BAB I PENDAHULUAN. kualitas informasi keuangan. Menurut SFAC (Statements of Financial Accounting

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. kualitas informasi keuangan. Menurut SFAC (Statements of Financial Accounting"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Audit menjadi hal yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas dan keandalan laporan keuangan. Keandalan merupakan salah satu dari karakteristik kualitas informasi keuangan. Menurut SFAC (Statements of Financial Accounting Concepts) No.2, informasi keuangan akan bermanfaat bila memenuhi karakteristik kualitas costs-benefits, relevan, keandalan, daya banding, dan materialitas. SFAC No.2 menyatakan bahwa informasi dapat dikatakan andal apabila informasi tersebut dapat menggambarkan secara wajar keadaan atau peristiwa sesuai dengan kondisi yang sebenarnya (representational faithfulness), dapat diuji kebenarannya dengan metode pengukuran yang dipilih telah digunakan tanpa kekeliruan (verifiability), dan harus bebas dari unsur bias (Liftiani, 2014). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 1 (Revisi 2009) tentang penyajian laporan keuangan menyebutkan bahwa laporan keuangan terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, catatan atas laporan keuangan, dan laporan posisi keuangan komparatif. Di antara kelima laporan keuangan tersebut, laporan laba rugi merupakan laporan keuangan yang sering digunakan dalam pengambilan keputusan oleh pihak internal maupun eksternal perusahaan. Di karenakan laporan keuangan khususnya laporan laba rugi digunakan sebagai alat untuk pengambilan keputusan 1

2 2 maka dibutuhkan adanya keandalan terhadap informasi yang disajikan dalam laporan keuangan (Nafasati dan Indudewi, 2015). Keagenan menyatakan bahwa sering terjadi benturan-benturan kepentingan antara pemegang saham (principal) dengan manajemen sebagai agen. Pemilik memiliki kepentingan agar dana yang diivestasikannya memberikan imbal balik yang maksimal. Sedangkan pihak manajemen memiliki kepentingan terhadap perolehan insentif atas pengelolaan dana pemilik perusahaan (Alijoyo dan Zaini, 2004 dalam Fitriyani dan Erawati, 2016). Hal inilah yang menimbulkan masalah keagenan atau agency problem. Masalah keagenan tidak hanya terjadi antara pemegang saham dan manajer, tetapi juga diantara pemegang saham pengendali dan pemegang saham minoritas, antara pemegang saham dan kreditur, serta antara pemegang saham pengendali dan pemangku kepentingan lainnya, termasuk para pemasok dan para pekerja (Zhuang, et al., 2001 dalam Fitriyani dan Erawati, 2016). Salah satu cara untuk mengatasi masalah keagenan adalah dengan memberikan informasi yang dimiliki mengenai perusahaan kepada seluruh pemangku kepentingan dalam bentuk laporan tahunan dengan kehandalan yang dapat dipercaya. Adapun cara untuk mempertahankan tingkat kehandalan dari laporan tersebut diantaranya adalah dengan menggunakan jasa audit atas laporan keuangan (Maharani, 2012). Untuk meningkatkan keandalan laporan keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan adalah dengan mempergunakan jasa audit atas laporan keuangan dimana auditor akan melaksanakan fungsi pengawasan serta menguji kredibilitas dari informasi akuntansi yang disediakan oleh manajemen. Peran auditor eksternal dalam penyajian informasi keuangan sangatlah besar.

3 3 Banyaknya skandal akuntansi yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir seperti Eron, Arthur Andersen, dan World Com telah mempengaruhi kepercayaan pengguna laporan keuangan. Kebangkrutan perusahaan tersebut menjadikan peran seorang auditor banyak mendapat kritikan dan menyebabkan kualitas seorang auditor dipertanyakan, hal tersebut menjadi alasan permintaan terhadap auditor berkualitas tinggi (Liftiani, 2014). Oleh karena itu, perusahaan melakukan pemilihan auditor eksternal. Pemilihan auditor eksternal merupakan proses seleksi yang dilakukan perusahaan untuk memilih kantor akuntan publik sebagai penyedia jasa audit diantara banyaknya kantor akuntan publik yang ada dengan variasi kualitas audit. Perusahaan membutuhkan pertimbangan-pertimbangan dalam melakukan pemilihan auditor eksternal seperti pertimbangan pengetahuan, keterampilan, independensi serta kompetensi yang memadai. Pemakai informasi keuangan akan meragukan informasi yang tersaji apabila mereka tidak mempercayai kredibilitas auditor eksternal dalam memproses dan menyajikan informasi keuangan (Harini, 2010). Banyaknya jumlah KAP di Indonesia memungkinkan menyediakan kualitas audit yang bervariasi. Kualitas audit merupakan probabilitas auditor untuk menemukan kesalahan-kesalahan pada laporan keuangan dan melaporkan kepada pemakai laporan keuangan (DeAngelo, 1981 dalam Fitriyani dan Erawati, 2016). Kantor akuntan publik yang berafiliasi dengan Big Four hanya memiliki pangsa pasar 15% berdasarkan jumlah klien. Hal ini menunjukkan minat menggunakan jasa audit Big Four masih rendah di Indonesia. Sehingga banyak perusahaan-perusahaan

