BAB V PENUTUP. Program Sekolah Plus di Kota Surakarta diperoleh kesimpulan sebagaimana
|
|
- Hartanti Hadiman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Akuntabilitas Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah raga Kota Surakarta dalam Pelaksanaan Program Sekolah Plus di Kota Surakarta diperoleh kesimpulan sebagaimana tujuan dalam penelitian sebelumnya. Adapun kesimpulan penelitian ini adalah bahwa program sekolah plus merupakan bagian dari program pemerintah dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa (wajib belajar 12 tahun) dengan sasaran khususnya masyarakat miskin. Program sekolah plus tersebut ditetapkan oleh walikota Surakarta dalam bentuk SK Walikota Nomor 420/56- c/1/2012. pemerintah kotamadya Surakarta sebagaimana dalam SK tersebut menetapkan 34 SD negeri, 10 SMP negeri, dan 9 SMK sebagai sekolah penyelenggara program siswa plus. Sekolah yang ditunjuk sebagai penyelenggara program sekolah plus mengalokasikan 10% untuk diisi siswa dengan kriteria siswa plus. Penyelenggara siswa plus memperoleh dana untuk pembiayaan pendidikan dari APBD kota Surakarta. Akuntabilitas program tak lepas dari prosedur pelaksanaan program tersebut. Karena program yang telah berjalan tersebut, Apakah Prosedur yang telah digunakan dalam melaksanakan tugas sudah cukup baik dalam hal administrasi, penyelenggaraan program. Sedangkan dalam prosesnya harus menyajikan penjelasan tentang kesesuaian antara realisasi kegiatan dengan 72
2 73 rencana awal, serta keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Penyelenggara yang akuntabel, tidak hanya bertanggungjawab terhadap apa yang dilakukan secara keseluruhan. Pelaksanaan Sekolah Plus yang diselenggarakan sudah dikatakan berhasil, hal tersebut didasarkan pada: 1) Secara kuantitatif setiap tahunya meningkat, sekarang jumlah 34 SD menampung siswa miskin, 10 SMP siswa miskin dan 9 SMK siswa miskin; 2) Secara kualitatif keberhasilanya dapat dilihat dengan mutu kegiatan belajar mengajar tidak berkurang, karena dalam penyelenggaraanya mengacu pada stundent pendidikan (KTSP); 3) Tidak ada pengaruh negatif, sehingga dapat mendorong masyarakat untuk berpartisipasi aktif. Bentuk upaya menjaga akuntabilitas proses program sekolah plus dengan tujuan agar program tersebut tidak disalahgunakan. Banyak celah dan kesempatan yang dapat dilakukan oleh masyarakat agar dapat menerima program sekolah plus dengan cara menyampaikan laporan kondisi keluarga yang tidak sesuai dengan kondisi apa adanya. Program sekolah plus merupakan program yang dikembangkan pemerintah untuk membantu kesulitan biaya keluarga miskin di Surakarta. Kebijakan tersebut perlu diperbaiki dan dikembangkan sehingga tidak hanya berlaku secara lokal namun juga berlaku secara nasional. Hal ini disebabkan perlindungan dan kewajiban mencerdaskan kehidupan berbangsa dan
3 74 bernegara berlaku secara utuh dan menyeluruh ke seluruh wilayah negara Republik Indonesia, Serta Lembaga yang bertugas melaksanakan program sekolah plus hendaknya benar-benar mengumpulkan data-data yang diperlukan secara teliti, hati-hati dengan akurasi yang tinggi. Kesalahan dalam administrasi kriteria sekolah plus akan mengurangi atau bahkan menghilangkan hak atas program sekolah plus masyarakat miskin lainnya. B. Saran Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan, maka ada beberapa saran yang diberikan peneliti, antara lain : 1. Seharusnya pemerintah kota Solo mendampingi pelaksanaan program sekolah plus sehingga dapat terhindar dari peluang kecurangan yang dilakukan oleh oknum pegawai pemerintah maupun oleh masyarakat. 2. Sekolah yang melaksanakan program sekolah plus tidak melakukan sikap diskriminasi terhadap siswa yang benar-benar membutuhkan pendidikan. 3. Pemerintah berperan aktif dalam memberikan pengawasan dan kritik terhadap program pemerintah sehingga program yang menyangkut hajat hidup orang banyak dapat berjalan dengan lancar.
