ISBN: rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ISBN: rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014"

Transkripsi

1 PENGARUH KOMITMEN PROFESIONAL, KOMITMEN ORGANISASIONAL, KONFLIK PERAN, KETIDAKJELASAN PERAN TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KEINGINAN BERPINDAH KERJA AUDITOR Ardiani Ika Sulistyawati Universitas Semarang Siti Annisah Rahmawati Universitas Semarang Herwening Sindu Lestari Universitas Semarang ABSTRACT Turnover intentions has become a serious problem for many companies, include Public Accountant Firm. This research is aimed emphirically analyzing whether professional commitment, organizational commitment, role conflict and role ambiguity in Public Accountant Firm influence job satisfaction and turnover intentions. The respondents of this research were the auditors of Public Accountant Firm in Semarang with 34 questionnaires to be processed. In analyzing the data, the writer used Path Analysis. Path Analyzis is the use of regression analysis to estimate the causal relationship with the predetermined variable. This research shows that role conflict and role ambiguity have a significant influence towards job satisfaction. Professional commitment and organizational commitment do not have any significant influence toward job satisfaction. However, role ambiguity infuences the turnover intentions significantly. Professional commitment, organizational commitment, role conflict, and job satisfaction do not influence the turnover intentions. Keywords: professional commitment, organizational commitment, role conflict, role ambiguity, job satisfaction, turnover intentions. PENDAHULUAN Manusia merupakan sumber daya yang paling krusial dalam sebuah organisasi, karena aspek-aspek aktivitas dalam organisasi ditentukan oleh kemampuan, motivasi, dan efektivitas dari manusia yang ada didalamnya. Sumber daya manusia sangat dibutuhkan dalam operasi perusahaan baik tenaganya maupun pikirannya. Keberhasilan perusahaan sangat ditentukan bagaimana manusia dalam perusahaan tersebut bertindak dan berperilaku (Suharyanti, 2003). Masalah yang sering dihadapi oleh perusahaan berkaitan dengan sumber daya manusia adalah bagaimana mempertahankan sumber daya manusia yang potensial agar tidak berpindah. Fenomena yang sering terjadi adalah kinerja perusahaan yang telah demikian bagus dapat dirusak, baik secara langsung maupun tidak langsung oleh berbagai perilaku karyawan yang sulit dicegah. Salah satu bentuk perilaku tersebut adalah keinginan untuk berpindah yang 1427

2 berujung kepada keputusan karyawan untuk meninggalkan pekerjaannya (employee movement) (Suwandi & Indriantoro, 1999 dalam Lathifah, 2008). Turnover intention harus disikapi sebagai suatu fenomena dan perilaku manusia yang penting dalam kehidupan organisasi dari sudut pandang individu maupun sosial, mengingat tingkat keinginan berpindah karyawan akan mempunyai dampak yang cukup signifikan bagi perusahaan dan individu yang bersangkutan (Suartono, 2000 dalam Toly, 2001). Hampir semua organisasi, termasuk pada Kantor Akuntan Publik (KAP) terjadi Turnover. Penelitian Suwandi dan Indriantoro (Suharyanti, 2003:3) pada KAP di Indonesia, menunjukkan tingkat perpindahan kerja staf akuntan yang dihadapi oleh KAP di Indonesia cukup tinggi. Fenomena yang ditemukan oleh Anggita (2014) terhadap 18 KAP di Semarang, yaitu masih tingginya tingkat turnover auditor selama tahun Hal itu ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah auditor yang berpindah dari KAP ke perusahaan. Rata-rata peningkatan presentase turnover auditor KAP di Semarang yaitu 12, 86% dari tahun 2010 ke 2011 dan 6,53% dari tahun 2011 ke Gambaran mengenai rata-rata peningkatan ini dapat dilihat pada grafik berikut ini. Gambar 1. Rata-rata Presentase Tingkat Keinginan Berpindah Kerja Auditor tahun Fenomena tersebut menjadi dasar perlunya penelitian ini dilakukan, yaitu dengan merumuskan faktor yang dapat mengakibatkan terjadinya keinginan berpindah kerja auditor pada KAP di Semarang. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisa apakah terdapat pengaruh variabel komitmen professional, komitmen organisasional, konflik peran, ketidakjelasan peran, kepuasan kerja terhadap keinginan berpindah kerja auditor. TELAAH PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Pengaruh Komitmen Professional Terhadap Kepuasan Kerja Komitmen professional adalah (1) kepercayaan pada dan penerimaan terhadap tujuantujuan dan nilai-nilai dari profesi, (2) kemauan untuk menggunakan usaha yang sungguhsungguh guna kepentingan profesi, (3) keinginan untuk memelihara keanggotaan dalam profesi (Aranya et al, 1981 dalam Trianingsih, 2001). Sedangkan kepuasan kerja menurut Robbins (1996) dalam Yunianto dan Darmi (2013) adalah suatu sikap umum terhadap pekerjaan seseorang sebagai perbedaan nyata banyaknya ganjaran yang diterima pekerja dan banyaknya yang diyakini dan seharusnya diterima. Riset Restuningdiah (2009) membuktikan, komitmen professional berpengaruh terhadap kepuasan kerja. Namun hasil riset tersebut bertentangan dengan temuan Handayani (2012) dan Aditya (2013) bahwa komitmen professional tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja. H1: Komitmen profesional berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja. 1428

3 Pengaruh Komitmen Organisasional Terhadap Kepuasan Kerja Komitmen organisasional dan kepuasan kerja merupakan dua hal yang sering dijadikan pertimbangan saat mengkaji pergantian akuntan yang bekerja (Poznanski dan Bline, 1997 dalam Handayani, 2012). Satu hal yang cukup logis atau kuat bagi karyawan untuk dapat memiliki komitmen yang tinggi terhadap organisasi adalah pemenuhan kebutuhan karyawan (pekerjaan yang menyenangkan, kesempatan untuk berpartisipasi, upah yang sesuai, kesempatan promosi, serta hubungan yang baik antar karyawan). Apabila harapan karyawan terkait dengan kebutuhan dapat diperoleh dengan baik, maka dapat memberikan kepuasan karyawan terhadap pekerjaan dan juga organisasinya. Jadi kepuasan kerja karyawan dapat diasumsikan sebagai indikator pemenuhan kebutuhan karyawan yang dapat mendukung komitmen organisasi (Hutomo Rubyah, 2003 dalam Graha, 2011). Riset Handayani (2012) membuktikan bahwa komitmen organisasional tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja. Sedangkan Restuningdiah (2009) dan Tolly (2001) menunjukkan bahwa komitmen organisasional berpengaruh terhadap kepuasan kerja. Semakin tinggi loyalitas akuntan pada organisasinya, maka semakin tinggi pula kepuasan kerjanya. H2 : Komitmen organisasional berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja. Pengaruh Konflik Peran Terhadap Kepuasan Kerja Dalam lingkungan kerja akuntan publik, konflik peran berhubungan dengan adanya dua rangkaian tuntutan yang bertentangan. Tanpa pengetahuan tentang struktur audit yang baku, staf akuntan mempunyai kecenderungan mengalami kesulitan dalam menjalankan tugasnya (Irwandi, 2013). Penelitian tentang stres peran (Jackson dan Scholer, 1985 dalam Cahyono, 2008) menunjukkan bahwa ambiguitas peran dan konflik peran berkaitan dengan hasil-hasil kerja yang negatif, termasuk rendahnya kepuasan kerja, rendahnya komitmen organisasi, turunnya prestasi kerja, tingginya ketegangan kerja dan tingginya niat ingin pindah. Penelitian tentang stres peran dalam lingkup kantor-kantor akuntan publik menghasilkan bukti yang serupa, seperti Agustina (2009) yang menyimpulkan bahwa konflik peran berpengaruh negatif terhadap kepuasan kerja auditor, artinya auditor yang mengalami konflik peran yang rendah cenderung merasakan kepuasan kerja yang tinggi. H3 : Konflik peran berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja. Pengaruh Ketidakjelasan Peran Terhadap Kepuasan Kerja Ambiguitas peran muncul disebabkan karena banyaknya tuntutan pekerjaan, tekanan waktu dalam tugas, dan ketidakpastian pengawasan oleh atasan yang mengakibatkan karyawan harus menebak dan memprediksikan sendiri setiap tindakannya (Cahyono, 2008). Kahn et al (Agustina, 2009) menemukan bahwa ketidakjelasan peran berhubungan negatif dengan kesehatan fisik dan psikis. Ketidakjelasan peran merupakan faktor yang dapat menimbulkan stress kerja karena dapat menghalangi seorang pegawai untuk melaksanakan tugasnya, sehingga menimbulkan ketidakpuasan kerja. Hasil penelitian Agustina (2012) membuktikan adanya pengaruh ketidakjelasan peran terhadap kepuasan kerja. H4: Ketidakjelasan peran berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja. Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Keinginan Berpindah Kerja Auditor Kepuasan merupakan variabel psikologis yang paling sering diteliti dalam model turnover intentions. Karyawan dengan kepuasan kerja yang tinggi akan merasa senang dengan 1429

