BAB I PENDAHULUAN. Menurut undang undang no 16 tahun 2009 pasal 1 ayat (1): Pajak adalah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. Menurut undang undang no 16 tahun 2009 pasal 1 ayat (1): Pajak adalah"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Menurut undang undang no 16 tahun 2009 pasal 1 ayat (1): Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Pajak menjadi sumber penerimaan pendapatan yang paling penting bagi suatu negara untuk menjalankan roda pemerintahan tak terkecuali indonesia. Di Indonesia Pajak menjadi sumber utama penghasilan untuk mendapatkan masukan dana untuk melaksanakan program program pembangunan selain dari pendapatan di luar pajak, sehingga tidak hanya di indonesia di negara negara berkembang di dunia pun menjadikan pendapatan pajak sebagai salah satu fokus utama penerimaan negara. Namun arti pajak sendiri di persepsikan berbeda antara pemerintah dan perusahaan. Bagi pemerintah pajak merupakan sumber pendapatan negara, namun bagi perusahaan pajak merupakan beban yang di tanggung dan mengurangi laba bersih, sehingga membuat perusahaan berupaya untuk mengurangi atau meminimalisir pengeluaran untuk membayar pajak dengan cara yang ilegal atau pun legal, di mana perusahaan akan berusaha untuk membayar pajak dengan jumlah yang lebih kecil di banding dengan seharusnya. 1

2 Berikut adalah penerimaan pajak tahun : Tabel 1. 1 Penerimaan Pajak ( dalam Milyar Rupiah ) Tahun Penerimaan Target Pencapaian % , , , ,7 Sumber : okezone.com Dari uraian di atas menunjukan bahwa penerimaan pajak negara pada tahun 2011 hanya mencapai 99,4%, pada tahun 2012 pencapaian 96,4%, pada tahun 2013 pencapaian 93,8% dan pencapaian pada tahun 2014 mencapai 91,7% dari data tersebut pencapaian pajak yang diingkan oleh pemerintah belum dapat direalisasi sepenuhnya bahkan dari penerimaan pajak yang didapat dari tahun 2011 hingga tahun 2014 terlihat bahwa pencapaian target pendapatan pajak yang diingkan cenderung mengalami penurunan pada setiap tahunnya, sedangkan untuk melaksanaan program pembangunan infrastruktur pajak merupakan pendapatan negara yang sangat penting selain pendapatan lainnya, maka derektorat pajak seharusnya dapat mengoptimalkan penerimaan pajak sehingga pendapatan pajak dapat memenuhi target yang diinginkan oleh pemerintah agar rencana rencana pembangunan yang telah disusun dapat segera dilaksanakan. Menurut Slemrod (2004) dalam Jesica,dkk (2014) berpendapat bahwa agresivitas pajak merupakan aktivitas yang spesifik, yang mencakup transaksitransaksi, dimana tujuan utamanya adalah untuk menurunkan kewajiban pajak 2

3 perusahaan. Zuber (2013) dalam Jesica,dkk (2014) menyatakan di antara penghindaran dan penggelapan pajak, terdapat grey area yang potensial untuk agresivitas. Grey area ini ada karena ada tax shelter (usaha untuk meminimalkan pajak yang harus dibayar atas penghasilan saat ini) diluar semua transaksi pajak baik yang diijinkan menurut hukum perpajakan maupun tidak. Tidak ada garis yang jelas di antara penghindaran dan penggelapan pajak karena tidak ada penjelasan yang cukup untuk semua transaksi. Disamping itu, transaksi agresive dan pembuatan keputusan dapat berpotensi sebagai penghindaran pajak maupun penggelapan pajak. Perusahaan diharapkan tidak hanya mementingkan keuntungan semata, tetapi juga melihat lingkungan tempat berjalannya usaha. Hubungan antara organisasi dan komunitas bukanlah sekedar soal bertetangga, hubungan ini lebih tepat dipandang sebagai wujud tanggungjawab sosial organisasi atau perusahaan atau dalam istilah populernya saat ini disebut sebagai Corporate Social Responsibility (CSR). Cara perusahaan menginformasikan telah melakukan CSR adalah melalui pengungkapan CSR. Pengungkapan CSR adalah proses pengkomunikasian efek-efek sosial dan lingkungan atas tindakan ekonomi perusahaan pada kelompok-kelompok tertentu dalam masyarakat dan pada masyarakat secara keseluruhan. Gray et. Al.,(1987) dalam Jesica,dkk (2014). Terdapat ketentuan dalam pasal 66 ayat 2c UU no. 40 tahun 2007, yang menyatakan bahwa semua perseroan wajib untuk melaporkan pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan dalam laporan tahunan. Leverage merupakan nama lain dari rasio utang. Rasio ini digunakan untuk mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan untuk menutupi kewajiban dalam 3

4 bentuk utang terhadap modal yang dimiliki perusahaan. Ozkan (2001) dalam Krisnata (2012) menyebutkan bahwa perusahaan yang memiliki kewajiban pajak tinggi akan memiliki utang yang tinggi pula, sehingga perusahaan sengaja berutang tinggi untuk mengurangi beban pajak. Perusahaan yang memiliki tingkat leverage yang tinggi akan menambah keingingan perusahaan untuk melanggar perjanjian kredit sehingga perusahaan akan mengungkapkan laba sekarang lebih tinggi. Selain dua faktor diatas dapat pula menggunakan likuiditas. Likuiditas sebuah perusahaan diprediksi akan mempengaruhi agresivitas pajak perusahaan. Krisnata, (2012) dalam Fitria (2015) Suatu perusahaan memiliki suatu tingkat likuiditas yang makin besar jika jumlah aktiva-aktiva lancarnya jauh lebih besar dari pada jumlah hutang - hutang lancarnya yang harus segera dipenuhi. Dengan demikian, jika tingkat likuiditas perusahaan tinggi, maka perusahaan akan membayar pajaknya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Ukuran perusahaan menunjukkan besar kecilnya perusahaan. Sebuah perusahaan yang ukuran/skalanya besar dan sahamnya tersebar luas memiliki kekuatan tersendiri dalam menghadapi masalah bisnis dan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba lebih tinggi karena usaha tersebut didukung oleh aset yang besar, sehingga kendala perusahaan yang berhubungan dengan aset dapat diatasi Nur alizna, (2009) dalam Fitria (2015). Kamila (2013) dalam Fitria (2015) menyatakan bahwa ukuran perusahaan memiliki hubungan yang positif dengan agresivitas pajak. Hal tersebut menggambarkan bahwa perusahaan besar memiliki jumlah laba sebelum pajak yang besar dan memiliki insentif serta sumber daya yang lebih besar untuk melakukan manajemen pajak. 4

5 Faktor terakhir dari penelitian ini adalah proporsi komisaris independen,menurut Lanis dan Richardson (2011) dalam Irvan (2015) menyatakan bahwa proporsi komisaris independen dapat menekan perilaku pajak agresif perusahaan. Kehadiran komisaris independen juga diprediksi akan memengaruhi agresivitas pajak perusahaan. Menurut Fama & Jensen (1983) dalam Krisnata (2012) semakin banyak komisaris independen maka pengawasan terhadap kinerja manajer di anggap lebih efektif. Dengan adanya pengawasan yang ketat dari komisaris independen maka akan mengurangi kesempatan manajer untuk berlaku agresif terhadap pajak perusahaan. Manajer melakukan agresivitas pajak perusahaan karena adanya kepentingan untuk meningkatkan laba perusahaan dengan cara mengurangi beban perusahaan termasuk beban pajak. Berbagai penelitian telah di lakukan sebelumnya mengenai pajak agresif dan di peroleh pendapat yang berbeda beda. Berikut adalah ringkasan hasil penelitian terdahulu yang di ringkas dalam bentuk tabel research gap 5

6 No Variabel Independen 1. Corporate social responsibilty Dependen Agresivitas pajak Tabel 1. 2 Ringkasan Reseach Gap Hasil penelitian Fitri anita m Irvan tiaras ( 2015 ) dan henryanto wijaya ( 2015 ) Tidak berpengaruh Krisnata dwi suyanto dan Supramono ( 2012 ) Jessica dan agus arianto toly ( 2014 ) - - Tidak berpengaruh Dwi ratmono & Winarti monika sagala ( 2015 ) Berpengaruh positif 2. Leverage Tidak Tidak Berpengaruh Berpengaruh - berpengaruh berpengaruh positif 3. Likuiditas Berpengaruh Tidak Berpengaruh - - berpengaruh negatif 4. Ukuran perusahaan Tidak berpengaruh Berpengaruh - Tidak berpengaruh Berpengaruh negatif 5. Manajemen laba - Berpengaruh signifikan Berpengaruh positif Proporsi komisaris independen 7. Capital intensity 8. Research & development intensity 9. Return on assets 10. Inventory capacity - Tidak berpengaruh Berpengaruh negatif Berpengaruh Berpengaruh positif Tidak - berpengaruh Tidak berpengaruh Berpengaruh positif Sumber : dari berbagai jurnal pendukung Berdasarkan ringkasan peneitian di atas, diperoleh hasil yang berbeda. Menurut Fitri (2015) dan Jesica,dkk (2014) menyatakan pendapat yang sama bahwa CSR tidak mempunyai pengaruh terhadap agresivitas pajak, sedangkan Dwi,dkk (2015) menyatakan hal yang berbeda bahwa CSR mempunyai pengaruh positif terhadap agresifitas pajak. Dalam penelitian Fitri (2015) dan Irvan,dkk (2015) menyatakan pendapat yang sama bahwa leverage tidak mempunyai pengaruh terhadap agresivitas pajak, pendapat ini berbeda dengan penelitian Jesica,dkk (2014) yang mengemukakan 6

7 pendapat bahwa leverage berpengaruh signifikan terhadap agresivitas pajak dan Krisnata,dkk (2012) mengemukakan pendapat bahwa leverage mempunyai pengaruh positif terhadap agresivitas pajak. Dari penelitian Fitri (2015) menyatakan pendapat bahwa likuiditas mempunyai pengaruh terhadap agresivitas pajak dan Krisnata,dkk (2012) mengatakan dalam penelitiannya bahwa likuiditas mempunyai pengaruh negatif terhadap agesivitas pajak, hal ini berbeda dengan penelitian yang di lakukan oleh Irvan,dkk yang menyatakan bahwa likuiditas tidak memiliki pengaruh terhadap agresivitas pajak. Penelitian yang sama di lakukan oleh Fitri (2015) dan Jesica,dkk (2014) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh terhadap agresivitas pajak, sedangkan penelitian yang di lakukan oleh Dwi,dkk (2015) menyatakan bahwa terdapat pengaruh negatif antara ukuran perusahaan dengan agresivitas pajak. Sedangkan untuk proposi komisaris independen juga menghasilkan perbedaan pendapat. Menurut Irvan,dkk (2015) mengemukakan pendapat bahwa proporsi komisaris independen tidak memiliki pengaruh terhadap agresivitas pajak, sedangkan dalam penelitian Krisna,dkk (2012) mengatakan bahwa proporsi komisaris independen mempunyai pengaruh yang negatif terhadap agresivitas pajak. Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian Fitria Anita M (2015) ada pun kelebihan dari penelitian ini dari penelitian sebelumnya yaitu dalam penelitian ini menggunakan lima variabel independen yakni corporate social 7

8 responsibility, leverage, likuiditas, ukuran perusahaan,dan proporsi komisaris independen dengan masa penelitian lima tahun dari tahun Lebih banyak dari pada penelitian Fitria Anita M ( 2015 ) yang hanya menggunakan empat variabel independen dengan masa penelitian empat tahun dari tahun Berdasarkan perbedaan penelitian sebelumnya penulis ingin mengetahui lebih jauh mengenai corporate social responsibility, leverage, likuiditas, ukuran perusahaan, proporsi komisaris independen berpengaruh terhadap agresivitas pajak, maka penulis membuat judul : Faktor faktor yang mempengaruhi Agresivitas Pajak ( Studi empiris pada Perusahaan Manufaktur periode Perumusan Masalah Dari latar belakang di atas terdapat perbedaan hasil penelitian yang di susun dalam research gap menunjukan bahwa masih di perlukan penelitian secara berkelanjutan dengan permasalahan target penerimaan pajak yang selalu tidak mencapai target, sehingga peneliti ingin mengkaji masalah agresivitas pajak terutama di perusahaan manufaktur. Maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1) Apakah corporate sosial responsibility perusahaan berpengaruh terhadap agresivitas pajak? 2) Apakah leverage berpengaruh terhadap agresivitas pajak? 3) Apakah likuiditas berpengaruh terhadap agresivitas pajak? 4) Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap agresivitas pajak? 8

9 pajak? 5) Apakah proporsi komisaris independen berpengaruh terhadap agresivitas 1.3 Tujuan penelitian dan kegunaan penelitian Tujuan Penelitian Dari perumusan masalah di atas, maka peneliti ingin menganalisis lebih jauh mengenai corporate social responsibility, leverage, likuiditas, ukuran perusahaan, proporsi komisaris independen berpengaruh terhadap agresivitas pajak pada perusahaan manufaktur yang ada di bei dari tahun Mamfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut : 1. Bagi bidang akademik, penelitian ini dapat berkontribusi terhadap literatur penelitian terkait dengan pengungkapan csr, leverage,likuiditas, ukuran perusahaan, proporsi komisaris independen dan agresivitas pajak. 2. Bagi perusahaan, penelitian ini dapat bermamfaat untuk mengatur manajemen yang baik dalam perusahaan sehingga perusahaan dapat mengambil keputusan yang tepat dan mengerti tanggung jawab untuk membayar pajak sesuai dengan jumlah yang semestinya di bayarkan. 3. Bagi pihak regulator, seperti direktorat jenderal pajak, penelitian ini menyediakan wawasan penting bagi para pembuat kebijakan pajak yang berusaha untuk mengidentifikasi keadaan di mana risiko agresivitas pajak perusahaan lebih tinggi. 9

10 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian & Definisi Operasional Dalam penelitian ini menggunakan enam variabel yang terdiri atas satu variabel terikat (dependen) dan lima variabel bebas (independen). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Agresivitas Pajak sedangkan untuk variabel bebas terdiri dari Corporate social responsibility, Leverage, likuiditas, ukuran perusahaan dan proporsi komisaris independen. Definisi dari masing masing tersebut adalah sebagai berikut : Variabel Penelitian Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel dependen dan variabel independen. a. Variabel Dependen (Y) Variabel dependen / variabel terikat adalah variabel yang dijelaskan atau variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen bisa dilambangkan dengan Y. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Agresivitas Pajak. Agresivitas pajak adalah keinginan perusahaan untuk meminimalkan beban pajak yang dibayar dengan cara yang legal, ilegal, maupun kedua-duanya. Variabel ini diukur dengan menggunakan Cash Effective Tax Rates (CETR).proksi CETR dapat dihitung dengan rumus : CETR = Pembayaran Pajak Penghasilan Laba Sebelum Pajak

11 b. Variabel Independen (X) Variabel bebas adalah variabel yang diduga secara bebas berpengaruh terhadap variabel terikat, dalam penelitian ini menggunakan lima variabel independen, yaitu : 1. Corporate Social Responsibility (CSR) Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (bukan hanya) perusahaan adalah memiliki tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas, dan lingkunagn dalam segala aspek operasional. Corporate Social Responsibility yang diproksikan ke dalam pengungkapan CSR. Penelitian ini menggunakan check list yang mengacu pada indikator Global Respoting Initiative yang diperoleh dari website Sebuah kerangka pelaporan untuk membuat Sustainability report yang terdiri atas prinsip prinsip pelaporan keuangan, paduan pelaporan dan standart pengungkapan dengan menggunakan 79 pengungkapan yang meliputi kinerja ekonomi (EC), kinerja Lingkungan (EN), Tenaga kerja (LA), HAM (HR), Masyarakat (SO), Tanggung Jawab (PR). Pengukuran ini dilakukan dengan mencocokkan item pada check list dengan item yang diungkapkan perusahaan. Apabila item y diungkapkan maka diberikan nilai 1, jika item y tidak diungkapkan maka diberikan nilai 0 pada check list. Setelah mengidentifikasi item yang diungkapkan oleh perusahaan di dalam laporan tahunan, serta mencocokkannya pada check list, hasil pengungkapan item yang

