BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN"

Transkripsi

1 1 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan Perusahaan minyak goreng ini berdiri pada tahun 1950 dengan nama NV. A yang berlokasi di L, Jakarta. Produk minyak goreng yang pertama kali dikeluarkan saat itu, dikemas dalam bentuk drum 180 kg dan dalam bentuk minyak curah. Dalam perkembangan selanjutnya, tidak hanya dalam kemasan drum dan minyak curah saja, tetapi pada tahun 1952 dikeluarkan juga minyak goreng dalam kemasan kaleng 2 kg. Pada tahun 1962 dikeluarkan kemasan kaleng 17 kg dan tahun 1972 dalam kemasan kaleng 4 kg. Tetapi akhirnya kemasan kaleng 2 kg dan 4 kg dihentikan dan tidak diproduksi lagi sampai sekarang. Kemudian mulai dikeluarkan pula minyak goreng kemasan jerigen 4 L, 5 L, dan 2 L. Berturut-turut pada tahun 1982, 1984, dan Sedangkan pada tahun 1988 dikeluarkan kemasan botol 1 L dan 620 ml sekaligus. Pada tahun 1994, 1996, dan 1997 secara berturut-turut dikeluarkan minyak goreng dalam kemasan jerigen 17 kg, kemasan isi ulang 500 ml, dan ember 18 kg. Pada tahun 1957, NV. A mengalami perubahan nama menjadi NV. B dan pindah lokasi ke Jalan M, Jakarta. Kemudian berubah menjadi PT. BARCO pada tahun Untuk distribusi minyak goreng, pada awalnya hanya untuk Pulau Jawa saja. Tetapi pada perkembangan selanjutnya selain Pulau Jawa juga didistribusikan ke Bali, Sumatra Selatan, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Selatan. PT. BARCO adalah suatu perusahan besar yang begerak dalam penjualan minyak goreng dalam berbagai ukuran untuk memenuhi kebutuhan konsumen dalam permintaan pasar. PT. BARCO yang sudah memiliki banyak pelanggan di berbagai lokasi dan memiliki pusat di Jakarta. Harus memiliki struktur organisasi yang baik agar sebuah perusahaan bisa mencapai target yang di inginkan. Dengan mengelola manajemen yang baik, struktur

2 organisasi perusahaan melalui sumber daya yang efektif mampu melaksanakan fungsi-fungsi perusahaan secara optimal dan mencapai tujuan secara baik, pelaksanaan fungsi-fungsi oleh sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat diketahui dan dilaksanakan secara baik dan konsisten antara tugas, wewenang dan tanggung jawab terhadap perusahaan. Pembagian tugas yang jelas membuat semua pekerjaan di dealer berjalan lancar dan efektif. Setiap karyawan dapat bekerja sesuai tugasnya dalam melayani pelanggan. Setiap karyawan dapat bekerja sesuai dengan fungsi, kedudukan dan jabatannya sehingga tidak akan terjadi tumpang tindih atau penumpukan kerja pada satu karyawan maupun saling lempar perintah dari satu bagian kepada bagian lainnya. Semua pihak bekerja sama untuk mencapai tujuan perusahaan. Struktur Organisasi Perusahaan Gambar 3.1 Struktur Organisasi

3 3 Peran aktor dalam struktur organisasi perusahaan: Direktur Operasional Pengembangan tugas dan jabatan yang berkaitan dengan manajer produk, manajer ERD, menejer pabrik dan juga manager IT. Dalam rangka untuk memastikan kinerja perusahaan PT. BARCO. Manajer IT Bertanggung jawab akan kebutuhan IT baik dalam merancang, membuat dan maintenance perangkatperangkat yang ada di PT. BARCO. 3.2 Sistem Yang Sedang Berjalan Berikut ini adalah topologi yang ada di PT. BARCO Gambar 3.2 Topologi PT BARCO

4 Berikut rincian hardware yang digunakan pada jaringan yang sedang berjalan : 1. Modem + Router ADSL Linksys WAGI 20N 2. Multi Layer Switch Cisco small business sf Unmanageable TP-LINK TL-SF10160 Berikut adalah cara kerja dari sistem yang sedang berjalan pada PT. BARCO : 1. Internet yang digunakan adalah provider speedy dengan kapasitas bandwith untuk perkantoran / office 2. Menggunakan 1 modem adsl dan router yang langsung terhubung dengan switch untuk menghubungkan ke setiap komputer 3. Mengunakan printer dan file sharing 4. Keamanan jaringan masih belum terkonfigurasi 5. Menggunakan pengalamatan IP secara dynamic 3.3 Analisis Permasalahan Dengan melihat topologi jaringan komputer yang ada, PT. BARCO sering mengalami beberapa kendala yang terjadi dalam menjalankan proses alur kerja. Kendala tersebut muncul pada saat yang tidak terduga, karena kegiatan maintenence jaringan komputer hanya berlangsung jika timbulnya suatu masalah. Selebihnya jika kondisi jaringan komputer yang ada berjalan normal. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara terhadap jaringan komputer yang sedang berjalan. Maka permasalahan yang dihadapi oleh PT. BARCO adalah sebagai berikut :

