EDOMAN PELAKSANAAN IARAN DAN PEMBERITAAN PEMILUKADA EMBAGA PENYIARAN PUBLIK ADIO REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi

1 EDOMAN PELAKSANAAN IARAN DAN PEMBERITAAN PEMILUKADA EMBAGA PENYIARAN PUBLIK ADIO REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT PROGRAM DAN PRODUKSI TAHUN 2012

2 PEDOMAN PELAKSANAAN SIARAN DAN PEMBERITAAN PEMILUKADA LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RADIO REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT PROGRAM DAN PRODUKSI TAHUN Pedoman siaran don pemberitaan pemilukada LPP-RRI

3 ISi GANT AR 2 SAMBUTAN DAFTAR ISi 6 I. PENDAHULUAN 7 II. PENGERTIAN 8 Ill. DASAR PENYELENGGARA 10 IV. STANDAR NILAI PENYIARAN PEMILUKADA 11 v. MATER! SIARAN DAN PEMBERITAAN 14 VI. FORMAT DAN DURASI SIARAN 22 VII. POLA PENYIARAN PEMILUKADA 25 VIII. KETENTUAN TEKNIS PENYIARAN PEMILUKADA 27 IX. LARANGAN DALAM SIARAN PEMILUKADA DAN SANGSINYA 35 x. PEMANTAUAN DAN EVALUASI 36 XI. PENUTUP LAMPIRAN : Larangan Dalam Kampanye 38 6 Pedoman siaran dan pemberitaan pemilukada LPP-RRI

4 I. PENDAHULUAN Media massa tennasuk radio merupakan salah satu pilar demokrasi yang dapat memfasilitasi hak masyarakat mendapatkan infonnasi yang benar dan hak masyarakat untuk menyampaikan aspirasi atau pendapatnya. Radio Republik Indonesia sebagai Lembaga Penyiaran Publik berkewajiban menumbuh kembangkan kehidupan demokrasi yang cerdas dan bertanggung jawab bagi seluruh masyarakat Indonesia melalui pelaksanaan penyiaran tentang Pemilu Kepala Daerah (Pemilukada) secara jujur, adil, netral, independen dan berbudaya serta bennartabat. Tujuan disusunnya Pedoman Pelaksanaan Siaran dan Pemberitaan Pemilukada ini adalah menjaga independensi, netralitas, keadilan dan keseimbangan penyiaran LPP RRI dalam menyelenggarakan siaran dan pemberitaan Pemilukada. 7 Pedomon sioran don pemberitaan pemilukado LPP-RRI

5 II. PENGERTIAN A. Sesuai Undang-Undang No.15 tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Pemilukada, yang dimaksud dengan Pemilukada adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang diselenggarakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun B. Pemilihan Gubemur, Bupati, dan Walikota adalah Pemilihan untuk memilih gubemur, bupati, dan walikota secara demokratis dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun C. Proses Pemilukada adalah seluruh rangkaian kegiatan atau tahapan dalam pelaksanaan Pemilukada yang ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah atau KPUD. 8 Pedomon sioran don pemberitaan pemilukada LPP-RRI

6 Tahapan Pemilukada meliputi : 1. Persiapan 2. Pelaksanaan 3. Pengumuman dan Pelantikan basil Pemilihan D. Pelaksanaan Siaran dan Pemberitaan Pemilukada adalah kegiatan penyiaran seluruh proses kegiatan Pemilukada yang ditetapkan oleh KPUD setempat, yang menurut sifat penyiarannya disebut dengan program Berita (Pemberitaan) dan non Berita (Siaran) yang dilakukan oleh Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRl), dengan mengedepankan prinsip-prinsip Lembaga Penyiaran Publik sebagaimana diamanatkan oleh UU No. 32 tahun 2002 tentang Penyiaran, dan tetap menjaga azas keseimbangan. 9 Pedomon siaran dan pemberitaan pemilukada LPP-RRI