4 4 besar yang go public memilih untuk menggunakan auditor yang berasal dari KAP big four untuk menghasilkan laporan keuangan dan kinerja audit yang lebih baik. Kualitas audit dapat dinilai dengan berbagai proksi, namun tidak ada ukuran karakteristik auditor yang menjadi proksi tunggal. Ukuran kantor akuntan publik merupakan salah satu proksi yang digunakan untuk mengukur kualitas audit (De Angelo, 1981 dalam Fitriyani dan Erawati, 2016). Ukuran KAP yang lebih besar memiliki kualitas yang lebih tinggi dibandingkan KAP yang berukuran kecil. KAP besar (Big Four) diyakini memiliki kualitas audit lebih tinggi dibandingkan KAP kecil (non-big Four). KAP Indonesia yang berafiliasi dengan Big Four mempunyai pengalaman serta cakupan geografis yang lebih luas dibandingkan KAP kecil sehingga kualitas audit yang dihasilkan lebih baik. Hal ini menyebabkan pemilihan auditor merupakan keputusan penting dan harus dipertimbangkan secara matang oleh perusahaan (Markali, 2012). Perusahaan akan memilih menggunakan auditor eksternal yang berkualitas tinggi untuk meningkatkan tata kelola perusahaan atau auditor eksternal yang berkualitas rendah untuk meneruskan opaqueness gains dari mekanisme tata kelola perusahaan yang relatif lemah. Opaqueness gains adalah pengungkapan yang kurang transparan, salah satunya melalui manajemen laba (earnings management) ( Markali, 2012). Kualitas audit tidak hanya dipengaruhi oleh faktor internal, tetapi juga faktor eksternal diantaranya pengaruh dari fee audit. Penelitian ini diasumsikan bahwa auditor yang berkualitas lebih tinggi akan mengenakan fee audit yang lebih tinggi pula, karena auditor yang berkualitas akan mencerminkan informasi yang dimiliki oleh perusahaan (Ian, 2013 dalam Margi Kurniasih dan Abdul Rohman, 2014).

5 5 Good corporate governance (GCG) merupakan bentuk pengelolaan perusahaan yang baik. Perusahaan dengan tata kelola yang baik memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk memilih auditor eksternal berkualitas tinggi. Penelitian mengenai hubungan GCG terhadap pemilihan auditor eksternal telah banyak dilakukan, namun masih terdapat hasil penelitian yang bervariasi. Fitriyani dan Erawati (2016) menemukan mekanisme GCG yang diproksikan dengan skor Corporate Governance Perception Index (CGPI) berpengaruh positif tidak signifikan pada pemilihan auditor eksternal. Pada penelitian Singgih dan Drajat (2015) menemukan 2 mekanisme GCG, yaitu kepemilikan asing dan proporsi dewan komisaris berpengaruh positif signifikan pada pemilihan auditor eksternal. Putra (2014) menemukan kepemilikan saham institusional, kepemilikan saham manajerial tidak berpengaruh pada pemilihan auditor eksternal sedangkan ukuran dewan komisaris dan efektivitas komite audit berpengaruh positif signifikan pada pemilihan auditor eksternal. Kemudian hasil penelitian Maharani (2012) menemukan kepemilikan saham terbesar, ukuran dewan komisaris, efektivitas komite audit berpengaruh positif signifikan pada pemilihan auditor eksternal. Pemilihan auditor eksternal tidak hanya dipengaruhi oleh good corporate governance. Karakteristik perusahaan adalah sifat khas atau spesifik yang dimiliki oleh perusahaan. Karakteristik perusahaan inilah yang bisa memengaruhi keputusan pemilihan auditor eksternal. Diantara beberapa karakteristik perusahaan, penelitian ini berfokus pada tiga komponen karakteristik, antara lain ukuran perusahaan, profitabilitas dan leverage.

6 6 Ukuran perusahaan menunjukkan besar kecilnya skala perusahaan. Penelitian Fitriyani dan Erawati (2016) menyatakan bahwa ukuran perusahaan bepengaruh positif tidak signifikan pada pemilihan auditor eksternal. Sedangkan Singgih dan Drajat (2015) menemukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan pada pemilihan auditor eksternal. Profitabilitas mengukur seberapa efektif manajemen mengelola aset perusahaan untuk menghasilkan pendapatan terlepas dari bagaimana aset tersebut dibiayai. Perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi akan memilih auditor yang berkualitas baik. Penelitian yang dilakukan Fitriyani dan Erawati (2016) menyatakan bahwa profitabilitas yang diukur dengan Return On Assets (ROA) berpengaruh positif signifikan terhadap pemilihan auditor eksternal. Semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba maka kemungkinan untuk memilih auditor eksternal yang memiliki kualitas tinggi semakin besar. Terkait dengan leverage perusahaan, teori agensi menemukan bahwa kenaikan biaya agensi sebagai kenaikan leverage (Jensen dan Meckling, 1967 dalam Fitriyani dan Erawati, 2016). Hal ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban finansialnya. Kenaikan leverage menimbulkan permintaan akan pemantauan seperti mekanisme audit eksternal. Penelitian yang dilakukan Fitriyani dan Erawati (2016) menyatakan bahwa leverage berpengaruh negatif pada pemilihan auditor eksternal. Sedangkan penelitian Singgih dan Drajat (2015) menyatakan hasil berbeda bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap pemilihan auditor eksternal. Perusahaan dengan leverage tinggi akan lebih memilih jasa auditor eksternal yang berkualitas untuk karena untuk memitigasi pasar bahwa

7 7 kinerja perusahaan baik dan menurunkan biaya untuk memperoleh modal (Maharani, 2012). Berdasarkan saran yang telah diberikan dari penelitian Fitriyani dan Erawati (2016) mengenai pengaruh good corporate governance dan karakteristik perusahaan terhadap pemilihan auditor eksternal, maka penelitian ini bermaksud melanjutkan penelitian tersebut dengan menambahkan variabel penelitian yaitu fee audit dan menambah jangka waktu tahun penelitian. Sehingga dilakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Good Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, dan Fee Audit Terhadap Pemilihan Auditor Eksternal (Studi Empiris pada Perusahaan Listing di Bursa Efek Indonesia Tahun ). 1.2 Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Bagaimana pengaruh good corporate governance terhadap pemilihan auditor eksternal? 2) Bagaimana pengaruh ukuran perusahaan terhadap pemilihan auditor eksternal? 3) Bagaimana pengaruh profitabilitas terhadap pemilihan auditor eksternal? 4) Bagaimana pengaruh leverage terhadap pemilihan auditor eksternal? 5) Bagaiman pengaruh fee audit terhadap pemilihan auditor eksternal?

