MENGUJI MODEL TIGA FAKTOR FAMA DAN FRENCH DALAM MEMPENGARUHI RETURN SAHAM STUDI PADA SAHAM LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MENGUJI MODEL TIGA FAKTOR FAMA DAN FRENCH DALAM MEMPENGARUHI RETURN SAHAM STUDI PADA SAHAM LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA"

Transkripsi

1 WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 01 JUNI MENGUJI MODEL TIGA FAKTOR FAMA DAN FRENCH DALAM MEMPENGARUHI RETURN SAHAM STUDI PADA SAHAM LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh : Andri Yeswanto 1), Ronny Malavia Mardani 2) 1) Alumni FE Unisma; 2) Dosen tetap FE Unisma Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Malang ABSTRACT The purpose of this study was to examine the three-factor model and French fama that market returns, firm size and book to market ratio on stock returns on the companies belonging to the group LQ 45. The population in this study are all companies belonging to the group LQ 45, totaling 45 companies. The sample used as many as 45 samples and which meet the requirements of as many as 21 companies. The sampling technique in this study by using purposive sampling technique, while the method of data analysis in this study using multiple linear regression analysis. Results from this study provide empirical evidence that the market return, firm size and book to market ratio have a significant effect on stock returns. Market return a significant effect on stock returns. Firm size have a significant effect on stock returns. Book to Market Ratio significant effect on stock returns. Keyword : firm size, book to market ratio, returns PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Pasar modal dapat memberikan peranan yang cukup begitu besar bagi perekonomian dalam suatu negara, karena pasar modal menyediakan beberapa fasilitas yang dapat mempertemukan antara dua kepentingan yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (issuer). Berivestasi di pasar modal merupakan investasi yang mempunyai risiko tinggi, sehingga para investor sangat begitu berhati-hati dalam memilih saham atau surat berharga yang akan dibeli. Sikap kehati-hatian yang dilakukan oleh setiap investor sangat beralasan, karena setiap kegiatan investasi yang dilakukan oleh seorang investor akan selalu bertujuan untuk memaksimalkan return yang diharapkan (expected return) dari setiap rupiah yang mereka keluarkan untuk diinvestasikan dalam surat berharga. Model penilaian (pricing model) merupakan sebuah model untuk menentukan tingkat pengembalian aset yang diperlukan atau diharapkan. Sharp (1964), Litner (1965), Mossin (1966) memperkenalkan Capital Asset Pricing Model (CAPM) yang merupakan salah satu model penilaian aset yang menggambarkan hubungan antara faktor resiko pasar dan return yang diharapkan dan digunakan dalam penilaian harga sekuritas. Menurut Fama dan French (1992), beberapa peneliti mengungkapkan faktor-faktor lain yang mempengaruhi return saham, yaitu earning price ratio (Basu, 1983) dan leverage (Bhandari, 1988). Sedangkan hasil penelitian dari Fama dan French (1992) terbukti bahwa book-to-market ratio mempunyai pengaruh yang kuat terhadap return saham secara rata- rata, bahkan lebih kuat dari pengaruh firm size. Dari hasil penelitian lain ditemukan juga bahwa pengaruh leverage terhadap return saham rata-rata dapat ditangkap oleh pengaruh book-tomarket value dan hubungan antara price earning ratio terhadap return saham rata-rata, dan nampaknya variable tersebut dapat digantikan dengan menggunakan kombinasi dari firm size dan book-to-market ratio. (Yuningsih dan Yudaruddin, 2007). Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

2 24 WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 01 JUNI Apakah market return berpengaruh terhadap return saham LQ 45 di Bursa Efek Indonesia? 2. Apakah firm size berpengaruh terhadap return saham LQ 45 di Bursa Efek Indonesia? 3. Apakah book to market ratio berpengaruh terhadap return saham yang tergabung dalam golongan LQ 45 di Bursa Efek Indonesia? Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh market return saham terhadap return saham itu sendiri yang nantinya apakah berpengaruh positif atau negatif terhadap return saham. 2. Untuk menilai seberapa besar pengaruh besar dari sebuah perusahaan terhadap return saham yang akan berpengaruh positif ataukah negatif terhadap return saham. 3. Untuk mengetahui apa pengaruh dari book to market ratio terhadap return saham yang mana nantinya apakah berpengaruh positif ataukah negatif. Kontribusi Penelitian 1. Sebagai bahan referensi sebelum para investor menanamkan modalnya di sebuah pasar saham, agar nanti dapat menilai seberapa efektif dan efisien sebuah saham yang ada di pasar perdagangan saham dengan berbagai bentuk harga dan resiko yang bias ditimbulkan dari perdagangan tersebut 2. Penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan pengaruh teori model tiga faktor Fama dan French terhadap return sebuah saham. Bagi penulis, penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai acuan apabila penulis suatu ketika ingin bertransaksi di pasar saham 3. Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dan pandangan bagi peneliti-peneliti lainnya yang dikemudian hari ingin mencoba meneliti tentang saham dan return saham yang ada di pasar saham KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Penelitian Terdahulu Penelitian yang berkenaan dengan model penentuan harga (pricing model) telah banyak dilakukan sebelumnya. Black, Jensen and Scholes et al (1972), melakukan pengujian terhadap model CAPM secara time series dan cross-sectional pada 10 portofolio yang menghasilkan hubungan yang positif antara beta dengan excess return. Sedangkan Fama and MacBeth (1973), melakukan pengujian CAPM dan menemukan juga pengaruh beta yang positif dan signifikan terhadap excess return. Ajili (2002) mencoba menguji model tiga factor Fama dan French dengan model CAPM di Paris Stock Exchange selama periode Juli 1976 hingga Juni Hasil penelitian dari Ajili menunjukkan bahwa model tiga factor Fama dan French lebih baik dalam menjelaskan stock return di banding dengan CAPM. Drew, et al (2005), melakukan pengujian terhadap Three Factors Model Fama and French pada The Shanghai Stock Exchange, China, dengan periode pengamatan tahun 1993 s/d Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa beta tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Sedangkan firm size dan book-to-market ratio berpengaruh signifikan terhadap return saham. Tahun 2005, Naughton dan Veeraraghnavan melakukan penelitian Three Factors Model Fama and French di Indonesia, Taiwan, dan Singapore, dan menemukan hasil yang tidak berbeda dari hasil penelitian sebelumnya. Teori Portofolio Teori portofolio berkaitan dengan estimasi investor tehadap ekspektasi risiko dan return, yang diukur secara statistik untuk membuat portofolio investasinya. Portofolio merupakan gabungan dari berbagai aset baik aset real maupun aset keuangan atau sekuritas dalam uncertainty condition. Disamping itu dalam melakukan investasi para investor dianggap

