CATU DAYA DC TETAP +5V DAN +12V / 10A UNTUK LABORATORIUM ELEKTRONIKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "CATU DAYA DC TETAP +5V DAN +12V / 10A UNTUK LABORATORIUM ELEKTRONIKA"

Transkripsi

1

2

3 KARYA ILMIAH LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI BIDANG ILMU TEKNIK ELEKTRO TAHUN 2015 CATU DAYA DC TETAP +5V DAN +12V / 10A UNTUK LABORATORIUM ELEKTRONIKA Tim Peneliti : PRATOLO RAHARDJO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO DAN KOMPUTER FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2015

4 DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL DEPAN... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... iv ABSTRAK... v KATA PENGANTAR... vi BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Ruang Lingkup dan Batasan Masalah Tujuan Manfaat Sistematika Penulisan... 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dioda Bridge Transformator Kapasitor IC Regulator Tegangan Tetap BAB III METODOLOGI PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Data-Data Penelitian Sumber Data Penelitian Jenis Data Penelitian Teknik Pengumpulan data Penelitian Metode Rancang-Bangun Alat atau Rangkaian Alat Diagram Alur Pembuatan Alat atau Rangkaian Diagram Blok Alat atau Rangkaian Skematika Rangkaian Cara Kerja Rangkaian Keseluruhan Jadwal Pelaksanaan Penelitian (Time Schedule) BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Pengujian dan Pembahasan BAB V PENUTUP Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA... 21

5 DAFTAR TABEL Tabel 2.1. Keluarga IC Regulator Tegangan DC Positif 78XX Tabel 2.2. Keluarga IC Regulator Tegangan DC Negatif 79XX Tabel 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian Per Mingguan Tabel 4.1. Tabel Hasil Pengujian Rangkaian Catu Daya (Power Supply)... 19

6 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Dioda Bridge... 4 Gambar 2.2. Konstruksi Transformator... 6 Gambar 2.3. Prinsip Kerja Kapasitor... 6 Gambar 2.4. Fungsi Kapasitor pada Rangkaian Penyearah Gelombang... 7 Gambar 2.5. Jenis dan Simbul Kapasitor Tetap... 7 Gambar 2.6. Bentuk Fisik Kapasitor Polar... 8 Gambar 2.7. Bentuk Fisik Kapasitor Non-Polar... 9 Gambar 2.8. Bentuk Fisik Kapasitor Variable Gambar 2.9. Contoh Rangkaian Catu Daya (Power Supply) sederhana +12 V DC Gambar 3.1. Diagram Alur Pembuatan Rangkaian Gambar 3.2. Diagram Blok Rangkaian Keseluruhan Gambar 3.3. Rangkaian Catu Daya (Power Supply) menggunakan IC LM 7805 dan LM Gambar 4.1. Lokasi Titik Pengujian Rangkaian Catu Daya (Power Supply) Gambar 4.2. Hasil Pengujian Rangkaian Catu Daya (Power Supply) pada Titik A Gambar 4.3. Hasil Pengujian Rangkaian Catu Daya (Power Supply) pada Titik B... 19

7 ABSTRAK CATU DAYA DC TETAP +5V DAN +12V / 10A UNTUK LABORATORIUM ELEKTRONIKA Ketersediaan catu daya (Power Supply, PS) DC untuk Laboratorium Elektronika adalah salah satu hal yang penting. Catu daya DC sangat mempengaruhi penampilan unjuk kerja keseluruhan dari suatu alat atau modul yang telah dikoneksikan. Catu daya DC yang kurang baik, sudah tentu akan menghasilkan tampilan unjuk kerja yang kurang baik dari alat atau modul yang telah dikoneksikannya itu. Alat atau modul yang akan dikoneksikan itu biasanya mempunyai konsumsi tegangan sebesar +5V DC atau bisa juga +12V DC. Catu daya DC tetap dengan tegangan keluaran +5V dan +12V dan mampu mensuplai arus ke beban sampai dengan 10A adalah sudah mencukupi untuk kebutuhan sebuah Laboratorium Elektronika. Pada penelitian mandiri ini, peneliti peneliti menggunakan IC regulator tegangan 7805 dan 7812 agar menghasilkan tegangan keluaran DC sebesar +5V dan +12V. Keluaran arus 10A dapat diperoleh dengan menerapkan transistor eksternal sebagai penguat arus (current booster). Diharapkan dengan adanya catu daya DC tetap sebesar ini, tampilan unjuk kerja alat atau modul yang akan dikoneksikan itu tidak akan mengecewakan. Untuk penelitian berikutnya, bisa dikembangkan atau dibuat rangkaian catu daya (power supply) tetap universal, yaitu dengan menambahkan catu daya (power supply) yang mengeluarkan tegangan -12 V, sehingga menjadi +5V, +12V, dan -12V. Selain itu juga perlu dikembangkan atau dibuat rangkaian catu daya (power supply) simetris variabel, yaitu rangkaian catu daya (power supply) yang mengeluarkan tegangan negatif (minus) dan tegangan positif (plus) yang dapat diatur atau dapat di adjust secara independen melalui potensiometer pengatur tegangan keluaran. Kata-kata kunci : Catu Daya (Power Supply) DC tetap, Catu Daya (Power Supply) DC tetap universal, Catu Daya (Power Supply) DC simetris variabel.

8 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-nyalah penyusunan karya ilmiah laporan akhir penelitian mandiri bidang ilmu teknik elektro ini, dapat kami selesaikan tepat pada waktunya. Penelitian mandiri ini mengambil judul CATU DAYA DC TETAP +5V DAN +12V / 10A UNTUK LABORATORIUM ELEKTRONIKA. Dalam penyusunan karya ilmiah laporan akhir penelitian mandiri bidang ilmu teknik elektro ini, kami banyak mendapat bantuan, bimbingan, dan saran, baik secara langsung maupun tidak langsung, dari berbagai pihak. Untuk itu ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan kepada : 1. Bapak Prof. Ir. Ngakan Putu Gede Suardana, M.T., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Udayana. 2. Bapak Ir. I Nyoman Setiawan, M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro dan Komputer Fakultas Teknik Universitas Udayana. 3. Istri, dan kedua anak kami di rumah, yang telah memberikan dukungan dan doanya dalam penelitian ini. 4. Teman-teman seperjuangan penelitian mandiri di lingkungan Jurusan Teknik Elektro dan Komputer Fakultas Teknik Universitas Udayana, yang telah memberi motivasi dalam penyusunan karya ilmiah laporan akhir penelitian mandiri bidang ilmu teknik elektro ini. Karya ilmiah laporan akhir penelitian mandiri bidang ilmu teknik elektro ini mungkin penuh dengan keterbatasan dan kekurangan. Oleh sebab itu saran dan kritik yang konstruktif sangat diharapkan demi kesempurnaan penulisan karya ilmiah laporan akhir penelitian mandiri bidang ilmu teknik elektro ini. Semoga karya ilmiah laporan akhir penelitian mandiri bidang ilmu teknik elektro ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

9 Bukit Jimbaran, Oktober 2015 Peneliti

10 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu hal yang penting bagi Laboratorium Elektronika adalah ketersediaan catu daya (Power Supply, PS) DC. Catu daya DC sangat mempengaruhi penampilan unjuk kerja keseluruhan dari suatu alat atau modul yang telah dikoneksikan. Catu daya DC yang kurang baik, sudah tentu akan menghasilkan tampilan unjuk kerja yang kurang baik dari alat atau modul yang telah dikoneksikannya itu. Alat atau modul yang akan dikoneksikan itu biasanya mempunyai konsumsi tegangan sebesar +5V DC atau bisa juga +12V DC. Konsumsi tegangan +5V biasanya digunakan untuk suplai yang berkomponen digital atau TTL (Transistor-Transistor Logic). Sedangkan konsumsi tegangan sebesar +12V biasanya digunakan untuk suplai alat atau komponen elektronik umum. Di sisi lain, konsumsi arus juga perlu diperhatikan. Ketersediaan catu daya DC +5V DC dan +12V DC yang mampu mensuplai arus ke beban sampai dengan 10A adalah sudah mencukupi untuk kebutuhan sebuah Laboratorium Elektronika. Pada penelitian mandiri ini, peneliti merancang dan membangun sebuah catu daya DC tetap +5V dan +12V / 10A untuk Laboratorium Elektronika. Untuk menghasilkan tegangan keluaran DC sebesar +5V dan +12V, peneliti menggunakan IC regulator tegangan 7805 dan Keluaran arus 10A dapat diperoleh dengan menerapkan transistor eksternal sebagai penguat arus (current booster). Diharapkan dengan adanya catu daya DC tetap sebesar ini, tampilan unjuk kerja alat atau modul yang akan dikoneksikan itu tidak akan mengecewakan Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan yang dihadapi yaitu bagaimana cara membangun sebuah catu daya DC tetap +5V dan +12V / 10A untuk Laboratorium Elektronika.

