PENGARUH METODE HYPNOBIRTHING DALAM MENURUNKAN RASA CEMAS DAN NYERI PERSALINAN PADA IBU BERSALIN KALA I DI PUSKESMAS CIBIRU HILIR BANDUNG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH METODE HYPNOBIRTHING DALAM MENURUNKAN RASA CEMAS DAN NYERI PERSALINAN PADA IBU BERSALIN KALA I DI PUSKESMAS CIBIRU HILIR BANDUNG"

Transkripsi

1 Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2014, pp. 339~344 PENGARUH METODE HYPNOBIRTHING DALAM MENURUNKAN RASA CEMAS DAN NYERI PERSALINAN PADA IBU BERSALIN KALA I DI PUSKESMAS CIBIRU HILIR BANDUNG Sri Hayati Universitas BSI Bandung sri.siy@bsi.ac.id Abstrak Nyeri pada saat persalinan disebabkan oleh dua hal, yaitu kontraksi rahim yang menyebabkan pendataran dan pembukaan serviks, serta iskemia rahim akibat kontraksi arteri miometrium. Nyeri merupakan respon fisiologis dalam proses persalinan. Sekitar 85% - 95% wanita melahirkan melaporkan rasa nyeri yang amat sangat selama kala II persalinan, pembukaan serviks dan penurunan presentasi bayi. Nyeri menjadi salah satu lasan untuk memilih berbagai metode untuk mengurangi rasa nyeri saat persalinan (Hughs, 1992 dalam Bobak, Lowdermilk, Perry & Jensen, 1995).Nyeri pada saat persalinan dapat mempengaruhi ketegangan emosi akibat rasa cemas sampai rasa takut. Perasaan takut tersebut akan semakin memperberat persepsi nyeri selama persalinan. Nyeri persalinan dapat menimbulkan respon fisiologis yang mengurangi kemampuan rahim saat kontraksi, sehingga dapat memperpanjang waktu persalinan (Bobak, Lowdermilk & Jensen, 1995). Metode hipnosis yang digunakan dalam proses persalinan ini dikenal dengam nama Hypnobirthing (Andriana, 2007). Metode ini telah dibuktikan efektif untuk mengatasi nyeri, mengurangi kebutuhan penggunaan anestesi dan mengurangi rasa cemas, takut, dan nyeri yang berhubungan dengan proses persalinan (Martin, Schauble, rai & Curry, 2001). Penelitian ini menggunakan desain analitic dengan pendekatan comparasi 2 sampel berpasangan. Bertujuan membandingkan pengaruh metode hypnobirthing terhadap penurunan rasa cemas dan nyeri persalinan di Puskesmas Cibiru Hilir Bandung. Pengambilan sampel dengan total sampling sebanyak 50 orang ibu bersalin kala I. Pengumpulan data dengan menggunakan Skala Distress dan VAS. Harapan peneliti adalah mendapatkan gambaran bagaimana pengaruh metode hypnobirthing dalam menurunkan rasa cemas dan nyeri persalinan sehinga dapat menentukan intervensi nonfarmakologis yang tepat dalam menurunkan kecemasan dan nyeri persalinan. Kata Kunci : Hipnobirthing, Cemas, Nyeri Persalinan Pendahuluan Ibu hamil sering khawatir tentang rasa nyeri yang akan mereka alami saat persalinan dan bagaimana mereka akan bereaksi untuk mengatasi nyeri tersebut. Oleh karena itu, saat ini mereka lebih perhatian dalam memilih cara, tempat dan siapa penolong persalinannnya. Mereka tidak ingin lagi pasif dalam menjalani proses melahirkan bayinya. Nyeri pada saat persalinan disebabkan oleh dua hal, yaitu kontraksi rahim yang menyebabkan pendataran dan pembukaan serviks, serta iskemia rahim akibat kontraksi arteri miometrium. Nyeri merupakan respon fisiologis dalam proses persalinan. Ibu bersalin biasanya mengalami nyeri hanya pada saat kontraksi, dan bebas dari rasa nyeri pada saat interval kontraksi (relaksasai). Sekitar 85% - 95% wanita melahirkan melaporkan rasa nyeri yang amat sangat selama kala II persalinan, pembukaan serviks dan penurunan presentasi bayi. Nyeri menjadi salah satu alasan untuk memilih berbagai metode untuk mengurangi rasa nyeri saat persalinan(hughs, 1992 dalam Bobak, Lowdermilk, Perry & Jensen, 1995). Nyeri pada saat persalinan dapat mempengaruhi ketegangan emosi akibat rasacemas sampai rasa takut. Perasaan takut tersebut akan semakin memperberat persepsi nyeri selama persalinan. Nyeri persalinan dapat menimbulkan respon fisiologis yang mengurangi kemampuan rahim saat kontraksi, sehingga dapat memperpanjang waktu persalinan (Bobak, Lowdermilk & Jensen, 1995). Peningkatan rasa takut akibat persepsi nyeri saat persalinan telah menjadi alas Diterima 7 Februari, 2014; Revisi 2 Maret, 2014; Disetujui 15 Maret, 2014

2 an para ibu bersalin untuk cenderung memilih cara bersalin dengan operasi seksio caesaria, anestesi atau analgesia. Tidak sedikit doketer kandungan yang memenuhi permintaan ibu-ibu bersalin untuk melakukan tindakan operasi tanpa indikasi yang seharusnya. Namun, perlu juga dipikirkan resiko atau komplikasi dari tindakan dan medikasi yang dapat dialami oleh ibu dan bayi, di samping tingginya nilai uang yang harus dikeluarkan. Berbagai intervensi dapat dilakukan, yang meliputi berbagai metode persiapan persalinan baik farmakologis maupun nonfarmakologis untuk membantu ibu, suami atau keluarga dalam mengatasi rasa tidak nyaman dalam persalinan. Intervensi yang dapat dipilih ibu bersalin tergantung keadaan dan pilihan, baik keadaan ibu dan calon bayimaupun tenaga kesehatan yang merawatnya. Metode hipnosis saat ini sudah menjadi salah satu metode nonfarmakologis yang merupakan pengembangan dari teknik relaksasi dalam mengurangi rasa nyeri selama persalinan. Metode hipnosis yang digunakan dalam proses persalinan ini dikenal dengam nama Hypnobirthing (Andriana, 2007). Metode ini telah dibuktikan efektif untuk mengatasi nyeri, mengurangi kebutuhan penggunaan anestesi dan mengurangi rasa cemas, takut, dan nyeri yang berhubungan dengan proses persalinan (Martin, Schauble, rai & Curry, 2001). Hipnosis dalam persalinan pada prinsipnya bertujuan untuk membuat ibu yang melahirkan lebih tenang dan rileks, sehingga sikap tersebut dapat memblokir rasa cemas dan takut yang dirasakan. Metode hipnosis selama persiapan persalinan dapat menumbuhkan rasa nyaman dan percaya diri serta memfasilitasi peningkatan sense of control dalam menjalani proses persalinan normal yang nyaman dan sehat (Martin, Schuble, Rai & Curry, 2001). Penelitian tentang hipnosis dalam persalinan telah banyak diterbitkan di luar negeri.hosital Newspaper New York edisi 2 pada tahun 2006 menjelaskan bahwa telah lebih dari 6000 artikel tentang hipnosis diterbitkan di dalam berbagai jurnal medikal dan psikologi sejak tahun 1950-an (Ellner, 2006). Hal ini menunjukkan bahwa metode hipnosis telah menjadi perhatian khusus di kalangan praktisi kesehatan untuk terus diteliti dan dikembangkan untuk menjadi salah satu kompetensi yang bisa dijadikan solusi dalam mengatasi masalah kesehatan. Salah satu penelitian tentang efek hipnosis dalam proses persalinan terhadap 42 responden, dimana kelompok pertama yang terdiri dari 22 ibu hamil dilakukan hipnosis mulai dari kehamilan 24 minggu, dan 20 ibu hamil sebagai grup kontrol. Hasil yang diperoleh adalah rata-rata lama rawat di rumah sakit setelah melahirkan pada kelompok yang dihipnosis adalah 2 hari, sedangkan yang tidak dihipnosis adalah 8 hari, 12 orang dalam kelompok kontrol mengalami tindakan pembedahan, sementara dalam kelompok hipnosis tidak ada. Penggunaan hipnosis dalam persiapan persalinan perlu dilakukan untuk mengurangi resiko tindakan pembedahan dan menurunkan lama rawat di rumah sakit sehingga biaya yang akan dikeluarkan oleh ibu menjadi lebih rendah (Martin, Schuble, Rai & Curry, 2001). Puskesmas Cibiru Hilir merupakan salah satu puskesmas yang berada di Kecamatan Cileunyi Bandung. Berdasarkan hasil studi pendahuluan dengan melakukan wawancara kepada perawat yang bekerja disana, setiap ;tahun jumlah pasien bersalin mengalami peningkatan dikarenakan sebagian besar masyarakat di wilayah kerjanya adalah pasangan usia subur, dan belum adanya intervensi khusus dalam penanganan nyeri persalinan Dari uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Pengaruh Metode Hypnobirthing dalam Menurunkan Rasa Cemas dan Nyeri Persalinan Pada Ibu Bersalin Kala I di Puskesmas Cibiru Hilir Bandung. 2. Metode Penelitian 3.1 Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan desain analitic dengan pendekatan comparasi 2 sampel berpasangan, berarti menguji ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara nilai variabel dari dua sampel yang berpasangan/berkorelasi. Sampel yang berpasangan dapat berupa satu sampel diukur dua kali (Sugiyono, 2003). Dalam hal ini peneliti akan membandingkan perbedaan tingkat kecemasan dan skala nyeri sebelum dan sesudah dilakukan hypnobirthing 340

