Analisa Kekuatan Tekan, Kekerasan Dan Porositas Pada Biokomposit HA- Silika Dengan Proses Ball Milling.
|
|
- Leony Lie
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Analisa Kekuatan Tekan, Kekerasan Dan Porositas Pada Biokomposit HA- Silika Dengan Proses Ball Milling. ABSTRAK Material komposit mulai dilirik karena memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan material anorganik lainnya, dengan memanfaatkan limbah tulang sapi yang diproses menjadi serbuk hidroksiapatit sebagai filler dan serbuk silika menjadi matrik, perbandingan komposisi antara HA-Silika adalah 85%:15%, 9%:1%, dan 95%:5% dengan temperatur pemanasan yang bervariasi yaitu 8 o C, 9 o C dan 1 o C pada tekanan cetakan 5 kg/cm 2, dilakukan untuk mendapatkan nilai sifat mekanik yang lebih baik diantaranya nilai kekerasan, kekuatan tekan dan porositas. Dari material biokomposit HA-Silika didapatkan nilai kekerasan tertinggi 648,83 MPa dengan komposisi 85%:15% pada temperature pemanasan 1 o C,nilai kekuatan tekan tertinggi Dengan komposisi 85%:15% temperatur pemanasan 1 o C 5,99 MPa dan nilai porositas tertinggi 4,3% dengan penambahan 15% silika temperatur pemanasan 1 o C. Dari hasil uji diatas terlihat bahwa variasi komposisi dan temperatur pemanasan sangat berpengaruh terhadap nilai kekerasan, kekuatan tekan, dan porositasnya. Kata Kunci : Biokomposit, Serbuk Hidroksiapatit, Serbuk Silika, Nilai Kekerasan, Kekuatan Tekan, Porositas. ABSTRACT The composite material has been developed in a variety of applications, by utilizing the bovine bone hydroxyapatite is processed into powder with a mixture of silica, as biocomposites and silicate filler composition as the matrix, by varying the temperature of 8 o C, 9 o C, 1 o C, with the composition of the filler and matrix are 85:15, 9:1, 95:5, is done to get a better mechanical properties including hardness and compressive strength. In the hardness test obtained the highest hardness value of 1,245 MPa at the heating temperature in 1 o C with the composition of the matrix filer and 85: 15%, and lowest hardness values contained in the composition of the filer 95: 5% with a heating temperature of 8 o C diamana hardness value of MPa. While the press testing compressive stress values obtained MPa at a temperature high heating filer in 1 o C with the composition of 85: 15%, and the compressive stress value was lowest for the composition of the filer 95: 5% with a heating temperature of
2 8 o C where the voltage value of 5.86 MPa tekanya, Medium density values tend to decrease with the addition of silica 15%, and the heating temperature in 1 o C, while the value of porosity tends to increase., So the value of hardness and compressive strength biocomposite material that can be applied according to its function. Where the temperature variation in the composition of hydroxyapatite and silica filler that is very influential on the hardness and compressive strength Keywords: biocomposites, hydroxyapatite powder, silica, Hardness Value, Strength Press PENDAHULUAN Material komposit mulai dilirik karena memiliki beberapa keuntungan jika dibandingkan dengan material anorganik lainnya, diantaranya adalah massanya yang lebih ringan, kekuatan yang lebih tinggi dan juga ketahanan terhadap korosi yang lebih baik. Atas dasar tersebut material organik kini hadir dan mulai menggantikan material anorganik yang telah lama dipakai oleh dunia. Tulang sapi merupakan suatu limbah biologi yang dapat di manfaatkan dalam ilmu medis, tetapi penggunannya masih belum maksimal. Kandungan protein kolagen yang terdapat dalam tulang sapi memiliki kemiripan dengan senyawa kolagen tulang manusia. Proses pengolahan terhadap tulang sapi akan menghasilkan material hidroksiapatit, yang digunakan sebagai material implant. Pengolahan tulang sapi menjadi hidroksiapatit telah banyak digunakan untuk mencangkok, memperbaiki, mengisi atau penggantian tulang. dan dalam pemulihan jaringan gigi karena biokompabilitas yang sangat baik dengan jaringan keras, bioktivitas merekonstruksi ulang jaringan tulang yang telah rusak dan juga di dalam jaringan lunak (Kusrini dan Sontang., 212). Tulang merupakan struktur penting dalam tubuh manusia, tulang bisa mengalami kerusakan-kerusakan seperti patah tulang, retak dan rapuh. Kekuatan tulang ditentukan oleh kandungan mineral tulang selain itu juga ditentukan oleh karakteristik struktural tulang yaitu ukuran, bentuk dan susunan arsitektur tulang. jaringan yang bagus memberikan keuntungan yang besar pada hidroksiapatit dalam aplikasi klinik sebagai material pengganti tulang, seperti allograft atau sebagai pelapis implant logam. Hidroksiapatit memiliki struktur heksagonal dengan P63/m dan dimensi selnya a = b= 9,42 Å dan c = 6,88 Å. HA secara stokiometri Ca/P rationya 1,67 dan secara kimia sama dengan mineral tulang manusia. Hidroksiapatit sintetik memiliki sifat mekanik yang sangat rendah dibanding dengan tulang. Salah satu cara untuk memperbaiki sifat mekanik HA adalah dengan cara pelapisan dengan logam, komposit dengan polimer, dan komposit dengan keramik (Hengki.W. B). Hidroksiapatit yang berasal dari tulang sapi telah secara luas dalam aplikasi medis seperti dipergunakan untuk mencangkok tulang, memperbaiki, mengisi, atau penggantian tulang, dan dalam
