PENGEMBANGAN BAHAN AJAR CETAK MATA KULIAH FISIKA MATEMATIKA POKOK BAHASAN BILANGAN KOMPLEKS DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA UNIVERSITAS SRIWIJAYA
|
|
- Hartanti Chandra
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR CETAK MATA KULIAH FISIKA MATEMATIKA POKOK BAHASAN BILANGAN KOMPLEKS DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA UNIVERSITAS SRIWIJAYA Tri Nanda Amilia 1),Nely Andriani 2),Zulherman 2) 1 Alumni Pendidikan Fisika FKIP Universita Sriwijaya 2 Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Sriwijaya trinandaamilia@ymail.com Abstrak :Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar cetak pada mata kuliah fisika matematika pokok bahasan bilangan kompleks di Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Penelitian ini merupakan penelitian peengembangan yang menggunakan model pengembangan Rowntree, yang terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap perencanaan, tahap pengembangan, dan tahap evaluasi. Pada tahap evaluasi, menggunakan teknik evaluasi formatif Tessmer yang terdiri dari 5 tahap, yaitu self evaluation, expert review, one-to-one evaluation, small group evaluation, dan field test. Pada pengembangan ini, tahap evaluasi hanya sampai pada tahap small group evaluation. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar validasi ahli dan angket tanggapan mahasiswa. Berdasarkan hasil expert review diperoleh rata-rata hasil nilai validitas sebesar 83,26% dengan kategori sangat valid. Pada tahap one-to-one evaluation didapatkan rata-rata hasil penilaian angket tanggapan mahasiswa terhadap penggunaan bahan ajar ini, sebesar 89,52% dengan kategori yaitu sangat praktis. Pada tahap uji coba small group evaluation, rata-rata hasil penilaian angket tanggapan mahasiswa terhadap penggunaan bahan ajar ini sebesar 85,87% dengan kategori sangat praktis. Hasil data tersebut menunjukkan bahan ajar yang dikembangkan sudah tergolong valid dan praktis, sehingga layak digunakan sebagai bahan ajar tambahan pada mata kuliah fisika matematika di Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Kata kunci: Bahan ajar fisika matematika, Bilangan kompleks, Kevalidan dan kepraktisan PENDAHULUAN Fisika merupakan cabang ilmu sains yang mempelajari gejala-gejala alam seperti gerak, kalor, cahaya, bunyi, listrik dan magnet. Semua gejala tersebut berbentuk energi, sehingga dapat disimpulkan bahwa fisika adalah ilmu yang mempelajari materi dan energi (Kanginan, 2007: 2). Sebagai cabang dari ilmu sains, dibutuhkan data-data melalui kegiatan ilmiah. Data-data tersebut dirumuskan secara matematis untuk menyimpulkan suatu fenomena dari gejala alam. Hal ini sejalan dengan pemikiran Eka (2009: 5) yang menyatakan bahwa fisika merupakan bagian dari sains yang tersaji secara kuantitatif sehingga harus dinyatakan dengan angka. Dengan kata lain, untuk mempelajari ilmu fisika diperlukan penguasaan konsep matematis yang baik. Fisika matematika merupakan mata kuliah wajib yang menuntut mahasiswa untuk dapat menganalisis berbagai persoalan fisika dengan penguasaan konsep matematis (Fatmaryanti, 2014). Mata kuliah ini bertujuan memberikan dasar konsep-konsep matematis yang akan diterapkan pada berbagai persoalan fisika sederhana hingga fisika tingkat lanjut, sehingga perkuliahan fisika matematika seharusnya dapat memberikan bekal kepada mahasiswa sebelum mempelajari fisika modern, pendahuluan fisika kuantum, fisika statistik, pendahuluan fisika inti, hingga pendahuluan fisika zat padat. Mata kuliah ini termasuk salah satu kategori mata kuliah keahlian berkarya (MKB) dengan bobot 3 1
2 Pengembangan Bahan Ajar Cetak Mata Kuliah Fisika Matematika. Tri Nanda, Nelly Andriani, Zulherman. SKS yang terdistribusi menjadi dua bagian, yaitu fisika matematika I pada semester 3 dan fisika matematika II pada semester 4 di Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Sriwijaya (FKIP UNSRI, 2012: 72). Konsep bilangan kompleks sebagai salah satu pokok bahasan pada mata kuliah fisika matematika I, merupakan materi yang memiliki banyak penerapan dalam ilmu fisika, diantaranya tentang mekanika kuantum, rangkaian listrik, optik, gelombang dan sebagainya. Dalam mekanika kuantum, konsep bilangan kompleks digunakan untuk menentukan kaedah komutasi antara operator koordinat dan momentum. Pada pembahasan optik, penjumlahan sejumlah gelombang cahaya dapat dengan mudah dilakukan dengan menyatakan fungsi sinus sebagai bagian imajiner dari suatu bilangan kompleks. Konsep bilangan kompleks juga digunakan untuk menelaah kasus kelistrikan yaitu untuk menentukan impedansi pada persamaan arus bolak balik. Berdasarkan analisis dari silabus dan garis-garis besar program pembelajaran (GBPP) mata kuliah fisika matematika I, materi bilangan kompleks terdiri dari beberapa sub pokok bahasan yang meliputi: (1) pengenalan bilangan kompleks; (2) bilangan rill dan imajiner; (3) bidang kompleks; (4) terminologi dan notasi; (5) aljabar kompleks; (6) fungsi elementer bilangan kompleks; (7) rumus euler untuk bilangan kompleks; (8) pangkat dan akar bilangan kompleks; (9) fungsi eksponensial dan trigonometri; (10) fungsi hiperbolik; (11) fungsi logaritma; (12) akar dan pangkat bilangan kompleks; (13) fungsi inverse trigonometri; serta (14) aplikasi bilangan kompleks. Ditinjau dari sub-sub pokok bahasan tersebut, materi bilangan kompleks tidak bisa disampaikan hanya dalam tiga pertemuan mengingat banyaknya sub-sub materi yang harus disampaikan. Selain itu, pokok bahasan bilangan kompleks merupakan salah satu materi yang memiliki peranan penting dalam ilmu fisika sehingga perlu ditekankan pada penyelesaian persoalan aplikasi fisika yang beragam. Bahan ajar merupakan bagian penting yang mendukung proses pembelajaran. Melalui bahan ajar mahasiswa dapat lebih mudah dan terarah dalam melaksanakan pembelajaran. Bahan ajar merupakan sekumpulan materi yang disusun secara sistematis, sehingga perlu dirancang dan ditelaah terlebih dahulu dengan tujuan kompetensi yang hendak dicapai dalam proses pembelajaran, serta berfungsi memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada mahasiswa untuk belajar secara mandiri. Hasil wawancara yang telah dilakukan dengan mahasiswa yang telah mengikuti mata kuliah fisika matematika I di Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Sriwijaya, menunjukan bahwa sebagian besar mahasiswa merasa kesulitan dalam memahami konsep yang disampaikan pada mata kuliah tersebut. Hal ini disebabkan, mata kuliah fisika matematika terutama pada pokok bahasan