BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang dikenal dengan good governance. Tuntutan tersebut disatu sisi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang dikenal dengan good governance. Tuntutan tersebut disatu sisi"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam paradigma penyelenggaraan pemerintahan melahirkan tuntutan perubahan yang dikenal dengan good governance. Tuntutan tersebut disatu sisi merupakan hal yang wajar dan harus terjadi seiring berkembangnya aspirasi, tumbuhnya kesadaran untuk menjadi lebih baik serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, di sisi lain melahirkan konsekuensi untuk melakukan berbagai perbaikan dalam penyelenggaraan pemerintahan. Demokratisasi, pemberdayaan daerah, dalam peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat dipandang perlu sebagai landasan untuk mewujudkan good governance tersebut dengan 3 (tiga) pilar utamanya yaitu transparansi, akuntabilitas dan partisipasi masyarakat. Dalam rangka mewujudkan pelayanan pencegahan penanggulangan kebakaran pada Dinas Pemadam Kebakaran di Kabupaten Bone perlu didukung dengan penyelenggaraan kepemerintahan yang baik (good governance) dan pemerintahan yang bersih (clean governance). Dengan demikian perlu adanya sistem pertanggungjawaban yang tepat, transparan dan konkrit sehingga penyelenggaraan pemerintahan dalam bidang pelayanan pencegahan penanggulangan kebakaran pada Dinas Pemadam Kebakaran di Kabupaten Bone dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna dan bertanggungjawab. Berpijak pada prinsip-prinsip tersebut, maka arah dan panduan yang digunakan dalam penyelenggaraan pemerintah adalah Perencanaan Strategis (Renstra). Secara spesifik Renstra merupakan rencana yang bersifat strategis yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu 5 (lima) tahunan dan sebagai acuan penyusunan kegiatan organisasi, khususnya Dinas Pemadam Kebakaran. Rencana Strategis merupakan dokumen perencanaan komprehensif yang digunakan sebagai acuan dalam pengembangan kelembagaan Dinas Pemadam Kebakaran di Kabupaten Bone. RENSTRA Dinas Pemadam Kebakaran Tahun

2 Rencana Strategis Dinas Pemadam Kebakaran ini disusun sebagai penjabaran lebih lanjut dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kabupaten Bone tahun , yang disusun berdasarkan Visi dan Misi pasangan Bupati dan Wakil Bupati sebagaimana disampaikan pada masa dan proses pemilihan. Dengan dilantiknya pasangan Bupati dan Wakil Bupati Bone masa bakti , maka visi dan misi yang disampaikan dituangkan ke dalam RPJM Daerah Kabupaten Bone, dengan melakukan penyesuaian yang diperlukan, terutama penyesuaian dengan kapasitas keuangan daerah, sehingga program dan kegiatan yang direncanakan oleh pasangan Bupati dan Wakil Bupati pada setiap bidang kewenangan sudah benar-benar sesuai dengan kapasitas keuangan daerah. 1.2 Landasan Hukum Penyusunan Rencana Strategi (RENSTRA) Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bone mengacu pada landasan hukum sebagai berikut : a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; b. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; c. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; d. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana diubah terakhir kalinya dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; e. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; f. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun ; g. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang; h. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik; i. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik; j. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 Tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara dan Lembaga; k. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah; l. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan; RENSTRA Dinas Pemadam Kebakaran Tahun

3 m. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah; n. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; o. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal; p. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; q. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Pedoman Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada DPRD, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat; r. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota; s. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah; t. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan; u. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; v. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional; w. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 Tentang Pelaksanaan UU No. 25 Tentang Pelayanan Publik; x. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun ; y. Peraturan Daerah Kabupaten Bone Nomor 14 Tahun 2011 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Cara Kerja Kantor Pemadam Kebakaran Kabupaten Bone; z. Peraturan Daerah Kabupaten Bone Nomor --- tahun 200 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Bone Tahun ; aa. Peraturan Daerah Kabupaten Bone Nomor 2 Tahun 2013 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bone ; bb. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah untuk terakhir kalinya RENSTRA Dinas Pemadam Kebakaran Tahun

4 dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 21 Tahun 2011Tentang Perubahan Kedua Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. 1.3 Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan dari penyusunan Rencana Strategi Dinas Pemadam Kebakaran adalah: 1. Maksud: a. Menyediakan dokumen perencanaan Dinas Pemadam Kebakaran dengan menggunakan pedekatan kinerja yang diawali dengan pernyataan masalah dan target kinerja yang terukur, penetapan arah kebijakan teknis yang terfokus, lengkap dengan informasi mengenai lokasi dan kelompok sasaran kegiatan; b. Menyediakan alat bantu dalam rangka memudahkan penyusunan dan penyampaiannya laporan kinerja Dinas Pemadam Kebakaran atas pelaksanaan program secara merata. 2. Tujuan: a. Menjamin tersusunnya rencana program berbasis kinerja yang berorientasi pada pelayanan umum secara merata; b. Menjamin konsistensi perencanaan teknis Dinas Pemadam Kebakaran dengan arahan strategis Visi dan Misi pasangan Bupati/Wakil Bupati sebagaimana dijabarkan di dalam RPJM Daerah Kabupaten Bone; c. Memudahkan penyusunan dan penyampaiannya laporan kinerja yang terukur,baik dalam bentuk LAKIP Dinas Pemadam Kebakaran maupun sebagai bahan dalam penyusunan Laporan Pertanggung Jawaban Kepala Daerah sesuai PP No. 3 tahun SISTEMATIKA PENULISAN Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pemadam Kebakaran ini disusun dengan sistematika sebagai berikut : Bab I Pendahuluan. Pada bab ini dikemukakan tentang latar belakang diuraikan secara ringkas tentang latar belakang, maksud dan tujuan, dasar hukum, defenisi Renstra SKPD, fungsi Renstra dalam penyelenggaraan pembangunan daerah, keterkaitan Renstra SKPD dengan RPJMD. RENSTRA Dinas Pemadam Kebakaran Tahun

5 Bab II Gambaran Pelayanan SKPD Pada bab ini dikemukakan tentang tugas pokok dan fungsi SKPD, sumberdaya SKPD, tantangan dan peluang pelayanan SKPD dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat. Bab III Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pada bab ini dikemukakan secara ringkas tentang identifikasi permasalahan berdasarkan tugas pokok dan fungsi, telaah visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati, dan isu strategis berdasarkan tugas pokok dan fungsi. Bab IV Visi, Misi, Tujuan, Sasaran Strategi dan Kebijakan Pada bab ini visi dan misi SKPD, tujuan dan sasaran jangka menengah, strategi dan kebijakan SKPD selama lima tahun yang akan datang. Bab V Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, Dan Pendanaan Indikatif Pada bagian ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif. Perumusan rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan secara indikatif. Bab VI Indikator Kinerja SKPD Yang Mengacu Pada Tujuan Dan Sasaran RPJMD Pada bab ini dikemukakan tentang indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD. Bab VII Penutup Pada bagian ini dikemukakan tentang pentingnya rencana strategis dalam perencanaan pembangunan daerah. RENSTRA Dinas Pemadam Kebakaran Tahun

