Flow Measurement and Calculation

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Flow Measurement and Calculation"

Transkripsi

1 Home > General, Instrument & Control > Flow Measurement and Calculation Flow Measurement and Calculation May 20th, 2011 Leave a comment Go to comments Dalam pengukuran Flow (Fluida) berbagai metode dapat dilakukan untuk mengetahui laju aliran dalam sebuah pipa. Metode 1 - Pengukuran Laju Aliran Menggunakan baling-baling Gambar.1 Baling-baling metode ini merupakan cara sederhana dan murah untuk pengukuran flow fluida terutama fluida cair. prinsip kerjanya teknisnya adalah ketika ada aliran fluida yang melalui balingbaling maka baling-baling akan berputar, dari putaran tersebut dapat kita sensing dengan berbagai cara salah satunya dengan hubungkan ke sebuah rotary counter (digital) yang akan menghitung jumlah putaran baling-baling dalam 1 detik/menitnya (frekuensi putaran balingbaling). Dari nilai yang dihasilkan maka dapat diketahui kecepatan fluida tersebut, kecepatan fluida akan berbanding lurus dengan kecepatan putar baling-baling. yang mana untuk mengetahui kecepatannya kita perlu membandingkannya dengan alat untuk mengukur flow yang sudah terkalibrasi yang kemudi hasil pengukuran alat tersebut dibagi dengan Luas Penampang pipa, maka akan dihasilkan kecepatan dari fluida (m/s). Q = A. V Dengan cara ini kita dapat mengkalibrasi dan mengkonversi kecepatan putar baling-baling menjadi Flow (m^3 /s). Setelah kecepatan aliran tersebut terkalibrasi maka untuk menghitung laju aliran fluida hanya tinggal mengkali-kan dengan luas penampang pipa (m^2) maka didapatlah nilai akhir dari pengukuran fluida. Jenis untuk metode semacam ini adalah (untuk fluida cair): baling-baling defleksi baling-baling rotasi

2 baling-baling heliks turbin flowmeters Kelemahan: Akurasi rendah Keuntungan: Low Cost Metode 2. Pressure Based, Menggunakan Orifice dan Mengukur perbedaan pressure Differential Pressure(dP) Cara ini merupakan cara yang paling banyak digunakan di industri oil & gas untuk pengukuran flow pada pipa. Diferensial Pressure disebabkan aliran dilewatkan sebuah celah kecil yang mengakibatkan perubahan tekanan. ketika aliran fluida semakin besar maka perbedaan tekanan pun juga akan semakin besar (sebanding) maka dengan perbedaan tekanan tersebut dapat diketahui laju alirannya (Flow) Gambar 2. Orifice

3 gambar 3. Diferrential Pressure Seperti terlihat pada gambar 3. ketika sebuah fluida mengalir melalui celah sempit maka akan terjadi perubahan pola aliran yang menyebabkan perbedaan tekanan antara tekanan fluida mengalir sebelum melalui orifice dan tekanan setelah melewati orifice. kemudian tekanan pada fluida mengalir tersebut akan kembali normal setelah beberapa saat melewati orifice. Terlihat pada gambar dengan tabung U terdapat perbedaan tekanan dimana tekanan setelah melewati celah orifice lebih rendah (terjadi perbedaan tekanan). Kita asumsikan Steady State, densitas fluida konstan (incompressible), dan alirannya laminer serta tidak ada perubahan ketinggian pada pipa horizontal maka dapat digunakan persamaan Bernoulli 1. Rotameter Rotameter adalah alat yang mengukur tingkat aliran cair atau gas dalam tabung tertutup. Ini termasuk dalam kelas meter yang disebut variabel area meter, yang mengukur berbagai laju aliran luas penampang fluida yang bergerak melaluinya, menyebabkan beberapa efek yang dapat diukur. Sebuah rotameter terdiri dari tabung runcing, biasanya terbuat dari kaca, dengan pelampung di dalamnya yang didorong oleh aliran dan ditarik ke bawah oleh gravitasi. Pada tingkat aliran tinggi yang melalui float dan tabung, float akan terbawa dan mengambang keatas Float dibuat dalam beberapa bentuk, bentuk yang paling umum yaitu bulat dan elips agar dapat berputar secara vertikal ketika dilalui fluida. Gaya dan jarak angkat dari pelampung sebanding dengan laju aliran. Gaya angkat ini dihasilkan oleh tekanan diggerensial yang menekan pelampung hingga naik ke atas yang dinamakan area meter karena letak ketinggian pelampung itu bergantung pada luas bidang annulus diantara pelampung dan tabung gelas tirus itu. Pelampung akan naik dan menunjukkan pada skala pengukuran dengan satuan yang diketahui. Berbeda dengan orifice, venture dan nozzle, ketiga alat pengukur aliran fluida ini dalam alirannya melalui luas yang tetap dimana fluida mengalir, tetapi pada rotameter adalah pada tekanan yang tetap dengan aliran fluida yang berbeda-beda (variable).

4 Fluida mengalir ke atas melalui tabung gelas berisi float yang dapat bergerak dengan bebas. Untuk menunjukkan besarnya aliran fluida metering float naik ke atas, seperti terlihat pada gambar I. Kepala metering float menunjukkan angka 0, membuktikan bahwa valve yang terletak di bawah meteran ini belum terbuka. Rotameter bila dipasang pada pipa-pipa berukuran ¼ - 3 inci standard. Gambar I

5 Keuntungan penggunaan rotameter Sebuah rotameter tidak memerlukan tenaga atau bahan bakar eksternal, hanya menggunakan sifat-sifat yang ada pada fluida, dan juga gravitasi, untuk mengukur laju aliran. Sebuah rotameter juga memiliki perangkat yang relatif sederhana yang dapat diproduksi secara massal dari bahan murah, yang memungkinkan untuk digunakan secara luas. Kerugian penggunaan rotameter Karena menggunakan gravitasi, sebuah rotameter harus selalu berorientasi vertikal ke atas, dengan cairan yang mengalir ke atas. Karena ketergantungan pada kemampuan dari cairan atau gas untuk mengambang, keluaran dari rotameter tertentu hanya akan akurat untuk suatu zat. Rotameters biasanya memerlukan penggunaan kaca (atau bahan transparan lainnya), jika tidak, pengguna tidak dapat melihat mengambang. Rotameters tidak mudah diadaptasi untuk pembacaan oleh mesin; walaupun pengapung magnet yang mendorong pengikut di luar tabung yang tersedia.

6 Prinsip kerja Mula mula float berada pada posisi setimbang (angka nol pada scale line) menunjukkan bahwa tidak adanya gaya yang bekerja pada float, dengan demikian tidak ada fluida yang mengalir. Ketika terjadi aliran fluida berakibat pada naiknya float ke atas akibat gaya angkat dari fluida. Pembacaan tinggi float pada scale line sebanding dengan perubahan besarnya aliran yang terjadi. Teori dan Kalibrasi rotameter Untuk mengukur aliran fluida dalam rotameter harus diperhatikan kesetimbangan posisis dari float dalam rotameter. Posisi Float ditentukan oleh kesetimbangannya, yaitu oleh adanya : 1) Berat dari pada float 2) Gaya fluida terhadap float 3) Gaya tarik pada float Gaya (1) menuju ke bawah, gaya (2) dan (3) menuju ke atas.untuk itu dapat dihitung: F d g c = V f ρ f g V f ρ g..(1) Dimana : F d = gaya tarik, lb g = percepatan gravitasi 9.81 m/det 2 = ft/det 2 g c = faktor konversi Newtin, ft.lb/lb.det 2

7 V f = Volume float, ft 3 ρ f = density float, lb/ft 3 ρ = density fluida, lb/ft 3 Vf = m f. m f = massa dari float. ρ f F d g c = m f g (1 ρ ) ρ f Menghitung rate massa fluida : ) ½. D t ]...(2) w = X [ ( F d g c D f (F d g c ρ ) ½ μ D f Dimana : w = rate massa fluida, lb/det μ = viskositas fluida, lb/ft-det. X = Fungsi D t = diameter tabung, ft D f = diameter float, ft. Kalau persamaan (1) disubstitusikan ke dalam persamaan (2) w g c ) ½. D t ] D f [m f g ρ (1 ρ ) ] ½ μ D f ρ f = X [ ( F d Jika w / μ = X D f [m f g (1 ρ ) ] ½ ρ f

