIRAN. Kriteria Sampel Nama Provinsi
DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Proses Pemilihan Sampel Penelitian Kriteria Sampel No Nama Provinsi Sampel 1 2 3 4 1 Provinsi Aceh 1 2 Provinsi Sumatera Utara 2 3 Provinsi Sumatera Barat 3 4 Provinsi Riau 4
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut: suatu keputusan pembelian.
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Tahapan Pelaksanaan Penelitian Di dalam penelitian ini terdapat tahapan pelaksanaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut: 1. Peneliti melakukan
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
23 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Kondisi Lokasi Penelitian Penelitian Pengaruh Penggunaan Stimulansia Organik dan ZPT terhadap Produktivitas Penyadapan Getah Pinus di Hutan Pendidikan Gunung Walat dilaksanakan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif. Statistik deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penilaian. Tujuannya adalah
Lebih terperinciKONTRIBUSI PENYADAPAN GETAH PINUS (Pinus merkusii) TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN PENYADAP SKRIPSI HENNY MONIKA SITORUS /MANAJEMEN HUTAN
KONTRIBUSI PENYADAPAN GETAH PINUS (Pinus merkusii) TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN PENYADAP SKRIPSI HENNY MONIKA SITORUS 071201024/MANAJEMEN HUTAN PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA
Lebih terperinciLuas Panen Padi (Ha) Harga Beras (Rp/kg)
A. Ketersediaan Beras Tahun Ketersediaan Beras (Kg) Luas Panen Padi (Ha) Harga Beras (Rp/kg) Jumlah penduduk (Juta jiwa) Konsumsi beras (Kg/kap/tahun) Y X1 X2 X3 X4 2001 1.832.426.000 801.948 2.523 11.647.958
Lebih terperinciPENGARUH KONDISI KERJA DAN PROGRAM PELAYANAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PERUSAHAAN AIR MINERAL CLIF KOTA DEPOK
PENGARUH KONDISI KERJA DAN PROGRAM PELAYANAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PERUSAHAAN AIR MINERAL CLIF KOTA DEPOK Nama NPM Kelas : Stevanus Immanuel : 1A214460 : 3EA10 Latar Belakang Suatu kondisi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Tingkat Inflasi, Kurs Rupiah dan Harga Emas Dunia terhadap Harga Saham Sektor Pertambangan di Bursa
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam
Lebih terperinciARGEN PURNAREZKA EA01
ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMILIHAN KREDIT PADA BANK PERMATA (Studi kasus Bank PERMATA Djuanda Pecenongan) ARGEN PURNAREZKA 11210014 3EA01 LATAR BELAKANG MASALAH
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil
Lebih terperinciPENDUGAAN SERAPAN KARBON DIOKSIDA PADA BLOK REHABILITASI CONOCOPHILLIPS DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT, SUKABUMI PRASASTI RIRI KUNTARI
PENDUGAAN SERAPAN KARBON DIOKSIDA PADA BLOK REHABILITASI CONOCOPHILLIPS DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT, SUKABUMI PRASASTI RIRI KUNTARI DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciNama : Bayu Aprian NPM : Pembimbing : Dr. Lies Handrijaningsih, SE., MM
PENGARUH HARGA, IKLAN INTERNET, PELAYANAN, DAN KEAMANAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMILIH JASA TRANSPORTASI OJEK ONLINE PADA PT. GOJEK INDONESIA Nama : Bayu Aprian NPM : 11212383 Pembimbing : Dr.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Keadaan Wilayah Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu provinsi yang berada di Pulau Jawa dan merupakan provinsi paling timur di Pulau Jawa. Letaknya pada
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang
I. PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan dibidang kehutanan saat ini terus ditingkatkan dan diarahkan untuk menjamin kelangsungan tersedianya hasil hutan, demi kepentingan pembangunan industri, perluasan
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG CIBINONG
PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG CIBINONG Oleh : Fitri Zakiyah (10208526) Latar Belakang Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Subjek yang berpartisipasi dalam penelitian ini adalah karyawan atau pegawai divisi fashion pada PT. Mitra Adiperkasa, tbk sebanyak 52 karyawan
Lebih terperinciPERAN MODEL ARSITEKTUR RAUH DAN NOZERAN TERHADAP PARAMETER KONSERVASI TANAH DAN AIR DI HUTAN PAGERWOJO, TULUNGAGUNG NURHIDAYAH
PERAN MODEL ARSITEKTUR RAUH DAN NOZERAN TERHADAP PARAMETER KONSERVASI TANAH DAN AIR DI HUTAN PAGERWOJO, TULUNGAGUNG NURHIDAYAH SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI
Lebih terperinci: Zerry Olander Npm : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Lies Handrijaningsih., SE.,MM
PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. PATCO ELEKTRONIK TEKNOLOGI GOBEL INDUSTRIAL COMPLEX Nama : Zerry Olander Npm : 15209193 Jurusan : Manajemen
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis akan menerangkan mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan atas data sekunder yaitu berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh
Lebih terperinciPEMETAAN POHON PLUS DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT DENGAN TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS. Oleh MENDUT NURNINGSIH E
PEMETAAN POHON PLUS DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT DENGAN TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Oleh MENDUT NURNINGSIH E01400022 DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. teori yang menjadi dasar dan data yang diperoleh dari Badan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan membandingkan teori yang menjadi dasar dan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS).