4 75 DAFTAR PUSTAKA Andangatmadja, Andi Analisis Akuntabilitas Program Bantuan Pembangunan Ruang Laboratorium IPA Pada Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Gresik Jawa Timur. Tesis. Jakarta: Universitas Indonesia. Colfer, Carol J. Pierce & Capistrano, Doris Politik Desentralisasi Hutan, Kekuasaan dan Rakyat Pengalaman Berbagai Negara. Jakarta: Center for International Forestry Research (CIFOR). Greene, Jay P An Evaluation of the Florida A-Plus Accountability and School Choice Program. Civic Report February 2001, Florida: Florida State University. Hidayat, L. Misbah Reformasi Administrasi Kajian Komparatif Pemerintah Tiga Presiden. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Kama, A.Z Akuntabilitas Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan. Jurnal Ilmiah Ishlah, ISSN , Vol.13 No. 03. Lembaga Administrasi Negara RI dan BPKP (2001). Mardiasmo Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Penerbit ANDI. Moleong, Lexy J Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Mukhilda, Nurul Akuntabilitas Pelayanan Publik (Studi Kasus: Penyelenggaraan Pelayanan Izin Mendirikan Bangunan Di Kota Makassar). Skripsi. Makassar: Universitas Hasanuddin. Randa, Fransiskus Memahami Dimensi Akuntabilitas Pada Organisasi Pemerintah Daerah (Studi Etnografi pada Pemerintah Daerah tingkat II Tana Toraja). Jurnal Fakultas Ekonomi. Makassar: Universitas Atma Jaya Makassar. Silvia, J. dan Ansar, M., 2011, Akuntabilitas Dalam Perspektif Gereja Protestan, Jurnal Simposium Nasional Akuntansi,Vol.14, No.9. Kama, Solihin, Dadang Mewujudkan Keuangan Negara yang Transparan, Partisipatif dan Akuntabel. Diklatpim Tingkat IV Angkatan III, Pusdiklat Pegawai BPK, Jakarta. Sutedjo Persepsi Stakeholders Terhadap Transparasi Dan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Sekolah. Tesis Program Pascasarjana. Semarang: Universitas Diponegoro.
5 76 Sutopo, H.B Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS Press. Tangkilisan, Hessel Nogi S Manajemen Publik. Jakarta: PT. Grasindo. Ubaidillah, Endra Sistem Akuntabilitas Program Sekolah (Studi Kasus di SDN Bertaraf Internasional Tlogowaru Malang). Jurnal Fakultas Ilmu Pendidikan UM. Malang: Universitas Negeri Malang. Wasistiono, Sadu Desentralisasi, Demokratisasi dan Pembentukan Good Governance. Jakarta: LIPI Press.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian ini adalah untuk mengetahui dasar dilaksanakannya akuntabilitas
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu 1. Penelitian dari Ubaidillah (2009) berjudul Sistem Akuntabilitas Program Sekolah (Studi Kasus di SDN Bertaraf Internasional Tlogowaru Malang). Tujuan penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau Walikota dan perangkat daerah untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 mewajibkan Gubernur, Bupati, atau Walikota dan perangkat daerah untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepada daerah. Di samping sebagai strategi untuk menghadapi era globalisasi,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era reformasi ini, pemerintah dituntut untuk melakukan perubahan mendasar pada sistem pemerintahan yang ada. Salah satu perubahan mendasar yang dimaksud
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemerintah yang dikelola dan diatur dengan baik akan menjadi pemerintahan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tatacara penyelenggaraan pemerintah mengelola dan mengatur pemerintah sangat mempengaruhi baik atau buruknya suatu pemerintahan berjalan. Pemerintah yang dikelola
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Akuntansi merupakan suatu aktivitas yang memiliki tujuan (purposive
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Akuntansi merupakan suatu aktivitas yang memiliki tujuan (purposive activity). Tujuan akuntansi diarahkan untuk mencapai hasil tertentu, dan hasil tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam pengelolaan sistem pemerintahan, good governance telah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pengelolaan sistem pemerintahan, good governance telah menjadi salah satu paradigma dalam penyelenggaran untuk mengelola urusan-urusan publik. Menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai hal, salah satunya pengelolaan keuangan daerah. Sesuai dengan Undang-
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu bidang dalam akuntansi sektor publik di Indonesia yang mendapatkan perhatian besar adalah Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah. Ini dikarenakan pemerintah
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Kelurahan Kadipiro, stakeholders yang mengelola dana pembangunan
BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Dalam pelaksanaan program dana pembangunan kelurahan di Kelurahan Kadipiro, stakeholders yang mengelola dana pembangunan kelurahan di Kota Surakarta, yaitu, Panitia Pembangunan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. otonomi di Desa Aglik, memuat tiga agenda, yaitu pertama, merupakan sebuah sistem perencanaan sendiri (self-planning) yang