8 8 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, adapun tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Untuk menguji secara empiris dan menganalisis pengaruh good corporate governance terhadap pemilihan auditor eksternal. 2) Untuk menguji secara empiris dan menganalisis pengaruh ukuran perusahaan terhadap pemilihan auditor eksternal. 3) Untuk menguji secara empiris dan menganalisis pengaruh profitabilitas terhadap pemilihan auditor eksternal. 4) Untuk menguji secara empiris dan menganalisis pengaruh leverage terhadap pemilihan auditor eksternal. 5) Untuk menguji secara empiris dan menganalisis pengaruh fee audit terhadap pemilihan auditor eksternal. 1.4 Kegunaan Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka penelitian ini diharapkan untuk memberikan manfaat sebagai berikut: 1) Bagi akademis dan peneliti, dapat menjadi refrensi untuk penelitian selanjutnya yang lebih mendalam berkaitan dengan faktor-faktor tata kelola perusahaan yang dapat mempengaruhi pemilihan auditor eksternal, 2) Bagi perusahaan, dapat menjadi satu refrensi pembuatan kebijakan perusahaan pada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai pemilihan

9 9 auditor eksternal dalam rangka memberikan sinyal kepada pasar mengenai penerapan good corporate governance dan karakteristik perusahaan, 3) Bagi auditor eksternal, dapat menjadi refrensi untuk mengetahui karakteristik perusahaan yang menjadi faktor pendorong dalam pemilihan akuntan publik dan dapat menjadi bahan pertimbangan kantor akuntan publik untuk menentukan strategi dalam menjalankan usahanya, 4) Bagi investor dan calon investor, dapat membantu dalam menganalisis penerapan good corporate governance dan karakteristik perusahaan yang baik melalui pemilihan auditor eksternal, yang kemudian dapat membantu pengambilan keputusan investasi.

10 10

11 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Penelitian Variabel Terikat (Dependent Variable) Variabel terikat adalah suatu variabel yang memiliki ketergantungan dengan variabel yang lain. Variabel ini menjadi perhatian utama peneliti. Variabel terikat dapat berbentuk numerik dan dalam bentuk kualitatif atau kuantitatif. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pemilihan auditor eksternal yang merupakan variabel dummy Variabel Bebas (Independent Variable) Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat, baik yang pengaruhnya positif maupun yang pengaruhnya negatif. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu good corporate governance (GCG), ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, dan fee audit Definisi Operasional Definisi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan oleh peneliti dalam mengoperasikan gagasan, sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk dapat melakukan replikasi atau melanjutkan pengukuran dengan yang digunakan dalam penelitian. 1

12 Pemilihan Auditor Eksternal Auditor eksternal adalah profesi audit yang melakukan audit atas laporan keuangan dari perusahaan, pemerintah, individu, atau organisasi lainnya. Eksternal auditor merupakan anggota kantor akuntan publik yang memberikan jasa pada klien. Tanggungjawab utama auditor eksternal adalah melakukan fungsi pengauditan atas laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan (Jusup, 2001 dalam Fitriyani dan Erawati 2016). Auditor eksternal menjalin hubungan professional dengan empat kelompok penting, yaitu: manajemen, dewan direksi dan komite audit, auditor internal, serta pemegang saham. Dalam penelitian ini, variabel pemilihan auditor eksternal memisahkan antara auditor eksternal yang berkualitas tinggi dengan auditor eksternal berkualitas rendah. Kualitas auditor dalam penelitian ini diukur berdasarkan reputasi KAP. KAP yang berafiliasi dengan big four dianggap memiliki reputasi lebih baik dan dianggap mampu memberikan jasa audit berkualitas. Berikut adalah data kantor akuntan publik yang berafiliasi dengan big four dari tahun 2009 (Widyantari, 2011) : a) KAP Purwantono & Rekan berafiliasi dengan Ernst & Young b) KAP Siddharta & Widjaja berafiliasi dengan KPMG c) KAP Tanudireja, Wibisana dan Rekan berafiliasi PricewaterhouseCoopers (PWC) d) KAP Osman Bing Satrio dan Rekan berafiliasi dengan Deloitte Touche Tohmatsu

13 Sehingga sampel akan bernilai 1 jika perusahaan memilih kantor akuntan publik yang telah berafiliasi big four dan sampel akan bernilai 0 jika perusahaan memilih kantor akuntan publik yang berafiliasi dengan non-big four Good Corporate Governance (GCG) Good corporate governance adalah seluruh sistem yang menjadi pedoman bagi perusahaan sehingga dapat menciptakan value added secara berkelanjutan untuk jangka panjang, namun kepentingan stakeholders lain tetap diperhatikan (IICG, 2013). Tata kelola perusahaan yang baik dapat di definisikan sebagai sitem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan untuk menciptakan nilai tambah setiap pemilik perusahaan. Dalam mekanisme GCG, ada dua hal yang perlu ditekankan yaitu pentingnya hak pemegang saham atau investor untuk memperoleh informasi yang akurat dan tepat pada waktunya, kedua adalah kewajiban perusahaan untuk melakukan pengungkapan secara akurat, tepat waktu dan transparan terhadap semua informasi kinerja perusahaan, kepemilkan, dan stakeholder. Organisasi Centre for European Policy Studies (CEPS) mendefinisikan good corporate governance sebagai seluruh hak, proses, dan pengendalian yang dibentuk di dalam dan diluar manajemen dengan tujuan untuk melindungi kepentingan stakeholder. Hak merupakan wewenang yang dimiliki stakeholder untuk mempengaruhi manajemen. Sedangkan pengendalian merupakan mekanisme yang memungkinkan stakeholder untuk mendapatkan informasi berbagai aktivitas yang dilakukan perusahaan.

14 Variabel GCG dalam penelitian ini diukur menggunakan skor Corporate Governance Perception Index (CGPI). Pengelompokan pemeringkatan penilaian hasil CGPI sebagai berikut: a) Skor 55 69, untuk kategori cukup terpercaya b) Skor 70 84, untuk kategori terpercaya c) Skor , untuk kategori sangat terpercaya Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan mencerminkan skala perusahaan. Variabel dalam penelitian dinyatakan berdasarkan total aktiva. Pengukuran variabel ukuran perusahaan dengan logaritma natural total aset. Penggunaan ln aset dimaksudkan untuk mengurangi bias yang besar dengan variabel yang berbentuk rasio. Semakin besar ukuran perusahaan, maka semakin panjang juga durasi audit yang dilakukan oleh auditor. Hal ini disebabkan oleh kompleksitas transaksi perusahaan yang juga semakin tinggi. Oleh karena itu, auditor membutuhkan durasi audit yang lebih panjang dibandingkan ketika auditor melakukan audit pada perusahaan dengan ukuran perusahaan yang kecil dengan kompleksitas transaksi yang rendah juga. Menurut Mochfoeds (1994) dalam Yulia (2013), ukuran perusahaan pada dasarnya terbagi dalam tiga kategori, yaitu: perusahaan besar (Large Firm), perusahaan menengah (Medium Firm), perusahaan kecil (Small Firm).

