REPRESENTASI NILAI-NILAI DALAM NOVEL SEPATU DAHLAN KARYA KHRISNA PABICHARA
|
|
- Liana Shinta Sugiarto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 REPRESENTASI NILAI-NILAI DALAM NOVEL SEPATU DAHLAN KARYA KHRISNA PABICHARA Machsunah Mahasiswa Magiter Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengkaji nilai-nilai dalam karya sastra novel Sepatu Dahlan karya Khrisna Pabichara. Secara rinci nlai-nilai tersebut meliputi nilai keagamaan, nilai filosofis, nilai etika, nilai kepribadian, nilai sosial, dan nilai estetika. Adapun secara khusus tujuan penelitian ini adalah mengkaji masing-masing nilai dalam novel Sepatu Dahlan karya Khrisna Pabichara.Penelitian ini menghasilkan datadata yang diambil dari novel Sepatu Dahlan karya Khrisna Pabichara. Data-data yang dimaksud adalah kutipan langsung dari novel yang dianalisis sesuai dengan rumusan masalah dalam penelitian. Adapun secara rinci data tersebut adalah data yang mengandung nilai-nilai keagamaan, nilai-nilai filosofis, nilai-nilai etika, nilai-nilai kepribadian, nilai-nilai sosial, dan nilai-nilai estetika.sebagai simpulannya, berdasarkan analisis yang mendalam terhadap novel Sepatu Dahlan karya Khrisna Pabichara, dalam karya tersebut ternyata banyak dijumpai nilai-nilai yaitu nilai keagamaan, nilai filosofis, nilai etika, nilai kepribadian, nilai sosial, dan nilai estetika. Melalui kajian dan analisis, nilai-nilai tersebut dapat dikatakan layak untuk diteladani, dapat dijadikan referensi dalam bertindak dan berpikir, serta dapat dijadikan sebagai sumber inspirasi dalam mewujudkan siswa berprestasi sekaligus berkarakter mulia. Kata-kata kunci: representasi, nilai, dan novel Karya sastra adalah bentuk kreativitas yang indah dan berisi sederetan pengalaman batin pengarangnya serta merupakan pencerminan imajinasi penulis terhadap fenomena dan realitas yang terjadi pada masyarakat. Jadi, karya sastra adalah bentuk dan hasil pekerjaan pengarang yang diwujudkan dalam karya seni berupa bahasa. Objek yang diangkat dan digambarkan oleh pengarang adalah manusia dengan segala problematikanya. Penggambaran atau imajinasi ini dapat merupakan realitas kehidupan yang divariasikan dengan imajinasi pengarang agar tersaji menarik dan menambah daya intepretasi bagi pembaca. Sebagai salah satu bentuk karya sastra dengan cerita kehidupan manusia di dalamnya, novel memuat banyak peristiwa yang sarat dengan nilai-nilai. Nilai-nilai yang memberikan banyak pembelajaran kepada pembaca. Nilainilai yang bersumber dari kisahan kehidupan tentang hubungan manusia dengan manusia, manusia dengan alam sekitar, serta manusia dengan Tuhannya. Sementara itu, pada kehidupan nyata nilai-nilai yang ada dalam kehidupan masyarakat telah mengalami penekanan dan pergeseran sebagai dampak negatif perubahan dan NOSI Volume 2, Nomor 3, Agustus 2014 Halaman 166
2 kemajuan peradaban manusia pada zaman modern. Hal inilah yang menjadikan kajian-kajian terhadap nilainilai dalam kehidupan manusia menjadi sangat penting. Pengkajian nilai-nilai dalam novel diharapkan dapat memberikan perimbangan terhadap dampak negatif yang ditimbulkan. Sebagaimana yang dinyatakan oleh Soekamto (1987:331) bahwa penggalian nilai-nilai tersebut dimaksudkan untuk mengatasi pengaruh-pengaruh negatif dari perubahan dan perkembangan zaman. Sebagai salah satu novel biografi, novel Sepatu Dahlan karya Khrisna Pabichara memberikan banyak nilai-nilai. Novel tersebut mengisahkan perjuangan dalam kehidupan tokoh. Menurut penulis, novel ini merupakan implementasi dari petuah bijak yang menyatakan bahwa sebuah kemiskinan yang dijalani dengan tepat akan lebih mematangkan jiwa. Oleh karenanya novel ini banyak menggambarkan penderitaan-penderitaan dan perjuangan untuk bertahan hidup sekaligus meraih cita-cita. Di tengah-tengah kondisi rakyat Indonesia yang masih akrab dengan kemiskinan, novel ini bagaikan suatu muara sungai yang menyejukkan, yang dapat mengaliri darah dengan semangat berjuang untuk meraih citacita walau dalam kondisi yang jauh tidak memungkinkan. Hal inilah yang merupakan nilai kekhususan yang menurut penulis layak untuk dijadikan objek penelitian. Tidak hanya itu, novel ini juga menunjukkan betapa pentingnya sebuah ketegasan, kelembutan, perhatian, kasih sayang, dan penanaman nilai-nilai positif dalam sebuah keluarga. Nilai-nilai tersebut antara lain nilai keagamaan, nilai filosofi (baca: filosofi jawa), nilai kepribadian, nilai etika, nilai sosial, dan nilai estetika. Nilai-nilai tersebut terdeskripsi dalam novel Sepatu Dahlan karya Khrisna Pabichara. Nilainilai yang ditanamkan oleh ayah Sang Tokoh mampu menjiwai kepribadian Dahlan sehingga pada akhirnya dalam kehidupan nyata membawanya (baca: Dahlan Iskan) menjadi orang yang tangguh dan sukses seperti yang terlihat sekarang. Hal tersebut memberikan makna bahwa nilai nilai kehidupan yang dipahami oleh tokoh utama mampu membentuk kepribadian tokoh menjadi manusia yang tangguh dalam kesulitan maupun kemiskinan hidup yang dialaminya. Nilai-nilai perjuangan hidup dalam menerima kesulitan dan kemiskinan hidup itu merupakan suatu nilai yang patut untuk diteladani. Hal inilah yang menjadi motivasi pengkajian nilai-nilai dalam novel tersebut. Masih tentang pemilihan