7 f III. DASAR PENYELENGGARAAN 1. Undang-Undang Dasar Undang-Undang No. 8 tahun 2012 tentang Pemilukada anggota DPR,DPD dan DPRD 3. UU No 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilukada 4. Undang - Undang No. 32 tahun 2002 tentang Penyiaran 5. PP.11 tahun 2005 tentang penyelenggaraan LPP 6. PP. 12 tahun 2005 tentang LPP RRI 7. Undang - Undang No. 40 tahun 1999 tentang Pers 8. Visi Misi LPP RRI 9. Pedoman Penyiaran LPP RRI Peraturan Komisi Penyiaran Indonesia No. 03/P/KPI/12/2009 tentang Standar Program Siaran 11. Peraturan Perundangan terkait lainnya. 10 Pedoman sioran don pemberitoan pemilukoda LPP-RRI

8 IV. STANDAR NILAI PENYIARAN PEMILUKADA Penyelenggaraan Penyiaran Pemilukada harus menjunjung tinggi prinsip netral, independen, akurat yang disampaikan dalam bentuk: 1. Berita Program Berita mengedepankan News Value, aktual dengan prinsip keadilan dan keseimbangan secara Proporsional 2. Non Berita Program non berita mengedepankan keadilan dan kesempatan yang sama dalam hal durasi, frekuensi, bentuk dan substansi siaran kepada seluruh peserta Pemilukada. Standar Nilai Penyiaran 1. Penyampaian materi Penyiaran Pemilukada secara nasional menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan kaidah bahasa yang santun dan komunikatif. Untuk siaran regional dan lokal dapat 11 Pedomon sioron don pemberitoon pemilukodo LPP-RRI

9 menggunakan bahasa yang komunikatif sesuai dengan bahasa daerah setempat. 2. Seluruh bentuk penyelenggaraan siaran Pemilukada harus memegang teguh prinsip-prinsip Radio Publik yang bersifat lndependen, Netral dan Profesional, sesuai dengan Pedoman Penyelenggaraan Siaran LPP RR1 3. Peserta Pemilukada yang berkampanye melalui siaran RRI wajib mematuhi Perundang-undangan yang berlaku. 4. Penyampaian berita Pemilukada dilakukan secara jujur, akurat dan berimbang serta berpedoman pada kode etik jumalistik dan kode etik angkasawan LPP RRI. 5. Penyiaran berita Pemilukada dilakukan secara cerdas dan menghindari hal - hal yang merugikan perorangan I kelompok, agama dan suku. 6. Penyiaran Berita Pemilukada diarahkan untuk menciptakan suasana yang tenang, aman dan damai, serta 12 Pedomon sloron don pemberitaan pemilukada LPP-RRI

10 memberi pencerahan kepada pemilih dalam melaksanakan hak konstitusionalnya. 7. Berita tentang Pemilukada tidak bermuatan iklan sponsorship. 13 Pedoman sloran don pemberltaan pemilukado LPP-RRI

11 V. MATERI SIARAN DAN PEMBERITAAN 1. Materi Siaran 1.1. Siaran Pendidikan (civic education) Siaran pendidikan dalam hal ini adalah informasi yang bertujuan memberikan pengetahuan, pemahaman dan ajakan yang mendidik tentang Pemilukada, dan memberikan pencerdasan serta pencerahan kepada masyarakat agar menjadi pemilih yang cerdas, meningkatkan ketakwaan, bermartabat dan peran serta masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bemegara. Siaran pendidikan dapat berupa : Siaran Sosialisasi. Program siaran sosialisasi Pemilukada untuk Gubemur, Bupati dan W alikota memanfaatkan berbagai format siaran yang dikemas menarik, berisi tentang segala ketentuan dan peraturan yang menyangkut 14 Pedoman siaran dan pemberitaan pemi/ukada LPP RRI