12 diperoleh dari setiap perusahaan dihitung indeksnya dengan proksi CSRI. Adapun rumus untuk menghitung CSRI sebagai berikut: CSRIj = Xyi ni CSRIi : Indeks luas pengungkapan tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan i. ΣXyi : nilai 1 = jika item y diungkapkan; 0 = jika item y tidak diungkapkan. ni : jumlah item untuk perusahan i, ni Leverage Leverage adalah bagian sumber pendanaan untuk operasional maupun investasi yang berasal dari luar perusahaan (Tumirin,2003) dalam penelitian Titik (2010). Leverage dapat diartikan sebagai pertambahan total pendapatan nasional terhadap suatu pertambahan dalam pengeluaran pengeluaran inisial.variabel leverage dapat diukur dengan menggunakan rasio keuangan sebagai berikut (Fitri,2015) : 3. Likuiditas Leverage = Total utang Total Aset Perusahaan dengan likuiditas yang tinggi menunjukan tingginya kemampuan perusahaan dalam memenuhi hutang jangka pendek (Fitri,2015) atau bisa disebut sebagai rasio yang digunakan untuk mengukur atau membandingkan seluruh komponen yang ada di aktiva lancar dengan di pasiva lancar untuk menunjukan kemampuan perusahaan dalam membiayai atau membayar serta memenunuhi kewajiban/utang pada saat penagihan (Titik,2010).Wallace et,al (1994) dalam Fitri (2015) menyatakan bahwa kesehatan suatu perusahaan yang di cerminkan dengan

13 tingginya rasio likuiditas berhubungan dengan luasnya tingkat pengungkapan yang diukur menggunakan pengukuran : Liqit = Aktiva Lancar Hutang Lancar 4. Ukuran Perusahaan Menurut Agnes Sawir (2004:101) Ukuran perusahaan adalah determinan dari struktur keuangan. Ukuran perusahaan dapat menentukan tingkat kemudahan perusahaan memperoleh dana dari pasar modal. Ukuran perusahaan juga dapat diartikan besar atau kecilnya perusahaan yang tercemin dari total assetsnya. Menurut Fitri (2015) ukuran perusahaan diukur dengan total aset yang ada dalam perusahaan. Log Of Total Assets digunakan untuk mengurangi perbedaan signifikan antara ukuran perusahaan yang terlalu besar dengan perusahaan yang terlalu kecil, maka nilai total aset dibentuk menjadi logaritma natural yang bertujuan untuk membuat data total Asset terdistribusi normal : SIZE = Ln Of Total Assets 5. Proporsi Komisaris Independen Komisaris independen adalah anggota komisaris yang tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan anggota komisaris lainnya,anggota dewan direksi dan pemegang saham pengendali, komisaris independen juga dapat merangkap sebagai ketua komite audit dalam karangan (Mohamad Samsul,2006) Proporsi komisaris independen diukur dengan menggunakan indikator presentasie anggota dewan komisaris yang berasal dari luar perusahaan dan seluruh anggota dewan komisaris independen (Liu dan Cau,2007) dalam Irvan,dkk (2015) Proporsi Komisaris Independen = Jumlah Komisaris Independen Total Dewan Komisaris

14 Berikut ini adalah tabel definisi operasional variabel: Tabel 3. 1 Definisi Operasional Variabel No Variabel Definisi Pengukuran Sumber 1 Corporate Komitmen perusahaan mencocokkan Fitri, 2015 Social untuk meningkatkan item pada Responsibility kesejahteraan komunitas check list melalui praktik bisnis yang dengan item baik dan yang mengkontribusikan diungkapkan sebagian sumber daya perusahaan perusahaan 2 Leverage pertambahan total pendapatan nasional terhadap suatu pertambahan dalam pengeluaran pengeluaran inisial 3 Likuiditas kemampuan dari suatu operasi untuk berjumpa dalam obligasi jangka pendek bagi pembayaran kembali hutang tanpa kesulitan Total hutang Total aset Aktiva Lancar Hutang Lancar Fitri, 2015 Fitri, Ukuran Perusahaan 5 Proporsi Komisaris Independen determinan dari struktur keuangan Anggota komisaris yang tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota yang lain dan merangkap juga sebagai ketua komite audit natural logarithm total assets Komisaris Independen Total Dewan Komisaris Sumber : Dibentuk dan diolah berdasarkan penelitian terdahulu Fitri, 2015 Irvan, 2015

15 3.2 Objek Penelitian, Unit Sampel, Populasi, dan Penetuan Sampel Objek Penelitian dan Unit Sampel Objek penelitian ini terdiri dari laporan Annual Report lengkap dari semua perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dari tahun dengan Corporate Social Responsibility, Leverage, Likuiditas, Ukuran Perusahaan dan Proporsi Komisaris Independen.BEI dipilih karena perusahaan yang terdaftar di BEI merupakan perusahaan publik yang diwajibkan untuk melakukan audit atas laporan keuangan mereka agar informasi yang disajikan menjadi relevan dan reliable bagi stakeholders Populasi dan Penentuan Sampel Penelitian ini menggunakan populasi perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang menerbitkan laporan Annual Report tahunan dan dipublikasikan selama tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 sebanyak 35 perusahaan. Sampel merupakan bagian dari populasi. Sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel dipilih dengan menggunakan metode penyampelan bersasaran (Purposive sampling). Adapun kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2011 sampai dengan Perusahaan manufaktur yang menerbitkan dan mempublikasikan Annual Report dan data keuangan lengkap dari tahun Perusahaan yang tidak mengalami kerugian selama tahun penelitian.