5 5 - Sering terjadinya sistem down saat sedang berkerja sehingga menghambat distribusi informasi di dalam perusahaan - Beban kerja device yang berat karena terus menerus melakukan pertukaran data secara real time, sehingga menjadi salah satu penyebab sistem down - Tidak adanya sistem redudansi yang mengakibatkan jaringan akan mati ketika mengalami jaringan down. Berikut ini adalah table 3.1 yang merupakan data dari frekuensi jaringan down selama satu bulan : Table 3.1 Frekuensi down time No. NAMA TANGGAL LAMA SYSTEM TEMPAT SYSTEM DOWN DOWN 1. Ruangan 2 02/01/ Ruangan 1 07/01/ Ruangan 2 05/01/ Ruangan 1 15/01/ Ruangan3 15/01/ Ruangan 2 25/01/ Ruangan 2 30/01/ Berdasarkan table 3.1 jika melihat kembali ke topologi yang sedang berjalan maka area yang sering putus berdasarkan gambar topologi adalah sebagai berikut :

6 Gambar 3.3 Titik Jaringan Down pada topologi yang berjalan Pada gambar 3.3 titik merah antara MLS dengan setiap ruangan menandakan jaringan yang mengalami down sehingga tidak bias saling berkomunikasi. keadaan down. Berikut simulasi dari topologi yang sedang berjalan dalam Gambar 3.4 Simulasi saat terjadinya down pada topologi berjalan

7 7 Pada gambar 3.4 menggambarkan pesan yang tidak bisa dikirimkan pada saat terjadi jaringan down di karenakan default gateway pada pc tidak dapat tersambung. Masalah yang timbul akibat terjadinya ini adalah : - Ruangan 2 tidak dapat membuka aplikasi keuangan karena aplikasi dan database terdapat pada ruangan server. - Ruangan 1 tidak dapat terhubung dengan internet sehingga menyebabkan tidak dapat membuka yang berupa Order pemesanan produk - Ruangan 3 tidak dapat membuka aplikasi gudang yang disebabkan network pada ruangan 3 terputus dengan default gateway Gambar 3.5 Error message saat terjadi system down Pada gambar 3.5 adalah sebuah error message yang ditampilkan pada user interface client saat terjadinya sistem down. 3.4 Usulan Pemecahan Masalah Sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan dan permasalahan yang dihadapi oleh PT. BARCO maka penyelesaian masalah dapat dilakukan dengan beberapa cara. Pertama, Hot Standby Router Protocol (HSRP) adalah sebuah

8 protokol standar CISCO yang menetapkan sebuah router yang secara otomatis mengambil alih jika router yang lain gagal. Dalam HSRP disetting dua status router yaitu aktif dan standby. Router standby baru digunakan jika router aktifnya gagal. Kedua, Gateway Load Balancing Protocol (GLBP) yang sama tujuannya dengan HSRP yaitu sebuah protokol yang melindungi trafik data, jika salah satu router gagal. GLBP membagi paket yang akan dikirimkan menggunakan prinsip oad balancing. Load balancing adalah sebuah konsep yang gunanya untuk menyeimbangkan beban atau muatan paket yang akan dikirimkan melalui router router yang aktif. HSRP dan GLBP dapat digunakan sebagai alternatif pilihan. Dalam keadaan normal GLBP lebih aman mengurangi paket yang hilang karena paket yang terdrop lebih sedikit sedangkan dalam keadaan salah satu router down HSRP lebih sedikit paket yang hilang. Dari sisi average delay, througput dan waktu recovery HSRP lebih unggul. Kinerja router pada PT. BARCO yang sangat berat maka diperlukan redudansi. Hal inilah yang membuat kami memutuskan HSRP adalah solusi yang tepat untuk permasalahan yang dihadapi PT. BARCO

ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN HSRP PADA PT. BARCO

ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN HSRP PADA PT. BARCO ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN HSRP PADA PT. BARCO Ade Ariani Djaja Saputra Bima Pratama Putra Oktavianus Saputra Drs. Antonius Herusutopo, B.E., M.Sc. Universitas Bina Nusantara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang berbeda agar bisa melakukan komunikasi antar device di dalam jaringan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang berbeda agar bisa melakukan komunikasi antar device di dalam jaringan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Router merupakan sebuah alat yang berfungsi menghubungkan jaringan yang berbeda agar bisa melakukan komunikasi antar device di dalam jaringan tersebut. Router bekerja

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI. 4.1 Perancangan Jaringan Komputer dengan Menggunakan Routing Protokol OSPF dan GLBP

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI. 4.1 Perancangan Jaringan Komputer dengan Menggunakan Routing Protokol OSPF dan GLBP BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan Komputer dengan Menggunakan Routing Protokol OSPF dan GLBP Berdasarkan usulan pemecahan masalah yang telah diajukan, maka akan diaplikasikan teknologi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. PT. Vektordaya Mekatrika memiliki struktur organisasi seperti yang ditunjukan pada bagan dibawah ini :

BAB 3 METODOLOGI. PT. Vektordaya Mekatrika memiliki struktur organisasi seperti yang ditunjukan pada bagan dibawah ini : 1 BAB 3 METODOLOGI 3.1 Struktur Organisasi PT. Vektordaya Mekatrika memiliki struktur organisasi seperti yang ditunjukan pada bagan dibawah ini : Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Vektordaya Mekatrika

Lebih terperinci

ANALISIS MEKANISME REDUNDANCY GATEWAY DENGAN MENGGUNAKAN PROTOKOL HSRP DAN VRRP

ANALISIS MEKANISME REDUNDANCY GATEWAY DENGAN MENGGUNAKAN PROTOKOL HSRP DAN VRRP ANALISIS MEKANISME REDUNDANCY GATEWAY DENGAN MENGGUNAKAN PROTOKOL HSRP DAN VRRP Rendy Munadi 1, Rumani M 2, Kukuh Nugroho 3 1 IT Telkom, Jl. Telekomunikasi, Dayeuh Kolot, Bandung, rnd@ittelkom.ac.id 2

