Aplikasi Sistem Boiler Pada UKM Sinar 313 Untuk Meningkatkan Produksi Makanan Ringan Emping Jagung
|
|
- Dewi Santoso
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Aplikasi Sistem Boiler Pada UKM Sinar 313 Untuk Meningkatkan Produksi Makanan Ringan Emping Jagung Sudirman 1, Sri Kurniati 2 1 Mahasiswa Program Doktor Pascasarjana Teknik Mesin Universitas Brawijaya 2 Jurusan Teknik Elektro Universitas Nusa Cendana Kupang sridirman@yahoo.com dan sri_kurniatia@yahoo.com ABSTRAK Sinar 313 merupakan salah satu UKM yang memproduksi emping jagung dengan menggunakan tungku tradisionil untuk tahap perebusan dan pengukusan sehingga mengalami keterbatasan produksi setiap hari. Kendala yang dimaksud seperti proses perebusan jagung yang membutuhkan waktu 3-4 jam, dan proses pengukusan yang membutuhkan waktu 2-3 jam. Tujuan kegiatan ini adalah membantu industri emping jagung UKM Sinar 313 dalam mengatasi keterbatasan/kendala proses produksi sehingga mengalami kesulitan melayani permintaan konsumen di kota Kupang dan sekitarnya. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah melakukan rancang bangun dan aplikasi teknologi berupa penerapan tungku ketel uap, sebagai pengganti tungku manual dalam melakukan sistem perebusan dan pengukusan jagung sebelum dipipih menjadi emping jagung. Hasil kegiatan telah dilakukan perbaikan sistem perebusan dan pengukusan dengan mengganti model tungku tradisionil dengan ketel uap. Ketel uap (Boiler) yang dipasang mempunyai kapasitas kg/jam dengan tekanan operasional 10 bar, sehingga dapat memproduksi emping jagung 500kg 2 ton/hari. Dengan adanya penggunaan boiler pada UKM, maka diperoleh terjadi percepatan proses produksi sistem pemasakan jagung dari 3-4 jam menjadi 2 jam, dan sistem perebusan jagung dari 3 jam menjadi 1,5 jam. Adanya penggunaan ketel uap (boiler) yang menggantikan sistem tungku manual dapat menurunkan biaya produksi 3 4 kali lipat, yakni dari Rp /bulan menjadi Rp /bulan (Selisih Rp ). Kata Kunci: Emping Jagung, Ketel uap, Produksi ABSTRACT Sinar 313 is one of the small and medium enterprises that produce corn chips (Emping Jagung) using traditional stove for boiling and steaming stage so have limited production every day. Constraints are defined as corn boiling process takes 3-4 hours, and the steaming process that takes 2-3 hours. The purpose of this activity is to help industry in overcoming the limitations/constraints of the production process so that had difficulty serving the demand of consumers in the city of Kupang and surrounding areas. The method used in this activity is to design and application of technology in the form of the application of steam boiler furnace, the furnace manual lieu of doing boiling and steaming system before pressed into corn chips. The results of the activities have been carried out repairs boiling and steaming system by replacing the traditional model of the boiler furnace. Boiler has installed capacity of kg/h with operating pressure of 10 bar, so as to produce corn chips 500kg - 2 tons/day. With the use of the boiler in the industry, it is obtained that speeds the ripening corn production system from 3-4 hours to 2 hours, and the system boiling corn from 3 hours to 1.5 hours. The use of steam boilers ( boilers ) which replaces the manual furnace systems can reduce production costs 3-4 times, ie from Rp4,500,000/ month to Rp1,125,000. Keywords : Corn Chips, Boilers, Production SENATEK 2015 Malang, 17 Januari
2 Pendahuluan UKM Sinar 313 adalah merupakan salah satu usaha home industri yang bergerak pada usaha pengolahan emping jagung di Kota Kupang yang berdiri sejak tahun Secara umum, emping adalah produk olahan pangan dari bahan berpati yang digencet atau dipipihkan menjadi lempengan dengan bentuk tertentu, dikeringkan, dan digoreng renyah. Emping ini dapat ditambahkan bumbu-bumbu sesuai selera, misalnya asin, pedas, gurih, manis, ditambahkan irisan daun bawang, atau ditambah bumbu lainnya. Emping jagung merupakan salah satu hasil olahan jagung yang cukup banyak digemari masyarakat khususnya di kota Kupang dan kotakota lain pada umumnya, karena cukup renyah seperti halnya emping lainnya. Pembuatan emping jagung ini lebih membutuhkan penanganan khusus dan hati-hati, terutama karena bentuk fisiknya yang tipis dan mudah hancur. Oleh karena itu dalam pengolahan emping jagung rendemennya hanya sekitar 80%, dengan kata lain ada sekitar 20% yang hancur tidak dapat dijual. Misalnya, produksi emping jagung dapat dihasilkan sekitar 80 kg 180 kg emping dari kg biji jagung bulat, karena susut 20% dan terbuang berupa kulit dan mata biji jagung. Dalam melakukan proses produksi pembuatan emping jagung UKM Sinar 313 masih menggunakan sistem manual, yakni menggunakan tungku biasa dengan bahan kayu bakar untuk merebus dan mengukus jagung sebelum dipipih menjadi emping jagung. Oleh karena itu, UKM Sinar 313 mengalami kendala produksi yang membutuhkan waktu yang cukup lama dalam melakukan proses pembuatan emping jagung, diantaranya: tahap perebusan jagung yang membutuhkan waktu 3 4 jam dengan menggunakan 4 tungku pemasak yang terbuat dari Stainlees Steel dengan menggunakan kayu bakar sebagai sumber api. Tiap tungku pemasak mempu nyai kapasitas 80 kg jagung. Kemudian tahap pengukusan, yang membutuhkan waktu 2 3 jam sebelum jagung dipipih. Dengan demikian proses perebusan dan pengukusan jagung bagi UKM Sinar 313 merupakan suatu masalah bagi peningkatan produksi, sehingga permintaan pasar tidak bisa dilayani secara maksimal, terlebih lagi ketika musim hujan tiba. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari UKM Sinar 313, hanya mampu memproduksi bungkus/hari, sementara permintaan pasar untuk hari-hari biasa mencapai 1000 bungkus/pelanggan. Sedangkan pada bulan-bulan tertentu, seperti hari raya Natal, Tahun Baru dan Idul Fitri bisa mencapai 3-5 kali lipat atau bungkus/pelanggan toko. Berdasarkan kondisi ini, untuk sementara dengan keterbatasan poduksi, maka hanya mampu melayani permintaan di Kota/Kabupaten Kupang kg emping jagung per hari, Kabupaten Timor Tengah Selatan 200 kg per hari, dan dan Kabupaten Sikka 300 kg per hari. Pengiriman emping ke tempat-tempat ini pun sesuai dengan transportasi ke daerah itu, sedangkan untuk melayani permintaan di luar NTT seperti Surabaya, Makassar, dan kabupaten lain di NTT seperti Alor, Sumba dan Ende belum bisa dilayani. Disisi lain, perkembangan ilmu teknologi saat ini dapat mendukung perkembangan alat-alat produksi pada industri Emping Jagung. Salah satunya teknologi dalam bidang konversi energi yang memunculkan banyak ide-ide kreatif untuk memanfaatkannya pada dunia industri. Mesinmesin konversi energi menjadi sumber tenaga yang akan mengoperasikan berbagai mesin produksi dalam suatu industri. Salah satu mesin konversi energi adalah boiler atau ketel uap. Boiler mampu merubah air menjadi uap air yang dapat dimanfaatkan tekanan maupun panas dari uap air tersebut. Pada skala yang besar boiler digunakan untuk instalasi tenaga atau pembangkit tenaga melalui turbin uap. Industri kecil dan menengah banyak memanfaatkan boiler untuk proses pengolahan dan pemanasan dengan memanfaatkan panas dari uap air yang dihasilkan. Oleh karena itu aplikasi boiler yang sesuai untuk industri emping jagung sangat diperlukan untuk meningkatkan produksi UKM Sinar 313. Jenis boiler yang dirancang yaitu boiler pipa api (fire tube boiler). Boiler jenis ini banyak dipakai untuk industri pengolahan mulai skala kecil SENATEK 2015 Malang, 17 Januari
3 sampai skala menengah [6]. Boiler pipa api ini memiliki konstruksi yang sederhana, mudah perawatannya, murah dan pembuatan yang mudah. Boiler direncanakan dalam bentuk tegak (vertical) karena tidak memakan tempat, sehingga dapat ditempatkan pada ruangan yang relatif kecil. Kapasitas uap yang dihasilkan 300 kg/jam dalam bentuk uap basah. Skala kapasitas boiler ini telah banyak digunakan untuk industry kecil seperti industri tahu, industri pengolahan pangan produk buah manisan/asinan, dan sebagainya [5]. Metode Pengabdian Kepada Masyarakat Rancang Bangun dan Penggunaan Boiler Metode yang ditawarkan dalam kegiatan ini adalah penggunaan ketel uap sebagai pengganti tungku tradisionil pada sistem pemasakan dan perebusan jagung. Dengan adanya penggunaan ketel uap ini selain menghemat biaya penggunaan kayu bakar juga dapat mempercepat proses pemasakan dan perebusan. Menurut [4], dengan membuat ketel kapasitas 300 kg uap/jam, dengan tekanan operasional 10 bar, maka dapat meningkatkan produksi 2 5 ton/hari. Dengan tekanan uap 1 bar di dalam ruang pengukusan kapasitas 600 kg bahan, maka proses pengukusan berlangsung selama 1 2 jam, sedangkan pada penggunaan tungku tradisionil (dandang) akan menggunakan waktu 3-4 jam. Adapun desain ketel uap yang akan diterapkan sebagai berikut: Tungku masak Ruang Pembakaran Ketel Uap Gambar 1. Desain ketel uap yang akan diterapkan Spesifikasi Desain Model Boiler Pemodelan didasarkan pada pengamatan dan perhitungan yang telah di lakukan untuk struktur boiler. Spesifikasi awal perancangan boiler sebagai berikut: - Tipe boiler : Vertical fire tube boiler - Tinggi boiler : 2300 mm - Diameter dalam badan boiler : 700 mm - Diameter pipa api : 30 mm - Tekanan Internal perancangan : 10 bar - Jenis hasil uap : Uap jenuh - Temperatur operasi : 100 0C 150 0C - Tekanan uap operasi : 2-4 bar - Bahan bakar : kayu Desain struktur boiler dibuat sesuai dengan material-material yang akan digunakan. Desain boiler menggunakan standard ASME (American Society of Mechanical Engineers) [1,2,3] SENATEK 2015 Malang, 17 Januari
4 Gambar 2. Boiler pipa api vertikal (Vertical fire tube boiler) Gambar 3. Bagian-bagian boiler pipa api Instrumen Boiler Penunjang Rancangan - Manometer/Pressure gauge Manometer yang digunakan adalah jenis bourdon. Manometer berfungsi sebagai alat untuk menunjukkan besarnya tekanan uap didalam boiler. Pada pemasangan manometer ini digunakan pipa angsa (symphon pipe) untuk 68 menghindari kesalahan pengukuran karena tekanan dan temperatur tinggi yang langsung dihubungkan dengan manometer. - Thermometer Thermometer berfungsi untuk mengukur temperatur yang beroperasi didalam Boiler. Thermometer yang digunakan harus melebihi temperatur maksimal yang digunakan, yaitu harus lebih dari C. - Water Level Gauge Pada pengoperasian boiler sebagai peralatan utamanya harus ada alat pengukur ketinggian air (water level gauge). Level air harus dijaga agar tetap berada pada standar level air, untuk itu harus dapat mengetahui tentang level air secara benar. Jenis water level gauge yang dapat digunakan yaitu reflex glass dengan mengetahui level air dari tabung kaca. - Safety valve Safety valve berfungsi sebagai pengaman yang akan bekerja bila terdapat tekanan lebih pada ketel uap atau tekanan pada ketel uap melebihi batas tekanan yang diijinkan. Jenis safety valve yang dapat digunakan yaitu, tipe pegas diaman nut yang berada pada bagian atas dari katub pengaman disekrup kencang atau longgar agar dapat dilalui oleh uap pada tekanan kerja boiler tertinggi yang telah ditentukan. - Main steam valve Katub ini berfungsi sebagai pembuka dan penutup jalur utama steam yang akan digunakan untuk proses produksi emping jagung. SENATEK 2015 Malang, 17 Januari
5 - Blowdown Valve Berfungsi untuk membuang air maupun kotoran yang ada di dalam boiler. Air dalam boiler akan menjadi kondesat dan di dalamnya juga terdapat padatan-padatan dan dapat menjadi kerak. Blowdown valve ini juga digunakan untuk memasukkan air pengisian. Hasil dan Pembahasan Hasil Kegiatan Proses Persiapan Pembuatan Boiler Sesuai dengan tujuan dari kegiatan ini adalah menggantikan tungku pemasakan dan perebusan dari sistem tradisionil dengan sistem ketel uap. Berdasarkan kapasitas boiler terdapat 3 model ketel uap, yaitu ketel uap skala besar, sedang, dan kecil sesuai dengan produksi yang diinginkan. Ketiga model ini memiliki target pengguna yang berbeda, dan disesuaikan dengan kemampuan finansial calon pengguna, maka hanya ketel uap skala besar saja yang dilengkapi dengan kontrol pengendali masukan air secara otomatis. Ketel uap industri skala besar terdiri atas 4 bagian utama yaitu tabung ketel, kontrol air, sistem pengaman, dan cerobong asap. Tabung ketel dirancang dengan diameter 80 cm dan tinggi 250 cm. Bagian tengah tabung diberi pipa api vertikal yang diletakan menyebar berjumlah 9 buah. Pipa api dibuat dari besi pipa berdiameter 4 inchi sesuai dengan bahan bakar yang digunakan (limbah atau kayu bakar). Adapun proses perancangan dan pembuatan boiler sebagai berikut: - Pembuatan Tabung Boiler Gambar 6. Tabung boiler UKM - Pembuatan Lubang Pipa Api Boiler Gambar 7. Pembuatan lubang pipa api SENATEK 2015 Malang, 17 Januari
