BAB 2 Landasan Teori. 2.1 Teori Teknologi dan Informasi Software Engineering

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 Landasan Teori. 2.1 Teori Teknologi dan Informasi Software Engineering"

Transkripsi

1 BAB 2. BAB 2 Landasan Teori LANDASAN TEORI 2.1 Teori Teknologi dan Informasi Software Engineering Dalam kamus oxford, software memiliki arti sebagai program atau alat pengolah informasi menggunakan sebuah komputer, sedangkan engineeringmemiliki definisi sebagai cabang ilmu sains dan teknologi yang fokus dalam rancangan, pembangunan, dan penggunaan alat, mesin, dan struktur. Dalam satu kesatuan frasa, software engineering, menurut (Lethbridge & Laganiere, 2005), adalah proses penyelesaian masalah-masalah konsumen dengan pengembangan sistematik, sistem piranti lunak berkualitas tinggi dengan batasanbatasan seperti biaya dan waktu. Software sendiri memiliki banyak sekali jenis. Akan tetapi yang sering sekali digunakan adalah Custom software Custom software adalah software yang dikembangkan secara khusus dengan memenuhi spesifikasi kebutuhan dari pengguna. Biasanya jenis software ini hanya digunakan oleh sebagain orang. Generic software Generic software adalah software yang dirancang untuk dijual ke pasar untuk menjalankan fungsi-fungsi pada komputer yang banyak orang butuhkan. Embedded software Embedded software adalah software yang hanya akan berjalan pada hardware alat-alat tertentu yang biasa dijual di pasaran Waterfall Model Menurut (Pressman, 2010), model Waterfall menggunakan pendekatan yang sistematis dan berurutan dalam mengembangkan suatu software, yang dimulai dengan mecari tahu spesifikasi yang diperlukan oleh konsumen lalu 7

2 8 dilanjutkan dengan proses planning, modeling, construction,deployment, dan berakhir pada dukungan bagi software yang sudah selesai. Penggunaan model Waterfall dikarenakan kebutuhan yang diperlukan dalam menyelesaikan suatu masalah sudah diketahui. Gambar 2.1 Waterfall Model Dalam dunia nyata, penggunaan model ini memiliki masalah yang cukup dominan. Salah satu masalah tersebut adalah penggunaan model ini tidak memungkinkan perubahan, karena perubahan sekecil apapun dapat memimbulkan kebingungan dalam tim proyek. Terlebih, para stakeholder sulit untuk menjabarkan kebutuhan yang mereka inginkan secara inplisit. Adapun kelebihan penggunaan model waterfall adalah dengan model ini dokumentasi pengembangan sistem menjadi sangat teroganisir karena harus setiap fase harus terselesaikan sebelum dapat ke fase berikutnya Unified Modelling Languages Menurut (Lethbridge & Laganiere, 2005), Unified Modelling Language (UML) merupakan standar bahasa grafis untuk pemodelan perangkat lunak berorientasi objek. Dikembangkan pada pertengahan tahun 1990-an sebagai hasil

3 9 kolaborasi antara James Rumbaugh, Grady Booch, dan Ivar Jacobson, yang masing-masing dari mereka telah menciptakan notasi mereka sendiri pada awal tahun 1990-an. Karenanya huruf U pada UML merupakan singkatan dari kata Unified yang artinya penyatuan atau kombinasi pemikiran dari para ketiga pengembang aplikasi. Banyak sistem didokumentasikan menggunakan diagram. Gabungan dari banyak diagram membentuk sebuah model sistem. Model sistem ini dapat menggambarkan hubungan antara banyak informasi yang bekerja dalam sistem tersebut. Sedangkan, sebuah diagram hanya dapat menggambarkan salah satu informasi tersebut. Menghapus salah satu elemen dalam suatu diagram dapat diperbolehkan, tetapi menghapus satu elemen dalam suatu model mengharuskan untuk menghapus semua elemen tersebut dalam semua diagram yang bersangkutan. Karena merupakan standar yang digunakan dalam pembuatan aplikasi, semua orang dapat mengintepretasikan dengan cara yang sama. a. Use-Case Diagram Menurut (Ambler, 2005), Use Case diagram adalah diagram yang digunakan untuk menunjukan hubungan antar aktor dan penggambaran kasus yang terjadi dalam sistem. Masih mengutip dari buku yang sama, penggunaan use case diagram adalah sebagai berikut: Menyediakan iktisar dari semua persyaratan penggunaan untuk sebuah sistem dalam bentuk essential model (Constantine and Lockwood 1999, Ambler 2004) atau dalam bentuk business model (Rational Corporation 2002); Mengkomunikasikan cakupan dari perkembangan proyek. Membentuk analisis dari persyaratan-persyaratan penggunaan dalam bentuk sistem use-case model (Cockburn, 2001) Use-case model terdiri dari satu atau banyak use-case diagram dan banyak dokumentasi yang mendukungnya seperti spesifikasi use-case dan pendefinisian aktor yang berperan. Selain itu, use-case model haruslah dikembangkan berdasar sudut pandang para stakeholder yang berkepentingan dalam sistem tersebut, dan bukanlah dari sudut pandang pengembang

4 10 Dalam bukunya, (Ambler, 2005), ada beberapa tipe hubungan yang mungkin terjadi dalam sebuah use-case diagram: 1. Asosiasi antara aktor dan use-case 2. Asosiasi antara dua use-case 3. Generalisasi antara dua aktor 4. Generalisasi antara dua use case Asosiasi digambarkan sebagai garis yang menghubungkan dua elemen model dengan kepala panah terbuka yang opsional. Hal ini untuk mengindikasikan arah permintaan dari hubungan tersebut. Sedangkan generalisasi digambarkan sebagai garis dengan kepala panah tertutup dan berguna untuk menunjukan sifat elemen yang lebih umum. Gambar 2.2 : Contoh Diagram Use-Case untuk Online Shopping Selain hal yang telah dijelaskan sebelumnya, ada pula istilah asosiasi include dan asosiasi extend. Asosiasi include digunakan sebagai permintaan suatu use-case oleh use-case lainnya. Sedangkan asosiasi extend adalah hubungan generalisasi dimana use-case yang diperpanjangkan melanjutkan sifat use-case utama dengan cara menambahkan serangkaian aksi ke dalam use-case utama. Kedua asosiasi ini menggambarkan saling ketergantungan antara banyak use-case dan untuk itu keduanya digambarkan menggunakan garis putus dengan penambahan penulisan <<include>> untuk asosiasi include atau <<extends>> untuk asosiasi extends.

5 11 b. Class Diagram Menurut (Ambler, 2005), Class diagram menunjukan kelas-kelas dari sebuah sistem, hubungan anatarnya, dan operasi berikut atribut dari kelas-kelas tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk: Mengeksplorasi konsep-konsep dalam domain model Menganalisa kebutuhan dalam bentuk model konseptual Menggambarkan detil desain dari aplikasi berorientasi objek Sebuah model kelas dapat meliputi satu atau lebih dari satu class diagram dan spesifikasi pendukung yang menjelaskan tiap elemennya, termasuk kelaskelas, hubungan antar kelas, dan antar-muka. Class memiliki tiga area pokok, yaitu: 1. Nama (dan stereotype), merupakan nama sebuah class. 2. Atribut, merupakan properti dari sebuah class yang melambangkan batas nilai yang mungkin ada di objek dari class. Nama dan tipe atribut harus konsisten. 3. Metode, merupakan sesuatu yang bisa dilakukan oleh class atau dapat dilakukan class lain terhadap sebuah class. Atribut dan metode dapat memiliki salah satu sifat sebagai berikut: a. Public, dapat dipanggil oleh semua objek di dalam sistem, ditampilkan dengan simbol (+). b. Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan subclass, ditampilkan dengan simbol (#). c. Private, tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan, ditampilkan dengan simbol (-). d. Package, hanya dapat dipanggil oleh classesdengan package yang sama, ditampilkan dengan simbol (~).

6 12 Gambar 2.3 : Visibility Options on UML Class Diagrams Berikut ini merupakan notasi-notasi yang digunakan dalam class diagram, yaitu: 1. Class Merupakan sebuah template dari objek mana yang dibuat.class menentukan atribut yang bersangkutan dengan operasinya. 2. Association Merupakan hubungan antara dua class. Garis ini dapat melambangkan tipe hubungan dan juga hukum multiplicity seperti gambar dibawah ini. Gambar 2.4 : UML Multiplicity Indicators 3. Composition Composition adalah bentuk yang lebih kuat dari agregasi dimana keseluruhan bagian memiliki coincident lifetimes dan sangat umum bagi keseluruhannya untuk mengelola life cycle dari bagian-bagiannya itu sendiri.