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi terus berkembang dan mengalami kemajuan. Hal ini sangat membantu dan mempermudah kinerja manusia dan organisasi perusahaan. Interaksi dan komunikasi

Lebih terperinci

BAB 4. PERANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan tahap perancangan, simulasi dan uji coba pertama bagaimana fitur Hot Standby Router Protocol pada router Cisco dalam menjaga avaibility jaringan komputer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jaringan mengalami down. Jalur redundansi pada jaringan akan segera mem-backup

BAB I PENDAHULUAN. jaringan mengalami down. Jalur redundansi pada jaringan akan segera mem-backup BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Infrastruktur jaringan yang memadai dan memiliki redundansi sangatlah dibutuhkan bagi suatu instansi. Hal ini akan sangat berguna ketika jalur utama pada jaringan mengalami

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini berisi penjelasan tentang pandangan awal persoalan yang terjadi dalam penulisan laporan tugas akhir, berisi latar belakang, identifikasi masalah, tujuan tugas akhir, lingkup tugas

Lebih terperinci

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

A. TUJUAN PEMBELAJARAN A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Siswa memahami konsep gateway 2. Siswa memahami skema routing 3. Siswa memahami cara kerja router 4. Siswa mampu melakukan konfigurasi static routing B. DASAR TEORI 1. Routing

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN MENGGUNAKAN HSRP DAN VLAN PADA PT. MICROREKSA INFONET

ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN MENGGUNAKAN HSRP DAN VLAN PADA PT. MICROREKSA INFONET ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN MENGGUNAKAN HSRP DAN VLAN PADA PT. MICROREKSA INFONET Nurdiansyah. Z Universitas Bina Nusantara, Jakarta, ansyah_nrd@yahoo.com Frans Effendi Universitas Bina Nusantara,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaringan komputer merupakan salah satu infrastruktur yang harus ada pada sebuah perusahaan. Baik perusahaan skala kecil, menengah, hingga yang besar membutuhkan jaringan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB 5. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Dalam implementasi sistem jaringan ini akan menerapkan semua yang telah direncanakan dan didesain pada tahap sebelumnya yaitu tahap design dan simulasi. Untuk perangkat

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN BARU. masalah yang dihadapi pada jaringan yang sudah ada. Jaringan baru yang akan dibuat

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN BARU. masalah yang dihadapi pada jaringan yang sudah ada. Jaringan baru yang akan dibuat BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN BARU Pada bab ini akan membahas tentang topologi baru sebagai solusi pemecahan masalah yang dihadapi pada jaringan yang sudah ada. Jaringan baru yang akan dibuat akan memanfaatkan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Spesifikasi Sistem Berikut adalah spesifikasi perangkat keras yang akan digunakan dalam rancangan jaringan sesuai acuan topologi external network perusahaan.

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan komputer dapat saling berkomunikasi meskipun dengan jarak yang

1 BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan komputer dapat saling berkomunikasi meskipun dengan jarak yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan jaringan komputer sudah semakin luas, sehingga memungkinkan komputer dapat saling berkomunikasi meskipun dengan jarak yang amat jauh (Qonitah, 2012).

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Ruang Lingkup

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Ruang Lingkup BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan komunikasi saat ini sangat penting seiring dengan kemajuan dan perkembangan teknologi komunikasi data yang semakin canggih. Teknologi komunikasi data yang

Lebih terperinci

DESAIN DAN IMPLEMENTASI LOAD BALANCING JARINGAN LOKAL PADA CV. SUKSES MAKMUR MANDIRI PALEMBANG

DESAIN DAN IMPLEMENTASI LOAD BALANCING JARINGAN LOKAL PADA CV. SUKSES MAKMUR MANDIRI PALEMBANG DESAIN DAN IMPLEMENTASI LOAD BALANCING JARINGAN LOKAL PADA CV. SUKSES MAKMUR MANDIRI PALEMBANG Imam Maghribi Mursal Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang Abstrak CV. Sukses Makmur Mandiri

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI. 4.1 Perancangan Jaringan Komputer dengan Menggunakan Routing Protokol

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI. 4.1 Perancangan Jaringan Komputer dengan Menggunakan Routing Protokol BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan Komputer dengan Menggunakan Routing Protokol OSPF Berdasarkan usulan pemecahan masalah yang telah diajukan, akan dibuat jaringan yang terintegrasi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI Proses perancangan dan implementasi Host Stanby Router Protocol dan Gateway Load Balancing Protocol pada layanan VoIP ini akan lebih mudah dikerjakan jika dituangkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. beragam menyebabkan network administrator perlu melakukan perancangan. suatu jaringan dapat membantu meningkatkan hal tersebut.