bilangan kompleks membutuhkan penalaran konsep matematis sekaligus kemampuan dalam menerapkan konsep dan operasi matematis pada permasalahan fisika, sedangkan buku referensi yang digunakan selama ini tidak memenuhi kebutuhan mahasiswa khususnya mahasiswa pendidikan fisika. Buku referensi yang digunakan ialah buku Mary L. Boas yang berjudul Mathematical Methods in Physical Sciences, buku matematika untuk teknik, dan beberapa buku referensi lain. Sebagian besar buku referensi yang digunakan pada mata kuliah fisika matematika, bukan merupakan buku yang ditujukan khusus untuk mahasiswa pendidikan fisika, sehingga masih bersifat umum yang dapat digunakan baik oleh mahasiswa fakultas FKIP, MIPA, maupun Teknik. Salah satu keterbatasan buku referensi yang bersifat umum seperti dijelaskan tersebut, ialah buku referensi tersebut hanya menjelaskan konsep dan operasi matematis dengan penerapan aplikasi pada persoalan fisika yang sangat terbatas. Padahal mahasiswa pendidikan fisika dituntut bukan hanya untuk memahami konsep dan operasi matematis saja, tetapi juga mampu menerapkannya pada ilmu fisika. Tambahan pula, buku referensi yang digunakan umumnya menggunakan bahasa pengantar bahasa asing, sehingga semakin menyulitkan mahasiswa dalam memahami konsep yang disampaikan. Berdasarkan uraian di atas, mengingat pentingnya ketersedian bahan ajar dalam proses pembelajaran pada mata kuliah fisika matematika, namun ketersedian bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa, yaitu bahan ajar yang tidak hanya menjelaskan tentang konsep matematis saja, tetapi juga menyediakan contoh-contoh mengenai penerapan bilangan kompleks yang beragam pada persoalan fisika. Maka, diperlukan pengembangan bahan ajar dengan penjelasan 2
3 uraian materi menggunakan bahasa yang lebih mudah dipahami serta dilengkapi dengan soalsoal aplikasi fisika yang beragam, sehingga dapat meningkatkan pemahaman serta mendorong mahasiswa untuk dapat belajar secara mandiri, khususnya pada pokok bahasan bilangan kompleks. Bahan ajar yang akan dikembangkan merupakan jenis bahan ajar cetak. Pengembangan bahan ajar yang akan dilakukan diharapkan dapat memecahkan masalah ataupun kesulitan yang dihadapi oleh mahasiswa pada pembelajaran fisika matematika selama ini. Penelitian pengembangan bahan ajar telah dilakukan oleh beberapa peneliti, diantaranya adalah penelitian pengembangan bahan ajar berdasarkan analisis kompetensi pada mata kuliah Laboratorium Fisika Sekolah oleh Murniati & Yusup (2015). Dari hasil penelitiannya, bahan ajar yang dikembangkan sudah teruji valid dan efektif. Penelitian pengembangan bahan ajar juga telah dilakukan oleh Triana (2015) yang berjudul, Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Argumentasi pada Mata Kuliah Fisika Zat Padat. Hasil penelitiannya menunjukan bahan ajar yang dikembangkan teruji sangat valid dengan rata-rata hasil expert review content (isi), desain, dan kebahasan sebesar 4,00 atau sebesar 80%. Pada mata kuliah fisika matematika, penelitian sebelumnya dilakukan oleh Ellianawati & Wahyuni (2012) dengan judul, Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Self Regulated Learning Sebagai Upaya Peningkatan Kemampuan Belajar Mandiri. Berdasarkan permasalahan di atas, perlunya dikembangkan suatu bahan ajar yang disusun berdasarkan kebutuhan mahasiswa pada mata kuliah fisika matematika pokok bahasan bilangan kompleks, maka peneliti akan melakukan penelitian pengembangan dengan judul Pengembangan Bahan Ajar Cetak Mata Kuliah Fisika Matematika Pokok Bahasan Bilangan Kompleks di Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Sriwijaya. Rumusan masalah dalam masalah dalam penelitian ini adalah mengembangkan bahan ajar cetak mata kuliah fisika matematika pokok bahasan bilangan kompleks yang valid dan praktis di program studi pendidikan fisika FKIP Universitas Sriwijaya? METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang menghasilkan bahan ajar cetak mata kuliah fisika matematika pokok bahasan bilangan kompleks. Peneliti menggunakan model pengembangan Rowntree. Model Rowntree merupakan model yang berorientasi pada produk khususnya untuk memproduksi suatu bahan ajar. Model initerdiridari: (1) tahap perencanaan, yakni analisis kebutuhan dan perumusan tujuan pembelajaran; (2) tahap pengembangan, yakni pengembangan topik, penyusunan draf, produksi prototype dari bahan ajar cetak yang akan dikembangkan; dan (3) tahap evaluasi atau penilaian, menggunakan teknik evaluasi formatif Tessmer, yang terdiri dari self evaluation (evaluasi diri), expert review (evaluasi ahli), one-to-one evaluation (evaluasi satu-satu), small group evaluation (evaluasi kelompok kecil) dan field test (uji coba lapangan). Namun penelitian ini hanya dibatasi sampai padat tahap evaluasi kelompok kecil atau small group evaluation. Subjek penelitian ini adalah bahan ajar cetak mata kuliah fisika matematika pokok bahasan bilangan kompleks di Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Tahap perencanaan dan pengembangan dilakukan pada bulan Februari-April Tahap evaluasi dilakukan pada bulan April-Mei 2016 di Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Prosedur penelitian ini mengkombinasikan prosedur pada pengembangan rowntree dan tahap evaluasi formatif Tessmer yang terdiri dari empat tahap yaitu: (1) self evaluation; (2) expert review; (3) one-to-one evaluation; (4) small groupevaluation. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1) Walkthrough Walkthrough adalah validasi data yang melibatkan beberapa ahli untuk mengevaluasi produk sebagai dasar untuk merevisi produk awal (prototipe 1). Alat pengumpul data yang digunakan berupa lembar validasi yang diberikan kepada ahli. Lembar validasi digunakan untuk mengumpulkan data berupa 3