15 Profitabilitas Profitabilitas perusahaan mengukur seberapa efektif manajemen mengelola aset perusahaan untuk menghasilkan pendapatan terlepas dari bagaimana aset tersebut dibiayai. Profitabilitas perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan total aktiva, penjualan, dan modal sendiri ( Sartono, 2001 dalam Fitriyani dan Erawati, 2016). Variabel ini dinilai menggunakan rasio return on asset (ROA), yaitu perbandingan laba bersih setelah pajak pada total aset akhir tahun. Return on Asset (ROA), yaitu persentase untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan dalam operasinya. Perusahaan dengan profitabilitas tinggi lebih mampu membayar jasa auditor yang berkualitas dengan fee audit yang tinggi. Rumus ROA sebagai berikut (Angruningrum, 2013): ROA = Laba bersih setelah pajak Total Aset Leverage Leverage merupakan cerminan kondisi kewajiban entitas terhadap kreditur. Semakin tinggi leverage maka mengambarkan semakin besarnya kewajiban perusahaan terhadap para kreditur. Singapurwoko (2011) dalam Fitriyani dan Erawati (2016) menjelaskan bahwa hutang sebagai salah satu alat yang digunakan perusahaan untuk meningkatkan modal dalam rangka meningkatkan keuntungan perusahaan. Hutang (leverage) merupakan salah satu faktor penting dalam unsur pendanaan. Hutang bisa berasal dari bank atau pembiayaan lainnya.

16 Peningkatan dan penurunan hutang bisa memengaruhi penilaian pasar terhadap perusahaan. Perusahaan yang terlalu banyak dibiayai dengan hutang akan dinilai tidak sehat karena mampu menurunkan laba perusahaan (Sari dan Abundanti, 2014). Kenaikan leverage menimbulkan permintaan akan mekanisme pemantauan seperti audit eksternal. Kreditur memiliki insentif untuk memastikan bahwa laporan keuangan yang dihasilkan perusahaan berkualitas serta mampu untuk memilih auditor yang berkualitas tinggi. Rumus untuk memperoleh rasio ini yaitu sebagai berikut (Angruningrum, 2013) : Leverage = Total hutang Total aset Fee Audit Fee audit adalah honorarium yang dibebankan oleh akuntan publik kepada perusahaan audit atas jasa audit yang dilakukan akuntan publik terhadap laporan keuangan (Iskak, 1999 dalam Immanuel, 2014). Besarnya fee anggota dapat bervariasi tergantung antara lain: risiko penugasan, kompleksitas jasa yang diberikan, tingkat keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan jasa tersebut, struktur biaya KAP yang bersangkutan dan pertimbangan profesional lainnya. Fee kontijen adalah fee yang ditetapkan untuk pelaksanaan suatu jasa profesional tanpa adanya fee yang akan dibebankan. Fee dianggap tidak kontijen jika ditetapkan oleh pengadilan atau badan pengatur dalam perpajakan (Mulyadi, 2002). Anggota KAP tidak diperkenankan untuk menetapkan fee kontijen apabila penetapan tersebut dapat mengurangi independensi. Belum banyaknya perusahaan

17 yang mengungkapkan tentang audit fees dan pengungkapan tentang audit fees masih bersifat sukarela (voluntary disclosure), maka penelitian ini menggunakan data professional fees atau estimasi biaya operasinal audit fees diukur dengan menggunakan logaritma natural (Ln) dari professional fees (Rizqiasih,2010 dalam Immanuel, 2014). Berikut adalah tabel definisi operasional : Tabel 3.1 Tabel Definisi Operasional Variabel No. Variabel Definisi Pengukuran Sumber 1. Pemilihan Widyantari, Auditor Eksternal Good Corporate Governance (GCG) 3. Ukuran Perusahaan Jasa auditor yang berasal dari luar perusahaan yang diaudit. Seluruh sistem yang menjadi pedoman bagi perusahaan sehingga dapat menciptakan value added secara berkelanjutan untuk jangka panjang. Mencerminkan skala perusahaan yang dinyatakan berdasarkan total aktiva. 4. Profitabilitas Menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh laba yaitu perbandingam laba bersih setelah pajak terhadap total aset. - Big four bernilai 1 - Non-big four bernilai 0 Skor CGPI : - skor (cukup terpercaya) - skor (terpercaya) - skor (sangat terpercaya) Logaritma natural dari total aset. ROA = laba bersih setelah pajak / total aset SWA, 2001 dalam Nuswandari, 2009 Fitriyani dan Erawati 2016 Angruningrum, 2013

18 5. Leverage Kondisi kewajiban entitas terhadap kreditur. Semakin tinggi leverage maka semakin besar kewajiban perusahaan terhadap kreditur. 6. Fee Audit Fee yang diterima oleh auditor yang berasal dari pembayaran jasa profesional oleh manajemen. Leverage = total hutang / total aset Logaritma natural dari akun professional fees Sumber : dibentuk dan diolah berdasarkan penelitian terdahulu Angruningrum, 2013 Hartadi, 2010 dalam Kurniasih, Objek Penelitian, Unit Sampel, Populasi, dan Sampel Objek Penelitian dan Unit Sampel Obyek dari penelitian ini adalah pemilihan auditor eksternal dengan good corporate governance, ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, dan fee audit sebagai faktor yang mempengaruhinya. Daerah atau wilayah yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2010 sampai dengan 2014 yang masuk dalam pemeringkatan Corporate Governance Perception Index (CGPI) sebagai perusahaan paling terpercaya (most trusted company). BEI dipilih karena perusahaan yang terdaftar di BEI merupakan perusahaan publik yang diwajibkan untuk melakukan audit atas laporan keuangan mereka agar informasi yang disajikan menjadi relevan dan reliable bagi stakeholders. Perusahaan yang tergolong sebagai most trusted company dalam pemeringkatan CGPI dipilih karena perusahaan telah menerapkan tata kelola perusahaan serta karakteristik perusahaan yang baik secara konsisten dan terpercaya selama tahun penelitian.