BAB III METODOLOGI. beragam menyebabkan network administrator perlu melakukan perancangan. suatu jaringan dapat membantu meningkatkan hal tersebut. BAB III METODOLOGI 3.1 Introduksi Kondisi jaringan yang semakin kompleks dan penggunaan aplikasi yang beragam menyebabkan network administrator perlu melakukan perancangan jaringan dengan performa yang

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Sistem Untuk dapat melakukan implementasi maka diperlukan perangkat Hardware dan Software yang digunakan. Hardware - Router Wifi Mikrotik RB951 - Modem ISP Utama

Lebih terperinci

Modul 9 Dasar Troubleshooting Router

Modul 9 Dasar Troubleshooting Router Modul 9 Dasar Troubleshooting Router Pendahuluan Testing jaringan dan troubleshooting adalah pekerjaan admin jaringan yang paling banyak memakan waktu. Karena itu harus dilakukan secara efisien, misalnya

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN UJI COBA. untuk menghadapi permasalahan yang ada pada jaringan BPPT adalah dengan

BAB 4 PERANCANGAN DAN UJI COBA. untuk menghadapi permasalahan yang ada pada jaringan BPPT adalah dengan BAB 4 PERANCANGAN DAN UJI COBA 4.1 Perancangan Prototype Jaringan Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumya, solusi yang diberikan untuk menghadapi permasalahan yang ada pada jaringan BPPT adalah

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. untuk membuat WAN menggunakan teknologi Frame Relay sebagai pemecahan

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. untuk membuat WAN menggunakan teknologi Frame Relay sebagai pemecahan BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan Berdasarkan usulan pemecahan masalah yang telah diajukan, telah diputuskan untuk membuat WAN menggunakan teknologi Frame Relay sebagai pemecahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif. yang bersifat global menyebabkan terjadinya perubahan pada

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif. yang bersifat global menyebabkan terjadinya perubahan pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif menyebabkan perubahan yang sangat besar dalam hal teknologi seperti laptop, komputer, smartphone, internet, dan lainnya.

Lebih terperinci

BAB 3. ANALISA SISTEM & PERANCANGAN 3.1. Analisa Masalah Permasalahan yang sering dihadapi dalam proses pembelajaran khususnya TIK, yang memerlukan akses internet adalah penggunaan internet yang tidak

Lebih terperinci

Gambar.3.2. Desain Topologi PLC Satu Terminal

Gambar.3.2. Desain Topologi PLC Satu Terminal BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Desain Topologi Jaringan Gambar.3.1 Desain Topologi Sharring File Topologi diatas digunakan saat melakukan komunikasi data digital secara peer to peer sehingga PLC ataupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan juga mengatur arus lalu lintas data untuk kelancaran transfer data.

BAB I PENDAHULUAN. dan juga mengatur arus lalu lintas data untuk kelancaran transfer data. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dewasa ini jaringan komputer telah menjadi suatu kebutuhan yang cukup penting di perusahaan. Hampir di setiap perusahaan terdapat jaringan komputer yang ditujukan untuk

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI. berjalan dan permasalahan yang dihadapi oleh PT. Intikom Berlian Mustika, maka

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI. berjalan dan permasalahan yang dihadapi oleh PT. Intikom Berlian Mustika, maka BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI Berdasarkan penelitian dan analisis terhadap jaringan komputer yang sedang berjalan dan permasalahan yang dihadapi oleh PT. Intikom Berlian Mustika, maka usulan yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian VRRP VRRP (Virtual Routing Redundancy Protocol) merupakan salah satu protokol open source redundancy yang artinya dapat digunakan di berbagai merek perangkat dan dirancang

Lebih terperinci

B AB 1 PENDAHULUAN. pegawai negeri sipil, data-data transaksi, beserta dokumen-dokumen peserta

B AB 1 PENDAHULUAN. pegawai negeri sipil, data-data transaksi, beserta dokumen-dokumen peserta B AB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Taspen (Persero) adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ditugaskan oleh pemerintah untuk menyelenggarakan program asuransi sosial pegawai negeri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada layer Network, layer ketiga dari tujuh OSI (Open System Interconnection)

BAB I PENDAHULUAN. pada layer Network, layer ketiga dari tujuh OSI (Open System Interconnection) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah router merupakan sebuah perangkat keras yang bekerja pada layer Network, layer ketiga dari tujuh OSI (Open System Interconnection) layer yang ada. Fungsi router

Lebih terperinci

PERANCANGAN TOPOLOGI UNTUK MENINGKATKAN REALIBILITY JARINGAN MENGGUNAKAN OSPF DAN GLBP PADA CORE SWITCH DI KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

PERANCANGAN TOPOLOGI UNTUK MENINGKATKAN REALIBILITY JARINGAN MENGGUNAKAN OSPF DAN GLBP PADA CORE SWITCH DI KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PERANCANGAN TOPOLOGI UNTUK MENINGKATKAN REALIBILITY JARINGAN MENGGUNAKAN OSPF DAN GLBP PADA CORE SWITCH DI KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Ahmad Syaikhoni Alexius Martin Dahlan Martadiredja BINUS

Lebih terperinci

BAB 4. PERANCANGAN.

BAB 4. PERANCANGAN. BAB 4. PERANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan tahap perancangan sistem redudansi failover dengan IP Service-Level Agreement dan Floating Static Routing pada router Cisco dalam menjaga reliabilitas dan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN Teknik Pengkabelan Twisted Pair

BAB IV PEMBAHASAN Teknik Pengkabelan Twisted Pair BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Teknik Pengkabelan Twisted Pair Pengkabelan Twisted Pair menggunakan sebuah konektor Registered Jack (RJ). Adapun konektor RJ untuk kabel UTP CAT5/5 enchanced adalah RJ-45. Hal-hal

Lebih terperinci

IP Subnetting dan Routing (1)

IP Subnetting dan Routing (1) IP Subnetting dan Routing (1) 1. Tujuan - Memahami prinsip subnetting - Memahami prinsip routing statis 2. Alat Percobaan PC Router dengan 2 NIC 6 unit PC Workstation 6 unit PC Server 1 unit Hub / Switch