4 Pengembangan Bahan Ajar Cetak Mata Kuliah Fisika Matematika. Tri Nanda, Nelly Andriani, Zulherman. tanggapan dan saran-saran sebagai dasar untuk melakukan revisi produk awal/prototipe. Dalam bahan ajar ini, validasi ahli mencakup validasi isi (content), desain, dan bahasa bahan ajar. 2) Angket Pada penelitian ini, angket digunakan untuk mengetahui pendapat mahasiswa terhadap kepraktisan penggunaan bahan ajar. Teknik Analisis Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Analisis Data Walktrough Hasil walkthrough dengan ahli dianalisis secara deskriptif sebagai masukan untuk merevisi bahan ajar. Masukan tersebut dituliskan pada lembar validasi. Lembar validasi yang diberikan kepada ahli dalam bentuk skala likert. Skala Likert yang digunakan dibuat dalam bentuk checklist dengan lima kategori jawaban yaitu sangat baik baik, cukup, tidak baik dan sangat tidak baik Skala Likert yang digunakan dibuat dalam bentuk checklist dengan lima kategori jawaban yaitu sangat baik, baik, cukup, tidak baik dan sangat tidak baik. 2. Analisis Data Angket Hasil angket pada waktu one-to-one evaluation dan small group evaluation digunakan untuk menguji kepraktisan dari prototipe yang dikembangkan. Data yang diperoleh melalui angket dianalisis dengan menggunakan skala Likert untuk mengukur pendapat mahasiswa pada penggunaan bahan ajar. Data hasil angket disajikan dalam bentuk tabel. Data hasil nilai praktikalitas tersebut dikelompokkan sesuai kategori yang dimodifikasi dari Riduwan (2014: 88) seperti pada Tabel 3.8 berikut ini. Tabel 3.8 Kategori Hasil Nilai Praktikalitas NilaiPraktikalitas (%) KriteriaPraktikalitas 0-20 TidakPraktis KurangPraktis CukupPraktis Praktis SangatPraktis (Riduwan, 2014: 88) HASIL DAN PEMBAHASAN HasilPenelitian Penelitian pengembangan bahan ajar fisika matematika pokok bahasan bilangan kompleks di Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Sriwijaya telah selesai dilakukan dengan mengadaptasi model pengembangan produk oleh Rowntree yang terdiri dari tiga tahap yaitu perencanaan, pengembangan, dan evaluasi. Pada tahap evaluasi, peneliti menggunakan tahap evaluasi Tessmer yang terdiri dari empat tahap, yaitu self evaluation, expert review, one-to-one evaluation, dan small group evaluation. Tahap I (Perencanaan) Pada tahap perencanaan, peneliti melakukan analisis kebutuhan dan perumusan tujuan pembelajaran. Tahap II (Pengembangan) Pada tahap pengembangan, langkahlangkah pengembangan yang peneliti lakukan yaitu pengembangan topik, penyusunan draf dan produksi prototipe. Tahap III (Evaluasi) Tahap evaluasi merupakan tahap akhir dalam penelitian pengembangan bahan ajar fisika matematika. Tahap ini bertujuan untuk mengetahui produk yang dikembangkan sudah layak untuk digunakan atau belum. Evaluasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah evaluasi formatif. Berikut tahapan-tahapan evaluasi formatif : 1. Self Evaluation Pada tahap ini dilakukan pemeriksaan sendiri terhadap prototipe bahan ajar fisika matematika pokok bahasan bilangan kompleks, dengan cara melakukan pengecekan mengenai isi (content) materi, desain, dan kebahasaan untuk menentukan ketepatan dan kebenaran bahan ajar yang dikembangkan. 2. Expert review Prototipe 1 bahan ajar yang sudah dikembangkan atas dasar self evaluation serta dikonsultasikan dengan pembimbing, selanjutnya dievaluasi dan divalidasi oleh ahli pada tahap expert review yang terdiri dari aspek kebahasaan, validasi isi (content), dan desain. 3. One-to-one evaluation Tahap one-to-one evaluation dilakukan pada awal Mei Tahap ini bertujuan untuk melihat tingkat kepraktisan prototipe 1 yang telah dibuat oleh peneliti. Pada tahap ini, prototipe 1 bahan ajar diujicobakan kepada 3 orang mahasiswa yang telah mempelajari matakuliah fisika matematika. 4. Small Group Prototipe yang telah direvisi berdasarkan penilaian para ahli dan tanggapan mahasiswa,selanjutnya diujicobakan kembali 4
5 pada tahap small group evaluation. Pada tahap ini, prototipe 2 bahan ajar fisika matematika pokok bahasan bilangan kompleks diujicobakan kepada 9 orang mahasiswa yang dibagi menjadi 3 kelompok. Pembahasan Tujuan penelitian ini ialah menghasilkan bahan ajar fisika matematika pokok bahasan bilangan kompleks yang valid dan praktis. Penelitian ini dilakukan dengan mengadaptasi model pengembangan Rowntree, yang terdiri dari tahap perencanaan, pengembangan, dan evaluasi. Tahap evaluasi yang digunakan adalah modifikasi teknik evaluasi formatif Tessmer yang terdiri dari self evaluation, expert review, one-to-one evaluation, small group evaluation, dan field test. Namun penelitian ini hanya dibatasi sampai tahap small group evaluation, karena tujuan penelitian hanya untuk mendapatkan bahan ajar yang valid dan praktis belum untuk menelaah efek potensial dari penggunaan bahan ajar terhadap hasil belajar mahasiswa Tahap evaluasi pada penelitian ini dimulai dengan tahap self evaluation. Prototipe 1 yang sudah dikembangkan atas dasar self evaluation kemudian dikonsultasikan kepada dosen pembimbing, sehingga didapatkan beberapa saran perbaikan Setelah prototipe 1 bahan ajar dan perangkat evaluasi dinyatakan baik dan disetujui oleh pembimbing, selanjutnya peneliti melakukan tahap expert review. Pada tahap expert review dan one-toone. prototipe 1 dievaluasi dan divalidasi oleh ahli yang terdiri dari validasi isi (content), desain, dan kebahasaan. Para ahli yang akan mengevaluasi ditentukan berdasarkan rekomendasi dari dosen pembimbing. Secara keseluruhan diperoleh rata-rata nilai validasi dariketiga aspek adalah sebesar 83,26% dengan kriteria validitas yaitu sangat praktis. Setelah tahap expert review, peneliti melakukan tahap one-to-one dengan melibatkan 3 orang mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Sriwijaya angkatan 2014 yang telah mengikuti mata kuliah fisika matematika I. Tahap ini bertujuan melihat kepraktisan prototipe 1 dari sudut pandang pengguna melalui pengisian angket tanggapan mahasiswa terhadap penggunaan prototipe 1. Secara keseluruhan ketiga mahasiswa memberikan tanggapan yang positif dengan ratarata nilai sebesar 89,52% dengan kriteria sangat praktis sesuai pada Tabel 3.7. Komentar dan saran hasil one-to-one evaluation selanjutnya diperbaiki untuk mendapatkan prototipe 2 bahan ajar. Prototipe 2 kemudian diujicoba pada tahap small group evaluation dengan melibatkan 9 orang mahasiswa yang dibagi menjadi 3 kelompok untuk mengikuti proses pembelajaran menggunakan prototipe 2. Di akhir pembelajaran mahasiswa diminta untuk mengisi lembaran tanggapan terhadap prototipe 2 yang sudah digunakan. Diperoleh rata-rata nilai tanggapan mahasiswa adalah 85,87% dengan kriteria sangat praktis sesuai pada Tabel 3.7. Sehingga dapat disimpulkan bahwa prototipe 2 sudah praktis. Selanjutnya dilakukan sedikit perbaikan pada prototipe 2 dengan mempertimbangkan saran yang diberikan mahasiswa sehingga dihasilkan bahan fisika matematika yang merupakan produk akhir penelitian. Berdasarkan nilai tanggapan mahasiswa pada tahap one-to-one evaluation, yaitu sebesar 89,52% dan tahap small group evaluation sebesar 85,87% menunjukan adanya penurunan nilai praktikalitas bahan ajar sebesar 3,95%. Hal ini tampak berbeda dengan penelitian pengembangan bahan ajar sebelumnya yang mengalami peningkatan nilai praktikalitas. Pada penelitian yang dilakukan oleh Triana (2015) yang berjudul, Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Argumentasi pada Mata Kuliah Fisika Zat Padat, nilai praktikalitas mengalami peningkatan dari tahap one-one evaluation ke tahap small group evaluation sebesar 1,77% serta peningkatan nilai praktikalitas sebesar 4,9% pada penelitian pengembangan yang dilakukan oleh Addinni (2015) yang berjudul Pengembangan LKM Interaktif Berbasis Web pada Mata Kuliah Pendahuluan Fisika Inti Di Program Studi Pendidikan Fisika Fkip Universitas Sriwijaya. Namun, beberapa penelitian pengembangan bahan ajar sebelumnya juga mengalami penurunan nilai praktikalitas, seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Nasution (2015) yang berjudul Pengembangan Panduan Praktikum Air Track pada Mata Kuliah Laboratorium Fisika Sekolah. 5