11 1.3. Batasan Masalah Batasan permasalahan pada penelitian mandiri ini adalah sebagai berikut : 1. Catu daya DC tetap menggunakan IC regulator tegangan 7805 dan 7812 agar menghasilkan tegangan keluaran +5V dan +12V. 2. Menggunakan transistor eksternal sebagai penguat arus agar catu daya DC menghasilkan arus sebesar 10A Tujuan Tujuan dari penelitian mandiri ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk merancang dan membangun catu daya DC tetap +5V dan +12V / 10A, 2. Untuk mengetahui cara kerja catu daya DC tetap +5V dan +12V / 10A Manfaat Manfaat dari penelitian mandiri ini adalah sebagai berikut : 1. Terciptanya suatu catu daya DC +5V dan +12V / 10A yang murah dan handal untuk Laboratorium Elektronika, 2. Dapat digunakan sebagai referensi pustaka di masa yang akan datang, khususnya di bidang catu daya elektronika praktis Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dari penelitian mandiri ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN. Menjelaskan latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, dan manfaat dari catu daya DC tetap +5V dan +12V / 10A untuk Laboratorium Elektronika. BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Membahas tentang dasar-dasar teori penunjang untuk merancang dan membangun suatu catu daya DC tetap +5V dan +12V / 10A untuk Laboratorium Elektronika, termasuk komponen-komponen yang digunakan.

12 BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menguraikan tentang waktu, tempat, data-data dan alat-alat yang digunakan pada penelitian ini, serta menguraikan bagaimana cara merancang dan membangun catu daya DC tetap +5V dan +12V / 10A untuk Laboratorium Elektronika. BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN. Menjelaskan tentang hasil penelitian mandiri yang berupa sebuah catu daya yang telah dirancang berdasarkan pada bab III, dan menjelaskan bagaimana cara mengukur atau cara menguji alat yang telah dirancang dan yang telah dihasilkan tersebut. BAB V PENUTUP Menjelaskan kesimpulan berdasarkan uraian bab-bab sebelumnya dan menjelaskan saran-saran untuk penyempurnaannya di masa yang akan datang.

13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dioda Bridge Dioda bridge adalah sebuah komponen elektronika semikonduktor yang berfungsi sebagai penyearah arus bolak-balik (AC). Disebut dioda bridge karena di dalam komponen ini terdapat empat buah dioda yang dihubungkan saling bertemu satu sama lain (bridge rectifier atau penyearah jembatan). Dioda bridge merupakan penyearah arus bolak-balik satu gelombang penuh, jadi akan dihasilkan tegangan DC (searah) yang lebih baik, yang cenderung memiliki noise rendah. Saat ini, dioda bridge banyak digunakan pada perangkat-perangkat elektronika modern, karena memang memiliki kinerja yang baik. Gambar 2.1. Dioda Bridge ( Transformator Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain, melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksielektromagnet. Transformator digunakan secara luas, baik dalam bidang tenaga listrik maupun elektronika. Prinsip kerja transformator dapat dijelaskan berdasarkan induksi elektromagnetik, di mana antara sisi primer dan sisi sekunder terdapat penghubung magnetik. Gandengan magnet ini berupa inti besi tempat melakukan fluks bersama. Medan magnet berperan sangat penting sebagai rangkaian proses konversi energi. Melalui medium medan magnet, bentuk energi mekanik dapat

14 diubah menjadi energi listrik, alat konversi ini disebut generator atau sebaliknya dari bentuk energi listrik menjadi energi mekanik, sebagai alat konversi disebut motor. Pada transformator, gandengan medan magnet berfungsi untuk memindahkan dan mengubah energi listrik dari rangkaian primer ke sekunder melalui prinsip induksi elektromagnetik. Dari sisi pandangan elektris, medan magnet mampu untuk menginduksikan tegangan pada konduktor sedangkan dari sisi pandangan mekanis medan magnet sanggup untuk menghasilkan gaya dan kopel (penggandeng). Kelebihan medan magnet sebagai perangkai proses konversi energi disebabkan terjadinya bahan-bahan magnetik yang memungkinkan diperolehnya kerapatan energi yang tinggi. Kerapatan energi yang tinggi ini akan menghasilkan kapasitas tenaga per unit volume mesin yang tinggi pula. Pengertian kuantitatif tentang medan magnet dan rangkaian magnet merupakan bagian penting untuk memahami proses konversi energi listrik. Induktansi, tegangan pada kumparan didefinisikan sebagai perubahan arus terhadap waktu yang melewati kumparan tersebut. = L... (2.1) Atau ketika terjadi perubahan arus pada kumparan maka terjadi perubahan fluk magnetik yang menyebabkan terjadinya perubahan induksi tegangan. = N... (2.2) di mana : N = jumlah lilitan kumparan φ = fluk magnet Konstruksi transformator gambar di bawah ini memperlihatkan bentuk fisik dari transformator, di mana tegangan masukan (V1) berbentuk sinusioda pada gulungan primer (N1). Arus arus masukan (I1) mengakibatkan aliran fluk (φ) pada gulungan (N1) maupun gulungan (N2). Fluk pada gulungan sekunder (N2) menyebabkan aliran arus (I2) dan tegangan (V2).

15 Gambar 2.2. Konstruksi transformator ( Kapasitor Kapasitor atau kondensator adalah perangkat komponen elektronika yang berfungsi untuk menyimpan muatan listrik dan terdiri dari dua konduktor yang dipisahkan oleh bahan penyekat (dielektrikum) pada tiap konduktor, atau yang disebut keping. Zat dielektrik yang digunakan untuk menyekat kedua komponen tersebut berguna untuk membedakan jenis-jenis kapasitor. Terdapat beberapa kapasitor yang menggunakan bahan dielektrik, antara lain kertas, mika, plastik cairan dan masih banyak lagi bahan dielektrik lainnya. Gambar 2.3. Prinsip kerja kapasitor ( Prinsip kerja kapasitor pada umumnya hampir sama dengan resistor yang juga termasuk ke dalam komponen pasif. Dalam rangkaian elektronika, kapasitor sangat diperlukan terutama mencegah loncatan bunga api listrik pada rangkaian yang mengandung kumparan. Selain itu, kapasitor juga dapat menyimpan muatan atau energi listrik dalam rangkaian, dapat memilih panjang gelombang pada radio penerima, dan sebagai filter dalam catu daya (Power Supply).

16 Gambar 2.4. Fungsi kapasitor pada rangkaian penyearah gelombang ( Berdasarkan bahan isolator dan nilainya, kapasitor dibagi menjadi dua yaitu kapasitor tetap dan kapasitor tidak tetap, yaitu : 1. Kapasitor Tetap Kapasitor tetap adalah kapasitor yang memiliki kapasitansi tetap dan tidak dapat diubah-ubah.pada kategori kapasitor tetap, terdapat 2 jenis kapasitor yang dapat dibedakan berdasarkan polaritas elektrodanya. Gambar 2.5. Jenis dan simbol Kapasitor Tetap ( a. Kapasitor Polar Kelompok kapasitor electrolytic terdiri dari kapasitor-kapasitor yang bahan dielektriknya adalah lapisan metal-oksida.umumnya kapasitor yang termasuk kelompok ini adalah kapasitor polar dengan tanda + dan di badannya. Mengapa kapasitor ini dapat memiliki polaritas, adalah karena proses pembuatannya menggunakan elektrolisa sehingga terbentuk kutup positif anoda dan kutup negatif katoda. Telah lama diketahui beberapa metal seperti tantalum, aluminium,