Lebih terperinciRegresi Linear Sederhana (Tunggal)
Regresi Linear Sederhana (Tunggal) Analislah variabel X dan Y dengan menggunakan teknik Regresi Linear Sederhana, dengan langkah-langkah: No. X X2 Y No. X X2 Y 2 0 6 2 2 5 2 0 2 5 22 3 4 6 3 0 9 6 23 0
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KESENANGAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (STUDI KASUS TAKSI BLUE BIRD)
ANALISIS PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KESENANGAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (STUDI KASUS TAKSI BLUE BIRD) Nama : Karina Oktaviani NPM : 11209873 Pembimbing : Dr. Budi Prijanto Latar Belakang dan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. tingkat kebenaran hipotesis penelitian yang telah dirumuskan. Dalam analisis data
BAB IV ANALISIS DATA Analisis data merupakan hasil kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lainnya terkumpul. Hal ini memiliki tujuan untuk mengetahui tingkat kebenaran hipotesis
Lebih terperinciTulus Yulianti Manajemen Ekonomi 2013
Tulus Yulianti 16210999 Manajemen Ekonomi 2013 Analisis Pengaruh Harga, Kualitas, Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Kamera Digital DSLR Canon Di Institut Ilmu Sosial Dan Politik Jakarta. Latar
Lebih terperinciHasil Output SPSS 16.0 For Windows
Hasil Output SPSS 16.0 For Windows Correlations Ling.Keluarga Prestasi Belajar Motivasi Ling.Keluarga Pearson Correlation 1.116.341 ** Sig. (2-tailed).242.000 N 104 104 104 Prestasi Belajar Pearson Correlation.116
Lebih terperinciPENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPONE SAMSUNG (STUDY KASUS MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA)
PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPONE SAMSUNG (STUDY KASUS MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA) Nama : Helpiani br karo NPM : 13211277 Pembimbing : Sri Kurniasih
Lebih terperinciTiara Puri Yasinta Manajemen Ekonomi 2016 PENGARUH LOKASI DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SUSU PADA TOKO LULU KIDS DEPOK
Tiara Puri Yasinta 18213897 Manajemen Ekonomi 2016 PENGARUH LOKASI DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SUSU PADA TOKO LULU KIDS DEPOK Pendahuluan Latar Belakang Persaingan dunia bisnis yang semakin
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Umum tentang Pinus 2.1.1. Habitat dan Penyebaran Pinus di Indonesia Menurut Martawijaya et al. (2005), pinus dapat tumbuh pada tanah jelek dan kurang subur, pada tanah
Lebih terperinciGambar 2 Lokasi penelitian dan pohon contoh penelitian di blok Cikatomas.
21 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Kondisi Lapangan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam satu blok, yaitu di petak penelitian permanen teknologi penyadapan getah pinus (blok Cikatomas) dengan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Penentuan sampel yang telah ditentukan sebelumnya lewat rumus Slovin
69 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden Penentuan sampel yang telah ditentukan sebelumnya lewat rumus Slovin yaitu sebanyak 71 responden dengan metode pengambilan sampling yaitu non probability
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
37 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Laba Bersih dan Arus Kas Operasi sebagai variabel independen (X) dan Dividen Kas sebagai
Lebih terperinciRudi Aditia Hartono Manajemen Ekonomi 2013
Rudi Aditia Hartono 16210622 Manajemen Ekonomi 2013 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Minat Kepuasan Konsumen Dalam Memilih Pelayanan Jasa Steam Mobil Flamboyan. Latar Belakang 1. Jumlah volume kendaran
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015.