6 Pengembangan Bahan Ajar Cetak Mata Kuliah Fisika Matematika. Tri Nanda, Nelly Andriani, Zulherman. Adanya penurunan nilai praktikalitas yaitu sebesar 3,95% pada ujicoba penggunaan bahan ajar cetak fisika matematika pokok bahasan bilangan kompleks yang dikembangkan, menunjukan bahwa bahan ajar yang peneliti kembangkan lebih cocok digunakan secara mandiri daripada digunakan secara berkelompok. Hal ini sesuai dengan tujuan penelitian yang telah diuraikan sebelumnya yaitu untuk menghasilkan suatu bahan ajar yang dapat mendorong mahasiswa belajar secara mandiri sesuai dengan kebutuhan. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang pengembangan bahan ajar cetak fisika matematika pokok bahasan bilangan kompleks, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Telah dihasilkan bahan ajar cetak pada mata kuliah fisika matematika pokok bahasan bilangan kompleks di Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Sriwijaya yang valid. Untuk menghasilkan bahan ajar yang valid dilakukan uji validitas bahan ajar oleh para ahli yang terdiri dari ahli bahasa, ahli materi, dan ahli desain pada tahap expert review, sehingga diperoleh rata-rata hasil expert review sebesar 83,26% dengan kriteria sangat valid. Setelah bahan ajar direvisi sesuai komentar dan saran ahli, bahan ajar fisika matematika pokok bahasan bilangan kompleks yang dikembangkan dapat dinyatakan valid, sehingga bahan ajar ini layak digunakan dalam pembelajaran mata kuliah fisika matematika. 2. Telah dihasilkan bahan ajar cetak pada mata kuliah fisika matematika pokok bahasan bilangan kompleks di Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Sriwijaya yang praktis. Untuk menghasilkan bahan ajar yang praktis dilakukan uji coba pada tahap one-to-one evaluation dan small group evaluation. Hasil tanggapan mahasiswa terhadap penggunaan bahan ajar pada tahap one-to-one evaluation yaitu sebesar 89,52% dengan kriteria sangat praktis. Selanjutnya, rata-rata hasil tanggapan mahasiswa terhadap penggunaan bahan ajar mata kuliah fisika matematika pokok bahasan bilangan kompleks di Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Sriwijaya pada tahap small group evaluation sebesar 85,87%. Berdasarkan hasil one-to-one evaluation dan small group evaluation dapat dinyatakan bahwa bahan ajar cetak pada mata kuliah fisika matematika pokok bahasan bilangan kompleks di Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Sriwijaya yang dikembangkan telah teruji kepraktisannya. SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang pengembangan bahan ajar fisika matematika pokok bahasan bilangan kompleks, maka dapat disarankan hal-hal sebagai berikut. 1. Perlunya dilakukan penelitian lanjutan terhadap bahan ajar mata fisika matematika pokok bahasan bilangan kompleks ini pada tahap field test untuk mengukur hasil belajar mahasiswa atau keefektifitasan dari bahan ajar tersebut. 2. Perlu dikembangkan bahan ajar mata kuliah fisika matematika pokok bahasan lainnya sehingga dapat menambah referensi belajar. DAFTAR PUSTAKA Addini, N. R., Pengembangan LKM Interkatif Berbasis Web pada Mata Kuliah Pendahuluan Fisika Inti Di Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Skripsi. Palembang: FKIP Fisika Universitas Arifin, Z., Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. Boas, M. L., Mathematical Methods in the Physical Sciences. New York: John Willey & Sons Inc. Departemen Pendidikan Nasional Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas. Ellianawati & Wahyuni, S., Pengembangan Bahan Ajar Fisika Matematika Berbasis Self Regulated Learning Sebagai Upaya Peningkatan kemampuan Belajar Mandiri.Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, (8): Fatmaryanti, S.D., Peningkatan Aktivitas Belajar Fisika Matematika I dengan Metode Brainstorming dan Tutor Teman Sebaya. JRKPF UAD.1 (1). 6
7 Gustafson, K. L., dan Robert, M.B Survey of Instruction Development Models. New York: ERIC. Haloho, F., Pengembangan Buku Kerja Siswa Berbasis Inkuiri Materi Optika Geometri Kelas X SMA. Skripsi. Palembang: FKIP Fisika Universitas Jati, M. E., dan Prayambodo, T. K., Fisika Dasar. Yogyakarta: Penerbit Andi. Kanginan, M., Fisika Dasar Untuk SMA. Bandung: Erlangga. Lestari, I., Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi. Padang: Akamedia Permata. Majid, A., Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Prastowo, A., Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta: Diva Press. Prawiradilaga, D. S., Prinsip Disain Pembelajaran (Instructional Design Principles). Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Prasetyo, Wahyu., Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dengan Pendekatan PMR pada Materi Lingkaran di Kelas XII SMPN 2 Kepohbaru Bojonegoro.Jurnal MATHEdunesa. 1 (1). Pribadi, B. A., Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: PT. Dian Rakyat. Riduwan Pengantar Statistika Sosial. Bandung: Alfabeta. Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif, Kualiitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Monasari Pengembangan Bahan Ajar Mata Kuliah Fisika Modern Pokok Bahasan Partikel Elementer di Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Skripsi. Palembang: FKIP Fisika Universitas Murniati dan Yusup. M., Pengembangan Bahan Ajar Mata Kuliah Laboratorium Fisika Sekolah Berdasarkan Analisis Kompetensi.Prosiding. Pendidikan Fisika UNSRI Palembang. ISBN Muslich, M., KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan): Dasar Pemahaman dan Pengembangan. Jakarta: PT Bumi Aksara Nasution, I. B., Pengembangan Panduan Praktikum Air Track pada Mata Kuliah Laboratorium Fisika Sekolah.Skripsi. Palembang: FKIP Fisika Universitas 7