16 4. Perusahaan manufaktur yang nilai cash effective ratenya kurang dari 1 ( CETR <1). 5. Perusahaan manufaktur tersebut menggunakan nilai mata uang rupiah 3.3 Jenis dan Sumber Data Jenis Data Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder. Data yang dimaksud adalah Annual Report tahunan perusahaan yang telah diaudit dan memenuhi kriteria Data sekunder yang digunakan berasal dari sumber eksternal, yaitu data Annual Report perusahaan kepada BEI AR periode tahun 2011 hingga tahun Sumber Data Data-data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari data base laporan keuangan tahunan perusahaan yang terdaftar di BEI. Website BEI yaitu Teknik Pengambilan Data Data yang telah dikumpulkan dengan mempelajari data data yang telah diperoleh kemudian mengolah data yang telah terkumpul kemudian dapat memberikan interprestasi pada hasil-hasil tersebut Data yang digunakan adalah menggunakan data sekunder yang diperoleh dari database Annual Report yang tersedia di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2011 sampai tahun Kegiatan dalam analisis data meliputi : pengelompokan data tiap variabel yang diteliti, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang diteliti.

17 3.5. Metode Analisis Model Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Model regresi Linear berganda. yang dirumuskan sebagai berikut : APit = β1 CSRIit + β2 LEVit + β3 Liqit + β4 SIZEit + β5 KIit + e Dimana : Apit = Agresivitas pajak perusahaan i pada periode t yang dihitung dengan menggunakan model ETRit β1,2,3,4,5 = Koefisiens Variabel CSRIit = Pengungkapan item CSR perusahaan i tahun ke-t LEVit = Leverage dari perusahaan i pada periode ke t Liqit = Likuiditas dari perusahaan i pada periode ke t SIZEit = Ukuran Perusahaan KIit e = Proporsi Komisaris Independen = Standart Error Sebelum dilakukan uji hipotesis terlebih dahulu menguji model regresi dengan uji asumsi klasik. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa model regresi yang dilakukan tidak terdapat masalah Normalitas Data, multikolinearitas, autokorelasi, heteroskedastisitas dan Koefisien Determinasi Analisis Statistik Deskriptif Analisis ini memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata rata (mean), standar devisiasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi) (Imam Ghozali, 2016:19).

18 3.5.2 Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti yang diketahui bahwa uji t dan F mengamsumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal (Ghozali, 2016:154) Uji Multikolonieritas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi terdapat korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi diantara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Uji ini dapat dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2) variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya, Jadi nilai tolerance yang sama rendah sama dengan VIF yang tinggi (karena VIF =1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukan adanya multikoloniertas adalah nilai Tolerance < 0.10 atau sama dengan nilai VIF > 10. (Ghozali,2016:103).

19 Uji Autokolerasi Uji ini berfungsi untuk menguji apakah dalam model linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data urut waktu / times series ( Ghozali, 2016:107) Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. ( Gozhali, 2016:134) Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan menggunakan uji gletser. Jika Variabel independen secara statistik memperngaruhi variabel independen, maka ada indikasi terjadi heteroskedasitas (Ghozali, 2011:138) Uji Hipotesis Uji Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan

20 variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah independen yang dimasukkan ke dalam model. Karena dalam penelitian ini menggunakan banyak variabel independen, maka nilai Adjusted R2 lebih tepat digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen Uji Simultan ( F test) Uji ini pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama sama terhadap variabel dependen/ terikat. Berbeda dengan uji t yang menguji signifikansi koefisien parsial regresi secara individu dengan uji hipotesis terpisah bahwa setiap koefisien regresi sama dengan nol. Uji F menguji jint hipotesia bahwa b1,b2,b3 secara simultan sama dengan nol atau : H0 : b1 = b2 =...=bk = 0 HA: b1 b2... bk 0 Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik F dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut: - Quick look: bila nilai F lebih besar daripada 4 maka H0 adapat ditolak pada derajat kepercayaan 5% dengan kata lain kita menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel independen.

21 - Membandingkan nilai F hasil hitungan dengan nilai F menurut tabel. Bila F hitung lebih besar daripafa F tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima (Ghozali, 2016:98) Uji Signifikan Parameter Individual ( Uji t) Uji t pada dasarnya untuk menunjuk seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/ independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hipotesis nol (H0) yang hendak diuji adalah apabila satu parameter (bi) sama dengan nol, yaitu: H0 : bi= 0 Artinya apakah suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (HA) parameter suatu variabel tidak sama dengan nol, atau : HA : bi 0 Artinya variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Cara melakukan uji t adalah sbb: - Quick look : bila jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau lebih dan derajat kepercayaan sebesar 5%, maka H 0 yang menyatakan bi = 0 dapat ditolak jika nilai t lebih besar dari 2 ( dalam nilai absolut). Dengan kata lain kita menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi dependen. - Membandingkan nilai statistik t dengan kritis menurut tabel. Apabila nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi dibandingkan nilai t tabel, kita

22 menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2016:97).