103 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Penerapan otonomi desa di Desa Aglik dilaksanakan berdasarkan beberapa dasr hukum yang berlaku yaitu Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan
Lebih terperinciAKUNTABILITAS PENGELOLAAN ALOKASI DANA KEPENGHULUAN DI KEPENGHULUAN PUJUD KECAMATAN PUJUD KABUPATEN ROKAN HILIR TAHUN ANGGARAN 2015
AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ALOKASI DANA KEPENGHULUAN DI KEPENGHULUAN PUJUD KECAMATAN PUJUD KABUPATEN ROKAN HILIR TAHUN ANGGARAN 2015 Husnul Mizan e-mail: husnoelmizan@gmail.com Mayarni Fisip Universitas
Lebih terperinciPELAPORAN KINERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA PALEMBANG TAHUN 2017
PELAPORAN KINERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA PALEMBANG TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2018 Kata Pengantar Puji dan syukur kita sanjungkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan pemerintahan di Indonesia semakin pesat dengan adanya era
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan pemerintahan di Indonesia semakin pesat dengan adanya era reformasi dalam pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal. Hal ini terjadi
Lebih terperinciVolume 12, Nomor 2, Hal ISSN Juli Desember 2010
Volume 12, Nomor 2, Hal. 29-34 ISSN 0852-8349 Juli Desember 2010 PERSEPSI PEMERINTAH DAERAH KOTA JAMBI TERHADAP PARTISIPASI MASYARAKAT DAN TRANSPARANSI KEBIJAKAN PUBLIK DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN REFLEKSI TEORI
109 BAB VI KESIMPULAN DAN REFLEKSI TEORI Berdasarkan analisis penelitian seperti yang telah diuraikan bab-bab sebelumnya berkaitan dengan analisis politik keuangan daerah di Era Desentraliasasi, Studi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pengaruhnya terhadap nasib suatu daerah karena daerah dapat menjadi daerah
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini perkembangan akuntansi sektor publik, khususnya di Indonesia semakin pesat dengan adanya era baru dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sektor publik diakhiri dengan proses pertanggungjawaban publik, proses inilah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akuntabilitas kinerja merupakan salah satu kunci bagi terwujudnya good governance dalam pengelolaan organisasi publik, jika siklus akuntansi sektor publik diakhiri
Lebih terperinciANALISIS KINERJA ANGGARAN KEUANGAN DAERAH PEMERINTAH KOTA JAMBI DI LIHAT DARI PERSPEKTIF AKUNTABILITAS
Volume 11, Nomor 2, Hal. 25-30 ISSN 0852-8349 Juli - Desember 2009 ANALISIS KINERJA ANGGARAN KEUANGAN DAERAH PEMERINTAH KOTA JAMBI DI LIHAT DARI PERSPEKTIF AKUNTABILITAS Sri Rahayu, Ilham Wahyudi dan Yudi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. otonomi daerah merupakan wujud reformasi yang mengharapkan suatu tata kelola
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Reformasi telah membawa perubahan yang signifikan terhadap pola kehidupan sosial, politik dan ekonomi di Indonesia. Desentralisasi keuangan dan otonomi daerah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. otonomi daerah dan desentralisasi fiskal yang menitikberatkan pada Pemerintah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan akuntansi sektor publik, khususnya di Indonesia semakin pesat dengan adanya era reformasi dalam pelaksanaan kebijakan pemerintah otonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diamanatkan dalam Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam rangka menyelenggarakan pemerintah daerah sesuai dengan yang diamanatkan dalam Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, pemerintah daerah
Lebih terperinciGood Governance: Mengelola Pemerintahan dengan Baik
Good Governance: Mengelola Pemerintahan dengan Baik KOSKIP, KAJIAN RUTIN - Sejak lahir seorang manusia pasti berinteraksi dengan berbagai kegiatan pemerintahan hingga ia mati. Pemerintahan merupakan wujud
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. telah membawa perubahan terhadap sistem politik, sosial, kemasyarakatan serta
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Reformasi di berbagai bidang yang sedang berlangsung di Indonesia telah membawa perubahan terhadap sistem politik, sosial, kemasyarakatan serta ekonomi, sehingga
Lebih terperinciJurnal Akuntansi Bisnis dan Ekonomi
Jurnal Akuntansi Bisnis dan Ekonomi Volume 1 No. 2, September 2015 ISSN PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus pada Dinas Daerah
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Abdullah, Syukriy dan Halim, Abdul Pengaruh Dana Alokasi Umum