3 pemulihan jaringan gigi. Hidroksiapatit digunakan karena biokompabilitas yang sangat baik dengan jaringan keras, bioaktivitas merekonstruksi ulang jaringan tulang yang telah rusak dan juga di dalam jaringan lunak meskipun mempunyai laju degradasi yang rendah. (Kusrini dan Sontang, 211). Planetary Ball Mill Planetary ball mill adalah alat penggiling dalam sekala kecil yang diguanakn dalam laboratorium dan digunakan untuk mereduksi ukuran baik penggilingan secara kering atauupun basah. Selain itu juga dapat digunakan untuk pencampuran, homogenisasi dari bahan. Bahan yang diperbolehkan masuk kedalam alat ball mill berukuran hingga 1 mm dengan kedadaan lunak, keras, dan rapuh. Planetary ball mill terdiri dari bola gilinng dan wadah penggilingan. Bola giling berfungsi sebagai penghancur, sehingga bahan pembentuk bola giling harus memiliki kekerasan yang tinggi agar tidak terjadi kontaminasi saat terjadi benturan dan gesekan antara serbuk, bola, dan wadah penggilinngan. Biasanya bola yang diguanakn adalah bola baja. Ukuran bola penggiling yang digunakan untuk peroses mereduksi akan mempengaruhi efisiensi dan kualitas serbuk setelah dilakukan penggilingan. Penggunaan bola yang besar akan mengakibatkan terjadinya kontaminan yang semakin besar dan bola yang menumbuk serbuk akan semakin kecil luasanya. Wadah penggiling adalah tempat atau media yang digunakann untuk menahan gerakan bola bola giling ketika peroses penggilingan berlansung. Akibat dari peroses penahanan gerak bola oleh wadah akan mengakibatkan benturan yang berulang-ulang antara bola, serbuk, dan wadah. METODOLOGI PENELITIAN Diagram Alir PROSES PEMBUATAN KOMPOSIT HIDROKSIAPATIT TULANG SAPI
4 Proses pembuatan komposit dilakukan sebagai berikut : 1. Menyiapkan bahan-bahan dan peralatan yang akan diperlukan dalam pengerjaan pembuatan material komposit hidroksiapatit tulang sapi. 2. Proses pemilihan tulang sapi dan dibersihkan dengan cara mencuci agar kotoran-kotoran yang menempel pada tulang dapat terbuang. 3. Proses pengecilan dimensi tulang sapi yaitu memotong tulang dengan gergaji tangan. 4. Proses penghilangan kadar lemak yang terkandung dalam tulang sapi dengan cara melakukan pemanasan dengan merebus tulang pada panci Presto selama 24 menit. 5. Selanjutnya proses pengilangan kadar air yang terkandung dalam tulang yang sudah di presto dengan cara melakukan penjemuran dibawah terik matahari selama 2 hari. 6. Kemudian proses penghilangan kadar lemak yangkedua kali nyayang terkandung dalam tulang sapi dengan cara melakukan pemanasanulang dengan merebus tulang pada panci Presto selama 24 menit. 7. Selanjutnya prosesfinishing pengilangan kadar air yang terkandung dalam tulang yang sudah di presto dengan cara melakukan penjemuran dibawah terik matahari selama 4 hari. 8. Setelah itu dilakukan pengerjaan merubah tulang menjadi serbuk tulang dengan cara proses penggilingan tulang sapi di mesin penggiling. 9. Proses selanjutnya pengayakan serbuk tulang yang bertujuan memisahkan serbuk tulang yang masih kasar dengan yang halus. 1. Kemudian proses menghilangkan unsur-unsur lain dengan cara merebus serbuk tulang didalam dandang presto yang masih terkandung didalam serbuk tulang seperti: kadar air, lemak, bakteri, dan lain-lain dengan waktu 24 menit 11. Selanjutnya proses menghilangkan unsur-unsur lain yang masih terkandung didalam serbuk tulang seperti: kadar air, lemak, bakteri, dan lain-lain yaitu dengan proses kalsinasi serbuk tulang sapi di dalam furnace secara bertingkat pada temperatur 3 C dalam waktu 3 menit, dan dilanjutkan dengan suhu 6 C dalam waktu 3 menit, kemudian ditingkatkan lagi dengan suhu terakhir 1 C selama waktu 3 jam. 12. Setelah itu proses menghaluskan silika gel blue dengan cara menggiling silika gel dalam mortar, sehingga menghasilkan serbuk silika. 13. Selanjutnya dilakukan pengayakan serbuk silika yang telah digiling yang bertujuan
5 menghasilkan serbuk silika yang halus secara merata. 14. Proses selanjutnya setelah pengerjaan pembuatan serbuk kedua bahan selesai dilakukan pembagian komposisi serbuk tulang,yaitu 17 gramserbuk HA:3 gramserbuksilika, 18 gram serbuk HA : 2 gram serbuksilika, dan 19 gram serbuk HA : 1 gram serbuksilika. 15. Setelah pembagian komposisi selesai maka dilakukan pencampuran serbuk tulang sapi dan silika menggunakan alat planetary ball mill, dengan menggunakan bola penggiling dengan ukuran 1 mm, sebanyak 25 buah dengan kecepatan penggilingan 2 rpm selama 4 menit untuk masing-masing komposisi. 16. Proses selanjutnya dilakukan pencetakan specimen dengan menggunakan cetakan yang berbahan alumunim batang dengan diameter luar 2 mm dan diameter dalam 1 mm dengan tinggi cetakan 2 mm. 17. Proses pencetakan komposit hidroksiapatit dilakukan dengan cara menekan campuran serbuk hidrosiapatit dan silika dengan alatcetak, dengan menggunakan dongkrak, yang dilengkapi dengan preasure gauge dengan tekanan5 kg/cm Setelah proses pencetakan maka dilakukan penimbangan, untuk memperoleh masa sepesimen sebelum di panaskan. 19. Setelah specimen selesai ditimbang, kemudian untuk masing-masing specimen tersebut di panaskan di dalam furnace dengan temperature 8 C, 9 C, dan 1 C selama 2 jam. 2. Kemudian specimen tersebut dirapikan dan bersihkan menggunakan mesin poles yang berputar36, dengan cara menahanya dan sedikit di tekan, hingga didapatkan sepesimen dengan panjang 1 mm, dan semua sisi permukaan spesimen menjadi rata dan bersih. 21. Lalu dilakukan penimbangan, untuk mengetahui masa sepesimen. 22. Jika langkah-langkah pembuatan biokomposit diatas telah selesai, dilakukan uji kekerasan, uji tekan untuk mendapatkan nilai kekuatan mekanik spesimen tersebut. Peralatan yang digunakan : 1. Presto Untuk memanaskan tulang sapi 2. Mesin penggiling Untuk menghancurkan tulang sapi 3. Planatary Ball Mill Untuk menghaluskan dan menggiling serbuk HA-Silika 4. Cetakan Untuk membentuk sepesimen sesuai ukuran 5. Furnace