3 3.2 Populasi dan Sampel Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah ibu bersalin kala I yang berada di wilayah kerja Puskesmas Cibiru Hilir Kecamatan Cileunyi Bandung yang berjumlah 50 orang Sampel Sampel pada penelitian ini adalah semua ibu bersalin kala I yang berada di wilayah kerja Puskesmas Cibiru Hilir Kecamatan Cileunyi Bandung yang berjumlah 50 orang. Peneliti menggunakan teknik total sampling yaitu pengambilan sampel dari populasi secara keseluruhan sesuai dengan kriteria inklusi yang dibuat oleh peneliti (Sugiyono, 2005). Karakteristik sampel yang dapat dimasukkan dalam kriteria inklusi pada penelitian ini meliputi: 1. Responden bersedia menjadi subyek penelitian dengan cara menandatangani lembar persetujuan. Penelitian ini tidak memaksa sehingga responden dapat mengundurkan diri sewaktu-waktu. Klien yang bersedia menjadi responden 2. Ibu bersalin kala I 3. Persalinan yang pertama/primipara sehingga klien masih belum memiliki pengalaman melahirkan 4. Kelahiran fisiologis untuk menghindari adanya resiko saat persalinan. 5. Belum pernah mendapatkan pendidikan kesehatan tentang hypnobirthing 3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian Pengumpulan data dilaksanakan di desa cibiru Hilir kecamatan Cileunyi Bandung wilayah kerja Puskesmas Cibiru Hilir. Waktu penelitian direncanakan selama 3 bulan. 3.4 Teknik Pengumpulan Data Rasa cemas dan nyeri persalinan pada responden diukur dengan menggunakan Skala Distress dan VAS. Reseponden diberi perlakuan metode hypnobirthing selama kala I setelah melakukan pre test. Post-test menggunakan instrumen yang sama dengan saat pre-test. 3.6 Analisa Data Analisis data dilakukan untuk mengetahui seberapa kuat pengaruh hypnobirthing terhadap kecemasan dan rasa nyeri persalinan sebelum dan sesudah diberi perlakuan dengan mengggunakan uji t- test dengan tingkat kemaknaan yang ditentukan sebesar (a) 0,05. Jika nilai (a) > 0,05, maka hipotesa kerja diterima, artinya ada pengaruh hypnobirthing terhadap rasa cemas dan nyeri pada saat persalinan kala I. 3.7 Pengolahan Data Pengolahan Data Pengolahan data sebelum analisis data dilakukan melalui empat langkah, yaitu editing, coding, processing dan cleaning (Hastono, 2007): Editing Peneliti dan kolektor data melakukan pengecekan kelengkapan isian kuesioner, kejelasan penulisan jawaban, dan relevansi dengan pertanyaan.hasilnya pengisian kuesioner lengkap dan jelas, sehingga peneliti tidak perlu mengklarifikasi kepada responden Coding Peneliti memberikan kode A1 diikuti nomor urut responden (A1.1,A1.2,...) untuk pre intervensi, dan A2 diikuti nomor urut responden (A2.1,A2.2,...) untuk post intervensi. Peneliti mengubah data berbentuk huruf menjadi data berbentuk angka atau bilangan berupa skor jawaban responden berdasarkan ketentuan yang ditetapkan peneliti untuk mempermudah analisis Processing Peneliti memproses data dengan cara melakukan entry data dari masing-masing responden Ke dalam program komputer Cleaning Peneliti mengecek kembali data yang telah di-entry. Setelah diketahui tidak ada kesalahan, dilakukan tahap analisis data sesuai jenis data. 3. Pembahasan Tabel 4.1 Distribusi responden berdasarkan usia ibu bersalin kala I di RSUD Kota Bandung periode 15 Juli 15 Oktober No. Usia F %

4 Jumlah Total ,00 Berdasarkan tabel 4.2 Usia kehamilan responden rata-rata 40 minggu (43,3%). Tabel 4.2 Distribusi responden berdasarkan usia kehamilan ibu bersalin kala I di RSUD Kota Bandung periode 15 Juli 15 Oktober 2014 No. Usia Kehamilan F % Berdasarkan tabel 4.3 nyeri rata-rata sebelum diberikan intervensi adalah 3.50 dengan standar deviasinya adalah dan nyeri rata-rata setelah diberikan intervensi adalah 2.00 dengan standar deviasi Sedangkan rata-rata kecemasan pada responden sebelum dilakukan inervensi adalah dengan standar deviasi dan setelah diberikan perlakuan rata-rata kecemasan responden dengan standar deviasi Pengaruh Hypnobirthing terhadap rasa cemas persalinan. Berdasarkan table didapatkan hasil analisis perbedaan yang bermakna tentang rasa cemas dan nyeri pada responden sebelum dan sesudah artinya Ho atau hipotesis kerja diterima, berarti ada penurunan kecemasan dan rasa nyeri pada ibu kala I setelah dilakukan hypnosis. PEMBAHASAN Responden dalam penelitian ini berjumlah 30 orang. Karakteristik responden dalam penelitian ini terdiri dari usia, dan usia kehamilan. Usia individu terhitung sejak individu tersebut dilahirkan hingga saat berulang tahun (Nursalam, 2003). Permasalahan cemas dan nyeri berpengaruh terhadap cara ibu berusaha menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan terhadap masalah yang dihadapi. Usia kehamilan responden ratarata 40 minggu. Dalam kondisi tenang, ibu bisa diajarkan untuk menenangkan pikiran dengan cara fokus dan konsentrasi yang akhirnya ibu mampu menghipnotis diri sendiri (self hypnotis) dengan memasukkan sugesti positif ke dalam pikirannya. Melalui Hypnobirthing tersebut ibu diajarkan menanamkan katakata positif dalam alam bawah sadar. Rasa takut, cemas, dan tegang memicu produksi hormon prostaglandin sehingga timbul stres. Kondisi stres dapat mengurangi kemampuan tubuh menahan rasa nyeri (Bobak, 2005, Maternity Nursing, Diakses tanggal 10 Maret 2014). Pengontrolan nyeri dan pencegahan kecemasan pada persalinan merupakan fokus dan tujuan dari keperawatan maternitas terhadap ibu bersalin. Pendekatan nonfarmakologi dalam manajemen nyeri sangat sesuai bagi perawat dan merupakan metoda alternatif yang dipilih oleh banyak ibu. Pendekatan nonfarmakologi dalam mengatsi nyeri meliputi berbagai macam tekhnik yang ditujukkan tidak hanya pada sensasi fisik dari nyeri tetapi juga untuk mencegah kecemasan dengan meningkatkan komponen psikoemosional dan spiritual 342