7 13 4. Dependency Hubungan Dependency digunakan jika operasi sebuah class menggunakan class yang lain. Dependency digambarkan dengan sebuah panah bertitik-titik. 5. Aggregation Agregasi menyatakan bagian dari hubungan.agregasi merupakan spesialisasi dari asosiasi, karena menspesialisasi seluruh bagian hubungan diantara dua objek. 6. Inheritance Class dapat diturunkan dari classlain dan mewarisi semua atribut dan metode class asalnya dan menambah fungsionalitas baru, sehingga disebut sebagai anak dari class yang diwarisinya. Inheritance digambarkan dengan garis dengan kepala panah tertutup menunjuk dari anak class ke class asalnya. Gambar 2.5 : Contoh Class Diagram (sumber: Scott W. Ambler) c. Sequence Diagram Menurut (Ambler, 2005), sequence diagaram adalah teknik pemodelan yang dinamis. Biasanya digunakan untuk: Memvalidasi dan membedah logika dan kelengkapan dari skenario penggunaan aplikasi.

8 14 Mengeksplorasi rancangan pengembang karena sequence diagram dapat menyediakan cara untuk pengembang agar dapat melihat langkah-langkah penggunaan aplikasi yang didefinisikan oleh diagram kelas. Memberi pengembang gambaran kelas dalam aplikasinya yang akan menjadi kompleks. Mendeteksi hambatan dalam sebuah rancangan berorientasi objek. Sequence diagrammenggambarkan interaksi antar objek di dalam dan disekitar sistem berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau langkah-langkah yang dilakukan sebagai respon dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang memicu aktifitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output yang dihasilkan. Lifeline adalah pengklasifikasi atau contoh dari pengklasifikasi yang digambarkan di bagian atas sequence diagram. Aktor, kelas, komponen, objek, use case, dan sebagainya dianggap lifeline. Gambar 2.6 : Contoh Sequence Diagram dalam mendaftarkan seminar untuk siswa (sumber: Scott W. Ambler)

9 15 d. Activity Diagram Activity diagram, mengutip dari (Ambler, 2005), adalah penyetaraan berorientasi objek dari flow chart dan data-flow diagram dari pengembangan terstruktur. Activity diagram biasa digunakan untuk mengeksplorasi operasi kompleks, peraturan bisnis yang rumit, use-case tunggal, beberapa use-case, proses bisnis, proses yang berjalan bersamaan, dan proses kerja aplikasi. Activity Diagram menggambarkan berbagai alur aktifitas dalam sistem yang dirancang, bagaimana alur berawal, keputusan yang terjadi, dan bagaimana alur berakhir. Gambar 2.7 : Contoh Activity Diagramuntuk proses pemodelan bisnis (sumber: Scott W. Ambler) Terdapat dua nodes hitam yang terdapat pada activity diagram, yaitu: a. Starting Point Gambar 2.8 : Node Activity untuk Starting Point Sebuah titik awal dimodelkan dengan lingkaran penuh, dengan menggunakan notasi yang sama dalam UML state chart diagram, setiap UML activity diagram harus memiliki titik awal, dan ditempatkan di pojok kiri atas. b. Ending Point

10 16 Gambar 2.9 : Node Activity untuk Ending Point Sebuah titik akhir dimodelkan dengan lingkaran penuh dengan perbatasan di sekitarnya. Sehingga ketika orang lain membaca diagram, maka mereka mengtahui bagaimana caramengakhiri aktifitas Model, View, dan Controller (MVC) Menurut (Groove, 2010), MVC adalah pengaplikasian dari prinsip software engineering yang dikenal dengan konsep pembagian komponen sesuai dengan jenis fungsi di dalam suatu aplikasi. Adapun pembagian yang dimaksud dapat dijabarkan sebagai berikut: Model berfungsi sebagai pemroses algoritma-algoritma penyimpanan data (seperti session dan database) View berfungsi untuk menampilkan user interface. Controller berfungsi sebagai pusat pengkoordinir semua aksi dan respon aplikasi. Keuntungan dengan menggunakan konsep ini adalah sebagai berikut: 1. Simplicity Setiap komponen dapat dirancang dan dikembangkan secara terpisah sehingga mengurangi kompleksitas permasalahan. 2. Independence Setiap komponen dapat diganti ditukar atau diganti atau digandakan sesuai kebutuhan. 3. Scalability Setiap komponen dapat diperluas dengan menambah fitur dari aplikasi. 4. Specialization Pengembang dapat fokus mengahlikan diri terhadap salah satu komponen aplikasi.

11 Software Testing Pengujian terhadap piranti lunak dibutuhkan agar dapat menunjukan bahwa program tersebut dapat melakukan apa yang menjadi tujuan dari program tersebut dan menemukan kekurangan program tersebut sebelum program tersebut dijalankan oleh konsumen, (Sommerville, 2011). Pengujian (testing) memiliki 2 tujuan utama : 1. Demonstrasi kepada pengembang dan konsumen bahwa aplikasi/program telah memenuhi kebutuhan yang diajukan. 2. Untuk menemukan kondisi dimana aplikasi/program berjalan dengan tidak semestinya. Tujuan pertama dapat dipenuhi dengan merancang uji validasi, dimana uji tersebut dengan memberi input yang sesuai digunakan sebagaimana tujuan sistem tersebut dirancang. Sedangkan untuk tujuan kedua dapat dipenuhi dengan merancang uji kasus, yakni dengan memberi input yang tidak sesuai sebagaimana mestinya. Uji kasus memiliki dua jenis uji, yakni black box testing dan white box testing. a. Black Box Testing Dinamakan demikian karena penguji memperlakukan aplikasi atau program sebagai kotak hitam yang isinya tidak diketahui. Penguji memberi berbagai input kepada program atau aplikasi dan melihat output apakah yang dihasilkan sesuai dengan apa yang diharapkan. b. White Box Testing White box testing atau glass box testing adalah pendekatan sistematis untuk menguji sejauh mana source code dari aplikasi dirancang untuk menangani kecacatan input. Dinamakan demikian karena penguji lebih memperhatikan source code.

12 Teori Interaksi Manusia dan Komputer a. Delapan Aturan Emas Menurut (Schneiderman & Plaisant, 2010), terdapat delapan aturan emas yang dapat digunakan sebagai petunjuk dasar yang baik untuk merancang suatu user intercae dan diaplikasikan ke dalam banyak sistem interaktif, yaitu: 1. Berusaha untuk selalu konsisten. Konsisten dalam urutan aksi dalam situasi yang sama, konsisten dalam warna, layout, font, dll. Dan terminologi yang identik sebaiknya digunakan pada menu dan tampilan help. 2. Bersifat universal untuk semua user. Mengetahui perbedaan kebutuhan pengguna. Penambahan fitur, seperti menambahkan fitur penjelasan untuk user pemula dan fitur shortcut untuk expert user, dapat memperkaya desain interface dan meningkatkan kualitas pemakaian sistem. 3. Menyediakan umpan balik yang informatif. Untuk setiap aksi yang dilakukan user seharusnya terdapat umpan balik dari sistem. Untuk aksi yang bersifat minor dan sering respon yang diberikan harus bersifat sederhana. Sedangkan aksi yang bersifat jarang dan besar, respon harus bersifat substansial. 4. Mendisain dialog yang jelas. Urutan aksi harus terdiri dari awal, tengah, dan akhir. Umpan balik yang informatif pada bagian akhir dapat meyakinkan dan memberikan konfirmasi atas aksi yang dilakkan oleh user. 5. Mencegah terjadinya error. Mendisain sistem sehingga user tidak dapat kesalahan yang fatal. Contohnya, tidak mengijinkan karakter huruf di masukan ke dalam kolom input numerik. Jika user membuat kesalahan maka sistem harus menemukan dan meyediakan instuksi perbaikan yang mudah dan sederhana untuk user. 6. Mengijinkan pembalikan aksi. User dapat melakaukan pembalikan aksi sehingga tahu bahwa suatu aksi dapat di-undo apabila menghasilkan error. Unit yang dapat dibalikan dapat berupa aksi tunggal, data-entry, atau kelompok aksi lengkap seperti entry nama dan alamat.