8 Dan [m f g (1 ρ ) ] ½ = Y ρ f Maka dapat dibuat plot untuk D t / D f yang tetap. Hubungan antara R r dan D t / D f kemudian digunakan untuk menghubungkan w dan R r. 2. Weir Weir adalah sebuah obstruksi yang dilalui cairan di dalam sebuah aliran terbuka. Aplikasinya banyak dipakai pada sistem pengolahan limbah, irigasi dan saluran pembuangan limbah. Pengukuran dapat dilakukan dengan mengukur kecepatan aliran dengan satuan yang umum yaitu gallon per menit (gpm) menjadi gallon per hari. Laju alir sebagai fungsi dari ketinggian head di atas cekung weir dan lebar bukaan (notch). Secara umum ada tiga bentuk weir notch yaitu segiempat (rectangular), segitiga ( V- notch) dan trapesium (cipoletti). Weir segiempat merupakan salah satu bentuk weir yang sudah lama digunakan karena bentuknya sederhana, konstruksinya mudah dan akurat. Weir segitiga mempunyai jangkauan kapasitas yang lebih besar dan praktis dibandingkan dengan bentuk weir lainya. Weir trapesium merupakan benutuk weir yang cukup banyak digunakan. Aliran fluida proposional dengan lebar dibawah cekungan weir trapesium Weir hanya dapat digunakan apabila liquida mengalir dalam channel terbuka, tidak dapat digunakan untuk liquida dalam pipa. Perhitungan pada aliran terbuka lebih rumit dari pada aliran dalam pipa dikarenakan: Bentuk penampang yang tidak teratur (terutama sungai) Sulit menentukan kekasaran (sungai berbatu sedangkan pipa tembaga licin) Kesulitan pengumpula data di lapangan Prinsip Kerja Pada umumnya pengukuran aliran pada saluran terbuka menggunakan weir (bendungan) dilengakpi dengan Vernier Height Gauge (pengukur perubahan ketinggian ) yang mempunyai suatu scale line (garis pembacaan). Mula mula posisi ujung Vernier Height Gauge tepat diatas permukaan aliran fluida dan scale line nya menunjukkan angka nol. Ketika aliran suatu fluida melalui weir mengalami peningkatan laju, maka ketinggian dari fluida tersebut meningkat. Ketinggian dari fluida akan terbaca pada Vernier Height Gauge sehingga laju alir

9 dari suatu fluida sebanding dengna ketinggian dari Vernier Height Gauge dengan beberapa faktor pembanding seperti kemiringan bukaan weir dan panjang puncak weir. Tipe aliran Tipe aliran pada saluran terbuka adalah: 1) Aliran mantap (steady flow) Perubahan volume terhadap waktu Perubahan kedalaman terhadap waktu Perubahan kecepatan terhadap waktu 2) Aliran merata (uniform flow) Besar dan arah kecepatan tetap terhadap jarak Aliran pada pipa dengan penampang sama Variabel fluida lain juga tetap 3) Aliran tidak merata (un uniform flow) Aliran pada pipa dengan penampang tidak merata Pengaruh pembendunga fluida lain juga tidak tetap Hidraulic jump Pada umumnya perhitungan pada saluran terbuka hanya digunakan pada aliran tetap dan debit air Q adalah Q = A.V Dimana : A adalah luas penampang melintang saluran (m 2 ) V adalah kecepatan rat- rata aliran (m/s) Dan debit disepanjang saluran dianggap sama dengan kata lain aliran bersifat kontinyu: Q = A 1.V 1 = A 2.V Magnetic Flowmeters Dasar Operasi

10 flowmeters elektromagnetik, juga dikenal sebagai magmeters, gunakan 'hukum Faradays dari induksi elektromagnetik untuk merasakan kecepatan aliran fluida. Faradays hukum menyatakan bahwa memindahkan bahan konduktif pada sudut kanan melalui medan magnet menginduksi tegangan sebanding dengan kecepatan dari konduktif material. Materi konduktif dalam kasus magmeter adalah cairan konduktif. Cairan itu harus elektrik konduktif, tetapi tidak magnetik Power generator / magmeters - koneksi apa? Jika kita pertimbangkan generator listrik atau takometer yang digunakan untuk pengukuran kecepatan, maka ini beroperasi pada prinsip yang sama. Elektrik fluida proses konduktif dasarnya sama dengan rotor dalam generator. Cairan melewati medan magnet yang disebabkan oleh kumparan yang ditempatkan di bagian pipa. Cairan proses disolasi dari pipa dengan lapisan yang sesuai, dalam kasus pipa logam, sehingga tegangan yang dihasilkan tidak hilang melalui pipa. Elektroda berada di pipa dan tegangan yang dihasilkan di elektroda ini yang berbanding lurus dengan kecepatan rata-rata cairan melewati medan magnet. Kumparan diperkuat dengan tegangan listrik ac atau dc berdenyut, sehingga akibatnya dan tegangan induksi resultan medan magnet merespon sesuai. Yang dihasilkan tegangan dilindungi dari gangguan, diperkuat dan diubah menjadi arus dc sinyal oleh pemancar adalah tegangan Line. variasi dicatat dengan sensing sirkuit. Gambar 5.32 Prinsip dari meteran elektromagnetik Magmeter The Keuntungan dari flowmeters magnetik adalah bahwa mereka tidak memiliki penghalang atau pembatasan mengalir, dan karena itu tidak ada penurunan tekanan dan tidak ada bagian

11 pindah ke aus. Mereka dapat menampung padatan dalam suspensi dan tidak memiliki tekanan penginderaan poin blok atas. The magnetik flowmeter pengukuran volume kurs pada suhu mengalir independen dari pengaruh viskositas,, tekanan kepadatan atau turbulensi. Lain keuntungan adalah bahwa banyak magmeters mampu mengukur aliran dalam arah baik. Kebanyakan industri cairan dapat diukur oleh flowmeters magnetik. Ini termasuk Asam, basa, air, dan larutan mengandung air. Namun, beberapa pengecualian yang paling kimia organik dan produk kilang yang memiliki konduktivitas mencukupi pengukuran. Juga zat murni, hidrokarbon dan gas tidak dapat diukur. Secara umum pipa harus penuh, meskipun dengan model kemudian, tingkat sensing mengambil faktor hal ini bila menghitung laju aliran suatu. flowmeters magnetik sangat akurat dan memiliki hubungan linear antara output dan debit. Atau, laju aliran dapat dikirim sebagai pulsa per satuan volume atau waktu. Keakuratan kebanyakan sistem flowmeter magnet adalah 1% dari pengukuran fullscale. Ini memperhitungkan baik meteran sendiri dan instrumen sekunder. Karena dari linearitas nya, akurasi pada tingkat aliran rendah melebihi dari perangkat seperti Tabung Venturi. The flowmeter magnetik dapat dikalibrasi dengan akurasi sebesar 0,5% dari skala penuh dan seluruh linier Seleksi dan Sizing - Umum Dalam sebagian besar aplikasi, meter ini berukuran ke pipa yang akan dipasang. Meskipun ini mungkin pendekatan paling sederhana, perlu untuk memastikan bahwa meter memenuhi persyaratan proses. Dua persyaratan utama adalah maksimum dan arus minimum, walaupun akurasi bisa faktor lain yang menentukan. Jika persyaratan tersebut tidak dapat dicapai, maka ukuran meter yang berbeda kepada pipa diperlukan. Dalam kondisi itu lebih umum bahwa meter harus dirampingkan sebagai pipa sering besar. Alasan lain untuk perampingan meter adalah untuk meningkatkan laju aliran melalui meter. Dalam aplikasi cairan dengan kandungan padatan, kecepatan aliran harus dipertahankan di atas tingkat tertentu, biasanya 3 m / detik, untuk mencegah build-up dan deposito. Ukuran dari magmeters dilakukan dari Teman nomographs produsen untuk menentukan sesuai diameter meter untuk laju aliran. Konduktivitas cairan dapat bervariasi dengan suhu. Perawatan harus diambil untuk memastikan kinerja cairan dalam aplikasi konduktivitas marjinal tidak dipengaruhi oleh suhu operasi. Kebanyakan cairan memiliki temperatur positif koefisien konduktivitas, namun koefisien negatif yang mungkin dalam beberapa cairan. Karena diameter flowtube menentukan kecepatan aliran, itu menjadi sangat pertimbangan penting. flowtube adalah ukuran untuk memberikan kecepatan antara 0,3 dan 9.1 m / detik.