3 WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 01 JUNI bertindak rasional dan menghindari resiko, jadi semakin tinggi resiko maka tingkat pengembalian yang diharapkan tinggi pula atau dikenal sebagai High Risk High Return. Menurut Husnan (2003:45), portofolio berarti sekumpulan investasi. Tahap ini menyangkut identifikasi sekuritas-sekuritas mana yang akan dipilih dan berapa proporsi dana yang akan ditanamkan pada masing-masing sekuritas tersebut. Pemilihan banyak sekuritas (pemodal melakukan diversifikasi) dimaksudkan untuk mengurangi risiko yang ditanggung. Pemilihan sekuritas ini dipengaruhi antara lain oleh preferensi risiko, pola kebutuhan kas, status pajak, dan sebagainya. Dalam kenyataannya akan sulit membentuk portofolio yang terdiri dari semua kesempatan investasi, karena itu biasanya digunakan suatu wakil (proxy) yang terdiri dari sejumlah besar saham atau indeks pasar. Contohnya di Bursa Efek Indonesia yang menggunakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) atau Indeks LQ45. Return Portofolio Return merupakan tingkat pengembalian yang diperoleh dari suatu investasi (Jogiyanto, 1998). Dalam melakukan investasi investor dihadapkan pada ketidakpastian (uncertainty) antara return yang akan diperoleh dengan resiko yang akan dihadapinya. Semakin besar return yang diharapkan akan diperoleh dari investasi, semakin besar pula risikonya, sehingga dikatakan bahwa return ekspektasi memiliki hubungan positif dengan resiko. Resiko yang lebih tinggi biasanya dikorelasikan dengan peluang untuk mendapatkan return yang lebih tinggi, begitu pula sebaliknya (high risk high return, low risk low return). Risiko Portofolio Risiko merupakan sesuatu yang tidak menyenangkan, karena biasanya dihubungkan dengan hal-hal yang tidak menguntungkan atau kerugian. Fabozzi (2000) mendefinisikan risiko adalah kerugian yang dihadapi oleh para investor. Sedangkan Brigham dan Houston (1998) menyatakan bahwa risiko merupakan kemungkinan terjadinya peristiwa yang tidak menguntungkan. Demikian juga menurut Elton dan Gruber (1995), mendifinisikan risiko sebagai kemungkinan atau variabilitas realized atau actual return suatu investasi terhadap expected return-nya. Return realisasi portofolio (portofolio realized return) merupakan rata-rata tertimbang dari return-return realisasi masing-masing sekuritas tunggal di dalam portofolio tersebut (Husnan, 1993). Samsul (2006) menjelaskan bahwa return portofolio adalah return investasi dalam berbagai instrumen keuangan dalam suatu periode tertentu. Fama dan French Model Tiga Faktor Model ini diperkenalkan oleh Eugene F. Fama dan Kenneth R. French pada tahun Fama dan French memperluas model CAPM dengan tambahan factor firm size dan book to market ratio (BM) selain factor risiko pasar dalam CAPM. Model ini mempertimbangkanpula fakta bahwa nilai dan saham dari perusahaan kecil dapat mengungguli pasar secara teratur (Aaker dan Jacobson, 1994). Dengan memasukkan dua factor tambahan diyakini dapat menjelaskan kecenderungan keunggulan pasar sehingga menjadi alat yang baik untuk mengevaluasi kinerja manajer. METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini ialah perusahaan-perusahaan yang sahamnya masuk dalam kelompok LQ 45, yang terdaftar di BEI selama periode Sampel penelitian adalah hanya memilih saham-saham yang masuk kedalam golongan LQ 45 di Bursa Efek Indonesia selama 2 tahun berturut-turut selama periode penelitian antara tahun , mengambil perusahaan yang mencetak laba positif selama 2 tahun berturut-turut dalam periode penelitian tahun 2013 sampai 2014, perusahaan yang memiliki data lengkap untuk diteliti.

4 26 WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 01 JUNI 2015 Definisi Operasional Variabel 1. Market Return (Rm) adalah selisih dari rata-rata (average) setiap bulan dari seluruh saham dengan risk-free rate bulanan. 2. Firm Size adalah capital market yang diperoleh dari perkalian dari jumlah saham yang beredar dengan harga saham pada setiap perusahaan yang dijadikan sampel. 3. Book to Market Ratio adalah hasil bagi antara nilai buku (book value) dengan nilai pasar (market value). 4. Small Minus Big (SMB) adalah merupakan selisih dari rata-rata (average) tiap bulan dari return pada tiga portofolio saham kecil atau perusahaan small (S/L, S/M, S/H) dengan rata-rata (average) tiap bulan dari return pada tiga portofolio saham besar atau perusahaan big (B/L, B/M, B/H). 5. High Minus Low (HML) adalah merupakan perbedaan setiap bulan antara rata-rata dari return pada dua portofolio yang BE/ME-nya tinggi (SH dan BH) dan rata-rata dari return pada dua portofolio yang BE/ME-nya rendah (S/L dan B/L). 6. Risk Free (Rf) adalah Tingkat bunga bebas risiko dalam penelitian ini mengacu pada tingkat bunga yang ditetapkan Bank Indonesia, yaitu tingkat suku bunga SBI 1 bulanan. 7. Return Saham (Ri) adalah Return realisasi dihitung berdasarkan data historis dan penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan. MODEL PENELITIAN Dari uraian di atas, maka model penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: Market Return Firm Size Return Saham Book to Market Ratio Gambar 1 Model Penelitian Sumber dan Metode Pengumpulan Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data dalam penelitian ini diperoleh dari data yang berada pada yang telah dipublikasikan selama 2 tahun berturut-turut sesuai dengan periode yang ditentukan antara Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ialah dengan dokumen dan studi pustaka. Metode Analisis Data Langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Uji Normalitas untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal ataukah tidak. 2. Uji Multikolonieritas untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. 3. Uji Heteroskedastisitas untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain.