13 19 7. Mendukung tempat pengendali internal. User yang berpengalaman menginginkan perasaan bahwa merekalah yang mengotrol interface dan interface-lah yang menerima respon mereka. 8. Mengurangi pemakaian memori jangka pendek manusia. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara menyederhanakan tampilan interface, menggabungkan banyak tampilan halaman, dan menyediakan waktu pelatihan untuk memahami kode, mnemonic, dan urutan aksi. b. Lima Faktor Manusia Terukur Dalam perancangan desain antarmuka suatu piranti lunak terdapat ilmu dasar yang harus dipahami sebelum diimplemntasikan. Selain delapan aturan emas terdapat pula teori lima faktor manusia terukur. Menurut (Schneiderman &Plaisant, 2010), lima faktor manusia terukur dalam mendesain antarmuka pengguna, yaitu: 1. Waktu belajar (Time to Learn) Waktu yang dibutuhkan oleh pengguna dalam mempleajari sekumpulan perintah dalam suatu tugas. Dengan kata kemudahan dalam mengoperasikan sistem, sehingga pengguna tidak perlu waktu lama dalam memahaminya. 2. Kecepatan kinerja (Speed of Performance) Waktu yang diperlukan untuk melakukan tugas. Pada intinya seberapa efektrif kinerjanya dalam mengerjakan suatu tugas 3. Tingkat kesalahan (Rate of Error by User) Banyaknya kesalahan dan jenis kesalahan apa saja yang dilakakuan oleh pengguna dalam menyelesaikan suatu tugas. Tingkat kesalahan harus diminimalisir sekecil mungkin untuk memudahkan pengguna. 4. Daya ingat (Retention Over Time) Daya ingat berkaitan dengan waktu belajar dan frekuensi penggunaan sistem, semakin sering pengguna menggunakan sistem maka semakin mudah pengguna dalam mengingat sistem tersebut. Sistem juga harus mudah digunakan sehingga pengguna hanya memerlukan waktu belajr yang singkat.

14 20 5. Kepuasan Subyektif (Subjective Satisfaction) Suka atau tidaknya pengguna menggunakan variasi aspek dari sistem. Kepusan Subyektif dapat dicari dan dipastikan dengan cara interview atau survey Ubiquitous Menurut (Poslad, 2009), Ubiquitous memiliki arti terdapat di mana-mana, digabungkan dengan kata computing sehingga membentuk kata Ubiquitous Computing. Ubiquitous Computing digunakan untuk mendeskripsikan sistem ICT (Information and Communication Technology) yang memungkinkan informasi dan pekerjaan dapat dikerjakan di mana pun dan membantu kehidupan manusia. Aplikasi Ubiquitous menggunakan jaringan komunikasi untuk mengakses tugas dan remote external information yang saling berhubungan dimanapun dan kapanpun. Walaupun akses komunikasi bisa dimodelkan sebagai bagian dari sistem internal, inti dari infrastruktur jaringan komunikasi dianggap bersifat external bagi UbiCom system dan bagian dari system s virtual computing environment. Gambar 2.10 Contoh UbiquitousComputing Application

15 21 Tiga arsitektur dasar bagi ubiquitous ICT system adalah: smartdevics, smartenvirontment, dan smartinteraction. Smart device Smartdevice seperti personalcomputer, mobilephone, cendrung untuk menjadi multipurposeictdevices, beroperasi sebagai sebuah portal untuk mengakses banyak aplikasi service yang bersifat lokal di perangkat atau yang bersifat remote di server. Karakteristik utama dari smartdevice adalah mobilitas, pemberian pelayanan yang dinamis dan dapat mengakses sumber daya intermittent. Smart environment Smart environment merupakan komputasi yang dapat memperoleh dan mengaplikasikan pengetahuan tentang environtment dan penghuninnya untuk meningkatkan pengalaman dalam environment tersebut. Smartenvirontment tediri dari kumpulan jaringan device yang memiliki hubungan dengan dunia fisik. Tidak seperti smartdevice, smart environment hanya menjalankan satu tugas khusus seperti sensor panas atau gerak untuk mengontrol pintu otomatis. Smart interaction Smart interaction adalah desain yang menghubungkan interaksi antar smartdevice dan smart environtment untuk membantu properti inti dari UbiCom. Smart interaction dipelukan untuk untuk menyatukan antar aplikasi dan infasturktur ubicom.

16 22 Gambar 2.11: Tiga perbedaan model dari ubiquitous computing: Smart Device, Smart Environtments dansmart Interaction Framework Phonegap PhoneGap adalah mobile development framework yang memungkinkan programmer untuk dapat membuat aplikasi mobile dengan menggunakan HTML5, JavaScript dan CSS3. Sehingga aplikasi yang dihasilkan bersifat hybrid yang berarti campuran dari aplikasi mobile asli dan aplikasi berbasis web. Inti dari aplikasi PhoneGap adalah penggunaan HTML5 dan CSS3 untuk tampilan dan javascript untuk logika. Sistem operasi mobile yang sudah didukung oleh PhoneGap antara lain adalah ios, Android, webos, Windows Phone, Symbian, dan Blackberry. a. Arsitektur Menurut (Ghatol & Patel, 2012), framework PhoneGap secara umum merupakan JavaScript Library yang memungkinkan aplikasi HTML/JavaScript untuk dapat mengakses fitur dari suatu perangkat. Freamework PhoneGap juga memiliki komponen asli, yang bekerja dibalik layar device (tablet atau handphone).

17 23 Sebuah aplikasi yang dibuat dengan menggunakan PhoneGap memiliki 2 bagian: 1. JavaScript Business Logic Part, menjalankan UI dan fungsinya 2. JavaScript Part, mengakses dan mengontrol suatu perangkat (telephone atau tablet). Gambar 2.12Arsitektur Phonegap b. Hypertext Markup Language 5 (HTML 5) HTML (Hyper Text Markup Language) merupakan bahasa markup untuk world wide web, dapat digunakan untuk membuat dokumen web dengan menspesifkkan struktur konten termasuk heading, paragraph, table, footer dan elemen lainnya. HTML juga bisa digunakan untuk membuat form interaktif dan juga untuk menampilkan gambar, video, audio, dan objek lainnya, (Mavrody, 2012) Pada HTML5 diperkenalkan beberapa elemen baru yang memberikan kegunaan baru melalui antar muka yang sudah distandarkan, seperti elemen multimedia. Beberapa elemen yang telah ditinggalkan juga ditiadakan dan diganti pengerjaannya dengan menggunakan Cascading Style Sheet (CSS).

18 24 c. Cascading Style Sheets 3 (CSS3) CascadingStyleSheet (CSS) merupakan aturan untuk mengendalikan beberapa komponen dalam sebuah web sehingga akan lebih terstruktur dan seragam. CSS dapat mengendalikan ukuran gambar, warna teks, table, ukuran border, warna border dan parameter lainnya. CSS bukanlah bahasa pemrograman tetapi bahasa stylesheet yang digunakan untuk mengatur tampilan dokumen. CSS3 adalah versi terbaru dari CSS. Pada CSS3 tidak banyak terjadi perubahan dibanding versi sebelumnya, hanya ada beberapa penambahan saja. Fitur baru yang hadir dalam CSS 3 adalah: Animasi, sehingga dapat membuat animasi tanpa menggunakan program seperti Adobe Flash atau Mcrosoft Silverlight Beberapa efek teks baru Penambahan jumlah jenis huruf Beberapa efek pada kotak d. JavaSricpt JavaScript adalah bahasa pemrograman untuk web. Penggunaan JavaScript yang banyak diaplikasikan untuk website dan browser menjadikan JavaScript sebagai bahasa pemrograman yang paling berisfat ubiquitous. JavaScript berbeda dari bahasa pemrograman Java. Dan JavaScript telah menjadi bahasa pemrograman yang kuat dan efisien, (Flanagan, 2011) Javascript Object Notation (JSON) JSON adalah format data berbasis teks yang ditujukan untuk mengkonversi antar bahasa pemrograman (Aziz & Mitchell, 2007). Walaupun sebenarnya JSON adalah format teks yang sepenuhanya independent, akan tetapi Bahasa pemrograman yang akrab dikonversi bagi programmer adalah C, C++, Java, JavaScript, Pearl, Phyton. JSON terdiri atas 2 struktur: A collection of name / value pairs

19 25 Dalam berbagai bahasa, hal ini direalisasikan sebagai object, record, struct, dictionary, hash table, keyed list, atau associated array. An ordered list of values Dalam kebanyakan bahasa, hal ini direalisasikan sebagai array, vector, list, atau sequence Hypertext Preprocessor (PHP) Menurut (Valade, 2004) dalam bukunya, PHP adalah bahasa pemrograman yang banyak digunakan untuk banyak tujuan karena open source. Dirancang untuk pemrograman website. PHP berawal dari personal home page tools yang dikembangkan oleh Rasmus Lerdorf untuk membantu user dengan webpage tasks. Hingga sekarang bahasa pemrograman ini begitu populer dan berguna serta berkembang secara bertahap sebagai bahasa pemrograman yang penuh dengan banyak fitur.