5 dari perawatan. Metoda nonfarmakologik untuk menurunkan nyeri tidak berpotensi dalam menimbulkan efek bahaya bagi ibu dan bayi. Diantara beberapa manfaat tekhnik nonfarmakologis selain menurunkan nyeri persalianan juga mempunyai sifat noninvasif, sederhana, efektif, dan tanpa efek yang membahayakan. Metoda farmakologis dalam persalinan umumnya ditemukan di lapangan lebih efektif dalam penurunan nyeri daripada metoda nonfarmakologis, meskipun demikian metoda tersebut tetap lebih mahal dan juga menimbulkan efek bahaya (Brown, Douglas & Flood, 2001). Salah satu metoda nonfarmakologis yang dapat digunakan untuk menurunkan nyeri dan cemas persalinan adalah penggunaan self hypnosis atau hypnobirthing. Hypnobirthing terdiri atas kata hypno (dari hypnosis) dan birthing (melahirkan), diartikan sebagai seni dan keterampilan untuk meningkatkan ketenangan pikiran sehingga dapat menghadapi persalinan dengan nyaman. Dengan kondisi ibu yang tenang, ketenangan pikiran juga dirasakan bayi dalam kandungan (E:\Melahirkan tanpa rasa sakit «Sukmayana.mht). Hypnosis mengubah sensasi atau perasaan sakit oleh perhatian seseorang secara langsung untuk keluar dari rasa sakit (mengalihkan perhatian) atau dengan meringankan kesan atau sugesti rasa sakit (Elton et al,1983). Dengan demikian Hypnobirthing adalah penggunaaan hypnosis untuk proses persalinan yang alami, lancar alami dan dilakukan dalam keadaan sadar. Dalam diri ibu muncul suasana rileks sehingga mengurangi rasa sakit saat melahirkan. Selain berguna untuk mengurangi rasa sakit dan memperlancar proses persalinan, hypnobirthing atau penggunaan self hypnosis selama persalinan bisa mencegah gangguan emosional baik saat sebelum persalinan dan setelah persalinan. Selain itu karena ibu masuk dalam proses pikiran bawah sadar, seorang ibu bisa menjalin komunikasi dan jalinan kasih sayang kepada janin di dalam rahim. Intinya manusia bisa mengkoordinasikan fungsi mind body soul (pikiran tubuh dan jiwa) secara harmonis sehingga didapatkan perasaan bahagia dalam proses persalinan maupun saat pasca melahirkan. Hasil penelitian didapatkan data bahwa responden jauh lebih tenang dan mampu melakukan distraksi untuk mengantisipasi rasa nyeri persalinan sehingga ibu mampu menghadapi dan mengikuti pimpinan persalinan dengan baik. 4. Simpulan Skala nyeri ibu bersalin kala I di ruang bersalin RSUD Kota Bandung periode 15 Juli 15 Oktober 2014 sebelum dilakukan Hypnobirthing adalah sedang dan berat, sedangkan sesudah dilakukan Hypnobirthing skala nyeri menjadi ringan dan sedang. Rasa cemas ibu bersalin kala I di ruang bersalin RSUD Kota Bandung periode 15 Juli 15 Oktober 2014 sebelum dilakukan Hypnobirthing adalah sedang, sedangkan sesudah dilakukan Hypnobirthing rasa cemas mejadi ringan. Terdapat perbedaan yang bermakna pada penurunan rasa cemas dan nyeri persalinan sebelum dan setelah dilakukan metode hypnobirthing. Penelitian ini bermanfaat bagi penurunan rasa nyeri dan cemas yang secara langsung dirasakan oleh responden, sehingga diharapkan responden termotivasi dan mau menerapkan tekhik hypnosis yang telah diajarkan ketika menghadapi rasa nyeri maupun rasa cemas selain ketika bersalin dan berusaha mencari informasi yang lebih banyak tentang teknik hypnosis sehingga terlatih dalam melakukan hypnosis secara mandiri (self hypnosis). Perlu dilakukan penelitian-penelitian berikutnya, terkait dengan kecemasan dan nyeri saat persalinan, seperti: Faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri dan cemas pada ibu bersalin. Bagi Pelayanan Kesehatan / Rumah Sakit Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi pihak rumah sakit dalam meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat terutama dalam penerapan terapi nonfarmakologis sebagai alternatif tindakan untuk menurunkan rasa nyeri dan kecemasan, sehingga diharapkan rumah sakit membuat program terkait peningkatan pengetahuan dan keterampilan tenaga kesehatan terutama perawat dalam hal terapi nonfarmakologis terutama teknik hynosis yang dapat diterapkan bukan hanya di unit kebidanan tetapi juga di unit-unit yang lainnya. 343

6 Referensi Andriana, E. (2007). Melahirkan tanpa rasa sakit dengan metode relaksasi hypno-birthing. Jakarta: PT. Buana Ilmu Populer. Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian, suatu pendekatan praktek. (Ed.Revisi). Yogyakarta: Rineka Cipta. Bobak, I., Lowdermilk, D., Jensen, M. (1995). Maternity nursing. (4th ed). San Francisco: Mosby. Ellner, M. (2006). Certified hypnoterapist in hospital settings. Diambil pada tanggal 3 Januari 2013 dari Ladewig, P.A.W., London, M.L., & Davidson, M.R. (2006). Contemporary maternal newborn nursing care.(6thed). New Jersey: Pearson Prentice Hall. Martin, A., Schauble, P., Rai, S., Curry, W. (2001). Effects of hypnosis on the labor process and birth outcomes of pregnant adolescents. Diambil pada tanggal 31 Januari 2013 dari Mehl-Madrona, L. (2004). Hypnosis to facilitate uncomplicated birth. Diambil pada tanggal 31 Januari 2013 dari Mongan, M. (2005). Hypno-birthing: the mongan method, melahirkan secara aman, mudah dan nyaman. (Udumbara, E. Trans). Jakarta: PT. Buana Ilmu Populer. May, K.A., & Mahlmeister, L.R. (2000). Maternal & neonatal nursing: Family centered care. Philadelphia: J. B. Lippincot. Pillitteri, A. (2003). Maternal & child health nursing, care of the childbearing & childrearing family. (4th ed). Philadelphia: Lippincott. Sherwen, L.N., Scoloveno, M.A., & Weingarten,C.T (1995). Nursing care of the Childbearing Family, 2th ed, Norwalk: Apleton & Lange Sunardi, B. (2009). Neuro Linguistic Programming. Disampaikan dalam full day workshop for Obs-Gyn Practitioners. Jakarta 31 Juli 2009 Tomey, A.M., & Alligood, M.R. (2006). Nursing theorist and their work. (6Ed). St.Louis: Mosby Tournaire, M., Theau-Yonneau, A. (2007). Complementary and alternative to pain relief during labor. Diambil pada tanggal 31 Januari 2013 dari es/by-nc/2.0/uk/ th VandeVusse, L. (2007). Hypnosis for childbirth: a retrspective comparative analysis of outcomes in one obstetrician s practice. Diambil pada tanggal 3 Januari 2013 dari 344