12 Tabel 5.6 Sizing pedoman untuk jenis aplikasi Arus Pengukuran Instrumentasi untuk dan Proses Kontrol Otomatisasi Page 5,48 Technologies Copyright 2004 IDC Menghitung kecepatan: Informasi umum diketahui tentang laju aliran yang dibutuhkan dalam proses, dan dari kecepatan ini perlu ditentukan. Spesifikasi pabrikan akan memberikan sebuah Liter per menit untuk setiap faktor ukuran meter. Faktor Kecepatan = laju aliran dimana: Velocity = kecepatan aliran dalam m / detik Flow rate = Laju aliran aliran volumetrik dikenal dalam l / min Faktor = diperoleh dari tabel di bawah ini

13 Tabel 5.7 Menghitung laju alir Seleksi dan Sizing - Liners Prinsip pengoperasian magmeter membutuhkan generasi dari sebuah magnet lapangan, dan deteksi tegangan aliran. Jika pipa terbuat dari Bahan dengan sifat magnetik, maka ini akan mengganggu medan magnet dan ini efektif singkat sirkuit medan magnet. Demikian pula jika bagian dalam pipa konduktif, maka arus pendek akan elektroda digunakan untuk mendeteksi tegangan di seberang aliran. Perpipaan meter harus dibuat dari bahan non-magnetik seperti stainless steel untuk mencegah hubungan arus pendek dari medan magnet.

14 Lapisan perpipaan meter juga harus dilapisi dengan bahan isolasi untuk mencegah hubungan arus pendek dari medan listrik. liner itu harus dipilih sesuai aplikasi, terutama perlawanan itu harus berikut: - Kimia korosi - Erosi - Abrasi - Tekanan - Suhu Tabel 5.8 Umumnya menggunakan bahan flowmeter liner magnet Ringkasan karakteristik dari berbagai jalur: Teflon (PTFE):

15 - Banyak digunakan karena rating temperatur tinggi. - Anti-stick properti mengurangi masalah dengan build-up. - Menyetujui untuk lingkungan makanan dan minuman. - Tahan terhadap asam banyak dan basa. Neoprene - Ketahanan abrasi Bagus. - Kimia resistensi Bagus. Soft Karet - Relatif murah. - Sangat tahan terhadap abrasi. - Digunakan terutama untuk aplikasi lumpur. Hard karet - Murah. - Tujuan umum aplikasi. - Digunakan terutama untuk air dan lumpur lunak. Keramik - Tinggi abrasi perlawanan. - Sangat tahan korosi. - Temperatur tinggi rating. - Kurang mahal untuk pembuatan. - Juga cocok untuk aplikasi sanitasi. - Kuat tekan kuat, tapi kekuatan tarik miskin. - Rapuh. - Mei retak dengan perubahan suhu yang mendadak, terutama ke bawah. - Tidak bisa digunakan dengan asam pengoksidasi atau kaustik terkonsentrasi panas Teknik Instalasi Untuk operasi yang benar dari magmeter tersebut, pipa harus penuh. Hal ini umumnya dilakukan dengan mempertahankan backpressure cukup dari perpipaan hilir dan peralatan. Meter yang tersedia yang membuat tunjangan untuk masalah ini, tetapi lebih mahal dan khusus. Hal ini terutama masalah dalam sistem umpan gravitasi. Magmeters tidak sangat dipengaruhi oleh profil dari aliran, dan tidak terpengaruh oleh viskositas atau konsistensi cairan. Meskipun demikian disarankan bahwa meter dipasang dengan 5 diameter pipa lurus hulu dan 3 diameter lurus meter dari pipa hilir. Aplikasi yang membutuhkan pengurangan diameter pipa untuk instalasi meter, perlu untuk memungkinkan panjang ekstra mengurangi pipa. Hal ini juga merekomendasikan bahwa pada aplikasi yang mengurangi sudut tidak lebih besar dari 8 o, meskipun 'produsen data harus dicari.

16 Grounding adalah aspek penting ketika menginstal magmeters, dan Rekomendasi produsen harus dipatuhi. Rekomendasi tersebut akan memerlukan penggunaan menjalin tembaga antara flens pipa meter dan mengarah pada kedua ujung meter. Koneksi ini menyediakan jalur untuk arus menyimpang dan juga harus didasarkan ke titik grounding yang cocok. Magmeters dengan built in elektroda grounding menghilangkan masalah ini, sebagai landasan elektroda dihubungkan ke ground Khas Aplikasi Magmeters digunakan dalam banyak aplikasi karena kebanyakan cairan dan slurries cocok konduktor. Mereka juga yang pertama yang harus dipertimbangkan dalam korosif dan abrasive aplikasi. Mereka juga dapat digunakan untuk sangat laju alir rendah dan pipa kecil diameter Keuntungan - Tidak ada pembatasan mengalir. - Tidak kehilangan tekanan. - Tidak ada bagian yang bergerak. - Ketahanan yang baik terhadap erosi. - Independen viskositas,, tekanan kepadatan dan turbulensi. - Baik akurasi. - Bi-directional. - Rentang besar laju aliran dan diameter Kekurangan - Mahal. - Sebagian besar membutuhkan pipa penuh. - Terbatas untuk cairan konduktif Aplikasi Keterbatasan Seperti disebutkan sebelumnya, flowmeter magnetik terdiri dari baik tabung logam berlapis, biasanya stainless steel karena sifat magnetnya, atau non-logam tak bergaristabung. Masalah bisa timbul jika isolasi liners dan elektroda dari magnet flowmeter menjadi dilapisi dengan residu konduktif disimpan oleh fluida mengalir. Kesalahan tegangan dapat dirasakan jika lapisan menjadi konduktif. Mempertahankan tingkat aliran tinggi mengurangi kemungkinan terjadi ini. Namun, beberapa produsen tidak menyediakan magmeters dengan built in pembersih elektroda. Blok katup digunakan pada kedua sisi-tipe magmeters ac untuk menghasilkan nol mengalir dan mempertahankan pipa penuh untuk secara berkala memeriksa batas kalibrasi nol. Unit Dc tidak mempunyai kebutuhan ini. Ringkasan Magmeters tersedia dengan lapisan keramik dan mampu mengukur ultra rendah konduktivitas cairan turun ke 0,01 / cm as. Karena-mereka yang kurang konstruksi elektroda mereka hampir kebal terhadap efek build-up dan lapisan pada flowmeter yang liner. 5.7 Positif Pemindahan

17 Positif mengukur laju aliran perpindahan meter dengan berulang kali melewati yang dikenal kuantitas cairan dari sisi tekanan rendah ke tinggi dari perangkat dalam pipa. The beberapa kali kuantitas yang dikenal dilewatkan memberikan informasi tentang totalized mengalir. Tingkat di mana ini dilewatkan adalah laju aliran volumetrik. Karena mereka lulus kuantitas diketahui, mereka adalah ideal untuk fluida batch blending, tertentu dan transfer tahanan aplikasi. Mereka memberikan informasi yang sangat akurat dan biasanya digunakan untuk produksi dan tujuan akuntansi Rotary baling-baling Spring dimuat slide baling-baling masuk dan keluar dari saluran dalam sebuah rotor sehingga mereka membuat konstan kontak dengan dinding silinder eksentrik. Ketika rotor berubah, yang dikenal volume cairan yang terperangkap antara dua baling-baling dan dinding luar. Tingkat aliran berdasarkan volume per putaran. Gambar 5.33 Rotating meter baling-baling Jenis piston cocok untuk secara akurat mengukur volume kecil dan tidak dipengaruhi oleh viskositas. Keterbatasan dengan perangkat ini adalah akibat kebocoran dan tekanan rugi. Aplikasi khas Jenis meter digunakan secara luas di industri perminyakan untuk cairan seperti metering bensin dan minyak mentah. Keuntungan - Akal akurasi 0,1%. - Cocok untuk layanan suhu tinggi, sampai 180 o C. - Tekanan sampai 7Mpa.

18 Kekurangan - Cocok untuk cairan yang bersih saja. Lobed impeller Jenis meter menggunakan dua impeller lobed, yang diarahkan dan menyatu untuk memutar di arah yang berlawanan di dalam kandang. Sebuah volume diketahui cairan yang ditransfer untuk setiap revolusi. Gambar 5,34 Rotating meter lobus Aplikasi khas Meter impeller lobed sering digunakan dengan gas. Keuntungan - Tekanan operasi Tinggi, sampai 8Mpa. - Temperatur yang tinggi, sampai dengan 200 o C. Kekurangan - Miskin akurasi pada laju alir yang rendah. - Berukuran besar dan berat. - Mahal meter gear Oval Dua gigi oval yang intermeshed dan perangkap cairan antara mereka dan luar dinding perangkat. Roda gigi oval memutar karena tekanan dari fluida dan hitungan revolusi menentukan volume cairan yang bergerak melalui perangkat.

19 Gambar 5.35 perpindahan Positif meter mengukur laju aliran volumetrik langsung dengan membagi suatu dialirkan ke segmen yang berbeda volume diketahui, segmen menghitung dan mengalikan dengan volume setiap segmen. Viskositas fluida dapat mempengaruhi kebocoran, atau aliran slip. Jika meter ini dikalibrasi pada cairan tertentu, ia akan membaca sedikit lebih tinggi harus viskositas meningkat. Desain baru dari jenis servomotors menggunakan meter untuk menggerakkan roda gigi. Ini menghilangkan penurunan tekanan di meter dan juga gaya yang dibutuhkan untuk drive gigi. Hal ini menghilangkan kekuatan, yang menyebabkan aliran slip. Ini terutama berlaku untuk meter berukuran lebih kecil dan secara signifikan meningkatkan ketepatan arus rendah. Keuntungan - Akurasi tinggi 0,25% - Tekanan operasi Tinggi, sampai 10MPa - Temperatur yang tinggi, sampai 300 o C - Wide berbagai bahan konstruksi Kekurangan - Pulsations disebabkan oleh tindakan drive alternatif ELINS Instrumentasi Senin, 13 Desember 2010 Flow Measurement (BAGIAN III) Pemecahan Masalah Salah satu yang paling umum disebabkan ketidakakuratan dalam flowmeters tekanan diferensial tidak mengizinkan pipa lurus cukup. Ketika aliran material pendekatan dan melewati beberapa perubahan pada pipa pusaran kecil terbentuk dalam aliran aliran. Ini pusaran dilokalisasi daerah kecepatan tinggi dan tekanan rendah dan dapat mulai membentuk hulu perubahan dan menghilang di bagian hilir. flowmeter sensor mendeteksi perubahan tekanan dan akibatnya menghasilkan menentu atau tidak akurat bacaan untuk laju alir.

20 5.3 Channel Open Arus Pengukuran Perangkat utama yang digunakan dalam pengukuran aliran saluran terbuka adalah bendung dan flumes bendung Bendung bukaan di atas sebuah bendungan atau reservoir yang memungkinkan untuk aliran cairan, dan memungkinkan pengukuran aliran. Dengan karakteristik bendung diketahui, aliran umumnya ditentukan oleh ketinggian cairan dalam bendung. Ada dua bendung dasar - batang dan V-takik. Rectangular Ada tiga jenis ambang tajam persegi panjang: 1. dinding vertikal dengan dasar datar untuk membentuk pembukaan petak dalam saluran 2. Buka bendung yang membentang lebar saluran 3. Bendung Cippoletti, telah kontraksi akhirnya ditetapkan pada sudut 04:01 V-Notch bendung V-notch umumnya pelat logam yang mengandung lekukan berbentuk V. Sudut dari V dapat bervariasi tetapi yang paling umum adalah untuk derajat 30, 60 dan 90. bendung V-notch digunakan untuk laju aliran yang lebih rendah daripada yang akan diukur oleh persegi panjang bendung.

21 Figure 5.16 Keuntungan - Wikipedia operasi. - Baik Rangeability (untuk mendeteksi aliran tinggi dan rendah). Kekurangan - Tekanan rugi. - Akurasi dari sekitar 2%. Aplikasi Keterbatasan Ada kehilangan tekanan tinggi dipulihkan dengan bendung, yang mungkin tidak menjadi masalah dalam sebagian besar aplikasi. Namun dengan pengoperasian bendung, diperlukan bahwa membersihkan aliran bendung pada saat keberangkatan. Jika cairan tidak bebas mengalir dan ada kembali tekanan menghalangi aliran bebas, maka tingkat atas bendung terpengaruh dan karenanya pengukuran tingkat dan aliran.

22 Figure 5.17 Ringkasan Dalam pengukuran bendung, cairan tidak harus pergi ke sisi bendung jika akurasi adalah dipertahankan. Semua bendung menghasilkan beberapa kerugian head sebagai cairan jatuh bebas. flume adalah pilihan yang lebih baik ketika kerugian head masalah

BAB II LANDASAN TEORI. tidak terdefinisi. Standar tersebut dapat berupa barang yang nyata, dengan syarat

BAB II LANDASAN TEORI. tidak terdefinisi. Standar tersebut dapat berupa barang yang nyata, dengan syarat BAB II LANDASAN TEORI II. 1. Teori Pengukuran II.1.1. Pengertian Pengukuran Pengukuran adalah proses menetapkan standar untuk setiap besaran yang tidak terdefinisi. Standar tersebut dapat berupa barang

Lebih terperinci

Rotameter adalah suatu alat ukur yang mengukur laju aliran berupa cairan atau gas dalam tabung tertutup.

Rotameter adalah suatu alat ukur yang mengukur laju aliran berupa cairan atau gas dalam tabung tertutup. 12/10/2014 1 DEFINISI Rotameter adalah suatu alat ukur yang mengukur laju aliran berupa cairan atau gas dalam tabung tertutup. 12/10/2014 2 CODE DAN STANDARD ASME MFC-18M, Measurement of Fluid Flow Using

Lebih terperinci

Pengelompokan. Alat Ukur Laju Alir. Courtesy of Pertamina. 1. Differential Pressure. 2. Variable Area

Pengelompokan. Alat Ukur Laju Alir. Courtesy of Pertamina. 1. Differential Pressure. 2. Variable Area Pengelompokan 1. Differential Pressure Alat Ukur Laju Alir Courtesy of Pertamina Orifice Venturi Tube Flow Nozzle Pitot Tube Pitot Tube (Averaging) Anubar Elbow Taps Wedge V-Cone Dall Tube 2. Variable

Lebih terperinci

BAB II PENGUKURAN ALIRAN. Pengukuran adalah proses menetapkan standar untuk setiap besaran yang

BAB II PENGUKURAN ALIRAN. Pengukuran adalah proses menetapkan standar untuk setiap besaran yang BAB II PENGUKURAN ALIRAN II.1. PENGERTIAN PENGUKURAN Pengukuran adalah proses menetapkan standar untuk setiap besaran yang tidak terdefinisi. Standar tersebut dapat berupa barang yang nyata, dengan syarat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dapat dilakukan berdasarkan persamaan kontinuitas yang mana prinsif dasarnya

BAB II LANDASAN TEORI. dapat dilakukan berdasarkan persamaan kontinuitas yang mana prinsif dasarnya BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengukuran Laju Aliran Fluida dapat dilakukan berdasarkan persamaan kontinuitas yang mana prinsif dasarnya berasal dari hukum kekekalan massa seperti yang terlihat pada Gambar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Teknologi dispenser semakin meningkat seiring perkembangan jaman. Awalnya hanya menggunakan pemanas agar didapat air dengan temperatur hanya hangat dan panas menggunakan heater, kemudian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pompa Pompa adalah peralatan mekanis yang digunakan untuk menaikkan cairan dari dataran rendah ke dataran tinggi atau untuk mengalirkan cairan dari daerah bertekanan

Lebih terperinci

Pengenalan Alat alat instrumen di dunia industri. Disusun oleh:rizal Agustian T NPM:

Pengenalan Alat alat instrumen di dunia industri. Disusun oleh:rizal Agustian T NPM: Pengenalan Alat alat instrumen di dunia industri Disusun oleh:rizal Agustian T NPM:3335101322 Makna kata instrumen sendiri adalah alat-alat dan piranti (device) yang dipakai untuk pengukuran dan pengendalian

Lebih terperinci

Alat ukur aliran sangat diperlukan dalam industri oil, bahan kimia, bahan makanan, air, pengolahan limbah, dll.

Alat ukur aliran sangat diperlukan dalam industri oil, bahan kimia, bahan makanan, air, pengolahan limbah, dll. BAB III. ALAT UKUR ALIRAN FLUIDA LEARNING OUTCOME Bab III ini adalah mahasiswa diharapkan dapat:. memahami jenis dan prinsip kerja alat ukur aliran,. melakukan analisis kuantitatif pada alat ukur aliran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. turbulen, laminar, nyata, ideal, mampu balik, tak mampu balik, seragam, tak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. turbulen, laminar, nyata, ideal, mampu balik, tak mampu balik, seragam, tak BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Aliran Aliran dapat diklasifikasikan (digolongkan) dalam banyak jenis seperti: turbulen, laminar, nyata, ideal, mampu balik, tak mampu balik, seragam, tak seragam, rotasional,

Lebih terperinci

PENERAPAN KONSEP FLUIDA PADA MESIN PERKAKAS

PENERAPAN KONSEP FLUIDA PADA MESIN PERKAKAS PENERAPAN KONSEP FLUIDA PADA MESIN PERKAKAS 1. Dongkrak Hidrolik Dongkrak hidrolik merupakan salah satu aplikasi sederhana dari Hukum Pascal. Berikut ini prinsip kerja dongkrak hidrolik. Saat pengisap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mesin Fluida Mesin fluida adalah mesin yang berfungsi untuk mengubah energi mekanis poros menjadi energi potensial fluida, atau sebaliknya mengubah energi fluida (energi potensial

Lebih terperinci

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Fisika Tahun Ajaran 2017/2018. Departemen Fisika - Wardaya College

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Fisika Tahun Ajaran 2017/2018. Departemen Fisika - Wardaya College Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer Mata Pelajaran Fisika Tahun Ajaran 2017/2018-1. Hambatan listrik adalah salah satu jenis besaran turunan yang memiliki satuan Ohm. Satuan hambatan jika

Lebih terperinci

9. Dari gambar berikut, turunkan suatu rumus yang dikenal dengan rumus Darcy.

9. Dari gambar berikut, turunkan suatu rumus yang dikenal dengan rumus Darcy. SOAL HIDRO 1. Saluran drainase berbentuk empat persegi panjang dengan kemiringan dasar saluran 0,015, mempunyai kedalaman air 0,45 meter dan lebar dasar saluran 0,50 meter, koefisien kekasaran Manning

Lebih terperinci

5. Turbine Meters. 4. Magnetic Meters. Magnetic Meters. Magnetic Meters. Magnetic Meters. Prinsip Operasi. Spesifikasi Umum. Kelebihan & Kekurangan

5. Turbine Meters. 4. Magnetic Meters. Magnetic Meters. Magnetic Meters. Magnetic Meters. Prinsip Operasi. Spesifikasi Umum. Kelebihan & Kekurangan 4. Prinsip kerja flowmeter jenis ini didasarkan pada hukum induksi elektromagnetik (Faraday s Low), yaitu bila suatu fluida konduktif elektrik melewati pipa tranducer, maka fluida akan bekerja sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pompa Sentrifugal Pompa sentrifugal adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan

Lebih terperinci

I. TUJUAN PRINSIP DASAR

I. TUJUAN PRINSIP DASAR I. TUJUAN 1. Menentukan debit teoritis (Q teoritis ) dari venturimeter dan orificemeter 2. Menentukan nilai koefisien discharge (C d ) dari venturimeter dan orificemeter. II. PRINSIP DASAR Prinsip dasar

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK KIMIA IV DINAMIKA PROSES PADA SISTEM PENGOSONGAN TANGKI. Disusun Oleh : Zeffa Aprilasani NIM :

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK KIMIA IV DINAMIKA PROSES PADA SISTEM PENGOSONGAN TANGKI. Disusun Oleh : Zeffa Aprilasani NIM : LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK KIMIA IV DINAMIKA PROSES PADA SISTEM PENGOSONGAN TANGKI Disusun Oleh : Zeffa Aprilasani NIM : 2008430039 Fakultas Teknik Kimia Universitas Muhammadiyah Jakarta 2011 PENGOSONGAN

Lebih terperinci

BAB II. 2.1 Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohydro. lebih kecil. Menggunakan turbin, generator yang kecil yang sama seperti halnya PLTA.

BAB II. 2.1 Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohydro. lebih kecil. Menggunakan turbin, generator yang kecil yang sama seperti halnya PLTA. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohydro Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohydro atau biasa disebut PLTMH adalah pembangkit listrik tenaga air sama halnya dengan PLTA, hanya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Dasar Teori Pompa Sentrifugal 2.1.1. Definisi Pompa Sentrifugal Pompa sentrifugal adalah suatu mesin kinetis yang mengubah energi mekanik menjadi energi fluida menggunakan

Lebih terperinci

BAB FLUIDA A. 150 N.

BAB FLUIDA A. 150 N. 1 BAB FLUIDA I. SOAL PILIHAN GANDA Jika tidak diketahui dalam soal, gunakan g = 10 m/s 2, tekanan atmosfer p 0 = 1,0 x 105 Pa, dan massa jenis air = 1.000 kg/m 3. dinyatakan dalam meter). Jika tekanan

Lebih terperinci

FISIKA IPA SMA/MA 1 D Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah.

FISIKA IPA SMA/MA 1 D Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah. 1 D49 1. Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah. Hasil pengukuran adalah. A. 4,18 cm B. 4,13 cm C. 3,88 cm D. 3,81 cm E. 3,78 cm 2. Ayu melakukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian pompa Pompa adalah alat untuk memindahkan fluida dari tempat satu ketempat lainnya yang bekerja atas dasar mengkonversikan energi mekanik menjadi energi kinetik.

Lebih terperinci

PRINSIP KERJA, CARA KERJA DAN PENERAPAN APLIKASI TRANSFORMATOR DIFFERENSIAL TUGAS PENGUKURAN TEKNIK KELOMPOK IV

PRINSIP KERJA, CARA KERJA DAN PENERAPAN APLIKASI TRANSFORMATOR DIFFERENSIAL TUGAS PENGUKURAN TEKNIK KELOMPOK IV PRINSIP KERJA, CARA KERJA DAN PENERAPAN APLIKASI TRANSFORMATOR DIFFERENSIAL TUGAS PENGUKURAN TEKNIK KELOMPOK IV 1. Torang Ridho S 0806368906 2. Deni Mulia Noventianus 0906604722 3. Mohammad Adiwirabrata

Lebih terperinci

Gambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor.

Gambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor. 7 Gambar Sistem kalibrasi dengan satu sensor. Besarnya debit aliran diukur dengan menggunakan wadah ukur. Wadah ukur tersebut di tempatkan pada tempat keluarnya aliran yang kemudian diukur volumenya terhadap

Lebih terperinci

PERTEMUAN VII KINEMATIKA ZAT CAIR

PERTEMUAN VII KINEMATIKA ZAT CAIR PERTEMUAN VII KINEMATIKA ZAT CAIR PENGERTIAN Kinematika aliran mempelajari gerak partikel zat cair tanpa meninjau gaya yang menyebabkan gerak tersebut. Macam Aliran 1. Invisid dan viskos 2. Kompresibel

Lebih terperinci

PENGANTAR SISTEM PENGUKURAN

PENGANTAR SISTEM PENGUKURAN PENGANTAR SISTEM PENGUKURAN Teknik pengukuran telah berperan penting sejak awal peradaban manusia, ketika pertama kali digunakan untuk mengatur transfer barang dalam perdagangan barter agar terjadi pertukaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1. MESIN-MESIN FLUIDA Mesin fluida adalah mesin yang berfungsi untuk mengubah energi mekanis poros menjadi energi potensial atau sebaliknya mengubah energi fluida (energi potensial

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sebagai Sumber angin telah dimanfaatkan oleh manusaia sejak dahulu, yaitu untuk transportasi, misalnya perahu layar, untuk industri dan pertanian, misalnya kincir angin untuk

Lebih terperinci

BAB I PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS

BAB I PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS BAB I PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS 1.1 Pendahuluan 1.1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembang teknologi yang semakin maju, banyak diciptakan peralatan peralatan yang inovatif serta tepat guna. Dalam

Lebih terperinci

PENERAAN ALAT UKUR LAJU ALIR FLUIDA

PENERAAN ALAT UKUR LAJU ALIR FLUIDA PENERAAN ALAT UKUR LAJU ALIR FLUIDA I. TUJUAN PERCOBAAN Tujuan percobaan ini adalah membuat kurva baku hubungan antara tinggi pelampung dalam rotameter cairan dengan laju alir air dan kurva baku hubungan

Lebih terperinci

PENGERTIAN HIDROLIKA

PENGERTIAN HIDROLIKA HYDRAULICS PENGERTIAN HIDROLIKA Hidrolika : ilmu yang menyangkut berbagai gerak dan keadaan kesetimbangan zat cair dan pemanfaatannya untuk melakukan suatu kerja. Hidrostatika memiliki prinsip bahwa dalam

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PEMBUATAN DAN PERAKITAN ALAT Pembuatan alat dilakukan berdasarkan rancangan yang telah dilakukan. Gambar rancangan alat secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 5.1. 1 3

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Panduan Manual. Alat Peraga PLTMH Dengan Turbin Pelton. 1. Bagian Bagian Alat. Gambar 1.1 Bagian Alat. Keterangan gambar:

LAMPIRAN. Panduan Manual. Alat Peraga PLTMH Dengan Turbin Pelton. 1. Bagian Bagian Alat. Gambar 1.1 Bagian Alat. Keterangan gambar: LAMPIRAN Panduan Manual Alat Peraga PLTMH Dengan Turbin Pelton 1. Bagian Bagian Alat Gambar 1.1 Bagian Alat Keterangan gambar: 1. Turbin Pelton 2. Rumah Turbin 3. Bagian Display 4. Pompa Air 5. Sensor

