AKTIVITAS FISIK DAN GAYA HIDUP DENGAN KUALITAS TIDUR PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI BPM NY. M ( STUDI DI DESA BANJAR TANGGUL PUNGGING MOJOKERTO )

Transkripsi

1 AKTIVITAS FISIK DAN GAYA HIDUP DENGAN KUALITAS TIDUR PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI BPM NY. M ( STUDI DI DESA BANJAR TANGGUL PUNGGING MOJOKERTO ) ELIS PUSPITA NIM Subject : Aktivitas Fisik, Gaya Hidup, Kualitas Tidur, Ibu Hamil Description : Kehamilan sendiri sering menyebabkan gangguan pola tidur. kesulitan tidur terjadi adalah karena telah terjadi peningkatan ukuran janin. Banyak faktorr yang mempengaruhi kualitas tidur, diantaranya adalah faktor fisik dan gaya hidup. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dan gaya hidup dengan kualitas tidur pada ibu hamil trimester III. Jenis penelitian adalah analitik korelasional dan desain penelitian adalah cross sectional. Variabel independen adalah aktivitas fisik dan gaya hidup, sedangkan Variabel dependen adalah kualitas tidur. Populasi yaitu 32 ibu hamil dengan sampel sebanyak 30 ibu hamil. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling. Penelitian dilakukan di BPM Ny. M Desa Banjar Tanggul Pungging Mojokerto pada tanggal 8-23 Mei Dilakukan pengolahan data editing, coding, scoring, tabulating dilakukan dengan uji fixer exact Hasil penelitian menunjukkan rata-rata responden mempunyai aktivitas sangat ringan sebanyak 20 responden (66,7%), rata-rata responden mempunyai gaya hidup tidak sehat yaitu sebanyak 22 responden (73,3%), sebagian kecil responden dengan kualitas tidur buruk yaitu sebanyak 13 responden (43,7%). Berdasarkan uji spearman rho diperoleh hasil perhitungan dengan nilai signifikan = 0,001 dan berdasarkan uji fixer exact diperoleh hasil perhitungan dengan nilai signifikan = 0,004 sedangkan α = 0,05. Oleh karena nilai signifikan lebih kecil dari α = 0,05 maka H 1 diterima dengan demikian ada hubungan aktifitas fisik dan gaya hidup dengan kualitas tidur ibu hamil di BPM Ny. M Desa Banjar Tanggul Pungging Mojokerto. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dan gaya hidup dengan kualitas hidup. Disarankan tenaga kesehatan dapat memberikan konseling atau health education dengan memasang poster tentang aktivitas dan gaya hidup yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan pada ibu hamil, serta menyediakan kelas ibu hamil. ABSTRACT Pregnancy it self often causes disruption of sleeping habitually. Its caused the decreasing rise of fetus many factor that affect the quality of sleep, including the physical and lifestyle factors. This study was conducted to determine the relationship of physical activity and lifestyle with the quality of sleep in third trimester pregnant women. This type of research is analytic and correlational research design was crosssectional. The independent variable was physical activity and lifestyle, while the dependent variable is the quality of sleep. The population was 32 pregnant women with sample of 30 pregnant women. The sampling technique used in this study was simple 1