6 - Pemasangan Pipa Api Gambar 8. Pemasangan pipa api pada tabung boiler - Pemasangan Boiler pada ruang Tungku Gambar 9. Pemasangan tungku pada ruang pembakaran - Pemasangan cerobong ketel uap Salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan dalam perencanaan pembuatan boiler adalah mengenai keluaran tungku melalui cerobong asap. Dalam hal ini polusi dari pembakaran bahan bakar kayu adalah merupakan hal yang perlu diperhatikan. Oleh karena itu, dalam pembuatan boiler ini dirancang cerobong asap dengan ketinggian 8 meter untuk menghindari pencemaran udara dan gangguan polusi disekitar tempat tinggal. Adapun desain yang dimaksud dapat dilihat pada Gambar 10. Gambar 10. Pemasangan cerobong asap SENATEK 2015 Malang, 17 Januari
7 - Pemasangan Instalasi perpipaan uap dan tungku pemasak Untuk instalasi saluran uap dari boiler ke ruang tungku pemasak pada UKM Sinar 313 direncanakan delapan titik percabangan dengan rincian 4 ruang tungku yang digunakan untuk memasak dan 4 ruang tungku untuk ruang perebusan dengan masing-masing kapasitas 100 kg jagung. Dalam hal ini setiap keluaran tungku dilengkapi dengan kran uap (steam valve). Adapun desain ruang tungku yang telah di instalasi dapat dilihat pada Gambar 11. Gambar 11. Tungku ruang pemasakan dan perebusan yang sudah diinstalasi Pembahasan Hasil Kegiatan Pengujian Sistem Tungku Pemasakan Sebagaimana telah diketahui bahwa salah satu kendala produksi dari kedua UKM ini adalah dalam hal pemasakan dan perebusan jagung yang membutuhkan waktu kira- kira 3-4 jam untuk memasak jagung dan 2-3 jam untuk mengukus jagung. Oleh karena itu sebelum diujicoba pada sistem pemasakan jagung, maka langkah pertama adalah melakukan uji coba boiler yang telah dipasang. Pengujian dilakukan dengan memasukkan kayu bakar pada ruang pembakaran, kemudian menyalakan api dengan bantuan blower untuk membesarkan nyala api. Namun sebelumnya, dilakukan pengisian air pada tangki boiler sampai penuh. Indikasi pengisian air dapat dilihat pada level water indicator. Fungsi level indikator ini untuk mengetahui kondisi air di dalam tabung boiler penuh atau kurang yang memungkinkan untuk melakukan pengisian air atau menghentikan pengisian air. Gambar 12. Uji coba boiler SENATEK 2015 Malang, 17 Januari
8 Setelah kegiatan proses pemanasan tungku boiler dilakukan, maka dalam waktu sekitar 30 menit level indikator manometer telah menunjukkan tekanan 2 bar. Kemudian untuk mengetahui ada tidaknya uap yang keluar, maka kran-kran uap pada tungku pemasak dibuka, sambil memeriksa sambungan-sambungan pipa yang mengalami kebocoran. Dalam hal ini beberapa pipa yang masih mengalami kebocoran diperbaiki ulang untuk memaksimalkan pengaliran uap panas menuju ke panci pemasak dan pengukusan. Gambar 13 memperlihatkan uji coba keluaran uap panas pada ruang pemasak dan pengukusan. Gambar 13. Uji coba ruang tungku pemasakan Perbandingan Produksi Kondisi Awal sebelum dan sesudah kegiatan Hasil aplikasi pengujian penggunaan boiler pada UKM telah membantu mempercepat sistem pemasakan jagung dari 3-4 jam menjadi 2 jam dan sistem perebusan dari 2-3 jam menjadi 1,5 jam. Selain itu ada penambahan panci pemasak dari 4 panci menjadi 8 panci 100 kg dengan waktu memasak jagung secara bersamaan Dengan adanya percepatan sistem perebusan dan pengukusan dapat meningkatkan produksi emping jagung 2 kali lipat dari kondisi sebelumnya, yakni 400 kg menjadi 800 kg dari kondisi sebelumnya. Produksi ini juga masih bisa ditingkatkan karena adanya percepatan sistem pemasakan tergantung manajemen pembagian waktu dan kondisi ruang penjemuran dari kedua UKM. Selanjutnya, dengan adanya penggunaan boiler ini selain menghemat waktu dan meningkatkan produksi juga dapat menghemat pemakaian kayu bakar.ukm Sinar 313 umumnya melakukan roduksi 400 kg/hari biasanya menggunakan bahan kayu bakar 1 mobil pick up / hari dengan harga Rp /hari atau Rp /bulan. Dengan penggunaan boiler yang telah digunakan pada UKM Sinar 313 dapat mengurangi penggunaan bahan bakar, dan hasil uji coba selama 2 minggu maka penggunaan bahan kayu bakar untuk 400 kg hanya ¼ mobil pick up atau menghemat 4 kali lipat atau Rp /hari atau Rp /bulan. Dengan demikian, terjadi penurunan biaya produksi Rp Rp = Rp selama satu bulan produksi. Dengan demikian, terjadi penurunan biaya produksi Rp Rp = Rp Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 5.1 dan 5.2 Tabel 1. Kondisi Perubahan yang Terjadi pada UKM Sinar 313 No Uraian Kondisi Sebelum Kegiatan (Lama) Kondisi Setelah Kegiatan (Baru) 1. Waktu Pemasakan Jagung 5-6 Jam 2 jam 2. Waktu Perebusan Jagung 4 Jam 1-2 jam SENATEK 2015 Malang, 17 Januari