Lebih terperinci

Rumus Minimal. Debit Q = V/t Q = Av

Rumus Minimal. Debit Q = V/t Q = Av Contoh Soal dan tentang Fluida Dinamis, Materi Fisika kelas 2 SMA. Mencakup debit, persamaan kontinuitas, Hukum Bernoulli dan Toricelli dan gaya angkat pada sayap pesawat. Rumus Minimal Debit Q = V/t Q

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi Fluida

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi Fluida BAB II DASAR TEORI 2.1 Definisi Fluida Fluida dapat didefinisikan sebagai zat yang berubah bentuk secara kontinu bila terkena tegangan geser. Fluida mempunyai molekul yang terpisah jauh, gaya antarmolekul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan utama dalam sektor industri, energi, transportasi, serta dibidang

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan utama dalam sektor industri, energi, transportasi, serta dibidang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proses pemanasan atau pendinginan fluida sering digunakan dan merupakan kebutuhan utama dalam sektor industri, energi, transportasi, serta dibidang elektronika. Sifat

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA

MODUL PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA MODUL PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA LABORATORIUM TEKNIK SUMBERDAYA ALAM dan LINGKUNGAN JURUSAN KETEKNIKAN PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2013 MATERI I KALIBRASI SEKAT UKUR

Lebih terperinci

BAB II ALIRAN FLUIDA DALAM PIPA. beberapa sifat yang dapat digunakan untuk mengetahui berbagai parameter pada

BAB II ALIRAN FLUIDA DALAM PIPA. beberapa sifat yang dapat digunakan untuk mengetahui berbagai parameter pada BAB II ALIRAN FLUIDA DALAM PIPA.1 Sifat-Sifat Fluida Fluida merupakan suatu zat yang berupa cairan dan gas. Fluida memiliki beberapa sifat yang dapat digunakan untuk mengetahui berbagai parameter pada

Lebih terperinci

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1)

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1) MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1) 1. 1. SISTEM TENAGA LISTRIK 1.1. Elemen Sistem Tenaga Salah satu cara yang paling ekonomis, mudah dan aman untuk mengirimkan energi adalah melalui

Lebih terperinci

UN SMA IPA Fisika 2015

UN SMA IPA Fisika 2015 UN SMA IPA Fisika 2015 Latihan Soal - Persiapan UN SMA Doc. Name: UNSMAIPA2015FIS999 Doc. Version : 2015-10 halaman 1 01. Gambar berikut adalah pengukuran waktu dari pemenang lomba balap motor dengan menggunakan

Lebih terperinci

FLUIDA. Standar Kompetensi : 8. Menerapkan konsep dan prinsip pada mekanika klasik sistem kontinu (benda tegar dan fluida) dalam penyelesaian masalah.

FLUIDA. Standar Kompetensi : 8. Menerapkan konsep dan prinsip pada mekanika klasik sistem kontinu (benda tegar dan fluida) dalam penyelesaian masalah. Nama :... Kelas :... FLUIDA Standar Kompetensi : 8. Menerapkan konsep dan prinsip pada mekanika klasik sistem kontinu (benda tegar dan fluida) dalam penyelesaian masalah. Kompetensi dasar : 8.. Menganalisis

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI ALAT UJI DAN PROSEDUR PENGUJIAN

BAB III DESKRIPSI ALAT UJI DAN PROSEDUR PENGUJIAN BAB III DESKRIPSI ALAT UJI DAN PROSEDUR PENGUJIAN 3.1. Rancangan Alat Uji Pada penelitian ini alat uji dirancang sendiri berdasarkan dasar teori dan pengalaman dari penulis. Alat uji ini dirancang sebagai

Lebih terperinci

LATIHAN UJIAN NASIONAL

LATIHAN UJIAN NASIONAL LATIHAN UJIAN NASIONAL 1. Seorang siswa menghitung luas suatu lempengan logam kecil berbentuk persegi panjang. Siswa tersebut menggunakan mistar untuk mengukur panjang lempengan dan menggunakan jangka

Lebih terperinci

MODUL- 2. HIDRODINAMIKA Kode : IKK.365 Materi Belajar -2

MODUL- 2. HIDRODINAMIKA Kode : IKK.365 Materi Belajar -2 MODUL- 2. HIDRODINAMIKA Kode : IKK.365 Materi Belajar -2 Pendidikan S1 Pemintan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Industri Program Studi Imu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Ilmu Kesehatan Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hidrodinamika 2.1.1 Definisi Hidrodinamika Hidrodinamika merupakan salah satu cabang ilmu yang berhubungan dengan gerak liquid atau lebih dikhususkan pada gerak air. Skala

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN USTAKA 2.1. engertian Dasar Tentang Turbin Air Kata turbin ditemukan oleh seorang insinyur yang bernama Claude Bourdin pada awal abad 19, yang diambil dari terjemahan bahasa latin dari

Lebih terperinci

BAB II PRINSIP-PRINSIP DASAR HIDRAULIK

BAB II PRINSIP-PRINSIP DASAR HIDRAULIK BAB II PRINSIP-PRINSIP DASAR HIDRAULIK Dalam ilmu hidraulik berlaku hukum-hukum dalam hidrostatik dan hidrodinamik, termasuk untuk sistem hidraulik. Dimana untuk kendaraan forklift ini hidraulik berperan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Prinsip Dasar Hidrolik Hidrolika adalah ilmu yang menyangkut berbagai gerak dan keadaan keseimbangan zat cair. Pada penggunaan secara tekni szat cair dalam industri, hidrolika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pompa viskositas tinggi digunakan untuk memindahkan cairan

BAB I PENDAHULUAN. Pompa viskositas tinggi digunakan untuk memindahkan cairan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pompa viskositas tinggi digunakan untuk memindahkan cairan yang memiliki kekentalan (viskositas) yang tinggi dari tempat satu ke tempat yang lain. Ada berbagai

Lebih terperinci

(Indra Wibawa D.S. Teknik Kimia. Universitas Lampung) POMPA

(Indra Wibawa D.S. Teknik Kimia. Universitas Lampung) POMPA POMPA Kriteria pemilihan pompa (Pelatihan Pegawai PUSRI) Pompa reciprocating o Proses yang memerlukan head tinggi o Kapasitas fluida yang rendah o Liquid yang kental (viscous liquid) dan slurrie (lumpur)

Lebih terperinci

MODUL KULIAH : MEKANIKA FLUIDA DAN HIROLIKA

MODUL KULIAH : MEKANIKA FLUIDA DAN HIROLIKA MODUL KULIAH : MEKANIKA FLUIDA DAN SKS : 3 HIROLIKA Oleh : Acep Hidayat,ST,MT. Jurusan Teknik Perencanaan Fakultas Teknik Perencanaan dan Desain Universitas Mercu Buana Jakarta 2011 MODUL 12 HUKUM KONTINUITAS

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. membandingkan tersebut tiada lain adalah pekerjaan pengukuran atau mengukur.

BAB II LANDASAN TEORI. membandingkan tersebut tiada lain adalah pekerjaan pengukuran atau mengukur. BAB II LANDASAN TEORI II.I. Pengenalan Alat Ukur. Pengukuran merupakan suatu aktifitas dan atau tindakan membandingkan suatu besaran yang belum diketahui nilainya atau harganya terhadap besaran lain yang

Lebih terperinci

BAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA

BAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA BAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA Untuk mendapatkan koefisien gesek dari saluran pipa berpenampang persegi, nilai penurunan tekanan (pressure loss), kekasaran pipa dan beberapa variabel

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 9 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Umum Dengan semakin berkembangnya teknologi saat ini dan perkembangan itu meliputi para pelaku usaha didunia industri untuk membuat produk yang lebih modern dan ramah lingkungan.