HIPNOSIS DALAM MENGURANGI RASA CEMAS DAN NYERI ANTENATAL. Hypnosis to Reduce Antenatal Anxiety and Pain ABSTRAK

HIPNOSIS DALAM MENGURANGI RASA CEMAS DAN NYERI ANTENATAL. Hypnosis to Reduce Antenatal Anxiety and Pain ABSTRAK Volume 3, Nomor 2 Versi online / URL: HIPNOSIS DALAM MENGURANGI RASA CEMAS DAN NYERI ANTENATAL Hypnosis to Reduce Antenatal Anxiety and Pain Ririn Anantasari 1, Ni Wayan Dwi R 2 & Gunawan 3 1, 2 & 3 Staf

Lebih terperinci

Kata Kunci: Pengetahuan Mahasiswi, Persalinan, Hypnobirthing

Kata Kunci: Pengetahuan Mahasiswi, Persalinan, Hypnobirthing GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI KEBIDANAN TENTANG PERSALINAN DENGAN HYPNOBIRTHING DI AKADEMI KEBIDANAN MANNA KABUPATEN BENGKULU SELATAN Gusni Rahmarianti Akademi Kebidanan Manna Abstrak: Hypnobirthing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan yang sehat dan kondisi fisik yang aman dan keadaan emosi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan yang sehat dan kondisi fisik yang aman dan keadaan emosi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan yang sehat dan kondisi fisik yang aman dan keadaan emosi yang memuaskan baik bagi ibu maupun janin adalah hasil akhir yang diharapkan dari perawatan maternitas

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan uji hasil olah data descriptive tingkat kecemasan di kedua kelompok yakni

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan uji hasil olah data descriptive tingkat kecemasan di kedua kelompok yakni digilib.uns.ac.id BAB IV PEMBAHASAN A. Pembahasan Berdasarkan uji hasil olah data descriptive tingkat kecemasan di kedua kelompok yakni kelompok intervensi hypnobirthing dan kelompok kontrol didapatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia lebih dari ibu meninggal setiap tahun saat hamil atau bersalin. Di

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia lebih dari ibu meninggal setiap tahun saat hamil atau bersalin. Di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2012 memperkirakan di seluruh dunia lebih dari 585.000 ibu meninggal setiap tahun saat hamil atau bersalin. Di Indonesia menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal.

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lahir. Ini didefinisikan sebagai pembukaan serviks yang progresif, dilatasi atau

BAB I PENDAHULUAN. lahir. Ini didefinisikan sebagai pembukaan serviks yang progresif, dilatasi atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persalinan adalah suatu proses fisiologis yang memungkinkan serangkaian perubahan yang besar pada ibu untuk dapat melahirkan janinnya melalui jalan lahir. Ini

Lebih terperinci

PW215 KEPERAWATAN MATERNITAS 1

PW215 KEPERAWATAN MATERNITAS 1 RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PW215 KEPERAWATAN MATERNITAS 1 Dosen: Asih Purwandari, S.Kep.,Ners., M.Kep PROGRAM STUDI DIII KAPERAWATAN FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Volume VII Nomor 2, Mei 2017 pissn eissn

Volume VII Nomor 2, Mei 2017 pissn eissn PENGARUH TEKHNIK AKUPRESUR TERHADAP PENGURANGAN INTENSITAS NYERI KALA I PERSALINAN Indah Sulistyoningrum (Prodi D III Kebidanan, STIKes Paguwarmas Cilacap ABSTRAK Persalinan adalah tugas reproduksi untuk

Lebih terperinci

Siti Haniyah 1), Pramesti Dewi 2), Iis Setiawan 3)

Siti Haniyah 1), Pramesti Dewi 2), Iis Setiawan 3) EFEKTIVITAS TEKNIK HYPNOBIRTHING TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI KELURAHAN TELUK PURWOKERTO SELATAN Siti Haniyah ), Pramesti Dewi ), Iis Setiawan

Lebih terperinci

PENGARUH HYPNOBIRTHING TERHADAP TINGKAT NYERI DAN KEMAJUAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI BPM KOTA CIMAHI

PENGARUH HYPNOBIRTHING TERHADAP TINGKAT NYERI DAN KEMAJUAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI BPM KOTA CIMAHI PENGARUH HYPNOBIRTHING TERHADAP TINGKAT NYERI DAN KEMAJUAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI BPM KOTA CIMAHI Indria Astuti 1*, Noviyanti 2 1 Stikes Jend. A. Yani Cimahi, Indonesia 2 Stikes Jend. A. Yani

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK Kasmuning*, Faizzatul Ummah**..............................ABSTRAK........................................................

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menimbulkan rasa nyeri (Prawirohardjo, 2008). Nyeri persalinan dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menimbulkan rasa nyeri (Prawirohardjo, 2008). Nyeri persalinan dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persalinan adalah suatu peristiwa fisiologis dalam siklus kehidupan seorang wanita, dimana persalinan dan kelahiran bayi merupakan suatu kejadian yang membahagiakan,

Lebih terperinci

Nursalam*, Retnayu Pradanie*, Ida Ayu Trisnadewi*

Nursalam*, Retnayu Pradanie*, Ida Ayu Trisnadewi* HYPNOBIRTHING MENINGKATKAN TOLERANSI NYERI DAN MENURUNKAN KECEMASAN IBU INPARTU KALA I FASE AKTIF (Hypnobirthing Increase Pain Tolerance and Anxiety in Active Phase Labor) Nursalam*, Retnayu Pradanie*,

Lebih terperinci

PENGARUH TEKNIK BIRTHBALL TERHADAP LAMANYA PERSALINAN KALA I DI BPS HERANOVITA KABUPATEN ACEH UTARA

PENGARUH TEKNIK BIRTHBALL TERHADAP LAMANYA PERSALINAN KALA I DI BPS HERANOVITA KABUPATEN ACEH UTARA PENGARUH TEKNIK BIRTHBALL TERHADAP LAMANYA PERSALINAN KALA I DI BPS HERANOVITA KABUPATEN ACEH UTARA Sinopsis Rencana Tesis Oleh : Husna Maulida, SST BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angka Kematian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Penelitian Jenis penelitian eksperimental yaitu penelitian yang observasinya dilakukan terhadap efek dari manipulasi peneliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 0 sampai <12, trimester II antara minggu ke 12 hingga <28, dan trimester III

BAB I PENDAHULUAN. 0 sampai <12, trimester II antara minggu ke 12 hingga <28, dan trimester III BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu proses yang dimulai sejak proses konsepsi hingga lahirnya janin (Syaifudin dalam Dewi dan Sunarsih, 2011). Kehamilan dibagi atas 3 triwulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kurang dari 24 jam tanpa komplikasi baik bagi ibu maupun bagi janin (Prawirohardjo,

BAB I PENDAHULUAN. kurang dari 24 jam tanpa komplikasi baik bagi ibu maupun bagi janin (Prawirohardjo, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal. Persalinan adalah pelepasan dan pengeluaran produk konsepsi (janin, air ketuban, plasenta dan selaput

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penuh dengan rasa nyeri, rasa takut, penderitaan bahkan kematian (WHO, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. penuh dengan rasa nyeri, rasa takut, penderitaan bahkan kematian (WHO, 2003). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap tahun lebih dari 200 juta wanita hamil, di mana di dapatkan kehamilan berakhir dengan kelahiran bayi hidup pada ibu yang sehat. Walaupun demikian pada beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perhatian lebih dikarenakan angka kematian ibu 60% terjadi pada masa nifas

