PEMBELAJARAN PERKALIAN PECAHAN MENGGUNAKAN PLASTIK MIKA DI KELAS V Oleh : Helni Indrayati 1, Ratu Ilma Indra Putri 2, Somakim 3 139

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMBELAJARAN PERKALIAN PECAHAN MENGGUNAKAN PLASTIK MIKA DI KELAS V Oleh : Helni Indrayati 1, Ratu Ilma Indra Putri 2, Somakim 3 139"

Transkripsi

1

2 PENGEMBANGAN INSTRUMEN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR REFLEKTIF MATEMATIS SISWA SMA DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI STRATEGI WHAT IF Oleh : Harry Dwi Putra PEMBELAJARAN PERKALIAN PECAHAN MENGGUNAKAN PLASTIK MIKA DI KELAS V Oleh : Helni Indrayati 1, Ratu Ilma Indra Putri, Somakim PENGEMBANGAN SOAL OPEN-ENDED PADA POKOK BAHASAN LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME BALOK Oleh : Henry Kurniawan 1, Ratu Ilma Indra Putri, Yusuf Hartono PENGGUNAAN LENGHT MODELSDAN METODE BALANCING PADA PEMBELAJARAN PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL Oleh: Hermaini 1 Ratu Ilma, Darmawijoyo PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE POWER OF TWO UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS MAHASISWA Oleh: Ika Wahyu Anita PENGARUH VISUAL BASIC APPLICATION FOR EXCEL TERHADAP KEMAMPUAN KREATIF MAHASISWA TENTANG DEFINISI DAN TEOREMA MATEMATIKA Oleh: Martin Bernard ANALISA TERHADAP KECEMASAN MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA Oleh: Masta Hutajulu PENERAPAN PENDEKATAN INDUKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA Oleh: Maya Siti Rohmah PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA MELALUI PEMBELAJARAN PERSONALIZED SYSTEM OF INSTRUCTION Oleh: Ratni Purwasih PENGGUNAAN ALAT PERAGA TULANG NAPIER UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN OPERASI PERKALIANSISWA SEKOLAH DASAR Oleh: Siti Chotimah OPTIMALISASI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR) Oleh: Sukasno, Drajat Friansah, & Intiana Hijrah Yumanif... 0 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR GEOMETRI RUANG MELALUIPROBLEM BASED LERNING (PBL) BERBANTUAN GEOGEBRA 5.0 UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN VISUAL-SPATIAL THINKING MAHASISWA Oleh: Sumarni 1), Anggar Titis Prayitno ) PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI VOLUME KUBUS UNTUK SISWA SMP Oleh: Tarsudin 1, Zulkardi, Darmawijoyo... 1 OPTIMALISASI PENGGUNAAN VIDEO DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA Oleh: Usman Aripin... 5 PENERAPAN METODE CONNECTING ORGANIZING REFLECTING EXTENDING TERHADAP DISPOSISI MATEMATIK SISWA SMP Oleh: Wahyu Setiawan... 3 v

3 Pengembangan Instrumen untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Reflektif Matematis Siswa SMA dengan Pendekatan Scientific Disertai Strategi What If Not Harry Dwi Putra Pendidikan Matematika, STKIP Siliwangi ABSTRAK Kemampuan berpikir reflektif matematis merupakan salah satu kompetensi berpikir tingkat tinggi yang juga sangat penting dikembangkan pada siswa, karena mereka akan cenderung untuk mencari kebenaran, berpikir terbuka dan toleran terhadap ide-ide baru, dapat menganalisis masalah dengan baik, berpikir secara sistematis, penuh rasa ingin tahu, dewasa dalam berpikir, serta dapat berpikir kritis secara mandiri. Pendekatan scientific merupakan pendekatan yang memfasilitasi siswa agar memperoleh pengetahuan dan keterampilan berdasarkan metode ilmiah, yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membentuk jejaring (menyimpulkan, menyajikan, serta mengkomunikasikan). Melalui strategi what if not terjadi proses berpikir siswa dalam menganalisis masalah, mempertentangkan kondisi pada masalah, dan memeriksa kebenaran penyelesaian. Oleh karena itu, diperlukan instrumen untuk meningkatkan kemampuan berpikir reflektif matematis melalui pendekatan scientific disertai strategi what if not. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang akan menghasilkan produk berupa instrumen. Metode penelitian terdiri dari tahaptahap, yaitu: pendahuluan (studi pustaka, observasi, dan wawancara), pengembangan produk (instrumen), validitas dari tim ahli, dan uji coba terbatas pada siswa kelas XI di SMA Negeri Cimahi dengan kriteria sekolah tinggi, sedang, dan rendah. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa instrumen yang dikembangkan meliputi silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan tes kemampuan berpikir reflektif matematis. Silabus mengenai materi aturan pencacahan. RPP disusun sesuai dengan pendekatan scientific disertai strategi what if not. Tes disusun sesuai dengan indikator kemampuan berpikir reflektif matematis. Setelah dilakukan uji coba terbatas, diperoleh instrumen yang valid. Kata Kunci: Instrumen, Kemampuan Berpikir Reflektif Matematis, Pendekatan Scientific, Strategi What If Not. 1. Pendahuluan 1.1. Latar belakang Kemampuan berpikir matematis menjadi fokus dalam pembelajaran matematika di sekolah. Guru mestinya memfasilitasi siswa agar dapat melatih kemampuan berpikir matematis tingkat tinggi siswa, salah satunya adalah kemampuan berpikir reflektif matematis. Garrison, et al (004) menyatakan bahwa apabila kemampuan berpikir reflektif dikembangkan pada siswa, mereka akan cenderung untuk mencari kebenaran, berpikir terbuka, toleran terhadap ide-ide baru, dapat menganalisis masalah dengan baik, berpikir secara sistematis, penuh rasa ingin tahu, dewasa dalam berpikir, dan berpikir secara mandiri. Namun, hasil penelitian Nindiasari (011) pada siswa di Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kabupaten Tangerang menunjukkan bahwa hampir 60% siswa belum memberikan hasil memuaskan dalam mengerjakan soal-soal yang memuat indikator proses berpikir reflektif matematis. Ini menunjukkan bahwa tes kemampuan berpikir reflektif matematis jarang 131