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Sampel dan Data Penelitian ini menggunakan 30 data, sampel yang diamati selama 15 tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun 2015. Data yang diambil
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH KESEJAHTERAAN, LINGKUNGAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL MELEAWAI
ANALISIS PENGARUH KESEJAHTERAAN, LINGKUNGAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL MELEAWAI Nama : BAYU AGUNG PRAMONO NPM : 11212375 Pembimbing : Widiyarsih, SE., MM Latar Belakang
Lebih terperinciAndry Wirawan Analisis Pengaruh Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Warung Ayam Monyet.
Andry Wirawan 10210772 Manajemen Ekonomi 2013 Analisis Pengaruh Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Warung Ayam Monyet. Latar Belakang Sebagai studi kasus tentang produk dan harga,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah berdirinya Yayasan Taruna Surabaya. Perguruan Tinggi bahkan Pascasarjana.
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian 1. Sejarah berdirinya Yayasan Taruna Surabaya Dalam penelitian ini, peneliti mengambil lokasi di Yayasan Taruna Surabaya. Yayasan Taruna Surabaya
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
37 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil yang telah
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun variabel independent
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Survei Untuk memperoleh data dari responden digunakan lembaran kuesioner yang disebar mulai bulan Agustus 2005 hingga September 2005. Adapun contoh kuesioner
Lebih terperinciANALISIS KEPUASAN MAHASISWA PENGGUNA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GUNADARMA
ANALISIS KEPUASAN MAHASISWA PENGGUNA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GUNADARMA RESTI KARTIKA 3EA10 (15210768) Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma 2013 Dosen Pembimbing: Sariyati, S.E., M.M. o o o Pada era
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti jumlah data, rata-rata, nilai
Lebih terperinci: Niken Kurniawati NPM :
PENGARUH PAD, DAU, DAK DAN SiLPA TERHADAP PENGALOKASIAN BELANJA MODAL DAN BELANJA OPERASI PADA KABUPATEN/KOTA PROVINSI PULAU SULAWESI Nama : Niken Kurniawati NPM : 28211356 Jurusan Pembimbing : Akuntansi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengolahan data yang telah dilakukan. Sebagai alat bantu analisis digunakan software
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai proses dan hasil serta pembahasan dari pengolahan data yang telah dilakukan. Sebagai alat bantu analisis digunakan software Microsoft
Lebih terperinciPENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ALAM WISATA RESTO. Ahmad Mustakim
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ALAM WISATA RESTO Ahmad Mustakim 10213444 PENDAHULUAN LATAR BELAKANG MASALAH Seorang pemimpin juga merupakan merupakan salah satu cara
Lebih terperinciPENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. PHYTO KEMO AGUNG FARMA
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. PHYTO KEMO AGUNG FARMA Nama : Frisca Melinda Putri NPM : 13212055 Pembimbing : Christiana Wulandari, SE., M.I.Kom Latar
Lebih terperinciPENGARUH TINGKAT KERUSAKAN POHON AKIBAT PENYADAPAN TERHADAP PRODUKTIVITAS GETAH PINUS DI KPH CIANJUR JAWA BARAT MOHD. ZAINUR RIJAL B.
PENGARUH TINGKAT KERUSAKAN POHON AKIBAT PENYADAPAN TERHADAP PRODUKTIVITAS GETAH PINUS DI KPH CIANJUR JAWA BARAT MOHD. ZAINUR RIJAL B. YUSOF DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciPengaruh Media Iklan, Kepercayaan, Kesesuaian Harga dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian Toko Online Zalora
Pengaruh Media Iklan, Kepercayaan, Kesesuaian Harga dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian Toko Online Zalora Nama : Alfianta Sah Putra NPM : 10212615 Jurusan : Manajemen (S1) Pembimbing :
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Deskripsi Data Penelitian Setelah melalui berbagai tahapan penelitian yang telah direncanakan oleh peneliti di bagian awal, penelitian ini menghasilkan berbagai hal yang
Lebih terperinciANALISIS REGRESI ANALISIS REGRESI
ANALISIS REGRESI Wahyu Widhiarso Fakultas Psikologi UGM ANALISIS REGRESI PENGERTIAN Jenis uji statistika yang dipakai untuk melihat daya prediksi variabel independen (prediktor) terhadap variabel dependen
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT BANK SYARIAH MANDIRI Tbk CABANG DEPOK. Nama : Septiani Sukma D Kelas : 4EA12 NPM :
PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT BANK SYARIAH MANDIRI Tbk CABANG DEPOK Nama : Septiani Sukma D Kelas : 4EA12 NPM : 18211253 Latar Belakang Bank Syariah Mandiri yang bergerak di bidang
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2014 Juli 2015 di Universitas Mercu Buana. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan makanan
Lebih terperinci