23

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui. menguji hipotesis dan kemudian diambil kesimpulan.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui. menguji hipotesis dan kemudian diambil kesimpulan. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan BAB III METODE PENELITIAN A. Sampel dan Populasi Populasi merupakan kumpulan dari sampel yang akan diteliti. Menurut Sugiyono (2007), poulasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia (BEI) untuk tahun , sampel dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia (BEI) untuk tahun , sampel dalam penelitian ini adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek dari penelitian dilakukan pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk tahun 2012-2014, sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. hubungan antara suatu variabel dengan variabel lainnya (Ulum dan

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. hubungan antara suatu variabel dengan variabel lainnya (Ulum dan BAB III METEDOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2014 Januari Data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2014 Januari Data 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan September 2014 Januari 2015. Data perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang berhubungan dengan penerimaan pajak akan selalu dibahas.

BAB III METODE PENELITIAN. yang berhubungan dengan penerimaan pajak akan selalu dibahas. 15 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian yang dipilih oleh peneliti ialah agresivitas pajak. Pemilihan obyek ini didasarkan pada pembayaran pajak. Sehingga berpengaruh pada penerimaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengaruh Tata Kelola Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Praktik

BAB III METODE PENELITIAN. Pengaruh Tata Kelola Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Praktik BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan mulai dari September 2016 sampai Februari 2017. Guna memperoleh data yang diperlukan dalam penulisan Skripsi yang berjudul

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Periode penelitian ini mencakup data tahun 2013 2015 dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dilakukan pada bulan September 2015. Penelitian dilakukan dengan mengambil data perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti menguji pengaruh return on asset (ROA), leverage, ukuran perusahaan dan

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti menguji pengaruh return on asset (ROA), leverage, ukuran perusahaan dan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang didesain untuk untuk mengukur hubungan antara variabel riset, atau menganalisis pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian 1. Objek dan Sample Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek / Subyek Penelitian Subyek dari penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2011-2015. Alasan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian asosiatif, sebab penelitian tersebut memiliki tujuan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode. laporan keuangan tahun 2013 sampai tahun 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode. laporan keuangan tahun 2013 sampai tahun 2015. BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode tahun 2013 sampai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan variabel dependen, variabel independen, dan variabel control. Pengungkapan CSR sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. membuktikan hubungan biasa (korelasi) antara variabel bebas (independent

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. membuktikan hubungan biasa (korelasi) antara variabel bebas (independent BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian asosiatif yang akan membuktikan hubungan biasa (korelasi) antara variabel bebas (independent variable)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum dan Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini terdiri dari faktor-faktor ekonomi makro seperti Interest Rate dan Foreign Exchange Rate selain itu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia dari tahun Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia dari tahun Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian berupa perusahaan ritel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2011-2015. Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com dan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis/Desain Penelitian Berdasarkan tujuan dari penelitian, rancangan penelitian yang digunakan adalah uji hipotesis berdasarkan hubungan kausal. Unit yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalaha jenis penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh perusahaan manufaktur yang telah go public dan tercatat dalam BEI (Bursa Efek Indonesia) pada periode tahun 2013-2015.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan tertentu. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan tertentu. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Metode merupakan cara atau taktik sebagai langkah yang harus ditempuh oleh peneliti dalam memecahkan suatu permasalahan untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengungkapkan laporan keuangan (annual report) kepada publik periode 2013

BAB III METODE PENELITIAN. mengungkapkan laporan keuangan (annual report) kepada publik periode 2013 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) yang diterbitkan Bursa Efek Indonesia (BEI) yang mengungkapkan laporan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi Dan Sample Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak di industri pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2012-2014.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang berada di situs web www.idx.com. BEI dipilih sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan dengan mengambil data laporan tahunan perusahaan Pertambangan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia dari tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling Populasi adalah keseluruhan elemen atau unsur yang akan diteliti (Mustofa, 2000). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun Alasan pemilihan. mencerminkan kondisi nyata di lapangan.

BAB III METODE PENELITIAN. di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun Alasan pemilihan. mencerminkan kondisi nyata di lapangan. 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2012-2014. Alasan pemilihan perusahaan manufaktur adalah

Lebih terperinci

Bab 3 Metode Penelitian 3.1 Populasi dan Sampel

Bab 3 Metode Penelitian 3.1 Populasi dan Sampel Bab 3 Metode Penelitian 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama kurun waktu 2006 hingga 2010. Alasan dipilihnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada Bank Syariah yang telah terdaftar (listed) di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), selama tahun 2011-2015. Data yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan, dan tata kelola perusahaan yang baik terhadap tax avoidance yang

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan, dan tata kelola perusahaan yang baik terhadap tax avoidance yang 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitain Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2015 sampai dengan Februari 2016 dengan menguji pengaruh karakter eksekutif, karakteristik perusahaan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama tahun 2013-2015 yang berjumlah 30 perusahaan. Dipilihnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan landasan yang digunakan dalam menyusun dan melaksanakan suatu penelitian. Manfaat adanya metode penelitian menurut Usman (2013) adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Juli Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Juli Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam rentan waktu bulan Maret 2016 sampai dengan Juli 2016. Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan pengutipan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tahun 2014 dengan obyek penelitian yaitu ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage dan CSR pada perusahaan pertambangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan tipe penelitian Hipothesis Testing Study atau penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan tipe penelitian Hipothesis Testing Study atau penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan tipe penelitian Hipothesis Testing Study atau penelitian pengujian hipotesis. Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun Pemilihan