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER DI SUSUN OLEH : MARINI SUPRIANTY SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA

JARINGAN KOMPUTER DI SUSUN OLEH : MARINI SUPRIANTY SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA JARINGAN KOMPUTER DI SUSUN OLEH : MARINI SUPRIANTY 09011181419016 SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016 Internet adalah kumpulan seluruh dunia jaringan interkoneksi internetwork,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut hanya berada dalam satu lokasi maka akan lebih mudah dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut hanya berada dalam satu lokasi maka akan lebih mudah dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan arus informasi semakin maju akhir-akhir ini dan semakin menuntut kecepatan dari suatu jaringan yang digunakan. Jaringan komputer merupakan solusi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan teknologi informasi khususnya jaringan komputer saat ini semakin kompleks pada setiap perusahaan. Sebagian besar perusahaan sangat bergantung kepada jaringan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. topologi yang akan dibuat berdasarkan skematik gambar 3.1 berikut:

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. topologi yang akan dibuat berdasarkan skematik gambar 3.1 berikut: BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1. TOPOLOGI SISTEM JARINGAN Dalam penelitian ini dilakukan pengembangan dan implementasi teknologi MIPv4 dengan diperhatikannya faktor kualitas layanan dan kehandalan. Adapun

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perancangan Jaringan VLAN Berdasarkan analisis terhadap sistem jaringan yang sedang berjalan dan permasalahan jaringan yang sedang dihadapi oleh PT. Mitra Sejati Mulia Industri,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI 3.1 Kerangka Berpikir

BAB 3 METODOLOGI 3.1 Kerangka Berpikir BAB 3 METODOLOGI 3.1 Kerangka Berpikir Ketergantungan pengguna terhadap internet selain dapat menunjang pekerjaan, juga dapat menghambat kinerja mereka di perusahaan. Jaringan internet yang disediakan

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan teknologi dewasa ini, jaringan komputer semakin banyak di implementasikan. Tidak hanya di lingkungan perkantoran, jaringan komputer juga sudah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi merupakan salah satu unsur yang sudah tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia zaman sekarang. Setiap harinya berbagai perkembangan dan penemuan baru di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL YANG DIHARAPKAN

BAB IV HASIL YANG DIHARAPKAN 34 BAB IV HASIL YANG DIHARAPKAN 4.1 PERFORMANSI LINK BACKHAUL Dalam studi kasus ini, link backhaul dari jaringan MPLS VPN IP mempunyai 2 link backhaul yaitu main link backhaul dan backup link backhaul.

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang IP adalah protokol jaringan yang digunakan untuk melakukan surfing di internet, download musik, atau game. PC akan memiliki IP address serta default gateway untuk

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisikan tentang teori-teori pendukung yang diperlukan untuk mendukung dalam penyelesaian skripsi ini. Teori-teori yang dituliskan pada bab ini yaitu mengenai jaringan komputer,

Lebih terperinci

Routing LOGO. Muh. Izzuddin Mahali, M.Cs.

Routing LOGO. Muh. Izzuddin Mahali, M.Cs. Routing Muh. Izzuddin Mahali, M.Cs. Email : izzudin@uny.uny.ac.id Pendahuluan Fungsi utama dari layer network adalah pengalamatan dan routing Pengalamatan telah kita bicarakan sebelumnya. Routing merupakan

Lebih terperinci

LOAD BALANCING DENGAN MENGGUNAKAN METODE HOT STANDBY ROUTER PROTOCOL DAN OPTIMALISASI JARINGAN PADA PT. VEKTORDAYA MEKATRIKA

LOAD BALANCING DENGAN MENGGUNAKAN METODE HOT STANDBY ROUTER PROTOCOL DAN OPTIMALISASI JARINGAN PADA PT. VEKTORDAYA MEKATRIKA LOAD BALANCING DENGAN MENGGUNAKAN METODE HOT STANDBY ROUTER PROTOCOL DAN OPTIMALISASI JARINGAN PADA PT. VEKTORDAYA MEKATRIKA Anggraini Kusumowardani Binus University, Jakarta, danii.santoso@hotmail.com

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. terjadi. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis proses bisnis yang sedang berjalan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. terjadi. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis proses bisnis yang sedang berjalan BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Berjalan Setiap proses pembuatan sistem, pasti berdasarkan permasalahan yang terjadi. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis proses bisnis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL SIMULASI DAN KINERJA SISTEM

BAB IV HASIL SIMULASI DAN KINERJA SISTEM BAB IV HASIL SIMULASI DAN KINERJA SISTEM Pada bab ini membahas mengenai hasil dan kinerja sistem yang telah dirancang sebelumnya yaitu meliputi delay, jitter, packet loss, Throughput dari masing masing

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 47 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Sistem 4.1.1. Perangkat Keras Perangkat keras atau hardware terpenting yang dipakai untuk membuat perubahan pada topologi jaringan SMA St. Kristoforus

Lebih terperinci

Pendahuluan Kajian pustaka

Pendahuluan Kajian pustaka 1. Pendahuluan Seiring dengan kemajuan teknologi yang berkembang pesat menuntut kemajuan disegala bidang. Fasilitas penting seperti data centers, telekomunikasi dan perbankan membutuhkan suatu sistem yang

