RANCANGAN HIPOTETIK LAYANAN KONSELING DENGAN MENGGUNAKAN PROBLEM SOLVING TRAINING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGELOLA STRES AKADEMIK
|
|
- Hadian Agusalim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 Rancangan Hipotetik Layanan Konseling dengan Menggunakan Problem Solving Training RANCANGAN HIPOTETIK LAYANAN KONSELING DENGAN MENGGUNAKAN PROBLEM SOLVING TRAINING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGELOLA STRES AKADEMIK (Penelitian deskriptif terhadap Peserta Didik Kelas IX SMP Negeri 2 Garut Tahun Ajaran 2014/2015) Dita Mustika Wiati Departemen Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia dita_ mustika13@yahoo.com Dr. Nani M. Sugandhi, M.Pd. Dr. Anne Hafina, M.Pd. Abstrak. Stres akademik memungkinkan peserta didik mengalami perasaan cemas dan terancam ketika dihadapkan pada tuntutan akademik. Aktivitas belajar di sekolah yang dapat menjadi sumber stres bagi peserta didik diantaranya ulangan harian, ujian, mengerjakan tugas, tambahan waktu belajar, dan persaingan prestasi antar peserta didik. Penelitian bertujuan mengetahui gambaran umum gejala stres akademik, dan kemampuan mengelola stres akademik, sebagai dasar dalam merancang layanan konseling untuk meningkatkan kemampuan mengelola stres akademik. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian deskriptif. Partisipan dalam penelitian adalah peserta didik kelas IX SMP Negeri 2 Garut Tahun Ajaran 2014/2015 yang berjumlah 242 peserta didik. Pengumpulan data menggunakan instrumen yang mengukur gejala stres akademik dan kemampuan mengelola stres akademik, berupa angket model force choice. Hasil penelitian (1) tingkat stres akademik berada pada kategori sedang, (2) kemampuan mengelola stres akademik berada pada kategori tinggi, (3) rancangan layanan konseling untuk meningkatkan kemampuan mengelola stres akademik dengan menggunakan problem solving training. Rekomendasi ditujukan kepada guru mata pelajaran, guru BK dan peneliti selanjutnya. Kata Kunci : Stres Akademik, Kemampuan Mengelola Stres Akademik, Problem Solving Training. Abstract. Academic stress allows students to experience feelings of anxiety and threatened when faced with academic demands. Activities in school can be a source of stress for students including daily tests, exams, work on assignments, extra time learning, and competition among students. The purpose of this study was to determine the general description of the symptoms of academic stress, and coping ability, as a basic for development of hypothetical design of counseling with problem solving training to improve coping of academic stress. The study used a quantitative approach with
2 2 Rancangan Hipotetik Layanan Konseling dengan Menggunakan Problem Solving Training descriptive method. Participants in this study were students of grade IX SMPN 2 Garut Academic Year 2014/2015, they were 242 learners. Force choice questionnaire was used as instruments for collecting data to measure academic stress symptoms and coping ability. The results of the study were: (1) The level of academic stress was in moderate category, (2) the level of coping ability was in high category, (3) the design of counseling services to improve coping ability by using problem solving training. Recommendations addressed to teachers, counselor, and next researchers. Keywords : Academic Stress, Coping of Academic Stess, Problem Solving Training PENDAHULUAN Pada saat memasuki jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP), peserta didik berada pada rentang usia tahun, yang termasuk pada kategori remaja, dimana pada masa ini individu mengalami transisi dari masa anak menuju dewasa. Senada dengan pendapat Santrock, masa remaja merupakan masa transisi atau perpindahan dari anak menuju dewasa, yang melibatkan berbagai perubahan kognitif, dan sosial emosional (Santrock, 2008). Ketika memasuki usia remaja, peserta didik dihadapkan pada berbagai perubahan, baik perubahan dalam diri maupun perubahan lingkungan. Dalam menghadapi perubahan selama masa remaja, tidak sedikit peserta didik yang mengalami hambatan, termasuk hambatan yang dialami di lingkungan sekolah. Rainham (dalam Suryani, 2012, hlm.2) menyatakan masa-masa sekolah di satu sisi mampu memberikan pengalaman berharga bagi peserta didik, namun di sisi lain peserta didik dihadapkan pada banyak tuntutan dan perubahan yang cepat, sehingga dapat membuat peserta didik mengalami masa-masa penuh stres. Senada dengan pernyataan Goodman dan LeRoy (dalam Mc.Kean & Misra, 2000, hlm. 41) peserta didik dapat mengalami stres, diantaranya stres yang bersumber dari masalah akademik, keuangan, pengelolaan waktu, dan masalah kesehatan. Aldwin dan Greenberger (dalam Rafidah dkk., 2009, hlm. 16) menyatakan masalah akademik merupakan sumber stres utama bagi peserta didik. Stres yang dialami peserta didik dalam konteks sekolah dikenal dengan istilah stres akademik. Hal ini senada dengan pendapat Calaguas (2011, hlm. 63), stres akademik merupakan stres yang dialami individu dalam setting sekolah. Peserta didik dikatakan mengalami stres akademik manakala peserta didik merasa tidak nyaman, takut, dan khawatir dengan adanya tuntutan-tuntutan akademik, dan menilai tuntutan-tuntutan tersebut dapat mengancam dan membahayakan dirinya. Salah satu penelitian mengenai stres akademik dilakukan oleh Rhabi Nabillah (2013) terhadap peserta didik kelas X SMA Negeri 6 Bandung tahun ajaran 2012/2013 menunjukkan dari 360 peserta didik, sebanyak 62 peserta didik atau 18,2 % menunjukkan gejala stres akademik pada kategori tinggi, 226 peserta didik atau 66,5 % menunjukkan gejala stres akademik pada kategori sedang, dan sebanyak 52 peserta didik atau 15,3 % menunjukkan gejala stres akademik pada kategori rendah. Peserta didik yang mengalami stres akademik menunjukkan perilaku cemas menghadapi ujian, tidak peduli terhadap materi belajar, tidak menguasai kompetensi, tidak betah di sekolah, takut menghadapi guru, tidak dapat