5 WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 01 JUNI Uji Autokorelasi untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). 5. Analisis Regresi Linier Berganda Ri Rf = a + βi(rm Rf) + γi(smb) + δi(hml) + e 6. Uji F untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama sama mempengaruhi terhadap variabel dependen. 7. Uji Koefisien Determinasi untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. 8. Uji t untuk membuat kesimpulan mengenai pengaruh masing-masing variabel independen mempengaruhi terhadap variabel dependen. 9. Uji Sig-t untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh masing-masing variable independen secara individual dan menerangkan variasi variable dependen. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sampel Penelitian Populasinya adalah perusahaan-perusahaan yang masuk dalam kelompok LQ 45 tahun 2013 sampai dengan tahun 2014, dimana selama periode tersebut ada yang bertahan dan ada pula yang berganti. Proses penentuan sampel menggunakan purposive sampling. Dengan proses sampling tersebut, dari 45 sampel perusahaan hanya ada 21 sampel yang memenuhi persyaratan. Tabel 1 Sampel Penelitian No. Keterangan Total Sampel Perusahaan 1 Jumlah perusahaan LQ Perusahaan 2 Perusahaan tidak memenuhi kriteria (23) Perusahaan 3 Tidak memiliki data yang lengkap (1) Perusahaan Jumlah Perusahaan sebagai sampel 21 Perusahaan Statistik Deskriptif Profil dari ke 21 sampel tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. Return saham, memiliki nilai minimum -15% dengan nilai maksimum sebesar 1% dan nilai mean sebesar -0,0563 dengan standar deviasi 0, Market return, memiliki nilai minimum -15% dengan nilai maksimum 1%, dan nilai mean sebesar 0,0546 dengan standar deviasi 0, Firm size (SMB), memiliki nilai minimum -16% dengan nilai maksimum sebesar 17% dan mean sebesar -0,0021 dan standar deviasi 0, Book to market ratio (HML), memiliki nilai minimum sebesar -9% dengan niali maksimum 6% dan nilai mean -0,0098 dengan standar deviasi sebesar 0, Tabel 2 Deskripsi Variabel Ri Rm SMB HML Valid N (listwise) Sumber: Data Sekunder Diolah, 2015 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

6 28 WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 01 JUNI 2015 Perhitungan Data Penelitian 1. Market Return (Rm) Diperoleh dari Indeks Harga Saham LQ 45 dengan menggunakan harga penutupan, dimana sesuai dengan rumus perhitungan return pasar yang telah ditentukan sebelumnya, maka diperoleh hasil market return yang diharapkan dengan pengurangan harga penutupan pada bulan januari 2013 (Pt1) terhadap harga penutupan pada bulan sebelumnya yaitu desember 2012(Pt-1) dan dikalikan dengan harga penutupan pada bulan desember 2012 (Pt-1) sehingga menghasilkan market return perbulan begitupula selanjutnya. Tabel 3 Deskripsi Market Return 2. Firm Size Diperoleh dengan mengalikan antara jumlah saham yang beredar dengan harga saham pada setiap perusahaan yang menjadi sampel, setelah itu data dijumlahkan pada masing-masing tahun dan ditentukan mediannya, pada tahun 2013 diperoleh median sebesar Rp dan pada tahun 2014 diperoleh nilai median sebesar Rp sehingga perusahaan yang memiliki angka di bawah nilai median digolongkan dalam kategori small (S) dan yang memiliki angka di atas nilai median di golongkan dalam kategori big (B). Tabel 4 Deskripsi Firm Size

7 WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 01 JUNI Book to Market Ratio Diperoleh dengan membagikan antara nilai buku pada masing-masing perusahaan dengan nilai pasar pada masing-masing perusahaan. Setelah itu hasil dari pembagian diurutkan dari yang terkecil hingga yang terbesar sehingga diperoleh hasil pengelompokan sesuai dengan ketentuan 30% Low (L) sebanyak 6 perusahaan, 40% Medium (M) sebanyak 8 perusahaan, dan 30% High (H) sebanyak 7 perusahaan. Tabel 5 Deskripsi Book to Market Ratio 4. Small Minus Big (SMB) Diperoleh dari nilai Firm size dan Book to Market Ratio. Dimana setiap perusahaan akan dipilah dengan ketentuan (S/L, S/M, S/H) dan (B/L, B/M, B/H). Tabel 6 Deskripsi Small Minus Big (SMB)

8 30 WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 01 JUNI High Minus Low (HML) Diperoleh dari nilai Portfilio size dan Book to Market Ratio. Dimana setiap perusahaan akan dipilah dengan ketentuan (S/H, B/H) dan (S/L, B/L). Tabel 7 Deskripsi High Minus Low (HML) 6. Risk Free (Rf) Pada penelitian ini menggunakan suku bunga SBI bulanan dimana diperoleh sebesar 0, % 7. Return saham (Ri) Diperoleh dari return tiap bulan pada masing-masing sampel penelitian dan kemudian dirata-rata sesuai dengan bulannya, sehingga mendapatkan nilai rata-rata return saham dan kemudian dikurangkan dengan suku bunga bebas resiko sehingga diperoleh nilai return saham. Tabel 8 Deskripsi Return saham

9 WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 01 JUNI PEMBAHASAN a) Pembahasan Hipotesis 1 Hipotesis 1 diterima dengan koefisien arah yang positif dengan demikian, maka jika market return naik, akan dikuti oleh kenaikan return saham. Market return dalam hal ini adalah rata-rata setiap bulan dari seluruh saham dengan risk-free rate bulanan. Dengan menggunakan reality return maka data dari market return dapat dilihat dengan membandingkan antara indeks harga saham LQ 45 pada bulan ini dengan indeks harga saham LQ 45 pada bulan lalu dan dibagi dengan indeks harga saham LQ 45 bulan lalu. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Black, Jensen dan Scholes (1972), Fama & French (1973), Drew, et al (2003), Bilinski dan Lyssimachou (2005), Isna Yuningsih dan Rizky Yudaruddin (2007, Dede Irawan Saputra dan Umi Murtini (2008), Damar Hardianto dan Suherman (2009), yang menemukan bahwa Return pasar berpengaruh positif dan signifikan terhadap excess return saham, khususnya di Bursa Efek Indonesia. Beberapa penelitian yang hasil temuannya berbeda dengan penelitian ini antara lain adalah penelitian dari Fama dan French (1992), Hossein Asgharian dan Bjorn Hansson (1998), Hodoshina, Gomez, dan Kunimura (2000), dan Sandoval & Saens (2004), Michailidis, et al (2007) yang menemukan tidak ada pengaruh signifikan antara beta pasar (risk premium) dengan return saham.(excess return saham). b) Pembahasan Hipotesis 2 Hipotesis 2 dengan koefiiesn yang positif diterima, dengan demikian berarti pengaruh negatif size terhadap return saham berpengaruh secara signifikan pada level signifikansi 5%. Firm size disini merupakan ukuran perusahaan yang merepresentasikan return portofolio saham kecil (firm size kecil) dengan portofolio saham besar (firm size besar), dan diproksi dengan nilai kapitalisasi pasar modal sendiri. Dengan hasil signifikannya nilai kapitalisasi pasar terhadap return saham menunjukkan bahwa investor menggunakan indikator ini sebagai dasar pengambilan keputusan untuk investasinya. Hasil penelitian ini sesuai dan mendukung Fama & French (2000), Naughton dan Veeraraghavan (2003), Bilinski dan Lyssimachou (2005), Jimmy Dimas Wahyu Indraseno (2005), Bambang Ongki Suryawan (2006), Charitou, A dan Constantinidis, E (2007), dan Damar Hardianto dan Suherman (2009). Namun hasil penelitian ini tidak sesuai dan tidak mendukung penelitian dari Isna Yuningsingsih dan Rizky Yudaruddin (2007). c) Pembahasan Hipotesis 3 Hipotesis 3 dengan koefisien yang positif dan diterima, dengan demikian berarti terdapat pengaruh negatif book to market ratio terhadap return saham, dan pengaruh tersebut secara statistik signifikan pada level signifikansi 5%. Book to market ratio disini