12 Pemilukada, termasuk hak dan kewajiban setiap pemilih. Siaran sosialisasi Pemilukada dapat pula divariasikan dengan tanggapan masyarakat tentang arti dan 'harapannya selaku Warga Negara RI. Seluruh acuan yang digunakan sebagai referensi materi siaran mengacu pada ketentuan yang berlaku. Durasi siaran disesuaikan dengan kepentingan dan kondisi stasiun RRI setempat. Narasumber yang terlibat antara lain KPUD, Bawaslu Propinsi, Komisi Penyiaran Indonesia Daerah atau (KPID) dan masyarakat Siaran Kampanye. Format siaran kampanye Pemilukada dapat dilakukan dengan cara pidato monolog, dialog interaktif, profil peserta Pemilukada, radio spot, diskusi uji publik kandidat I opini publik, obrolan, debat public, atau gabungan antara monolog, wawancara dan dialog interaktif yang 15 Pedoman siaran don pemberitaan pemilukada LPP-RRI

13 berisi tentang visi misi dan program masing-masing peserta Pemilukada Siaran Iklan Kampanye. Siaran Iklan Kampanye Pemilukada adalah semua bentuk promosi dan sosialisasi peserta Pemilukada yang disiarkan RRI secara komersil yang bertujuan menarik minat Pemilih dalam menentukan pilihannya, dengan memberikan kesempatan yang sama kepada semua peserta Pemilukada. Siaran Iklan Kampanye berupa spot iklan dengan durasi maksimal 60 detik disiarkan 10 kali setiap hari selama masa kampanye Syarat-Syarat Iklan Kampanye Pemilukada a. Iklan Kampanye dilarang berisikan hal-hal yang dapat mengganggu kenyamanan pendengar (bersifat fitnah, menghasut, menyesatkan 16 Pedoman siaran dan pemberitaan pemilukada LPP-RRI

14 dan atau bohong, menonjolkan kekerasan, cabul, mempertentangkan suku, agama, ras dan an tar golongan, merendahkan, melecehkan dan I atau mengabaikan nilai nilai agama, martabat manusia Indonesia, atau merusak hubungan Intemasional ). b. Setiap pemasangan Iklan harus berdasarkan kontrak. c. Materi Iklan diberikan paling lambat 2 hari sebelum penyiaran. d. Blocking Time dilarang diberlakukan dalam program penyiaran Pemilukada di RRI. Blocking Time adalah blok penyiaran dalam rentang durasi tertentu (misalnya, 30 atau 60 menit) yang dapat dibeli sebagai air time oleh pihak yang berkepentingan (Parpol, cal on gubemur, walikota, bupati, dsb) untuk kepentingan kampanye. 17 Pedomon sioton don pemberitoon pemilukodo LPP-RRI

15 Tata Cara Penyiaran Iklan Kampanye a. Siaran Iklan Kampanye Pemilukada harus diawali dan atau diakhiri dengan Pengantar yang menyebutkan bahwa Siaran ini adalah "lklan". b. Alokasi. waktu. Iklan kampanye yang tidak dimanfaatkan oleh salah satu peserta Pemilukada tidak boleh dimanfaatkan peserta yang lain. c. Pengaturan dan Penjadwalan penyiaran iklan kampanye Pemilukada untuk setiap peserta diatur sepenuhnya oleh LPP RRI dengan kewajiban memberikan kesempatan yang sama kepada setiap peserta Pemilukada. Ketika satu kandidat tidak memanfaatkan haknya maka tidak boleh dialihkan kepada kandidat yang lain. d. Penyiaran Iklan Kampanye Pemilukada harus mematuhi kode etik periklanan dan ketentuan peraturan perundang-undangan. 18 Pedoman siaran dan pemberitaan pemilukoda LPP-RRI

16 e. Iklan Kampanye Pemilukada berupa layanan masyarakat dapat diproduksi oleh RRI atau dibuat pihak lain Tarif lklan Kampanye Pemilukada a. Standar tarif iklan komersial kampanye Pemilukada dan iklan layanan masyarakat kampanye Pemilukada berlaku sama untuk setiap peserta Pemilukada. b. Tarif Iklan Kampanye Pemilukada berupa layanan masyarakat harus lebih rendah dari tarif iklan kampanye Pemilukada Komersial. c. Standar tarif iklan komersial kampanye Pemilukada dan iklan layanan masyarakat ditetapkan oleh Direktorat Layanan Pengembangan Usaha LPP-RRI. 2. Materi Pemberitaan Setiap penyiaran program berita, informasi dan masalah aktual harus 19 Pedomon sioron don oemberitqon pemilukodo LPP-RRI