6 Untuk memanaskan serbuk tulang sapi 6. Timbanagan Untuk mengukur massa sepesimen 7. Mesin poles Untuk menghaluskan permukaan sepesimen 8. Alat Uji Kekerasan Untuk menentukan nilai kekerasan 9. Alat Uji Tekan Untuk menentukan nilai kekuatan tekan. ANALISA DAN PEMBAHASAN Kekerasan (MPa) B. Kekerasan Vickers hardness Komposisi Silika (%) Grafik rata-rata kekerasan dengan variasi komposisi dan temperatur pemanasan Porositas (%) A. Porositas Grafik Nilai Porositas Kekerasan (MPa) Temperatur Pemanasan (C) Komposisi Silika(%). Pada grafik diatas terlihat bahwa variasi komposisi dan temperatur pemanasan sangat berpengaruh terhadap nilai porositas, nilai tertinggi porositas adalah 4,3% dengan komposisi biokomposit HA-Silika 85%:15% dengan temperatur pemanasan 1 o C pada tekanan cetakan 5 kg/cm 2. Grafik nilai kekerasan sepesimen biokomposit HA-Silika dengan tekanan cetakan 5 kg/cm 2 Pada diatas dapat dilihat bahwa perbedaan variasi komposisi dan temperatur pemanasan sangat mempengaruhi nilai kekerasanya. Pada pengujian kekerasan yang dilakukan didapat bahwa fraksi volume 85% hidroksiapatit dan 15% silika mampu meningkatkan nilai kekuatan tekan material biokomposit, Nilai kekerasan tertinggi pada temperatur 1, sebesar 648,83 MPa. namun apabila penambahan fraksi volume di kurangi
7 menjadi 95% hiroksiapatit dan 5% silika kekerasanya cenderung menurun, nilai kekerasan terendah pada suhu 8, menjadi 24,27 MPa. Berdasarkan penjelasan diatas dapat di lihat bahwa perbedaan fariasi komposisi dan temperatur sangat mempengaruhi nilai kekerasanya, yang mana semakin tinggi persentase silika yang diberikan semakin meningkatkan kualitas kekuatan mekaniknya. Peningkatan kekerasan ini dapat diketahui bahwasanya pengikat lebih banyak akan menyelimuti seluruh permukaan butiran HAp dan penyebaranya lebih merata, sehingga kekerasan material lebih tinggi dan tidak getas. Sementara pengaruh suhu pemanasan terhadap nilai kekerasan material ini dapat dilihat bahwa peningkatan suhu dari 8 o C, 9 o C, dan 1 o C memiliki kecenderungan meningkatkan kekerasanya, peningkatan kekerasan ini di sebabkan karena semakin tinggi temperatur yang diberikan manka tingkat pencairan silika juga semakin meningkat, biokomposit yang terdiri dari hidroksiapatit memiliki banyak pori sehingga saat dilakukan pemanasan pada sepesimen menyebabkan ikantan antara filer dan matrik semakain baik dan solid, sehingga silika ini mengisi ruang kosong yang ada pada sepesimen hidroksiapatit dan juga mengikat filer secara merata. C. Kekuatan Tekan Kekutan Tekan(MPa) Grafik perbandingan kekuatan tekan material biokomposit HA-Silika berdasarkan variasi komposisi dan temperature pemanasan. Kekutan Tekan (MPa) Komposisi Silika (%) Temperatur Pemanasan (C) (T)1 (T) 9 (T) 8 Silika 15% Silika 1% Silika 5% Grafik nilai kekuatan tekan material biokomposit HA-Silika dengan variasi komposisi dan temperature pemanasan. Pada grafik diatas dapat dilihat bahwa kecenderungan nilai kekuatan tekanya semakin meninkat di akibatkan oleh peningkatan temperatur kalsinasi dan peningkatan jumlah silika, jika dibandingkan dengan grafik 4.3 dan 4.4 maka kekuatan tekanya berbanding lurus dengan kekerasan. Disini didapatkan kekuatan tekan tertingggi sebesar 5,99 MPa, pada suhu 1 o C dan komposisi silika
8 15%, namun apabila penambahan fraksi volume silika di kurangi 5% kekuatan tekanya cenderung menurun, nilai kekuatan tekan terendah pada suhu 8 o C, menjadi 2,99 MPa. Berdasarkan penjelasan diatas dapat di lihat bahwa perbedaan Variasi komposisi dan suhu pemanasan sangat mempengaruhi nilai kekuatan tekanya. Semakin tinggi persentase silika yang diberikan semakin meningkatkan kualitas kekuatan mekaniknya. Peningkatan kekuatan tekan ini dapat di ketahui bawasanya pengikat lebih banyak akan menyelimuti seluruh permukaan butiran HAp, sehingga kekuatan tekanya lebih tinggi dan tidak getas. begitupula dengan peningkatan temperatur pemanasanya, semakin tinnggi temperature pemanasan maka nilai kekuatan tekanya juga cenderung meningkat. Dari penlitian yang ada nilai kekuatan tekan tulang kortikal manusia yang diperoleh berkisar MPa. (dalam Nanang Nurul Hidayat & Michael et.al, 22), (V.P Orloisky, 22) nilai kekuatan tekan jaringan keras tulang manusia berkisar MPa,Namun bisa dipakai untuk material implant pada bagian tulang yang lain dengan kekuatan yang lebih rendah ( Conseleus). Ternyata hasil yang diperoleh sudah dapat di tingkatkan dengan menambah unsur-unsur yang terkandung didalam material biokomposit. Karena unsur tersebut yang mengandung mineral yang berfungsi sebagai penguat. DAFTAR PUSTAKA Ardhiyanto. H. B, Peran Hidroksiapatit Sebagai Bone Graft Dalam Proses Penyembuhan Tulang., Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia. Dieter, Uji Kekerasan Vickers. (1987). Gunawarman, Malik. A,. Mulyadi. S., Riana, Hayani. A. (21). Karakteristik Fisik dan Mekanik Tulang Sapi Variasi Berat Hidup sebagai Referensi Desain Material Implan. Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNMTTM) ke-9. Hidayat.N.N. Sintesis Dan Karakterisasi Sifat Makroskopik Nano Komposit Hidrosiapatit/Kitosan (n - HAp/CS) untuk aplikasi tulang. ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga. Surabaya. Indahyani. D.E, Hamzah. Z, Lestari. P.I 21. Preliminari Study Of Amorphous Silica Husk Rice As Synthetic Bone Graft Material : The Effect On Osteoblasts Activities (In-Vitro). Depatemen of Oral Biology Faculty of Dentistry University of Jember.