10 32 WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 01 JUNI 2015 merepresentasikan antara nilai buku (book value) dengan nilai pasar (market value). Hasil penelitian ini tidak sesuai tetapi mendukung pendapat Fama & French (1992), Naughton dan Veeraraghavan (2003), Charitou dan Constantinidis (2007), Jimmy Dimas Wahyu Indraseno (2006), Isna Yuningsih dan Rizky Yudaruddin (2007), Damar Hardianto dan Suherman (2007). SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Setelah memelalui rangkaian panjang analisis regresi dan pengujian pengujian hipotesis, maka dapat disimpulkan: a. Market return berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Semakin tinggi market return maka semakin tinggi return saham. b. Firm size berpengaruh negative dan signifikan terhadap return saham. Semakin tinggi firm size maka semakin kecil return saham. c. Book to market ratio berpengaruh negative dan signifikan terhadap return saham. Semakin tinggi book to market ratio maka semakin kecil return saham. Saran Dalam penelitian ini masih terdapat kelemahan didalamnya, agar dapat menjadi penelitian yang dapat fleksibel digunakan oleh pihak yeng membutuhkan informasi dari penelitian ini. Untuk penelitian berikutnya dapat menggunakan lebih banyak data dan periode didalam penelitiannya agar memperoleh hasil penelitian yang maksimal dan agar hasil yang didapat lebih kompleks dengan keadaan waktu yang ada, serta menggunakan lebih luas cakupan industri sebagai data dan sampel penelitian. DAFTAR PUSTAKA Ajili, Sonad The Asset Pricing Model and The Three Factor Model or Fama and French, Revisited in The Case of Finance, Yahoo Internet, 2002 Basu, S, The Relationship Between Earnings Yield, Market Value, and Return for NYSE Common Stock; Further Evidence. Journal of Financial Economics, Vol. 2, pp Black, Fischer, Michael, C. Jensen and Myron Scholes, The Capital Asset Pricing Model: Some Empirical Tests, in M. Jensen ed. Studies in the Theory of Capital Markets, (Praeger, New York). Brigham, Eugene, F, and Houston, Joel, F, Fundamentals of Financial Management. Eighth Edition. Drew, Michael, E. Naughton, T., and Veeraraghavan, Madhu, A Multifactor Model Axplanation of the Cross-Section of Expected Stock Return: Evidence from Indonesia, Singapore, and Taiwan. Finance India : Fabozzi, Frank J. (2000); Manajemen Investasi; Buku Dua; Salemba Empat, Pearson Education Asia Pte. Ltd. Prentice-Hall. Fama, Eugene & French, K.R, The Cross Section of Expected Stock Returns. The Journal of Finance, 67. 2: 427. Fama, Eugene, F., and MacBeth, Jones, Risk, Return, and Equilibrium: Empirical Test. Journal of Political Economy, Vol. 81, Isna Yuningsih dan Rizky Yudaruddin, Pengaruh Model Tiga Faktor Terhadap Return Saham. Akuntabilitas, September, Hal Mossin, Jan Equilibrium in a Capital Asset Market. Sharpe, W.F, Capital Asset Prices: A Theory of Market Equilibrium Under Condition of Risk. Journal of Finance 19: Suad Husnan, 2003, Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan (Keputusan Jangka Pendek), Edisi keempat, BPFE, Yogyakarta.

STUDY OF THREE FACTORS MODEL FAMA AND FRENCH IN INDONESIA STOCK EXCHANGE (Study on the Stock LQ 45)

STUDY OF THREE FACTORS MODEL FAMA AND FRENCH IN INDONESIA STOCK EXCHANGE (Study on the Stock LQ 45) STUDY OF THREE FACTORS MODEL FAMA AND FRENCH IN INDONESIA STOCK EXCHANGE (Study on the Stock LQ 45) Bambang Sudiyatno 1) Moch. Irsad 1) E-mail : bofysatriasmara@yahoo.com 1) Lecturer Economics Faculty

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN STUDI MODEL TIGA FAKTOR FAMA AND FRENCH DAN RETURN SAHAM. Oleh:

LAPORAN PENELITIAN STUDI MODEL TIGA FAKTOR FAMA AND FRENCH DAN RETURN SAHAM. Oleh: LAPORAN PENELITIAN STUDI MODEL TIGA FAKTOR FAMA AND FRENCH DAN RETURN SAHAM Oleh: MOCH. IRSAD, SE, MM Dr. BAMBANG SUDIYATNO, MM Drs. HERRY SUBAGYO, MM DHEVI AYUNING THESIANA (NIM: 09.051.02.0072) FAKULTAS

Lebih terperinci

126 Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE), September 2011, Hal Vol. 18, No. 2 ISSN:

126 Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE), September 2011, Hal Vol. 18, No. 2 ISSN: 126 Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE), September 2011, Hal. 126 136 Vol. 18, No. 2 ISSN: 1412-3126 MENGUJI MODEL TIGA FAKTOR FAMA DAN FRENCH DALAM MEMPENGARUHI RETURN SAHAM STUDI PADA SAHAM LQ45 DI BURSA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. utama, yaitu hasil yang diharapkan (expected return) dan risiko investasi. Pada