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN PROYEK MATERI ALAT-ALAT OPTIK UNTUK KELAS X SMA
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN PROYEK MATERI ALAT-ALAT OPTIK UNTUK KELAS X SMA Oktarinah 1), Ketang Wiyono 2), Zulherman 2) 1 Alumni Pendidikan FisikaUniversitas Sriwijaya 2 Dosen
Lebih terperinciT-1 PENGEMBANGAN MATERI INTEGRAL BERBASIS MODUL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
T-1 PENGEMBANGAN MATERI INTEGRAL BERBASIS MODUL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI Allen Marga Retta 1 1 Email: Allen_marga_retta@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciVALIDASI PENGEMBANGAN MODUL FISIKA DASAR BERBASIS PROBLEM BASED INSTRUCTION UNTUK MAHASISWA STKIP PGRI SUMATERA BARAT
VALIDASI PENGEMBANGAN MODUL FISIKA DASAR BERBASIS PROBLEM BASED INSTRUCTION UNTUK MAHASISWA STKIP PGRI SUMATERA BARAT Iing Rika Yanti (1) Lince Meriko (2) (1) Prodi Pendidikan Fisika STKIP PGRI Sumatra
Lebih terperinciPENGEMBANGAN HANDOUT DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR BERBASIS KONTEKSTUAL KELAS XI IPA SMA
JURNAL INOVASI DAN PEMBELAJARAN FISIKA ISSN: 2355 7109 Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Sriwijaya Jl. Palembang Prabumulih KM 32 Indralaya Kab. Ogan Ilir Prov. Sumatera Selatan Indonesia
Lebih terperinciPRAKTIKALITAS PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM MATERI SUHU DAN KALOR DI KELAS X SMA ADABIAH 2 PADANG
PRAKTIKALITAS PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM MATERI SUHU DAN KALOR DI KELAS X SMA ADABIAH 2 PADANG Megasyani anaperta (1) Farida (2) (1) Prodi Pendidikan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SOAL-SOAL OPEN-ENDED
PENGEMBANGAN SOAL-SOAL OPEN-ENDED MATERI LINGKARAN UNTUK MENINGKATKAN PENALARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1O PALEMBANG Devi Emilya Penelitian ini bertujuan untuk: (1)
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LKS BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK DAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R PADA MATERI HIMPUNAN KELAS VII SMPN 11 KOTA JAMBI
PENGEMBANGAN LKS BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK DAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R PADA MATERI HIMPUNAN KELAS VII SMPN 11 KOTA JAMBI 1) Eka Romiati 1), Roseli Theis 2) Alumni Program Studi Pendidikan Matematika
Lebih terperinciPengembangan Instrumen Penilaian Keterampilan Proses Sains Dasar Mata Pelajaran Kimia Pada Kompetisi Dasar Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan di SMA
Pengembangan Instrumen Penilaian Keterampilan Proses Sains Dasar Mata Pelajaran Kimia Pada Kompetisi Dasar Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan di SMA Siti Mardliya 1*, Fuad Abdurachman 2, Hartono 2 Mahasiswa
Lebih terperinciPENGEMBANGAN HANDOUT FISIKA DASAR BERBASIS KONSTRUKTIVITAS PADA MATERI DINAMIKA
PENGEMBANGAN HANDOUT FISIKA DASAR BERBASIS KONSTRUKTIVITAS PADA MATERI DINAMIKA Silvi Yulia Sari 1, Nursyahra 2, dan Husna 3 1 Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Padang, Padang 2 Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru
SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 PM - 25 Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru Tri Andari Prodi Pendidikan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BUKU KERJA SISWA BERBASIS INKUIRI MATERI OPTIKA GEOMETRI KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS
PENGEMBANGAN BUKU KERJA SISWA BERBASIS INKUIRI MATERI OPTIKA GEOMETRI KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS Feranita K Haloho 1), Abidin Pasaribu 2) dan Ketang Wiyono 2) 1 Alumni Pendidikan Fisika FKIP Universitas
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS
PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS Ike Evi Yunita Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS KECERDASAN MAJEMUK UNTUK PEMBELAJARAN FISIKA SMA KELAS X PADA MATERI ELASTISITAS
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS KECERDASAN MAJEMUK UNTUK PEMBELAJARAN FISIKA SMA KELAS X PADA MATERI ELASTISITAS Yuli Fransiska 1), Sardianto MS 2), dan Muhammad Muslim 2) 1) Alumni Pendidikan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN E-LEARNING BERBANTUAN VIRTUAL LABORATORY UNTUK MATA KULIAH PRAKTIKUM FISIKA DASAR II DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FKIP UNSRI
PENGEMBANGAN E-LEARNING BERBANTUAN VIRTUAL LABORATORY UNTUK MATA KULIAH PRAKTIKUM FISIKA DASAR II DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FKIP UNSRI Dwi Agustine 1), Ketang Wiyono 2), M. Muslim 2) 1) Mahasiswa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Ada beberapa hal yang dibahas dalam metode penelitian, diantaranya adalah lokasi dan subyek penelitian, metode penelitian, diagram alir penelitian, instrumen penelitian, teknik
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MAHASISWA
PENGEMBANGAN MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MAHASISWA Muhammad Muslim, Syuhendri, Saparini *) *) Dosen Pend Fisika FKIP Unsri m_muslim7781@yahoo.co.id Abstrak:
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL EVALUASI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME
PENGEMBANGAN MODUL EVALUASI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME Ratu Ilma Indra Putri 1) 1) Program Magister Pendidikan Matematika FKIP Unsri,Jl. Padang Selasa 524, Palembang, ratu.ilma@yahoo.com
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikembangkan adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis
36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Produk yang dikembangkan adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis praktikum pada pembelajaran
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI PELUANG UNTUK SISWA KELAS XI IPA SMA ADABIAH 2 PADANG
Nengsih, Septia, & Febriana p-issn: 2086-4280; e-issn: 2527-8827 PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI PELUANG UNTUK SISWA KELAS XI IPA SMA ADABIAH 2 PADANG DEVELOPING
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SOAL NON RUTIN BERBASIS KOMPUTER UNTUK MELATIH PENGGUNAAN KEMAMPUAN MATEMATIKA SISWA
PENGEMBANGAN SOAL NON RUTIN BERBASIS KOMPUTER UNTUK MELATIH PENGGUNAAN KEMAMPUAN MATEMATIKA SISWA Oleh: Hendra Lesmana, Ratu Ilma Indra Putri, Somakim Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. kriteria ketuntasan hasil belajar di MTs Plus Raden Paku Trenggalek.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan media pembelajaran dalam bentuk website matematika online pada materi sistem persamaan linier dua variabel.