Lebih terperinci

Laporan Resmi. Static Routing Pada MikroTik

Laporan Resmi. Static Routing Pada MikroTik Laporan Resmi Static Routing Pada MikroTik Nama NRP Kelas Kelompok : Amalia Zakiyah : 2110165021 : 1 D4 LJ TI : Kelmopok 6 Soal 1. Jelaskan cara melakukan konfigurasi router mikrotik dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1Bandwidth Bandwidth merupakan selisih jarak antara sinyal tertinggi dan terendah di sebuah channel (band). Menurut (Mahanta, Ahmed, & Bora, 2013)Bandwidth in computer networking

Lebih terperinci

Distance Vector Routing Protocols

Distance Vector Routing Protocols Distance Vector Routing Protocols Artikel ini fokus pada Interior Gateway Protokol (IGPs). IGPs diklasifikasikan sebagai distance vector atau link-state routing protokol. artikel ini menjelaskan karakteristik,

Lebih terperinci

PERANCANGAN SIMULASI VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK PADA ICT CENTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

PERANCANGAN SIMULASI VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK PADA ICT CENTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN PERANCANGAN SIMULASI VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK PADA ICT CENTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN Musdalifa Thamrin Program Studi Teknik Komputer STMIK Profesional Makassar nonongthamrin@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 11 Latar Belakang Biaya yang harus dikeluarkan untuk berlangganan jalur koneksi internet melalu ISP (Internet Service Provider) yang relatif mahal untuk pengusaha Warnet karena sebagian

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. Perancangan jaringan pada PT. EP TEC Solutions Indonesia menggunakan

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. Perancangan jaringan pada PT. EP TEC Solutions Indonesia menggunakan BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan 4.1.1 Usulan Perancangan Jaringan Perancangan jaringan pada PT. EP TEC Solutions Indonesia menggunakan teknologi Frame Relay. Daripada menghubungkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI Metode Penelitian

BAB 3 METODOLOGI Metode Penelitian BAB 3 METODOLOGI 3.1. Metode Penelitian Di dalam penelitian ini telah dilakukan observasi untuk mengetahui masalah ataupun keluhan yang dihadapi oleh customer maupun PT. Legreen itu sendiri. Berikut adalah

Lebih terperinci

Gambar 3.43 Topologi Subnet 23. Tabel 3.38 Point-to-Point utilization Radio 91 Switch 3. Gambar 3.44 Topologi Subnet 24

Gambar 3.43 Topologi Subnet 23. Tabel 3.38 Point-to-Point utilization Radio 91 Switch 3. Gambar 3.44 Topologi Subnet 24 100 Gambar 3.43 Topologi Subnet 23 Tabel 3.38 Point-to-Point utilization Radio 91 Switch 3 Object Name Minimum(%) Average(%) Maximum(%) Radio 91 Switch 3 0 0.41 0.88 Radio 91 Switch 3 0 0.6 0.94 Gambar

Lebih terperinci

BAB 3. Metodologi. 3.1 Metodologi. Gambar 3.1 Kerangka Pikir Perancangan IP Telephony

BAB 3. Metodologi. 3.1 Metodologi. Gambar 3.1 Kerangka Pikir Perancangan IP Telephony BAB 3 Metodologi 3.1 Metodologi Gambar 3.1 Kerangka Pikir Perancangan IP Telephony Masalah yang diindetifikasi adalah mengenai penggunaan telepon konvensional pada kantor yang dalam pengoperasiannya mengeluarkan

Lebih terperinci

Kholid Fathoni, S.Kom., M.T.

Kholid Fathoni, S.Kom., M.T. Routing Kholid Fathoni, S.Kom., M.T. Pendahuluan Fungsi utama dari layer network adalah pengalamatan dan routing Pengalamatan telah kita bicarakan sebelumnya. Routing merupakan fungsi yang bertanggung

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Metodologi. Gambar 3.1 Kerangka Metodologi

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Metodologi. Gambar 3.1 Kerangka Metodologi BAB 3 METODOLOGI 3.1 Metodologi Gambar 3.1 Kerangka Metodologi 47 48 Dari kerangka yang telah dibuat, dapat dilihat bahwa metodologi dimulai dengan melakukan analisa sistem yang sedang berjalan yaitu melihat

Lebih terperinci

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB 3. ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Sistem 3.1.1. Analisis sistem yang sedang berjalan Sistem jaringan komputer yang sedang berjalan pada Cisnet RT/RW Net saat ini terkoneksi dengan tiga

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI STATIC NAT TERHADAP JARINGAN VLAN MENGGUNAKAN IP DYNAMIC HOST CONFIGURATION PROTOCOL (DHCP)

IMPLEMENTASI STATIC NAT TERHADAP JARINGAN VLAN MENGGUNAKAN IP DYNAMIC HOST CONFIGURATION PROTOCOL (DHCP) Jurnal Ilmiah Informatika Volume 1 No. 1 / Desember 26 IMPLEMENTASI STATIC NAT TERHADAP JARINGAN VLAN MENGGUNAKAN IP DYNAMIC HOST CONFIGURATION PROTOCOL (DHCP) Juwanda Natali 1), Fajrillah 2), T.M.Diansyah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. terlepas dari teknologi jaringan yang dapat menghubungkan dua atau lebih komputer

BAB 1 PENDAHULUAN. terlepas dari teknologi jaringan yang dapat menghubungkan dua atau lebih komputer 12 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi pada masa sekarang ini terus berkembang dengan pesat seiring dengan kebutuhan manusia yang menginginkan kemudahan, kecepatan dan keakuratan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. Gambar 3.1 Kerangka Metodologi