novel Sepatu Dahlan karya Khrisna Pabichara sebagai onjek penelitian ini, novel tersebut memiliki muatan materi yang sangat tepat untuk konsumsi bacaan siswa, khususnya siswa menjelang remaja dan saat remaja yang notabene masih memiliki kelabilan namun penuh dengan cita-cita. Novel ini mengisahkan tentang motivasi, semangat, dan tekad kuat untuk meraih cita-cita walau dalam kondisi terbelit kemiskinan yang sangat. Oleh karena itu, novel ini dapat diandaikan bagaikan aliran listrik yang sanggup menyulutkan kobaran semangat untuk meraih cita-cita bagi pembacanya. Hal ini sejalan dengan tuturan pengarangnya yaitu Khrisna Pabichara dalam wawancara di sebuah kesempatan dengan seorang peneliti lain. Menurut penuturan Khrisna Pabichara, novel ini tidak didominasi oleh imajinasi seperti NOSI Volume 2, Nomor 3, Agustus 2014 Halaman 167
3 yang sering dijumpai. Imajinasi dan realita dalam novel ini cukup seimbang. Realita yang diangkat adalah biografi Dahlan Iskan, seorang tokoh menteri pada Kabinet Indonesia Bersatu yang dipimpin oleh Presiden Susilo Bambang Yudoyono. Imajinasi yang dimaksud adalah imajinasi pengarang yaitu Khrisna Pabichara. Uraian di atas menjadi alasan penulis untuk meneliti nilai-nilai yang terdapat pada novel Sepatu Dahlan karya Khrisna Pabichara yang meliputi (1) nilai keagamaan, (2) nilai flosofis, (3) nilai etika, (4) nilai kepribadian, (5) nilai sosial, dan (6) nilai estetika. Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1) Bagaimanakah representasi nilainilai keagamaan yang terkandung dalam novel Sepatu Dahlan karya 2) Bagaimanakah representasi nilai filosofis yang terkandung dalam novel Sepatu Dahlan karya 3) Bagaimanakah representasi nilai etika yang terkandung dalam novel Sepatu Dahlan karya Khrisna Pabichara? 4) Bagaimanakah representasi nilai kepribadian yang terkandung dalam novel Sepatu Dahlan karya 5) Bagaimanakah representasi nilai sosial yang terkandung dalam novel Sepatu Dahlan karya Khrisna Pabichara? 6) Bagaimanakah representasi nilai estetika yang terkandung dalam novel Sepatu Dahlan karya METODE Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini didasarkan pada permasalahan serta tujuan yang telah dirumuskan guna memperoleh gambaran secara objektif tentang nilai-nilai dalam novel Sepatu Dahlan karya Krisna Pabichara. Terkait dengan permasalahan di atas pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif sehingga peneliti tidak menguji hipotesis, melainkan mendeskripsikan suatu temuan dari suatu analisis deskriptif. Pendekatan kualitatif digunakan karena penelitian ini memiliki ciri sebagai berikut, (1) menggunakan setting alamiah sebagai sumber data langsung dan peneliti sebagai instrumen utama, (2) bersifat deskriptif, (3) menekankan pada proses daripada hasil, (4) menganalisis data secara induktif, dan (5) makna merupakan perhatian utama. Ciri-ciri ini sejalan dengan pendapat Bogdan dan Biklen (1982) mengenai karakteristik pendekatan kualitatif. Peneliti bertindak sebagai instrumen dalam pengumpulan data. Adapun langkah-langkah penelitian dimulai dari membaca naskah, melakukan seleksi data, mengidentifikasi, mengklasifikasi nilainilai yang terkandung di dalamnya, menganalisis, dan membuat simpulan hasil penelitian. Setting penelitian mengarah pada waktu penelitian. Penelitian ini berlangsung selama enam bulan dari bulan Januari sampai bulan Juni NOSI Volume 2, Nomor 3, Agustus 2014 Halaman 168
4 Sedangkan objek penelitian ini difokuskan pada nilai-nilai yang terdapat pada novel Sepatu Dahlan karya Krisna Pabichara. Data penelitian ini berupa kata atau kalimat yang terdapat pada Sepatu Dahlan karya Krisna Pabichara yang memuat nilai-nilai yang meliputi, nilai keagamaan, nilai filosofis, nilai etika, nilai kepribadian, nilai sosial, dan nilai etika. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi teks. Data dikumpulkan dan diklarifikasi yang selanjutnya dianalisis menurut kriteria yang sudah ditetapkan. Pengambilan data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut, (1) membaca novel Sepatu Dahlan karya Krisna Pabichara secara berulangulang, (2) m encari literatur yang sesuai dengan tujuan penelitian yaitu analisis novel Sepatu Dahlan karya Krisna Pabichara berdasarkan pendekatan strukturisme genetik, (3) menyelidiki dan meneliti serta mencermati nilai-nilai dalam novel Sepatu Dahlan karya Krisna Pabichara, (4) menandai data pada setiap bagian yang memuat nilainilai tersebut, (5) mengeluarkan data dari naskah atau teks aslinya, (6) memasukkan data ke dalam tabel, dan (7) memberi kode pada data. Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti (sebagai instr umen kunci) dan dibantu alat berupa instrumen pemandu penjaring data. Instrumen pemandu penjaring data berupa format yang berisi nilai-nilai yang terdapat dalam novel Sepatu Dahlan karya Krisna Pabichara seperti dalam tabel berikut: Data-data penelitian yang telah dijaring yakni berupa deskripsi nilainilai yang terkandung dalam novel Sepatu Dahlan karya Krisna Pabichara yang terdiri atas nilai keagamaan, nilai filosofis, nilai etika, nilai kepribadian, nilai sosial, dan nilai estetika. Selanjutnya nilai-nilai tersebut dipaparkan dalam tabel korpus data. Analisis data dilakukan secara simultan dengan pengumpulan data Pada tahap reduksi meliputi proses penyeleksian, pemfokusan, penyederhanaan, pengabstraksian, dan pentransferan data kasar tentang nilainilai dalam Sepatu Dahlan karya Krisna Pabichara yang telah diperoleh. Tahap penyajian data meliputi proses menyusun dan mengorganisasikan informasi sehingga memungkinkan untuk tahap analisis selanjutnya yaitu analisis dan penarikan simpulan. Penyajian data dalam penelitian ini dituangkan dalam teks deskriptif. Pengecekan Keabsahan Data dilakukan dengan (1) membaca ulang novel yang dianalisis, (2) mendiskusikan dengan teman sejawat tentang kandungan nilai-nilai dalam sebuah novel, dan (3) mencari sumber -sumber lewat media lain utamanya elektronik seperti internet dan televisi sebagai bahan pembanding. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian tentang nilainilai dalam novel Sepatu Dahlan karya Khrisna Pabichara dideskripsikan secara berurutan sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian ini. Deskripsi tersebut meliputi: (1) nilai keagamaan, (2) nilai filosofis, (3) nilai NOSI Volume 2, Nomor 3, Agustus 2014 Halaman 169
5 etika, (4) nilai kepribadian, (5) nilai sosial, dan (6) nilai estetika. Berdasarkan hasil analisis terhadap novel Sepatu Dahlan karya Khrisna Pabichara, dapat dikatakan bahwa secara umum dalam novel tersebut dapat ditemukan nilai-nilai yang meliputi nilai keagamaan, nilai filosofis, nilai etika, nilai kepribadian, nilai sosial, dan nilai estetika. Pada novel Sepatu Dahlan karya Khrisna Pabichara terdapat representasi nilai-nilai keagamaan yang meliputi (a) nilai kepercayaan kepada Tuhan dan (b) nilai kepatuhan kepada Tuhan. Nilainilai tersebut tidak hanya tampak pada pemahaman konsep teologis tetapi juga pada konsep tentang makna hidup sebagai seorang hamba Tuhan. Dalam novel tersebut terlihat dengan jelas bahwa nilai-nilai itu teraplikasi dalam hal beribadah kepada Tuhan, kecintaan kepada Rasul-Nya, birrul walidain, keberterimaan akan takdir Tuhan, kesadaran akan kuasa Tuhan, kesadaran akan penghambaan kepada Tuhan, dan keyakinan akan sifat Ar-Rahman dan Ar-Rahim Tuhan. Adapun representasi nilai filosofis dalam novel ini banyak diungkapkan melalui ungkapanungkapan dalam filosofi Jawa. Ungkapan filosofi Jawa tersebut yang tersurat antara lain, nrimo ing pandum, sangkan paraning dumadi, dan sumber bening ora bakal nggolek timba. Sedangkan yang tersirat dapat disebutkan antara lain gusti ora sare dan urip mung sadremo nglakoni. Nilai etika yang tampak dalam novel ini meliputi etika kepada orang tua, etika orang tua kepada anak, etika tata pergaulan khususnya dengan lawan jenis, dan etika terhadap eksistensi diri sendiri sebagai seorang hamba Tuhan. Nilai kepribadian yang tampak dalam novel ini meliputi sifat/pribadi sebagai pekerja keras (ti dak malas), optimis terhadap masa depan, selalu bersemangat dan ceria, mandiri, bersyukur, tawakal, pantang menyerah, dan pasrah. Nilai sosial yang tampak adalah nilai kepedulian sosial dan nilai kebersamaan/kegotongroyongan. Kedua nilai tersebut tampak dengan jelas dalam novel ini. Nilai kepedulian sosial yang ditemukan tidak hanya terhadap sesama anggota keluarga, tetapi juga terhadap orang lain. Demikian juga dengan nilai kebersamaan/kegotongroyonan tampak dengan sangat jelas.semua nilai sosial ini sangat dibutuhkan dalam memupuk dan meningkatkan sifat sosial para siswa. SIMPULAN DAN SARAN Melalui kajian dan analisis, nilai-nilai tersebut dapat dikatakan layak untuk diteladani, dapat dijadikan referensi dalam bertindak dan berpikir, serta dapat dijadikan sebagai sumber inspirasi dalam mewujudkan siswa berprestasi sekaligus berkarakter mulia. Tidak hanya itu, nilai-nilai dalam novel Sepatu Dahlan karya Khrisna Pabichara juga dapat menumbuhkan semangat belajar dan berjuang bagi pembacanya, menumbuhkan optimis terhadap masa depan, mempertebal keimanan dan ketakwaan, memupuk kejujuran dan kesabaran, serta menggugah kesadaran untuk membangun karakter yang lebih baik. Saran bagi guru bahasa Indonesia, guru dapat menggali nilainilai yang terkandung di dalam suatu NOSI Volume 2, Nomor 3, Agustus 2014 Halaman 170
6 karya sastra mengingat dalam karya sastra tersebut (cerita rekaan) ada pesan yang ingin disampaikan oleh pengarangnya. Amanah yang terkandung dalam setiap karya sastra pada dasanya adalah nilai-nilai dalam kehidupan yang sarat akan pesan moral. Oleh karena itu, melalui penemuan dan analisis terhadap nilai-nilai dalam novel, para guru bahasa indonesia memiliki pengaruh yang besar dalam kiprahnya untuk mewujudkan siswa berprestasi dan berkarakter mulia di samping menjaga dan membina moral para siswa dari dampak globalisasi dan derasnya arus informasi. Bagi pihak-pihak yang terkait sehubungan dengan kegemaran membaca siswa, tersedianya buku-buku bacaan yang memadai seperti buku-buku teks sastra yang bermutu untuk keberhasilan belajar perlu mendapat perhatian yang serius karena hal ini merupakan faktor yang sangat dominan dan sangat penting akan terselenggaranya proses pembelajaran yang efektif dan tepat sasaran hingga tercapai tujuan pendidikan nasional. Bagi peneliti lanjutan hasil analisis terhadap nilai-nilai dalam novel Sepatu Dahlan karya