BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Informasi Sistem informasi secara sederhana dapat diartikan sebagai kumpulan dari beberapa komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai hasil dari satu tujuan. Pengertian sederhana ini sesuai dengan pendapat O Brien (2006:5) Sistem Informasi dapat merupakan kombinasi teratur apapun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Menurut Whitten (2004:12) information system is an arrangement of people, data, process and information technology that interact to collect, process, store, and provide as output the information needed to support an organization. Defenisi tersebut dapat dijelaskan sistem informasi adalah susunan dari orang, data, pemprosesan dan teknologi informasi yang dibutuhkan untuk mendukung sebuah organisasi (Henny Hendarti: 2011: 1) II.2 Aktiva Tetap Aktiva tetap adalah barang berwujud milik perusahaan yang sifatnya relatif permanen dan digunakan dalam kegiatan normal, bukan untuk diperjual belikan (Rudianto : 2009: 272). Melihat defenisi tersebut, jelas bahwa tidak setiap aktiva perusahaan dapat dikelompokkan sebagai aktiva tetap, maka suatu aktiva harus memiliki kriteria tertentu, yaitu :

2 12 1. Berwujud Berarti aktiva tersebut berupa barang yang memiliki wujud fisik. Bukan sesuatu yang tidak memiliki bentuk fisik, seperti good will, hak paten, dsb. 2. Umurnya lebih dari satu tahun Aktiva tersebut harus dapat dipergunakan dalam operasi lebih dari satu tahun atau satu periode akuntansi. Walaupun memiliki bentuk fisik, tetapi jika masa manfaatnya kurang dari satu tahun seperti kertas, tinta printer, pensil, penghapus, selotip, dsb tidak dapat dikategorikan sebagai aktiva tetap. Dan yang dimaksudkan dengan umur aktiva tersebut adalah umur ekonomis, bukan umur teknis, yaitu jangka waktu di mana suatu aktiva dapat dipergunakan secara ekonomis oleh perusahaan. 3. Digunakan dalam operasi umum perusahaan Barang tersebut harus dapat dipergunakan dalam operasi normal perusahaan, yaitu dipakai perusahaan untuk menghasilkan pendapatan bagi organisasi. Jika suatu aktiva memiliki wujud fisik dan berumur lebih dari satu tahun tetapi rusak dan tidak dapat diperbaiki, sehingga tidak dapat dipergunakan untuk operasi perusahaan, maka aktiva tersebut harus dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap. 4. Tidak diperjualbelikan Suatu aktiva berwujud yang dimiliki perusahaan dan umumnya lebih dari satu tahun, tetapi dibeli perusahaan dengan maksud untuk dijual lagi, tidak dapat dikategorikan sebagai aktiva tetap dan harus dimasukkan ke dalam kelompok persediaan.

3 13 5. Material Barang milik perusahaan yang berumur lebih dari satu tahun dan dipergunakan dalam operasi perusahaan tetapi nilai atau harga per unitnya ataupun harga totalnya relatif tidak terlalu besar total aktiva perusahaan, tidak perlu dimasukkan sebagai aktiva tetap. Barang-barang yang bernilai rendah, seperti : pulpen, sendok, piring, stapler, jam, meja dan sebagainya, tidak perlu dikelompokkan sebagai aktiva tetap. Memang tidak ada suatu ketentuan baku, berapa nilai minimal dari suatu barang agar dapat dikelompokkan sebagai aktiva tetap. Setiap perusahaan dapat menentukan kebijaksanaan sendiri mengenai kriteria materialitas tersebut. 6. Dimiliki perusahaan Suatu aktiva berwujud yang bernilai tinggi, dipergunakan di dalam operasi dan berumur lebih dari satu tahun, tetapi disewa perusahaan dari pihak lain, tidak boleh dikelompokkan sebagai aktiva tetap. Kenderaan sewaan, misalnya, walaupun dipergunakan untuk operasi perusahaan dalam jangka panjang, tetap tidak boleh diakui sebagai sebagai aktiva tetap. II.3. Unified Modeling Language (UML) UML (Unified Modeling Language) adalah suatu alat Bantu yang sangat handal di dunia pengembangan sistem yang berorientasi objek (Munawar ; 2005 : 17). Hal ini disebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan bagi pengembangan sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah dimengerti serta dilengkapi dengan

4 14 mekanisme yang efektif untuk berbagi (sharing) dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain. Meskipun UML sudah banyak menyediakan diagram yang bisa membantu mendefenisikan suatu aplikasi, tidak berarti bahwa semua diagram tersebut akan bisa menjawab persoalan yang ada. Adapun tipe diagram UML yang ada seperti pada Tabel II.1. Diagram Tabel II.1 Tipe Diagram UML Tujuan Keterangan Activity Prilaku prosedural dan paralel Sudah ada di UML 1 Class Class, fitur dan relasinya Sudah ada di UML 1 Communication Interaksi diantara objek. Lebih Di UML 1 disebut menekankan kepada link collaboration Component Struktur dan koneksi dari komponen Sudah ada di UML 1 Composite Dekomposisi sebuah class saat Baru untuk UML 2 Structure runtime Deployment Penyebaran/instalasi ke klien Sudah ada di UML 1 Interaction Gabungan dari activity dan Baru untuk UML 1 Overview sequence diagram Object Contoh konfigurasi instance Tidak resmi ada di UML 1 Package Struktur hierarki saat kompilasi Tidak resmi ada di UML 1 Sequence Interaksi antara objek. Lebih Sudah ada di UML 1 menekankan pada urutan. State Machine Bagaimana event mengubah sebuah Sudah ada di UML 1 objek Timing Interaksi antar objek. Lebih Sudah ada di UML 1 menekankan pada waktu Use Case Bagaimana user berinteraksi dengan Sudah ada di UML 1 sebuah sistem Sumber :Munawar (2009 : 23)