4 dilatihkan guru pada siswa. Menurut Herman (01) bahwa tugas matematika yang diberikan kepada siswa harus dapat membuat siswa melakukan aktivitas mengamati dan mengeksplorasi fenomena-fenomena matematika sehingga menuntut siswa berpikir secara optimal sesuai kemampuannya. Dalam kurikulum 013 yang diterapkan saat ini menekankan guru menggunakan pendekatan scientific dalam pembelajaran. Dalam pendekatan scientific terdapat aktivitas mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan menyimpulkan (Kemdikbud, 013). Berdasarkan wawancara dengan tiga guru di SMAN Cimahi, siswa kesulitan dalam mengajukan pertanyaan terhadap permasalahan yang dihadapi. Untuk mengatasi hal ini, dapat digunakan strategi what if not dengan cara mengubah informasi atau data, menambah informasi pada data, mengubah nilai data yang ada dengan pertanyaan yang sama, dan mengubah pertanyaan dengan data yang sama. Melalui strategi ini siswa dapat membuat pertanyaan berdasarkan permasalahan yang mereka hadapi dan melakukan refleksi untuk memeriksa kebenaran dari jawaban atas pertanyaan tersebut. Mengingat begitu pentingnya kemampuan berpikir reflektif untuk dilatihkan pada siswa, perlu disusun instrumen untuk meningkatkan kemampuan berpikir reflektif matematis siswa SMA melalui pendekatan scientific disertai strategi what if not. 1.. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana mengembangkan instrumen kemampuan berpikir reflektif matematis pada siswa SMA dengan pendekatan scientific disertai strategi what if not? 1.3. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan tersusunnya instrumen kemampuan berpikir reflektif matematis siswa SMA dengan pendekatan scientific disertai strategi what if not Manfaat Penelitian Melalui penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi guru dan pihak yang terkait untuk menggunakan instrumen ini dalam mengukur kemampuan berpikir reflektif matematis siswa sekolah menengah pada materi aturan pencacahan. Selain itu, siswa menjadi berkembang kemampuan berpikir matematis tingkat tingginya dalam menyelesaikan tes kemampuan berpikir reflektif matematis.. Metode Penelitian.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang menghasilkan instrumen untuk meningkatkan kemampuan berpikir reflektif matematis siswa. Instrumen yang disusun divalidasi oleh tim ahli. Instrumen yang telah valid diujicobakan di tiga sekolah menengah dengan peringkat tinggi, sedang, dan rendah, yaitu SMAN, 3, dan 4 Cimahi... Subjek Penelitian Subjek pada penelitian ini adalah dua orang tim ahli yang akan memvalidasi instrumen, tiga guru yang mengajar matematika di masing-masing sekolah menengah untuk diwawancara, dan sepuluh siswa kelas XII yang telah mempelajari materi aturan pencacahan untuk uji coba instrumen. 13

5 .3. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian ini terdiri dari tiga tahap, yaitu studi pendahuluan, pengembangan instrumen, serta uji ahli dan terbatas. Studi pendahuluan bertujuan untuk menelaah teori tentang kemampuan berpikir reflektif matematis, pendekatan scientific, dan strategi what if not. Pada tahap pengembangan tersusun instrumen yang sesuai dengan kajian teori yang dirujuk..4. Instrumen Penelitian Instrumen yang dihasilkan dari penelitian ini terdiri dari silabus mengenai materi aturan pencacahan, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pendekatan scientific disertai strategi what if not, dan tes kemampuan berpikir reflektif matematis. Untuk memperoleh seperangkat instrumen yang valid digunakan pedoman wawancara, catatan lapangan, dan lembar penilaian. Pedoman wawancara untuk mewawancarai guru dalam memperoleh masukan terhadap instrumen. Catatan lapangan untuk mencatat masukan dari guru dan siswa terhadap instrumen yang digunakan. Lembar penilaian untuk memperoleh nilai dari dua orang tim ahli sebagai validator terhadap layak atau tidaknya instrumen yang dipakai. Tes digunakan untuk melihat validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran dari kelima butir soal..5. Teknik Analisis Data.5.1. Data Pedoman Wawancara dan Catatan Lapangan. Dianalisis dengan memisahkan data yang penting dan tidak penting serta menyusun data untuk diinterpretasikan sebagai pedoman melakukan perbaikan instrumen.5.. Lembar penilaian. Dianalisis dengan mengklasifikasi pilihan kedua validator pada masing-masing butir penilaian untuk melihat layak atau tidaknya instrumen. Rumus yang digunakan untuk menentukan kelayakan instrumen (Purwanto, 010), yaitu: k N 100% Nk Keterangan: N : Persentase aspek k : Jumlah nilai dari aspek Nk : Jumlah nilai yang harus dicapai Kriteria kelayakan ditetapkan, sebagai berikut: Sangat layak : 83,5% - 100% Layak : 64% - 83% Cukup layak : 44,5% - 63% Tidak layak : 5% - 44%.5.3. Tes Kemampuan Berpikir Reflektif Matematis. Tes yang telah diujicobakan pada siswa dihitung validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran dengan rumus (Ruseffendi, 005). Untuk menentukan validitas butir soal digunakan rumus, sebagai berikut: r xy N XY X Y N X X N Y Y Keterangan: X : Nilai rata-rata soal-soal tes pertama perorangan ΣX : Jumlah nilai-nilai X ΣX² : Jumlah kuadrat nilai-nilai X Y : Nilai rata-rata soal-soal tes kedua perorangan 133

6 ΣY : Jumlah nilai-nilaiy ΣY² : Jumlah kuadrat nilai-nilai Y XY : Perkalian nilai-nilai X dan Y perorangan ΣXY : Jumlah perkalian nilai X dan Y N : Banyaknya pasangan nilai Kriteria validitas butir soal ditetapkan, sebagai berikut: Sangat tinggi : 0,90 rxy 1,00 Tinggi : 0,70 r xy 0,90 Sedang : 0, 40 r xy 0,70 Rendah : 0, 0 0, 40 r xy Sangat rendah : 0,00 r xy 0,0 Untuk menentukan reliabilitas tes digunakan rumus, sebagai berikut: b DB j DB i rp x b 1 DB j dengan DB Keterangan: : Koefisien reliabilitas tes X X N N dan DB i i i j Y Y N N b : : Banyak soal Variansi skor seluruh soal menurut skor siswa perorangan : Variansi skor soal tertentu (soal ke-i) : Jumlah variansi skor seluruh soal menurut skor soal tertentu Kriteria reliabilitas tes ditetapkan, sebagai berikut: Sangat tinggi : 0,90 rp 1,00 Tinggi : 0,70 r p 0,90 Sedang : 0, 40 r p 0,70 Rendah : 0, 0 0, 40 Sangat rendah : 0,00 r p 0,0 r p Untuk menentukan daya pembeda butir soal digunakan rumus, sebagai berikut: JBA JBB Dp JS SMI Keterangan: Dp : Indeks daya pembeda : Jumlah skor kelas atas : Jumlah skor kelas bawah A 134

7 JSA : Jumlah skor kelas atas atau bawah(5% dari jumlah seluruh peserta tes) SMI : Skor maksimal ideal Kriteria daya pembeda butir soal ditetapkan, sebagai berikut: Sangat baik : 0,70 D p 1,00 Baik : 0,40 D p 0,70 D p Sedang : 0, 0 0, 40 Kurang baik : 0,00 D p 0,40 Tidak baik : D p 0,00 Untuk menentukan tingkat kesukaran butir soal digunakan rumus, sebagai berikut: Keterangan: IK : Indeks kesukaran : Banyaknya jawaban benar kelompok atas : Banyaknya jawaban benar kelompok bawah JSA : Jumlah skor kelas atas atau bawah(5% dari jumlah seluruh peserta tes) SMI : Skor maksimal ideal Kriteria tingkat kesukaran butir soal ditetapkan, sebagai berikut: Terlalu sukar : I k 0,00 Sukar : 0, 00 I k 0,30 Sedang : 0,30 I k 0, 70 Mudah : 0, 70 1, 00 I k Terlalu mudah : I k 1,00 3. Hasil Penelitian dan Pembahasan 3.1. Hasil Penelitian Berikut ini disampaikan hasil penelitian yang telah dilakukan Studi Pustaka. Pada kegiatan ini, dilakukan kajian teori mengenai penyusunan silabus dan RPP berdasarkan Kurikulum 013 pada materi aturan pencacahan menggunakan pendekatan scientific disertai strategi what if not. Menentukan indikator kemampuan berpikir reflektif matematis yang diadaptasi dari indikator berpikir kritis (Sumarmo, 010). Indikator dari kemampuan berpikir reflektif matematis yang telah ditetapkan, yaitu membedakan data relevan dan tidak relevan mengenai aturan perkalian; menganalisis dan mengklarifikasi jawaban mengenai aturan perkalian; menggeneralisasi dan menganalisis generalisasi mengenai permutasi dan kombinasi; menginterpretasikan suatu kasus berdasarkan konsep peluang; memeriksa kebenaran suatu argumen mengenai peluang; serta menarik analogi dari dua kasus peluang yang serupa Observasi ke Lapangan. Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan guru di SMAN, 3, dan 4 Cimahi, diperoleh bahwa soal tes kemampuan berpikir reflektif matematis masih jarang dilatihkan 135

8 kepada siswa. Guru biasanya menggunakan soal-soal pada buku pegangan siswa sebagai latihan. Soal yang terdapat pada buku tersebut hanya bersifat soal pemecahan masalah biasa, belum melatih siswa dalam mengembangkan kemampuan berpikir reflektif mereka. Dalam pelaksanaan pembelajaran, guru di tiga sekolah tersebut telah menerapkan pendekatan scientific meliputi aktivitas mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan menyimpulkan. Pada aktivitas menanya, siswa sedikit yang aktif mengemukakan pendapatnya. Mereka bingung dalam menyusun pertanyaan. Untuk mengatasi ini, pada aktivitas menanya dapat menggunakan strategi what if not dengan merubah data, menambah data, mengubah data tetapi pertanyaan sama, atau mengubah pertanyaan dengan data yang sama Penyusunan Instrumen. Berdasarkan studi pustaka dan hasil wawancara selanjutnya dapat disusun silabus, RPP, dan kisi-kisi tes kemampuan berpikir reflektif. Silabus berkenaan dengan materi aturan pencacahan, terdiri dari aturan perkalian, faktorial, permutasi, kombinasi, binomial newton, dan peluang. RPP disesuaikan dengan langkah-langkah pendekatan scientific disertai dengan strategi what if not. Penyusunan kisi-kisi dan tes berdasarkan indikator kemampuan berpikir reflektif matematis yang terdiri dari 5 butir soal Validasi Tim Ahli. Berikut ini disajikan hasil validasi dari dua dosen pembimbing mengenai soal tes kemampuan berpikir reflektif matematis yang telah disusun.kriteria penilaian butir soal terdiri dari isi, penyajian, dan kebahasaan. Tabel 1. Hasil Uji Kelayakan Instrumen Tes Berpikir Reflektif Matematis No. Ahli Kriteria Kelayakan Soal (%) Validator 1 6,50 60,4 56,5 6,40 58,33. Validator 58,33 56,5 64,58 6,50 56,5 Rerata 60,4 58,33 6,50 61,46 57,9 Berdasarkan Tabel 1 terlihat bahwa rerata persentase kelayakan soal berada di antara 44,50% 83,00% berarti bahwa tes kemampuan berpikir reflektif cukup layak (valid) untuk diujicobakan pada siswa Uji Coba Tes Kemampuan Berpikir Reflektif Matematis. Pada Tabel di bawah ini disajikan rekapitulasi hasil uji coba terbatas tes kemampuan berpikir reflektif matematis yang diberikan kepada 10 siswa kelas XII yang telah memahami materi aturan pencacahan. Tes terdiri dari 5 soal dengan skor maksmimum ideal adalah 14. Tabel. Rekapitulasi Hasil Uji Coba Tes Kemampuan Berpikir Reflektif Matematis Soal Validitas Kriteria Reliabilitas Kriteria DP Kriteria IK Kriteria Sedang 0. Cukup 0.44 Sedang Sedang 0.33 Cukup 0.50 Sedang Sangat Tinggi 0.54 Sedang 0.67 Baik 0.67 Sedang Sedang 0.67 Baik 0.67 Sedang Sangat Tinggi 0.33 Cukup 0.61 Sedang Skor maksimum ideal dari kelima soal kemampuan berpikir reflektif matematis adalah 14. Apabila siswa menjawab dengan benar pada soal pertama bernilai, soal kedua bernilai, soal ketiga bernilai, soal keempat bernilai 4, dan soal kelima bernilai 4. Pada soal pertama, sebanyak 40% siswa memperoleh skor dan sebanyak 60% siswa memperoleh skor 1. Pada 136

9 soal kedua, sebanyak 50% siswa memperoleh skor, sebanyak 40% siswa memperoleh skor 1, dan sebanyak 10% siswa memperoleh skor 0 karena tidak memberikan jawaban. Pada soal ketiga, sebanyak 50% siswa memperoleh skor, sebanyak 40% siswa memperoleh skor 1, dan sebanyak 10% siswa memperoleh skor 0 karena jawaban yang diberikan salah. Pada soal keempat, sebanyak 30% siswa memperoleh skor 3, sebanyak 30% siswa memperoleh skor, sebanyak 30% siswa memperoleh skor 1, dan sebanyak 10% siswa memperoleh skor 0 karena jawaban yang diberikan salah. Pada soal kelima, sebanyak 10% siswa memperoleh skor 3, sebanyak 80% siswa memperoleh skor, sebanyak 10% siswa memperoleh skor 0 karena jawaban yang diberikan salah. Pada Tabel di atas, terlihat bahwa soal nomor 3 dan 5 memiliki validitas sangat tinggi, sedangkan soal nomor 1,, dan 4 memiliki validitas sedang. Kelima soal tersebut memiliki reliabilitas sedang. Daya pembeda pada dua soal (nomor 3 dan 4) sudah baik, sedangkan tiga soal (nomor 1,, dan 5) memiliki daya pembeda cukup baik. Tingkat kesukaran soal adalah sedang. Dapat disimpulkan bahwa tes kemampuan berpikir reflektif matematis sudah valid dan dapat digunakan pada siswa kelas XI di SMA Negeri, 3, dan 4 Cimahi untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir reflektif matematis mereka sebelum dan setelah pembelajaran. Pada Tabel 3 berikut ini disajikan data pretest, posttest, dan peningkatan kemampuan berpikir reflektif matematis siswa. Tabel 3. Hasil Pretest dan Posttest Kemampuan Berpikir Reflektif Matematis Kelas Jumlah Pretest Posttest N-gain Kriteria XI MIPA SMA 31 4, ,69 Sedang XI MIPA 1 SMA ,73 10,68 0,64 Sedang XI MIPA 4 SMA ,76 10,51 0,6 Sedang Pada Tabel 3 di atas terlihat bahwa peningkatan kemampuan berpikir reflektif siswa berada pada 0,30 0,70 yang berarti peningkatan kemampuan berpikir reflektif siswa berada pada kriteria sedang. Siswa belum terbiasa menjawab soal yang berkaitan dengan memeriksa data relevan atau tidak terhadap informasi dari soal, memeriksa kebenaran pernyataan berkaitan dengan soal, serta menganalisis generalisasi dan analogi dari suatu permasalahan yang diberikan. 3.. Pembahasan Instrumen yang telah disusun diberikan kepada tim ahli untuk memberikan masukan terhadap perbaikan instrumen. Menurut tim ahli, silabus mengenai aturan pencacahan sudah sesuai dengan panduan kurikulum 013. Dalam RPP sudah memuat langkah-langkah pendekatan scientific dengan strategi what if not pada aktivitas menanya. Pada aktivitas pembelajaran dalam RPP mesti siswa yang dominan, jangan terlalu sering menuliskan aktivitas guru. Soal kemampuan berpikir reflektif yang terdiri dari 5 soal sudah memenuhi indikator yang ditetapkan. Kalimat pada soal ada yang mesti diperbaiki agar tidak membuat siswa bingung dalam memahami informasi dari soal. Misalnya: kalimat pada soal Dari kota Padalarang ke kota Cimahi dilalui 4 jenis angkot. Bagi siswa yang tidak pernah ke Padalarang dan Cimahi akan membuat mereka menjadi bingung. Untuk itu nama kota disimbolkan saja dengan Kota P dan Kota C, sehingga soal diperbaiki menjadi Dari kota P ke kota C dilalui oleh 4 jenis angkot. Penilaian dari reviewer menunjukkan bahwa instrumen tes kemampuan berpikir reflektif matematis cukup layak digunakan. Dalam membuat soal berpikir reflektif matematis memang tidak mudah. Indikator dalam kemampuan berpikir ini mengharuskan untuk membuat soal mengenai memeriksa data relevan atau tidak, memeriksa kebenaran, serta 137

10 menganalisis generalisasi dan analogi dari suatu permasalahan. Soal dengan indikator ini dapat melatih siswa mengembangkan kemampuan berpikir reflektif. Peningkatan kemampuan berpikir reflektif siswa berada pada kriteria sedang. Siswa yang berada pada sekolah dengan peringkat tinggi memiliki peningkatan kemampuan yang lebih besar daripada siswa dengan peringkat sekolah sedang. Begitu pula, siswa dengan peringkat sekolah sedang juga memiliki peningkatan kemampuan yang lebih besar daripada siswa dengan peringkat sekolah rendah. Ini menunjukkan bahwa siswa yang memiliki pemahaman konsep yang baik memiliki kemampuan berpikir reflektif matematis yang juga baik. Instrumen yang telah disusun dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa dengan cukup baik. 4. Simpulan dan Saran 4.1. Simpulan Instrumen yang dikembangkan meliputi silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Tes. Silabus mengenai materi aturan pencacahan. RPP disusun sesuai dengan pendekatan scientific disertai strategi what if not. Tes disusun sesuai dengan indikator kemampuan berpikir reflektif matematis. Setelah dilakukan uji coba terbatas, diperoleh instrumen yang valid. 4.. Saran Dalam menyusun instrumen berupa tes mesti memenuhi indikator yang telah ditentukan. Soal-soal pada tes mesti dapat mengembangkan kemampuan yang diinginkan, sehingga ketika diujicobakan tes tersebut memiliki validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan indeks kesukaran yang baik, yaitu diantara sedang dan tinggi. Selain itu, perlu dikembangkan instrumen berpikir reflektif untuk materi lain dan tingkat sekolah yang lain agar kemampuan berpikir reflektif siswa dapat terus ditingkatkan. Referensi Garrison, D. R., Anderson, T., dan Archer, W. (004). Critical Thinking, Cognitive Presence, Computer Conferencing in Distance Learning. [Online]. Tersedia di: Diakses 3 Maret 015. Herman, T. (01). Pembelajaran Matematika Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Matematik Tingkat Tinggi Siswa SLTP. [Online]. Tersedia di: 1-TATANG-HERMAN/Artikel. Diakses November 014. Kemdikbud. (013). Pendekatan Scientific (Ilmiah) dalam Pembelajaran. Jakarta: Pusbangprodik. Nindiasari, H. (011). Pengembangan Bahan Ajar dan Instrumen untuk Meningkatkan Berpikir Reflektif Matematis Berbasis Pendekatan Metakognitif pada Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA). Dalam: Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UNY. Yogyakarta, UNY Press: Purwanto (010). Evaluasi Hasil belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Ruseffendi, E. T. (005). Dasar-dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non Eksakta Lainnya. Bandung: Tarsito. Sumarmo, U. (010). Pengembangan Berpikir dan Disposisi Krititis, Kreatif pada Peserta Didik dalam Pembelajaran Matematika. (Makalah). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. 138

PENGEMBANGAN INSTRUMEN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MATHEMATICAL PROBLEM POSING SISWA SMA

PENGEMBANGAN INSTRUMEN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MATHEMATICAL PROBLEM POSING SISWA SMA Jurnal Euclid, Vol.4, No.1, p.636 PENGEMBANGAN INSTRUMEN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MATHEMATICAL PROBLEM POSING SISWA SMA Harry Dwi Putra Pendidikan Matematika, STKIP Siliwangi harrydp.mpd@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen kelompok kontrol pretes-postes. Berdasarkan Ruseffendi (1994, hlm. 36) menyatakan bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah suatu quasi eksperimen, dengan desain kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah suatu quasi eksperimen, dengan desain kelompok 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini adalah suatu quasi eksperimen, dengan desain kelompok kontrol pretes-postes. Diagram desain penelitian ini adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung yang berlokasi di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung yang berlokasi di III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung yang berlokasi di Jl. Panglima Polem No. 5 Segalamider, Kota Bandarlampung. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen, sebab penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara perlakuan yang

Lebih terperinci

: Perlakuan (Pembelajaran dengan model pembelajaran M-APOS),

: Perlakuan (Pembelajaran dengan model pembelajaran M-APOS), 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuasi eksperimen. Dikarenakan subjek tidak dikelompokkan secara acak, tetapi menerima keadaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, karena penelitian yang digunakan adalah hubungan sebab akibat yang didalamnya ada dua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuasi eksperimen, di mana subjek tidak dikelompokan secara acak tetapi menerima keadaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan menggunakan penelitian eksperimen diharapkan, setelah menganalisis hasilnya kita dapat melihat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kuasi eksperimen, dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif yang bertujuan untuk menyelidiki hubungan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 23

METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 23 30 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 23 Bandar Lampung yang terletak di Jl. Jenderal Sudirman No. 76 Rawa Laut Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 1 Terbanggi Besar yang terletak di desa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 1 Terbanggi Besar yang terletak di desa 8 III. METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 1 Terbanggi Besar yang terletak di desa Poncowati Kecamatan Terbanggi Besar Lampung Tengah. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang menerapkan

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang menerapkan BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Disain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang menerapkan pendekatan metaphorical thinking. Penelitian ini melibatkan dua kelompok siswa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen adalah melakukan pengukuran sebagai hasil eksperimen terhadap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen adalah melakukan pengukuran sebagai hasil eksperimen terhadap BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Hal ini disebabkan tujuan penelitian adalah melihat hubungan sebab akibat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 14 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Metode penelitian kuasi eksperimen adalah metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode kuasi

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode kuasi BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen, dengan variabel bebas yaitu perlakuan yang diberikan kepada siswa dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Sebagai upaya untuk memecahkan permasalahan yang telah dirumuskan dalam penelitian ini, diperlukan langkah-langkah penyelidikan yang tepat dengan

Lebih terperinci

BAB III. Metodologi Penelitian. Contextual Teaching and Learning (CTL). Metode penelitian yang

BAB III. Metodologi Penelitian. Contextual Teaching and Learning (CTL). Metode penelitian yang 28 BAB III Metodologi Penelitian 3.1. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk melihat peningkatan pemahaman matematis siswa SMA IPS melalui pembelajaran dengan pendekatan Contextual

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Di dalam bab ini akan diuraikan mengenai metode dan desain penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Di dalam bab ini akan diuraikan mengenai metode dan desain penelitian, BAB III METODOLOGI PENELITIAN Di dalam bab ini akan diuraikan mengenai metode dan desain penelitian, variabel penelitian, subjek populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian, juga instrumen penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan pendekatan 34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan dua kelompok subjek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Russeffendi (2010, hlm. 35) menyatakan bahwa Penelitian eksperimen atau percobaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Karena pada penelitian ini dilakukan implementasi pembelajaran matematika dengan pendekatan metakognitif, kemudian ingin dilihat dampaknya terhadap peningkatan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 7 Bandar Lampung yang terletak di Jl.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 7 Bandar Lampung yang terletak di Jl. III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 7 Bandar Lampung yang terletak di Jl. Teuku Cik Ditiro No. 2 Beringin Raya Kemiling Bandar Lampung. Populasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 3 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sekampung Udik tahun pelajaran 013/ 014 yang terdiri dari 5 kelas. Dari 5 kelas

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR............ UCAPAN TERIMA KASIH.......... ABSTRAK........... DAFTAR ISI........... DAFTAR TABEL......... DAFTAR GAMBAR............... DAFTAR LAMPIRAN............... BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Berdasarkan tujuan dari penelitian ini, maka metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen sebagai salah satu metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan yaitu metode penelitian eksperimen dengan desain

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan yaitu metode penelitian eksperimen dengan desain BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan yaitu metode penelitian eksperimen dengan desain penelitian berbentuk Pretest-Postest Control Group Design atau desain kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan desain kelompok kontrol non-ekivalen. Ruseffendi (2010) mengungkapkan bahwa desain kelompok kontrol

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu, Sugiyono (2004, hlm. 1), metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

Volume 4, Tahun ISSN KATA PENGANTAR

Volume 4, Tahun ISSN KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Dengan Senantiasa mengharap rahmat dan ridho Allah SWT, atas karunia-nya Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika ini akhirnya dapat diselesaikan. Seminar Nasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan termasuk jenis quasi eksperimen atau eksperimen semu dengan kualitatif-deskriptif untuk mengetahui proses berpikir siswa. Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Disain Penelitian Tujuan penelitian ini adalah membandingkan peningkatan kemampuan koneksi matematis antara siswa SMA yang memperoleh pembelajaran matematika Knisley

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen karena dalam penelitian ini tidak dilakukan dilakukan pengacakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Menurut Ruseffendi (2005, hlm. 35), penelitian eksperimen atau percobaan (eksperimental

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014. Kelas VIII di SMP

III. METODE PENELITIAN. pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014. Kelas VIII di SMP III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandarlampung pada semester genap tahun pelajaran 013/014. Kelas VIII di SMP Negeri 1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, karena dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui pengaruh pembelajaran melalui

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK. i. KATA PENGANTAR... ii. UCAPAN TERIMA KASIH... iii. DAFTAR ISI.. v. DAFTAR TABEL.. vii. DAFTAR LAMPIRAN..