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA SMA UNTUK TOPIK SUHU DAN KALOR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN METODE PICTORIAL RIDDLE
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA SMA UNTUK TOPIK SUHU DAN KALOR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN METODE PICTORIAL RIDDLE Nurul Hidayah, Zainuddin, Andi Ichsan Mahardika Program Studi
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS, Euis Sugiarti : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 1
ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MODUL MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN PDEODE (PREDICT-DISCUSS-EXPLAIN-OBSERVE-DISCUSS- EXPLAIN) DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI PELUANG KELAS IX SMP N 12 TANJABTIM
Lebih terperinciJurnal EduFisika Vol. 02 No. 01, Juli 2017 E-ISSN:
Jurnal EduFisika Vol. 0 No. 0, Juli 07 P-ISSN:477-7935 E-ISSN: 548-65 PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI RANGKAIAN ARUS SEARAH UNTUK KELAS XII SMA Putri Ella
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS STRATEGI PQ4R DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI GEOMETRI KELAS X SMA
ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS STRATEGI PQ4R DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI GEOMETRI KELAS X SMA OLEH Asnidar NIM RRA1C210033 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI
Lebih terperinciPEMBUATAN MODUL BERBASIS MASALAH PADA MATERI RANGKAIAN ELEKTRONIKA DASAR 1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA UNIVERSITAS JAMBI
PEMBUATAN MODUL BERBASIS MASALAH PADA MATERI RANGKAIAN ELEKTRONIKA DASAR 1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA UNIVERSITAS JAMBI Oleh: Rilo Natanael Sibarani, Nehru, S.Si, M.T, Ahmad Syarkowi, M.Pd program
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG Ratri Agustina, Kadim Masjkur, dan Subani Universitas Negeri Malang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dan pengembangan (Research & Development). Menurut Gall, dkk.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode penelitian dan pengembangan (Research & Development). Menurut Gall, dkk. dalam Setyosari
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBANTUAN MEDIA MANIPULATIF DENGAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK SISWA SMP KELAS VIII MATERI LINGKARAN
PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBANTUAN MEDIA MANIPULATIF DENGAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK SISWA SMP KELAS VIII MATERI LINGKARAN Linda Listriana (1) Ety Tejo Dwi Cahyowati (2) Indriati Nurul
Lebih terperinciEFEKTIVITAS MODUL ANALISIS KOMPLEKS DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT
EFEKTIVITAS MODUL ANALISIS KOMPLEKS DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT Merina Pratiwi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS REALISTIK PADA MATERI SEGI EMPAT
Vol. 8 No.2 Juni 2016 Halaman 237-242 http://dx.doi.org/10.22202/jp.2016.v8i2.2016 Website: ejournal.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/pelangi PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS REALISTIK PADA
Lebih terperinciABSTRACT. Keyword : Worksheet,, Guided Discovery, Trigonometry
PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI TRIGONOMETRI UNTUK SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 RAMBATAN KABUPATEN TANAH DATAR Rahmi Fauzana*), Villia Anggaraini**), Melisa**)
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini tergolong penelitian pengembangan modul pembelajaran pada pokok bahasan segi empat untuk
Lebih terperinciPengembangan Instrumen Penilaian Keterampilan Proses Sains Berbentuk Tes Esai untuk Mata Pelajaran Fisika SMA Kelas X
Pengembangan Instrumen Penilaian Keterampilan Proses Sains Berbentuk Tes Esai untuk Mata Pelajaran Fisika SMA Kelas X Shobhi Al-Ghifari 1), Jufrida 2), dan Fibrika Rahmat Basuki 3) 1) Mahasiswa S1 Program
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian pengembangan (research
30 III. METODE PENELITIAN A. Desain Pengembangan Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian pengembangan (research and development). Pengembangan yang dimaksud adalah membuat paket pemanfaatan program
Lebih terperinciHasil Uji Validitas Buku Siswa Berbasis Inkuiri pada Pembelajaran IPA untuk Siswa Kelas VIII SMP
Hasil Uji Validitas Buku Siswa Berbasis Inkuiri pada Pembelajaran IPA untuk Siswa Kelas VIII SMP Fitri Arsih 1), Yuni Ahda 2) Staf Pengajar Jurusan Biologi, Universitas Negeri Padang Jl. Prof. Dr. Hamka
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEKS PERUBAHAN KONSEPTUAL BERBASIS MODEL PERUBAHAN KONSEPTUAL PADA MATERI GERAK HARMONIK
JURNAL INOVASI DAN PEMBELAJARAN FISIKA ISSN: 2355 7109 Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Sriwijaya Jl. Palembang Prabumulih KM 32 Indralaya Kab. Ogan Ilir Prov. Sumatera Selatan Indonesia
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI PECAHAN TERHADAP PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 32 PADANG Bety Harlinda*, Zulfaneti**, Alfi Yunita**
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI POLA BILANGAN
Vol. 9 No.1 Desember 2016 Halaman 24-28 http://dx.doi.org/10.22202/jp.2016.v9i1.2039 Website: ejournal.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/pelangi PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM
Lebih terperinciABSTRAK. Key Words: Pengembangan, Lembar Kegiatan Siswa, Kontekstual.
PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI MENJUMLAHKAN DAN MENGURANGKAN BILANGAN BULAT UNTUK SISWA KELAS VII MTsN KURANJI PADANG Fathul Rahmi*
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK PEMBELAJARAN BENTUK MOLEKUL DI SMA
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK PEMBELAJARAN BENTUK MOLEKUL DI SMA Kiki Marisa Puji, Fakhili Gulö & A. Rachman Ibrahim Universitas Sriwijaya, Jalan Raya Palembang-Prabumulih Indralaya, Ogan Ilir
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau
23 III. METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau penelitian pengembangan. Penelitian pengembangan ini dilaksanakan pada semester ganjil
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS REALISTIK UNTUK MATERI RUANG DIMENSI TIGA PADA KELAS X SMA N 1 BONJOL KABUPATEN PASAMAN ABSTRACT
1 PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS REALISTIK UNTUK MATERI RUANG DIMENSI TIGA PADA KELAS X SMA N 1 BONJOL KABUPATEN PASAMAN Yunessa*), Zulfaneti, M. Si ** ), Alfi Yunita, M. Pd ** ) * )Mahasiswa
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian
III. METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian pengembangan. Pengembangan yang dilakukan merupakan pengembangan multimedia interaktif
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI EKSPONEN DAN LOGARITMA UNTUK SISWA KELAS X SMA KARTIKA 1-5 PADANG
1 PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI EKSPONEN DAN LOGARITMA UNTUK SISWA KELAS X SMA KARTIKA 1-5 PADANG Sal Sabilla Firdaus *), Anna Cesaria, M.Pd ** ), Anny
Lebih terperinciPengembangan Modul Elektronik Berbasis 3D Pageflip Professional
Pengembangan Modul Elektronik Berbasis 3D Pageflip Professional pada Materi Konsep Dasar Fisika Inti dan Struktur Inti Mata Kuliah Fisika Atom dan Inti Wulan Sari 1), Jufrida ), dan Haerul Pathoni 3) 1)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian penting dalam kehidupan seseorang. Melalui pendidikan seseorang akan memiliki pengetahuan yang lebih baik serta dapat bertingkah
Lebih terperinciIII. METODE PENGEMBANGAN. Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah research and development
III. METODE PENGEMBANGAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah research and development atau penelitian pengembangan. Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan media
Lebih terperinciPengembangan Soal Matematika Tipe TIMSS Menggunakan Konteks Kerajaan Sriwijaya di SMP
ISSN: 2355-4185 Pengembangan Soal Matematika Tipe TIMSS Menggunakan Konteks Kerajaan Sriwijaya di SMP Rajab Vebrian 1, Darmawijoyo 2, Yusuf Hartono 3 1,2,3 Program Studi Magister Pendidikan Matematika