3 3 Rancangan Hipotetik Layanan Konseling dengan Menggunakan Problem Solving Training berkonsentrasi di kelas, ingin pindah kelas, jenuh jika ada pelajaran tambahan, dan lelah mengikuti ekstrakurikuler (Nurdini, 2009). Menurut Helmi (dalam Safaria & Saputra, 2009, hlm. 29), terdapat empat jenis reaksi stres, yaitu reaksi kognitif, psikologis, fisiologis, dan perilaku. Dalam perwujudannya, reaksi stres ini dapat bersifat positif maupun negatif. Reaksi negatif dari stres akademik yang dikutip dari Yusuf (2006, hlm. 109) dan Helmi (dalam Safaria & Saputra, 2009, hlm. 29) adalah sebagai berikut : 1) Reaksi fisik (fisiologis), biasanya muncul dalam bentuk keluhan fisik seperti sakit kepala, jantung berdebar kencang, berkeringat dingin, sering buang air kecil, gangguan tidur, dan mengalami kelelahan fisik. 2) Reaksi pikiran (kognitif), biasanya terlihat pada gejala mudah lupa, sulit berkonsentrasi, berfikir negatif, merasa jenuh, tidak memiliki target, serta sulit menentukan prioritas. 3) Reaksi emosi (psikologis), terlihat dari munculnya kecemasan yang berlebihan, rasa takut, mudah marah, tidak merasakan kepuasan, mudah panik, dan merasa tidak bahagia. 4) Reaksi perilaku, ditandai dengan perilaku mengambil jalan pintas, menarik diri/ menghindar, menyalahkan orang lain, brsikap acuh, serta sulit mendisiplinkan diri. Pada dasarnya individu memiliki kemampuan mengelola stres atau coping, hanya saya kemampuan setiap individu dalam melakukan coping berbeda satu sama lainnya. Lazarus & Folkman (1984, hlm. 141) mendefinisikan coping sebagai proses kognitif dan perilaku dalam mengelola tuntutan yang dinilai melebihi batas kemampuan dan sumber daya yang dimiliki individu, baik internal maupun eksternal.(yudha, 2015). Stres akademik dapat menimbulkan konsekuensi positif maupun negatif, tergantung bagaimana peserta didik mengelolanya (Stevenson & Harper, 2006 dalam Nandamuri & Gowthami, 2013, hlm. 31). Peserta didik yang mengalami stres akademik dan tidak mampu mengelolanya, cenderung berfikir negatif dan merasa tidak mampu untuk menyelesaikan tuntutan akademik yang dibebankan kepadanya. Stres akademik yang tidak dikelola dengan baik dapat mengakibatkan menurunnya kinerja akademik, dan meningkatkan kemungkinan penyalahgunaan zat terlarang, serta mendorong pada perilaku merusak lainnya (Richlin & Hoe dalam Busari, 2012, hlm. 138). Mengingat dampak negatif yang ditimbulkan dari stres akademik, diperlukan suatu layanan yang dapat membantu peserta didik untuk mengatasi permasalahan stres akademiknya. Bimbingan dan Konseling memegang peranan penting dalam membantu peserta didik mengatasi permasalahan stres akademik. Li dan Yen (dalam Calaguas, 2013, hlm. 44) memaparkan peserta didik yang mengalami stres akademik membutuhkan suatu layanan konseling. Layanan konseling yang dapat diberikan kepada peserta didik yang mengalami stres akademik adalah dengan membantu peserta didik agar mampu mengelola stres akademik secara efektif. Jika mengacu pada kompetensi perkembangan peserta didik menurut ASCA pada tujuan sukses akademik menuju sukses hidup, peserta
4 4 Rancangan Hipotetik Layanan Konseling dengan Menggunakan Problem Solving Training didik kelas IX SMP seyogianya mampu menentukan sumber pemicu stres dan mengidentifikasi cara-cara dalam menghadapi stres (dalam Rusmana, 2009, hlm. 121). Salah satu teknik konseling yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kemampuan mengelola stres adalah problem solving training (D Zurrila dkk., 2004, hlm. 251). Problem solving training merupakan bagian dari Cognitive Behavior Therapy (CBT). Problem solving merupakan proses kognitif dan perilaku individu dalam mengidentifikasi atau menemukan solusi efektif atau adaptif dalam menghadapi suatu masalah serta stres dalam kehidupan sehari-hari (D'Zurilla & Nezu, 1999; Nezu, 2002, dalam Nezu, 2004, hlm. 3). Problem solving training bertujuan untuk mencegah atau mengurangi dampak psikologis yang negatif dari masalah, dan meningkatkan positif well-being dengan membantu individu mengatasi stres secara lebih efektif (D Zurilla & Nezu, 2010, hlm. 198). METODE Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif yang memungkinkan dilakukannya pencatatan data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Metode penelitian yang digunakan ialah metode deskriptif. Metode penelitian deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan tingkat stres akademik dan kemampuan mengelola stres akademik peserta didik kelas IX SMP Negeri 2 Garut Tahun Ajaran 2014/2015 yang selanjutnya dijadikan dasar penyusunan rancangan layanan konseling untuk meningkatkan kemampuan mengelola stres akademik dengan menggunakan problem solving training. Pengumpulan data dilakukan menggunakan angket berskala dua (falsh coice dengan alternatif jawaban ya, dan tidak. Pengujian validitas instrumen menggunakan program Mc Excel Hasil pengujian validitas instrumen gejala stres akademik dengan menggunakan rumus biserial titik, menunjukkan dari 42 item pernyataan, diperoleh 35 item pernyataan valid, dan 7 item pernyataan yang tidak valid. Sedangkan hasil pengujian validitas instrumen pengelolaan stres akademik peserta didik dengan menggunakan rumus biserial titik, menunjukkan dari 43 item pernyataan diperoleh 38 item pernyataan valid, dan 5 item pernyataan yang tidak valid. Hasil uji reliabilitas instrumen gejala stres akademik memiliki nilai reliabilitas 0.809, Sedangkan hasil uji reliabilitas instrumen pengelolaan stres akademik menunjukan nilai reliabilitas 0,757 dan termasuk pada kriteria tinggi. HASIL PENELITIAN Berdasarkan hasil pengolahan data gejala stres akademik, dapat diketahui sebagian besar peserta didik, yaitu sebanyak 64,2% (181 peserta didik) menunjukkan gejala stres akademik pada kategori sedang. Sebagian lainnya, yaitu 19,8% (56 peserta didik) menunjukkan gejala stres akademik pada kategori rendah, dan 16,0% (45 peserta didik) menunjukkan gejala stres akademik pada kategori tinggi. Dengan demikian secara umum gejala stres akademik peserta didik kelas IX SMP Negeri 2 Garut berada pada kategori sedang. Artinya peserta didik mengalami gejala stres akademik pada sebagian indikator dari aspek gejala stres akademik, yaitu gejala pada aspek fisik (sakit kepala, jantung berdebar kencang, berkeringat dingin, sering buang air kecil, gangguan tidur, kelelahan