6 BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bone mempunyai tugas melaksanakan pencegahan, pemadaman kebakaran dan Penyelamatan. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bone mempunyai fungsi : a. Penyusunan dan pelaksanaan rencana kerja dan anggaran Dinas Pemadam Kebakaran; b. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan pencegahan, pemadaman kebakaran dan Penyelamatan; c. Pelaksanaan upaya pencegahan, pemadaman kebakaran dan Penyelamatan; d. Pertolongan pertama dan Penyelamatan pada kebakaran dan kejadian bencana; e. Pengawasan dan pengendalian peredaran barang dan bahan yang mudah terbakar; f. Pengadaan, pemeliharaan, perawatan dan pemanfaatan sumber air dan/atau bahanbahan lain, prasarana dan sarana pemadaman kebakaran dan Penyelamatan; g. Pemberdayaan masyarakat di bidang usaha pencegahan, pemadaman kebakaran, dan Penyelamatan; h. Pemegang komando dan koordinasi dalam operasi pemadaman kebakaran dan Penyelamatan; i. Pengoordinasian dan bimbingan teknis upaya pencegahan, pemadamankebakaran dan Penanggulangan Bencana pada instansi pemerintah, swasta dan/atau masyarakat; j. Pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dan/atau tenaga bantuan pemadam kebakaran dan Penyelamatan; k. Monitoring dan evaluasi ketersediaan dan kelaikan sistem proteksi kebakaran dan Penyelamatan jiwa pada gedung/kantor pemerintah/swasta/masyarakat; l. Standarisasi prasarana dan sarana pemadam kebakaran dan Penyelamatan baik pemerintah, masyarakat maupun swasta; m. Penegakan peraturan perundang-undangan di bidang kebakaran dan Penyelamatan; n. Penyediaan, penatausahaan, penggunaan, pemeliharaan dan perawatan prasarana dan sarana pemadam kebakaran dan Penyelamatan; o. Pemberian dukungan teknis kepada masyarakat dan perangkat daerah; p. Pengelolaan kepegawaian, keuangan, barang, dan ketatausahaan Dinas Pemadam Kebakaran; dan q. Pelaporan, dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi. RENSTRA Dinas Pemadam Kebakaran Tahun

7 Berdasarkan Peraturan Bupati Bone Nomor Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bone, susunan struktur organisasi Dinas adalah sebagai berikut : 1. Kepala Dinas Dinas Pemadam Kebakaran dipimpin oleh Kepala Dinas yang mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang ketentraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat khususnya sub urusan kebakaran yang menjadi kewenangan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. Untuk melaksanakan tugas pokok Kepala Dinas Pemadam Kebakaran mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang ketentraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat khususnya sub urusan kebakaran; b. Pelaksanaan kebijakan urusan pemerintahan bidang ketentraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat khususnya sub urusan kebakaran; c. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan urusan bidang ketentraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat khususnya sub urusan kebakaran; d. Pelaksanaan administrasi dinas urusan pemerintahan bidang ketentraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat khususnya sub urusan kebakaran; e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya. 2. Sekretariat Dinas Sekretariat Dinas dipimpin oleh Sekretaris Dinas yang mempunyai tugas membantu Kepala Dinas melaksanakan tugas koordinasi di bidang kesekretariatan yang menjadi tanggung jawab kedinasan. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Sekretariat Dinas mempunyai fungsi : a. Penyusunan program dan anggaran pada Dinas Pemadam Kebakaran; b. Pelaksanaan program dan anggaran; c. Pengoordinasian tugas-tugas pada Dinas Pemadam Kebakaran dan memberikan pelayanan administrasi kepada bidang-bidnag lain Dinas Pemadam Kebakaran; d. Penyusunan bahan dokumentasi dan statistik, peraturan perundang-undangan, pengelolaan bahan bacaan dan penyelenggaraan kemitraan dengan masyrakat; e. Penyusunan data, evaluasi dan penyiapan laporan pelaksanaan program kerja kepada kepala dinas; f. Pelaksanaan urusan ketatausahaan dan rumah tangga; g. Penyelenggaraan pengelolaan naskah dinas dan kearsipan; RENSTRA Dinas Pemadam Kebakaran Tahun

8 h. Pelaksanaan pembinaan ASN di lingkungan dinas Pemadam Kebakaran; i. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas terkait tugas dan fungsinya. Sekretariat terdiri dari: a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian yang mempunyai tugas: 1. Melaksanakan penerimaan, pendistribusian dan pengiriman surat menyurat, naskah dinas dan pengelolaan kearsipan; 2. Menyusun rencana formasi, informasi jabatan serta data kepegawaian; 3. Membuat usul mutasi, kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, cuti, pensiun, pemberhentian, izin belajar, kartu pegawai, kartu askes dan pembinaan karir pegawai; 4. Menyelenggarakan urusan administrasi kepegawaian, keprotokolan, kehumasan dan penyiapan rapat-rapat dinas; 5. Melaksanakan Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui program pendidikan dan pelatihan; 6. Melaksanakan pemeliharaan / perawatan kendaraan dinas, gedung kantor, perlengkapan kantor dan aset lainnya; 7. Menyiapkan penghapusan sarana dan prasarana/perlengkapan/aset; 8. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris terkait tugasnya. b. Sub Bagian Program dan Keuangan Sub Bagian Program dan Keuangan dipimpin oleh Kepala Sub Bagian Program dan Keuangan yang mempunyai tugas: 1. Melaksanakan pengumpulan, pengolahan, perencanaan, penyusunan, monitoring, pelaporan dan evaluasi perogram kerja dan keuangan; 2. Melaksanakan fasilitasi dan penyelarasan program dan penganggaran di lingkungan Dinas Pemadam Kebakaran; 3. Melaksanakan sosialisasi program dan keuangan di lingkungan Dinas Pemadam Kebakaran; 4. Melaksanakan penyusunan laporan tri wulan, laporan bulanan, laporan pertanggungjawaban dan laporan kinerja; 5. Melaksanakan penyusunan laporan Standar Pelayanan Minimal (SPM); 6. Menyiapkan rencana umum pengadaan; 7. Membuat rencana kerja tahunan; 8. Menyusun program dan kegiatan bidang keuangan, menyelenggarakan pelayanan administrasi keuangan rutin, melaksanakan pembukuan RENSTRA Dinas Pemadam Kebakaran Tahun

9 keuangan, menyusun laporan keuangan rutin, memelihara bahan dan penyelenggaraan dokumen keuangan serta membuat laporan pertanggungjawaban keuangan sesuai dengan peraturan perundangundangan; 9. Mengidentifikasi dan menginventarisasi sumber-sumber penerimaan dinas; 10. Mengatur dan menjalankan administrasi keuangan sesuai pedoman akuntansi pemerintah dan ketentuan perundang-undangan; 11. Mengawasi dan melaksanakan verifikasi administrasi keuangan; 12. Membina dan mengatur penatausahaan perbendaharaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku; 13. Membuat evaluasi pelaporan kemajuan penggunaan anggaran (rencana dan realisasi) secara berkala; 14. Menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian Program dan Keuangan; 15. Melaksanakan kegiatan pengelolaan keuangan dinas sesuai dengan Dokumen Pelaksanaan Anggaran; 16. Menyiapkan bahan pelaksanaan verifikasi, perbendaharaan, pembukuan keuangan dan pelaporan keuangan; 17. Menyiapkan bahan tanggapan pemeriksaan; 18. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas pada Sub Bagian Program dan Keuangan; 19. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Dinas terkait tugasnya. 3. Bidang Operasi Bidang Operasi dipimpin oleh Kepala Bidang Operasi yang mempunyai tugas melaksanakan operasional penanggulangan bahaya kebakaran, memberi pertolongan dan penyelamatan jiwa serta mengendalikan operasi penanggulangan kebakaran. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bidang Operasi mempunyai fungsi : a. Penyusunan rencana dan p;ogram kerja operasi pemadaman kebakaran; b. Penyusunan rencana dan program kerja penyelamatan jiwa korban pemadaman kebakaran; c. Penyusunan rencana dan program kerja pengendalian operasi pemadaman kebakaran; d. Penyusunan kebijakan, pedoman dan standar teknis operasi pemadaman kebakaran; e. Pengkoordinasian bantuan operasi pemadaman kebakaran di luar wilayah Kabupaten Bone ; RENSTRA Dinas Pemadam Kebakaran Tahun