9 Keenan,C.W.,Kleinfelter,D.C.,dan Wood,J.H. (1992). Ilmu Kimia Untuk Universitas. Edisi keenam. Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga. Kusrini. E.Sontang. M. (212). Characterizingof X-Ray Diffraction and Electron Spin Resonance: Effects Of Sintering Time and Temperature On Bovine Hydroxyapatite. Chem. Rad Phsical and Ooi. C.Y., Hamdi. M., Ramesh. S. (27). Properties of hydroxyapatite produced By annealing of bvin bone. Ceramics international. Pudjiastuti. R. A Preparasi Hidroksiapatit dari Tulang Sapi dengan Metode Kombinasi Ultrasonik dan Spray Drying. Tesis. Universitas Indonesia: Jakarta. Ruksukdjarit. A., Pengpat. K., Rujijanagul. G., Tunkasiri. T. (28). Tekanan Tetap 4kg/cm 2. Fakultas Teknologi Industri Universitas Bung Hatta. Sontang. M., (2) Optimasi Hydroxyapatite Dalam Tulang Sapi Melalui Proses Sintering. Tesis, Universitas Indonesia. Wahdah. I., Wardhani. S., dan Darjito. (214). Sintesis Hidroksiapatit dari Tulang Sapi dengan Metode Basah- Pengendapan. Skripsi. Universitas Brawijaya. Malang. Zhou. H., Lee. J. (211). Nanoscle hydroxyapatite particles for bone tissue Engineering. Acta biomaterial. Synthesis and characterization of nanocrystalline hydroxyapatite from natural bovine bone. Curent Pplied Physics. Saputra. K, Burmawi, Satria. I. (215). Analisa Sifat Mekanik Biokomposit Hidroksiapatit Borosilikat Variasi Komposisi dengan
ANALISA SIFAT MEKANIK BIOKOMPOSIT DENGAN VARIASI KOMPOSISI HIDROKSIAPATIT, TITANIUM, DAN RESIN AKRILIK SEBAGAI PENGGANTI TULANG
ANALISA SIFAT MEKANIK BIOKOMPOSIT DENGAN VARIASI KOMPOSISI HIDROKSIAPATIT, TITANIUM, DAN RESIN AKRILIK SEBAGAI PENGGANTI TULANG Abdurrahman 1,Burmawi 2, Yovial 3, 1,2,3 Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan data di Asia, Indonesia adalah negara dengan jumlah penderita patah tulang tertinggi. Pada tahun 2015 RS. Orthopedi Prof. Dr. Soeharso terdapat
Lebih terperinciUniversitas Bung Hatta Kampus III Jl. Gajah Mada Gunung Pangilun Telp. (0751) Padang
ANALISA SIFAT MEKANIK BIOKOMPOSIT HIDROKSIAPATIT TULANG SAPI TERHADAP VARIASI WAKTU PEMANASAN SETELAH PENCAMPURAN SILIKA DENGAN MATRIKS RESIN POLYESTER Muhammad Sharli 1, Burmawi 2, Yovial Mahyoeddin 3,
Lebih terperinciANALISA SIFAT MEKANIK BIOKOMPOSIT HIDROKSIAPATIT-BOROSILIKAT BERDASARKAN KOMPOSISINYA
ANALISA SIFAT MEKANIK BIOKOMPOSIT HIDROKSIAPATIT-BOROSILIKAT BERDASARKAN KOMPOSISINYA Indra Wirawan 1,Burmawi 2, Iqbal 3, 1,2,3 Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Universitas Bung Hatta Kampus
Lebih terperinciANALISA SIFAT MEKANIK BIOKOMPOSIT HIDROKSIAPATIT-BOROSILIKAT DENGAN VARIASI TEKANAN PADA KOMPOSISI TETAP 70:30. Angga Kusumah 1,Burmawi 2, Iqbal 3,
ANALISA SIFAT MEKANIK BIOKOMPOSIT HIDROKSIAPATIT-BOROSILIKAT DENGAN VARIASI TEKANAN PADA KOMPOSISI TETAP 70:30 Angga Kusumah 1,Burmawi 2, Iqbal 3, 1,2,3 Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri
Lebih terperinciANALISA SIFAT MEKANIK BIOKOMPOSIT HIDROKSIAPATIT DARI SERBUK TULANG SAPI TERHADAP WAKTU KALSINASI DENGAN RESIN POLYESTER SEBAGAI MATRIK
ANALISA SIFAT MEKANIK BIOKOMPOSIT HIDROKSIAPATIT DARI SERBUK TULANG SAPI TERHADAP WAKTU KALSINASI DENGAN RESIN POLYESTER SEBAGAI MATRIK Burmawi, Yovial Mahyoeddin, Akmal * Jurusan Teknik Mesin Fakultas
Lebih terperinciANALISA SIFAT MEKANIK BIOKOMPOSIT HIDROKSIAPATIT VARIASI PUTARAN DENGAN TEKANAN TETAP 50 KG / CM 2
ANALISA SIFAT MEKANIK BIOKOMPOSIT HIDROKSIAPATIT VARIASI PUTARAN DENGAN TEKANAN TETAP 50 KG / CM 2 Agus Riyanto 1,Burmawi 2, Mulyanef 3, 1,2,3 Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. evaluasi laka lantas MABES Polri tercatat ada 61,616 kasus kecelakaan lalu lintas di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kecelakaan dan penyakit merupakan permasalahan serius yang dihadapi oleh manusia didalam menjalani aktivitas kesehariannya. Tercatat kecelakaan lalu lintas di Indonesia
Lebih terperinciPENGOLAHAN DAN KARAKTERISASI SERBUK HIDROSIAPATIT DARI LIMBAH TULANG SAPI UNTUK BAHAN GIGI PENGGANTI
MENARA Ilmu Vol. X Jilid 1 No.72 November 2016 PENGOLAHAN DAN KARAKTERISASI SERBUK HIDROSIAPATIT DARI LIMBAH TULANG SAPI UNTUK BAHAN GIGI PENGGANTI Zulkarnain, Gunawarman, Jon Affi. zulraz63@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan karakterisasi makroskopik, yaitu meliputi sifat mekanik dan sifat fisis nano-komposit hidroksiapatit/kitosan (n-hap/cs).
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN
BAB III PROSEDUR PENELITIAN III.1 Umum Penelitian yang dilakukan adalah penelitian berskala laboratorium untuk mengetahui pengaruh variasi komposisi aditif (additive) yang efektif dalam pembuatan keramik
Lebih terperinciANALISA SIFAT MEKANIK BIOKOMPOSIT HIDROKSIAPATIT-BOROSILIKAT DENGAN VARIASI TEMPERATUR PADA KOMPOSISI TETAP 70 : 30
ANALISA SIFAT MEKANIK BIOKOMPOSIT HIDROKSIAPATIT-BOROSILIKAT DENGAN VARIASI TEMPERATUR PADA KOMPOSISI TETAP 70 : 30 Etri Andika Hidayat, Burmwi 1), Iqbal 2) Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. bulan agustus tahun 2011 sampai bulan Januari tahun Tempat penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Rancangan kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan dimulai pada bulan agustus tahun 2011 sampai bulan Januari tahun 2012. Tempat penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sekitar 40% kerusakan jaringan keras tubuh karena tulang rapuh, kanker tulang atau kecelakaan banyak terjadi di Indonesia, sisanya karena cacat bawaan sejak
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tulang dan gigi diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan sel-sel yang akan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini kebutuhan masyarakat akan bahan rehabilitas cukup besar, sehingga berbagai upaya dikembangkan untuk mencari alternatif bahan rehabilitas yang baik dan terjangkau,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hidroksiapatit (HA) merupakan salah satu bahan biokeramik yang digunakan untuk biomedik karena komponen mineral yang terdapat didalamnya sama dengan komponen mineral
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hidroksiapatit [Ca 10 (PO 4 ) 3 (OH)] merupakan material biokeramik yang banyak digunakan sebagai bahan pengganti tulang. Salah satu alasan penggunaan hidroksiapatit
Lebih terperinciKata kunci : Dental bridge, nanokomposit Mg-Al-Si-Zr, teknik solgel, geopolimer, alkali aktivator, cotton fiber
ABSTRAK Dental bridge merupakan salah satu contoh gigi tiruan cekat yang menjadi pilihan yang banyak digunakan untuk menggantikan gigi yang hilang. Suatu harapan bagi dunia kedokteran gigi Indonesia akan
Lebih terperinci1BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerusakan jaringan karena penyakit keturunan, luka berat dan kecelakaan menempati posisi kedua penyebab kematian di dunia. Pengobatan konvensional yang umum dilakukan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. fosfat dan kalsium hidroksida (Narasaruju and Phebe, 1996) dan biasa dikenal
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Biokeramik hidroksiapatit adalah keramik berbasis kalsium fosfat dengan rumus kimia ( ) ( ), yang merupakan paduan dua senyawa garam trikalsium fosfat dan kalsium hidroksida
Lebih terperinciTabel Lampiran 1. Hasil Pengukuran Densitas n-hap/cs. (gram) (cm) A 10% B 20%
Lampiran 1 Analisis rapat massa (Densitas) Tabel Lampiran 1. Hasil Pengukuran Densitas n-hapcs Sampel Konsentrasi m T D Densitas HAP (gram) (cm) (cm) (g cm 3 ) A 10% 1.2115 0.578 1.214 1.81170945 B 20%
Lebih terperinciANALISA KUAT TEKAN DAN KEKERASAN MATERIAL BIOKOMPOSIT HIDROKSIAPATIT TULANG SAPI/SHELLAC/TAPIOKA
ANALISA KUAT TEKAN DAN KEKERASAN MATERIAL BIOKOMPOSIT HIDROKSIAPATIT TULANG SAPI/SHELLAC/TAPIOKA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Oleh: AFFIF MUSTAQIM I0413004
Lebih terperinciSINTESIS SERBUK MgTiO 3 DENGAN METODE PENCAMPURAN DAN PENGGILINGAN SERBUK. Abstrak
SINTESIS SERBUK MgTiO 3 DENGAN METODE PENCAMPURAN DAN PENGGILINGAN SERBUK 1) Luluk Indra Haryani, 2) Suminar Pratapa Jurusan Fisika, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciPENGARUH SUHU HEAT BED 3D BIOPRINTER TERHADAP KUAT TEKAN DAN KEKERASAN SCAFFOLD HIDROKSIAPATIT TULANG SAPI SKRIPSI
1 PENGARUH SUHU HEAT BED 3D BIOPRINTER TERHADAP KUAT TEKAN DAN KEKERASAN SCAFFOLD HIDROKSIAPATIT TULANG SAPI SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Universitas
Lebih terperinciSINTESIS DAN KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK BAHAN NANOKOMPOSIT EPOXY-TITANIUM DIOKSIDA
SINTESIS DAN KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK BAHAN NANOKOMPOSIT EPOXY-TITANIUM DIOKSIDA Firmansyah, Astuti Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas Kampus Unand, Limau Manis, Padang, 25163 e-mail: firman_bond007@yahoo.com
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. bidang kesehatan bahan ini biasa diimplankan di dalam tubuh manusia untuk
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahan rehabilitasi saat ini semakin banyak diperlukan oleh masyarakat. Pada bidang kesehatan bahan ini biasa diimplankan di dalam tubuh manusia untuk merehabilitasi tulang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut:
37 III. METODE PENELITIAN III.1 Waktu Dan Tempat Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut: 1. Proses pembuatan abu sekam di Politeknik Negeri Lampung pada tanggal 11 Desember hingga
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan terhitung sejak bulan Desember 2014 sampai dengan Mei
27 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan terhitung sejak bulan Desember 2014 sampai dengan Mei 2015. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Fisika Material FMIPA
Lebih terperinciABSTRAK. Identitas penyusun : Vania Christiani Wiryadi Nama Pembimbing : Angela Evelyna, drg., M.Kes. Prof. Dr. Ir. Bambang Sunendar P., M. Eng.
ABSTRAK SINTESIS DAN KARAKTERISASI NANOKOMPOSIT DENGAN VARIASI PERBANDINGAN FILLER Ca-PSZ, SILIKA NANOROD, DAN METAKAOLIN UNTUK APLIKASI GIGI ARTIFISIAL PEMBELAJARAN Identitas penyusun : Vania Christiani
Lebih terperinciKARAKTERISTIK MORTAR PADA LIMBAH ABU KELAPA SAWIT. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Kampus Binawidya Km 12,5 Pekanbaru, 28293, Indonesia
KARAKTERISTIK MORTAR PADA LIMBAH ABU KELAPA SAWIT Riski Febriani 1, Usman Malik 2, Antonius Surbakti 2 1 Mahasiswa Program Studi S1Fisika 2 Dosen Jurusan Fisika 2 Dosen Jurusan Fisika Fakultas Matematika
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan penelitian yang berbeda tempat pelaksanaannya. Pemilihan lokasi penelitian
Lebih terperinciKonversi Kulit Kerang Darah (Anadara granosa) Menjadi Serbuk Hidroksiapatit
TPM 14 Konversi Kulit Kerang Darah (Anadara granosa) Menjadi Serbuk Hidroksiapatit Silvia Reni Yenti, Ervina, Ahmad Fadli, dan Idral Amri Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Riau Kampus
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Seiring kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan. dibutuhkan suatu material yang memiliki kualitas baik seperti kekerasan yang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan yang semakin pesat, dibutuhkan suatu material yang memiliki kualitas baik seperti kekerasan yang tinggi, porositas yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 METODOLOGI PENELITIAN Proses pembuatan sampel dilakukan dengan menggunakan tabung HEM dan mesin MILLING dengan waktu yang bervariasi dari 2 jam dan 6 jam. Tabung HEM
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan terhitung sejak bulan Januari 2015 sampai dengan Juni
25 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan terhitung sejak bulan Januari 2015 sampai dengan Juni 2015. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Fisika Material FMIPA
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hidroksiapatit adalah sebuah molekul kristalin yang intinya tersusun dari fosfor dan kalsium dengan rumus molekul Ca10(PO4)6(OH)2. Molekul ini menempati porsi 65% dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Produk keramik adalah suatu produk industri yang sangat penting dan berkembang pesat pada masa sekarang ini. Hal ini disebabkan oleh pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan
Lebih terperinciSIFAT MEKANIK DAN KARAKTERISTIK MATERIAL BIOKOMPOSIT BOVINE HIDROKSIAPATIT (BHA)/AMPAS KOPI/SHELLAC SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat
SIFAT MEKANIK DAN KARAKTERISTIK MATERIAL BIOKOMPOSIT BOVINE HIDROKSIAPATIT (BHA)/AMPAS KOPI/SHELLAC SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Disusun Oleh : ABU DZAR
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Paduan Fe-Al merupakan material yang sangat baik untuk digunakan dalam berbagai aplikasi terutama untuk perlindungan korosi pada temperatur tinggi [1]. Paduan ini
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. dengan menggunakan kamera yang dihubungkan dengan komputer.