BAB I PENDAHULUAN. utama, yaitu hasil yang diharapkan (expected return) dan risiko investasi. Pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investor dalam melakukan investasi akan mempertimbangkan dua hal utama, yaitu hasil yang diharapkan (expected return) dan risiko investasi. Pada umumnya investor

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat ditarik kesimpulan penting bahwa TFM merupakan sebuah asset pricing model yang valid dan dapat diaplikasikan untuk menjelaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan sebutan investor ini tinggal memilih perusahaan go-public yang

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan sebutan investor ini tinggal memilih perusahaan go-public yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berinvestasi saham di pasar modal merupakan sebuah alternatif yang baik terutama bagi seseorang yang telah memiliki modal tetapi kebingungan mengelola dana tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengembalian saham (stock return) pada sebuah portofolio saham yang

BAB I PENDAHULUAN. pengembalian saham (stock return) pada sebuah portofolio saham yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Fama-French Three-Factor Model adalah sebuah model yang menjelaskan pengembalian saham (stock return) pada sebuah portofolio saham yang dikembangkan oleh Eugene

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah

BAB I PENDAHULUAN. lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap orang dihadapkan pada berbagai pilihan dalam menentukan proporsi dana atau sumber daya yang dimiliki untuk konsumsi saat ini dan di masa yang akan datang.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sejarah Bursa Efek Indonesia Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda dan

Lebih terperinci

keterkaitannya dalam investasi lebih dari satu tahun. Berdasarkan definisi

keterkaitannya dalam investasi lebih dari satu tahun. Berdasarkan definisi II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teori 2.1.1 Pasar Modal Pasar modal merupakan sarana pembentukan modal dan akumulasi dana yang diarahkan, untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengarahan dana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dalam pasar modal saat ini kian menarik banyak investor untuk melakukan investasi. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. guna menunjang pembiayaan pembangunan nasional. Sebagai salah satu elemen

II. TINJAUAN PUSTAKA. guna menunjang pembiayaan pembangunan nasional. Sebagai salah satu elemen II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teori 2.1.1 Pasar Modal Pasar modal merupakan sarana pembentukan modal dan akumulasi dana yang diarahkan, untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengarahan dana

Lebih terperinci

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis ANALISIS PERBANDINGAN CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) DENGAN THREE FACTORS PRICING MODEL DALAM MENGESTIMASI RETURN SAHAM (Pada Saham Perusahaan Non Keuangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia) Disusun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tingkat pertumbuhan perekonomian suatu negara dapat dilihat dari perkembangan pasar modalnya. Pasar modal merupakan suatu wadah atau tempat untuk memperjualbelikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana yang dapat dimanfaatkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana yang dapat dimanfaatkan untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu sarana yang dapat dimanfaatkan untuk memobilisasi dana, baik dana dari dalam maupun luar negeri. Kehadiran pasar modal menambah banyaknya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dilakukan pada bulan September 2015. Penelitian dilakukan dengan mengambil data perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Lebih terperinci

DETERMINAN RETURN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK JAKARTA. Oleh : Basuki 1, Pramuka 2, Sudarto 3,

DETERMINAN RETURN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK JAKARTA. Oleh : Basuki 1, Pramuka 2, Sudarto 3, DETERMINAN RETURN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK JAKARTA Oleh : Basuki 1, Pramuka 2, Sudarto 3, 1 Alumni Program Pascasarjana Universitas Jenderal Soedirman 2 Dosen Manajemen Bisnis Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari Indonesian Stock Exchange (IDX) atau dari BEI (Bursa Efek Indonesia) dari tahun 2006 sampai dengan

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. dananya untuk investasi dengan harapan akan menerima keuntungan di masa yang

II. LANDASAN TEORI. dananya untuk investasi dengan harapan akan menerima keuntungan di masa yang II. LANDASAN TEORI 2.1 Investasi Dalam manajemen keuangan terdapat tiga keputusan yaitu keputusan investasi, keputusan pembiayaan dan keputusan dividen. Dari ketiga keputusan tersebut, keputusan invetasi

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA SAHAM UNTUK MENGETAHUI TINGKAT PENGEMBALIAN DAN RISIKONYA PADA SAHAM SEKTOR INDUSTRI PERTANIAN DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS KINERJA SAHAM UNTUK MENGETAHUI TINGKAT PENGEMBALIAN DAN RISIKONYA PADA SAHAM SEKTOR INDUSTRI PERTANIAN DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS KINERJA SAHAM UNTUK MENGETAHUI TINGKAT PENGEMBALIAN DAN RISIKONYA PADA SAHAM SEKTOR INDUSTRI PERTANIAN DI BURSA EFEK INDONESIA Chaidir Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan Mutia Chaniago

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Capital Asset Pricing Model (CAPM) yang dikembangkan oleh Sharpe (1964), Lintner (1965), dan Mossin (1966) telah menjadi model utama dalam bidang keuangan sampai sekarang.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Reksa dana yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah reksa dana yang dikelola oleh PT. Manulife Aset Manajemen Indonesia. Dari 15 reksa dana yang dikelola

Lebih terperinci

PENGARUH FIRM SIZE, PRICE EARNING RATIO DAN BOOK TO MARKET RATIO TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Kasus Pada Perusahaan LQ 45 Periode )

PENGARUH FIRM SIZE, PRICE EARNING RATIO DAN BOOK TO MARKET RATIO TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Kasus Pada Perusahaan LQ 45 Periode ) PENGARUH FIRM SIZE, PRICE EARNING RATIO DAN BOOK TO MARKET RATIO TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Kasus Pada Perusahaan LQ 45 Periode 2011-2013) THE INFLUENCE OF FIRM SIZE, PRICE EARNING RATIO AND BOOK TO

Lebih terperinci

PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN, KURS DAN RISIKO PASAR TERHADAP RETURN SAHAM. Ariyani Indriastuti Jurusan Manajemen STIE SEMARANG dan

PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN, KURS DAN RISIKO PASAR TERHADAP RETURN SAHAM. Ariyani Indriastuti Jurusan Manajemen STIE SEMARANG dan PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN, KURS DAN RISIKO PASAR TERHADAP RETURN SAHAM Ariyani Indriastuti Jurusan Manajemen STIE SEMARANG dan Zumrotun Nafiah Jurusan Akuntansi STIE SEMARANG Abstrak Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Di era globalisasi ini, perkembangan perusahaan go public semakin pesat. Saham-saham diperdagangkan untuk menarik para investor menanamkan modal pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 22 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi angka Indeks LQ45, daftar perusahaan yang masuk dalam komponen perhitungan Indeks LQ45, harga

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian explonatory - Research, metode peneltian explonatory - Research adalah suatu metode

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PERTUMBUHAN, DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PERTUMBUHAN, DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PERTUMBUHAN, DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ( Studi Kasus Pada Tahun 2007 2015

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan di masa datang. Harapan keuntungan (return) di masa datang tersebut

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan di masa datang. Harapan keuntungan (return) di masa datang tersebut 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan komitmen sejumlah dana dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa datang. Harapan keuntungan (return) di masa datang tersebut merupakan kompensasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan penundaan konsumsi sekarang untuk dimasukkan ke

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan penundaan konsumsi sekarang untuk dimasukkan ke BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi merupakan penundaan konsumsi sekarang untuk dimasukkan ke aktiva produktif selama periode waktu tertentu, Jogiyanto (2010). Dengan demikian diharapkan penundaan

Lebih terperinci

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Oleh:

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Oleh: PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN HUTANG DAN KEPUTUSAN INVESTASI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2015) Disusun sebagai salah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2012. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh Size

Lebih terperinci

PORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL

PORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL Bahan ajar digunakan sebagai materi penunjang Mata Kuliah: Manajemen Investasi Dikompilasi oleh: Nila Firdausi Nuzula, PhD Portofolio Efisien PORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL Portofolio efisien diartikan sebagai

Lebih terperinci

DESAIN METODE PENELITIAN

DESAIN METODE PENELITIAN 40 BAB IV DESAIN METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian. Dalam Penelitian ini menggunakan data sekunder. Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung, melalui media perantara.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung resiko atas

I. PENDAHULUAN. juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung resiko atas I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung resiko atas investasi yang dilakukannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh rasa aman melalui tindakan berjaga-jaga dengan mencadangkan. yang mungkin akan timbul karena adanya ketidakpastian.

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh rasa aman melalui tindakan berjaga-jaga dengan mencadangkan. yang mungkin akan timbul karena adanya ketidakpastian. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan investasi pada hakikatnya memiliki tujuan untuk memperoleh suatu keuntungan tertentu. Tujuan mencari keuntungan merupakan hal yang membedakan kegiatan

Lebih terperinci

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Fica Marcellyna (ficamarcellyna@ymail.com) Titin Hartini Jurusan Akuntansi STIE MDP Abstrak: Tujuan penelitian

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH YOLITA DEPARTEMEN UNIVERSI MEDAN. Universitas Sumatera Utara

SKRIPSI OLEH YOLITA DEPARTEMEN UNIVERSI MEDAN. Universitas Sumatera Utara SKRIPSI ANALISIS STOCK RETURNS PERUSAHAAN PERBANKAN PADAA JAKARTA COMPOSITE INDEX MENGGUNAKAN FAMA-FRENCH THREE-FACTORR MODEL OLEH YOLITA NIM. 110501087 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN DEPARTEMEN EKONOMI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena secara sistematis melalui pernyataan hubungan antar variabel.

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena secara sistematis melalui pernyataan hubungan antar variabel. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Variabel adalah segala sesuatu yang dapat diukur dengan berbagai macam nilai untuk memberikan gambaran yang lebih nyata mengenai fenomenafenomena. Teori-teori

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan. Saham dibagi atas dua kelas yaitu saham biasa (common stock) dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan. Saham dibagi atas dua kelas yaitu saham biasa (common stock) dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi dan Konsep 2.1.1. Saham Saham (stock) adalah bentuk hak kepemilikan yang dapat dijual oleh suatu perusahaan. Saham dibagi atas dua kelas yaitu saham biasa (common

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1. Objek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014. Pemilihan perusahaan manufaktur sebagai

Lebih terperinci

PENGARUH FAMA FRENCH THREE FACTOR MODEL TERHADAP RETURN SAHAM

PENGARUH FAMA FRENCH THREE FACTOR MODEL TERHADAP RETURN SAHAM Pengaruh Fama French (Siti Apriani Fawziah) 434 PENGARUH FAMA FRENCH THREE FACTOR MODEL TERHADAP RETURN SAHAM THE INFLUENCE OF FAMA FRENCH THREE FACTOR MODEL TO STOCK RETURN Oleh : Siti Apriani Fawziah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder. Dimana sekunder sendiri adalah perolehan data yang didapat tidak secara langsung

Lebih terperinci

PENGARUH RASIO PASAR TERHADAP RETURN SAHAM PERBANKAN DI BEI PERIODE

PENGARUH RASIO PASAR TERHADAP RETURN SAHAM PERBANKAN DI BEI PERIODE PENGARUH RASIO PASAR TERHADAP RETURN SAHAM PERBANKAN DI BEI PERIODE 2008-2010 Renna Magdalena Program Studi Akuntansi Universitas Pelita Harapan Surabaya Surabaya-Indonesia renna.magdalena@uphsurabaya.ac.id

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian suatu negara dapat diukur dengan berbagai cara,

I. PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian suatu negara dapat diukur dengan berbagai cara, I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perekonomian suatu negara dapat diukur dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan mengetahui tingkat perkembangan pasar modal dan industri industri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data laporan keuangan pada Indonesian Capital Market Directory (ICMD) yang dipublikasikan perusahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dikenal dengan model penilaian harga aset (model asset pricing) dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dikenal dengan model penilaian harga aset (model asset pricing) dengan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jika seorang investor melakukan investasi dalam suatu aset, maka kemampuan untuk mengestimasi tingkat pengembalian aset menjadi hal yang sangat penting dilakukan oleh

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1. Analisis Perhitungan pada Variabel Independen 4.1.1. Analisis Price to Book Value (PBV) Price to Book Value berfokus pada nilai ekuitas perusahaan. Price to Book

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah kesejahteraan secara finansial. Di dalam investasi terdapat

BAB I PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah kesejahteraan secara finansial. Di dalam investasi terdapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Tujuan investasi adalah untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. historis yang paling baik. Yang menjadi permasalahan kinerja masa lalu belum