10 f. Pengkoordinasian dengan bidang lain dalam lingkup Dinas Pemadam Kebakaran dan instansi lain terkait dalam hal kelancaran dan efektivitas pelaksanaan tugas; g. Pelaksanaan penanggulangan bahaya kebakaran, penyelamatan jiwa dan pengendalian operasi pemadaman kebakaran; h. Pelaksanaan pengelolaan pusat komando operasi pemadaman kebakaran dan penyelamatan jiwa akibat bencana kebakaran; i. Pemberian informasi, saran tindak, taktik dan strategi operasi kepada Kepala Dinas pada saat operasi pemadaman kebakaran; j. Pelaksanaan pengawasan, pengendalian, monitoring dan evaluasi pelaksanaan operasi pemadaman kebakaran; k. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Bidang Operasi; l. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas terkait tugas dan fungsinya. Bidang Operasi terdiri dari: a. Seksi Rencana Operasi Seksi Rencana Operasi dipimpin oleh Kepala Seksi Rencana Operasi yang mempunyai tugas: 1. Menyusun bahan kebijakan teknis pelaksanaan operasi pemadaman kebakaran; 2. Menyusun rencana dan program kerja pada Seksi Rencana Operasi operasi Pemadaman Kebakaran; 3. Membuat peta wilayah, menganalisa perkiraan resiko bencana kebakaran serta melakukan koordinasi dengan bidnag-bidang/ seksi terkait lingkup Dinas dalam upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran; 4. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas seksi rencana operasi dan bantuan operasi penyelamatan; 5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Operasi terkait tugasnya. b. Seksi Bantuan Operasi dan Penyelamatan Seksi Bantuan Operasi dan Penyelamatan dipimpin oleh Kepala Seksi Bantuan Operasi yang mempunyai tugas: 1. Menyusun bahan kebijakan teknis pelaksanaan bantuan operasi dan penyelamatan jiwa akibat bencana kebakaran; 2. Menyusun rencana dan program kerja pada Seksi Bantuan Operasi dan Penyelamatan; RENSTRA Dinas Pemadam Kebakaran Tahun

11 3. Melaksanakan bantuan operasi pemadam kebakaran, penyelamatan jiwa dan evakuasi korban; 4. Melaksanakan kegiatan koordinasi, kerja sama dan kemitraan pelaksanaan bantuan penanggulangan bencana kebakaran dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lain dan/ atau instansi pemerintah/ swasta/ masyarakat terkait; 5. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Seksi Bantuan Operasi dan Penyelamatan; 6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Operasi terkait tugasnya. c. Seksi Pengendalian Operasi dan Pemulihan Seksi Pengendalian Operasi dan Pemulihan dipimpin oleh Kepala Seksi Pengendalian Operasi dan Pemulihan yang mempunyai tugas: 1. Menyusun bahan kebijaksanaan teknis pelaksanaan pengendalian operasi pemadaman kebakaran dan penyelamatan jiwa akibat bencana kebakaran serta pemulihan bencana kebakaran; 2. Menyusun rencana dan program kerja pada Seksi Pengendalian Operasi dan Pemulihan; 3. Mengatur dan mengendalikan jalur komunikasi operasi pemadaman kebakaran dan penyelamatan jiwa akibat bencana kebakaran; 4. Melakukan inventarisasi jumlah korban dan perkiraan jumlah kerugian; 5. Mengkoordinasikan pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi fasilitas sosial atau umum serta penempatan kembali korban kebakaran ke lokasi semula atau kawasan yang aman; 6. Memberikan bantuan konsultasi dan pendampingan kepada petugas operasional yang mengalami sengketa hukum dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya; 7. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Seksi Pengendalian Operasi dan Pemulihan; 8. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Operasi terkait tugasnya. 4. Bidang Sarana Bidang Sarana dipimpin oleh Kepala Bidang Sarana yang mempunyai tugas melaksanakan perencanaan, pengadaan, penyimpanan, distribusi, pengendalian sarana dan prasarana pemadam kebakaran. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bidang Operasi mempunyai fungsi : RENSTRA Dinas Pemadam Kebakaran Tahun

12 a. Penyusunan rencana kerja tentang kebijaksanaan teknis pengadaan, rehabilitasi, pemeliharaan dan perawatan sarana/ prasarana pemadam kebakaran sebagai pedoman pelaksanaan tugas; b. Penyusunan program pengadaan, rehabilitasi, perawatan dan pemeliharaan sarana/ prasarana dinas; c. Penyusunan rencana dan program rehabilitasi, perawatan dan pemeliharaan sarana/ prasarana dinas; d. Penyiapan bahan bimbingan dan pengendalian teknis pengelolaan perbengkelan untuk perawatan kendaraan dinas; e. Pelaksanaan inventarisasi/ pengadministrasian semua sarana dan prasarana pemadam kebakaran serta mengefekifkan dan mengoptimalkan penggunaannya; f. Pengoptimalan manajemen pengelolaan sarana/ prasarana dinas; g. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Bidang Sarana; h. Melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas terkait tugas dan fungsinya. Bidang Sarana terdiri dari: a. Seksi Pengadaan Seksi Pengadaan dipimpin oleh Kepala Seksi Pengadaan yang mempunyai tugas: 1. Menyusun rencana dan program kerja Seksi Pengadaan; 2. Menghimpun serta menyusun rencana pengadaan sarana/ prasarana pemadam kebakaran; 3. Merencanakan dan melaksanakan pengadaan kebutuhan sarana/ prasarana pemadaman kebakaran antara lain bahan pemadam, bahan bakar minyak, pelumas, suku cadang kendaraan operasional dan peralatan teknis operasional. 4. Menginventarisir sarana/ prasarana Dinas; 5. Mengatur, mengefektifkan dan mengoptimalkan penggunaan peralatan yang dimiliki oleh Dinas; 6. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Seksi Pengadaan; 7. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Sarana terkait tugasnya. b. Seksi Pergudangan dan Distribusi Seksi Pergudangan dan Distribusi dipimpin oleh Kepala Seksi Pergudangan dan Distribusi yang mempunyai tugas: 1. Menyusun rencana dan program kerja Seksi Pergudangan dan Distribusi; 2. Menyusun pedoman, petunjuk teknis, petunjuk pelaksanaan kegiatan penyimpanan dan penyaluran sarana/ prasarana pemadaman kebakaran; RENSTRA Dinas Pemadam Kebakaran Tahun