17 magnesium, titanium, niobium, zirconium dan seng (zinc) permukaannya dapat dioksidasi sehingga membentuk lapisan metal-oksida (oxide film). Lapisan oksidasi ini terbentuk melalui proses elektrolisa, seperti pada proses penyepuhan emas. Elektroda metal yang dicelup ke dalam larutan elektrolit (sodium borate) lalu diberi tegangan positif (anoda) dan larutan elektrolit diberi tegangan negatif (katoda). Oksigen pada larutan electrolyte terlepas dan mengoksidai pada permukaan plat metal. Contohnya, jika digunakan Aluminium, maka akan terbentuk lapisan Aluminium-oksida (Al 2 O 3 ) pada permukaannya. Gambar 2.6. Bentuk fisik kapasitor polar ( Dengan demikian, berturut-turut plat metal (anoda), lapisan-metal-oksida dan electrolyte (katoda) membentuk kapasitor. Dalam hal ini lapisan metal-oksida sebagai dielektrik.besar kapasitansi berbanding terbalik dengan tebal dielektrik.lapisan metal-oksida ini sangat tipis, sehingga dengan demikian dapat dibuat kapasitor yang kapasitansinya cukup besar. Karena alasan ekonomis dan praktis, umumnya bahan metal yang banyak digunakan adalah aluminium dan tantalum. Bahan yang paling banyak dan murah adalah Aluminium. Untuk mendapatkan permukaan yang luas, bahan plat Aluminium ini biasanya digulung radial. Sehingga dengan cara itu dapat diperoleh kapasitor yang kapasitansinya besar. Sebagai contoh 100 μf, 470 μf, 4700 μf dan lain-lain, yang sering juga disebut kapasitor elco. Bahan electrolyte pada kapasitor Tantalum ada yang cair tetapi ada juga yang padat. Disebut electrolyte padat, tetapi sebenarnya bukan larutan electrolit yang menjadi elektroda negatif-nya, melainkan bahan lain yaitu manganese-dioksida. Dengan demikian, kapasitor jenis ini bisa memiliki kapasitansi yang besar namun menjadi lebih ramping dan mungil.selain itu karena

18 seluruhnya padat, maka waktu kerjanya (lifetime) menjadi lebih tahan lama.kapasitor tipe ini juga memiliki arus bocor yang sangat kecil, jadi dapat dipahami mengapa kapasitor Tantalum menjadi relatif mahal. b. Kapasitor Non-Polar Kapasitor non polar adalah kelompok kapasitor yang dibuat dengan bahan dielektrik dari keramik, film dan mika.keramik dan mika adalah bahan yang popular serta murah untuk membuat kapasitor yang kapasitansinya kecil.tersedia dari besaran pf sampai beberapa uf, yang biasanya untuk aplikasi rangkaian yang berkenaan dengan frekuensi tinggi. Termasuk kelompok bahan dielektrik film adalah bahan-bahan material seperti polyester (polyethylene terephthalate atau dikenal dengan sebutan mylar), polystyrene, polyprophylene, polycarbonate, metalized paper dan lainnya. Gambar 2.7. Bentuk Fisik Kapasitor Non Polar ( 2. Kapasitor Tidak Tetap / Kapasitor Variable Kapasitor tidak tetap atau kapasitor variable adalah kapasitor yang nilai kapasitansinya dapat dirubah atau kapasitansinya dapat diatur sesuai keinginan dengan batas maksimal sesuai yang tertera pada kapasitor tersebut. Contoh suatu kapasitor variable (Varco / trimer kapasitor) tertulis 100 pf maka kapasitansi kapasitor tersebut dapat diatur maksimal 100 pf sampai mendekati 0 pf. Gambar 2.8. Bentuk fisik kapasitor variable (

19 Aplikasi dari kapasitor variable ini dapat ditemukan pada rangkaian penerima radio atau pembangkit gelombang, kapasitor variable ini juga dapat ditemui pada pemancar radio. Fungsi kapasitor variable ini pada rangkaian tersebut adalah untuk mengatur nilai frekuensi resonansi yang dihasilkan dari rangkaian pembangkit gelombang, dan sebagai trimer impedansi pemancar dan antena pada pemancar radio. Rumusan-rumusan yang disimpan dalam keping-keping kapasitor yang bermuatan listrik sebagai berikut : Q = C.V... (2.3) di mana : Q = Muatan yang satuannya Coulumb C = Kapasitas yang satuannya Farad V = Tegangan yang satuannya Volt (1 Coulumb = 6,3 x elektron) Kapasitor bisa berfungsi sebagai baterai karena tegangan tetap berada di dalam kapasitor meskipun sudah tidak dihubungkan, lamanya tegangan yang tertinggal bergantung pada kapasitas kapasitor itu sendiri. Contoh rumus lain dalam rangkaian kapasitor : 1. Rumus untuk kapasitor dengan rangkaian paralel C Total = C1 + C2 + C3... (2.4) 2. Rumus untuk kapasitor dengan rangkaian seri... (2.5) IC Regulator Tegangan Tetap Regulator tegangan tetap terintegrasi merupakan IC regulator yang menghasilkan tegangan output yang konstan. Contoh IC regulator tegangan tetap adalah IC LM 78XX dan LM 79XX. IC LM 78XX merupakan IC regulator

20 tegangan tetap untuk tegangan DC positif. Sedangkan IC LM 79XX merupakan IC regulator tegangan tetap untuk tegangan DC negatif. Kedua IC regulator tegangan tetap ini memiliki 3 pin, yaitu pin input, pin ground, dan pin output. Besarnya tegangan keluaran dan tegangan masukan minimum untuk Kedua IC regulator tegangan tetap ini ditunjukkan seperti pada Tabel 2.1 dan Tabel 2.3 di bawah ini. Tabel 2.1. Keluarga IC regulator tegangan DC positif 78XX SERI IC TEGANGAN KELUARAN (V) VI MINIMUM (V) , , , , , , , ,1 Tabel 2.2. Keluarga IC regulator tegangan DC negatif 79XX SERI IC TEGANGAN KELUARAN (V) VI MINIMUM (V) , , , , , , , ,1

21 Gambar 2.9. Contoh rangkaian catu daya (power supply) sederhana +12 V DC. ( BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Kegiatan penelitian ini dilakukan mulai awal Juli sampai dengan akhir Oktober 2015 (16 minggu). Penelitian dilakukan di Laboratorium Dasar Teknik Elektro (DTE) Gedung DI Lantai 2, JTEK F.T. UNUD Kampus Bukit Jimbaran, Kab. Badung Data-data Penelitian Sumber Data Penelitian Data-data yang diperoleh pada kegiatan penelitian ini bersumberkan dari : 1. Pengamatan Langsung Data ini diperoleh dari hasil pengukuran atau pengujian dan pengamatan secara langsung dari alat atau rangkaian yang dibuat yaitu catu daya (Power Supply, PS) tetap +5V DC dan +12V DC / 10A. 2. Studi Pustaka (Library Research) Merupakan data yang diperoleh dari beberapa literatur yang berkaitan dengan catu daya (Power Supply, PS) tetap +5V DC dan +12V DC / 10A Jenis Data Penelitian Jenis data yang digunakan pada penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu : 1. Data kuantitatif Merupakan data yang berupa angka-angka dari hasil pengukuran atau pengujian dan pengamatan secara langsung dari alat atau rangkaian yang dibuat yaitu catu daya (Power Supply, PS) tetap +5V DC dan +12V DC / 10A. 2. Data kualitatif

22 Merupakan data yang tidak berupa angka misalnya teks pesan, bentuk gelombang keluaran pada osiloskop, indikator LED simulator, atau keluaran speaker alarm dari alat yang telah dibuat Teknik Pengumpulan Data Penelitian Ada beberapa metode pengumpulan data yang digunakan dalam pada penelitian ini yaitu : 1. Metode observasi Merupakan metode pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan pengujian langsung terhadap parameter-parameter di dalam rancang-bangun catu daya (Power Supply, PS) tetap +5V DC dan +12V DC / 10A.. 2. Metode kepustakaan Merupakan metode pengumpulan data dengan cara mempelajari beberapa literatur yang diperoleh dari buku-buku referensi, majalah, internet, ataupun dari sumber-sumber lainnya yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya Metode Rancang Bangun Alat atau Rangkaian Alat Alat-alat yang digunakan dalam membuat rangkaian catu daya (Power Supply, PS) tetap +5V DC dan +12V DC / 10A ini adalah sebagai berikut : 1. Perangkat keras, yang terdiri atas : a. PCB polos, serbuk FeCl 3 dan wadah pelarut PCB b. Bor mini (mini drill) lengkap dengan Power Supply Adaptor c. Drey plus, drey minus segala macam ukuran dan Testpen d. Solder listrik 40W / 220V, pasta dan sepon pembersih solder e. Timah dan penyedot timah, serta tang, gunting, cutter, dan pinset f. Amplas halus, gergaji besi, plat pendingin aluminium, sekrup, dan baud g. Alat sablon lengkap untuk membuat PCB 2. Tester, terdiri atas Multitester digital 3. Komponen (spare-part), yang terdiri atas :

23 a. Resistor dan Kapasitor b. Transistor, IC Regulator Tegangan, dan plat aluminium pendingin c. Transformator CT untuk adaptor, dioda, bridge dioda, dan LED d. Kabel, jack konektor, dan sekrup plat aluminium pendingin Diagram Alur Pembuatan Rangkaian Diagram alur pembuatan rangkaian alat atau rangkaian yang dibuat yaitu catu daya (Power Supply, PS) tetap +5V DC dan +12V DC / 10A ditunjukkan pada Gambar 3.1. M u l a i Studi pustaka & Pengumpulan & pengolahan data Perancangan spesifikasi teknis rangkaian / alat Ya Pembelian komponen (spare-part) & pembuatan rangkaian / alat Pengujian & analisa rangkaian / alat Pengujian & analisa rangkaian / alat berhasil dengan baik?? Tidak Ya Penulisan naskah laporan untuk rangkaian / alat S e l e s a i Gambar 3.1. Diagram alur pembuatan rangkaian. Kegiatan penelitian diawali dengan studi pustaka, pengumpulan, dan pengolahan data. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan perancangan spesifikasi teknis rangkaian atau alat, pembelian komponen (spare-part), pembuatan rangkaian / alat, pengujian dan analisa rangkaian / alat, dan seterusnya, sampai dengan kegiatan penelitian ini benar-benar selesai (penulisan laporan penelitian) Diagram Blok Rangkaian

24 Diagram blok alat atau rangkaian catu daya (Power Supply, PS) tetap +5V DC dan +12V DC / 10A ini ditunjukkan seperti pada Gambar 3.2. Gambar 3.2. Diagram blok rangkaian keseluruhan Skematika Rangkaian Rangkaian catu daya (Power Supply, PS) ini menggunakan IC regulator : LM7805 dan LM7812, sehingga masing-masing tegangan keluarannya adalah sebesar +5V DC dan +12V DC. Transistor eksternal dimaksudkan sebagai penguat arus agar diperoleh arus keluaran yang lebih besar. Dalam hal ini sampai dengan 10A. Gambar 3.3. Rangkaian catu daya (power supply) menggunakan IC LM7805 dan LM Cara Kerja Rangkaian Keseluruhan Pada saat pertama kali saklar power on-off dinyalakan, maka transformator penurun tegangan (step down) akan menurunkan tegangan 220V AC pada bagian gulungan primer menjadi tegangan 20 V AC di gulungan sekunder. Tegangan

25 20V AC pada gulungan sekunder ini kemudian disearahkan oleh dioda jembatan (bridge diode) dan difilter kapasitor masukan C1 agar ripple atau kerut komponen tegangan AC dapat diperkecil. Setelah masuk dan keluar dari IC regulator tegangan 7805 dan 7812, maka tegangan akan difilter lagi oleh kapasitor keluaran, sehingga tegangan tersebut benar-benar mendekati tegangan arus searah atau DC. Tegangan keluaran masing-masing adalah +5V DC dan +12V DC. Untuk memperoleh arus keluaran yang lebih besar, maka diperlukan transistor eksternal TIP 3055 sebagai penguat arus Jadwal Pelaksanaan (Time Schedule) Jadwal kegiatan pelaksanaan kegiatan penelitian ini ditunjukkan seperti pada Tabel 3.1. Tabel 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian Per Mingguan. No. Urutan Kegiatan Penelitian Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV Studi pustaka & pengumpulan data 2 Perancangan spesifikasi rangkaian elektronika 3 Simulasi rangkaian elektronika dengan piranti lunak (software) * 4 Pembelian komponen rangkaian elektronika & ATK 5 Pembuatan rangkaian elektronika (hardware) 6 Pengujian & analisa rangkaian elektronika (hardware) 7 Pembuatan, pengujian, & analisa piranti lunak (software) * 8 Pembuatan & penjilidan laporan (draft report) 9 Seminar 10 Pembuatan & penjilidan laporan akhir (final report) Catatan : * = apabila khusus nomor urutan kegiatan ini benar-benar harus ada dan dilaksanakan

26 BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengujian dan Pembahasan Pengujian rangkaian catu daya (power supply) ini menggunakan Digital Multi Meter (DMM). Jack probe colok berwarna hitam (negative, min, atau common) DMM dihubungkan ke titik referensi. Jack probe colok berwarna merah (positive atau plus) DMM dihubungkan ke titik uji. Sedangkan saklar pemilih (switch selector) DMM pada posisi V AC atau V DC, sesuai dengan keperluan. Untuk menguji atau mengukur tegangan AC, maka saklar pemilih (switch selector) DMM pada posisi V AC 700. Sedangkan untuk menguji atau mengukur tegangan DC, maka saklar pemilih (switch selector) DMM pada posisi V DC 20. Hasil pengujian atau pengukuran rangkaian catu daya ini dapat dilihat secara langsung pada tampilan LCD DMM. Gambar 4.1. Lokasi titik pengujian rangkaian catu daya (power supply). Sesuai dengan lokasi titik pengujian rangkaian catu daya (power supply) pada Gambar 4.1, maka hasil pengujian atau pengukuran pada masing-masing titik referensi dan titik uji dirangkum dalam Tabel 4.1.

27 Tabel 4.1. Tabel hasil pengujian rangkaian catu daya (power supply). NO. 1 Blok Bagian Rangkaian Catu Daya (Power Supply) LOKASI PENGUJIAN Titik Referensi CT, 0, GND Titik Uji HASIL PENGUJIAN KETERANGAN A 4,99 V Q.C. Pass B 12,02 V Q.C. Pass Gambar 4.2. Hasil pengujian rangkaian catu daya (power supply) pada titik A. Gambar 4.3. Hasil pengujian rangkaian catu daya (power supply) pada titik B. Dari hasil pengujian atau pengukuran, rangkaian catu daya (power supply) ini telah bekerja dengan baik.

28 BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Adapun kesimpulan yang dapat diambil setelah melakukan kegiatan penelitian mandiri ini pada Laboratorium Dasar Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro dan Komputer Fakultas Teknik Universitas Udayana adalah sebagai berikut : 1. Toleransi tegangan keluaran yang dihasilkan oleh rangkaian catu daya (power supply) ini tidak lebih dari ±10%, sehingga rangkaian catu daya (power supply) ini telah bekerja dengan baik. 2. Rangkaian catu daya (power supply) ini bisa digunakan membantu Proses Belajar-Mengajar Mata Kuliah dan Praktikum Elektronika Saran Adapun saran yang dapat diberikan dalam kegiatan penelitian mandiri ini pada Laboratorium Dasar Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro dan Komputer Fakultas Teknik Universitas Udayana adalah sebagai berikut : 1. Perlu dikembangkan atau dibuat rangkaian catu daya (power supply) tetap universal, yaitu dengan menambahkan catu daya (power supply) yang mengeluarkan tegangan -12 V, sehingga menjadi +5V, +12V, dan -12V. 2. Juga perlu dikembangkan atau dibuat rangkaian catu daya (power supply) simetris variabel, yaitu rangkaian catu daya (power supply) yang mengeluarkan tegangan negatif (minus) dan tegangan positif (plus) yang dapat diatur atau dapat di adjust secara independen melalui potensiometer pengatur tegangan keluaran.

29 DAFTAR PUSTAKA 1. Anonim Transistor NPN dan PNP. Available From : datasheet Dioda 1N datasheet Regulator 7805 dan Boylestad, Robert & Louis Nashelsky, Electronic Devices & Circuit Theory 8 th Edition, Prentice-Hall, Inc., Hassul, Michael & Don Zimmerman, Electronic Devices & Circuits : Conventional flow version, Prentice-Hall, Inc., Malvino, Albert Paul Prinsip-prinsip Elektronika. Edisi III. Jilid II, Alih bahasa Barmawi dan Tjia. Jakarta: Erlangga.