Lebih terperinci

Soal SBMPTN Fisika - Kode Soal 121

Soal SBMPTN Fisika - Kode Soal 121 SBMPTN 017 Fisika Soal SBMPTN 017 - Fisika - Kode Soal 11 Halaman 1 01. 5 Ketinggian (m) 0 15 10 5 0 0 1 3 5 6 Waktu (s) Sebuah batu dilempar ke atas dengan kecepatan awal tertentu. Posisi batu setiap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Motor Arus Searah Sebuah mesin yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanik dikenal sebagai motor arus searah. Cara kerjanya berdasarkan prinsip, sebuah konduktor

Lebih terperinci

Rumus bilangan Reynolds umumnya diberikan sebagai berikut:

Rumus bilangan Reynolds umumnya diberikan sebagai berikut: Dalam mekanika fluida, bilangan Reynolds adalah rasio antara gaya inersia (vsρ) terhadap gaya viskos (μ/l) yang mengkuantifikasikan hubungan kedua gaya tersebut dengan suatu kondisi aliran tertentu. Bilangan

Lebih terperinci

Fisika Ujian Akhir Nasional Tahun 2003

Fisika Ujian Akhir Nasional Tahun 2003 Fisika Ujian Akhir Nasional Tahun 2003 UAN-03-01 Perhatikan tabel berikut ini! No. Besaran Satuan Dimensi 1 Momentum kg. ms 1 [M] [L] [T] 1 2 Gaya kg. ms 2 [M] [L] [T] 2 3 Daya kg. ms 3 [M] [L] [T] 3 Dari

Lebih terperinci

JENIS JENIS FIELD INSTRUMENT. ditulis oleh Rekayasa Listrik - 21 December 2014

JENIS JENIS FIELD INSTRUMENT. ditulis oleh Rekayasa Listrik - 21 December 2014 JENIS JENIS FIELD INSTRUMENT ditulis oleh Rekayasa Listrik - 21 December 2014 Level Meter Level meter berfungsi untuk mengetahui tingkat ketinggian suatu fluida di dalam sebuah tangki, cara mengukur level

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PENGUJIAN

BAB III SISTEM PENGUJIAN BAB III SISTEM PENGUJIAN 3.1 KONDISI BATAS (BOUNDARY CONDITION) Sebelum memulai penelitian, terlebih dahulu ditentukan kondisi batas yang akan digunakan. Diasumsikan kondisi smoke yang mengalir pada gradien

Lebih terperinci

Pembangkit Listrik Tenaga Air. BY : Sulistiyono

Pembangkit Listrik Tenaga Air. BY : Sulistiyono Pembangkit Listrik Tenaga Air BY : Sulistiyono Pembangkit listrik tenaga air Tenaga air bahasa Inggris: 'hydropower' adalah energi yang diperoleh dari air yang mengalir. Air merupakan sumber energi yang

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan Tempat Penelitian. Alat dan Bahan Penelitian. Prosedur Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan Tempat Penelitian. Alat dan Bahan Penelitian. Prosedur Penelitian METODOLOGI PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan Januari hingga November 2011, yang bertempat di Laboratorium Sumber Daya Air, Departemen Teknik Sipil dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II PENDAHULUAN BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Bakar Bensin Motor bakar bensin adalah mesin untuk membangkitkan tenaga. Motor bakar bensin berfungsi untuk mengubah energi kimia yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB II TEGANGAN TINGGI. sehingga perlu penjelasan khusus mengenai pengukuran ini. Ada tiga jenis tegangan

BAB II TEGANGAN TINGGI. sehingga perlu penjelasan khusus mengenai pengukuran ini. Ada tiga jenis tegangan BAB II TEGANGAN TINGGI 2.1 Umum Pengukuran tegangan tinggi berbeda dengan pengukuran tegangan rendah, sehingga perlu penjelasan khusus mengenai pengukuran ini. Ada tiga jenis tegangan tinggi yang akan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.. Dasar Teori Pompa Sentrifugal... Definisi Pompa Sentrifugal Pompa sentrifugal adalah suatu mesin kinetis yang mengubah energi mekanik menjadi energi fluida menggunakan gaya sentrifugal.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Prinsip Kerja Pompa Hidram Prinsip kerja hidram adalah pemanfaatan gravitasi dimana akan menciptakan energi dari hantaman air yang menabrak faksi air lainnya untuk mendorong ke

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pompa Pompa adalah suatu peralatan mekanis yang digerakkan oleh tenaga penggerak dan digunakan untuk memindahkan cairan (fluida) dari suatu tempat ke tempat lain yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENGERTIAN SPEED LIMITER Kecepatan tinggi merupakan salah satu faktor utama penyebab kecelakaan lalu-lintas darat. Disisi lain banyak perusahaan otomotif yang saling berlomba

Lebih terperinci

PENGUKURAN VISKOSITAS. Review Viskositas 3/20/2013 RINI YULIANINGSIH. Newtonian. Non Newtonian Power Law

PENGUKURAN VISKOSITAS. Review Viskositas 3/20/2013 RINI YULIANINGSIH. Newtonian. Non Newtonian Power Law PENGUKURAN VISKOSITAS RINI YULIANINGSIH Review Viskositas Newtonian Non Newtonian Power Law yz = 0 + k( yz ) n Model Herschel-Bulkley ( yz ) 0.5 = ( 0 ) 0.5 + k( yz ) 0.5 Model Casson Persamaan power law

Lebih terperinci

PROSEDUR MOBILISASI DAN PEMASANGAN PIPA AIR MINUM SUPLEMEN MODUL SPAM PERPIPAAN BERBASIS MASYARAKAT DENGAN POLA KKN TEMATIK

PROSEDUR MOBILISASI DAN PEMASANGAN PIPA AIR MINUM SUPLEMEN MODUL SPAM PERPIPAAN BERBASIS MASYARAKAT DENGAN POLA KKN TEMATIK PROSEDUR MOBILISASI DAN PEMASANGAN PIPA AIR MINUM SUPLEMEN MODUL SPAM PERPIPAAN BERBASIS MASYARAKAT DENGAN POLA KKN TEMATIK A. DEFINISI - Pengangkutan Pekerjaan pemindahan pipa dari lokasi penumpukan ke

Lebih terperinci

INDUSTRI PENGOLAHAN BATUBARA

INDUSTRI PENGOLAHAN BATUBARA (Indra Wibawa Dwi Sukma_Teknik Kimia_Universitas Lampung) 1 INDUSTRI PENGOLAHAN BATUBARA Adapun berikut ini adalah flowsheet Industri pengolahan hasil tambang batubara. Gambar 1. Flowsheet Industri Pengolahan

Lebih terperinci

Ciri dari fluida adalah 1. Mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah

Ciri dari fluida adalah 1. Mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah Fluida adalah zat aliar, atau dengan kata lain zat yang dapat mengalir. Ilmu yang mempelajari tentang fluida adalah mekanika fluida. Fluida ada 2 macam : cairan dan gas. Ciri dari fluida adalah 1. Mengalir

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1 Penampang kumparan rotor dari atas.[4] permukaan rotor, seperti pada gambar 2.2, saat berada di daerah kutub dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1 Penampang kumparan rotor dari atas.[4] permukaan rotor, seperti pada gambar 2.2, saat berada di daerah kutub dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Motor DC 2.1.1. Prinsip Kerja Motor DC Motor listrik adalah mesin dimana mengkonversi energi listrik ke energi mekanik. Jika rotor pada mesin berotasi, sebuah tegangan akan

Lebih terperinci

Panas berpindah dari objek yang bersuhu lebih tinggi ke objek lain yang bersuhu lebih rendah Driving force perbedaan suhu Laju perpindahan = Driving

Panas berpindah dari objek yang bersuhu lebih tinggi ke objek lain yang bersuhu lebih rendah Driving force perbedaan suhu Laju perpindahan = Driving PERPINDAHAN PANAS Panas berpindah dari objek yang bersuhu lebih tinggi ke objek lain yang bersuhu lebih rendah Driving force perbedaan suhu Laju perpindahan = Driving force/resistensi Proses bisa steady

Lebih terperinci

ARUS LISTRIK. Di dalam konduktor / penghantar terdapat elektron bebas (muatan negatif) yang bergerak dalam arah sembarang (random motion)

ARUS LISTRIK. Di dalam konduktor / penghantar terdapat elektron bebas (muatan negatif) yang bergerak dalam arah sembarang (random motion) ARUS LISTRIK Di dalam konduktor / penghantar terdapat elektron bebas (muatan negatif) yang bergerak dalam arah sembarang (random motion) Konduktor terisolasi Elektron-elektron tersebut tidak mempunyai

Lebih terperinci

Edy Sriyono. Jurusan Teknik Sipil Universitas Janabadra 2013

Edy Sriyono. Jurusan Teknik Sipil Universitas Janabadra 2013 Edy Sriyono Jurusan Teknik Sipil Universitas Janabadra 2013 Aliran Pipa vs Aliran Saluran Terbuka Aliran Pipa: Aliran Saluran Terbuka: Pipa terisi penuh dengan zat cair Perbedaan tekanan mengakibatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHALUAN 1.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHALUAN 1.1 Latar Belakang. BAB I PENDAHALUAN 1.1 Latar Belakang. Material atau bahan dalam industri teknik kimia dapat berupa bentuk padat, cair dan gas. Material dalam bentuk cair sendiri misalnya saja pada industri minuman, tentunya

Lebih terperinci

WATER TO WATER HEAT EXCHANGER BENCH BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tujuan Pengujian

WATER TO WATER HEAT EXCHANGER BENCH BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tujuan Pengujian 1.1 Tujuan Pengujian WATER TO WATER HEAT EXCHANGER BENCH BAB I PENDAHULUAN a) Mempelajari formulasi dasar dari heat exchanger sederhana. b) Perhitungan keseimbangan panas pada heat exchanger. c) Pengukuran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1. Pengertian Sistem Kontrol Sistem kontrol adalah proses pengaturan atau pengendalian terhadap satu atau beberapa besaran (variable, parameter) sehingga berada pada suatu harga

Lebih terperinci

HIDRODINAMIKA BAB I PENDAHULUAN

HIDRODINAMIKA BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinematika adalah tinjauan gerak partikel zat cair tanpa memperhatikan gaya yang menyebabkan gerak tersebut. Kinematika mempelajari kecepatan disetiap titik dalam medan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN, INSTALASI PERALATAN DAN PENGUJIAN

BAB III PERANCANGAN, INSTALASI PERALATAN DAN PENGUJIAN BAB III PERANCANGAN, INSTALASI PERALATAN DAN PENGUJIAN 3.1 PERANCANGAN ALAT 3.1.1 Design Tabung (Menentukan tebal tabung) Tekanan yang dialami dinding, ΔP = 1 atm (luar) + 0 atm (dalam) = 10135 Pa F PxA

Lebih terperinci

Fisika Umum (MA101) Zat Padat dan Fluida Kerapatan dan Tekanan Gaya Apung Prinsip Archimedes Gerak Fluida

Fisika Umum (MA101) Zat Padat dan Fluida Kerapatan dan Tekanan Gaya Apung Prinsip Archimedes Gerak Fluida Fisika Umum (MA101) Topik hari ini: Zat Padat dan Fluida Kerapatan dan Tekanan Gaya Apung Prinsip Archimedes Gerak Fluida Zat Padat dan Fluida Pertanyaan Apa itu fluida? 1. Cairan 2. Gas 3. Sesuatu yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Kajian Pustaka Ristiyanto (2003) menyelidiki tentang visualisasi aliran dan penurunan tekanan setiap pola aliran dalam perbedaan variasi kecepatan cairan dan kecepatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peristiwa peluahan sebagian (PD) merupakan sebuah fenomena yang menjadi penyebab kerusakan atau penuaan sistem isolasi listrik. PD menyebabkan degradasi atau penurunan

Lebih terperinci

Fisika EBTANAS Tahun 1996

Fisika EBTANAS Tahun 1996 Fisika EBTANAS Tahun 1996 EBTANAS-96-01 Di bawah ini yang merupakan kelompok besaran turunan A. momentum, waktu, kuat arus B. kecepatan, usaha, massa C. energi, usaha, waktu putar D. waktu putar, panjang,

Lebih terperinci

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Modul Praktikum Penentuan Karakterisasi Rangkaian Pompa BAB II LANDASAN TEORI

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Modul Praktikum Penentuan Karakterisasi Rangkaian Pompa BAB II LANDASAN TEORI 3 BAB II LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Pustaka II.1.1.Fluida Fluida dipergunakan untuk menyebut zat yang mudah berubah bentuk tergantung pada wadah yang ditempati. Termasuk di dalam definisi ini adalah

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi fluida

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi fluida BAB II DASAR TEORI 2.1 Definisi fluida Fluida dapat didefinisikan sebagai zat yang berubah bentuk secara kontinu bila terkena tegangan geser. Fluida mempunyai molekul yang terpisah jauh, gaya antar molekul

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 11 Fisika

Antiremed Kelas 11 Fisika Antiremed Kelas Fisika Fluida Dinamis - Latihan Soal Halaman 0. Perhatikan gambar penampang pipa berikut! Air mengalir dari pipa A ke B terus ke C. Perbandingan luas penampang A dengan penampang C adalah

Lebih terperinci

STUDI FLOWMETER MAGNETIK

STUDI FLOWMETER MAGNETIK STUDI FLOWMETER MAGNETIK ( Aplikasi Pada Laboratorium Instrumentasi PTKI Medan-Sumut ) OLEH : Nama : M. ARIE SYAHPUTRA NIM : 03 5203 012 Karya Akhir Ini Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Persyaratan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas mengenai perancangan dan realisasi sistem yang dibuat. Gambar 3.1 menunjukkan blok diagram sistem secara keseluruhan. Mekanik Turbin Generator Beban Step

Lebih terperinci

SNMPTN 2011 Fisika KODE: 559

SNMPTN 2011 Fisika KODE: 559 SNMPTN 2011 Fisika KODE: 559 SOAL PEMBAHASAN 1. Gerakan sebuah mobil digambarkan oleh grafik kecepatan waktu berikut ini. 1. Jawaban: DDD Percepatan ketika mobil bergerak semakin cepat adalah. (A) 0,5

Lebih terperinci

Fisika Dasar I (FI-321) Mekanika Zat Padat dan Fluida

Fisika Dasar I (FI-321) Mekanika Zat Padat dan Fluida Fisika Dasar I (FI-321) Topik hari ini (minggu 11) Mekanika Zat Padat dan Fluida Keadaan Zat/Bahan Padat Cair Gas Plasma Kita akan membahas: Sifat mekanis zat padat dan fluida (diam dan bergerak) Kerapatan

Lebih terperinci

Tata cara pengukuran kecepatan aliran pada uji model hidraulik fisik (UMH-Fisik) dengan alat ukur arus tipe baling-baling

Tata cara pengukuran kecepatan aliran pada uji model hidraulik fisik (UMH-Fisik) dengan alat ukur arus tipe baling-baling Standar Nasional Indonesia SNI 3408:2015 Tata cara pengukuran kecepatan aliran pada uji model hidraulik fisik (UMH-Fisik) dengan alat ukur arus tipe baling-baling ICS 93.160 Badan Standardisasi Nasional

Lebih terperinci

Gambar 2.1. Grafik hubungan TSR (α) terhadap efisiensi turbin (%) konvensional

Gambar 2.1. Grafik hubungan TSR (α) terhadap efisiensi turbin (%) konvensional BAB II DASAR TEORI Bab ini berisi dasar teori yang berhubungan dengan perancangan skripsi antara lain daya angin, daya turbin angin, TSR (Tip Speed Ratio), aspect ratio, overlap ratio, BHP (Break Horse

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. m (2.1) V. Keterangan : ρ = massa jenis, kg/m 3 m = massa, kg V = volume, m 3

BAB II DASAR TEORI. m (2.1) V. Keterangan : ρ = massa jenis, kg/m 3 m = massa, kg V = volume, m 3 BAB II DASAR TEORI 2.1 Definisi Fluida Fluida dapat didefinisikan sebagai zat yang berubah bentuk secara kontinu bila terkena tegangan geser. Fluida mempunyai molekul yang terpisah jauh, gaya antar molekul

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI. Flow Meter Berbasis Beda Tekanan Pada peralatan pengukur aliran berbasis perbedaan (penurunan) tekanan, aliran dihitung dengan mengukur pressure drop yang terjadi pada aliran yang

Lebih terperinci

FISIKA STATIKA FLUIDA SMK PERGURUAN CIKINI

FISIKA STATIKA FLUIDA SMK PERGURUAN CIKINI FISIKA STATIKA FLUIDA SMK PERGURUAN CIKINI MASSA JENIS Massa jenis atau kerapatan suatu zat didefinisikan sebagai perbandingan massa dengan olum zat tersebut m V ρ = massa jenis zat (kg/m 3 ) m = massa

Lebih terperinci

BAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN

BAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN BAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN 3.1 PERANCANGAN ALAT PENGUJIAN Desain yang digunakan pada penelitian ini berupa alat sederhana. Alat yang di desain untuk mensirkulasikan fluida dari tanki penampungan

Lebih terperinci

FLUIDA BERGERAK. Di dalam geraknya pada dasarnya dibedakan dalam 2 macam, yaitu : Aliran laminar / stasioner / streamline.

FLUIDA BERGERAK. Di dalam geraknya pada dasarnya dibedakan dalam 2 macam, yaitu : Aliran laminar / stasioner / streamline. FLUIDA BERGERAK ALIRAN FLUIDA Di dalam geraknya pada dasarnya dibedakan dalam 2 macam, yaitu : Aliran laminar / stasioner / streamline. Aliran turbulen Suatu aliran dikatakan laminar / stasioner / streamline

Lebih terperinci