DAFTAR PUSTAKA Abdullah, Syukriy dan Halim, Abdul. 2003. Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) Dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Belanja Pemerintah Daerah: Studi Kasus Kabupaten/Kota Di Jawa Dan Bali.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terhadap kinerja organisasi. Menurut Mardiasmo (2002) Akuntabilitas adalah:
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Arus reformasi dunia bisnis saat ini lebih menekankan pada tuntutan pengelolaan yang baik terhadap suatu organisasi. Terutama tuntutan akuntabilitas terhadap kinerja
Lebih terperinciPERSEPSI GURU TENTANG AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH MENENGAH LANJUTAN ATAS (SLTA) NEGERI SE-KOTA PROBOLINGGO
PERSEPSI GURU TENTANG AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH MENENGAH LANJUTAN ATAS (SLTA) NEGERI SE-KOTA PROBOLINGGO Diana Fathiyah Ibrahim Bafadal Teguh Triwiyanto Email: diana3fathiyah@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebijakan baru dari pemerintah Republik Indonesia yang mereformasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akuntansi keuangan daerah merupakan salah satu bidang dalam akuntansi sektor publik yang mendapat perhatian besar dari berbagai pihak semenjak reformasi pada
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN TERDAHULU. Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi. Tujuan dari penelitian ini
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN TERDAHULU A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Sulistyo (2016) mengenai Evaluasi Implementasi Permendagri Nomor 64 Tahun 2013 Tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Reformasi telah membawa perubahan terhadap sistem politik, sosial,
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Reformasi telah membawa perubahan terhadap sistem politik, sosial, kemasyarakatan serta ekonomi, sehingga menimbulkan tuntutan yang beragam terhadap pengelolaan pemerintahan
Lebih terperinciBAB II TELAAH PUSTAKA DAN MODEL PENELITIAN
BAB II TELAAH PUSTAKA DAN MODEL PENELITIAN 2.1 Telaah Pustaka 2.1.1 Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), sebagaimana dimaksud
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan yang handal, dapat dipertanggungjawabkan dan dapat digunakan sebagai dasar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam akuntansi keuangan daerah, salah satu tujuan akuntansi keuangan daerah adalah menyediakan informasi keuangan yang lengkap, cermat dan akurat sehingga dapat menyajikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good government governance), telah mendorong
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good government governance), telah mendorong pemerintah pusat dan pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perubahan sektor publik yang disertai adanya tuntutan demokratisasi. menjadi suatu fenomena yang umumnya sering terjadi.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perubahan sektor publik yang disertai adanya tuntutan demokratisasi menjadi suatu fenomena yang umumnya sering terjadi. Tuntutan demokratisasi ini menyebabkan
Lebih terperinciPERSEPSI KARAKTERISTIK INDIVIDU TENTANG STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN. (Studi Kasus pada Pemerintah Kota Surakarta) SKRIPSI
PERSEPSI KARAKTERISTIK INDIVIDU TENTANG STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN (Studi Kasus pada Pemerintah Kota Surakarta) SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. maka perlu dilakukan penilaian kinerja. Tim Kerja Pemulihan Dieng (TKPD)
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Begitu pentingnya kinerja suatu organsasi dalam mencapai tujuanya maka perlu dilakukan penilaian kinerja. Tim Kerja Pemulihan Dieng (TKPD) merupakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia saat ini sedang memasuki masa pemulihan akibat krisis
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia saat ini sedang memasuki masa pemulihan akibat krisis ekonomi. Seluruh pihak termasuk pemerintah sendiri mencoba mengatasi hal ini dengan melakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan, pelaporan dan evaluasi anggaran pada sebuah organisasi. Laporan
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Semakin berkembangnya teknologi yang berpengaruh terhadap perkembangan organisasi sektor publik maupun swasta dan semakin cerdasnya masyarakat di era globalisasi
Lebih terperinciPENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA (Studi Kasus di Desa Ngrambe Kecamatan Ngrambe Kabupaten Ngawi 2013) NASKAH PUBLIKASI
PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA (Studi Kasus di Desa Ngrambe Kecamatan Ngrambe Kabupaten Ngawi 2013) NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. laporan pertanggungjawaban berupa Laporan Keuangan. Akuntansi sektor publik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara yang mewajibkan Presiden dan Gubernur/Bupati/Walikota untuk menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berbasis sekolah (MBS). (Depdiknas, 2006). Penguatan akses publik atas informasi manajemen anggaran sekolah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Berdasarkan Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2005-2009, salah satu kebijakan Departemen Pendidikan Nasional adalah penguatan tata kelola,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah tentang tata kelola pemerintahan yang baik atau good government