Khrisna Pabichara ini dapat dijadikan sebagai rujukan. Paling tidak, hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai alternatif pilihan sumber inspirasi dalam mengadakan penelitian pengembangan yang lainnya. DAFTAR RUJUKAN Amir, Hazim Nilai-nilai dalam Wayang dan Pendidikan Watak Guru. Disertasi tidak diterbitkan. Malang: Fakultas Pascasarjana IKIP Malang Arikunto, Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Bandung: Rineka Cip Asmadi Alsa Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif serta Kombinasinya dalam Penelitian Psikologi. Jogyakarta: Pustaka Pelajar Offset. Astiyanto, Henny Filsafat Jawa: Menggali Butir-butir Kearifan Lokal. Yogyakarta: Warta Pustaka. Azizy, Qodri Pendidikan untuk Membangun Etika Sosial. Jakarta: Aneka Ilmu Bertens, K Etika. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Dardiri, H.A Humaniora, filsafat, dan Logika. Jakarta: Rajawali. Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama. Emzir Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data. Jakarta: Rajawali Press Nurgiyantoro, Burhan Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Pabichara, Khrisna Sepatu Dahlan. Jakarta: Naura Books (PT Mizan Publika) Anggota IKAPI. Aminuddin Pengantar Apresiasi Sastra. Bandung: Sinar Baru. Aminuddin (Ed) Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra. Malang: YA3 NOSI Volume 2, Nomor 3, Agustus 2014 Halaman 171
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bangsa. Melalui karya sastra manusia bisa mengetahui sejarah berbagai hal,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra sangat berperan penting sebagai suatu kekayaan budaya bangsa. Melalui karya sastra manusia bisa mengetahui sejarah berbagai hal, mempelajari adat
Lebih terperinciNILAI NILAI DIDAKTIS DALAM NOVEL CINTA SUCI ZAHRANA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY. Oleh : Rice Sepniyantika ABSTRAK
NILAI NILAI DIDAKTIS DALAM NOVEL CINTA SUCI ZAHRANA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY Oleh : Rice Sepniyantika ABSTRAK Penelitian ini mengambil novel Cinta Suci Zahrana karya Habiburrahman El Shirazy sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena kehidupan dalam lingkungan sosialnya. Fenomena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Karya sastra merupakan hasil cipta, rasa dan karsa manusia, selain memberikan hiburan juga sarat dengan nilai, baik nilai keindahan maupun nilai- nilai ajaran
Lebih terperincicommit to user BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra merupakan salah satu perwujudan dari seni dengan menggunakan lisan maupun tulisan sebagai medianya. Keberadaan sastra, baik sastra tulis maupun bentuk
Lebih terperinciSIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
200 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hasil pada bab IV, diperoleh simpulan sebagai berikut: 1. Analisis unsur intrinsik novel Sepatu Dahlan Unsur-unsur
Lebih terperinciOleh: Tri Wahyuningsih Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
NILAI-NILAI RELIGIUS DALAM NOVEL SURAT DAHLAN KARYA KHRISNA PABICHARA DAN RELEVANSINYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN DI SMA Oleh: Tri Wahyuningsih Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Ntriwahyu87@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Banyak pelajaran tentang pengalaman hidup yang dapat menginspirasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak pelajaran tentang pengalaman hidup yang dapat menginspirasi lahirnya sebuah karya sastra yang akhirnya dijadikan sebagai media untuk menyampaikan aspirasi, gagasan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Optimis berarti selalu percaya diri dan berpandangan atau berpengharapan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Optimis berarti selalu percaya diri dan berpandangan atau berpengharapan baik dalam segala hal (Maulana dkk, 2008: 363). Optimis juga berarti memiliki pengharapan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada Bab IV, maka simpulan hasil penelitian sebagai berikut: Pengkajian perwatakan novel Di Kaki Bukit Cibalak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia sehari-hari (Djojosuroto, 2000:3). Persoalan yang menyangkut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra merupakan hasil proses pemikiran dan pengalaman batin pengarang yang dicurahkan lewat tulisan dengan mengungkapkan berbagai hal yang digali dari masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum adalah program kegiatan yang terencana disusun guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Salah satu kurikulum yang pernah berjalan di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dalam hubungannya dengan kehidupan, sastra adalah wujud tertulis yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan seni cipta antara perpaduan imajinasi pengarang dan pengalaman kehidupan yang ada disekitarnya, mungkin pernah ia alami sendiri. Dalam hubungannya
Lebih terperinciNILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMSA
NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMSA Oleh: Intani Nurkasanah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. yang berlangsung sepanjang hari dari zaman ke zaman (Semi, 2002:1). Menurut