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun Pemilihan BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2013-2015. Pemilihan perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi merupakan jumlah dari keseluruhan obyek (satuan-satuan/individuindividu) yang karakteristiknya hendak diduga (Djarwanto, 1994). Populasi yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. efektif bagi peneliti untuk melakukan penelitian. Penelitian dilaksanakan dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. efektif bagi peneliti untuk melakukan penelitian. Penelitian dilaksanakan dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan mulai dilaksanakan pada bulan September sampai dengan Januari 2015. Waktu tersebut dipilih karena merupakan waktu yang paling

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia melalui internet (www.idx.co.id). Perusahaan yang. Efek Indonesia periode tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia melalui internet (www.idx.co.id). Perusahaan yang. Efek Indonesia periode tahun BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat penelitian Dalam penelitian ini penulis memilih Bursa Efek Indonesia sebagai tempat untuk melakukan riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia di

BAB III METODE PENELITIAN. dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia di BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan Agustus 2016. Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan mengakses data laporan tahunan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia selama periode 2010-2012. Metode pemilihan sampel dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN 51 BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dengan mempertimbangkan manfaat dan tujuan penelitian yang telah ditetapkan, maka penelitian ini merupakan tipe penelitian yang membahas dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2014. BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan keuangan dan nonkeuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2014. B. Jenis Data Jenis data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder. Dimana sekunder sendiri adalah perolehan data yang didapat tidak secara langsung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek atau Subjek Penelitian Objek atau populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur. Sampel yang digunakan adalah seluruh perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan dan corporate governance terhadap luas pengungkapan corporate

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan dan corporate governance terhadap luas pengungkapan corporate BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sampel dan Data Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis sejauh mana pengaruh karakteristik perusahaan dan corporate governance terhadap luas pengungkapan corporate

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subyek Penelitian Penggunaan objek penelitian dalam penelitian ini adalah pelaporan tahunan perusahaan. Pelaporan tahunan perusahaan merupakan yang mengikuti PROPER dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, berupa laporan

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, berupa laporan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, berupa laporan keuangan yang dipublikasikan pada periode 2012-2014. Sumber data dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia yang beralamat Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower I, Lantai 6, Jl. Jenderal Sudirman

Lebih terperinci

pengerjaan audit sehingga audit fee yang didapatkannya akan semakin kecil. dalam laporan keuangan terlambat didapat oleh investor.

pengerjaan audit sehingga audit fee yang didapatkannya akan semakin kecil. dalam laporan keuangan terlambat didapat oleh investor. perusahaan akan mendapatkan ketidakpastian akan hasil auditnya. Jika perusahaan mengalami lag cukup lama pada periode sebelumnya maka auditor akan mendapatkan audit fee yang lebih kecil karena auditor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian, sedangkan sampel merupakan bagian dari populasi yang dijadikan objek penelitian. Populasi yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian adalah suatu kesatuan atau gabungan dari beberapa desain yang menggambarkan secara detail suatu permasalahan. Desain penelitan merupakan rencana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa dekade lalu, pajak hanya dianggap sebagai pelengkap

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa dekade lalu, pajak hanya dianggap sebagai pelengkap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa dekade lalu, pajak hanya dianggap sebagai pelengkap penerimaan sektor migas. Namun, saat ini pajak memegang peranan penting dalam pos penerimaan Anggaran Pendapatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan indeks Kompas 100 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dipilihnya Bursa Efek Indonesia sebagai tempat

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. yang mengacu pada indikator GRI (Global Reporting

BAB III METODELOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. yang mengacu pada indikator GRI (Global Reporting digilib.uns.ac.id 29 BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel terikat (Dependen) Variabel dependen (terikat) merupakan variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. POPULASI DAN SAMPEL Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2006). Populasi penelitian ini menunjukkan pada keseluruhan elemen atau obyek yang menjadi sasaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data laporan keuangan perusahaan non keuangan penerbit obligasi yang terdaftar di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode ini disebut metode kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode ini disebut metode kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian apabila dilihat dari segi bentuk data ada dua jenis data, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. 1 Jenis penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode purposive sampling, artinya bahwa populasi yang akan dijadikan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode purposive sampling, artinya bahwa populasi yang akan dijadikan 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indinesia. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Penelitian ini menggunakan seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2010-2014. B. Jenis Data Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. B. Teknik Pengambilan Sampel dan Populasi. manufaktur. Dengan menggunakan teknik purposive sampling, ada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. B. Teknik Pengambilan Sampel dan Populasi. manufaktur. Dengan menggunakan teknik purposive sampling, ada BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan sektor manufaktur yang sudah go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia serta mempublikasikan laporan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari: 1. Data laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapat timbal balik secara langsung

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapat timbal balik secara langsung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, pajak merupakan kontribusi wajib kepada negara yang terutang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Populasi dan Sampel Perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Populasi dan Sampel Perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2010-2014 yang termasuk dalam peringkat Corporate Governance Perception

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Penelitian ini menggunakan obyek perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan subyek yang digunakan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah analisis mengenai pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu dan tempat penelitian di lakukan pada PT. Bursa Efek Indonesia, yang datanya tidak langsung diperoleh di kantor PT. Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. purposive sampling dengan bebrapa pertimbangan kriteria tertentu yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. purposive sampling dengan bebrapa pertimbangan kriteria tertentu yaitu: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode penelitian 2013-2015

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek / Objek Perusahaan Perusahan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode tahun 2011-2014. B. Tehnik Pengambilan Sampel Penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Penelitian ini sampel dan data penelitian diambil dari perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Penelitian ini sampel dan data penelitian diambil dari perusahaan 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam Penelitian ini sampel dan data penelitian diambil dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), pemilihan sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di bidang industri

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di bidang industri 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di bidang industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lainnya. Berdasarkan tingkat penjelasan dari kedudukan variabelnya,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. September 2013 s.d selesai pada perusahaan partisipan Indonesian. pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. September 2013 s.d selesai pada perusahaan partisipan Indonesian. pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian untuk penulisan skripsi ini berlangsung pada bulan September 2013 s.d selesai pada perusahaan partisipan Indonesian Sustainability

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu penelitian Waktu penelitian yaitu pada bulan Maret 2014 sampai dengan bulan Juni 2014 2. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Bursa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Populasi dan Sampel Populasi dari penelitian ini adalah seluruh perusahaan dalam sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan sub sektornya antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1. Objek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014. Pemilihan perusahaan manufaktur sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website :

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website : BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek/Obyek Penelitian Dalam penelitian ini penulis memilih Bursa Efek Indonesia sebagai tempat untuk melakukan riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TINDAKAN PAJAK AGRESIF (STUDI PADA ENTITAS PUBIK SEKTOR MANUFAKTUR)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TINDAKAN PAJAK AGRESIF (STUDI PADA ENTITAS PUBIK SEKTOR MANUFAKTUR) FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TINDAKAN PAJAK AGRESIF (STUDI PADA ENTITAS PUBIK SEKTOR MANUFAKTUR) Nama : Hilda Nurina NPM : 23211381 Pembimbing : Dr. Dwi Asih Haryanti, SE., MM Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sampel dan Data Penelitian 3.1.1. Sampel Teknik pengambilan sampel dilakukan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan menetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi dan sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010 2013. Subyek dalam penelitian ini yaitu laporan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada perusahaan manufaktur di bidang industri dasar dan kimia yang sudah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam periode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian untuk penulisan skripsi ini berlangsung mulai bulan Maret sampai Juni 2014. 2. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. informasi laporan keuangan pada situs resminya di atau dapat

BAB III METODE PENELITIAN. informasi laporan keuangan pada situs resminya di  atau dapat BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di bursa efek indonesia (BEI) yang memberikan informasi laporan keuangan pada situs resminya di www.idx.co.id atau dapat diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan menerbitkan laporan keuangan yang lengkap (Annual

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Indonesia (BEI) yang bergerak dalam bidang pertambangan. Perusahaan yang terdaftar

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Indonesia (BEI) yang bergerak dalam bidang pertambangan. Perusahaan yang terdaftar BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang bergerak dalam bidang pertambangan. Perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variable bebas (independent

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variable bebas (independent 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini berbentuk penelitian kausal,yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variable bebas (independent

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) pada tahun

BAB III METODE PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) pada tahun BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) pada tahun 2013-2015. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage terhadap Corporate Social

BAB III METODE PENELITIAN. variabel ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage terhadap Corporate Social BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian asosiatif yang mana penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara sutau variabel dengan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui website : www.idx.co.id dan melalui situs situs

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dilihat dari metode penelitian yang digunakan, penelitian ini menggunakan metode asosiatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (Sujarweni, 2015). Ada dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. (Sujarweni, 2015). Ada dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Variabel adalah sesuatu dipelajari untuk memperoleh informasi berupa data agar dapat diolah secara statistik yang akan digunakan untuk menarik kesimpulan

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti

BAB III DESAIN PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti BAB III DESAIN PENELITIAN III.1. Jenis dan Sumber Data Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan sektor industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tahun 2009 sampai Dalam penelitian ini, pengambilan sampel

BAB III METODE PENELITIAN. tahun 2009 sampai Dalam penelitian ini, pengambilan sampel 43 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian adalah perusahaan publik yang terdaftar di BEI pada tahun 2009 sampai 2013. Dalam penelitian ini, pengambilan sampel

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. go public yang melakukan pengungkapan informasi dalam annual report-nya dan

III.METODE PENELITIAN. go public yang melakukan pengungkapan informasi dalam annual report-nya dan III.METODE PENELITIAN 3.1 Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari perusahaan go public yang melakukan pengungkapan informasi dalam annual report-nya dan mempublikasikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dari kumpulan individu atau unit-unit tersebut akan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dari kumpulan individu atau unit-unit tersebut akan 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah semua individu atau unit-unit yang menjadi objek penelitian. Dari kumpulan individu atau unit-unit tersebut akan digunakan untuk membuat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada dari bulan September 2016 di Jakarta, dengan mengambil data keuangan atau laporan keuangan pada perusahaan Pertambangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, likuiditas, grwoth, media

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, likuiditas, grwoth, media BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian asosiatif, yaitu untuk mengetahui hubungan antar dua variabel atau lebih. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci