LEMBAR PENILAIAN AKTIVITAS SISWA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LEMBAR PENILAIAN AKTIVITAS SISWA"

Transkripsi

1 LAMPIRAN LAMPIRAN

2 2 LEMBAR PENILAIAN AKTIVITAS SISWA Kelas/semester : Mata pelajaran : Materi pokok : Hari/tanggal : Siklus : No Aspek Indikator 1. Aktivitas siswa dalam bermain peran 2. Partisipasi siswa Motivasi dan semangat Interaksi antar sesama siswa Interaksi siswa dengan guru a) Melaksanakan pemeranan b) Mengamati pemeranan c) Melaksanakan pemeranan ulang a) Mengajukan pertanyaan b) Mengemukakan pendapat atau menjawab pertanyaan c) Mengikuti semua tahapan-tahapan pembelajaran a) Antusias/semangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran b) Tertib dan bersegera terhadap intruksi yang diberikan c) Menampakkan keceriaan dan kegembiraan dalam belajar a) Menghargai pendapat teman b) Berinteraksi dengan teman secara baik c) Tidak mengganggu teman a) Melaksanakan instruksi/perintah guru b) Mendengarkan penjelasan guru dengan seksama c) Menghormati dan menghargai guru Kriteria Penilaian Nilai 4, jika semua (3) indikator tiaptiap aspek terpenuhi Nilai 3, jika dua indikator tiaptiap aspek terpenuhi Nilai 2, jika satu indikator tiaptiap aspek terpenuhi Nilai 1, jika Tidak ada indikator tiaptiap aspek terpenuhi Skor maksimal 5 x 4 20 Sumber: Diadopsi dari Poerwanti (2008: 5.27) Klasifikasi aktivitas belajar siswa tampak dalam di bawah ini: Tabel 4.2 Klasifikasi Aktivitas Siswa No Rentang Skor Tingkat Ativitas Belajar siswa 1. >75,6 Aktif 2. 59,4 75,5 Cukup aktif 3. <59,4 Kurang aktif Sumber: Memes (Suherman, 2008)

3 3 LEMBAR PENILAIAN AKTIVITAS SISWA Skor Aspek Jumlah Maksi- Skor No Nama aktivitas siswa skor mal Jumlah Skor Maksimal Persentase Sumber : Diadopsi dari Poerwanti (2008:5.27) Keterangan : 1. Aktivitas siswa dalam bermain peran 2. Partisipasi siswa 3. Motivasi dan semangat 4. Interaksi antar sesama siswa 5. Interaksi siswa dengan guru % Aktivitas Kategori

4 4 INSTRUMEN PENGAMATAN GURU MENGAJAR 1. Nama Guru : 2. Kelas/ Semester : 3. Hari/Tanggal/Siklus : 4. Jumlah Siswa Hadir : No Aspek yang diamati Skor SB B CB KB 1 Persiapan Mengajar a. Membuat RPP dan LKS b. Kelengkapan Media, mengecek media, dan kesesuaian media dengan indikator yang ingin dicapai 2 Pendahuluan 1. Menyampaikan tujuan dan indikator pembelajaran. 2. Memotivasi siswa. 3. Menghubungkan dengan pelajaran lalu. 4. Mengungkapkan konsep awal siswa dengan mengajukan per-tanyaan-pertanyaan. 3 Kegiatan inti 1. Menguasai materi pokok 2. Kesesuaian materi dengan indikator 3. Berperan sebagai fasilitator. 4. Membimbing siswa dalam pembelajaran model role playing 5. Menghubungkan pelajaran dengan kehidupan sehari-hari. 4 Penutup 1. Memberi penguatan. 2. Membimbing siswa dalam membuat kesimpulan. 3. Memberikan evaluasi. 4. Memberi penghargaan. Jumlah Skor Persentase pencapaian (%) (Adaptasi dari Suyono 2008:18) Petunjuk pengisian : Berilah tanda ( X) pada salah satu kolom. Keterangan Kolom SB(sangat baik), B(baik), CB(cukup baik), KB (kurang baik). Skor setiap kolom SB=4, B=3, CB=2, KB =1. Kriteria Penilaian: (1) <59,4 = Kurang aktif, (2) 59,4 75,5 = Cukup aktif, dan (3) >75,6 = Aktif Meto, September 2010 Observer, Armala Sari

5 5 Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) Sekolah Kelas Mata Pelajaran Semester : SDN 6 Metro Timur : IVA : Pendidikan Kewarganegaraan : I (satu) Standar Kompetensi 1. Memahami sistem pemerintahan desa/kelurahan dan pemerintahan kecamatan. Kompetensi Dasar Menyebutkan tugas dan tanggung jawab pemerintahan desa/kelurahan. Menggambarkan struktur organisasi pemerintahan desa/kelurahan. Indikator a. Menjelaskan tugas dan tanggung jawab pemerintah desa/kelurahan b. Menggambarkan struktur organisasi pemerintah desa/kelurahan Alokasi Waktu 4 jam pelajaran Tujuan Pembelajaran Siswa mampu: a. Menjelaskan tugas dan tanggung jawab pemerintaha desa/kelurahan. b. Menggambarkan struktur organisasi pemerintah desa/kelurahan. A. Materi Pembelajaran a. Lembaga dan susunan pemerintahan desa dan pemerintahan kecamatan. b. Struktur organisasi pemerintahan desa dan pemerintahan kecamatan. B. Metode Pembelajaran a. Tanya jawab. b. Ceramah. c. Penugasan. d. Model role playing.

6 6 C. Langkah-langkah Kegiatan (Pertemuan Pertama) a. Kegiatan awal 1. Pengondisian kelas (berdoa dan absensi). 2. Guru menanyakan keadaan siswa. 3. Apersepsi Siapa diantara anak-anak yang pernah datang atau berkunjung ke kantor balai desa atau kentor kelurahan? 4. Menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan inti 1. Siswa memperhatikan penjelasan yang disampaikan oleh guru mengenai sistem pemerintahan yang ada di desa/kelurahan. 2. Siswa dijelaskan tentang tata cara bermain peran oleh guru. Pertamatama guru dan siswa menata ruang kelas. Dua baris bangku depan diundurkan karena akan digunakan untuk bermain peran. 3. Siswa diberitahu oleh guru bagi yang nantinya tidak bermain peran agar menjadi pengamat dan memberikan masukan serta saran kepada teman yang bermain peran. 4. Guru menerapkan katarsis dalam pembelajaran, yaitu guru meminta siswa menyanyikan sebuah lagu dan memegang bola kecil secara bergantian. Pada saat guru berkata berhenti, siswa yang kedapatan memegang bola kecil tersebut diberi kesempatan untuk memerankan sebuah drama tentang tugas dan tanggung jawab pemerintah desa/kelurahan melalui model role playing. Sedangkan siswa yang tidak mendapatkan peran mendapatkan tugas untuk menjadi pengamat. 5. Siswa ada yang berperan sebagai kepala desa/lurah, ada yang mendapatkan peran sebagai sekretaris desa, kepala urusan desa, dan ada juga yang berperan sebagai warga masyarakat. 6. Masyarakat datang ke kantor balai desa/kelurahan untuk membuat surat pengantar pembuatan KTP yang sebelumnya mereka sudah meminta pengantar dari ketua RT terlebih dahulu. 7. Mereka menemui seksi kemasyarakatan dan meminta tandatangan kepala des/lurah.

7 7 8. Sebelum di ulang kembali guru terlebih dahulu memberi masukan agar anak-anak menjadi lebih menjiwai. 9. Diadakan pengulangan bermain peran lagi karena bermain peran yang pertama masih banyak yang kurang baik. 10. Setelah pemeranan selesai, guru meminta pendapat dari kelompok pengamat tentang peran yang baru saja dilakukan. Guru menjelaskan tugas dan tanggung jawab pemerintah desa yang ditelah diperankan tadi. Bahwasannya sebagai seorang kepala desa bertanggungjawab atas warga masyarakatnya. Dalam menjalankan tugasnya, kepala desa/lurah tidak bekerja sendiri, melainkan dibantu oleh sekretaris desa dan kepala urusan desa lainnya. 11. Setelah diskusi selesai guru menarik kesimpulan dan meminta siswa untuk melakukan pemeranan ulang pada pertemuan selanjutnya. 12. Siswa diminta mengerjakan soal evaluasi untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa. c. Kegiatan akhir 1. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 2. Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk rajin belajar di rumah 3. Siswa dan guru berdoa untuk menutup pelajaran. 4. Mengucapkan salam penutup. Pertemuan Kedua a. Kegiatan awal 1. Pengkondisian kelas (berdoa dan absensi). 2. Guru menanyakan keadaan siswa. 3. Apersepsi Anak-anak kita akan melanjutkan materi kita mengenai sistem pemerintahan desa. Saat anak-anak datang ke kantor kepala desa, di kantor tersebut terdapat bagan/gambar struktur pemerintahan. Siapakah yang ada pada bagan paling atas? 4. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

8 8 b. Kegiatan inti 1. Siswa melakukan katarsis dengan menyanyikan sebuah lagu sambil mengoper bola. Disaat guru berkata berhenti, maka siswa yang kedapatan tengah memegang bola diberikan kesempatan untuk memainkan sebuah peran yang telah di buat oleh guru. 2. Siswa yang tidak bermain peran bertugas menjadi pengamat. 3. Guru memberikan intruksi untuk menata bangku di depan kelas yang akan dipergunakan untuk bermain peran. Guru membuat seolah-olah bangku-bangku tersebut menggambarkan mengenai struktur organisasi pemerintah desa. Dimana kekuasaan tertinggi yaitu kepala desa, di ikuti oleh sekretaris desa, dll. 4. Dilakukan pemeranan ulang agar siswa lebih menghayati, karena dalam pemeranan yang pertama masih banyak kesalahan. 5. Setelah pemeranan selesai, guru meminta pendapat dari kelompok pengamat tentang peranan yang baru saja dilakukan. Guru menjelaskan mengenai sistem pemerintahan kecamatan seperti apa yang sudah diperankan oleh anak-anak. c. Kegiatan akhir 1. Siswa diberikan soal tes secara individu. 2. Siswa dibimbing guru untuk membuat kesimpulan dari hasil bermain peran,sehingga siswa memiliki persepsi yang sama tentang sesuatu yang telah dilaksanakan. 3. Siswa dan guru berdoa untuk menutup pelajaran. 4. Mengucapkan salam penutup. D. Sumber Belajar Nugroho, Agung, dkk. (2006) Pendidikan Kewarganegaraan SD/MI 4. PUSAT PERBUKUAN Departemen Pendidikan Nasional: Jakarta.

9 9 E. Penilaian a. Prosedur penilaian : Dilakukan selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung. b. Jenis penilaian :Tes tertulis (Pilihan Ganda dan uraian) Kepala SD N 6 Metro Timur Mengetahui, Metro, 29 September 2010 Guru kelas IV A Darni.As,S.Ag Nur Aini NIP NIP

10 10 Nama : Kelas : No.absen : A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang benar! 1. Kelurahan dipimpin oleh a. kepala desa b. lurah c. carik d. bayan 2. Kepala desa dipilih oleh a. ketua RT b. ketua RW c. penduduk desa d. kepala dusun 3. Penduduk desa pada umumnya bekerja sebagai a. Petani b. Buruh pabrik c. Pegawai negeri d. Professional 4. Anak-anak balita di desa setiap bulan ditimbang berat badannya di a. Poskamling b. LPM c. Puskesmas d. Posyandu 5. Lurah membawahi langsung. a. kepala dusun b. kepala lingkungan c. ketua RT d. ketua RW 6. Kepala desa menetapkan peraturan desa bersama a. BPD b. Ketua RT c. Kepala dusun d. LPM 7. Kelurahan umumnya terdapat di. a. Pantai b. Desa c. Gunung d. Kota

11 11 8. Membantu sekretaris desa dalam melakukan administrasi kependudukan dan catatan sipil merupakan tugas a. kepala urusan umum b. kepala urusan keuangan c. kepala urusan pemerintahan d. kepala urusan pembangunan 9. Dalam sistem pemerintahan desa kedudukan BPD dengan kepala desa ialah. a. lebih tinggi kepala desa b. lebih tinggi BPD c. semuanya di bawah kepala dusun d. sejajar antara BPD dan kades 10. Berikut lembaga-lembaga sosial yang terdapat di desa,kecuali. a. Posyandu b. PKK c. Koperasi d. BPR B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1. Apakah yang dimaksud dengan desa? Jawaban: 2. Sebutkan 3 perangkat desa! Jawaban:. 3. Sebutkan tugas BPD? Jawaban:. 4. Apakah tugas sekretaris desa! Jawaban:. 5. Siapakah yang dimaksud dengan kepala desa! Jawaban:.

12 12 A. Plilihan Ganda 1. B. lurah 2. C. penduduk desa 3. A. petani 4. D. posyandu 5. D. ketua RW 6. A. BPD 7. B. Desa 8. B. kepala urusan keuangan KUNCI JAWABAN LEMBAR EVALUASI SIKLUS I PERTEMUAN 1 9. D. sejajar antara BPD dan kades 10. D. BPR B. Esay 1. Desa adalah wilayah yang ditempati sejumlah penduduk dan merupakan organisasi pemerintahan terendah. 2. Sekretaris Desa (Sekdes) atau Carik, Kepala Urusan (Kaur), Kepala dusun atau kebayan. 3. Menetapakan peraturan desa bersama kepala desa, menyelenggarakan pemilihan kepala desa, dan perangkat desa, melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintah desa 4. sekretaris desa bertugas di bidang administrasi dan pelayanan umum. Misalnya kegiatan surat menyurat, kegiatan kearsipan, dan kegiatan membuat laporan. 5. Kepala desa adalah kepala pemerintahan desa yang dipilih langsung oleh penduduk desa untuk masa jabatan 6 tahun

13 13 Aspek Aktivitas Siswa No Aspek Indikator 1. Aktivitas siswa dalam bermain peran 2. Partisipasi siswa Motivasi dan semangat Interaksi antar sesama siswa Interaksi siswa dengan guru d) Melaksanakan pemeranan e) Mengamati pemeranan f) Melaksanakan pemeranan ulang d) Mengajukan pertanyaan e) Mengemukakan pendapat atau menjawab pertanyaan f) Mengikuti semua tahapan-tahapan pembelajaran d) Antusias/semangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran e) Tertib dan bersegera terhadap intruksi yang diberikan f) Menampakkan keceriaan dan kegembiraan dalam belajar d) Menghargai pendapat teman e) Berinteraksi dengan teman secara baik f) Tidak mengganggu teman d) Melaksanakan instruksi/perintah guru e) Mendengarkan penjelasan guru dengan seksama f) Menghormati dan menghargai guru Kriteria Penilaian Nilai 4, jika semua (3) indikator tiaptiap aspek terpenuhi Nilai 3, jika dua indikator tiaptiap aspek terpenuhi Nilai 2, jika satu indikator tiaptiap aspek terpenuhi Nilai 1, jika Tidak ada indikator tiaptiap aspek terpenuhi Skor maksimal 5 x 4 20 Sumber: Diadopsi dari Poerwanti (2008: 5.27) Klasifikasi aktivitas belajar siswa tampak dalam di bawah ini: Klasifikasi Aktivitas Siswa No Rentang Skor Tingkat Ativitas Belajar siswa 1. >75,6 Aktif 2. 59,4 75,5 Cukup aktif 3. <59,4 Kurang aktif Sumber: Memes (Suherman, 2008)

14 14 LEMBAR PENILAIAN AKTIVITAS SISWA Kelas/semester : IV A/ I Mata pelajaran : PKn Materi pokok : Sistem pemerintahan desa Hara/tanggal : Rabu/ 29 September 2010 Siklus : Siklus I pertemuan I No Nama Skor Aspek aktivitas siswa Jumlah Skor Maksimatas % Aktivi- Kategori skor 1. Afn Krg Aktif 2. Adk Krg Aktif 3. Can Krg Aktif 4. Anw Krg Aktif 5. Dwr Krg Aktif 6. Dwr Ckp Aktif 7. Fdm Krg Aktif 8. Dsa Ckp Aktif 9. Grd Krg Aktif 10. Hvt Ckp Aktif 11. Jht Krg Aktif 12. Nhs Ckp Aktif 13. Rta Ckp Aktif 14. Ras Ckp Aktif 15. Syk Krg Aktif 16. Sjs Ckp Aktif 17. Tpb Ckp Aktif 18. Tmc Ckp Aktif 19. Zkw Ckp Aktif 20. Man Krg Aktif 21. Mpp Krg Aktif 22. Fsl Krg Aktif Jumlah 257 Skor Maksimal 440 Persentase 58,41 Krg Aktif

15 15 INSTRUMEN PENGAMATAN GURU MENGAJAR 1. Nama Guru : Nur Aini 2. Kelsa/Semester : IVA/ I (satu) 3. Hari/Tanggal/Siklus : Rabu/ 29 September 2010/ Siklus I pertemuan I 4. Jumlah Siswa Hadir : 22 No Aspek yang diamati Skor SB B CB KB 1 Persiapan Mengajar a. Membuat RPP dan LKS X b. Kelengkapan Media, mengecek media, dan kesesuaian media dengan indikator yang X ingin dicapai 2 Pendahuluan 1. Menyampaikan tujuan dan indikator pembelajaran. X 2. Memotivasi siswa. X 3. Menghubungkan dengan pelajaran lalu. X 4. Mengungkapkan konsep awal siswa dengan mengajukan per-tanyaan-pertanyaan. X 3 Kegiatan inti 1. Menguasai materi pokok X 2. Kesesuaian materi dengan indikator X 3. Berperan sebagai fasilitator. X 4. Membimbing siswa dalam pembelajaran model role playing X 5. Menghubungkan pelajaran dengan kehidupan sehari-hari. X 4 Penutup 1. Memberi penguatan. X 2. Membimbing siswa dalam membuat kesimpulan. X 3. Memberikan evaluasi. X 4. Memberi penghargaan. X Jumlah Skor 33 Persentase pencapaian (%) 55 (Adaptasi dari Suyono 2008:18) Petunjuk pengisian : Berilah tanda ( X) pada salah satu kolom. Keterangan Kolom SB(sangat baik), B(baik), CB(cukup baik), KB (kurang baik). Skor setiap kolom SB=4, B=3, CB=2, KB =1. Kriteria Penilaian: (1) <59,4 = Kurang aktif, (2) 59,4 75,5 = Cukup aktif, dan (3) >75,6 = Aktif Meto, 29 September 2010 Observer, Armala Sari

16 16 Nama : Kelas : No.absen : A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang benar! 1. Melaksanakan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan desa merupakan tugas. a kepala desa b. kepala dusun c. BPD d. LPM 2. Kabayan adalah perangkat desa yang membawahi wilayah b. desa c. RW d. RT e. dusun 3. Yang bukan merupakan perangkat kelurahan adalah. b. kepala-kepala lingkungan c. kepala-kepala urusan d. sekretaris kelurahan e. kabayan 4. Berikut yang merupakan tugas ulu-ulu adalah a. di bidang keamanan dan ketertiban b. di bidang keagamaan c. di bidang pemuda dan olah raga d. di bidang pertanian dan perkebunan 5. Pemerintahan desa terdiri dari a. sekretaris desa dan perangkat desa lainnya b. kepala desa dan perangkat desa c. kepala desa dan ketua RT d. kepala desa dan bendahara desa 6. Wadah pembinaan generasi muda ialah a. Karang taruna b. Posyandu c. Koperasi d. LPM 7. Desa atau kelurahan adalah pemerintahan terendah di bawah a. bupati b. camat c. walikota d. wedana

17 17 8. Masa jabatan kepala desa menurut UU No. 32 tahun 2004 ialah a. 5 tahun b. 6 tahun c. 8 tahun d. 10 tahun 9. Wilayah kelurahan dipimpin oleh seorang a. camat b. lurah c. bupati d. gubernur 10. Berikut ini bukan perangkat desa adalah a. sekretaris desa b. bendahara c. kepala urusan umum d. kepala keluarga B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan benar! 1. Sebutkan syarat untuk membentuk sebuah desa! Jawaban: Apa yang dimaksud dengan kepala dusun atau kabayan? Jawaban: Sebutkan perbedaan desa dan kelurahan? Jawaban: Sebutkan lembaga-lembaga kemasyarakatan di desa atau kelurahan? Jawaban: Sebutkan struktur organisasi kelurahan! Jawaban:...

18 18 A. Pilihan Ganda 1. A. kepala desa 2. D. dusun 3. D. kebayan KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS I PERTEMUAN 2 4. D. di bidang pertanian dan perkebunan 5. B. kepala desa dan perangkat desa 6. A. karang taruna 7. B. camat 8. B. 6 tahun 9. B. lurah 10. D. kepala keluarga B. Esay 1. Syarat membentuk sebuah desa: jumlah penduduk, luas wilayah, harus ada batas yang jelas, bagian wilayah kerja, terdiri atas beberapa dusun, perangkat desa, dan sarana dan prasarana. 2. Kepala dusun atau kebayan adalah pelaksana tugas kepala desa di wilayah dusun. 3. Perbedaan desa dan kelurahan Desa: desa adalah wilayah yang ditempati sejumlah penduduk dan merupakan organisasi pemerintahan terendah, wilayah desa terdiri dari beberapa dusun atau kampong, dusun atau kampong terdiri atas beberapa RW dan RT, desa dipimpin oleh kepala desa yang dipilih oleh rakyat. Kelurahan: kelurahan dilaksanakan oleh lurah dibantu perangkat kelurahan, kaur, dan kepala lingkungan,

19 19 lurah dan perangkat kelurahan adalah PNS 4. Lembaga-lembaga kemasyarakatan di desa: Posyandu Karang taruna Koperasi Lembaga Musyawarah Desa LPM PKK 5. Strruktur organisasi kelurahan: Kepala kelurahan Sekretaris Staff Kasi pemerintahan, kasi kesmas, kasi perekonomian, kasi sosial budaya, kasi pelayanan umum.

20 20 Aspek Aktivitas Siswa No Aspek Indikator 1. Aktivitas siswa dalam bermain peran 2. Partisipasi siswa Motivasi dan semangat Interaksi antar sesama siswa Interaksi siswa dengan guru g) Melaksanakan pemeranan h) Mengamati pemeranan i) Melaksanakan pemeranan ulang g) Mengajukan pertanyaan h) Mengemukakan pendapat atau menjawab pertanyaan i) Mengikuti semua tahapan-tahapan pembelajaran g) Antusias/semangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran h) Tertib dan bersegera terhadap intruksi yang diberikan i) Menampakkan keceriaan dan kegembiraan dalam belajar g) Menghargai pendapat teman h) Berinteraksi dengan teman secara baik i) Tidak mengganggu teman g) Melaksanakan instruksi/perintah guru h) Mendengarkan penjelasan guru dengan seksama i) Menghormati dan menghargai guru Kriteria Penilaian Nilai 4, jika semua (3) indikator tiaptiap aspek terpenuhi Nilai 3, jika dua indikator tiaptiap aspek terpenuhi Nilai 2, jika satu indikator tiaptiap aspek terpenuhi Nilai 1, jika Tidak ada indikator tiaptiap aspek terpenuhi Skor maksimal 5 x 4 20 Sumber: Diadopsi dari Poerwanti (2008: 5.27) Klasifikasi aktivitas belajar siswa tampak dalam di bawah ini: Klasifikasi Aktivitas Siswa No Rentang Skor Tingkat Ativitas Belajar siswa 1. >75,6 Aktif 2. 59,4 75,5 Cukup aktif 3. <59,4 Kurang aktif Sumber: Memes (Suherman, 2008)

21 21 LEMBAR PENILAIAN AKTIVITAS SISWA Kelas/semester : IV A/ I Mata pelajaran : PKn Materi pokok : Sistem pemerintahan desa Hara/tanggal : Rabu/ 6 Oktober 2010 Siklus : Siklus I pertemuan II No Nama Skor Aspek aktivitas siswa Jumlah Skor Maksimatas % Aktivi- Kategori skor 1. Afn Krg Aktif 2. Adk Ckp Aktif 3. Can Ckp Aktif 4. Anw Krg Aktif 5. Dwr Ckp Aktif 6. Dwr Ckp Aktif 7. Fdm Krg Aktif 8. Dsa Ckp Aktif 9. Grd Krg Aktif 10. Hvt Ckp Aktif 11. Jht Krg Aktif 12. Nhs Ckp Aktif 13. Rta Ckp Aktif 14. Ras Ckp Aktif 15. Syk Krg Aktif 16. Sjs Ckp Aktif 17. Tpb Ckp Aktif 18. Tmc Krg Aktif 19. Zkw Ckp Aktif 20. Man Krg Aktif 21. Mpp Krg Aktif 22. Fsl Krg Aktif Jumlah 261 Skor Maksimal 440 Persentase 59,32 Krg Aktif

22 22 INSTRUMEN PENGAMATAN GURU MENGAJAR 1. Nama Guru : Nur Aini 2. Kelsa/Semester : IVA/ I (satu) 3. Hari/Tanggal/Siklus : Rabu/ 6 Oktober 2010/ Siklus I pertemuan II 4. Jumlah Siswa Hadir : 22 No Aspek yang diamati Skor SB B CB KB 1 Persiapan Mengajar a. Membuat RPP dan LKS X b. Kelengkapan Media, mengecek media, dan kesesuaian media dengan indikator yang X ingin dicapai 2 Pendahuluan 1. Menyampaikan tujuan dan indikator X pembelajaran. 2. Memotivasi siswa. X 3. Menghubungkan dengan pelajaran lalu. X 4. Mengungkapkan konsep awal siswa dengan mengajukan per-tanyaan-pertanyaan. X 3 Kegiatan inti 1. Menguasai materi pokok X 2. Kesesuaian materi dengan indikator X 3. Berperan sebagai fasilitator. X 4. Membimbing siswa dalam pembelajaran model X role playing 5. Menghubungkan pelajaran dengan kehidupan X sehari-hari. 4 Penutup 1. Memberi penguatan. X 2. Membimbing siswa dalam membuat kesimpulan. X 3. Memberikan evaluasi. X 4. Memberi penghargaan. X Jumlah Skor 42 Persentase pencapaian (%) 70 (Adaptasi dari Suyono 2008:18) Petunjuk pengisian : Berilah tanda ( X) pada salah satu kolom. Keterangan Kolom SB(sangat baik), B(baik), CB(cukup baik), KB (kurang baik). Skor setiap kolom SB=4, B=3, CB=2, KB =1. Kriteria Penilaian: (1) <59,4 = Kurang aktif, (2) 59,4 75,5 = Cukup aktif, dan (3) >75,6 = Aktif Meto, 6 Oktober 2010 Observer, Armala Sari

23 23 Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) Sekolah Kelas Mata Pelajaran Semester : SDN 6 Metro Timur : IVA : Pendidikan Kewarganegaraan : I (satu) Standar Kompetensi 2. Memahami sistem pemerintahan desa/kelurahan dan kecamatan. Kompetensi Dasar Menjelaskan tugas dan tanggung jawab pemerintahan kecamatan. Menggambarkan struktur organisasi pemerintahan kecamatan. Indikator a. Menjelaskan tugas dan tanggung jawab pemerintahan kecamatan. b. Menggambarkan struktur organisasi pemerintahan kecamatan. Alokasi Waktu 4 jam pelajaran Tujuan Pembelajaran Siswa mampu: a. Menjelaskan tugas dan tanggung jawab pemerintahan kecamatan. b. Menggambarkan struktur organisasi pemerintahan kecamatan. A. Materi Pembelajaran Lembaga dan susunan pemerintah kecamatan. B. Metode Pembelajaran a. Tanya jawab. b. Ceramah. c. Penugasan. d. model role playing. C. Langkah-langkah Kegiatan (Pertemuan Pertama) a. Kegiatan awal 1. Pengkondisian kelas (berdoa dan absensi). 2. Guru menayakan keadaan siswa.

24 24 3. Apersepsi Anak-anak, siapa yang tahu di mana letak kecamatan sekolah kita ini? 4. Menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan inti 1. Siswa diberi penjelasan oleh guru mengenai sistem pemerintahan kecamatan. 2. Siswa dipersilahkan bertanya kepada guru mengenai materi yang belum dimengerti. 3. Siswa bersiap-siap melaksanakan model role playing/ bermain peran. 4. Siswa melakukan katarsis dengan menyanyikan sebuah lagu sambil mengoper bola. Disaat guru berkata berhenti, maka siswa yang kedapatan tengah memegang bola diberikan kesempatan untuk memainkan sebuah peran yang telah di buat oleh guru. 5. Siswa yang tidak bermain peran bertugas menjadi pengamat. 6. Siswa dibagi tugas, ada yang berperan sebagai pak camat, sekretaris camat, masyarakat, dll. 7. Pak camat mempunyai kewajiban dan tanggung jawab melaksanakan pemerintahan di lingkungan kecamatan tersebut dan bertanggung jawab langsung kepada walikota. Sekretaris camat membantu segala urusan dan pekerjaan pak camat. 8. Sekretari dibantu oleh kepala bidang dan seksi lainnya. Masyarakat membuat KTP, Akta kelahiran, Kartu Keluarga, dan lain-lain melalui kecamatan. Sebelum ke kecamatan, masyarakat terlebih dahulu datang ke kantor kelurahan guna meminta surat pengantar. Setelah itu mereka datang ke kantor kecamatan menyodorkan blanko kepada seksi umum pembuatan surat-surat. 9. Di sana mereka diambil foto bagi yang membuat KTP. Mereka diberikan tanda bukti pengambilan KTP, dll oleh petugas setelah membayar administrasi. Camat membawahi para pegawai di lingkungan kecamatan. 10. Dilakukan pemeranan ulang agar siswa lebih menghayati, karena dalam pemeranan yang pertama masih banyak kesalahan.

25 Setelah pemeranan selesai, guru meminta pendapat dari kelompok pengamat tentang peranan yang baru saja dilakukan. Guru menjelaskan mengenai sistem pemerintahan kabupaten, kota seperti apa yang sudah diperankan oleh anak-anak. c. Kegiatan akhir 1. Siswa diberikan soal tes secara individu. 2. Siswa dibimbing guru untuk membuat kesimpulan dari apa yang sudah diperankan tadi, sehingga siswa memiliki persepsi yang sama tentang sesuatu hal yang telah dilaksanakannya. 3. Siswa dan guru berdoa untuk menutup pelajaran. 4. Mengucapkan salam penutup. Pertemuan Kedua a. Kegiatan awal 1. Pengkondisian kelas (berdoa dan absensi). 2. Guru menanyakan keadaan siswa. 3. Apersepsi Anak-anak kita akan melanjutkan materi kita mengenai sistem pemerintahan kecamatan. Anak-anak, siapa yang mengetahui struktur organisasi pemerintahan di kecamatan? Siapakah struktur yang paling tertinggi? 4. Menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan inti 1. Siswa diberi penjelasan oleh guru mengenai sistem pemerintahan kecamatan. 2. Siswa dipersilahkan bertanya kepada guru mengenai materi yang belum dimengerti. 3. Siswa bersiap-siap melaksanakan model role playing/ bermain peran. 4. Siswa melakukan katarsis dengan menyanyikan sebuah lagu sambil mengoper bola. Disaat guru berkata berhenti, maka siswa yang kedapatan tengah memegang bola diberikan kesempatan untuk memainkan sebuah peran dalam drama yang telah di buat oleh guru. 5. Siswa yang tidak bermain peran bertugas menjadi pengamat.

26 26 6. Guru dan siswa bersama-sama menata bangku yang akan digunakan untuk bermain peran. 7. Bangku-bangku tersebut disusun sesuai dengan struktur organisasi pemerintahan di kecamatan. 8. Di mana kekuasaan tertinggi atau struktur yang paling atas adalah camat diikuti oleh sekcam, dll. 9. Dilakukan pemeranan ulang agar siswa lebih menghayati, karena dalam pemeranan yang pertama masih banyak kesalahan. 10. Setelah pemeranan selesai, guru meminta pendapat dari kelompok pengamat tentang peranan yang baru saja dilakukan. Guru menjelaskan mengenai sistem pemerintahan kecamatan seperti apa yang sudah diperankan oleh siswa. c. Kegiatan akhir 1. Siswa diberikan soal tes secara individu. 2. Siswa dibimbing guru untuk membuat kesimpulan dari apa yang sudah diperankan tadi, sehingga siswa memiliki persepsi yang sama tentang sesuatu hal yang telah dilaksanakannya. 3. Siswa dan guru berdoa untuk menutup pelajaran. 4. Mengucapkan salam penutup. D. Sumber Belajar Nugroho, Agung, dkk. (2006) Pendidikan Kewarganegaraan SD/MI 4. PUSAT PERBUKUAN Departemen Pendidikan Nasional: Jakarta. E. Penilaian a. Prosedur penilaian : Dilakukan selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung. b. Jenis penilaian :Tes tertulis (Pilihan Ganda dan uraian)

27 27 Kepala SD N 6 Metro Timur Mengetahui, Metro, 13 Oktober 2010 Guru kelas IV A Darni.As,S.Ag Nur Aini NIP NIP

28 28 Nama : Kelas : No.absen : C. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang benar! 1. Wilayah kecamatan merupakan gabungan dari beberapa a. desa dan kelurahan b. desa dan kecamatan c. kelurahan d. dusun dan RW 2. Kecamatan adalah kesatuan wilayah pemerintah yang terdiri atas a desa dan kelurahan b. kota c. kabupaten d. provinsi 3. Pusat kesehatan di tingkat kecamatan disebut a. rumah sakit b. poliklinik c. posyandu d. puskesmas 4. Kecamatan yang sebagian besar penduduknya bekerja dibidang pertanian disebut a. Kecamatan terisolir b. Kecamatan transito c. Kecamatan agraris d. Kecamatan nelayan 5. Koramil membantu camat di bidang a. Pembangunan b. Pemerintahan c. Pertahanan dan keamanan d. Keamanan dan ketertiban 6. Memberikan pelayanan di bidang pendidikan adalah tugas a. kantor KUA b. danramil c. dinas pendidikan d. kapolsek 7. Polsek dipimpin oleh a. Kepolsek b. Danramil c. Kapolda d. Kapolres

29 29 8. Berikut yang tidak termasuk dari MUSPIKA adalah a. Camat b. Kapolsek c. Danramil d. Sekretaris camat 9. Sekretaris kecamatan disingkat a. Sekda b. Sekil c. Sekcam d. Sekdes 10. Lembaga sosial yang bertugas melayani kesehatan ibu dan anak adalah a. Posyandu b. BKIA c. Puskesmas d. Pospin D. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan benar! 1. Sebutkan unsur-unsur Muspika! Jawaban: Apa yang dimaksud wilayah kecamata? Jawaban: Apa pengertian dari monografi? Jawaban: Apakah yang dimaksud dengan camat? Jawaban: Sebutkan 3 macam tugas camat! Jawaban:...

30 30 A. Pilihan Ganda 1. A. desa dan kelurahan 2. A. desa dan kelurahan 3. D. puskesmas 4. C. kecamatan agraris KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS I PERTEMUAN 2 5. C. pertahanan dan keamanan 6. C. dinas pendidikan 7. A. kapolsek 8. D. sekretaris kecamatan 9. C. sekcam 10.A. posyandu B. Esay 1. Unsur-unsur Muspika: Camat, kapolsek, dan danramil 2. Wilayah kecamatan merupakan gabungan dari beberapa desa/ kelurahan 3. Monografi adalah catatan tentang keadaan di wilayah desa/ kelurahan, atau kecamatan 4. Camat adalah kepala pemerintahan kecamatan yang bertugas menyelenggarakan pemerintahan, pembangunan segala bidang, dan memelihara keamanan serta ketentraman masyarakat kecamatan. 5. Tugas camat : a. mengoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat, b. mengoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum, dan c. mengoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum.

31 31 Aspek Aktivitas Siswa No Aspek Indikator 1. Aktivitas siswa dalam bermain peran 2. Partisipasi siswa Motivasi dan semangat Interaksi antar sesama siswa Interaksi siswa dengan guru j) Melaksanakan pemeranan k) Mengamati pemeranan l) Melaksanakan pemeranan ulang j) Mengajukan pertanyaan k) Mengemukakan pendapat atau menjawab pertanyaan l) Mengikuti semua tahapan-tahapan pembelajaran j) Antusias/semangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran k) Tertib dan bersegera terhadap intruksi yang diberikan l) Menampakkan keceriaan dan kegembiraan dalam belajar j) Menghargai pendapat teman k) Berinteraksi dengan teman secara baik l) Tidak mengganggu teman j) Melaksanakan instruksi/perintah guru k) Mendengarkan penjelasan guru dengan seksama l) Menghormati dan menghargai guru Kriteria Penilaian Nilai 4, jika semua (3) indikator tiaptiap aspek terpenuhi Nilai 3, jika dua indikator tiaptiap aspek terpenuhi Nilai 2, jika satu indikator tiaptiap aspek terpenuhi Nilai 1, jika Tidak ada indikator tiaptiap aspek terpenuhi Skor maksimal 5 x 4 20 Sumber: Diadopsi dari Poerwanti (2008: 5.27) Klasifikasi aktivitas belajar siswa tampak dalam di bawah ini: Klasifikasi Aktivitas Siswa No Rentang Skor Tingkat Ativitas Belajar siswa 1. >75,6 Aktif 2. 59,4 75,5 Cukup aktif 3. <59,4 Kurang aktif Sumber: Memes (Suherman, 2008)

32 32 LEMBAR PENILAIAN AKTIVITAS SISWA Kelas/semester : IV A/ I Mata pelajaran : PKn Materi pokok : Sistem pemerintahan kecamatan Hara/tanggal : Rabu/ 13 Oktober 2010 Siklus : Siklus II pertemuan I No Nama Skor Aspek aktivitas siswa Jumlah Skor Maksimatas % Aktivi- Kategori skor 1. Afn Ckp Aktif 2. Adk Krg Aktif 3. Can Ckp Aktif 4. Anw Krg Aktif 5. Dwr Krg Aktif 6. Dwr Ckp Aktif 7. Fdm Krg Aktif 8. Dsa Ckp Aktif 9. Grd Ckp Aktif 10. Hvt Ckp Aktif 11. Jht Ckp Aktif 12. Nhs Ckp Aktif 13. Rta Ckp Aktif 14. Ras Ckp Aktif 15. Syk Krg Aktif 16. Sjs Ckp Aktif 17. Tpb Ckp Aktif 18. Tmc Ckp Aktif 19. Zkw Ckp Aktif 20. Man Krg Aktif 21. Mpp Krg Aktif 22. Fsl Krg Aktif Jumlah 276 Skor Maksimal 440 Persentase 62,73 Ckp Aktif

33 33 INSTRUMEN PENGAMATAN GURU MENGAJAR 1. Nama Guru : Nur Aini 2. Kelsa/Semester : IVA/ I (satu) 3. Hari/Tanggal/Siklus : Rabu/ 13 Oktober 2010/ Siklus II pertemuan I 4. Jumlah Siswa Hadir : 22 No Aspek yang diamati Skor SB B CB KB 1 Persiapan Mengajar a. Membuat RPP dan LKS X b. Kelengkapan Media, mengecek media, dan kesesuaian media dengan indikator yang ingin dicapai X 2 Pendahuluan 1. Menyampaikan tujuan dan indikator pembelajaran. X 2. Memotivasi siswa. X 3. Menghubungkan dengan pelajaran lalu. X 4. Mengungkapkan konsep awal siswa dengan mengajukan per-tanyaan-pertanyaan. X 3 Kegiatan inti 1. Menguasai materi pokok X 2. Kesesuaian materi dengan indikator X 3. Berperan sebagai fasilitator. X 4. Membimbing siswa dalam pembelajaran model role playing X 5. Menghubungkan pelajaran dengan kehidupan sehari-hari. X 4 Penutup 1. Memberi penguatan. X 2. Membimbing siswa dalam membuat kesimpulan. X 3. Memberikan evaluasi. X 4. Memberi penghargaan. X Jumlah Skor 42 Persentase pencapaian (%) 70 (Adaptasi dari Suyono 2008:18) Petunjuk pengisian : Berilah tanda ( X) pada salah satu kolom. Keterangan Kolom SB(sangat baik), B(baik), CB(cukup baik), KB (kurang baik). Skor setiap kolom SB=4, B=3, CB=2, KB =1. Kriteria Penilaian: (1) <59,4 = Kurang aktif, (2) 59,4 75,5 = Cukup aktif, dan (3) >75,6 = Aktif Meto, 13 Oktober 2010 Observer, Armala Sari

34 34 Nama : Kelas : No.absen : A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang benar! 1. Dalam melaksanakan tugasnya, sekretaris camat di bantu oleh beberapa kepala urusan, kecuali a. kepala urusan ketentraman dan ketertiban b. kepala urusan umum c. kepala urusan keuangan d. kepala urusan pemerintahan 2. Kecamatan dipimpin oleh a. walikota b. lurah c. camat d. bupati 3. Melaksanakan tugas di bidang administrasi dan pelayanan umum adalah tugas dari a. kepala urusan pemerintahan b. kepala seksi pemerintahan c. sekretaris kecamatan d. camat 4. Sekretariat kecamatan dipimpin oleh a. kepala urusan pemerintahan b. kepala seksi pemerintahan c. sekretaris kecamatan d. camat 5. Kecamatan merupakan organisasi pemerintahan di bawah a. provinsi b. negara c. kabupaten d. kewedanan 6. Wilayah kecamatan yang merupakan pusat perdagangan di kabupaten biasanya di sebut dengan a. kecamatan dagang b. kecamatan kota c. kota kecamatan d. kecamatan pusat 7. PPK merupakan salah satu unsure pelaksana pemilu yang bertugas a. mengurusi perhitungan suara b. mengawasi jalannya pemilu di kecamatan

35 35 c. memberi sanksi partai politik yang melanggar aturan d. menghukum ketua partai politik kecamatan yang bersalah 8. Camat di angkat atas usul a. kepala desa b. sekretaris daerah c. sekretaris kecamatan d. pamong desa 9. Camat di angkat oleh a. sekretaris daerah b. walikota/bupati c. kepala desa d. gubernur 10. Komando militer di tingkat kecamatan adalah a. dandim b. danramil c. dankopasus d. danram B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1. Siapakah yang membantu camat dalam menjalankan tugas-tugasnya! Jawaban: Sebutkan pegawai di lembaga kecamatan? Jawaban: Siapakah yang menunjuk atau mengusulkan camat? Jawaban: Siapakah yang membantu camat dalam urusan keamanan? Jawaban: Sebutkan susunan organisasi kecamatan! Jawaban:...

36 36 A. Pilihan Ganda KUNCI JAWABAN EVALUASI SIKLUS II PERTEMUAN II 1. A. kepala urusan ketentraman dan ketertiban 2. C. camat 3. A. kepala urusan pemerintahan 4. C. sekretaris kecamatan 5. C. kabupaten 6. A. kecamatan dagang 7. B. mengawasi jalannya pemilu di kecamatan 8. B. sekretaris daerah 9. B. walikota/bupati 10. B. danramil B. Esay 1. Dalam menjalankan tugasnya camat dibantu oleh sekretaris kecamatan (sekcam), kepala-kepala urusan, dan kepala-kepala seksi 2. Pegawai di lembaga kecamatan adalah camat, sekretaris camat, kepala-kepala seksi 3. Camat ditunjuk oleh bupati/walikota atas usul dari sekretaris daerah (sekda). 4. Dalam menjaga keamanan, camat dibantu oleh kepolisian sector (Polsek) yang dikepalai oleh kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek). Camat juga dibantu oleh Komando Rayon Militer (Koramil) yang dikepali oleh Komando Rayon Militer (Danramil). 5. struktur organisasi kecamatan terdiri atas: camat kelompok jabatan fungsional sekretaris secretariat DPRD kepala seksi pemerintahan, kepala seksi kesra, kepala seksi perekonomian dan LH, kepala seksi Sosoal budaya, kepala seksi pelayanan umum lurah-lurah

37 37 Aspek Aktivitas Siswa No Aspek Indikator 1. Aktivitas siswa dalam bermain peran 2. Partisipasi siswa Motivasi dan semangat Interaksi antar sesama siswa Interaksi siswa dengan guru m) Melaksanakan pemeranan n) Mengamati pemeranan o) Melaksanakan pemeranan ulang m) Mengajukan pertanyaan n) Mengemukakan pendapat atau menjawab pertanyaan o) Mengikuti semua tahapan-tahapan pembelajaran m) Antusias/semangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran n) Tertib dan bersegera terhadap intruksi yang diberikan o) Menampakkan keceriaan dan kegembiraan dalam belajar m) Menghargai pendapat teman n) Berinteraksi dengan teman secara baik o) Tidak mengganggu teman m) Melaksanakan instruksi/perintah guru n) Mendengarkan penjelasan guru dengan seksama o) Menghormati dan menghargai guru Kriteria Penilaian Nilai 4, jika semua (3) indikator tiaptiap aspek terpenuhi Nilai 3, jika dua indikator tiaptiap aspek terpenuhi Nilai 2, jika satu indikator tiaptiap aspek terpenuhi Nilai 1, jika Tidak ada indikator tiaptiap aspek terpenuhi Skor maksimal 5 x 4 20 Sumber: Diadopsi dari Poerwanti (2008: 5.27) Klasifikasi aktivitas belajar siswa tampak dalam di bawah ini: Klasifikasi Aktivitas Siswa No Rentang Skor Tingkat Ativitas Belajar siswa 1. >75,6 Aktif 2. 59,4 75,5 Cukup aktif 3. <59,4 Kurang aktif Sumber: Memes (Suherman, 2008)

38 38 LEMBAR PENILAIAN AKTIVITAS SISWA Kelas/semester : IV A/ I Mata pelajaran : PKn Materi pokok : Sistem pemerintahan kecamatan Hara/tanggal : Rabu/ 20 Oktober 2010 Siklus : Siklus II pertemuan II No Nama Skor Aspek aktivitas siswa Jumlah Skor Maksimatas % Aktivi- Kategori skor 1. Afn Ckp Aktif 2. Adk Krg Aktif 3. Can Ckp Aktif 4. Anw Krg Aktif 5. Dwr Krg Aktif 6. Dwr Ckp Aktif 7. Fdm Krg Aktif 8. Dsa Ckp Aktif 9. Grd Ckp Aktif 10. Hvt Ckp Aktif 11. Jht Ckp Aktif 12. Nhs Ckp Aktif 13. Rta Ckp Aktif 14. Ras Ckp Aktif 15. Syk Ckp Aktif 16. Sjs Ckp Aktif 17. Tpb Ckp Aktif 18. Tmc Ckp Aktif 19. Zkw Ckp Aktif 20. Man Krg Aktif 21. Mpp Krg Aktif 22. Fsl Ckp Aktif Jumlah 288 Skor Maksimal 440 Persentase 65,45 Ckp Aktif

39 39 INSTRUMEN PENGAMATAN GURU MENGAJAR 1. Nama Guru : Nur Aini 2. Kelsa/Semester : IVA/ I (satu) 3. Hari/Tanggal/Siklus : Rabu/ 20 Oktober 2010/ Siklus II pertemuan II 4. Jumlah Siswa Hadir : 22 No Aspek yang diamati Skor SB B CB KB 1 Persiapan Mengajar a. Membuat RPP dan LKS X b. Kelengkapan Media, mengecek media, dan kesesuaian media dengan indikator yang ingin dicapai X 2 Pendahuluan 1. Menyampaikan tujuan dan indikator pembelajaran. X 2. Memotivasi siswa. X 3. Menghubungkan dengan pelajaran lalu. X 4. Mengungkapkan konsep awal siswa dengan mengajukan per-tanyaan-pertanyaan. X 3 Kegiatan inti 1. Menguasai materi pokok X 2. Kesesuaian materi dengan indikator X 3. Berperan sebagai fasilitator. X 4. Membimbing siswa dalam pembelajaran model role playing X 5. Menghubungkan pelajaran dengan kehidupan sehari-hari. X 4 Penutup 1. Memberi penguatan. X 2. Membimbing siswa dalam membuat kesimpulan. X 3. Memberikan evaluasi. X 4. Memberi penghargaan. X Jumlah Skor 49 Persentase pencapaian (%) 81,67 (Adaptasi dari Suyono 2008:18) Petunjuk pengisian : Berilah tanda ( X) pada salah satu kolom. Keterangan Kolom SB(sangat baik), B(baik), CB(cukup baik), KB (kurang baik). Skor setiap kolom SB=4, B=3, CB=2, KB =1. Kriteria Penilaian: (1) <59,4 = Kurang aktif, (2) 59,4 75,5 = Cukup aktif, dan (3) >75,6 = Aktif Meto, 20 Oktober 2010 Observer, Armala Sari

40 40 Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) Sekolah Kelas Mata Pelajaran Semester : SDN 6 Metro Timur : IVA : Pendidikan Kewarganegaraan : I (satu) Standar Kompetensi 3. Mengenal sistem pemerintahan kabupaten/kota Kompetensi Dasar Mengenal lembaga-lembaga pemerintahan kabupaten/kota Indikator a. Menjelaskan tugas pemerintahan kabupaten/kota. b. Menggambarkan struktur organisai kabupaten/kota. Alokasi Waktu 4 jam pelajaran Tujuan Pembelajaran Siswa mampu: a. Menjelaskan tugas pemerintahan kabupaten/kota. b. Menggambarkan struktur organisai kabupaten/kota. A. Materi Pembelajaran Pemerintahan Kabupaten dan kota B. Metode Pembelajaran a. Tanya jawab. b. Ceramah. c. Penugasan. d. Model role playing C. Langkah-langkah Pembelajaran (Pertemuan Pertama) a. Kegiatan awal 1. Pengkondisian kelas (berdoa dan absensi). 2. Guru menanyakan keadaan siswa. 3. Apersepsi Anak-anak, siapa yang tau nama walikota metro?

41 41 4. Menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan inti 1. Siswa diberi penjelasan oleh guru mengenai sistem pemerintahan kabupaten/kota. 2. Siswa dipersilahkan bertanya kepada guru mengenai materi yang belum dimengerti. 3. Siswa bersiap-siap melaksanakan model role playing/ bermain peran. 4. Siswa melakukan katarsis dengan menyanyikan sebuah lagu sambil mengoper bola. Disaat guru berkata berhenti, maka siswa yang kedapatan tengah memegang bola diberikan kesempatan untuk memainkan sebuah peran dalam drama yang telah di buat oleh guru. 5. Siswa yang tidak bermain peran bertugas menjadi pengamat. 6. Siswa di bagi peran. Masing-masing ada yang menjadi bupati, sekda, asisten, kepala bagian, dan sub bagian. 7. Sedang diadakan rapat antara perangkat kabupaten. Bupati bertugas memimpin rapat. Dalam rapat sedang di bahas mengenai peraturan daerah. Dan penyampaian aspirasi rakyat oleh anggota DPRD. 8. Dilakukan pemeranan ulang agar siswa lebih menghayati, karena dalam pemeranan yang pertama masih banyak kesalahan. 9. Setelah pemeranan selesai, guru meminta pendapat dari kelompok pengamat tentang peranan yang baru saja dilakukan. Guru menjelaskan mengenai sistem pemerintahan pusat seperti apa yang sudah diperankan oleh anak-anak. c. Kegiatan akhir 1. Siswa diberikan soal tes secara individu. 2. Siswa dibimbing guru untuk membuat kesimpulan dari apa yang sudah diperankan tadi, sehingga siswa memiliki persepsi yang sama tentang sesuatu hal yang telah dilaksanakannya. 3. Siswa dan guru berdoa untuk menutup pelajaran. 4. Mengucapkan salam penutup.

42 42 Pertemuan Kedua a. Kegiatan awal 1. Pengkondisian kelas (berdoa dan absensi). 2. Guru menanyakan keadaan siswa. 3. Apersepsi Anak-anak kita akan melanjutkan materi kita mengenai struktur organisasi pemerintah kabupaten/kota. Siapakah pejabat paling tinggi dalam struktur pemerintahan kabupaten/kota? 4. Menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan inti 1. Siswa diberi penjelasan oleh guru mengenai struktur organisasi pemerintahan kabupaten/kota. 2. Siswa dipersilahkan bertanya kepada guru mengenai materi yang belum dimengerti. 3. Siswa bersiap-siap melaksanakan model role playing/ bermain peran. 4. Siswa melakukan katarsis dengan menyanyikan sebuah lagu sambil mengoper bola. Disaat guru berkata berhenti, maka siswa yang kedapatan tengah memegang bola diberikan kesempatan untuk memainkan peran. 5. Siswa yang tidak bermain peran bertugas menjadi pengamat. 6. siswa bersamam-sama dengan guru menyusun bangku di depan kelas. 7. Bangku-bangku tersebut dikondisikan layaknya struktur organisasi. 8. Di mana kedudukan paling tinggi adalah Bupati/walikota dengan diikuti oleh perangkat lainnya. 9. Dilakukan pemeranan ulang agar siswa lebih menghayati, karena dalam pemeranan yang pertama masih banyak kesalahan. 10. Setelah pemeranan selesai, guru meminta pendapat dari kelompok pengamat tentang peranan yang baru saja dilakukan.

43 43 c. Kegiatan akhir 1. Siswa diberikan soal tes secara individu. 2. Siswa dibimbing guru untuk membuat kesimpulan dari apa yang sudah diperankan tadi, sehingga siswa memiliki persepsi yang sama tentang sesuatu hal yang telah dilaksanakannya. 3. Siswa dan guru berdoa untuk menutup pelajaran. 4. Mengucapkan salam penutup. D. Sumber Belajar Nugroho, Agung, dkk. (2006) Pendidikan Kewarganegaraan SD/MI 4. PUSAT PERBUKUAN Departemen Pendidikan Nasional: Jakarta. E. Penilaian a. Prosedur penilaian : Dilakukan selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung. b. Jenis penilaian :Tes tertulis (Pilihan Ganda dan uraian) Kepala SD N 6 Metro Timur Mengetahui, Metro, 27 Oktober 2010 Guru kelas IV A Darni.As,S.Ag Nur Aini NIP NIP

44 44 Nama : Kelas : No.absen : A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang benar! 1. Gabungan dari beberapa wilayah kecamatan di sebut a. kabupaten b. kota c. kabupaten/kota d. kewedanan 2. Pemerintah kabupaten adalah a. derah tingkat I b. daerah tingkat II c. daerah keresidenan d. daerah administratif 3. Wilayah kabupaten yang terletak di dataran tinggi suhu udaranya a. panas b. sejuk c. dingin d. hujan 4. Kepala daerah tingkat II dipilih untuk masa jabatan a. 10 tahun b. 8 tahun c. 6 tahun d. 5 tahun 5. Menyerap dan menindak lanjuti aspirasi masyarakat merupakan tugas lembaga a. asisten pemerintahan b. DPRD c. sekretaris daerah d. kepala bagian pemerintahan 6. Lembaga yang menyelenggarakan pemilihan kepala daerah ialah a. KPPI b. KPUD c. DPRD d. Pemerintah kabupaten/kota 7. Berikut yang tidak termasuk musyawarah pimpinan daerah ialah a. komandan rayon militer b. kapolres c. kepala kejaksaan negeri d. kepala pengadilan negeri

45 45 8. Tugas sekretaris daerah dibantu oleh beberapa a. kepala bagian b. kepala seksi c. kepala sub bagian d. asisten 9. DPRD termasuk lembaga a. yudikatif b. eksekutif c. legislatif d. hokum 10. Lembaga eksekutif daerah ialah a. camat b. DPRD II c. DPRD I d. bupati/walikota B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan benar! 1. Apa yang dimaksud dengan pemerintah kabupaten! Jawaban:. 2. Sebutkan unsure-unsur dalam MUSPIDA? Jawaban: Sebutkan lembaga-lembaga daerah kabupaten/kota! Jawaban: Sebutkan tugas dan kewajiban DPRD kabupaten/kota! Jawaban: Sebutkan kelengkapan DPRD! Jawaban:...

46 46 1. Pilihan Ganda 1. C. kabupaten/kota 2. B. daerah tingkat II 3. C. dingin 4. D. 5 tahun 5. B. DPRD 6. B. KPUD 7. A. komandan rayon militer 8. A. kepala bagian 9. C. legislatif 10. B. DPRD II 2. Esay KUNCI JAWABAN EVALUASI SIKLUS III PERTEMUAN 1 1. Kabupaten merupakan gabungan dari beberapa kecamatan, kabupaten juga disebut daerah tingkat II. 2. Unsur-unsur MUSPIDA: Komandan kodim (komando distrik militer) Kapolres Kepala kejaksaan negeri Kepala pengadilan negeri 3. Lembaga-lembaga daerah kabupaten/kota: Bupati/walikota DPRD tingkat I Perangkat daerah 4. Tugas dan kewajiban DPRD kabupaten/kota: melaksanakan demokrasi di wilayah kabupaten/kota memperjuangkan peningkatan kesejahteraan rakyat di daerah menyerap, menampung, menghimpun, dan menindaklanjuti aspirasi (gagasan masyarakat) 5. Kelengkapan DPRD Pimpinan, komisi, panitia musyawarah, badan kehormatan, panitia anggaran, alat kelengkapan lainnya.

47 47 Aspek Aktivitas Siswa No Aspek Indikator 1. Aktivitas siswa dalam bermain peran 2. Partisipasi siswa Motivasi dan semangat Interaksi antar sesama siswa Interaksi siswa dengan guru p) Melaksanakan pemeranan q) Mengamati pemeranan r) Melaksanakan pemeranan ulang p) Mengajukan pertanyaan q) Mengemukakan pendapat atau menjawab pertanyaan r) Mengikuti semua tahapan-tahapan pembelajaran p) Antusias/semangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran q) Tertib dan bersegera terhadap intruksi yang diberikan r) Menampakkan keceriaan dan kegembiraan dalam belajar p) Menghargai pendapat teman q) Berinteraksi dengan teman secara baik r) Tidak mengganggu teman p) Melaksanakan instruksi/perintah guru q) Mendengarkan penjelasan guru dengan seksama r) Menghormati dan menghargai guru Kriteria Penilaian Nilai 4, jika semua (3) indikator tiaptiap aspek terpenuhi Nilai 3, jika dua indikator tiaptiap aspek terpenuhi Nilai 2, jika satu indikator tiaptiap aspek terpenuhi Nilai 1, jika Tidak ada indikator tiaptiap aspek terpenuhi Skor maksimal 5 x 4 20 Sumber: Diadopsi dari Poerwanti (2008: 5.27) Klasifikasi aktivitas belajar siswa tampak dalam di bawah ini: Klasifikasi Aktivitas Siswa No Rentang Skor Tingkat Ativitas Belajar siswa 1. >75,6 Aktif 2. 59,4 75,5 Cukup aktif 3. <59,4 Kurang aktif Sumber: Memes (Suherman, 2008)

48 48 LEMBAR PENILAIAN AKTIVITAS SISWA Kelas/semester : IV A/ I Mata pelajaran : PKn Materi pokok : Sistem pemerintahan kabupaten/kota Hara/tanggal : Rabu/ 27 Oktober 2010 Siklus : Siklus III pertemuan I No Nama Skor Aspek aktivitas siswa Jumlah Skor Maksimatas % Aktivi- Kategori skor 1. Afn Ckp Aktif 2. Adk Ckp Aktif 3. Can Ckp Aktif 4. Anw Ckp Aktif 5. Dwr Ckp Aktif 6. Dwr Aktif 7. Fdm Ckp Aktif 8. Dsa Ckp Aktif 9. Grd Krg Aktif 10. Hvt Ckp Aktif 11. Jht Aktif 12. Nhs Ckp Aktif 13. Rta Aktif 14. Ras Ckp Aktif 15. Syk Aktif 16. Sjs Ckp Aktif 17. Tpb Ckp Aktif 18. Tmc Ckp Aktif 19. Zkw Ckp Aktif 20. Man Krg Aktif 21. Mpp Krg Aktif 22. Fsl Ckp Aktif Jumlah 317 Skor Maksimal 440 Persentase 72,05 Ckp Aktif

PKN. Bab 1 Pemerintahan Desa dan Kelurahan

PKN. Bab 1 Pemerintahan Desa dan Kelurahan PKN Bab 1 Pemerintahan Desa dan Kelurahan A. Pilihlah jawaban yang benar! 1. Sarana dan prasarana pemerintah dalam bidang kesehatan yang terdapat di desa kelurahan adalah.. a. Posyandu b. KUD c. Puskesmas

Lebih terperinci

Bab 2 Pemerintahan Kecamatan

Bab 2 Pemerintahan Kecamatan Bab 2 Pemerintahan Kecamatan Kantor Kecamatan merupakan tempat pelayanan pemerintahan tingkat kecamatan. Pengurusan KTP (Kartu Tanda Penduduk), kartu keluarga (KK), akta kelahiran, dan surat nikah pasti

Lebih terperinci

Bab 1 Pemerintahan Desa

Bab 1 Pemerintahan Desa Bab 1 Pemerintahan Desa Pernahkah kalian mengamati orang mengurus Kartu Tanda Penduduk? Tentu orang tersebut terlebih dahulu pergi ke ketua RT setempat. Kemudian ke kantor kepala desa/kelurahan dan dilanjutkan

Lebih terperinci

Apakah kalian mempunyai saudara atau kakek dan nenek yang tinggal

Apakah kalian mempunyai saudara atau kakek dan nenek yang tinggal Gambar 1.1 Suasana di desa yang masih alami Apakah kalian mempunyai saudara atau kakek dan nenek yang tinggal di desa? Pernahkah kalian mengunjungi mereka? Bila kalian pernah pergi ke desa, pasti kalian

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SIKLUS 1. : 4 x 35 Menit (2 x pertemuan)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SIKLUS 1. : 4 x 35 Menit (2 x pertemuan) LAMPIRAN Lampiran 1.1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SIKLUS 1 I. Identitas Mata Pelajaran Mata Pelajaran : PKn Kelas/Semester : IV (empat) / I (satu) Waktu : 4 x 35 Menit

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-undang Hak Cipta Buku ini dibeli oleh Departemen Pendidikan Nasional dari Penerbit CV.Usaha Makmur PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Bangga Menjadi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 39 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil A. Paparan Data Pra Tindakan Observasi awal dilakukan pada hari Senin, 18 Januari 2010. Tindakan tersebut dengan mengadakan pertemuan dengan wakil kepala sekolah

Lebih terperinci

Lembar Pengamatan (Observasi) Siklus I Pertemuan I

Lembar Pengamatan (Observasi) Siklus I Pertemuan I Lembar Pengamatan (Observasi) Siklus I Pertemuan I No Aspek Yang di Observasi Kategori ya tidak Skor Nilai Guru : 1 Apakah dalam pembentukan kelompok sudah sesuai dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD?

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2013 SERI A NOMOR 24

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2013 SERI A NOMOR 24 BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2013 SERI A NOMOR 24 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA ATAU LEMBAGA KEMASYARAKATAN

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP, Menimbang :

Lebih terperinci

P E M E R I N T A H K A B U P A T E N K E D I R I

P E M E R I N T A H K A B U P A T E N K E D I R I S A L I N A N P E M E R I N T A H K A B U P A T E N K E D I R I PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Page 1 of 9 NO.14.2003 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PEMERINTAH DAERAH. Pemerintah Daerah Provinsi. Kabupaten. Kota. Desentralisasi. Dekosentralisasi. Pedoman Organisasi Perangkat Daerah. (Penjelasan

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS LAMPUNG FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Alamat : Jl. Prof. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung kode pos. 35145 telp.(0721) 704 624 LEMBAR PERSETUJUAN

Lebih terperinci

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN DEMAK NOMOR 8 TAHUN 2O15 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN DEMAK NOMOR 8 TAHUN 2O15 TENTANG SALINAN BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN DEMAK NOMOR 8 TAHUN 2O15 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 68 ayat

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 14, 2003 PEMERINTAH DAERAH. Pemerintahan Daerah. Provinsi. Kabupaten. Kota. Desentralisasi. Dekosentrasi. Pedoman Organisasi Perangkat Daerah. (Penjelasan dalam Tambahan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 68 ayat

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Awal terbentuknya Desa Margo Mulyo Pada tahun 1960 terjadi bencana alam

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Awal terbentuknya Desa Margo Mulyo Pada tahun 1960 terjadi bencana alam IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN A. Kondisi Desa 1. Sejarah Desa Awal terbentuknya Desa Margo Mulyo Pada tahun 1960 terjadi bencana alam gunung berapi di Magelang Kecamatan Serumbung Jawa tengah. Pada

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 68 ayat

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO

PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO PERATURAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN,

Lebih terperinci

- 1 - PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

- 1 - PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA - 1 - PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GRESIK Menimbang

Lebih terperinci

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 50 TAHUN 2010 TENTANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 50 TAHUN 2010 TENTANG W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 50 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN RAPAT KOORDINASI DI TINGKAT KECAMATAN WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

BUPATI KARANGANYAR PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI KARANGANYAR PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG BUPATI KARANGANYAR PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI JABATAN STRUKTURAL PADA KELURAHAN KABUPATEN KARANGANYAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR,

Lebih terperinci

TaH, Jum RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

TaH, Jum RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG TaH, Jum 8-2-08 RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DI WILAYAH KABUPATEN BANDUNG Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N BAB I P E N D A H U L U A N Deskripsi Singkat Topik : Pokok Bahasan : Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan Menurut UU Nomor 32 Tahun 2004 dan PP Nomor 19 Tahun 2008 Sub Pokok Bahasan : 1. Kedudukan

Lebih terperinci

6. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 159, Tambahan Lembaran Negara

6. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 159, Tambahan Lembaran Negara SALINAN BUPATI BULUNGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DALAM WILAYAH KABUPATEN BULUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan F Opih Priyatna F M. Riswanda F Eddy Rosady F Mahmudin Pendidikan Kewarganegaraan untuk Siswa SD/MI Kelas IV 4 Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-Undang Pendidikan Kewarganegaraan

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR TAHUN 2014 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR TAHUN 2014 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG, RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR TAHUN 2014 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG, Menimbang :a. bahwa sesuai dengan Pasal 65 ayat (2)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Va SD Negeri 06 Metro Barat semester II tahun pelajaran 2009/2010. Jumlah

BAB III METODE PENELITIAN. Va SD Negeri 06 Metro Barat semester II tahun pelajaran 2009/2010. Jumlah BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan secara kolaboratif partisipatif antara peneliti dengan guru SD Negeri 06 Metro Barat. Dalam penelitian tindakan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI, 1 BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 40 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

Lebih terperinci

salinan KEPALA DESA JAMBESARI KABUPATEN BANYUWANGI PERATURAN KEPALA DESA JAMBESARI NOMOR 1 TAHUN 2018

salinan KEPALA DESA JAMBESARI KABUPATEN BANYUWANGI PERATURAN KEPALA DESA JAMBESARI NOMOR 1 TAHUN 2018 salinan KEPALA DESA JAMBESARI KABUPATEN BANYUWANGI PERATURAN KEPALA DESA JAMBESARI NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA

Lebih terperinci

LURAH DESA BANGUNJIWO

LURAH DESA BANGUNJIWO LURAH DESA BANGUNJIWO KECAMATAN KASIHAN, KABUPATEN BANTUL PERATURAN DESA BANGUNJIWO NOMOR 03 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA BANGUNJIWO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA LURAH

Lebih terperinci

LURAH DESA BANGUNJIWO

LURAH DESA BANGUNJIWO LURAH DESA BANGUNJIWO KECAMATAN KASIHAN, KABUPATEN BANTUL PERATURAN DESA BANGUNJIWO NOMOR 03 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA BANGUNJIWO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA LURAH

Lebih terperinci

SALINAN KEPALA DESA OLEHSARI KABUPATEN BANYUWANGI PERATURAN KEPALA DESA OLEHSARI NOMOR 01 TAHUN 2018 TENTANG

SALINAN KEPALA DESA OLEHSARI KABUPATEN BANYUWANGI PERATURAN KEPALA DESA OLEHSARI NOMOR 01 TAHUN 2018 TENTANG SALINAN KEPALA DESA OLEHSARI KABUPATEN BANYUWANGI PERATURAN KEPALA DESA OLEHSARI NOMOR 01 TAHUN 2018 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG Menimbang : a. bahwa berdasarkan Bab VIII pasal 24 Peraturan Daerah

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG 1 2016 No.55,2016 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. PEMERINTAHAN DESA. ORGANISASI. TATA KERJA. Perubahan Peraturan Bupati Bantul Nomor 42 Tahun 2016 ( Berita

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pembelajaran Terpadu

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pembelajaran Terpadu RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pembelajaran Terpadu Disusun Oleh : Achmad Rifky Rusdiansyah (1003668) Adinda Yuristiana (1003736) Dini Cici

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG 1 2016 No.42,2016 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL Bagian Pemerintahan Desa Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. PEMERINTAHAN DESA. Susunan Organisasi. Tata Kerja. Pemerintah Desa. BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 68 ayat

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG SEKRETARIAT DAERAH

PEMERINTAH KOTA BANDUNG SEKRETARIAT DAERAH PEMERINTAH KOTA BANDUNG SEKRETARIAT DAERAH JALAN WASTUKANCANA NO. 2 Telp. 432338 432339 432369 432370 BANDUNG SALINAN PROVINSI JAWA BARAT KEPUTUSAN WALI KOTA BANDUNG NOMOR: 100/Kep.344-Pem/2018 TENTANG

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 92 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 92 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 92 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN, Menimbang Mengingat : : a. bahwa

Lebih terperinci

BUPATI LAMONGAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI LAMONGAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG 1 SALINAN BUPATI LAMONGAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 01 TAHUN 2001 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DI KABUPATEN GRESIK

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 01 TAHUN 2001 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DI KABUPATEN GRESIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 01 TAHUN 2001 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DI KABUPATEN GRESIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GRESIK Menimbang : a.

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 01 TAHUN 2001 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DI KABUPATEN GRESIK

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 01 TAHUN 2001 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DI KABUPATEN GRESIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 01 TAHUN 2001 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DI KABUPATEN GRESIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GRESIK Menimbang : a.

Lebih terperinci

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN RUKUN TETANGGA, RUKUN WARGA, LEMBAGA KEMASYARAKATAN LAINNYA DAN DUSUN

Lebih terperinci

PERATURAN DESA KLARI KECAMATAN KLARI KABUPATEN KARAWANG NOMOR. TAHUN Tentang : LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

PERATURAN DESA KLARI KECAMATAN KLARI KABUPATEN KARAWANG NOMOR. TAHUN Tentang : LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PERATURAN DESA KLARI KECAMATAN KLARI KABUPATEN KARAWANG NOMOR. TAHUN 2014 Tentang : LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA KLARI Menimbang : a. bahwa peran serta

Lebih terperinci

PERATURAN DESA JATINEGARA KECAMATAN JATINEGARA KABUPATEN TEGAL NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

PERATURAN DESA JATINEGARA KECAMATAN JATINEGARA KABUPATEN TEGAL NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA PERATURAN DESA JATINEGARA KECAMATAN JATINEGARA KABUPATEN TEGAL NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DESA JATINEGARA Menimbang :

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG, DHARMOTTAMA SATYA PRAJA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 5 TAHUN 2000 TENTANG PEDOMAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN RAPAT KOORDINASI DI TINGKAT KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BENGKULU SELATAN NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DALAM KABUPATEN BENGKULU SELATAN

PERATURAN BUPATI BENGKULU SELATAN NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DALAM KABUPATEN BENGKULU SELATAN PERATURAN BUPATI BENGKULU SELATAN NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DALAM KABUPATEN BENGKULU SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKULU SELATAN, Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 11 TAHUN 2007

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 11 TAHUN 2007 Menimbang + PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, : a. bahwa sebagai

Lebih terperinci

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 56 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KECAMATAN WALIKOTA MADIUN,

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 56 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KECAMATAN WALIKOTA MADIUN, WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 56 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KECAMATAN WALIKOTA MADIUN, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut Pasal 17 Peraturan Daerah Kota Madiun

Lebih terperinci

TUGAS POKOK DAN FUNGSI PEJABAT STRUKTURAL DI LINGKUNGAN KANTOR KECAMATAN LAMANDAU

TUGAS POKOK DAN FUNGSI PEJABAT STRUKTURAL DI LINGKUNGAN KANTOR KECAMATAN LAMANDAU TUGAS POKOK DAN FUNGSI PEJABAT STRUKTURAL DI LINGKUNGAN KANTOR KECAMATAN LAMANDAU DASAR HUKUM 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah; 2. Undang-undang Republik

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN, Menimbang: a. bahwa dalam

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DI KABUPATEN BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH KECAMATAN DALAM KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

NO NAMA JABATAN TUGAS POKOK FUNGSI URAIAN TUGAS

NO NAMA JABATAN TUGAS POKOK FUNGSI URAIAN TUGAS LAMPIRAN : PERATURAN WALIKOTA CIMAHI Nomor : 30 Tahun 2008 Tanggal : 28 Nopember 2008 Tentang : TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS PADA KECAMATAN DAN KELURAHAN KOTA CIMAHI KECAMATAN NO NAMA JABATAN TUGAS

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 35 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 35 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 35 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN ORGANISASI LEMBAGA KEMASYARAKATAN KELURAHAN BUPATI PURWOREJO, Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 66 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI KECAMATAN DI KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 66 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI KECAMATAN DI KABUPATEN SITUBONDO BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 66 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI KECAMATAN DI KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Bandung Kidul Kota Bandung

Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Bandung Kidul Kota Bandung Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Bandung Kidul Kota Bandung Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 14 tahun 2007 Tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Kelurahan dan Kecamatan di Lingkungan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HULU SUNGAI UTARA, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Camat mempunyai fungsi, sebagai berikut :

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Camat mempunyai fungsi, sebagai berikut : A. TUGAS POKOK DAN FUNGSI. merupakan Perangkat Pemerintah Kabupaten di bidang Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan yang dipimpin oleh seorang Camat yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2015 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2008 NOMOR 6

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2008 NOMOR 6 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2008 NOMOR 6 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR : 6 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI KECAMATAN DAN KELURAHAN KABUPATEN WAY KANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 20 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 20 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 20 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN, Menimbang : a. bahwa untuk memenuhi ketentuan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 97 Peraturan

Lebih terperinci

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN, Menimbang :

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 4 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 4 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 4 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN SUSUNAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH, STAF AHLI DAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 36 Tahun : 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 36 Tahun : 2016 BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 36 Tahun : 2016 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR : 15 TAHUN 2003 TENTANG LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA/KELURAHAN (LPMD/K)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR : 15 TAHUN 2003 TENTANG LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA/KELURAHAN (LPMD/K) PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR : 15 TAHUN 2003 TENTANG LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA/KELURAHAN (LPMD/K) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG, Menimbang : a. bahwa sejalan

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN: PERATURAN DAERAH TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA KECAMATAN DALAM WILAYAH KABUPATEN BULUNGAN.

MEMUTUSKAN: PERATURAN DAERAH TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA KECAMATAN DALAM WILAYAH KABUPATEN BULUNGAN. SALINAN SALINAN BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA KECAMATAN DALAM WILAYAH

Lebih terperinci

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU Menimbang : PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAPUAS HULU NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KAPUAS HULU, a. bahwa dalam

Lebih terperinci

PERATURAN DESA MALASARI NOMOR : 02 TAHUN 2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DESA MALASARI NOMOR : 02 TAHUN 2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DESA MALASARI NOMOR : 02 TAHUN 2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA MALASARI, Menimbang : a. bahwa dalam penyelenggaraan pemerintahan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 31 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 31 TAHUN 2009 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 31 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 31 TAHUN 2009 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 31 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 31 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA KECAMATAN DI KABUPATEN SUMEDANG SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA 1 1 PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LINGGA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN KABUPATEN LINGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

KEPALA DESA SIWALANPANJI KECAMATAN BUDURAN KABUPATEN SIDOARJO PERATURAN DESA SIWALANPANJI KECAMATAN BUDURAN KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 29 TAHUN 2016

KEPALA DESA SIWALANPANJI KECAMATAN BUDURAN KABUPATEN SIDOARJO PERATURAN DESA SIWALANPANJI KECAMATAN BUDURAN KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 29 TAHUN 2016 KEPALA DESA SIWALANPANJI KECAMATAN BUDURAN KABUPATEN SIDOARJO PERATURAN DESA SIWALANPANJI KECAMATAN BUDURAN KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 29 TAHUN 2016 TENTANG RANCANGAN STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA DUMAI

BERITA DAERAH KOTA DUMAI KOTA DUMAI BERITA DAERAH KOTA DUMAI Nomor : 43 Tahun 2008 Seri : D Nomor 42 PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI BENGKULU SELATAN PROVINSI BENGKULU

BUPATI BENGKULU SELATAN PROVINSI BENGKULU BUPATI BENGKULU SELATAN PROVINSI BENGKULU PERATURAN BUPATI BENGKULUU SELATAN NOMOR 09 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKULU

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN KABUPATEN KAPUAS

Lebih terperinci

BUPATI BARRU PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI BARRU PROVINSI SULAWESI SELATAN BUPATI BARRU PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARRU NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARRU, Menimbang:

Lebih terperinci

BUPATI LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR

BUPATI LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR BUPATI LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR, Menimbang

Lebih terperinci

KEPALA DESA PULUTAN KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL PERATURAN DESA PULUTAN KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL NOMOR 6 TAHUN 2017

KEPALA DESA PULUTAN KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL PERATURAN DESA PULUTAN KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL NOMOR 6 TAHUN 2017 KEPALA DESA PULUTAN KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL PERATURAN DESA PULUTAN KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR NOMOR 8 TAHUN 2009

PERATURAN DAERAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR NOMOR 8 TAHUN 2009 POLEWALI MANDAR SIPAMANDAQ S I PAM AN D AQ PERATURAN DAERAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

Lebih terperinci

BUPATI KARANGANYAR PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI KARANGANYAR PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG BUPATI KARANGANYAR PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI JABATAN STRUKTURAL PADA KECAMATAN KABUPATEN KARANGANYAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR,

Lebih terperinci

BUPATI PANGANDARAN PERATURAN BUPATI PANGANDARAN NOMOR TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI KECAMATAN

BUPATI PANGANDARAN PERATURAN BUPATI PANGANDARAN NOMOR TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI KECAMATAN BUPATI PANGANDARAN PERATURAN BUPATI PANGANDARAN NOMOR TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANGANDARAN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA BUPATI BANYUMAS, Menimbang

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL 1 2016 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL No.130,2016 Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. PEMERINTAH DAERAH. ORGANISASI. TATA LAKSANA. Kedudukan. Susunan Organisasi. Tugas. Fungsi. Tata

Lebih terperinci

11 LEMBARAN DAERAH Oktober KABUPATEN LAMONGAN 6/E 2006 SERI E

11 LEMBARAN DAERAH Oktober KABUPATEN LAMONGAN 6/E 2006 SERI E 11 LEMBARAN DAERAH Oktober KABUPATEN LAMONGAN 6/E 2006 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 09 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 126 ayat

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 08 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 08 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 08 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KOTA BENGKULU DAN SEKRETARIAT DPRD KOTA BENGKULU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN NOMOR 12 TAHUN 2008 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

TUGAS DAN FUNGSI KECAMATAN TAMAN

TUGAS DAN FUNGSI KECAMATAN TAMAN TUGAS DAN FUNGSI KECAMATAN TAMAN Susunan organisasi Kecamatan Taman berdasarkan Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 3 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan kelurahan, terdiri

Lebih terperinci

KEPALA DESA MENES KECAMATAN MENES KABUPATEN PANDEGLANG PERATURAN DESA MENES KECAMATAN MENES KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG

KEPALA DESA MENES KECAMATAN MENES KABUPATEN PANDEGLANG PERATURAN DESA MENES KECAMATAN MENES KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG KEPALA DESA MENES PERATURAN DESA MENES NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA MENES DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA MENES Menimbang : Mengingat : a.

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR 25 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR 25 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR 25 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERUYAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan

Lebih terperinci