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra menampilkan potret kehidupan manusia. Sastra lahir disebabkan dorongan dasar manusia untuk mengungkapkan dirinya, menaruh minat terhadap masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra diciptakan oleh sastrawan untuk dinikmati dan dipahami serta dimanfaatkan oleh masyarakat pembaca. Karya sastra memberikan kesenangan dan pemahaman
Lebih terperinciNILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL SUJUD NISA DI KAKI TAHAJJUD SUBUH KARYA KARTINI NAINGGOLAN DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA
NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL SUJUD NISA DI KAKI TAHAJJUD SUBUH KARYA KARTINI NAINGGOLAN DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh Felly Mandasari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan sebuah cerita fiksi atau rekaan yang dihasilkan lewat proses kreatif dan imajinasi pengarang. Tetapi, dalam proses kreatif penciptaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Seorang pengarang bebas untuk mengeksplorasi pikiran, perasaan, dan imajinasinya untuk dituangkan dalam sebuah karya sastra. Karya sastra lahir karena adanya
Lebih terperinciNILAI MORAL NOVEL SEPATU DAHLAN KARYA KHRISNA PABICHARA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA
NILAI MORAL NOVEL SEPATU DAHLAN KARYA KHRISNA PABICHARA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Nurhaeni Kurniawati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Nur.haeni77@yahoo.com ABSTRAK: Tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam menggambarkan kehidupan baik kehidupan dari diri pengarang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehidupan manusia semakin kompleks seiring perkembangan zaman. Manusia dilahirkan dengan berbagai permasalahan hidup yang dihadapinya. Perasalahan hidup manusia dapat
Lebih terperinciANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL SEPATU DAHLAN KARYA KHRISNA PABICHARA JURNAL ILMIAH
ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL SEPATU DAHLAN KARYA KHRISNA PABICHARA JURNAL ILMIAH diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan NILA SUSANTI NPM 09080144 PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lahirnya sebuah karya sastra tentu tidak akan terlepas dari kehidupan pengarang baik karya sastra yang berbentuk novel, cerpen, drama, maupun puisi. Latar belakang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreatif penulis yang berisi potret kehidupan manusia yang dituangkan dalam bentuk tulisan, sehingga dapat dinikmati,
Lebih terperinciNILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA
NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Umi Fatonah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan hasil imajinasi manusia yang dapat menimbulkan kesan pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan problematika yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra adalah karya fiksi yang merupakan hasil kreasi berdasarkan luapan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah karya fiksi yang merupakan hasil kreasi berdasarkan luapan emosi yang spontan yang mampu mengungkapkan aspek estetik baik yang berdasarkan aspek kebahasaan
Lebih terperinciIDENTIFIKASI TOKOH UTAMA DALAM NOVEL LAMPAU KARYA SANDI FIRLY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS VIII SMP
IDENTIFIKASI TOKOH UTAMA DALAM NOVEL LAMPAU KARYA SANDI FIRLY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS VIII SMP Oleh: Kurniawan Ni am Sofi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Kurniawan_niam@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah alat yang digunakan sastrawan untuk mengungkapkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra adalah alat yang digunakan sastrawan untuk mengungkapkan berbagai fenomena kehidupan manusia. Fenomena kehidupan manusia menjadi hal yang sangat menarik
Lebih terperinciANALISIS NILAI SOSIOLOGI NOVEL RANTAU 1 MUARA KARYA AHMAD FUADI DAN SKENARIO PEMBELAJARAN DI KELAS IX SMA
ANALISIS NILAI SOSIOLOGI NOVEL RANTAU 1 MUARA KARYA AHMAD FUADI DAN SKENARIO PEMBELAJARAN DI KELAS IX SMA Oleh: Wisanti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra adalah salah satu bentuk karya seni yang pada dasarnya merupakan sarana menuangkan ide atau gagasan seorang pengarang. Kehidupan manusia dan pelbagai
Lebih terperinciintrinsiknya seperti peristiwa, plot, tokoh, latar, sudut pandang, dan lain-lain yang semuanya bersifat imajinatif. Novel adalah karya fiksi yang
1 PENDAHULUAN Karya sastra adalah salah satu bentuk karya seni yang pada dasarnya merupakan sarana menuangkan ide atau gagasan seorang pengarang. Kehidupan manusia dan berbagai masalah yang dihadapinya
Lebih terperinciKAJIAN PSIKOLOGIS TENTANG PERJUANGAN DAN KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA PEREMPUAN NOVEL PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA
KAJIAN PSIKOLOGIS TENTANG PERJUANGAN DAN KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA PEREMPUAN NOVEL PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA Oleh: Wiwid Widiyanto Program Studi Pendidikan Bahasa
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, seseorang dengan menggunakan bahasa yang indah.