17 mengedepankan nilai berita yang berbasis data dan fakta yang benar, ~ mengurangi ketidakpastian. Siaran berita Pemilukada mengacu tahapan dan proses Pemilukada se:i-=yang disusun oleh KPUD Tahap Pra Pemilukada, meliputi : a. Perencanaan program dan anggara::i. serta penyusunan peraturan pelaksanaa:: penyelenggaraan Pemilukada. b. Pemutakhiran data pemilih da:j. penyusunan daftar pemilih c. Pendaftaran dan verifikasi Peserta Pemilukada. d. Penetapan peserta Pemilukada. e. Pencalonan Gubemur, Bupati, Walikota f. Masa kampanye g. Masa tenang 2.2. Tahap meliputi: Pelaksanaan a. Pemungutan suara dan b. Penghitungan suara Pemilukada 20 Pedomon siaran don pemberltaan pemilukada -

18 2.3. Tahap Pasca Pemilukada, meliputi : a. Penetapan basil Pemilukada b. Uji materi calon terpilih c. Pengucapan sumpah I janji Gubemur I Wakil Gubemur, Bupati I W akil Bupati, W alikota I W akil W alikota. 21 Pedoman siaran don pemberitaan pemilukada LPP-RRI

19 VI. FORMAT DAN DURASI SIARAN 1. Format Siaran Pendidikan 1.1. Sosialisasi: a. Dialog interaktif, durasi maksimal 60 menit. b. Sandiwara radio, durasi maksimal 60 menit. c. Hiburan tradisional Kampanye a. Pidato Monologis Berupa pemaparan lisan yang bersifat satu arah dari peserta Pemilukada tentang visi,misi dan program, dalam bentuk rekaman, dengan durasi maksimal 5 menit. RRI berhak mengedit materi kampanye apabila menyalahi ketentuan yang berlaku. b. Dialog interaktif Berupa dialog, diskusi dan tanya jawab antara peserta Pemilukada dengan pendengar melalui telepon ataupun SMS yang berisi tentang visi, 22 Pedoman siaran don pemberitoon pemilukada LPP-RRI

20 misi dan program, durasi maksimal 30 menit. c. Debat Publik Berupa diskusi tentang suatu topik/isu aktual yang menghadirkan para kandidat peserta Pemilukada dan masyarakat dari berbagai latar belakang serta melibatkan pendengar berinterakif dan disajikan secara menghibur. Topik, Moderator dan Pemilihan peserta debat ditetapkan LPP RRI dengan tetap menjaga azas netralitas, independensi dan profesionalisme. Durasi maksimal 60 menit. d. Jajak Pendapat Adalah program siaran untuk mengetahui tingkat pemahaman serta pandangan suatu populasi dengan teknik penelitian baik mandiri maupun bekerjasama dengan lembaga non profit, dengan metode umpan balik sebagai upaya mengetahui komentar, opini serta aspirasi pendengar (Phone 23 Pedomon siaron don pemberitaan pemilukada LPP-RRI

21 m Programme), maksimal durasi 30 menit. 2. Format Siaran Iklan a. Spot, durasi maksimal 60 detik, disiarkan maksimal 10 kali sehari selama masa kampanye b. Advertorial (profil peserta Pemilukada), durasi maksimal 5 menit dalam bentuk rekaman. c. Adlibs d. Running teks di website rri.co.id 3. Format Siaran Pemberitaan a. Buletin berita dengan unsur-unsur straight news, voice report, news insert b. W awancara c. ROS d. Breaking news e. Siaran langsung 24 Pedoman siaron dan pemberitaan pemilukado LPP-RRI