2 random sampling. The study was conducted in BPM Ny. M Banjar village Pungging Mojokerto on may 8 to 23,2014. The date will be treated by editing, coding, scoring, tabulating performed with the fixer exact. The result showed the average respondent have a very easy activity by 20 respondent (66,7 %), the average respondent have unhealthy lifestyle that was as many as 22 respondent (73,3 %), a minority of respondents with poor sleep quality that is many as 13 respondents (43,7 %). Based on spearman s rho test result obtained by the calculation of = by fixer exact test obtained significant value= while α = 0,05. Since the value was significantly smaller than α =0.05 then H1 was accepted so that there was a relationship between physical activity and sleep quality lifestyle with pregnant women in BPM Ny. M Banjar village pungging Mojokerto. The result showed that there was significant relationship between physical activity and lifestyle with quality of life. Advised to the health workers to provide counseling or health education by putting up posters about the activities and lifestyle that can be done and should not be performed by pregnant women, and providing classroom for pregnant women. Keywords : Physical activity, Lifestyle, Quality, Pregnant Women Contributor : 1. Nur Saidah, M.Kes. Date : 30 Mei Dhonna Anggreni, S.KM. Type Material : Laporan Penelitian Permanen link : - Right : Open document Summary : LATAR BELAKANG Gangguan tidur kerap dialami orang-orang pada umumnya. Kehamilan sendiri sering menyebabkan gangguan pola tidur. Baik menyangkut durasi maupun kualitas tidurnya, ini disebabkan oleh perubahan-perubahan psikis maupun fisik pada ibu. Apalagi, sebelumnya pada saat masih remaja, ibu sudah mempunyai riwayat insomnia, sehingga keluhan gangguan tidur ini manifestasiinya lebih menonjol saat hamil. Secara naluriah, wanita hamil akan berusaha beradaptasi dengan perubahan-perubahan tersebut. Dan, adakalanya beberapa wanita hamil tidak mulus dalam proses adaptasi tersebut. Saat-saat seperti ini dukungan moral dan support dari suamilah yang paling mujarab (Novani, 2013). Keluhan tidur umumnya muncul saat usia kandungan memasuki trimester ketiga, dimana janin sudah tumbuh semakin besar sehingga terasa menyesakkan, perut yang besar juga akan menekan usus ke atas sehingga mendesak diafragma, akibatnya ibu hamil jadi susah bernapas. Alasan yang paling kuat mengapa kesulitan tidur terjadi adalah karena telah terjadi peningkatan ukuran janin. Bertambah besarnya ukuran pada janin membuat wanita hamil sulit menentukan posisi tidur yang nyaman. Selain masalah kenyamanan, terdapat cukup banyak penyebab lainnya. Beberapa diantaranya ada yang bersumber dari faktor fisik dan gaya hidup (Tjandra, 2008). Di Indonesia sendiri tahun diperkirakan sekitar 15%-30% orang dewasa melaporkan adanya gangguan tidur dan sekitar 12% mengalami gangguan tidur yang serius. Prevalensi gangguan tidur pada bumil cukup tinggi yaitu sekitar 64% pada 2

3 tahun Sekitar 65 persen partisipan yang positif bermasalah sleep apnea terpaksa menjalani bedah sesar. Sekitar 42 persennya mengalami preeklamsia. Sedangkan di Jawa Timur prevalensi gangguan tidur pada ibu hamil pada tahun 2010 cukup tinggi yaitu sebesar 23%. (Fajarini, 2012). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di BPM Ny. M Desa Banjar Tanggul Pungging Mojokerto pada tanggal Februari 2014, sebagian besar ibu hamil mengeluh memiliki gangguan tidur. Hasil wawancara dari 5 ibu hamil, 4 diantaranya mengeluh tidak bisa tidur dengan nyenyak dengan frekuensi tidur 6-8 jam sehari. Sedangkan 1 ibu hamil mengatakan jika ibu bisa tidur dengan nyenyak dengan frekuensi tidur 8 jam sehari. Banyak faktor yang mempengaruhi kualitas maupun kuantitas tidur, diantaranya adalah stres psikologi, nutrisi, obat, aktivitas, penyakit, gaya hidup, lingkungan dan motivasi (Ambarwati, 2011: 99). Usia kehamilan yang semakin tua, saat perut telah begitu besar, akan merasakan kondisi kurang nyaman, seperti kram, sering buang air kecil, kontraksi palsu, tendangan bayi, dan peningkatan asam lambung yang membuat anda kerap terbangun dan mengubah posisi tidur beberapa kali (Intan, 2011). Kontraksi secara alamiah mulai timbul pada kehamilan trimester ketiga sebelum kehamilan cukup bulan, namun dengan frekuensi yang amat jarang (sesekali saja/tidak teratur) dan ringan. Ritme tidur yang tidak teratur bisa memengaruhi janin dalam kandungan dan bisa sebabkan keguguran. Jika bumil kurang tidur, membuat badan menjadi tidak fit dan mudah lelah. Meskipun bumil tidak merasakannya, namun secara fisik sebenarnya mengalami kelelahan. Dikhawatirkan bumil yang kurang tidur dan kelelahan, dapat mengakibatkan kontraksi rahim. Walaupun kelelahan pada bumil, bukanlah faktor utama penyebab kontraksi (Ocktaviany, 2010). Wanita hamil dianjurkan untuk merencanakan istirahat tidur yang teratur dan cukup, istirahat tidur dapat dicapai dengan pengaturan posisi tidur untuk mencapai tidur yang berkualitas. Wanita hamil sangat dianjurkan untuk tidur dengan posisi miring ke kiri, terutama dikehamilan 16 minggu, sebab janin akan mendapatkan aliran darah dan nutrisi yang lebih maksimal. Posisi ini juga membantu ginjal membuang sisa produk dan cairan dari tubuh, sehingga mengurangi pembengkakkan di kaki, pergelangan kaki dan tangan. Supaya lebih nyaman dengan posisi ke kiri atau ke kanan dengan cara menaruh bantal diantara lutut dan bantal lainnya di punggung. Jadi manfaat yang diperoleh oleh wanita hamil dengan posisi ini adalah mengurangi resiko edema, darah rendah dan pusing (Dewi, 2008). Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai aktivitas fisik dan gaya hidup dengan kualitas tidur pada ibu hamil trimester III di BPM Ny. M. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitic korelasional dengan pendekatan Cross Sectional. Variabel independen dalam penelitian ini adalah aktivitas fisik dan gaya hidup dan variabel dependen dalam penelitian ini adalah kualitas tidur pada ibu hamil trimester III. Populasi penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester III di BPM Ny. M Desa Banjar Tanggul Pungging Mojokerto sebanyak 32 ibu hamil pada bulan Mei 2014 dengan sampel sebanyak 30 ibu hamil. Teknik sampling yang digunakan adalah probability sampling tipe simple random sampling. Penelitian ini dilaksanakan di BPM Ny. M Desa Banjar Tanggul Pungging Mojokerto pada tanggal 8-23 Mei Teknik pengumpulan data menggunakan data primer dan instrumen penelitian menggunakan lembar kuesioner memperoleh data aktivitas fisik, gaya hidup dan kualitas tidur ibu hamil trimester III. Analisa data menggunakan uji fixer exact yaitu uji statistik yang 3

4 digunakan untuk menguji signifikansi dua variabel yang mempunyai skala data nominal dan ordinal. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata responden berumur tahun sebanyak 22 orang (73,4%), rata-rata responden berpendidikan SMA sebanyak 20 orang (66,7%), sebagian besar responden tidak bekerja yaitu sebanyak 28 responden (93,3%), rata-rata responden memiliki 1 anak sebanyak 19 orang (63,3%), rata-rata responden mempunyai aktivitas sangat ringan sebanyak 20 responden (66,7%). Olahraga merupakan salah satu jenis terapi aktivitas. Olahraga merupakan salah satu cara penting untuk menjaga agar tubuh tetap sehat dan segar. Olahraga yang dapat dilakukan beragam, seperti berjalan kaki, joging, berlari, senam aerobik, dan jenis latihan fisik lainnya. Olahraga juga akan meningkatkan semangat hidup, gairah, maupun kebugaran secara keseluruhan. Olahraga atau latihan fisik untuk ibu hamil harus disesuaikan dengan kemampuan ibu (Santoso, 2009). Faktor yang mempengaruhi aktivitas fisik antara lain: tingkat perkembangan tubuh, kesehatan fisik, keadaan nutrisi, emosi, kelemahan neuromuskuler dan skeletal, pekerjaan (Tarwoto, 2006: 92). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar dari ibu hamil mempunyai aktivitas fisik sangat ringan seperti tidur (siang dan malam), perawatan diri (mandi dan berpakaian), makan (3x sehari), kegiatan yang dilakukan dengan duduk dan duduk santai / berkumpul dengan keluarga, hal ini dikarenakan pengaruh dari kondisi perut yang semakin membesar menyebabkan ibu kesulitan untuk bergerak dan melakukan aktivitas seperti biasa. Banyak dari ibu yang mengurangi aktivitas berat dalam kesehariannya pada saat hamil, ibu takut jika melakukan aktivitas yang lebih berat akan berdampak buruk pada kesehatan janin yang dikandungnya. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata responden mempunyai gaya hidup tidak sehat yaitu sebanyak 22 responden (73,3%). Gaya hidup juga sangat berkaitan erat dengan perkembangan zaman dan teknologi. Semakin bertambahnya zaman dan semakin canggihnya teknologi, maka semakin berkembang luas pula penerapan gaya hidup oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari. Gaya hidup dapat memberikan pengaruh positif ataunegatif bagi yang menjalankannya, tergantung pada bagaimana orang tersebut menjalaninya (Siti Nurhasanah, 2009). Menurut (Nugraheni, 2012) Faktor-faktor yang mempengaruhi gaya hidup antara lain: faktor internal (sikap, pengalaman dan pengamatan, kepribadian, konsep diri, motif, persepsi) dan faktor eksternal, kelompok referensi, keluarga, kelas sosial). Gaya hidup tidak sehat ibu hamil yang tidak sehat antara lain tidak Melakukan latihan dengan teratur selama sekurang-kurangnya 30 menit, merokok atau menggunakan tembakau tanpa asap, minum bir, anggur liquor atau minuman ringan beralkohol lain, mengkonsumsi obat-obatan jalanan (seperti mariyuna, sowners, crack, heroin dll) (Bobak, 2004: 217) Hasil penelitian didapatkan kebanyakan responden mempunyai gaya hidup tidak sehat seperti tidak melakukan latihan (olahraga) dengan teratur selama sekurang kurangnya 30 menit, hal ini dikarenakan ibu yang mengurangi aktivitasnya pada saat hamil, seperti tidak melakukan olah raga setiap hari selama 30 menit, selain itu kebiasaan yang dilakukan ibu dari secara turun temurun oleh keluarga yaitu mengkonsumsi minuman jamu. Minum jamu merupakan salah satu kebiasaan yang beresiko bagi wanita hamil, karena efek minum jamu dapat membahayakan tumbuh kembang janin seperti menimbulkan kecacatan, abortus, BBLR partus prematurus, kelainan janin dalam kandungan dan malformasi organ janin. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian kecil responden dengan kualitas tidur buruk yaitu sebanyak 13 responden (43,7%). 4

5 Wanita hamil dianjurkan untuk merencanakan istirahat yang teratur khususnya seiring kemajuan kehamilannya. Jadwal istirahat atau tidur perlu diperhatikan dengan baik, karena istirahat dan tidur yang teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani untuk kepentingan perkembangan dan pertumbuhan janin. Tidur pada malam hari selama kurang lebih 8 jam dan istirahat dalam keadaan rileks pada siang hari selama 1 jam (Suryati, 2011, 144). Menurut Dewi (2012) faktor yang mempengaruhi kualitas maupun kuantitas tidur diantaranya adalah penyakit, lingkungan, kelelahan, gaya hidup, stres emosional, stimulan dan alkohol, diet, merokok, dan motivasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata dari responden dengan kualitas tidur buruk, hal ini dikarenakan aktifitas fisik ibu yang semakin berkurang dan gaya hidup ibu yang kurang sehat. Ibu hamil sering mengeluh tidak dapat tidur dengan nyenyak karena rasa mual pada malam hari, merasa kurang puas dengan tidurnya, dan merasa lemah/lelah saat beraktivitas di pagi hari. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan responden sejumlah 30 orang dengan tabulasi silang antara aktivitas fisik dengan kualitas tidur ibu hamil, sebagian kecil reponden yang mempunyai aktivitas fisik sangat ringan dengan kualitas tidur buruk yaitu sebanyak 12 orang (40%) dan sebagian kecil responden yang mempunyai aktivitas fisik sedang dengan kualitas tidur baik yaitu sebanyak 3 orang (10.%). Berdasarkan uji spearman rho diperoleh hasil perhitungan dengan nilai signifikan = 0,001 sedangkan α = 0,05. Oleh karena nilai signifikan lebih kecil dari α = 0,05 maka H 1 diterima dengan demikian ada hubungan aktivitas fisik dengan kualitas tidur ibu hamil di BPM Ny. M Desa Banjar Tanggul Pungging Mojokerto. Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas tidur ibu hamil adalah aktivitas fisik. Aktivitas yang tinggi membutuhkan lebih banyak tidur untuk menjaga keseimbangan energinya yang telah dikeluarkan. Kondisi tubuh yang lelah dapat mempengaruhi gaya tidur seseorang. Semakin lelah seseorang, semakin pendek siklus tidur REM yang dilaluinya. Setelah beristirahat biasanya siklus REM akan kembali memanjang (Dewi, 2012). Olahraga merupakan cara efektif untuk meningkatkan kualitas tidur. Olahraga juga amat membantu untuk meredakan dengkuran dan keluhan tidur apneaobstruktif. Dua puluh menit berolahraga sangat dianjurkan bagi mereka yang tetap ingin bugar dan mendapatkan tidur yang berkualitas. Sebaliknya, kurangnya aktivitas fisik bisa memicu berbagai risiko gangguan kesehatan (Rafiudin, 2004). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dan kualitas tidur ibu hamil, ibu hamil yang mempunyai aktivitas fisik sangat ringan cenderung memiliki kualitas tidur buruk. Hal ini dikarenakan dengan melakukan aktivitas yang cukup berat seperti olahraga setiap hari dapat membantu ibu untuk tidur lebih baik secara signifikan, dan sebaliknya ibu hamil yang jarang melakukan aktivitas atau mengurangi aktivitas kesehariannya, menyebabkan ibu susah untuk tidur dimalam hari dan kurang nyenyak untuk tidur. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 30 responden dengan tabulasi silang antara gaya hidup dengan kualitas tidur ibu hamil, sebagian kecil reponden yang mempunyai gaya hidup sehat dengan kualitas tidur baik yaitu sebanyak 5 orang (16,7%) dan sebagian kecil responden yang mempunyai gaya hidup tidak sehat dengan kualitas tidur buruk yaitu sebanyak 13 orang (43,3%). Berdasarkan uji fixer exact diperoleh hasil perhitungan dengan nilai signifikan = 0,004 sedangkan α = 0,05. Oleh karena nilai signifikan lebih kecil dari α = 0,05 maka H 1 diterima dengan demikian ada hubungan gaya hidup dengan kualitas tidur ibu hamil di BPM Ny. M Desa Banjar Tanggul Pungging Mojokerto. Faktor lain yang mempengaruhi kualitas tidur ibu hamil adalah gaya hidup. Individu yang sering berganti jam kerja harus mengatur aktivitasnya agar bisa tidur pada waktu 5

6 yang tepat. (Dewi, 2012). Cara hidup sehat saat hamil merupakan hal penting yang perlu mendapat perhatian lebih. Pola hidup sehat ibu hamil akan sangat mempengaruhi kandungan atau kondisi bayi yang dikandungnya. Tentu setiap orang tua inin mendapatkan bayi yang sehat dan lengkap panca inderanya. Untuk itu segala hal yang bersangkutan dengan ibu hamil diperhatikan baik-baik agar anak yang dilahirkan dalam keadaan sehat dan normal (Indayani, 2012). Sering ibu hamil yang berjuang untuk tidur adalah ibu yang memiliki gaya hidup terlalu sibuk dan stres. Ibu yang memiliki pekerjaan eksekutif bertekanan tinggi di mana tuntutan dan tanggung jawab dari pekerjaan yang dilakukan, mulai dari pekerjaan rumah maupun pekerjaan lainnya. Hal yang lebih baik untuk mengatasi masalah sementara itu masih mungkin untuk melakukan sesuatu tentang hal itu sebelum ibu memiliki gangguan dan memerlukan rawat inap atau memiliki masalah pada kehamilannya. Beberapa cara dimanaibu dapat melakukan pekerjaan rumah adalah dengan mendelegasikan tanggung jawab kepada suami atau keluarga yang bersedia membantu meringankan pekerjaan ibu(indayani, 2012). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara gaya hidup dan kualitas tidur ibu hamil, ibu hamil yang mempunyai gaya hidup tidak sehat cenderung memiliki kualitas tidur buruk. Hal ini dikarenakan ibu yang mengurangi aktivitasnya pada saat hamil, seperti tidak melakukan olah raga setiap hari selama 30 menit, dan mengkonsumsi minum minuman jamu tradisional yang dapat meningkatkan peluang ibu hamil terkena komplikasi kehamilan. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa aktivitas fisik ibu hamil trimester III di BPM Ny. M Desa Banjar Tanggul Pungging Mojokerto adalah sangat ringan yaitu sebanyak 20 responden (66,7%), gaya hidup ibu hamil trimester III di BPM Ny. M Desa Banjar Tanggul Pungging Mojokerto adalah tidak sehat yaitu sebanyak 22 responden (73,3%), kualitas tidur ibu hamil trimester III di BPM Ny. M Desa Banjar Tanggul Pungging Mojokerto adalah buruk yaitu sebanyak 13 responden (43,7%), ada hubungan aktivitas fisik dengan kualitas tidur ibu hamil di BPM Ny. M Desa Banjar Tanggul Pungging Mojokerto. Hasil uji spearman rho diperoleh hasil perhitungan dengan nilai signifikan = 0,001 sedangkan α = 0,05. Oleh karena nilai signifikan lebih kecil dari α = 0,05 maka H 1 diterima, ada hubungan gaya hidup dengan kualitas tidur ibu hamil di BPM Ny. M Desa Banjar Tanggul Pungging Mojokerto. Hasil uji fixer exact diperoleh hasil perhitungan dengan nilai signifikan = 0,004 sedangkan α = 0,05. Oleh karena nilai signifikan lebih kecil dari α = 0,05 maka H 1 diterima. REKOMENDASI 1. Bagi Ibu Hamil Diharapkan ibu hamil dapat mencari/menambah informasi tentang bagaimana cara menjaga kesehatan ibu hamil dengan cara mengikuti penyuluhan-penyuluhan kesehatan. Dan diharapkan responden dapat termotivasi untuk melakukan olahraga dan menjaga gaya hidup ibu hamil dalam upaya pemenuhan kesehatan ibu dan bayi dalam kandungan. 2. Bagi Tenaga Kesehatan Diharapkan petugas kesehatan atau dapat memberikan konseling atau health education dengan memasang poster tentang aktivitas dan gaya hidup yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan pada ibu hamil, menyediakan kelas ibu hamil serta memberi fasilitas kepada ibu dalam pelayanan kesehatan khususnya dalam pemeriksaan kehamilan serta memberikan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standart. 6

7 3. Bagi Institusi Pendidikan Menambah sumber kepustakaan, literatur kebidanan dan bacaan khususnya tentang hubungan aktivitas fisik dan gaya hidup dengan kualitas tidur pada ibu hamil trimester III. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya Diharapkan peneliti selanjutnya dapat mengembangkan konsep atau melakukan penelitian tentang hubungan aktivitas fisik dan gaya hidup dengan kualitas tidur pada ibu hamil trimester III dengan jumlah sampel yang lebih banyak, sehingga didapatkan hasil penelitian yang lebih lengkap. Alamat Korespondensi : - Alamat rumah : Dusun Balong Rejo Desa Kreteranggong RT.011/RW.006 Kecamatan Sambeng Kabupaten Lamongan - elyzta_imout@yahoo.com - No. HP :