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Isu yang sedang aktual dalam bidang pengelolaan keuangan sektor publik adalah tentang tata kelola pemerintahan yang baik atau good government governance. Tata kelola
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan akuntansi sektor publik di Indonesia semakin pesat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan akuntansi sektor publik di Indonesia semakin pesat terutama dalam pelaksanaan kebijakan otonomi daerah. Otonomi daerah merupakan suatu upaya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pengaruh penganggaran partisipatif..., 1 Amaliah Begum, FE Universitas UI, 2009 Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akuntansi sektor publik adalah bidang ilmu yang memberikan informasi yang diperlukan dalam pengelolaan domain publik, yaitu, secara kelembagaan, meliputi badan-badan
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Adrianto, Nico. Good e-government: Transparansi dan Akuntabilitas Publik. Melalui e-government. Malang: Bayumedia Publishing 2007.
DAFTAR PUSTAKA Adrianto, Nico. Good e-government: Transparansi dan Akuntabilitas Publik Melalui e-government. Malang: Bayumedia Publishing 2007. Bastian, Indra. Akuntansi Pendidikan. Jakarta: Erlangga.
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. Berdasarkan hasil kesimpulan dapat disimpulkan bahwa : 2. Pengeluaran (belanja) Kabupaten Manggarai tahun anggaran 2010-
BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil kesimpulan dapat disimpulkan bahwa : 1. Penggunaan Anggaran Belanja yang tercantum dalam APBD Kabupaten Manggarai tahun anggaran 20102014 termasuk kategori
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Memasuki era reformasi yang diikuti dengan diberlakukannya kebijakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemerintah sebagai lembaga yang bertanggungjawab penuh terhadap masyarakat atau publik, karena pemerintah mempunyai kewajiban dalam menyediakan pelayanan publik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencatat desentralisasi di Indonesia mengalami pasang naik dan surut seiring
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Desentralisasi adalah salah satu sistem administrasi pemerintahan, dalam banyak hal tidak dapat dilepaskan dari proses pertumbuhan suatu negara. Sejarah mencatat desentralisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good government governance), telah mendorong
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good government governance), telah mendorong pemerintah pusat dan pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berlakunya Undang-Undang no 22 tahun 1999 dan Undang-Undang no 25
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berlakunya Undang-Undang no 22 tahun 1999 dan Undang-Undang no 25 tahun 1999 merupakan titik awal berjalannya otonomi daerah (reformasi pemerintahan daerah dan reformasi
Lebih terperinci5. LAPORAN KINERJA TAHUN 2014 (RINGKASAN)
5. LAPORAN KINERJA TAHUN 2014 (RINGKASAN) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK NILAI-NILAI DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK Pelayanan Memberikan layanan yang memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Lahirnya Undang-Undang nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Lahirnya Undang-Undang nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah telah merubah tatanan demokrasi bangsa Indonesia dengan diberlakukannya sistem otonomi daerah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berlebih sehingga untuk mengembangkan dan merencanankan daerah yang
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Awal mula dibuatnya Undang-Undang tentang pemerintah daerah karena pada saat diberlakukannya sistem pemerintah terpusat dimana sentralisasi pemerintah berada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good governance government). Good governance. yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar yang efisien.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini tuntutan masyarakat semakin meningkat atas pemerintahan yang baik (good governance government). Good governance diartikan sebagai kepemerintahan yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Tata kelola pemerintah yang baik (Good Government Governance) merupakan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tata kelola pemerintah yang baik (Good Government Governance) merupakan isu aktual dalam pengelolaan administrasi publik dewasa ini. Praktik kepemerintahan yang baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor penting bagi kelangsungan kehidupan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan faktor penting bagi kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara. Pendidikan juga merupakan faktor pendukung yang memegang peranan penting diseluruh