4 pekerjaannya dan tidak berusaha untuk mencari pekerjaan lain. Sebaliknya karyawan yang tidak puas cenderung memiliki pikiran untuk keluar, dan mengevaluasi alternatif pekerjaan lain serta berkeinginan untuk keluar karena berharap menemukan pekerjaan lain yang lebih memuaskan (Mobley, 1977 dikutip dari Suharyanti, 2003). Kepuasan kerja terbukti berhubungan terbalik dengan keinginan berpindah kerja (Tery, 1992; Jantje, 2003 dalam Yunianto dan Darmi, 2013). Penelitian yang dilakukan terhadap akuntan publik tersebut menunjukkan bahwa keinginan untuk meninggalkan organisasi dan profesi menjadi kecil apabila seorang auditor merasa puas dengan gaji, promosi, profesinya. H5 : Kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap keinginan berpindah kerja auditor. Pengaruh Komitmen Professional Terhadap Keinginan Berpindah Kerja Auditor Seorang auditor yang mempunyai sikap professional yang tinggi, akan mempunyai komitmen yang tinggi terhadap organisasinya dan kepuasan kerja juga tinggi, sehingga akan betah di organisasi dan keinginan pindah juga rendah (Yunianto dan Darmi, 2013). Hal ini didukung oleh beberapa riset yang menemukan hubungan negatif antara komitmen profesional dengan keinginan berpindah (Tery, 1992; Jantje, 2003; Rahardya,dkk dikutip dari Yunianto dan Darmi, 2013). H6: Komitmen profesional berpengaruh signifikan terhadap keinginan berpindah kerja auditor. Pengaruh Komitmen Organisasional Terhadap Keinginan Berpindah Kerja Auditor Komitmen organisasi dapat tumbuh apabila harapan kerja dapat terpenuhi oleh organisasi dengan baik, selanjutnya dengan terpenuhinya harapan itu akan menimbulkan kepuasan kerja yang tinggi (Trianingsih, 2001). Seorang karyawan yang menikmati keanggotaan pada sebuah organisasi, cenderung termotivasi untuk melanjutkan dan menjaga keanggotaannya (Meyer & Allen, 1997 dalam Basri, 2012). Sebaliknya, karyawan yang tidak menikmati keanggotaan mereka akan berusaha untuk menghindari ketidaknyamanan dengan menarik keanggotaan mereka (Maertz & Griffeth, 2004 dikutip dari Basri, 2012). Penelitian Toly (2001) dan Yunianto & Darmi (2013) menyimpulkan bahwa komitmen organisasional berpengaruh signifikan terhadap keinginan berpindah. H7 : Komitmen organisasional berpengaruh signifikan terhadap keinginan berpindah kerja auditor. Pengaruh Konflik Peran Terhadap Keinginan Berpindah Kerja Auditor Pekerjaan yang overload menimbulkan ancaman bagi karyawan dalam menjalankan perannya dan juga meningkatkan penarikan pola perilaku dari organisasi yang mempekerjakan, pensiun dini, dan meninggalkan organisasinya (Peller, 1992; Rahim, 1992, Jamal, 1990 dalam Basri, 2012). Stepanski (2002) dalam Lathifah (2008) mengemukakan bahwa sumber konflik yang substansial dalam kehidupan seseorang adalah konflik antara dua peran yang sangat prinsip yang harus dijalankan dengan seimbang, yaitu pekerjaan dan diri sendiri. Penelitian Cahyono (2008) dan Basri (20112) membuktikan bahwa konflik peran auditor independen berpengaruh positif terhadap niat ingin pindah auditor independen. H8 : Konflik Peran berpengaruh signifikan terhadap keinginan berpindah kerja auditor. Pengaruh Ketidakjelasan Peran Terhadap Keinginan Berpindah Kerja Auditor Rebele dan Michaels (1990) dalam Agustina (2009) menyatakan, ketidakjelasan peran mengacu pada kurangnya kejelasan mengenai harapan-harapan pekerjaan, metoda-metoda 1430

5 untuk memenuhi harapan-harapan yang dikenal, dan atau konsekuensi dari kinerja atau peranan tertentu. Ambiguitas peran dan konflik peran berkaitan dengan hasil-hasil kerja yang negatif, termasuk rendahnya kepuasan kerja, rendahnya komitmen organisasi, turunnya prestasi kerja, tingginya ketegangan kerja dan tingginya niat ingin pindah (Jackson dan Scholer, 1985 dalam Cahyono, 2008). Hasil penelitian Cahyono (2008) dan Basri (2012) menghasilkan bukti ambiguitas peran berkorelasi dengan keinginan berpindah auditor. H9: Ketidakjelasan Peran berpengaruh signifikan terhadap keinginan berpindah kerja auditor. METODOLOGI PENELITAN Komitmen Profesional Komitmen professional dalam penelitian ini adalah tingkat loyalitas individu pada profesinya seperti yang dipersepsikan oleh individu, diukur melalui instrumen Hall (1968), Kalbers dan Fogarty (1995) dengan 10 item pertanyaan dalam skala likert 5 poin. Komitmen Organisasional Komitmen organisasional adalah keinginan auditor untuk mencapai tujuan tertentu demi kepentingan organisasi dan searah dengan kepentingan individu, sehingga tujuan individu dan organisasi dapat tercapai, yang diukur dengan 10 pertanyaan dari instrumen Kalbers dan Fogarty (1995) dalam Sunggu (2004) dalam likert 5 poin. Konflik Peran Menurut Puspa dan Riyanto (1999) dalam Cahyono (2008) konflik peran merupakan suatu gejala psikologis yang dialami oleh anggota organisasi yang biasanya terjadi karena adanya dua perintah yang berbeda yang diterima secara bersamaan, dan pelaksanaan salah satu perintah saja akan mengakibatkan terabaikannya perintah yang lain. Variabel ini diukur dengan 6 pertanyaan Rizto et.al (1970) dalam Fanani et.al (2008) dalam skala likert 5 poin Ketidakjelasan Peran Ketidakjelasan peran dalam penelitian ini adalah kurangnya informasi yang memadai yang dibutuhkan oleh auditor dalam menjalankan perannya yang diukur dengan instrument yang dikembangkan oleh Cahyono (2008) sebanyak 6 pertanyaan dalam skala likert 5 poin. Kepuasan Kerja Kepuasan kerja dalam penelitian ini adalah tingkat kepuasan auditor yang bekerja di kantor akuntan public. Pengukuran kepuasan kerja menggunakan instrument yang dikembangkan oleh Cahyono (2008) dengan 20 item pertanyaan dalam skala likert 5 poin. Keinginan Berpindah Keinginan berpindah kerja (Turnover Intentions) merupakan keinginan individu auditor untuk meninggalkan Kantor Akuntan Publik (KAP) dan mencari alternatif pekerjaan yang lain. Variabel ini diukur 8 pertanyaan yang dikembangkan Pramita (2002) dalam Ocktavianto (2010) dengan skala likert 5 poin untuk masing-masing pernyataan. Objek Penelitian, Unit Sampel dan Sampel Objek penelitian ini Kantor Akuntan Publik di Semarang. Unit sampelnya adalah para auditor di KAP Semarang. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling & convenience, dengan kriteria (1) Auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik Semarang, (2) Mempunyai pengalaman kerja minimal satu tahun dengan asumsi telah memiliki waktu dan pengalaman dalamberadaptasi serta menilai kondisi lingkungan kerjanya, (3) Bukan auditor magang dan (4) Bersedia mengisi kuesioner. 1431

6 Jenis, Sumber dan Metode Pengumpulan Data Data dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh secara langsung dari sumber asli / tanpa melalui perantara dengan menggunakan kuesioner secara personal yang dibagikan kepada responden, yaitu auditor yang bekerja pada KAP di Semarang. Metode Analisis Penelitian ini menguji beberapa tahap yaitu, uji kualitas data, asumsi klasik, koefisien determinasi, uji pengaruh langsung dan tidak langsung dengan persamaan strukturalnya : Y1 = p 51X1+ p 52X2+ p 53X3+ p 54X4 + ε1 (1) Y2 = p 61X1 + p 62X2 + p 63X3 + p 64X4 + p 65Y1+ ε2..(2) HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Objek Penelitian Dari 18 KAP yang telah dihubungi, ada 6 KAP yang bersedia mengisi kuesioner, dan 12 KAP tidak bersedia mengisi kuesioner dikarenakan beberapa alas \an, yaitu (1) auditor sedang dinas keluar kota dan (2) KAP telah banyak menerima kuesioner (overload). Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 35 kuesioner tetapi hanya 34 kuesioner yang dapat diolah karena 1 kuesioner tidak diisi secara lengkap. Uji Kualitas Data Uji kualitas data meliputi uji validitas dan uji reabilitas. Pengujian validitas dilakukan menggunakan Corrected Item Total Correlation yaitu korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel. Sedangkan uji reabilitas dilakukan dengan uji cronbach alpha menggunakan SPSS. Suatu konstrik atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.70 (Nunnaly, 1990 dalam Imam Ghozali, 2011). Hasil pengujian menunjukkan semua item pertanyaan dinyatakan valid dan reliabel. Hasil Uji Multikolinieritas Hasil Uji Asumsi Klasik Nilai VIF (Variance Inflation Factor) pada model 1 dan model 2 menunjukkan, komitmen profesional, komitmen organisasional, konflik peran, ketidakjelasan peran berada dibawah nilai 10 dan tolerance diatas 0,10 yang berarti tidak terdapat korelasi yang tinggi diantara variabel independen, sehingga model 1 dan model 2 tidak terganggu oleh gejala multikolinieritas. Hasil Uji Heteroskedasitas Hasil uji heteroskedasitas menggunakan Uji Glejser menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen dengan nilai Absolut Ut (AbsUt). Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansi yang > 5%. Sehingga model regresi 1 dan 2 tidak mengandung adanya heteroskedasitas. Hasil Uji Normalitas Berdasarkan hasil uji normalitas diketahui bahwa nilai signifikansi hasil uji statistik non parametic Kolmogorov-Smirnov (K-S) model 1 adalah sebesar 0,894 > 0,05 dan model 2 adalah sebesar 0,653 > 0,05, artinya data terdistribusi normal. 1432