9 No Uraian Kondisi Sebelum Kegiatan (Lama) Kondisi Setelah Kegiatan (Baru) 3. Volume jagung/produksi 1 kali 400 kg 800 kg pemasakan (4 tungku) 4. Kebutuhan Kayu Bakar untuk 400 kg 1 mobil pick up ¼ mobil pick up jagung/hari 5. Harga Kayu Bakar/ 1 mobil pick up Rp Rp Biaya Penggunaan Kayu Bakar/bulan Rp Rp Kesimpulan Berdasarkan hasil laporan pelaksanaan kegiatan, maka yang menjadi kesimpulan sebagai berikut: 1. Terjadi percepatan proses produksi sistem pemasakan jagung dari 4-6 jam menjadi 2 jam, dan sistem perebusan jagung dari 4 jam menjadi 1,5 2 jam. 2. Adanya penggunaan ketel uap (boiler) yang menggantikan sistem tungku manual dapat menurunkan biaya produksi 3 4 kali lipat, yakni dari Rp /bulan menjadi Rp /bulan (Selisih Rp ). Ucapan Terima Kasih Ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada DP2M yang telah membiayai kegiatan Ipteks Bagi Produk Ekspor (IbPe) dengan nomor kontrak: 902/UN15.20/PM 2014, Tanggal 1 Juli Daftar Pustaka [1] ASME Boiler & Pressure Vessel Code IV, Rules For Contruction fo Heating Boiler. New York : Three Park Avenue. [2] ASME ASME Section IV: Rules For The Contruction Of Heating Boilers, Chapter 18. [3] ASME Boiler & Pressure Vessel Code II, Properties (Metric) Materials. New York: Three Park Avenue. [4] Halomon P. Siregar Rekayasa dan Rancang Bangun Ketel Uap Dalam Rangka Pengembangan Industri Kecil PanganTradisional. Laporan Akhir Proyek Penelitian Pengembangan Swa Sembada Pangan. LIPI Subang. [5] Rusnoto Perencanaan Ketel Uap Tekanan 6 Atm dengan Bahan Bakar Kayu untuk Industri Sederhana. Oseatek, Edisi 4. Hal [6] Raharjo W. D dan Karnowo Mesin Konversi Energi. Semarang: Universitas Negeri Semarang Press. SENATEK 2015 Malang, 17 Januari
Journal of Mechanical Engineering Learning
JMEL 2 (2) (2013) Journal of Mechanical Engineering Learning http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jmel RANCANG BANGUN BOILER PADA INDUSTRI TAHU UNTUK PROSES PEMANASAN SISTEM UAP DENGAN MENGGUNAKAN
Lebih terperinciPERANCANGAN KETEL UAP KAPASITAS UAP 216 KG / 3 JAM
PERANCANGAN KETEL UAP KAPASITAS UAP 216 KG / 3 JAM TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Teknik Mesin Disusun Oleh : MOH. MIRZA
Lebih terperinciPERENCANAAN KETEL UAP TEKANAN 6 ATM DENGAN BAHAN BAKAR KAYU UNTUK INDUSTRI SEDERHANA RUSNOTO
PERENCANAAN KETEL UAP TEKANAN 6 ATM DENGAN BAHAN BAKAR KAYU UNTUK INDUSTRI SEDERHANA RUSNOTO ABSTRAK Ketel uap/boiler adalah suatu pesawat yang mengubah air menjadi uap dengan jalan pemanasan dan uap tersebut
Lebih terperinci1. Bagian Utama Boiler
1. Bagian Utama Boiler Boiler atau ketel uap terdiri dari berbagai komponen yang membentuk satu kesatuan sehingga dapat menjalankan operasinya, diantaranya: 1. Furnace Komponen ini merupakan tempat pembakaran
Lebih terperinciPENGOPERASIAN BOILER SEBAGAI PENYEDIA ENERGI PENGUAPAN PADA PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DALAM EVAPORATOR TAHUN 2012
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 202 ISSN 0852-2979 PENGOPERASIAN BOILER SEBAGAI PENYEDIA ENERGI PENGUAPAN PADA PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DALAM EVAPORATOR TAHUN 202 Heri Witono, Ahmad Nurjana
Lebih terperinciANALISA BAHAN BAKAR KETEL UAP PIPA AIR KAPASITAS 20 TON UAP/JAM PADA PTPN II PKS PAGAR MERBAU
ANALISA BAHAN BAKAR KETEL UAP PIPA AIR KAPASITAS 20 TON UAP/JAM PADA PTPN II PKS PAGAR MERBAU LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma
Lebih terperinciBAB III PROSES PERPINDAHAN KALOR DESTILASI DAN ANALISA
BAB III PROSES PERPINDAHAN KALOR DESTILASI DAN ANALISA 3.1 Proses Perpindahan Kalor 3.1.1 Sumber Kalor Untuk melakukan perpindahan kalor dengan metode uap dan air diperlukan sumber destilasi untuk mendidihkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. pirolisator merupakan sarana pengolah limbah plastik menjadi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Perencanaan Alat Alat pirolisator merupakan sarana pengolah limbah plastik menjadi bahan bakar minyak sebagai pengganti minyak bumi. Pada dasarnya sebelum melakukan penelitian
Lebih terperinciBAB III METOLOGI PENELITIAN
BAB III METOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Metode yang digunakan adalah untuk mendekatkan permasalahan yang diteliti sehingga menjelaskan dan membahas permasalahan secara tepat. Skripsi ini menggunakan
Lebih terperinciMODIFIKASI MESIN PEMBANGKIT UAP UNTUK SUMBER ENERGI PENGUKUSAN DAN PENGERINGAN PRODUK PANGAN
MODIFIKASI MESIN PEMBANGKIT UAP UNTUK SUMBER ENERGI PENGUKUSAN DAN PENGERINGAN PRODUK PANGAN Ekoyanto Pudjiono, Gunowo Djojowasito, Ismail Jurusan Keteknikan Pertanian FTP, Universitas Brawijaya Jl. Veteran
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Bahan Pirolisis Bahan yang di gunakan dalam pirolisis ini adalah kantong plastik es bening yang masuk dalam kategori LDPE (Low Density Polyethylene). Polietilena (PE)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dunia industri dewasa ini mengalami perkembangan pesat. akhirnya akan mengakibatkan bertambahnya persaingan khususnya
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Dunia industri dewasa ini mengalami perkembangan pesat. Perkembangan itu ditandai dengan berkembangnya ilmu dan teknologi yang akhirnya akan mengakibatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. uap dengan kapasitas dan tekanan tertentu dan terjadi pembakaran di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Umum Ketel Uap Ketel uap adalah pesawat energi yang mengubah air menjadi uap dengan kapasitas dan tekanan tertentu dan terjadi pembakaran di dapur ketel uap. Komponen-komponen
Lebih terperinciPERENCANAAN KETEL UAP PIPA API DENGAN KAPASITAS UAP HASIL 4500 Kg/JAM TEKANAN KERJA 9 kg/cm 2 BAHAN BAKAR AMPAS TEBU
TUGAS AKHIR PERENCANAAN KETEL UAP PIPA API DENGAN KAPASITAS UAP HASIL 4500 Kg/JAM TEKANAN KERJA 9 kg/cm 2 BAHAN BAKAR AMPAS TEBU Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh derajat
Lebih terperinciANALISA PEMAKAIAN BAHAN BAKAR DENGAN MELAKUKAN PENGUJIAN NILAI KALOR TERHADAP PERFOMANSI KETEL UAP TIPE PIPA AIR DENGAN KAPASITAS UAP 60 TON/JAM
ANALISA PEMAKAIAN BAHAN BAKAR DENGAN MELAKUKAN PENGUJIAN NILAI KALOR TERHADAP PERFOMANSI KETEL UAP TIPE PIPA AIR DENGAN KAPASITAS UAP 60 TON/JAM Harry Christian Hasibuan 1, Farel H. Napitupulu 2 1,2 Departemen
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENGUJIAN
BAB 3 METODOLOGI PENGUJIAN Setiap melakukan penelitian dan pengujian harus melalui beberapa tahapan-tahapan yang ditujukan agar hasil penelitian dan pengujian tersebut sesuai dengan standar yang ada. Caranya
Lebih terperinciNama : Nur Arifin NPM : Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : DR. C. Prapti Mahandari, ST.
KESEIMBANGAN ENERGI KALOR PADA ALAT PENYULINGAN DAUN CENGKEH MENGGUNAKAN METODE AIR DAN UAP KAPASITAS 1 Kg Nama : Nur Arifin NPM : 25411289 Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing
Lebih terperinciPERANCANGAN KETEL UAP PIPA API JENIS SCOTCH KAPASITAS. 10 TON UAP Jenuh/jam TEKANAN 15 Kg/cm 2 TUGAS AKHIR
PERANCANGAN KETEL UAP PIPA API JENIS SCOTCH KAPASITAS 10 TON UAP Jenuh/jam TEKANAN 15 Kg/cm 2 TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciIBM KELOMPOK USAHA (UKM) JAGUNG DI KABUPATEN GOWA
NO. 2, TAHUN 9, OKTOBER 2011 140 IBM KELOMPOK USAHA (UKM) JAGUNG DI KABUPATEN GOWA Muh. Anshar 1) Abstrak: Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas jagung yang dihasilkan agar sesuai
Lebih terperinciPERENCANAAN KETEL UAP PIPA AIR SEBAGAI PENGGERAK TURBIN DENGAN KAPASITAS UAP HASIL. 40 TON/JAM, TEKANAN KERJA 17 ATM DAN SUHU UAP 350 o C
NASKAH PUBLIKASI PERENCANAAN KETEL UAP PIPA AIR SEBAGAI PENGGERAK TURBIN DENGAN KAPASITAS UAP HASIL 40 TON/JAM, TEKANAN KERJA 17 ATM DAN SUHU UAP 350 o C Makalah Seminar Tugas Akhir ini disusun sebagai
Lebih terperinciIII. METODOLOGI. menguji kadar air nilam dengan metode Bindwell-Sterling
III. METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT 1. Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1) Nilam kering yang berasal dari Kabupaten Kuningan. Nilam segar yang terdiri dari bagian daun dan batang tanaman
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2011 sampai dengan bulan Januari 2012 di bengkel Mekanisasi Pertanian Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian
Lebih terperinciPENERAPAN KETEL UAP (STEAM BOILER) PADA INDUSTRI PENGOLAHAN TAHU UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI DAN KUALITAS PRODUK
PENERAPAN KETEL UAP (STEAM BOILER) PADA INDUSTRI PENGOLAHAN TAHU UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI DAN KUALITAS PRODUK Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang Email: drsudarman@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Laboratorium Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik, Universitas Udayana kampus
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat yang akan digunakan selama melakukan penelitian ini adalah di Laboratorium Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik, Universitas Udayana kampus
Lebih terperinciPENCEGAHAN KERAK DAN KOROSI PADA AIR ISIAN KETEL UAP. Rusnoto. Abstrak
PENCEGAHAN KERAK DAN KOROSI PADA AIR ISIAN KETEL UAP Rusnoto Abstrak Ketel uap adalah suatu pesawat yang fungsinya mengubah air menjadi uap dengan proses pemanasan melalui pembakaran bahan bakar di dalam
Lebih terperinciPENGEMBANGAN TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN MENGGUNAKAN AIR HEATER YANG DIPASANG DIDINDING BELAKANG TUNGKU
NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN MENGGUNAKAN AIR HEATER YANG DIPASANG DIDINDING BELAKANG TUNGKU Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata
Lebih terperinciOleh: HEGAR RIA NORAMA SURUGALLANG D
KAJIAN TEKNO EKONOMIS PABRIK TAHU DI KABUPATEN KLATEN Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Oleh: HEGAR RIA NORAMA SURUGALLANG
Lebih terperinciPERFORMANSI KETEL UAP PIPA AIR KAPASITAS 18 TON/JAM DI PKS MERBAUJAYA INDAHRAYA
PERFORMANSI KETEL UAP PIPA AIR KAPASITAS 18 TON/JAM DI PKS MERBAUJAYA INDAHRAYA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III PROGRAM
Lebih terperinciGambar 3.1 Diagram alir penelitian 16
BAB III. METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Pelaksanaan penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan sebagai berikut : a. Tahap desain proses dan teknologi b. Tahap perancangan teknologi ( pirolisator
Lebih terperinciV. HASIL UJI UNJUK KERJA
V. HASIL UJI UNJUK KERJA A. KAPASITAS ALAT PEMBAKAR SAMPAH (INCINERATOR) Pada uji unjuk kerja dilakukan 4 percobaan untuk melihat kinerja dari alat pembakar sampah yang telah didesain. Dalam percobaan
Lebih terperinciUJI COBA ALAT PENYULINGAN DAUN CENGKEH MENGGUNAKAN METODE AIR dan UAP KAPASITAS 1 kg
UJI COBA ALAT PENYULINGAN DAUN CENGKEH MENGGUNAKAN METODE AIR dan UAP KAPASITAS 1 kg Nama : Muhammad Iqbal Zaini NPM : 24411879 Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : Dr. Cokorda
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENGUJIAN
BAB III METODOLOGI PENGUJIAN Dalam melakukan penelitian dan pengujian, maka dibutuhkan tahapantahapan yang harus dijalani agar percobaan dan pengujian yang dilakukan sesuai dengan standar yang ada. Dengan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar Steam merupakan bagian penting dan tidak terpisahkan dari teknologi modern. Tanpa steam, maka industri makanan kita, tekstil, bahan kimia, bahan kedokteran,daya, pemanasan
Lebih terperinci4 KEADAAN UMUM UKM. Pulau Pasaran SKALA 1:
29 4 KEADAAN UMUM UKM 4.1 Lokasi dan Keadaan Umum Pengolah Unit Pengolahan ikan teri nasi setengah kering berlokasi di Pulau Pasaran, Lingkungan 2, Kelurahan Kota Karang, Kecamatan Teluk Betung Barat,
Lebih terperinciLaporan Tugas Akhir Pembuatan Alat Pirolisis Limbah Plastik LDPE untuk Menghasilkan Bahan Bakar Cair dengan Kapasitas 3 Kg/Batch BAB III METODOLOGI
digilib.uns.ac.id 8 BAB III METODOLOGI A. ALAT DAN BAHAN 1. Alat yang digunakan : a. Las listrik f. Palu b. Bor besi g. Obeng c. Kunci pas/ring h. Rol pipa d. Tang i. Gergaji besi e. Kunci L j. Alat pemotong
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. juga dapat digunakan untuk pemanas. menghasilkan uap. Dimana bahan bakar yang digunakan berupa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ketel uap merupakan suatu pesawat tenaga yang banyak digunakan dan dianggap layak dalam dunia industri di negara indonesia. Dimana ketel biasanya digunakan untuk penggerak
Lebih terperinciPENGARUH LUBANG SALURAN PEMBAKARAN PADA TUNGKU GASIFIKASI SEKAM PADI
PENGARUH LUBANG SALURAN PEMBAKARAN PADA TUNGKU GASIFIKASI SEKAM PADI Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Oleh: PURNOMO D200
Lebih terperinciPENGEMBANGAN TEKNOLOGI BEJANA PENGUAP DENGAN PIPA API MENGGUNAKAN VARIASI DEBIT GELEMBUNG UDARA PADA TUNGKU PEMBAKARAN SEKAM PADI DENGAN AIR HEATER
NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR PENGEMBANGAN TEKNOLOGI BEJANA PENGUAP DENGAN PIPA API MENGGUNAKAN VARIASI DEBIT GELEMBUNG UDARA PADA TUNGKU PEMBAKARAN SEKAM PADI DENGAN AIR HEATER Abstraksi Tugas Akhir ini
Lebih terperinciPengembangan Desain dan Konstruksi Alat Produksi Gas Metana Dari Pembakaran Sampah Organik Sekam Padi
JURNAL PUBLIKASI Pengembangan Desain dan Konstruksi Alat Produksi Gas Metana Dari Pembakaran Sampah Organik Sekam Padi Disusun oleh: ARIANTO SUYATNO PUTRO D 200 090 043 JURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciPENINGKATAN KUALITAS DAN PRODUKTIFITAS KRIPIK PISANG DENGAN MESIN PERAJANG DI DESA JATI KECAMATAN UDANAWU KABUPATEN BLITAR
PENINGKATAN KUALITAS DAN PRODUKTIFITAS KRIPIK PISANG DENGAN MESIN PERAJANG DI DESA JATI KECAMATAN UDANAWU KABUPATEN BLITAR Muhammad Muhsin 1), Nanang Suffiadi Ahmad 2) 1), Prodi Teknik Elektro Uniersitas
Lebih terperinciANALISIS ALAT PENUKAR KALOR PADA KETEL UAP
ANALISIS ALAT PENUKAR KALOR PADA KETEL UAP Yopi Handoyo Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas "45" Bekasi E-mail : handoyoyopi@yahoo.com Abstrak Pada dunia industri terutama pada sektor produksi
Lebih terperinciBAB IV PEMILIHAN SISTEM PEMANASAN AIR
27 BAB IV PEMILIHAN SISTEM PEMANASAN AIR 4.1 Pemilihan Sistem Pemanasan Air Terdapat beberapa alternatif sistem pemanasan air yang dapat dilakukan, seperti yang telah dijelaskan dalam subbab 2.2.1 mengenai
Lebih terperinciANALISA PERFORMANSI BOILER DENGAN TYPE DG693/ PADA PLTU PANGKALAN SUSU LAPORAN TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI TEKNIK KONVERSI ENERGI MEKANIK
ANALISA PERFORMANSI BOILER DENGAN TYPE DG693/13.43-22 PADA PLTU PANGKALAN SUSU LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III PROGRAM
Lebih terperinciBab 5 Aspek Teknis. Bagaimana bentuk tempe yang anda suka? Apa warna tempe yang anda suka? Jenis bahan tempe apa yang anda sukai?
Bab 5 Aspek Teknis No 1. 5.1. Perencanaan Produk Berdasarkan data kuisioner yang terdapat pada bab 4, maka untuk menentukan perencanaan produk didapat data dari hasil penyebaran kuisioner sebagai berikut:
Lebih terperinciPENGHEMAT BAHAN BAKAR PADA KOMPOR GAS RUMAH TANGGA
Jurnal Teknik Mesin, Vol. 24, No.1, April 2009 57 PENGHEMAT BAHAN BAKAR PADA KOMPOR GAS RUMAH TANGGA Abdurrachim, D. Wardani & T. Yudi Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB
Lebih terperinciANALISIS KEKUATAN COMPRESIVE NATURAL GAS (CNG) CYLINDERS MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA
ANALISIS KEKUATAN COMPRESIVE NATURAL GAS (CNG) CYLINDERS MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA Khoirul Huda 1), Luchyto Chandra Permadi 2) 1),2) Pendidikan Teknik Mesin Jl. Semarang 6 Malang Email :khoirul9huda@gmail.com
Lebih terperinciJurnal FEMA, Volume 1, Nomor 4, Oktober 2013
Jurnal FEMA, Volume 1, Nomor 4, Oktober 013 PERANCANGAN BEJANA TEKAN (PRESSURE VESSEL) UNTUK PENGOLAHAN LIMBAH KELAPA SAWIT DENGAN VARIABEL KAPASITAS PRODUKSI 10.000 TON/BULAN Meylia Rodiawati 1) A. Yudi
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN KINERJA BOILER
BAB IV PEMBAHASAN KINERJA BOILER 4.1 Spesifikasi boiler di PT. Kartika Eka Dharma Spesifikasi boiler yang digunakan oleh PT. Kartika Eka Dharma adalah boiler jenis pipa air dengan kapasitas 1 ton/ jam,
Lebih terperinciANALISA EFISIENSI WATER TUBE BOILER BERBAHAN BAKAR COAL DENGAN KAPASITAS 110 TON/JAM PADA PLTU PANGKALAN SUSU
ANALISA EFISIENSI WATER TUBE BOILER BERBAHAN BAKAR COAL DENGAN KAPASITAS 110 TON/JAM PADA PLTU PANGKALAN SUSU LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Pendidikan
Lebih terperinciKONVERSI ENERGI PANAS BUMI HASBULLAH, MT
KONVERSI ENERGI PANAS BUMI HASBULLAH, MT TEKNIK ELEKTRO FPTK UPI, 2009 POTENSI ENERGI PANAS BUMI Indonesia dilewati 20% panjang dari sabuk api "ring of fire 50.000 MW potensi panas bumi dunia, 27.000 MW
Lebih terperinciUNIVERSITAS GADJAH MADA PUSAT INOVASI AGROTEKNOLOGI
Halaman : 1 dari 7 INCINERATOR Pasokan sampah organik dari kampus UGM ke PIAT UGM masih terdapat sampah anorganik sekitar 20%. Dari sisa sampah anorganik yang tidak bisa diolah menggunakan pirilosis, dibakar
Lebih terperinciLOW TEMPERATUR PRESSURE COOKER (LTPC) ALAT PENGOLAH BANDENG PRESTO YANG MURAH TANPA MERUSAK RASA ASLI DAN KANDUNGAN PROTEIN
PKMT-2-17-1 LOW TEMPERATUR PRESSURE COOKER (LTPC) ALAT PENGOLAH BANDENG PRESTO YANG MURAH TANPA MERUSAK RASA ASLI DAN KANDUNGAN PROTEIN M. anshori, Beny Ferryanto, Krisna K dan Ruli Silo P Jurusan Teknik
Lebih terperinciTESTPERFORMANCE OF MINIATUR BOILER FOR DRYING KERUPUK WITH VARIOUS PRESSURE AND VARIOUS DIRECTION OF AIR CIRCUITS
TURBO Vol. 6 No. 2. 2017 p-issn: 2301-6663, e-issn: 2477-250X Jurnal Teknik Mesin Univ. Muhammadiyah Metro URL: http://ojs.ummetro.ac.id/index.php/turbo TESTPERFORMANCE OF MINIATUR BOILER FOR DRYING KERUPUK
Lebih terperinciANALISA KETEL UAP PIPA AIR BERBAHAN BAKAR CANGKANG DAN FIBER PADA PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN KAPASITAS 30 TON TBS/JAM
ANALISA KETEL UAP PIPA AIR BERBAHAN BAKAR CANGKANG DAN FIBER PADAA PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN KAPASITAS 30 TON TBS/JAM LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Menyelesaikan
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN UJI PERFORMANSI PENGERING TIPE RAK
Prosiding SNaPP212 : Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN 289-3582 PERANCANGAN DAN UJI PERFORMANSI PENGERING TIPE RAK PADA UKM SHAN S CAP RUMOH ACEH 1 Ari Rahayuningtyas, 2 Aidil Haryanto, dan 3 Rima Kumalasari
Lebih terperinciKinerja Pengeringan Chip Ubi Kayu
Technical Paper Kinerja Pengeringan Chip Ubi Kayu Performance of Cassava Chip Drying Sandi Asmara 1 dan Warji 2 Abstract Lampung Province is the largest producer of cassava in Indonesia. Cassava has a
Lebih terperinciRANCANG BANGUN KETEL UAP MINI DENGAN PENDEKATAN STANDAR SNI BERBAHANBAKAR CANGKANG SAWIT UNTUK KEBUTUHAN PABRIK TAHU KAPASITAS 200 KG KEDELAI/HARI
Rancang Bangun Ketel Uap Mini Dengan Pendekatan Standar Sni Berbahanbakar Cangkang Sawit RANCANG BANGUN KETEL UAP MINI DENGAN PENDEKATAN STANDAR SNI BERBAHANBAKAR CANGKANG SAWIT UNTUK KEBUTUHAN PABRIK
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI TINGGI BEBAN TERHADAP EFISIENSI KOMPOR MINYAK TANAH BERSUMBU
PENGARUH VARIASI TINGGI BEBAN TERHADAP EFISIENSI KOMPOR MINYAK TANAH BERSUMBU Sudarno i 1 Abstract : Pengaturan tinggi beban yang kurang tepat merupakan salah satu penyebab rendahnya efisiensi pada kompor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kunyit adalah salah satu tanaman rempah yang sering kita jumpai hampir
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kunyit adalah salah satu tanaman rempah yang sering kita jumpai hampir di seluruh Indonesia khususnya daerah Ponorogo terutama pada daerah dataran tinggi. Tingkat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pabrik Kelapa Sawit (PKS) merupakan sebuah unit produksi yang memelukan sumber energi yang besar untuk menggerakkan mesin-mesin serta peralatan lain yang memerlukan
Lebih terperinciBOILER FEED PUMP. b. Pompa air pengisi yang menggunakan turbin yaitu : - Tenaga turbin :
BOILER FEED PUMP A. PENGERTIAN BOILER FEED PUMP Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan dengan cara
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI INOVASI TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN DENGAN VARIASI KETINGGIAN CEROBONG
NASKAH PUBLIKASI INOVASI TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN DENGAN VARIASI KETINGGIAN CEROBONG Ringkasan Tugas Akhir ini disusun Untuk memenuhi sebagai persyaratan memperoleh derajat sarjana S1 Pada Jurusan Teknik
Lebih terperinciLISTRIK GENERATOR AC GENERATOR DAN MOTOR
LISTRIK GENERATOR AC GENERATOR DAN MOTOR CARA KERJA GENERATOR AC JARINGAN LISTRIK LISTRIK SATU PHASE LISTRIK TIGA PHASE MOTOR LISTRIK Konversi energi listrik menjadi energi mekanikyang terjadi pada bagian
Lebih terperinciLAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING
REKAYASA LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING PENINGKATAN EFISIENSI SISTEM PEMANAS AIR KAMAR MANDI MENGGUNAKAN INJEKSI GELEMBUNG UDARA Peneliti : Ir. Sartono Putro, M.T. Ir. H. Sarjito, M.T. Ir. Jatmiko,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Energi Biomassa, Program Studi S-1 Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Lebih terperinciKETEL UAP ANALISA EFISIENSI WATER TUBE BOILER BERBAHAN BAKAR FIBER DAN CANGKANG DI PALM OIL MILL DENGAN KAPASITAS 45 TON TBS/JAM
KETEL UAP ANALISA EFISIENSI WATER TUBE BOILER BERBAHAN BAKAR FIBER DAN CANGKANG DI PALM OIL MILL DENGAN KAPASITAS 45 TON TBS/JAM SKRIPSI Skripsi Ini Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciRUBBER CRUDE OIL PRODUCT KNOWLEDGE
PRODUCT KNOWLEDGE RUBBER CRUDE OIL Kantor: Jl. Lawu Tegalarum 418 RT 02/13, Cangakan Karanganyar, Jawa Tengah, 57722 Telepon: 0271 494253 Pabrik: Ngamban RT 01/06 Buran, Tasikmadu Karanganyar, Jawa Tengah,
Lebih terperinciBAB III PROSES PEMBAKARAN
37 BAB III PROSES PEMBAKARAN Dalam pengoperasian boiler, prestasi yang diharapkan adalah efesiensi boiler tersebut yang dinyatakan dengan perbandingan antara kalor yang diterima air / uap air terhadap
Lebih terperinci3 KARAKTERISTIK LOKASI DAN PERALATAN YANG DIGUNAKAN UNTUK PENELITIAN
44 3 KARAKTERISTIK LOKASI DAN PERALATAN YANG DIGUNAKAN UNTUK PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Industri susu adalah perusahaan penanaman modal dalam negeri (PMDN) yang mempunyai usaha di bidang industri
Lebih terperinciANALISA KETEL UAP PIPA AIR BERBAHAN BAKAR CANGKANG DAN FIBER DI PTPN IV PKS BAH JAMBI DENGAN KAPASITAS 45 TON UAP/JAM LAPORAN TUGAS AKHIR
ANALISA KETEL UAP PIPA AIR BERBAHAN BAKAR CANGKANG DAN FIBER DI PTPN IV PKS BAH JAMBI DENGAN KAPASITAS 45 TON UAP/JAM LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Menyelesaikan
Lebih terperinciGambar 3.1 Arang tempurung kelapa dan briket silinder pejal
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Energi Biomassa, Program Studi S-1 Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiayah Yogyakarta
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PEMBUATAN TUNGKU PELEBURAN LOGAM DENGAN PEMANFAATAN OLI BEKAS SEBAGAI BAHAN BAKAR
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN TUNGKU PELEBURAN LOGAM DENGAN PEMANFAATAN OLI BEKAS SEBAGAI BAHAN BAKAR Akhyar1 akhyarhasan@yahoo.com Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala Jalan Syech
Lebih terperinciRANCANG BANGUN BOILER UNTUK PROSES PEMANASAN SISTEM UAP PADA INDUSTRI TAHU DENGAN MENGGUNAKAN CATIA V5 SKRIPSI
RANCANG BANGUN BOILER UNTUK PROSES PEMANASAN SISTEM UAP PADA INDUSTRI TAHU DENGAN MENGGUNAKAN CATIA V5 SKRIPSI Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan oleh Nama : Dwi
Lebih terperinciPENGEMBANGAN TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN MENGGUNAKAN AIR HEATER BERSIRIP
NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN MENGGUNAKAN AIR HEATER BERSIRIP Disusun oleh : SULARTO NIM : D200 08 0081 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup dimasa mendatang. Jumlah penduduk yang. sangat tinggi membuat kebutuhan bahan bakar fosil semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Konsumsi bahan bakar fosil dan kebutuhan sumber daya alam yang semakin meningkat adalah masalah yang penting untuk kelangsungan hidup dimasa mendatang. Jumlah penduduk
Lebih terperinci2.10 Caesar II. 5.10Pipe Strees Analysis
2.8 Pipe Support Karena pipa dipengaruhi oleh ekspansi termal. Mendukung dalam sebuah langkah sistem perpipaan termal dalam arah yang berbeda. Pipe support oleh dua jenis support-kaku (rigid support) dan
Lebih terperinciSprinkler Tipe BIR Versi 1 Teknologi Tepat, Investasi Hemat
Tipe BIR Versi 1 Teknologi Tepat, Investasi Hemat KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR Teknologi Tepat Pada Lahan Kering Pemanfaatan
Lebih terperinciPROSES PEMBUATAN BRIKET ARANG SEKAM SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH PERTANIAN
PROSES PEMBUATAN BRIKET ARANG SEKAM SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH PERTANIAN Oleh : Rudy Tjahjohutomo, Koes Sulistiadji **) A. GAMBAR SKEMATIS KOMPOR PEMBUAT ARANG SEKAM SEDERHANA
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penentuan parameter. perancangan. Perancangan fungsional dan struktural. Pembuatan Alat. pengujian. Pengujian unjuk kerja alat
III. METODE PENELITIAN A. TAHAPAN PENELITIAN Pada penelitian kali ini akan dilakukan perancangan dengan sistem tetap (batch). Kemudian akan dialukan perancangan fungsional dan struktural sebelum dibuat
Lebih terperinciRancang Bangun Mesin Pengolahan Kopi Terpadu
Rancang Bangun Mesin Pengolahan Kopi Terpadu Sri Indriani 1, Sanny Andjar Sari 2 1) Program Studi Teknik Industri, ITN Malang e-mail: indri000@yahoo.com ABSTRAK UD. Karya Aneka Sejahtera, Pakisaji Malang
Lebih terperinciPENGEMBANGAN TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN MENGGUNAKAN AIR HEATER TANPA SIRIP
NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN MENGGUNAKAN AIR HEATER TANPA SIRIP Disusun oleh : SUMARWAN NIM : D200 080 060 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
Lebih terperinciPROSES PRODUKSI ASAM SULFAT
PRODU KSI A SAM SU LFAT BAB III PROSES PROSES PRODUKSI ASAM SULFAT 3.1 Flow Chart Proses Produksi Untuk mempermudah pembahasan dan urutan dalam menguraikan proses produksi, penulis merangkum dalam bentuk
Lebih terperinciTUGAS I MENGHITUNG KAPASITAS BOILER
TUGAS I MENGHITUNG KAPASITAS BOILER Oleh : Mohammad Choirul Anam 4213 105 021 Jurusan Teknik Sistem Perkapalan Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2014 BOILER 1. Dasar Teori
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai Maret 2013 di
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai Maret 2013 di Laboratorium Daya dan Alat Mesin Pertanian Jurusan Teknik Pertanian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang masalah dari penelitian, perumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini, tujuan dan manfaat dari penelitian yang dilakukan,
Lebih terperinciRESUME PENGAWASAN K3 PESAWAT UAP DAN BEJANA TEKAN
RESUME PENGAWASAN K3 PESAWAT UAP DAN BEJANA TEKAN MATA KULIAH: STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Ditulis oleh: Yudy Surya Irawan Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Ketel Bertenaga Listrik (Electric Boiler)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Ketel Bertenaga Listrik (Electric Boiler) Ketel ini adalah merupakan salah u jenis dari pada ketel yang ditinjau dari sumber panas (Heat Source) untuk pembuatan uap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian adalah metode yang digunakan untuk mendekatkan permasalahan yang diteliti sehingga dapat menjelaskan dan membahas permasalahan
Lebih terperinciPERANCANGAN HORIZONTAL FIRETUBE BOILER KAPASITAS 550 KG/JAM
PERANCANGAN HORIZONTAL FIRETUBE BOILER KAPASITAS 550 KG/JAM TUGAS AKHIR DiajukanKepada UniversitasMuhammadiyah Malang Untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana (S-1) Teknik Mesin Disusun Oleh: Annas
Lebih terperinciPERBANDINGAN UNJUK KERJA KOMPOR METHANOL DENGAN VARIASI DIAMETER BURNER
PERBANDINGAN UNJUK KERJA KOMPOR METHANOL DENGAN VARIASI DIAMETER BURNER Subroto Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan, Kartasura
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknik Energi Terbarukan Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan manusia akan tenaga listrik terus meningkat. Tenaga listrik digunakan pada berbagai lini kehidupan seperti rumah tangga, perkantoran, industri baik home industry,
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
32 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 PELAKSANAAN Kerja praktek dilaksanakan pada tanggal 01 Februari 28 februari 2017 pada unit boiler PPSDM MIGAS Cepu Kabupaten Blora, Jawa tengah. 4.1.1 Tahapan kegiatan
Lebih terperinciOleh : Endiarto Satriyo Laksono Maryanto Sasmito
Oleh : Endiarto Satriyo Laksono 2108039006 Maryanto Sasmito 2108039014 Dosen Pembimbing : Ir. Syamsul Hadi, MT Instruktur Pembimbing Menot Suharsono, S.Pd ABSTRAK Dalam industri rumah untuk membuat peralatan
Lebih terperinciPERENCANAAN KETEL UAP PIPA AIR SEBAGAI PENGGERAK TURBIN DENGAN KAPASITAS UAP HASIL 40TON/JAM, TEKANAN KERJA 17 ATM DAN SUHU UAP 350 o C
TUGAS AKHIR PERENCANAAN KETEL UAP PIPA AIR SEBAGAI PENGGERAK TURBIN DENGAN KAPASITAS UAP HASIL 40TON/JAM, TEKANAN KERJA 17 ATM DAN SUHU UAP 350 o C Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciMESIN PENGERING KAYU SEDERHANA UNTUK HOME INDUSTRI. Murni *)
MESIN PENGERING KAYU SEDERHANA UNTUK HOME INDUSTRI Murni *) Abstract Dryer machine of wood is made to fulfill need of wood in order to produce raw of drying wood is not depended weather. Making of dryer
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan 6.1.1. Keinginan Konsumen Berdasarkan hasil pembagian kuesioner maka diketahuilah Keinginan konsumen akan suatu kompor gas. Berikut adalah kebutuhan tersebut
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1 Boiler. Pada bab ini dijelaskan mengenai gambaran tentang boiler secara umum serta fungsi komponen - komponen utama dan fungsi komponen - komponen pendukung bahan boiler.boiler
Lebih terperinciBUKU PETUNJUK DWP 375A - 1 -
BUKU PETUNJUK UNTUK TIPE: SP 127, SP 129A, SP 130A, SWP 100, SWP 250A, DWP 255A,DWP DWP 375A DWP 505A, DPC 260A - 1 - Pembukaan Sebelum menyalakan pompa harap membaca buku petunjuk ini terlebih dahulu
Lebih terperinciDengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.
SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian
Lebih terperinci