Lebih terperinciRINGKASAN EKSEKUTIF. Halaman ii
RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Kubu Raya merupakan wujud dari pertanggungjawaban atas kinerja yang dilaksanakan serta sebagai alat kendali dan penilaian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. arah dan tujuan yang jelas. Hak dan wewenang yang diberikan kepada daerah,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Isu di Indonesia saat ini yang semakin mendapat perhatian publik dalam beberapa tahun terakhir ini adalah akuntabilitas keuangan publik. Hal tersebut disebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan masyarakat sesuai dengan Undang-Undang Dasar dan Pancasila sila ke
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional yang dilaksanakan bangsa Indonesia merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk mencapai tujuan pembangunan yakni terciptanya kesejahteraan
Lebih terperinciperimbangan, pajak dan retribusi daerah, pinjaman daerah, serta pengelolaan keuangan daerah.
Perkembangan akuntansi sektor publik di Indonesia Penerapan Akuntansi Sektor Publik di Indonesia Salah satu bentuk penerapan teknik akuntansi sektor publik adalah di organisasi BUMN. Di tahun 1959 pemerintahan
Lebih terperinci14. LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 (RINGKASAN)
14. LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 (RINGKASAN) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK Laporan Kinerja (LKj) Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Siak Tahun 2016, merupakan wujud dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia telah memasuki masa pemulihan akibat krisis ekonomi yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia telah memasuki masa pemulihan akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan.seluruh pihak termasuk pemerintah sendiri mencoba mengatasi hal ini dengan melakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuangan pemerintah menjadi sangat penting. Masyarakat berharap bahwa
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era otonomi daerah saat ini, transparansi mengenai pengelolaan keuangan pemerintah menjadi sangat penting. Masyarakat berharap bahwa otonomi daerah menciptakan
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Abdul, Hafiz Tunjung Akuntansi Pemerintah Daerah Konsep dan Aplikasi. Sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan. Bandung : ALFABETA
DAFTAR PUSTAKA Abdul, Hafiz Tunjung. 2009. Akuntansi Pemerintah Daerah Konsep dan Aplikasi Sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan. Bandung : ALFABETA Afiah, Nunuy Nur. 2009. Akuntansi Pemerintahan : Implementasi
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Temuan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pendapatan asli daerah tidak berpengaruh terhadap indeks pembangunan manusia melalui belanja modal, sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manajemen pemerintah, salah satunya adalah terkait dengan manajemen keuangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perubahan yang mendasar dalam pengelolaan keuangan daerah merupakan wujud dari adanya tuntutan publik terhadap akuntabilitas dan transparansi manajemen pemerintah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terhadap pengelolaan pemerintahan yang baik (good government governance)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Perubahan sistem politik, sosial, kemasyarakatan serta ekonomi yang dibawa oleh arus informasi telah menimbulkan tuntutan yang beragam terhadap pengelolaan pemerintahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keinginan untuk mewujudkan good governance merupakan salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keinginan untuk mewujudkan good governance merupakan salah satu agenda pokok reformasi yang diharapkan dapat dilaksanakan secara konsisten oleh pemerintah
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Oleh : AHMAD NURDIN L2D
EFEKTIVITAS BELANJA DAERAH TERHADAP PELAYANAN PUBLIK (Studi Kasus : Pelayanan Publik Bidang Pendidikan, Kesehatan, dan Prasarana Jalan di Kota Magelang) TUGAS AKHIR Oleh : AHMAD NURDIN L2D 001 396 JURUSAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak memberikan pengalaman kepada masyarakat daerah atas ketimpangan yang terjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sentralisasi kekuasaan dan keuangan negara pada masa sebelum era reformasi telah banyak memberikan pengalaman kepada masyarakat daerah atas ketimpangan yang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. produktivitas, responsivitas, dan akuntabilitas.