BAB I PENDAHULUAN. perhatian lebih dikarenakan angka kematian ibu 60% terjadi pada masa nifas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa nifas atau postpartum adalah masa setelah persalinan selesai sampai 6 minggu atau 42 hari. Setelah masa nifas, organ reproduksi secara berlahan akan mengalami perubahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan proses pengeluaran atau proses untuk mendorong hasil dari

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan proses pengeluaran atau proses untuk mendorong hasil dari BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Malinowski (2000) masalah kehamilan dan persalinan merupakan fokus perhatian yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat, pada proses persalinan terjadi sebuah

Lebih terperinci

Kata Kunci: Posisi Dorsal Recumbent, Posisi litotomi, Keadaan Perineum

Kata Kunci: Posisi Dorsal Recumbent, Posisi litotomi, Keadaan Perineum KEADAAN PERINEUM LAMA KALA II DENGAN POSISI DORSAL RECUMBENT DAN LITOTOMI PADA IBU BERSALIN Titik Lestari, Sri Wahyuni, Ari Kurniarum Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Kebidanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks, persalinan

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks, persalinan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks, persalinan lahirnya bayi, placenta dan membran dari rahim ibu (Depkes, 2004). Persalinan dan kelahiran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh seorang ibu berupa pengeluaran hasil konsepsi yang hidup didalam uterus melalui vagina ke dunia luar.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa, dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa, dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sehat adalah suatu gambaran kondisi Indonesia di masa depan, yakni masyarakat, bangsa, dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tindakan operasi seksio sesaria menurut Sarwono (2008) dalam buku Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Tindakan operasi seksio sesaria menurut Sarwono (2008) dalam buku Ilmu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tindakan operasi seksio sesaria menurut Sarwono (2008) dalam buku Ilmu Kebidanan merupakan proses persalinan dimana janin dilahirkan melalui insisi pada dinding perut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diakhiri dengan penutupan dan penjahitan luka. Sayatan atau luka yang dihasilkan

BAB I PENDAHULUAN. diakhiri dengan penutupan dan penjahitan luka. Sayatan atau luka yang dihasilkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembedahan atau operasi adalah semua tindakan pengobatan yang menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani dan pada umumnya

Lebih terperinci

Kecemasan ialah suatu perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung

Kecemasan ialah suatu perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal merupakan salah satu unsur penentu status kesehatan. Angka kematian ibu (AKI) melahirkan yang terjadi pada saat kehamilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan merupakan proses pergerakan keluar janin, plasenta, dan membran dari

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan merupakan proses pergerakan keluar janin, plasenta, dan membran dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persalinan merupakan proses pergerakan keluar janin, plasenta, dan membran dari dalam rahim melalui jalan lahir (Bobak, 2012). Persalinan dikatakan normal jika proses

Lebih terperinci

KESIAPAN PSIKOLOGIS IBU HAMIL TRIMESTER III DALAM PERSIAPAN PERSALINAN PASCA RELAKSASI HYPNOBIRTHING

KESIAPAN PSIKOLOGIS IBU HAMIL TRIMESTER III DALAM PERSIAPAN PERSALINAN PASCA RELAKSASI HYPNOBIRTHING KESIAPAN PSIKOLOGIS IBU HAMIL TRIMESTER III DALAM PERSIAPAN PERSALINAN PASCA RELAKSASI HYPNOBIRTHING Henik Istikhomah, Dyah Ayu Putri Mumpuni Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Meningkatkan derajat kesehatan yang adil dan merata seperti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Meningkatkan derajat kesehatan yang adil dan merata seperti BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Meningkatkan derajat kesehatan yang adil dan merata seperti ditingkatkan melalui sikap respontif dan efektif dalam melakukan suatu tindakan untuk memberi kenyamanan

Lebih terperinci

Anda akan belajar langsung dari Master Hipnotis IHA (Indonesian Hypnosis Association).

Anda akan belajar langsung dari Master Hipnotis IHA (Indonesian Hypnosis Association). 1 Pusat Pelatihan Hipnotis dan Hipnoterapi Indonesia Indonesian Hypnosis Association Jln. Raya Welahan-Jepara Km. 2, Jepara, Jawa Tengah, Indonesia. +622913408700, 081390390132, 081252777720, infopusat@gmail.com

Lebih terperinci

LOG BOOK APLIKASI TEORI MODEL KONSEP UNPLEASANT SYMPTOM AUDREY GIFT PADA ASUHAN KEPERAWATAN NY. DS G 1 DI IGD RSUP PERSAHABATAN

LOG BOOK APLIKASI TEORI MODEL KONSEP UNPLEASANT SYMPTOM AUDREY GIFT PADA ASUHAN KEPERAWATAN NY. DS G 1 DI IGD RSUP PERSAHABATAN LOG BOOK APLIKASI TEORI MODEL KONSEP UNPLEASANT SYMPTOM AUDREY GIFT PADA ASUHAN KEPERAWATAN NY. DS G 1 P 0 A 0 DI IGD RSUP PERSAHABATAN APLIKASI KEPERAWATAN MATERNITAS LANJUT I Oleh : R. Nety Rustikayanti

Lebih terperinci

Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin. By. Ulfatul Latifah, SKM

Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin. By. Ulfatul Latifah, SKM Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin By. Ulfatul Latifah, SKM Kebutuhan Dasar pada Ibu Bersalin 1. Dukungan fisik dan psikologis 2. Kebutuhan makanan dan cairan 3. Kebutuhan eliminasi 4. Posisioning dan aktifitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan adalah rangkaian proses fisiologis yang berakhir dengan pengeluaran hasil konsepsi oleh ibu. Proses yang fisiologis pada umumnya dimulai dengan adanya kontraksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data statistik yang dikeluarkan World Health Organization. (WHO) sebagai badan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menangani

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data statistik yang dikeluarkan World Health Organization. (WHO) sebagai badan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menangani BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut data statistik yang dikeluarkan World Health Organization (WHO) sebagai badan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menangani masalah bidang kesehatan, tercatat

Lebih terperinci

PENGARUH HYPNOBIRTHING TERHADAP INTENSITAS NYERI PERSALINAN PRIMIPARA INFLUENCE OF HYPNOBIRTHING ON THE PRIMIPAROUS INTENSITY OF LABOUR PAIN

PENGARUH HYPNOBIRTHING TERHADAP INTENSITAS NYERI PERSALINAN PRIMIPARA INFLUENCE OF HYPNOBIRTHING ON THE PRIMIPAROUS INTENSITY OF LABOUR PAIN PENGARUH HYPNOBIRTHING TERHADAP INTENSITAS NYERI PERSALINAN PRIMIPARA INFLUENCE OF HYPNOBIRTHING ON THE PRIMIPAROUS INTENSITY OF LABOUR PAIN Alfiyana Yulia, Budi Prasetyo Program Studi Pendidikan Bidan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menilai keadaan bayi sesaat setelah lahir 1. Pemeriksaan ini dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. untuk menilai keadaan bayi sesaat setelah lahir 1. Pemeriksaan ini dilakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nilai APGAR merupakan suatu metode sederhana yang dipakai oleh bidan untuk menilai keadaan bayi sesaat setelah lahir 1. Pemeriksaan ini dilakukan secara cepat bayi baru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Group Pre-Test Post-Test Desain Tanpa Kelompok Control dimana desain

BAB III METODE PENELITIAN. Group Pre-Test Post-Test Desain Tanpa Kelompok Control dimana desain 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah One Group Pre-Test Post-Test Desain Tanpa Kelompok Control dimana desain penelitian ini termasuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan millennium (MDG s)

BAB I PENDAHULUAN. target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan millennium (MDG s) 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat kesehatan perempuan. Angka kematian ibu juga merupakan salah satu target yang telah ditentukan

Lebih terperinci

Aplikasi Tekhnik Effleurage Sebagai Penatalaksanaan Nyeri Persalinan Ibu Bersalin Di Bidan Praktik Mandiri Kecamatan Tembalang

Aplikasi Tekhnik Effleurage Sebagai Penatalaksanaan Nyeri Persalinan Ibu Bersalin Di Bidan Praktik Mandiri Kecamatan Tembalang Aplikasi Tekhnik Effleurage Sebagai Penatalaksanaan Nyeri Persalinan Ibu Bersalin Di Bidan Praktik Mandiri Kecamatan Tembalang Dyah Ayu Wulandari1 1*, Vita Triani Adhi Putri2 2. 1 Program Studi D IV Bidan

Lebih terperinci

Jurnal Keperawatan, Volume VIII, No. 2, Oktober 2012 ISSN MASSAGE DALAM PENATALAKSANAAN NYERI DAN LAMANYA KALA I PERSALINAN IBU PRIMIPARA

Jurnal Keperawatan, Volume VIII, No. 2, Oktober 2012 ISSN MASSAGE DALAM PENATALAKSANAAN NYERI DAN LAMANYA KALA I PERSALINAN IBU PRIMIPARA PENELITIAN MASSAGE DALAM PENATALAKSANAAN NYERI DAN LAMANYA KALA I PERSALINAN IBU PRIMIPARA Titi Astuti*, Rohayati* Proses persalinan selalu berhubungan dengan rasa nyeri, cemas, dan ketidaknyamanan yang

Lebih terperinci

EVIDENCE BASED PADA PERSALINAN KALA I OLEH: MERI KURNIATI NIM :

EVIDENCE BASED PADA PERSALINAN KALA I OLEH: MERI KURNIATI NIM : EVIDENCE BASED PADA PERSALINAN KALA I OLEH: MERI KURNIATI NIM : 1515301374 Dalam beberapa tahun terakhir atau tepatnya beberapa bulan terakhir kita sering mendengar tentang evidence based. Evidence based

Lebih terperinci

PENGARUH HYPNOBIRTHING TERHADAP TINGKAT NYERI PADA KALA I FASE AKTIF PRIMIPARA DI KLATEN

PENGARUH HYPNOBIRTHING TERHADAP TINGKAT NYERI PADA KALA I FASE AKTIF PRIMIPARA DI KLATEN PENGARUH HYPNOBIRTHING TERHADAP TINGKAT NYERI PADA KALA I FASE AKTIF PRIMIPARA DI KLATEN Kanthi Surati, Sayidah STIKES Aisyiyah Surakarta Email : misskant@rocketmail.com ABSTRACT Pain in childbirth is

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Brunner & Suddarth, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Brunner & Suddarth, 2002). 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Brunner & Suddarth, 2002). Nyeri

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN MINAT IBU TENTANG HYPNOBIRTHING DALAM MENGURANGI NYERI PERSALINAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN MINAT IBU TENTANG HYPNOBIRTHING DALAM MENGURANGI NYERI PERSALINAN HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN MINAT IBU TENTANG HYPNOBIRTHING DALAM MENGURANGI NYERI PERSALINAN Siti Choiriyah 1), Kartika Sari 2), Ari Andayani 3) Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ngudi Waluyo

Lebih terperinci

Pengaruh Terapi Murottal Terhadap Nyeri Pasien Post Seksio Sesaria Di Rsi Sunan Kudus Kabupaten Kudus Tahun 2016

Pengaruh Terapi Murottal Terhadap Nyeri Pasien Post Seksio Sesaria Di Rsi Sunan Kudus Kabupaten Kudus Tahun 2016 Pengaruh Terapi Murottal Terhadap Nyeri Pasien Post Seksio Sesaria Di Rsi Sunan Kudus Kabupaten Kudus Tahun 2016 Heny Siswanti 1*, Ummi Kulsum 2* 1,2 Program Studi Keperawatan STIKES Muhammadiyah Kudus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lahir sejak lama telah menjadi masalah, khususnya di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. lahir sejak lama telah menjadi masalah, khususnya di negara-negara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kematian dan kesakitan pada ibu hamil dan bersalin serta bayi baru lahir sejak lama telah menjadi masalah, khususnya di negara-negara berkembang. Sekitar 25-50% kematian

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian quasi experiment rancangan penelitian one group pre test-pasca test desain. One group

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi

BAB I PENDAHULUAN. tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan yang tidak menyenangkan. Sifatnya sangat subjektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal skala atau tingkatannya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah Quasi Experiment (eksperimen semu) dengan rancangan Non Equivalent

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. experiment menggunakan pendekatan pre-post test design with control group.

BAB III METODE PENELITIAN. experiment menggunakan pendekatan pre-post test design with control group. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitative dengan metode quasy experiment menggunakan pendekatan pre-post test design with control group. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. setelah dilaksanakan intervensi ( Arikunto, 2006) dengan menggunakan. Intervensi A 1. Bladder training

BAB III METODE PENELITIAN. setelah dilaksanakan intervensi ( Arikunto, 2006) dengan menggunakan. Intervensi A 1. Bladder training BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain penelitian yaitu quasi eksperimental. Kelompok subyek yang diobservasi setelah dilaksanakan

Lebih terperinci

HUBUNGAN SENAM YOGA DENGAN KESIAPAN FISIK DAN PSIKOLOGIS IBU HAMIL DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI KELAS ANTEPARTUM GENTLE YOGA YOGYAKARTA

HUBUNGAN SENAM YOGA DENGAN KESIAPAN FISIK DAN PSIKOLOGIS IBU HAMIL DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI KELAS ANTEPARTUM GENTLE YOGA YOGYAKARTA HUBUNGAN SENAM YOGA DENGAN KESIAPAN FISIK DAN PSIKOLOGIS IBU HAMIL DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI KELAS ANTEPARTUM GENTLE YOGA YOGYAKARTA Alfie Ardiana Sari, Dian Puspitasari Stikes Jenderal Achmad Yani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa mengandung dan bersalin adalah masa yang penting bagi seorang wanita.

BAB I PENDAHULUAN. Masa mengandung dan bersalin adalah masa yang penting bagi seorang wanita. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa mengandung dan bersalin adalah masa yang penting bagi seorang wanita. Keadaan persalinan adalah keadaan di mana masa hamil, melahirkan dan penanganan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen semu(quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen semu(quasi BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen semu(quasi eksperiment research) dengan rancangan pra eksperimen yang berbentuk rancangan one group

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGGUNAAN TEKHNIK BIRTHBALL DENGAN TINGKAT NYERI PADA IBU BERSALIN KALA I DI BPM UMU HANI YOGYAKARTA TAHUN 2015

HUBUNGAN PENGGUNAAN TEKHNIK BIRTHBALL DENGAN TINGKAT NYERI PADA IBU BERSALIN KALA I DI BPM UMU HANI YOGYAKARTA TAHUN 2015 HUBUNGAN PENGGUNAAN TEKHNIK BIRTHBALL DENGAN TINGKAT NYERI PADA IBU BERSALIN KALA I DI BPM UMU HANI YOGYAKARTA TAHUN 2015 Umu Hani Akademi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Aisyiyah E-mail

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ibu hamil itu sendiri dan orang-orang terdekatnya (Araujo, et.al., 2009).