13 3. Menerima, menyimpan dan menyalurkan kebutuhan bahan operasional sarana/ prasarana pemadaman kebakaran antara lain: bahan pemadam, bahan bakar minyak, pelumas, suku cadang kendaraan operasional dan peralatan teknis operasional Dinas; 4. Menginventarisasi semua sarana/ prasarana Dinas Pemadam Kebakaran; 5. Melaksanakan tugas pengadministrasian penyimpanan/ pengeluaran barang Dinas Pemadam Kebakaran; 6. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Seksi Pergudangan dan Distribusi; 7. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Sarana terkait tugasnya. c. Seksi Pengendalian Sarana Seksi Pengendalian Sarana dipimpin oleh Kepala Seksi Pengendalian Sarana yang mempunyai tugas: 1. Melaksanakan tugas operasional pemeliharaan rutin/ berkala terhadap sarana dan prasarana Dinas Pemadam; 2. Mengatur tenaga teknis perbengkelan untuk perawatan kendaraan Dinas; 3. Mengatur tenaga sopir untuk operasional kendaraan Dinas Pemadam Kebakaran; 4. Melaksanakan pemeriksaan berkala terhadap persiapan / kesiapan kendaraan Dinas; 5. Mendata dan melaporkan kondisi sarana/ prasarana pemadam kebakaran yang akan diperbaiki; 6. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Seksi Pengendalian Sarana; 7. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Sarana terkait tugasnya. 5. Bidang Pengawasan dan Pencegahan Bidang Pengawasan dan Pencegahan dipimpin oleh Kepala Bidang Pengawasan dan Pencegahan yang mempunyai tugas melaksanakan pengawasan pemenuhan kebutuhan alat proteksi kebakaran bangunan gedung dan gudang, bimbingan teknis pencegahan kebakaran dan pemeriksaan/ pengetesan kelayakan sarana/ prasarana proteksi kebakaran. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bidang Pengawasan dan Pencegahan mempunyai fungsi : 1. Penyusunan rencana kerja tentang kebijaksanaan teknis pengawasan pemenuhan kebutuhan alat proteksi kebakaran bangunan gedung dan gudang, bimbingan teknis RENSTRA Dinas Pemadam Kebakaran Tahun

14 pencegahan kebakaran serta pemeriksaan / pengetesan kelayakan sarana/ prasarana proteksi kebakaran; 2. Persiapan bahan penyusunan rencana dan program pengawasan pemenuhan kebutuhan alat proteksi kebakaran bangunan gedung dan gudang, bimbingan teknis pencegahan kebakaran serta pemeriksaan / pengetesan kelayakan sarana/ prasarana proteksi kebakaran; 3. Pelaksanaan kompilasi peraturan dan sumber-sumber yang berkaitan dengan Bidang Pengawasan dan Pencegahan Pemadam Kebakaran; 4. Pengawasan dan pengendalian pemenuhan kebutuhan alat proteksi kebakaran bangunan gedung dan gudang, penggunaan dan pengangkutan bahan berbahaya; 5. Pemberian bimbingan, konsultasi, monitoring dan evaluasi pemenuhan persyaratan keselamatan bangunan gedung, angkutan dan pergudangan bahan berbahaya dari bahaya kebakaran; 6. Pemberian surat persetujuan dan rekomendasi terhadap gedung, pergudangan, penggunaan dan pengangkutan bahan berbahaya; 7. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Bidang Pengawasan dan Pencegahan; 8. Melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas terkait tugas dan fungsinya. Bidang Pengawasan dan Pencegahan terdiri dari: a. Seksi Pembinaan Teknis Pencegahan Seksi Pembinaan Teknis Pencegahan dipimpin oleh Kepala Seksi Pembinaan Teknis Pencegahan yang mempunyai tugas: 1. Menyusun bahan kebijaksanaan teknis pembinaan pemenuhan kebutuhan sarana proteksi kebakaran bangunan gedung dan gudang; 2. Meneliti perencanaan untuk pemenuhan persyaratan sarana proteksi dan peralatan keselamatan bencana kebakaran; 3. Melakukan kompilasi peraturan dan sumber-sumber yang berkaitan dengan Bidang Pengawasan dan Pencegahan; pemberian bimbingan, konsultasi, monitoring dan evaluasi pemenuhan persyaratan keselamatan bangunan gedung, angkutan dan pergudangan bahan berbahaya dari bahaya kebakaran; 4. Menyusun standar-standar penggunaan sarana proteksi pemadam kebakaran untuk mencegah terjadinya bencana kebakaran; 5. Menerbitkan surat persetujuan/ rekomendasi kelayakan perencanaan terhadap gedung, pergudangan; 6. Memfasilitasi/ melaksanakan kegiatan pendidikan dan latihan/ kesamaptaan aparat pemadam kebakaran; RENSTRA Dinas Pemadam Kebakaran Tahun

15 7. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Seksi Pembinaan Teknis Pencegahan; 8. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengawasan dan Pencegahan terkait tugasnya. b. Seksi Informasi dan Penyuluhan Seksi Informasi dan Penyuluhan dipimpin oleh Kepala Seksi Informasi dan Penyuluhan yang mempunyai tugas: 1. Menyusun bahan kebijakan teknis pelaksanaan pengelolaan data, informasi dan publikasi serta penyuluhan dan pengembangan peran serta masyarakat dalam penanggulangan kebakaran; 2. Melaksanakan kegiatan pengelolaan data, informasi dan publikasi pemadam kebakaran; 3. Melaksanakan kegiatan pelayanan, analisis dan pelaksanaan tindak lanjut pengaduan masyarakat; 4. Melaksanakan kegiatan penyuluhan dan peningkatan ketahanan lingkungan masyarakat terhadap bahaya kebakaran; 5. Bekerja sama dengan instansi terkait untuk melaksanakan kegiatan simulasi pemadaman kebakaran kebakaran pada gedung-gedung dan pergudangan; 6. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi Seksi Informasi dan Penyuluhan; 7. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengawasan dan Pencegahan terkait tugasnya. c. Seksi Inspeksi dan Penindakan Seksi Inspeksi dan Penindakan dipimpin oleh Kepala Seksi Inspeksi dan Penindakan yang mempunyai tugas: 1. Menyusun kebijakan teknis pengawasan dan pengendalian pemenuhan persayaratan sarana proteksi dan peralatan keselamatan bencana kebakaran; 2. Pengawasan dan pengendalian pelaksanaan pembangunan gedung dan pergudangan untuk pemenuhan persyaratan sarana proteksi dan peralatan keselamatan bencana kebakaran; 3. Melaksanakan kegiatan pengawasan, inspeksi dan uji coba sewaktu-waktu terhadap kondisi kesiapan sarana proteksi pemadam kebakaran dan sarana/ prasarana keselamatan kebakaran pada bangunan-bangunan prasarana umum, hotel-hotel dan perkantoran; 4. Melaksanakan pengawasan penyimpanan, penggunaan dan pengangkutan bahan berbahaya; RENSTRA Dinas Pemadam Kebakaran Tahun

16 5. Menyusun kebijakan teknis pelaksanaan penyidikan dan penindakan pelanggaran peraturan perundang-undangan pemadam kebakaran; 6. Menerbitkan surat persetujuan/ rekomendasi layak fungsi sarana proteksi kebakaran dan sarana/ prasarana keselamatan kebakaran pada bangunanbangunan prasarana umum, hotel-hotel dan perkantoran; 7. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi Seksi Seksi Inspeksi dan Penindakan; 8. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengawasan dan Pencegahan terkait tugasnya. 6. UPT Dinas UPT Dinas dipimpin oleh Kepala UPT Dinas yang mempunyai tugas membantu kepala dinas sesuai bidang tugas yang diurusi. RENSTRA Dinas Pemadam Kebakaran Tahun