BAB 3 METODOLOGI. Gambar 3.1 Kerangka Metodologi BAB 3 METODOLOGI 3.1 Metodologi Gambar 3.1 Kerangka Metodologi Dari kerangka metodologi yang telah dibuat, dapat dilihat bahwa terdapat 4 hal yang dilakukan terlebih dahulu yaitu : 1. Analisis Masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Gambaran Umum

BAB I PENDAHULUAN I.1. Gambaran Umum BAB I PENDAHULUAN I.1. Gambaran Umum Sebuah komputer yang berdiri sendiri atau stand alone mempunyai keterbatasan dalam banyak hal, yaitu bahwa untuk menggunakan bermacammacam perangkat tambahan, maka

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI LOAD BALANCING DENGAN 2 MODEM GSM

PROPOSAL SKRIPSI LOAD BALANCING DENGAN 2 MODEM GSM PROPOSAL SKRIPSI LOAD BALANCING DENGAN 2 MODEM GSM IMPLEMENTASI LOAD BALANCING DENGAN 2 MODEM GSM MENGGUNAKAN VYATTA ROUTER OS Seiring dengan jumlah data yang harus direkam setiap tahun, dibutuhkan pula

Lebih terperinci

BAB 4 RANCANGAN IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. kami memilih untuk menerapkan static VLAN dibandingkan dynamic VLAN.

BAB 4 RANCANGAN IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. kami memilih untuk menerapkan static VLAN dibandingkan dynamic VLAN. BAB 4 RANCANGAN IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Pemilihan Jenis VLAN Setelah melihat kondisi jaringan di kantor pusat PT Lion Super Indo, maka kami memilih untuk menerapkan static VLAN dibandingkan dynamic

Lebih terperinci

Jaringan Komputer Dasar

Jaringan Komputer Dasar Jaringan Komputer Dasar Pengenalan TCP/IP Dennis Christie - Universitas Gunadarma OSI Model dan TCP/IP Layer-layer TCP/IP Application Layer Session Layer Presentation Layer Application Layer Transport

Lebih terperinci

BAB III IMPLEMENTASI VPN PPTP,IPSec DAN L2TP

BAB III IMPLEMENTASI VPN PPTP,IPSec DAN L2TP BAB III IMPLEMENTASI VPN PPTP,IPSec DAN L2TP 3.1 Umum Pada saat ini setiap perusahan atau organisasi pasti menggunakan jaringan komputer untuk melakukan tugas operasional sehari-hari. Pada organisasi yang

Lebih terperinci

BAB III JARINGAN VPN IP SAAT INI PADA PERUSAHAAN X

BAB III JARINGAN VPN IP SAAT INI PADA PERUSAHAAN X BAB III JARINGAN VPN IP SAAT INI PADA PERUSAHAAN X 3.1 Topologi Jaringan VPN IP Cakupan yang dibahas di dalam tugas akhir ini adalah layanan VPN IP Multiservice, dan digunakan topologi jaringan berbentuk

Lebih terperinci

VoIP. Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol.

VoIP. Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol. VoIP Apa itu VoIP???? Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol. Merupakan suatu cara berkomunikasi dengan mengirimkan paket-paket suara melalui jaringan internet dengan memanfaatkan protokol

Lebih terperinci

Penganalan Routing dan Packet Forwarding

Penganalan Routing dan Packet Forwarding Penganalan Routing dan Packet Forwarding Pengenalan Routing dan Packet Forwarding Pada saat ini jaringan komputer memiliki peran yang signifikan pada kehidupan manusia, jaringan komputer mengubah cara

Lebih terperinci

DESAIN DAN IMPLEMENTASI LOAD BALANCING PADA PT PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG

DESAIN DAN IMPLEMENTASI LOAD BALANCING PADA PT PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG DESAIN DAN IMPLEMENTASI LOAD BALANCING PADA PT PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG Eka Fuji Rahayu Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang Abstrak Penggabungan dua jalur ISP (Internet Service Provider)

Lebih terperinci

TUGAS JARINGAN KOMPUTER IMPLEMENTASI VLAN DENGAN PERANGKAT JARINGAN MIKROTIK

TUGAS JARINGAN KOMPUTER IMPLEMENTASI VLAN DENGAN PERANGKAT JARINGAN MIKROTIK TUGAS JARINGAN KOMPUTER IMPLEMENTASI VLAN DENGAN PERANGKAT JARINGAN MIKROTIK DI SUSUN OLEH NAMA : NURUL AULIAH NIM : 14121003 KELAS : Pagi/21 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

Lebih terperinci

Gambar 1 Rancangan Penelitian.

Gambar 1 Rancangan Penelitian. Prosedur Menjalankan Program Desain Sistem Internet Gambar 1 Rancangan Penelitian. User end device seperti laptop atau komputer akan mengirimkan request menuju ke server melalui beberapa proses. Pengiriman

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Company co. Sursoft Indonesia Development Center adalah lembaga

BAB IV PEMBAHASAN. Company co. Sursoft Indonesia Development Center adalah lembaga BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Identifikasi Masalah Company co. Sursoft Indonesia Development Center adalah lembaga Pendidikan Profesi, pelatihan (Kursus Singkat) dan Sertifikasi, yang telah berijin dari Dinas

Lebih terperinci

Aplikasi load-balancer yang akan digunakan oleh aplikasi saat melakukan koneksi ke sebuah system yang terdiri dari beberapa back-end server.

Aplikasi load-balancer yang akan digunakan oleh aplikasi saat melakukan koneksi ke sebuah system yang terdiri dari beberapa back-end server. Load balancing adalah mengoptimal kan bandwidth yang tersedia pada 2 buah jalur koneksi internet atau lebih secara merata dan membagi beban kumulatif pada sebuah network. Aplikasi load-balancer yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Sistem Dalam pengerjaan tugas akhir ini, penulis menggunakan lima kondisi sistem, dari yang menggunakan routing table biasa, sampai yang menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengumpulan Kebutuhan Penelitian ini tidak membutuhkan banyak alat/ software yang digunakan. Kebutuhan penelitian ini berupa hardware dan software. Hardware yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tersebut dapat diketahui hasil sinyal Wi-Fi. 1. Pergerakan penumpang Terminal 3

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tersebut dapat diketahui hasil sinyal Wi-Fi. 1. Pergerakan penumpang Terminal 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan mengetahui parameter sistem seperti langkah langkah pengumpulan pergerakan penumpang dan konfigurasi sistem pada

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori umum 2.1.1 Jenis Jaringan A. Berdasarkan Area Berdasarkan luas area, jaringan dibagi lagi menjadi 4 bagian yaitu Local Area Network (LAN), Metropolitan Area Network (MAN),

Lebih terperinci

PENGANTAR LAN (LOCAL AREA NETWORK)

PENGANTAR LAN (LOCAL AREA NETWORK) 6 PENGANTAR LAN (LOCAL AREA NETWORK) LABORATORIUM LANJUT SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS GUNADARMA PERTEMUAN VI PENGANTAR LAN (LOCAL AREA NETWORK) I. Tujuan Praktikum : Memahami dasar

Lebih terperinci

Modul 8 TCP/IP Suite Error dan Control Messages

Modul 8 TCP/IP Suite Error dan Control Messages Modul 8 TCP/IP Suite Error dan Control Messages Pendahuluan Tidak ada mekanisme untuk menjamin bahwa data yang dikirim melalui jaringan berhasil. Data mungkin gagal mencapai tujuan dengan berbagai macam

Lebih terperinci

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 23 Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Metode Pembangunan Sistem Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah PPDIOO (prepare, plan, design, implement, operate, optimize). Metode ini adalah metode

Lebih terperinci

DYNAMIC ROUTING. Semua router memiliki informasi lengkap mengenai topologi, link cost. Contohnya adalah algoritma link state.

DYNAMIC ROUTING. Semua router memiliki informasi lengkap mengenai topologi, link cost. Contohnya adalah algoritma link state. DYNAMIC ROUTING Apabila jaringan memiliki lebih dari satu kemungkinan rute untuk tujuan yang sama maka perlu digunakan dynamic routing. Sebuah dynamic routing dibangun berdasarkan informasi yang dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Skenario Uji Coba Dengan rancangan jaringan yang telah dibuat, perlu dilakukan uji coba untuk membuktikan bahwa rancangan load balancing dan failover tersebut dapat berjalan

Lebih terperinci

ADMINISTRASI SERVER KELAS 11

ADMINISTRASI SERVER KELAS 11 Kegiatan Belajar 4 ADMINISTRASI SERVER KELAS 11 Oleh Alimansyah Aprianto Tek. Komputer dan Jaringan Kegiatan Belajar 4 Mengadministrasi DHCP Server Dynamic Host Control Protocol (DHCP) Server DHCP server

Lebih terperinci

MODUL 9 MPLS (MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING)

MODUL 9 MPLS (MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING) PRAKTIKUM NEXT GENERATION NETWORK POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA MODUL 9 MPLS (MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING) TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang MPLS 2. Mengenalkan pada

Lebih terperinci

Routing. Institut Tekonolgi Sepuluh Nopember Surabaya

Routing. Institut Tekonolgi Sepuluh Nopember Surabaya Routing Politeknik ik Elektronika Negeri Surabaya Institut Tekonolgi Sepuluh Nopember Surabaya 1 Pendahuluan Dengan menggunakan pengalamatan IP, memungkinkan kita membangun beberapa jaringan pada suatu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Bab 2 ini akan dituliskan tentang teori teori pendukung yang menjadi dasar untuk melakukan analisis dalam rangka pengembangan topologi jaringan yang menjadi topik skripsi penulis.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan (Yuhefizar, p9, 2003

BAB 1 PENDAHULUAN. lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan (Yuhefizar, p9, 2003 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan (Yuhefizar, p9, 2003 www.ilmukomputer.com/yuhefizar-komputer.pdf).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki cakupan luas seperti jaringan WAN (Wide Area Network). Jaringan

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki cakupan luas seperti jaringan WAN (Wide Area Network). Jaringan BAB I PENDAHULUAN 1. 1.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi memungkinkan kita untuk berkomunikasi dan bertukar informasi dengan pengguna lain tanpa terbatas jarak dan waktu. Teknologi komunikasi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM JARINGAN YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM JARINGAN YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM JARINGAN YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Trisula Corporation Didirikan pada tahun 1968, Trisula Corporation telah berkembang secara mantap untuk menjadi sebuah perusahaan garment

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laboratorium-Informatika menyediakan fasilitas pendukung untuk kegiatan belajar mahasiswa. Laboratorium-Informatika memiliki beberapa macam perangkat jaringan yang

Lebih terperinci

PRAKTIKUM ROUTING STATIK

PRAKTIKUM ROUTING STATIK PRAKTIKUM ROUTING STATIK A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Siswa memahami konsep gateway 2. Siswa memahami skema routing 3. Siswa memahami cara kerja router 4. Siswa mampu melakukan konfigurasi static routing

Lebih terperinci