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian Penelitian dilakukan pada semester genap tahun akademik 2008/2009. Subjek penelitian adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS DISCOVERY LEARNING UNTUK MATERI TRIGONOMETRI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 13 PADANG
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS DISCOVERY LEARNING UNTUK MATERI TRIGONOMETRI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 13 PADANG Oleh: Cia Rona*), Sofia Edriati**), Siskha Handayani**)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. program linear. Metode penelitian pengembangan merupakan metode penelitian
84 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan media pembelajaran dalam bentuk e-learning untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada materi program
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang
III. METODE PENELITIAN A. Penelitian Pengembangan Metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PENUNTUN TUGAS KINERJA PRAKTIKUM MAHASISWA DI LABORATORIUM BIOLOGI
Prosiding Seminar Nasional Volume 02, Nomor 1 ISSN 2443-1109 PENGEMBANGAN PENUNTUN TUGAS KINERJA PRAKTIKUM MAHASISWA DI LABORATORIUM BIOLOGI Fitriyah Karmila 1, Khaerati 2 Universitas Cokroaminoto Palopo
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LKS UNTUK MELATIH KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS VII SMP
JURNAL GANTANG Vol. II, No. 2, September 2017 p-issn. 2503-0671, e-issn. 2548-5547 Tersedia Online di: http://ojs.umrah.ac.id/index.php/gantang/index PENGEMBANGAN LKS UNTUK MELATIH KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Produk yang dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) berbasis
Lebih terperinci2 Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, Universitas Pasir Pengaraian
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA TERPADU BERORIENTASI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA MATERI CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP KELAS VII DI SMP NEGERI 1 RAMBAH HILIR Eka purnama sari (1), Rena
Lebih terperinciIII.METODE PENELITIAN. Metode pada penelitian ini yaitu Penelitian dan pengembangan (research and
26 III.METODE PENELITIAN A. Setting Pengembangan Metode pada penelitian ini yaitu Penelitian dan pengembangan (research and development). Sugiyono (2009: 407) menyatakan bahwa metode penelitian pengembangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D
51 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pengembangan bahan ajar khususnya Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan pendidikan (educational
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN TEORI KINETIK GAS BERBANTUAN LECTORA INSPIRE UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN TEORI KINETIK GAS BERBANTUAN LECTORA INSPIRE UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Yoto Mahasiswa Pasca Sarjana Program Studi Teknologi PendidikanFKIP
Lebih terperinciPengembangan Bahan Ajar Dimensi Tiga Menggunakan Pendekatan Open-Ended di Kelas VIII MTs
Pengembangan Bahan Ajar Dimensi Tiga Menggunakan Pendekatan Open-Ended di Kelas VIII MTs Risnawati, Wahyunur Mardianita, Ruzi Rahmawati Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan,
Lebih terperinciPengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA Berbasis Multiple Intelligences Pada Materi Suhu dan Perubahannya di Kelas VII
Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA Berbasis Multiple Intelligences Pada Materi Suhu dan Perubahannya di Kelas VII Maria Silalahi 1), Hidayat ), Wawan Kurniawan 3) 1 Mahasiswa S1 Pendidikan Fisika
Lebih terperinciPF-42: PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA MATERI LISTRIK DINAMIS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MEMFASILITASI PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA
PF-42: PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA MATERI LISTRIK DINAMIS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MEMFASILITASI PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA Niza Zesrita 1*), Agus Setyo Budi 1, Vina Serevina
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
Self Eva lua tion expert BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan (development research). Menurut Sugiyono
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian
48 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menghasilkan model pengembangan soft skills yang dapat meningkatkan kesiapan kerja peserta didik SMK dalam pembelajaran
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA BERBASIS MASALAH UNTUK KELAS VIII SMP PADA MATERI LINGKARAN
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA BERBASIS MASALAH UNTUK KELAS VIII SMP PADA MATERI LINGKARAN Sasrawati 1 ), Nurrahmawati 2), Lusi Eka Afri 3) 1 Fakultas Keguruan Ilmu dan Pendidikan, Universitas
Lebih terperinciLalu Demung Patria dan Djuniadi Prodi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, PPs. Universitas Negeri Semarang
e-issn: 2442-7667 p-issn: 1412-6087 Pengembangan Instrumen Penilaian Psikomotor Berbasis IT dalam Pembelajaran Penjasorkes Materi Lompat Jauh pada Siswa SMP Lalu Demung Patria dan Djuniadi Prodi Penelitian
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SMP
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SMP Ali Syahbana Universitas Muhammadiyah Bengkulu E-mail : syahbanaumb@yahoo.com Abstrak
Lebih terperinciPEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) DI SMA NEGERI 2 TANJUNG RAJA
PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) DI SMA NEGERI 2 TANJUNG RAJA Norma Setiawati 1, Zulkardi 2, dan Cecil Hiltrimartin 3 1 norma_thsetia@yahoo.com
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Model Pengembangan Sugiyono (2014) menjelaskan, metode penelitian dan pengembangan adalah penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan
Lebih terperinciOleh: Mahasiswa Program Studi Pendididkan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat. ABSTRACT
PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS KONSTRUKTIVISME DENGAN TAMPILAN MAJALAH UNTUK MATERI PERBANDINGAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 13 PADANG Oleh: Franica Sari *), Rahmi **), Sofia Edriati
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KIT ALTERNATIF CAHAYA DAN OPTIK SEBAGAI MEDIA EKSPERIMEN SAINS DI RUMAH BAGI SISWA SLTP
PENGEMBANGAN KIT ALTERNATIF CAHAYA DAN OPTIK SEBAGAI MEDIA EKSPERIMEN SAINS DI RUMAH BAGI SISWA SLTP Nana Mardiana*, Zulirfan**, Zuhdi Ma aruf** Email: mdna.nana1@gmail.com ABSTRACT The purpose of this
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Lidia Rahmawati, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ada dua hal yang tidak terpisahkan berkaitan dengan ilmu kimia, yaitu kimia sebagai produk (fakta, konsep, hukum dan teori temuan ilmuwan) dan kimia sebagai
Lebih terperinciPengenalan Kurikulum Program Studi S1 Fisika IPB Tony Sumaryada, Ph.D 19 Mei 2016
Pengenalan Kurikulum 2014 Program Studi S1 Fisika IPB Tony Sumaryada, Ph.D 19 Mei 2016 Latar Belakang Perlu pembaharuan Kurikulum untuk dapat mengikuti perkembangan zaman Perubahan Kebijakan Manajemen
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BUKU SAKU SEBAGAI BAHAN AJAR AKUNTANSI PADA POKOK BAHASAN JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN JASA
PENGEMBANGAN BUKU SAKU SEBAGAI BAHAN AJAR AKUNTANSI PADA POKOK BAHASAN JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN JASA Alif Via Agustien Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi,
Lebih terperinciRatulani Juwita *), Afrida Yanti. STKIP PGRI Sumatera Barat
PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING MATERI STATISTIKA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN Ratulani Juwita *), Afrida Yanti STKIP
Lebih terperinciPRAKTIKALITAS PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI MATRIKS UNTUK KELAS XI SMAN 3 PADANG ARTIKEL E-JURNAL