17 RENSTRA Dinas Pemadam Kebakaran Tahun

18 2.2 Sumber Daya SKPD Untuk melaksanakan tugas-tugas Dinas Pemadam Kabupaten Bone mempunyai pesonil sejumlah 26 Orang PNS dan 208 Orang Tenaga Kontrak Terdiri dari : Pegawai Negeri Sipil : - Golongan IV : 4 Orang - Golongan III : 11 Orang - Golongan II : 7 Orang - Golongan I : 4 Orang Jumlah : 26 Orang Tenaga Kontrak : 208 Orang Untuk melaksanakan tugas-tugas Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bone mempunyai Personil Sejumlah : Susunan Kepegawaian : - Status Pegawai : 1. Pegawai Negeri Sipil (PNS) : 26 Orang 2. Tenaga Kontrak : 208 Orang - Kepangkatan : 1. IV/b : 1 Orang 2. IV/a : 3 Orang 3. III/d : 4 Orang 4. III/c : 2 Orang 5. III/b : 5 Orang 6. II/d : 2 Orang 7. II /c : 4 Orang 8. II /b : 1 Orang 9. I /c : 2 Orang 10. I /b : 1 Orang 11. I/a : 1 Orang - Tingkat Pendidikan : 1. Strata 2 (S2) : 5 Orang 2. Strata 1 (S1) : 9 Orang 3. Diploma III (DIII) : 1 Orang 4. Diploma II (DII) : 1 Orang 5. SLTA : 6 Orang 6. SMP : 3 Orang 7. SD : 1 Orang RENSTRA Dinas Pemadam Kebakaran Tahun

19 1. Eselon III / a :1 Orang 2. Eselon III/b : 3 Orang 2. Eselon IV / a : 9 Orang RENSTRA Dinas Pemadam Kebakaran Tahun

20 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi SKPD Harus diakui secara objektif, bahwa Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bone sebagai perangkat organisasi pemerintahan daerah yang antara lain bertugas melayani penanggulangan bahaya bencana kebakaran belum mampu mewujudkan pelayanan prima secara efektif dalam upaya penanggulangan bahaya bencana kebakaran itu sendiri. Kondisi sekarang menunjukan bahwa optimalisasi segala sumberdaya yang terdapat di Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bone telah mampu melayani penanggulangan kebakaran di seluruh wilayah Kabupaten Bone dan telah ada 4 (empat) Posko Pelayanan penanggulangan kebakaran di Kecamatan Ajangale, Kecamatan Lappariaja, Kecamatan Tonra, dan Kecamatan Kahu. Data di bawah ini merupakan hasil pelayanan Kantor Pemadam Kebakaran terhadap penanggulangan kejadian kebakaran di Kabupaten Bone dalam kurun waktu ; Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Data tersebut diatas berpotensi tidak mewakili seluruh kejadian kebakaran dikurun waktu tersebut Diatas mengingat cakupan dan daya jangkau armada pemadam kebakaran Kab. Bone tidak sebanding dengan luas wilayah atau objek layanan yang ada. Pada prinsipnya, efektifitas pelayanan Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bone paling tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut ini; 1. Faktor Kapasitas Kelembagaan RENSTRA Dinas Pemadam Kebakaran Tahun

21 Efektifitas Pelayanan Kantor Pemadam Kebakaran Kabupaten Bone mustahil diwujudkan ditengah kapasitas kelembagaan saat ini dan mengingat kondisi geografis Kabupaten Bone dengan luas wilayah 4559 Km sudah barang tentu tidak dapat dijangkau secara maksimal dan menyeluruh oleh armada pemadam kebakaran yang berpusat di Kota Watampone. Bahwa dengan jarak tempuh yang harus dilalui oleh armada pemadam kebakaran yang berpusat di Kota Watampone tentu saja tidak mampu mengjangkau dan melayani penanggulangan kebakaran diseluruh wilayah secara efektif dan efisien. Data Badan Pusat Statistik Kab.Bone (Bone dalam angka 2012) menunjukkan bahwa jarak kota Watampone dengan Ibukota Kecamatan terjauh adalah sebagai berikut : Bone Bagian Utara Bone Bagian Barat : Kec. Ajangale 46 km : Kec. Libureng 83 km Kec. Tellu Limpoe 77 km Bone Bagian Selatan : Kec. Bontocani 112 km Kec. Kahu 100 km berikut; KECAMATAN Untuk melihat secara lebih terperinci dapat dilihat langsung pada tabel LUAS WILAYAH (KM2) PERSENTASE DARI LUAS KAB. JARAK DARI KOTA KE PUSAT KECAMATAN KEPADATAN PENDUDUK (KM2) BONTOCANI ,16% KAHU ,16% KAJUARA ,72% SALOMEKKO ,86% TONRA ,39% PATIMPENG ,86% LIBURENG ,55% MARE ,78% SIBULUE ,42% CINA ,24% BAREBBO ,50% PONRE 293 6,43% LAPRI 138 3,03% LAMURU 208 4,56% T LIMPOE ,98% BENGO 164 3,60% ULAWENG ,55% PALAKKA ,53% AWANGPONE ,43% T SIATTINGE ,49% AMALI ,61% AJANGALE 139 3,05% DUA BOCCOE ,18% CENRANA ,15% T R BARAT ,18% 833 T RIATTANG ,52% 2077 T R TIMUR ,07% KAB.BONE ,00% 159 RENSTRA Dinas Pemadam Kebakaran Tahun

22 Data tersebut diatas menunjukan bahwa wilayah Kabupaten Bone yang berpotensi dimaksimalkan pelayanannya oleh Kantor Pemadam Kebakaran Kabupaten Bone hanya 33% dari seluruh wilayah Kabupaten Bone. Dengan demikian aspek peningkatan kapasitas kelembagaan Kantor Pemadam Kebakaran dalam bentuk pembangunan unit layanan sektoral, maka cakupan dan efektifitas pelayanan penanggulangan kebakaran dapat dioptimalkan. 2. Faktor waktu Tempuh Waktu tempuh yang digunakan untuk mencapai objek kejadian kebakaran Sangat berpengaruh terhadap proses penanggulangan kebakaran dan proses minimalisasi dampak kejadian kebakaran itu sendiri. sebab tingkat kekeringan dan kecepatan angin dapat mengakselerasi besaran kebakaran yang mungkin terjadi. Waktu tempuh itu sendiri dipengaruhi oleh 2 aspek berikut : a. Infrastruktur Jalan Dari 2500-an km jalan Kabupaten yang tersebar diseluruh wilayah Kabupaten Bone 70-an % diantaranya dalam kondisi yang baik memadai bagi kecepatan ideal armada menuju kelokasi kejadian kebakaran. Sebagai ilustrasi; objek kejadian terdapat di km 20 dari Kantor Pemadam Kebakaran Kabupaten Bone. Infrastruktur jalan normal waktu tempuh 15 menit Infrastruktur jalan Buruk waktu tempuh menit b. Jumlah dan Kualitas Armada Mobil Pemadam Jumlah dan kondisi armada Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bone dapat dilihat pada Tabel berikut : JENIS JUMLAH (UNIT/BUAH) KONDISI SEKARANG RUSAK RINGAN / LAYAK PAKAI RUSAK BERAT YANG DIHARAPKAN JUMLAH (UNIT/BUAH) BAIK Mobil unit penyemprot Mobil unit suply Mobil Operasional Bencana Motor Operasional RENSTRA Dinas Pemadam Kebakaran Tahun