19 1.2.2 Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun Sampel dipilih menggunakan metode purposive sampling, dengan harapan peneliti mendapatkan informasi dari kelompok sasaran spesifik. Kriteria yang menjadi pertimbangan penentuan antara lain: 1. Perusahaan yang memiliki skor pemeringkatan CGPI berturut-turut selama 5 tahun dari Perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangan auditan yang lengkap selama 5 tahun dari dan mencantumkan nama auditor yang mengaudit. 3. Data yang dibutuhkan tersedia dalam laporan keuangan perusahaan publikasi tersebut. 1.3 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data yang dimaksud adalah laporan keuangan tahunan perusahaan yang telah diaudit dan data skor pemeringkatan CGPI periode tahun Sumber data sekunder berupa skor CGPI diperoleh dengan mengakses situs berdasarkan The Indonesia Institute of Corporate Governance (IICG) sedangkan

20 data-data yang dibutuhkan untuk kelengkapan data seperti total aset, total utang, dan laba setelah pajak diperoleh melalui situs Metode Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dengan mempelajari data-data yang diperoleh, kemudian dilanjutkan dengan pencatatan dan penghitungan. Dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang bersifat dokumenter seperti laporan keuangan tahunan perusahaan yang telah diaudit dan data skor pemeringkatan CGPI perusahaan yang sudah dipublikasi. 1.5 Metode Analisis Metode analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah regresi logistik, statistik deskriptif juga digunakan untuk memberikan gambaran mengenai variabel-variabel dalam penelitian ini. Selain itu, dilakukan pengujian kelayakan model regresi untuk menilai model regresi dalam penelitian ini. Berikut ini penjelasan terperinci mengenai metode analisis dalam penelitian ini : Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi terhadap variabel penelitian yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, nilai maksimum dan nilai minimum. Standar deviasi, nilai maksimum, dan nilai minimum menggambarkan persebaran data. Data yang memiliki standar deviasi yang semakin besar menggambarkan data tersebut semakin menyebar (Ghozali, 2012) Uji Hipotesis

21 Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan metode analisis regresi logistik. Regresi logistik diterapkan karena variabel terikat dalam penelitian ini merupakan variabel dikotomi atau variabel terikat bersifat non metrik. Analisis ini bermaksud menguji apakah peluang terjadinya variabel terikat dapat diperkirakan oleh variabel bebasnya. Uji normalitas tidak perlu dilakukan pada analisis regresi logistik. Jadi regresi logistik umumnya dipakai jika asumsi multivariate normal distribution tidak dipenuhi (Ghozali, 2012). Model regresi logistik dalam penelitian ini dijabarkan sebagai berikut : Ln (p/1-p) = β0 + β1x1 + β2x2 + β3x3 + β4x4 + β5x5+ ԑ Keterangan: P β0 X1 X2 X3 X4 X5 ԑ = peluang dalam pemilihan auditor eksternal = konstanta β1, β2,β3, β4 = koefisien regresi = Good corporate governance = Ukuran perusahaan = Profitabilitas = Leverage = Fee audit = error term Uji Hosmer and Lemeshow s Goodness of Fit Uji Hosmer and Lemeshow s Goodness of Fit menguji hipotesis nol bahwa data empiris cocok atau sesuai dengan model (tidak ada perbedaan antara model dengan data sehingga model dapat dikatakan fit). Jika nilai Hosmer and Lemeshow s Goodness of Fit test statistic sama dengan atau kurang dari 0.05, maka

22 hipotesis nol ditolak yang berarti ada perbedaan signifikan antara model dengan nilai observasinya sehingga Goodness Fit model tidak baik karena model tidak dapat memprediksi nilai observasinya. Sebaliknya jika nilai Hosmer and Lemeshow s Goodness of Fit lebih dari 0,05 maka hipotesis nol dapat diterima, karena model mampu memprediksi nilai observasinya atau memiliki kecocokan dengan data observasi. (Ghozali, 2012) Overall Fit Model Untuk menilai keseluruhan model (overall model fit) dengan menggunaan Log likehood value yaitu dengan membandingkan antara -2 Log Likehood pada saat model hanya memasukkan konstanta dengan nilai -2 Log Likehood (block number = 0) dengan pada saat model memasukkan konstanta dan variabel bebas (block number = 1). Apabila nilai -2 Log Likehood (block number = 0) > nilai -2 Log Likehood (block number = 1), maka keseluruhan model menunjukkan model regresi yang baik. Penurunan -2Log Likehood menunjukkan model semakin baik (Ghozali, 2012) Koefisien Determinasi (Nagelkerke R Square) Nagelkerke R Square merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengetahui seberapa besar variabel independen mampu menjelaskan dan mempengaruhi variabel dependen. Nagelkerke R Square merupakan modifikasi dari koefisien Cox dan Snell untuk memastikan bahwa nilainya yang bervariasi dari 0 (nol) sampai 1 (satu). Hal ini dilakukan dengan cara membagi nilai Cox dan Snell s R 2 dengan nilai maksimumnya kemudian diinterpretasikan seperti nilai R 2 pada multiple regression (Ghozali, 2011 dalam Kurniasih, 2014).

23 3.5.6 Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol. Untuk mendeteksi adanya masalah multikolonieritas adalah dengan memperhatikan (Ghozali, 2012) : 1. Besaran korelasi antar variabel independen Pedoman suatu model regresi bebas multikolinieritas, memiliki kriteria sebagai berikut : a) Koefisien korelasi antara variabel-variabel independen harus lemah, tidak lebih dari 90 persen atau dibawah 0,90. b) Jika korelasi kuat antara variabel-variabel independen dengan variabel-variabel independen lainnya (umumnya diatas 0,90), maka hal ini menunjukkan terjadinya multikolinieritas yang serius. 2. Nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi. Karena nilai VIF = 1/ Tolerance. Nilai cutoff yang digunakan dan dipakai untuk menandai adanya faktor-faktor multikolonieritas adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF

24 > 10. Model regresi yang baik tidak terdapat masalah multikolinieritas atau adanya hubungan korelasi diantara variabel-variabel independennya Koefisien Regresi Logistik Pengujian koefisien regresi dilakukan untuk menguji seberapa jauh semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh terhadap kecenderungan pemilihan auditor eksternal. Koefisien regresi logistik dapat ditentukan dengan menggunakan p-value (probability value). Tingkat signifikansi (α) yang digunakan sebesar 5 persen (0,05). Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis didasarkan pada signifikansi p-value. Jika p-value > α, maka hipotesis ditolak. Sebaliknya jika p-value < α, maka hipotesis diterima.