KAPASITOR (KONDENSATOR)

KAPASITOR (KONDENSATOR) 1 KAPASITOR (KONDENSATOR) Kapasitor (Kondensator) yang dalam rangkaian elektronika dilambangkan dengan huruf "C" adalah suatu komponen elektronika yang dapat menyimpan energi/muatan listrik di dalam medan

Lebih terperinci

ELEKTRONIKA DASAR 105J

ELEKTRONIKA DASAR 105J 1 105J 1. TEORI DASAR Kapasitor (Kondensator) yang dalam rangkaian elektronika dilambangkan dengan huruf "C" adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi/muatan listrik di dalam medan listrik, dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dielektrik.gambar 2.1 merupakan gambar sederhana struktur kapasitor. Bahan-bahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dielektrik.gambar 2.1 merupakan gambar sederhana struktur kapasitor. Bahan-bahan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kapasitor Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik. Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan

Lebih terperinci

Kapasitor. prinsip dasar kapasitor Q = CV.(1) C = (8.85 x ) (k A/t)...(2)

Kapasitor. prinsip dasar kapasitor Q = CV.(1) C = (8.85 x ) (k A/t)...(2) Kapasitor Prinsip dasar dan spesifikasi elektriknya Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik. Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh

Lebih terperinci

Komponen Elka 1 : Kapasitor 1. Kapasitor. Gambar 1 : prinsip dasar kapasitor

Komponen Elka 1 : Kapasitor 1. Kapasitor. Gambar 1 : prinsip dasar kapasitor Komponen Elka 1 : Kapasitor 1 Kapasitor Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik. Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan

Lebih terperinci

PELATIHAN ROBOTIKA TINGKAT BEGINNER

PELATIHAN ROBOTIKA TINGKAT BEGINNER PELATIHAN ROBOTIKA TINGKAT BEGINNER MODUL 1 PENGENALAN KOMPONEN ELEKTRONIKA PASIF serta HUKUM OHM DAN KIRCHOFF Disusun oleh : Deddy Susilo, ST Divisi Hardware CREATE Centre for Electronic and Information

Lebih terperinci

BAB 2. KOMPONEN PASIF

BAB 2. KOMPONEN PASIF RESISTOR BAB 2. KOMPONEN PASIF Pada dasarnya semua bahan memiliki sifat resistif namun beberapa bahan seperti tembaga, perak, emas dan bahan metal umumnya memiliki resistansi yang sangat kecil. Bahan material

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan 1.3 Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan 1.3 Rumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia elektronika sudah dapat dipastikan mengenal dengan adanya berbagai macam rangkaian elektronika, dimana rangkaian elektronika tersebut dapat diaplikasikan

Lebih terperinci

KOMPONEN DASAR ELEKTRONIKA. Prakarya X

KOMPONEN DASAR ELEKTRONIKA. Prakarya X KOMPONEN DASAR ELEKTRONIKA Prakarya X Ukuran Komponen Elektronika Komponen Elektronika? Peralatan Elektronika adalah sebuah peralatan yang terbentuk dari beberapa Jenis Komponen Elektronika dan masing-masing

Lebih terperinci

MAKALAH KAPASITOR. Oleh: : Jheny Neriza Amanda. Nim : JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

MAKALAH KAPASITOR. Oleh: : Jheny Neriza Amanda. Nim : JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI MAKALAH KAPASITOR Oleh: Nama : Jheny Neriza Amanda Nim : 60200113040 Kelas : TI C JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR 2015 I. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

REKAYASA CATU DAYA MULTIGUNA SEBAGAI PENDUKUNG KEGIATAN PRAKTIKUM DI LABORATORIUM. M. Rahmad

REKAYASA CATU DAYA MULTIGUNA SEBAGAI PENDUKUNG KEGIATAN PRAKTIKUM DI LABORATORIUM. M. Rahmad REKAYASA CATU DAYA MULTIGUNA SEBAGAI PENDUKUNG KEGIATAN PRAKTIKUM DI LABORATORIUM M. Rahmad Laoratorium Pendidikan Fisika PMIPA FKIP UR e-mail: rahmadm10@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini adalah untuk merekayasa

Lebih terperinci

Pertemuan 10 A. Tujuan 1. Standard Kompetensi: Mempersiapkan Pekerjaan Merangkai Komponen

Pertemuan 10 A. Tujuan 1. Standard Kompetensi: Mempersiapkan Pekerjaan Merangkai Komponen Pertemuan 10 A. Tujuan 1. Standard Kompetensi: Mempersiapkan Pekerjaan Merangkai Komponen Elektronik 2. Kompetensi Dasar : Memahami komponen dasar elektronika B. Pokok Bahasan : Komponen Dasar Elektronika

Lebih terperinci

I. Tujuan Praktikum. kapasitor. muatan listrik pada kapasitor. 1. Mengetahui bentuk dan jenis Kapasitor.

I. Tujuan Praktikum. kapasitor. muatan listrik pada kapasitor. 1. Mengetahui bentuk dan jenis Kapasitor. SRI SUPATMI,S.KOM I. Tujuan Praktikum 1. Mengetahui bentuk dan jenis Kapasitor. 2.Mengetahui cara membaca nilai kapasitansi suatu kapasitor. 3.Memahami prinsip pengisian dan pengosongan muatan listrik

Lebih terperinci

SOAL UJIAN PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DAN PRAKARYA REKAYASA TEKNOLOGI (ELEKTRONIKA)

SOAL UJIAN PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DAN PRAKARYA REKAYASA TEKNOLOGI (ELEKTRONIKA) SOAL UJIAN PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DAN PRAKARYA REKAYASA TEKNOLOGI (ELEKTRONIKA) 1. Komponen elektronik yang berfungsi untuk membatasi arus listrik yang lewat dinamakan A. Kapasitor D. Transistor B. Induktor

Lebih terperinci

BAB I KOMPONEN DASAR ELEKTRONIKA

BAB I KOMPONEN DASAR ELEKTRONIKA BAB I KOMPONEN DASAR ELEKTRONIKA A. Komponen Elektronika Merupakan sebuah benda yang menjadi bagian pendukung satu sistem rangkaian elektronik. Tiap komponen elektronika memiliki fungsi, nilai, dan cara

Lebih terperinci

CATU DAYA MENGGUNAKAN SEVEN SEGMENT

CATU DAYA MENGGUNAKAN SEVEN SEGMENT CATU DAYA MENGGUNAKAN SEVEN SEGMENT Hendrickson 13410221 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma 2010 Dosen Pembimbing : Diah Nur Ainingsih, ST., MT. Latar Belakang Untuk

Lebih terperinci

KOMPONEN PASIF. TK2092 Elektronika Dasar Semester Ganjil 2015/2016. Hanya dipergunakan untuk kepentingan pengajaran di lingkungan Universitas Telkom 1

KOMPONEN PASIF. TK2092 Elektronika Dasar Semester Ganjil 2015/2016. Hanya dipergunakan untuk kepentingan pengajaran di lingkungan Universitas Telkom 1 TK2092 Elektronika Dasar Semester Ganjil 2015/2016 Fakultas Ilmu Terapan Universitas Telkom Bandung 2015 KOMPONEN PASIF Disusun oleh: Duddy Soegiarto, ST.,MT dds@politekniktelkom.ac.id Rini Handayani,

Lebih terperinci

Jenis-jenis Komponen Elektronika, Fungsi dan Simbolnya

Jenis-jenis Komponen Elektronika, Fungsi dan Simbolnya Jenis-jenis Komponen Elektronika, Fungsi dan Simbolnya Peralatan Elektronika adalah sebuah peralatan yang terbentuk dari beberapa Jenis Komponen Elektronika dan masing-masing Komponen Elektronika tersebut

Lebih terperinci

Pengenalan Komponen dan Teori Semikonduktor

Pengenalan Komponen dan Teori Semikonduktor - 1 Pengenalan Komponen dan Teori Semikonduktor Missa Lamsani Hal 1 SAP Pengelompokan bahan-bahan elektrik dari sifat-sifat listriknya. Pengertian resistivitas dan nilai resistivitas bahan listrik : konduktor,

Lebih terperinci

ULANGAN MID SEMESTER GENAP. Mata Pelajaran : Ketrampilan Elektronika : VII (Tujuh) Hari/tanggal : Waktu :

ULANGAN MID SEMESTER GENAP. Mata Pelajaran : Ketrampilan Elektronika : VII (Tujuh) Hari/tanggal : Waktu : ULANGAN MID SEMESTER GENAP Mata Pelajaran : Ketrampilan Elektronika Kelas : VII (Tujuh) Hari/tanggal : Waktu : Soal : Utama PETUNJUK UMUM. 1. Berdoalah terlebih dahulu sebelum kamu mengerjakan soal. 2.