23 3. Faktor Sumber Daya Manusia Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia Satgas Pemadam Kebakaran Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bone: a. Sistem rekruitmen anggota satgas pemadam yang tidak teratur b. Sistem pendidikan dan latihan sekedar mengarah pada pembekalan pengetahuan dasar oprasional penanggulangan pemadam kebakaran dan tidak ditujukan pada upaya pembentukan skill individu dan keterampilan kerjasama kelompok yang mampu menanggulangi kejadian kebakaran secara tepat, cepat dan selamat. Hal yang paling penting untuk dibenahi adalah sebagai berikut : a. Membangun standar kualifikasi penerimaan anggota satgas b. Penajaman program pembangunan SDM yang berkelanjutan, terukur dan terarah. Ketiga Faktor yang berpengaruh langsung terhadap efektifitas pelayanan Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bone terhadap penanggulangan kejadian kebakaran selama ini terus menerus berlangsung disebabkan oleh dua faktor utama yakni kemampuan konseptul SDM di Dinas Pemadam Kebakaran itu sendiri dan dukungan anggaran yang tidak memadai untuk memenuhi standar kualifikasi armada dan peningkatan kualitas sumber daya manusia satgas. 3.2 Analisis Lingkungan Eksternal 1. Faktor Peluang, antara lain terdiri dari : a. Deregulasi kebijakan pemerintah Daerah kab.bone yang memungkinkan Dinas Pemadam Kebakaran Kab. Bone membentuk Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran yang berbasis wilayah b. Meningkatkan peran aktif masyarakat dalam upaya pencegahan dan penanggulangan bahaya bencana kebakaran c. Tersediannya jumlah armada yang berkualitas d. Meningkatnya anggota Satgas yang terlatih e. Tersediannya anggaran APBD 2. Faktor Ancaman, antara lain terdiri dari : a. Infrastruktur jalan yang buruk b. Meningkatnya potensi bencana kebakaran c. Tata ruang pemukiman yang tidak tertata dengan baik d. Tingkat kepercayaan masyarakat yang rendah e. Dukungan anggaran yang tidak memadai RENSTRA Dinas Pemadam Kebakaran Tahun

24 Untuk lebih jelasnya identifikasi masalah Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bone dapat dilihat pada tabel dibawah ini : IDENTIFIKASI MASALAH BERDASARKAN TUPOKSI ASPEK KAJIAN FAKTOR YANG CAPAIAN STANDAR BERPENGARUH SAAT INI PELAYANAN INTERNAL EKSTERNAL Kelembagaan 33% Dari luas wilayah Kecepatan Sarana dan prasarana 65% Ketepatan Sumberdaya Manusia 90% Keselamata n Kapasitas kelembagaan Sarana dan prasarana Kapasitas SDM Geografis Infrastruktur jalan Kebijakan pemerintah PERMASALAHAN Kapasitas kelembagaan tidak sebanding dengan objek Layanan Infrastruktur jalan Keterampilan Teknis Belum memadai 3.3 Telaahan Visi Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih Paradigma pembangunan Indonesia berlandaskan pada strategi pembangunan yang fokus pada harkat dan martabat manusia dengan titik nilai berpusat pada manusia.bahwa manusia harus dipandang sebagai sumberdaya dengan indikator kemampuan mengelolah dan memanfaatkan sumberdaya setempat pada akhirnya diperuntukkan untuk memenuhi ekonomi yang dianut. hak hak dasar manusia melalui regulasi sosial Paling tidak terdapat 3 (tiga) indikator yang menjadi tolak ukur keberhasilan strategi pembangunan harkat dan martabat manusia, yakni pendidikan, kesehatan dan kemampuan ekonomi rumah tangga masyarakat dalam soal pemenuhan kebutuhan dasar. Sejalan dengan hal tersebut, agenda-agenda pembangunan dan pengelolahan pemerintahan daerah Kabupaten Bone pada prinsipnya mengacu pada optimalisasi segala potensi sumberdaya di Kabupaten Bone untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat manusia Kabupaten Bone sebagaimana yang temaktub dalam visi-visi Bupati dan Wakil Bupati terpilih. MASYARAKAT BONE YANG SEHAT, CERDAS DAN SEJATHERA SEHAT CERDAS : Dalam konteks ini adalah : meningkatnya derajat kesehatan masyarakat dengan memperluas aksesbilitas pelayanan kesehatan yang adil dan berkualitas sampai kepusat desa : Yaitu tercapainnya pemerataan pendidikan yang berkualitas untuk mewujudkan kualitas manusia yang bermartabat. RENSTRA Dinas Pemadam Kebakaran Tahun

25 SEJAHTERA : Yaitu masyarakat mampu memenuhi kebutuhan hidup berkelanjutan dalam aspek ekonomi, politik, sosial budaya, lingkungan hidup, didukung infrastruktur dan tata kelola pemerintah yang baik. Dalam mewujudkan visi tersebut Pemerintah Daerah Kabupaten Bone menyusun misi sebagai berikut : 1. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas, terjangkau, adil dan merata; 2. Meningkatkan pemerataan dan kualitas pendidikan; 3. Mengembangkan dan menguatkan ekonomi kerakyatan dan kelestarian lingkungan; 4. Meningkatkan kualitas pelayanan publik dalam memenuhi kebutuhan masyarakat yang berkeadilan; 5. Mengembangkan seni dan budaya masyarakat; 6. Pemusatan budaya politik dan hukum yang demokratis dan bebas KKN. KEBIJAKAN UMUM PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BONE Mewujudkan pembangunan yang berorientasi pada pro- growth, pro poor, projob, pro environment dan pro gender; 2. Meningkatkan proposi dana pembangunan yang langsung menyentuh kepentingan masyarakat pedesaan; 3. Membangun dan memberdayakan kualitas manusia secara merata; 4. Meningkatkan kesejahtraan masyarakat dengan prinsip berkelanjutan, berkesinambungan dan berwawasan lingkungan; 5. Melestarikan nilai-nilai, budaya, norma, dan kearifan lokal yang mampu memperkuat sinergitas pembangunan; 6. Mewujudkan tata pemerintahan yang baik dan meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemerataan SDM. Sebagimana yang telah digambarkan di BAB 1 sebelumnnya bahwa optimalisasi segala sumberdaya untuk mewujudkan pelayanan prima dengan mengacu pada prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik acapkali menuai antitesisnya. Dalam pelayanan pennggulangan kejadian kebakaran, segala prosedur teknis pelayanan prima yng terukur dan terarah ( cepat,tepat, selamat ) telah dilaksanakan sebagaimana mestinya namun pada kenyataannya satgas pemadam kebakaran kantor Pemadam Kantor Pemadam Kab.Bone RENSTRA Dinas Pemadam Kebakaran Tahun

26 acapkali menghadapi kenyataan yang kontra produktif dilapangan. Ini menujukkan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kantor pemadam Kab.Bone masih tergolong lemah. Tentu tidak diharapkan bahwa lemahnya tingkat kepercayaan masyarakat pada sector layanan pemerintah bermetamorfosis pada kredibilitas penyelenggaraan pemerintahan secara keseluruhan. pada Akhirnya pemerintah membutuhkan dukungan dari rakyat. 3.4 PENENTUAN RENCANA STRATEGIS Berdasarkan hasil identifikasi masalah sebagaiman dibahas sebelumnya, dan dengan mengacu pada kebijakan umum Pemda Kabupaten Bone yang bermaksud mewujudkan tata pemerintahan yang baik dan meningkatkan kualitas pelayanan publik, maka disusunlah rencana ke depan Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bone: 1. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan yang menjangkau dan melayani penanggulangan kebakaran secara efektif dan efisien. 2. Peningkatan Jumlah dan Kualitas armada mobil pemadam kebakaran 3. Peningkatan Keterampilan teknis SDM Satgas Pemadam 4. Peningkatan Peran Aktif Masyarakat / dukungan Masyarakat 5. Peningkatan Jumlah Penganggaran RENSTRA Dinas Pemadam Kebakaran Tahun