20 Teori Umum Metode Penelitian Kuantitatif a. Pengertian Metode Penelitian Kuantitatif Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, metode memiliki pengertian sebagai cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki. Sedangkan penelitian adalah kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum. Dalam bukunya, (Sugiyono, 2012), mengatakan bahwa metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode yang berlandaskan filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti suatu populasi atau sampel tertentu, pengumpulan datanya menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat statistik, dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan sebelumnya. Filsafat positivisme adalah cara pandang dalam menilai suatu realitas atau fenomena memiliki sifat konkrit, teramati, terukur, dan mempunya hubungan gejala sebab-akibat. Penelitian dengan metode ini umumnya dilakukan terhadap populasi atau sampel tertentu yang representatif atau mewakili keseluruhan objek penelitian. Proses penelitiannya bersifat deduktif, yang mana untuk menjawab rumusan masalah maka digunakan konsep atau teori sehingga dapat dibentuk suatu hipotesis atau jawaban sementara. Nantinya hipostesis ini harus dibuktikan melalui pengumpulan data lapangan menggunakan instrumen penelitian. Data yang tekumpul berikutnya dianalisis menggunakan statistika sehingga dapat digeneralisir dan dapat membentuk kesimpulan untuk membuktikan hipostesis. Sebagai contoh, dalam skripsi ini ingin diketahui berapa banyak rumah sakit yang masih menggunakan rekam medis konvensional menggunakan kertas sebagai medianya. Dalam teori yang dikemukakan oleh (Ibnualim & Fiarni, 2011) bahwa cara-cara konvensional dalam pengelolaan rekam medis tersebut rentan terhadap masalah-masalah, seperti duplikasi data, temu-balik data yang lama, dan kehilangan data maka dapat dibentuk suatu hipotesis sementara bahwa saat ini

21 27 banyak rumah sakit mengalami masalah-masalah yang telah disebutkan sebelumnya. Untuk membuktikan hipotesis tersebut dilakukanlah pengumpulan data dengan teknik pengumpulan data seperti kuesioner dan wawancara. Adapun teknik-teknik pengumpulan data memiliki instrumen-instrumen penelitian di dalamnya. Akan tetapi, teknik-teknik penelitian ini akan lebih dijelaskan pada sub bab berikutnya. b. Penggunaan Metode Penelitian Kuantitatif Berikut ini adalah keterangan bilamana metode penelitian kuantitatif digunakan, menurut (Sugiyono, 2012) : 1. Bila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas. Masalah adalah merupakan penyimpangan antara yang seharusnya dengan yang terjadi, antara aturan dengan pelaksanaan, antara teori dengan praktek, antara rencana dengan pelaksanaa. Dalam skripsi ini, metode penelitian kuantitatif digunakan untuk menemukan pola penggunaan rekam medis konvensional pada banyak rumah sakit di Jakarta, dan menuntut kelemahan penggunaannya sehingga dapat ditemukan solusi yang lebih baik. 2. Bila peneliti ingin mendapatkan informasi yang yang luas dari suatu populasi. Bila populasi terlalu banyak, maka penelitian tersebut dapat menggunakan sampel. Dalam skripsi ini, yang menjadi subjek penelitian adalah rekam medis yang digunakan oleh banyak rumah sakit. Akan tetapi, merunut pada jumlah rumah sakit yang berada di Indonesia, bahkan di kota sebesar Jakarta, maka jumlahnya akan sangat banyak. Karenanya pada penelitian ini akan menggunakan sampel. 3. Bila ingin diketahui pengaruh perlakuan/treatment tertentu terhadap yang lain. Dalam skripsi ini, ingin diketahui apakah pengaruh dan manfaat yang dapat dirasakan sebelum dan sesudah menerapkan sistem rekam medis elektronik. 4. Bila peneliti ingin menguji suatu hipotesis dalam sebuah penelitian. Dalam skripsi ini, hipotesis yang digunakan berasal dari (Ibnualim & Fiarni, 2011) mengenai kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh rekam medis konvensional.

22 28 5. Bila peneliti ingin mendapatkan data yang akurat mengenai fenomena yang dapat diukur. Pada skripsi ini, fenomena yang dimaksud adalah mengenai penggunaan rekam medis pada banyak rumah sakit di jakarta. 6. Bila ingin menguji terhadap adanya keraguan mengenai validitas suatu teori. Dalam skripsi ini, telah didapatkan standar manual pengaplikasian rekam medis. Akan tetapi pada prakteknya, pengaplikasian rekam medis pada tiap rumah sakit berbeda-beda karena alasan-alasan tertentu. c. Populasi dan Sampel Kata populasi sering digunakan semenjak sekolah dasar sering digunakan untuk menerangkan sekumpulan individu dengan ciri-ciri yang sama, hidup menempati suatu ruang dan waktu yang sama. Sedangkan populasi dalam istilah penelitian, menurut (Sugiyono, 2012), adalah wilayah generalisasi yang tediri atas : obyek/subyek yang mempunya kualitas dan karateristik yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari. Dari pendefinisian tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa populasi tidak selalu makhluk hidup, dan bukan sekedar jumlah objek/subjek yang dipelajari, namun dapat juga mengenai karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh obyek/subyek tersebut. Misalkan akan dilakukan sebuah penelitian pada sebuah rumah sakit X. Rumah sakit ini memiliki sejumlah orang/subyek dan obyek lain. Hal ini berarti populasi dalam arti jumlah. Namun, rumah sakit juga memiliki karakteristik dalam orang-orangnya maupun obyek-obyek pendukung di dalam rumah sakit tersebut. Misalnya motivasi kerja, displin kerja, ataupun pelayanan. Sedangkan obyek-obyek pendukung dapat pula memiliki karateristik seperti prosedur pelayanan, kebijakan perusahaan, atau kebersihan lingkungan. Untuk melakukan sebuah penelitian, peneliti dapat melakukan terhadap populasi. Bila populasi yang tersedia ternyata sangat banyak dan untuk meneliti semua populasi tersebut menyita waktu dan tenaga, maka peneliti dapat mengambil sebagian jumlah populasi tersebut. Sebagian dari jumlah populasi itu disebut sampel, menurut (Sugiyono, 2012). Apa yang dipelajari dari sampel tersebut akan dapat menghasilkan sebuah kesimpulan yang dapat diterapkan

23 29 terhadap populasi. Karenanya, sampel yang diambil dari populasi tersebut harus representatif. d. Teknik Pengambilan Sampel Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel. Secara skematis, teknik sampling dibagi menjadi dua, yakni teknik probability sampling, dan teknik non probability sampling. Gambar 2.13 Macam-Macam Teknik Sampling Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi agar dapat terpilih. Probability sampling meliputi : 1. Simple Random Sampling Pengambilan sampel dilakukan secara acak tanpa memandang strata yang ada pada suatu populasi. 2. Proportionate Stratified Random Sampling Pengambilan sampel ini dilakukan dengan memperhatikan strata dalam populasi secara proporsional. 3. Dispropriate Stratified Random Sampling Pengambilan sampel dengan teknik dilakukan ketika populasi memiliki strata namun tidak proporsional. 4. Cluster Sampling

24 30 Pengambilan sampel ini digunakan ketika objek penelitian sangat banyak dan terbagi secara regional. Sedangkan non probability sampling adalah, berlawanan dengan definisi probability sampling, teknik ini tidak memberikan peluang yang sama kepada setiap anggota populasi agar dapat menjadi sampel dari suatu penenlitian. Teknik ini meliputi atas: 1. Sampling sistematis Pengambilan sampel yang didasari dengan nomor urutan anggota populasi. 2. Sampling kuota Pengambilan sampel dengan memperhatikan ciri-ciri tertentu hingga jumlah kiota yang diinginkan. 3. Sampling incidental Teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yakni siapa saja yang secara kebetulan bertemu dan dipandang sesuai sebagai sumber data. 4. Purposive sampling Teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu, bergantung dengan objek yang diteliti. 5. Sampling jenuh Teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Biasanya karena jumlah populasi relatif sedikit. 6. Snowball sampling Teknik penentuan sampel yang semula berjumlah kecil, kemudian membesar. e. Rumus Penentuan Ukuran Sampel Dalam subbab sebelumnya diterangkan bahwa sampel yang digunakan dalam sebuah penelitian harus representatif, yang artinya kesimpulan yang ditarik dari sampel harus dapat diterapkan kepada populasi. Lalu, berapakah sampel yang harus digunakan agar sampel representatif? Menurut (Sugiyono, 2012) dalam bukunya, tergantung pada tingkat ketelitian atau kesalahan yang dikehendaki. Kadangkala tingkat keltelitian tergantung pada sumber dana, waktu dan tenaga yang tersedia. Semakin besar jumlah sampel, maka tingkat kesalahan akan

25 31 semakin kecil. Hal yang berkebalikan juga berlaku sama bila kecil jumlah sampel, maka akan semakin besar tingkat kesalahan. Berikut ini adalah tabel penentuan jumlah sampel dari populasi tertentu yang dikembangkan dari Isaac dan Micahel, untuk kesalahan 1%, 5%, dan 10% dengan rumus sebagai berikut : Gambar 2.14 Rumus Penentuan Sampel Atau bila diperinci, rumus di atas dapat membentuk tabel sebagai berikut: Gambar 2.15Penentuan Jumlah Sampel Dari Populasi Tertentu Dengan Taraf kesalahan 1%, 5%, dan 10%

26 Rekam Medis a. Pengertian Rekam Medis Pengertian rekam medis dalam Pasal 46 ayat (1) UU Praktik kedokteran adalah berkas yang bersisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan yang telah diberikan kepada pasien. Semantara dalam Peraturan Mentri Kesehatan Nomorr 749a/menkes/Per/XII/1989 tentang Reakam Medis dijelaskan bahwa rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sara pelayanan kesehatan. (Sjamsuhidajat, et al., 2006) b. Manfaat Rekam Medis Berikut ini adalah manfaat-manfaat dari penggunaan rekam medis pasien, yakni: 1. Pengobatan pasien 2. Meningkatkan kualitas pelayanan 3. Pendidikan dan penelitian 4. Pembiayaan 5. Statistik kesehatan 6. Pembuktian masalah hukum, displin, dan etik c. Standar konten rekam Medis Masih dari sumber yang sama, secara umum, rekam medis terdiri atas catatan dan dokumen. Adapun catatan tersebut terdiri dari identitas pasien identitas pasien, pemeriksaan pasien, diagnosis, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain baik yang dilakukan oleh dokter dan dokter gigi atau tenaga kesehatan lainnya yang berkompeten dalam bidangnya. Sedangkan dokumen dalam rekam medis terdiri atas pelengkap catatan tersebut seperti foto rontgen, hasil laboratorium, dan keterangan lain sesuai dengan kepentingannya.

27 33 Berdasarkan manual rekam medis yang dikeluarkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia tahun 2006, standar isi rekam medis terbagi menjadi 2 kategori, yakni : a. Rekam Medis Pasien Rawat Jalan Isi rekam medis sekurang-kurangnya terdiri atas : - Identitas pasien - Pmeriksaan fisik - Diagnosis/Masalah - Tindakan/Pengobatan - Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien b. Rekam Medis Pasien Rawat Inap Isi rekam medis sekurang-kurangnya terdiri atas : - Identitas pasien - Pmeriksaan fisik - Diagnosis/Masalah - Persetujuan tindakan medis (bila ada) - Tindakan/Pengobatan - Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien d. Jenis Rekam Medis Terdapat 2 jenis rekam medis, yaitu rekam medis konvensional (menggunakan media kertas) dan rekam medis elektronik (menggunakan alat elektronik) Rekam Medis Elektronik Sebelum mendefinisikan apa itu rekam medis elektronik, ada baiknya bila terlebih dahulu mendefinisikan apa itu rekam medis. Menurut (Iyer, Levin, & Shea, 2006), rekam medis adalah sebuah dokumen rahasia dan berisikan sejarah kesehatan seorang pasien dari perawatannya di suatu fasilitas kesehatan. Tujuan pembuatan rekam medis adalah sebagai acuan utama prosedur, manajemen resiko dan pengaturan kualitas perawatan pasien yang dapat dilakukan oleh banyak

28 34 fasilitas kesehatan, serta menjadikan rekam medis sebagai database untuk perusahaan asuransi atau kebutuhan kepemerintahan untuk statistik penyakit atau perawatan. Sedangkan rekam medis elektronik, menurut (Kirch, 2008), adalah catatan seumur hidup tentang kesehatan seseorang dalam sebuah sistem berbasis komputer. Akan tetapi, mengutip dari (Hoerbst & Ammenwerth, 2010), sejak konsep rekam medis elektronik pertama kali pada tahun 1990-an, konten, struktur dan teknologi yang digunakan seringkali berubah dan beradaptasi. Namun, ide yang mendasari konsep ini selalu sama yakni memberikan, mempertahankan atau meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Karenanya, meskipun sekarang ini rekam medis elektronik dikembangkan dan diimplementasikan pada basis-basis elektronik yang bermacam-macam, tetapi perlu digarisbawahi bahwa objek utama konsep ini adalah kualitas pelayanan kesehatan dan dapat membantu semua pemiliki kepentingan.

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5. BAB 5 Kesimpulan Dan Saran KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengacu kepada tujuan awal dari penelitian ini yakni membuat

Lebih terperinci

BAB 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang BAB 1. BAB 1 Pendahuluan PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam berbagai bidang pengelolaan data dan informasi yang baik dengan bantuan teknologi informasi semakin dibutuhkan. Salah satu bidang yang dapat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Aplikasi Aplikasi adalah suatu subkelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Pemodelan Objek Pemodelan objek merupakan suatu metode untuk menggambarkan struktur sistem yang memperlihatkan semua objek yang ada pada sistem. (Nugroho, 2005, hal:37).

Lebih terperinci

Unified Modelling Language UML

Unified Modelling Language UML Unified Modelling Language UML Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah "bahasa" yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak.

Lebih terperinci

MAKALAH ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM II USE CASE DIAGRAM

MAKALAH ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM II USE CASE DIAGRAM MAKALAH T02/Use Case Diagram ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM II USE CASE DIAGRAM Nama : Abdul Kholik NIM : 05.05.2684 E mail : ik.kyoe.san@gmail.com Sumber : http://artikel.webgaul.com/iptek/unifiedmodellinglanguage.htm

Lebih terperinci

lainnya. Android juga menggunakan sistem layar sentuh (touch screen) yang memudahkan pelanggan dalam penanganan navigasinya. Para pelaku bisnis telah

lainnya. Android juga menggunakan sistem layar sentuh (touch screen) yang memudahkan pelanggan dalam penanganan navigasinya. Para pelaku bisnis telah APLIKASI PEMESANAN MAKANAN PADA RESTORAN BERBASIS ANDROID DAN PHP MENGGUNAKAN PROTOKOL JSON Anggia Kusumawaty Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma 10 November 2012

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Proyek 2.1.1. Pengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner (2006) Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Android versi 2.2 (Froyo :Frozen Yoghurt) Pada 20 Mei 2010, Android versi 2.2 (Froyo) diluncurkan. Perubahanperubahan umumnya terhadap versi-versi sebelumnya antara lain dukungan

Lebih terperinci

Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM

Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM UML UML (Unified Modeling Language) merupakan pengganti dari metode analisis berorientasi object dan design berorientasi object (OOA&D) yang dimunculkan sekitar akhir

Lebih terperinci

BAB 2. LANDASAN TEORI 2.1. Aplikasi Web Aplikasi merupakan sekumpulan program komputer yang dibuat untuk menolong manusia dalam melakukan tugas tertentu. Dengan kata lain, aplikasi bisa disebut juga dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Tinjauan Pustaka yang berhubungan dengan topik yang penulis bahas adalah sistem penerimaan siswa baru SMA Al-Muayyad Surakarta (http://psb.sma-almuayyad.sch.id/),

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web Aplikasi berbasis web adalah aplikasi yang dijalankan melalui browser dan diakses melalui jaringan komputer. Aplikasi berbasis web

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Sistem Informasi Sistem informasi adalah sekumpulan elemen yang saling bekerja sama baik secara manual atau berbasis komputer yang didalamnya ada pengumpulan, pengolahan, pemprosesan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Dalam membangun sebuah system informasi diperlukan suatu pemahaman mengenai system itu sendiri sehingga tujuan dari pembangunan system informasi dapat tercapai.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. METODE PENELITIAN 2.1.1. Studi Literatur Studi Literatur dilakukan dengan cara mengumpulkan data informasi yang berhubungan dengan sistem informasi berbasis web dan android

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32 /Pojk.04/2014 Tentang Rencana Dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka. Pasal 2. 1.

Lebih terperinci

FRAMEWORK PHP BERBASIS KOMPONEN UNTUK MEMBUAT FORMULIR DAN LAPORAN SECARA OTOMATIS ABSTRAK

FRAMEWORK PHP BERBASIS KOMPONEN UNTUK MEMBUAT FORMULIR DAN LAPORAN SECARA OTOMATIS ABSTRAK 1 FRAMEWORK PHP BERBASIS KOMPONEN UNTUK MEMBUAT FORMULIR DAN LAPORAN SECARA OTOMATIS ALI MUHTAS Program Studi Sistem Informasi S1, Fakultas Ilmu Komputer ABSTRAK Dalam pembangunan aplikasi perlu adanya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. bidang media komunikasi dan informasi. Internet adalah suatu jaringan komputer

BAB II LANDASAN TEORI. bidang media komunikasi dan informasi. Internet adalah suatu jaringan komputer BAB II LANDASAN TEORI 2.1 World Wide Web Dunia internet semakin berkembang, terutama penggunaanya dalam bidang media komunikasi dan informasi. Internet adalah suatu jaringan komputer global, sedangkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Sistem dapat beroperasi dalam suatu lingkungan, jika terdapat unsur unsur yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan utama

Lebih terperinci

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PERSYARATAN PRODUK BAB I PERSYARATAN PRODUK Pada bab ini berisi pendahuluan, tujuan, ruang lingkup proyek, definisi, dan gambaran produk. 1.1 PENDAHULUAN Teknologi hadir untuk memberikan kemudahan-kemudahan terhadap suatu

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR GAMBAR... xvi. DAFTAR TABEL... xxiii. DAFTAR SIMBOL...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR GAMBAR... xvi. DAFTAR TABEL... xxiii. DAFTAR SIMBOL... DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... xvi DAFTAR TABEL... xxiii DAFTAR SIMBOL... xxvi BAB I : PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. uang, dan informasi. Sumber daya tersebut bekerjasama menuju

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. uang, dan informasi. Sumber daya tersebut bekerjasama menuju BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama. Organisasi terdiri dari sejumlah sumber daya manusia, material, mesin, uang, dan

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN APLIKASI PENCATATAN PENANGANAN GANGGUAN PT. TELKOM REGIONAL BANDUNG

PEMBANGUNAN APLIKASI PENCATATAN PENANGANAN GANGGUAN PT. TELKOM REGIONAL BANDUNG PEMBANGUNAN APLIKASI PENCATATAN PENANGANAN GANGGUAN PT. TELKOM REGIONAL BANDUNG TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, di Program Studi Teknik Informatika, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan tahapan atau gambaran yang akan dilakukan dalam melakukan penelitian. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Seni dan Budaya Bali Di Bali sampai saat ini seni dan kebudayaannya masih tetap bertahan dan lestari. Hal ini terjadi karena salah satunya adalah pendukungnya tidak berani

Lebih terperinci

PEMBUATAN APLIKASI PENERIMAAN OUTSOURCING BERBASIS WEB

PEMBUATAN APLIKASI PENERIMAAN OUTSOURCING BERBASIS WEB PEMBUATAN APLIKASI PENERIMAAN OUTSOURCING BERBASIS WEB TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, di Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pasundan Bandung

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. menjelaskan beberapa prinsip umum sistem antara lain: menghadapi keadaan-keadaan yang berbeda.

BAB 2 LANDASAN TEORI. menjelaskan beberapa prinsip umum sistem antara lain: menghadapi keadaan-keadaan yang berbeda. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Menurut Hariyanto (2004, p59), sistem adalah kumpulan objek atau elemen yang saling beinteraksi untuk mencapai satu tujuan tertentu. Ia menjelaskan beberapa prinsip umum

Lebih terperinci

PEMANFAATAN ARDUINO DALAM PENGEMBANGAN SISTEM RUMAH PINTAR BERBASIS MOBILE DAN WEB (Studi Kasus : Penjadwalan Lampu Rumah)

PEMANFAATAN ARDUINO DALAM PENGEMBANGAN SISTEM RUMAH PINTAR BERBASIS MOBILE DAN WEB (Studi Kasus : Penjadwalan Lampu Rumah) PEMANFAATAN ARDUINO DALAM PENGEMBANGAN SISTEM RUMAH PINTAR BERBASIS MOBILE DAN WEB (Studi Kasus : Penjadwalan Lampu Rumah) TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1,

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan pendapat Sugiyono (2003:58) mendefinisikan bahwa:

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan pendapat Sugiyono (2003:58) mendefinisikan bahwa: BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data, sesuai dengan pendapat Sugiyono (2003:58) mendefinisikan bahwa: Objek penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Ciptaningtyas, Ijtihadie, dan Lumayung (2014) bahwa di

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Ciptaningtyas, Ijtihadie, dan Lumayung (2014) bahwa di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Menurut Setiyo (2013) bahwa Pengembangan e-learning merupakan suatu keharusan bagi seluruh perguruan tinggi agar standar mutu pendidikan dapat ditingkatkan. E-learning

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II. 1. Aplikasi Pengertian aplikasi adalah program siap pakai yang dapat digunakan untuk menjalankan perintah dari pengguna aplikasi tersebut dengan tujuan mendapatkan hasil yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem operasi untuk aplikasi bergerak yang mengalami perkembangan yang cukup pesat yaitu Android. Android adalah sistem operasi berbasis Linux dan bersifat open source.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan menguji

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. domain & Web Hosting. Untuk lebih jelas mengenai gambaran umum perusahaan,

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. domain & Web Hosting. Untuk lebih jelas mengenai gambaran umum perusahaan, BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penulis melakukan objek penelitian pada Qwords.com perusahaan penyedia jasa layanan Web Hosting (Web Hosting Provider) yang melayani registrasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Pada dasarnya sistem informasi merupakan suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu

Lebih terperinci

UNIFIED MODELING LANGUAGE

UNIFIED MODELING LANGUAGE UNIFIED MODELING LANGUAGE UML (Unified Modeling Language) adalah metode pemodelan secara visual sebagai sarana untuk merancang dan atau membuat software berorientasi objek. Karena UML ini merupakan bahasa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Pada bab ini dijelaskan mengenai prosedur yang berjalan dan yang diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Struktur Analisis dan Desain Struktur analisis dan desain adalah sebuah metodologi yang di gunakan pada rekayasa perangkat lunak untuk mendeskripsikan sistem kearah fungsional.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Komponen Sumber Daya Manusia dalam Ruang Lingkup Fakultas. Nuraeny (2010) mengemuckakan bahwa Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Komponen Sumber Daya Manusia dalam Ruang Lingkup Fakultas. Nuraeny (2010) mengemuckakan bahwa Sumber Daya Manusia BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komponen Sumber Daya Manusia dalam Ruang Lingkup Fakultas Nuraeny (2010) mengemuckakan bahwa Sumber Daya Manusia yang ada dalam ruang lingkup Universitas khususnya pada tiap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Sistem informasi adalah sebuah kombinasi teratur apapun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang

Lebih terperinci

Gambar Use Case Diagram

Gambar Use Case Diagram 1. Use Case Diagram Use case adalah abstraksi dari interaksi antara system dan actor. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipe interaksi antara user sebuah system dengan sistemnya sendiri melalui

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN WEBSITE KOMUNITAS STUDI KASUS : KOMUNITAS FOTOGRAFI

PENGEMBANGAN WEBSITE KOMUNITAS STUDI KASUS : KOMUNITAS FOTOGRAFI PENGEMBANGAN WEBSITE KOMUNITAS STUDI KASUS : KOMUNITAS FOTOGRAFI TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pasundan Bandung

Lebih terperinci

OOAD (Object Oriented Analysis and Design) UML part 2 (Activity diagram, Class diagram, Sequence diagram)