5 5 Rancangan Hipotetik Layanan Konseling dengan Menggunakan Problem Solving Training fisik), gejala pada aspek pikiran (mudah lupa, sulit berkonsentrasi, berfikir negatif, merasa jenuh, tidak memiliki target, sulit menentukan prioritas), gejala pada aspek emosi (cemas, takut, mudah marah, tidak merasakan kepuasan, mudah panik, merasa tidak bahagia), dan gejala pada aspek perilaku (mengambil jalan pintas, menarik diri/menghindar, menyalahkan orang lain, bersikap acuh, sulit mendisiplinkan diri) ketika dihadapkan pada situasi atau tuntutan akademik yang dipersepsi secara negatif. Berdasarkan hasil pengolahan data kemampuan mengelola stres akademik, dapat diketahui sebagian besar peserta didik kelas IX SMP Negeri 2 Garut, yaitu sebanyak 57,1% (161 peserta didik) memiliki kemampuan mengelola stres akademik pada kategori tinggi. Sebagian lainnya, yaitu sebanyak 41,8% (118 peserta didik) memiliki kemampuan mengelola stres akademik pada kategori sedang, dan sebanyak 1,1% (3 peserta didik) memiliki kemampuan mengelola stres akademik yang rendah. Dengan demikian dapat disimpulkan secara umum kemampuan mengelola stres akademik peserta didik kelas IX SMP Negeri 2 Garut Tahun Ajaran 2014/2015 berada pada kategori tinggi. Hal ini menunjukkan sebagian besar peserta didik mampu menggunakan strategi pengelolaan stres (coping) ketika menghadapi hampir semua aktivitas dan situasi akademik yang dipersepsi negatif. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka diperoleh kesimpulannya sebagai berikut: 1) Sebagian besar peserta didik menunjukkan gejala stres akademik pada kategori sedang, sebagian lainnya menunjukkan gejala stres akademik pada kategori tinggi dan rendah. 2) Sebagian besar peserta didik memiliki kemampuan mengelola stres akademik pada kategori tinggi, sebagian lainnya memiliki kemampuan mengelola stres akademik pada kategori sedang. Sebagian kecil peserta didik memiliki kemampuan mengelola stres akademik pada kategori rendah. 3) Berdasarkan temuan penelitian mengenai tingkat gejala stres akademik dan kemampuan mengelola stres akademik peserta didik kelas IX SMP Negeri 2 Garut Tahun Ajaran 2014/2015, disusun layanan konseling dengan menggunakan problem solving training untuk meningkatkan kemampuan mengelola stres akademik. Fokus pengembangan layanan konseling didasarkan pada peserta didik yang menunjukkan gejala stres akademik tinggi, serta memiliki kemampuan mengelola stres akademik yang rendah, yaitu 3 (tiga) peserta didik.
6 6 Rancangan Hipotetik Layanan Konseling dengan Menggunakan Problem Solving Training REFERENSI Busari. (2012). Identifying difference in perceptions of academic stress and reaction to stressors based on gender among first year university students. International Journal of Humanities and Social Science, 2 (14), hlm Calaguas, G. (2011). Curriculum and sex-specific differences in academic stress arising from perceived expectations. International Journal of Human and Social Sciences, 6 (1), hlm Calaguas, G. (2013). Parents/ teachers and self-expectations as sources of academic stress. International Journal of Research Studies in Psychology, 2 (1), hlm D Zurilla, T.J. dkk. (2004). Social problem solving: theory and assessment, dalam Social Problem Solving: Theory, Research, and Training. Washington: American Psychological Association D Zurilla &. Nezu. (2010). Problem solving therapy. Dalam Dobson, K.S. (Penyunting), Handbook of cognitive-behavioral therapies (hlm ). New York : The Guilford Press. Lazarus & Folkman. (1984). Stress, appraisal, and coping. New York: Springer Publishing Company. Mc.Kean & Misra. (2000). College Students Academic Stress and Its Relation to Their Anxiety, Time Management, and Leisure Satisfaction. American Journal of Health Studies, 16(1), pp Nandamuri, P.P. & Gowthami. (2013). Sources of academic stress a study on management students. ITM Business School: Hunter Road, Warangal: India. hlm Nezu, A.M. (2004). Problem solving and behavior therapy revisited. Association for Advancement of Behavior Therapy, (35), hlm Nurdini, K. (2009). Efektivitas konseling kognitif perilaku untuk mengelola stres akademik siswa smk. (Skripsi). Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, UPI. Rafidah, K. dkk. (2009). The impact of perceived stress and stress factors on academic performance of pre-diploma science student : a Malaysian study. International Journal of Scientific Research in Education, 2 (1), hlm Rusmana, N. (2009). Bimbingan dan konseling kelompok di sekolah: metode, teknik, dan aplikasi. Bandung: Rizqi Press. Safaria, T. & Saputra, N.E. (2009). Manajemen emosi. Jakarta : Bumi Aksara. Santrock, J. W. (2008). Adolescence: Perkembangan Remaja. Jakarta : Erlangga. Suryani, Y. (2012). Program bimbingan kelompok untuk meningkatkan kemampuan siswa mengelola stres sekolah. (Tesis). Sekolah Pasca Sarjana UPI. Yudha, Eka Sakti.(2015) Bimbingan dan konseling di sekolah. Bandung. [ONLINE]. Tersedia:
7 7 Rancangan Hipotetik Layanan Konseling dengan Menggunakan Problem Solving Training END_DAN_BIMBINGAN/ %20- %20Eka%20Sakti%20Yudha/ Yusuf, S. (2006). Mental hygiene. Bandung: Maestro.