27 BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 VISI DAN MISI VISI : Terwujudnya Pelayanan yang Prima dalam Upaya Meminimalkan Terjadinya Bencana Kebakaran MISI : 1. Terwujudnya penanggulangan kebakaran secara profesional 2. Meningkatkan kewaspadaan, pengendalian dan pemulihan bencana kebakaran 3. Mensosialisasikan kepada masyarakat langkah-langkah pencegahan terjadinya kebakaran. 4.2 TUJUAN DAN SASARAN Tujuan : Terwujudnya pelayanan prima yang menciptakan rasa aman masyarakat dari bencana kebakaran. Sasaran : 1. Mendirikan unit-unit layanan sektor 2. Meningkatkan jumlah dan kualitas Armada pemadam kebakaran 3. Meningkatkan Kapasitas SDM 4. Intensifikasi koordinasi dan penyuluhan pencegahan kebakaran 5. Intensifikasi simulasi bersama masyarakat tentang teknik penanganan awal penanggulangan kebakaran. 4.3 STRATEGI KEBIJAKAN Membangun Manajemen Pelayanan Prima Berbasis Wilayah 4.4 ARAH KEBIJAKAN 1. Meningkatkan cakupan pelayanan pencegahan dan penanggulangan kebakaran diwilayah Kabupaten Bone 2. Meningkatnya peran aktif Masyarakat membantu mencegah kebakaran. RENSTRA Dinas Pemadam Kebakaran Tahun

28 BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1 PROGRAM KEGIATAN I. PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN 1. Penyediaan pelayanan jasa surat menyurat 2. Penyediaan jasa komunikasi, sd air & listrik 3. Penyedian jasa administrasi keuangan 4. Penyediaan ongkos kantor 5. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor 6. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan 7. Penyediaan 5 intalasi listrik 8. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah 9. Penyusunan draft ranperda instansi pemadam kebakaran 10. Pengadaan Sarana Dan Prasarana Pencegahan Kebakaran II. PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA 1. Penyediaan 5 lahan pembangunan gedung unit kerja 2. Pembangunan 5 gedung unit kerja pemadam kebakaran 3. Pemeliharaan rutin / berkala kendaraan dinas operasional 4. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor 5. Pemeliharaan rutin/berkala gdung kantor 6. Pengadaan peralatan kantor 7. Pengadaan 5 unit armada mobil penyiram 8. Pengadaan 5 unit armada mobil tangki pemadam 9. Pengadaan 6 unit motor rescue 10. Pengadaan mobil rescue 11. Pembangunan gedung workshop pemadam 12. Pembangunan tower / bak prasarana air 13. Pengadaan sarana dan prasrana armada 14. Pengadaan sarana dan prasarana telekomunikasi / informasi III. PENINGKATAN DISPLIN APARATUR 1. Pengadaan Pakaian Kerja Lapangan IV. PENINGKATAN KESIAGAAN DAN PENCEGAHAN BAHAYA KEBAKARAN 1. Sosialisasi pencegahan kejadian kebakaran 2. Koordinasi pencegahan dan penanggulangan kebakaran 3. Penyusunan norma, standar dan prosedur pencegahan dan penanggulangan kebakaran 4. Peningkatankesejahtraan pegawai 5. Jaminan sosial keselamatan kerja 6. Pengadaan / perpanjangan sim driver pemadam 7. Simulasi berkala penanggulangan kebakaran RENSTRA Dinas Pemadam Kebakaran Tahun

29 8. Penyusunan standar kulifikasi perekrutan anggota satgas 9. Pendidikan dan perlihatan keahlian khusus satgas pemadam 10. Belanja kursus, pelatihan dan bimtek pns RENSTRA Dinas Pemadam Kebakaran Tahun

30 Bab VI Indikator Kinerja SKPD Yang Mengacu Pada Tujuan Dan Sasaran RPJMD RENSTRA Dinas Pemadam Kebakaran Tahun

31 BAB VI PENUTUP Rencana Strategis (RENSTRA) Tahun Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bone sebagai Rencana Strategis dalam Rangka Mewujudkan Visi, Misi SKPD Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bone. Rencana Strategis (RENSTRA) Tahun Dinas Pemadam Kebakaran akan melaksanakan 4 (empat) Program dengan jumlah kegiatan 36 (Tiga Puluh Enam) dengan rencana anggaran sebesar Rp ,- (Enam Puluh Empat Milyar Sembilan Ratus Lima Belas Juta Seratus Delapan Ribu Enam Puluh Rupiah). Dengan tersusunnya Rencana Strategis ini diharapkan kegiatan yang telah direncanakan dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana sehingga tujuan dan sasaran yang sudah ditetapkan dapat tercapai. RENSTRA Dinas Pemadam Kebakaran Tahun

BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG 1 SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN PEMADAM

Lebih terperinci

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG -1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN WAY KANAN

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,

Lebih terperinci

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN PEMADAM KEBAKARAN KABUPATEN BARITO

Lebih terperinci

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Banyuwangi 1

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Banyuwangi 1 Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Banyuwangi 1 Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional serta Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 yang disempurnakan

Lebih terperinci

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI GORONTALO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG FUNGSI BADAN, SEKRETARIAT, BIDANG DAN RINCIAN TUGAS SUB BAGIAN, SEKSI SERTA TATA KERJA PADA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAN PEMADAM KEBAKARAN

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG BH INNEKA TU NGGAL IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN KLATEN DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 88 TAHUN 2007

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 88 TAHUN 2007 PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 88 TAHUN 2007 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : Mengingat

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak diundangkannya Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor 30 Tahun 2005 tanggal 16 Nopember 2005, maka Nomenklatur Badan Pengawas Daerah Kabupaten Banyuasin

Lebih terperinci

BUPATI LIMA PULUH KOTA PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN BUPATI LIMA PULUH KOTA NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI LIMA PULUH KOTA PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN BUPATI LIMA PULUH KOTA NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI LIMA PULUH KOTA PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN BUPATI LIMA PULUH KOTA NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMADAM KEBAKARAN

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

Lebih terperinci

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN DEMAK

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG 1 SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KAPUAS

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 71 2016 SERI : D PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA PADA DINAS PEMADAM KEBAKARAN

Lebih terperinci

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG -1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN WAY KANAN DENGAN

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); SALINAN BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN PEMADAM

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 43 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 43 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA MATARAM

Lebih terperinci

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI KATA PENGANTAR Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011 KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR 050.07/2033 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2010-2015 Bappeda

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 98 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMADAM KEBAKARAN DAN PENYELAMATAN

Lebih terperinci

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA MADIUN No Jabatan Tugas :

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA MADIUN No Jabatan Tugas : URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA MADIUN No 1. Kepala Satuan Memimpin, merumuskan, mengatur, membina, mengendalikan, mengkoordinasikan dan mempertanggungjawabkan kebijakan teknis

Lebih terperinci

TUGAS POKOK DAN FUNGSI CAMAT CICALENGKA TUGAS POKOK FUNGSI

TUGAS POKOK DAN FUNGSI CAMAT CICALENGKA TUGAS POKOK FUNGSI DAN CAMAT CICALENGKA Melaksanakan Kewenangan Pemerintah yang Dilimpahkan oleh Bupati untuk Menangani Sebagian Urusan Otonomi Daerah dan Menyelenggarakan Tugas Umum Pemerintahan 1. Mengkoordinasikan Kegiatan

Lebih terperinci

LAKIP 2015 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN

LAKIP 2015 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan disusun dengan mengacu pada Renstra Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Sulawesi Selatan 2013-2018, Renstra

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 32 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, KEHUTANAN DAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN BANYUMAS DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI TOBA SAMOSIR PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI TOBA SAMOSIR NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TOBA SAMOSIR PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI TOBA SAMOSIR NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN Menimbang BUPATI TOBA SAMOSIR PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI TOBA SAMOSIR NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN

Lebih terperinci

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG -1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN WAY KANAN

Lebih terperinci

BUPATI SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUKABUMI NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PEMADAM KEBAKARAN

BUPATI SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUKABUMI NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PEMADAM KEBAKARAN BUPATI SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUKABUMI NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PEMADAM KEBAKARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKABUMI, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 98 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN PEMADAM