OOAD (Object Oriented Analysis and Design) UML part 2 (Activity diagram, Class diagram, Sequence diagram) OOAD (Object Oriented Analysis and Design) UML part 2 (Activity diagram, Class diagram, Sequence diagram) Gentisya Tri Mardiani, S.Kom., M.Kom ADSI-2015 Activity Diagram Activity diagram digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengembangan Sistem Informasi 2.1.1 SDLC (System Development Life Cycle) Menurut Dennis, Barbara, dan Roberta (2012:6) System Development Life Cycle (SDLC) merupakan proses menentukan

Lebih terperinci

DAFTAR ISTILAH. Activity Diagram

DAFTAR ISTILAH. Activity Diagram DAFTAR ISTILAH Activity Diagram Actor Admin Adobe Dreamweaver AIX Analysis Apache Aplikasi ASP diagram yang digunakan untuk memodelkan aktivitas bisnis pada suatu sesuatu untuk mewakili peran yang dimiliki

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. proses kerja yang sedang berjalan. Pokok-pokok yang di analisis meliputi analisis

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. proses kerja yang sedang berjalan. Pokok-pokok yang di analisis meliputi analisis BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui proses kerja yang sedang berjalan. Pokok-pokok yang di analisis

Lebih terperinci

II.3.5 Statechart Diagram... II-14 II.3.6 Activity Diagram... II-15 II.3.7 Component Diagram... II-16 II.3.8 Deployment Diagram... II-16 II.3.

II.3.5 Statechart Diagram... II-14 II.3.6 Activity Diagram... II-15 II.3.7 Component Diagram... II-16 II.3.8 Deployment Diagram... II-16 II.3. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN... ii SURAT PERNYATAAN... iii ABSTRAK... iv ABSTRACT... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiii BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab Tinjauan Pustaka memuat uraian gambaran umum dan fungsi-fungsi pada perpustakaan, pengertian sistem informasi, dan kaitan antara perpustakaan dan sistem informasi. 2.1. Perpustakaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Analisis Sistem yang Sedang Berjalan. Untuk merancang sebuah aplikasi mobile pelajaran Kimia dasar untuk

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Analisis Sistem yang Sedang Berjalan. Untuk merancang sebuah aplikasi mobile pelajaran Kimia dasar untuk BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Untuk merancang sebuah aplikasi mobile pelajaran Kimia dasar untuk siswa SMA Negeri 1 Parongpong, maka terlebih dahulu perlu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Aplikasi Web Web aplikasi-disebut "webapps," jaringan-centric ini kategori perangkat lunak mencakup beragam aplikasi. Dalam bentuk yang paling sederhana, webapps bisa sedikit

Lebih terperinci

PEMANFAATAN ARDUINO DALAM PENGEMBANGAN SISTEM KEAMANAN RUMAH BERBASIS WEB

PEMANFAATAN ARDUINO DALAM PENGEMBANGAN SISTEM KEAMANAN RUMAH BERBASIS WEB PEMANFAATAN ARDUINO DALAM PENGEMBANGAN SISTEM KEAMANAN RUMAH BERBASIS WEB TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, di Program Studi Teknik Informatika, Universitas

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Soendoro dan Haryanto (2005), definisi dari sistem dapat

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Soendoro dan Haryanto (2005), definisi dari sistem dapat BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Menurut Soendoro dan Haryanto (2005), definisi dari sistem dapat dilakukan dengan 2 pendekatan, yaitu pendekatan prosedur dan pendekatan komponen. Dengan pendekatan prosedur

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Utama 2.1.1 UMKM Beberapa lembaga atau instansi bahkan UU memberikan definisi Usaha Kecil Menengah (UKM), diantaranya adalah Kementrian Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Sistem Menurut Alfattah (2007:3) sistem adalah sekumpulan objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar objek yang biasa dilihat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Teori Umum 1.1.1 Aplikasi SMS Lokal Komputer Aplikasi SMS Lokal Komputer digunakan untuk pengiriman SMS ke pelanggan dengan menggunakan PC yang disambungkan dengan Handphone agar

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. LAPORAN TUGAS AKHIR... ii

DAFTAR ISI. LAPORAN TUGAS AKHIR... ii DAFTAR ISI LAPORAN TUGAS AKHIR... i LAPORAN TUGAS AKHIR... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xiii INTISARI... xiv ABSTRACT... xv BAB

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Metode Penelitian Banyak metode pengembangan sistem yang tersedia, diantara metode pengembangan sistem tersebut yang paling terkenal adalah System Development Life Cycle (SDLC).

Lebih terperinci

3.1 APLIKASI YANG DITANGANI OLEH CODE GENERATOR

3.1 APLIKASI YANG DITANGANI OLEH CODE GENERATOR BAB III ANALISIS Bab ini berisi analisis mengenai aplikasi web target code generator, analisis penggunaan framework CodeIgniter dan analisis perangkat lunak code generator. 3.1 APLIKASI YANG DITANGANI

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Universitas Padjadjaran yang beralamat di Jl. Ir H. Djuanda No 4 Bandung.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Universitas Padjadjaran yang beralamat di Jl. Ir H. Djuanda No 4 Bandung. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian akan di lakukan di kampus D3 FMIPA dan ilmu komputer Universitas Padjadjaran yang beralamat di Jl. Ir H. Djuanda No 4 Bandung. 3.1.1

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Sistem merupakan kumpulan dari unsur atau elemen-elemen yang saling berkaitan/berinteraksi dan saling memengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada Bab ini menjelaskan mengenai dasar-dasar teori yang digunakan untuk menunjang pembuatan tugas akhir membangun sistem pengolahan data absensi karyawan pada PT.Solusi Coporindo

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian LPJ dan Fungsinya LPJ merupakan singkatan dari Laporan Pertanggung Jawaban. LPJ adalah suatu dokumen tertulis yang disusun dengan tujuan memberikan laporan tentang

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 PERANCANGAN SISTEM Untuk memudahkan pembuatan aplikasi sistem pakar berbasis website, maka akan dibuat model menggunakan UML (Unified Modeling Language). Perlu diketahui metode

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan sistem Pada bagian ini akan dijelaskan beberapa tahapan untuk membuat sebuah aplikasi mulai dari alur aplikasi, perancangan antar muka, perancangan arsitektural,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Fotografi Amir Hamzah Sulaeman mengatakan bahwa fotografi berasal dari kata foto dan grafi yang masing-masing kata tersebut mempunyai arti sebagai berikut: foto artinya cahaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem Sistem merupakan salah satu yang terpenting dalam sebuah perusahaan yang dapat membentuk kegiatan usaha untuk mencapai kemajuan dan target yang dibutuhkan.

Lebih terperinci

PEMBUATAN APLIKASI PENERIMAAN KARYAWAN BERBASIS WEB

PEMBUATAN APLIKASI PENERIMAAN KARYAWAN BERBASIS WEB PEMBUATAN APLIKASI PENERIMAAN KARYAWAN BERBASIS WEB TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, di Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pasundan Bandung oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini banyak perusahaan yang memiliki banyak kegiatan yang harus dilakukan dan untuk mengatur kegiatan tersebut bisa dilakukan secara manual atau secara online.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisa Sistem Perancangan aplikasi kamus Bahasa Sunda berbasis Android dengan menggunakan bahasa pemrograman Java ini merupakan sistem yang mempermudah pengguna

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN APLIKASI WEB UNTUK PENGAJUAN CUTI PEGAWAI SECARA ONLINE. Gandana Akhmad Syaripudin 1, Rinda Cahyana 2

PENGEMBANGAN APLIKASI WEB UNTUK PENGAJUAN CUTI PEGAWAI SECARA ONLINE. Gandana Akhmad Syaripudin 1, Rinda Cahyana 2 PENGEMBANGAN APLIKASI WEB UNTUK PENGAJUAN CUTI PEGAWAI SECARA ONLINE Gandana Akhmad Syaripudin 1, Rinda Cahyana 2 Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu No. 1 Jayaraga Garut 44151

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 64 BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Pengertian Sistem Aplikasi Sistem yang akan dibangun merupakan sistem aplikasi mobile web yang bernama Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kulit. Aplikasi tersebut

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. implementasi serta pasca implementasi.(rizky, 2011:21). performasi dan fungsi yang diinginkan.

BAB II LANDASAN TEORI. implementasi serta pasca implementasi.(rizky, 2011:21). performasi dan fungsi yang diinginkan. BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1 Rekayasa Perangkat Lunak Rekayasa perangkat lunak atau software engineering adalah sebuah disiplin ilmu yang mencakup segala hal yang berhubungan dengan proses pengembangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Informasi Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut :

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : 2.1.1 Sistem Pengertian sistem menurut Williams dan Sawyer (2005, p457) adalah sekumpulan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Sistem merupakan kumpulan dari unsur atau elemen-elemen yang saling berkaitan/berinteraksi dan saling memengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu

Lebih terperinci

PERANGKAT LUNAK PENJUALAN BERBASIS WEB (E-COMMERCE) DI PETERNAKAN AYAM HIAS PARENGNA

PERANGKAT LUNAK PENJUALAN BERBASIS WEB (E-COMMERCE) DI PETERNAKAN AYAM HIAS PARENGNA PERANGKAT LUNAK PENJUALAN BERBASIS WEB (E-COMMERCE) DI PETERNAKAN AYAM HIAS PARENGNA 1 H Agus Salim, 2 Hermawan Julianto 1 Program Studi Manajemen Informatika PKN LPKIA 2 Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

Javascript Basis Data SMBD (Sistem Manajemen Basis Data) DDL (Data Difinition Language)...

Javascript Basis Data SMBD (Sistem Manajemen Basis Data) DDL (Data Difinition Language)... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii BAB I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 2 1.3. Tujuan Penelitian... 3 1.4. Batasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam sebuah infrastruktur perguruan tinggi, kebutuhan akan informasi menuntut adanya suatu sistem yang bisa melayani dengan cepat dan mudah. Khususnya dalam hal ini

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Black Box, Kemahasiswaan, MySQL, PHP, Portfolio, SPKK. v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: Black Box, Kemahasiswaan, MySQL, PHP, Portfolio, SPKK. v Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dewasa ini kebutuhan lulusan yang cerdas, kreatif, dinamis dan kompetitif di industri semakin meningkat. Oleh karena itu membuat SPKK untuk memberikan nilai tambah bagi lulusan dan agar lulusannya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Sekilas Tentang Sistem Ujian Konevensional

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Sekilas Tentang Sistem Ujian Konevensional BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sekilas Tentang Sistem Ujian Konevensional Dalam ujian konvensional,ada beberapa hal yang harus dipenuhi agar ujian bisa dilaksanakan secara layak. Hal yang utama adalah kertas.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1 Analisa Pada pembahasan bab ini, akan dilakukan penganalisaan mengenai analisa dan perancangan pembuatan animasi Iklan Coklat. Dalam mengevaluasi suatu proses diperlukan

Lebih terperinci

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2 PENGANTAR RUP & UML Pertemuan 2 PENGANTAR RUP Rational Unified Process (RUP) atau dikenal juga dengan proses iteratif dan incremental merupakan sebuah pengembangan perangkat lunak yang dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Dalam penelitian ini, alat yang di gunakan adalah sebagai berikut: 1. Perangkat Keras (Hardware) a) Personal Computer (PC)/Laptop 32/64 bit architecture

Lebih terperinci

HUMAN RESOURCES MANAGEMENT ELECTRONIC PEGAWAI PADA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA OLEH : RENY RAMDIANI PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

HUMAN RESOURCES MANAGEMENT ELECTRONIC PEGAWAI PADA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA OLEH : RENY RAMDIANI PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI HUMAN RESOURCES MANAGEMENT ELECTRONIC PEGAWAI PADA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA OLEH : RENY RAMDIANI 41812110121 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2015

Lebih terperinci

BAB III CARA DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III CARA DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III CARA DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Penelitian tentang Sistem Informasi Perusahaan dan Kepegawaian PT. BUHARUM berbasis website menggunakan metode Software Development Life

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Information Technology Infrastructure Library (ITIL) Framework Tujuan Penelitian Ruang Lingkup Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA Information Technology Infrastructure Library (ITIL) Framework Tujuan Penelitian Ruang Lingkup Penelitian 2 sebanyak 92% pada incident bisnis kritis pada tahun 2003. Dari beberapa fakta di atas terbukti bahwa ITIL framework dapat memberikan solusi penanganan incident di perusahaan. Pada penelitian ini, ITIL

Lebih terperinci

I.2 Identifikasi Masalah... I-2. I.3 Rumusan Masalah... I-2. I.4 Tujuan... I-3. I.5 Manfaat... I-3. I.6 Batasan Masalah... I-3

I.2 Identifikasi Masalah... I-2. I.3 Rumusan Masalah... I-2. I.4 Tujuan... I-3. I.5 Manfaat... I-3. I.6 Batasan Masalah... I-3 viii DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... ii SURAT PERNYATAAN... iii ABSTRACT... iv ABSTRAKSI... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR TABEL... xvi BAB I PENDAHULUAN... I-1

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Multimedia 2.1.1 Pengertian Multimedia Menurut Vaughan(2011,p1), Multimedia adalah kombinasi teks, gambar, suara, animasi dan video yang disampaikan kepada user melalui komputer.

Lebih terperinci

TEKNIK PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK (Software Testing Techniques)

TEKNIK PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK (Software Testing Techniques) TEKNIK PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK (Software Testing Techniques) Ujicoba software merupakan elemen yang kritis dari SQA dan merepresentasikan tinjauan ulang yang menyeluruh terhadap spesifikasi,desain dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Tri Utami (2015) dalam penelitiannya yang berjudul pembangunan sistem informasi penjualan obat pada apotek Punung di Pacitan, Jawa Timur. Apotek punung merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, alat yang di gunakan adalah sebagai berikut: 1. Perangkat Keras (Hardware)

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, alat yang di gunakan adalah sebagai berikut: 1. Perangkat Keras (Hardware) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Dalam penelitian ini dibutuhkan beberapa alat dan bahan sebagai penunjang keberhasilan penelitian. Alat dan bahan tersebut adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

2.4.4 Activity Diagram... II Sequence Diagram... II Collaboration Diagram... II Implementasi... II PHP...

2.4.4 Activity Diagram... II Sequence Diagram... II Collaboration Diagram... II Implementasi... II PHP... DAFTAR ISI ABSTRACT... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... xi DAFTAR SIMBOL... xii BAB I... I-1 PENDAHULUAN... I-1 1.1 Latar Belakang... I-1 1.2

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem

BAB II LANDASAN TEORI. suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Bagian-bagian yang memiliki keterkaitan pengoperasian dalam mencapai suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem informasi dapat dibuat

Lebih terperinci

APLIKASI PENGOLAHAN ARSIP SERTIFIKAT PEGAWAI BERBASIS WEB PADA TELKOM LEARNING CENTER

APLIKASI PENGOLAHAN ARSIP SERTIFIKAT PEGAWAI BERBASIS WEB PADA TELKOM LEARNING CENTER APLIKASI PENGOLAHAN ARSIP SERTIFIKAT PEGAWAI BERBASIS WEB PADA TELKOM LEARNING CENTER TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, di Program Studi Teknik Informatika,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI. Aplikasi chatting mobile phone yang menggunakan NetBeans IDE 6.0 yang di

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI. Aplikasi chatting mobile phone yang menggunakan NetBeans IDE 6.0 yang di BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI 3.1 Analisis Tahapan analisis merupakan tahapan yang paling awal dalam membuat sebuah perangkat lunak. Pada tahapan ini dilakukan perancangan terhadap Aplikasi

Lebih terperinci

SEJARAH UML DAN JENISNYA

SEJARAH UML DAN JENISNYA SEJARAH UML DAN JENISNYA Elya Hestika Asiyah e.hestika@yahoo.com :: http://penulis.com Abstrak UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa untuk menetukan, visualisasi, kontruksi, dan mendokumentasikan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI E-RESEARCH STIKOM BALI MULTI PLATFORM SMARTPHONE BERBASIS PHONEGAP

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI E-RESEARCH STIKOM BALI MULTI PLATFORM SMARTPHONE BERBASIS PHONEGAP RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI E-RESEARCH STIKOM BALI MULTI PLATFORM SMARTPHONE BERBASIS PHONEGAP I Gede Suardika STMIK STIKOM Bali Jl Raya Puputan Renon No. 86 Denpasar, (0361) 244445 e-mail: suardika@stikom-bali.ac.id

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iii. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR TABEL... xvii. DAFTAR SIMBOL... xx BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iii. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR TABEL... xvii. DAFTAR SIMBOL... xx BAB I PENDAHULUAN... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xvii DAFTAR SIMBOL... xx BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 2 1.3 Maksud dan Tujuan...

Lebih terperinci