10 dengan menggunakan kamera yang dihubungkan dengan komputer. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil sintesis paduan CoCrMo Pada proses preparasi telah dihasilkan empat sampel serbuk paduan CoCrMo dengan komposisi
Lebih terperinciWULAN NOVIANA ( )
PENGARUH VARIASI WAKTU DAN MASSA SINTESIS APATITE DARI TULANG SAPI MENGGUNAKAN METODE GELOMBANG MIKRO DAYA 900 WATT WULAN NOVIANA (2710100097) DOSEN PEMBIMBING: YULI SETIYORINI ST, M.Phil L/O/G/O Latar
Lebih terperinciCANGKANG TELUR AYAM RAS DENGAN VARIASI KOMPOSISI DAN PENGARUHNYA TERHADAP POROSITAS, KEKERASAN, MIKROSTRUKTUR, DAN KONDUKTIVITAS LISTRIKNYA
SINTESIS KOMPOSIT BIOMATERIAL (β-ca 3 (PO 4 ) 2 ) (ZrO) BERBASIS CANGKANG TELUR AYAM RAS DENGAN VARIASI KOMPOSISI DAN PENGARUHNYA TERHADAP POROSITAS, KEKERASAN, MIKROSTRUKTUR, DAN KONDUKTIVITAS LISTRIKNYA
Lebih terperinciPENGARUH WAKTU MILLING TERHADAP SIFAT FISIS, SIFAT MAGNET DAN STRUKTUR KRISTAL PADA MAGNET BARIUM HEKSAFERIT SKRIPSI EKA F RAHMADHANI
PENGARUH WAKTU MILLING TERHADAP SIFAT FISIS, SIFAT MAGNET DAN STRUKTUR KRISTAL PADA MAGNET BARIUM HEKSAFERIT SKRIPSI EKA F RAHMADHANI 130801041 DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari hingga Mei 2012 di Laboratorium. Fisika Material, Laboratorium Kimia Bio Massa,
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari hingga Mei 2012 di Laboratorium Fisika Material, Laboratorium Kimia Bio Massa, Laboratorium Kimia Instrumentasi
Lebih terperinciKarakterisasi Material Biokomposit Bovine Hidroksapatit (BHA)/Shellac dan Kitosan Sebagai Material Bone Filler
Available online at Website http://ejournal.undip.ac.id/index.php/rotasi Karakterisasi Material Biokomposit Bovine Hidroksapatit (BHA)/Shellac dan Kitosan Sebagai Material Bone Filler Junaidi Rasid, *Joko
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen laboratorium yang meliputi dua tahap. Tahap pertama dilakukan identifikasi terhadap komposis kimia dan fase kristalin
Lebih terperinciANALISA SIFAT MEKANIK PERMUKAAN BAJA ST 37 DENGAN PROSES PACK CARBURIZING, MENGGUNAKAN ARANG KELAPA SAWIT SEBAGAI MEDIA KARBON PADAT
ANALISA SIFAT MEKANIK PERMUKAAN BAJA ST 37 DENGAN PROSES PACK CARBURIZING, MENGGUNAKAN ARANG KELAPA SAWIT SEBAGAI MEDIA KARBON PADAT Ir. Kaidir. M. Eng., M.Si, 1) Rizky Arman, ST. MT 2) Julisman 3) Jurusan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan pada penelitian ini berupa metode eksperimen. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh daun sukun dalam matrik polyethylene.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu pada bulan Januari 2012
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu pada bulan Januari 2012 sampai April 2012 di Laboratorium Fisika Material, Laboratorium Kimia
Lebih terperinciSIDANG TUGAS AKHIR Pengaruh Waktu Milling dan Temperatur Sintering Terhadap Pembentukan PbTiO 3 dengan Metode Mechanical Alloying
-ب س م الله ال رح من ال رح يم - SIDANG TUGAS AKHIR Pengaruh Waktu Milling dan Temperatur Sintering Terhadap Pembentukan PbTiO 3 dengan Metode Mechanical Alloying Oleh : Febry Nugroho 2709 100 016 Dosen
Lebih terperinciKARAKTERISASI MATERIAL BIOKOMPOSIT BOVINE HYDROXYAPATITE (BHA)/SHELLAC/TEPUNG TERIGU
KARAKTERISASI MATERIAL BIOKOMPOSIT BOVINE HYDROXYAPATITE (BHA)/SHELLAC/TEPUNG TERIGU SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana teknik Disusun Oleh : AFIF SANDY IRAWAN NIM:
Lebih terperinciPEMANFAATAN PARTIKEL TEMPURUNG KEMIRI SEBAGAI BAHAN PENGUAT PADA KOMPOSIT RESIN POLIESTER
Jurnal Mechanical, Volume 3, Nomor 1,Maret 212 PEMANFAATAN PARTIKEL TEMPURUNG KEMIRI SEBAGAI BAHAN PENGUAT PADA KOMPOSIT RESIN POLIESTER Harnowo Supriadi Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Oktober 2014 sampai Juni 2015di
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Oktober 2014 sampai Juni 2015di Laboratorium Material Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Lampung.
Lebih terperinciKata kunci: Resin komposit heat-cured, Kaolin, Kekerasan, SEM
ABSTRAK Resin akrilik (PMMA) heat-cured umumnya digunakan di bidang kedokteran gigi, diantaranya sebagai mahkota jaket akrilik. Salah satu sifat mekanis dari resin akrilik yang sering menjadi masalah adalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi memungkinkan adanya materialmaterial baru yang berkaitan dengan dunia medis. Salah satu material yang selalu dikembangkan dalam
Lebih terperinciSINTESIS DAN KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK SERTA STRUKTUR MIKRO KOMPOSIT RESIN YANG DIPERKUAT SERAT DAUN PANDAN ALAS (Pandanus dubius)
SINTESIS DAN KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK SERTA STRUKTUR MIKRO KOMPOSIT RESIN YANG DIPERKUAT SERAT DAUN PANDAN ALAS (Pandanus dubius) Citra Mardatillah Taufik, Astuti Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas
Lebih terperinciBiokeramik pada Dental Implant
Biokeramik pada Dental Implant Latar Belakang Perkembangan ilmu kedokteran tak lepas dari peranan dan kerjasama engineer dalam menciptakan berbagai peralatan canggih yang menunjangnya. Bisa dikatakan bahwa
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. preparsai sampel dan pembakaran di furnace di Laboratorium Fisika Material
III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian terhitung sejak bulan Maret 2015 sampai dengan Mei 2015. Tempat penelitian dilaksanakan dibeberapa tempat yang berbeda
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. DIAGRAM ALIR PENELITIAN : Literatur Persiapan Bahan Penimbangan resin ABS dan graphite disesuaikan dengan fraksi volume Dispersi ABS dengan MEK Pencampuran ABS terdispersi
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Juni 2013 di
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Juni 2013 di Laboratorium Fisika Material FMIPA Unila, Laboratorium Kimia Instrumentasi
Lebih terperinciPEMANFAATAN LIMBAH SEKAM PADI MENJADI BRIKET SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF DENGAN PROSES KARBONISASI DAN NON-KARBONISASI
PEMANFAATAN LIMBAH SEKAM PADI MENJADI BRIKET SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF DENGAN PROSES KARBONISASI DAN NON-KARBONISASI Yunus Zarkati Kurdiawan / 2310100083 Makayasa Erlangga / 2310100140 Dosen Pembimbing
Lebih terperinciPENGARUH PANAS PEMBAKARAN PADA BETON TERHADAP PERUBAHAN NILAI KUAT TEKAN ( INFLUENCE ON THE COMBUSTION HEAT TO CHANGE THE VALUE OF CONCRETE STRENGTH )
Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-Bali, 2-3 Juni 2010 PENGARUH PANAS PEMBAKARAN PADA BETON TERHADAP PERUBAHAN NILAI KUAT TEKAN ( INFLUENCE ON THE COMBUSTION HEAT TO CHANGE THE VALUE
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Material Teknik Jurusan Teknik Mesin,
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Material Teknik Jurusan Teknik Mesin, Laboratorium Mekanik Politeknik Negeri Sriwijaya. B. Bahan yang Digunakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu pada bulan September 2012
26 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian telah dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu pada bulan September 2012 sampai Desember 2012 di Laboratorium Fisika Material, Laboratorium
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang dilakukan melalui tiga tahap yaitu tahap pembuatan magnet barium ferit, tahap karakterisasi magnet
Lebih terperinciPERUBAHAN STRUKTUR MIKRO DAN KEKERASAN PADUAN Co-Cr-Mo-C-N PADA PERLAKUAN AGING
PERUBAHAN STRUKTUR MIKRO DAN KEKERASAN PADUAN Co-Cr-Mo-C-N PADA PERLAKUAN AGING Kisnandar 1, Alfirano 2, Muhammad Fitrullah 2 1) Mahasiswa Teknik Metalurgi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa 2) Dosen Teknik
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. didalamnya dilakukan karakterisasi XRD. 20%, 30%, 40%, dan 50%. Kemudian larutan yang dihasilkan diendapkan
6 didalamnya dilakukan karakterisasi XRD. 3.3.3 Sintesis Kalsium Fosfat Sintesis kalsium fosfat dalam penelitian ini menggunakan metode sol gel. Senyawa kalsium fosfat diperoleh dengan mencampurkan serbuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
19 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat eksperimen. Metode eksperimen dilakukan mulai dari proses pembuatan atau fabrikasi komposit
Lebih terperinci: PEMBUATAN KERAMlK BERPORI CORDIERITE (2MgO. 2Ah03' 5SiOz) SEBAGAI BAHAN FILTER GAS. Menyetujui Komisi Pembimbing :
Judul Penelitian Nama NomorPokok Program Studi : PEMBUATAN KERAMlK BERPORI CORDIERITE (2MgO. 2Ah03' 5SiOz) SEBAGAI BAHAN FILTER GAS : SUDIATI : 037026011 : ILMU FISIKA Menyetujui Komisi Pembimbing : Anggota
Lebih terperinciSINTESIS SILIKA AEROGEL BERBASIS WATERGLASS UNTUK PENYIMPAN HIDROGEN ABSTRAK
SINTESIS SILIKA AEROGEL BERBASIS WATERGLASS UNTUK PENYIMPAN HIDROGEN Nama : Esar Pramudityo (2305 100 032) Mustika Endahing Pertiwi (2305 100 097) Jurusan : Teknik Kimia FTI-ITS Dosen Pembimbing : Dr.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Penelitian Pada penelitian ini langkah-langkah pengujian mengacu pada diagram alir pada Gambar 3.1.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Pada penelitian ini langkah-langkah pengujian mengacu pada diagram alir pada Gambar 3.1. Mulai Mempersiapkan Alat dan Bahan Proses Peleburan Proses
Lebih terperinciPengaruh Persentase Serat Sabut Pinang (Areca Catechu L. Fiber) dan Foam Agent terhadap Sifat Fisik dan Mekanik Papan Beton Ringan
Jurnal Fisika Unand Vol. 6, No. 4, Oktober 2017 ISSN 2302-8491 Pengaruh Persentase Serat Sabut Pinang (Areca Catechu L. Fiber) dan Foam Agent terhadap Sifat Fisik dan Mekanik Papan Beton Ringan Firda Yulia
Lebih terperinciANALISA PENGARUH PENAMBAHAN CU PADA MATRIKS KOMPOSIT ALUMINIUM REMELTING
ANALISA PENGARUH PENAMBAHAN CU PADA MATRIKS KOMPOSIT ALUMINIUM REMELTING PISTON BERPENGUAT PASIR SILIKA TERHADAP KEKUATAN IMPAK DAN STUKTUR MIKRO PADA KOMPOSIT MATRIK ALUMINIUM DENGAN METODE STIR CASTING
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Proses penelitian dibagi menjadi dua bagian, yaitu; proses pengujian keadaan fisik bahan-bahan beton ( cth : specific gravity, absorpsi, dan kadar air ) serta preparasi benda
Lebih terperinciSINTESIS HIDROKSIAPATIT DARI TULANG SAPI DENGAN METODE BASAH- PENGENDAPAN ABSTRAK ABSTRACT
KIMIA.STUDENTJOURNAL, Vol. 1, No. 1, pp. 92-97, UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Received 13 March 2014, Accepted 18 March 2014, Published online 18 March 2014 SINTESIS HIDROKSIAPATIT DARI TULANG SAPI DENGAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. manusia. Tanpa tulang tubuh tidak bisa berdiri tegak. Sel tulang alami pada tubuh
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tulang Tulang atau kerangka merupakan penopang tubuh vertebrata dan juga tubuh manusia. Tanpa tulang tubuh tidak bisa berdiri tegak. Sel tulang alami pada tubuh manusia mempunyai
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN SERBUK KERAMIK SEBAGAI TAMBAHAN AGREGAT HALUS DALAM CAMPURAN ASPAL
Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer PENGARUH PENGGUNAAN SERBUK KERAMIK SEBAGAI TAMBAHAN AGREGAT HALUS DALAM CAMPURAN ASPAL THE EFFECT OF USING CERAMIC POWDERS AS ADDITIONAL FINE AGREGATES IN ASPHALT MIXTURE
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai. Persiapan alat dan bahan. Meshing AAS. Kalsinasi + AAS. Pembuatan spesimen
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian berikut: Pada penelitian ini langkah-langkah pengujian mengacu pada diagram alir Mulai Persiapan alat dan bahan Meshing 100 + AAS Kalsinasi + AAS
Lebih terperinciPenyelidikan Kuat Tekan Komposit Polimer yang Diperkuat Serbuk Kayu Sebagai Bahan Baku Konstruksi Kapal Kayu
25 Penyelidikan Kuat Tekan Komposit Polimer yang Diperkuat Serbuk Kayu Sebagai Bahan Baku Konstruksi Kapal Kayu Suhardiman, Asroni Mukhlis Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Bengkalis E-mail : Suhardiman@polbeng
Lebih terperinciPEMBUATAN KERAMIK BETA ALUMINA (Na 2 O - Al 2 O 3 ) DENGAN ADITIF MgO DAN KARAKTERISASI SIFAT FISIS SERTA STRUKTUR KRISTALNYA.