78 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Sleman termasuk dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sesuai dengan UU No.22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah selanjutnya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kinerja instansi pemerintah kini menjadi sorotan dengan semakin tingginya kesadaran masyarakat terhadap penyelenggaraan administrasi publik. Masyarakat sering
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam upaya pemerintah untuk mewujudkannya good governance maka pemerintah sebagai aparatur negara mendukung penyelenggaraan otonomi daerah yang mengacu kepada
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Penyusunan Model-model Implementasi Kebijakan Publik. Jakarta: Bumi. Peningkatan Kualitas Pelayanan Masyarakat di Kota Surakarta.
DAFTAR PUSTAKA A. Sumber Data Sekunder Abdul Wahab, Solichin. 2012. Analisis Kebijakan Dari Formulasi ke Penyusunan Model-model Implementasi Kebijakan Publik. Jakarta: Bumi Aksara. Achmad. 2006. Skripsi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam mewujudkan good governance. Hal ini tercermin dari kinerja
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Diakhir abad ke 20 bangsa Indonesia dihadapkan pada berbagai krisis kawasan yang tidak lepas dari kegagalan pelaksanaan akuntansi sektor publik di Indonesia
Lebih terperinciKONFLIK DESENTRALISASI DI BIDANG PENDIDIKAN TERHADAP PENYALAHGUNAAN DANA BIAYA OPERASIONAL SEKOLAH BIAYA OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) DI INDONESIA.
KONFLIK DESENTRALISASI DI BIDANG PENDIDIKAN TERHADAP PENYALAHGUNAAN DANA BIAYA OPERASIONAL SEKOLAH BIAYA OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) DI INDONESIA. Desi Handayani STMIK Pringsewu desihandayaniumar@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia pada awal tahun 1996 dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia pada awal tahun 1996 dan mencapai puncaknya pada tahun 1997 mendorong pemerintah pusat untuk melepaskan sebagian wewenang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Perubahan di bidang ekonomi, sosial dan politik dalam era reformasi ini,
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perubahan di bidang ekonomi, sosial dan politik dalam era reformasi ini, berdampak pada percepatan perubahan perilaku masyarakat, terutama yang berkaitan dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. saat ini mencerminkan adanya respon rakyat yang sangat tinggi akan permintaan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fenomena yang terjadi dalam perkembangan otonomi daerah di Indonesia saat ini mencerminkan adanya respon rakyat yang sangat tinggi akan permintaan tata kelola pemerintahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tata kelola pemerintahan yang baik (Good Government Governance)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tata kelola pemerintahan yang baik (Good Government Governance) merupakan isu aktual dalam pengelolaan administrasi publik dewasa ini. Praktik kepemerintahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan politik kini mengantarkan Indonesia menjadi salah satu negara demokrasi terbesar di dunia. Perkembangan bukan hanya terjadi di bidang politik saja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sistem tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) yang ditandai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Reformasi di Indonesia yang masih berlangsung hingga sekarang telah menghasilkan berbagai perubahan khususnya dalam hal tata kelola pemerintahan. Salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. wujud dari adanya tuntutan publik terhadap akuntabilitas dan transparansi manajemen
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan yang mendasar dalam pengelolaan keuangan daerah merupakan wujud dari adanya tuntutan publik terhadap akuntabilitas dan transparansi manajemen pemerintah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manajemen yang berisi rencana tahunan yang dinyatakan secara kuantitatif,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anggaran merupakan salah satu bagian dari proses pengendalian manajemen yang berisi rencana tahunan yang dinyatakan secara kuantitatif, diukur dalam satuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. prinsip keterbukaan, keadilan, dan dapat dipertanggungjawabkan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Good governance adalah tata kelola organisasi secara baik dengan prinsip keterbukaan, keadilan, dan dapat dipertanggungjawabkan dalam rangka mencapai tujuan organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ditetapkannya Peraturan Pemerintah (PP) 105 Tahun 2000 tentang pengelolaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ditetapkannya Peraturan Pemerintah (PP) 105 Tahun 2000 tentang pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan daerah merupakan titik reformasi keuangan daerah.
Lebih terperinciBab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG
Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
60 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Prosedur perizinan pembangunan hotel di Kota Yogyakarta ditinjau dari Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 2 Tahun 2012 tentang Bangunan Gedung sudah dilaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Otonomi berasal dari kata autonomos atau autonomia (yunani) yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Otonomi berasal dari kata autonomos atau autonomia (yunani) yang berarti keputusan sendiri (self ruling). Otonomi mengandung pengertian kondisi atau ciri untuk tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. monopoli dalam kegiatan ekonomi, serta kualitas pelayanan kepada masyarakat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terjadinya krisis ekonomi di Indonesia antara lain disebabkan oleh tatacara penyelenggaraan pemerintahan yang tidak dikelola dan diatur dengan baik. Akibatnya timbul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jadi otonomi daerah merupakan sarana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Besarnya tuntutan reformasi di segala bidang yang didukung oleh sebagian masyarakat Indonesia dalam menyikapi berbagai permasalahan di daerah akhir-akhir ini,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dewasa ini adalah menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembaga-lembaga publik,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Fenomena yang terjadi dalam perkembangan sektor publik di Indonesia dewasa ini adalah menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembaga-lembaga publik, baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tuntutan reformasi di segala bidang yang didukung oleh sebagian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Tuntutan reformasi di segala bidang yang didukung oleh sebagian masyarakat Indonesia dalam menyikapi berbagai permasalahan di daerah akhirakhir ini, membawa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengeluarkan satu paket kebijakan tentang otonomi daerah yaitu: Undang-
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Reformasi yang diperjuangkan oleh seluruh lapisan masyarakat membawa perubahan dalam kehidupan politik nasional maupun di daerah. Salah satu agenda reformasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menuntut pembangunan yang merata di setiap daerah sehingga pembangunan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Beralihnya sistem pemerintah dari sentralisasi menjadi desentralisasi, menuntut pembangunan yang merata di setiap daerah sehingga pembangunan yang tadinya dilaksanakan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 1. Menuntaskan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar. siswa tingkat dasar dan menengah
BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Secara umum efektivitas implementasi dari kebijakan Pendidikan Gratis di Kabupaten Sukoharjo bisa dikatakan berhasil. Ini dapat dilihat dari beberapa indikator dari tujuan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemerintah Indonesia telah melakukan reformasi manajemen keuangan negara baik pada pemerintah pusat maupun pada pemerintah daerah dengan ditetapkannya Undang-Undang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelola yang baik diperlukan penguatan sistem dan kelembagaan dengan berdasarkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Prinsip tata kelola keuangan yang baik merupakan prinsip pokok yang harus diberlakukan di seluruh negara di dunia termasuk Indonesia. Untuk menciptakan tata kelola
Lebih terperinciBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Dalam upaya meningkatkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. banyak mendapatkan perhatian khusus dibandingkan masa-masa sebelumnya
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, pelaksanaan akuntansi publik dilembaga-lembaga pemerintahan banyak mendapatkan perhatian khusus dibandingkan masa-masa sebelumnya dikarenakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penerapan otonomi daerah yang dilandasi oleh Undang-Undang Nomor 32
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerapan otonomi daerah yang dilandasi oleh Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Lebih terperinci