7 Hasil Uji Koefisien Determinasi a. Hasil Uji Koefisien Determinasi Model 1 Hasil koefisien determinasi model 1 memiliki nilai adjusted R square (R 2 ) 0,338 artinya variabilitas komitmen profesional, komitmen organisasional, konflik peran, dan ketidakjelasan peran mampu menjelaskan kepuasan kerja (Y1) sebesar 33,8%. Sisanya 66,2% dijelaskan oleh variabilitas variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. b. Hasil Uji Koefisien Determinasi Model 2 Nilai adjusted R Square (R 2 ) model 2 sebesar 0,651 artinya variabilitas komitmen profesional, komitmen organisasional, konflik peran, ketidakjelasan peran, kepuasan kerja mampu menjelaskan keinginan berpindah kerja (Y2) sebesar 65,1% sedangkan sisanya sebesar 34.9% dijelaskan oleh variabilitas variabel lain diluar penelitian ini. Hasil Uji Hipotesis Penelitian ini menggunakan model analisis jalur untuk pembuktian hipotesis penelitian. Hasil pengolahan data selengkapnya dapat dilihat pada gambar 1 (halaman 11) dimana berdasarkan gambar tersebut dalam dibuat model persamaan struktural berikut : Y1 = 0.343X X X X4 + ε1..( 1 ) Y2 = 0.080X X X X Y1 + ε2..( 2 ) Gambar 2 Hasil Model Analisa Jalur Berdasarkan hasil uji regresi model 1 dan model 2, diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 1 Hasil Uji Hipotesis Hipotesis Sign. Keterangan H1 Komitmen profesional berpengaruh signifikan terhadap kepuasan 0,065 Ditolak kerja. H2 Komitmen organisasional berpengaruh signifikan terhadap 0,514 Ditolak kepuasan kerja. H3 Konfik peran berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja. 0,014 Diterima H4 Ketidakjelasan peran berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja. 0,006 Diterima 1433

8 H5 H6 H7 H8 H9 Kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap keinginan berpindah kerja auditor. Komitmen profesional berpengaruh signifikan terhadap keinginan berpindah kerja auditor. Komitmen organisasional berpengaruh signifikan terhadap keinginan berpindah kerja auditor. Konflik Peran berpengaruh signifikan terhadap keinginan berpindah kerja auditor. Ketidakjelasan Peran berpengaruh signifikan terhadap keinginan berpindah kerja auditor. 0,059 Ditolak 0,565 Ditolak 0,630 Ditolak 0,085 Ditolak 0,000 Diterima Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Analisa Jalur : KP KK KB Berdasarkan gambar 2 diketahui nilai standardized beta komitmen profesional (KP) pada model 1 sebesar 0,343 dan signifikan pada 0,065 yang berarti komitmen profesional tidak mempengaruhi kepuasan kerja (KK). Pada model 2, nilai standardized beta untuk KP adalah 0,080 dan tidak signifikan pada 0,565 serta Kepuasan Kerja (KK) adalah -0,265 dan tidak signifikan pada 0,565. Hasil analisis jalur menunjukkan, komitmen profesional tidak berpengaruh secara langsung terhadap keinginan berpindah kerja auditor dan maupun secara tidak langsung melalui kepuasan kerja. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja bukan sebagai variabel mediasi yang tepat antara komitmen profesional dengan keinginan berpindah kerja auditor. Analisa Jalur : KO KK KB Gambar 2 menunjukkan nilai standardized beta komitmen organisasional pada model 1 sebesar 0,122 dan signifikan pada 0,514 yang berarti komitmen organisasional tidak mempengaruhi kepuasan kerja. Pada model 2, nilai standardized beta untuk komitmen organisasional adalah -0,066 dan tidak signifikan pada 0,630. Nilai beta kepuasan kerja adalah -0,265 dan tidak signifikan dengan signifikansi 0,059. Hasil ini menunjukkan, komitmen organisasional tidak berpengaruh secara langsung terhadap keinginan berpindah kerja auditor maupun secara tidak langsung melalui melalui kepuasan kerja. Sehingga disimpulkan bahwa kepuasan kerja bukan sebagai variabel mediasi yang tepat antara komitmen organisasional dengan keinginan berpindah kerja auditor. Analisa Jalur : KP KK KB Gambar 2 menunjukkan nilai standardized beta konflik peran pada model 1 sebesar 0,374 dan signifikan pada 0,014 yang berarti konflik peran mempengaruhi kepuasan kerja. Kemudian model 2 memberikan nilai standardized beta untuk konflik peran adalah 0,206 dan tidak signifikan pada 0,085. Nilai beta kepuasan kerja adalah -0,265 namun tidak signifikan pada 0,085. Hasil ini menunjukkan bahwa konflik peran berpengaruh langsung terhadap keinginan berpindah kerja auditor namun konflik peran tidak berpengaruh keinginan berpindah kerja auditor melalui kepuasan kerja. Artinya kepuasan kerja bukan variabel mediasi antara konflik peran dengan keinginan berpindah kerja auditor. Analisa Jalur : KJP KK KB Berdasar gambar 2 diketahui standardized beta ketidakjelasan peran pada model sebesar -0,448 dan signifikan pada 0,006 yang berarti ketidakjelasan peran mempengaruhi kepuasan kerja. Pada model 2 nilai standardized beta untuk ketidakjelasan peran adalah 0,686 dan signifikan pada 0,000. Nilai beta kepuasan kerja adalah -0,265 dan tidak signifikan pada 0,059. Hasil analisis jalur menunjukkan, ketidakjelasan peran berpengaruh signifikan secara 1434

9 langsung terhadap keinginan berpindah kerja auditor namun justru tidak berpengaruh secara langsung melalui kepuasan kerja. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja bukan sebagai variabel mediasi antara ketidakjelasan peran dengan keinginan berpindah kerja auditor. PEMBAHASAN Pengaruh Komitmen Professional Terhadap Kepuasan Kerja Hasil pengujian hipotesis 1 membuktikan bahwa komitmen profesional tidak mempengaruhi kepuasan kerja dibuktikan dengan nilai signifikansi 0,065 > 0,05, sehingga hipotesis 1 ditolak. Penolakan terhadap hipotesis ini mengindikasikan bahwa tinggi rendahnya komitmen profesional tidak berpengaruh terhadap tinggi rendahnya kepuasan kerja. Hal ini disebabkan komitmen professional yang timbul melalui menghadiri pertemuan auditor, membaca jurnal auditing, bertukar pikiran dengan auditor KAP lainnya, dan memberikan pelayanan ke publik belum mampu meningkatkan kepuasan kerja, dimana dimensi-demensi kepuasan kerja terdiri dari kepuasan atas gaji, kepuasan atas promosi jenjang karir, kepuasan dengan rekan sekerja dan kepuasan dengan penyelia serta kepuasan dengan pekerjaan yang dilakukan karyawan KAP. Artinya, untuk meningkatkan kepuasan kerja tidak hanya bergantung pada meningkatkan nilai komitmen profesional yang terjadi. Hasil ini mendukung penelitian Handayani (2012) dan Aditya (2013), yang menyatakan bahwa komitmen professional tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja. Pengaruh Komitmen Organisasional Terhadap Kepuasan Kerja Pengujian hipotesis 2 membuktikan bahwa komitmen organisasional tidak mempengaruhi kepuasan kerja dibuktikan dengan nilai signifikansi 0,514 > 0,05, sehingga hipotesis 2 ditolak. Penolakan terhadap hipotesis ini mengindikasikan bahwa tinggi rendahnya komitmen organisasional tidak berpengaruh terhadap tinggi rendahnya kepuasan kerja. Hal ini disebabkan komitmen auditor terhadap organisasi yaitu dengan mempunyai keinginan berbuat untuk organisasi dan keinginan yang kuat untuk tetap bersama dengan organisasi belum mampu meningkatkan kepuasan kerja, dimana dimensi-demensi kepuasan kerja terdiri dari kepuasan atas gaji, kepuasan atas promosi jenjang karir, kepuasan dengan rekan sekerja dan kepuasan dengan penyelia serta kepuasan dengan pekerjaan yang dilakukan karyawan KAP. Artinya, untuk meningkatkan kepuasan kerja auditor tidak hanya bergantung pada meningkatkan nilai komitmen organsiasional yang terjadi. Temuan ini tidak dapat mendukung hipotesis yang dibangun dan hasil temuan ini tidak konsisten dengan penelitian Restuningdiah (2009) dan Riyanto (2001) yang menunjukkan bahwa komitmen organisasional berpengaruh terhadap kepuasan kerja. Semakin tinggi loyalitas akuntan pada organisasinya, maka semakin tinggi pula kepuasan kerjanya. Namun, hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan Handayani (2012), yang menyatakan bahwa komitmen organisasional tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja. Pengaruh Konflik Peran Terhadap Kepuasan Kerja Pengujian hipotesis 3 membuktikan bahwa konflik peran mempengaruhi kepuasan kerja dibuktikan dengan nilai signifikansi 0,014 < 0,05, sehingga hipotesis 3 diterima. Penerimaan terhadap hipotesis ini mengindikasikan bahwa tinggi rendahnya konflik peran berpengaruh terhadap tinggi rendahnya kepuasan kerja. Hasil pengujian ini menunjukkan konflik peran yang tercermin melalui sikap menerima beberapa permintaan untuk melakukan suatu pekerjaan yang saling bertentangan satu sama lain, melakukan hal-hal yang tidak dapat 1435

10 diterima oleh seseotrang ataupun oleh orang lain, menerima penugasan namun tidak didukung dengan material tenaga kerja yang tidak cukup memadai mampu mempengaruhi kepuasan kerja dimana kepuasan kerja itu terdiri dari kepuasan atas gaji, kepuasan atas promosi jenjang karir, kepuasan dengan rekan sekerja dan kepuasan dengan penyelia serta kepuasan dengan pekerjaan yang dilakukan karyawan KAP. Temuan ini mendukung penelitian Agustina (2009 bahwa konflik peran berpengaruh terhadap kepuasan kerja. Namun tidak sama dengan penelitian Handayani (2012), dimana konflik peran tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja. Pengaruh Ketidakjelasan Peran Terhadap Kepuasan Kerja Pengujian hipotesis 4 membuktikan ketidakjelasan peran mempengaruhi kepuasan kerja dengan nilai signifikansi 0,006 < 0,05, sehingga hipotesis 4 diterima. Penerimaan terhadap hipotesis ini mengindikasikan bahwa tinggi rendahnya ketidakjelasan peran berpengaruh terhadap tinggi rendahnya kepuasan kerja. Penerimaan hipotesis ini mengindikasikan bahwa kepastian dan kejelasan tanggung jawab dalam mekanisme kerja dilingkungan KAP ini akan meningkatkan kepuasan kerja, dimana dimensi-demensi kepuasan kerja terdiri dari kepuasan atas gaji, kepuasan atas promosi jenjang karir, kepuasan dengan rekan sekerja dan kepuasan dengan penyelia serta kepuasan dengan pekerjaan yang dilakukan karyawan KAP. Temuan ini mendukung Davis et al.,(1995) dalam Handayani (2012) bahwa hakikat kepuasan kerja adalah perasaan senang ataupun tidak senang terhadap pekerjaan yang dilakukan. Perasaan senang ataupun tidak senang ini muncul karena pada saat karyawan bekerja mereka membawa serta keinginan, kebutuhan, dan pengalaman masa lalu yang membentuk harapan kerja mereka. Makin tinggi harapan kerja dapat terpenuhi, makin tinggi tingkat kepuasan kerja karyawan. Hasil ini mendukung Agustina (2009) bahwa ketidakjelasan peran berpengaruh terhadap kepuasan kerja, namun tidak sama dengan Handayani (2012), dimana ketidakjelasan peran tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja. Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Keinginan Berpindah Kerja Auditor Pengujian hipotesis 5 membuktikan bahwa kepuasan kerja tidak mempengaruhi keinginan berpindah kerja auditor dibuktikan dengan nilai signifikansi 0,059 > 0,05, sehingga hipotesis 5 ditolak. Penolakan terhadap hipotesis ini mengindikasikan bahwa tinggi rendahnya kepuasan kerja tidak berpengaruh terhadap tinggi rendahnya keinginan berpindah kerja auditor. Hal ini disebabkan kepuasan kerja, dimana dimensi-demensi kepuasan kerja terdiri dari kepuasan atas gaji, kepuasan atas promosi jenjang karir, kepuasan dengan rekan sekerja dan kepuasan dengan penyelia serta kepuasan dengan pekerjaan yang dilakukan karyawan KAP belum mampu menurunkan niat ingin pindah auditor terhadap perusahaan atau tempat kerja lain. Artinya, untuk mengurangi keinginan berpindah di lingkungan KAP di Semarang tidak hanya bergantung pada meningkatkan nilai kepuasan kerja yang terjadi. Hasil temuan ini tidak konsisten dengan Terry (1992) dan Jantje (2003), yang menunjukkan bahwa keinginan untuk meninggalkan organisasi dan profesi menjadi kecil apabila seorang auditor merasa puas dengan gaji, promosi, profesinya. Oleh karena itu, hipotesis 5 tidak terbukti dan mendukung penelitian Toly (2001) bahwa kepuasan kerja tidak berpengaruh terhadap keinginan berpindah kerja auditor. Pengaruh Komitmen Professional Terhadap Keinginan Berpindah Kerja Auditor Pengujian hipotesis 6 membuktikan komitmen profesional tidak mempengaruhi keinginan berpindah kerja auditor dengan signifikansi 0,565 > 0,05. Temuan ini mengindikasikan bahwa tinggi rendahnya komitmen profesional tidak berpengaruh terhadap tinggi rendahnya keinginan berpindah kerja auditor. Hal ini disebabkan komitmen professional 1436

11 yang diwujudkan melalui menghadiri pertemuan auditor, membaca jurnal auditing, bertukar pikiran dengan auditor KAP lainnya, dan memberikan pelayanan ke publik belum mampu mempengaruhi keputusan auditor untuk keluar dari pekerjaan. Artinya, untuk mengurangi keinginan berpindah di lingkungan KAP di Semarang tidak hanya bergantung pada peningkatan nilai komitmen profesional yang terjadi. Temuan riset ini tidak sama temuan Yunianto dan Darmi (2013) yaitu auditor yang memiliki sikap professional tinggi, akan mempunyai komitmen yang tinggi terhadap organisasinya, kepuasan kerja juga tinggi dan akan betah di organisasi sehingga keinginan pindah juga rendah. Namun hasil ini mendukung Istiqomah (2013) komitmen profesional tidak berpengaruh terhadap keinginan berpindah kerja auditor. Pengaruh Komitmen Organiasional Terhadap Keinginan Berpindah Kerja Auditor Pengujian hipotesis 7 membuktikan bahwa komitmen organisasional tidak mempengaruhi keinginan berpindah kerja auditor dengan nilai signifikansi 0,630 > 0,05, sehingga hipotesis 7 ditolak. Penolakan terhadap hipotesis ini mengindikasikan bahwa tinggi rendahnya komitmen organisasional tidak berpengaruh terhadap tinggi rendahnya keinginan berpindah kerja auditor. Hal ini disebabkan komitmen auditor terhadap organisasi yaitu dengan mempunyai keinginan berbuat untuk organisasi dan keinginan yang kuat untuk tetap bersama dengan organisasi belum mampu mempengaruhi keputusan auditor untuk keluar dari pekerjaan. Artinya, untuk mengurangi keinginan berpindah di lingkungan KAP di Semarang tidak hanya bergantung pada peningkatan nilai komitmen organisasional yang terjadi. Hasil ini tidak mendukung penelitian Toly (2001), Yunianto dan Darmi (2013) bahwa komitmen organisasional berpengaruh terhadap keinginan berpindah kerja auditor. Pengaruh Konflik Peran Terhadap Keinginan Berpindah Kerja Auditor Pengujian hipotesis 8 membuktikan bahwa konflik peran tidak mempengaruhi keinginan berpindah kerja auditor dengan nilai signifikansi 0,085 > 0,05. Penolakan terhadap hipotesis ini menunjukkan bahwa tinggi rendahnya konflik peran tidak berpengaruh terhadap tinggi rendahnya keinginan berpindah kerja auditor. Hal ini disebabkan konflik peran yang tercermin melalui sikap menerima beberapa permintaan untuk melakukan suatu pekerjaan yang saling bertentangan satu sama lain, melakukan hal-hal yang tidak dapat diterima oleh seseotrang ataupun oleh orang lain, menerima penugasan namun tidak didukung dengan material tenaga kerja yang tidak cukup memadai belum mampu mempengaruhi keputusan auditor untuk keluar dari pekerjaan. Artinya, untuk mengurangi keinginan berpindah di lingkungan KAP di Semarang tidak hanya bergantung pada penurunan nilai konflik peran yang terjadi. Hasil ini tidak konsisten dengan penelitian Jackson dan Scholer (1985) dalam Cahyono (2008) bahwa konflik peran berkaitan dengan hasil-hasil kerja yang negatif, termasuk rendahnya kepuasan kerja, rendahnya komitmen organisasi, turunnya prestasi kerja, tingginya ketegangan kerja,dan tingginya niat ingin pindah. Pengaruh Ketidakjelasan Peran Terhadap Keinginan Berpindah Kerja Auditor Pengujian hipotesis 9 membuktikan bahwa ketidakjelasan peran mempengaruhi keinginan berpindah kerja auditor dibuktikan dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Penerimaan terhadap hipotesis ini mengindikasikan bahwa tinggi rendahnya ketidakjelasan peran berpengaruh terhadap tinggi rendahnya keinginan berpindah kerja auditor. Hasil pengujian ini menunjukkan ketidakjelasan peran yang dipersepsikan oleh auditor mengenai kepastian mekanisme kerja dan tanggung jawab kerja dilingkungan KAP dapat memberikan bukti dalam menurunkan niat ingin pindah auditor terhadap perusahaan atau tempat kerja lain. Hal ini disebabkan banyaknya pilihan-pilihan kerja di tempat lain dan senantiasa bersaing untuk 1437

12 mencapai kepuasan kerja yang lebih baik. Sehingga auditor yang mengalami ketidakjelasan peran tinggi akan cenderung untuk berpindah ke tempat kerja lain yang dapat memberikan kejelasan peran yang pada akhirnya akan memberikan kepuasan kerja kepada auditor tersebut. Temuan ini dapat mendukung hipotesis yang dibangun dan hasil temuan ini konsisten dengan penelitian tentang stres peran oleh Jackson dan Scholer (1985) yang menunjukkan bahwa ambiguitas dan konflik peran berkaitan dengan hasil-hasil kerja yang negatif, termasuk rendahnya kepuasan kerja, rendahnya komitmen organisasi, turunnya prestasi kerja, tingginya ketegangan kerja,dan tingginya niat ingin pindah. Hasil ini mendukung penelitian Cahyono (2008) bahwa ketidakjelasan peran dalam lingkup kantor-kantor akuntan publik berpengaruh signifikan terhadap keinginan berpindah kerja auditor. PENUTUP Kesimpulan dan Saran Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis, maka ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Konflik peran dan ketidakjelasan peran berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja. 2. Komitmen Profesional dan komitmen organisasional tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja. 3. Ketidakjelasan peran berpengaruh signifikan terhadap keinginan berpindah kerja 4. Komitmen profesional, komitmen organisasional, konflik peran, dan kepuasan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap keinginan berpindah kerja. 5. Kepuasan kerja bukan variabel mediasi yang tepat antara komitmen profesional, komitmen organisasional, konflik peran, ketidakjelasan peran dengan keinginan berpindah kerja. Saran-saran yang dapat diberikan antara lain (1) Bagi Kantor Akuntan Publik di Semarang, perlu selalu memperhatikan dan meningkatkan komitmen profesional, komitmen organisasi, dan kepuasan kerja dengan cara antara lain memberikan pelatihan-pelatihan yang ada kaitannya dengan peningkatan kerja auditor, memberikan gaji yang lebih baik, memberikan promosi jabatan, (2) Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan evaluasi bagi auditor Kantor Akuntan Publik di Semarang dalam meningkatkan kepuasan kerja dan mengurangi keinginan berpindah kerja Auditor. Keterbatasan Penelitian dan Agenda Penelitian Mendatang Penelitian ini memiliki keterbatasan-keterbatasan yang memungkinkan dapat menimbulkan hambatan terhadap hasil penelitian, yaitu (1) jumlah auditor dan kantor akuntan publik yang bersedia berpartisipasi dalam riset ini masih sedikit, dan (2) dalam penelitian ini, peneliti tidak terlibat (wawancara) secara langsung dalam aktivitas pengisian kuesioner di Kantor Akuntan Publik di Semarang. Sehingga kesimpulan yang diambil hanya berdasarkan pada data yang dikumpulkan melalui penggunaan instrumen secara tertulis. Sehingga beberapa agenda penelitian mendatang yang dapat disarankan antara lain (1) menambah jumlah sampelnya, jadi dapat mewakili lebih banyak dari populasi penelitian, (2) penelitian selanjutnya sebaiknya dilakukan dalam jangka waktu relatif lama dan tidak pada periode pemilu. Karena pada periode pemilu, sebagian besar auditor sedang melakukan audit dana pemilu dan (3) perlu ditambahkan metode wawancara langsung pada masing-masing responden dalam upaya mengumpulkan data, sehingga dapat menghindari kemungkinan responden tidak obyektif dalam mengisi kuesioner. 1438

13 DAFTAR PUSTAKA Aditya, A.A. Gde Dwi Aditya A Pengaruh Komitmen Profesional Pada Kepuasan Kerja Auditor Dengan Motivasi Sebagai Variabel Moderasi. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Agustina, Lidya Pengaruh Konflik Peran, Ketidakjelasan Peran, dan Kelebihan Peran Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Auditor. Jurnal Akuntansi, Vol. 1, No.1, Mei, Ardiansah, Muhammad Noor Pengaruh Gender dan Locus of Control Terhadap Kepuasan Kerja, Komit men Organisasional, dan Keinginan Berpindah Kerja Auditor. Tesis tidak terpublikasi. Universitas Diponegoro. Arifuddin Pengaruh Kecocokan Etika Terhadap Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi, Dan Keinginan Pindah Pada Kantor Akuntan Publik Di Makasar. Tesis tidak terpublikasi. Universitas Diponegoro. Basri, Yesi Mutia Hubungan Antara Keadilan Prosedural, Job Stress, Komitmen Organisasi dan Keinginan Berpindah. Jurnal Akuntansi, Vol. 1, No.1, Cahyono, Dwi Persepsi Ketidakpastian Lingkungan, Ambiguitas Peran, dan Konflik Peran Sebagai Mediasi Antara Program Mentoring Dengan Kepuasan Kerja, Prestasi Kerja, Dan Niat Ingin Pindah. Disertasi tidak terpublikasi. Universitas Diponegoro. Fanani, Zaenal., Rheny Afriana, Bambang Subroto Pengaruh Struktur Audit, Konflik Peran, dan Ketidakjelasan Peran Terhadap Kinerja Auditor. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Vol. 5, No. 2. Ghozali, Imam Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19. Semarang : Universitas Diponegoro. Graha, Patricius Dicky Satria Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Keinginan Auditor Berpindah Melalui Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Intervening. Skripsi tidak terpublikasi. Universitas Katolik Sugiyopranoto. Handayani, Dwi Pengaruh Komitmen, Motivasi, dan Role Stress Terhadap Kepuasan Kerja Akuntan Publik. Widya Warta, No.02, Juli. Ikhsan, Arfan., Muhammad Ishak. (2005). Akuntansi Keperilakuan. Jakarta : Salemba Empat. Irwandi, Soni Agus Analisis Budaya Organisasional Dan Konflik Peran Terhadap Kepuasan Kerja Dan Komitmen Organisasi. Jurnal Review Akuntansi dan Keungan, Vol. 3, No.1, pp: Istiqomah, Inuk Wahyuni Pengaruh Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasional Dan Komitmen Profesional Terhadap Keinginan Berpindah Auditor Pada Kantor Akuntan Publik (KAP) Di Jawa Timur, Jurnal Akuntansi. Lathifah, Ifah Pengaruh Konflik Pekerjaan Keluarga Terhadap Turnover Intentions Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening. Tesis tidak terpublikasi. Universitas Diponegoro. Mulyadi Auditing. Jakarta : Salemba Empat. 1439

14 Nur Indriantoro, Dr., Drs. Bambang Supomo. (2002). Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta : BPFE. Ocktavianto, Lucky Pengaruh Tindakan Supervisi Terhadap Kepuasan Kerja dan Keinginan Berpindah Auditor Dengan Pengalaman Kerja Sebagai Variabel Moderasi : Studi Empiris Pada KAP Di Semarang. Skripsi tidak terpublikasi. Universitas Katolik Sugiyopranoto. Pujisari, Yusti Pengaruh Peran Gender Terhadap Kepuasan Kerja, Stres Kerja, dan Keinginan Berpindah. Jurnal Solusi, Vol. 5, No.2. Restuningdiah, Nurika Pengaruh Komitmen Profesional Terhadap Kepuasan Kerja Akuntan Pendidik Melalui Komitmen Organisasional. Jurnal Ekonomi Bisnis, No.3, November. Suharyanti, Retno Pengaruh Self-Efficacy, Assertiveness, Dan Self-Esteem Terhadap Keinginan Auditor Berpindah Kerja Dengan Mediasi Tekanan Kerja Dan Kepuasan Kerja. Tesis tidak terpublikasi. Universitas Diponegoro. Sunggu, Anni Ompu Pengaruh Profesionalisme Terhadap Kepuasan Kerja Dan Komitmen Organisasi Dalam Peningkatan Kinerja. Tesis tidak terpublikasi. Universitas Diponegoro. Toly, Agus Arianto Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Turnover Intentions Pada Staf Kantor Akuntan Publik. Jurnal Akuntansi & Keuangan, Vol. 3, No.2, November, Trianingsih, Sri Pengaruh Komitmen Terhadap Kepuasan Kerja Auditor : Motivasi Sebagai Variabel Intervening. Tesis tidak terpublikasi. Universitas Diponegoro. Wulandarie, Ersitha Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Job SatisfactionAuditor Dan Hubungannya Dengan PerformanceDan Keinginan Berpindah Auditor. Skripsi tidak terpublikasi. Universitas Diponegoro. Yunianto, Askar., Sih Darmi Astuti Peran Komitmen Profesional Terhadap Keinginan Pindah Melalui Komitmen Organisasional, Motivasi, Dan Kepuasan Kerja Auditor, Jurnal Akuntansi. 1440

Kata kunci: role conflict, role ambiguity, role overload, role stress, turnover intentions, komitmen afektif

Kata kunci: role conflict, role ambiguity, role overload, role stress, turnover intentions, komitmen afektif Judul : Pengaruh Role Stress pada Turnover Intentions Auditor Dengan Komitmen Afektif sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Empiris pada KAP di Provinsi Bali) Nama : Putu Shaini Kusuma Sudarmawan NIM : 1306305137

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor yang bekerja pada

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor yang bekerja pada BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) yang terdaftar pada OJK. Sampel dari penelitian ini yaitu

Lebih terperinci

BABUI METODOLOGI PENELITIAN

BABUI METODOLOGI PENELITIAN 23 BABUI METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Untuk melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan populasi staf Kantor Akuntan Publik di daerah D I Yogyakarta, sedangkan sampel diambil secara

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. tindakan-tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi secara obyektif untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. tindakan-tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi secara obyektif untuk BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Pengertian Auditing Menurut Haryono (2010:11) auditing adalah suatu proses sistimatis untuk mendapatkan dan mengevaluasi

Lebih terperinci

PENGARUH KOMITMEN, MOTIVASI, DAN ROLE STRESS TERHADAP KEPUASAN KERJA AKUNTAN PUBLIK (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jawa Timur)

PENGARUH KOMITMEN, MOTIVASI, DAN ROLE STRESS TERHADAP KEPUASAN KERJA AKUNTAN PUBLIK (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jawa Timur) Dwi Handayani Pengaruh Komitmen, Motivasi, dan Role Stress terhadap Kepuasan Kerja Akuntan Publik (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jawa Timur) 225 PENGARUH KOMITMEN, MOTIVASI, DAN ROLE STRESS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Obyek yang diteliti dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) yang terletak di Jakarta. Responden yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/ Subyek Penelitian Populasi yang dijadikan obyek penelitian ini adalah auditor independen yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di wilayah Yogyakarta, Surakarta,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di beberapa perusahaan dagang dan jasa di Jakarta yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan mengambil sampel

Lebih terperinci

Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE), Maret 2008, Hal ISSN:

Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE), Maret 2008, Hal ISSN: Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE), Maret 2008, Hal. 80 90 ISSN: 1412-3126 Vol. 15, No.1 PENGARUH KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN PROFESIONAL TERHADAP KEPUASAN KERJA AUDITOR DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

Lebih terperinci

Pengaruh Kompetensi, Independensi, Dan Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Semarang)

Pengaruh Kompetensi, Independensi, Dan Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Semarang) Pengaruh Kompetensi, Independensi, Dan Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Semarang) Ponny Harsanti, Aprilia Whetyningtyas 1 Diterima : 6 Sepember

Lebih terperinci

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN PROFESIONAL TERHADAP KEPUASAN KERJA AUDITOR : MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN PROFESIONAL TERHADAP KEPUASAN KERJA AUDITOR : MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING PENGARUH KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN PROFESIONAL TERHADAP KEPUASAN KERJA AUDITOR : MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Pada Auditor Kantor Akuntan Publik di Semarang) Oleh : Ardiani Ika Sulistyawati

Lebih terperinci

150 Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE), September 2013, Hal Vol. 20, No. 2 ISSN:

150 Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE), September 2013, Hal Vol. 20, No. 2 ISSN: 150 Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE), September 2013, Hal. 150 170 Vol. 20, No. 2 ISSN: 1412-3126 PENGARUH KOMITMEN TERHADAP KEPUASAN KERJA AUDITOR DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Empirik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan dan menguji antar variabel yang dihipotesiskan (Supriyanto dan

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan dan menguji antar variabel yang dihipotesiskan (Supriyanto dan 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian dapat digunakan sebagai pedoman untuk memilih metode yang paling tepat untuk memecahkan permasalahan yang ada. Jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. disebarkan ke seluruh sampel. Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 45

BAB V HASIL PENELITIAN. disebarkan ke seluruh sampel. Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 45 BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Responden Penelitian Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 48 orang dan kuesioner disebarkan ke seluruh sampel. Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 45 kuesioner (respon

Lebih terperinci

PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR dan ETIKA PROFESI TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS

PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR dan ETIKA PROFESI TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS e-jurnal BINAR 27 AKUNTANSI e-jurnal Vol. 2 No. BINAR 1, Januari AKUNTANSI 2013 Vol. 2 No. 1, April 2013 ISSN 2303-1522 PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR dan ETIKA PROFESI TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berlokasi dikawasan Ringroad Selatan Yogyakarta, sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat penelitian. 1. Waktu Penelitian Penelitian ini berlangsung selama 3 bulan yang dimulai dari November 2014 sampai dengan Januari 2015. Data yang digunakan hanya

Lebih terperinci

BAB IV METODA PENELITIAN

BAB IV METODA PENELITIAN BAB IV METODA PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian menjelaskan rencana dari struktur riset yang mengarahkan proses dan hasil penelitian sedapat mungkin menjadi valid, obyektif, efisien,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. wilayah Semarang dan masih aktif sampai sekarang serta bersedia untuk mengisi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. wilayah Semarang dan masih aktif sampai sekarang serta bersedia untuk mengisi BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Sampel penelitian ini adalah auditor yang bekerja di KAP yang berada di wilayah Semarang dan masih aktif sampai sekarang serta bersedia untuk mengisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, penelitian melakukan penelitian terhadap pegawai inspektorat provinsi Nusa Tenggara Barat. Penelitian akan dilakukan pada

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh profesionalisme dan

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh profesionalisme dan 93 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh profesionalisme dan locus of control terhadap prestasi kerja auditor dengan motivasi kerja sebagai variabel intervening

Lebih terperinci

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah pengguna software akuntansi yang bekerja pada suatu perusahaan yang menerapkan software akuntansi berbasis ERP.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam penelitian ini dilaksanakan di Kantor Akuntan Publik yang berada di wilayah Jakarta Selatan. Penelitian ini menganalisis tentang pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah kantor BPK RI Perwakilan Provinsi Lampung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah kantor BPK RI Perwakilan Provinsi Lampung. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah kantor BPK RI Perwakilan Provinsi Lampung. Sampel yang diambil adalah auditor yang bekerja pada kantor BPK RI Perwakilan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang terdiri dari variabel terikat (dependen) yaitu tingkat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang terdiri dari variabel terikat (dependen) yaitu tingkat BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata rata (Mean), standar deviasi, maksimum, minimum,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai

Lebih terperinci

PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PROSEDUR PENGHENTIAN AUDIT PREMATUR (Studi Pada Kantor Akuntan Publik Kota Surakarta dan Yogyakarta)

PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PROSEDUR PENGHENTIAN AUDIT PREMATUR (Studi Pada Kantor Akuntan Publik Kota Surakarta dan Yogyakarta) PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PROSEDUR PENGHENTIAN AUDIT PREMATUR (Studi Pada Kantor Akuntan Publik Kota Surakarta dan Yogyakarta) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 daripadaanak didikdengan mentorformal,y ang pada gilirannyaakan melaporkansika p yang lebihpositif daripada individunonme ntored. BAB III METODE PENELITIAN 36 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai demografi responden penelitian. Data demografi tersebut antara lain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis explanatory research dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan pengaruh Quality of Work Life

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Berdasarkan penyebaran data kepada auditor di Kantor Akuntan Publik yang berada di Jakarta Barat jumlah kuesioner yang disebar sebanyak 80

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian dapat digunakan sebagai acuan guna mempertimbangkan faktor pemilihan karir yang memengaruhi minat mahasiswa akuntansi menjadi

Lebih terperinci

Keywords: Independence, Audit Structure, Organizational Commitment, Professional Commitment,

Keywords: Independence, Audit Structure, Organizational Commitment, Professional Commitment, ANALISIS PENGARUH INDEPENDENSI, STRUKTUR AUDIT, KOMITMEN ORGANISASI, KOMITMEN PROFESIONAL DAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KINERJA AUDITOR (Survey Pada Kantor Akuntan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Alasan penentuan Kantor Akuntan Publik (KAP) di Kota Malang sebagai objek

BAB III METODE PENELITIAN. Alasan penentuan Kantor Akuntan Publik (KAP) di Kota Malang sebagai objek 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian ini yaitu auditor Kantor Akuntan Publik di Kota Malang yang terdaftar di Directory Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) 2015. Alasan

Lebih terperinci

PENGARUH KETIDAKJELASAN PERAN, KONFLIK PERAN PADA KINERJA AUDITOR DENGAN STRUKTUR AUDIT SEBAGAI PEMODERASI

PENGARUH KETIDAKJELASAN PERAN, KONFLIK PERAN PADA KINERJA AUDITOR DENGAN STRUKTUR AUDIT SEBAGAI PEMODERASI ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayan 10.3 (2015): 677-690 PENGARUH KETIDAKJELASAN PERAN, KONFLIK PERAN PADA KINERJA AUDITOR DENGAN STRUKTUR AUDIT SEBAGAI PEMODERASI Meita Trisnawati 1

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan responden (sampel)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan responden (sampel) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Pengumpulan data pada penelitian dilaksanakan dengan menyebarkan kuesioner seluruh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di Wilayah Surakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian. perusahaan manufaktur skala sedang dan besar di Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian. perusahaan manufaktur skala sedang dan besar di Semarang. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek yang menjadi sasaran dalam penelitian ini adalah seluruh manajer perusahaan manufaktur skala sedang dan besar di Semarang. 3.2 Populasi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Lokasi Penelitian Objek penelitian ini adalah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Provinsi Jawa Tengah. Lokasi penelitiannya adalah Semarang. B. Populasi dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian yang akan dilaksanakan di KAP yang berdomisili di wilayah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian yang akan dilaksanakan di KAP yang berdomisili di wilayah BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian yang akan dilaksanakan di KAP yang berdomisili di wilayah Jakarta Barat dan terdaftar di Direktorat Kantor Akuntan Publik yang diterbitkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pada Direktori Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) tahun 2015 yang berada

BAB III METODE PENELITIAN. pada Direktori Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) tahun 2015 yang berada 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sampel dan Data Penelitian 3.1.1 Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah Kantor Akuntan Publik (KAP) yang terdaftar pada Direktori Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. inspektorat tingkat kota/kabupaten di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. inspektorat tingkat kota/kabupaten di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah auditor pemerintah yang bekerja pada inspektorat tingkat kota/kabupaten di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Subyek penelitian

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN BAB V HASIL PENELITIAN 5.1. Pelaksanaan dan Hasil Survei Penelitian ini menggunakan data primer yaitu kuisioner sebagai sumber data. Kuisioner dikirim ke masing masing responden disertai surat permohonan

Lebih terperinci

PENGARUH KOMITMEN, MOTIVASI, KOMPLEKSITAS TUGAS DAN BUDAYA SUPORTIF TERHADAP KEPUASAN KERJA

PENGARUH KOMITMEN, MOTIVASI, KOMPLEKSITAS TUGAS DAN BUDAYA SUPORTIF TERHADAP KEPUASAN KERJA PENGARUH KOMITMEN, MOTIVASI, KOMPLEKSITAS TUGAS DAN BUDAYA SUPORTIF TERHADAP KEPUASAN KERJA ARYA PRADIPTA STIE Trisakti arya@stietrisakti.ac.id Abstract: The objective of this study is to get an empirically

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study) karena peneliti

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study) karena peneliti BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Rancangan penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study) karena peneliti melakukan penelitian langsung ke lapangan untuk memperoleh data dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran umum responden Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu Buana Kampus Meruya Jakarta,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup faktor stres kerja terhadap turnover intention

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup faktor stres kerja terhadap turnover intention BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini mencakup faktor stres kerja terhadap turnover intention karyawan divisi marketing pada perusahaan PT. Solid Gold Berjangka yang beralamat

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 36 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Sampel Penelitian Sesuai dengan judul penelitian ini, peneliti mengambil responden yang berprofesi sebagai auditor dari salah satu Kantor Akuntan Publik (KAP) di Jakarta.

Lebih terperinci

HUBUNGAN KOMITMEN ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP INTENSI KELUAR KARYAWAN PADA PT. PURNA GRAHA ABADI TASIKMALAYA. Oleh: Reza Rizky Aditya

HUBUNGAN KOMITMEN ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP INTENSI KELUAR KARYAWAN PADA PT. PURNA GRAHA ABADI TASIKMALAYA. Oleh: Reza Rizky Aditya HUBUNGAN KOMITMEN ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP INTENSI KELUAR KARYAWAN PADA PT. PURNA GRAHA ABADI TASIKMALAYA Oleh: Reza Rizky Aditya Abstrak Sumber daya manusia salah satu sumber daya perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1.1. Inventarisasi Aset Inventarisasi aset terdiri dari 2 (dua) aspek yaitu inventarisasi fisik dan inventarisasi yuridis.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (KAP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah yang telah terdaftar

BAB III METODE PENELITIAN. (KAP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah yang telah terdaftar BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah yang telah terdaftar dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia umumnya mengambil dasar teori ilmu psikologi. Literatur psikologi dan

BAB I PENDAHULUAN. manusia umumnya mengambil dasar teori ilmu psikologi. Literatur psikologi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian akuntansi keperilakuan dan praktek pengembangan sumber daya manusia umumnya mengambil dasar teori ilmu psikologi. Literatur psikologi dan manajemen mendukung

Lebih terperinci

HEALTHY LIFESTYLE, ROLE STRESSOR DAN GAYA KEPEMIMPINAN: STUDI EMPIRIS KINERJA AUDITOR PEMERINTAH

HEALTHY LIFESTYLE, ROLE STRESSOR DAN GAYA KEPEMIMPINAN: STUDI EMPIRIS KINERJA AUDITOR PEMERINTAH HEALTHY LIFESTYLE, ROLE STRESSOR DAN GAYA KEPEMIMPINAN: STUDI EMPIRIS KINERJA AUDITOR PEMERINTAH Oleh: Luh Komang Merawati 1) Ni Putu Intan Dewi Prayati 2) Abstract The level of public confidence was greatly

Lebih terperinci

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk DI GRESIK

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk DI GRESIK PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk DI GRESIK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek dan Lokasi Penelitian Semarang. Obyek dan lokasi penelitian ini adalah bank syariah yang ada di kota 3.2. Populasi dan Sampel A. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Secara etimologi, kinerja berasal dari kata prestasi kerja (performance).

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Secara etimologi, kinerja berasal dari kata prestasi kerja (performance). BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS II.1 Landasan Teori II.1.1 Teori Kinerja Secara etimologi, kinerja berasal dari kata prestasi kerja (performance). Sebagaimana dikemukakan oleh Mangkunegara

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR MENJADI AKUNTAN PUBLIK PADA MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR MENJADI AKUNTAN PUBLIK PADA MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR MENJADI AKUNTAN PUBLIK PADA MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI (Studi Kasus Pada Universitas Sebelas Maret Surakarta) NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : ADITYA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Masyarakat di Kecamatan Balikpapan Selatan, Kalimantan Timur. Jumlah kuisioner yang disebarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kantor Akuntan Publik

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kantor Akuntan Publik BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Penentuan Sampel Populasi merupakan keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian penelitian. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kantor Akuntan

Lebih terperinci

Skripsi. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

Skripsi. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang PENGARUH KEPUASAN KERJA, KOMITMEN ORGANISASI DAN KEPUASAN GAJI TERHADAP TURNOVER INTENTION AUDITOR (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Semarang) Skripsi Diajukan sebagai salah satu syarat untuk

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. hubungan kausal antara variabel independen sikap skeptisisme profesional

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. hubungan kausal antara variabel independen sikap skeptisisme profesional BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis untuk menjelaskan sifat hubungan kausal antara variabel independen sikap skeptisisme profesional auditor, informasi afektif,

Lebih terperinci

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP TURNOVER INTENTION KARYAWAN HIGH POINT SERVICED APARTMENT SURABAYA

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP TURNOVER INTENTION KARYAWAN HIGH POINT SERVICED APARTMENT SURABAYA AGORA Vol. 4, No. 2, (2016) 389 PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP TURNOVER INTENTION KARYAWAN HIGH POINT SERVICED APARTMENT SURABAYA Rossalia Mahadewi Tanuwijaya dan Dhyah Harjanti

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL Dalam bab ini akan disajikan gambaran umum penelitian, hasil uji validitas dan reliabilitas, statistik deskriptif tiap variabel, uji asumsi klasik, pengujian hipotesis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 POPULASI DAN SAMPEL 3.1.1 Populasi Populasi adalah sebuah kumpulan dari semua kemungkinan orangorang, benda-benda dan ukuran lain dari objek yang menjadi perhatian (Suharyadi

Lebih terperinci

Skripsi. Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

Skripsi. Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang Skripsi PENGARUH KOMITMEN ORGANISASIONAL, KOMITMEN PROFESIONAL TERHADAP KEPUASAN KERJA AUDITOR MELALUI MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI SEMARANG Diajukan untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek dan Obyek Penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah para pejabat struktural Kepala Badan/Dinas/Kantor, Kepala bagian/bidang/subdinas/, Kepala subbagian/subbidang/

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek dan Lokasi Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di Kota Semarang. 3.2. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Populasi

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Perception profession, ethical awareness, auditor independence, and commitment to the profession

ABSTRACT. Keywords: Perception profession, ethical awareness, auditor independence, and commitment to the profession PENGARUH PERSEPSI PROFESI, KESADARAN ETIS, DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP KOMITMEN PROFESI AKUNTAN PUBLIK (Survei pada Auditor di Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Yogyakarta) Anik Susilowati 1)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Populasi merupakan total elemen yang menjadi perhatian dalam sebuat studi atau penelitian atau pengamatan (Purnamasari, 2007

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dr.Tjitrowardojo Purworejo didirikan pertama kali pada tahun 1915 dengan nama Zenden.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dr.Tjitrowardojo Purworejo didirikan pertama kali pada tahun 1915 dengan nama Zenden. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan RSUD Saras Husada Purworejo terletak di Jalan Jenderal Sudirman No. 6 Kelurahan Doplang, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo, Propinsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek atau Subjek Penelitian Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Perusahaan didirikan pada tanggal 20 Maret 1958 di Jakarta. Ruang lingkup

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Perusahaan didirikan pada tanggal 20 Maret 1958 di Jakarta. Ruang lingkup BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian PT Maskapai Asuransi Raya (selanjutnya disebut PT Asuransi Raya atau Perusahaan didirikan pada tanggal 20 Maret 1958 di Jakarta.

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN 26 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kausalitas yang bertujuan menjelaskan fenomena dalam bentuk pengaruh antar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut werther (2002:5). Yang menyatakan bahwa Kunci memenangkan. senantiasa melakukan investasi untuk merekrut, menyeleksi dan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut werther (2002:5). Yang menyatakan bahwa Kunci memenangkan. senantiasa melakukan investasi untuk merekrut, menyeleksi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah sumber daya saat ini masi menjadi pusat perhatian dan tumpuhan bagis setiap organisasi atau perusahaan untuk dapat bertahan di era globalisasi yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ada, penulis menggunkan desain penelitian kausal karena penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. ada, penulis menggunkan desain penelitian kausal karena penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masaah yanga ada, penulis menggunkan desain penelitian kausal karena penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Pemerintah Kabupaten Kudus. Visi Pemerintah Kabupaten Kudus yaitu "Terwujudnya Kudus Yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Pemerintah Kabupaten Kudus. Visi Pemerintah Kabupaten Kudus yaitu Terwujudnya Kudus Yang 39 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian 4.1.1. Gambaran Umum Pemerintah Kabupaten Kudus Visi Pemerintah Kabupaten Kudus yaitu "Terwujudnya Kudus Yang Sejahtera" dengan misi meningkatkan

Lebih terperinci

: NINDYA ARI MURTI (B )

: NINDYA ARI MURTI (B ) KEPUASAN KERJA AUDITOR PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DILIHAT DARI KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN KOMITMEN PROFESIONAL DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENJADI AKUNTAN PUBLIK (STUDI EMPIRIS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA

ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENJADI AKUNTAN PUBLIK (STUDI EMPIRIS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENJADI AKUNTAN PUBLIK (STUDI EMPIRIS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA DAN UNIVERSITAS NASIONAL) Nama : Nurul Irmawati NPM

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Tingkat penyebaran dan pengembalian kuesioner. Desember 2009 Januari Masing-masing KAP diberi kuesioner

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Tingkat penyebaran dan pengembalian kuesioner. Desember 2009 Januari Masing-masing KAP diberi kuesioner BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Demografi Responden 1. Tingkat penyebaran dan pengembalian kuesioner Kuesioner dititipkan kepada keryawan Kantor Akuntan Publik yang dituju untuk kemudian diisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian dapat berupa tempat atau lokasi dilaksanakannya penelitian. Penelitian dilaksanakan di Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen. Subyek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Responden. bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) di Semarang dan bersedia mengisi

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Responden. bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) di Semarang dan bersedia mengisi 33 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden 4.1.1 Gambaran Umum Responden Responden dalam penelitian ini adalah auditor yang masih aktif bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) di Semarang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN. teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,

Lebih terperinci

PENGARUH TEKANAN WAKTU, RISIKO AUDIT DAN TINDAKAN SUPERVISI TERHADAP PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT

PENGARUH TEKANAN WAKTU, RISIKO AUDIT DAN TINDAKAN SUPERVISI TERHADAP PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT PENGARUH TEKANAN WAKTU, RISIKO AUDIT DAN TINDAKAN SUPERVISI TERHADAP PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT (Studi Kasus Pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pengambilan sampel. Hal ini

BAB III METODE PENELITIAN. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pengambilan sampel. Hal ini BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sampel dan Data Penelitian Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pengambilan sampel. Hal ini dilakukan karena penelitian tidak mungkin dilakukan terhadap seluruh anggota

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisikan pertanyaan penelitian, hipotesis penelitian, variabel penelitian, responden penelitian, alat ukur penelitian, prosedur penelitian, dan metode analisis data.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dari penelitian ini adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kabupaten Kotawaringin Barat. Sampel yang akan diteliti adalah sebagian

Lebih terperinci

menjalankan proses audit yaitu yang melakukan pengujian terhadap yang telah disusun, dari keseluruhan anggota populasi tersebut dipersempit

menjalankan proses audit yaitu yang melakukan pengujian terhadap yang telah disusun, dari keseluruhan anggota populasi tersebut dipersempit BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah akuntan publik yang menjalankan proses audit yaitu yang melakukan pengujian terhadap laporan keuangan. Alasan pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan kelompok orang, peristiwa, atau hal yang ingin peneliti investigasi (Sekaran, 2009). Populasi merupakan sekelompok orang yang

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS DALAM PROSES PENGAUDITAN LAPORAN KEUANGAN

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS DALAM PROSES PENGAUDITAN LAPORAN KEUANGAN NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS DALAM PROSES PENGAUDITAN LAPORAN KEUANGAN (STUDI EMPIRIS PADA AUDITOR KAP DI SURAKARTA DAN YOGYAKARTA) Diajukan

Lebih terperinci

Kajian Akuntansi, Agustus 2009, Hal: Vol. 1 No. 2 ISSN :

Kajian Akuntansi, Agustus 2009, Hal: Vol. 1 No. 2 ISSN : Kajian Akuntansi, Agustus 2009, Hal: 117-132 Vol. 1 No. 2 ISSN : 1979-4886 117 PENGARUH KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN PROFESIONAL TERHADAP KEPUASAN KERJA AUDITOR DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek / sumber

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek / sumber BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1 Desain Penelitian III.1.1 Populasi dan Sampel III.1.1.1 Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek / sumber yang mempunyai kualitas dan karakteristik

Lebih terperinci

Semnas Fekon 2012: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan

Semnas Fekon 2012: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan PENGARUH JOB INSECURITY, KOMITMEN ORGANISASI, LINGKUNGAN KERJA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP INTENT TO QUIT DOSEN DAN PEGAWAI DI UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA Sri Gustina Pane Universitas Islam Sumatera

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini meneliti hubungan dua variabel atau lebih. Bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini meneliti hubungan dua variabel atau lebih. Bertujuan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian asosiatif karena penelitian ini meneliti hubungan dua variabel atau lebih. Bertujuan untuk menganalisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan yaitu penelitian kuantitatif yang mana bersifat deskriptif komparatif. Dikatakan seperti itu karena penelitian ini membahas

Lebih terperinci

pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai Perbanas Surabaya. Responden penelitian ini adalah mahasiswa S1 Akuntansi tingkat

pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai Perbanas Surabaya. Responden penelitian ini adalah mahasiswa S1 Akuntansi tingkat 78 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antar variabel penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Akuntan Publik di Semarang dengan rincian sebagai berikut : Tabel 4.1. Rincian Responden Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Akuntan Publik di Semarang dengan rincian sebagai berikut : Tabel 4.1. Rincian Responden Penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Kuesioner yang didistribusikan dalam penelitian ini adalah sebanyak 55 kuesioner dan yang kembali berjumlah 48 kuesioner, berasal dari 7 Kantor Akuntan

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN. (Studi Kasus pada PT. Centrepark Citra Corpora Area Solo Grand Mall)

PENGARUH MOTIVASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN. (Studi Kasus pada PT. Centrepark Citra Corpora Area Solo Grand Mall) PENGARUH MOTIVASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus pada PT. Centrepark Citra Corpora Area Solo Grand Mall) NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: RICA PRAMITA B 200 100 287 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terlebih dahulu menghubungi bagian HRD melalui telepon untuk menanyakan

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terlebih dahulu menghubungi bagian HRD melalui telepon untuk menanyakan BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. 1 Deskripsi Data 4.1.1 Deskripsi Lokasi Objek penelitian ini adalah auditor yang bekerja di KAP berafiliasi. Peneliti terlebih dahulu menghubungi bagian HRD melalui

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. mencapai tujuan penelitian. Pembahasan diawali dengan menjelaskan rancangan

BAB IV METODE PENELITIAN. mencapai tujuan penelitian. Pembahasan diawali dengan menjelaskan rancangan BAB IV METODE PENELITIAN Bab IV menjelaskan mengenai metode penelitian yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian. Pembahasan diawali dengan menjelaskan rancangan penelitian, tempat dan waktu penelitian,

Lebih terperinci