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Siswa yang memasuki lingkungan sekolah baru, memiliki harapan dan tuntutan untuk mencapai kesuksesan akademik serta dapat mengatasi hambatan yang ada. Kemampuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu suatu pendekatan yang memungkinkan dilakukan pencatatan dan penganalisisan data hasil penelitian dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap individu di dunia ini melewati fase-fase perkembangan dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia ini melewati fase-fase perkembangan dalam hidupnya. Secara kronologis, individu yang memasuki masa remaja awal berada pada rentang usia
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui derajat self-efficacy belief pada siswa kelas XI. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik survey dan pengambilan data melalui kuesioner.
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran konsep diri pada siswa kelas XII yang mengambil jurusan IPA dan IPS di SMA X Bandung beserta dimensi-dimensi konsep diri serta kaitannya dengan
Lebih terperinciFaktor Penyebab Kecemasan Peserta Didik dalam Menghadapi Ujian Nasional di SMP Negeri 1 Sasak Ranah Pasisie Kabupaten Pasaman Barat.
Faktor Penyebab Kecemasan Peserta Didik dalam Menghadapi Ujian Nasional di SMP Negeri 1 Sasak Ranah Pasisie Kabupaten Pasaman Barat Oleh: Yulia Musnika Fitria Kasih Rahma Wira Nita Mahasiswa Bimbingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Remaja merupakan salah satu periode penting dalam rentang kehidupan manusia yang berada diantara tahap anak dan tahap dewasa. Menurut Santrock (2003, hlm.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dunia ini. Dalam pendidikan formal dan non- formal proses belajar menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belajar merupakan inti dari pendidikan. Tanpa belajar tidak akan ada pendidikan. Karena belajar adalah proses untuk berubah dan berkembang. Setiap manusia sepanjang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN Bab I merupakan bab perkenalan, di dalamnya dipaparkan mengenai; latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN TERHADAP PENYAKIT DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PENDERITA KANKER PAYUDARA BANDUNG CANCER SOCIETY RIO HATTU ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN TERHADAP PENYAKIT DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PENDERITA KANKER PAYUDARA BANDUNG CANCER SOCIETY RIO HATTU ABSTRAK Penelitian mengenai kanker payudara menunjukkan bahwa penerimaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian membutuhkan objek yang akan diteliti sebagai sumber data, objek disesuaikan dengan masalah-masalah yang dikemukakan dalam penelitian.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa peralihan dari kanak-kanak menuju dewasa.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa peralihan dari kanak-kanak menuju dewasa. (Stanley Hall dalam Panuju, 2005). Stres yang dialami remaja berkaitan dengan proses perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan sarana untuk belajar bagi setiap individu dengan mengembangkan dan mengasah keterampilan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan sarana untuk belajar bagi setiap individu dengan mengembangkan dan mengasah keterampilan yang dimilikinya melalui Perguruan Tinggi. Perguruan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan, Metode dan Desain Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah [Type text] Pendidikan adalah faktor utama dalam menentukan tingkat kemajuan suatu bangsa, baik atau buruknya masa depan bangsa ditentukan oleh pendidikan saat
Lebih terperinciPENGARUH RATIONAL-EMOTIVE BEHAVIORAL THERAPY TERHADAP PENINGKATAN STRATEGI COPING MENGATASI KECEMASAN MENGHADAPI PERKULIAHAN
14 Pengaruh Rational-emotive Behavioral Therapy Terhadap Peningkatan Strategi Coping Mengatasi... PENGARUH RATIONAL-EMOTIVE BEHAVIORAL THERAPY TERHADAP PENINGKATAN STRATEGI COPING MENGATASI KECEMASAN MENGHADAPI
Lebih terperinciEFEKTIVITAS STRATEGI COPING SKILLS UNTUK MENGURANGI KEJENUHAN BELAJAR (BURNOUT) SISWA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan aset yang tak ternilai bagi individu dan masyarakat. Secara filosofis dan historis, pendidikan menggambarkan suatu proses yang melibatkan
Lebih terperinciTINGKAT STRES PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ANGKATAN 2013
TINGKAT STRES PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ANGKATAN 2013 DISUSUN OLEH : KEVIN DILIAN SUGANDA (100100075) FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2013
Lebih terperinciEMA SAFITRI
1 GAMBARAN KECEMASAN AKADEMIK SISWA DI SMA NEGERI UNGGUL ACEH TIMUR S k r i p s i Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Ujian Sarjana Psikologi Disusun Oleh: EMA SAFITRI 051301056 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS
Lebih terperinciGAMBARAN COPING STRESS MAHASISWA BK DALAM MENGIKUTI PERKULIAHAN DI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
13 GAMBARAN COPING STRESS MAHASISWA BK DALAM MENGIKUTI PERKULIAHAN DI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA Anies Andriyati Devi 1 Dra.Retty Filiani 2 Dra.Wirda Hanim, M.Psi 3 Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinci2016 HUBUNGAN SENSE OF HUMOR DENGAN STRES REMAJA SERTA IMPLIKASINYA BAGI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Stres merupakan fenomena umum yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dalam kehidupan sehari-hari, terdapat beberapa tuntutan dan tekanan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Helmi Rahmat, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Stres merupakan suatu permasalahan yang sering menjadi perbincangan dalam kehidupan sehari-hari. Stres dapat dialami dalam berbagai situasi yang berbeda.