PEMBUATAN KERAMIK BETA ALUMINA (Na 2 O - Al 2 O 3 ) DENGAN ADITIF MgO DAN KARAKTERISASI SIFAT FISIS SERTA STRUKTUR KRISTALNYA. Ramlan 1, Masno Ginting 2, Muljadi 2, Perdamean Sebayang 2 1 Jurusan Fisika
Lebih terperinciANALISIS SIFAT FISIS KERAMIK BERPORI BERBAHAN DEBU VULKANIK GUNUNG SINABUNG
IJCCS, Vol.x, No.x, July xxxx, pp. 1~5 ISSN: 1978-1520 1 ANALISIS SIFAT FISIS KERAMIK BERPORI BERBAHAN DEBU VULKANIK GUNUNG SINABUNG Moraida Hasanah 1, Tengku Jukdin Saktisahdan 2, Mulyono 3 1,2,3 Jurusan
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASIWA
LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASIWA OPTIMASI BATANG ROTAN SEBAGAI FILLER BIOKOMPOSIT DENGAN ADITIF SERBUK DAUN TEMBAKAU DAN PEREKAT POLIVINIL ALKOHOL (PVA) PADA APLIKASI PAPAN GIPSUM PLAFON BIDANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Batu bara + O pembakaran. CO 2 + complex combustion product (corrosive gas + molten deposit
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemadaman listrik yang dialami hampir setiap daerah saat ini disebabkan kekurangan pasokan listrik. Bila hal ini tidak mendapat perhatian khusus dan penanganan
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN
25 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian 3.1.1 AlaT Penelitian Peralatan yang digunakan selama proses pembuatan komposit : a. Alat yang digunakan untuk perlakuan serat Alat yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode Penelitian adalah cara yang dipakai dalam suatu kegiatan penelitian, sehingga mendapatkan hasil yang dapat dipertanggungjawabkan secara akademis dan ilmiah. Adapun
Lebih terperinciPENGARUH PROSES HARDENING PADA BAJA HQ 7 AISI 4140 DENGAN MEDIA OLI DAN AIR TERHADAP SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO
PENGARUH PROSES HARDENING PADA BAJA HQ 7 AISI 4140 DENGAN MEDIA OLI DAN AIR TERHADAP SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO Cahya Sutowo 1.,ST.MT., Bayu Agung Susilo 2 Lecture 1,College student 2,Departement
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
15 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini akan dilaksanakan selama 6 bulan di Laboratorium Fisika Material FMIPA Universitas Airlangga, Laboratorium Dasar Bersama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. praktek kedokteran giginya adalah keterampilan. Keterampilan menghasilkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Modal utama yang harus dimiliki seorang dokter gigi dalam menjalankan praktek kedokteran giginya adalah keterampilan. Keterampilan menghasilkan restorasi yang sesuai
Lebih terperinciPENGUJIAN TINGKAT KEKERASAN BAHAN KOMPOSIT SERBUK KAYU DENGAN MATRIK RESIN EPOKSI
PENGUJIAN TINGKAT KEKERASAN BAHAN KOMPOSIT SERBUK KAYU DENGAN MATRIK RESIN EPOKSI Sitti Ahmiatri Saptari 1), Edi Sanjaya 2), Azam Ibrahim Ghufran 3) Program Studi Fisika Fakultas Sains dan Teknologi UIN
Lebih terperinciKata Kunci : polymethylmethacrylate, PMMA, selulosa nanokristalin, silika nanosphere, kekuatan tarik diametral, kekerasan
ABSTRAK Polymethylmethacrylate (PMMA) merupakan salah satu resin yang banyak digunakan sebagai mahkota sementara, karena memiliki stabilitas warna, kemampuan poles, dan estetik yang baik, namun sifat mekaniknya
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Material Teknik Mesin Jurusan Teknik
34 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Material Teknik Mesin Jurusan Teknik Mesin Universitas Lampung dan Laboratorium Teknik Mesin Politeknik Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini dilakukan pembuatan keramik Ni-CSZ dengan metode kompaksi
19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah eksperimen. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan keramik Ni-CSZ dengan metode kompaksi serbuk. 3.2
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada September hingga Desember 2015 di
24 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada September hingga Desember 2015 di Laboratorium Fisika Material, Laboratorium Kimia Fisika, Laboratorium Kimia Instrumentasi
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Universitas Lampung. Sedangkan waktu penelitian dilaksanakan pada rentang
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Mesin Universitas Lampung. Sedangkan waktu penelitian dilaksanakan pada rentang waktu pada
Lebih terperinciPengaruh Variasi Fraksi Volume, Temperatur, Waktu Curing dan Post-Curing Terhadap Karakteristik Tekan Komposit Polyester - Hollow Glass Microspheres
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F 196 Pengaruh Variasi Fraksi Volume, Temperatur, Waktu Curing dan Post-Curing Terhadap Karakteristik Tekan Komposit Polyester
Lebih terperinciPENGARUH MEDIA PENDINGIN PADA PROSES HARDENING MATERIAL BAJA S45C
PENGARUH MEDIA PENDINGIN PADA PROSES HARDENING MATERIAL BAJA S45C Syaifudin Yuri, Sofyan Djamil dan M. Sobrom Yamin Lubis Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara, Jakarta e-mail:
Lebih terperinciSINTESIS SILIKA AEROGEL BERBASIS WATERGLASS UNTUK PENYIMPAN HIDROGEN
SKRIPSI RK 1583 SINTESIS SILIKA AEROGEL BERBASIS WATERGLASS UNTUK PENYIMPAN HIDROGEN ESAR PRAMUDITYO 2305 100 032 2305 100 097 MUSTIKA ENDAHING PERTIWI DOSEN PEMBIMBING : Dr. Ir. Heru Setyawan, M.Eng LABORATORIUM
Lebih terperinciPENGARUH FRAKSI VOLUME PARTIKEL TERHADAP KETAHANAN BAKAR KOMPOSIT FLY ASH-RIPOXY R-802
digilib.uns.ac.id PENGARUH FRAKSI VOLUME PARTIKEL TERHADAP KETAHANAN BAKAR KOMPOSIT FLY ASH-RIPOXY R-802 SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Oleh: YOGA PRASETYA
Lebih terperinciPerancangan Sekrup Tulang dengan Bahan Biokomposit Hidroksiapatit Zirconia
Perancangan Sekrup Tulang dengan Bahan Biokomposit Hidroksiapatit Zirconia Windra Reza Putra *1), Eko Pujiyanto 2), Ilham Priadythama 3) 1) Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas
Lebih terperinciPENGARUH KOMPOSISI KAOLIN TERHADAP DENSITAS DAN KEKUATAN BENDING PADA KOMPOSIT FLY ASH- KAOLIN
PENGARUH KOMPOSISI KAOLIN TERHADAP DENSITAS DAN KEKUATAN BENDING PADA KOMPOSIT FLY ASH- KAOLIN Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk
Lebih terperinci