BAB I PENDAHULUAN. ibu hamil itu sendiri dan orang-orang terdekatnya (Araujo, et.al., 2009). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehamilan merupakan salah satu peristiwa penting dalam kehidupan perempuan. Proses yang diawali dari konsepsi hingga pengeluaran bayi merupakan periode krisis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Persalinan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Persalinan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Persalinan 1. Definisi Persalinan Persalinan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan lahir spontan dengan presentase belakang kepala, tanpa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian 1.1.1 Gambaran Umum Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo bertempat di jalan Prof. Dr. H. Aloei Saboe Nomor 91 RT 1 RW 4 Kelurahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan yang sehat dan lancar merupakan dambaan setiap wanita, namun

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan yang sehat dan lancar merupakan dambaan setiap wanita, namun 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan yang sehat dan lancar merupakan dambaan setiap wanita, namun seringkali dalam prosesnya wanita mengalami gangguan-gangguan seperti rasa cemas dan takut akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (2010) diketahui komplikasi kehamilan secara nasional dialami oleh 6,5% ibu hamil. Ibu melahirkan dengan cesaria adalah 15,3%.

Lebih terperinci

Kemandirian Ibu Postpartum Dalam Perawatan Bayi Baru Lahir dengan Menggunakan Pendekatan Model Mother-Baby Care (M-BC)

Kemandirian Ibu Postpartum Dalam Perawatan Bayi Baru Lahir dengan Menggunakan Pendekatan Model Mother-Baby Care (M-BC) Kemandirian Ibu Postpartum Dalam Perawatan Bayi Baru Lahir dengan Menggunakan Pendekatan Model Mother-Baby Care (M-BC) a Vetty Priscilla a Fakultas Keperawatan Universitas Andalas E-mail: vettypriscilla@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Teknik Relaksasi...,Bayu Purnomo Aji,Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2017

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Teknik Relaksasi...,Bayu Purnomo Aji,Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2017 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemasangan kateter merupakan tindakan keperawataan dengan cara memasukkan kateter ke dalam kandung kemih melalui uretra yang bertujuan untuk membantu memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, dengan prioritas utama pada upaya peningkatan kualitas pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, dengan prioritas utama pada upaya peningkatan kualitas pelayanan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan adalah kondisi umum dari seseorang dalam semua aspek baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), ada sebanyak 234,2 juta

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), ada sebanyak 234,2 juta 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Operasi atau pembedahan merupakan tindakan pengobatan dengan cara membuka atau menampilkan bagian dalam tubuh yang akan ditangani. Pembukaan bagian tubuh ini dilakukan

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS RELAKSASI NAPAS DALAM TERHADAP TINGKAT NYERI KONTRAKSI UTERUS KALA I AKTIF PADA PERSALINAN NORMAL

EFEKTIVITAS RELAKSASI NAPAS DALAM TERHADAP TINGKAT NYERI KONTRAKSI UTERUS KALA I AKTIF PADA PERSALINAN NORMAL EFEKTIVITAS RELAKSASI NAPAS DALAM TERHADAP TINGKAT NYERI KONTRAKSI UTERUS KALA I AKTIF PADA PERSALINAN NORMAL The Effectively Technique of Deep Breath Relaxation toward Level of Contraction Uterus Kala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. progresif. Perubahan serviks ini memungkinkan keluarnya janin dan produk

BAB I PENDAHULUAN. progresif. Perubahan serviks ini memungkinkan keluarnya janin dan produk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persalinan atau partus merupakan proses fisiologis terjadinya kontraksi uterus secara teratur yang menghasilkan penipisan dan pembukaan serviks secara progresif. Perubahan

Lebih terperinci

PERAN SUAMI DALAM MEMBERIKAN DUKUNGAN MORIL PERSIAPAN PERSALINAN DI PUSKESMAS PLERET BANTUL

PERAN SUAMI DALAM MEMBERIKAN DUKUNGAN MORIL PERSIAPAN PERSALINAN DI PUSKESMAS PLERET BANTUL Media Ilmu Kesehatan Vol. 5, No. 1, April 2016 47 PERAN SUAMI DALAM MEMBERIKAN DUKUNGAN MORIL PERSIAPAN PERSALINAN DI PUSKESMAS PLERET BANTUL Happy Mahmudah 1, Liberty Barokah 1 1 Program Studi Ilmu Keperawatan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang banyak dialami oleh manusia. Meskipun bukan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang banyak dialami oleh manusia. Meskipun bukan merupakan 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Penyakit gastrointestinal (saluran pencernaan) merupakan masalah kesehatan yang banyak dialami oleh manusia. Meskipun bukan merupakan penyebab terbanyak kematian

Lebih terperinci

HUBUNGAN TEKNIK HYPNOBIRTHING TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI PADA PROSES PERSALINAN KALA 1 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUGIO KABUPATEN LAMONGAN

HUBUNGAN TEKNIK HYPNOBIRTHING TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI PADA PROSES PERSALINAN KALA 1 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUGIO KABUPATEN LAMONGAN HUBUNGAN TEKNIK HYPNOBIRTHING TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI PADA PROSES PERSALINAN KALA 1 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUGIO KABUPATEN LAMONGAN Heny Ekawati ABSTRAK Persalinan merupakan proses pengeluaran

Lebih terperinci

PERBEDAAN LAMA PERSALINAN MENGGUNAKAN TEKNIK HYPNOBIRTHING

PERBEDAAN LAMA PERSALINAN MENGGUNAKAN TEKNIK HYPNOBIRTHING PERBEDAAN LAMA PERSALINAN MENGGUNAKAN TEKNIK HYPNOBIRTHING DAN TANPA TEKNIK HYPNOBIRTHING Sismeri Dona* 1, Nurul Hidayah 1, Eva Novalia 2 AKBID Sari Mulia Banjarmasin STIKES Sari Mulia Banjarmasin *korespondensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat kompleks. Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut Maslow adalah

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat kompleks. Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut Maslow adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia sebagai makhluk hidup membutuhkan pemenuhan kebutuhan dasar yang sangat kompleks. Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut Maslow adalah sebuah teori yang dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seorang ibu mengalami perubahan-perubahan yang terjadi baik fisik maupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seorang ibu mengalami perubahan-perubahan yang terjadi baik fisik maupun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehamilan merupakan suatu proses yang alami dan normal. Selama hamil seorang ibu mengalami perubahan-perubahan yang terjadi baik fisik maupun psikologis. Perubahan-perubahan

Lebih terperinci

PENGARUH KOMUNIKASI TERAUPETIK DENGAN INTENSITAS NYERI PERSALINAN KALA I FASE LATEN DI KLINIK DELIMA MEDAN TAHUN 2014

PENGARUH KOMUNIKASI TERAUPETIK DENGAN INTENSITAS NYERI PERSALINAN KALA I FASE LATEN DI KLINIK DELIMA MEDAN TAHUN 2014 PENGARUH KOMUNIKASI TERAUPETIK DENGAN INTENSITAS NYERI PERSALINAN KALA I FASE LATEN DI KLINIK DELIMA MEDAN TAHUN 2014 Dina Indarsita, Sri Utami, Rina Sari Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Medan `

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen, yaitu. tertentu (Notoatmodjo, 2002). Penelitian ini bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen, yaitu. tertentu (Notoatmodjo, 2002). Penelitian ini bertujuan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen, yaitu sebagai kegiatan percobaan yang bertujuan untuk mengetahui gejala atau pengaruh yang timbul

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional dengan

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional dengan BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional. Penelitian deskriptif korelasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan sesuatu yang didambakan oleh setiap wanita.

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan sesuatu yang didambakan oleh setiap wanita. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan sesuatu yang didambakan oleh setiap wanita. Kehamilan terjadi karena adanya proses pembuahan yaitu bertemunya sel telur wanita dengan sel spermatozoa

Lebih terperinci

APGAR SKOR BAYI BARU LAHIR PADA METODE HYPNOBIRTHING DI RB. ANANDA JABON MOJOANYAR MOJOKERTO SUSI AGUSTININGSIH NIM

APGAR SKOR BAYI BARU LAHIR PADA METODE HYPNOBIRTHING DI RB. ANANDA JABON MOJOANYAR MOJOKERTO SUSI AGUSTININGSIH NIM APGAR SKOR BAYI BARU LAHIR PADA METODE HYPNOBIRTHING DI RB. ANANDA JABON MOJOANYAR MOJOKERTO SUSI AGUSTININGSIH NIM. 11002178 Subject : APGAR Skor, Bayi Baru Lahir, Hypnobirthing, Bayi yang di Hipnobirthing

Lebih terperinci

Sumiati Tenaga Pengajar Prodi. D III Kebidanan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya ABSTRAK

Sumiati Tenaga Pengajar Prodi. D III Kebidanan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya ABSTRAK Perbedaan Rasa Nyeri Pada Kala I Fase Aktif Terhadap Ibu Bersalin dengan Dilakukan Massase Punggung dan Tidak Dilakukan Massase Punggung (Studi Kasus di BPS. Kisworo Pratiwi Surabaya). Sumiati Tenaga Pengajar

Lebih terperinci

PEMBERIAN HYPNOBIRTHING DENGAN LAMA PERSALINAN KALA I

PEMBERIAN HYPNOBIRTHING DENGAN LAMA PERSALINAN KALA I PEMBERIAN HYPNOBIRTHING DENGAN LAMA PERSALINAN KALA I Tuti Rohani, Tita Restu Yuliasri, Isrofi Akademi Kebidanan Ummi Khasanah, Jl. Pemuda Gandekan Bantul e-mail: rohani.tuti@yahoo.com Abstrak: Pemberian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan dapat melahirkan bayi dengan selamat. Ada dua cara persalinan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. dan dapat melahirkan bayi dengan selamat. Ada dua cara persalinan yaitu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses melahirkan dikenal dengan dua cara, melahirkan secara normal dan dengan operasi cesar. Kata normal menjadi bias definisinya karena pengukuran atas ketidaknormalan

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP INTENSITAS NYERI PUNGGUNG IBU HAMIL TRIMESTER

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP INTENSITAS NYERI PUNGGUNG IBU HAMIL TRIMESTER PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP INTENSITAS NYERI PUNGGUNG IBU HAMIL TRIMESTER Dewi Rahmawati Abyu,Retno Dewi Prisusanti, AKBID Wijaya Kusuma Malang, Jln. Letjend S.Parman No.26A Malang Email

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini banyak ibu yang memilih melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini banyak ibu yang memilih melakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada zaman modern ini banyak ibu yang memilih melakukan persalinan dengan operasi atau sectio caesarea hal ini disebabkan karena ibu memandang persalinan dengan sectio

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (AKI) di Indonesia mencapai 359 per kelahiran hidup, sementara itu

BAB I PENDAHULUAN. (AKI) di Indonesia mencapai 359 per kelahiran hidup, sementara itu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu tolak ukur untuk menilai derajat kesehatan perempuan di suatu negara. Hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Indonesia angka kematian maternal di Indonesia mengalami. kehamilan atau persalinan (Sujudi, , http:

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Indonesia angka kematian maternal di Indonesia mengalami. kehamilan atau persalinan (Sujudi, , http: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka kematian maternal di Indonesia dewasa ini masih tinggi dibandingkan negara-negara berkembang lainnya. Berdasarkan data dari Survey Demografi Kesehatan Indonesia

Lebih terperinci

Oleh; Wahyu Riniasih 1). Fatchulloh 2) 1) Staf Pengajar STIKES An Nur Purwodadi Prodi Ners 2) Staf Pengajar STIKES An Nur Purwodadi Prodi Ners

Oleh; Wahyu Riniasih 1). Fatchulloh 2) 1) Staf Pengajar STIKES An Nur Purwodadi Prodi Ners 2) Staf Pengajar STIKES An Nur Purwodadi Prodi Ners EFEKTIFITAS PEMBERIAN INFORMED CONSENT DENGAN TINGKAT KECEMASAN BAGI KELUARGA PASIEN YANG DIRAWAT DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RUMAH SAKIT PANTI RAHAYU PURWODADI Oleh; Wahyu Riniasih 1). Fatchulloh 2)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indikator keberhasilan pembangunan suatu negara dapat dilihat dari Angka Kematian

BAB I PENDAHULUAN. Indikator keberhasilan pembangunan suatu negara dapat dilihat dari Angka Kematian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indikator keberhasilan pembangunan suatu negara dapat dilihat dari Angka Kematian Ibu (AKI), yang dipengaruhi oleh status kesehatan secara umum, pendidikan dan pelayanan

Lebih terperinci

PENGETAHUAN, SIKAP DAN PELAKSANAAN MOBILISASI DINI IBU PASCASALIN DENGAN SEKSIO SESARIA

PENGETAHUAN, SIKAP DAN PELAKSANAAN MOBILISASI DINI IBU PASCASALIN DENGAN SEKSIO SESARIA PENGETAHUAN, SIKAP DAN PELAKSANAAN MOBILISASI DINI IBU PASCASALIN DENGAN SEKSIO SESARIA Clara Grace Y.A.S*, Siti Saidah Nasution** *Mahasiswa Keperawatan **Dosen Keperawatan Maternitas *Staf Pengajar Keperawatan

Lebih terperinci

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN PENELITIAN EFEK KOMBINASI BACAAN AL QURAN DAN TERAPI FARMAKOLOGIS TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN FRAKTUR EKSTREMITAS Suyanto*, Merah Bangsawan* Penanganan nyeri dengan pemberian terapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meliputi sebagai berikut : bayi terlalu besar, kelainan letak janin, ancaman

BAB I PENDAHULUAN. meliputi sebagai berikut : bayi terlalu besar, kelainan letak janin, ancaman BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sectio caesaria merupakan proses persalinan atau pembedahan melalui insisi pada dinding perut dan rahim bagian depan untuk melahirkan janin. Indikasi medis dilakukannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengkaji perbandingan terhadap pengaruh (efek) pada kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengkaji perbandingan terhadap pengaruh (efek) pada kelompok BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah study komparatif, desain ini difokuskan untuk mengkaji perbandingan terhadap pengaruh (efek) pada kelompok subyek tanpa adanya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. korelasi yang bertujuan untuk mengungkapkan perbedaan korelatif antar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. korelasi yang bertujuan untuk mengungkapkan perbedaan korelatif antar BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi yang bertujuan untuk mengungkapkan perbedaan korelatif antar variabel yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. experimental dengan pendekatan pretest and posttest with control group

BAB III METODE PENELITIAN. experimental dengan pendekatan pretest and posttest with control group BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat quasy experimental dengan pendekatan pretest and posttest with control group design. Penelitian

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG HYPNOBIRTHING DENGAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP TERAPI HYPNOBIRTHING DI BPM Ny.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG HYPNOBIRTHING DENGAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP TERAPI HYPNOBIRTHING DI BPM Ny. HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG HYPNOBIRTHING DENGAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP TERAPI HYPNOBIRTHING DI BPM Ny. MUL AGUS GROBOGAN THE CORRELATION BETWEEN PREGNANT WOMEN KNOWLEDGE WITH PREGNANT WOMEN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Lokasi Penelitian RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan berada di wilayah Kota Pekalongan namun kepemilikannya adalah milik Pemerintah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Kerangka konsep pada penelitian ini menggambarkan perbedaan pengaruh musik klasik Mozart dan instrumental modern Kitaro terhadap tingkat kecemasan ibu hamil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperiment dengan pretest posttest group design. Rancangan penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. eksperiment dengan pretest posttest group design. Rancangan penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperiment dengan pretest posttest group design. Rancangan penelitian ini terdapat kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupkan penelitian pra eksperimen dengan rancangan one group pretest-postest dimana pada penelitian ini sampel di observasi terlebih dahulu

Lebih terperinci