Lebih terperinciJURNAL OLEH: FAJAR KUSUMAJATI K
PEMBERIAN INFORMASI TENTANG KONSEP DIRI POSITIF MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENUMBUHKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA KELAS VII SMP N 7 KLATEN TAHUN AJARAN 2013/2014 JURNAL OLEH: FAJAR KUSUMAJATI K3109031
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
37 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan, Metode dan Teknik Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Secara spesifik, pendekatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
45 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini merupakan bagian metode penelitian yang terdiri atas desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, variabel dan definisi operasional, instrumen penelitian, prosedur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. permasalahan, persoalan-persoalan dalam kehidupan ini akan selalu. pula menurut Siswanto (2007; 47), kurangnya kedewasaan dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia hidup selalu dipenuhi oleh kebutuhan dan keinginan. Seringkali kebutuhan dan keinginan tersebut tidak dapat terpenuhi dengan segera. Selain itu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ela Nurlaela Sari, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Masa remaja merupakan masa dimana setiap individu mengalami perubahan yang drastis baik secara fisik, psikologis, maupun lingkup sosialnya dari anak usia
Lebih terperinci2015 EFEKTIVITAS PROBLEM FOCUSED COPING DALAM MEREDUKSI STRES AKADEMIK
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia tidak pernah statis, tetapi cenderung mengalami berbagai perubahan dalam dirinya. Dengan berbagai perubahan itu manusia rentan terkena stres. Begitupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara psikologi peserta didik Sekolah Menengah Pertama (SMP) tengah memasuki masa pubertas, yakni suatu masa ketika individu mengalami transisi dari masa kanak-kanak
Lebih terperinciKata Kunci: Sekolah Engagement, metode deskriptif, Convenience sampling.
Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk menentukan Sekolah Keterlibatan siswa reguler SMP Inklusi "X" di kota Bandung. Judul penelitian ini adalah "Studi Deskriptif Tentang Sekolah Keterlibatan siswa reguler
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini berjudul Studi Deskriptif mengenai Student Centered Learning yang Diterapkan pada Siswa di SMA X Bandung. Student Centered Learning (SCL) merupakan pendekatan pembelajaran yang memadukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap individu seringkali dihadapkan pada kesulitan-kesulitan dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap individu seringkali dihadapkan pada kesulitan-kesulitan dan tantangan-tantangan dalam menjalani kehidupannya. Tantangan tersebut akan dihadapi pada setiap
Lebih terperinciPENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU PRO-SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016
PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU PRO-SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh : Dian Setyorini ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinciPENGARUH KONFORMITAS DAN HARGA DIRI TERHADAP KECENDERUNGAN MENJADI KORBAN KEKERASAN (BULLYING VICTIM) PADA REMAJA
PENGARUH KONFORMITAS DAN HARGA DIRI TERHADAP KECENDERUNGAN MENJADI KORBAN KEKERASAN (BULLYING VICTIM) PADA REMAJA NUR IKHSANIFA Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda INTISARI Penelitian
Lebih terperinci/cc Prrl t^l,"s -L ARTIKEL ILMIAH. FAKTOR PE,I\TYEBAB TERJADINYA STRES SEKOLAH PESERTA DII}IK DI IVITs NI.GERI LUBUK BUAYA PADANG
FAKTOR PE,I\TYEBAB TERJADINYA STRES SEKOLAH PESERTA DII}IK DI IVITs NI.GERI LUBUK BUAYA PADANG ARTIKEL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata l) lb
Lebih terperinciABSTRAK Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Judul penelitian ini adalah Perancangan dan Uji Coba Modul Pelatihan School Engagement pada Siswa/i kelas VII SMP X Kabupaten Bandung. Maksud dilakukannya penelitian ini adalah untuk merancang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jiwa, kepribadian serta mental yang sehat dan kuat. Selayaknya pula seorang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa adalah salah satu bagian dari civitas akademika pada perguruan tinggi yang merupakan calon pemimpin bangsa di masa yang akan datang. Untuk itu diharapkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat
Lebih terperinciSTUDI MENGENAI DERAJAT STRES DAN COPING STRATEGY PADA KOAS FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS PADJADJARAN ANGKATAN 2009
STUDI MENGENAI DERAJAT STRES DAN COPING STRATEGY PADA KOAS FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS PADJADJARAN ANGKATAN 2009 RAHAYU AGUSTINA ABSTRACT Program Pendidikan Profesi Dokter Gigi cenderung menimbulkan
Lebih terperinciPERANAN GURU BK DALAM MEMBENTUK KONSEP DIRI (SELF CONCEPT) PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 11 PADANG. Oleh: Fitri Yumilda * Fitria Kasih ** Nofrita **
PERANAN GURU BK DALAM MEMBENTUK KONSEP DIRI (SELF CONCEPT) PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 11 PADANG Oleh: Fitri Yumilda * Fitria Kasih ** Nofrita ** *) Mahasiswa BK STKIP PGRI Sumatera Barat **) Dosen Pembimbing
Lebih terperinciPROFIL KECEMASAN PESERTA DIDIK DALAM MERENCANAKAN ARAH KARIR PADA KELAS X DI SMA NEGERI 4 PADANG ARTIKEL E JURNAL DORA VISIA NPM:
PROFIL KECEMASAN PESERTA DIDIK DALAM MERENCANAKAN ARAH KARIR PADA KELAS X DI SMA NEGERI 4 PADANG ARTIKEL E JURNAL DORA VISIA NPM: 10060076 PROGAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN
Lebih terperinciDUKUNGAN DOSEN DAN TEMAN SEBAYA DENGAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
DUKUNGAN DOSEN DAN TEMAN SEBAYA DENGAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO Dian Lati Utami, Dian Ratna Sawitri Fakultas Psikologi,
Lebih terperinciPROFIL THE PHYSICAL SELF OF WELLNESS MAHASISWA S1 FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA (Studi Deskriptif Pada Angkatan )
Profil The Physical Self Of Wellness Mahasiswa S1 Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta 81 PROFIL THE PHYSICAL SELF OF WELLNESS MAHASISWA S1 FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Komunikasi merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia. Komunikasi menyentuh segala aspek kehidupan manusia, tidak ada kegiatan yang dilakukan oleh
Lebih terperinciKata kunci : wellness, emotional-mental wellness,intellectual wellness, physical wellness, social wellness, spiritual wellness.