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN 13 BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN 3.1 Perancangan Sistem Aplikasi ini membahas tentang penggunaan IC AT89S51 untuk kontrol suhu pada peralatan bantal terapi listrik. Untuk mendeteksi suhu bantal terapi

Lebih terperinci

MAKALAH BAHAN ELEKTRIK KAPASITOR

MAKALAH BAHAN ELEKTRIK KAPASITOR MAKALAH BAHAN ELEKTRIK KAPASITOR Disusun Oleh : Novi Wahyu Ningseh (13030224007) Bibi Maria Umma (13030224016) Irene Saraswati S (13030224020) Dita Puji Issriza (13030224023) UNEVERSITAS NEGERI SURABAYA

Lebih terperinci

RESUM MATERI ELEKTRONIKA TENTANG KAPASITOR

RESUM MATERI ELEKTRONIKA TENTANG KAPASITOR RESUM MATERI ELEKTRONIKA TENTANG KAPASITOR Disusun oleh : Nama : Andri Nuriawan NIM : A14007 Prodi : Mekanik Otomotif PROGRAM STUDI D3 MEKANIK OTOMOTIF POLITEKNIK INDONUSA SURAKARTA 2015 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

MAKALAH Speaker Aktif. Disusun oleh : Lentera Fajar Muhammad X MIA 9/18. SMA 1 KUDUS Jl. Pramuka 41 telp. (0291)

MAKALAH Speaker Aktif. Disusun oleh : Lentera Fajar Muhammad X MIA 9/18. SMA 1 KUDUS Jl. Pramuka 41 telp. (0291) MAKALAH Speaker Aktif Disusun oleh : Lentera Fajar Muhammad X MIA 9/18 SMA 1 KUDUS Jl. Pramuka 41 telp. (0291) 431368. KUDUS-59319 1 Kata Pengantar Bismillahirrahmanirrahim. Segala puji hanya milik Allah

Lebih terperinci

TEKNIK MESIN STT-MANDALA BANDUNG DASAR ELEKTRONIKA (1)

TEKNIK MESIN STT-MANDALA BANDUNG DASAR ELEKTRONIKA (1) TEKNIK MESIN STT-MANDALA BANDUNG DASAR ELEKTRONIKA (1) DASAR ELEKTRONIKA KOMPONEN ELEKTRONIKA SISTEM BILANGAN KONVERSI DATA LOGIC HARDWARE KOMPONEN ELEKTRONIKA PASSIVE ELECTRONIC ACTIVE ELECTRONICS (DIODE

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1. 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Blok Diagram Modul Baby Incubator Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1. PLN THERMOSTAT POWER SUPPLY FAN HEATER DRIVER HEATER DISPLAY

Lebih terperinci

Tugas 01 Makalah Dasar Elektronika Komponen Elektronika

Tugas 01 Makalah Dasar Elektronika Komponen Elektronika Tugas 01 Makalah Dasar Elektronika Komponen Elektronika Disusun Oleh : Nama Jurusan : Rizkiansyah Rakhmadin : Teknik Elektro Mata Kuliah : Dasar Elektronika NPM : 132227024 Sekolah Tinggi Teknologi Jakarta

Lebih terperinci

1. PRINSIP KERJA CATU DAYA LINEAR

1. PRINSIP KERJA CATU DAYA LINEAR 1. PRINSIP KERJA CATU DAYA LINEAR Perangkat elektronika mestinya dicatu oleh suplai arus searah DC (direct current) yang stabil agar dapat bekerja dengan baik. Baterai atau accu adalah sumber catu daya

Lebih terperinci

KOMPONEN AKTIF. Resume Praktikum Rangkaian Elektronika

KOMPONEN AKTIF. Resume Praktikum Rangkaian Elektronika Resume Praktikum Rangkaian Elektronika 1. Pertemuan kesatu Membahas silabus yang akan dipelajari pada praktikum rangkaian elektronika. Membahas juga tentang komponen-komponen elektronika, seperti kapasitor,

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK Tim penyusun: Diana Rahmawati, S. T., M. T. Haryanto, S. T., M. T. Koko Joni, S. T., M. Eng. Achmad Ubaidillah, S. T., M. T. Riza Alfita, S. T., M. T. Miftachul

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013. III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013. Perancangan alat penelitian dilakukan di Laboratorium Elektronika, Laboratorium

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1 PLC

BAB II DASAR TEORI 2.1 PLC BAB II DASAR TEORI 2.1 PLC (Progammable Logic Controller) PLC adalah peralatan elektronika yang beroperasi secara digital, yang menggunakan programable memori untuk menyimpan internal bagi intruksi intruksi

Lebih terperinci

DASAR PENGUKURAN LISTRIK

DASAR PENGUKURAN LISTRIK DASAR PENGUKURAN LISTRIK OUTLINE 1. Objektif 2. Teori 3. Contoh 4. Simpulan Objektif Teori Tujuan Pembelajaran Mahasiswa mampu: Menjelaskan dengan benar mengenai prinsip dasar pengukuran. Mengukur arus,

Lebih terperinci

Adaptor/catu daya/ Power Supply

Adaptor/catu daya/ Power Supply Adaptor/catu daya/ merupakan sumber tegangan DC. Sumber tegangan DC ini dibutuhkan oleh berbagai macam rangkaian elektronika untuk dapat dioperasikan. Rangkaian inti dari catu daya / Power Supply ini adalah

Lebih terperinci

ELEKTRONIKA DAN INSTRUMENTASI. Ketua kelas: Lutfi: Ario : Souma: Yusriadi: Irul :

ELEKTRONIKA DAN INSTRUMENTASI. Ketua kelas: Lutfi: Ario : Souma: Yusriadi: Irul : ELEKTRONIKA DAN INSTRUMENTASI Ketua kelas: Lutfi: 085746960548 Ario : 085649402658 Souma: 085736094454 Yusriadi: 085255880024 Irul : 085728120453 Yusron Sugiarto, STP, MP, MSc. yusronsugiarto.lecturer.ub.ac.id

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK Tim penyusun: Diana Rahmawati, S. T., M. T. Haryanto, S. T., M. T. Koko Joni, S. T., M. Eng. Achmad Ubaidillah, S. T., M. T. Riza Alfita, S. T., M. T. Miftachul

Lebih terperinci

Dalam materi pembelajaran ini akan dibatas tiga komponen passif yakin

Dalam materi pembelajaran ini akan dibatas tiga komponen passif yakin BAB I. KOMPONEN PASIF ELEKTRONIKA ANALOG Elektronika adalah suatu bentuk piranti kelistrikan yang menggunakan arus lemah, sehingga tegangan operasionalnya umummnya menggunakan tegangan rendah. Secara umum

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK TIM PENYUSUN DIANA RAHMAWATI, S.T., M. T HARYANTO, S.T., M.T KOKO JONI, S.T., M.Eng ACHMAD UBAIDILLAH, S.T., M.T RIZA ALFITA, S.T., MT MIFTACHUL ULUM, S.T., M.T

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro 22 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro Fakultas Tekik, Universitas Lampung, yang dilaksanakan mulai bulan Oktober

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014, 41 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014, bertempat di Laboratorium Instrumentasi Jurusan Fisika Fakultas Matematika

Lebih terperinci

TEORI DASAR. 2.1 Pengertian

TEORI DASAR. 2.1 Pengertian TEORI DASAR 2.1 Pengertian Dioda adalah piranti elektronik yang hanya dapat melewatkan arus/tegangan dalam satu arah saja, dimana dioda merupakan jenis VACUUM tube yang memiliki dua buah elektroda. Karena

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT III.1. Diagram Blok Secara garis besar, diagram blok rangkaian pendeteksi kebakaran dapat ditunjukkan pada Gambar III.1 di bawah ini : Alarm Sensor Asap Mikrokontroler ATmega8535

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 9 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Amplifier Amplifier adalah komponen elektronika yang dipakai untuk menguatkan daya atau tenaga secara umum. Dalam penggunaannya, amplifier menguatkan signal suara yaitu memperkuat

Lebih terperinci

RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER) OLEH: SRI SUPATMI,S.KOM

RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER) OLEH: SRI SUPATMI,S.KOM RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER) OLEH: SRI SUPATMI,S.KOM RANGKAIAN PENYEARAH (RECTIFIER) Rangkaian penyearah gelombang merupakan rangkaian yang berfungsi untuk merubah arus bolak-balik (alternating

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Power Regulator Pada umumnya adalah sebagai alat atau perangkat keras yang mampu menyuplai tenaga atau tegangan listrik secara langsung dari sumber tegangan listrik ke tegangan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Instrumentasi jurusan Fisika

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Instrumentasi jurusan Fisika 28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Instrumentasi jurusan Fisika Universitas Lampung. Penelitian dimulai pada tanggal Juni 2012 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perangkat Keras ( Hardware) Dalam pembuatan tugas akhir ini diperlukan penguasaan materi yang digunakan untuk merancang kendali peralatan listrik rumah. Materi tersebut merupakan

Lebih terperinci

Laporan Praktikum rangkaian listrik dan rangkaian logika. Power supply OLEH: PUTU NOPA GUNAWAN NIM : D

Laporan Praktikum rangkaian listrik dan rangkaian logika. Power supply OLEH: PUTU NOPA GUNAWAN NIM : D Laporan Praktikum rangkaian listrik dan rangkaian logika Power supply OLEH: PUTU NOPA GUNAWAN NIM : D411 10 009 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN 2011 ABSTRAK Power supply adalah

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE 3 KOMPONEN ELEKTRONIKA. Create : Defi Pujianto, S,Kom

PERTEMUAN KE 3 KOMPONEN ELEKTRONIKA. Create : Defi Pujianto, S,Kom PERTEMUAN KE 3 KOMPONEN ELEKTRONIKA Create : Defi Pujianto, S,Kom Resistor Merupakan kokponen elektronika yang berfungsi untuk mengatur serta menghambat arus listrik Resistor di bagi menjadi dua yaitu

Lebih terperinci

Adaptor. Rate This PRINSIP DASAR POWER SUPPLY UMUM

Adaptor. Rate This PRINSIP DASAR POWER SUPPLY UMUM Adaptor Rate This Alat-alat elektronika yang kita gunakan hampir semuanya membutuhkan sumber energi listrik untuk bekerja. Perangkat elektronika mestinya dicatu oleh suplai arus searah DC (direct current)

Lebih terperinci

TENTANG : PENGUASAAN KONSEP-KONSEP FISIKA

TENTANG : PENGUASAAN KONSEP-KONSEP FISIKA PELATIHAN GURU-GURU FISIKA SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT PERTAMA (SLTP) TENTANG : PENGUASAAN KONSEP-KONSEP FISIKA Oleh : Sumarna *) Bambang Ruwanto *) sumarna@uny.ac.id JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM PERAKITAN ADAPTOR

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM PERAKITAN ADAPTOR LAPORAN HASIL PRAKTIKUM PERAKITAN ADAPTOR DISUSUN OLEH ALDI KRISNANDA RIKA OKTAVIANI ROHMAH SILVIA BUDI JAYANTI SUCI RAHMAWATI RAMADHAN TUTI ALAWIYAH SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI 1 TANJUNG BINTANG

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Surabaya, 13 Oktober Penulis

KATA PENGANTAR. Surabaya, 13 Oktober Penulis KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun laporan Praktikum Dasar Elektronika dan Digital

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA MENGGUNAKAN MODUL SURYA 50 WP SEBAGAI ENERGI CADANGAN PADA RUMAH TINGGAL

RANCANG BANGUN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA MENGGUNAKAN MODUL SURYA 50 WP SEBAGAI ENERGI CADANGAN PADA RUMAH TINGGAL RANCANG BANGUN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA MENGGUNAKAN MODUL SURYA 50 WP SEBAGAI ENERGI CADANGAN PADA RUMAH TINGGAL LAPORAN AKHIR Disusun Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas mengenai teori teori yang mendasari perancangan dan perealisasian inductive wireless charger untuk telepon seluler. Teori-teori yang digunakan dalam skripsi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak ( Software). Pembahasan perangkat keras meliputi perancangan mekanik

Lebih terperinci

PERTEMUAN 12 ALAT UKUR MULTIMETER

PERTEMUAN 12 ALAT UKUR MULTIMETER PERTEMUAN 12 ALAT UKUR MULTIMETER PENGERTIAN Multimeter adalah suatu alat yang dipakai untuk menguji atau mengukur komponen disebut juga Avometer, dapat dipakai untuk mengukur ampere, volt dan ohm meter.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan

BAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan III-1 BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Perancangan Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan menghasilkan suatu sistem yang dapat mengontrol cahaya pada lampu pijar untuk pencahayaanya

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Flow Chart Perancangan dan Pembuatan Alat. Mulai. Tinjauan pustaka

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Flow Chart Perancangan dan Pembuatan Alat. Mulai. Tinjauan pustaka 59 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Flow Chart Perancangan dan Pembuatan Alat Mulai Tinjauan pustaka Simulasi dan perancangan alat untuk pengendali kecepatan motor DC dengan kontroler PID analog

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Blok diagram Dibawah ini adalah gambar blok diagram dari sistem audio wireless transmitter menggunakan laser yang akan di buat : Audio player Transmitter Speaker Receiver

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN POWER HARVESTER UNTUK TRANSFER DAYA WIRELESS MENGGUNAKAN ANTENA TV FREKUENSI MHZ

RANCANG BANGUN POWER HARVESTER UNTUK TRANSFER DAYA WIRELESS MENGGUNAKAN ANTENA TV FREKUENSI MHZ RANCANG BANGUN POWER HARVESTER UNTUK TRANSFER DAYA WIRELESS MENGGUNAKAN ANTENA TV FREKUENSI 470 860 MHZ Anthony (1), Arman Sani (2) Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

BAB II KOMPONEN MULTIVIBRATOR MONOSTABIL. Didalam membuat suatu perangkat elektronik dibutuhkan beberapa jenis

BAB II KOMPONEN MULTIVIBRATOR MONOSTABIL. Didalam membuat suatu perangkat elektronik dibutuhkan beberapa jenis BAB II KOMPONEN MULTIVIBRATOR MONOSTABIL Didalam membuat suatu perangkat elektronik dibutuhkan beberapa jenis komponen. Banyak sedikitnya jenis komponen yang di pakai pada perangkat elektronik tergantung

Lebih terperinci

Modul 3 Modul 4 Modul 5

Modul 3 Modul 4 Modul 5 ix M Tinjauan Mata Kuliah ata kuliah ini mengkaji tentang konsep dan prinsip dasar dari elektronika dan bernilai 3 sks yang terdiri dari 9 modul. Setelah mengikuti mata kuliah ini Anda diharapkan dapat

Lebih terperinci

RESISTOR, TRANSISTOR DAN KAPASITOR

RESISTOR, TRANSISTOR DAN KAPASITOR RESISTOR, TRANSISTOR DAN KAPASITOR Resistor Yang pertama kali akan kita bahas adalah resistor. Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam

Lebih terperinci

VOLTAGE PROTECTOR. SUTONO, MOCHAMAD FAJAR WICAKSONO Program Studi Teknik Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

VOLTAGE PROTECTOR. SUTONO, MOCHAMAD FAJAR WICAKSONO Program Studi Teknik Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia bidang TEKNIK VOLTAGE PROTECTOR SUTONO, MOCHAMAD FAJAR WICAKSONO Program Studi Teknik Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia Listrik merupakan kebutuhan yang sangat

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK LABORATORIUM TTPL DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2014 PERCOBAAN I BRIEFING PRAKTIKUM Briefing praktikum dilaksanakan hari Selasa

Lebih terperinci

PENGENALAN DAN PENGUKURAN KOMPONEN ELEKTRONIKA DASAR PONSEL

PENGENALAN DAN PENGUKURAN KOMPONEN ELEKTRONIKA DASAR PONSEL PENGENALAN DAN PENGUKURAN KOMPONEN ELEKTRONIKA DASAR PONSEL Komponen elektronika adalah komponen yang tidak bisa dipisahkan pada setiap alat atau perangkat elektronik dalam kebutuhan kita sehari-hari,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Blok Sistem Diagram blok cara kerja alat digambarkan sebagai berikut :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Blok Sistem Diagram blok cara kerja alat digambarkan sebagai berikut : 14 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Blok Sistem Diagram blok cara kerja alat digambarkan sebagai berikut : Infra merah LED merah Buzzer LCD Photodiode Program Arduino UNO Pengkondisi Sinyal Filter

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM PENGENDALI MOTOR DC PENGGERAK SOLAR CELL MENGIKUTI ARAH CAHAYA MATAHARI BERBASIS MIKROKONTROLER

RANCANG BANGUN SISTEM PENGENDALI MOTOR DC PENGGERAK SOLAR CELL MENGIKUTI ARAH CAHAYA MATAHARI BERBASIS MIKROKONTROLER RANCANG BANGUN SISTEM PENGENDALI MOTOR DC PENGGERAK SOLAR CELL MENGIKUTI ARAH CAHAYA MATAHARI BERBASIS MIKROKONTROLER Disusun Sebagai Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Program Studi

Lebih terperinci

Rancang Bangun Rangkaian AC to DC Full Converter Tiga Fasa dengan Harmonisa Rendah

Rancang Bangun Rangkaian AC to DC Full Converter Tiga Fasa dengan Harmonisa Rendah Rancang Bangun Rangkaian AC to DC Full Converter Tiga Fasa dengan Harmonisa Rendah Mochammad Abdillah, Endro Wahyono,SST, MT ¹, Ir.Hendik Eko H.S., MT ² 1 Mahasiswa D4 Jurusan Teknik Elektro Industri Dosen

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 sampai dengan

Lebih terperinci

Rangkaian Listrik. Modul Praktikum. A. AVO Meter

Rangkaian Listrik. Modul Praktikum. A. AVO Meter Modul Praktikum Rangkaian Listrik A. AVO Meter Avometer berasal dari kata AVO dan meter. A artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. V artinya voltase, untuk mengukur voltase atau tegangan. O artinya

Lebih terperinci

PRAKTEK TV & DISPLAY

PRAKTEK TV & DISPLAY PRAKTEK TV & DISPLAY REGULATOR TEGANGAN OLEH : MUHAMMAD YASIR 2005 / 66357 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2008 A. TUJUAN Setelah melakukan praktikum ini mahasiswa

Lebih terperinci

MODUL 04 TRANSISTOR PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018

MODUL 04 TRANSISTOR PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018 MODUL 04 TRANSISTOR PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018 LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAN INSTRUMENTASI PROGRAM STUDI FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 1 TUJUAN Memahami

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN DAN PABRIKASI

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN DAN PABRIKASI BAB III METODOLOGI PERANCANGAN DAN PABRIKASI Dalam bab ini membahas tentang segala sesuatu yang berkaitan langsung dengan penelitian seperti: tempat serta waktu dilakukannya penelitian, alat dan bahan

Lebih terperinci

BAB III CARA PEMBUATAN ALAT. Mulai. Persiapan Perakitan Pemancar Televisi. Pengadaan Alat dan Bahan. Perakitan Pemancar Televisi.

BAB III CARA PEMBUATAN ALAT. Mulai. Persiapan Perakitan Pemancar Televisi. Pengadaan Alat dan Bahan. Perakitan Pemancar Televisi. BAB III CARA PEMBUATAN ALAT Pemancar Televisi yang akan di buat adalah pemancar televisi VHF dengan jarak jangkauan 500 Meter 1 Km. Pemancar Televisi ini terdiri dari Converter, Modulator, Pemancar, Booster.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL

BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL. Diagram Blok Diagram blok merupakan gambaran dasar membahas tentang perancangan dan pembuatan alat pendeteksi kerusakan kabel, dari rangkaian sistem

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November 23 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November 2014 di Laboratorium Pemodelan Fisika dan Laboratorium Elektronika Dasar Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2011 sampai dengan bulan Juli 2012 yang dilaksanakan di laboratorium Elektronika dan Robotika

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 1.1 Blok Diagram Sensor Kunci kontak Transmiter GSM Modem Recivier Handphone Switch Aktif Sistem pengamanan Mikrokontroler Relay Pemutus CDI LED indikator aktif Alarm Buzzer Gambar

Lebih terperinci

Desain Switch Mode Power Supply Jenis Push Pull. Converter Sebagai Catu Kontroler

Desain Switch Mode Power Supply Jenis Push Pull. Converter Sebagai Catu Kontroler Desain Switch Mode Power Supply Jenis Push Pull Converter Sebagai Catu Kontroler LAPORAN TUGAS AKHIR Oleh : STEFANUS RIZAL HIDAYAT 12.50.0010 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATOLIK

Lebih terperinci

Air menyelimuti lebih dari ¾ luas permukaan bumi kita,dengan luas dan volumenya yang besar air menyimpan energi yang sangat besar dan merupakan sumber

Air menyelimuti lebih dari ¾ luas permukaan bumi kita,dengan luas dan volumenya yang besar air menyimpan energi yang sangat besar dan merupakan sumber PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR DENGAN MENGGUNAKAN DINAMO SEPEDA YOGI SAHFRIL PRAMUDYA PEMBIMBING 1. Dr. NUR SULTAN SALAHUDDIN 2. BAMBANG DWINANTO, ST.,MT Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri,

Lebih terperinci

Rancang Bangun Alat Pengukur Tingkat Keolengan Benda Secara Digital

Rancang Bangun Alat Pengukur Tingkat Keolengan Benda Secara Digital Herny Februariyanti Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Stikubank Semarang email : herny@unisbank.ac.id Abstrak : Pemanfaatkan komputer sebagai pendukung alat ukur, akan memberikan kemudahan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemasangan atau pembuatan barang-barang elektronika dan listrik.

BAB I PENDAHULUAN. pemasangan atau pembuatan barang-barang elektronika dan listrik. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengukuran merupakan suatu aktifitas dan atau tindakan membandingkan suatu besaran yang belum diketahui nilainya atau harganya terhadap besaran lain yang sudah diketahui

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM PENYIRAMAN TANAMAN ANGGREK DENDROBIUM BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 328PU

RANCANG BANGUN SISTEM PENYIRAMAN TANAMAN ANGGREK DENDROBIUM BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 328PU TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN SISTEM PENYIRAMAN TANAMAN ANGGREK DENDROBIUM BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 328PU I GUSTI NGURAH AGUNG SWANTARA BUDI DARMA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO DAN KOMPUTER FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 PERANCANGAN PERANGKAT KERAS Setelah mempelajari teori yang menunjang dalam pembuatan alat, maka langkah berikutnya adalah membuat suatu rancangan dengan tujuan untuk mempermudah

Lebih terperinci

Politeknik Negeri Bandung

Politeknik Negeri Bandung LAPORAN PRAKTIKUM 6 CLIPPER Anggota Kelompok Kelas Jurusan Program Studi : 1. M. Ridwan Al Idrus 2. Zuhud Islam Shofari : 1A TEL : Teknik Elektro : D3 Teknik Elektronika Politeknik Negeri Bandung 2017

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Umum Untuk menjaga agar faktor daya sebisa mungkin mendekati 100 %, umumnya perusahaan menempatkan kapasitor shunt pada tempat yang bervariasi seperti pada rel rel baik tingkat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Dasar Untuk membuat sebuah osilator sinusoidal, membutuhkan penguat tegangan umpan balik positif. Gagasannya ialah menggunakan sinyal umpan-balik sebagai sinyal masuk.

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR SIMULASI PENGAMAN RUMAH PADA MALAM HARI MELALUI PENDETEKSIAN PINTU DAN JENDELA. Oleh: NYOMAN AGUS KARMA

TUGAS AKHIR SIMULASI PENGAMAN RUMAH PADA MALAM HARI MELALUI PENDETEKSIAN PINTU DAN JENDELA. Oleh: NYOMAN AGUS KARMA TUGAS AKHIR SIMULASI PENGAMAN RUMAH PADA MALAM HARI MELALUI PENDETEKSIAN PINTU DAN JENDELA Oleh: NYOMAN AGUS KARMA 0605031028 JURUSAN D3 TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

1. Perhatikan gambar komponen elektronik di atas, merupakan simbol dari komponen. a. b. c. d. e.

1. Perhatikan gambar komponen elektronik di atas, merupakan simbol dari komponen. a. b. c. d. e. TUGAS MANDIRI KELAS XI SCI Jum at 2 September 2016 1. Perhatikan gambar komponen elektronik di atas, merupakan simbol dari komponen. 2. Perhatikan gambar komponen elektronik di atas, merupakan simbol dari

Lebih terperinci

SEMIKONDUKTOR. Komponen Semikonduktor I. DIODE

SEMIKONDUKTOR. Komponen Semikonduktor I. DIODE SEMIKONDUKTOR Komponen Semikonduktor Di dunia listrik dan elektronika dikenal bahan yang tidak bisa mengalirkan listrik (isolator) dan bahan yang bisa mengalirkan listrik (konduktor). Gbr. 1. Tingkatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kapasitor Kapasitor banyak digunakan dalam sirkuit elektronik dan mengerjakan berbagai fungsi. Pada dasarnya kapasitor merupakan alat penyimpan muatan listrik yang dibentuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat 1. Toolset 2. Solder 3. Amplas 4. Bor Listrik 5. Cutter 6. Multimeter 3.1.2 Bahan 1. Trafo tipe CT 220VAC Step down 2. Dioda bridge 3. Dioda bridge

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Januari 2014 sampai dengan Desember 2014.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Januari 2014 sampai dengan Desember 2014. III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Januari 2014 sampai dengan Desember 2014. Perancangan dan pembuatan dilaksanakan di Laboratorium Teknik Kendali

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK LABORATORIUM TTPL DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2013 PERCOBAAN I DASAR KELISTRIKAN, LINEARITAS ANALISA MESH DAN SIMPUL I. TUJUAN

Lebih terperinci

BAB III KOMPONEN ELEKTRONIKA

BAB III KOMPONEN ELEKTRONIKA BAB III KOMPONEN ELEKTRONIKA Komponen elektronika dapat dibagi menjadi 2 yaitu: 1. Komponen Pasif: merupakan komponen yang dapat bekerja tanpa sumber tegangan. a. Resistor b. Kapasitor c. Induktor 2. Komponen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dimulai sejak bulan agustus 2014 sampai febuari 2015, dilakukan laboratorium terpadu teknik elektro universitas

Lebih terperinci

REKAYASA HARDWARE [HARDWARE ENGINEERING ]

REKAYASA HARDWARE [HARDWARE ENGINEERING ] Komponen listrik pada rangkaian listrik dapat dikelompokkan kedalam elemen atau komponen aktif dan pasif. Komponen aktif adalah elemen yang menghasilkan energi dalam hal ini adalah sumber tegangan dan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015, III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015, pembuatan alat dan pengambilan data dilaksanakan di Laboratorium

Lebih terperinci