25

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan antara pemegang saham (principal) dengan manajemen sebagai agen.

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan antara pemegang saham (principal) dengan manajemen sebagai agen. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teori keagenan menyatakan bahwa sering terjadi benturan-benturan kepentingan antara pemegang saham (principal) dengan manajemen sebagai agen. Pemilik memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun Perusahaan yang menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun Perusahaan yang menjadi 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dari penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2010-2014. Perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Fokus Penelitian Fokus penelitian ini dilakukan di perusahaan perbankan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2013 yang dapat diakses melalui www.idx.co.id

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek dan Obyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2012 sampai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan melakukan BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan melakukan pengujian hipotesis terhadap pengaruh variabel independen yaitu reputasi auditor, disclosure,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini mendeskripsikan bagaimana pengujian dilaksanakan. Maka dari itu bab ini akan menjabarkan mengenai variabel-variabel yang digunakan yang terdiri atas variabel dependen dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. PT Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id), IDX Statistics Book, Indonesian

BAB III METODE PENELITIAN. PT Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id), IDX Statistics Book, Indonesian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik dokumentasi dari data-data yang dipublikasikan oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan pada variabel Profitabilitas,

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan pada variabel Profitabilitas, 39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang lebih menekankan pada pengujian teori-teori melalui variabel-variabel penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pertumbuhan klien, financial distress, audit tenure, dan opini audit, audit terhadap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pertumbuhan klien, financial distress, audit tenure, dan opini audit, audit terhadap BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Jenis penelititan ini berupa studi empiris yang melakukan pengujian hipotesis mengenai pengaruh ukuran KAP, ukuran perusahaan klien, tingkat pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI pada tahun 2010-2014. 3.1.2 Sampel Sampel dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah mengambil data 120 laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tiga

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian yang diteliti adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015. B. Jenis Data Jenis data pada penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. target yang diinginkan baik secara artificial (melalui metode akuntan si) maupun

BAB I PENDAHULUAN. target yang diinginkan baik secara artificial (melalui metode akuntan si) maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perataan laba dapat didefinisikan sebagai suatu cara yang dilakukan manajemen untuk mengurangi fluktuasi laba yang dilaporkan agar sesuai dengan target yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu dengan karakteristik tertentu (Indriantoro dan Supomo, 2002). Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif kausal. Penelitian asosiatif kausal berguna untuk menganalisis pengaruh antara satu variabel dengan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahanperusahaan 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahanperusahaan manufakur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mulai tahun 2008-2012. Teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2013-2015 agar dapat menggambarkan kondisi sesungguhnya perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengaruh Tata Kelola Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Praktik

BAB III METODE PENELITIAN. Pengaruh Tata Kelola Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Praktik BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan mulai dari September 2016 sampai Februari 2017. Guna memperoleh data yang diperlukan dalam penulisan Skripsi yang berjudul

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan yaitu laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dimana data yang digunakan sebanyak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2013-2015. Pemilihan perusahaan manufaktur disebabkan karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menerbitkan Annual Report dan Sustainability Report yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. menerbitkan Annual Report dan Sustainability Report yang terdaftar di Bursa BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek / Subyek Penelitian Obyek penelitian adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015. Sampel dalam penelitian adalah perusahaan yang menerbitkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2010-

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2010- BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2010-2015. Data yang diteliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak periode tahun 2013-2014. B. Jenis Data Data yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan pertambangan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia. Dalam menentukan sampel dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Penelitian Populasi adalah kumpulan darimana sampel yang dipilih (Cochran : 2005). Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sekaran dan Bougie (2013: 240) menjelaskan definisi populasi sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Sekaran dan Bougie (2013: 240) menjelaskan definisi populasi sebagai 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Sekaran dan Bougie (2013: 240) menjelaskan definisi populasi sebagai keseluruhan orang, kejadian, atau benda yang berada dalam suatu

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian. publik tahun yang diperoleh dengan cara mendownload melalui

BAB III. Metode Penelitian. publik tahun yang diperoleh dengan cara mendownload melalui BAB III Metode Penelitian A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini meggunakan data sekunder berupa laporan keuangan auditan perusahaan manufaktur sektor aneka industri yang terdaftar sebagai perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel yang diambil yaitu perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk ke dalam jenis penelitian asosiatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk ke dalam jenis penelitian asosiatif yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini masuk ke dalam jenis penelitian asosiatif yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan sebab akibat antara dua atau lebih variabel sehingga suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. informasi laporan keuangan pada situs resminya di atau dapat

BAB III METODE PENELITIAN. informasi laporan keuangan pada situs resminya di  atau dapat BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di bursa efek indonesia (BEI) yang memberikan informasi laporan keuangan pada situs resminya di www.idx.co.id atau dapat diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Objek penelitian ini diambil dari laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia. B. Jenis Data Jenis data yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Djarwanto, 2012: 93). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh

BAB III METODE PENELITIAN. Djarwanto, 2012: 93). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 POPULASI DAN SAMPEL Populasi atau universe adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuansatuan)/individu-individu) yang karakteristiknya hendak diduga (Subagyo dan Djarwanto,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan tentang variabel penelitian, masing-masing definisi dari objek penelitian, dan model penelitian yang terdiri atas jenis dan sumber data, populasi dan sampel,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dilakukan pada bulan September 2015. Penelitian dilakukan dengan mengambil data perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sukarela mencantumkan professional fees untuk memperoleh data mengenai fee

BAB III METODE PENELITIAN. sukarela mencantumkan professional fees untuk memperoleh data mengenai fee BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2010 sampai tahun

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penyisihan Penghapusan aktiva produktif yang untuk selanjutnya disebut PPAP adalah cadangan yang harus dibentuk sebesar persentase tertentu berdasarkan kualitas

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI) atau idx.com dan website masing-masing perusahaan. Objek dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut (Sugiyono, 2007) dilihat dari sumber perolehannya data dapat dibagi

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut (Sugiyono, 2007) dilihat dari sumber perolehannya data dapat dibagi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sumber Data Menurut (Sugiyono, 2007) dilihat dari sumber perolehannya data dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu: 1. Data Primer Merupakan data penelitian yang diperoleh secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tahun 2017. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data sekunder yaitu laporan keuangan yang terdaftar dalam Bursa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. secara tidak langsung atau melalui media perantara, Sumber-sumber data dapat

BAB III METODE PENELITIAN. secara tidak langsung atau melalui media perantara, Sumber-sumber data dapat BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sumber Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan data sekunder karena data diperoleh secara tidak langsung atau melalui media perantara, Sumber-sumber data dapat diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif yaitu penelitian yang menggunakan pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel penelitian dengan angka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. guna untuk menggambarkan kondisi saat ini pada suatu perusahaan.

BAB III METODE PENELITIAN. guna untuk menggambarkan kondisi saat ini pada suatu perusahaan. BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Penelitian ini menggunakan populasi dan sampel pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Periode yang digunakan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Peneliti melakukan penelitian pada bulan Desember 2010. Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti melakukan penelitian di Pojok Bursa Universitas

Lebih terperinci

BAB 3 DESAIN PENELITIAN

BAB 3 DESAIN PENELITIAN BAB 3 DESAIN PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam desain penelitian ini, akan dijelaskan gambaran singkat dari penelitian ini, yaitu jenis dan sumber data, populasi dan sampel, metode pengumpulan sampel,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Menurut Sugiyono (2009) populasi merupakan obyek/subyek yang di generalisasi oleh peneliti untuk menetapkan karakteristik dan kualitas tertentu sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan pengujian hipotesis (hypothesis testing) yang menjelaskan sifat dari hubungan tertentu, memahami perbedaan antara kelompok atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Peneltian ini merupakan penelitan yang lebih bersifat kausatif yang bertujuan untuk menganalisis pengaruh beberapa varibel terhadap variabel lainnya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rokok, sub sektor farmasi, sub sektor kosmetik & barang keperluan rumah tangga

BAB III METODE PENELITIAN. rokok, sub sektor farmasi, sub sektor kosmetik & barang keperluan rumah tangga 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdiri dari sub sektor makanan dan minuman, sub sektor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Sampel adalah sebagian dari

BAB III METODE PENELITIAN. di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Sampel adalah sebagian dari BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini menggunakan populasi semua jenis perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2010-2014. Sampel adalah sebagian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikumpulkan oleh pihak instansi lain ( Supranto,1991). Data sekunder yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikumpulkan oleh pihak instansi lain ( Supranto,1991). Data sekunder yang 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Teknik Pengumpulan Data 3.1.1 Jenis Data Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap yang biasanya berupa orang, obyek, transaksi atau kejadian di mana kita tertarik untuk mempelajarinya atau

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. sekunder, yaitu laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan non keuangan

BAB III METODA PENELITIAN. sekunder, yaitu laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan non keuangan 22 BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan untuk keperluan analisis dalam penelitian ini berupa data sekunder, yaitu laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan non

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. melalui metode purposive sampling yang dipilih berdasarkan kriteria-kriteria. tahun penelitian ( )

BAB III METODE PENELITIAN. melalui metode purposive sampling yang dipilih berdasarkan kriteria-kriteria. tahun penelitian ( ) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan manufaktur yang termasuk dalam BEI (Bursa Efek Indonesia) tahun 2013-2015 yang laporan keuangannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bulan (Januari 2017 Juni 2017). Kemudian, karena objek penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. bulan (Januari 2017 Juni 2017). Kemudian, karena objek penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu untuk penyusunan penelitian ini kurang lebih berkisar 6 bulan (Januari 2017 Juni 2017). Kemudian, karena objek penelitian ini adalah sebuah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2012. Pemilihan sampel dalam

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Objek dari penelitian dalam skripsi ini adalah seluruh perusahaan go public yang

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Objek dari penelitian dalam skripsi ini adalah seluruh perusahaan go public yang BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. Objek Penelitian Objek dari penelitian dalam skripsi ini adalah seluruh perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2010 yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di bidang industri

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di bidang industri 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di bidang industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang berada di situs web www.idx.com. BEI dipilih sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Populasi yaitu seluruh kumpulan elemen yang menunjukkan ciri-ciri tertentu yang dapat digunakan untuk membuat kesimpulan (Sanusi, 2011). Populasi dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai sektor. Indikator pesatnya pertumbuhan perusahaan tersebut dapat dilihat

BAB I PENDAHULUAN. berbagai sektor. Indikator pesatnya pertumbuhan perusahaan tersebut dapat dilihat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi suatu Negara dapat dilihat dari peningkatan pasar modalnya. Pertumbuhan ekonomi Indonesia selama lima tahun terakhir bergerak menuju ke arah lebih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengertian populasi menurut Sekaran (2009:262) sebagai berikut: Refers to

BAB III METODE PENELITIAN. Pengertian populasi menurut Sekaran (2009:262) sebagai berikut: Refers to BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Pengertian populasi menurut Sekaran (2009:262) sebagai berikut: Refers to the entire group of people, events, or things of interest that the researcher

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015 yang per 10 Agustus 2016 berjumlah 143 perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Sampel dan Data Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar pada tahun 2008-2012 di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian merupakan pedoman yang berisi langkah langkah

BAB IV METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian merupakan pedoman yang berisi langkah langkah BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Rancangan penelitian merupakan pedoman yang berisi langkah langkah yang akan diikuti dalam melakukan penelitian ini. Rancangan penelitian ini menjelaskan rencana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia yang diambil dari website Data diperoleh

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia yang diambil dari website  Data diperoleh 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang diambil dari website www.idx.co.id. Data diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek pada penelitian ini adalah perusahaan sektor manufaktur yang

BAB III METODE PENELITIAN. Objek pada penelitian ini adalah perusahaan sektor manufaktur yang BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Objek pada penelitian ini adalah perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2014. B. Teknik Sampling Sampel dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan kira-kira selama 4 (bulan) dengan menggunakan data dari perusahan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian untuk penulisan skripsi ini berlangsung pada 1 Maret 2016 s.d selesai yang dilakukan di Jakarta. B. Desain penelitian Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. statistik deskriptif untuk memperoleh gambaran atau deskripsi variabel-variabel

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. statistik deskriptif untuk memperoleh gambaran atau deskripsi variabel-variabel 43 BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Statistik Deskriptif Sebelum dilakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan analisis statistik deskriptif untuk memperoleh gambaran atau deskripsi variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif analisis, yaitu dengan cara memusatkan diri pada masalah yang aktual, mengumpulkan data yang relevan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah emiten aktif di Bursa Efek Indonesia (BEI) bidang manufaktur, yang pada tahun 2010 berjumlah 172 perusahaan. Industri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, berupa laporan

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, berupa laporan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, berupa laporan keuangan yang dipublikasikan pada periode 2012-2014. Sumber data dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) serta diperingkat oleh Pefindo. Data peringkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia (BEI) untuk tahun , sampel dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia (BEI) untuk tahun , sampel dalam penelitian ini adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek dari penelitian dilakukan pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk tahun 2012-2014, sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN MELAKUKAN AUDITOR SWITCHING

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN MELAKUKAN AUDITOR SWITCHING FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN MELAKUKAN AUDITOR SWITCHING (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012) Naskah Publikasi Disusun dan Diajukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang go publik, yakni perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

BAB III METODE PENELITIAN. yang go publik, yakni perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek BAB III METODE PENELITIAN A. Objek penelitian Dalam penelitian ini, populasi yang dipilih penulis adalah perusahaan yang go publik, yakni perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dapat menerangkan pertanyaan peneliti (Copper dan Schindler, 2007). Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. dapat menerangkan pertanyaan peneliti (Copper dan Schindler, 2007). Menurut 34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi adalah suatu kesatuan dari semua elemen yang memiliki pengetahuan luas sehingga dapat memberikan informasi yang dibutuhkan dan dapat menerangkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan data dari perusahaan-perusahaan yang saham-sahamnya memiliki

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan data dari perusahaan-perusahaan yang saham-sahamnya memiliki BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penyusunan penelitian ini, penulis melakukan penelitian dengan menggunakan data dari perusahaan-perusahaan yang saham-sahamnya memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subjek Penelitian Populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu seluruh perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2015.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalahn perusahaan-perusahaan yang melakukan pelaporan keuangan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) pada tahun 2013-2014. B.

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. yang mengacu pada indikator GRI (Global Reporting

BAB III METODELOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. yang mengacu pada indikator GRI (Global Reporting digilib.uns.ac.id 29 BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel terikat (Dependen) Variabel dependen (terikat) merupakan variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Periode penelitian yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Bagian ini akan menjelaskan variabel-variabel yang digunakan, pengukuran dari tiap-tiap variabel, populasi dan sampel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan sasaran utama bagi seorang auditor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan sasaran utama bagi seorang auditor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan sasaran utama bagi seorang auditor eksternal yang berprofesi sebagai akuntan publik. Terkait dengan itu, bahwa laporan keuangan sudah menjadi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada perusahaan manufaktur yang telah go public berjenis miscellaneous industry dan data diperoleh dari Bursa

Lebih terperinci

pengerjaan audit sehingga audit fee yang didapatkannya akan semakin kecil. dalam laporan keuangan terlambat didapat oleh investor.

pengerjaan audit sehingga audit fee yang didapatkannya akan semakin kecil. dalam laporan keuangan terlambat didapat oleh investor. perusahaan akan mendapatkan ketidakpastian akan hasil auditnya. Jika perusahaan mengalami lag cukup lama pada periode sebelumnya maka auditor akan mendapatkan audit fee yang lebih kecil karena auditor

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memilih sampel seluruh perusahaan di BEI periode adalah karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memilih sampel seluruh perusahaan di BEI periode adalah karena 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2013. Alasan penulis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) data yang diambil merupakan data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Dalam penelitian ini data yang digunakan berasal dari data laporan keuangan tahunan (annual report) perusahaan yang dipublikasikan di BEI. Populasi dan sampel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan diuraikan mengenai statistik deksriptif dari penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Table 4.1 Statistik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama 2012 sampai 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama 2012 sampai 2014. BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama 2012 sampai 2014. B. Teknik Pengambilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Peneliti ingin menguji kebenaran dari hipotesis yang telah

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Peneliti ingin menguji kebenaran dari hipotesis yang telah BAB III METODE PENELITIAN Berdasarkan dari metode yang digunakan maka jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Peneliti ingin menguji kebenaran dari hipotesis yang telah dirumuskan pada bab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan kinerja yang telah dilakukan. Dalam PSAK No 1 (Revisi 2012) menyebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. dan kinerja yang telah dilakukan. Dalam PSAK No 1 (Revisi 2012) menyebutkan bahwa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari pencatatan atas transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun berjalan. Laporan keuangan juga merupakan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. akan diteliti dan menentukan langkah-langkah penelitian agar penelitian yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. akan diteliti dan menentukan langkah-langkah penelitian agar penelitian yang 37 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam melakukan penelitian setiap peneliti harus mempelajari objek yang akan diteliti dan menentukan langkah-langkah penelitian agar penelitian

Lebih terperinci

MARGARETHA MEI EVITA SARI

MARGARETHA MEI EVITA SARI Pengaruh Audit Tenure, Ukuran KAP dan Ukuran Perusahaan terhadap Kualitas Audit pada Perusahaan Manufaktur Sektor Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013. SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode. laporan keuangan tahun 2013 sampai tahun 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode. laporan keuangan tahun 2013 sampai tahun 2015. BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode tahun 2013 sampai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2014 Januari Data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2014 Januari Data 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan September 2014 Januari 2015. Data perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapat

BAB I PENDAHULUAN. badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pajak adalah kontibusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode tahun 2012-2015. Sampel

Lebih terperinci