ABSTRAK Penelitian dilakukan untuk mengetahui derajat masing-masing dimensi wellness pada mahasiswa semester akhir Fakultas Psikologi di Universitas X Kota Bandung. Penarikan sampel menggunakan snowball
Lebih terperinciABSTRAK. (Kata kunci : College adjustment ) Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran kemampuan college adjustment. Rancangan penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan menggunakan teknik survei. Sampel dalam penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap orang cenderung pernah merasakan kecemasan pada saat-saat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap orang cenderung pernah merasakan kecemasan pada saat-saat tertentu, dan dengan tingkat yang berbeda-beda. Kecemasan merupakan salah satu bentuk emosi
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh Fera Praciliani NIM
PROFIL PENERIMAAN DIRI (SELF ACCEPTANCE) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Departmen Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Oleh Fera Praciliani NIM 1104559
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Self Efficacy 2.1.1 Pengertian Self Efficacy Self efficacy berasal dari teori Bandura (1997) yaitu teori kognisi belajar sosial. Teori kognisi belajar sosial mengacu pada kemampuan
Lebih terperinciDESKRIPSI GEJALA STRES AKADEMIK DAN KECENDERUNGAN PILIHAN STRATEGI KOPING SISWA BERBAKAT
INDONESIAN Deskripsi JOURNAL Gejala Stress OF EDUCATIONAL Akademik dan Kecenderungan COUNSELING Pilihan Strategi Koping Volume 1, No. 2, Juli 2017: Page 197-208 Siswa Berbakat ISSN 2541-2779 (Print) ISSN
Lebih terperinciMASALAH-MASALAH PESERTA DIDIK PINDAH SEKOLAH KE SMA ADABIAH PADANG. Oleh: Sefriani. Fitria Kasih Yusnetti ABSTRACT
MASALAH-MASALAH PESERTA DIDIK PINDAH SEKOLAH KE SMA ADABIAH PADANG Oleh: Sefriani Fitria Kasih Yusnetti Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT The problem in this study is
Lebih terperinciDAFTAR ISI. JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN... iii. PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN...
ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui derajat stres yang dialami ko-ass yang bertugas di Rumah Sakit X Bandung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik survei.
Lebih terperinciAbstrak. Universitas Kristen Maranatha
Abstrak Penelitian ini dilaksanakan untuk mendapatkan gambaran mengenai academic adjustment pada mahasiswa baru program studi Administrasi Perhotelan STP X di Bandung. Pemilihan sampel menggunakan metode
Lebih terperinciPENYEBAB KETIDAKHADIRAN PESERTA DIDIK DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SMP NEGERI 11 PADANG. Oleh. Mita Fauzia. Afrizal Sano. Ahmad Zaini ABSTRACT
PENYEBAB KETIDAKHADIRAN PESERTA DIDIK DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SMP NEGERI 11 PADANG Oleh Mita Fauzia Afrizal Sano Ahmad Zaini ABSTRACT This study aimed to describe the causes of absenteeism of
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Memasuki masa pensiun merupakan salah satu peristiwa di kehidupan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Memasuki masa pensiun merupakan salah satu peristiwa di kehidupan yang membutuhkan adaptasi bagi siapa saja yang akan menjalankannya. Setiap individu yang akan
Lebih terperinciEFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS X SMA NEGERI 1 PAINAN
EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS X SMA NEGERI 1 PAINAN Silvia Afdalina 1, Rahma Wira Nita 2, Rici Kardo 2 1 Mahasiswa Program Studi Bimbingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin menyadari pentingnya mendapatkan pendidikan setinggi mungkin. Salah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan jaman yang semakin maju menuntut masyarakat untuk semakin menyadari pentingnya mendapatkan pendidikan setinggi mungkin. Salah satu tujuan seseorang
Lebih terperinciREGULASI DIRI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 2 SIJUNJUNG
1 REGULASI DIRI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 2 SIJUNJUNG JURNAL Oleh: ANDI PRIMA KURNIA NPM: 11060064 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
Lebih terperinciTHE PROBLEM EXPERIENCED BY JUNIOR HIGH SCHOOL NUMBER 3 RUMBIO JAYA
1 THE PROBLEM EXPERIENCED BY JUNIOR HIGH SCHOOL NUMBER 3 RUMBIO JAYA Nurazmi 1, Tri Umari 2, Rosmawti 3 Email:nurazmicubadak@gmai.com, t.umari@yahoo.co.id, rosandi5658@gmail.com No HP:081365683085,08126858328,
Lebih terperinci2016 HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN SEBELUM BERTANDING DENGAN PERFORMA ATLET PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga tim yang berkembang dalam masyarakat saat ini salah satunya adalah bolabasket. Olahraga bolabasket sudah mengalami banyak perubahan dari pertama lahirnya
Lebih terperinciNEVER BE AFRAID HUBUNGAN ANTARA FEAR OF FAILURE
NEVER BE AFRAID HUBUNGAN ANTARA FEAR OF FAILURE DAN PROKRASTINASI AKADEMIK Ivan Sebastian Fakultas Psikologi, Universitas Surabaya Sebastian.ivan28@gmail.com ABSTRAK Prokrastinasi merupakan kecenderungan
Lebih terperinciPEDOMAN WAWANCARA DAN OBSERVASI
PEDOMAN WAWANCARA DAN OBSERVASI Pedoman Wawancara 1. Latar belakang berkaitan dengan timbulnya kecemasan - Kapan anda mulai mendaftar skripsi? - Bagaimana perasaan anda ketika pertama kali mendaftar skripsi?
