PENGARUH LATIHAN IMAGERY RELAXATION DAN SELF TALK TERHADAP KONSENTRASI DAN KEBERHASILAN 3 POINT SHOOT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH LATIHAN IMAGERY RELAXATION DAN SELF TALK TERHADAP KONSENTRASI DAN KEBERHASILAN 3 POINT SHOOT"

Transkripsi

1 PENGARUH LATIHAN IMAGERY RELAXATION DAN SELF TALK TERHADAP KONSENTRASI DAN KEBERHASILAN 3 POINT SHOOT Ari Iswanto 1) ; Budi Dermawan 2) Pendidi Jasmani Kesehatan dan Rekreasi STKIP PGRI Pacitan 1) ariiswanto01@gmail.com, 2) dermawan2507@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini difokus pada pengaruh latihan imageryrelaxation dan selftalk yang bertujuan untuk melatih konsentrasi dan keberhasilan 3 point shoot bolabasket pada mahasiswa putra program studi Pendidi Jasmani Kesehatan dan rekreasi STKIP PGRI Pacitan. Penelitian ini merupa penelitian eksperimen mengguna dua kelompok yang memperoleh perlakuan yang berbeda, dengan two group pretest-posttest design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh seluruh mahasiswa putra program studi Pendidi Jasmani Kesehatan dan rekreasi STKIP PGRI Pacitan angkatan 2014, yang berjumlah 50 orang. Pembagian kelompok pada penelitian ini mengguna Matched Subjek Ordinal Pairing. Data diambil dengan teknik tes, yaitu tes konsentrasi dan tes ketrampilan 3 point shoot. Analisis data diguna uji-t amatan ulangan (paired t-test) dan uji T 2 Hotteling s, kemudian uji lanjut dengan uji-t antar kelompok (independent t-test), yang terlebih dahulu data diuji normalitas dan homogenitasnya. Hasil analisis pada data post test atau setelah perlakuan, diperoleh t hitung sebesar 3,402 dengan p<0,05 dan dinyata signifi. Hal ini membukti bahwa sesudah perlakuan, dinyata terdapat perbedaan yang signifi keberhasilan 3 point shoot antara kelompok perlakuan mengguna self talk dengan kelompok perlakuan mengguna imagery relaxation. Dilihat dari rerata akhir, keberhasilan 3 point shoot pada kelompok perlakuan dengan self talk lebih tinggi dibanding dengan rerata pada kelompok imagery relaxation (45,86>35,84). Kata Kunci: konsentrasi, 3 point shoot, peningkatan self talk, imagery relaxation, bola basket. PENDAHULUAN Bolabasket adalah olahraga beregu yang mengandal teknik, kecepatan, dan ketahanan tubuh. Teknik diguna untuk melaku gera dengan efektif dan efisien. Dalam permainan bolabasket, menembak merupa salah satu komponen teknik dasar yang sangat penting dan harus dimiliki tiap pemain. Teknik menembak wajib dimiliki oleh tiap pemain karena teknik ini berguna untuk mencetak angka yang a menentu suatu kemenangan pada salah satu tim. Tim yang tersusun dari pemain-pemain yang memiliki teknik passing, drible, block, rebound, dan screen dengan tidak menjamin kemenangan dalam pertandingan jika tidak didukung oleh keberhasilan temba yang baik. Keberhasilan temba dalam permainan bolabasket secara garis besar dapat dibagi menjadi dua, yaitu temba yang menghasil 2 angka dan 3 angka. Pada umumnya mahasiswa bolabasket lebih mudah untuk menguasai teknik temba yang menghasil 2 angka karena faktor jarak pada keranjang yang cukup dekat memungkin mahasiswa dengan mudah dapat menguasai temba tersebut. Untuk temba 3 point shoot tidak semua mahasiswa dapat menguasai karena teknik ini membutuh tingkat konsentrasi yang tinggi, dan tidak semua mahasiswa dapat melaku teknik temba 3 point shoot. Three point shoot memiliki keuntungan yaitu lebih cepat dalam mengumpul angka. Meskipun demikian resiko dari 3 point shoot juga lebih tinggi dibanding dengan teba dengan two point. mahasiswa yang melaku 3 point shoot harus mempertimbang beberapa hal, seperti kemampuan teknik yang dimiliki, konsentrasi, dan kondisi mental. Berdasar pengalaman mengajar mata kuliah bolabasket mahasiswa Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan dan hasil observasi pada mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan terlihat mahasiswa baik pada saat kuliah, bertanding, dan pada saat dilaku tes pengambilan nilai untuk mengetahui semua kemampuan teknik mahasiswa terutama pada saat mahasiswa melaku tes 3 point shoot masih cenderung tergesa-gesa dan kurang tenang dalam melaku temba karena terte dengan waktu yang diberi dari pelatih. Akibatnya konsentrasi mahasiswa dalam melaku temba 3 point shoot a terganggu dan gagal dalam mencipta point dari 3 point shoot karena mengalami penurunan kondisi mental. Perbedaan keberhasilan 3 point shoot saat perkuliahan, pertandingan, dan saat tes 425

2 426 Jurnal Humaniora, Vol. 04, No. 01, Oktober 2016, Hal perkembangan mahasiswa dalam melaku 3 point shoot, mengindikasi kondisi mental mahasiswa yang belum stabil yang dapat mengganggu konsentrasi mahasiswa dalam keberhasilan melaku 3 point shoot. Upaya peningkatan mental mahasiswa sehingga dapat meningkat konsentrasi mahasiswa dan tingkat keberhasilan dalam melaku 3 point shoot pada mahasiswa sangat perlu dilaku latihan mental yang berdampingan dengan latihan teknik dan fisik, sehingga dapat menunjang dalam meningkat konsentrasi dalam melaku 3 point shoot dan keberhasilan dalam 3 point shoot. Pentingnya kondisi mental dalam melaku 3 point shoot perlu dilaku pembinaan mental dengan latihan relaksasi, bentuk latihan relaksasi yang dilaku adalah latihan imagery relaxation dan latihan self talk. Latihan tersebut merupa proses latihan mental dengan melibat unsur konsentrasi, mengarah tinda ke suatu tujuan sesuai rencana, pengendalian perasaan, dan psikofisik. Model latihan imagery relaxation memerlu pendampingan dalam proses latihannya, sedang model latihan self talk cukup dengan memberi konsep latihan dan selanjutnya a dikembang oleh mahasiswa secara mandiri. Diharap dengan memberi latihan imagery relaxation dan latihan self talk a dapat membantu mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan dalam meningkat mental untuk dapat berkonsentrasi dengan baik guna meningkat keberhasilan 3 point shoot, dalam kondisi apapun. Berdasar permasalahan di atas a dilaku penelitian memberi dua bentuk latihan relaksasi yaitu, latihan imagery relaxation dan latihan self talk diharap dapat meningkat pemain baik teknik maupun mental dalam melaku 3 point shoot. Olahraga Bolabasket Olahraga bolabasket merupa salah satu olahraga prestasi yang sangat diminati masyarakat saat ini terutama kalangan pelajar dan mahasiswa, sehingga banyak sekali kejuaraan bolabasket yang diselanggara dan diikuti oleh masyarakat luas. Olahraga bolabasket dimain oleh lima orang pemain tiap regu. Bentuk permainan yang diingin adalah permainan dengan mengguna bola yang berbentuk bulat, dengan tidak ada unsur menendang, tidak ada unsur membawa lari bola, tanpa unsur menjegal, dengan menghilang gawang, ditambah adanya sasaran untuk merangsang dan sebagai tujuan permainan (Dedy Sumiyarsono, 1998: 2). Teknik Dasar Menembak Teknik menembak dalam olahraga bolabasket merupa salah satu teknik yang sangat penting dimiliki setiap mahasiswa bolabasket, karena dengan menembak perolehan angka yang didapat dari hasil temba yang a menentu kemenangan suatu tim. Pengertian menembak itu sendiri adalah usaha yang dilaku pemain untuk memasuk bola ke dalam keranjang lawan dengan tujuan memperoleh angka atau skor sebanyak-banyaknya untuk memenang pertandingan. Teknik menembak yang cukup efektif dan banyak diguna adalah teknik menembak dengan satu tangan. Persyaratan teknik menembak yang baik menurut Dedy Sumiyarsono (2002: 25) sebagai berikut: 1) Kaki sejajar, apabila mengguna sikap kuda-kuda kaki yang berada di depan sesuai dengan tangan yang diguna untuk menembak. 2) Awalan bola dipegang di atas kepala dengan dua tangan sedikit di depan dahi. Siku lengan tangan yang diperguna untuk menembak membentuk sudut ) Tangan yang tidak diperguna untuk menembak meninggal bola saat dilepas, sedang tangan yang diguna untuk menembak diputar menghadap arah temba. Sikap badan rileks menghadap sasaran. 4) Tekuk lutut secukupnya agar memperoleh awalan temba, posisi siku tetap ) Lurus kaki bersamaan dengan melurus tangan yang diperguna untuk menembak ke depan atas, sampai siku lurus dan diakhiri dengan lecutan pergelangan tangan sampai jari-jari menghadap ke bawah. 6) Sasaran sebagai temba dilihat di bawah bola, bu di samping atau di atas bola. 7) Apabila bola tidak sampai pada sasaran yang dituju, maka tekuk lutut lebih rendah agar memperoleh momen yang lebih benar. METODE Desain yang diguna adalah two group pretest-posttests design, menurut Suharsimi (2005: 212) two group pretest-posttest design yaitu eksperimen yang dilaksana pada dua kelompok pembanding. Desain ini diformulasi sebagai berikut: Tabel 1. Rancangan Penelitian Eksperimen Metode dan 3 point dan 3 point Latihan shoot shoot Pretest Imagery Posttest Pretest Self Talk Posttest

3 Tinggi Sedang Rendah Ari Iswanto & Budi Dermawan, Pengaruh Latihan Penelitian ini dilaksana di Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan, yang mengikuti mata kuliah bola basket. Penelitian ini dilaksana pada bulan Desember 2015 dan diakhiri pada bulan Juni 2016 sebanyak 7 kali tatap muka disesuai dengan program relaksasi. Waktu penelitian ini dibagi dalam tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pengumpulan data, dan tahap pengece data. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh Pacitan, yang berjumlah 50 orang. Dari 50 sampel tersebut dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok I dan II. Kelompok I dikena perlakuan latihan self talk, sedang kelompok II dikena perlakuan latihan imagery relaxation sebelum Latihan. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini mengguna dua macam tes, yaitu: (1) tes konsentrasi yang diambil dari model grid concentration exercise, tes ini diguna untuk mengukur konsentrasi mahasiswa yang berupa tabel yang memuat angka 0-99, (2) tes keterampilan menembak speed spot shoot AAHPRED yang dimodifikasi, tes ini dimaksud untuk mengetahui keberhasilan shooting. Penilaian speed spot shoot, berdasar 3 point shoot field goal percentage terbaik dari 3 kali percobaan tes pada pre-test dan 2 kali percobaan pada post-test. Tes awal sekaligus diguna sebagai uji instrumen, untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya. Adapun pembentu kelompok karena dalam penelitian ini a membuat dua kelompok perlakuan yaitu kelompok imagery relaxation dan kelompok self talk, maka pairing yang diguna adalah ordinal pairing. Ordinal pairing didasar atas kriterium ordinal, maka secara keseluruhan pola yang diguna dalam penelitian ini adalah Match Subject Ordinal Pairing (MSOP). Tes awal atau pre-test dari 3 point shoot field goal percentage diambil sebanyak tiga kali, dan diambil hasil terbaik, dan diguna sebagai dasar pembentu kelompok. Hasil Match Subject Ordinal Pairing (MSOP) disaji pada tabel 2. Setelah dilaku pembagian kelompok dengan Match Subject Ordinal Pairing (MSOP), selanjutnya masing-masing kelompok diberi perlakuan (treatment). Kelompok I dengan perlakuan mengguna metode latihan self talk, sedang kelompok II diberi perlakuan mengguna metode latihan imagery relaxation. Dari hasil tes awal diperoleh data konsentrasi dan 3 point shoot, dari tingkat konsentrasi yang tinggi, sedang sampai rendahsebagai berikut ini disaji dalam bentuk tabel 3. Tabel 2 Data Pembagian Kelompok Berdasar Matched Subjek Ordinal Pairing. Kelompok I Kelompok II (Self Talk) (Imagery ) No Pering Pering Nama Hasil Nama Hasil kat kat 1. PRA 56,20 1 RF RRA NRH UWK DK IF AS MDN MSR HDS NH AJE RDP KBS IWK DA GA RBH YP MND DP NMY BS RRA AS CWG YP ELA AKN JPY SH RBB PJT WST WAS YKA SY LWJ YC YLO DAN HI WAP DGS HR AMS FH GWM IWK Tabel 3 Data tes awal dari tingkatan tinggi, sedang, rendah dan hasil tes 3 point shoot. No Tingkat Nama Konse 3 Point ntrasi Shoot 1. DN ADI 18 26,67 3. GN ARN HRS ARI 16 40,00 7. FAIQ YG 13 35,71 9. HRWN 13 35, RIO 13 23, AWN 13 21, BM 13 33, FHM 12 31, TYS 12 30, SDQ FDL 12 18, ILHM 11 28, MRGN MR KML 8 16,67

4 428 Jurnal Humaniora, Vol. 04, No. 01, Oktober 2016, Hal HASIL DAN PEMBAHASAN Berikut ini disaji analisis deskriptif berupa distribusi frekuensi dari masing-masing variabel penelitian, yaitu hasil tes awal dan tes akhir pada masing-masing kelompok perlakuan. dalam penelitian ini adalah kemampuan mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan untuk menfokus diri pada suatu masalah. Alat ukur yang diguna adalah tes konsentrasi grid concentration exercise yaitu tes yang menghubung angka-angka. Hasil statistik deskriptif pada masing-masing kelompok disaji pada tabel berikut ini: Tabel 4 Deskriptif Data pada Masingmasing Kelompok Pre-test Post-test KI KII KI KII Mean (Rerata) 13,60 13,20 17,80 15,10 Median 13,00 12,50 17,00 15,50 Mode Standart Deviasi 2,319 2,898 2,821 2,846 Variance 5,378 8,400 7,956 8,100 Range Minimum Maksimum Keterangan: Kelompok I Kelompok II : Perlakuan self talk : Perlakuan imagery relaxation Berdasar hasil analisis data dengan bantuan software komputer, diperoleh hasil analisis pada data konsentrasi awal (pre test) pada kelompok I (self talk), didapat rerata (mean) sebesar 13,60, median sebesar 13,00, mode sebesar 13, dan standart deviasi sebesar 2,319. Adapun pada data konsentrasi akhir (post test) pada kelompok yang sama, didapat rerata (mean) sebesar 17,80, median sebesar 17,00, mode sebesar 16, dan standart deviasi sebesar 2,821. Hasil analisis data konsentrasi awal (pre test) pada kelompok II (imagery relaxation), didapat rerata (mean) sebesar 13,20, median sebesar 12,50, mode sebesar 12, dan standart deviasi sebesar 2,898. Adapun pada data konsentrasi akhir (post test) pada kelompok yang sama, didapat rerata (mean) sebesar 15,10, median sebesar 15,50, mode sebesar 17, dan standart deviasi sebesar 2,846. Three Point Field Goal Keberhasilan 3 point shoot adalah hasil penilaian terhadap keberhasilan 3 point shoot Pacitan yang diukur melalui tes 3 point shoot dengan mengguna teknik tes keterampilan menembak speed spot shoot AAHPRED yang dimodifikasi, baik saat pre test maupun saat post test. Hasil statistik deskriptif pada masing-masing kelompok disaji pada tabel berikut ini: Tabel 5 Deskriptif Data 3 Point Field Goal pada Masing-masing Kelompok Perlakuan Keterangan: Kelompok I Kelompok II Pre-test Post-test KI KII KI KII Mean 28,23 28,24 45,86 35,84 (Rerata) Median 27,87 27,62 44,72 35,09 Mode 16,67 17,65 44,44 25,00 Standart 8,106 7,647 4,583 8,108 Deviasi Varianc 65,706 58,489 21,007 65,746 e Range 26,19 22,35 14,44 22,06 Min 16,67 17,65 38,89 25,00 Maks 42,86 40,00 53,33 47,06 : Perlakuan self talk : Perlakuan imagery relaxation Dari hasil analisis data dengan bantuan software komputer, diperoleh hasil analisis pada data 3 point field goal awal (pre test) pada kelompok I (self talk), didapat rerata (mean) sebesar 28,23, median sebesar 27,87, mode sebesar 16,67, dan standart deviasi sebesar 8,106. Adapun pada data 3 point field goal akhir (post test) pada kelompok yang sama, didapat rerata (mean) sebesar 45,86, median sebesar 44,72, mode sebesar 44,44, dan standart deviasi sebesar 4,583. Hasil analisis data 3 Point Field Goal awal (pre test) pada kelompok II (imagery relaxation), didapat rerata (mean) sebesar 28,24, median sebesar 27,62, mode sebesar 17,65, dan standart deviasi sebesar 7,648. Adapun pada data 3 Point Field Goal akhir (post test) pada kelompok yang sama, didapat rerata (mean) sebesar 35,84, median sebesar 35,09, mode sebesar 25,00, dan standart deviasi sebesar 8,108. Uji Normalitas Sebaran Pengujian normalitas sebaran data diperguna kolmogorov smirnov test yang dilaku dengan bantuan software SPSS. Hasil analisis disaji pada tabel berikut ini:

5 Ari Iswanto & Budi Dermawan, Pengaruh Latihan Tabel 6 Hasil Uji Normalitas Sebaran Data (Pre-test) 3 Point Field Goal (pre test) (Post-test) 3 Point Field Goal (post test) Peningkatan Peningkatan 3 Point Field Goal Kolmogorov Keteran Smirnov gan Sig. (p) 0,948 0,330 Normal 0,361 0,999 Normal 0,578 0,892 Normal 0,656 0,783 Normal 0,729 0,663 Normal 0,745 0,636 Normal Tabel di atas memperlihat bahwa, uji normalitas pada data konsentrasi pre test didapat Kolmogorov Smirnov (KS) sebesar 0,948 dengan p>0,05, pada data 3 point field goal pre test dihasil Kolmogorov Smirnov (KS) sebesar 0,361 dengan p>0,05, pada data konsentrasi post test dihasil Kolmogorov Smirnov (KS) sebesar 0,578 dengan p>0,05, dan pada data 3 point field goal post test dihasil Kolmogorov Smirnov (KS) sebesar 0,656 dengan p>0,05. Hasil tersebut menunju p>0,05 yang berarti data-data tersebut berdistribusi normal. Hasil uji normalitas pada data peningkatan konsentrasi, didapat nilai Kolmogorov Smirnov (KS) sebesar 0,729 dengan p>0,05, demikian juga pada data peningkatan 3 point field goal didapat nilai Kolmogorov Smirnov (KS) sebesar 0,745 dengan p>0,05. Hal tersebut berarti pada kedua data peningkatan tersebut berdistribusi normal. Uji Homogenitas Varians Pengujian homogenitas varian dimaksud untuk mengetahui apakah sampel yang diambil dari populasi berasal dari varian yang sama dan tidak menunju perbedaan yang signifi satu sama lain. Tes statistik yang diguna pada penelitian ini adalah uji F (Levene s Test for Equality of Variances). Hasil analisis secara ringkas disaji pada tabel berikut ini: Tabel 7 Hasil Uji Homogenitas Varian Antar Kelompok Data yang Diuji (Pre-test) 3 Point Field Goal (pre test) (Post-test) 3 Point Field Goal (post test) Peningkatan Peningkatan 3 Point Field Goal Levene s Test for Equality or Variances F p (sig.) Kesimpul an 0,360 0,556 Homogen 0,020 0,889 Homogen 0,009 0,925 Homogen 4,148 0,057 Homogen 0,413 0,528 Homogen 4,093 0,058 Homogen Berdasar ringkasan uji homogenitas di atas, diketahui bahwa semua F hitung tidak signifi pada taraf signifisi 5%, hal ini ditunjuk dengan p>0,05. Karena p>0,05 maka disimpul tidak ada perbedaan antara varian semua data (data konsentrasi, baik pre test, post test, maupun peningkatannya, dan data 3 point field goal, baik pre test, post test, maupun peningkatannya), yang berarti data-data tersebut homogen. Hal ini berarti bahwa prasyarat homogenitas varian telah terpenuhi. Berdasar hasil kedua pengujian prasyaratan di atas, semua persyaratan analisis yaitu, data berdistribusi normal dan variansi antar kelompok homogen, telah terpenuhi, maka selanjutnya dapat dilaku pengujian statistik parametrik dengan analisis uji-t (paired t-test) dan uji-t antar kelompok (independent t-test). Pengujian Hipotesis Hipotesis yang diuji pada penelitian ini adalah: 1) Ada pengaruh dari latihan imagery relaxation terhadap konsentrasi mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan. 2) Ada pengaruh dari latihan self talk terhadap konsentrasi Pacitan. 3) Ada pengaruh dari latihan imagery relaxation terhadap keberhasilan 3 point shoot Pacitan. 4) Ada pengaruh dari latihan self talk terhadap keberhasilan 3 point shoot mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan. 5) Ada perbedaan keefektifan latihan imagery relaxation dan latihan self talk terhadap konsentrasi dan keberhasilan 3 point shoot mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan.

6 430 Jurnal Humaniora, Vol. 04, No. 01, Oktober 2016, Hal Mengguna uji-t amatan ulangan (paired t-test), sedang hipotesis kelima mengguna uji T 2 Hotteling s, kemudian uji lanjut dengan ujit antar kelompok (independent t-test). 1. Pengujian Hipotesis Pertama. Hipotesis pertama pada penelitian ini adalah: Ada pengaruh dari latihan imagery relaxation terhadap konsentrasi mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan. Hipotesis tersebut adalah hipotesis asli/alternatif (Ha), guna keperluan pengujian hipotesis, hipotesis tersebut diubah ke dalam hipotesis nihil/null hypothesis, yaitu: Tidak ada pengaruh dari latihan imagery relaxation terhadap konsentrasi mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan. Hipotesis tersebut diuji mengguna uji-t amatan ulangan (paired t-test), hasil analisis dengan bantuan software SPSS secara ringkas disaji pada tabel berikut ini: Tabel 8 Hasil Analisis Uji-t Amatan Ulangan (Paired t- test) Data pada Kelompok Imagery Konsent rasi Rerata SD Post-test 15,10 2,846 Pre-test 13,20 2,898 t hitung p-value 6,862 0,000 Keter angan Signif i Tabel tersebut di atas memperlihat bahwa berdasar hasil analisis, didapat nilai t hitung sebesar 6,862 dengan p= 0,000, ternyata p<0,05 dengan demikian t hitung tersebut signifi, diterima. Hal ini berarti bahwa ada perbedaan yang signifi pada konsentrasi sesudah diberi perlakuan (post test) dengan konsentrasi sebelum diberi perlakuan (pre test) pada kelompok mahasiswa yang mendapat perlakuan latihan imagery relaxation. Dilihat dari rerata yang diperoleh, pada data post test lebih tinggi dibanding data pre test, dengan demikian pengaruhnya adalah positif. Berdasar fakta tersebut, maka hipotesis nihil (Ho) yang menyata Tidak ada pengaruh dari latihan imagery relaxation terhadap konsentrasi mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan, ditolak, dan hipotesis alternatif (Ha) yang menyata Ada pengaruh dari latihan imagery relaxation terhadap konsentrasi Pacitan, diterima. Artinya bahwa terdapat pengaruh latihan imagery relaxation terhadap konsentrasi mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan. 2. Pengujian Hipotesis Kedua Hipotesis kedua pada penelitian ini adalah: Ada pengaruh dari latihan self talk terhadap konsentrasi mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan. Hipotesis tersebut adalah hipotesis asli/alternatif (Ha), guna keperluan pengujian hipotesis, hipotesis tersebut diubah ke dalam hipotesis nihil/null hypothesis, yaitu: Tidak ada pengaruh dari latihan self talk terhadap konsentrasi Pacitan. Seperti halnya pada pengujian hipotesis pertama, hipotesis kedua ini juga diuji mengguna uji-t amatan ulangan (paired t-test), hasil analisis dengan bantuan software SPSS secara ringkas disaji pada tabel berikut ini. Tabel 9 Hasil Analisis Uji-t Amatan Ulangan (Paired t- test) Data pada Kelompok Self Talk Konsent rasi Rerata SD Post-test 17,80 2,821 Pre-test 13,60 2,319 t hitung p- Value 11,699 0,000 Ketera ngan Tabel di atas memperlihat bahwa berdasar hasil analisis, didapat nilai t hitung sebesar 11,699 dengan p= 0,000, ternyata p<0,05 dengan demikian t hitung tersebut signifi. Hal ini berarti bahwa ada perbedaan yang signifi pada konsentrasi sesudah perlakuan (post test) dengan konsentrasi sebelum perlakuan (pre test) pada kelompok mahasiswa yang mendapat perlakuan latihan self talk. Dilihat dari rerata yang diperoleh, pada data post test lebih tinggi dibanding data pre test, dengan demikian pengaruhnya adalah positif. Berdasar fakta tersebut, maka hipotesis nihil yang menyata Tidak ada pengaruh dari latihan self talk terhadap konsentrasi mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan, ditolak, dan hipotesis alternatif (Ha) yang menyata Ada pengaruh dari latihan self talk terhadap konsentrasi mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan, diterima. Artinya bahwa terdapat pengaruh latihan self talk terhadap konsentrasi Pacitan. 3. Pengujian Hipotesis Ketiga Hipotesis ketiga pada penelitian ini adalah: Ada pengaruh dari latihan imagery relaxation terhadap keberhasilan 3 point shoot mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan.

7 Ari Iswanto & Budi Dermawan, Pengaruh Latihan Hipotesis tersebut adalah hipotesis asli/alternatif (Ha), guna keperluan pengujian hipotesis, hipotesis tersebut diubah ke dalam hipotesis nihil/null hypothesis, yaitu: Tidak ada pengaruh dari latihan imagery relaxation terhadap keberhasilan 3 point shoot mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan. Seperti halnya pada pengujian hipotesis pertama, hipotesis ketiga ini juga diuji mengguna uji-t amatan ulangan (paired t-test), hasil analisis dengan bantuan software SPSS secara ringkas disaji pada tabel berikut ini: Tabel 10 Hasil Analisis Uji-t Amatan Ulangan (Paired t- test) Data 3 Point Field Goal pada Kelompok Imagery 3 Point Field Goal Rerata SD Post-test 35,84 8,108 Pre-test 28,24 7,648 t hitung p-value 3,862 0,004 Keteran gan Dari tebel di atas diketahui bahwa didapat nilai t hitung sebesar 3,862 dengan p= 0,004, ternyata p<0,05 dengan demikian t hitung tersebut signifi. Hal ini berarti bahwa ada perbedaan yang signifi pada konsentrasi sesudah perlakuan (post test) dengan konsentrasi sebelum perlakuan (pre test) pada kelompok mahasiswa yang mendapat perlakuan latihan imagery relaxation. Dilihat dari rerata yang diperoleh, pada data post test lebih tinggi dibanding data pre test, dengan demikian pengaruhnya adalah positif. Berdasar fakta tersebut, maka hipotesis nihil yang menyata Tidak ada pengaruh dari latihan imagery relaxation terhadap keberhasilan 3 point shoot mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan, ditolak, dan hipotesis alternatif (Ha) yang menyata Ada pengaruh dari latihan imagery relaxation terhadap keberhasilan 3 point shoot Pacitan, diterima. Artinya bahwa terdapat pengaruh latihan imagery relaxation terhadap keberhasilan 3 point shoot mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan. 4. Pengujian Hipotesis Keempat Hipotesis keempat pada penelitian ini adalah: Ada pengaruh dari latihan self talk terhadap keberhasilan 3 point shoot mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan. Hipotesis tersebut adalah hipotesis asli/alternatif (Ha), guna keperluan pengujian hipotesis, hipotesis tersebut diubah ke dalam hipotesis nihil/null hypothesis, yaitu: Tidak ada pengaruh dari latihan self talk terhadap keberhasilan 3 point shoot Pacitan. Seperti halnya pada pengujian hipotesis pertama, hipotesis keempat ini juga diuji mengguna uji-t amatan ulangan (paired t-test), hasil analisis dengan bantuan software SPSS secara ringkas disaji pada tabel berikut ini: Tabel 11 Hasil Analisis Uji-t Amatan Ulangan (Paired t- test) Data 3 Point Field Goal pada Kelompok Self Talk 3 Point Field Goal Rerata SD Post-test 45,86 4,583 Pre-test 28,23 8,106 t hitung p-value 6,656 0,000 Ketera ngan Dari tebel di atas diketahui bahwa didapat nilai t hitung sebesar 6,656 dengan p= 0,000, ternyata p<0,05 dengan demikian t hitung tersebut signifi. Hal ini berarti bahwa ada perbedaan yang signifi pada konsentrasi sesudah perlakuan (post test) dengan konsentrasi sebelum perlakuan (pre test) pada kelompok mahasiswa yang mendapat perlakuan latihan dengan self talk. Dilihat dari rerata yang diperoleh, pada data post test lebih tinggi dibanding data pre test, dengan demikian pengaruhnya adalah positif. Berdasar fakta tersebut, maka hipotesis nihil yang menyata Tidak ada pengaruh dari latihan self talk terhadap keberhasilan 3 point shoot Pacitan, ditolak, dan hipotesis alternatif (Ha) yang menyata Ada pengaruh dari latihan self talk terhadap keberhasilan 3 point shoot Pacitan, diterima. Artinya bahwa terdapat pengaruh latihan self talk terhadap keberhasilan 3 point shoot mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan. 5. Pengujian Hipotesis Kelima a. Uji Two-Group MANOVA Untuk mengetahui perbedaan keefektifan latihan imagery relaxation dan latihan self talk terhadap konsentrasi dan keberhasilan 3 point shoot, dilaku analisis terhadap hasil peningkatan dari kedua kelompok eksperimen. uji yang diguna adalah two group MANOVA, uji statistik MANOVA dua kelompok dapat dilaku apabila asumsi normalitas dan homogenitas telah terpenuhi. Untuk dapat memberi deskripsi dari permasalahan di atas masing-masing data peningkatan dari kelompok

8 432 Jurnal Humaniora, Vol. 04, No. 01, Oktober 2016, Hal imagery relaxation dan self talk digabung. Setelah itu dilaku analisis, apakah kondisi kedua kelompok eksperimen sebelum diberi perlakuan sama atau tidak. Hasil uji keefektifan latihan imagery relaxation dan latihan self talk terhadap konsentrasi dan keberhasilan 3 point shoot dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 12 Hasil Analisis MANOVA Effect Value F Hotelling s Trace Hypothe sis df Error df Sig. 1,475 12,538 a 2,000 17,000 0,000 Nilai F h untuk uji statistik Hotelling s Trace menunju nilai dari probabilitas 0,000, yang lebih kecil dari taraf signifisi 5%. Ini berarti menunju bahwa secara simultan, latihan imagery relaxation dan latihan self talk terhadap konsentrasi dan keberhasilan 3 point shoot berbeda setelah diberi perlakuan. A tetapi tidak cukup hanya dilihat perbedaan secara berkelompok maka perlu diuji lanjut untuk meyakin bahwa kedua kelompok tersebut memang berbeda dengan mengguna uji-t antar kelompok (independent t-test). b. UJi Lanjut dengan uji-t antar kelompok (independent t-test) 1) Latihan self talk lebih efektif dari latihan imagery relaxation dalam meningkat konsentrasi mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan. Hipotesis tersebut adalah hipotesis asli/alternatif (Ha), guna keperluan pengujian hipotesis, hipotesis tersebut diubah ke dalam hipotesis nihil/null hypothesis, yaitu: Latihan self talk tidak lebih efektif dari latihan imagery relaxation dalam meningkat konsentrasi Pacitan. Hasil analisis dengan bantuan software SPSS secara ringkas disaji pada tabel berikut ini: Tabel 13 Hasil Analisis Uji-t Antar Kelompok (Independent t-test) Data Data Kelompok Rerata SD Pretest Posttest Penin gkata n Self Talk 13,60 2,319 Imagery 13,20 2,898 Self Talk 17,80 2,821 Imagery 15,10 2,846 Self Talk 4,20 1,135 Imagery 1,90 0,876 t hitung p-value 0,341 0,737 2,131 0,047 5,073 0,000 Ketera ngan Tidak Berdasar tabel di atas diketahui bahwa konsentrasi pada data pre test atau sebelum perlakuan dinyata tidak signifi, dibukti dengan t hitung 0,341 dengan p>0,05. Hal ini membukti bahwa sebelum perlakuan pada kedua kelompok perlakuan tersebut seimbang atau tidak ada perbedaan yang signifi. Hasil analisis pada data post test atau setelah perlakuan, diperoleh t hitung sebesar 2,131 dengan p<0,05 dan dinyata signifi. Hal ini membukti bahwa sesudah perlakuan, dinyata terdapat perbedaan yang signifi konsentrasi antara kelompok perlakuan mengguna self talk dengan kelompok perlakuan mengguna imagery relaxation. Dilihat dari rerata akhir, konsentrasi pada kelompok perlakuan dengan self talk lebih tinggi dibanding dengan rerata pada kelompok imagery relaxation (17,80>15.10). Agar mendapat hasil yang lebih menyeluruh, maka analisis selanjutnya adalah pada data peningkatan konsentrasi. Berdasar hasil analisis pada data peningkatan konsentrasi, diperoleh t hitung sebesar 5,073 dengan p<0,05 dan dinyata signifi. Hal ini membukti bahwa terdapat perbedaan yang signifi peningkatan konsentrasi antara kelompok perlakuan mengguna self talk dengan kelompok perlakuan mengguna imagery relaxation. Dilihat dari rerata peningkatan konsentrasi pada kelompok perlakuan dengan self talk lebih tinggi dibanding dengan rerata pada kelompok imagery relaxation (4,20>1.90). Berdasar fakta tersebut, maka hipotesis nihil yang menyata Latihan self talk tidak lebih efektif dari latihan imagery relaxation dalam meningkat konsentrasi mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan, ditolak, dan hipotesis asli/alternatif (Ha) yang menyata Latihan self talk lebih efektif dari latihan imagery relaxation dalam meningkat konsentrasi Pacitan, diterima. Artinya dapat disimpul bahwa terdapat perbedaan yang signifi pengaruh latihan imagery relaxation dan self talk, dan latihan self talk yang paling efektif pengaruhnya terhadap konsentrasi mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan. 2) Latihan self talk lebih efektif dari latihan imagery relaxation dalam meningkat keberhasilan 3 point shoot mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan. Hipotesis tersebut adalah hipotesis asli/alternatif (Ha), guna keperluan pengujian hipotesis, hipotesis tersebut diubah ke dalam hipotesis nihil/null hypothesis, yaitu: Latihan self

9 Ari Iswanto & Budi Dermawan, Pengaruh Latihan talk tidak lebih efektif dari latihan imagery relaxation dalam meningkat keberhasilan 3 point shoot mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan. Hasil analisis dengan bantuan software SPSS secara ringkas disaji pada tabel berikut ini. Tabel 14 Hasil Analisis Uji-t Antar Kelompok (Independent t-test) Data Keberhasilan 3 Point Shoot Data Kelompok Rerata SD Pretest Posttest Pening katan Self Talk 28,23 8,106 Imagery 28,24 7,679 Self Talk 45,86 4,583 Imagery 35,84 8,108 Self Talk 17,63 8,375 Imagery 7,60 6,226 t hitung p-value -0,001 0,999 3,402 0,003 3,037 0,000 Ketera ngan Tidak Dari tabel di atas diketahui bahwa konsentrasi pada data pre test atau sebelum perlakuan dinyata tidak signifi, dibukti dengan t hitung -0,001 dengan p>0,05. Hal ini membukti bahwa sebelum perlakuan pada kedua kelompok perlakuan tersebut seimbang atau tidak ada perbedaan yang signifi pada data keberhasilan 3 point shoot. Hasil analisis pada data post test atau setelah perlakuan, diperoleh t hitung sebesar 3,402 dengan p<0,05 dan dinyata signifi. Hal ini membukti bahwa sesudah perlakuan, dinyata terdapat perbedaan yang signifi keberhasilan 3 point shoot antara kelompok perlakuan mengguna self talk dengan kelompok perlakuan mengguna imagery relaxation. Dilihat dari rerata akhir, keberhasilan 3 point shoot pada kelompok perlakuan dengan self talk lebih tinggi dibanding dengan rerata pada kelompok imagery relaxation (45,86>35,84). Agar mendapat hasil yang lebih menyeluruh, maka analisis selanjutnya adalah pada data peningkatan keberhasilan 3 point shoot. Berdasar hasil analisis pada data peningkatan keberhasilan 3 point shoot, diperoleh t hitung sebesar 3,037 dengan p<0,05 dan dinyata signifi. Hal ini membukti bahwa terdapat perbedaan yang signifi peningkatan keberhasilan 3 point shoot antara kelompok perlakuan mengguna self talk dengan kelompok perlakuan mengguna imagery relaxation. Dilihat dari rerata peningkatan keberhasilan 3 point shoot pada kelompok perlakuan dengan self talk lebih tinggi dibanding dengan rerata pada kelompok imagery relaxation (17,63>7,60). Berdasar fakta tersebut, maka hipotesis nihil yang menyata Latihan self talk tidak lebih efektif dari latihan imagery relaxation dalam meningkat keberhasilan 3 point shoot Pacitan, ditolak, dan hipotesis asli/alternatif (Ha) yang menyata Latihan self talk lebih efektif dari latihan imagery relaxation dalam meningkat keberhasilan 3 point shoot Pacitan, diterima. Artinya dapat disimpul bahwa terdapat perbedaan yang signifi pengaruh latihan imagery relaxation dan self talk, dan latihan self talk yang paling efektif pengaruhnya terhadap keberhasilan 3 point shoot Pacitan. Pembahasan Keberhasilan menembak dalam bolabasket sangat menentu untuk memenang pertandingan, apalagi dengan mengguna 3 point shoot memiliki keuntungan yaitu lebih cepat dalam mengumpul angka. Pada saat tertentu temba 3 angka (3 point shoot) menjadi hal yang menentu kemenangan suatu tim. Apalagi jika selisih angka kedua tim yang bertanding hanya selisih satu angka. Bah tidak jarang 3 point shoot menjelang akhir dari pertandingan menjadi penentu kemenangan. Untuk dapat melaku 3 point shoot mahasiswa harus mempertimbang beberapa hal, seperti kemampuan teknik yang dimiliki, konsentrasi, dan kondisi mental. Apalagi dalam suatu pertandingan seringkali teknik 3 point shoot menjadi sangat tidak efektif akibat kondisi mental yang menurun, sebab dengan menurunnya kondisi mental a dapat mempengaruhi mahasiswa dalam berkonsentrasi untuk melaku 3 point shoot. Pada mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan semua mahasiswa memiliki teknik untuk melaku 3 point shoot, hanya saja teknik 3 point shoot tersebut seringkali tidak menghasil angka baik pada saat latihan, tes kemampuan setiap bulan ataupun pertandingan. Hal tersebut dikarena penurunan kondisi mental yang mengganggu konsentrasi mahasiswa dalam melaku 3 point shoot. Penurunan kondisi mental pada mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan tersebut disebab karena banyak faktor, yaitu: (1) pada saat berlatih tean yang dihadapi oleh mahasiswa berasal dari Dosen dan re satu tim, (2) pada saat bertanding tean yang dihadapi berasal dari: (a) lawan, (b) penonton, (c) re satu tim, dan (d) batasan waktu pertandingan, (3) pada saat tes perkembangan kemampuan 3 point shoot tean

10 434 Jurnal Humaniora, Vol. 04, No. 01, Oktober 2016, Hal yang dihadapi adalah re yang menjadi penonton dan batasan waktu tes. Faktor-faktor tersebut yang mengakibat konsentrasi mahasiswa dapat terganggu dalam melaku 3 point shoot, sehingga tingkat keberhasilan dalam melaku 3 point shoot kurang maksimal atau bisa dikata kurang sukses dalam melaku 3 point shoot. Perbedaan keberhasilan 3 point shoot saat latihan, pertandingan, dan saat tes perkembangan mahasiswa dalam melaku 3 point shoot, mengindikasi kondisi mental mahasiswa yang belum stabil yang dapat mengganggu konsentrasi mahasiswa dalam keberhasilan melaku 3 point shoot. Penelitian ini berusaha untuk mengetahui konsentrasi mahasiswa dan meningkat keberhasilan mahasiswa melaku 3 point shoot dengan memberi perlakuan latihan imagery relaxation dan self talk. Ternyata setelah mendapat latihan imagery relaxation dan self talk konsentrasi mahasiswa dan keberhasilan dalam 3 point shoot meningkat. Itu artinya bahwa latihan imagery relaxation dan self talk mampu meningkat konsentrasi mahasiswa dan keberhasilan 3 point shoot mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan. Menurut para ahli seperti Weinberg & Gould menyata bahwa latihan imagery relaxation merupa salah satu metode latihan untuk meningkat konsentrasi, rasa percaya diri, mengendali respon emosional, memperbaiki latihan keterampilan, dan mengembang strategi. Latihan imagery relaxation memberi gambaran pada mahasiswa dengan berkonsentrasi penuh, merileks tubuh dan mengarah tinda pada tujuan sesuai rencana. Latihan ini dimaksud untuk meningkat kondisi fisik dan psikis mahasiswa menjadi lebih baik, sehingga ketika melaku 3 point shoot pikiran tenang dengan kondisi tubuh rileks, berkonsentrasi penuh dan sukses dalam melaku 3 point shoot. Sedang latihan self talk merupa salah satu metode latihan meningkat konsentrasi, rasa percaya diri, mengendali respon emosional, berfikir positif, memperbaiki latihan keterampilan, mengembang strategi, dan menanam keyakinan pada diri sendiri. Latihan self talk dengan cara merileks tubuh, menanam sugesti pada diri sendiri, berbicara pada diri sendiri dengan konsep merubah pikiran negatif menjadi pikiran positif. Latihan ini dimaksud untuk menyugesti dan memprogram alam bawah sadar diri sendiri, alam bawah sadar memiliki pengaruh terhadap diri kita 9 kali lipat lebih kuat dari pikiran sadar. Cara tersebut yang diguna untuk meningkat kondisi fisik dan psikis mahasiswa menjadi lebih baik, sehingga ketika melaku 3 point shoot pikiran tenang dengan kondisi tubuh rileks, berkonsentrasi penuh dan sukses dalam melaku 3 point shoot. Dari kedua metode latihan relaksasi ini ternyata samasama memberi pengaruh yang signifi terhadap konsentrasi dan keberhasilan 3 point shoot Pacitan. Karena menurut para ahli seperti McCance, Huether, dan Thomas mengemuka teorinya yaitu dengan melaku latihan tersebut dapat membangkit Endorphins yaitu neurohormon yang berhubungan dengan sensasi menyenang, sehingga dapat memberi ketenangan untuk meningkat konsentrasi dan memperbaiki teknik keterampilan yang dilaku dalam penelitian ini. Setelah dilaku penelitian diperoleh hasil latihan imagery relaxation terhadap konsentrasi Pacitan terbukti berpengaruh. Hal ini dibukti analisis dengan uji t amatan ulangan dan didapat t hitung sebesar 6,862 dan p<0,05. Dilihat dari rerata yang diperoleh, pada data post-test (15,10) lebih tinggi dibanding data pre-test (13,20). Latihan self talk terhadap konsentrasi mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan terbukti berpengaruh. Hal tersebut dibukti analisis dengan uji-t amatan ulangan dan didapat t hitung sebesar 11,699 dan p<0,05. Dilihat dari rerata yang diperoleh, pada data post-test (17,80) lebih tinggi dibanding data pre-test (13,60). Latihan imagery relaxation terhadap keberhasilan 3 point shoot mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan terbukti berpengaruh. Hal ini dibukti analisis dengan uji-t amatan ulangan dan didapat t hitung sebesar 3,862 dan p<0,05. Dilihat dari rerata yang diperoleh, pada data post-test (35,84) lebih tinggi dibanding data pre-test (28,24). Latihan self talk terhadap keberhasilan 3 point shoot mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan terbukti berpengaruh. Hal ini dibukti analisis dengan uji-t amatan ulangan dan didapat t hitung sebesar 6,656 dan p<0,05. Dilihat dari rerata yang diperoleh, pada data post-test (45,86) lebih tinggi dibanding data pre-test (28,23). Penelitian ini membukti bahwa latihan self talk lebih efektif dari latihan imagery relaxation dalam meningkat konsentrasi Pacitan. Para ahli seperti Dodie Magis, Weinberg & Gould berpendapat latihan self talk pengaruhnya sangat besar terhadap diri sendiri, self talk salah satu cara untuk memotivasi diri agar dapat berkonsentrasi dengan merubah pikiran negatif

11 Ari Iswanto & Budi Dermawan, Pengaruh Latihan menjadi positif. Self talk yang positif dapat meningkat rasa percaya diri, kebahagiaan, konsentrasi, dan memotivasi diri. Self talk yang negatif dapat menimbul rasa putus asa, ketakutan, cemas, kurang tenang, tergesa-gesa, menurunnya konsentrasi. Self talk menurut ahli dapat membangkit alam bawah sadar jika dilaku dengan benar, alam bawah sadar pengaruhnya 9 kali lipat dari alam sadar. Pada penelitian ini menunju latihan self talk lebih dominan pengaruhnya dibanding dengan latihan imagery relaxation, hal ini dibukti oleh data penelitian dengan adanya perbedaan yang signifi konsentrasi akhir (hasil post test) antara kelompok perlakuan mengguna self talk dengan kelompok perlakuan mengguna imagery relaxation, yang ditunjuk dengan t hitung sebesar 2,131 dengan p<0,05 dan rerata konsentrasi akhir kelompok perlakuan self talk lebih tinggi dibanding dengan rerata pada kelompok imagery relaxation (17,80>15.10). Hasil ini diperkuat dengan adanya perbedaan yang signifi peningkatan konsentrasi antara kelompok perlakuan mengguna self talk dengan kelompok perlakuan mengguna imagery relaxation, yang dibukti dengan diperolehnya t hitung sebesar 5,073 dengan p<0,05, serta dilihat dari rerata peningkatan konsentrasi pada kelompok perlakuan self talk lebih tinggi dibanding dengan rerata pada kelompok imagery relaxation (4,20>1.90). Penelitian ini membukti bahwa latihan self talk lebih efektif dari latihan imagery relaxation dalam meningkat keberhasilan 3 point shoot mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan. Para ahli berpendapat latihan self talk pengaruhnya sangat besar terhadap diri sendiri, self talk salah satu cara untuk memotivasi diri agar dapat berkonsentrasi dengan merubah pikiran negatif menjadi positif. Self talk yang positif dapat meningkat rasa percaya diri, kebahagiaan, konsentrasi, dan memotivasi diri. Self talk yang negatif dapat menimbul rasa putus asa, ketakutan, cemas, kurang tenang, tergesa-gesa, menurunnya konsentrasi. Self talk menurut ahli dapat membangkit alam bawah sadar jika dilaku dengan benar, alam bawah sadar pengaruhnya 9 kali lipat dari alam sadar. Pada penelitian ini menunju latihan self talk lebih dominan pengaruhnya dibanding dengan latihan imagery relaxation, hal ini dibukti oleh data penelitian dengan adanya perbedaan yang signifi konsentrasi akhir (hasil post test) antara kelompok perlakuan mengguna self talk dengan kelompok perlakuan mengguna imagery relaxation, yang ditunjuk dengan t hitung sebesar 3,402 dengan p<0,05 dan rerata keberhasilan 3 point shoot akhir kelompok perlakuan self talk lebih tinggi dibanding dengan rerata pada kelompok imagery relaxation (45,86>35.84). Hasil ini diperkuat dengan adanya perbedaan yang signifi peningkatan keberhasilan 3 point shoot antara kelompok perlakuan mengguna self talk dengan kelompok perlakuan mengguna imagery relaxation, yang dibukti dengan diperolehnya t hitung sebesar 3,037 dengan p<0,05, serta dilihat dari rerata peningkatan konsentrasi pada kelompok perlakuan self talk lebih tinggi dibanding dengan rerata pada kelompok imagery relaxation (17,63>7.60). Setelah diuji peningkatan yang diberi dari kedua metode latihan relaksasi ternyata dari kedua latihan, besarnya peningkatan yang diberi ada perbedaan yang signifi. Di sini nilai rata-rata kelompok I yang diberi latihan self talk mempunyai peningkatan konsentrasi dan keberhasilan 3 point shoot lebih banyak dibanding dengan kelompok II yang diberi latihan imagery relaxation, selain itu nilai standar deviasi pada post test kelompok I juga lebih kecil dari kelompok II. Hal ini berarti bahwa kelompok yang diberi latihan self talk mempunyai konsentrasi dan keberhasilan 3 point shoot yang lebih baik daripada kelompok II yang diberi latihan imagery relaxation. Banyak ahli mengata bahwa konsentrasi berpengaruh terhadap keberhasilan dalam melaku 3 point shoot. Hasil penelitian ini telah membukti teori tersebut bahwa diperoleh konsentrasi mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan meningkat, ternyata keberhasilan 3 point shoot pemain rata-rata juga meningkat. Hal ini dapat dibukti dari pengamatan yang dilaku ketika mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan diberi tes kemampuan 3 point shoot dan pada saat try out melawan tim SMK 2 Pacitan pada tanggal 14 Mei Dari total skor akhir hampir 50% dihasil dari 3 point shoot. Hal ini menjadi bukti bahwa konsentrasi mahasiswa mempengaruhi tingkat keberhasilan dalam mencetak angka melalui teknik menembak terutama teknik 3 point shoot diluar faktor keberuntungan. Hasil peneltian ini telah mengungkap bahwa latihan imagery relaxation dan self talk telah mampu meningkat konsentrasi dan keberhasilan 3 point shoot Pacitan, sehingga diharap hasil penelitian ini dapat diguna sebagai acuan dalam latihan dan pertandingan.

12 436 Jurnal Humaniora, Vol. 04, No. 01, Oktober 2016, Hal PENUTUP Simpulan Berdasar hasil penelitian yang telah diperoleh dengan analisis data dan pengujian hipotesis, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1) Ada pengaruh positif dan signifi latihan imagery relaxation terhadap konsentrasi Pacitan. 2) Ada pengaruh positif dan signifi latihan self talk terhadap konsentrasi mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan. 3) Ada pengaruh positif dan signifi latihan imagery relaxation terhadap keberhasilan 3 point shoot Pacitan. 4) Ada pengaruh positif dan signifi latihan self talk terhadap keberhasilan 3 point shoot Pacitan. 5) Ada perbedaan keefektifan latihan imagery relaxation dan latihan self talk terhadap konsentrasi dan keberhasilan 3 point shoot Pacitan. Setelah dilaku uji lanjut diperoleh bahwa latihan self talk lebih efektif terhadap peningkatan konsentrasi dan keberhasilan 3 point shoot Pacitan, dibanding dengan latihan imagery relaxation. Saran Berdasar kesimpulan di atas, hasil penelitian ini mempunyai implikasi sebagai berikut: 1) Secara Teoritis, dengan adanya hasil penelitian ini, diharap dapat bermanfaat sebagai kajian ilmiah dan teori baik bagi peneliti selanjutnya, pelatih, dan atlet yang berkaitan dengan model latihan mental dalam meningkat kemampuan. 2) Secara praktis, penelitian ini mempunyai implikasi yaitu: a) Bagi pelatih bola basket penelitian ini dapat memberi gambaran tentang model latihan untuk meningkatakn mental atletnya. b) Bagi atlet penelitian ini berguna untuk memberi masu tentang gambaran dalam melatih kualitas mental khususnya konsentrasi atlet dalam melaku keberhasilan 3 point shoot. c) Bagi masyarakat pada umumnya dapat menjadi penelitian ini sebagai referensi dalam meningkat konsentrasi dan meningkat keberhasilan dalam melaku teknik 3 point shoot, sehingga lebih fokus dan produktif. DAFTAR PUSTAKA Balnaves, M & Caputi, P. (2001). Introduction to quantitative research methods. London: SAGE Publications Ltd. Cox, R. H. (2002). Sport psychology (5 th ed). New York: The McGraw-Hill Company, Inc.. (2007). Sport psychology: Concepts and applications (6 th ed). New York: The McGraw-Hill Company, Inc. Dalloway, M. (1993). Concentration: focus your mind, power your game. Phoenix: Optimal Performance Institute. Dedy Sumiyarsono. (1998). Teknik dan peraturan dasar bolabasket. Yogyakarta: Perbasi Daerah Istimewa Yogyakarta. (2002). Keterampilan bolabasket. Yogyakarta: FIK UNY. (2005). Standarisasi keterampilan bermain bolabasket bagi mahasiswa putra dan putri FIK UNY. Olahraga, volume, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta. Endah Puspita Sari. (2011). Terapi relaksasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar & Unit Publikasi Fakultas Psikologi UGM. Suharsimi Arikunto. (2005). Manajemen penelitian. Edisi Revisi VII. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya. Thelwell, R. (2006). Examining the efficacy of the concentration grid exercise as a concentration enhancement exercise. Psychology of sport and exercise, Thomas, J. R. & Nelson, J. K. (1990). Research methods in physical activity (2 nd ed). Toronto: Human Kinetics Publishers, Inc. Urip Rahayu, dkk. (2010). Pengaruh guide imagery relaxation Terhadap nyeri kepala pada pasien Cidera kepala ringan. Laporan Penelitian. Bandung: Universitas Padjajaran. William, D. A.& Carey, M. (2003).. Diambil dari: =&esrc=s&source=web&cdwa, Diakses Tanggal 3 Juli (2003). Foundations of sport and exercise physichology (3 rd ed). Champaign, IL: Human Kinetics. Wissel, H. (2000). Langkah sukses dalam bolabasket. (Terjemahan Bagus Pribadi). United State: Champaign, IL. (Buku asli diterbit tahun 1997). (2004). Basketball step to sukses (2 nd ed). Champaign, IL: Human Kinetics.

PENGARUH LATIHAN AUTOGENIC RELAXATION TERHADAP KONSENTRASI DAN KEBERHASILAN FREE THROW BOLABASKET. Yandika Fefrian Rosmi

PENGARUH LATIHAN AUTOGENIC RELAXATION TERHADAP KONSENTRASI DAN KEBERHASILAN FREE THROW BOLABASKET. Yandika Fefrian Rosmi Helper, Vol 34 No 2 (2017) - 81 PENGARUH LATIHAN AUTOGENIC RELAXATION TERHADAP KONSENTRASI DAN KEBERHASILAN FREE THROW BOLABASKET Yandika Fefrian Rosmi Dosen FKIP Universitas PGRI Adi Buana Surabaya Email:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..Deskrisi Hasil Penelitian.. Data Hasil Penelitian Dari hasil pengukuran diperoleh data tembakan bebas berupa angka pre-test dan post-test. Hasilnya sebagai mana

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN TEACHING GAME for UNDERSTANDING (TGfU) TERHADAP HASIL JUMP SHOOT BOLA BASKET YUFENSIUS EVARISCO USMAN NIM : F

MODEL PEMBELAJARAN TEACHING GAME for UNDERSTANDING (TGfU) TERHADAP HASIL JUMP SHOOT BOLA BASKET YUFENSIUS EVARISCO USMAN NIM : F MODEL PEMBELAJARAN TEACHING GAME for UNDERSTANDING (TGfU) TERHADAP HASIL JUMP SHOOT BOLA BASKET YUFENSIUS EVARISCO USMAN NIM : F38108014 Disetujui, Pembimbing I Pembimbing II Eka Supriatna, M.Pd Wiwik

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL LATIHAN PASSING CONTROL FEBI FUTSAL GAMES TERHADAP PENINGKATAN HASIL PASSING CONTROL OLAHRAGA FUTSAL UNTUK PEMAIN PEMULA

EFEKTIVITAS MODEL LATIHAN PASSING CONTROL FEBI FUTSAL GAMES TERHADAP PENINGKATAN HASIL PASSING CONTROL OLAHRAGA FUTSAL UNTUK PEMAIN PEMULA EFEKTIVITAS MODEL LATIHAN PASSING CONTROL FEBI FUTSAL GAMES TERHADAP PENINGKATAN HASIL PASSING CONTROL OLAHRAGA FUTSAL UNTUK PEMAIN PEMULA Febi Kurniawan 1 Universitas Singaperbangsa Karawang febi.kurniawan18.fk@gmail.com

Lebih terperinci

PENGARUH METODE LATIHAN TERHADAP MINAT MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 DONOROJO KECAMATAN DONOROJO

PENGARUH METODE LATIHAN TERHADAP MINAT MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 DONOROJO KECAMATAN DONOROJO PENGARUH METODE LATIHAN TERHADAP MINAT MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 DONOROJO KECAMATAN DONOROJO KABUPATEN PACITAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

TINGKAT KOHESIVITAS TIM BASKET DAN GAYA KEPEMIMPINAN PELATIH TIM BASKET PUTRA PESERTA LIGA MAHASISWA DIY TAHUN 2015

TINGKAT KOHESIVITAS TIM BASKET DAN GAYA KEPEMIMPINAN PELATIH TIM BASKET PUTRA PESERTA LIGA MAHASISWA DIY TAHUN 2015 Tingkat Kohesivitas Tim...(Fernando Hardi Oktavian) 1 TINGKAT KOHESIVITAS TIM BASKET DAN GAYA KEPEMIMPINAN PELATIH TIM BASKET PUTRA PESERTA LIGA MAHASISWA DIY TAHUN 215 THE LEVEL BASKETBALL TEAM COHESIVENESS

Lebih terperinci

PENGARUH METODE PRAKTEK TERHADAP BELAJAR LAY UP SHOOT DALAM PEMBELAJARAN BOLA BASKET (Peserta ekstrakulikuler siswa SMK Pasundan Subang)

PENGARUH METODE PRAKTEK TERHADAP BELAJAR LAY UP SHOOT DALAM PEMBELAJARAN BOLA BASKET (Peserta ekstrakulikuler siswa SMK Pasundan Subang) PENGARUH METODE PRAKTEK TERHADAP BELAJAR LAY UP SHOOT DALAM PEMBELAJARAN BOLA BASKET (Peserta ekstrakulikuler siswa SMK Pasundan Subang) ADITYA DWITAMA adityadwitama24@gmail.com Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: TRI SANDI ADI PANGESTU NPM: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

SKRIPSI. Oleh: TRI SANDI ADI PANGESTU NPM: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI Artikel Skripsi PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLAVOLI PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TULAKAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

Ejournal JJPKO, Volume 08 Nomor 2 Tahun 2017

Ejournal JJPKO, Volume 08 Nomor 2 Tahun 2017 Ejournal JJPKO, Volume 08 Nomor Tahun 07 PENGARUH PELATIHAN CALL THE NUMBER DRILL DAN SPEED DRIBBLE DRILL TERHADAP KETERAMPILAN DRIBBLING Gede Wirantodi Sastrawan, I Kadek Happy Kardiawan, Gede Eka Budi

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN SHOOTING

PENGARUH LATIHAN SHOOTING 2 Jurnal Pendidikan Kepelatihan Olahraga 2 PENGARUH LATIHAN SHOOTING DENGAN LATIHAN IMAGERY MENGGUNAKAN AUDIO VISUAL (VIDEO) TERHADAP AKURASI SHOOTING /PLEASSING ATLET SEPAKBOLA FOOTBALL CLUB UNY ACADEMY

Lebih terperinci

Bayu Puspayuda*,Made Darmada**, Putu Citra Permana Dewi***

Bayu Puspayuda*,Made Darmada**, Putu Citra Permana Dewi*** PELATIHAN LONCAT GAWANG SETINGGI 25 CM DENGAN JARAK 0,5 M DAN 1 M TERHADAP PENINGKATAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI PUTRA SMP NEGERI 2 SUKAWATI TAHUN 2015/2016 Bayu Puspayuda*,Made

Lebih terperinci

Oleh: Cahyo Nugroho

Oleh: Cahyo Nugroho PERBANDINGAN TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN BOLABASKET MENGGUNAKAN AAHPERD BASKETBALL TEST DAN TES STO DI SMP NEGERI 4 PACITAN TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 1 : Hal , Januari 2017

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 1 : Hal , Januari 2017 PELATIHAN LONCAT GAWANG SETINGGI 25 CM DENGAN JARAK 0,5 M DAN 1 M TERHADAP PENINGKATAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI PUTRA SMP NEGERI 2 SUKAWATI 2015/2016 Bayu Puspayuda*, Made

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. artinya penelitian yang bertujuan untuk mencari hubungan kausalita atau

BAB III METODE PENELITIAN. artinya penelitian yang bertujuan untuk mencari hubungan kausalita atau BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen, artinya penelitian yang bertujuan untuk mencari hubungan kausalita atau sebab-akibat. Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pandega wreksa 10 Jalan Kaliurang 5,6 Yogyakarta, latihan bertempat di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pandega wreksa 10 Jalan Kaliurang 5,6 Yogyakarta, latihan bertempat di BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian PS PADMA berdiri pada tanggal 20 Juni 1982 yang beralamat di Jl. Pandega wreksa 10 Jalan Kaliurang 5,6 Yogyakarta, latihan bertempat

Lebih terperinci

Ejournal JJPKO Volume 08 Nomor 02 Tahun 2017

Ejournal JJPKO Volume 08 Nomor 02 Tahun 2017 PENGARU PELATIAN SPIKE DARI SUATU UMPANAN DAN SPIKE DARI UMPANAN KE BELAKANG TERADAP TEKNIK SPIKE Ketut Agus Wipranantha 1, I Kadek appy Kardiawa,S.Pd,.M,Pd. 2, Ketut Chandra Adhinata Kusuma,S.Pd,.M,Pd.

Lebih terperinci

Pengaruh Pelatihan Air Alert Menggunakan Metode Latihan Interval terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai

Pengaruh Pelatihan Air Alert Menggunakan Metode Latihan Interval terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai Pengaruh Pelatihan Air Alert Menggunakan Metode Latihan Interval terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai Lalu Hulfian Program Studi Pendidikan Olah Raga dan Kesenian FPOK IKIP Mataram E-mail: laluhulfian2@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP N I BERGAS yang beralamat di Karangjati, Kec. Bergas, Kab. Semarang. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti yang menggunakan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti yang menggunakan metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode penelitian sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti yang menggunakan metode eksperimen dengan teknik pengumpulan data dengan menggunakan tes dan pengukuran.

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 2, No.1 : 81 85, Agustus 2016

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 2, No.1 : 81 85, Agustus 2016 PENGARUH METODE PART AND WHOLE TERHADAP PRESTASI BELAJAR ANATOMI MANUSIA PADA MAHASISWA FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN IKIP PGRI BALI Putu Citra Permana Dewi, S.Or, M.Or. Fakultas Pendidikan

Lebih terperinci

ARTIKEL SKRIPSI OLEH: BANGKIT KUSUMA BUDI NIM

ARTIKEL SKRIPSI OLEH: BANGKIT KUSUMA BUDI NIM PENGARUH PEMBELAJARAN BOLA VOLI DENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI BOLA KARET TERHADAP PENINGKATAN PENGUASAAN TEKNIK PASSING ATAS PADA SISWA KELAS X SMAN 1 KEDIRI TAHUN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk

Lebih terperinci

NET TRAINING METHOD EFFECT FOR OVERHEAD PASS ABILITY OF BASKETBALL EXTRACURRICULAR MEMBERS IN RANDUDONGKAL SENIOR HIGH SCHOOL, PEMALANG REGENCY

NET TRAINING METHOD EFFECT FOR OVERHEAD PASS ABILITY OF BASKETBALL EXTRACURRICULAR MEMBERS IN RANDUDONGKAL SENIOR HIGH SCHOOL, PEMALANG REGENCY Pengaruh Metode Latihan...(Yoga Wahyu Pradana) 1 PENGARUH METODE LATIHAN MENGGUNAKAN NET TERHADAP KEMAMPUAN OVERHEAD PASS PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET SMA NEGERI 1 RANDUDONGKAL KABUPATEN PEMALANG

Lebih terperinci

PERBEDAAAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PESERTA LATIH EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DAN BOLABASKET DI SMPN 14 YOGYAKARTA.

PERBEDAAAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PESERTA LATIH EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DAN BOLABASKET DI SMPN 14 YOGYAKARTA. PERBEDAAAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PESERTA LATIH EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DAN BOLABASKET DI SMPN 14 YOGYAKARTA. Andini Dwi Intani 1 Universitas Islam 45 Bekasi andiniintani@yahoo.com Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu, peneliti tidak mempunyai keleluasaan untuk memanipulasi subjek, artinya random kelompok biasanya diapakai

Lebih terperinci

PENGARUH WEIGHT TRAINING DAN BODY WEIGHT TRAINING TERHADAP POWER TUNGKAI ATLET BOLA TANGAN YOGYAKARTA E-JOURNAL

PENGARUH WEIGHT TRAINING DAN BODY WEIGHT TRAINING TERHADAP POWER TUNGKAI ATLET BOLA TANGAN YOGYAKARTA E-JOURNAL PENGARUH WEIGHT TRAINING DAN BODY WEIGHT TRAINING TERHADAP POWER TUNGKAI ATLET BOLA TANGAN YOGYAKARTA E-JOURNAL Oleh: Rizki Muhammad Afif 12603141022 PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu Sugiyono (2008: 3). Bertitik tolak dari permasalahan, rumusan

Lebih terperinci

Ismawandi B.P. Dosen Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Universitas PGRI Adi Buana Surabaya - Abstrak

Ismawandi B.P. Dosen Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Universitas PGRI Adi Buana Surabaya   - Abstrak EVALUASI KEMAMPUAN HASIL BELAJAR MAHASISWA MATA KULIAH BOLA VOLI DASAR KELAS B ANGKATAN 2016 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA Ismawandi B.P. Dosen Program

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: SUGIYARNO NPM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SKRIPSI. Oleh: SUGIYARNO NPM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Artikel Skripsi PENGARUH PEMBELAJARAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM GAYA MENYAMPING SISWA KELAS VIII MTs NEGERI KEBONAGUNGTAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PENGARUH KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KETEPATAN SERVICE ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA SMP PGRI 1 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI

PENGARUH KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KETEPATAN SERVICE ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA SMP PGRI 1 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI PENGARUH KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KETEPATAN SERVICE ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA SMP PGRI 1 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Lokasi, Populasi, dan Waktu Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Lokasi, Populasi, dan Waktu Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi, Populasi, dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan selama 16 kali pertemuan setiap hari selasa, kamis, dan sabtu, mulai

Lebih terperinci

Gde Ryan Saputra, Gede Doddy Tisna MS, Made Budiawan. Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Gde Ryan Saputra, Gede Doddy Tisna MS, Made Budiawan. Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia PENGARUH PELATIHAN LANGKAH BAYANGAN (SHADOW) MEMINDAHKAN BOLA BULUTANGKIS TERHADAP KELINCAHAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PADA SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMP NEGERI 1 UBUD Gde Ryan Saputra,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Analisis deskripsi dalam penelitian ini membahas mengenai deskripsi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Analisis deskripsi dalam penelitian ini membahas mengenai deskripsi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Analisis deskripsi dalam penelitian ini membahas mengenai deskripsi pembelajaran dan deskripsi data. 1. Deskripsi Pembelajaran SMK N 1 Pleret berlokasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Tuntang, Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang beralamat

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN KELINCAHAN-LATIHAN KECEPATAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER FUTSAL DI MTS N 2 YOGYAKARTA

PENGARUH LATIHAN KELINCAHAN-LATIHAN KECEPATAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER FUTSAL DI MTS N 2 YOGYAKARTA Pengaruh Latihan Kelincahan..(Bagas Wahyu Prasetyo Subandi) 1 PENGARUH LATIHAN KELINCAHAN-LATIHAN KECEPATAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER FUTSAL DI MTS N 2 YOGYAKARTA

Lebih terperinci

Kelompok Tes Ketegori Rata-rata Simpangan Baku Pretes 5,38 1,44 Kelompok Postes 7,69 1,25 Eksperimen Hasil Latihan 2,31 0,19 Kelompok Kontrol

Kelompok Tes Ketegori Rata-rata Simpangan Baku Pretes 5,38 1,44 Kelompok Postes 7,69 1,25 Eksperimen Hasil Latihan 2,31 0,19 Kelompok Kontrol BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian dan Pengolahan Data Statistika (Manual) Setelah dilakukan penelitian di lapangan maka langkah yang dilakukan peneliti selanjutnya yaitu melakukan

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : 2541-0849 e-issn : 2548-1398 Vol. 1, no 3 November 2016 PENGARUH PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Abdul Wakhid

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian ini mengkaji sejauh mana pengaruh latihan dribling tinggi terhadap ketepatan

Lebih terperinci

INDONESIA PERFORMANCE JOURNAL

INDONESIA PERFORMANCE JOURNAL IPJ 1 (2) (2017) INDONESIA PERFORMANCE JOURNAL http://journal2.um.ac.id/index.php/jko Pengaruh Latihan Squat Terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai Azhar Fadhil Saudini 1, Sulistyorini 2 Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 04 dan SD Negeri Mangunsari 07 tahun ajaran 2015/2016. Pemilihan

Lebih terperinci

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANILISIS DATA

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANILISIS DATA BAB IV PENGOLAHAN DAN ANILISIS DATA A. Hasil Pengolahan Data Data yang diperoleh dari hasil tes fleksibilitas pergelangan tangan fleksibilitas sendi bahu dan hasil shooting tembakan bebas free throw dalam

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KONSENTRASI TERHADAP KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA PADA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMP N 1 NGAGLIK E-JOURNAL

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KONSENTRASI TERHADAP KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA PADA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMP N 1 NGAGLIK E-JOURNAL HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KONSENTRASI TERHADAP KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA PADA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMP N 1 NGAGLIK E-JOURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini berisi analisis instrumen penelitian, uji keseimbangan pretest dan uji beda rerata posttest, deskripsi data hasil belajar, normalitas data hasil

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun oleh : SURYADI NIM

SKRIPSI. Disusun oleh : SURYADI NIM PERBEDAAN CLEAR SHOOT DARI SISI KANAN DENGAN DARI DEPAN PAPAN PANTUL SISWA PUTRA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMA N 1 NGANJUK 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Batudaa pada permainan bola

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Batudaa pada permainan bola BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Proses Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Batudaa pada permainan bola basket khususnya materi chest

Lebih terperinci

PERBEDAAN KETEPATAN SHOOTING MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI ANTARA PEMAIN DEPAN DENGAN PEMAIN TENGAH DI KLUB SEPAKBOLA PS KUDA LAUT PACITAN

PERBEDAAN KETEPATAN SHOOTING MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI ANTARA PEMAIN DEPAN DENGAN PEMAIN TENGAH DI KLUB SEPAKBOLA PS KUDA LAUT PACITAN Artikel Skripsi PERBEDAAN KETEPATAN SHOOTING MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI ANTARA PEMAIN DEPAN DENGAN PEMAIN TENGAH DI KLUB SEPAKBOLA PS KUDA LAUT PACITAN SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sidorejo Lor 2 dan SD Negeri Sidorejo Lor 6. Kelas yang digunakan untuk penelitian yaitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengukuran diperoleh data servis pre-test dan post-test.hasilnya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengukuran diperoleh data servis pre-test dan post-test.hasilnya 36 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Data Hasil Penelitian Dari hasil pengukuran diperoleh data servis pre-test dan post-test.hasilnya sebagai mana pada table

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Dalam penelitian ini, subjek penelitiannya adalah 53 siswa kelas II SDN Salatiga 06 yang dibagi menjadi 2 kelas pararel. Kelas

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH : GABRI ZELA CYNTIA NOVITASARI NPM:

SKRIPSI OLEH : GABRI ZELA CYNTIA NOVITASARI NPM: Artikel Skripsi HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN DAYA LEDAK (POWER) OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN JUMP SHOOT PADA SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER BASKET MAN KEDIRI II KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI

Lebih terperinci

Kemampuan One Hand Set Shoot Dengan Jump Shoot Terhadap Efektifitas Mencetak Skor Dalam Permainan Bola Basket di SMA N 1 Pengasih Kulon Progo

Kemampuan One Hand Set Shoot Dengan Jump Shoot Terhadap Efektifitas Mencetak Skor Dalam Permainan Bola Basket di SMA N 1 Pengasih Kulon Progo Kemampuan One Hand Set Shoot Dengan Jump Shoot Terhadap Efektifitas Mencetak Skor Dalam Permainan Bola Basket di SMA N 1 Pengasih Kulon Progo Ability Of One Hand Set Shoot With Jump Shoot On The Scoring

Lebih terperinci

PERBEDAAN KEEFEKTIFAN ANTARA LAY UP SHOOT

PERBEDAAN KEEFEKTIFAN ANTARA LAY UP SHOOT PERBEDAAN KEEFEKTIFAN ANTARA LAY UP SHOOT MELALUI PAPAN PANTUL DAN LAY UP SHOOT LANGSUNG KE RING BASKET PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET DI SMA N 1 KARANGANOM KLATEN Oleh: Silvi Lutfi Ary Noor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental yaitu mencobakan sesuatu untuk mengetahui pengaruh atau akibat

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental yaitu mencobakan sesuatu untuk mengetahui pengaruh atau akibat BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode ini digunakan atas dasar pertimbangan bahwa sifat penelitian eksperimental

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN PUSH-UP TERHADAP HASIL SHOOTING HUKUMAN DALAM PERMAINAN BOLA BASKET SISWA PUTRA SMP NEGERI 6 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI

PENGARUH LATIHAN PUSH-UP TERHADAP HASIL SHOOTING HUKUMAN DALAM PERMAINAN BOLA BASKET SISWA PUTRA SMP NEGERI 6 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI PENGARUH LATIHAN PUSH-UP TERHADAP HASIL SHOOTING HUKUMAN DALAM PERMAINAN BOLA BASKET SISWA PUTRA SMP NEGERI 6 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

Pengaruh Latihan Menggunakan Net Terhadap Kemampuan Overhead Pass Peserta Ekstrakurikuler Bola Basket Di SMP Negeri 2 Wonosari Kabupaten Gunungkidul

Pengaruh Latihan Menggunakan Net Terhadap Kemampuan Overhead Pass Peserta Ekstrakurikuler Bola Basket Di SMP Negeri 2 Wonosari Kabupaten Gunungkidul Pengaruh Latihan Menggunakan Net Terhadap Kemampuan Overhead Pass Peserta Ekstrakurikuler Bola Basket Di SMP Negeri 2 Wonosari Kabupaten Gunungkidul Effect Of Training Using The Net On The Overhead Pass

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Lokasi, Populasi, dan Waktu Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Lokasi, Populasi, dan Waktu Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi, Populasi, dan Waktu Penelitian Tempat pelaksanaan penelitian dilakukan di lapangan Hoki FIK UNY yang beralamatkan di Jalan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Pada penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas 4 SDN Harjosari I dan SDN Harjosari II tahun pelajaran 2011/2012.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data Deskripsi data ini akan membahas gambaran data hasil belajar siswa sebelum perlakuan dan setelah perlakuan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di MAN 1 Pringsewu Kabupaten Pringsewu. 3.2 Populasi Penelitian Populasi penelitian

Lebih terperinci

Perbedaan Pengaruh Pembelajaran Lempar Lembing dengan Pendekatan Konvensional dan Modifikasi Sarana terhadap Kemampuan Lempar Lembing Gaya Hop Step

Perbedaan Pengaruh Pembelajaran Lempar Lembing dengan Pendekatan Konvensional dan Modifikasi Sarana terhadap Kemampuan Lempar Lembing Gaya Hop Step Perbedaan Pengaruh Pembelajaran Lempar Lembing dengan Pendekatan Konvensional dan Modifikasi Sarana terhadap Kemampuan Lempar Lembing Gaya Hop Step Siswa Putra Kelas VIII SMP Negeri 1 Simo Boyolali Tahun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas V SDN Sidorejo Lor 02 yang menjadi kelas eksperimen dengan jumlah siswa 22 orang. Jumlah

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN JUMP SHOOT. (Jurnal) Oleh REDIE SETIAWAN

PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN JUMP SHOOT. (Jurnal) Oleh REDIE SETIAWAN PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN JUMP SHOOT (Jurnal) Oleh REDIE SETIAWAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Penerapan Modifikasi Permainan Dalam Pembelajaran Dribbling Terhadap Keterampilan Motorik

Penerapan Modifikasi Permainan Dalam Pembelajaran Dribbling Terhadap Keterampilan Motorik PENERAPAN MODIFIKASI PERMAINAN DALAM PEMBELAJARAN DRIBBLING TERHADAP KETERAMPILAN MOTORIK TEKNIK DASAR DRIBBLING BOLA BASKET (Studi Pada Peserta Didik Kelas VII (Tujuh) di SMP Negeri 3 Tuban) Shelvy Nurwidyawati

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel 1. Lokasi penelitian Lokasi untuk melakukan penelitian ini yaitu di Kampus FPOK UPI Padasuka yang beralamat di Jl. PHH Mustopha No.200, Cicaheum,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian diadakan di SD Negeri Candirejo 02, dengan alamat di jalan Mertokusumo No 32 Desa Candirejo dan SD Negeri Sraten 01,

Lebih terperinci

PENGARUH IMAJERY TRAINING TERHADAP KETERAMPILAN HASIL SHOOTING SEPAK BOLA DI SSB JAVA PUTRA YUDHA

PENGARUH IMAJERY TRAINING TERHADAP KETERAMPILAN HASIL SHOOTING SEPAK BOLA DI SSB JAVA PUTRA YUDHA PENGARUH IMAJERY TRAINING TERHADAP KETERAMPILAN HASIL SHOOTING SEPAK BOLA DI SSB JAVA PUTRA YUDHA Rinal Taufik Nurfalah, Surdiniaty, Iman Imanudin Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN BALL FEELING TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLING PEMAIN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) KALASAN

PENGARUH LATIHAN BALL FEELING TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLING PEMAIN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) KALASAN Pengaruh Latihan Ball...(Hafid Wafi Hanggarjita) 1 PENGARUH LATIHAN BALL FEELING TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLING PEMAIN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) KALASAN EFFECT OF EXERCISE BALL FEELING ON PLAYERS DRIBBLING

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen (Experimental Research) merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui/menilai

Lebih terperinci

Tisna Prasetya*, Made Darmada**, Citra Permana Dewi***

Tisna Prasetya*, Made Darmada**, Citra Permana Dewi*** PELATIHAN LADDER DRILL JARAK 6 M DAN 8 M BERBEBAN 1 KG TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PESERTA EKSTRAKULIKULER SEPAK BOLA PUTRA SMP NEGERI 2 SUKAWATI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Tisna Prasetya*, Made Darmada**,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran terletak 6 KM dari pusat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran terletak 6 KM dari pusat BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Diskripsi Data 4.1.1.1 Objek Dan Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sedangkan skor data post-test adalah skor yang diambil setelah melakukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sedangkan skor data post-test adalah skor yang diambil setelah melakukan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Skor data pre-test dalam penelitian ini adalah skor data yang diambil sebelum pelaksanaan adanya tindakan pada siswa yang menjadi sampel. Sedangkan

Lebih terperinci

PENGARUH PERMAINAN LEMPAR SHUTTLECOCK TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMP NEGERI 2 PLAYEN GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA

PENGARUH PERMAINAN LEMPAR SHUTTLECOCK TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMP NEGERI 2 PLAYEN GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA PENGARUH PERMAINAN LEMPAR SHUTTLECOCK TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMP NEGERI 2 PLAYEN GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA The Effect Of The Shuttlecock Throwing Training To The

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilaksanakan di dua Sekolah Dasar Negeri Gendongan Kecamatan Tingkir. Subyek penelitian ini meliputi siswa kelas IV SD

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dihadapi. Menurut Arikunto (1998 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu

III. METODOLOGI PENELITIAN. dihadapi. Menurut Arikunto (1998 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam pengumpulan data dan analisis data yang diperlukan, guna menjawab persoalan yang dihadapi. Menurut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Salatiga yang beralamat Jalan Stadion Nomor 4. Pada penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah

Lebih terperinci

A. JUDUL PENELITIAN Memvalidasi kembali tes keterampilan bolabasket STO untuk mahasiswa

A. JUDUL PENELITIAN Memvalidasi kembali tes keterampilan bolabasket STO untuk mahasiswa A. JUDUL PENELITIAN Memvalidasi kembali tes keterampilan bolabasket STO untuk mahasiswa putra FIK UNY Program Studi Pendidikan Keterampilan Olahraga yang telah lulus kuliah Dasar Gerak Bolabasket 2009/2010.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SMP Negeri 1 Godean. berwawasan global, cinta bangsa dan negara.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SMP Negeri 1 Godean. berwawasan global, cinta bangsa dan negara. A. Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Gambaran Umum SMP Negeri 1 Godean Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Godean yang terletak di Jl. Jae Sumantoro Sidoluhur Godean Sleman, merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latihan mental merupakan unsur yang sangat penting hampir diseluruh

BAB I PENDAHULUAN. Latihan mental merupakan unsur yang sangat penting hampir diseluruh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Latihan mental merupakan unsur yang sangat penting hampir diseluruh cabang olahraga. Dengan demikian latihan mental perlu mendapat perhatian yang sangat penting untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, dari bulan Februari sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen

Lebih terperinci

PENGARUH METODE PART AND WHOLE TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI DI SMP N 4 PACITAN

PENGARUH METODE PART AND WHOLE TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI DI SMP N 4 PACITAN Pengaruh Metode Part... (Gleggo Cahyo Winbiyanto) 1 PENGARUH METODE PART AND WHOLE TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI DI SMP N 4 PACITAN THE INFLUENCE

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bagian ini dibahas hasil penelitian dengan analisis data yang diperoleh, perbedaan hasil tendangan sebelum diberi perlakuan dan sesudah diberi

Lebih terperinci

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas mengenai temuan dari hasil penelitian dan pembahasan melalui proses tahapan-tahapan yang telah peneliti lakukan. Data yang dihasilkan dalam penelitian

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN DRILL DAN BERMAIN TERHADAP HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI PADA SISWA KELAS VII SMPN 2 BANYUWANGI

PENERAPAN PEMBELAJARAN DRILL DAN BERMAIN TERHADAP HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI PADA SISWA KELAS VII SMPN 2 BANYUWANGI PENERAPAN PEMBELAJARAN DRILL DAN BERMAIN TERHADAP HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI PADA SISWA KELAS VII SMPN 2 BANYUWANGI Panji Sekar Pambudi 1 Joni Pramudana 2 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan memasukkan bola kedalam keranjang lawan (Wissel 1994:2). Bola basket

BAB I PENDAHULUAN. dengan memasukkan bola kedalam keranjang lawan (Wissel 1994:2). Bola basket BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bola basket dewasa ini sangat digemari kalangan pelajar di Indonesia terbukti banyak di adakan turnamen antar pelajar baik itu tingkat SLTP, SMU/SMA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN SUBJEK PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SMP Kristen 2 Salatiga yang beralamat di Jalan Jendral Sudirman No. 111b Kecamatan Tingkir Salatiga.

Lebih terperinci

PENGARUH BERMAIN SEPAKBOLA EMPAT GAWANG TERHADAP KESEGARAN JASMANI SISWA PUTRA KELAS V SD NEGERI TLOGOADI MLATI SLEMAN DIY

PENGARUH BERMAIN SEPAKBOLA EMPAT GAWANG TERHADAP KESEGARAN JASMANI SISWA PUTRA KELAS V SD NEGERI TLOGOADI MLATI SLEMAN DIY Pengaruh Bermain Sepakbola...(Ninda Nurmalia) PENGARUH BERMAIN SEPAKBOLA EMPAT GAWANG TERHADAP KESEGARAN JASMANI SISWA PUTRA KELAS V SD NEGERI TLOGOADI MLATI SLEMAN DIY The Effect Of Football Exercises

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan tujuan penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk

III. METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan tujuan penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk 30 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan untuk pemecahan masalah dengan teknik dan cara tertentu sehingga diperoleh hasil yang sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran umum subjek penelitian Di dalam penelitian ini, subjek penelitiannya adalah 60 siswa kelas 5 SDN Sidorejo Lor 01 yang dibagi menjadi 2 kelas parallel,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperoleh merupakan hasil tes kelincahan dan akurasi shooting di dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperoleh merupakan hasil tes kelincahan dan akurasi shooting di dalam 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Data Untuk mencapai tujuan penelitian yang berjudul pengaruh latihan kelincahan terhadap akurasi shooting pada siswa kelas x SMA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Jadwal yang terencana dengan baik sangat menentukan terhadap kelancaran dan kelangsungan dari pelaksanaan penelitian.

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. 1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD pararel yaitu SD N 01 Maduretno semester II Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam setiap melakukan suatu penelitian, perlulah adanya suatu metode penelitian untuk memperoleh, menganalisis dan menyimpulkan data hasil penelitian.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebagai mana pada tabel I, dalam lampiran. Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel X 1 adalah skor data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebagai mana pada tabel I, dalam lampiran. Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel X 1 adalah skor data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1. Data Hasil Penelitian Dari hasil pengukuran diperoleh data pre-test dan post-test. hasilnya sebagai mana pada tabel I, dalam

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC ( BARRIER HOPS ) TERHADAP TINGGI LOMPATAN PEMAIN BOLA BASKET TIM PUTRA SMK N 12 MALANG

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC ( BARRIER HOPS ) TERHADAP TINGGI LOMPATAN PEMAIN BOLA BASKET TIM PUTRA SMK N 12 MALANG PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC ( BARRIER HOPS ) TERHADAP TINGGI LOMPATAN PEMAIN BOLA BASKET TIM PUTRA SMK N 12 MALANG Rizwan Zakki Adzkar Fakultas Ilmu Keolahragaan, Jurusan Ilmu Keolahragaan Universias Negeri

Lebih terperinci

Bab IV. Penelitian ini dilakukan pada pemain bola voli putra UNG yang berjumlah 12

Bab IV. Penelitian ini dilakukan pada pemain bola voli putra UNG yang berjumlah 12 Bab IV 4.1. Gambaran Penelitian Penelitian ini dilakukan pada pemain bola voli putra UNG yang berjumlah 12 orang. Waktu penelitian selama 2 bulan, Treatmen atau perlakuan latihan high box jump dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Data Sugiyono (2011:207), Statistik deskriptif adalah statistik yang di gunakan untuk menganalisis data dengan cara mendiskripsikan atau menggambarkan

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP BOLA BASKET KELAS VIII SMP

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP BOLA BASKET KELAS VIII SMP 1 2 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP BOLA BASKET KELAS VIII SMP Genoveva Januwarti, H. Kaswari, Wiwik Yunitaningrum Prodi PJKR, FKIP Universitas Tanjunpura Pontianak Email:

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi ISSN Vol. 3, No.1, Hal , Juni 2017

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi ISSN Vol. 3, No.1, Hal , Juni 2017 PENGARUH LATIHAN SENAM LANTAI TERHADAP PENINGKATAN KESEIMBANGAN STATIS MAHASISWA FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN (FPOK) IKIP PGRI BALI TAHUN PELAJARAN 2017 Ni Luh Putu Indrawathi, S.Pd., M.Fis.

Lebih terperinci

PERBEDAAN LATIHAN SET-SHOOT DAN JUMP-SHOOT TERHADAP KETEPATAN SHOOTING PADA PERMAINAN BOLA BASKET SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 8 GORONTALO

PERBEDAAN LATIHAN SET-SHOOT DAN JUMP-SHOOT TERHADAP KETEPATAN SHOOTING PADA PERMAINAN BOLA BASKET SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 8 GORONTALO PERBEDAAN LATIHAN SET-SHOOT DAN JUMP-SHOOT TERHADAP KETEPATAN SHOOTING PADA PERMAINAN BOLA BASKET SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 8 GORONTALO YURAHMAT UGE HARIADI SAID RUSLAN JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Tempat pelaksanaan dalam penelitian ini tempat penelitian di Sekolah Sepakbola (SSB) IPI GS Bandung yang ada di lapangan SMK VIKU kompleks TNI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Penelitian 4.1.1. Gambaran Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri Sidorejo Lor 02 dan SD Negeri Sidorejo Lor 06 yang berada di

Lebih terperinci