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil imajinasi manusia yang dapat menimbulkan kesan pada diri pembaca. Karya juga merupakan ungkapan pikiran dan perasaan, baik tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang yang dituangkan melalui kata-kata yang indah sehingga. berbentuk tulisan dan karya sastra berbentuk lisan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan sebuah hasil ciptaan manusia yang mengandung nilai keindahan yang estetik. Sebuah karya sastra menjadi cermin kehidupan yang terjadi pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karya sastra tidak lahir dalam situasi kekosongan budaya, budaya tidak hanya. konvensi atau tradisi yang mengelilinginya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra diciptakan oleh pengarang untuk dipahami dan dinikmati oleh pembaca pada khususnya dan oleh masyarakat pada umumnya. Hal-hal yang diungkap oleh
Lebih terperinciANALISIS PSIKOLOGIS WATAK TOKOH UTAMA DALAM NOVEL TUHAN JANGAN PISAHKAN KAMI KARYA DAMIEN DEMATRA
ANALISIS PSIKOLOGIS WATAK TOKOH UTAMA DALAM NOVEL TUHAN JANGAN PISAHKAN KAMI KARYA DAMIEN DEMATRA Iin Sulistianingtias Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Tujuan umum penelitian adalah mendeskripsikan
Lebih terperinciTELAAH NILAI MORAL DALAM NOVEL BIDADARI-BIDADARI SURGA KARYA TERE LIYE SKRIPSI. Oleh: YURIKA LELYANA NIM
TELAAH NILAI MORAL DALAM NOVEL BIDADARI-BIDADARI SURGA KARYA TERE LIYE SKRIPSI Oleh: YURIKA LELYANA NIM 201110080311052 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- I Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah
NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATERI AJAR SERIBU PENA BAHASA INDONESIA UNTUK SMA/MA KELAS XII KARANGAN PUDJI ISDRIANI TERBITAN ERLANGGA TAHUN 2009 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sastra merupakan salah satu cabang kesenian yang selalu berada dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sastra merupakan salah satu cabang kesenian yang selalu berada dalam peradaban manusia semenjak ribuan tahun yang lalu. Kehadiran sastra di tengah peradaban manusia
Lebih terperinciREPRESENTASI NILAI-NILAI DALAM NOVEL HUJAN KARYA TERE LIYE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
REPRESENTASI NILAI-NILAI DALAM NOVEL HUJAN KARYA TERE LIYE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BAYU ARDIANTORO Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Karya sastra merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan hiburan atau kesenangan juga sebagai penanaman nilai edukatif.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra dipakai untuk menyebutkan gejala budaya yang dapat dijumpai pada semua masyarakat global meskipun secara sosial, ekonomi dan keagamaan keberadaanya tidak merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sastra dalam keutuhan bentuknya menyentuh seluruh kehidupan. manusia. Karya sastra dalam bentuknya memuat berbagai aspek dimensi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra dalam keutuhan bentuknya menyentuh seluruh kehidupan manusia. Karya sastra dalam bentuknya memuat berbagai aspek dimensi kehidupan manusia. Ia tidak
Lebih terperinciNILAI PENDIDIKAN NOVEL SANG PEMIMPI DAN RELEVANSINYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA DI SMP
NILAI PENDIDIKAN NOVEL SANG PEMIMPI DAN RELEVANSINYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA DI SMP Oleh: Riska Anggraeni, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, rizka_rasta@gmail.com ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari hidup dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari hidup dan kehidupan manusia. Pendidikan sebagai salah satu kebutuhan, fungsi sosial, pencerahan,
Lebih terperinciIDENTIFIKASI KARAKTER TOKOH UTAMA DALAM NOVEL DI UJUNG JALAN SUNYI KARYA MIRA WIJAYA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA KELAS XI
IDENTIFIKASI KARAKTER TOKOH UTAMA DALAM NOVEL DI UJUNG JALAN SUNYI KARYA MIRA WIJAYA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA KELAS XI Oleh: Ariyadi Kusuma Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan ungkapan atau hasil kreatifitas pengarang yangmempergunakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan ungkapan atau hasil kreatifitas pengarang yangmempergunakan media bahasa dan diabadikan untuk kepentingan estetis (keindahan). Didalam karya
Lebih terperinciNILAI-NILAI MORAL DALAM CERITA RAKYAT JAMBI Oleh: Suyanti, Albertus dan Irma
NILAI-NILAI MORAL DALAM CERITA RAKYAT JAMBI Oleh: Suyanti, Albertus dan Irma ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan nilai-nilai moral dalam cerita rakyat Jambi. Nilai-nilai moral yang terkandung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya mencapai kedewasaan subjek didik yang mencakup segi intelektual, jasmani dan rohani, sosial maupun emosional. Undang-Undang Sisdiknas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Penyimpangan sosial di kalangan pelajar, terutama yang berada di jenjang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyimpangan sosial di kalangan pelajar, terutama yang berada di jenjang pendidikan setingkat sekolah menengah atas (SMA), semakin memprihatinkan. Misalnya, penyalahgunaan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Karya sastra yang berbentuk prosa telah dikenal di dalam dunia kesastraan. Karya
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra yang berbentuk prosa telah dikenal di dalam dunia kesastraan. Karya sastra ini dibagi menjadi dua macam, yaitu prosa lama dan karya prosa baru.
Lebih terperinciPEMAHAMAN DAN KESIAPAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER
PEMAHAMAN DAN KESIAPAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER (Studi Kasus Pada Guru Di Sekolah SMA Muhammadiyah 4 Kartasura) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan suatu ungkapan diri pribadi manusia yang berupa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan suatu ungkapan diri pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, dan keyakinan dalam suatu bentuk gambaran kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra merupakan karya seni yang mengandung banyak estetika
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra merupakan karya seni yang mengandung banyak estetika keindahan, dalam karya sastra itu sendiri banyak mengankat atau menceritakan suatu realitas yang terjadi
Lebih terperinciNILAI KARAKTERR BANGSA KERJA KERAS TOKOH UTAMA DALAM NOVEL ORANG MISKIN DILARANG SEKOLAH KARYA WIWID PRASETYA SKRIPSI
NILAI KARAKTERR BANGSA KERJA KERAS TOKOH UTAMA DALAM NOVEL ORANG MISKIN DILARANG SEKOLAH KARYA WIWID PRASETYA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sendiri. Karya sastra tidak mungkin tercipta jika para penulis tidak mempunyai
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran sastra di era globalisasi saat ini merupakan suatu kegiatan yang kreatif dan imajinatif. Sastra diciptakan melalui kreativitas dari pencipta karya sastra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang di tengah-tengah masyarakat. Kehidupan sastra daerah itu dapat. Mitchell (dalam Nurgiyantoro, 2005 : 163) yakni,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra daerah merupakan bagian dari suatu kebudayaan yang tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat. Kehidupan sastra daerah itu dapat dikatakan masih
Lebih terperinciKONTRUKSI KARAKTER KERJA KERAS DAN RELA BERKORBAN DALAM FILM BIDADARI-BIDADARI SURGA UNTUK KEPERLUAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
KONTRUKSI KARAKTER KERJA KERAS DAN RELA BERKORBAN DALAM FILM BIDADARI-BIDADARI SURGA UNTUK KEPERLUAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai
Lebih terperinciANALISIS NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL ORANG CACAT DILARANG SEKOLAH KARYA WIWID PRASETYO DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA KELAS XI
ANALISIS NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL ORANG CACAT DILARANG SEKOLAH KARYA WIWID PRASETYO DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA KELAS XI Oleh: Siti Ma rifatul Khoeriah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini di kalangan para pelajar marak terjadinya peristiwa tawuran, kekerasan antar pelajar, penggunaan narkoba, dan seks bebas. Hal ini sangatlah memprihatinkan
Lebih terperinciNILAI MORAL NOVEL TAHAJUD CINTA DI KOTA NEW YORK KARYA ARUMI EKOWATI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA
NILAI MORAL NOVEL TAHAJUD CINTA DI KOTA NEW YORK KARYA ARUMI EKOWATI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Tri Sugiarti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena. kehidupan dalam lingkungan sosialnya (Al- Ma ruf 2009: 1).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena kehidupan dalam lingkungan sosialnya (Al- Ma ruf
Lebih terperinciNILAI MORAL DALAM NOVEL SUJUD NISA DI KAKI TAHAJUD SUBUH KARYA KARTINI NAINGGOLAN DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA
NILAI MORAL DALAM NOVEL SUJUD NISA DI KAKI TAHAJUD SUBUH KARYA KARTINI NAINGGOLAN DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Ari Handayani Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena kehidupan dalam lingkungan sosialnya. Fenomena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra merupakan ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat, keyakinan dalam suatu bentuk gambaran konkrit yang membangkitkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra bersumber dari kenyataan yang berupa fakta sosial bagi masyarakat sekaligus sebagai pembaca dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra bersumber dari kenyataan yang berupa fakta sosial bagi masyarakat sekaligus sebagai pembaca dapat memberikan tanggapannya dalam membangun karya sastra.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. problematika yang dialaminya dalam kehidupan. Problematika dapat timbul
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan hasil imajinasi manusia yang dapat menimbulkan kesan pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan problematika yang dialaminya
Lebih terperinciNILAI PENDIDIKAN KARAKTERNOVEL BURLIANKARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBALAJARANNYA DI SMA
NILAI PENDIDIKAN KARAKTERNOVEL BURLIANKARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBALAJARANNYA DI SMA Oleh: Dwi Erfiana Kurniawati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia erfiana@ymail.com ABSTRAKPenelitian ini bertujuanuntuk
Lebih terperinciANALISIS WATAK TOKOH NOVEL SEPATU DAHLAN KARYA KHRISNA PABICHARA
ANALISIS WATAK TOKOH NOVEL SEPATU DAHLAN KARYA KHRISNA PABICHARA ARTIKEL E-JOURNAL Oleh AZMAN NIM 090388201 035 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRAINDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan gambaran hasil rekaan seseorang yang. memiliki unsur-unsur seperti pikiran, perasaan, pengalaman, ide-ide,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan gambaran hasil rekaan seseorang yang dituangkan dalam bahasa. Kegiatan sastra merupakan suatu kegiatan yang memiliki unsur-unsur seperti pikiran,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sudah banyak pernyataan yang dikemukakan bahwa Indonesia sekarang krisis keteladanan. Krisis keteladanan maksudnya tidak ada lagi tokoh yang pantas menjadi idola,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. uraian-uraian atau kalimat dan bukan angka-angka. Pendekatan ini adalah
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, yaitu pengumpulan data berupa uraian-uraian atau kalimat dan bukan angka-angka. Pendekatan ini adalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni. Sastra juga cabang ilmu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni. Sastra juga cabang ilmu pengetahuan. Studi sastra memiliki metode-metode yang absah dan ilmiah, walau tidak
Lebih terperinciKIRNILAI MORAL DALAM NOVEL PELANGI DI ATAS CINTA KARYA CHAERUL AL-ATTAR DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA
KIRNILAI MORAL DALAM NOVEL PELANGI DI ATAS CINTA KARYA CHAERUL AL-ATTAR DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA Oleh: Anifah Restyana Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan permasalahan yang ada pada manusia dan lingkungannya, Sastra merupakan. lukisan ataupun karya lingkungan binaan/arsitektur.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra sebagai hasil karya seni kreasi manusia tidak akan pernah lepas dari bahasa yang merupakan media utama dalam karya sastra. Sastra dan manusia sangat erat kaitannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan hasil pekerjaan kreatif manusia. Karya sastra
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil pekerjaan kreatif manusia. Karya sastra umumnya berisi tentang permasalahan yang melingkupi kehidupan manusia. Sastra lahir atas
Lebih terperinciNILAI-NILAI PENDIDIKAN NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA.
NILAI-NILAI PENDIDIKAN NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA. Oleh : Gilang Ratnasari Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP-Universitas Muhammadiyah Purworejo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semua penelitian ilmiah dimulai dengan perencanaan yang seksama, rinci, dan mengikuti logika yang umum, Tan (dalam Koentjaraningrat, 1977: 24). Pada dasarnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa serta agar pemerintah mengusahakan dan. mengembangkan diri sebagai manusia Indonesia seutuhnya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31, mengamanatkan upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta agar pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem
Lebih terperinciBAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN
55 BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN Dalam metode penelitian ini akan diuraikan beberapa hal yang berkaitan dengan penelitian, yakni metode penelitian, teknik pengumpulan data, data dan sumber data
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hasil dari imajinasi pengarang. Imajinasi yang dituangkan dalam karya sastra,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra adalah hasil ciptaan manusia yang memiliki nilai keindahan yang sangat tinggi. Keindahan yang terdapat dalam sebuah karya sastra, merupakan hasil dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kehidupan menyimpan nilai-nilai pendidikan karakter yang begitu kaya. Begitu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan menyimpan nilai-nilai pendidikan karakter yang begitu kaya. Begitu pula dengan agama, kebudayaan, dan adat istiadat yang memberi pesan untuk menjadikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sastra mempunyai dua manfaat atau fungsi sebagaimana yang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra mempunyai dua manfaat atau fungsi sebagaimana yang dikemukakan oleh Horatius, yaitu dulce et utile yang berarti menghibur dan mengajar. Kesenangan dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia pada dasarnya mempunyai berbagai permasalahan yang kompleks. Permasalahan-permasalahan tersebut menyangkut berbagai hal, yakni permasalahan
Lebih terperinciANALISIS NILAI MORAL PADA NOVEL BUMI BIDADARI KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA
ANALISIS NILAI MORAL PADA NOVEL BUMI BIDADARI KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh : Basuseno Sugeng Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saat ini, banyak sekali bermunculan karya-karya sastra yang nilai keindahannya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hasil karya seseorang baik lisan maupun tulisan jika mengandung unsur estetik maka akan banyak disukai oleh semua kalangan. Di era globalisasi seperti saat ini, banyak
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai objeknya dan bahasa sebagai mediumnya. Menurut Esten (2000: 9), sastra merupakan pengungkapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak dengan tiba-tiba mendapat berkah misterius, kemudian dengan elegannya mencipta suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sastra adalah suatu tulisan yang memiliki keindahan yang luar biasa karena menggambarkan tentang kehidupan. Seseorang yang berjiwa sastra akan menghasilkan suatu karya
Lebih terperinciANALISIS NILAI PENDIDIKAN KARAKTER TOKOH UTAMA NOVEL KEMBARA KARYA PRADANA BOY ZTF DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI SMA
ANALISIS NILAI PENDIDIKAN KARAKTER TOKOH UTAMA NOVEL KEMBARA KARYA PRADANA BOY ZTF DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI SMA Oleh: Inggar Rahmi Manggali Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Cerita fiksi merupakan suatu ciptaan imajinatif dari seorang pengarang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cerita fiksi merupakan suatu ciptaan imajinatif dari seorang pengarang dengan menggunakan media bahasa untuk menyampaikan sesuatu kepada pembacanya. Melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya satra merupakan sebuah karya seni yang diciptakan seorang sastrawan yang mengandung unsur keindahan untuk dinikmati masyarakat, bukan hanya sekedar dibaca akan
Lebih terperinciANALISIS AMANAT DAN PENOKOHAN CERITA PENDEK PADA BUKU ANAK BERHATI SURGA KARYA MH. PUTRA SEBAGAI UPAYA PEMILIHAN BAHAN AJAR SASTRA DI SMA
ANALISIS AMANAT DAN PENOKOHAN CERITA PENDEK PADA BUKU ANAK BERHATI SURGA KARYA MH. PUTRA SEBAGAI UPAYA PEMILIHAN BAHAN AJAR SASTRA DI SMA oleh INEU NURAENI Inneu.nuraeni@yahoo.com Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciNILAI BUDAYA DALAM NOVEL SINDEN KARYA PURWADMADI ADMADIPURWA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA
NILAI BUDAYA DALAM NOVEL SINDEN KARYA PURWADMADI ADMADIPURWA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Hendri Wiyono Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo hendriwiyono11@gmail.com
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra sebagai sebuah ungkapan pribadi pengarang berdasarkan kreativitas/ imajinasi pengarang. Sastra juga dapat dijadikan sebagai wadah seorang pengarang untuk
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. yang terkandung dalam novel tersebut sebagai berikut.
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan analisis data pada Bab IV, dapat disimpulkan bahwa novel Sebelas Patriot merupakan novel yang berlatar belakang kecintaan terhadap tanah air,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mantan Wakil Presiden Boediono juga menganjurkan kepada seluruh peserta didik untuk mau membaca buku biografi seperti biografi para pemimpin yang inspiratif.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan refleksinya. Penyajiannya disusun secara menarik dan terstruktur dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan suatu bentuk kontemplasi dan refleksi pengarang terhadap keadaan di luar dirinya, misalnya lingkungan atau masyarakat. Hal ini sejalan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra adalah seni yang banyak memanfaatkan simbol atau tanda untuk mengungkapkan dunia bawah sadar agar kelihatan nyata dan lebih jelas, pengarang menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengalaman yang telah dialaminya sendiri atau pengalaman yang dialami oleh orang
BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Karya sastra merupakan suatu hasil cipta sastrawan untuk dinikmati, dipahami, dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Karya sastra diciptakan pengarang berdasarkan pengalaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahasa Sansekerta yang berarti alat untuk mengajar, buku petunjuk, buku instruksi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah salah satu seni yang menggunakan bahasa sebagai mediumnya dan kehidupan manusia subjeknya. Kata sastra dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Sansekerta
Lebih terperinci