22 VII. POLA PENYIARAN PEMILUKADA 1. Pola Siaran 1.1. Siaran Regional Siaran Regional adalah siaran kegiatan Pemilukada mulai dari persiapan pemilihan sampai dengan pelantikan anggota terpilih, dalam wilayah Propinsi yang siarannya dilakukan melalui pola Sindikasi maupun Jaringan Regional LPP RRI dan pelaksanaannya berkoordinasi dengan RRI Korwil Siaran Lokal Siaran Lokal adalah Siaran yang berisi kegiatan Pemilukada, mulai dari tahapan persiapan Pemilihan sampai dengan Pelantikan Pejabat Terpilih dalam wilayah Kota I Kabupaten yang disiarkan Stasiun LPP RRI dalam Wilayah Pemilihan Kota I Kabupaten tersebut. 25 Pedomon sioran dan pemberitaan pemilukada LPP-RRI

23 2. Pola Pemberitaan 2.1.Siaran Berita Sentral Siaran Berita Sentral adalah siaran bec:z Pemilukada yang disiarkan sentral mel Programa 3 dan direlay semua Programa RR: seluruh Indonesia. 2.2.Siaran Berita Nasional Siaran Berita Nasional adalah siaran berita Pemilukada yang disiarkan berjaringan dari Programa Siaran Berita Regional Siaran Berita Regional adalah siaran berita Pemilukada yang disiarkan Stasiun RR.I Korwil dan direlay oleh RRI di wilayah koordinasinya dan dilaksanakan secara berjaringan ataupun sindikasi Siaran Berita Lokal Siaran Berita Lokal adalah siaran berita Pemilukada yang disiarkan Stasiun RRI setempat. 26 Pedoman siaran don pemberitaan pemilukada LPP '

24 VIII. KETENTUAN TEKNIS PENYIARAN PEMILUKADA 1. Ketentuan Teknis Siaran (Non Berita) 1.1. Pelaksanaan siaran kampanye Pemilukada disesuaikan dengan jadwal yang disusun olehkpud Alokasi jadwal waktu siaran kampanye yang telah ditetapkan untuk peserta Pemilukada tetapi tidak dimanfaatkan peserta yang bersangkutan, tidak dapat digantikan oleh peserta yang lain Naskah siaran kampanye monologis telah diterima RRI minimal 2 (dua) hari sebelum jadwal penyiaran dan telah mendapat persetujuan KPUD Tempat rekaman/editing adalah di studio RRI Dalam pelaksanaan rekaman peserta Pemilukada diperkenankan membawa simpatisan maksimal 5 orang 1.6. Peserta dan simpatisan harus menjaga keamanan dan ketertiban (tidak boleh membawa senjata tajam, senjata api, 27 Pedomon sioron don oemberitoan oemilukoda LPP-RRI

25 meneriakkan yel-yel, membawa spanduk I poster atau membuat suasana gaduh Setiap stasiun RRI harus membentuk tim pelaksana siaran kampanye Pemilukada dan aktif berkoordinasi dengan KPUD, Bawaslu Provinsi, serta unsur-unsur terkait Siaran dan naskah kampanye Pemilukada harus didokumentasikan dalam bentuk kaset /CD RRI berhak melakukan editing apabila durasi rekaman melebihi waktu yang ditetapkan, tanpa mengurangi/mengubah substansi materi kampanye, berkoordinasi dengan peserta Pemilukada yang bersangkutan RRI dilarang merelay siaran kampanye dari lembaga penyiaran lain Apabila terjadi hambatan penyiaran yang disebabkan hal-hal non teknis seperti bencana alam, aliran listrik terputus, kebakaran dan sebagainya, RRI berkewajiban menyiarkan kembali pada kesempatan pertama dengan terlebih dahulu memberi tahu peserta Pemilukada yang bersangkutan. 28 Pedoman siaran don pemberltaan pemilukada LPP-RR/

26 2. Ketentuan Teknis Siaran Berita 2.1. Siaran Berita Pemilukada mengbindari konflik antar peserta dan kelompok pendukung peserta Pemilukada Siaran berita yang menyangkut sengketa Pemilukada dilakukan dengan cermat, berimbang (cover multi sides), tidak provokatif serta tetap berpegang pada pemyataan resmi lembaga berkompeten atau masing-masing peserta yang bersengketa, terutama pemyataan yang menyejukkan Dalam memberitakan basil quick report, pendengar diberitahu bahwa hasil akhir yang sah adalah yang berdasarkan basil penghitungan resmi KPUD 2.4. Tim Pelaksana Penyiaran Pemilukada melalui Dewan Redaksi setiap RRI memberikan perhatian secara proporsional terhadap setiap keberatan mengenai isi berita Pemilukada serta memberikan hak jawab pada kesempatan pertama Siaran Berita Pemilukada wajib di dokumentasikan. 29 Pedomon siaran dan pemberitaan pemilukada LPP-RRI

27 2.6. Pemberitaan Kampanye dapat dilakukan RRI dengan cara Siaran Langsung dan Siaran tunda RRI dapat menyediakan rublik khusus pemberitaan kampanye secara adil dan berimbang Pemilukada. kepada seluruh peserta 3. Tim Pelaksanaan Penyiaran Pemilukada 3.1. Setiap Stasiun RRI membentuk Tim Pelaksana Penyiaran Pemilukada Tim Pelaksana Penyiaran Pemilukada aktif berkoordinasi dengan KPUD, Bawaslu Provinsi, Panwas dan seluruh unsur terkait termasuk tim Sukses semua peserta Pemilukada Kebijakan Penyiaran Pemilukada diselenggarakan melalui koordinasi antara KORWIL dengan Stasiun RRI di wilayahnya. 4. Pemilihan Narasumber Narasumber adalah seseorang I lembaga yang memiliki kapasitas wakil dan kompetensi sesuai bidangnya memberikan informasi atau keterangan atau pernyataan 30 Pedoman siaran dan pemberitoan pemilukado LPP-RRI

28 terkait topik atau tema I isu yang diangkat dalam sebuah perbincangan/dialog yang disiarkan melalui media. Terkait siaran kampanye melalui RRI, kehadiran narasumber memiliki peranan sangat strategis untuk memberikan penjelasan secara bertanggungjawab dengan harapan mampu memberikan pencerahan, pendidikan, kepada masyarakat pemilih untuk dapat menggunakan hak pilihnya secara cerdas dan bertanggungj awab. Untuk kepentingan siaran Pemilukada, narasumber dikelompokkan menjadi dua: 1. Narasumber selaku pengamat 2. Narasumber selaku pembicara kampanye mewakili Parpol/ kandidat tertentu 4.1. Narasumber Selaku Pengamat Syarat Syarat pemilihan narasumber selaku pengamat atau pakar : a. Narasumber harus memiliki kompetensi di bidangnya sesuai dengan topik. b. Narasumber harus netral dan independen tidak berafiliasi pada salah satu peserta. 31 Pedomon siaron don pemberitaan pemilukada LPP-RRI

29 c. Narasumber harus mengedepenkan etika berbahasa, berargumen a tau mengemukakan pendapat sehingga tidak menimbulkan polemik dan kontroversi Narasumber Selaku Juru Kampanye Meskipun JUru kampanye Gurkam) sudah ditentukan oleh masing masing partai pengusung kandidat kepala daerah, namun demikian RRI sebagai lembaga penyiaran yang mengutamakan netralitas dan independensi tetap memberlakukan batasan sebagai berikut : a. Narasumber yang berkompeten. b. Narasumber harus beretika dalam berbahasa dan berkomunikasi. c. Narasumber tidak boleh menyinggung isu SARA. d. Narasumber menjaga kestabilan emosi agar tidak terjebak perdebatan yang tidak mencerahkan dan mendewasakan. e. Narasumber dalam memaparkan informasi harus menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia termasuk pendengar f. Narasumber tidak merendahkan atau menyudutkan kandidat lain. 32 Pedomon sioron don pemberitoon pemilukodo LPP-RRI

30 5. Terna atau Topik siaran kampanye Terna siaran kampanye adalah pokok bahasan yang rnenjelaskan informasi dan sudut pandang rnengenai proses atau tahapan Pernilukada, peraturan perundangan yang berlaku, peserta Pemilukada, dan unsur- unsur terkait di dalarn proses Pernilukada. Hal-hal yang berkaitan dengan terna: a. Terna ditentukan oleh RRI. b. Terna harus dirurnuskan sederhana dan tidak rnultitafsir. c. Terna harus rnendidik dan mencerdaskan publik. d. Terna tidak rnenyinggung SARA. e. Terna tidak rnenimbulkan kontroversi. f. Terna tidak ditunggangi kepentingan pihak atau kelornpok terkait dengan Pernilukada. 6. Moderator I Presenter I Reporter Moderator I presenter adalah pernandu jalannya diskusi atau dialog dalarn durasi tertentu yang disiarkan secara langsung I live dan atau siaran tunda. 33 Pedomon siaran don pemberitaan pemilukada LPP-RRI

31 Reporter adalah seseorang yang bertugas melakukan peliputan dan wawancara, penyusunan dan editing dalam pelaporan berita yang disampaikan secara langsung I live dan atau siaran tunda. Dalam melaksanakan tugas, seorang moderator I presenter I reporter harus memenuhi persyaratan: a. Moderator I resenter I reporter harus pegawai RRI. b. Memiliki kompetensi sebagai jumalis. c. Memiliki pemahaman komprehensif tentang topik atau tema yang dibahas. d. Bersikap netral dan independen serta tidak memihak. e. Mengedepankan etika jumalistik. f. Memiliki kemampuan berbahasa yang baik dan benar. g. Memiliki sikap tegas dan adil. h. Tidak menyinggung SARA. 1. Menghindari istilah yang sulit dipahami dan merendahkan. j. Tidak menghakimi narasumber dan memberikan komentar yang tidak relevan. 34 Pedoman siaran dan pemberitaan pemilukada LPP-RR/

32 IX. LARANGAN DALAM SIARAN PEMILUKADA DAN SANGSINYA 1. Materi siaran dan pemberitaan tentang Pemilukada merupakan basil rapat agenda seting harian di masing-masing RRI. 2. Materi siaran dan pemberi taan mengedepankan keberimbangan, tidak memihak salah satu partai I kandidat (Pasal 92 UU tahun 2012 tentang Pemilukada) 3. Karyawan RRI tidak diperkenankan menjadi juru bicara, juru kampanye, tim sukses, MC ataupun sejenisnya untuk peserta Pemilukada. 4. Aset dan peralatan RRI tidak boleh disewakan I digunakan untuk keperluan kampanye. 5. Setiap Pelanggaran yang dilakukan akan diberikan sangsi sesuai dengan peraturan kepegawaian dan perundang-undangan yang berlaku. 35 Pedomon siaran don pemberltaan pemilukoda LPP-RRI

33 X. PEMANTAUAN DAN EVALUASI PENYIARAN a. Tim Pelaksana Penyiaran Pemilukada, melakukan Pemantauan terhadap seluruh Pelaksanaan Penyiaran, baik Program Berita maupun non Berita serta melakukan Evaluasi Pelaksanaan kegiatan Penyiaran. b. Laporan Pelaksanaan kegiatan penyiaran Pemilukada dikirim kepada Direktur Utama LPP-RRI, dengan tembusan kepada Direktur Program dan Produksi LPP RRI selambatlambatnya 15 hari setelah pelantikan anggota DPRD dan pasangan kandidat terpilih. 36 Pedoman sioran don pemberitaan pemilukada LPP-RRI

34 XI.PENUTUP Hal-hal lain yang belum diatur dalam Ketentuan Pedoman Siaran dan Liputan Pemilukada, disusun berdasarkan situasi dan kondisi RRI setempat serta dikonsultasikan dengan Direktur Program dan Produksi LPP RRI. Jakarta, 26 November 2012 Direktur Utama LPP RRI Dra.R.Niken Widiastuti, M.Si 37 Pedomon slaron don pemberitoon pemilukodo LPP-RRI

35 Lampiran: Larangan dalam Kampanye sesuai dengan UU RI NO 8 Tahun 2012 tentang Pemilu, disebutkan bahwa: Pasal Pelaksana, peserta, dan petugas kampanye dilarang: a) Mempersoalkan Dasar Negara pancasila, Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945, dan bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. b) Melakukan kegiatan yang membahayakan keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia. c) Menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan, calon dan I atau peserta Pemilu yang lain. d) Menghasut dan mengadu domba perseorangan ataupun masyarakat. e) Mengganggu ketertiban um um. f) Mengancam untuk melakukan kekerasan a tau menganjurkan penggunaan kekerasan kepada 38 Pedoman siaran don pemberitaan pemilukada LPP-RRI

36 seseorang, sekelompok anggota masyarakat, dan I atau peserta Pemilu yang lain. g) Merusak dan I atau menghilangkan alat peraga kampanye peserta Pemilu. h) Menggunakan fasilitas pemerintah, tempat ibadah, dan tempat pendidikan. i) Membawa atau menggunakan tanda gambar dan/atau atribut lain selain dari tanda gambar dan/atau atribut peserta Pemilu yang bersangkutan, dan j) Menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainnya, kepada peserta kampanye Pemilu. 2. Pelaksana kampanye dalam kegiatan kampanye Pemilu dilarang mengikutsertakan: a) Ketua, wakil ketua, ketua muda, Hakim Agung pada Mahkamah Agung clan hakim pad a semua Badan Peradilan di bawah Mahkamah Agung, clan Hakim Konstitusi pada Mahkamah Konstitusi 39 Pedoman siaran don oemberitaan pemilukada LPP-RRI

37 b) Ketua, wakil Ketua, dan anggota Badan Pemeriksa Keuangan. c) Gubemur, Deputi Gubemur Senior dan Deputi Gubemur Senior Bank Indonesia d) Direksi, Komisaris, Dewas Pengawas dan karyawan Badan Usaha Milik Negara/ Badan usaha Milik Daerah e) Pegawai Negeri Sipil f) Anggota Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia g) Kepala desa dan h) Perangkat desa 3. Setiap orang sebagai mana dimaksud pada ayat(2) dilarang ikut serta sebagai pelaksana kampanye Pemilu. 4. Pelanggaran terhadap larangan ketentuan pada ayat (1) huruf c, huruf f, huruf g, huruf i dan huruf j dan ayat (2) merupakan tindak pidana Pemilu. 40 Pedomon siaron dan aemberitaon aemilukada LPP BBI

38 Pasal 91 bab 5 menyebutkan : Media massa cetak dan lembaga penyiaran selama masa tenang dilarang menyiarkan berita, iklan, rekam jejak Peserta Pemilu, atau bentuk lainnya yang mengarah pada kepentingan Kampanye Pemilu yang menguntungkan atau merugikan Peserta Pemilu. Pasal 92 menyebutkan : (1). Lembaga penyiaran publik Televisi Republik Indoneia (TVRI), Lembaga penyiaran publik Radio Republik Indonesia (RRI), lembaga penyiaran publik lokal, lembaga penyiaran swasta, dan lembaga penyiaran berlanggaran memberikan alokasi waktu yang sama dan memperlakukan secara berimbang Peserta Pemilu untuk menyampaikan materi Kampanye Pemilu. (2). Televisi Republik Indonesia dan Radio Republik Indonesia menetapkan standar biaya dan persyaratan iklan Kampanye Pemilu yang sama kepada setiap Peserta Pemilu. 41 Pedoman siaran don pemberitaan pemilukada LPP-RRI

39 BIDANG PROGRAM DAN PRODUKSI PEMBERITAAN DIREKTORAT PROGRAM DAN PRODUKSI LPP RRI Gedung Kantor Pu sat Lt. 3 JI. Medan Merdeka Ba rat 4-5 T/ F