5 15 II.3.1. Notasi Dasar UML 1. Actor Actor adalah abstraction dari orang dan system yang lain yang mengaktifkan fungsi dari target system. Orang atau system bisa muncul dalam bebrapa peran. Perlu dicatat bahwa actor berinteraksi dengan use case, tetapi tidak memiliki kontrol atas use case. Berikut notasi actor dalam UML : Gambar II.2 : Notasi Actor pada UML Sumber : Munawar (2009 : 64) 2. Class Calss, dalam notasi UML digambarkan dengan kotak. Nama class menggunakan huruf besar diawal kalimatnya dan diletakkan diatas kotak. Bila calass mempunyai nama yang terdiri dari 2 suku kata atau lebih, maka semua suku kata digabungkan tanpa spasi dengan huruf awal tiap suku kata menggunakan huruf besar. Berikut notasi class dalam UML: Mesin Cuci Gambar II.3 : Notasi Class di UML Sumber : Munawar (2009 : 35) 3. Use Case Use Case adalah alat bantu terbaik guna menstimulasi pengguna potensial untuk mengatakan tentang suatu system dari sudut pndangnya. Tidak selalu mudah bagi pengguna untuk menyatakan bagaimana mereka bermaksud

6 16 menggunakan sebuah system. Karena system pengembangan tradisional sering ceroboh dalam melakukan analisis, akibatnya pengguna seringkali susah menjawabnya tatkala dimintai masukan tentang sesuatu. Notasi use case dapat dilihat pada gambar II.3 : Sistem Actor Use Case Actor Gambar II.4 : Notasi Use Case pada UML Sumber : (Munawar ; 2009 : 64) 4. Sequence Diagram Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan perilaku pada sebuah scenario. Diagram ini menunjukkan sejumlah contoh obyek dan message (pesan) yang diletakkan diantara obyek-obyek ini dalam use case. Komponen utama squence diagram terdiri atas obyek yang dituliskan dengan kotak segiempat bernama. Message dengan tanda panah dan waktu yang ditunjukkan dengan progress vertical. Berikut Contoh sequence diagram : Actor Name 1 Name 2 Participant (Obyek) Message Activation Lifeline Gambar II.5 : Simbol-simbol yang ada pada Sequence Diagram Sumber : Munawar (2009 : 89)

7 17 5. Activity Diagram Activity diagram adalah teknik untuk mendiskripsikan logika prosedural, proses bisnis dan aliran kerja dalam banyak kasus. Activity Diagram mempunyai peran seperti halnya flowchart, akan tetapi perbedaannya dengan flowchart adalah activity diagram bisa mendukung prilaku paralel sedangkan flowchart tidak bisa. Berikut adalah simbol-simbol yang sering digunakan pada saat pembuatan activity diagram. Tabel II.2 Simbol-simbol yang sering dipakai pada activity diagram Simbol Keterangan Titik awal Titik akhir Activity Pilihan untuk pengambilan keputusan Fork; digunakan untuk menunjukkan kegiatan yang dilakukan secara paralel atau untuk menggabungkan dua kegiatan paralel menjadi satu. Rake; menunjukkan adanya dekomposisi Tanda waktu Tanda pengiriman Tanda penerimaan Aliran akhir (Flow Final) Sumber : Munawar (2009 : 109)

8 18 Adapun contoh dari Activity Diagram dapat di lihat pada Gambar II.8. Terima Order Isi Order Kirim Invoice Overnight Delivery Regular Delivery Terima Pembayaran Close Order Gambar II.6 : Contoh Activity Diagram Sederhana Sumber : Munawar (2009 : 111) II.4. Pengertian Database Database merupakan komponen terpenting dalam pembangunan SI, karena menjadi tempat untuk menampung dan mengorganisasikan seluruh data yang ada dalam sistem, sehingga dapat dieksplorasi untuk menyusun-menyusun informasi-informasi dalam berbagai bentuk. Database merupakan himpunan kelompok data yang saling berkaitan. Data tersebut diorganisasikan sedemikian rupa agar tidak terjadi duplikasi yang tidak perlu, sehingga dapat diolah atau di eksplorasi secara cepat dan mudah untuk menghasilkan informasi (Budi Sutedjo Dharma Oetomo : 2006: 99). II.4.1. Hierarki Data Dalam Database unik, yaitu: Data dalam sebuah database disusun berdasarkan sistem hierarki yang

9 19 1. Database, merupakan kumpulan file yang saling terkait satu sama lain, misalnya file data induk karyawan, file jabatan file penggajian dan lain sebagainya. Kumpulan file yang tidak saling terkait satu sama lain tidak dapat disebut database, misalnya file data induk karyawan, file tamu undangan perkawinan, file barang retail pasar swalayan. 2. File, yaitu kumpulan dari record yang saling terkait dan memiliki format field yang sama dan sejenis. 3. Record, yaitu kumpulan field yang menggambarkan suatu unit data individu tertentu. 4. Field, yaitu atribut dari record yang menunjukkan suatu item dari data, seperti nama, alamat, dan lain sebagainya. 5. Byte, yaitu atribut dari field yang berupa huruf yang membentuk nilai dari sebuah field. Huruf tersebut dapat berupa numerik maupun abjad atau karakter khusus 6. Bit, yaitu bagian terkecil dari data secara keseluruhan, yaitu berupa karakter ASCII nol atau satu yang merupakan komponen pembentuk byte (Budi Sutedjo Dharma Oetomo: 2006: 102). II.4.1. SQL Server 2005 RDBMS memiliki kepanjangan Relational Database Management System. Merupakan salah satu produk andalan yang dibuat oleh Microsoft yang berfungsi sebagai relational database. Entah mengapa nama Microsoft SQL Server tersebut lebih mengena dengan sebutan SQL Server. Mungkin memang karena penyebutannya yang sudah tak asing lagi ditelinga kita. Penulis pun

10 20 kadang-kadang suka menyebutnya dengan SQL Server. Microsoft SQL Server mendukung SQL sebagai bahasa pemroses query. Seperti yang kita ketahui, SQL merupakan bahasa standar international untuk proses query database dan SQL ini sudah banyak sekali digunakan pada hampir semua aplikasi, baik itu e-commerce, pendidikan, organisasi, pemerintah, atau bahkan personal sekalipun. Sehingga dengan demikian, SQL Server patut kita pertimbangkan sebagai database program kita (Agus Saputra: 2012: 11). II.5. Kamus Data Kamus data (KD) atau data dictionary (DD) atau disebut juga dengan istilah systems data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhankebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan KD, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. KD dibuat pada tahap analisis sitem dan digunakan baik pada tahap analisis maupun pada tahap perencanaan sistem (Jogiyanto: 2005: 725). Tabel II.3 Notasi Kamus Data Notasi Arti = Terbentuk dari (is composed) atau terdiri dari (consist of) atau sama dengan (is equivalent of) + AND [] Salah satu dari (memilih salah satu dari elemen-elemen data di dalam kurung bracket ini) Sama dengan simbol [] M{ }M Intensi (elemen data didalam kurung brace berinterasi mulai minimum N kali dan maksimum M kali) () Optional (elemen data di dalam kurung parenthesis sifatnya optional, dapat ada dan dapat tidak ada ) * Keterangan setelah tanda ini adalah komentar Sumber : Jogiyanto (2005: 730)

11 21 II.6. ERD (Entity Relationship Diagram) II.6.1. Model-model Data Struktur yang mendasari suatu basisdata adalah model data yang merupakan kumpulan alat-alat konseptual untuk mendeskripsikan data, relasi data, data semantik, dan batasan konsistensi. Untuk mengilustrasikan konsep model data, berikut disajikan dua model data, yaitu entity relationship model dan relational model. Kedua model menyediakan cara mendeskripsikan rancangan basisdata pada tingkatan logis. II.6.2. Entity Relationship Model Entity Relationship (ER) data model didasarkan pada persepsi terhadap dunia nyata yang tersusun atas kumpulan objek-objek dasar yang disebut entitas dan hubungan antar objek. Entitas adalah sesuatu atau objek dalam dunia nyata yang dapat dibedakan dari objek lain. Sebagai contoh, masing-masing mahasiswa adalah entitas dan mata kuliah dapat pula dianggap sebagai entitas. Entitas digambarkan dalam basisdata dengan kumpula atribut. Misalnya atribut nim, nama, alamat dan kota bisa menggambarkan data mahasiswa tertentu dalam suatu universitas. Atribut-atribut membentuk entitas mahasiswa. Demikian pula, atribut kodemk, namamk, dan SKS mendeskripsikan entitas mata kuliah. Atribut NIM digunakan untuk mengidentifikasi mahasiswa secara unik karena dimungkinkan terhadap dua mahasiswa dengan nama, alamat, dan kota yang sama. Pengenal unik harus diberikan pada masing-masing mahasiswa. Relasi adalah hubungan antara beberapa entitas. Sebagai contoh, relasi menghubungkan mahasiswa dengan mata kuliah yang di ambilnya. Kumpulan

12 22 semua entitas bertipe sama disebut kumpulan entitas (entity set), sedangkan kumpulan semua relasi bertipe sama disebut kumpulan relasi (relationship set). Struktur logis (skema database) dapat ditunjukkan secara grafis dengan diagram ER yang dibentuk dari komponen-komponen berikut : Tabel II.4 Notasi ERD (Entity Relationship Diagram) Entitas Atribut Relasi Persegi panjang mewakili kumpulan entitas Elips mewakili atribut Belah ketupat mewakili relasi Garis menghubungkan atribut dengan kumpulan entitas dan kumpulan entitas dengan relasi Sumber : Janner Simarmata & Imam Prayudi (2006 :59) II.7. Normalisasi Normalisasi adalah teknik perancangan yang banyak digunakan sebagai pemandu dalam merancang basis data relasional. Pada dasarnya, normalisasi adalah proses dua langkah yang meletakkan data dalam bentuk tabulasi dengan menghilangkan kelompok berulang lalu menghilangkan data yang terduplikasi dari tabel relational. Teori normalisasi didasarkan pada konsep bentuk normal. Sebuah tabel relasional dikatakan berada pada bentuk normal tertentu jika tabel memenuhi himpunan batasan tertentu. Ada lima bentuk normal yang telah ditemukan. 1. Bentuk Normal Pertama (1NF/First Normal Form), bentuk normal pertama adalah suatu bentuk relasi dimana atribut bernilai banyak (multivalues

13 23 atribute) telah dihilangkan sehingga kita akan menjumpai nilai tunggal (mungkin saja nilai null) pada perpotongan setiap baris dan kolom satu nilai untuk irisan baris dan kolom pada tabel. 2. Bentuk Normal Kedua (2NF/Second Normal Form), semua kebergantungan fungsional (functional dependeny) yang bersifat sebagian (partial functional dependeny) telah dihilangkan. 3. Bentuk Normal Ketiga (3NF/Third Normal Form), semua kebergantungan transitif (transitive dependeny) telah dihilangkan. 4. Boyce-Codd Normal Form (BCNF/Boyce-Codd Normal Form), semua anomali yang tersisa dari hasil penyempurnaan kebergantungan fungsional (functional dependeny) diatas telah dihilangkan. 5. Bentuk Normal Keempat (4NF/Fifth Normal Form), semua anomali yang berasal dari kebergantungan banyak-nilai (multivalues dependeny) telah dihilangkan (Adi Nugroho; 2010: 34). Tujuan normalisasi adalah membuat kumpulan tabel relasional yang bebas dari data berulang yang dapat dimodifikasi secara benar dan konsisten. Ini berarti bahwa semua tabel pada basisdata relasional harus berada pada bentuk normal ketiga (3NF). Sebuah tabel relasional berada pada 3NF jika dan hanya jika semua kolom bukan kunci adalah (a) saling independen dan (b) sepenuhnya tergantung pada kunci utama. Saling independen berarti bahwa tidak ada kolom bukan kunci yang tergantung pada senbarang kombinasi kolom lainnya. Dua bentuk normal pertama adalah langkah antara untuk mencapai tujuan, yaitu mempunyai semua tabel dalam 3NF (Janner Simarmata & Imam Prayudi: 2006: 77).

14 24 II.8. Bahasa Pemrograman Visual Basic 2008 Visual Basic 2008 atau visual Basic 9 merupakan paket teknologi bahasa pemprograman dari visual studio yang dikembangkan oleh Microsoft. Bahasa visual basic digunakan untuk membuat aplikasi Windows yang berbasis GUI (Graphical User Interface). GUI adalah sebuah aplikasi yang menampilkan antarmuka secara grafis. Hal ini memudahkkan user/pemakai dalam mengoperasikan aplikasi. Visual basic merupakan salah satu bahasa Object Oriented Programming (OOP) dimana pemprograman di fokuskan pada suatu objek tertentu. Selain itu, Visual Basic juga dikenal dengan sebutan Event Driven Programming, yaitu program yang akan bekerja setelah ada respon dari user berupa event/kejadian tertentu (seperti tombol diklik, menu dipilih, memasukkan data pada text field, dan lain-lain). Ketika sebuah event terdeteksi, kode yang berada pada objek yang mendapat event akan dijalankan. II.8.1. Fitur Baru Visual Basic 2008 Visual Basic 2008 mempunyai beberapa fitur baru dalam kompiler dan bahasa, IDE (Integrated Development Environments), akses data dan lain-lain. Fitur baru dalam dukungannya terhadap akses data/aplikasi berbasis database adalah sebagai berikut : 1. Language- Integrated Query (LINQ) Language-Integrated Query (LINQ) adalah sebuah teknologi baru pada Visual Basic 2008 yang mendukung sintaks query dan bahasa baru lainnya. LINQ membuat seolah-olah sebuah query database merupakan bagian dari

15 25 sintaks/perintah Visual Basic. Hal ini menambah kemampuan query Visual Basic dengan perintah yang sederhana dan kemampuan yang tangguh saat bekerja dengan macam-macam data. LINQ memungkinkan anda melakukan query data dari databse SQL Server, dokumen XML, data array dan collections, ADO.NET datasets, dan banyak lagi remote atau sumber data lokal yang mendukung LINQ. 2. Object Relational Designer (O/R Designer) Object Relational Designer atau disingkat dengan O/R Designer menyediakan desain visual untuk membuat kelas entity LINQ to SQL dan menghubungkannya berdasarkan objek pada database. Fitur ini akan memanduan para pengembang untuk membuat dan mengedit objek LINQ to SQL yang menghubungkan antara kode aplikasi dengan database. 3. N-Tier N-Tier mendukung penulisan datasets dengan menyediakan tingkatan (strata) lapisan Dataset Designer yang membuat lebih mudah untuk memisahkan kode dataset ke dalam Table Adapter dan menuliskan kode dataset kedalam proyek terpisah. N-Tier juga disebut sebagai aplikasi terdistribusi dan aplikasi multitier. Aplikasi N-Tier memisahka pengolahan/pengaksesan data ke dalam tingkatan-tingkatan yang menyusun aplikasi secara terpisah yang didistribusikan antar klien dan server. 4. Peningkatan kemampuan hierarki Hierarchical update capabilities (peningkatan kemampuan hierarki) telah disatukan ke dalam Dataset Designer. Peningkatan ini menyediakan

16 26 penciptaan kode yang menyimpan logika yang dibutuhkan untuk pemeliharaan integritas referensi antar tabel yang berkaitan di dalam suatu database. 5. Local Database Caching Local database caching menyertakan database SQL Server Cmpact 3.5 ke dalam sebuah aplikasi dan mengatur sinkronisasi periodik data dengan remote database pada server. Local database caching memungkinkan aplikasi mengurangi banyaknya roundtrips (keluar-masuk data) antara aplikasi dengan server database, ketika data jarang berubah atau saat aplikasi berhubungan dengan database server. 6. Microsoft SQL Server Compact 3.5 Microsoft SQL Server Compact 3.5 adalah sebuah database compact yang dapat digunakan pada computer desktop, smart devices, dan Tablet PCs. SQL Server Compact 3.5 menyediakan model pemprograman yang umum untuk mengembangkan dan mengatur aplikasi (Andi: 2009: 2). II.9. Sejarah Singkat CV. Jaya Agung CV. Jaya Agung merupakan salah satu perusahaan swasta yang berkedudukan di Medan. CV. Jaya Agung berdiri pada tanggal 31 Maret 2004 yang dipimpin oleh Bapak Zulfan Aryanto. Dan disahkan oleh notaris Afrizal Arsad Hakim, SH dengan NPWP dan dengan salinan Akta No. 16 yang berkedudukan di Kotamadya Medan. CV. Jaya Agung berkedudukan dan berkantor pusat di Jl. Letda Sujono No.15 Medan bergerak dalam bidang pelayanan jasa rekayasa dan rancang bangun berbagai jenis kontruksi sipil (baja dan beton) seperti pembangunan gudang,

17 27 jembatan, bangunan, pabrik minyak kelapa sawit (Palm Oil Mill), pabrik karet (Crub Rubber Factory), pabrik teh (Tea Factory), dan pemasangan mesin mesin termasuk pekerjaan mekanikal seperti pembuatan tangki baik bertekanan maupun tidak bertekanan, pemasangan pipa pipa beserta pemasangan isolasi pipa panas dan dingin, refactory, pre proafing dan pengecetan. CV. Jaya Agung mempunyai tenaga tenaga terampil dalam bidang pekerjaan masing masing seperti welder (tukang las) bersertifikat (kwalifikasi 4G/5G/6G) untuk pekerjaan struktur baja dan bejana bertekanan dan dikoordinir oleh pengawas yang berpengalaman dalam bidang sipil seperti struktur beton dan baja, mekanikal tanah, sanitasi pemipaan dan R & D (Resource & Development). CV. Jaya Agung selalu membantu tenaga kerja yang sedang menganggur untuk direkrut dan dibina dalam menumbuhkan kepercayaan diri agar menjadi tenaga tanaga yang terampil. Hal ini adalah salah satu membantu program pemerintah dalam bidang ketenaga kerjaan. Oleh karena itu, CV. Jaya Agung akan berusaha terus menerus untuk dapat berkembang menjadi satu perusahaan kontraktor nasional khususnya dalam bidang rancang bangun seperti jenis bangunan industri dan lain lain. II.9.1. Struktur Organisasi CV. Jaya Agung Struktur organisasi yang tepat dapat membantu mengembangkan kerjasama dengan mempersiapkan suatu kerangka dasar pengerjaan, sehingga anggota organisasi dapat bekerjasama dengan efektif dan efesien. Dari sudut pandang manajemen yang baik, struktur organisasi harus mempunyai bentuk dan tujuan nyata serta mudah dipahami oleh setiap anggota organisasi. Dengan

18 28 demikian struktur organisasi tersebut akan berjalan dengan baik dalam membantu tercapainya tujuan organisasi secara umum. Dalam struktur organisasi terdapat gambaran mengenai pembagian kerja dan hubungan kerjasa antara bagian bagian maupun orang dengan kedudukan, tugas, wewenang, serta tanggungjawab yang berbeda. Jadi jelaslah bahwa struktur organisasi yang dipilih memiliki tanggung jawab penuh terhadap pencapaian tujuan perusahan. Struktur organisasi CV. Jaya Agung dapat dilihat pada gambar II.1. Pimpinan Civil Site Supervisor Civil Engineer Sekretaris Admministrasi Gambar II.1. Struktur Organisasi CV. Jaya Agung Berikut ini adalah keterangan dari struktur organisasi yang diterangkan melalui tugas dan wewenang antara lain: 1. Pimpinan Pimpinan memmiliki wewenang dan tanggungjawab sebagai berikut : a. Memimpin dan mengendalikan kegiatan dan jalannya perusahaan. b. Menetapkan dan menyelenggarakan kebijakan serta strategi perusahaan. c. Memejukan, meningkatkan dan mempertahankan kinerja serta mengelola kekayaan perusahaan. d. Mengadakan dan memimpin rapat. e. Menjalin hubungan eksternal dan mengawasi pelaksanaan tugas perusahaan.

19 29 f. Mewakili perusahaan baik didalam dan diluar pengadilan. g. Mengangkat, memutasikan, mempromosikan dan memberhentikan pegawai. h. Menandatangani pinjaman, ikatan hukum, perjanjian kerja sama neraca laba rugi perusahaan. 2. Civil Site Supervisor Civil Site Supervisor bertanggung jawab kepada pimpinan dengan uraian tugas, wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut : a. Membantu direktur utama dalam melaksanakan tugas. b. Melakukan koordinasi dengan divisi lain yang saling behubungan. c. Merencanakan dan melaksanakan program kerja. d. Menyampaikan informasi dan menjelaskan tentang perkembangan perusahan dengan masyatakat. e. Merencanakan, mengatur dan melaksanakan kegietan kegiatan site supervisor f. Merencanakan perkembangan dan memberdayakan pegawai lain. g. Melakukan analisa dan menyusun laporan hasil kegiatan site supervisor dan menyampaikan kepada direktur utama. h. Mempersiapkan dan memberikan bahan untuk keperluan rapat baik yang bersifat internal maupun eksternal. i. Mewakili perusahan dalam hal hal yang berhubungan dengan hukum dan perundang undangan. 3. Civil Engineer Adapun tugas dari Civi Engineer yaitu bertanggung jawab sebagi berikut : a. Melakukan koordinasi dengan devisi lain yang berhubungan dengan tugasnya.

20 30 b. Merencanakan dan melaksanakan program kerja devisi Sumber Daya Manusia. c. Mengerjakan dan melaksanakan program recruitment, pendidikan dan latihan, kesejahteraan pegawai, kesehatan dan keselamatan kerja. d. Mengelola, menyiapkan dan mengamankan data data pegawai. e. Mengajukan dan membuat criteria jabatan, promosi, kenaikan pangkat, panghasilan, sangsi, dan biaya perjalanan dinas. f. Merekapitulasi dan mengevaluasi dari seluruh bidang kerja. g. Manjatuhkan sanksi kepada pegawai sesuai dengan ketentuan yang berlaku. h. Mengadakan kerja sama dengan pihak eksternal dalam rangka peningkatan kualitas SDM. i. Mengevaluasi hasil hasil pelaksanaan pendidikan dan pelatihan. 4. Sekretaris Adapun tugas Sekretaris yakni bertanggung jawab sebagai berikut : a. Melaksanakan koordinasi dengan direksi lainnya. b. Mengambil kebijaksanaan dan strategiperusahaan dalam bidang operasi. c. Membantu pimpinan dalam membuat keputusan, kebijaksanaan dan strategi dalam pengembangan perusahaan. d. Mengadakan dan memimpin rapat dalam lingkup tugasnya dan mengawasi dan melakukan pembinaan dan pelaksanaan tugas unut kerja bawahan. e. Menyelenggarakan kebijakan dan strategi perusahaan. f. Mengambil langkah langkah pembinaan personil pada unit kerja bawahannya g. Membuat jadwal pimpinan perusahaan meninjau lapangan kerja.

21 31 5. Administrasi Administrasi atau keuangan bertanggung jawab dengan uraian tugas, wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut : a. Melakukan koordinasi dengan bidang lain yang saling berhubungan. b. Merencanakan dan melaksanakan program kerja bidang pengembangan administrasi dan keuangan. c. Melaksanakan penelitian yang berkaitan dengan sistem dan prosedure serta menyiapkan surat penawaran harga. d. Melakukan evaluasi terhadap peningkatan standart, kebijakan kebijakan dan peraturan peraturan serta peningkatan sistem administrasi dan keuangan. e. Melakukan studi kelayakan yang bersifat administrasi dan keuangan untuk pengembangan perusahaan. f. Merencanakan perolehan dan mengendalikan sertifikasi dan akreditasi bidang administrasi dan keuangan g. Merencanakan dan mengendalikan program manajemen sumber daya air bidang administrasi dan keuangan. h. Merencanakan dan meningkatkan serta menyempurnakan sistem operasi prosedur bidang administrasi dan keuangan. i. Membuat dan menyampaikan laporan bulanan perkembangan dilengkapi dengan evaluasinya dan factor pajak sederhana serta membuat daftar gaji. j. Membimbing, mengatur dan memberdayakan sumberdaya manusia untuk kepentingan pelaksanaan tugasnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Konsep Sistem Informasi Sistem merupakan kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yng membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapai suat tujuan. Informasi adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Konsep Sistem Informasi Sistem merupakan kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yng membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapai suat tujuan. Informasi adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Konsep Sistem Informasi Sistem merupakan kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yng membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapai suat tujuan. Informasi adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Konsep Sistem Informasi Sistem merupakan kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yng membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapai suat tujuan. Informasi adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Konsep Sistem Informasi Sistem merupakan kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yng membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapai suat tujuan. Informasi adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Konsep Sistem Informasi Sistem merupakan kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapai suat tujuan. Informasi adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Informasi Sistem informasi secara sederhana dapat diartikan sebagai kumpulan dari beberapa komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai hasil dari satu tujuan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Sistem merupakan kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan. Didalam perusahaan yang dimaksud

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Konsep Sistem Informasi Sistem merupakan kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yng membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapai suat tujuan. Informasi adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Tata Sutabri (2004 : 3), Secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variabel-variabel yang terorganisasi,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Sistem merupakan kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan (Budi Sutedjo; 2006 : 168). Sistem

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Pengertian Sistem Informasi II.1.1. Pengertian Sistem Menurut Dr. Hj. Henny Hendarti (2011: 1), Sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Informasi Geografis Geographic Information System (GIS), merupakan suatu sistem (berbasiskan komputer) yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi-informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Konsep Sistem Informasi Sistem merupakan kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yng membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapai suat tujuan. Informasi adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Definisi sistem adalah sekumpulan hal atau kegiatan atau elemen atau subsistem yang saling bekerja sama atau yang dihubungkan dengan cara-cara tertentu sehingga membentuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Sistem Sistem merupakan kumpulan dari unsur atau elemen - elemen yang saling berkaitan atau berinteraksi dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem II.1.1 Sistem Sistem adalah satu kesatuan yang terdiri dari suatu interaksi subsistem yang berusaha untuk mencapai tujuan yang semua beroperasi yang berinteraksi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Sistem Sistem merupakan kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yng membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapai suat tujuan. Informasi adalah hasil pemrosesan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem Sistem merupakan salah satu yang terpenting dalam sebuah perusahaan yang dapat membentuk kegiatan usaha untuk mencapai kemajuan dan target yang dibutuhkan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Informasi Geografis Geographic Information System (GIS), merupakan suatu sistem (berbasiskan komputer) yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi-informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Informasi Geografis Geographic Information System (GIS), merupakan suatu sistem (berbasiskan komputer) yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi-informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Informasi Menurut Anastasia Diana dan Lilis Setiawati dalam bukunya Sistem Informasi Akuntansi (2011 : 3) Sistem merupakan serangkaian bagian yang saling tergantung

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Konsep dasar dari Sistem Informasi terbagi atas dua pengertian. Yang

BAB III LANDASAN TEORI. Konsep dasar dari Sistem Informasi terbagi atas dua pengertian. Yang BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep dasar Sistem Informasi Konsep dasar dari Sistem Informasi terbagi atas dua pengertian. Yang pertama adalah sistem, dan yang kedua adalah sistem informasi itu sendiri.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Pengembangan sistem informasi dilakukan untuk mendukung kegiatan bisnis dalam organisasi, tahapannya terdiri dari inisialisasi, analisis, desain, dan implementasi.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem dan Informasi II.1.1 Pengertian Sistem Kata sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti kesatuan. Sistem merupakan suatu bentuk integritas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Informasi Geografis Geographic Information System (GIS), merupakan suatu sistem (berbasiskan komputer) yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi-informasi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan dasar-dasar teori yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas dan juga menjelaskan aplikasi-aplikasi yang digunakan pada kerja praktek ini. Hal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem Sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Sebagai contoh sistem

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem Informasi II.1.1. Sistem Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1 Analisis Masalah EHCPanelskripsi adalah software penghubung antara hosting dengan website dan domain. Saat menyewa sebuah hosting maupun memesan website,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Sistem Sistem berasal dari bahasa latin ( systema) dan bahasa Yunani ( sustema) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Konsep Sistem Informasi II.1.1. Definisi Sistem Informasi Akuntansi Sistem Informasi Akuntansi adalah sistem yang bertujuan untuk mengumpulkan da memproses data serta melaporkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pendekatan komponen.dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan

BAB II LANDASAN TEORI. pendekatan komponen.dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan dengan pendekatan komponen.dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 UNIFIED MODELLING LANGUAGE Menurut Fowler (2005:1) Unified Modelling Language (selanjutnya disebut UML) adalah keluarga notasi grafis yang didukung meta-model tunggal, yang membantu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Sistem Informasi Terdapat beberapa definisi sistem dari para ahli yaitu: 1. Sistem merupakan sekumpulan sumber daya yang saling terkait untuk mencapai suatu tujuan (George

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. permintaan pengguna dengan tujuan tertentu. Jenis program ini mempunyai sifat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. permintaan pengguna dengan tujuan tertentu. Jenis program ini mempunyai sifat BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Aplikasi Menurut Supriyanto (2005: 117) aplikasi adalah software program yang memiliki aktifitas pemrosesan perintah yang diperlukan untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem Menurut Anastasia Diana dan Lilis Setiawati ( 2011;2) Pada bagian ini akan dibahas defenisi sistem informasi akuntansi dan istilah yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Informasi Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi organisasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Informasi Geografis Secara garis besar, sistem dapat diartikan sebagai sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi adalah sistem yang bertujuan untuk mengumpulkan dan memproses data serta melaporkan informasi yang berkaitan dengan saksi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang dapat membentuk kegiatan usaha untuk mencapai kemajuan dan target yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang dapat membentuk kegiatan usaha untuk mencapai kemajuan dan target yang 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA II. 1. Pengertian Sistem Sistem merupakan salah satu yang terpenting dalam sebuah perusahaan yang dapat membentuk kegiatan usaha untuk mencapai kemajuan dan target yang dibutuhkan.

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI an dan sekitar awal 1960-an. Pada tahun 1968, NATO menyelenggarakan

BAB II DASAR TEORI an dan sekitar awal 1960-an. Pada tahun 1968, NATO menyelenggarakan BAB II DASAR TEORI 2.1 Rekayasa Perangkat Lunak Istilah software engineering, pertama kali digunakan pada akhir tahun 1950-an dan sekitar awal 1960-an. Pada tahun 1968, NATO menyelenggarakan konfrensi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Sistem merupakan kumpulan dari unsur atau elemen-elemen yang saling berkaitan/berinteraksi dan saling memengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Konsep Sistem Informasi Konsep dasar sistem informasi akan menguraikan konsep dasar sistem, informasi, dan sistem informasi serta pengembangan sistem informasi, yang mulai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Perancangan Perancangan adalah kegiatan awal dari suatu rangkaian kegiatan dalam proses pembuatan produk. Dalam tahap perancangan tersebut dibuat keputusankeputusan penting

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Konsep Dasar Sistem dan Informasi II.1.1. Konsep Dasar Sistem Sistem merupakan kumpulan dari unsur atau elemen-elemen yang saling berkaitan/berinteraksi dan saling mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang sama untuk mencapai suatu tujuan RAY[6]. dan lebih berarti bagi yang menerimanya RAY[6].

BAB II LANDASAN TEORI. yang sama untuk mencapai suatu tujuan RAY[6]. dan lebih berarti bagi yang menerimanya RAY[6]. 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Dasar Sistem Informasi Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan RAY[6]. Informasi adalah data

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Perancangan Perancangan sistem adalah tahapan yang berguna untuk memperbaiki efisiensi kerja suatu sistem yang ada. Tahap perancangan sistem dapat di gambarkan sebagai tahap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Sutabri (2004), sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Pengolahan Aktiva Tetap Pada CV. Jaya Agung yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem. III.1

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Pengertian Sistem Menurut Kusrini, dan Andri Koniyo (2007:5) sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Menurut Riyanto, dkk (2009 : 22) Dengan berbagai pendekatan, beragam pula istilah sistem didefinisikan. Sistem adalah suatu pengorganisasian yang saling berinteraksi,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Sistem yang saat ini sedang berjalan di CV. Aribur dalam hal pengolahan laporan laporan laba rugi masih dilakukan secara semi

Lebih terperinci

RANCANGAN APLIKASI AKADEMIK MENGGUNAKAN METODE BERORIENTASI OBYEK: STUDI KASUS SMP NEGERI 9 PANGKALPINANG

RANCANGAN APLIKASI AKADEMIK MENGGUNAKAN METODE BERORIENTASI OBYEK: STUDI KASUS SMP NEGERI 9 PANGKALPINANG RANCANGAN APLIKASI AKADEMIK MENGGUNAKAN METODE BERORIENTASI OBYEK: STUDI KASUS SMP NEGERI 9 PANGKALPINANG Sujono 1), Melati Suci Mayasari 2) 1) Teknik Informatika STMIK Atma Luhur Pangkalpinang 2) Manajemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem Menurut Prof. Dr. Ir. Marimin, M.Sc; 2011:1. Sistem adalah suatu kesatuan usaha yang terdiri dari bagian bagian yang berkaitan satu sama lain yang berusaha

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Konsep Dasar Sistem II.1.1. Sistem Menurut Jerry FithGerald, sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berbuhungan dan berkumpul bersama sama untuk

Lebih terperinci

DESAIN DATABASE. Pertemuan 06 3 SKS

DESAIN DATABASE. Pertemuan 06 3 SKS Materi 1. Era Informasi 2. Strategi dan Peluang Yang Kompetitif 3. Database dan Database Warehouse 4. Desain Database 5. Sistem Pendukung Keputusan dan Sistem Cerdas 6. E-Commerce DESAIN DATABASE Pertemuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Sutabri (2004) Sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Sutabri (2004) Sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama

Lebih terperinci

Basis Data. Bab 1. Sistem File dan Basis Data. Sistem Basis Data : Perancangan, Implementasi dan Manajemen

Basis Data. Bab 1. Sistem File dan Basis Data. Sistem Basis Data : Perancangan, Implementasi dan Manajemen Bab 1 Sistem File dan Sistem : Perancangan, Implementasi dan Manajemen Pengenalan Konsep Utama Data dan informasi Data - Fakta belum terolah Informasi - Data telah diproses Manajemen data Basis data Metadata

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sutabri (2004), sistem adalah sekelompok unsur yang erat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sutabri (2004), sistem adalah sekelompok unsur yang erat 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Sutabri (2004), sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Sistem merupakan kumpulan dari unsur atau elemen-elemen yang saling berkaitan/berinteraksi dan saling mempengaruhi dalam dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III. 1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem dilakukan guna mengetahui gambaran umum sistem informasi geografis letak lokasi baliho di Kota Medan, yakni menganalisis

Lebih terperinci

SEJARAH UML DAN JENISNYA

SEJARAH UML DAN JENISNYA SEJARAH UML DAN JENISNYA Elya Hestika Asiyah e.hestika@yahoo.com :: http://penulis.com Abstrak UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa untuk menetukan, visualisasi, kontruksi, dan mendokumentasikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Informasi Geografis Geographic Information System (GIS), merupakan suatu sistem (berbasiskan komputer) yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi-informasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1 Pengertian Data Pengertian data adalah : Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh langsung

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Merupakan kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan. Di dalam perusahaan, yang dimaksud

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. pertama adalah sistem, dan yang kedua adalah sistem informasi itu sendiri.

BAB III LANDASAN TEORI. pertama adalah sistem, dan yang kedua adalah sistem informasi itu sendiri. BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Konsep dasar dari Sistem Informasi terbagi atas dua pengertian. Yang pertama adalah sistem, dan yang kedua adalah sistem informasi itu sendiri.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Konsep Sistem Informasi Sistem merupakan kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan. Informasi adalah

Lebih terperinci

Gambar Use Case Diagram

Gambar Use Case Diagram 1. Use Case Diagram Use case adalah abstraksi dari interaksi antara system dan actor. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipe interaksi antara user sebuah system dengan sistemnya sendiri melalui

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Analisis dan Perancangan Sistem Secara Umum Analisis Sistem didefenisikan untuk memahami dan menspesifikasikan dengan detail apa yang harus dilakukan oleh sistem. Sementara

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 9 BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengertian Data dan Informasi Data merupakan fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol, gambargambar, nilai-nilai, uraian karakter yang mempunyai arti pada suatu konteks

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen yang lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi

Lebih terperinci

: ENDRO HASSRIE NIM : MATKUL : REKAYASA PERANGKAT LUNAK PEMODELAN DATA

: ENDRO HASSRIE NIM : MATKUL : REKAYASA PERANGKAT LUNAK PEMODELAN DATA NAMA : ENDRO HASSRIE NIM : 41813120047 MATKUL : REKAYASA PERANGKAT LUNAK PEMODELAN DATA Pemodelan data (ER Diagram) adalah proses yang digunakan untuk mendefinisikan dan menganalisis kebutuhan data yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Secara umum sistem dapat di definisikan sebagai sekumpulan objek, ide, berikut saling ketergantungan (inter - relasi) di dalam usaha mencapai suatu tujuan atau dengan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Aplikasi Sistem Informasi Inventory pada perusahaan retail. ii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci : Aplikasi Sistem Informasi Inventory pada perusahaan retail. ii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Inventory pada Perusahaan Retail adalah sebuah aplikasi yang dirancang untuk mengelola penerimaan, Penjualan, permintaan Barang. Tujuan perancangan sistem

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Proyek 2.1.1. Pengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner (2006) Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya

Lebih terperinci

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2 PENGANTAR RUP & UML Pertemuan 2 PENGANTAR RUP Rational Unified Process (RUP) atau dikenal juga dengan proses iteratif dan incremental merupakan sebuah pengembangan perangkat lunak yang dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Dalam penelitian ini, alat yang di gunakan adalah sebagai berikut: 1. Perangkat Keras (Hardware) a) Personal Computer (PC)/Laptop 32/64 bit architecture

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Informasi Menurut Tata Sutabri (2005), sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut :

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : 2.1.1 Sistem Pengertian sistem menurut Williams dan Sawyer (2005, p457) adalah sekumpulan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti menghitung. Dalam bahasa Inggris komputer berasal dari kata to compute yang artinya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem Menurut Anastasia Diana dan Lilis Setiawati (2011 : 3) sistem merupakan serangkaian bagian yang saling tergantung dan bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Dalam mendefinisikan sistem terdapat dua kelompok pendekatan sistem, yaitu sistem yang lebih menekankan pada prosedur dan elemennya. Prosedur didefinisikan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI... LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i ii iii iv v vii xi xiii BAB I PENDAHULUAN... I-1

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang

BAB II LANDASAN TEORI. konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang BAB II LANDASAN TEORI Pada landasan teori ini diuraikan sejumlah teori untuk membantu dan memecahkan permasalahan yang ada. Beberapa landasan teori tersebut meliputi konsep dasar dan definisi-definisi

Lebih terperinci

MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR. SISTEM INFORMASI AKUNTANSI UNTUK UKM Berlia Setiawan 1, Kodrat Imam Satoto 2, Adian Fatchurrohim 2

MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR. SISTEM INFORMASI AKUNTANSI UNTUK UKM Berlia Setiawan 1, Kodrat Imam Satoto 2, Adian Fatchurrohim 2 MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI AKUNTANSI UNTUK UKM Berlia Setiawan 1, Kodrat Imam Satoto 2, Adian Fatchurrohim 2 Abstrak - Sistem Informasi pada masa kini memiliki peranan yang penting terhadap

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Bandung yang beralamat di jalan Tubagus Ismail Raya No. 22 Dago Bandung.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Bandung yang beralamat di jalan Tubagus Ismail Raya No. 22 Dago Bandung. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian yang penulis lakukan yaitu di CV. Widagdo Production Bandung yang beralamat di jalan Tubagus Ismail Raya No. 22 Dago Bandung.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Sistem merupakan serangkaian bagian yang saling tergantung dan bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Suatu sistem pasti tersusun dari sub-sub sistem yang lebih

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Konsep Sistem dan Informasi Secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variabel - variabel yang terorganisasi,

Lebih terperinci

Abstrak BAB I PENDAHULUAN

Abstrak BAB I PENDAHULUAN Abstrak Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi mengalami perkembangan yang sangat pesat, khususnya dalam bidang komputer sangat membantu manusia dalam melakukan pekerjaan sehingga mendapatkan hasil

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem dan Sistem Informasi Akuntansi II.1.1. Sistem Jogiyanto (2008: 34) mendefenisikan sistem sebagai pendekatan dan prosedur dan dengan pendekatan komponen. Dengan pendekatan

Lebih terperinci

Pemrosesan data sebelum adanya basis data Perancangan sistemnya masih didasarkan pada kebutuhan individu pemakai, bukan kebutuhan sejumlah pemakai

Pemrosesan data sebelum adanya basis data Perancangan sistemnya masih didasarkan pada kebutuhan individu pemakai, bukan kebutuhan sejumlah pemakai Basis Data Pemrosesan data sebelum adanya basis data Perancangan sistemnya masih didasarkan pada kebutuhan individu pemakai, bukan kebutuhan sejumlah pemakai Duplikasi data Data yg sama terletak pada

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan dijelaskan dasar teori yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas dan juga menjelaskan aplikasi yang digunakan pada kerja praktek ini. 1.1 Restoran Menurut

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 1.1 Perpustakaan Berikut ini merupakan pengertian perpustakaan menurut ahli perpustakaan dan sumber lain, diantaranya : (BSNI, 2009) Perpustakaan merupakan kumpulan bahan tercetak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Pendukung Keputusan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan dan memanipulasi data. Sistem ini digunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem Sistem adalah Serangkaian bagian yang saling tergantung dan bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Suatu sistem tersusun dari sub-sub sisitem yang

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Penjualan Menurut (Asri, 1991), penjualan adalah suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan rencana-rencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan dan keinginan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam pemilihan KPR masyarakat haruslah jeli, namun untuk menentukan KPR masyarakat umum memiliki kendala di saat memiliki minat untuk membeli

Lebih terperinci