DAFTAR ISI. ABSTRAK. i. KATA PENGANTAR... ii. UCAPAN TERIMA KASIH... iii. DAFTAR ISI.. v. DAFTAR TABEL.. vii. DAFTAR LAMPIRAN.. DAFTAR ISI ABSTRAK. i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI.. v DAFTAR TABEL.. vii DAFTAR LAMPIRAN.. xii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. 1 B. Rumusan dan Batasan Masalah..

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok tersebut tidak dipilih

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok tersebut tidak dipilih BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini melibatkan dua kelompok siswa yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok tersebut tidak dipilih secara acak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis dan habit of thinking interdependently (HTI) siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional.

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen karena terdapat unsur manipulasi yaitu mengubah keadaan biasa secara sistematis kekeadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kontrol. Kelas eksperimen memperoleh pembelajaran melalui pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. kontrol. Kelas eksperimen memperoleh pembelajaran melalui pendekatan 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Penelitian ini adalah studi eksperimen dengan disain yang digunakan pretes-postes, terdiri dari dua kelas sampel yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif ini hanya

III. METODE PENELITIAN. jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif ini hanya III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN DAFTAR ISI Halaman PENGESAHAN PERNYATAAN. i UCAPAN TERIMA KASIH.. ii PERSEMBAHAN. iv KATA PENGANTAR... v ABSTRAK. Vi DAFTAR ISI. vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR LAMPIRAN xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

DAFTAR ISI ABSTRAK PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR ISI ABSTRAK PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR i ii iii vii ix xi BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang Masalah 1 B Rumusan Masalah 7 C Tujuan Penelitian 8 D Manfaat Penelitian

Lebih terperinci

Kelas Eksperimen : O X O... Kelas Kontrol : O O Sumber : (Sugiyono, 2012)

Kelas Eksperimen : O X O... Kelas Kontrol : O O Sumber : (Sugiyono, 2012) BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menelaah peningkatan kemampuan penalaran dan komunikasi matematis, serta mengetahui kemandirian belajar matematis siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dipaparkan mengenai model yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan, prosedur dalam pengembangannya, subjek yang menjadi penelitian, teknik pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan suatu penelitian yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN O X O

BAB III METODE PENELITIAN O X O BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMP. Pembelajaran yang dilakukan menggunakan model reciprocal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, karena penelitian yang digunakan adalah hubungan sebab akibat yang didalamnya ada dua unsur yang dimanipulasikan.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Pagelaran yang terbagi dalam sepuluh kelas yaitu kelas VII-A sampai dengan kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design.

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen karena terdapat unsur manipulasi yaitu mengubah keadaan biasa secara sistematis kekeadaan tertentu

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... vii. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR GRAFIK... xi. DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... vii. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR GRAFIK... xi. DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i ABSTRAK... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR GRAFIK... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Identifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang sudah terdaftar dengan kelasnya masing-masing, sehingga tidak

BAB III METODE PENELITIAN. yang sudah terdaftar dengan kelasnya masing-masing, sehingga tidak BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, subjek yang akan diteliti merupakan siswa-siswa yang sudah terdaftar dengan kelasnya masing-masing, sehingga tidak dimungkinkan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen (experimental

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen (experimental BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen (experimental research), yaitu penelitian yang melihat hubungan sebab akibat dimana perlakuan yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap 23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 8 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012 sebanyak 254 siswa yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun yang menjadi populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun yang menjadi populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMA 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Adapun yang menjadi populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri Bandung karena setiap siswa SMA harus menguasai kompetensi penalaran

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono. III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester genap tahun pelajaran 01-013 sebanyak

Lebih terperinci

Dengan: 0 : Pretes / Posttes : Pembelajaran berbantuan computer Cabri 3D

Dengan: 0 : Pretes / Posttes : Pembelajaran berbantuan computer Cabri 3D BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menurut desainnya adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen adalah penelitian dengan melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang sebaiknya digunakan adalah metode penelitian eksperimen karena metode inilah yang paling mendekati metode ilmiah. Selain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa melalui pembelajaran aktif (active learning)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Pada saat pelaksanaan penelitian, dipilih dua kelas sebagai sampel, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kedua kelas tersebut diupayakan memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian. mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160).

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian. mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160). Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuasi eksperimen atau percobaan karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. kuasi eksperimen atau percobaan karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian kuasi eksperimen atau percobaan karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui

Lebih terperinci

Kelas Eksperimen : O X O

Kelas Eksperimen : O X O 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya, penelitian ini merupakan penelitian Quasi-Eksperimen. Penelitian kuasi eksperimen terdapat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung. Kelas X di SMK Muhammadiyah 2 Bandar Lampung terdiri

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung. Kelas X di SMK Muhammadiyah 2 Bandar Lampung terdiri 28 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMK Muhammadiyah 2 Bandar Lampung. Kelas X di SMK Muhammadiyah 2 Bandar Lampung terdiri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Kerlinger (Takona, 2002: 47) mengartikan eksperimen sebagai A scientific investigation

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian yang diambil yaitu ex post facto, dimana penelitian ini hanya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian yang diambil yaitu ex post facto, dimana penelitian ini hanya 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, bertujuan membuat gambaran secara sistematis, faktual mengenai fakta dari suatu populasi. Desain penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sebelum melaksanakan penelitian, seorang peneliti terlebih dahulu harus menentukan metode yang akan digunakan, sebab dengan penentuan atau pemilihan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 7 BAB III METODE PENELITIAN A. POPULASI DAN SAMPEL Populasi adalah keseluruhan subyek dalam suatu penelitian. Adapun populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII di SMPN 3 Garut. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Di dalam bab ini akan diuraikan mengenai metode dan desain penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Di dalam bab ini akan diuraikan mengenai metode dan desain penelitian, 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Di dalam bab ini akan diuraikan mengenai metode dan desain penelitian, subjek populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian, juga instrumen penelitian, baik tes maupun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pemahaman dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pemahaman dan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pemahaman dan komunikasi matematis antara siswa yang pembelajarannya menggunakan model kooperatif berbantuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan masalah yang dikembangkan, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaaan metode eksperimen ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Ruseffendi (2005:35) mengemukakan, Penelitian eksperimen atau percobaan (eksperimental

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian Quasi Experimental dengan bentuk desain Nonequivalent Control Group Design, dimana subyek penelitian tidak dikelompokkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan diuraikan mengenai subjek populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian, metode dan desain penelitian, juga instrumen penelitian baik tes maupun non tes.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di SMP

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di SMP 23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di SMP Negeri 26 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN A. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan sebab-akibat variabel bebas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menggunakan desain penelitian berbentuk pretest-posttest

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode ekperimen. Menurut Ruseffendi (2010, hlm. 35), Penelitian eksperimen adalah penelitian yang benar-benar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu akan melihat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Andoko Ageng Setyawan, 2013

DAFTAR ISI Andoko Ageng Setyawan, 2013 DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Tujuan penelitian ini menguji pendekatan Brain-Based Learning dan pengaruhnya terhadap peningkatan kemampuan koneksi dan komunikasi matematis serta motivasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Ruseffendi (2005, hlm. 35) mengemukakan, Penelitian eksperimen atau percobaan (eksperimental

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian kuantitatif jenis quasi eksperimen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian kuantitatif jenis quasi eksperimen. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini tergolong dalam penelitian kuantitatif jenis quasi eksperimen. Menurut Sugiyono (2012:77) Quasi eksperimental design merupakan pengembangan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di 24 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di Jl. Turi Raya No.1 Labuhan Dalam, Kecamatan Tanjung Senang, Kota Bandar Lampung.

Lebih terperinci

Daftar Isi KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...

Daftar Isi KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... Daftar Isi ABSTRAK RIWAYAT HIDUP KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i iii vi ix xi BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah...

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dirancang untuk mengungkapkan ada tidaknya hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dirancang untuk mengungkapkan ada tidaknya hubungan 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini dirancang untuk mengungkapkan ada tidaknya hubungan sebab-akibat antara model dan pendekatan pembelajaran yang dikembangkan dengan kemampuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ini digunakan dua kelas sebagai sampel yaitu kelas eksperimen dan kelas. Desain pada penelitian ini berbentuk:

BAB III METODE PENELITIAN. ini digunakan dua kelas sebagai sampel yaitu kelas eksperimen dan kelas. Desain pada penelitian ini berbentuk: 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain kuasi eksperimen, pada kuasi eksperimen subjek tidak dikelompokkan secara acak, tetapi peneliti menerima keadaan subjek

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. pemilihan metode ini dilandasi oleh keinginan peneliti untuk melihat hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran kooperatif tipe TGT untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran kooperatif tipe TGT untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis 50 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dalam penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah kemampuan koneksi matematis siswa yang menggunakan pembelajaran dengan teknik SOLO/Superitem

Lebih terperinci

0 X

0 X BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Menurut Russefendi (2010: 35), seperti halnya metode eksperimen, metode kuasi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Bandarlampung Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 200

METODE PENELITIAN. Bandarlampung Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 200 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Bandarlampung Tahun Ajaran 03/04 dengan jumlah siswa sebanyak 00 siswa yang terdistribusi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Menurut Ruseffendi (2005: 32) penelitian eksperimen atau percobaan (experimental

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengkaji perbandingan peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis, berpikir logis matematis dan kemandirian

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

DAFTAR ISI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA DAFTAR ISI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iv UCAPAN TERIMA KASIH... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xi DAFTAR DIAGRAM... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

O 1 X O 2. Gambar 3.1 One Group Pretest-Posttest Design

O 1 X O 2. Gambar 3.1 One Group Pretest-Posttest Design BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah pre-experimental design, yaitu penelitian dilakukan kepada satu kelompok eksperimen yang sampelnya tidak

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. Halaman LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B.

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSING

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSING VOLUME 9, NOMOR 1 MARET 2015 ISSN 1978-5089 MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSING Indah Puspita Sari STKIP Siliwangi email: chiva.aulia@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada kajian ini, akan diuraikan mengenai metodologi penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang mencakup uraian mengenai metode penelitian,

Lebih terperinci