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Dalam penelitian ini telah dilaksanakan suatu perancangan program pelatihan yang diberikan pada mahasiswa Fakultas Psikologi Angkatan 2007 Universitas X Bandung yang memiliki kemandirian bidang
Lebih terperinciFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KEPUASAN SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI (Studi Kasus Pada Siswa Kelas XII Jurusan IPS SMA N 1 Ngemplak Tahun Ajaran 2011/2012) SKRIPSI Oleh : Puji Wahono K7408252 FAKULTAS
Lebih terperinciDAFTAR ISI v. KATA PENGANTAR.. i ABSTRAK iii ABSTRACT iv. DAFTAR TABEL viii DAFTAR BAGAN... ix DAFTAR LAMPIRAN. x
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai derajat culture shock pada mahasiswa Buton tingkat I angkatan 2012 di Politeknik X Bandung. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian
Lebih terperinciPERBEDAAN MINAT BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR SISWA TERHADAP PEMILIHAN SEKOLAH LANJUTAN ATAS DI SMP NEGERI 1 SAMBIREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014
PERBEDAAN MINAT BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR SISWA TERHADAP PEMILIHAN SEKOLAH LANJUTAN ATAS DI SMP NEGERI 1 SAMBIREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh: RINI MUKTI HADIATI NIM K8409055 FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dan tuntutan kehidupan (Sunaryo, 2013). Menurut Nasir & Muhith (2011) stres
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Stres adalah gangguan pada tubuh dan pikiran yang disebabkan oleh perubahan dan tuntutan kehidupan (Sunaryo, 2013). Menurut Nasir & Muhith (2011) stres merupakan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU ASERTIF PADA SISWA KELAS X TEKNIK KOMPUTER JARINGAN 1 SMK NEGERI 1 WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN 2015/2016
HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU ASERTIF PADA SISWA KELAS X TEKNIK KOMPUTER JARINGAN 1 SMK NEGERI 1 WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh : Pudyastuti Widhasari ABSTRAK Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Setiap orang pasti pernah mengalami masalah yang menjadi tekanan di
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap orang pasti pernah mengalami masalah yang menjadi tekanan di dalam hidup dan situasi seperti ini dapat menimbulkan stres. Lazarus & Folkman (1984) menyatakan
Lebih terperinciPengaruh Metode Modelling Dalam Layanan Klasikal Terhadap Peningkatan Self Regulated Learning
Pengaruh Metode Modelling Dalam Layanan Klasikal Terhadap Peningkatan Self Regulated Learning PENGARUH METODE MODELLING DALAM LAYANAN KLASIKAL TERHADAP PENINGKATAN SELF REGULATED LEARNING ( Studi Kuasi
Lebih terperinciAbstrak. i Universitas Kristen Maranatha
Abstrak Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui motivasi berprestasi dalam bidang akademik pada siswa pecandu game online yang berusia 13-17 tahun di warnet X kota Y. Pemilihan sampel menggunakan
Lebih terperinciPERBEDAAN TINGKAT BURNOUT BELAJAR SISWA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN KELAS VIII DI SMP NEGERI 3 PEDAN
Perbedaan Tingkat Burnout... (Roni Budi Jatmiko) 11 PERBEDAAN TINGKAT BURNOUT BELAJAR SISWA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN KELAS VIII DI SMP NEGERI 3 PEDAN DIFFERENT SCALE OF BURNOUT STUDYING ON 8 TH GRADE MALE
Lebih terperinciAbstrak. iii Universitas Kristen Maranatha
Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kontribusi sumber-sumber self efficacy terhadap self efficacy siswa dalam mata pelajaran matematika pada siswa kelas IX di SMP X Bandung. Subjek
Lebih terperinciABSTRAK. ii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Judul penelitian ini adalah Perancangan dan Uji Coba Modul Pelatihan Selfregulation Fase Forethought Bidang Akademik pada Siswa/i kelas VIII SMP X Bandung. Maksud dilakukannya penelitian ini adalah
Lebih terperinciIndonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application
IJGC 5 (1) (2016) Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jbk PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN SELF-CONTROL
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN STRES AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT PERTAMA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN STRES AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT PERTAMA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG Hantoro Adhi Mulya, Endang Sri Indrawati Fakultas Psikologi,
Lebih terperinci2013 EFEKTIVITAS TEKNIK SELF INSTRUCTION UNTUK MEREDUKSI KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan dalam mencapai tujuan pendidikan tidak terlepas dari pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah. Pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam dunia pendidikan, sebutan UN atau Ujian Nasional sudah tidak asing
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia pendidikan, sebutan UN atau Ujian Nasional sudah tidak asing lagi di telinga. Menteri Pendidikan Nasional, Muhamad Nuh (dalam Haryo, 2010) menjelaskan bahwa
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN PENGGUNAAN STRATEGI COPING PADA MAHASISWA YANG SEDANG MENYUSUN SKRIPSI DI JURUSAN BK ANGKATAN 2008 FIP UNJ
Catatan: BANYAK KUTIPAN Hubungan Tingkat Stres Dengan Penggunaan Strategi Coping Pada Mahasiswa Yang Sedang... 107 HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN PENGGUNAAN STRATEGI COPING PADA MAHASISWA YANG SEDANG MENYUSUN
Lebih terperinciLAPORAN PENELITIAN PERILAKU BERHUTANG DENGAN PERASAAN SENANG PADA MAHASISWA
LAPORAN PENELITIAN PERILAKU BERHUTANG DENGAN PERASAAN SENANG PADA MAHASISWA Oleh : Mohamad Iksan NIS : 151095156 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN BUDAYA UNIVERSITAS GAJAYANA MALANG 2015
Lebih terperinciSTRATEGI MEMINIMASI STRES KERJA OPERATOR BERDASARKAN FAKTOR PEMICU STRES KERJA PADA PT AGRONESIA INKABA *
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.01 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2015 STRATEGI MEMINIMASI STRES KERJA OPERATOR BERDASARKAN FAKTOR PEMICU STRES