PRAKTIKALITAS PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI MATRIKS UNTUK KELAS XI SMAN 3 PADANG ARTIKEL E-JURNAL AULIA RAHMI NIM. 12050025 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
Lebih terperinciPengembangan modul IPA fisika berbasis inkuiri terbimbing untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA III 2017 "Etnosains dan Peranannya Dalam Menguatkan Karakter Bangsa" Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP, UNIVERISTAS PGRI Madiun Madiun, 15 Juli 2017 94 Makalah Pendamping
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LKS BERORIENTASI PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH UNTUK KELAS XI SMA E JURNAL
PENGEMBANGAN LKS BERORIENTASI PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH UNTUK KELAS XI SMA E JURNAL SILVIANI DWI PUTRI NIM. 11010135 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH TINGGI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum yang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. KTSP sebagai seperangkat rencana dan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN PENDEKATAN PMR PADA MATERI LINGKARAN DI KELAS VIII SMPN 2 KEPOHBARU BOJONEGORO
PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN PENDEKATAN PMR PADA MATERI LINGKARAN DI KELAS VIII SMPN 2 KEPOHBARU BOJONEGORO Wahyhu Prasetyo 1* Jurusan Matematika, FMIPA, Unesa 1* Pras_12yo@yahoo.com
Lebih terperinciPengembangan Sensor Air Hujan Menggunakan Hukum Archimedes Untuk Jemuran Pakaian Otomatis Berbasis Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran Fisika
Yoky Novra Silta Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Ahmad Dahlan Jl. Prof. Dr. Soepomo, SH. Janturan Yogyakarta Surat-e: ssatryareserved@yahoo.com Materi fluida statis pada pokok bahasan hukum
Lebih terperinciPENGEMBANGAN ALAT PERAGA MENGGUNAKAN RANGKAIAN LISTRIK SERI-PARALEL UNTUK MENGAJARKAN LOGIKA MATEMATIKA DI SMK NEGERI 2 PALEMBANG
PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MENGGUNAKAN RANGKAIAN LISTRIK SERI-PARALEL UNTUK MENGAJARKAN LOGIKA MATEMATIKA DI SMK NEGERI 2 PALEMBANG Eni Yulianti 1) Zulkardi 2) dan Rusdy A Siroj 3) Abstrak: Penelitian ini
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN HANDOUT MATEMATIKA BERBASIS LEARNING CYCLE-5E PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS XI SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI
ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN HANDOUT MATEMATIKA BERBASIS LEARNING CYCLE-5E PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS XI SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI OLEH SUSIARTUN NIM RRA1C209027 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi (ISBN: ), Juni 2018
PENGEMBANGAN MODUL DAN LKM PADA MATA KULIAH GENETIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS MIND MAPPING DALAM UPAYA MENUMBUHKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA BIOLOGI UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Keterampilan laboratorium dan kemampuan generik sains sangat penting
BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Keterampilan laboratorium dan kemampuan generik sains sangat penting dimiliki oleh setiap calon guru agar dapat berhasil melaksanakan pembelajaran di laboratorium.
Lebih terperinciProgram Studi Pendidikan Matematika, FKIP UMSurabaya I. Pendahuluan
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA MATERI PRISMA KELAS VIII DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP DR. SOETOMO SURABAYA Artikel Penulis I : Musnidatul Millah Arief; Penulis II : Dra. Chusnal
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING PADA MATA KULIAH ALJABAR LINIER MATERI RUANG-n EUCLIDES.
JPM IAIN Antasari Vol. 02 No. 2 Januari Juni 2015, h. 43-58 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING PADA MATA KULIAH ALJABAR LINIER MATERI RUANG-n EUCLIDES Abstrak Penelitian
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KONSTRUKTIVIS PADA MATERI RUANG DIMENSI TIGA DI SMA
Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika (2017), 1 (1), 29 38 29 PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KONSTRUKTIVIS PADA MATERI RUANG DIMENSI TIGA DI SMA Dian Apriani Dosen Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan variabel, gejala, atau keadaan
Lebih terperinciKey Word: Student Activity sheet, realistic, Equality and inequality.
PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS REALISTIK PADA MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN TERHADAP PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS X SMK NEGERI 5 PADANG Ranggi Saputra* ), Zulfitri Aima** ), Tika
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH OLEH ELSA NOVYARTI NIM RSA1C FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS, 2014
ARTIKEL ILMIAH OLEH ELSA NOVYARTI NIM RSA1C210001 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS, 2014 Elsa Novyarti : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 1 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
Lebih terperinciJURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Volume I, Nomor 1, Februari 2015, Halaman 53 57 ISSN: 2442 4668 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR DALAM BENTUK MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA KULIAH TEORI GRAPH UNTUK PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Lebih terperinciJURNAL. Oleh: WAHYU NUR LEILA
JURNAL PENGEMBANGAN LKS IPA BERBASIS PENGAMATAN LINGKUNGAN SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBEDAKAN CIRI-CIRI LINGKUNGAN SEHAT DAN TIDAK SEHAT SISWA KELAS III SDN TANJUNGKALANG 2 KAB. NGANJUK The
Lebih terperinciPENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI NETWORK TREE PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN SEMESTER I KELAS XI UNTUK SMA.
PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI NETWORK TREE PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN SEMESTER I KELAS XI UNTUK SMA Oleh: 1 Sefreni Yulriska, 2 Sudirman, 3 RRP. Megahati 1 Mahasiswa Program
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN E-MODUL BERBASIS 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI MODEL ATOM HIDROGEN MATA KULIAH FISIKA ATOM DAN INTI
ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN E-MODUL BERBASIS 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI MODEL ATOM HIDROGEN MATA KULIAH FISIKA ATOM DAN INTI OLEH: 1. Dhika Riyana NIM. A1C310004 2. Dra. Jufrida, M.Si. NIP. 196608091993032002
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA MATERI PRISMA KELAS VIII DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP DR. SOETOMO SURABAYA
MUST: Journal of Mathematics Education, Science and Technology Vol. 1, No. 2, Desember 2016. Hal 72 83. PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA MATERI PRISMA KELAS VIII DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKS) E-LEARNING BERBASIS MOODLE SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN FISIKA DALAM MATERI TERMODINAMIKA DI SMA ABSTRAK
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKS) E-LEARNING BERBASIS MOODLE SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN FISIKA DALAM MATERI TERMODINAMIKA DI SMA Suyono 1),Maison ), Nehru 3) 1 Mahasiswa S1 Pendidikan Fisika PMIPA FKIP
Lebih terperinciTUGAS I PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA MATRIKS JURNAL NASIONAL DAN INTERNASIONAL TENTANG MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT
TUGAS I PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA MATRIKS JURNAL NASIONAL DAN INTERNASIONAL TENTANG MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT Oleh REFNITA 14175056 Dosen Pembimbing Prof. Dr. Festiyed, MS Dr. Usmeldi,
Lebih terperinciPengembangan Soal-Soal Open-Ended pada Pokok Bahasan Barisan dan Deret Bilangan di Kelas IX A SMP Negeri 2 Tolitoli
Pengembangan Soal-Soal Open-Ended pada Pokok Bahasan Barisan dan Deret Bilangan di Kelas IX A SMP Negeri 2 Tolitoli Saniah Djahuno SMP Negeri 2 Tolitoli, Sulawesi Tengah ABSTRAK Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinci