Jurnal Edukasi, Volume 3 No.1, April 2017 ISSN
|
|
- Hadian Yuwono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Jurnal Edukasi, Volume 3 No.1, April 2017 ISSN ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING DALAM MENYELESAIKAN TEKA-TEKI MATEMATIKA DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN Mohammad Yusuf Efendi Program Studi Pendidikan Matematika, STKIP Al Hikmah yusufefendi15@gmail.com Zainal Abidin Program Studi Pendidikan Matematika, STKIP Al Hikmah Alamat : Kebonsari Elveka V Surabaya nidiba@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan problem solving siswa tipe sanguinis, choleris, melancholis, dan pleghmatis dalam menyelesaikan teka-teki matematika. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Al Hikmah Surabaya. Pemilihan subjek penelitian berdasarkan teknik pengambilan stratified sampling dan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keempat siswa dengan tipe kerpibadian masing-masing dapat melakukan langkah-langkah problem solving mulai dari memahami masalah, merencanakan pemecahan masalah, melaksanakan rencana hingga memeriksa kembali jawaban sudah cukup baik. Namun siswa yang mampu menjawab seluruh soal teka-teki matematika dengan benar adalah siswa tipe melancholis, sedangkan untuk siswa tipe sanguinis, choleris, dan pleghmatis mampu menjawab tiga dari empat soal teka-teki matematika dengan benar. Dari penelitian ini juga dapat disimpulkan bahwa setiap siswa dengan masing-masing tipe kepribadian mempunyai keunggulan masing-masing. Kata Kunci : Teka-teki, matematika, problem solving, tipe kepribadian. Abstract The purpose of this research is to determine the student s problem solving skill type of sanguine, choleric, melancholic and phlegmatic in solving mathematic puzzle. This research employed qualitative descriptive method. The subjects of this research were 11th grade students of Al Hikmah Senior High School Surabaya. The subject selection was according to stratified sampling technic and purposive sampling technic. The result of this research showed that those four students with who had different characteristics could implement the problem solving steps beginning from the comprehending problem, planning problem solving, implementing the plan and cross checking the answer, very well. However, the students who were able to answer all the mathematic puzzle questions were student with melancholic type. While sanguine, choleric and phlegmatic students were able to answer 1
2 Efendi, Analisis Kemampuan three from four questions of mathematic puzzle correctly. This research concluded that every student with their own personality types have their own strength. Keywords: Puzzle, mathematics, problem solving, personality type. PENDAHULUAN Setiap manusia pasti mempunyai masalah yang harus dihadapi, Problem solving (pemecahan masalah) menurut Santrock (2004: 368) adalah mencari cara yang tepat untuk mencapai suatu tujuan. Polya mengartikan pemecahan masalah sebagai suatu usaha mencari jalan keluar dari suatu kesulitan guna mencapai suatu tujuan yang tidak begitu mudah segera dapat tercapai. Adapun langkah-langkah problem solving menurut Polya (1971) yaitu (1) Memahami soal, yaitu meminta siswa untuk mengulangi pertanyaan dan siswa harus menyatakan pertanyaan dengan fasih, menjelaskan bagian terpenting dari pertanyaan tersebut. (2) Membuat rencana pemecahan masalah, yaitu mencari hubungan antara informasi yang diberikan dengan yang tidak diketahui yang memungkinkan subjek untuk menghitung variabel yang tidak diketahui. (3) Melaksanakan perencanaan, yaitu menyelesaikan soal sesuai dengan rencana yang telah dirancang, siswa harus yakin bahwa setiap langkah harus benar. (4) Memeriksa kembali hasil yang diperoleh, tahap ini dapat dilakukan dengan cara membuat gambar atau diagram, menemukan pola, membuat tabel, memperhatikan semua kemungkinan secara sistematik, tebak dan periksa (guess and check), atau dapat menggunakan strategi kerja mundur. Qolbi (2014) menjelaskan bahwa pendidikan yang mempunyai kualitas tinggi akan mampu mencetak sumber daya manusia yang berketerampilan intelektualitas tinggi yang mempunyai kemampuan problem solving tinggi. Melihat begitu pentingnya problem solving maka perlu adanya suatu hal yang mampu meningkatkan kemampuan problem solving tersebut. Menurut NCTM (2000), tujuan utama pembelajaran matematika adalah untuk melatih kemampuan problem solving dengan cara bernalar. Sehingga perlu adanya perhatian khusus terhadap mata pelajaran matematika ini. Faktanya kemampuan bernalar dan berpikir logis peserta didik Indoneisa 2
3 Jurnal Edukasi, Volume 3 No.1, April 2017 ISSN tergolong dalam tingkat rendah. Hal tersebut dapat diketahui dari hasil tes PISA (Programme for International Student Assesment) yang merupakan penilaian kemampuan bernalar peserta didik tingkat internasional. Balitbang-Depdiknas (2006) menyebutkan bahwa prosentase kemampuan siswa dalam menyelesaikan persoalan matematik PISA dengan benar dalam PISA 2003 adalah sebagai berikut level 1 (sebanyak 49,7% siswa), level 2 (25,9%), level 3 (15,5%), level 4 (6,6%), dan level 5-6 (2,3%). Sedangkan pada PISA tahun 2012, soal matematik PISA level 1 hanya mampu dijawab dengan benar oleh 58% siswa Indonesia. Pada level 1 ini siswa mampu menyelesaikan persoalan matematika yang sangat sederhana, yang hanya perlu satu langkah untuk menyelesaikannya. Sedangkan pada level 6 siswa sudah mulai mampu untuk mengkonseptualisasi, menyimpulkan dan menggunakan informasi dari situasi masalah yang kompleks serta dapat memformulasi dan mengkomunikasikannya secara efektif berdasarkan penemuan interpretatif dan argumentatif. Faktor yang paling menonjol yang mempengaruhi rendahnya prestasi siswa dalam PISA yaitu kemampuan problem solving siswa yang kurang. Hal ini dapat diketahui karena pada soal-soal PISA level 5-6 yang berisi tentang permasalahan kontekstual yang tidak sederhana dan diambil dari dunia nyata, banyak siswa yang kesulitan bahkan terbukti pada tahun 2003 hanya 2,3 % saja siswa yang mampu menyelesaikannya. Berbeda dengan soal level 1 dan 2 yang merupakan soal-soal rutin dan dapat dikerjakan oleh mayoritas siswa. Sejalan dengan PISA, teka-teki matematika juga mempunyai tujuan untuk melatih kemampuan problem solving siswa. Menurut Efendi (2016) Teka-teki matematika adalah suatu hal yang menantang dan mempunyai beberapa penafsiran jawaban yang berkenaan dengan konsep-konsep dan strukturstruktur yang abstrak dalam bidang aljabar, analisis, dan geometri dan cara penyelesaiannya menggunakan logikalogika pada analogi dan kronologi yang diketahui dari permasalahan yang dibuat. Melihat penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa untuk menyelesaikan teka-teki matematika juga membutuhkan kemampuan problem solving yang tinggi karena membutuhkan struktur berpikir dan logika-logika yang sesuai untuk menjawabnya. Teka-teki matematika 3
4 Efendi, Analisis Kemampuan memang merupakan suatu yang unik dan menarik karena dapat meningkatkan kemampuan problem solving. Sehingga tidak salah jika selama tiga puluh tahun terakhir, masalah teka-teki berhasil menarik para peneliti dari berbagai bidang termasuk bidang matematika (Alajlan:2009). Kemampuan problem solving sebenarnya dapat dilatih, terutama dilatih oleh guru di sekolah. Hal tersebut dikarenakan sekolah adalah tempat yang paling kondusif untuk belajar, utamanya belajar matematika dengan tingkat penalaran cukup tinggi yang harus memerlukan bimbingan dari guru secara langsung. Berbagai upaya dapat diusahakan oleh guru agar proses bimbingan dengan siswa berjalan optimal, diantaranya dengan membangkitkan motivasi belajar siswa agar kemampuan problem solving siswa meningkat, karena semakin tinggi motivasi siswa maka semakin tinggi pula kemampuan problem solving siswa (Chrisnawati:2007), memberikan media pembelajaran dan menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan siswa. Menurut Hudojo (1988) mengajar matematika bertujuan untuk mendapatkan matematika, yaitu kemampuan, ketrampilan dan sikap tentang matematika itu. Hal ini dimaksudkan agar timbul proses interaksi antara guru dengan siswa. Interaksi tersebut akan tumbuh bila menggunakan metode pengajaran yang baik dan sesuai. Salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan ketertarikan siswa serta interaksi dalam kelas adalah menggunakan model problem solving dengan mind mapping (Ristiasari,dkk : 2012). Cara yang paling utama untuk memilih metode pengajaran yang sesuai adalah dengan melakukan pengamatan terhadap kondisi masing-masing siswa dalam kesehariannya atau yang bisa disebut dengan kebiasaan (Dewiyani: 2009). Kebiasaan yang melekat pada siswa pun berbeda-beda. Beberapa ahli psikologi berpendapat bahwa hal tersebut dikarenakan setiap siswa mempunyai tipe kepribadian yang berbeda-beda. Tidak hanya aspek kebiasaan saja yang timbul karena kepribadian siswa namun kemampuan problem solving siswa pun juga demikian. (Roesdiana:2014) menjelaskan bahwa terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan tipe kepribadian dalam mempengaruhi hasil belajar. Artinya hasil belajar yang merupakan output dari kemampuan problem solving siswa mempunyai 4
5 Jurnal Edukasi, Volume 3 No.1, April 2017 ISSN keterkaitan dengan tipe kepribadian yang dimiliki siswa. Menurut Christine, dkk (2015) kepribadian diartikan sebagai total kecenderungan bawaan atau herediter dengan berbagai pengaruh dari lingkungan serta pendidikan, yang membentuk kondisi kejiwaan seseorang dan mempengaruhi sikapnya terhadap kehidupan. Sedangkan Jess Feist & Gregory J.Feist (2009:86) menyatakan bahwa kepribadian mencakup sistem fisik dan psikologis meliputi perilaku yang terlihat dan pikiran yang tidak terlihat, serta tidak hanya merupakan sesuatu, tetapi juga melakukan sesuatu. Dari beberapa ungkapan di atas mengenai pengertian kepribadian, maka dapat disimpulkan bahwa kepribadian adalah kecenderungan bawaan yang meliputi sistem fisik maupun perilaku dan pikiran yang terorganisir secara dinamis dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Kepribadian yang ada pada masingmasing subjek tidaklah bersifat mutlak, melainkan suatu saat bisa saja berubah tergantung pada segala kondisi yang dialami yang sekiranya dapat mengubah kepribadian masing-masing subjek tersebut (Indri:2015). Setiap orang memiliki kepribadian dan kesadaran yang berbeda-beda (Awangga:2008). Caludius Galen dalam teori kepribadian yang dibuatnya menyebutkan bahwa terdapat empat tipe kepribadian manusia yang ditinjau dari pembagian tempramen manusia yakni sanguinis, choleris, melancholis, dan plegmatis. Teori tersebut sering digunakan dan terus dikembangkan yang sering disebut dengan Tipologi Hippocrates-Galenus (Rina, dkk:2013). Hippocrates membagi kepribadian manusia berdasarkan cairan dalam tubuh manusia, yaitu: (1) Tipe kepribadian koleris (choleris). Pada tipe kepribadian ini cairan yang lebih dominan dalam tubuh yaitu cairan chole (empedu kuning yang sifatnya kering). Orang koleris adalah orang yang memiliki tipe kepribadian: hidup penuh semangat, keras, hatinya mudah terbakar, daya juang besar, optimistis, garang, mudah marah, pengatur, penguasa, pendendam, dan serius. Orang koleris seperti ini sering diidentifikasikan sebagai si pelaksana ; (2) Tipe kepribadian melankolis (melancholis). Pada tipe kepribadian ini cairan yang lebih dominan dalam tubuh yaitu cairan melanchole (empedu hitam yang sifatnya basah). Orang melankolis adalah orang yang memiliki tipe kepribadian: mudah kecewa, daya juang 5
6 Efendi, Analisis Kemampuan kecil, muram, pesimistis, penakut, dan kaku. Selain itu orang melankolis cenderung diam dan berpikir, ia berusaha mengejar kesempurnaan dari apa yang menurutnya penting. Oleh karena itu melankolis sering diidentifikasi sebagai si perfeksionis atau si pemikir ; (3) Tipe kepribadian sanguinis. Pada tipe kepribadian ini cairan yang lebih dominan dalam tubuh yaitu cairan sanguinis atau darah yang sifatnya panas. Orang sanguinis adalah orang yang memiliki tipe kepribadian: hidup mudah berganti haluan, ramah, mudah bergaul, lincah, periang, mudah senyum, dan tidak mudah putus asa. Namun ia sering tidak teratur, emosional, dan sangat sensitif terhadap apa yang dikatakan orang terhadap dirinya. Dalam pergaulan, orang sanguin sering dikenal sebagai si tukang bicara ; (4) Tipe keribadian pleghmatis. Pada tipe kepribadian ini cairan yang lebih dominan dalam tubuh yaitu cairan pleghma atau lendir yang sifatnya dingin. Orang pleghmatis adalah orang yang memiliki tipe kepribadian: tidak suka terburu-buru, tenang, setia, dingin, santai dan sabar. Sehingga orang pleghmatis sering dipandang orang lain lamban. Bukan karena ia kurang cerdas, tapi justru karena ia lebih cerdas dari yang lain. Orang pleghmatis tidak suka keramaian ataupun banyak bicara, namun ia banyak akal dan dapat mengucapkan perkataan yang tepat di saat yang tepat. Oleh sebab itu orang pleghmatis mempunyai julukan si pengamat Dengan tipe kepribadian, kemampuan problem solving siswa dan teka-teki matematika yang telah dijelaskan di atas maka peneliti melakukan penelitian tentang analisis kemampuan problem solving siswa dalam menyelesaikan tekateki matematika ditinjau dari tipe kepribadian. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif karena menggunakan data kualitatif yang dideskripsikan untuk menghasilkan gambaran yang mendalam serta terperinci mengenai kemampuan problem solving siswa dalam menyelesaikan teka-teki matematika berdasarkan tipe kepribadian sanguinis, choleris, melancholis dan pleghmatis. Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2016/2017 di SMA Al Hikmah Surabaya. Subjek penelitian pada penelitian ini adalah siswa kelas XI MIPA SMA Al Hikmah Surabaya pada semester ganjil tahun ajaran 2016/2017. Pemilih subjek penelitian berdasarkan teknik pengambilan 6
7 Jurnal Edukasi, Volume 3 No.1, April 2017 ISSN purposive sampling dan proportionate stratified sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2013: 124). Untuk menentukan kelas subjek, peneliti meminta pertimbangan guru matematika berkaitan dengan kemampuan matematik siswa. Hal ini dilakukan untuk memudahkan peneliti dalam menganalisis kemampuan problem solving siswa khususnya pada mata pelajaran matematika. Dalam penelitian ini dipilih 12 siswa dengan kemampuan matematika tinggi. Setelah kelas subjek ditentukan, subjek dipilih menggunakan metode stratified sampling yaitu metode pemilihan sampel dengan cara membagi populasi ke dalam kelompok-kelompok yang homogen yang disebut dengan strata (Sugiyono, 2013: 120). Dalam hal ini, 12 siswa tersebut diminta untuk mengisi angket penggolongan tipe kepribadian Galen untuk kemudian digolongkan ke dalam kelompok tipe sanguinis, choleris, melancholis, pleghmatis. Pengisian instrumen penggolongan tipe kepribadian ini dilakukan secara manual (angket tipe kepribadian hard copy) untuk subjek yang tidak berhalangan hadir saat pengisian angket dan elektrik (angket tipe kepribadian soft copy) untuk subjek yang berhalangan hadir saat pengisian angket. Dari hasil pengisian angket tersebut diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 1. Tipe Kepribadian Siswa Kelas XI MIPA SMA Al Hikmah Surabaya No Kelas Tipe Kepribadian Jumlah S C M P 1 XI MIPA 1 2 XI MIPA 2 3 XI MIPA 3 4 XI MIPA 4 5 XI MIPA 5 6 XI MIPA Jumlah Keterangan: S: Sanguinis; C: Choleris; M: Melancholis; P: Pleghmatis Dari beberarapa siswa tersebut dipilih masing-masing satu siswa dari setiap tipe kepribadian. Pemilihan tersebut berdasarkan pada poin tipe kerpibadiannya yang lebih tinggi untuk setiap tipe kepribadian. Sehingga hanya 4 siswa yang dijadikan sebagai subjek akhir penelitian ini. Selanjutnya, siswa yang terpilih sebagai subjek penelitian diberikan tes teka-teki matematika yang terdiri dari 4 soal yang di ambil dari buku 536 Puzzles & Curiuos Problems karangan Henry Ernest Dudeney yang sering dipakai di United 7
8 Efendi, Analisis Kemampuan States of America. Soal pertama berisi tentang permasalahan aritmatik dan aljabar, soal kedua berisi tentang permasalahan geometri, soal ketiga berisi tentang permasalahan kombinatorik dan soal keempat berisi tentang permasalahan pola aritmatika. Waktu pengerjaan soal adalah maksimal 1 jam. Jawaban dari soal tersebut harus tertulis dengan langkah-langkah pengerjaannya agar peneliti dapat menentukan hipotesis awal dari analisis yang dilakukan. Setelah itu untuk memverifikasi data hasil tes teka-teki matematikadan mendapat informasi yang lebih jelas tentang kemampuan problem solving siswa yang tidak dapat diungkapkan lewat tulisan maka peneliti mengadakan wawancara dengan subjek penelitian. Pengujian kredibilitas data dilakukan dengan triangulasi waktu sehingga data dikatakan valid jika banyak kesamaan data pada subjek dalam waktu yang berbeda. Sedangkan analisis data dalam penelitian ini meliputi: mereduksi, menyajikan dalam bentuk deskriptif, dan menarik kesimpulan kemampuan problem solving siswa dalam menyelesaikan teka-teki matematika. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil tes penggolongan tipe kepribadian menunjukkan ada 3 siswa tipe sanguinis, 2 siswa tipe choleris, 2 siswa tipe melancholis dan 5 siswa tipe pleghmatis. Namun peneliti mengambil masing-masing satu untuk setiap tipe kepribadian. Berikut adalah hasil analisis kemampuan problem solving siswa dalam menyelesaikan teka-teki matematika ditinjau dari empat tipe kepribadian Hipocrates Galenus. 1. Analisis kemampuan problem solving siswa tipe sanguinis Siswa tipe sanguinis dapat menuliskan dengan lancar dan benar apa yang diketahui dan yang ditanyakan pada soal pertama, ketiga dan keempat namun tidak pada soal kedua yang berisikan tentang permasalahan geometri, siswa tipe sanguinis merasa kebingungan dengan gambar pada soal yang ada bahkan menurutnya tidak ada jawabnnya. Perencanaan yang disusun oleh siswa tipe sanguinis pada soal pertama, ketiga, dan keempat sudah cukup untuk dijadikan pedoman untuk menyelesaikan soal tersebut. Siswa tipe sanguinis dapat menerima informasi dari soal sehingga dapat merencanakan penyelesaian masalah dengan baik. Ia dapat mengintegrasikan secara langsung persepsi atau pengalaman 8
9 Jurnal Edukasi, Volume 3 No.1, April 2017 ISSN barunya ke dalam skema yang telah terbentuk dalam fikirannya. Siswa tipe sanguinis dapat melaksanakan perencanaan penyelesaian masalah yang disusun dengan baik dan benar pada soal pertama, ketiga, dan keempat, sedangkan ia menjawab salah pada soal kedua hal tersebut. Gambar 1. Jawaban Lugas Siswa Sanguinis Pada Soal Nomor 3 Siswa tipe sanguinis dapat memeriksa kembali jawaban dengan teliti, cepat serta benar. Jawaban yang dituliskannya dengan lugas ia jelaskan dengan baik saat proses wawancara. Namun untuk soal kedua yang tidak mampu dijawabnya ia tetap tidak paham ketika dipancing dengan penjelasan-penjelasan singkat, ketika peneliti memberitahu jawabannya ia masih tetap belum bisa menerimanya. 2. Analisis kemampuan problem solving siswa tipe choleris Siswa tipe choleris dapat memahami permasalahan yang ada pada soal pertama, ketiga dan keempat dengan sangat yakin. Namun untuk soal kedua yang berisi tekateki matematika geometri, ia tidak memahami masalahnya dan ia mengatakan tidak mungkin soal tersebut dapat dijawab hingga ia berkomentar bahwa soalnya salah. Ia menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dengan benar pada seluruh soal selain soal kedua, ia hanya menulis apa yang diketahui dan ia tidak menulis apa yang ditanyakan. Perencanaan yang disusun oleh siswa tipe choleris pada soal pertama, ketiga, dan keempat sudah cukup untuk dijadikan pedoman untuk menyelesaikan soal tersebut. Siswa tipe choleris dapat menerima informasi dari soal sehingga dapat merencanakan penyelesaian masalah dengan baik. Ia dapat mengintegrasikan secara langsung persepsi atau pengalaman barunya ke dalam skema yang telah terbentuk dalam fikirannya. Untuk soal kedua ia memilih untuk tidak menyusun rencana pemecahan masalahnya karena menurutnya soal tersebut yang salah. Dalam hal merencanakan pemecahan 9
10 Efendi, Analisis Kemampuan masalah siswa tipe choleris dapat melakukannya dengan baik (Agustina:2014). Siswa tipe choleris dapat melaksanakan perencanaan penyelesaian masalah yang disusun dengan baik dan benar pada soal pertama, ketiga, dan keempat, namun untuk soal yang kedua ia tetap bersihkukuh untuk tidak menjawabnya karena menurutnya soal tersebutlah yang salah sehingga tidak dapat dibuat pemecahan masalahnya. Gambar 2. Jawaban soal nomor 2 oleh siswa choleris Siswa tipe choleris sangat meyakini jawabnnya benar. Siswa tipe choleris menggunakan cara memperhatikan kemungkinan secara sistematik dalam memeriksa kembali jawaban. Siswa tipe choleris tidak menemukan kesalahan hitung pada jawaban yang telah dituliskan. Hingga waktu berakhir siswa tipe choleris hanya menulis yang diketahui saja. 3. Analisis kemampuan problem solving siswa tipe melancholis Siswa tipe melancholis dapat menuliskan dengan lancar, jelas dan benar apa yang diketahui dan yang ditanyakan pada seluruh soal. Tidak hanya itu, siswa tipe melancholis adalah subjek yang paling rapi dan sistematis dalam menulis apa yang diketahui dan yang ditanyakan dalam soal. Perencanaan yang disusun oleh siswa tipe melancholis pada semua soal sudah sangat baik dan terstruktur rapi untuk dijadikan pedoman dalam menyelesaikan soal tersebut. Siswa tipe melancholis dapat menerima informasi dari soal sehingga dapat merencanakan penyelesaian masalah dengan baik meskipun perlu waktu yang cukup lama untuk merencanakan pemecahan masalah. Siswa tipe melancholis menggunakan cara coba-coba terlebih dahulu untuk menemukan pola yang nantinya digunakan sebagai perencanaan pemecahan masalah. Siswa tipe melancholis dapat mengintegrasikan secara langsung persepsi atau pengalaman barunya ke dalam skema yang telah terbentuk dalam pikirannya 10
11 Jurnal Edukasi, Volume 3 No.1, April 2017 ISSN sehingga dapat dikatakan bahwa siswa tipe melancholis telah dapat melakukan asimilasi dan mempunyai kemampuan berpikir abstraksi yang bagus. Siswa tipe melancholis dapat melaksanakan perencanaan penyelesaian masalah yang disusun dengan baik dan benar, tanpa mengalami hambatan yang berarti karena perencanaan yang dibuat sudah benar-benar kokoh. Dalam melaksanakan rencana, siswa tipe melancholis melakukan proses berpikir asimilasi dan abstraksi sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa tipe melancholis dapat melaksanakan rencana dengan sangat baik dan tidak membutuhkan waktu lama untuk menuliskan jawabannya. Siswa tipe melancholis menggunakan cara tebak dan periksa (guess and check) dalam memeriksa kembali jawaban. Hal tersebut dirasa lebih meyakinkan menurutnya karena ia sudah sangat yakin rencana pemecahan masalah yang dibuatnya sudah benar dan dapat dibuktikan saat memeriksa kembali jawaban. Gambar 3. Hasil Jawaban Siswa Melancholis 4. Analisis Kemampuan Problem Solving Siswa Tipe Pleghmatis Siswa tipe pleghmatis dapat menuliskan dengan lancar, jelas dan benar apa yang diketahui dan yang ditanyakan pada seluruh soal. Namun siswa tipe pleghmatis membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memahami masalah. Perencanaan yang dibuat oleh siswa tipe pleghmatis pada soal pertama, kedua dan keempat sudah dapat digunakan untuk menyelesaikan soal. Namun pada soal ketiga yang berisi tentang permasalahan kombinatorik siswa belum mampu untuk merencanakan pemecahan masalahnya dengan benar dan ia benar-benar membutuhkan waktu yang lama untuk 11