Lebih terperinciABSTRAK HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DAN PRESTASI AKADEMIK PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS DI DENPASAR
ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DAN PRESTASI AKADEMIK PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS DI DENPASAR Kecemasan adalah sebuah reaksi yang timbul dari suatu masalah atau stresor. Reaksi kecemasan
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Ilmu Psikologi mendefinisikan memori sebagai sebuah proses pengkodean, penyimpanan, dan pemanggilan kembali informasi. Rehearsal adalah proses mengulang informasi secara sadar untuk meningkatkan
Lebih terperinciAbstrak. v Universitas Kristen Maranatha
Abstrak Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan pengaruh coping stress terhadap kinerja pada pilot maskapai penerbangan X. Sampel penelitian ini berjumlah 71 orang pilot. Pemilihan
Lebih terperinciABSTRAK Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Judul penelitian ini adalah Perancangan dan Uji Coba Teknik Konseling Individual dalam Menurunkan Derajat Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Magister Psikologi Yang Sedang Mengerjakan Usulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. akselerasi memberikan kesempatan bagi para siswa dalam percepatan belajar dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia sudah mengalami kemajuan yang begitu pesat. baik dari segi kurikulum maupun program penunjang yang dirasa mampu untuk mendukung peningkatan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH SOLVE CREATE SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII-2 SMP NEGERI 13 PEKANBARU
71 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH SOLVE CREATE SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII-2 SMP NEGERI 13 PEKANBARU maidadeli@yahoo.co.id SMP Negeri 13 Pekanbaru,
Lebih terperinciFAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN KARIR PESERTA DIDIK KELAS XII DI SMK NEGERI 1 PAINAN Oleh:
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN KARIR PESERTA DIDIK KELAS XII DI SMK NEGERI 1 PAINAN Oleh: Syefni Liliawati. D Bimbingan dan Konseling, STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT This research is supported
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang khas yang menghadapkan manusia pada suatu krisis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap manusia dalam kehidupannya bisa menghadapi masalah berupa tantangan, tuntutan dan tekanan dari lingkungan sekitar. Setiap tahap perkembangan dalam rentang kehidupan
Lebih terperinciAbstrak. Universitas Kristen Maranatha
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran secara umum dan spesifik mengenai persepsi penerapan Student Centered Learning serta keduabelas prinsipnya pada mahasiswa fakultas psikologi Universitas
Lebih terperinciABSTRAK. viii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana derajat Self- Regulation fase Volitional Control dalam kegiatan membaca buku teks berbahasa Indonesia pada mahasiswa tingkat II. Penelitian ini
Lebih terperinciJurnal Bimbingan Konseling
Jurnal Bimbingan Konseling 4 (1) (2015) Jurnal Bimbingan Konseling http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jubk MODEL KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN SEL-EICACY AKADEMIK
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN REGULASI EMOSI KARYAWAN PT INAX INTERNATIONAL. Erick Wibowo
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN REGULASI EMOSI KARYAWAN PT INAX INTERNATIONAL Erick Wibowo Fakultas Psikologi Universitas Semarang ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan
Lebih terperinciKeefektifan Teknik Self Instruction dalam Konseling Kognitif-Perilaku untuk Meningkatkan Efikasi Diri Sosial Siswa SMKN 2 Malang
172 Jurnal Jurnal Kajian Bimbingan Kajian Bimbingan dan Konseling, dan Konseling 1, (4), 2016, Vol. 172 178 1, No. 4, 2016, hlm.172 178 Tersedia online di http://journal.um.ac.id/index.php/bk ISSN: 2503-3417
Lebih terperinciRISET TAHUN Hubungan antara subjective well-being dengan motif penggunaan kartu debit pada konsumen lanjut usia.
RISET TAHUN 2010 Judul Penelitian Hubungan antara subjective well-being dengan motif penggunaan kartu debit pada konsumen lanjut usia Topik Penelitian Perilaku Ekonomi Hubungan antara kebutuhan menurut
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: deskriptif, attachment to God, siswa SMA. iii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Kemampuan kognitif remaja yang mulai mampu berpikir abstrak memungkinkannya untuk membangun hubungan pribadi dengan Tuhan. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan gambaran model Attachment to
Lebih terperinciMASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK YANG TIDAK TINGGAL DENGAN ORANG TUA (Suatu Kajian di SMA Negeri I Rao Kabupaten Pasaman) E-JURNAL
MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK YANG TIDAK TINGGAL DENGAN ORANG TUA (Suatu Kajian di SMA Negeri I Rao Kabupaten Pasaman) E-JURNAL SILVIA RINA NPM: 10060102 PROGAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab empat, maka dapat
120 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab empat, maka dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Sebagian besar siswa kelas XI SMK Negeri 8 Bandung
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab V ini mendeskripsikan keseluruhan bab dari hasil penelitian yang telah didapatkan, dalam bentuk simpulan serta rekomendasi bagi Guru BK atau Konselor, peneliti selanjutnya
Lebih terperinciGAMBARAN KECEMASAN ORANG TUA TERHADAP ORIENTASI MASA DEPAN ANAK TUNARUNGU DITINJAU DARI TUGAS PERKEMBANGAN MASA DEWASA AWAL
GAMBARAN KECEMASAN ORANG TUA TERHADAP ORIENTASI MASA DEPAN ANAK TUNARUNGU DITINJAU DARI TUGAS PERKEMBANGAN MASA DEWASA AWAL Oleh: HALDILA LINTANG PALUPI 802008039 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Fakultas Psikologi
Lebih terperinci