MOTIVASI BERBUSANA MUSLIMAH MAHASISWI UNIVERSITAS TAMANSISWA PADANG. Joni Zulhendra. Abstract

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MOTIVASI BERBUSANA MUSLIMAH MAHASISWI UNIVERSITAS TAMANSISWA PADANG. Joni Zulhendra. Abstract"

Transkripsi

1 MOTIVASI BERBUSANA MUSLIMAH MAHASISWI UNIVERSITAS TAMANSISWA PADANG Joni Zulhendra Abstract In Islamic dress Muslim dress and close the genitals is a need for people to maintain and protect the body from cold and heat attacks that could jeopardize the health and stability of the body. Dressed Muslim occurred because of the encouragement that comes from the inside or from the outside of the so-called motivation. Motivation comes from within so-called intrinsic motivation, while the motivation that comes from outside is called the extrinsic motivation. Encouragement in this discussion more specific to the religious, namely in Muslim dress, socalled religious motivation, as Muslim dress is part of the obligation of the Muslim woman as well as a means of worship to God. Therefore, this study may add to the knowledge in life as a Muslim in accordance with Islamic teachings. This study uses a field with a qualitative descriptive approach that describes the circumstances as they appear in the field next critically analyzed and described in the narrative. This study discusses how the shape of the dress of Muslim University student motivation Tamansiswa Padang reflecting Islamic personality as expected, although there is no rule that forces from the campus, the student still dressed Muslim to seek knowledge. Thus the authors wanted to know the form of intrinsic motivation and extrinsic motivation and challenges Tamansiswa Champaign University student in Muslim dress. Keywords : Motivation Dressed Muslimah A. PENDAHULUAN Islam adalah agama yang sesuai untuk umat sepanjang zaman (Abdur Rasul Al- Ghaffar, 1993: 29). Ajaran agama Islam bertujuan untuk mengatur segala bentuk kehidupan manusia untuk menciptakan kehidupan yang islami bahagia di dunia dan di akhirat, salah satu bentuk ajaran Islam adalah berbusana muslimah bagi kaum perempuan. Berbusana muslimah bisa dikatakan dengan gaya berpakaian, pakaian bukan saja sebagai perhiasan tetapi juga sebagai penutup aurat wanita sehingga dapat membentuk ketakwaan kepada Allah SWT, sebagaimana yang dijelaskan dalam firman Allah surat al-a raf ayat 26: Artinya: Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. dan pakaian takwa itulah yang paling baik. yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat. 1

2 Busana muslimah adalah, sebuah istilah yang semakin popular di tengah-tengah masyarakat sebagai sebuah model pakaian menutup aurat bagi kaum perempuan Islam. Berbusana muslimah sebagai penutup aurat juga merupakan salah satu sarana ibadah bagi kaum muslimah, karena menutup aurat adalah salah satu perintah Allah SWT, yang wajib dilaksanakan baik oleh laki-laki maupun wanita, meskipun demikian kewajiban menutup aurat bagi wanita lebih ketat dibandingkan laki-laki. Dalam berbusana paling kurang ada dua faktor yang ikut berperan, pertama faktor kesadaran dan kedua faktor budaya. Faktor kesadaran merupakan faktor yang sangat penting sebagai dorongan yang datang dari dalam diri, dan menentukan bagi seseorang yang menjalankan perintah Allah SWT. Orang yang berbusana muslimah dengan kesadaran tidak akan merobah cara berpakaiannya kapan dan di manapun, baik di kampus maupun di luar kampus. Dan orang yang sadar dengan kewajibannya menutup aurat tidak akan bertingkah laku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam syariat agama secara keseluruhan. Orang yang berbusana muslimah dengan motivasi kesadaran agama adalah orang yang dapat menilai dan menentukan mana yang baik dan mana yang buruk. Dia dapat menyesuaikan pakaiannya dengan perbuatannya. Apabila dia sadar bahwa pakaian menutup aurat adalah pakaian yang wajib bagi setiap muslimah yang sudah baligh, maka dia juga sadar bahwa berbuat dan bertingkah laku yang baik adalah kewajiban sebagai muslimah. Faktor kebudayaan juga merupakan faktor yang ikut berperan dalam pemakaian busana muslimah, dimana dalam masyarakat yang mayoritas Islam, kepribadian perempuan sering dinilai dari caranya berpakaian, satu tolak ukur perempuan berkepribadian itu ada yang memakai tutup kepala atau biasa dikenal busana jilbab, dan dinilai juga orang yang memakai busana jilbab itu mempunyai tingkah laku yang lebih baik dibandingkan dengan orang yang tidak menutup kepalanya. Menurut Quraish Shihab dalam bukunya wawasan al-quran: Tafsir Maudhu i atas bebagai persoalan umat, dari sekian banyak ayat al-quran yang berbicara tentang busana muslimah, maka dapat ditemukan beberapa fungsi busana muslimah yaitu: 1) Busana muslimah berfungsi sebagai penutup aurat. 2) Busana muslimah berfungsi sebagai perhiasan 3) Busana muslimah berfungsi sebagai perlindungan (taqwa) 2

3 4) Busana muslimah berfungsi sebagai penunjuk identitas. Apabila diperhatikan fenomena yang berkembang dalam kehidupan masyarakat dewasa ini khususnya di Sumatera Barat, dan lebih fokusnya lagi dilihat kepada para intelektual yang sedang menyelesaikan program perkuliahannya yang disebut dengan mahasiswa. Mahasiswa merupakan orang yang belajar pada perguruan tinggi (KBBI,1997:613), kebanyakan di antara para intelektual Islam memakai busana muslimah karena sudah ada ikatan atau aturan dari pihak instansi dimana mereka melaksanakan perkuliahan, akan tetapi jika kita melihat kepada kampus yang tidak ada aturan mengikat untuk memakai busana muslimah, sedangkan aplikasi di lapangan mereka juga memakai pakaian yang dianjurkan oleh agama Islam tersebut, salah satu contohnya adalah Universitas Tamansiswa Padang. Universitas Tamansiswa yang berdiri tahun 1987 ini, terdiri dari tiga fakultas, yaitu: Fakultas Pertanian, Fakultas Ekonomi, dan Fakultas Hukum. (Peraturan dan Pedoman Akademik Universitas Tamansiswa Padang, 2013,37). Universitas Tamansiswa Padang bukanlah perguruan tinggi yang berada di bawah naungan Kementrian Agama atau pemerintah, melainkan Universitas yang hak miliknya berada pada tangan seseorang atau beberapa orang, atau disebut juga dengan istilah swasta, maka dari itu dalam aturan perkuliahan di Universitas Tamansiswa Padang ini, tidak ada aturan yang mengikat mahasiswinya untuk selalu memakai pakaian yang islami selama melaksanakan proses perkuliahan, akan tetapi kebanyakan dari mahasiswinya memakai pakaian yang sesuai dengan tuntunan agama Islam yang disebut dengan busana muslimah.. Berdasarkan fenomena di atas, untuk mengetahui secara mendalam motivasi berbusana muslimah mahasiswi, perlu suatu penelitian. Penelitian ini akan dilakukan terhadap mahasiswi Universitas Tamansiswa Padang, yang akan penulis kaji dalam sebuah penelitian yang berjudul : Motivasi Berbusana Muslimah Mahasiswi Universitas Tamansiswa Padang. B. RUMUSAN DAN BATASAN MASALAH 1. Rumusan masalah 3

4 Berangkat dari latar belakang permasalahan di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah: bagaimana motivasi berbusana muslimah mahasiswi Universitas Tamansiswa Padang? 2. Batasan masalah Supaya penulisan ini lebih terarah dan memudahkan pembahasan dalam penelitian ini, maka penelitian ini penulis rumuskan: a. Motivasi instrinsik berbusana muslimah mahasiswi Universitas Tamansiswa Padang. b. Motivasi ekstrinsik berbusana muslimah mahasiswi Universitas Tamansiswa Padang. c. Tantangan mahasiswi Universitas Tamansiswa Padang dalam berbusana muslimah. 3. Objek Penelitian. Objek penelitian ini adalah mahasiswi yang berbusana muslimah, yang sedang menuntut ilmu pada Universitas Tamansiswa Padang tahun 2013 yang berjumlah 410 orang, dari 410 orang ini, 100 orang diantaranya memakai busana muslimah, dan mahasiswi yang memakai busana sesuai dengan kaidah yang penulis tetapkan adalah sebanyak 30 orang. C. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yaitu penulis langsung turun ke lapangan untuk mengambil data. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yaitu menjelaskan fenomena secara akurat yang ditemukan di lapangan yang selanjutnya dianalisa secara kritis dan dideskripsikan secara naratif. (Lexi Moleong, 2001 : 3). Dengan menggunakan metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta sebagaimana adanya di lapangan. D. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada pembahasan ini, hasil penelitian tentang motivasi berbusana muslimah mahasiswi Universitas Tamansiswa Padang. Hal yang akan dituju dalam penelitian ini adalah motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik serta tantangan berbusana muslimah mahasiswi 4

5 Universitas Tamansiswa Padang. Untuk lebih jelasnya hasil penelitian ini, akan diuraikan sebagai berikut: A. Motivasi Intrinsik Berbusana Muslimah Mahasiswi Universitas Tamansiswa Padang Motivasi instrinsik merupakan motif-motif yang menjadi aktif atau fungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melaksanakan sesuatu. Motivasi intrinsik merupakan kecendrungan alamiah untuk mencari dan menerima tantangan seperti mengejar keinginan pribadi dan mempertinggi atau melatih kapabilitas/kemampuan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap mahasiswi Universitas Tamansiswa Padang diketahui bahwa, pada umumnya mahasiswi sudah memahami tentang busana muslimah, hal ini terlihat dari gaya berbusana muslimah yang ditampilkan, sesuai dengan syariat Islam, seperti: Busana (jilbab) itu dapat menutupi seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan, kain yang digunakan tidak tipis, sehingga tidak nampak lekuk tubuhnya, dan juga dari tingkah laku yang ditampilkan, semangat yang timbul dari dalam diri tanpa adanya paksaan, membuktikan mereka memakai busana muslimah karena adanya dorongan dari dalam diri. Motivasi intrinsik menjadi penting, karena akan menentukan kualitas dari perbuatan dan produktivitas seseorang. Jika seseorang berbuat dengan penuh semangat hanya karena sesuatu yang bersifat sementara (pujian, imbalan, konvensasi dalam bentuk benda), maka semangat akan cepat menurun apabila keinginannya telah tercapai. Akan tetapi, jika seseorang berbuat dengan berdasarkan motivasi intrinsik (dorongan dari dalam diri) akan menghasilkan semangat kerja dan produktivitas yang tinggi dan tiada henti dalam memberikan yang terbaik bagi dirinya dan orang lain, meskipun kebutuhan materi telah terpenuhi. Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Indah, bahwa: Saya memakai busana muslimah tidak karena paksaan atau ada yang memaksa, timbulnya niat yang besar dari dalam diri, karena saya melihat bahwa busana muslimah adalah pakaian yang sangat cocok untuk seorang wanita Islam, selain itu timbulnya perasaan yang nyaman dalam memakai busana muslimah, semakin menumbuhkan rasa percaya diri. (Indah, Wawancara, Padang 13 Mei 2014) Berdasarkan pernyataan informan di atas, dapat dipahami bahwa dia memakai busana muslimah atas kemauan sendiri yaitu, Timbulnya dorongan dari dalam diri untuk memakai 5

6 busana muslimah tanpa adanya rangsangan dari luar. Motivasi muncul dari dalam diri individu, karena memang individu mempunyai kesadaran untuk berbuat, adanya kesadaran untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah, karena menutup aurat adalah kewajiban setiap wanita muslimah. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat al-ahzab ayat 59. Artinya : Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteriisteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Ahzab/33:59) Ayat di atas menjelaskan bahwa, memakai busana muslimah merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap wanita muslimah, yaitu dengan menjulurkan jilbab keseluruh tubuh, kecuali hal yang diperbolehkan yaitu wajah dan telapak tangan. Kesadaran akan perintah Allah, akan memantapkan hati seorang wanita muslim untuk selalu memakai busana muslimah. Seperti yang disampaikan oleh Rizkia Fuji Nanda, bahwa: Yang mendorong saya berbusana muslimah adalah niat yang murni dari dalam diri sebagai kesadaran seorang wanita muslim yang taat kepada Allah, busana muslimah sudah menjadi bagian dari hidupku, apabila saya tidak memakai busana muslimah maka rasanya ada yang kurang dalam diri ketika berada di tengah-tengah orang banyak, makanya saya selalu memakai busana muslimah ke kampus ini. (Nanda, Wawancara, Padang, 13 Mei 2014) Pernyataan Nanda di atas menegaskan bahwa, dia memakai busana muslimah karena adanya niat yang timbul dari dalam diri sebagai bentuk kesadaran hamba Allah yang taat kepada aturannya. Kesadaran dan ketaatan yang membawa busana muslimah menjadi bagian hidupnya yang harus selalu dipenuhi, sehingga dengan sendirinya busana muslimah akan selalu melekat dalam keseharian. 6

7 Semua orang bisa bangkit dan berkembang apabila adanya kemauan yang kuat dari dirinya, dan kesadaran yang mendalam timbul dari hatinya, begitu juga dengan berbusana muslimah, seseorang tidak akan memakai busana muslimah dengan baik dan benar apabila tidak ada kesadaran dari diri individu tersebut, sampai kapanpun juga mereka tidak akan dapat memakai busana muslimah sesuai dengan syariat Islam. Seperti yang disampaikan Dini Marcelia, bahwa: Keseringan dalam memakai busana muslimah ini menurut saya tergantung dari dorongan atau alasan dalam memakainya, ketika sesuatu itu dikerjakan berdasarkan niat yang tulus dari dalam diri, maka tanpa adanya suruhan dari siapapun, akan tetap memakai busana muslimah, sebaliknya jika saya memakai busana muslimah karena terpaksa, maka dalam penerapannya tidak sesuai dengan yang benar, serta tidak ada manfaat yang didapatkan. (Dini wawancara, Padang, 13 Mei 2014) Berdasarkan pernyataan informan di atas, dapat dipahami bahwa dia memakai busana muslimah karena adanya dorongan dari dalam diri, berupa niat yang tulus dan ikhlas untuk menjalani perintah Allah, sehingga dengan sendirinya akan selalu memakai busana muslimah tanpa adanya paksaan dari orang lain dan akan bertahan sampai kapanpun, karena busana muslimah sudah melekat di dalam dirinya. Busana muslimah merupakan pakaian sehari-sehari bagi wanita muslim, kesadaran seperti itu harus ada pada setiap diri sebagai wanita muslim yang taat kepada Allah, sehingga menjadikan busana muslimah sebagai sarana untuk beribadah, karena telah melaksanakan perintahnya. Seperti yang disampaikan oleh Dewi, bahwa: Busana muslimah merupakan salah satu bentuk ibadah saya kepada Allah, yang secara tidak langsung akan mendekatkan diri kepada Allah, karena kita telah melaksanakan salah satu perintahnya kesadaran semacam ini sangat diperlukan bagi setiap wanita Islam demi mengharapkan rahmad dan ridho dari Allah SWT. (Dewi Wawancara, Padang, 29 Mei 2014) Berdasarkan pendapat Dewi di atas, dapat dipahami bahwa dia memakai busana muslimah sebagai bentuk ketaatannya kepada Allah, dengan menjalankan perintah Allah dapat menjadikan perbuatan itu sebagai ibadah, ditambah dengan perasaan yang tulus dari 7

8 dalam diri untuk melakukan sesuatu maka kita akan menikmati dengan senang hati terhadap apa yang kita kerjakan. Motivasi intrinsik sangat erat kaitannya dengan motivasi beragama yang tinggi, karena dalam motivasi beragama yang tinggi terdapat faktor yang mendorong mereka untuk berprilaku yang datang dari dalam diri. Di antaranya adalah motivasi yang timbul karena didorong oleh keinginan untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah, seperti yang disampaikan oleh Murni, bahwa, Busana muslimah merupakan pakaian yang wajib bagi setiap wanita muslim dan bagian ketaatan kepada Allah, saya memakai busana muslimah sebagai bentuk ibadah demi mengharapkan kebahagiaan dan terhindar dari kejahatan, sehingga dengan memakai busana muslimah saya akan termasuk ke dalam golongan orang yang mendapatkan keridhoan dari Allah sebagai bentuk kesadaran dalam beribadah kepada Allah. (Murni.wawancara, Padang, 29 Mei 2014) Pernyataan Murni di atas menegaskan bahwa dia memakai busana muslimah, karena telah menjadikan busana muslimah sebagai kewajiban yang harus dipenuhi dan dilakukan oleh setiap wanita muslim, dengan menjalankan perintah Allah tersebut, akan membentuk pribadi muslim yang taat dan patuh kepada Allah, dan termasuk golongan orang yang mendapatkan ridho serta mengharapkan perlindungan dari Allah. Ketaatan dalam beribadah ini nantinya yang akan mendekatkan diri seorang muslim dengan Sang Khaliqnya. Motivasi intrinsik beragama yang tinggi juga dapat ditemukan karena didorong oleh keinginan untuk mendapatkan kesejahteraan dan kebahagiaan hidup, dimana dengan menjalankan perintah agama, akan memberikan pengaruh yang baik dalam kehidupannya, seperti kesejahteraan dan kebahagiaan. Begitu juga dengan memakai busana muslimah, sebagaimana yang disampaikan oleh Cici, bahwa: Banyak manfaat yang didapatkan dari berbusana muslimah, saya akan terjaga dari kemaksiatan dan kejahatan asusila, kulit akan terlindungi dari sengatan matahari dan polusi, karena seluruh tubuhnya sudah terlindungi oleh busana muslimah, saya akan disegani oleh orang lain, sehingga dengan berbusana muslimah hidup akan sejahtera dan bahagia. (Cici wawancara. Padang. 29 Mei 2014) 8

9 Berdasarkan pendapat Cici di atas dapat dipahami bahwa, berbusana muslimah selain kewajiban juga memberikan manfaat yang banyak bagi yang memakainya, di samping mendapatkan pahala juga menjaga diri dari bentuk-bentuk kejahatan asusila dan penyakit kulit karena sengatan matahari. Jadi, sangat beruntung wanita muslimah yang memakai busana muslimah dengan kesadaran dari dalam diri karena akan bertahan memakai busana muslimah selamanya. Kesadaran diri sebagai wanita yang beriman dan muslim, dan kesadaran akan fungsi dari busana muslimah tersebut yang dapat melindungi kulit dari sengatan matahari dan lain sebagainya, maka akan timbul niat untuk selalu memakai busana muslimah, sebagaimana yang disampaikan oleh Fani, bahwa: Busana muslimah merupakan pakaian yang sesuai dengan syariat Islam, sebagai aplikasi dari ketaatan diri kepada Allah, kesadaran semacam ini sangat diperlukan bagi setiap wanita Islam. busana muslimah merupakan salah satu bentuk ibadah, yang secara tidak langsung akan mendekatkan diri kita kepada Allah, karena saya telah melaksanakan salah satu perintahnya, dan secara otomatis Allah akan akan menyukai kita, apalagi orang lain nantinya, begitu banyak keuntungan dari berbusana muslimah ini. (Fani, Wawancara, Padang 29 Mei 2014) Berdasarkan pendapat Fani di atas dapat dipahami bahwa tujuan utama memakai busana muslimah adalah sebagai bentuk ketaatan yang menjadikan ibadah bagi yang melakukannya karena telah melakukan salah satu perintah Allah yaitunya menutup aurat sesuai dengan yang disyariatkan agama Islam yaitu memakai busana muslimah. Motivasi instrinsik apabila dilihat dari teori jenjang kebutuhan Maslow, yang menyatakan bahwa apabila suatu kebutuhan mencapai puncaknya, kebutuhan itu akan menjadi motivasi utama dari prilaku, kemudian kebutuhan kedua mendominasi, tetapi walaupun kebutuhan telah terpuaskan, kebutuhan itu masih mempengaruhi prilaku, hanya intensitasnya yang lebih kecil, seperti yang disampaikan oleh Putri, bahwa: Sebagai seorang wanita muslimah, saya selalu menutup aurat dengan memakai busana muslimah, karena busana muslimah merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi, menutup aurat merupakan kewajiban dalam agama islam. Dengan demikian, secara tidak langsung busana muslimah akan selalu melekat pada diri 9

10 seorang wanita muslim, karena busana muslimah akan menjadi pakaian kesehariannya. (Putri wawancara, Padang 29 Mei 2014) Pernyataan Putri di atas menegaskan bahwa, dia menjadikan busana muslimah sebagai bagian dari kehidupannya, maka akan terlihat dari cara berpakaian dan bertingkah lakunya yang sesuai dengan apa yang disyari atkan agama Islam, sesuatu yang sudah menjadi kebutuhan dalam hidupnya, maka secara tidak langsung akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan yang diperlukannya itu. Berdasarkan wawancara dan observasi yang telah penulis lakukan, maka dapat dipahami bahwa, dalam berbusana muslimah mahasiswi Universitas Tamansiswa Padang, pada umumnya memakai busana muslimah karena timbulnya dorongan yang besar dari dalam diri sebagai bentuk kesadaran umat yang beriman dan bertaqwa kepada Allah dan pemenuhan kebutuhan dalam berpakaian yang sesuai dengan syariat Islam, sehingga semua itu dapat mengarahkan mereka kepada Akhlakul karimah. Dan hal ini juga dapat dilihat dari keseringan mahasiswi dalam memakai busana muslimah ke kampus dalam menuntut ilmu pengetahuan. Semua apa yang dikatakan mahasiswi dalam berbusana muslimah tersebut sesuai dengan al-quran dan hadits Nabi yang mewajibkan wanita muslimah untuk menutupi seluruh tubuhnya kecuali muka dan telapak tangan, serta syarat-syarat mengenai bagaimana seharusnya wanita muslimah dalam berpakaian dan bertingkah laku, sehingga menunjukkan akhlak yang baik dan disenangi oleh orang lain dalam kehidupannya. Mahasiswi di sini dapat melakukan dan melaksanakan perintah Allah sesuai dengan syari at islam, apabila mereka benar-benar menyadari sepenuh hati bahwa kita hidup di dunia ini hanya sementara, dan akan mengahadap sang pencipta serta apa yang kita lakukan akan dipertanggung jawabkan di hadapan Allah SWT nanti sesuai dengan apa yang kita perbuat diatas dunia ini, baik itu dalam beribadah, berpakaian maupun dalam berakhlak dan bertingkah laku. B. Motivasi Ekstrinsik Berbusana Muslimah Mahasiswi Universitas Tamansiswa Padang Motivasi ekstrinsik adalah suatu dorongan yang bersumber dari luar diri individu, berupa suatu kondisi yang mengharuskan seseorang melaksanakan perilaku secara maksimal karena adanya pujian, hukuman, atauran dan sebagainya. Motivasi ini ada pula yang menyebutkannya insentif atau perangsang. Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi 10

11 ekstrinsik yaitu: Ganjaran, hukuman, adanya persaingan atau kompetisi. Selain itu motivasi ekstrinsik didorong oleh faktor-faktor tertentu untuk melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang dilihat dan diketahui dari lingkungannya. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan, dapat diketahui bahwa, beberapa orang mahasiswi Universitas Tamansiswa Padang, mereka memakai busana muslimah karena ada faktor-faktor yang mendorong mereka untuk mau berbusana muslimah, di antaranya adalah karena adanya dorongan dari luar diri. Sebagaimana yang disampaikan oleh Dian, bahwa: Saya memakai busana muslimah bukanlah atas kemauan sendiri, melainkan karena adanya dorongan dari luar diri yaitu, diajak oleh teman, pada awalnya saya tidak memakai busana muslimah kekampus, akan tetapi setelah melihat teman-teman dan tuntutan dari lingkungan kampus, dengan terpaksa saya harus memakai busana muslimah juga. (Dian wawancara, Padang, 5 September 2014) Berdasarkan pendapat Dian di atas dapat dipahami bahwa, dorongan yang datang dari luar diri seperti faktor lingkungan dan teman sebaya, sangat memberikan pengaruh yang besar, adanya pengaruh lingkungan yang dominan menyebabkan secara tidak langsung mahasiswi yang lain juga terlibat untuk melakukan hal yang sama dengan apa yang dilihatnya pada lingkungannya, karena lingkungan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan. Motivasi ekstrinsik sangat erat kaitannya dengan motivasi beragama yang rendah, karena dalam motivasi beragama yang rendah terdapat faktor yang mendorong mereka berbuat atau berprilaku yang datang dari luar dirinya, di antaranya adalah motivasi yang timbul karena didorong oleh perasaan ingin dipuji atau riya, seperti yang disampaikan oleh Vera, bahwa: Saya memakai busana muslimah karena ketika saya memakai busana muslimah maka orang-orang selalu memuji, menurut mereka saya sangat kelihatan cantik apabila memakai busana muslimah, apalagi pesona busana muslimah ini sangat banyak sekali, jadi apabila memakai busana muslimah ini saya lebih percaya diri, dan temanteman pun bertambah lebih banyak. Makanya saya sangat senang sekali memakai busana muslimah, saya merasa bangga karena orang selalu memuji. (Vira wawancara, Padang 17 September 2014) 11

12 Pernyataan Vera di atas menegaskan bahwa, dia berbusana muslimah karena ingin mendapatkan pujian dari orang lain, pujian akan membantu mendorong semangatnya dalam berbusana muslimah. Dengan pujian seseorang akan merasa tersanjung, dengan demikian, tujuan utama dirinya dalam memakai busana muslimah adalah untuk mengharapkan pujian dari lingkungannya, yang semakin membuatnya semakin tersanjung dan bahagia. Motivasi ekstrinsik beragama yang rendah juga dapat ditemukan karena adanya sifat gengsi atau prestiso seperti yang disampaikan oleh Kinari, bahwa: Saya memakai busana muslimah karena mengikuti ternd yang sedang berkembang di kampus ini, saya melihat teman-teman disini memakai busana muslimah ke kampus, jadi supaya saya tidak kelihatan asing ditengah-tengah temanku, makanya saya juga memakai busana muslimah, karena dengan memakai busana muslimah, sebagai seorang perempuan lebih kelihatan sopan. (Kinari wawancara, Padang, 5 September 2014) Berdasarkan pendapat Kinari di atas dapat dipahami bahwa, dia berbusana muslimah untuk mengikuti trend yang sedang berkembang di kampus, dan akan merasa gengsi dengan teman-teman apabila tidak memakai busana muslimah, sehingga akan mengikis rasa percaya dirinya di kampus. Selanjutnya, motivasi ekstrinsik beragama yang rendah juga disebabkan karena didorong oleh keinginan untuk mendapatkan sesuatu, seseorang atau mengharapkan imbalan dari pekerjaannya itu, seperti yang disampaikan oleh Reni, bahwa: Saya memakai busana muslimah karena mengharapkan nilai yang baik dan pujian dari dosen sebagai mahasiswi yang teladan, karena dosennya sangat senang melihat mahasiswinya memakai busana muslimah. Dengan adanya pujian, dan kedekatan yang baik dengan dosen, demi mengharapkan imbalan yaitu nilai yang baik, maka saya mau untuk memakai busana muslimah ke kampus. (Reni Wawancara, Padang, 6 September 2014) Pernyataan Reni di atas menegaskan bahwa, dia memakai busana muslimah karena ingin mendekatkan diri dengan dosennya, untuk mengharapkan nilai yang baik dan sesuai dengan yang diinginkannya, ditambah dengan pujian dari dosen, menambah semangatnya 12

13 untuk memakai busana muslimah, karena anggapannya tujuan utama kuliah adalah untuk mendapatkan nilai yang baik dan tinggi. Motivasi beragama karena ingin mematuhi orang tua dan manjauhkan larangannya juga merupakan bagian dari motivasi ekstrinsik beragama yang rendah, seperti dalam berbusana muslimah yang dipaksa oleh orang tua, dan disampaikan oleh Sari, bahwa, Memakai busana muslimah ini masih belum menjadi kebiasaan bagi saya, adanya paksaan dari orang tua karena kewajiban sebagai salah satu wanita islam, karena nya saya merasa kurang nyaman memakai busana muslimah ini, saya tidak pernah terbiasa untuk memakai busana muslimah selama ini, makanya saya sangat susah untuk menyesuaikan memakai busana muslimah, tapi saya akan terus berusaha untuk mencoba. (Sari wawancara, Padang, 14 September 2014) Berdasarkan pernyataan informan di atas, dapat dipahami bahwa dia memakai busana muslimah karena takut amarah dan tuntutan dari orang tuanya. paksaan ini akan terasa berat bagi yang menjalaninya, dan menjadikan busana muslimah beban dalam hidupnya, maka dalam memakai busana muslimah akan merasa berat dan kalau bisa mereka akan lebih memilih untuk tidak memakai busana muslimah, karena kesadaran mereka bukan tulus dari hati. Berdasarkan wawancara dan observasi yang telah penulis lakukan, maka dapat dipahami bahwa Mahasiswi yang memakai busana muslimah ke kampus, tidak semua didasari atas kesadaran sendiri, tetapi karena adanya dorongan atau pengaruh yang datang dari luar diri individu, diantaranya, adanya pengaruh dari teman-teman sekampus, dorongan dari orang tua, dari lingkungan dan demi mengharapkan pujian atau takut karena adanya hukuman serta untuk mengikuti trend yang sedang berkembang di kampus. Hal ini juga dapat dilihat dari gaya berpakaian yang ditampilkan mahasiswi, yaitu pakaian yang hanya untuk mendapatkan perhatian dan imbalan dari lingkungannya. Dorongan dan pengaruh dari luar dirilah yang membuat mahasiswi mau untuk memakai busana muslimah ke kampusnya. Meskipun demikian, dengan dorongan tersebut lama kelamaan mereka mulai merasakan nyamannya memakai busana muslimah yang merupakan kewajiban bagi setiap diri wanita muslim. 13

14 C. Tantangan Mahasiswi Universitas Tamansiswa Padang dalam Berbusana Muslimah. Allah telah menurunkan pakaian kepada kita agar dapat menutup aurat. Pakaian yang indah untuk perhiasan serta pakaian yang terbaik adalah pakaian takwa, yaitu memakai pakaian sesuai dengan apa yang telah ditentukan oleh Allah. Setiap muslimah yang saat ini sudah memakai busana muslimah, sebelumnya pastinya mengalami sebuah proses yang pada akhirnya memberikan kemantapan hati dan memutuskan untuk berhijab. Seperti yang diketahui bahwa, menutup aurat merupakan kewajiban yang Allah berikan kepada wanita muslim. Memang tidak semua orang cepat mempunyai kemantapan hati dan keikhlasan untuk melakukannya. Terlalu banyak godaan dan janji-janji dunia yang menggoyahkan kewajiban ini. Dalam hal ini, penulis akan membahas mengenai tantangan berbusana muslimah mahasiswi Universitas Tamansiswa Padang. Tantangan merupakan gangguan dan tekanan yang datang kepada diri mahasiswi dalam berbusana muslimah, sehingga akan memberikan pengaruh yang tidak baik kepada mahasiswi apabila tidak dapat mengenyampingkan tantangan tersebut. Tantangan mahasiswi dalam memakai busana muslimah, karena adanya faktor yang menyebabkan timbulnya suatu keadaan yang tidak sesuai dengan apa yang semestinya dalam berbusana muslimah, mahasiswi yang sangat diharapkan sekali untuk memakai busana muslimah dalam keseharian kehidupannya, menjadi tidak lancar karena adanya yang menjadi tantangan. Tanpa adanya aturan yang mewajibkan mahasiswi untuk memakai busana muslimah di Universitas Tamansiswa Padang, akan menjadi tantangan bagi mahasiswi dalam memakai busana muslimah. Tantangan tersebut di antaranya adalah adanya ejekan dari mahasiswa laki-laki yang tidak suka melihat mahasiswinya memakai busana muslimah, seperti yang disampaikan oleh Des, bahwa: Adanya sebagian kecil dari teman-teman yang selalu mengejek saya, apalagi ketika mereka berkumpul dan dia lewat di depan mereka, maka mereka akan bersorak seolah memberikan ejekan kepada saya, dan ini bisanya saya jumpai pada kelompok laki-laki yang tidak senang melihat wanita berbusana muslimah (Des wawancara, Padang, 7 Oktober 2014) Berdasarkan pendapat Des di atas dapat dipahami bahwa ejekan menjadi tantangan baginya dalam berbusana muslimah, adanya ejekan dari teman akan mengurangi bahkan 14

15 menghilangkan rasa percaya diri seseorang, yang dapat berakibat mahasiswi tersebut juga ikut untuk tidak memakai busana muslimah, jika tidak bisa menghapus semua tantangan yang dihadapinya. Tantangan juga datang dari teman-teman mahasiswi itu sendiri, adanya teman-teman yang tidak memakai busana muslimah dan selalu mengajak untuk tidak memakai busana muslimah ke kampus, karena menurut mereka memakai busana muslimah mencerminkan prilaku yang tidak gaul, seperti yang disampaikan oleh bella bahwa: Kebanyakan diantara teman-teman saya tidak mau memakai busana muslimah ke kampus, Karena menurut mereka busana muslimah tidak cocok untuk masa-masa mereka sekarang, dan bagi mereka busana musimah hanya untuk orang tua-tua saja, maka dari itu mereka selalu mengajak saya untuk ikut bersama mereka tidak memakai busana muslimah supaya lebih kelihatan gaul dan cantik, dan mereka selalu mengajak saya untuk meninggalkan busana muslimah. (bella wawancara, Padang. 7 Oktober 2014) Berdasarkan pendapat bella di atas dapat dipahami bahwa, adanya teman-teman yang tidak memakai busana muslimah, akan menjadi tantangan bagi mahasiswi dalam berbusana muslimah, karena adanya ajakan dari teman-teman tersebut, supaya bella mau seperti mereka untuk tidak memakai busana muslimah ke kampus, bahkan ada di antara teman-teman yang mengucilkan dan tidak mau lagi diajak untuk berteman apabila tidak mau ikut seperti mereka, yaitu tidak memakai busana muslimah ke kampus. Seperti yang disampaikan oleh Winda bahwa, Diantara teman-teman ku, ada yang sudah menjauhkan diri semenjak saya memakai busana muslimah, mereka mengatakan kalau saya telah berubah dan bukan seperti yang dia kenal, saya sangat sedih sekali karena teman-teman menjauh dan menghindari dari saya semenjak saya memakai busana muslimah. (winda, Wawancara. Padang, 5 Oktober 2014). Berdasarkan pendapat responden di atas dapat dipahami bahwa, tantangan yang datang dari lingkungan kampus yaitu teman-teman seperjuangan sangat berat sekali, bahkan mereka yang tidak memakai busana muslimah tidak mau lagi berteman dengan mahasiswi yang memakai busana muslimah, karena mereka tidak gaul dan tidak memiliki pemahaman yang sama dengan mereka. 15

16 Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang penulis lakukan, dapat disimpulkan bahwa, tantangan dalam berbusana muslimah, akan memberikan pengaruh terhadap mahasiswi dalam memakai busana muslimah, tantangan tersebut dapat mengganggu percaya diri mahasiswi dalam memakai busana muslimah, hal ini terlihat dari gaya berpakaian dan prilaku yang ditampilkan mahasiswi dalam kesehariannya di kampus, kalau mahasiswi tidak bisa menghadapi tantangan tersebut, maka secara tidak langsung mahasiswi juga tidak memakai busana muslimah, tantangan tersebut adalah adanya ejekan dari teman laki-laki yang tidak suka melihat mahasiswi berbusana muslimah, adanya ajakan dari teman-teman yang tidak memakai busana muslimah untuk meninggalkan busana muslimah yang mereka pakai, dan ada di antara mereka yang tidak lagi mau berteman dengan mahasiswi yang memakai busana muslimah. E. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan tentang motivasi berbusana muslimah mahasiswi Universitas Tamansiswa Padang, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Motivasi intrinsik mahasiswi Universitas Tamansiswa Padang memakai busana muslimah adalah, adanya kesadaran dan keinginan sendiri, adanya dorongan dari dalam diri untuk selalu menjalani perintah Allah SWT, keinginan untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah, keinginan untuk mendapatkan kesejahteraan dan kebahagiaan hidup. Adanya dorongan yang kuat dari dalam diri untuk selalu menutup aurat, menjadikan busana muslimah bagian dari kehidupan mahasiswi. 2. Motivasi ekstrinsik berbusana muslimah mahasiswi Universitas Tamansiswa Padang yaitu, Dorongan yang datang dari luar diri berupa pengaruh dari teman-teman sekampus, dorongan dari orang tua, dari lingkungan, perasaan ingin dipuji atau riya, adanya sifat gengsi dan ingin mendapatkan imbalan, dengan dorongan tersebut membuat mahasiswi mau untuk memakai busana muslimah ke kampus. 3. Tantangan mahasiswi Universitas Tamansiswa Padang dalam berbusana muslimah adalah: Adanya ejekan dari teman laki-laki yang tidak suka melihat mahasiswi berbusana muslimah, adanya ajakan dari teman-teman yang tidak memakai busana muslimah untuk meninggalkan busana muslimah yang mereka pakai, dan ada di antara mereka yang tidak lagi mau berteman dengan mahasiswi yang memakai busana muslimah 16

17 DAFTAR PUSTAKA Abdur Rasul Al-Gaffar Wanita Islam dan Gaya Hidup Modern. Jakarta, Pustaka Hidayah. Abdul Aziz Dahlan.1997, Ensiklopedi Hukum Islam, Jakarta PT. Ikhtiar Baru Van Haoeve. Ahmad, Syalabi Kehidupan Sosial Dalam Pemikiran Islam. Jakarta: Amzah,. Alex Sobur Psikologi Umum. Bandung. Pustaka setia. Baidhlowi Syamsuri Wanita dan Jilbab, Surabaya, CV.Anugerah. Departemen Agama RI Alquran dan Terjemahnya. Bandung. CV Diponegoro. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Umum Besar Bahasa Indonesia (Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Jakarta : Balai Pustaka. Hayati Nizar Psikologi Agama. Padang. IAIN IB Press. Iskandar Psikologi Pendidikan (sebuah orientasi baru), Jakarta: Bumi Aksara. Lexi, Moleong J Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Raja Rozdakarya. Khalid bin Abdurrahman asy-syayi Bahaya Mode. Jakarta Gema Insani. Mulhandy Ibn Haj Enam Puluh Satu Tanya Jawab Tentang Jilbab. Surabaya. CV Anugrah. Peraturan dan Pedoman Akademik Universitas Taman Siswa Padang Quraish Shihab Wawasan al-quran: Tafsir Maudhu i atas bebagai persoalan umat, Bandung: Mizan. Rafy Sapuri Psikologi Islam. Jakarta. Rajawali Press. Ramayulis Psikologi Agama. Jakarta. Kalam mulia. Sardiman, A.M Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali. Suhairy Ilyas Busana Muslimah Menurut Al Quran dan Sunnah, Pdg Panjang, Diniyah Putri. Suryabrata Sumardi Perkembangan Individu. Jakarta. Raja Press. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D), Bandung, Alfabeta. Soetomo, Dasar-dasar Interaksi Belajar Mengajar, Surabaya: Usaha Nasional. Syekh Muhammad Nashirudin Al-Albani, Jilbab Wanita Muslimah, Jakarta Rajawali pres. Yahya Jaya Motivasi Beragama Dalam Agama Islam. Padang. Yusuf Qardhawi Fatwa-Fatwa Kontemporer. Jakarta Gema Insan Press. 17

- Meniti Jalan Keindahan 121. Daftar Pustaka 130

- Meniti Jalan Keindahan 121. Daftar Pustaka 130 DAFTAR ISI Ucapan Terimakasih 3 Daftar Isi 7 1 Mengenal Hijab 9 - apa itu Hijab 11 - Kenapa Mesti Berhijab 11 2 Catatan Hati Para Muslimah yang memperjuangkan hijab menjadi bagian dari hidupnya 15 - Aku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT, yang dibawakan kepada para rasul-nya. Apabila seseorang tidak mau tunduk

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT, yang dibawakan kepada para rasul-nya. Apabila seseorang tidak mau tunduk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Umat Islam wajib melaksanakan segala perintah dan meninggalkan segala larangan Allah SWT, yang dibawakan kepada para rasul-nya. Apabila seseorang tidak mau tunduk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai perhiasan dan kecantikan bagi yang mengenakannya secara

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai perhiasan dan kecantikan bagi yang mengenakannya secara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Busana adalah karunia yang agung, yang dapat dipergunakan untuk menutup anggota-anggota tertentu dari bagian tubuh manusia, sekaligus berfungsi sebagai perhiasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi kemajuan suatu bangsa. Masa anak-anak disebut-sebut sebagai masa. yang panjang dalam rentang kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. bagi kemajuan suatu bangsa. Masa anak-anak disebut-sebut sebagai masa. yang panjang dalam rentang kehidupan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak merupakan karunia terbesar bagi keluarga, agama, bangsa, dan negara. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, anak adalah penerus citacita bagi kemajuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. busana yang ketat dan menonjolkan lekuk tubuhnya. istilah jilboobs baru muncul belakangan ini.

BAB I PENDAHULUAN. busana yang ketat dan menonjolkan lekuk tubuhnya. istilah jilboobs baru muncul belakangan ini. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jilboobs berasal dari kata jilbab dan boobs. Jilbab adalah kain yang digunakan untuk menutup kepala sampai dada yang dipakai oleh wanita muslim, sedangkan boobs berasal

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Permasalahan. menerima ilmu kemudian menyebarkannya. Kaum muslimin (pria) wajib

BAB. I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Permasalahan. menerima ilmu kemudian menyebarkannya. Kaum muslimin (pria) wajib BAB. I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Permasalahan Terdapat perbedaan pada hak dan kewajiban antara pria dan wanita dalam menjalankan ajaran agama Islam. Perbedaan ini telah diatur dalam kitab suci Al-Quran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masyarakatnya, terutama pada kaum perempuan. Sebagian besar kaum perempuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masyarakatnya, terutama pada kaum perempuan. Sebagian besar kaum perempuan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menururt Waspodo (2014) Negara Indonesia merupakan negara muslim terbesar di dunia, meskipun hanya 88% penduduknya beragama Islam. Besarnya jumlah pemeluk agama Islam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hidup tanpa bantuan orang lain untuk melakukan hubungan atau interaksi dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hidup tanpa bantuan orang lain untuk melakukan hubungan atau interaksi dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini, manusia pada dasarnya akan merasakan kesulitan jika hidup tanpa bantuan orang lain untuk melakukan hubungan atau interaksi dan melanjutkan

Lebih terperinci

ALASAN MEREKA YANG ENGGAN BERJILBAB

ALASAN MEREKA YANG ENGGAN BERJILBAB ALASAN MEREKA YANG ENGGAN BERJILBAB Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu'min: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". (Al-Ahzab:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diwajibkan bagi perempuan untuk menjaga fitrahnya. Berhijab adalah. Sebagaimana kewajiban berhijab dalam Al-Qur'an Q.

BAB I PENDAHULUAN. diwajibkan bagi perempuan untuk menjaga fitrahnya. Berhijab adalah. Sebagaimana kewajiban berhijab dalam Al-Qur'an Q. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia, hijab yang lebih sering merujuk pada kerudung atau jilbab ditunjukkan sebagai sesuatu yang selalu digunakan untuk menutupi bagian kepala hingga dada wanita.

Lebih terperinci

BAB l PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Melalui upaya pendidikan Islam, nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran Islam dapat

BAB l PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Melalui upaya pendidikan Islam, nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran Islam dapat 1 BAB l PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Melalui upaya pendidikan Islam, nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran Islam dapat diberikan kepada peserta didik yang kelak akan menjadi pemimpin masyarakat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada dasarnya mengundang kekaguman pria. M.Quraish Shihab hlm 46

BAB I PENDAHULUAN. pada dasarnya mengundang kekaguman pria. M.Quraish Shihab hlm 46 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jilbab berasal dari bahasa Arab yang jamaknya jalaabiib yang artinya pakaian yang lapang atau luas. Pengertiannya adalah pakaian yang lapang dan dapat menutup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Agama adalah wahyu yang diturunkan Allah untuk manusia. Fungsi dasar agama adalah memberikan orientasi, motivasi dan membantu manusia untuk mengenal dan menghayati

Lebih terperinci

Bahaya Zina dan Sebab Pengantarnya

Bahaya Zina dan Sebab Pengantarnya Bahaya Zina dan Sebab Pengantarnya Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu kecantikan ragawi dan juga inner beauty atau kecantikan dari dalam.

BAB I PENDAHULUAN. yaitu kecantikan ragawi dan juga inner beauty atau kecantikan dari dalam. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keindahan dan kecantikan seorang perempuan bersumber dari dua arah, yaitu kecantikan ragawi dan juga inner beauty atau kecantikan dari dalam. Kecantikan dari

Lebih terperinci

Tak Mau Berjilbab, Alasan dan Jawaban

Tak Mau Berjilbab, Alasan dan Jawaban Tak Mau Berjilbab, Alasan dan Jawaban Artikel Buletin An-Nur (www.alsofwah.or.id) Seorang muslimah, diperintahkan untuk menutup auratnya ketika keluar rumah, yaitu dengan mengenakan pakaian syar'i yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia selain papan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia selain papan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia selain papan dan pangan, hal tersebut sangat penting bagi manusia untuk menutup bagian bagian tubuh manusia. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an merupakan pedoman yang abadi untuk kemaslahatan umat manusia, merupakan benteng pertahanan syari at Islam yang utama serta landasan sentral bagi tegaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting dari hidup manusia yang mempunyai fungsi lebih yaitu sebagai etika

BAB I PENDAHULUAN. penting dari hidup manusia yang mempunyai fungsi lebih yaitu sebagai etika BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Pada awalnya busana dipakai sebagai pelindung tubuh dari panas matahari dan cuaca dingin, seiring berkembangnya zaman busana menjadi bagian penting

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam sebagai mahasiswa aktif tahun

BAB V PEMBAHASAN. mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam sebagai mahasiswa aktif tahun BAB V PEMBAHASAN Populasi pada penelitian ini ialah para mahasiswi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) di IAIN Tulungagung yang terdiri dari tiga jurusan yaitu akuntansi syariah, ekonomi syariah

Lebih terperinci

Potensi Muslimah Muslimah Berpotensi

Potensi Muslimah Muslimah Berpotensi 31 Agustus 2005 Potensi Muslimah Muslimah Berpotensi Orang tua kita yang telah menyekolahkan anaknya mencapai tingkat pendidikan tinggi, dalam menanggapi putrinya yang lebih memilih aktif di rumah setelah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sempit kedua istilah ini tidak dibedakan karena kedua fungsi ini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. sempit kedua istilah ini tidak dibedakan karena kedua fungsi ini merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Di dalam psikologi, dikenal dua istilah pemrosesan informasi yang diterima dari pengamatan, yaitu sensasi dan persepsi. Dalam pengertian yang sempit kedua istilah

Lebih terperinci

1 1 I 2. 3 I II. Zuhair bin Harb mengabarkan kepadaku dan Jarir juga mengabarkannya dari Suhail, dari Ayahnya, dari ayah Hurairah berkata :

1 1 I 2. 3 I II. Zuhair bin Harb mengabarkan kepadaku dan Jarir juga mengabarkannya dari Suhail, dari Ayahnya, dari ayah Hurairah berkata : DAFTAR TERJEMAH No Hal Bab Terjemahan Dari Aisyah, dia berkata: Asma binti Abu Bakar menghadap Rasulullah Saw dengan memakai pakaian yang tipis, maka Rasulullah Saw berpalin darinya dan 1 1 I berkata.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jilbab. Selain dari perkembangan fashion atau mode, jilbab juga identik dengan

BAB I PENDAHULUAN. jilbab. Selain dari perkembangan fashion atau mode, jilbab juga identik dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Fashion atau mode saat ini semakin berkembang di Indonesia, begitu pula dengan perkembangan jilbab. Saat ini semakin banyak wanita yang memakai jilbab. Selain dari

Lebih terperinci

BAB IV. Mahasiswi Berjilbab di FKIP- PGSD UKSW Salatiga

BAB IV. Mahasiswi Berjilbab di FKIP- PGSD UKSW Salatiga BAB IV Mahasiswi Berjilbab di FKIP- PGSD UKSW Salatiga UKSW merupakan satu-satunya Universitas Swasta yang ada di kota Salatiga. Kebanyakan masyarakat mengeanal UKSW sebagai Indonesia mini. Karena didalamnya

Lebih terperinci

Fashion dalam perspektif Pendidikan Agama Islam

Fashion dalam perspektif Pendidikan Agama Islam Fashion dalam perspektif Pendidikan Agama Islam Syukri Fathudin Achmad Widodo Universitas Negeri Yogyakarta Abstrak Pada awalnya, busana hanya berfungsi penutup tubuh dari sengatan matahari,dinginnya cuaca.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebaikan. Salah satunya nilai-nilai normatif yang berisi tentang petunjukpetunjuk. dalam menghadapi perkembangan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. kebaikan. Salah satunya nilai-nilai normatif yang berisi tentang petunjukpetunjuk. dalam menghadapi perkembangan zaman. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam merupakan agama yang universal yang memuat banyak nilai-nilai kebaikan. Salah satunya nilai-nilai normatif yang berisi tentang petunjukpetunjuk dan ketentuan-ketentuan

Lebih terperinci

PEMAKAI BUSANA MUSLIMAH DAN AKHLAK PESERTA DIDIK SMP NEGERI 1 GUNUNG TERANG TULANG BAWANG BARAT TESIS Diajukan Kepada Program Pascasarjana

PEMAKAI BUSANA MUSLIMAH DAN AKHLAK PESERTA DIDIK SMP NEGERI 1 GUNUNG TERANG TULANG BAWANG BARAT TESIS Diajukan Kepada Program Pascasarjana PEMAKAI BUSANA MUSLIMAH DAN AKHLAK PESERTA DIDIK SMP NEGERI 1 GUNUNG TERANG TULANG BAWANG BARAT TESIS Diajukan Kepada Program Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri Raden Intan Lampung Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kelas Menengah di Yogyakarta, Kontekstualita, (Vol. 30, No. 2, 2015), hlm. 140.

BAB I PENDAHULUAN. Kelas Menengah di Yogyakarta, Kontekstualita, (Vol. 30, No. 2, 2015), hlm. 140. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pakaian menjadi isu menarik sejak 10 tahun terakhir diseluruh agama, Pakaian menjadi penanda bagi keberagamaan seseorang, seperti jilbab, jubbah dan penutup kepala.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Islam menyerukan seorang wanita muslimah untuk mengulurkan jilbab-jilbab

I. PENDAHULUAN. Islam menyerukan seorang wanita muslimah untuk mengulurkan jilbab-jilbab 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam kehidupan seorang muslimah, menutup aurat merupakan sebuah kewajiban yang tidak dapat dihindari. Dalam menutup aurat tersebut, ajaran Islam menyerukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Latar Belakang Obyek

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Latar Belakang Obyek BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Obyek Hai anak Adam sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara yang memiliki penduduk mayoritas beragama Islam. Dalam ajarannya, Islam memerintahkan wanita yang telah memasuki usia akil baligh

Lebih terperinci

HIJABMU ITU SEKEDAR PENUTUP KEPALA

HIJABMU ITU SEKEDAR PENUTUP KEPALA ANALISA: HIJABMU ITU SEKEDAR PENUTUP KEPALA ATAU MENJALANKAN PERINTAH ALLAH? Erika Ebener / 7 hours ago in Spiritual / 0 view / 6 min read / 147 trend #trending Dari sejak saya menulis artikel tentang

Lebih terperinci

NOMOR : U-287 TAHUN Bismillahirohmanirohimi. Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia, setelah : MENIMBANG :

NOMOR : U-287 TAHUN Bismillahirohmanirohimi. Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia, setelah : MENIMBANG : NOMOR : U-287 TAHUN 2001 Bismillahirohmanirohimi Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia, setelah : MENIMBANG : 1. Bahwa pornografi dan pornoaksi serta hal-hal lain yang sejenis akhir-akhir ini semakin merebak

Lebih terperinci

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN MUSLIM DALAM HAL TREND JILBAB PERSPEKTIF TEORI KONSUMSI ISLAM

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN MUSLIM DALAM HAL TREND JILBAB PERSPEKTIF TEORI KONSUMSI ISLAM ANALISIS PERILAKU KONSUMEN MUSLIM DALAM HAL TREND JILBAB PERSPEKTIF TEORI KONSUMSI ISLAM (studi kasus pada mahasiswi Fakultas Syari ah Jurusan Ekonomi Islam angkatan 2009 IAIN Walisongo Semarang) SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. publik, baik di lingkungan pemerintah maupun di lingkungan swasta.

BAB I PENDAHULUAN. publik, baik di lingkungan pemerintah maupun di lingkungan swasta. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Trend busana muslim dikalangan perempuan Indonesia beberapa tahun berakhir ini merupakan fenomena yang menggembirakan. Tentu hal ini sangat berbeda dengan kondisi

Lebih terperinci

Tauhid Yang Pertama dan Utama

Tauhid Yang Pertama dan Utama Tauhid Yang Pertama dan Utama Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperdengarkan oleh telinga kita saat ini. Suatu kain yang berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. diperdengarkan oleh telinga kita saat ini. Suatu kain yang berfungsi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kerudung atau jilbab merupakan kata yang tidak asing lagi diperdengarkan oleh telinga kita saat ini. Suatu kain yang berfungsi sebagai penutup aurat wanita kini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan mengikuti perkembangan fashion. Fashion dianggap dapat membawa

BAB I PENDAHULUAN. dengan mengikuti perkembangan fashion. Fashion dianggap dapat membawa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara umum, manusia sekarang cenderung untuk menghadirkan keindahan dalam penampilannya. Banyak hal yang dapat dilakukan oleh seseorang supaya dapat terlihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia. Sebagian besar penghuni planet bumi kita dengan berbagai latar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia. Sebagian besar penghuni planet bumi kita dengan berbagai latar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama merupakan hal yang boleh dikatakan universal dalam hidup manusia. Sebagian besar penghuni planet bumi kita dengan berbagai latar belakang lingkungan,

Lebih terperinci

TUGAS MATA KULIAH AL QUR AN AL-QURAN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP. Dosen pengampu : Masyhudi Riaman, S.Pd. Disusun Oleh : Sahri Ramadani

TUGAS MATA KULIAH AL QUR AN AL-QURAN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP. Dosen pengampu : Masyhudi Riaman, S.Pd. Disusun Oleh : Sahri Ramadani TUGAS MATA KULIAH AL QUR AN AL-QURAN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP Dosen pengampu : Masyhudi Riaman, S.Pd Disusun Oleh : Sahri Ramadani SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL IBROHIMY TANJUNGBUMI BANGKALAN 2012 KATA

Lebih terperinci

Rajawali Pers, 2009), hlm Abudin Nata, Ilmu Pendidikan Islam dengan Pendekatan Multidisipliner, (Jakarta:

Rajawali Pers, 2009), hlm Abudin Nata, Ilmu Pendidikan Islam dengan Pendekatan Multidisipliner, (Jakarta: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peran dan fungsi ganda, pertama peran dan fungsinya sebagai instrumen penyiapan generasi bangsa yang berkualitas, kedua, peran serta fungsi sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2014), hlm Imam Musbikin, Mutiara Al-Qur an, (Yogyakarta: Jaya Star Nine,

BAB I PENDAHULUAN. 2014), hlm Imam Musbikin, Mutiara Al-Qur an, (Yogyakarta: Jaya Star Nine, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an adalah kalam Allah yang bersifat mu jizat, diturunkan kepada penutup para Nabi dan Rasul dengan perantaraan malaikat Jibril, diriwayatkan kepada kita

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 80 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Pelaksanaan tradisi pingit pengantin Tradisi pingit pengantin adalah kebiasaan yang telah biasa dilakukan oleh masyarakat di Desa Urung Kampung Dalam Kecamatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia, karena berkaitan dengan hubungan kita kepada Allah dan hubungan

BAB I PENDAHULUAN. manusia, karena berkaitan dengan hubungan kita kepada Allah dan hubungan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Akhlak merupakan hal yang sangat fundamental dalam kehidupan manusia, karena berkaitan dengan hubungan kita kepada Allah dan hubungan sesama manusia. Secara

Lebih terperinci

ASAL MUASAL JILBAB. Sahih Bukhari 4, Number 148:

ASAL MUASAL JILBAB. Sahih Bukhari 4, Number 148: ASAL MUASAL JILBAB Ayat mengenai hijab diturunkan karena Umar bin Khattab merasa risih melihat isteri2 Nabi Muhammad melaksanakan panggilan alam di lapangan terbuka pada malam hari. Coba simak beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. laku serta keadaan hidup pada umumnya (Daradjat, 1989). Pendapat tersebut

BAB I PENDAHULUAN. laku serta keadaan hidup pada umumnya (Daradjat, 1989). Pendapat tersebut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat Indonesia adalah masyarakat religius yang berpegang pada nilai-nilai yang ada dalam ajaran agamanya dalam sikap atau tingkah laku serta keadaan hidup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang binasa. 1 Keluarga merupakan satu elemen terkecil dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seorang anak ketika pertama kali lahir kedunia dan melihat apa yang ada didalam rumah dan sekelilingnya, tergambar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PESAN RELIGIUS FOTOGRAFI HIJAB ISLAMI PUTRI HIJAB LAMPUNG

BAB IV ANALISIS PESAN RELIGIUS FOTOGRAFI HIJAB ISLAMI PUTRI HIJAB LAMPUNG BAB IV ANALISIS PESAN RELIGIUS FOTOGRAFI HIJAB ISLAMI PUTRI HIJAB LAMPUNG Pada umumnya sebuah foto hanyalah sebuah kenangan yang akan kita simpan. Namun diantara foto juga terdapat sebuah pesan pesan yang

Lebih terperinci

TEORI PENELITIAN METODE PENELITIAN

TEORI PENELITIAN METODE PENELITIAN PENDAHULUAN Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada suatu perguruan tinggi (Paryati Sudarman, 2004: 32). Mahasiswa juga dapat diartikan sebagai orang yang belajar di perguruan tinggi,

Lebih terperinci

BAB III PANDANGAN MAHASISWA FAKULTAS SYARI AH DAN HUKUM UIN SUNAN AMPEL SURABAYA TENTANG BUSANA MUSLIMAH

BAB III PANDANGAN MAHASISWA FAKULTAS SYARI AH DAN HUKUM UIN SUNAN AMPEL SURABAYA TENTANG BUSANA MUSLIMAH BAB III PANDANGAN MAHASISWA FAKULTAS SYARI AH DAN HUKUM UIN SUNAN AMPEL SURABAYA TENTANG BUSANA MUSLIMAH A. Selayang Pandang Busana Mahasiswa Syari ah Dan Hukum UIN Sunan Ampel Surabaya 1. Profil Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau. keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah Swt.

BAB I PENDAHULUAN. Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau. keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah Swt. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau pondok pesantren pada prinsipnya dalam rangka menanamkan dasar-dasar keimanan dan ketaqwaan

Lebih terperinci

Gambaran Wanita Menggunakan Jilbab PUNUK ONTA

Gambaran Wanita Menggunakan Jilbab PUNUK ONTA Gambaran Wanita Menggunakan Jilbab PUNUK ONTA by Hilfan Soeltansyah - Tuesday, June 19, 2012 http://hilfan.staff.telkomuniversity.ac.id/2012/06/gambaran-wanita-menggunakan-jilbab-punuk-onta/ Gambaran Wanita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancang dan

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancang dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kompetensi paedagogik adalah kemampuan mengelolah pembelajaran peserta didik. Meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancang dan pelaksanaan pembelajaran. Kemampuan

Lebih terperinci

DAFTAR TERJEMAH No Halaman BAB Terjemah

DAFTAR TERJEMAH No Halaman BAB Terjemah DAFTAR TERJEMAH No Halaman BAB Terjemah 1 4 I Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KESADARAN MEMAKAI JILBAB DENGAN PERILAKU SOSIAL DALAM PERGAULAN DI SMP NEGERI 3 PEMALANG TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KESADARAN MEMAKAI JILBAB DENGAN PERILAKU SOSIAL DALAM PERGAULAN DI SMP NEGERI 3 PEMALANG TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KESADARAN MEMAKAI JILBAB DENGAN PERILAKU SOSIAL DALAM PERGAULAN DI SMP NEGERI 3 PEMALANG TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril,

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alquran adalah kalam Allah yang menjadi mukjizat, diturunkan kepada Nabi sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril, tertulis

Lebih terperinci

VARIASI JILBAB DI KALANGAN MAHASISWI FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

VARIASI JILBAB DI KALANGAN MAHASISWI FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM VARIASI JILBAB DI KALANGAN MAHASISWI FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Disusun Dan Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat

Lebih terperinci

Standar Kompetensi : 3. Membiasakan perilaku terpuji.

Standar Kompetensi : 3. Membiasakan perilaku terpuji. Standar Kompetensi : 3. Membiasakan perilaku terpuji. Kompetensi Dasar: 3.1. Menjelaskan pengertian adil, perintah berbuat adil, dan pentingnya berbuat adil 3.2. Menjelaskan pengertian ridha, perintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan melalui wahyu Allah yang disampaikan oleh Malaikat jibril. Islam itu

BAB I PENDAHULUAN. dengan melalui wahyu Allah yang disampaikan oleh Malaikat jibril. Islam itu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama Allah yang kepada Nabi Muhammad SAW, dengan melalui wahyu Allah yang disampaikan oleh Malaikat jibril. Islam itu sendiri didirikan atas lima

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. panjang. Ini adalah kesempatan yang paling penting bagi seorang

BAB I PENDAHULUAN. panjang. Ini adalah kesempatan yang paling penting bagi seorang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesungguhnya usia anak merupakan usia yang paling subur dan panjang. Ini adalah kesempatan yang paling penting bagi seorang pendidik untuk menanamkan pondasi-pondasi

Lebih terperinci

MENGHAYATI PERAN ISTRI

MENGHAYATI PERAN ISTRI MENGHAYATI PERAN ISTRI Perhiasan yang paling indah Bagi seorang abdi Allah Itulah ia wanita shalehah Ia menghiasi dunia.. --------------------------------------------------------------------- Ada yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengaturan, pendidikan, pembinaan, pengembangann, dan pengawasan.

BAB I PENDAHULUAN. pengaturan, pendidikan, pembinaan, pengembangann, dan pengawasan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga adalah akitivitas untuk melatih tubuh seseorang tidak hanya Jasmani tetapi juga Rohani. Berdasarkan arti kata dalam Undang-undang ketentuan umum sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang berdaya tahan kuat dan perilaku yang handal. Kualitas. oleh sumber daya alamnya saja, melainkan SDM-nya juga.

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang berdaya tahan kuat dan perilaku yang handal. Kualitas. oleh sumber daya alamnya saja, melainkan SDM-nya juga. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi menuntut setiap bangsa memiliki sumber daya manusia (SDM) yang berdaya tahan kuat dan perilaku yang handal. Kualitas SDM sangat penting, karena kemakmuran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan perekonomian yang pesat di indonesia dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan perekonomian yang pesat di indonesia dalam rangka 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan perekonomian yang pesat di indonesia dalam rangka pembangunan menyangkut hampir meliputi disegala bidang, pada dasarnya tujuan utama pembangunan adalah

Lebih terperinci

Munculnya Sebuah Keluarga

Munculnya Sebuah Keluarga Munculnya Sebuah Keluarga Berbicara tentang cinta tidak pernah akan habis. Hal ini merupakan itrah manusia, tinggal kadarnya saja perlu kita ketahui lebih mendalam. Maka untuk itu marilah kita bersama-sama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan sehari-hari manusia selalu melakukan berbagai upaya dalam memenuhi kebutuhan yang beragam. Kebutuhan adalah salah satu aspek yang menggerkan manusia

Lebih terperinci

Landasan Sosial Normatif dan Filosofis Akhlak Manusia

Landasan Sosial Normatif dan Filosofis Akhlak Manusia Landasan Sosial Normatif dan Filosofis Akhlak Manusia A. Landasan Sosial Normatif Norma berasal dari kata norm, artinya aturan yang mengikat suatu tindakan dan tinglah laku manusia. Landasan normatif akhlak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami goncangan jiwa (tingkat menengah). 2

BAB I PENDAHULUAN. mengalami goncangan jiwa (tingkat menengah). 2 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dosen merupakan faktor yang sangat dominan dan penting dalam pendidikan formal karena bagi mahasiswa dosen sering kali dijadikan tokoh teladan, bahkan menjadi tokoh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakekatnya pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, sekolah dan masyarakat dalam rangka melahirkan manusia beriman dan bertaqwa kepada

Lebih terperinci

BAB 5 DISKUSI, KESIMPULAN, DAN SARAN

BAB 5 DISKUSI, KESIMPULAN, DAN SARAN BAB 5 DISKUSI, KESIMPULAN, DAN SARAN 5.1 Diskusi Penelitian ini menggambarkan perilaku diet pada remaja wanita di SMA Islam Al Azhar 2 termasuk kategori rendah, sedangkan citra tubuh termasuk kategori

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Memakai jilbab merupakan kewajiban bagi seorang muslimah. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kehormatan perempuan dengan menutup aurat mereka. Di zaman jahiliyah dulu,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merasakannya. Begitu pula bisa membaca Al-Qur an dengan fasih dan benar

BAB I PENDAHULUAN. merasakannya. Begitu pula bisa membaca Al-Qur an dengan fasih dan benar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hidup dibawah naungan Al-Qur an adalah suatu nikmat yang luar biasa yang tidak dapat diketahui oleh semua orang, kecuali orang yang bisa merasakannya. Begitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam setiap aktivitasnya. Pemandangan perempuan berjilbab di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dalam setiap aktivitasnya. Pemandangan perempuan berjilbab di Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat ini banyak kita lihat perempuan yang menggunakan jilbab dalam setiap aktivitasnya. Pemandangan perempuan berjilbab di Indonesia pada saat ini bermula dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pakaian yang ketinggalan zaman, bahkan saat ini hijab sudah layak

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pakaian yang ketinggalan zaman, bahkan saat ini hijab sudah layak 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hijab merupakan kewajiban bagi wanita umat Islam untuk menutup auratnya. Hijab sendiri kini tidak hanya digunakan oleh perempuan dewasa dan tua saja, akan tetapi sudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gaya hidup merupakan gambaran bagi setiap orang yang mengenakannya dan menggambarkan seberapa besar nilai moral dalam masyarakat disekitarnya, menurut Suratno dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Islam dari sumber utamanya yaitu Al-Qur an dan Hadits, melalui kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Islam dari sumber utamanya yaitu Al-Qur an dan Hadits, melalui kegiatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati hingga mengimani, bertakwa, dan berakhlak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN PRODUK KOSMETIK TANPA LABEL HALAL DI ANEKA JAYA NGALIYAN SEMARANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN PRODUK KOSMETIK TANPA LABEL HALAL DI ANEKA JAYA NGALIYAN SEMARANG BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN PRODUK KOSMETIK TANPA LABEL HALAL DI ANEKA JAYA NGALIYAN SEMARANG Pada dasarnya penelitian ini dilakukan berdasarkan teori bahwa

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Lokasi penelitian ini berada di kompleks Mulawarman, dilihat dari

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Lokasi penelitian ini berada di kompleks Mulawarman, dilihat dari 33 BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini berada di kompleks Mulawarman, dilihat dari geografisnya terletak di daerah Kelurahan Teluk Dalam Kecamatan Banjarmasin

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. yang ada dalam kenyataan sosial yang ada. Berkaitan dengan judul skripsi ini,

BAB V PEMBAHASAN. yang ada dalam kenyataan sosial yang ada. Berkaitan dengan judul skripsi ini, BAB V PEMBAHASAN Pada bab V ini akan membahas dan menghubungkan antara teori dari temuan sebelumnya dengan teori temuan saat penelitian. Menggabungkan antara pola-pola yang ada dalam teori sebelumnya dan

Lebih terperinci

PENGARUH PEMAKAIAN JILBAB TERHADAP PERILAKU SISWI KELAS XI SMA NEGERI 1 JATISRONO WONOGIRI

PENGARUH PEMAKAIAN JILBAB TERHADAP PERILAKU SISWI KELAS XI SMA NEGERI 1 JATISRONO WONOGIRI PENGARUH PEMAKAIAN JILBAB TERHADAP PERILAKU SISWI KELAS XI SMA NEGERI 1 JATISRONO WONOGIRI NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Fakultas Agama Islam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Islam agama yang sempurna, yang diturunkan oleh Allah SWT kepada. Nabi Muhammad SAW yang memiliki sekumpulan aturan.

BAB I PENDAHULUAN. Islam agama yang sempurna, yang diturunkan oleh Allah SWT kepada. Nabi Muhammad SAW yang memiliki sekumpulan aturan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam agama yang sempurna, yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW yang memiliki sekumpulan aturan. Menurut An- Nabhani sekumpulan aturan yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 117 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab terakhir ini berisikan uraian kesimpulan penelitian yang telah dilakukan. Selain itu diajukan beberapa rekomendasi yang telah berpedoman pada hasil penelitian untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Siapa saja yang merasa memeluk agama Islam, maka berkewajiban menerima hukum serta ketetapan agamanya. Meskipun ketetapan-ketetapan tersebut akan mengurangi kebebasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam merupakan agama yang membawa kesejahteraan, kedamaian,

BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam merupakan agama yang membawa kesejahteraan, kedamaian, BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Agama Islam merupakan agama yang membawa kesejahteraan, kedamaian, menciptakan suasana sejuk dan harmonis bukan hanya di antara sesama umat manusia tetapi juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada kedewasaan fisik belaka, akan tetapi dapat dipahami kedewasaan psikis. 1

BAB I PENDAHULUAN. pada kedewasaan fisik belaka, akan tetapi dapat dipahami kedewasaan psikis. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya, penyesuaian diri dapat menimbulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia ini, sebagian adalah berisi pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia ini, sebagian adalah berisi pelaksanaan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehidupan manusia di dunia ini, sebagian adalah berisi pelaksanaan kebiasaan-kebiasaan dan pengulangan kegiatan secara rutin dari hari ke hari. Di dalam kegiatan dan

Lebih terperinci

Kelompok Azizatul Mar ati ( ) 2. Nur Ihsani Rahmawati ( ) 3. Nurul Fitria Febrianti ( )

Kelompok Azizatul Mar ati ( ) 2. Nur Ihsani Rahmawati ( ) 3. Nurul Fitria Febrianti ( ) Kelompok 5 1. Azizatul Mar ati (14144600200) 2. Nur Ihsani Rahmawati (14144600186) 3. Nurul Fitria Febrianti (14144600175) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Sepuluh Alasan Untuk Tidak Memakai Jilbab

Sepuluh Alasan Untuk Tidak Memakai Jilbab Sepuluh Alasan Untuk Tidak Memakai Jilbab ALASAN I : Saya belum benar-benar yakin akan fungsi/kegunaan jilbab Kami kemudian menanyakan dua pertanyaan kepada saudari ini; Pertama, apakah ia benar-benar

Lebih terperinci

MOTIVASI BERBUSANA MUSLIMAH SISWI KELAS X SMK NEGERI 1 BANYUDONO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

MOTIVASI BERBUSANA MUSLIMAH SISWI KELAS X SMK NEGERI 1 BANYUDONO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MOTIVASI BERBUSANA MUSLIMAH SISWI KELAS X SMK NEGERI 1 BANYUDONO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Fakultas Agama Islam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah 13 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Jilbab merupakan jenis pakaian yang memiliki arti sebagai kerudung lebar yang dipakai wanita muslim untuk menutupi kepala dan leher sampai dada (kbbiweb.id). Jilbab

Lebih terperinci

TREND JILBOOBS MENURUT HUKUM ISLAM. (Studi Kasus di IAIN Tulungagung) SKRIPSI

TREND JILBOOBS MENURUT HUKUM ISLAM. (Studi Kasus di IAIN Tulungagung) SKRIPSI TREND JILBOOBS MENURUT HUKUM ISLAM (Studi Kasus di IAIN Tulungagung) SKRIPSI OLEH: DEWI ZUNAIROH NIM. 3222113008 JURUSAN HUKUM KELUARGA FAKULTAS SYARIAH DAN ILMU HUKUM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Jakarta : Logos. Wacana Ilmu, 2009), hlm. 140.

BAB I PENDAHULUAN Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Jakarta : Logos. Wacana Ilmu, 2009), hlm. 140. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Proses pembelajaran Akidah Akhlak merupakan pembelajaran yang lebih menekankan penguasaan teori dan praktik, karena mata pelajaran Akidah Akhlak berhubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki umat Islam yang berjumlah kurang lebih 87% yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki umat Islam yang berjumlah kurang lebih 87% yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia memiliki umat Islam yang berjumlah kurang lebih 87% yang sebagian besar adalah kaum wanita. Kaum wanita muslim di wajibkan agar menggunakan hijab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Disiplin Diri, (Jakarta : Rineka Cipta, 2000), hlm Moh. Shochib, Pola Asuh Orang Tua dalam Membantu Anak Mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Disiplin Diri, (Jakarta : Rineka Cipta, 2000), hlm Moh. Shochib, Pola Asuh Orang Tua dalam Membantu Anak Mengembangkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kaum perempuan di zaman globalisasi ini tampaknya cenderung lebih memilih beban ringan, termasuk berpakaian sejengkal atau mini, meski dengan biaya yang mahal.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Untuk lebih memahami pengertian dari judul diatas tersebut maka perlu diuraikan satu persatu terlebih dahulu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Untuk lebih memahami pengertian dari judul diatas tersebut maka perlu diuraikan satu persatu terlebih dahulu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Untuk lebih memahami pengertian dari judul diatas tersebut maka perlu diuraikan satu persatu terlebih dahulu pengertian dari masing-masing kata yang menyusun judul

Lebih terperinci

KONSEP MENUTUP AURAT DALAM AL-QUR AN SURAT AL-NŪR AYAT DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PENDIDIKAN ISLAM

KONSEP MENUTUP AURAT DALAM AL-QUR AN SURAT AL-NŪR AYAT DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PENDIDIKAN ISLAM KONSEP MENUTUP AURAT DALAM AL-QUR AN SURAT AL-NŪR AYAT 30-31 DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PENDIDIKAN ISLAM SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

{mosimage}pergaulan Berdasarkan Sistem Islam, Bukan Nilai-nilai Barat yang Rusak

{mosimage}pergaulan Berdasarkan Sistem Islam, Bukan Nilai-nilai Barat yang Rusak {mosimage}pergaulan Berdasarkan Sistem Islam, Bukan Nilai-nilai Barat yang Rusak Sistem pergaulan adalah sistem yang mengatur interaksi antara laki-laki dan perempuan di tengah masyarakat. Sistem pergaulan

Lebih terperinci

MENGIKUTI HAWA NAFSU

MENGIKUTI HAWA NAFSU Bismillahirrahmaanirrahiim 60 Penyakit Hati : MENGIKUTI HAWA NAFSU Nafsu dengan syahwatnya merupakan bagian dari nikmat Allah bagi manusia. Secara alami, nafsu itu cenderung pada hal-hal yang tidak baik.

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. bahwa film ini banyak merepresentasikan nilai-nilai Islami yang diperankan oleh

BAB V PENUTUP. bahwa film ini banyak merepresentasikan nilai-nilai Islami yang diperankan oleh BAB V PENUTUP 5.1. Simpulan Setelah dilakukan penelitian, kajian pustaka dan analisis data film Cinta Subuh mengenai nilai-nilai Islami di dalam film tersebut, maka dapat dikatakan bahwa film ini banyak

Lebih terperinci