12 Efendi, Analisis Kemampuan merencanakan pemecahan masalah pada soal ketiga. Sementara untuk soal pertama, kedua dan ketiga ia dapat mengintegrasikan secara langsung persepsi atau pengalaman barunya ke dalam skema yang telah terbentuk dalam pikirannya. Siswa tipe pleghmatis dapat melaksanakan rencana dengan baik dan benar saat menjawab soal pertama, kedua dan keempat. Namun pada soal yang ketiga siswa tipe pleghmatis mengalami keraguan saat menjawabnya hingga akhirnya siswa tipe pleghmatis belum dapat menjawab dengan benar karena rencana pemecahan masalah yang dibuatnya untuk soal ketiga juga belum tepat. Siswa tipe pleghmatis menggunakan cara memperhatikan kemungkinan secara sistematik dalam memeriksa kembali jawaban. Siswa tipe pleghmatis menemukan kesalahan hitung pada jawaban soal pertama yang berisi teka-teki aritmatik dan aljabar hingga akhirnya siswa tipe pleghmatis membetulkan kesalahan hitung pada soal pertama. Padahal perhitungan dengan tepat akan mendapatkan hasil penyelesaian soal dengan baik (Yarmayani: 2014).Pada langkah ini siswa tipe pleghmatis menghabiskan banyak waktu untuk megkroscek jawaban pada soal keempat. Gambar 4. Pembetulan Jawaban Pada Soal Nomor 1 Siswa Pleghmatis SIMPULAN Berdasarkan tujuan penelitian serta deskripsi dan analisis hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti mengenai kemampuan problem solving dalam menyelesaikan teka-teki matematika ditinjau dari tipe kepribadian, maka dapat disimpulkan beberapa hal yaitu pada langkah-langkah problem solving yang diterapkan oleh siswa tipe sanguinis, choleris, melancholis dan pleghmatis mulai dari memahami masalah, merencanakan pemecahan masalah, melaksanakan rencana hingga memeriksa kembali jawaban sudah cukup baik dan mampu untuk mengintegrasikan secara langsung persepsi atau pengalaman barunya ke dalam skema yang telah terbentuk dalam pikirannya sehingga kemampuan asimilasi dan abstraksinya sudah terbentuk. 12
13 Jurnal Edukasi, Volume 3 No.1, April 2017 ISSN Siswa tipe kepribadian sanguinis dan choleris mampu menjawab tiga dari empat soal tes teka-teki matematika dengan baik dan benar, namun kedua subjek tersebut tidak mampu menjawab soal tes teka-teki matematika dengan benar pada soal kedua yang berisi tentang teka-teki matematika geometri, sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa tipe sanguinis dan choleris mempunyai kemampuan spasial yang kurang baik. Siswa tipe kepribadian melancholis mampu menjawab seluruh soal tes teka-teki matematika dengan baik dan benar tanpa mengalami masalah sedikitpun. Siswa tipe kepribadian pleghmatis mampu menjawab tiga dari empat soal tes teka-teki matematika dengan baik dan benar, namun siswa tipe pleghmatis tidak mampu menjawab soal tes teka-teki matematika dengan benar pada soal ketiga yang berisi tentang teka-teki matematika aritmatik dan aljabar. Masing-masing subyek penelitian memiliki keunggulan masing-masing. Siswa tipe sanguinis mampu menjelaskan jawaban yang dituliskannya dengan jelas dan lugas. Siswa tipe choleris sangat kukuh dengan jawabannya sehingga tidak ada rasa keragu-raguan yang muncul dalam benaknya ketika mengerjakan soal tekateki matematika. Siswa tipe melancholis sangat rapi dalam menuliskan jawabannya selain itu siswa tipe melancholis juga sangat teliti. Siswa tipe pleghmatis sangat tenang saat mengerjakan tes teka-teki matematika meskipun hingga akhirnya ketenangan itu membuatnya kehilangan banyak waktu. Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti dapat menyarankan kepada guru matematika untuk mengasah kemampuan spasial siswa dengan tipe kepribadian sanguinis dan choleris dengan cara memberinya latihan soal geometri yang kontekstual dan mampu dipandang dengan empirik, sedangkan untuk siswa tipe pleghmatis hendaknya guru matematika dapat melatih kemampuan manajemen waktunya dengan cara sering memberi soal dengan batasan waktu tertentu sehingga seluruh langkah-langkah problem solving dapat terlampaui dengan baik dan benar. Selain itu untuk peneliti lanjutan disarankan untuk mengambil subjek penelitian minimal masing-masing dua orang untuk setiap tipe kepribadian agar hasil analisis lebih baik dan lebih akurat lagi. Penelitian ini disusun sebagai salah satu tugas untuk memperoleh nilai akhir di mata kuliah penelitian kualitatif dengan 13
14 Efendi, Analisis Kemampuan judul Analisis Kemampuan Problem Solving Dalam Menyelesaikan Teka- Teki Matematika Ditinjau Dari Tipe Kepribadian. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa begitu banyak pihak yang telah turut membantu dalam penyelesaian penelitian ini. Pada kesempatan kali ini, dengan segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya pertama kepada Bapak Moch. Lutfianto, M.Pd. selaku pengampu mata kuliah penelitian kualitatif dan pembimbing, yang telah bersedia meluangkan waktu dan membimbing penulis sehingga mampu menyelesaikan penelitian ini. Kedua, kepada Bapak Zainal Abidin, S.Si., M.Pd. selaku pendamping penulisan penelitian kualitatif, yang telah bersedia meluangkan waktu dan mendampingi penulis sehingga mampu menyelesaikan penelitian ini. Ketiga, kepada Bapak Faiz Maulana S.Si. selaku waka kurikulum SMA Al Hikmah Surabaya, yang memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di kelas XI MIPA SMA Al Hikmah Surabaya. Terakhir, kepada teman-teman mahasiswa S1. Pend Matematika angkatan 2014 STKIP Al Hikmah Surabaya atas segala ilmu dan diskusi yang telah banyak membantu penulis selama melakukan penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Alajlan, N. Solving Square Jigsaw Puzzles Using Dynamic Programming and the Hungarian Procedure. American Journal of Applied Sciences. 6(11): Agustina, R., Sujadi, I. Pangadi. (2013). Proses Berpikir Siswa SMA Dalam Penyelesaian Masalah Aplikasi Turunan Fungsi Ditinjau Dari Tipe Kepribadian Tipologi Hippocrates- Galenus. Jurnal FKIP UNS : Agustina, R. (2014). Proses Berpikir Siswa SMA Dalam Penyelesaian Masalah Aplikasi Turunan Fungsi Ditinjau Dari Tipe Kepribadian Choleris. Aksioma Jurnal Pendidikan Matematika FKIP Univ. Muhammadiyah Metro. 3(1): Chrisnawati, H.E. (2007). Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) ttrhadap Kemampuan Problem Solving Siswa SMK (Teknik) Swasta Di Surakarta Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa. Jurnal MIPA. 17(1): Christine D.F, Hendro B, Ferdinand W. (2015). Perbandingan Tingkat Stres Berdasarkan Tipe Kepribadian Hippocrates-Galenus Pada Mahasiswa Yang Terlibat Organisasi Tim Kerohanian Kristen Senat Mahasiswa Fakultas Kedokteran Unsrat. Ejournal Keperawatan. 3(1). Depdiknas. (2006). Permendiknas No 23 Tahun Jakarta: Pusat Kurikulum, Badan Penelitian dan Pengembangan Depdiknas. 14
15 Jurnal Edukasi, Volume 3 No.1, April 2017 ISSN Dewiyani. (2009). Karakteristik Proses Berpikir Siswa Dalam Matematika Berbasis Tipe Kepribadian. Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA. : Efendi, M.Y. (2016). Pengaruh Pemberian Teka-Teki Matematika Terhadap Minat Belajar Dan Hasil Belajar Siswa. Prosiding Jurnal Pendidikan 1(1): Hudojo, H. (1988). Mengajar Belajar Matematika. Jakarta: Ditjen Dikti Depdikbud. Indri, I. (2015). Analisis Karakter Pengguna Blackberry Messenger Dalam Memenuhi Kebutuhan Interaksi Sosial (Studi Pada Pengguna Blackberry Messenger. Jurnal FISIP Universitas Haluoleo. NCTM. (2000). Principles and Standards for School Mathematics. Reston: The National Council of Teachers of Mathematics, Inc. Polya, G. (1945). How To Solve It, a new aspect of mathematical method. New Jersey: Princeton University Press. Qolbi, N.(2014). Pendidikan sebagai Pencetak SDM Berkualitas di Era Liberalisasi Pasar Tenaga Kerja ASEAN Diakses pada 15 Desember 2016 dari -sebagai-kunci-pencetak-kualitassumber-daya-manusia-di-eraliberalisasi-pasar-tenaga-kerja-asean- 2015/. Ristiasari, T., Priyono, B., Sukaesih, S. (2012). Model Pembelajaran Problem Solving Dengan Mind Mapping Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa. Unnes Journal of Biology Education. 1(3): Roesdiana. (2014). Pengaruh Strategi Pembelajaran Dan Tipe Kepribadian Terhadap Hasil Belajar Strategi Belajar Mengajar. Jurnal Teknologi Pendidikan. 7(2): Santrock,. John,W. (2004). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencana. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta. Suryaputra, N., Awangga. (2008). Tes EQ Plus. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Widadah, S. (2013). Profil Metakognisi Dalam Menyelesaikan Soal Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Berdasarkan Gaya Kognitif. Jurnal Pendidikan Matematika STKIP Sidoarjo. 1(1): Yarmayani, A. (2014). Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Kota Jambi. Jurnal Ilmiah Dikdaya.1(1):
16 Efendi, Analisis Kemampuan 16
Tipe-tipe Kepribadian. Oleh : Tine A. Wulandari, S.I.Kom.
Tipe-tipe Kepribadian Oleh : Tine A. Wulandari, S.I.Kom. Kepribadian Manusia Tiap orang mempunyai kombinasi dari dua kepribadian. Umumnya salah satunya lebih dominan, kadang juga keduanya seimbang. Bila
Lebih terperinciANALYSIS OF STUDENT REASONING ABILITY BY FLAT SHAPE FOR PROBLEM SOLVING ABILITY ON MATERIAL PLANEON STUDENTS OF PGSD SLAMET RIYADI UNIVERSITY
ANALISIS KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA BERDASARKAN LANGKAH-LANGKAH POLYA UNTUK MEMECAHKAN MASALAH MATERI BANGUN DATAR PADA MAHASISWA PGSD UNIVERSITAS SLAMET RIYADI ANALYSIS OF STUDENT REASONING ABILITY
Lebih terperinciKEMAMPUAN SISWA SMA TIPE KEPRIBADIAN PHLEGMATIS DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PROGRAM LINEAR
KEMAMPUAN SISWA SMA TIPE KEPRIBADIAN PHLEGMATIS DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PROGRAM LINEAR Ariati Dwi Prasetya Rini, Sri Mulyati, Sisworo Universitas Negeri Malang dwi.ariati189@gmail.com ABSTRAK. Penelitian
Lebih terperinciAlamat Korespondensi: Jl. Ir. Sutami No. 36A Kentingan Surakarta, , 2)
ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BERDASARKAN LANGKAH-LANGKAH POLYA PADA MATERI TURUNAN FUNGSI DITINJAU DARI KECERDASAN LOGIS-MATEMATIS SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014
Lebih terperinciPROSES BERPIKIR SISWA SMK DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN PHLEGMATIS
PROSES BERPIKIR SISWA SMK DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN PHLEGMATIS Rina Agustina 1, Nurul Farida 2 1,2 Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro
Lebih terperinciPengaruh Model Pembelajaran Take and Give terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Peserta didik
Prosiding SI MaNIs (Seminar Nasional Integrasi Matematika dan Nilai Islami) Vol.1, No.1, Juli 2017, Hal. 135-140 p-issn: 2580-4596; e-issn: 2580-460X Halaman 135 Pengaruh Model Pembelajaran Take and Give
Lebih terperinciPROFIL BERPIKIR SISWA SMA DENGAN TIPE KEPRIBADIAN CHOLERIS DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI PERBEDAAN JENIS KELAMIN
PROFIL BERPIKIR SISWA SMA DENGAN TIPE KEPRIBADIAN CHOLERIS DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI PERBEDAAN JENIS KELAMIN Moh.Syukron Maftuh, S.Pd., M.Pd Dosen Prodi Pendidikan Matematika-FKIP-Universitas
Lebih terperinciANALISIS PROSES BERPIKIR SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI KEPRIBADIAN TIPE EKSTROVERT DAN INTROVERT SISWA SMP KELAS VII
ANALISIS PROSES BERPIKIR SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI KEPRIBADIAN TIPE EKSTROVERT DAN INTROVERT SISWA SMP KELAS VII SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciProfil Pemecahan Masalah Matematika Siswa Ditinjau dari Gaya Kognitif Reflektif dan Impulsif
JRPM, 2017, 2(1), 60-68 JURNAL REVIEW PEMBELAJARAN MATEMATIKA http://jrpm.uinsby.ac.id Profil Pemecahan Masalah Matematika Siswa Ditinjau dari Gaya Kognitif Reflektif dan Impulsif Imam Muhtadi Azhil 1,
Lebih terperinciANALISIS KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIK MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA
Prabawati, M. N. p-issn: 2086-4280; e-issn: 2527-8827 ANALISIS KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIK MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA THE ANALYSIS OF MATHEMATICS PROSPECTIVE TEACHERS MATHEMATICAL LITERACY SKILL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan salah satu pengetahuan mendasar yang dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu pengetahuan mendasar yang dapat menumbuhkan kemampuan penalaran siswa dan berfungsi sebagai dasar pengembangan sains dan teknologi.
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH ANALISIS PROSES METAKOGNISI SISWA MELANKOLIS DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DI KELAS X SMA
ARTIKEL ILMIAH ANALISIS PROSES METAKOGNISI SISWA MELANKOLIS DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DI KELAS X SMA Oleh: YULITA DWI SAPUTRA NIM RSA1C213017 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSING
VOLUME 9, NOMOR 1 MARET 2015 ISSN 1978-5089 MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSING Indah Puspita Sari STKIP Siliwangi email: chiva.aulia@gmail.com
Lebih terperinciEko Wahyu Andrechiana Supriyadi 1, Suharto 2, Hobri 3
ANALISIS KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS BERDASARKAN NCTM (NATIONAL COUNCIL OF TEACHERS OF MATHEMATICS) SISWA SMK KELAS XI JURUSAN MULTIMEDIA PADA POKOK BAHASAN HUBUNGAN ANTAR GARIS Eko Wahyu Andrechiana Supriyadi
Lebih terperinciMATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 3 Tahun 2014
PROFIL METAKOGNISI SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU BERDASARKAN TIPE KEPRIBADIAN KOLERIS DAN PHLEGMATIS Nur Endah Purnaningsih Pendidikan Matematika, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya.
Lebih terperinciDisusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL BERDASARKAN TEORI POLYA PADA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 7 SURAKARTA TAHUN 2017/2018 Disusun sebagai salah satu syarat
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA SPLDV BERDASARKAN LANGKAH PENYELESAIAN POLYA
ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA SPLDV BERDASARKAN LANGKAH PENYELESAIAN POLYA Shofia Hidayah Program Studi Magister Pendidikan Matematika Universitas Negeri Malang shofiahidayah@gmail.com
Lebih terperinciKemampuan Komunikasi Dan Pemahaman Konsep Aljabar Linier Mahasiswa Universitas Putra Indonesia YPTK Padang
Kemampuan Komunikasi Dan Pemahaman Konsep Aljabar Linier Mahasiswa Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Syelfia Dewimarni UPI YPTK Padang: Syelfia.dewimarni@gmail.com Submitted : 25-03-2017, Revised
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jawab. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut, maka
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan
Lebih terperinciDESKRIPSI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMA NEGERI 4 PURWOKERTO (Ditinjau dari Tipe Kepribadian Tipologi Hippocrates-Galenus)
DESKRIPSI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMA NEGERI 4 PURWOKERTO (Ditinjau dari Tipe Kepribadian Tipologi Hippocrates-Galenus) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat
Lebih terperinciPenerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Disposisi Matematis Siswa SMA
SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Disposisi Matematis Siswa SMA Yerizon FMIPA UNP Padang yerizon@yahoo.com PM - 28 Abstrak. Disposisi
Lebih terperinciMeningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis melalui Pembelajaran berbasis Masalah
Suska Journal of Mathematics Education (p-issn: 2477-4758 e-issn: 2540-9670) Vol. 2, No. 2, 2016, Hal. 97 102 Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis melalui Pembelajaran berbasis Masalah Mikrayanti
Lebih terperinciUnnes Journal of Mathematics Education Research
UJMER 5 (2) (2016) Unnes Journal of Mathematics Education Research http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujmer KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DITINJAU DARI SELF-EFFICACY SISWA DALAM MODEL PEMBELAJARAN
Lebih terperinciANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH I PATUK PADA POKOK BAHASAN PELUANG JURNAL SKRIPSI
ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH I PATUK PADA POKOK BAHASAN PELUANG JURNAL SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Lebih terperinciUnnes Journal of Mathematics Education
UJME 1 (2) (2013) Unnes Journal of Mathematics Education http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujme ANALISIS KESALAHAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL DENGAN PROSEDUR NEWMAN Seto Satoto,
Lebih terperinciPokok Bahasan 12 KEPRIBADIAN. By Hiryanto, M.si.
Pokok Bahasan 12 KEPRIBADIAN Batasan kepribadian (menurut Allport) Watak dan kepribadian adalah sama, tapi dapat berbeda. Watak digunakan untuk memberi penilaian tentang perangai dan perbuatan manusia
Lebih terperinciANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA BERDASARKAN LANGKAH-LANGKAH POLYA PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL SISWA KELAS VII SMP N 1 BRINGIN
ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA BERDASARKAN LANGKAH-LANGKAH POLYA PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL SISWA KELAS VII SMP N 1 BRINGIN JURNAL Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Lebih terperinciPROSES BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS V SDN SIDOREJO LOR 03 SALATIGA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN. Abstrak
PROSES BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS V SDN SIDOREJO LOR 03 SALATIGA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN Mawar Kelana, Tri Nova Hasti Yunianta, Novisita Ratu Program Studi Pendidikan Matematika
Lebih terperinciPROSES BERPIKIR SISWA KELAS VII E DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN DITINJAU DARI KECERDASAN LOGIS-MATEMATIS ABSTRAK
PROSES BERPIKIR SISWA KELAS VII E DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN DITINJAU DARI KECERDASAN LOGIS-MATEMATIS Farah Faizah 1), Imam Sujadi 2), Rubono Setiawan 3) 1) Mahasiswa Prodi
Lebih terperinciDISPOSISI MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI KEMAMPUAN MENYELESAIKAN MASALAH BERBENTUK OPEN START DI SMP NEGERI 10 PONTIANAK
DISPOSISI MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI KEMAMPUAN MENYELESAIKAN MASALAH BERBENTUK OPEN START DI SMP NEGERI 10 PONTIANAK Maisaroh, Edy Yusmin, Asep Nursangaji Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Untan
Lebih terperinciTESIS. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Progran Studi Pendidikan Matematika. Oleh: Linda Sunarya NIM.
PROFIL TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SMP NEGERI 16 SURAKARTA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATERI ARITMATIKA SOSIAL DITINJAU DARI MOTIVASI DAN GENDER TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciPROSES BERPIKIR SISWA SMA DALAM PENYELESAIAN MASALAH APLIKASI TURUNAN FUNGSI DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN TIPOLOGI HIPPOCRATES-GALENUS
PROSES BERPIKIR SISWA SMA DALAM PENYELESAIAN MASALAH APLIKASI TURUNAN FUNGSI DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN TIPOLOGI HIPPOCRATES-GALENUS Rina Agustina 1, Imam Sujadi 2, Pangadi 3 1 Prodi Magister Pendidikan
Lebih terperinciANALISIS KEMAMPUAN GENERALISASI MATEMATIS SISWA DI KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
P ANALISIS KEMAMPUAN GENERALISASI MATEMATIS SISWA DI KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Paskalina Aprilita, Ade Mirza, Asep Nursangaji Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Untan, Pontianak Email :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu negara. Hal ini di tunjukkan dari data PISA (Program for International
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan yang memiliki peran penting dalam kehidupan dan membantu mengembangkan kemampuan atau daya berpikir manusia. Sekolah sebagai
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X MA DINIYAH PUTERI PEKANBARU
1 PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X MA DINIYAH PUTERI PEKANBARU Oleh: Adillah Harniati 1 Sehatta Saragih 2 Syarifah Nur Siregar 2 flo_anteredium@yahoo.com
Lebih terperinciPROSES BERPIKIR SISWA SMA DALAM PENYELESAIAN MASALAH APLIKASI TURUNAN FUNGSI DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN CHOLERIS
PROSES BERPIKIR SISWA SMA DALAM PENYELESAIAN MASALAH APLIKASI TURUNAN FUNGSI DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN CHOLERIS Rina Agustina Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro Email : aasyiqun1212@gmail.com
Lebih terperinciKEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS MENYELESAIKAN SOAL OPEN-ENDED MENURUT TINGKAT KEMAMPUAN DASAR MATERI SEGIEMPAT DI SMP
KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS MENYELESAIKAN SOAL OPEN-ENDED MENURUT TINGKAT KEMAMPUAN DASAR MATERI SEGIEMPAT DI SMP Anggun Rizky Putri Ulandari, Bambang Hudiono, Bistari Program Studi Pendidikan Matematika
Lebih terperinciKEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH TURUNAN FUNGSI TRIGONOMETRI
Pedagogy Volume 1 Nomor 2 ISSN 2502-3802 KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH TURUNAN FUNGSI TRIGONOMETRI Jumarniati 1, Rio Fabrika Pasandaran 2, Achmad Riady 3 Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciKEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA ALJABAR BERBASIS TIMSS PADA SISWA SMP KELAS VIII. Diajukan Oleh: Linggar Galih Mahanani A
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA ALJABAR BERBASIS TIMSS PADA SISWA SMP KELAS VIII Artikel Publikasi Ilmiah, diajukan sebagai salah satu persyaratan mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program
Lebih terperinciKEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH KALKULUS II
KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH KALKULUS II Siti Khoiriyah Pendidikan Matematika, STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung Email: sitikhoiriyahstkipmpl@gmail.com. Abstract
Lebih terperinciEFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN SOCRATES KONTEKSTUAL UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA
EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN SOCRATES KONTEKSTUAL UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA Heizlan Muhammad, Tina Yunarti, Rini Asnawati Anheizlan@gmail.com Program Studi Pendidikan Matematika
Lebih terperinciOleh: RIZKY LINAR PALUPI A
KESALAHAN MENYELESAIKAN SOAL LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME PRISMA SERTA LIMAS DITINJAU DARI METODE POLYA Naskah Publikasi Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan program studi Strata I pada Jurusan
Lebih terperinciKEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP
KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP Ismarwan, Bambang, Hamdani Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNTAN Email : marwanis@rocketmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu aset penting bagi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu aset penting bagi organisasi yang dapat menggerakkan sumber daya lainnya. Sumber daya manusia (SDM) perlu dikelola
Lebih terperinciPENGGUNAAN TUGAS MIND MIND SEBAGAI INSTRUMEN PENILAIAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PADA MATERI FUNGSI KUADRAT
PENGGUNAAN TUGAS MIND MIND SEBAGAI INSTRUMEN PENILAIAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PADA MATERI FUNGSI KUADRAT Meilini, Yulis Jamiah, Bistari Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Untan Email:linimeimei@gmail.com
Lebih terperinciNurul Farida Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro Abstract
EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) MENGGUNAKAN METODE PEMECAHAN MASALAH DITINJAU DARI SIKAP KREATIF PESERTA DIDIK Nurul Farida Pendidikan Matematika
Lebih terperinciANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH SOAL CERITA MATEMATIKA PADA SISWA SMP
ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH SOAL CERITA MATEMATIKA PADA SISWA SMP Sulistiyorini [1], Nining Setyaningsih [2] 1) Mahasiswa Progdi Pendidikan Matematika, FKIP 2) Dosen Progdi Pendidikan
Lebih terperinciPROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VII-A MTs MUHAMMADIYAH 6 KARANGANYAR DALAM MENYELESAIKAN SOAL BANGUN DATAR
PROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VII-A MTs MUHAMMADIYAH 6 KARANGANYAR DALAM MENYELESAIKAN SOAL BANGUN DATAR BAB I Artikel Publikasi ini telah di setujui oleh Pembimbing skripsi
Lebih terperinciKEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA MAHASISWA MELALUI PENDEKATAN PROBLEM SOLVING
JURNAL PEDAGOGIA ISSN 2089-3833 Volume. 5, No. 2, Agustus 2016 KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA MAHASISWA MELALUI PENDEKATAN PROBLEM SOLVING Ririn Dwi Agustin Dosen Program Studi Pendidikan Matematika IKIP
Lebih terperinciANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH DIMENSI TIGA
ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH DIMENSI TIGA PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan
Lebih terperinciIDENTIFIKASI KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL ARITMATIKA SOSIAL DITINJAU DARI PERBEDAAN KEMAMPUAN MATEMATIKA
IDENTIFIKASI KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL ARITMATIKA SOSIAL DITINJAU DARI PERBEDAAN KEMAMPUAN MATEMATIKA (IDENTIFY THE STUDENT S ABILITY IN SOLVING THE SOCIAL ARITMATIC PROBLEM DEPEND FROM
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL GARIS SINGGUNG LINGKARAN BERDASARKAN ANALISIS NEWMAN PADA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KEC.
ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL GARIS SINGGUNG LINGKARAN BERDASARKAN ANALISIS NEWMAN PADA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KEC.MLARAK Oleh: Ihda Afifatun Nuha 13321696 Skripsi ini ditulis untuk
Lebih terperinciKiki Dewi Rahmawati et al., Analisis Kemampuan Metakognisi Siswa... Kata kunci: kemampuan metakognisi, metakognisi, penyelesaian masalah, polya.
1 Analisis Kemampuan Metakognisi Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Berbasis Polya Subpokok Bahasan PLSV Kelas VII-A SMP Negeri 3 Jember (The Analysis of Student Metacognitive Skill In Solving
Lebih terperinciHASIL BELAJAR MATEMATIKA ANTARA SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH MODEL POLYA DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI
HASIL BELAJAR MATEMATIKA ANTARA SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH MODEL POLYA DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI Septi Dariyatul Aini Sri Indriati Hasanah Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPENGARUH PEMBELAJARAN PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA MTS KELAS VIII
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SESIOMADIKA) 2017 ISBN: 978-602-60550-1-9 Pembelajaran, hal. 216-221 PENGARUH PEMBELAJARAN PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
Lebih terperinciLina Nofianti H.U. et al., Kecerdasan Visual-Spasial dan Logika Matematika dalam...
1 Kecerdasan Visual-Spasial dan Logika Matematika dalam Menyelesaikan Soal Geometri Siswa Kelas XI IPA 8 SMA Negeri 2 Jember (Visual Spatial and Logical Mathematical Intelligence in Solving Geometry Problems
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemecahan masalah matematis merupakan suatu kemampuan yang harus dimiliki siswa. Pengembangan kemampuan ini menjadi fokus penting dalam pembelajaran matematika
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA. Ardiyanti 1), Haninda Bharata 2), Tina Yunarti 2)
ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA Ardiyanti 1), Haninda Bharata 2), Tina Yunarti 2) ardiyanti23@gmail.com 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika 2 Dosen Program
Lebih terperinciPembentukan Karakter dan Komunikasi Matematika Melalui Model Problem Posing Berbantuan Scaffolding Materi Segitiga
JURNAL KREANO, ISSN : 2086-2334 Diterbitkan oleh Jurusan Matematika FMIPA UNNES Volume 4 Nomor 1 Bulan Juni Tahun 2013 Pembentukan Karakter dan Komunikasi Matematika Melalui Model Problem Posing Berbantuan
Lebih terperinciPEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI TINGKAT KEMAMPUAN DASAR MATEMATIKA
1 PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI TINGKAT KEMAMPUAN DASAR MATEMATIKA Widya Septi Prihastuti, Bambang Hudiono, dan Ade Mirza Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Untan Email: wwidyasp@yahoo.com
Lebih terperinciPENGARUH STRATEGI PEMECAHAN MASALAH WANKAT-OREOVOCZ DAN PEMBELAJARAN TEKNIK PROBING TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIS SISWA SMP
PENGARUH STRATEGI PEMECAHAN MASALAH WANKAT-OREOVOCZ DAN PEMBELAJARAN TEKNIK PROBING TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIS SISWA SMP Nego Linuhung FKIP Universitas Muhammadiyah Metro E-mail: nego_mtk@yahoo.co.id
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS Ayu Tiara Putri 1, Haninda Bharata 2, Arnelis Djalil 2 putri.ayutiara@yahoo.com 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika
Lebih terperinciKESALAHAN SISWA SMK DALAM MENYELESAIKAN MASALAH APLIKASI TRIGONOMETRI DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN PHLEGMATIS
515 KESALAHAN SISWA SMK DALAM MENYELESAIKAN MASALAH APLIKASI TRIGONOMETRI DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN PHLEGMATIS Rina Agustina, M. Pd. Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Metro Email: aasyiqun1212@gmail.com
Lebih terperinciSTRATEGI PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP KRISTEN 2 SALATIGA DITINJAU DARI LANGKAH POLYA
STRATEGI PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP KRISTEN 2 SALATIGA DITINJAU DARI LANGKAH POLYA Siti Imroatun, Sutriyono, Erlina Prihatnani Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan
Lebih terperinciDESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA PADA MATA KULIAH GEOMETRI ANALITIKA BIDANG
DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA PADA MATA KULIAH GEOMETRI ANALITIKA BIDANG Kadek Rahayu Puspadewi Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unmas Denpasar Email: rahayupuspa88@gmail.com
Lebih terperinciJurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:
KESULITAN METAKOGNISI SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI PELUANG DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN TIPOLOGI HIPPOCRATES GALENUS KELAS XI MIA 1 SMA NEGERI I SOE Vera Rosalina Bulu 1, Budiyono
Lebih terperinciPENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA
PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA Cita Bhekti Laksana Ria (1), Rini Asnawati (2), M.Coesamin (2) Citabhekti24@gmail.com 1 Mahasiswa Program
Lebih terperinciDESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DITINJAU DARI RASA PERCAYA DIRI MAHASISWA. Oleh :
Jurnal Euclid, vol.3, No.1, p.430 DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DITINJAU DARI RASA PERCAYA DIRI MAHASISWA Oleh : Fitrianto Eko Subekti, Anggun Badu Kusuma Pendidikan Matematika, FKIP Universitas
Lebih terperinciKEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI SMP
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI SMP D Novi Wulandari, Zubaidah, Romal Ijuddin Program Studi Pendidikan matematika FKIP Untan Email :
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIK. 1. Tipe Kepribadian Tipologi Hippocrates-Galenus. Kepribadian merupakan terjemahan dari bahasa inggris personality.
BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1. Tipe Kepribadian Tipologi Hippocrates-Galenus Kepribadian merupakan terjemahan dari bahasa inggris personality. Kata personality sendiri berasal dari bahasa
Lebih terperinciJURNAL ANALISIS KESALAHAN PROSEDURAL SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL BENTUK AKAR KELAS X SMK TI PELITA NUSANTARA TAHUN AJARAN 2016/2017
JURNAL ANALISIS KESALAHAN PROSEDURAL SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL BENTUK AKAR KELAS X SMK TI PELITA NUSANTARA TAHUN AJARAN 2016/2017 AN ANALYSIS OF STUDENTS PROCEDURAL ERROR IN PROBLEM SOLVING OF ROOT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan pendidikan. Kurikulum digunakan sebagai acuan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan. Kurikulum digunakan sebagai acuan penyelenggaraan pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari diajarkannya matematika di setiap jenjang pendidikan. Selain itu, untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang penting untuk dipelajari. Pentingnya matematika dalam kehidupan dapat dirasakan dan dilihat dari diajarkannya
Lebih terperinciDesty Septianawati IKIP PGRI Pontianak Abstract
EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI DI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR Desty Septianawati IKIP PGRI Pontianak
Lebih terperinciDESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA PADA MATA KULIAH STATISTIK PENDIDIKAN
Jurnal Euclid, vol.2, No.2, p.263 DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA PADA MATA KULIAH STATISTIK PENDIDIKAN Fitrianto Eko Subekti, Reni Untarti, Malim Muhammad Pendidikan Matematika FKIP
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 PADANG
PENERAPAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 PADANG Dina Agustina 1), Edwin Musdi ), Ahmad Fauzan 3) 1 ) FMIPA UNP : email:
Lebih terperinciUniversitas Muhammadiyah Surakarta 1) 2) Kata Kunci: memantau dan mengevaluasi; merencana; metakognitif
ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH APLIKASI DERET TAK HINGGA Ari Fitria Nurul Ni mah 1), Masduki 2) 1) Mahasiswa Pendidikan Matematika, 2) Dosen Pendidikan Matematika, FKIP Universitas
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KARANGTANJUNG TAHUN AJARAN 2012/2013
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KARANGTANJUNG TAHUN AJARAN 2012/2013 Oleh: Tri Rahayuningsih 1, Suripto 2, Warsiti 3 PGSD FKIP
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND
PENERAPAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERBASIS PEMECAHAN MASALAH MODEL POLYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 JEMBER SUB POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA SMA NEGERI 5 SURAKARTA SKRIPSI Oleh : VERA IRAWAN WINDIATMOJO NIM K4308058
Lebih terperinciPEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SMP DITINJAU DARI KECERDASAN INTRAPERSONAL
PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SMP DITINJAU DARI KECERDASAN INTRAPERSONAL Nur Rokhima 1), Harina Fitriyani 2) 1 FKIP, Universitas Ahmad Dahlan email: nurrokhima@gmail.com 2 FKIP, Universitas Ahmad
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi tidak dapat kita hindari. Pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi ini, perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak dapat kita hindari. Pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan dapat kita rasakan
Lebih terperinciPROSES BERPIKIR REFLEKTIF SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA AVRIABEL.
PROSES BERPIKIR REFLEKTIF SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA AVRIABEL Yola Ariestyan 1, Sunardi 2, Dian Kurniati 3 Email: yolaariestyan@gmail.com Abstract. An
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERORIENTASI PROBLEM SOLVING DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA KELAS XI SMA
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERORIENTASI PROBLEM SOLVING DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA KELAS XI SMA DEVELOPMENT OF WORKSHEET WITH ORIENTED BY PROBLEM SOLVING WITH MIND
Lebih terperinciPENGGUNAAN TIPE STAD DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
PENGGUNAAN TIPE STAD DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV SEKOLAH DASAR,, 1 Mahasiswa PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret Kampus Kebumen 2 3 Dosen FKIP Universitas Sebelas
Lebih terperinciKEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA MAN 2 JEMBER YANG MEMILIKI GAYA BELAJAR VISUAL
Jurnal Gammath, Volume I Nomor 2, September 2016 KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA MAN 2 JEMBER YANG MEMILIKI GAYA BELAJAR VISUAL Mohammad Jupri 1, Zulfa Anggraini R 2, Christine Wulandari S 3 1 Universitas
Lebih terperinciANALISIS PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA MTS AL-HIKMAH TAYAN HILIR DITINJAU DARI PENALARAN ANALOGI
ANALISIS PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA MTS AL-HIKMAH TAYAN HILIR DITINJAU DARI PENALARAN ANALOGI Rita Andriani, Agung Hartoyo, Asep Nursangaji Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Untan Email
Lebih terperinciRESPONS SISWA TERHADAP SAJIAN SIMBOL, TABEL, GRAFIK DAN DIAGRAM DALAM MATERI LOGARITMA DI SMA
RESPONS SISWA TERHADAP SAJIAN SIMBOL, TABEL, GRAFIK DAN DIAGRAM DALAM MATERI LOGARITMA DI SMA Kamarudin, Sugiatno, Dian Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Untan Email : k4m4rud1n@yahoo.co.id Abstrak:
Lebih terperinciANALISIS KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 03 TUNTANG TENTANG BANGUN DATAR DITINJAU DARI TEORI VAN HIELE
ANALISIS KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 03 TUNTANG TENTANG BANGUN DATAR DITINJAU DARI TEORI VAN HIELE JURNAL Disusun untuk memenuhi syarat guna mencapai Gelar
Lebih terperinciMATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 1 No.5 Tahun 2016 ISSN :
MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 1 No.5 Tahun 2016 ISSN : 2301-9085 PROFIL PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA OPEN-ENDED DENGAN TAHAP CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) DITINJAU DARI KEMAMPUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar-mengajar sering dikaitkan dalam dunia pendidikan. Proses
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar-mengajar sering dikaitkan dalam dunia pendidikan. Proses belajar sendiri dapat diperoleh manusia dari alam semesta. Salah satu contohnya alam
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING
JURNAL PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING TIPE PRE SOLUTION POSING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMPN 1 PRAMBON KELAS VIII PADA POKOK BAHASAN OPERASI ALJABAR THE
Lebih terperinciPROFIL SISWA SMP DALAM PEMECAHAN MASALAH YANG BERKAITAN DENGAN LITERASI MATEMATIS DITINJAU DARI ADVERSITY QUOTIENT (AQ) TESIS
PROFIL SISWA SMP DALAM PEMECAHAN MASALAH YANG BERKAITAN DENGAN LITERASI MATEMATIS DITINJAU DARI ADVERSITY QUOTIENT (AQ) TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program
Lebih terperinciAgung Wijaya Arifandi et al., Analisis Struktur Hasil Belajar Siswa dalam Menyelesaikan Soal...
1 Analisis Struktur Hasil Belajar Siswa dalam Menyelesaikan Soal Pemecahan Masalah Pokok Bahasan Aritmetika Sosial Berdasarkan Taksonomi SOLO di Kelas VII SMP Negeri 7 Jember (Analysis of Student Learning
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA GAYA BELAJAR VISUAL DALAM MEMECAHKAN MASALAH PERSEGI PANJANG DAN PERSEGI
ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA GAYA BELAJAR VISUAL DALAM MEMECAHKAN MASALAH PERSEGI PANJANG DAN PERSEGI Sunardi 1, Amalia Febrianti Ramadhani 2, Ervin Oktavianingtyas 3 Abstract. This study aims
Lebih terperinciSurabaya, Pembimbing, Prof. Dr. Siti M. Amin, M.Pd NIP LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PERSETUJUAN PENGGUNAAN LANGKAH PEMECAHAN MASALAH POLYA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATERI PERBANDINGAN DI KELAS VI MI AL-IBROHIMY GALIS BANGKALAN SKRIPS Telah disetujui dan dinyatakan memenuhi
Lebih terperinciDESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA
ZUHROTUNNISA AlphaMath DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MTs. NEGERI BOJONG PADA MATERI STATISTIKA Oleh: Zuhrotunnisa Guru Matematika MTs. Negeri Rakit 1 Banjarnegara cipits@gmail.com ABSTRACT
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN MAHASISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA MATERI HIMPUNAN DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF
JPPM Vol. 10 No. 1 (2017) ANALISIS KESALAHAN MAHASISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA MATERI HIMPUNAN DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF Restu Lusiana Pendidikan Matematika Fakultas Pendidikan MIPA IKIP PGRI Madiun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan matematika merupakan salah satu unsur utama dalam. mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hakikatnya matematika
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan matematika merupakan salah satu unsur utama dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hakikatnya matematika berkedudukan sebagai ilmu
Lebih terperinciANALISIS KESULITAN ANAK TUNAGRAHITA DALAM MENYELESAIKAN SOAL OPERASI PENJUMLAHAN DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) HARAPAN IBU METRO
MaPan : Jurnal Matematika dan Pembelajaran p-issn: 2354-6883 ; e-issn: 2581-172X Volume 5, No 2, December 2017 (187-200) DOI: https://doi.org/10.24252/mapan.2017v5n2a3 ANALISIS KESULITAN ANAK TUNAGRAHITA
Lebih terperinci