BAB I PENDAHULUAN. historis yang paling baik. Yang menjadi permasalahan kinerja masa lalu belum 1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam melakukan pemilihan investasi saham, langkah yang umumnya akan diambil investor adalah melakukan evaluasi terhadap kinerja historis saham, dan kemudian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2010:104). Kedua jenis risiko tersebut adalah risiko sistematis (systematic risk)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2010:104). Kedua jenis risiko tersebut adalah risiko sistematis (systematic risk) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Portofolio Teori portofolio modern telah diperkenalkan bahwa risiko investasi total dapat dipisahkan menjadi dua jenis risiko. Risiko ini berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimana pengaruh tingkat kesehatan bank berdasarkan metode CAMEL yang diukur dengan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2011-2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Tugas

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian empiris. Penelitian empiris

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian empiris. Penelitian empiris III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian empiris. Penelitian empiris adalah penelitian yang menggunakan fakta yang objektif, secara hati-hati diperoleh,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan sarana efektif sebagai penggalang dana jangka panjang dari masyarakat untuk disalurkan ke sektor-sektor produktif. Aktivitas pasar modal

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Three Factor Model

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Three Factor Model BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Three Factor Model Fama dan French terhadap expected return monthly data pada lima jenis reksa dana Top Five

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian. bagaimana hasilnya apakah signifikan atau tidak. terhadap variabel-variabel dependen.

BAB III. Metode Penelitian. bagaimana hasilnya apakah signifikan atau tidak. terhadap variabel-variabel dependen. BAB III Metode Penelitian 3.1 Variabel Penelitian 3.1.1 Variabel Dependen Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu likuiditas saham dan return saham. Alasan penulis memilih keduanya yaitu untuk mengetahui

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE DI BURSA EFEK INDONESIA Analisis Pengaruh Faktor.(Wildan Arif) 641 ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE DI BURSA EFEK INDONESIA AN ANALYSIS OF THE EFFECTS OF FUNDAMENTAL

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dari kumpulan individu atau unit-unit tersebut akan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dari kumpulan individu atau unit-unit tersebut akan 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah semua individu atau unit-unit yang menjadi objek penelitian. Dari kumpulan individu atau unit-unit tersebut akan digunakan untuk membuat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. ditopang oleh banyaknya permintaan akan hunian yang semakin tinggi sejalan

I. PENDAHULUAN. ditopang oleh banyaknya permintaan akan hunian yang semakin tinggi sejalan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor properti merupakan sektor yang menarik mengingat sektor ini sangat ditopang oleh banyaknya permintaan akan hunian yang semakin tinggi sejalan dengan peningkatan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Deskripsi Objek Penelitian. minimum, maksimum, rata-rata, dan standar deviasi. Objek penelitian yang

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Deskripsi Objek Penelitian. minimum, maksimum, rata-rata, dan standar deviasi. Objek penelitian yang BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Objek Penelitian Statistik deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran dan deskripsi data dengan menggunakan pendekatan statistik. Statistik deskriptif

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, maka diperoleh. Tabel 4.1 Proses Pemilihan Sampel

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, maka diperoleh. Tabel 4.1 Proses Pemilihan Sampel BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) pada tahun 2015. Pengambilan sampel

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. resmi BEI, yahoo finance dan Indonesian Capital Market Electronic Library

III. METODE PENELITIAN. resmi BEI, yahoo finance dan Indonesian Capital Market Electronic Library III. METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis data kuantitatif berupa data sekunder yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Semua data dapat diperoleh dari situs resmi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan. Hasil atau

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan. Hasil atau BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Investasi adalah penanaman sejumlah uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan. Hasil atau keuntungan yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Return Saham Menurut Jogiyanto (2000:107), return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa : 1. Return realisasi (realized

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH LEVERAGE DAN MARKET TO BOOK RATIO TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BEI TAHUN NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS PENGARUH LEVERAGE DAN MARKET TO BOOK RATIO TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BEI TAHUN NASKAH PUBLIKASI ANALISIS PENGARUH LEVERAGE DAN MARKET TO BOOK RATIO TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BEI TAHUN 2009-2011 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. datang. (Tandelilin, 2010:2). Investasi merupakan Penundaan konsumsi sekarang

BAB I PENDAHULUAN. datang. (Tandelilin, 2010:2). Investasi merupakan Penundaan konsumsi sekarang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel adalah mengunakan teknik purposive sampling. Adapun Kriteria yang

BAB III METODE PENELITIAN. sampel adalah mengunakan teknik purposive sampling. Adapun Kriteria yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Penentuan Sampel Peneletian Populasi yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama

Lebih terperinci

dibidang keuangan serta surat-surat berharga jangka panjang dan

dibidang keuangan serta surat-surat berharga jangka panjang dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pasar Modal Wai dan Patrick, dalam Panji dan Puji (2001) menyebutkan tiga pengertian tentang pasar modal sebagai berikut: 1. Definisi yang luas:

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Investasi adalah Proses menabung yang berorientasi pada tujuan tertentu dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Investasi adalah Proses menabung yang berorientasi pada tujuan tertentu dan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Investasi Investasi adalah Proses menabung yang berorientasi pada tujuan tertentu dan bagaimana mencapai tujuan tersebut dan bagaimana mencapai tujuan tersebut Pratomo (2004) Definisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lainnya. Berdasarkan tingkat penjelasan dari kedudukan variabelnya,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dua hal, yaitu risiko dan return. Dalam melakukan investasi khususnya pada

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dua hal, yaitu risiko dan return. Dalam melakukan investasi khususnya pada BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Investasi Teori investasi menjelaskan bahwa keputusan investasi selalu menyangkut dua hal, yaitu risiko dan return. Dalam melakukan investasi khususnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pasar ini, investasi memiliki risiko dan return yang berbeda. Risiko dan

BAB I PENDAHULUAN. pasar ini, investasi memiliki risiko dan return yang berbeda. Risiko dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi dapat dilakukan di beberapa jenis pasar keuangan, mulai dari pasar uang, pasar modal, hingga pasar derivatif. Dalam setiap jenis pasar ini, investasi memiliki

Lebih terperinci

CAPITAL INTENSITY DAN RISIKO SISTEMATIS

CAPITAL INTENSITY DAN RISIKO SISTEMATIS CAPITAL INTENSITY DAN RISIKO SISTEMATIS Rahmat Setiawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga ABSTRACT Penelitian ini bermaksud untuk menganalisis pengaruh capital intensity terhadap risiko

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjuan Umum Terhadap Objek Studi Gambaran Umum LQ Kriteria Pemilihan Saham LQ45

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjuan Umum Terhadap Objek Studi Gambaran Umum LQ Kriteria Pemilihan Saham LQ45 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjuan Umum Terhadap Objek Studi 1.1.1 Gambaran Umum LQ45 Indeks LQ45 terdiri dari 45 saham dengan likuiditas (liquidity) tinggi yang diseleksi melalui beberapa kriteria pemilihan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang menjelaskan mengenai hubungan risiko dan harapan pengembalian (expected

BAB I PENDAHULUAN. yang menjelaskan mengenai hubungan risiko dan harapan pengembalian (expected BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Capital Asset Pricing Model (CAPM) merupakan suatu model penilaian aset yang menjelaskan mengenai hubungan risiko dan harapan pengembalian (expected return) pada tiap

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh inflasi di Indonesia, suku bunga SBI (Sertifikat Bank Indonesia), dan kurs rupiah terhadap dolar Amerika terhadap Indeks Harga

Lebih terperinci

MATERI 6 MODEL-MODEL KESEIMBANGAN

MATERI 6 MODEL-MODEL KESEIMBANGAN MATERI 6 MODEL-MODEL KESEIMBANGAN CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) PORTOFOLIO PASAR GARIS PASAR MODAL (CAPITAL MARKET LINE/CML) GARIS PASAR SEKURITAS (SECURITY MARKET LINE/SML) PENGUJIAN TERHADAP CAPM

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal juga bisa diartikan sebagai pasar untuk memperjualbelikan sekuritas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal juga bisa diartikan sebagai pasar untuk memperjualbelikan sekuritas BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pasar Modal dan Investasi Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini didesain dengan menggunakan metode eksperimen. Metode eksperimen dimaksudkan untuk menjelaskan hubungan sebab akibat antara satu variabel

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG EFISIEN DENGAN MODEL MARKOWITZ PADA PERUSAHAAN ASURANSI DI INDONESIA

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG EFISIEN DENGAN MODEL MARKOWITZ PADA PERUSAHAAN ASURANSI DI INDONESIA ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG EFISIEN DENGAN MODEL MARKOWITZ PADA PERUSAHAAN ASURANSI DI INDONESIA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: Andika Setiawan B100120254 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. tertentu untuk mencapai suatu tingkat pengembalian (rate of return) yang. dan dampaknya terhadap harga surat berharga tersebut.

BAB II LANDASAN TEORI. tertentu untuk mencapai suatu tingkat pengembalian (rate of return) yang. dan dampaknya terhadap harga surat berharga tersebut. BAB II LANDASAN TEORI II.1 Valuasi II.1.1 Konsep Investasi merupakan suatu komitmen penempatan dana pada periode waktu tertentu untuk mencapai suatu tingkat pengembalian (rate of return) yang diinginkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal di Indonesia makin menunjukkan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal di Indonesia makin menunjukkan perkembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pasar modal di Indonesia makin menunjukkan perkembangan yang signifikan ditunjukkan dengan kapitalisasi pasar modal mencapai Rp 5.071 triliun (Oktober

Lebih terperinci

BAB III PORTOFOLIO OPTIMAL. Capital assets pricing model dipelopori oleh Treynor, Sharpe, Lintner

BAB III PORTOFOLIO OPTIMAL. Capital assets pricing model dipelopori oleh Treynor, Sharpe, Lintner BAB III PORTOFOLIO OPTIMAL 3.1 Capital Asset Pricing Model Capital assets pricing model dipelopori oleh Treynor, Sharpe, Lintner dan Mossin pada tahun 1964 hingga 1966. Capital assets pricing model merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam memperoleh penghasilan, banyak cara yang dapat dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Dalam memperoleh penghasilan, banyak cara yang dapat dilakukan oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam memperoleh penghasilan, banyak cara yang dapat dilakukan oleh masyarakat. Salah satu cara adalah dengan melakukan investasi. Investasi pada hakikatnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. antara variabel-variabel melalui analisis data dalam pengujian hipotesis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. antara variabel-variabel melalui analisis data dalam pengujian hipotesis. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah pengujian hipotesis yang menjelaskan sifat dari hubungan antar variabel, yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan kausalitas

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. long-trem financial assets (Sartono, 2008). Salah satu kegiatan pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. long-trem financial assets (Sartono, 2008). Salah satu kegiatan pasar modal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal adalah tempat terjadinya transaksi aset keuangan jangka panjang atau long-trem financial assets (Sartono, 2008). Salah satu kegiatan pasar modal seperti

Lebih terperinci

Model-model Keseimbangan

Model-model Keseimbangan Materi 5 Model-model Keseimbangan Prof. Dr. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. MODEL-MODEL MODEL KESEIMBANGAN CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) PORTOFOLIO PASAR GARIS PASAR MODAL (CAPITAL GARIS PASAR SEKURITAS

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Penelitian ini dilakukan pada reksadana saham di Indonesia periode 2008-2012. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini menggunakan beberapa penelitian terdahulu yang digunakan sebagai bahan referensi sebagai berikut: 1. I.G.K.A. ULUPUI (2007), Analisis Pengaruh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan kondisi keseluruhan aktivitas dari berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang yang dapat diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang

Lebih terperinci

ANALISIS HUBUNGAN RETURN DAN RISIKO SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) PADA JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII)

ANALISIS HUBUNGAN RETURN DAN RISIKO SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) PADA JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) ANALISIS HUBUNGAN RETURN DAN RISIKO SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) PADA JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) Anton (anton_lee90@yahoo.com) Ervita Safitri (ervitasafitri@gmail.com)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Periode penelitian ini mencakup data tahun 2013 2015 dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Obyek Penelitian Deskripsi obyek penelitian meneliti profil perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini, yaitu perusahaan-perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN PADA KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN PADA KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR ISSN : 2302 8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 9.3 (2014) : 709-716 PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN PADA KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR Ni Putu Yunita

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengambilan data melalui ICMD (Indonesia Capital Market Directory).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengambilan data melalui ICMD (Indonesia Capital Market Directory). 50 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Penelitian menggunakan data sekunder yang diambil dari data perusahaan consumer goods yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. BEI (Bursa Efek Indonesia) selama periode tahun 2010 sampai 2014.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. BEI (Bursa Efek Indonesia) selama periode tahun 2010 sampai 2014. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Objek pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang mengelola bahan mentah menjadi barang jadi yang terdaftar

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RISIKO EKUITAS PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RISIKO EKUITAS PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA MEDIA BISNIS ISSN: 2085-3106 Vol. 7, No. 1, Edisi Maret 2015, Hlm. 111-117 http: //www.tsm.ac.id/mb FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RISIKO EKUITAS PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Lebih terperinci