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG 1 SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng i

Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng i Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng i KATA PENGANTAR Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng disingkat Diskominfo adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang terbentuk

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PEMADAM KEBAKARAN DAN PENYELAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANYUMAS BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG BH INNEKA TU NGGAL IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG BH INNEKA TU NGGAL IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 58 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BANTUL

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 58 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 58 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN BLORA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 65 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 65 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 65 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN WONOSOBO

Lebih terperinci

TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN PEMADAM KEBAKARAN

TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN PEMADAM KEBAKARAN TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN PEMADAM KEBAKARAN (Berdasarkan Peraturan Bupati Sigi Nomor 28 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Perangkat

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN RINCIAN TUGAS BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN

PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN RINCIAN TUGAS BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN 1 PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN RINCIAN TUGAS BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI NOMOR : 2009 PERATURAN BUPATI BEKASI NOMOR : 44 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA BUPATI BEKASI Menimbang : a. bahwa dengan telah diundangkannya

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM,

Lebih terperinci

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 107 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

Lebih terperinci

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG -1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERTANAHAN

WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERTANAHAN WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERTANAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS, Menimbang

Lebih terperinci

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017 RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU KECAMATAN ANGSANA DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii Daftar Bagan... iv Daftar Singkatan... v BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG BH INNEKA TU NGGAL IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 55 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 55 TAHUN 2008 TENTANG DRAFT PER TGL 15 OKT 2008 BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 55 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT BUPATI

Lebih terperinci

TaH, Jum RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

TaH, Jum RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG TaH, Jum 8-2-08 RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DI WILAYAH KABUPATEN BANDUNG Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN BHINNEKA TU NGGA L IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG BH INNEKA TU NGGAL IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. i Renstra Bapenda Kota Denpasar 2016 ~ 2021

KATA PENGANTAR. i Renstra Bapenda Kota Denpasar 2016 ~ 2021 i Renstra Bapenda Kota Denpasar 2016 ~ 2021 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan anugerah-nya, sehingga Badan Pendapatan

Lebih terperinci

Rencana Kinerja Bagian Pembangunan Tahun 2015 RENCANA KINERJA

Rencana Kinerja Bagian Pembangunan Tahun 2015 RENCANA KINERJA RENCANA KINERJA BAGIAN PEMBANGUNAN SETDA KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2015 1 KATA PENGANTAR Dengan Mengucap puji syukur Kehadirat Allah SWT. Atas segala rahmatnya akhirnya dapat disusun Rencana Kinerja Bagian

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG 1 SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS TRANSMIGRASI KABUPATEN KAPUAS

Lebih terperinci

2.1. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI SKPD

2.1. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI SKPD GAMBARAN PELAYANAN SKPD Bab ini menjabarkan tentang Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi, Sumber Daya SKPD, Kinerja Pelayanan SKPD, serta Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD. BAB 2 2.1.

Lebih terperinci

Bandar Lampung, Desember 2015 KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI LAMPUNG,

Bandar Lampung, Desember 2015 KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI LAMPUNG, Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung 2015-2019 ini disusun melalui beberapa tahapan dengan mengacu kepada visi RPJMD Provinsi Lampung tahun 2015-2019, yaitu Lampung

Lebih terperinci

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dengan pembangunan nasional, yang pelaksanaannya tetap dan senantiasa memperhatikan kondisi, potensi dan sumber daya daerah

Lebih terperinci

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016 RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU KECAMATAN ANGSANA DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii Daftar Bagan... iv Daftar Singkatan... v BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG -1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA DAN PARIWISATA KABUPATEN

Lebih terperinci

DRAFT PER TGL 22 OKT 2008

DRAFT PER TGL 22 OKT 2008 DRAFT PER TGL 22 OKT 2008 BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 37 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA BUPATI PURWAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 19 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 329 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 19 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 329 TAHUN 2010 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 19 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 329 TAHUN 2010 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN PANDEGLANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN PANDEGLANG Bupati Pandeglang PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 52 TAHUN 2014 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG,

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Kepanjen, Januari 2015 SEKRETARIS DPRD KABUPATEN MALANG. Drs. IRIANTORO, M. Si Pembina Tk. I NIP

Kata Pengantar. Kepanjen, Januari 2015 SEKRETARIS DPRD KABUPATEN MALANG. Drs. IRIANTORO, M. Si Pembina Tk. I NIP Kata Pengantar Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-nya, Rencana Strategis (Renstra) Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Malang

Lebih terperinci

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); SALINAN BUPATI BULUNGAN PROPINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN

Lebih terperinci

1. Camat mempunyai tugas pokok : Melaksanakan kewenangan pemerintahan yang. dilimpahkan Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah dan

1. Camat mempunyai tugas pokok : Melaksanakan kewenangan pemerintahan yang. dilimpahkan Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah dan Tugas Pokok 1. Camat mempunyai tugas pokok : Melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah dan menyelenggarakan tugas umum pemerintahan. 2.

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL,

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : Mengingat : bahwa sebagai tindak lanjut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam Sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Kecamatan merupakan salah satu ujung tombak dari Pemerintahan Daerah yang langsung berhadapan (face to

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N 2 0 1 5 Puji dan syukur kami panjatkan ke Khadirat Allah SWT, atas Rahmat

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI LAMPUNG UTARA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA

PERATURAN BUPATI LAMPUNG UTARA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA PERATURAN BUPATI LAMPUNG UTARA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMPUNG UTARA, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO,

Lebih terperinci

.000 WALIKOTA BANJARBARU

.000 WALIKOTA BANJARBARU SALINAN.000 WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 39 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KOTA BANJARBARU DENGAN

Lebih terperinci

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ( TUPOKSI)

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ( TUPOKSI) TUGAS POKOK DAN FUNGSI ( TUPOKSI) Menghadapi era globalisasi dimana tingkat hubungan antar daerah sudah semakin transparan dan saling mempengaruhi, maka dibutuhkan suatu kelembagaan pemerintahan yang memiliki

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG BH INNEKA TU NGGAL IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); SALINAN BUPATI BULUNGAN PROPINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN

Lebih terperinci

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG -1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN KAMPUNG KABUPATEN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI NOMOR : 2009 PERATURAN BUPATI BEKASI NOMOR : 22 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN BUPATI BEKASI Menimbang : a. bahwa dengan telah diundangkannya

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA DUMAI

BERITA DAERAH KOTA DUMAI KOTA DUMAI BERITA DAERAH KOTA DUMAI Nomor : 43 Tahun 2008 Seri : D Nomor 42 PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KETAHANAN PANGAN DAN PERIKANAN KABUPATEN

Lebih terperinci

WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 1386 TAHUN 2016

WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 1386 TAHUN 2016 WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 1386 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KESATUAN BANGSA POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : Mengingat

Lebih terperinci

GUBERNUR SUMATERA UTARA

GUBERNUR SUMATERA UTARA 1 GUBERNUR SUMATERA UTARA PERATURAN GUBERNUR SUMATERA UTARA NOMOR : 31 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI SUMATERA UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 53 TAHUN 2010 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 53 TAHUN 2010 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 53 TAHUN 2010 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN BANDUNG DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG BH INNEKA TU NGGAL IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOSOBO,

Lebih terperinci

GubernurJawaBarat. Jalan Diponegoro Nomor 22 Telepon : (022) Faks. (022) BANDUNG

GubernurJawaBarat. Jalan Diponegoro Nomor 22 Telepon : (022) Faks. (022) BANDUNG GubernurJawaBarat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 51 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS UNIT DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI JAWA BARAT Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci